3
Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir. (pustaka belajar), 326.
4
al-Suyuti, Al-Itqan Fi Ulum al-Quran, Jilid 2, 370.
28. Dia (Musa) berkata, “(Dialah) Tuhan (yang menguasai)
timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya; jika kamu
mengerti.”” (Al-Syu'ara'/26:23-28)
Pada ayat ini Fir’aun bertanya tentang apa hakikat dan jenis
Tuhan kemudian Nabi Musa As. menjawab bahwa Tuhan seluruh
alam adalah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Jawaban
ini menyimpang dari pertanyaan yang diajukan oleh Fir’aun
karena yang ia maksud adalah seperti apa Tuhan itu, sedangkan
untuk menjelaskan hal tersebut perlu menyebutkan bagian-bagian
yang menyusunnya dan Tuhan tidak tersusun dari bagian-bagian.5
Fir’aun kemudian mengolok-olok Nabi Musa dengan mengatakan
kepada orang-orang yang ada disana apakah mereka mendengar
jawaban Nabi Musa yang tidak sesuai dengan pertanyaannya.
Nabi Musa kemudian mengatakan kalimat “in kuntum ta’qilûn”
yang mengisyaratkan bahwa jika Fir’aun benar-benar faham
maka ia akan tau bahwa tidak ada jawaban terhadap pertanyaan
yang ia ajukan karena ia meminta untuk mendefinisikan hakikat
dengan hakikat itu sendiri.6
Dalam Al-Qur’an ada pula jawaban yang lebih umum dari apa
yang ditanyakan agar sesuai dengan kondisi yang ada. 7 contohnya
seperti pada QS. al-An’âm/6:63-64:
5
Fakhruddin al-Razi, Tafsir al-Razi (Beirut: Darul Ihya Turas al-Arabi, 1420),
Jilid 24, 499.
6
al-Razi, Jilid 24, 499.
7
mana’ al-Qattan, Mabahis fi Ulum al-Qur’an (Maktabah al-Ma’arif li al-
Nasyri wa al-Tauji’, 2000), 205.
َ ت ْالبَرِّ َو ْالبَحْ ِر تَ ْد ُعوْ نَهٗ ت
اBBََضرُّ عًا َّو ُخ ْفيَةً ۚ لَ ِٕى ْن اَ ْن ٰجىن ِ ٰ﴿ قُلْ َم ْن يُّنَ ِّج ْي ُك ْم ِّم ْن ظُلُم
ٍ ْرBB قُ ِل هّٰللا ُ يُنَجِّ ْي ُك ْم ِّم ْنهَا َو ِم ْن ُكلِّ َك٦٣ َِم ْن ٰه ِذ ٖه لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ال ٰ ّش ِك ِر ْين
ب ثُ َّم اَ ْنتُ ْم
)64-63 :6/ ﴾ ( االنعام٦٤ َتُ ْش ِر ُكوْ ن
“63. Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang dapat
menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, ketika
kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah hati dan dengan suara
yang lembut?” (Dengan mengatakan), “Sekiranya Dia
menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi
orang-orang yang bersyukur.”
64. Katakanlah (Muhammad), “Allah yang menyelamatkan
kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan, namun
kemudian kamu (kembali) mempersekutukan-Nya.”” (Al-
An'am/6:63-64)
Allah ﷻmemerintahkan Nabi Muhammad ﷺuntuk bertanya
8
al-Suyuti, Al-Itqan Fi Ulum al-Quran, Jilid 2, 371.
ٰ ِ ا اْئBBَوْ نَ لِقَ ۤا َءنBBال الَّ ِذ ْينَ اَل يَرْ ُجB
ِ Bرْ ا ٍن َغ ْيBBُت بِق
رB َ Bَت ق ٍ ۙ ﴿ َواِ َذا تُ ْت ٰلى َعلَ ْي ِه ْم ٰايَاتُنَا بَي ِّٰن
وْ ٰ ٓحىBBُا يBBٰه َذٓا اَوْ بَد ِّْلهُ ۗ قُلْ َما يَ ُكوْ نُ لِ ْٓي اَ ْن اُبَ ِّدلَهٗ ِم ْن تِ ْلقَ ۤاِئ نَ ْف ِس ْي ۚاِ ْن اَتَّبِ ُع اِاَّل َم
)15 :10/ ﴾ ( يونس١٥ َظي ٍْم َ ْت َرب ِّْي َع َذ
ِ اب يَوْ ٍم ع َ ي ۚ اِنِّ ْٓي اَخَافُ اِ ْن َع
ُ صي َّ َاِل
15. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami
dengan jelas, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan
dengan Kami berkata, “Datangkanlah kitab selain Al-Qur'an ini
atau gantilah.” Katakanlah (Muhammad), “Tidaklah pantas
bagiku menggantinya atas kemauanku sendiri. Aku hanya
mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku. Aku benar-benar
takut akan azab hari yang besar (Kiamat) jika mendurhakai
Tuhanku.” (Yunus/10:15)
Dalam ayat ini ketika kaum kafir mengatakan untuk
mendatangkan Al-Qur’an selain yang ada dihadapan mereka atau
menggantinya Nabi hanya menjawab bahwa ia tidak akan
menggantinya. Hal ini karena mengganti itu lebih mudah dari
menciptakan yang baru sehingga jawaban Nabi dengan tidak akan
mengganti sudah cukup dan juga bermakna ia tidak akan
menciptakan Al-Qur’an yang lain.9
Jawaban juga bisa menyimpang dari pertanyaan jika tujuan dari
pertanyaan itu adalah untuk membuat bingung atau al-ta’annut10
contohnya seperti pada QS. al-Isrâ’/17:84:
ٓا اُوْ تِ ْيتُ ْم ِّمنَ ْال ِع ْل ِم اِاَّلBBر َرب ِّْي َو َمB ِ Bُح ق
ِ Bرُّ وْ ُح ِم ْن اَ ْمBBل الB Bَ َ﴿ َويَسَْٔـلُوْ ن
ِ ۗ ْرُّ وBBك ع َِن ال
)85 :17/االسراء ۤ ( ﴾ ٨٥ قَلِ ْياًل
9
al-Suyuti, Jilid 2, 371.
10
Al-ta’annut juga bisa diartikan keras kepala, maksudnya orang yang
bertanya bermaksud keras kepala dan tidak akan menerima jawaban yang
disampaikan. Juga bisa diartikan sebagai mencari-cari kesalahan. Lihat
Mu’jam al-Wasîth, jilid 2, 630.
85. Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh.
Katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan
kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.” (al-Isra'/17:85)
Ada yang mengatakan bahwa kata al-Rûh itu bisa berarti ruh
manusia atau Al-Qur’an atau Nabi Isya atau juga Jibril atau
malaikat lain. Kaum yahudi bermaksud untuk bertanya dengan
makna apapun yang mereka maksud sehingga ketika dijawab
mereka bisa mengatakan bahwa bukan itu yang mereka maksud.11
A. Kaidah-Kaidah dalam al-Suâl dan al-Jawâb dalam Al-Qur’an
1. Jawaban pada dasarnya harus dikembalikan kepada pertanyaan
Jawaban pada dasarnya harus dikembalikan kepada pertanyaan
agar jawaban dan juga pertanyaannya sesuai. Contohnya pada
QS. Yusuf/12:90:
ۗ فُ قَا َل اَن َ۠ا يُوْ ُسفُ َو ٰه َذٓا اَ ِخ ْي قَ ْد َم َّن هّٰللا ُ َعلَ ْين
ا اِنَّهٗ َم ْنBBَ Bۗ ك اَل َ ْنتَ يُوْ ُس
َ َّ﴿ قَالُ ْٓوا َءاِن
)90 :12/ ﴾ ( يوسف٩٠ َض ْي ُع اَجْ َر ْال ُمحْ ِسنِ ْين هّٰللا
ِ ُر فَاِ َّن َ اَل يBْ ِق َويَصْ ب ِ َّيَّت
90. Mereka berkata, “Apakah engkau benar-benar Yusuf?” Dia
(Yusuf) menjawab, “Aku Yusuf dan ini saudaraku. Sungguh,
Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami.
Sesungguhnya barangsiapa bertakwa dan bersabar, maka
Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat
baik.” (Yusuf/12:90)
Kalimat ana pada ayat tersebut dikembalikan kepada kalimat
anta yang ada pada pertanyaan dalam ayat itu.
Contoh lainya seperti pada QS. Al ‘Imran/3:81:
11
al-Suyuti, Al-Itqan Fi Ulum al-Quran, Jilid 2, 372.
وْ ٌلB ا َء ُك ْم َر ُسBۤ B ٍة ثُ َّم َجBب َّو ِح ْك َم َ اBBَ َذ هّٰللا ُ ِم ْيثB َ﴿ َواِ ْذ اَخ
ٍ ٓا ٰاتَ ْيتُ ُك ْم ِّم ْن ِك ٰتBBق النَّبِ ٖيّنَ لَ َم
م ع َٰلى ٰذلِ ُك ْمBُْذتB
ْ Bم َواَ َخBُْررْ تB َ Bال َءاَ ْقB
َ Bَ ُرنَّهٗ ۗ قBص ُ ه َولَتَ ْنBٖ Bِْؤ ِمنُ َّن بBُا َم َع ُك ْم لَتBBق لِّ َم Bٌ ص ِّد
َ ُّم
ّ ٰ َا َم َع ُك ْم ِّمنB۠ Bَ َواَنBهَ ُدوْ اB اش
﴾ ( ٰال٨١ َ ِه ِد ْينB الش َ Bَا ۗ قBBَالُ ْٓوا اَ ْق َررْ نBBَي ۗ ق
ْ َال فB Bْ ِرB ص
ْ ِا
)81 :3/عمران
81. Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para
nabi, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu
lalu datang kepada kamu seorang Rasul yang membenarkan apa
yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh
beriman kepadanya dan menolongnya.” Allah berfirman,
“Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas
yang demikian itu?” Mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah
berfirman, ”Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku
menjadi saksi bersama kamu.” (Al 'Imran/3:81)
2. Jawaban pada dasarnya harus sepadan bentuknya dengan
pertanyaan
Jawaban pada dasarnya harus sepadan bentuknya dengan
pertanyaan, jika pertanyaanya adalah jumlah ismiyah maka
jawabannya juga harus jumlah ismiyah. Demikian juga pada
jawaban yang dikira-kirakan dan tidak ada pada tulisannya
(muqaddar). Ada pendapat dari Ibnu Malik bahwa pertanyaan
man qara’a? (siapa yang membaca) dengan jawaban “zaid” itu
merupakan fâ’il dari fi’l yang dibuang.
Contohnya ada pada QS. Yasin/36:78-79:
َ Bَهٗۗ قBBَي َخ ْلق
ْلBBُ ق٧٨ ا َم َو ِه َي َر ِم ْي ٌمBBَال َم ْن يُّحْ ِي ْال ِعظB Bَ Bا َمثَاًل َّون َِسBBَب لَن
Bَ َرBض
َ ﴿ َو
ٍ Bلِّ َخ ْلBB َو بِ ُكBُي اَ ْن َشاَهَٓا اَ َّو َل َم َّر ٍة َۗوه
ۤ ﴾ ( ٰي٧٩ ۙ ق َعلِ ْي ٌم
-78 B:36/س ْٓ يُحْ يِ ْيهَا الَّ ِذ
)79
78. Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan
asal kejadiannya; dia berkata, “Siapakah yang dapat
menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?”
79. Katakanlah (Muhammad), “Yang akan menghidupkannya
ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha
Mengetahui tentang segala makhluk, (Yasin/36:78-79)
Referensi:
Qattan, mana’ al-. Mabahis fi Ulum al-Qur’an. Maktabah al-
Ma’arif li al-Nasyri wa al-Tauji’, 2000.
Razi, Fakhruddin al-. Tafsir al-Razi. Beirut: Darul Ihya Turas al-
Arabi, 1420.
Suyuti, jalaluddin al-. Al-Itqan Fi Ulum al-Quran. 4 vol. mesir: al
Haiah al-Mishriyyah al-’Ammah lil kutub, 1974.
Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir. (pustaka
belajar), 326.