Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Al-Ḥārith ibn Ḥilliza al-Yashkurī

Di susun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dirosah Syi'riyah

Dosen Pengampu:

Miftahul Mufid, M. Pd. I

Oleh:

Rizky Aji Sakti (210601015)

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS SYARIAH DAN ADAB

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA’ SUNAN GIRI BOJONEGORO

2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulisdapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul
“Menguraikan pendapat para ahli terjemah”. Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar terjemah, tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan bagi
pembaca

Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapat banyak bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih pada:

1. K.H. Jauharul Maarif, M. Pd. I, rektor UNU Sunan Giri Bojonegoro,


2. Miftahul Mufid, M. Pd. I. dosen pengampu mata kuliah Dirosah Syi'riyah
3. Dan pada semua pihak yang telah membantu penulis dalam merencanakan,
melaksanakan, dan menyusun makalah ini.

Penulis menyadari mungkin dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan penulisan ini.
Penulis berharap penulisan ini bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis.

Bojonegoro, 15 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................1

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Al-Ḥārith ibn Ḥilliza al-Yashkurī .............................................................................6


B. Muallaqot Al-Ḥārith ibn Ḥilliza al-Yashkurī ............................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa pra-Islam (jahiliyyah) bagi orang awam mungkin saja akan dipahami
sebagai suatu masa yang meliputi seluruh masa sebelum datangnya agama Islam atau
masa kenabian Rasulullah SAW. Jika kita membenarkan pandangan ini maka tentulah
zaman pra Islam akan mencakup masa yang sangat lama karena mencakup masa Nabi
Adam sampai masa kenabian Rasulullah SAW. Pendapat seperti itu tentu ada
benarnya, akan tetapi para sejarawan Arab membatasi masa pra-Islam hanya sekitar
150 tahun sebelum kedatangan Islam yang ditandai dengan kenabian Muhammad
SAW. Hal itu disebabkan minimnya referensi yang dapat dijadikan rujukan oleh para
sejarawan.
Salah satu keterangan mengenai hal tersebut adalah keterangan dari Al-Jahid
yang menjelaskan bahwa yang pertama kali memperkenalkan puisi jahiliyah adalah
Imrul Qais bin Hujrin dan Muhalhil bin Rabi’ah yang kalau kita teliti jarak masanya
dengan kedatangan Islam adalah sekitar 150 tahun. Meskipun ada peninggalan
kerajaan Persia dan Bizantium dalam bentuk prasasti yang ditemukan oleh para ahli
kajian Semit yang memberitakan tentang kerajaan Gassasinah di Syam, kerajaan
Munadhirah di Hirah, dan kerajaan Kindah di utara Nejd, adapun berita-berita tentang
sejarah sebelum abad keenam belas Masehi sangat terbatas. Oleh sebab tu masa
Jahiliyah dibatasi hanya pada 150 tahun sebelum Islam dan masa sebelum itu disebut
fase jahiliyah pertama

B. Rumusan Masalah

1. Siapa Al-Ḥārith ibn Ḥilliza al-Yashkurī ?


2. Apa karya sastra Al-Ḥārith ibn Ḥilliza al-Yashkurī?

4
C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui Al-Ḥārith ibn Ḥilliza al-Yashkurī.


2. Mengetahui karya sastra Al-Ḥārith ibn Ḥilliza al-Yashkurī.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Al-Ḥārith ibn Ḥilliza al-Yashkurī


Al-Ḥārith ibn Ḥilliza al-Yashkurī adalah seorang penyair Arab pra- Islam dari
suku Bakr , dari abad ke-5. Dia adalah penulis salah satu dari tujuh puisi terkenal pra-
Islam yang dikenal sebagai Mu’allaqat . Sedikit yang diketahui tentang detail
hidupnya.
Al-Haris bin Hilza Al-Yasykari bil Bakri, diriwayatkan bahwa Amru bin
Hindi Raja Hirah ingin menjadi mediator perdamaian antara kabilah bakr dan taghlib
setelah terjadi Perang al-Basus. Kemudian raja mengambil jaminan sandra dari kedua
kabilah tersebut. Pada suatu hari terjadi peristiwa Raja memberi izin sandra dari
kabilah taghlib untuk keperluan mereka, ketika ada rombongan datang suku Taghlib
menyangka mereka adalah kelompok Bakar yang akan mencari air kemudian
dikepung sampai mati kehausan. Sedangkan kabilah Bakar menyangka mereka diberi
minum kemudian ditunjukkan jalan yang menyesatkan sampai meninggal. Kedua
kabilah kemudian mempermasalahkan tersebut di hadapan raja Amru. Pada awalnya
raja lebih cenderung membela kabilah Taghlib. Hal ini membuat al Haris prihatin
sedangkan dia dalam majlis tersebut berada di balik tabir karena Haris terkena
penyakit Kusta, kemudian dia menyenandungkan qasidah syair puisinya yang
membanggakan kaumnya tentang kejujuran dan kebaikan kaumnya. Situasi berubah,
raja kemudian balik berpihak pada Kabilah Bakar dan mengangkat al Haris sebagai
penasehatnya.

5
Diriwayatkan bahwa umur al Haris sangat panjang dan dalam riwayat al Haris
membacakan puisi muallaqatnya pada umur 135 tahun (Mujaz, 1962: 85). Berikut ini
contoh puisi Al-Haris:

‫وأتانا من الحوادث واألمباء خطب نعنى به ونساء‬


‫إن إخوان األراقم يغلون علينا فى قيلهم إخفاء‬
‫يختلطون البريء منابذى الذنب وال ينفع الخلي الخالء‬
‫ وأنا الوالء‬،‫زعموا أن كل من ضرب العير موال لنا‬
‫أجمعوا أمرهم عشاء فلما أصبحوا أصبحت لهم ضوضاء‬
‫ ومن تصهال خيل خالل ذاك رغاء‬،‫ ومن مجيب‬،‫من مناد‬
‫ وهل لذاك بقاء‬،‫أيها النطيق المرقس عنا عند عمرو‬

Dan Telah datang kepada kami berita dan kejadian yang tidak baik

Saudara-saudara kami dari kabilah ’Araqim telah melanggar batas dan


berkata yang tidak benar tentang kami,

Mencampur orang-orang yang tidak bersalah dengan orang-orang yang


berbuat dosa, tidak berguna orang yang tidak melakukan dosa

Mereka menyangka bahwa setiap orang yang memukul himar adalah maula
kami, mereka bersepakat pada malam hari untuk menyerang kami dan ketika datang
waktu pagi mereka sudah ribut

Siapa yang menyeru dan siapa yang menjawab seruan, kuda-kuda dan
ontapun saling bersautan

Wahai orang yang berbicara tentang kita dengan penuh kebohongan di depan
raja Amru. Apakah kebohongan itu akan bisa abadi?.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Al-Ḥārith ibn Ḥilliza al-Yashkurī adalah seorang penyair Arab pra- Islam dari
suku Bakr , dari abad ke-5. Dia adalah penulis salah satu dari tujuh puisi terkenal pra-
Islam yang dikenal sebagai Mu’allaqat . Sedikit yang diketahui tentang detail
hidupnya.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat saya buat, saya menyadari dalam penulisan
makalah ini banyak sekali kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang
konstruktif demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Besar harapan sayai
semoga makalah ini bisa memberikan sedikit manfaat bagi pembaca pada umumnya
dan pemakalah khususnya. Aamiin.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ambari, Hasan Dkk, 1999, Ensiklopedi Islam Jilid 2, Jakarta : PT Ichtiar Baru Van Hoeve.

8
Al-Iskandary, Ahmad dan Musthofa Anany, 1996, Al-Wasith fi al-Adab al-Araby wa
Tarikhuhu, Mesir : Dar al-Ma’arif.

Al-Zauzini, Ahmad ibn Al-Husain, Syarh al-Mu’allaqot al-Sab’u, Beirut : Dar al-Kutub al-
Ilmiyah

Al-Zayyat, Ahmad Hasan, 1996, Tarikh al-Adab al-‘Araby, Beirut : Dar al-Ma’arifah

Amin, Ahmad, 1975, Fajr al-Islam, Kairo : Maktabah Nahdiyah al-Misriyah.Jhon, Esposito,
2001, Ensiklopedi Dunia Islam Modern Jilid 2,

Bandung : Mizan.

Wargadinata, Wildana dan Laily Fitriani, 2008, Sastra Arab dan Litas Budaya, Malang : UIN

-Malang Press.

www.blogbaitullah.or.id

www.cetaktarikh.php.htm

Anda mungkin juga menyukai