Makalah
Filsafat Sosial
Penyusun;
JURUSAN SOSIOLOGI
BANDUNG
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt tidak lupa juga kepada
Nabi besar Nabi Muhammad SAW serta keluarga, sahabat, serta umatnya. Karena
hanya dengan pertolongan-Nya saya selaku penyusun makalah dapat
menyelesaikan tugas makalah yang telah diberikan ini.
Walaupun makalah ini jauh dari kata sempurna, saya mengharapkan agar
pembaca dapat mengerti dengan materi yang saya sampaikan serta menambah
wawasan kepada pembaca. Saya juga mengharapkan komentar yang membangun
dari pembaca mengenai makalah yang telah saya susun ini. Oleh karena itu penulis
tidak hanya menerima kritik maupun saran dengan lapang dada, tetapi saya juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kebaikan dari makalah ini,
mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Agama merupakan salah satu hal penting dalam suatu negara, walaupun
setiap negara memiliki perbedaan kepercayaan satu sama lainnya akan tetapi hal ini
tetap saja menjadi hal yang sangat penting sebab didalam agama itu sendiri terdapat
aturan yang dianggap menjadi aturan paling benar, hal itu akan menjadi pengatur
tingkah laku manusia dalam berperilaku. Terkadang agama juga digunakan sebagai
suatu alasan pertentangan yang biasanya berskala besar, ketika agama dibentrokan
dengan kepentingan negara maka akan berdampak pada hal lainnya. Oleh karena
itu agama menjadi hal yang sensitif bagi masyarakat didalam suatu negara yang
mempercayainya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kesewenang-Wenangan.
2.2 Vandalisme
Vandalisme berasal dari kata vandal atau vandalus, yang mengacu pada nama
suatu suku pada masa Jerman purba yang menempati wilayah sebelah selatan Baltik
antara Vistula dan Oder. Di abad keempat dan kelima Masehi suku Vandal ini
mengembangkan wilayahnya sampai menjangkau Spanyol dan Afrika Selatan.
Pada tahun 455 Masehi suku Vandal memasuki kota Roma dan menghancurkan
karya seni dan sastra Romawi yang terdapat pada waktu itu. Dari perilaku suku
Vandal tersebut, vandal kemudian diberi makna seseorang yang dengan sengaja
menghancurkan atau merusak sesuatu yang indah-indah. Tidak jelas apa motifnya
merusak karya yang iudah tersebut, sangat mungkin merupakan keirihatian terdapat
prestasi yang dihasilkan oleh pihak lain.
Vandalisme dalam materi penulis kali ini dapat digambarkan sebagai tembok
yang telah ada sebelumnya kemudian ada pihak yang tidak bertanggung jawab tiba-
tiba datang untuk mengotori menggunakan cat dan bisa juga bertujuan
menghancurkan tembok yang telah ada sebelumnya, hal ini juga dapat dikaitkan
dengan perilaku kesewenang wenangan yang dilakukan pihak asing terhadap apa
yang telah ada sebelumnya dan menjadi haknya untuk dijaga keasliannya tanpa ada
intervensi dari pihak asing atau pihak diluar kepentingan.
Negara Amerika dan negara Iran sama sama negara yang memiliki kedaulatan
penuh atas negaranya dan berhak menentukan pemerintahannya sendiri tanpa ada
campur tangan dari pihak asing, pihak asing bisa dipergunakan apabila diperlukan
dan diijinkan oleh pihak yang memiliki kewenangan untuk mengizinkannya,
apabila ada pihak yang sewenang wenang ikut campur dalam pemerintahan
kenegaraan tanpa adanya persetujuan maka dapat diibaratkan sebagai vandalisme.
Oleh karena itu setiap negara haruslah menghormati kedaulatan negara lain agar
tidak terjadi gesekan gesekan yang dapat menimbulkan konflik.
Sikap “vandalisme” yang dilakukan oleh amerika serikat dibalas oleh ucapan
Garda Revolusi Iran atau IRGC yang menyatakan bahwa masyrakat Iran akan
memukul mulut Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo sebagai
tanggapan atas ancaman sanksi baru yang disampaikan Washington. Kemarin,
Pompeo menebar ancaman kepada Iran, dengan menyatakan akan menjatuhkan
sanksi terbesar jika Teheran tidak bisa memenuhi tuntuan Washington.
"Masyarakat Iran harus bersatu dalam menghadapi ini dan mereka akan
memberikan pukulan kuat ke mulut Menlu Amerika dan siapa saja yang
mendukung mereka," kata wakil Komandan IRGC, Ismail Kowsari, seperti dilansir
Reuters pada Selasa (22/5). (www.sindonews.com. Diakses 23 mei 2018)
Sebagai sesama negara yang berdaulat alangkah baiknya apabila kita saling
menghargai dan menciptakan hubungan yang harmonis agar tidak terjadinya
gesekan gesekan yang dapat memicu konflik, terutama dalam skala negara seperti
kasus diatas yang akan berdampak besar terhadap kelangsungan hidup banyak
orang apabila konflik yang timbul tidak dapat diatasi dengan benar dan bijak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Vandalisme dalam materi penulis kali ini dapat digambarkan sebagai tembok
yang telah ada sebelumnya kemudian ada pihak yang tidak bertanggung jawab tiba-
tiba datang untuk mengotori menggunakan cat dan bisa juga bertujuan
menghancurkan tembok yang telah ada sebelumnya, hal ini juga dapat dikaitkan
dengan perilaku kesewenang wenangan yang dilakukan pihak asing terhadap apa
yang telah ada sebelumnya dan menjadi haknya untuk dijaga keasliannya tanpa ada
intervensi dari pihak asing atau pihak diluar kepentingan.