MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Sejarah peradaban Islam
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Kesimpulan..........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1526 M. Jadi, kerajaan Mughal ini sebagai penerus Islam sebelumnya di
India.
Selanjutnya untuk lebih jelas mengetahui tentang kebudayaan dan
kejayaan Islam di India maka disusunlah makalah dengan mengambil contoh
munculnya kerajaan Islam Mughal.
B. Pokok Pembahasan
Berdasarkan dari pembahasan pada latar belakang di atas, maka dapatlah
dikemukakan permasalahan yang menjadi ini pembahasan dalam makalah ini,
yakni sebagai berikut:
1. Bagaimana islam masuk ke india ?
2. Apa asal usul kerajaan mughal ?
3. Bagaimana perkembangan dan kemajuan kerajaan mughal ?
4. Kenapa kemunduran dan kehancuran kerajaan mughal terjadi ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Gujarat, bandar Broaeh dan menumbangkan dinasti Maitraka (766 H).
Meskipun sudah dilakukan beberapa kali ekspansi oleh umat Islam tetapi hal
tersebut belum mampu mencapai pusat kekuasaan negeri India tersebut.
5 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008),
hlm. 145.
6 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya, Jilid I, (Jakarta: UI Pres,1995), h.82.
4
Ibrahim Lodi dengan Alam Khan (Paman Lodi) dan gubernur Lohere. Ia
berhasil munguasai Punjab dan berhasil menundukkan Delhi, sejak saat itu ia
memproklamirkan berdirinya kerajaan Mughal. Proklamasi 1526 M yang
dikumandangkan Babur mendapat tantangan dari Rajput dan Rana Sanga
didukung oleh para kepala suku India tengah dan umat Islam setempat yang
belum tunduk pada penguasa yang baru itu, sehingga ia harus berhadapan
langsung dengan dua kekuatan sekaligus. Tantangan tersebut dihadapi Babur
pada tanggal 16 Maret 1527 M di Khanus dekat Agra. Babur memperoleh
kemenangan dan Rajput jatuh ke dalam kekuasaannya.
Penguasa Mughal setelah Babur adalah Nashiruddin Humayun atau
lebih dikenal dengan Humayun (1530-1540 dan 1555-1556 M, puteranya
sendiri. Sepanjang pemerintahanya tidak stabil, karna banyak terjadi
perlawanan dari musuh-musuhnya. Bahkan beliau sempat mengungsi ke
Persia karna mengalami kekalahan saat melawan pemberontakan Sher Khan
di Qonuj, tetapi beliau berhasil merebut kembali kekuasaanya pada tahun
1555 M berkat bantuan dari kerajaan safawi. Namun setahun kemudian 1556
M beliau meninggal karna tertimpa tangga pepustakaan, dan tahta kerajaan
selanjutnya dipegang oleh putranya yang bernama Akbar.
Setelah Akbar dewasa ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan yang
sudah mempunyai pengaruh sangat kuat dan terlampau memaksakan
kepentingan aliran Syi'ah. Bairam Khan memberontak, tetapi dapat
dikalahkan oleh Akbar di Jullandur tahun 1561 M. Setelah persoalan-
persoalan dalam negeri dapat diatasi, Akbar mulai menyusun program
ekspansi. Ia berhasil menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar,
Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala,
Ahmadnagar, dan Asirgah. Wilayah yang sangat luas itu diperintah dalam
suatu pemerintahan militeristik. Keberhasilan ekspansi militer Akbar
menandai berdirinya Mughal sebagai sebuah kerajaan besar.7
7 Ali K. Tarikh, Sejarah Islam Pra Modern, (Jakarta: Srigunting, 2000), hlm. 354.
5
Dalam perkembangannya kerajaan Mughal mempunyai masa kejayaan,
yang dimulai pada pemerintahan Akbar (1556-1506 M), dan tiga raja
penggantinya, yaitu Jehangir (1605-1628 M), Syah Jehan (1628-1658 M),
Aurangzeb (1658-1707 M). Setelah itu, kemajuaan kerajaan Mughal tidak
dapat dipertahankan oleh raja-raja berikutnya. Kemajuan – kemajuan kerajaan
Mughal dapat dilihat dari berbagai bidang antara lain :
1. Politik dan Pemerintahan
a. Akbar membentuk sitem pemerintahan militeristik. Dalam
pemerintahan tersebut, pemerintahan daerah dipegang oleh seorang
Sipah Salar (kepala komandan). Akbar juga menerapkan politik
Sulukhul (toleransi universal). Politik ini mengandung ajaran bahwa
semua rakyat India sama kedudukanya. Mereka tidak dapat dibedakan
menurut etnis dan agama..
b. Untuk undang-undang kerajaan, Sultan Akbar membuat Din Ilahi yaitu
suatu pandangan dan sikap keagamaan resmi kerajaan yaitu unsur-
unsur agama Islam, Hindu, Persia Kristen dan sebagainya yang harus
dianut oleh setiap orang.
c. Pada masa pemerintahan Aurangzeb telah terdapat jalinan kerjasama
dengan negara-negara Islam diluar India..
8 Akbar S. Ahmed, Citra Muslim Tinjauan Sejarah dan Sosiologi, Terjemahan Nunding Ram dan
Ramli Yakub (Jakarta: Erlangga, 1992), hlm. 81-82.
9 Fuadi Imam, Sejarah Peradaban Islam (Depok Sleman Yogyakarta: Teras, 2012)
6
dapat diwariskan, dia mempunyai tanggung jawab menyetorkan
penghasilan untuk menghindari tindak kejahatan. Kaum petani dilindungi
hak kepemilikan tanah dan pewarisan, tetapi jika tidak loyal maka pejabat
lokal berhak menyitanya.
7
Kemunduran dan kehancuran Kerajaan dimulai setelah satu setengah abad,
tepatnya setelah masa pemerintahan Aurangzeb. Para pelanjut Aurangzeb
tidak sanggup mempertahankan kebesaran yang telah dicapai oleh
pendahulu– pendahulunya. Kejayaan Mughal hilang diawali dengan kematian
Aurangzeb, dan satu persatu penguasa daerah mulai melepaskan diri dari
pemerintahan pusat di Delhi.
Pengganti Aurangzeb adalah Mu’azzam, setelah ia meninggal tahta
digantikan anaknya Azhim al-syah. Akan tetapi di tentang Zulkifar Khan,
anak ‘Asad Khan. Azaim al-syah meninggal tahun 1712 M. Ia digantikan oleh
anaknya Jihandar Syah, tetapi ia disingkirkan oleh adiknya sendiri Faruq
Syah pada tahun 1713 M. Jadi dalam dua tahun saja telah terjadi empat kali
pergantian sultan.
Pada saat tiga sultan berkuasa yaitu, Syah Alam, Akbar II dan Bahadur
Syah, Inggris diberi kepercayaan untuk mengembangkan usahanya tetapi
dengan jaminan memberikan fasilitas kehidupan Istana dan keluarganya. Pada
saat terjadi krisis, mengalami kerugian dan Inggris pun mulai mengadakan
pungutan yang tinggi terhadap rakyat secara ketat dan cenderung kasar.
Karena rakyat merasa tertekan, maka terjadilah pemberontakan rakyat
dibawah pimpinan sultan Bahadur Syah pada bulan Mei 1857 M.
Perlawanan mereka dapat dipatahkan dengan mudah, karena Inggris
mendapat dukungan dari beberapa penguasa Hindu dan Muslim. Inggris
kemudian menjatuhkan hukuman yang kejam kepada pemberontak. Mereka
diusir dari kota Delhi, rumah ibadah banyak yang dihancurkan, dan Bahadur
Syah, sultan Mughal terakhir diusir dari istana (1858 M) maka berakhirlah
sejarah kekuasaaan kerajaan Mughal di India.
Ada beberapa faktor yang menyebabkab kekuasaan kerajaan Mughal itu
mundur pada satu setengah abad terakhir, dan membawa kepada
kehancurannya pada tahun 185118 M, yaitu:12
1. dalam mengoperasikan persenjataan buatan Mughal sendiri.
11
1211 Badri Yatim, Op. Cit. H. 150
8
2. Kemerosotan moral dan hidup mewah dikalangan elite politik, yang
mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara.
3. Kurang cakapnya pemerintahan Aurangzeb sehingga konflik antar
agama terjadi Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuasaan militer
sehingga operasi militer Inggris di w13ilayah-wilayah pantai tidak
dapat dipantau oleh kekuatan maritime Mughal. Begitu juga tidak
terampilnya sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya
4. Semua sultan pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir adalah
orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan.
13
1412 Badri Yatim, Op. Cit. hlm. 150
9
memperkuat pengaruhnya, mendirikan EIC (East India Company).
Dengan mendatangkan pasukan kerajaan inggris untuk mengamankan
dan mestabilkan wilayahnya. Menyadari kekuatan Mughal semakin
menurun, maka Syah Alam membuat perjanjian dengan Inggris,
dimana ia menyerahkan Oudh, Bengal dan Orisa kepada inggris.
Monopoli Inggris yang sangat otoriter dan cenderung keras,
membuat rakyat Mughal yang muslim maupun Hindu, bersama-sama
mengadakan pemberontakan, tetapi dapat dikalahkan walaupun dalam
serangan itu, pasukan Hindu yang memulainya, akan tetapi Inggris
melihat umat islam dan Bahadur Syah II, ikut campur dalam
penyerangan itu. Maka sebagai hukumannya, inggris memporak-
porandakan wilayah Mughal dengan kekuatan senjatanya yang
selangkah lebih maju dibandingkan pasukan Mughal dan Hindu.15
1513 Ibid
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian-uraian di atas, maka dapatlah ditarik
beberapa kesimpulan, yakni sebagai berikut :
1. Islam mulai masuk ke India itu pada masa khalifah Umar bin al-Khattab
dan ekspedisi pasukan Islam ke India berikutnya terjadi pada zaman al-
Walid.
2. Kerajaan Mughal beridiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan
safawi dan kerajaan Mughal termasuk kerajaan termuda.
3. Dinasti Mughal di India didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur
salahsatu cucu dari etnis Mongol, keturunan Jengis Khan.
4. Kerajaan Mughal memiliki masa kejayaan yang dimulai pada masa
pemerintahan Akbar yang dimulai pada pemerintahan Akbar (1556-1506
M), dan tiga raja penggantinya, yaitu Jehangir (1605-1628 M), Syah
Jehan (1628-1658 M), Aurangzeb (1658-1707 M). Setelah itu, kemajuaan
kerajaan Mughal tidak dapat dipertahankan oleh raja-raja berikutnya.
5. Kemunduran dan kehancuran Kerajaan dimulai setelah satu setengah
abad, tepatnya setelah masa pemerintahan Aurangzeb. Konflik - konflik
yang berkepanjangan mengakibatkan pengawasan terhadap daerah lemah.
Pemerintahan daerah satu persatu melepaskan loyalitasnya dari
pemerintah pusat.
11
DAFTAR RUJUKAN
Badri, Yatim. 1995. Sejarah Peradaban Islam. Cet. X. Jakarta: Radja Grafindo
Persada.
Badri Yatim. 2008. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II. Jakarta :
Rajawali Pers
Fuadi imam. 2012. Sejarah Peradaban Islam. Depok Sleman Yogyakarta: Teras
Harun Nasution. 1985. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid I. Jakarta :
UI Press
Joesoef Soeyb. 1979. Daulah Abbasiyah, Jilid II. Jakarta: Bulan Bintang
Qureshi. 1989. “Muslim India before Mughal,” dalam P.M. Holt, ed., The
Cambridge History of Islam, Vo. 2A (ttp: Cambridge University Press
12