Anda di halaman 1dari 9

PERADABAN ISLAM DI INDIA

Sejarah mencatat bahwa dunia Islam mengalami masa kemunduran setelah

bangsa Mongol mengadakan serangan ke wilayah Barat. Satu demi satu wilayah-

wilayah Islam jatuh ke tangan mereka. Transoxiana dan khawarizm dikalahkannya

pada 1219 M, Gasna pada 1221 M, Azerbaijan pada 1224 M dan Saljuk di Asia kecil

pada 1243 M. Setiap daerah yang dilaluinya juga hancur, bangunan- bangunan yang

bernilai sejarah, Sekolah-sekolah, gedung-gedung dan mesjid-mesjid musnah dibakar.

Demikian pula pembantaian terjadi secara besar-besaran. Serangan yang dilakukan

oleh bangsa Mongol tidak hanya sampai di sana, tetapi juga Baghdad sebagai pusat

kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya dengan khasanah ilmu

pengetahuan juga hancur dibumi hanguskan pada 1258 M. Kehancuran kota Baghdad

ini merupakan pukulan telak yang menentukan bagi peradaban Islam selanjutnya.

            Ekspansi terakhir yang dilakukan bangsa Mongol terjadi pada permulaan abad

XV dipimpin oleh Timur Lenk yang terkenal bengisnya. Pada waktu itu bangsa

Mongol yang ada di wilayah barat telah memeluk Islam. Akan tetapi, hal itu tidak

membawa perubahan pada tingkah laku mereka termasuk Timur Lenk. Kebiadaban

tampak dalam usahanya menumpuk tengkorak manusia sebanyak 70.000 setelah

serbuan ke kota Isfahan di Persia. Kerajaan Timurlah yang dibangun Timur Lenk

terpecah belah pada akhir abad XV, hingga akhirnya runtuh. Wilayah kerajaan

tersebut kemudian diperebutkan oleh dua suku Turki, yaitu Kara Koyunlu dan Ak

Koyunlu.

         Pada kurun waktu 1500-1800 M, pasca keruntuhan dinasti bangsa Mongol,

muncul tiga kerajaan besar. Tiga kerajaan tersebut adalah kerajaan Turki Usmani di

Turki, kerajaan Safawi di Persia dan kerajaan Mughal di India. Ketiga kerajaan ini

kemudian mencapai kemajuannya dan kejayaanya masing-masing. Meskipun umat


1
2

Islam pada masa ini meraih kemajuan diberbagai bidang, tapi belum dapat menyaingi

kemajuan yang dicapai pada masa Dinasti Abbasiyah, khususnya pada bidang Ilmu

pengetahuan. Namun menarik untuk dikaji, karena kemajuan pada masa ini terwujud

setelah dunia Islam mengalami kemunduran beberapa abad lamanya.

            Kajian dalam makalah ini akan difokuskan pada pembahasan mengenai

sejarah masuknya Islam di India dan perkembangannya. Kajian ini menjadi cukup

penting karena India sebagai negara dengan penduduk mayoritas memeluk agama

Hindu dan menjadi negara kedua di dunia dengan populasi terbesar, diprediksi pada

tahun 2050 akan memiliki populasi muslim terbesar di dunia yang akan mengalahkan

Indonesia.

A.  Masuknya Islam di India

            Islam diperkirakan masuk ke India pada abad ke-7 melalui jalur perdagangan.

Dalam rangka perluasan wilayah Islam, Khalifah Umar bin Khattab dan Usman bin

Affan pernah merencanakan untuk menaklukkan India. Namun rencana itu baru bisa

dilaksanakan secara efektif pada masa pemerintahan Bani Umayyah yang berpusat di

Damaskus. Pada masa itu awal dari kekuasaan Islam di India. Barulah gubernur Irak

yang bernama Hajjaj bin Yusuf As-Saqifi pada masa khalifah Umayyah, al-Walid bin

Abdul Malik yang mengirimkan eksepedisi untuk menangani perampokkan kapal

yang dilakukan oleh suatu kelompok yang dilakukan Raja Dahir (salah seorang

penguasa di Sind) pada tahun 706 di Dybut (dekat karachi sekarang). Kapal-kapal

yang dirampok tersebut berisi hadiah tanda persahabatan Raja Sri Lanka kepada

khalifah al-Walid bin Abdul Malik. Eksedisi yang dipimpin oleh seorang jendral

perang yang berusia delapan belas tahun bernama Muhammad bin Qasim dan sejak,
3

itu Muhammad bin Qasim berhasil menguasai Dibul dan membebaskan para sandera.

Bahkan Raja Dhahir sendiri terbunuh dalam pertempuran tersebut. Kemudian pada

713, wilayah Multan dikuasai Muhammad Qasim dan sejak itu Muhammad Qasim

menjadi seorang gubernur Sind untuk pemerintahan Umayyah. Kecakapannya

memimpin Sind mendorong banyak orang India masuk Islam.

Setelah Muhammad bin Qasim, ada 10 gubernur dari pemerintahan Umayyah

dan 30 dari gubernur dari pemrintahan Abbasiyah yang melanjutkan kekuasaan Islam

di India sejak itu melalui kontak senjata antara penguasa Hindu India dan penguasa

Islam di berbagai wilayah dekat India, secara bertahap bermunculan berapa wilayah

kekuasaan Islam di daerah ini. Sebagai contoh ialah keberhasilan Dinasti Gasnawi

menguasai wilayah India, antara lain Wahid Mulatan, Nardin, Thanisar, Barn,

Mathura, setelah Gazanawi muncul sejumlah penguasa Islam lainnya seperti Dinasti

Guri di India yang berlangsung dari 1173 hingga 1556. Kesultanan Delhi ini tercatat

ada beberapa Dinasti yang berkuasa yaitu Dinasti Mamluk (1206-1290), Dinasti

Khalji (1206-1320), Dinasti Tugluq (1320-1413), Dinasti Sayid (1414-1451), dan

Dinasti Lody (1451-1526). Penguasa Dinasti Lody yang berakhir adalah Ibrahim

Lody, tidak dapat memprtahankan kekuasaannya berbagai pemberontakan dan

pertentangan Interen keluarga. Penguasa, Kabul, Bubur, saat itu berhasil

menyelesaikan kericuhan dalam Dinasti Lody, sehingga pada 1526 ia berhasil

menegakkan Dinasti Mughal di anak benua India.

B. Perkembangan Islam di India


4

Peranan muslim India dalam pengembangan Islam dapat dilihat dalam empat

tahapan: pertama, masa sebelum kerajaan Mughal (705-1526): kedua, masa

kekuasaan Kerajaan Mughal (1526-1858); ketiga, masa kekuasaan Inggris (1858-

1947); tahap keempat, Islam pada negara India sekular (1947 sampai sekarang).

Masuknya kaum muslimin ke anak benua India terjadi dalam tiga gelombang

yang terpisah. Orang-orang Arab masuk pada abad ke-8, orang-orang Turki pada abad

ke-12, dan orang-orang Afghan pada abad ke-16. Jauh sebelum kerajaan Mughal

berdiri, sebenarnya sejak abad ke-1 Hijriah, Islam telah masuk ke India ketika Umar

bin Khattab memerintahkan suatu ekspedisi. Pada tahun 643, setelah Umar wafat,

orang-orang Arab menaklukkan Makran di Baluchistan. Pada masa pemerintahan

Bani Umayah, Islam melanjutkan ekspedisi ke sana di bawah Panglima Muhammad

bin Qasim yang berhasil menguasai Sind, dan mulai tahun 871 orang-orang Arab

telah menjadi penghuni tetap di sana. Meskipun masih dalam abad pertama Hijrah

Nabi, tanah-tanah Sind telah menjadi wilayah Kerajaan Islam, namun bagian terbesar

dari tanah India belum takluk di bawah pemerintahan Islam. Raja-raja masih

memerintah dengan kuat dibeberapa negeri yang besar, dan alam Hindu masih kuat

dengan kuil-kuil dan pagoda.

Membicarakan kehadiran Islam di India serasa tidak lengkap kalau tidak

menyebut peranan dinasti Ghasnawiyah. Meskipun bukan yang pertama kalinya ke

India paling tidak pasukan Ghasnawiyah yang dipimpin oleh Sultan Mahmud makin

meneguhkan posisi Islam di India. Dia berhasil mengembalikan posisi Islam di

wilayah ini dengan menaklukkan raja-raja Hindu dan mengadakan pengislaman

masyarakat India pada tahun 1020 M. keberhasilan ini ditopang oleh konsep ajaran
5

Islam yang dibawanya, yang lebih menekankan persamaan derajat menggantikan

sistem kasta yang berkembang di tengah masyarakat Hindu. Sultan Mahmud Gaznawi

pada tahun 1020 berhasil menaklukan raja-raja Hindu di wilayah India dan

mengislamkannya. Setelah Dinasti Gaznawi runtuh, muncullah dinasti kecil seperti

Mamluk, Khalji, Tugluq, dan yang terakhir Dinasti Lody yang didirikan oleh Bahlul

Khan Lody (w. 1489). Sampai akhirnya datang era kejayaan dinasti Mughal. Dengan

demikian, Mughal bukanlah kerajaan Islam yang pertama di India.

Orang yang mendirikan kerajaan Mughal di India adalah Zahiruddin Babur

(1482-1530M). Ia adalah salah seorang keturunan Timur Lenk ayahnya Umar Mirza

adalah seorang penguasa di Asia Tengah. Sementara ibunya merupakan keturunan

Jengis Khan. Sepeninggal ayahnya, Babur yang berusia 11 tahun mewarisi tahta

kekuasaan wilayah Ferghana. Ia berambisi dan bertekad akan menaklukkan

Samarkand yang merupakan kota terpenting di Asia Tengah pada saat itu. Pertama

kali ia gagal mewujudkan cita-citanya. Berkat bantuan dari Ismail, raja Safawi, ia

meraih keberhasilan menaklukkan kota Samarkand pada tahun 1494. Kemudian pada

tahun 1504 ia berhasil menaklukkan Kabul, ibukota Afghanistan. Dari Kabul inilah

mengadakan ekspansi ke India yang diperintah oleh Ibrahim Lodi. Dinasti Lodi ketika

itu sedang mengalami krisis dan mulai melemah pertahanannya sehingga inilah

kesempatan yang dimanfaatkan oleh Babur untuk menumbangkannya. Dalam upaya

yang sungguh-sungguh untuk menguasai India, pada tahun 1525, Babur berhasil

menaklukkan Punjab. Perjalanan Babur kemudian berhasil memperoleh kemenangan

sehingga pasukannya memasuki kota Delhi. Pada tanggal 21 April 1526M, terjadilah

pertempuran yang dahsyat di Panipat. Babur memasuki kota Delhi sebagai pemenang
6

dan menegakkan pemerintahannya di sana. Dengan demikian, berdirilah kerajaan

Mughal di India.

Zahiruddin yang terlahir dengan nama Zahiruddin Muhammad dilahirkan pada

tanggal 24 Februari 1403 dan meninggal pada tanggal 26 Desember 1530 di Farghana

(Khokan), suatu negeri kecil tapi indah di Asia Tengah yang juga merupakan daerah

kekuasaan ayahnya, Umar Mirza. Dia mendapat julukan Babur yang berarti “Si

Macan” untuk menggambarkan keberaniannya.

Ketika terjadi kekacauan di negerinya, ia mengundang Muhammad Babur dari

Kabul yang kemudian berhasil mendirikan Kerajaan Mughal. Ketika Mughal

dipimpin oleh Aurangzeb, semasa kekuasaannya kerajaan Mughal sebagai salah satu

kerajaan adi kuasa. Sehingga mengalami kesuksesan yang amat besar diberbagai

bidang. Pertama dalam bidang futuhat Mughal berhasil menguasai daerah yang

meliputi Kabul, Lahore, Multan, Delhi, Agra, Oud, Allahabad, Ajmer, Gujarat,

Melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar, Ahmadnagar, Ousra, Kashmir, Bajipur,

Galkanda, Tajore, dan Trichinopoli. Kedua dalam bidang ekonomi, bahwa umat Islam

pada waktu itu telah mengekspor kain ke Eropa, menghasilkan rempah-rempah, gula,

dan lain-lain yang ketika itu semua merupakan komoditas ekspor. Ketiga dalam

bidang pendidikan Mughal sangat cemerlang, mereka membangun masjid,

perpustakaan, dan madrasah. Pengajaran waktu itu meliputi filsafat, logika, geometri,

sejarah, politik, matematika, dan ilmu agama. Selain itu juga dibangun sekolah -

sekolah tinggi. Keempat bidang arsitektur, dapat dilihat dari bangunan – bangunan

yang indah seperti Benteng Merah, Masjid Jami’, istana megah di Delhi dan Lahore,

dan yang termasuk salah satu dari tujuh keajaiban dunia adalah Taj Mahal di Agra.
7

Kemajuan Mughal di bidang politik dan militer memuncak pada masa

pemerintahan Babur, Akbar dan Aurangsab.  Sementara bidang seni khususnya seni

bangunan atau arsitektur mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Syah Johan,

sebagaimana bidang agama khususnya hukum Islam pada masa Aurangzab. Adapun

kemajuan di bidang ekonomi khususnya pertanian terjadi pada masa pemerintahan

Akbar.

Ada beberapa faktor yang mendukung kemajuan tersebut, antara lain di bidang

politik dan militer adalah faktor dan keuletan para sultannya; di bidang seni dan

budaya karena terjadinya akulturasi budaya pendatang dengan suku-suku di India;

dan  di bidang ekonomi adalah faktor kesuburan tanah dan strategis wilayahnya.

Sejak masuknya Inggris di India, rakyat India terutama umat Islam protes dan

melawan melalui beberapa wadah, diantaranya gerakan pemberontakan Faqir yang

terjadi selama 40 tahun. Karena itu, penjajahan Inggris atas India bagi muslim berarti

kehilangan pengaruh politik, ekonomi, budaya, dan agama Islamnya. Hal itu

menyebabkan jatuhnya imperium Mughal, sejak itu Muslim India (termasuk Pakistan

dan Bangladesh sekarang) merasa semakin dikesampingkan oleh kekuasaan penjajah

Inggris. Penderitaan ini semakin bertambah setelah Inggris bekerjasama dengan

orang-orang Hindu dan Sikh dalam memerangi kaum muslimin.

Walaupun demikian, kebangkitan muslim modern bersamaan dengan semua

pengaruh muslim. Namun hal ini tidak memperoleh cukup jaminan dari mayoritas

Hindu untuk melindungi identitas, budaya, dan agama orang-orang muslim. Oleh

sebab itu, hal ini menyebabkan terciptanya Pakistan yang akhirnya terpecah menjadi

dua (Pakistan dan Bangladesh). Orang Islam merasa nasibnya jauh lebih membaik di
8

dua negara merdeka itu, karena mendapatkan kemerdekaan serta kedaulatan untuk

hidup selamanya. Namun sebaliknya, muslim yang hidup di daerah mayoritas Hindu

yang membentuk republik India mengalami situasi yang memburuk.

Umat Islam di India menyebar di negara-negara bagian: Uttar Pradesh,

Bengali Barat, Bihar, Kerala, Assam, Andra Pradesh, Maharashtra, Kashmir, Tamil

Nadu, Gujarat, Karnataka, dan Madya Pradesh. Kebanyakan muslim India adalah

petani.

Pada saat ini, kebudayaan Islam India, dengan keserbasamaannya yang

menyeluruh dibanding dengan kebudayaan Hindu di anak benua ini, mempunyai dua

praktik yang sedikit berbeda antara Muslim di daerah Utara dan Selatan India. Di

Utara, Muslim kebanyakan menganut madzhab Hanafi, berbahasa Urdu atau

Benggali. Di Selatan, Muslim mengikuti madzhab Syafi’i dan umumnya berbahasa

Tamil.

Sekitar 90% Muslim di India beraliran Sunni dan umumnya menganut madzhab

Hanafi. Diantara aliran Sunni, ada sekitar empat juta muslim bermadzhab Syafi’i,

kebanyakan di negara bagian selatan. Sisanya kebanyakan aliran Syi’ah madzhab

Ja’fari di negara-negara bagian barat laut.

C. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari kajian ini adalah:

1.      Masuknya Islam ke India diperkirakan pada abad ke-7 melalui jalur

perdagangan. Pada masa pemerintahan Bani Umayyah yang berpusat di


9

Damaskus di mana gubernur Irak yang bernama Hajjaj bin Yusuf As-Saqifi

pada masa khalifah Umayyah, al-Walid bin Abdul Malik yang mengirimkan

eksepedisi untuk menangani perampokkan kapal yang dilakukan oleh suatu

kelompok yang dilakukan Raja Dahir yang dipimpin oleh Muhammad bin

Qasim. Keberhasilan Muhammad Qasim menangani masalah ini dan menjadi

seorang gubernur Sind untuk pemerintahan Umayyah mendorong banyak orang

India masuk Islam.

2.     Perkembangan Islam di India dapat dilihat dalam empat tahapan: pertama, masa

sebelum kerajaan Mughal (705-1526): kedua, masa kekuasaan Kerajaan Mughal

(1526-1858); ketiga, masa kekuasaan Inggris (1858-1947); tahap keempat,

Islam pada negara India sekular (1947 sampai sekarang).

Anda mungkin juga menyukai