Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“KERAJAAN MUGHAL”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PAI V Sejarah Islam

Dosen Pengampu:

Disusun oleh :

Rezza Oktaviani 10090318324

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................1
BAB I....................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.................................................................................................................................2
2.1. Latar Belakang.......................................................................................................................2
2.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
2.3. Tujuan Penulisan...................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1. Sejarah Berdirinya Kerajaan Mughal.....................................................................................3
2.2. Pengaruh Kerajaan Mughal Terhadap Dunia Islam...............................................................5
2.3. Kemajuan Yang Dicapai Kerajaan Mughal............................................................................6
2.4. Bukti Peninggalan Sejarah Dinasti Mughal India..................................................................8
2.5. Kemunduran dan Runtuhnya Kerajaan Mughal.....................................................................9
BAB III................................................................................................................................................10
PENUTUP...........................................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN
2.1. Latar Belakang 
Mughal adalah kerajaan Islam yang pernah berkuasa di India dari abad ke-16 hingga
abad ke-19. Kerajaan ini lahir bersamaan dengan Kerajaan Turki Usmani di Asia Tengah dan
Safawi di Persia. Ketiganya menjadi Negara adikuasa pada masanya. Mughal berperan besar
bagi pengembangan Islam di India.
Kerajaan Mughal berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan Safawi. Jadi,
di antara tiga kerajaan Islam tersebut, kerajaan inilah yang termuda. Kerajaan Mughal
bukanlah kerajaan Islam pertama di anak benua India. Awal kekuasaan Islam di wilayah
India terjadi pada masa Kalifah Al-Walid, dari dinasti Bani Umayyah. Penaklukan wilayah
ini dilakukan oleh tentara Bani Umayyah dibawah pimpinan Muhammad Ibn Qasim. 
Babur dapat berkuasa di India setelah terlebih dahulu menguasai Afganistan, Kabul,
Kandahar, dan Punjab. Setelah mampu menguasai seluruh India pada tahun 1530 M, Babur
meninggal dunia. Kerajaan diteruskan berturut-turut oleh Humayun, Sulytan Akbar Syah,
Jahangir, Syah Jehan, dan Aurangzeb. Setelah kepemimpinan Aurangzeb, tidak ada lagi
pemimpin kerajaan yang cakap dan India telah menjadi negeri jajahan Inggris.

2.2. Rumusan Masalah


a) Sejarah berdirinya Kerajaan Mughal di India
b) Perkembangan Kerajaan Mughal.
c) Pengaruh Kerajaan Mughal terhadap dunia Islam
d) Kemajuan yang dicapai Kerajaan Mughal
e) Kemunduran dan runtuhnya Kerajaan Mughal

2.3. Tujuan Penulisan


a) Mengetahui Sejarah berdirinya Kerajaan Mughal di India
b) Mengetahui Perkembangan Kerajaan Mughal
c) Mengetahui Penhgaruh Kerajaan Mughal terhadap dunia Islam
d) Mengetahui Kemajuan yang dicapai Kerajaan Mughal
e) Mengetahui sebab-sebab Kemunduran dan runtuhnya Kerajaan Mughal
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Berdirinya Kerajaan Mughal


Kerajaan Mughal berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan Safawi. Jadi,
di antara tiga kerajaan Islam tersebut, kerajaan inilah yang termuda. Kerajaan Mughal
bukanlah kerajaan Islam pertama di anak benua India. Awal kekuasaan Islam di wilayah
India trejadi pada masa Kalifah Al-Walid, dari dinasti Bani Umayyah. Penaklukan wilayah
ini dilakukan oleh tentara Bani Umayyah dibawah pimpinan Muhammad Ibn Qasim.
Ada empat Dinasti yang berkuasa di India sebelum Dinasti Mughal, yaitu antara lain:
1. Dinasti Ghaznawi (351-585 H / 962-1189 M)
2. Dinasti Ghuriyyah (1000-1215 M)
3. Kesultanan Delhi (1206-1555 M)
4. Kesultanan Bengal (1336-1576 M)
5. Dinasti Mhugal (1526-1858 M)
Kerajaan Mughal di India dengan Delhi sebagai ibu kota, didirikan oleh Zahiruddin
Babur (1482-1530 M), salah satu cucu dari Timur Lenk. Ayahnya bernama Umar Mirza,
penguasa Ferghana. Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia masi
berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekad akan menaklukkan Samarkand yang menjadi
kota penting di Asia Tengah pada masa itu. Pada mulanya, ia mengalami kekalahan tetapi
karena mendapat bantuan dari Raja Safawi, Ismail I akhirnya berhasil menaklukkan
Samarkand tahun 1494 M. Pada tahun 1504 M, ia menduduki Kabul, ibu kota Afganistan.
Setelah Kabul dapat ditaklukkan, Babur meneruskan ekspansinya ke India. Kala itu
Ibrahim Lodi, penguasa India, dilanda krisis, sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau.
Alm Khan, paman dari Ibrahim Lodi, bersama-sama Daulat Khan, Gubernur Lahore,
mengirim utasan ke Kabul, meminta bantuan Babur untuk menjatuhkan pemerintahan
Ibrahim di Delhi. Permohonan itu langsung diterimanya. Pada tahun 1525 M, Babur dapat
menguasai Punjab dengan ibu kotanya Lahore. Setelah itu, ia mempimpin tentaranya menuju
Delhi. Pada tanggal 21 April 1526 M, terjadila pertempuran yang dahsyat di Panipat. Ibrahim
beserta ribuan tentaranya terbunu dalam pertempuran itu. Babur memasuki kota Delhi
sebagai pemenang dan menegakkan pemerintahannya disana. Dengan demikian, berdirilah
Kerajaan Mughal di India.
Setelah Kerajaan Mughal berdiri, raja-raja Hindu diseluruh India menyusun angkatan
perang yang besar untuk menyerang Babur. Namun, pasukan Hindu ini dapat dikalahkan
Babur. Sementara itu, di Afganistan masih ada golongan yang setia kepada keluarga lodi.
Mereka mengangkat adik kandung Ibrahim Lodi, Mahmud, menjadi sultan. Tetapi, Sultan
Mahmud Lodi dengan mudah dikalahkan Babur dalam pertempuran dekat Gogra tahun 1529
M. pada tahun 1530 M, Babur meninggal dunia dalam usia 48 tahun setelah memerintah
selama 30 tahun, dengan meninggalkan kejayaan-kejayaan yang cemerlang.
Setelah Babur meninggal, kekuasaan Mughal mulai melemah. Humayun sebagai
penerusnya tidak mampuh menahan serangan dari Sher Syah, penguasa etnik Afganistan. Ia
pun melarikan diri ke Persia sebagai pengungsi. Dengan bantuan Syah Tahmasp I, penguasa
Safawi, Humayun berhasil merebut kembali Delhi.
Setahun kemudian, Hamayun meninggal (26 Januari 1556) dan digantikan Akbar I. ia
memegang tampuk kekuasaan sangat lama (1556-1603). Pada masanya, kerajaan Mughal
mencapai puncak kejayaannya. Seluruh wilayah yang terlepas pada masa Humayun dapat
direbut kembali. Kejayaan ini terus berlangsung hingga tiga sultan berikutnya, yaitu Jahangir
(1605-1627), Syah Jehan (1627-1658), dan Aurangzeb (1658-1707). Setelah kepemimpinan
Aurangzeb, tidak ada lagi pemimpin kerajaan yang cakap dan India telah menjadi negeri
jajahan Inggris.
Berikut para sultan yang memimpin pemerintahan Dinasti Mughal:
1. Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530 M)
2. Nashiruddin Humayun (1530-1556 M)
3. Akbar Syah I (1556-1605 M)
4. Jahangir (1605-1627 M)
5. Syah Jehan (1627-1658 M)
6. Aurangzeb (Alamgir I) (1658-1707 M)
7. Bahadur Syah I (1707-1712 M)
8. Jihandar Syah 1712-1713)
9. Farrukh Siyar (1713-1719 M)
10. Muhammad Sya (1719-1748 M)
11. Ahmad 1748-1754 M)
12. Alamgir II (1754-1759 M)
13. Alam II (1759-1806 M)
14. Akbar II (1806-1837 M)
15. Bahadur Syah II (1837-1858 M)
2.2. Pengaruh Kerajaan Mughal Terhadap Dunia Islam
Pengaruh kerajaan Mughal terhadap dunia Islam cukup menonjol. Babur menjadi
penyiar Islam yang gagah perkasa. India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu
dapat ditaklukkan. Sebelumnya, Kabul, Kandahar, dan Afganistan telah lebih dahulu
dikuasainya.
Sebelum kehadiran Babur dan tentaranya di India, sebenarnya seluruh amir Islam dan
maharaja Hindu telah bersatu. Akan tetapi, Babur dan tentaranya jauh lebih kuat sehingga
mereka tidak terlalu sulit untuk ditaklukkan.
Sisa dari kekuasaan Islam Mughal India sampai sekarang masih dapat kita saksikan,
misalnya dengan berdirinya Pakistan dan Banglades yang penduduknya hampir 100%
muslim. Di India sendiri, penduduknya masih banyak yang memeluk Islam. Pakistan dan
Banglades dahulunya satu Negara, yaitu India. Afganistan sendiri adalah salah satu negeri
yang dahulu dibawah kekuasaan Kerajaan Mughal, termasuk pemeluk Islam yang kuat.
2.3. Kemajuan Yang Dicapai Kerajaan Mughal
Kerajaan Mughal memberikan perhatian yang cukup besar dalam pengembangan
agama Islam dan peradaban. Adapun upaya-upaya dan kemajuan yang dicapai oleh Kerajaan
Mughal adalah sebagai berikut :
a. Bidang Keagamaan
Sebagai sebuah kerajaan Islam, Mughal memberikan perhatian besar terhadap
pengembangan agama Islam. Untuk keperluan ini, pihak kerajaan mendorong untuk
menjadikan masjid-masjid selain tempat ibadah, juga sebagai tempat belajar agama Islam.
Selain masjid, juga terdapat khanqah (pesantren) yang dipimpin ulama atau wali.
Ada beberapa penulis terkenal dari Kerajaan Mughal sebagai bukti kemajuan dibidang
keagamaan, antara lain Gulbadan Begum (menulis buku Humayun Namah), Jahan Ara
Begum (menulis buku Munis Al-Arwah, yang menguraikan tentang para wali Allah), Zaibun
Nisa (menyusun sebuah tafsir Al-Quran dalam bahasa Persia yang kemudian diberi judul
Zaib at-Tafsir), Badayuni (menulis buku Hadis Arba’in, empat puluh hadis), Akbar (menulis
buku Tuzk-i-Baburi, sebuah buku yang menguraikan kehidupan Babun), Mullah Daud
(menulis buku Tarikh-i-Alfi, sebuah buku sejarah).
b. Bidang Seni Budaya
Kerajaan Mughal juga memberikan perhatian dalam pengembangan peradaban.
Upaya pengembangan ini tampak terus dilakukan, antara lain dibidang seni lukis, seni musik,
dan seni bangunan. Salah satu karya monumental, Abdus Samad berhasil menulis surah Al-
Ikhlas diatas sebutir opium (khaskhas). Selain itu, ada sejumlah pelukis yang terkenal pada
masa ini, yakni Farrukh Beg, Muhammad Nasir Khan, Muhammad Murad, dan Aqa Reza.
c. Bidang Arsitekstur
Kemajuan dibidang arsitekstur, terbukti dengan lahirnya bangunan-bangunan
bersejarah yang masih ada hingga kini. Bangunan-bangunan itu antara lain, Istana Fatpur
Sikri (di Sikri), Masjid Raya Delhi (di New Delhi), Istana Lahore (di Lahore Punjab), dan Taj
Mahal (di Agra).
d. Bidang Poitik dan Militer
Sistem yang menonjol adalah politik Sulh-E-Kul atau toleransi universal. Sistem ini
sangat tepat karena mayoritas masyarakat India adalah Hindu sedangkan Mughal adalah
Islam. Disisi lain terdapat juga ras atau etnis lain yang juga terdapat di India. Lembaga yang
produk dari Sistim ini adalah Din-I-Ilahi dan Mansabhadari. Dibidang militer, pasukan
Mughal dikenal pasukan yang sangat kuat. Mereka terdiri dari pasukan gajah berkuda dan
meriam. Wilayahnya dibagi distrik-distrik. Setiap distrik dikepalai oleh sipah salar dan sub
distrik di kepalai oleh faudjar. Dengan sistem ini pasukan Mughal berhasil menaklukan
daerah-daerah di sekitarnya.
e. Bidang Ekonomi
Perekonomian kerajaan Mughal tertumpu pada bidang agrari, mengingat keadaan
Geografi dan Geologi wilayah India. Hasil pertanian kerajaan Mughal yang terpenting ketika
itu adalah biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayur-sayuran, rempah-rempah, tembakau, kapas,
nila, dan bahan-bahan celupan.
Di samping untuk kebutuhan dalam negeri, hasil pertanian itu diekspor ke Eropa,
Afrika, Arabia, dan Asia Tenggara bersamaan dengan hasil kerajinan, seperti pakaian tenun
dan kain tipis bahan gordiyn yang banyak diproduksi di Gujarat dan Bengawan. Untuk
meningkatkan produksi, Jehangir mengizinkan Inggris (1611 M) dan Belanda (1617 M)
mendirikan pabrik pengolahan hasil pertanian di Surat.
f. Bidang Ilmu Pengetahuan
Dinasti Mughal juga banyak memberikan sumbangan di bidang ilmu pengetahuan. Sejak
berdiri, banyak ilmuan yang datang ke India untuk menuntut ilmu pengetahuan. Pada tiap-
tiap masjid memiliki lembaga tingkat dasar yang dikelola oleh seorang guru. Pada masa Shah
Jahan didirikan sebuah Perguruan Tinggi di Delhi. Jumlah ini semakin bertambah ketika
pemerintah di pegang oleh Aurangzeb. Dibidang ilmu agama berhasil dikondifikasikan
hukum islam yang dikenal dengan sebutan Fatawa-I-Alamgiri.
2.4. Bukti Peninggalan Sejarah Dinasti Mughal India
a. Taj Mahal
Taj mahal merupakan salah satu contoh karya arsitektur muslim India. Taj Mahal
dibangun oleh Sultan Syah Jehan sebagai lambang cinta abadi untuk istri tercintanya,
Arjuman Bano Begum atau yang lebih dikenal Mumtaz Mahal.
Taj Mahal dibangun antara tahun 1631-1648 M. Awalnya, Syah Jehan menyebut
masjid itu hanya sebagai makam Mumtaz Mahal, namun akhirnya berkembang menjadi Taj
Mahal. Jika diterjemahkan, Taj Mahal berate “Istana Mahkota”, sebuah perluasan dari nama
Mumtaz Mahal yang berasal dari Persia.
b. Humayun’s Tomb
Humayun’s Tomb merupakan sebuah bangunan yang menjadi representasi bukti cinta
Hamidah Banu Begam kepada suaminya Sultan Humayun yang dibangun pada tahun 1556
M, sembilan tahun setelah kematian Sultan Humayun. Bilat Taj Mahal dibangun oleh suami
untuk istri, maka Humayun’s Tomb atau makam Humayun dibuat oleh suami istri untuk
suami. Bangunan ini terletak ditepi sungai Yamuna, di jantung kota Delhi.
c. Jama’ Masjid
Jama’ Masjid merupakan masjid terbesar dan paling terkenal di India. Masjid ini
terletak di kota tua, Delhi. Masjid ini dibangun oleh Syha Jehan, Sultan Mughal Ke-5.
d. Qutub Minar
Qutub Minar adalah menara masjid paling tinggi sedunia, yaitu dengan ketinggian
mencapai 72,5 m. menara masjid ini mungkin hanya kalah dari masjid Nabawi yang sudah
direnovasi. Menara ini dibangun oleh Qutbuddin Abaik dan diselesaikan oleh Iltutmish,
menantu, penerusnya.
e. Shalimar garden
f. Red Fort atau Lal Qila
2.5. Kemunduran dan Runtuhnya Kerajaan Mughal
Sepeninggal Aurangzeb (1707 M), tahta kerajaan dipegang oleh Muazzam, putra
tertua Aurangzeb yang sebelumnya menjadi penguasa di Kabul. Putra Aurangzeb ini
kemudian bergelar Bahadur Syah (1707-1712 M).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran Dinasti Mughal terjadi, pada
satu setengah abad terakhir dan membawa kehancuran pada tahun 1858 M , yaitu :
1. Melemahnya pemimpin para pelanjut Raja Aurangzeb
2. Suksesi kepemimpinan ditingkat pusat menjadi ajang perebutan
3. Sikh dibagian utara semakin lama semakin mengancam
4. Inggris (EIC) diizinkan menanam modal di india didukung oleh semakin
kuat menguasai wilayah pantai
5. Gerakan sparatis Hindu di India tengah . Terjadi stagnasi dalam
pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris di wilayah
wilayah pantai tidak segera dipantau oleh kekuatan Maritim Mughal,
begitu juga kekuatan pasukan darat, bahkan mereka kurang aktif
menggunakan persenjataan.
6. Kemerosotan moral, dan hidup mewah di kalangan elit politik yang
mengakibatkan pemborosan uang negara.
7. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau kasar dalam melakukan ide-ide
puritan dan kecenderungan askestisnya oleh sultan sesudahnya.
8. Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang
lemah dalam bidang kepemimpinan.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kerajaan Mughal di India dengan Delhi sebagai ibu kota, didirikan oleh Zahiruddin
Babur (1482-1530 M), salah satu cucu dari Timur Lenk. Ayahnya bernama Umar Mirza,
penguasa Ferghana. Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia masi
berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekad akan menaklukkan Samarkand yang menjadi
kota penting di Asia Tenga pada masa itu. Pada mulanya, ia mengalami kekalahan tetapi
karena mendapat bantuan dari Raja Safawi, Ismail I akhirnya berhasil menaklukkan
Samarkand tahun 1494 M. Pada tahun 1504 M, ia menduduki Kabul, ibu kota Afganistan.
Pengaruh kerajaan Mughal terhadap dunia Islam cukup menonjol. Babur menjadi
penyiar Islam yang gagah perkasa. India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu dapat
ditaklukkan. Sebelumnya, Kabul, Kandahar, dan Afganistan telah lebih dahulu dikuasainya.
Sebelum kehadiran Babur dan tentaranya di India, sebenarnya seluruh amir Islam dan
maharaja Hindu telah bersatu. Akan tetapi, Babur dan tentaranya jauh lebih kuat sehingga
mereka tidak terlalu sulit untuk ditaklukkan.
Setelah Babur meninggal, kekuasaan Mughal mulai melemah. Humayun sebagai
penerusnya tidak mampuh menahan serangan dari Sher Syah, penguasa etnik Afganistan. Ia
pun melarikan diri ke Persia sebagai pengungsi. Dengan bantuan Syah Tahmasp I, penguasa
Safawi, Humayun berhasil merebut kembali Delhi.
DAFTAR PUSTAKA

Yatim, Badri. 2006. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Sunanto, Musyrifah. 2003. Sejarah Islam Klasik. Jakarta: Prenada Media Group

Al-Azizi, Abdul Syukur. 2017. Sejarah Terlengkap Peradaban Islam. Yogyakarta: Noktah

Wahid, Abbas, dan Suratno. 2013. Khazanah Sejarah Islam. Surakarta: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri

Anda mungkin juga menyukai