Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DAN KERAJAAN-KERAJAAN


ISLAM DI ASIA SELATAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diampu oleh:

Nara Setya Wiratama M.Pd

DI SUSUN OLEH:

1. NADYA TITAH ISLAMI (17.1.01.02.0004)


2. MIRDA HUMALA NAGOYA (17.1.01.02.0006)
3. NOVI GITA FIRONAMAYA IBROHIM (17.1.01.02.0011)
4. PRISKA RATNASARI GONAR (17..1.01.02.0012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan kesehatan jua-lah penulis dapat melaksanakan tugas
laporan makalah pekembangan kebudayaan dan kerajaan kerajaan islam di
asia selatan dengan baik
Adapun tujuan pembuatan makalah tersebut merupakan salah satu
syarat yang dilakukan mengisi materi yang akan di bahas tersebut.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah banyak membantu penulis selama melaksanakan pembuatan makalah ini
baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran khususnya dari
dosen pembimbing dan dari semua pihak yang bersifat membangun untuk
makalah berikutnya. Akhir kata semoga hasil yang dituangkan dalam
penulisan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah nilai baik dan
bermanfaat bagi yang memerlukan.

Kediri, 13 September 2017

Penyusun

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………..


1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………..
1.3 TUJUAN……………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PROSES MASUKNYA DAN PERKEMBANGAN ATAU


BERKEMBANGNYA ISLAM DI INDIA…………………………….

2.2 PERKEMBANGAN SOSIAL POLITIK INDIA PADA MASA


PENGARUH ISLAM………………………………………………….

2.3 BERBAGAI DINASTI ISLAM YANG BERKUASA DI INDIA…

2.4 HASIL-HASIL KEBUDAYAAN ISLAM PADA ZAMAN


PENGARUH ISLAM………………………………………………….

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN..................................................................................

3.2 SARAN……………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
India yang pada masa lalu meliputi negara India, Pakistan, dan
Bangladesh padamasa sekarang selalu menarik dikaji. Ketiga negara ini
memiliki kesinambungan sejarahyang satu hingga masa kolonialisme
Barat. Secara geografis India terpisah oleh bentengalam pegunungan
Himalaya di sebelah utara dan Hindu Kusy di sebelah Barat
Laut.Pegunungan Himalaya merupakan benteng terpanjang yang
membujur dari Afghanistan hingga Assam sejauh 2.500 km1. Kondisi
geografis inilah sebagai salah satu penyebab sulitnya pengaruh luar
masuk ke India. Walaupun begitu, berbagai bangsa silih berganti masuk
ke daerah India dan memberikan warna perkembangan kebudayaan India
terutama melalui celah Khyber yang menghubungkan dengan
Afghanistan dan lintas Bolan yang di Pakistan. Setidaknya di India telah
lahir 4 agama dunia yakni Hindu, Buddha, Jain, dan Sikh. Selain keempat
tersebut, warna sejarah India juga dipengaruhi oleh pengaruh Islam yang
berkembang pesat sejak pertengahan abad VII M dari jazirah Asia Barat.

Sejak awal abad XIII sampai dengan pertengahan XIX dinasti


Islam berkembang di India. Masa pengaruh politik Islam telah dimulai
sejak awal abad VIII ketika Muhammad bin al-Qasim diutus Khalifah al-
Walid I menyerbu daerah Sind mulai tahun 708 M. Walaupun belum
menguasai seluruh India, Qasim telah berhasil menancapkan pengaruh
politik Islam di daerah Punjab. Sejak masa itu politik Islam terus
merangsek di India. Dinasti Ghazni yang berkembang sejak tahun 961 M
berpusat di Afghanistan menjadi kekuatan politik kedua yang
berpengaruh di India, dan dinasti Ghuri adalah pengaruh politik ketiga
dalam sejarah kerajaan Islam di India. Akhir Dinasti Ghuri menandai
mulainya kekaisaran Islam di India ditandai dengan berdirinya
Kesultanan Delhi oleh Kutbu’ddin Aibak (1206-1211). Sejak saat itulah

4
dinasti Islam berkembang di India sampai dengan tahun 1857. Mengkaji
kekuasaan para dinasti Islam di India sangat menarik, selain kekhasan
sifat politik para dinasti Islam di India, juga akan ditemukan berbagai
peninggalan kebudayaan yang luar biasa tinggi. Ada lima dinasti Islam
yang berkuasa di India mulai tahun 1206-1857 M. Kelima Dinasti yang
memerintah tersebut adalah ; Dinasti Budak (1206-1290), Dinasti Khilji
(1290 – 1321), Dinasti Taghluk (1321 – 1388 ), Dinasti Lodhi (1450 –
1526), dan Dinasti Moghul (1526 – 1857). Berbagai peninggalan baik
kebudayaan, sistem sosial, ekonomi, politik, hukum, dan pemerintahan
masih dapat ditelusuri pada masa sekarang.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana proses masuknya islam di india?
2. Apa perkembangan politik di india?
3. Apa saja Dinasti islam yang berkuasa di india?
4. Apa saja hasil kebudayaan india pada zaman pengaruh islam?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana proses masuknya islam di india.
2. Unutuk mengetaui perekembanga politik di india.
3. Unutuk mengetahui siapa saja dinasti islam yang berkuasa di india.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kebudayaan india pada
zaman pengaruh islam.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses masuknya atau perkembangan islam di india


Dizaman pemerintahan khalifah -khalifah , mulai dari khalifah Abu
Bakar, Umar, dan keturunan mereka pengaruh islam lambat laun
bertambah luas. Dengan mencapai kemenangan-kemenangan yang hebat
bangsa arab dibawah hukum atau syariat islam menaklukkan negeri
negeri Palestina, Syria, Mesir, Afrika Utara , Spanyol, Irak dan Iran
(Persia), sehingga pada tahun 75 hijriah kerajaan dari keturunan-
keturunan khalifah Umar berada disebelah timur dengan tanah India dan
Tiongkok. Khalifah yang menguasai Iran dan berdiam di Bagdad yang
menyerahkan pemerintahan yang berada disebelah timur kepada orang
kepercayaan
Salah satu orang kepercayaan yang bernama Muhammad ibn Kasim
ditahun 712 atau 93 H ia disuruh oleh khalifah Walid ke II memerangi
Sindh, yaitu daerah sungai Indus bagian india yang paling jauh disebelah
barat dan ia juga menaklukkan negeri itu juga. Itulah pemulaan bangsa
Arab di India.
Penyerangan yang kedua yang dilakukan oleh bangsa Arab baru
terjadi pada tahun 300 tahun kemudian. Disebelah timur Iran timbul
suatu kerajaan baru yaitu kerajaan Ghani, terletak di Afganistan yang
diperintah oleh seorang raja yang bernama Mahmud Ghani, bangsa Turki
pada tahun 1000-1026 (390-417 H) ia memerangi daerah Punjab dan ia
menaklukkannya, namun nanti kerajaan Ghani akan direbut oleh
Muhammad Ghori, ia yang mengadakan pepeangan terhadap India
semata-mata untuk merebut seluruh negeri itu. Waktu pemerintahannya
dari 1175-1203 (570-601 H) ia memduduki Punjab, Gurajat,Bihar, dan
Benggala, jadi dapat dikatakan seluruh tanah India. Dalam menahan
desakan tentara islam itu nyata juga bahwa dasar dasar cara berperang
sebagai tertulis didalam kitab-kitab dan beberapa sastra-sastra Hindu

6
yang menyerahkan kewajiban berperang kepada golongan ksatria , tidak
berarti lagi untuk melawan musuh yang tidak menghiraukan peraturan-
peraturan Hindu dalam beberapa golongan ternyata tidak dapat dipegang
lagi.
Sesungguhnya usaha untuk menaklukan kawasa india oleh para
penguasa islam telah dimulai sejak masa khulafa’u r-Rashidun, namun
selalu mengalami kegagalan. Baru pada masa Dinasti Umayyah,
khususnya masa khalifah Al-Walid ibn Abdul Malik (705-715), pasukan
tentara islam di bawah pangliam Muhammad ibn al-Qasim ats Tsagafi
berhasil menaklukan wilayah sind dan Punjab bagian bawah/selatan
untuk dimasukkan ke dalam kekuasaan dinasti Umayyah. Penaklukkan
ini terjadi pada tahun 711, bersamaan dengan usaha jendral Thariq ibn
Ziad untuk menguasai wilayah Andalusia (spanyol). Muhammad ibn al-
Qasim menjadikan kota al-Maltan sebagai ibu kota pemerintahan islam
yang pertama di India.
Pada masa Dinasti Abbasiyah, khalifah al-Mansyur (754-775), juga
mengirimkan ekspedisi militer di sind , mengalahkan gibernur yang
ditempat oleh dinasti Umayyah dan mendirikan markas militer di kota al-
Mansyurah. Akan tetapi sejarah islam yang sebenarnya, dalam pengertian
politis, di india dimulai pada masa DInasti Ghaznawiyyah (977-1186)
yang memerintah di Afganistan adalah sultan Yamin ad-Dawlah
Mahmud (998-1030) yang memprakarsai ekspedisi militer besar-besaran
pada tahun 1000-1026 untuk menguasai india. Kekuatan islam tidak
hanya mengambil alih wilayah Sind yang diperintah oleh kaum Qarmati
Islamiliyah, tetepi juga menumbangkan dinasti-dinasti setempat,
misalnya Hindushahis yang berkuasa di Wayhid pada 1026.
Dinasti yang meletakkan sendi-sendi pemerintahan islam secara
kokoh di india utara adalah dinasti Ghuri (Ghuriyyah). Namun
keberhasilan mereka sebenarnya karena telah dilicinkan jalannya oleh
dinasti Ghaznawiyyah yang memerintah Punjab dengan ibu kota Lahore.

7
Dinasti Ghuri berkuasa kurang lebih 1000-1250 adalah penguasa di
wilayah Afganistan bagian tenggah dan khurasan.
Sultan Mu’izzuddin Muhammad Ghuri (1163-1203) dan para
jendralnya menjadikan Punjab sebagai batu loncatan untuk menguasai
India Utara. Setelah merebut Punjab dari tangan Raja Ghaznawiyyah
terakhir, Maltan dan Mansyurah dalam tahhun 1176, pasukan Sultan
Muhammad Ghuri mampu melindas persekutuan para Raja Hindu dalam
pertempuran Terain, dekat Delhi pada tahun 1192. Persekutuan para Raja
Hindu tersebut antara lain, Prithvi Raj III dari Rajput, dan Chahamana
atau Chawhan dari Ajmer dan Delhi. Kemudian Jayachandra, Raja
Gahadavala dari Benares dan Kanawj juga ditumbangkan pada 1194.
Oleh karena itu perkembangan islam di India perkembang dengan pesat.

2.2 perkembangan sosial politik india pada masa pengaruh islam


2.2.1 Perkembangan Sosial Politik india
Semenjak Islam masuk ke India, pengaruh mendasar yang utama
adalah masalah penghapusan kasta yang telah mendarah daging ratusan
tahun lamanya. Islam tidak mengenal kasta, sehingga oleh sebagian
masyarakat Islam di India terutama pada kasta rendah, kedatangan
Islam disambut dengan senang hati. Dampaknya adalah terjadinya
transformasi sosial karena kesetaraan penduduk dalam memperoleh
akses ekonomi dan untuk bagian tertentu adalah menjadi pegawai
pemerintah tentara
Perubahan menonjol lainnya adalah masalah kesetaraan gender.
Keberadaan kaum wanita yang selama ratusan tahun menjadi
kelompok kelas dua terangkat oleh masuknya Islam di India. Upacara
Sati (menceburkan diri ke api seorang perempuan dalam pembakaran
mayat suaminya) terus terkikis oleh pengaruh Islam di India. Namun
demikian bukan berarti upacara Sati ini terhapus begitu saja di India.
Sampai dengan abad XX upacara Sati masih dilakukan oleh sebagian
masyarakat India.

8
Bagi orang-orang melarat, nelayan-nelayan, pemburu-pemburu,
perompak-perompak dan pembadjak-pembadjak tanah, dari kasta
rendah Islam datang sebagai kurnia dari langit. Ia merupakan
kepercayaan dari kaum yang memerintah. Tidak bisa dipungkiri bahwa
pengaruh Islam di India telah mengangkat jutaan kaum tertindas dari
kasta rendah. Namun di sisi lain kedatangan Islam menyebabkan
kemunduran kebudayaan Hindu yang telah berlangsung berabad-abad
sebelum Masehi. Bahkan beberapa sikap raja Muslim kadang
menyakitkan sebagian masyarakat Hindu. Hal ini tentu bukan
disebabkan oleh ajaran Islam itu sendiri, tetapi oleh sikap dan karakter
individu raja tersebut.

2.2.2 Perubahan Politik


Kehadiran islam di anak benua india telah memperkuat
organisasi kenegaraan di sana, khususnya ketika dinasti mughal
berkuasa (1526-1858). Pada masa dinasti mughal, system administari
pemerintahan telah disusun dengan sangat rapi. Misalnya, bahasa
Persia dijadikan sebagai bahasa resmi kenegaraan terutama
dipergunakan untuk menulis dokumen dokumen dan surat surat
penting lainnya. Ada aturan aturan tentang etiket istana (pergaulan di
kalangan istana), pemakaian gelar gelar resmi dan sebagaiannya.
Demikian pula pemerintahan propinsi telah di atur secara seragam,
missal: gubernur menggunakan gelar nawab/nizam/sughadar, ada
mutasi bagi para pejabat baik sipil maupun militer dllws

2.3 Berbagai Dinasti Islam yang berkuasa di India

2.3.1 Perkembangan dan peninggalan Dinasti Moghul di India (1525-1857)

India yang pada masa lalu meliputi negara India , Pakistan, dan
Bangladesh pada masa sekarang selalu menarik di kaji. Secara geografis

9
India terpisah oleh benteng alam pengunungan Himalaya di sebelah Utara
dan Hindu Kusi di sebelah Barat Laut. Pengunungan Himalaya adalah
benteng terpanjang yang membujur dari Afghanistan hingga Assam sejauh
2.500 km1. Kondisi inilah sebagai salah satu penyebab sulitnya pengaruh
luar masuk ke India. Walaupun begitu, berbagai bangsa silih berganti
masuk ke daerah India dan memberikan warna perkembangan kebudayaan
India terutama melalui celah Khyber yang menghubungkan dengan
Afghanistan dan lintas Bolan yang di Pakistan. Masa pengaruh politik
Islam dimulai sejak awal abad VIII ketika Muhammad bin al-Qasim diutus
Khalifah al-Walid I menyerbu daerah Sin mulai tahun 708 M. Walaupun
belum menguasai seluruh India Qasim telah berhasil menancapkan
pengaruh politik Islam di daerah Punjab. Sejak masa itu politik Islam terus
merangsek di India.Dinasti Ghazni yang berkembang sejak tahun 961 M
berpusat di Afghanistan menjadi kekuatan politik kedua yang berpengaruh
di India. Dinasti Ghuri adalah pengaruh politik ketiga dalam sejarah
kerajaan islam di India. Dinasti Ghuri mulai menandai kekaisaran Islam di
India ditandai dengan berdirinya kesultanan Delhi oleh Kutbu’ddin Aibak
(1206-1211). Sejak saat itulah dinasti Islam berkembang di India samapi
dengan tahun 1857. Mengkaji kekuasaan para dinasti Islam di India sangat
menarik, selain kekhasan sifat politik para dinasti islam di India, juga akan
ditemukan berbagai peninggalan kebudayaan yang luar biasa tinggi . ada
lima Dinasti yang berkuasa di India mulai tahun 1206-1857 M.
Diantaranya : Dinasti Budak (1206-1290), Dinasti Khilji (1290-1321),
Dinasti Taghluk (1321-1388), Dinasti Lodhi (1450-1526 dan Dinasti
Moghul (1526-1857). Dinasti Moghul adalah Dinasti terakhir yang
memerintah di India . (Irwan Suhanda)

2.3.2 Munculnya Kerajaan Moghul

Peletak dasar dinasti islam di India adalah Kutbu’ddin (1206-1211),


yang berhasil mendirikan kerajaan islam di India yang merdeka. Setelah
cukup kuat untuk mendirikan kekuasaan di India, pada tahun 1206 ia

10
mendirikan kesultanan Delhi di India yang berhasil dipertahankan hingga
1290. Dinasti keturunan Aibak sering disebut dinasti keturunan hamba-
hamba raja, karena Aibak sendiri bukanlah keturunan raja. Sultan Balban
adalah raja terakhir dinasti keturunan hamba-hamba raja. Selanjutnya
kesultanan Dehli diambil alih oleh dinasti raja-raja keturunan Khilji (1290-
1321), kemudian dilanjutkan raja-raja keturunan Tughlak (1321-1399),
dinasti para sayid (1414-1451), dan dinasti raja-raja keturunan Lodi (1451-
1526) ,dan yang terakhir adalah Dinasti Moghul. Pergantian pemerintahan
para raja yang berkuasa di Delhi tidak mulus saja, tetapi sering terbentur
pertumpahan darah dan saling menjatuhkan .Keturunan ketiga keluarga
Lodi adalah Sulta Ibrahim Lodi (1517-1526) yang dianggap oleh beberapa
pembesar kurang cakap memerintah. Paman Ibrahim Lodi yang bernama
Dhauladdan Alam Khan menjalin kerjasama dengan bangsa Mongol Sultan
Babar dari Kabul (Timur Afghanistan) untuk menjatuhkan Ibrahim Lodi.
Kelompok sultan Babur ini telah lama masuk Islam , dan mereka ahli
dalam melakukan peperangan.( TSG Mulia.1952). Sultan Babar/Babur
adalah keturunan bangsa Turki (pihak ayah) dan bangsa Padang Pasir
Lodi/Jengis Khan (pihakibu). Sebagai keturunan Mongo, Babar memiliki
sikap bawahan pemberani dan ahli dalam perang. Pada saat Babur berkuasa
di Kabul, situasi di India sedang dalam masa kekacauan pada masa
pemerintahan Ibrahim Lodi. Kesempatan ini sebagai pintu bagi Babur
untuk merealisasikan impiannya memperluas imperium sampai di India.
Sulta Babur segera menyiapkan pertempuran untuk menjatuhkan raja Lodi.
Pada tahun 1526 terjadi pertempuran besar dikota Panipat. Sulta Ibrahim
Lodi dapat dikalahkan oleh tentara Sultan Babur, dan berakhirlah kerajaan
Dehli. Kemudian Sultan Babar mendirikan kerajaan Moghul dan
pemerintahannya terkenal dengan nama kesultanan Moghul dengan
ibukotanya di kota Agra.

2.3.3 Perkembangan Politik Kerajaan Monghul

A. Pemerintahan Babur

11
Kesultan Monghul adalah dinasti Islam terbesar dan terakhir di India.
Setelah mengalahkan Ibrahim Lodi, Babur membangun stabilitas politik dan
memperkuat angkatan perang dan melakukan penetrasi. Sampai tahun 1529
wilayah kekuasaan Moghul sangat luas mulai dari Turkestan sampai Teluk
Bengala. Artinya daerah-daerah penting telah adadi bawah kekuasaan
Moghul. Walaupun demikian Babur belum dikatakan berhasil menguasai
seluruh India.(TutiNuriah Erwin.1990).

B. Pemerintahan Humayun

Pada tahun 1530 Babur mati. Ia meningggalkan dua putra yakni


Humayun dan Kamran. Humayun naik tahta dan menggatikan ayahnya
dengan menghadapi berbagai persoalan dan ancaman usaha untuk
menjatukan kekuasaannya termasuk dari saudaranya sendiri. Waktunya
lebih banyak untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Ancam paling
berat adalah dari Afghanistan .Kekuatan besar untuk menghadapi Sher
Khan (dari Afghanistan) yang berusaha merebut Arga. Humayun sempat
menyingkir dari Arga ,tapi dengan bantuan Shah Thomas dari Persia
Humayun berhasil menguasai Kabul kembali, kemudian Arga berhasil
direbut tahun 1555. Humaun mempunyai putra bernama Akbar yang lahir
semasa pelarian(1542). Pada tahun 1556 Akbar mengantikan Humayun
yang kemudian terkenal sebagai sultan yang gagah berani dan memiliki
prestasi tinggi.

C. Pemantapan politik Sultan Akbar

Sultan Akbar menghadapi persoalan kerajaan yang sangat rumit.


Berbagai ancaman penjatuhan kekuasaan masih besar di depannya. Salah
satunya keponakan Sultan Sher Shah bernama Sultan Muhammad Adil
Shah yang berkerjasama dengan panglima bangsa Hindu bernama Hemu.
Pada tahun 1576 Rajputana, Gujarat, dan Bengala telah berhasil dikuasai
Sultan Akbar.Dengan demikian pintu Barat dan Timur telah dikuasai Sultan
Akbar. Pada waktu naik tatah, Sultan Akbar baru berumur 13 tahun,

12
sehingga kekuasaan kerajaan dipangku oleh wazir bernama Bairam
Khan.wazir ini yang menjadi guru Akbar sejak ia kecil sampai naik tahta.
Setelah berumur 18 tahun ,upaya yang dilakukan Akbar adalah melepaskan
diri dari berbagai orang , keluarga. Akbar memiliki pemikiran kedepan
untuk membangun India sebagai negara besar. Presentasi politik Sultan
Akbar berhasil mempersatukan berbagai daerah di India dalam kesultanan
Moghul. Usaha ini bukanhal yang mudah, menginggat pada saat itu nasih
berkembang kerajaan Hindu danislam yang merdeka. Kegigihan dan
kegagahan pasukan perang Akbar akhirnya berhasil menaklukan satu demi
satu berbagai kerajaan di India.Kegemilangan penguasaan dimulai dalam
mematahkan pergerakan perlawanan bangsa Rajput yang tidak mau tunduk
pada kekuasaan Moghul. Moghul membutukan waktu 7 bulan menggempur
benteng Chitor di Udaipur. Kekalhan bangsa Rajput pada masa tersebut
ditandai kejadian dramatis. orang tua, wanita, dan anak-anak melakukan
bunuh diri karena pasukan Rajput tidak lagi mampu membendung pasukan
Moghul. Keberhasilan awal Sultan Akbar oleh diikuti oleh kegemilangan
terhadap perluasan kekuasaan selanjutnya. Akbar telah berhasil menguasai
daerah-daerah penting India. Menjelang wafatnya tahun 1605, kekuasaan
Moghul semakin mantap.

D. Sultan Jahangir (1605-1628)

Salim, putra dari Akbar dinobatkan sebagai raja Moghul dengan gelar
Sultan Nurud’din Muhammad Jahangir Pasha Ghazi. Jahangrir kontraks
dengan bapaknya dalam menegakan pemerintahan Moghul terutama dalam
menghadapi kelompok Hindu. Dia menghadapi konflik luarbiasa dengan
anaknya sendiri, sampai kemudian meninggal tahun 1627 menyiksakan
konflik kerajaan. Kedua putranya bernama Shan sama-sama berharsat
menggantikan ayahnya.

E. Masa pemerintahan Sultan Shah Jahan (1628-1658)

13
Shah Jahan akhirnya memenangkan persaingan untuk mengantikan
Jahangir sebagai Sultan Monghul. pemerintahan Shah Jahan masih
menghadapi gejolak dalam Negeri dan ancaman perebutan kekuasaan dari
Negara lain. Pada tahun 1636 dua kerajaan penting berhasil dikuasai yakni
Ahmadnagar dan Bijabur. Pada saat perluasan kekuasaan permainsurinya
yang bernama Muntaz-i-Mahal, istri yang amat dicintainya meninggal pada
saat perang. Shah Jahan begitu kehilangan istrinya. Peninggalan makam dan
Masjid Tajmhal yang saat ini merupakan salah satu 7 keajaiban dunia
merupakan tanda kasih Shah Jahan kepada istrinya.

Shah Jahan memiliki putra bernama Aurangzeb ia di beri kekuasaan di


Decaan. Aurangzeb berhasil memuat stabilitas di Decaan terutama terutama
dalam menghadapi kekuatan kerajaan Hindu yang masih menolak
kekuasaan Islam.peperangan antara Aurangzib ddengan Dara Sikho.
Aurangzib berhasil mengalahkan Dara Sikhoh, dan mengambil ahli
kekuasaan Sultan Moghul pada tahun 1658. Sementara selama 7 tahun Shah
Jahan menghabiskan waktunya di dalam benteng Arga hingga wafat
menjemputnya. Raja yang berambisiu telah meninggalkan berbagai
bangunan penting pada masa kesultanan Moghul yang menandai kebesaran
budaya kerajaan Moghul.

F. Pemerintahan Aurangzib Alamgir dan upaya mengambilkan kebijakan


jizya (1659-1707)

Sultan Aurangzib Alamgir (penakluk dunia) dinobatkan di Delhi tahun


1659 segera melakukan control keamanan dalam negeri dengan
memantapkan kembali kekuasaan di Decaan. Usahanya tidak sia-sia dengan
semakin banyaknya wilayah yang dikuasai. Tahun 1685 kerajaan Bijabur
tunduk, disusul Golkonda tahun 1687, Tanjore dan Trichinopoly tahun
1689. Aurangzib berhasil menguasai kekuasaan di India secara utuh
melebihi daerah yang ditaklukan Sultan Akbar. Tinggal bangsa Maratha
yang belum bisa ditaklukan Aurangzib.

14
Perlawanan bangsa Maratha merupakan ancam paling berat pada masa
selanjutnya.Sampai Aurangzib wafat tahun 1707 bangsa Maratha masih
memberikan perlawanan segit terhadap kesultanan Moghul. Tahun 1707
merupakan akhir Pemerintaha Aungrazib yang tutp mata pada usia 90
tahun. Masa sesudahnya, kekuasaan Monghul terus memiliki kemunduran.
Konflik saudara dari anak-anak Aungrazib menyebabkan kekuatan Negara
kian keropos. Apalagi pada masa Aungrazib, bangsa barat sudah giat
melakukan perjalanan ke Timur. Inggris adalah salah satu bangsa Barat
yang menduduki surat, pelabuhan di Gujarat pada masa pemerintahan
Aungrazib. Tapi Aungrazib menghidupkan kembali jizya yang pernah
dicabut oleh Sultan Akbar, dan melakukan sikap keras terhadap orang-
orang Hindu.

G. Dinasti Moghul pasca pemerintahan Aurangzib (1707-1857)

Setelah meninggalnya Aurangzib situasi dinasti Moghul semakin


menunjukan tanda-tanda keruntuhan, sementara kelompok Maratha justru
menunjukan kekuatannya baik dalam menggalang kekuatan maupun luas
wilayah. Tiga keturunan Aurangzib yakni Muazzam, Azzam, dan
Kambakhsh saling berselisian memperebutkan warisan dinasti kerajaan.
Muazzam ternyata lebih kuat ia berhasil menobatkan diri sebagai penerus
Moghul dengan gelar Sulta Bhadur Shah/Muhammad Syah (1707-1712 M).
Kepemimpinan Sultan Bahadur Shah menghadapi keadaan kerajaan yang
sulit untuk dikendalikan. Beberapa pemberontak menggoyang eksisteni
Moghul,termasuk pemberontakan kaum Sikh sebagai kelompok “agama”
baru yang merupakan sinkritisme Hindu dan Islam. Para sultan tidak
mampu menyatukan kerajaan. Kerajaan-kerajaan berusaha melepaskan diri
dari kekuasaan Moghul. Konflik keluarga kerajaan terus memperlemah
kekuasaan.

Sepeninggalan Sultan Bahadur Shah (1712) terjadi perebutan oleh


empat putranya. Jahamdar Shah berhasil naik tahta kerajaan selama 11

15
bulan, karena pada tahun 1713 ia dibunuh keponakannya bernama
Farukhsiyar yang kemudian berhasil naik tahta hingga tahun 1719. Para
sultan yang memerintah samapai dengan tahun 1761 adalah Sultan
Mahammad Shah, Ahmad Shah, dan Alamgir II. Bangsa Maratha adalah
kelompok yang paling diuntungkan dengan situasi demikian. Mereka juga
berhasil membangun kekuatan dan system pemerintahan yang lebih rapi.
Sedikit demi sedikit daerah yang dahulu dikuasai kesultanan Moghul
direbutnya, seperti Gujarat dan Malw. Pada tahun 1758 Punjab telah
berhasil dikuasai Maratha yang artinya Delhi sebagai pusat kekuasaan
Moghul tinggal menunggu waktu saja.

Dalam keadaan yang semakin kacau para raja islam mulai sadar untuk
melakukan persatuan perlawanan Maratha. Para raja Islam bersekutu dan
meminta bantuan Sultan Ahmat Shah Durrani dari Afghanistan. Pada tahun
1760 Maratha telah menyerang Delhi dan terus bergerak ke utara. Pada
tahun 1761 pecah pertempuran didekat kota Panipat antara pasukan Maratha
dengan pasukan gabungan kerajaan Islam India dan tentara Sultan Ahmad
Shah Durrani. Tentara Maratha tidak kuasa menghadapi gabungan tentara
Islam yang tangguh. Sebanyak 200.000 tentarah Maratha tewas dari
seluruhnya yang berjumlah 300.000.

Keberhasilan menangkis perlawanan bangsa Maratha tidak serta


membawa dinasti Moghul dalam kejayaan kembali. Kerajaan-kerajaan
Islam yang semula bergabung melawan Maratha kembali melakukan
rutinitasnya sebagai kerajaan yang berdiri sendiri. Tidak ada upaya nyata
dalam menyatukan berbagai kerajaan tersebut. Dinasti Moghul tetap masih
ada, tetapi layaknya sebagai macam ompong yang tidak lagi memiliki

2.4 Hasil hasil kebudayaan islam di india (dinasti moghul)

2.4.1 Sistem ekonomi dan politik.

16
Dinasti Moghul dibawah kepemimpinan Raja Kutbuddin Aibak telah
mendirikan dasar pemerintahan islam terlepas dari kesultanan di asia
barat. Wilayah kesultanan Mughul mencapai wilayah terluas di india.
2.4.2 Pembagian wilayah kerajaan
Wilayah kekuasaan dinasti moghul terpusat di daerah
Delhi,sedangkan wilayah2 dibawahnya dengan sistem propinsi dengan
raja2 muda yang memimpinnya.
2.4.3 Sumber pendapatan negara
Sumber pendapatan utama kerajaan didapat dari pajak yang di sebut
Jizya. Jizya adalah pajak kepala untuk orang orang non
muslim.sementara untuk orang islam zakat ditarik sesuai syariat islam.
Sedangkan pada masa sultan Akbar jizya ini dihapuskan dan diganti
dengan sistem pajak tanah yang nilainya disesaikan dengan tingkat
kesuburan dan luas tanah.
2.4.4 Seni dan Bangunan
Pada masa raja Akbar riwayat dan pemikiran sultan akbar ditulis oleh
filosof abul fazl dengan judul A’ini akbari dan akbar-nama yang ditulis
dalam bahasa persi. Sedangkan raja Janghir menerbitkan karya sastra
dengan menilis riwayat hidupnya dalam kitab Tzuk I Jahangiri
2.4.5 Bangunan
Pada saat sultan shah jahar dibangun makam sang istri yang bernama
mumtaz mahal(1631-1648) yang melibatkan 20.000 pekerja . makam
yang dilengkapi oleh masjid dan taman dg arsitek tinggi. Juga
mendirikan bangunan lainnya seperti masjid jami’,istana shah
jahanabad,masjid mutiara di agra. Sedangkan raja aurangzib
meninggalkan bangunan yaitu masjid badshashi,dan pearl mosque yang
lebih kecil.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dizaman pemerintahan khalifah -khalifah , mulai dari khalifah Abu


Bakar, Umar, dan keturunan mereka pengaruh islam lambat laun
bertambah luas. Dengan mencapai kemenangan-kemenangan yang hebat
bangsa arab dibawah hukum atau syariat islam menaklukkan negeri
negeri Palestina, Syria, Mesir, Afrika Utara , Spanyol, Irak dan Iran
(Persia), sehingga pada tahun 75 hijriah kerajaan dari keturunan-
keturunan khalifah Umar berada disebelah timur dengan tanah India dan
Tiongkok. Khalifah yang menguasai Iran dan berdiam di Bagdad yang
menyerahkan pemerintahan yang berada disebelah timur kepada orang
kepercayaan. Semenjak Islam masuk ke India, pengaruh mendasar yang
utama adalah masalah penghapusan kasta yang telah mendarah daging
ratusan tahun lamanya. Islam tidak mengenal kasta, sehingga oleh
sebagian masyarakat Islam di India terutama pada kasta rendah,
kedatangan Islam disambut dengan senang hati. Kehadiran islam di anak
benua india telah memperkuat organisasi kenegaraan di sana, khususnya
ketika dinasti mughal berkuasa (1526-1858).

3.2 SARAN

Kami tau bahwa makalah yang kami susun ini maish kurang
sempurna. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
dijadikan sebagai sumber informasi serta dapat menambah wawasan
bagi pembaca.

18
DAFTAR PUSTAKA

Mullia, T.S.G. 1959. India sejarah politik dan pergerakan kebangsaan.


Djakarta:Balai Pustaka.

Drs. Suwarno M.Si. 2012. Dinamika Sejarah Asia Selatan. Yogyakarta:Ombak.

Supardi M.Pd. 2008. Perkembangan dan Peninggalan Dinasti Monghul di


India .
Yogyakarta:https://journal.uny.ac.id/index.php/istoria/article/download/6311/5475
(21 September 2017)

19

Anda mungkin juga menyukai