a. Nash al-Qur’an yang dikutip dari mushaf usmani. Tafsiran pun harus berasal
dari kitab-kitab tafsir yang mu’tabar.
c. Pengutipan ijma’ perlu memisahkan kategori ijma’ shahabi yang diakui tertinggi
mutu kehujjahannya dari ijma’ mujtahidin. Sumber pengutipan sebaiknya
mengacu pada kitab karya mujtahid muharrir madzhab, seperti Imam Nawawi
dan lainlain.