SKRIPSI
INDRO MIKO
NIM. 204172665
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan
INDRO MIKO
NIM. 204172665
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN STS Jambi
Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363
NOTA DINAS
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman
In.08-PP-05 In.08-FM-PS-05-01 R-0 - 1 dari 1
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudara di atas dapat
segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN STS Jambi
Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363
NOTA DINAS
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman
In.08-PP-05 In.08-FM-PS-05-01 R-0 - 1 dari 1
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudara di atas dapat
segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN STS Jambi
Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363
v
CEK PLAGIASI
vi
PERNYATAAN ORISINALITAS
Indro Miko
NIM. 204172665
vii
PERSEMBAHAN
viii
MOTTO
ix
KATA PENGANTAR
x
8. Kepada para dosen-dosen PGMI UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang
telah meluangkan waktunya untuk berkonsultasi dalam membantu
menyelesaikan skripsi ini.
9. Pimpinan perpustakaan Universitas dan Fakultas Tarbiyah serta karyawan
yang telah membantu penulis dalam melengkapi referensi dalam penulisan
skripsi ini.
10. Kepada kepala sekolah serta seluruh guru-guru di Sekolah Dasar Negeri
208/VI Pematang Pauh III yang telah memberikan keterangan yang benar
dalam penelitian ini.
11. Sahabat-sahabat mahasiswa PGMI yang telah menjadi partner diskusi dalam
penyusunan skripsi ini.
12. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan
amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu untuk kita semua.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Indro Miko
NIM. 204172665
xi
ABSTRAK
xii
ABSTRACT
xiii
DAFTAR ISI
xiv
B. Setting dan Subjek Penelitian ........................................................... 30
C. Jenis dan Sumber Penelitian ............................................................. 31
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 32
E. Teknis Analisis Data ......................................................................... 35
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................ 36
G. Jadwal Penelitian .............................................................................. 38
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum ................................................................................. 40
B. Temuan Khusus dan Pembahasan ...................................................... 45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 60
B. Saran ................................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan dasar elemen yang sangat penting untuk
menyiapkan generasi emas bangsa dalam menghadapi era globalisasi yang
sangat cepat ini, tentunya akan jadi tantangan yang cukup berat jika tidak
diimbangi dengan persiapan sumber daya manusia yang memiliki daya saing
tinggi secara global, untuk itulah perlunya menyiapkan sumber daya manusia
yang berkualitas untuk generasi emas sebagai penerus kemajuan bangsa.
Pembelajaran yang dilakukan tenaga pendidik dan peserta didik
merupakan bekal bagi peserta didik untuk mendapatkan bekal yang terbaik
guna untuk ketercapaian pendidikan dan pembelajaran yang bermakna.
Tenaga pendidik memegang peranan kunci utama keberhasilan untuk dapat
menghasilkan generasi yang bermutu dan berkualitas seperti yang telah
direncanakan. Oleh karena itu tenaga pendidik harus kompeten atau haruslah
mempunyai kemampuan dalam mendesain dan merencanakan pembelajaran
yang bermakna dan bermanfaat untuk perkembangan pengetahuan peserta
didik (Rafsanjan, 2020: 1).
Pandemi Covid-19 memaksa pemerintah dan seluruh elemen
masyarakat untuk mengubah cara pandang berinteraksi dan dalam proses
sosial ekonomi. Dunia pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling
terdampak dalam pandemi ini. Penahanan sosial mengharuskan penyedia
pendidikan untuk mengubah pembelajaran tatap muka pendekatan ke dalam
sistem pembelajaran online (Fatmawati, dkk, 2021:1) Pandemi covid-19 telah
menciptakan suatu perubahan baru untuk menjaga jarak dalam interaksi sosial
(social distancing), karantina dan isolasi guna menghindari resiko terkena
virus corona. Model ini menghendaki agar setiap individu dapat melakukan
tanggung jawab/bagiannya guna memperlambat penyebaran virus.
Pemerintah berusaha menerapkan sistem stay at home menjadi salah satu
alasan utama kebijakan pemerintah untuk meminta siswa belajar dari rumah,
sehingga kesempatan mereka untuk dapat berkumpul dalam bentuk
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2
kerumunan dapat dicegah, dan karena itu peluang penyebaran covid-19 bisa
dihambat (Suprijono, 2020: 97-98).
Semenjak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
menerbitkan surat edaran tentang belajar dari rumah pada bulan Maret 2020,
maka pelaksanaan belajar dan pembelajaran dilakukan dirumah agar dapat
memutus mata rantai covid-19. Adanya penutupan sekolah merupakan
tindakan yang dapat memutus rantai penyebaran covid-19. Selain itu,
pemerintah mulai memberlakukan untuk stay home dan physical and social
distancing yang harus diikuti dan merupakan anjuran yang diberikan oleh
pemerintah.
Akibat penyebaran virus covid-19 yang semakin meluas, membuat
pemerintah ditiap daerah memberlakukan adanya Pembatasan Sosial Berskala
Besar atau sering disebut dengan sebutan PSBB. Hal tersebut sesuai dengan
peraturan pemerintah berdasarkan PP Nomor 21 Tahun 2020 Pasal 1 yang
menjelaskan mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar merupakan
kegiatan pembatasan di dalam suatu wilayah tertentu yang diduga terinfeksi
Corona virus Disease 2019 (Covid-19). Kegiatan pembatasan tersebut
meliputi adanya peliburan sekolah maupun tempat kerja, pembatasan kegiatan
keagamaan, pembatasan kegiatan ditempat umum, pembatasan moda
transportasi dan kegiatan lainnya
Beberapa waktu terakhir muncul sebuah kebijakan baru yang disebut
New Normal. New normal ini merupakan kegiatan atau aktivitas masyarakat
yang pelaksanaanya memerlukan protokol kesehatan seperti misalnya
melakukan kebiasaan jarak jauh, selalu memakai masker ketika berada diluar,
selalu mencuci tangan ketika setelah melakukan aktivitas, selalu
menggunakan hand sanitizer dan dianjurkan untuk selalu berada di dalam
rumah agar menghindari terkena nya penyebaran virus covid-19.
New normal menurut pemerintah Indonesia adalah tatanan baru untuk
beradaptasi dengan covid-19. Menurut (Yuri,2020) tatanan kebiasaan dan
perilaku baru berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup
bersih dan sehat inilah yang kemudia disebut disebut sebagai new normal.
Kesiapan untuk menghadapi era new normal ini menjadi hal yang sangat
penting untuk dipikirkan kembali.
UNESCO menyebutkan bahwa pandemi covid-19 mengancam
577.305.660 pelajar dari pendidikan pra sekolah dasar menengah dan sekolah
menengah atas 86.034.287 pelajar dari pendidikan tinggi di seluruh dunia.
Hal tersebut membuat berbagai negara melakukan beberapa kebijakan agar
mengurangi penularan penyebaran covid-19, salah satunya Indonesia yang
meliburkan seluruh aktifitas pendidikan.
Menurut (Desti, 2020) Pembelajaran di era new normal baru
membutuhkan adaptasi seperti menyesuaikan waktu belajar yang tersedia dan
memerlukan protokol kesehatan. Era new normal baru memerlukan beberapa
metode pembelajaran yang dapat menggabungkan tatap muka dan virtual.
Pembelajaran di era new normal baru juga membutuhkan komunikasi dan
kerjasama. Adanya pandemi mengharuskan bidang pendidikan dapat
memanfaatkan teknologi untuk dapat mencari informasi dan dapat
berkomunikasi.
Rasulullah SAW. dalam sabda beliau sangat menganjurkan untuk
menggunakan waktu sebaik mungkin selagi kita dalam keadaan mampu,
seperti sabda beliau berikut ini:
difokuskan pada Kesiapan sekolah dasar negeri 208/VI Pematang Pauh III
dalam menghadapi pembelajaran di Era New Normal tahun Pelajaran
2021/2022.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Kesiapan sekolah Dasar Negeri 208/VI Pematang Pauh III
dalam Menghadapi Pembelajaran di Era New Normal ?
2. Apa Saja Kendala yang Dihadapi Sekolah Dasar Negeri 208/VI
Pematang Pauh III dalam Menghadapi Pembelajaran di Era New
Normal?
3. Bagaimana Solusi dalam Mengatasi Kendala yang Dihadapi Sekolah
Dasar Negeri 208/VI Pematang Pauh III dalam Menghadapi
Pembelajaran di Era New Normal?
D. Tujuan dan kegunaan Penelitian
a. Tujuan penelitian
Suatu penelitian pasti memiliki arah dan tujuan yang ditargetkan.
Tanpa tujuan, maka penelitian yang dilakukan tidak memberikan manfaat
dan penyelesaian dari penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan utama
penelitian ini adalah:
1. Untuk Mendeskripsikan Kesiapan Sekolah Dasar Negeri 208/VI
Pematang Pauh III dalam Menghadapi Pembelajaran di Era New
Normal.
2. Untuk Mendeskripsikan Kendala Sekolah Dasar Negeri 208/VI
Pematang Pauh III dalam Menghadapi Pembelajaran di Era New
Normal.
3. Untuk Mendeskripsikan Solusi Mengatasi Kendala yang Dihadapi
Sekolah Dasar Negeri 208/VI Pematang Pauh III dalam Menghadapi
Pembelajaran di Era New Normal.
b. Kegunaan penelitian
Hasil penilitian ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis
maupun praktis. Adapun kegunaan penelitian ini secara terperinci adalah:
1. kegunaan Teoritis
Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang relevan.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Orang Tua
Untuk mengegetahui apa saja yang dipersiapakan orang tua
dimasa pembelajaran di era new normal
b) Bagi Guru
Agar dapat melakukan proses belajar mengajar yang efektif
Belajar tatap muka agar guru bisa mendidik siswa secara
langung
c) Bagi Siswa
Agar siswa bisa belajar secara efektif dan dibimbing langsung
oleh guru di kelas
Meningkatkan semangat belajar siswa di era new normal
d) Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat menambah referensi sekoalh khususnya
terkait pembeljaran di era new normal
Meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih efektif
dan kreatif.
e) Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan
wawasan dalam meningkatkan kompetensi penulis.
f) Bagi Pembaca
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan
memberikan tambahan wawasan serta pengetahuan bagi
pembaca.
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
8
Yunani skole yang memiliki arti waktu luang, bersekolah saat itu
berarti meluangkan waktu khusus diluar kesibukan sehari-hari untuk
mempelajari kebudayaan yang semakin banyak (2011: 150).
Kesiapan sekolah sebagai kesiapan belajar yang meliputi standar
perkembangan fisik, intelektual dan sosial yang memungkinkan anak untuk
dapat memenuhi kebutuhan sekolah serta untuk mengasimilasi kurikulum
yang ada di sekolah. Rafoth, dkk dalam laporan National Assosiation of
School Psychologist menyampaikan bahwa konsep kesiapan sekolah,
biasanya mengacu pada pencapaian emosional, keterampilan perilaku dan
kognitif tertentu yang diperlukan anak untuk belajar, bekerja dan berfungsi
dengan baik di sekolah. Dalam laporan National Education Goals Panel
2004, kesiapan sekolah membutuhkan keterampilan anak secara menyeluruh
yaitu keterampilan fisik, kognitif maupun sosioemosi.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesiapan
sekolah merupakan kesiapan anak untuk belajar, menerima informasi, serta
beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang meliputi kesiapan fisik dan
psikologis kognitif dan sosioemosi. Melihat kenyatannya hingga sekarang
sekolah masih dipercaya oleh sebagian besar anggota masyarakat sebagai
salah satu tempat untuk belajar, berlatih kecakapan, menyerap pendidikan
atau tempat proses mendewasakan anak. Sekolah juga diartikan sebagai suatu
lembaga yang sangat penting untuk menghasilkan generasi penerus bangsa
yang mempunyai kemampuan intelegensi, moral, dan spiritual yang
seimbang.
3. Komponen Kesiapan Sekolah
Pemerintah dalam PP No. 19 Tahun 2005 telah mengatur mengenai
Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang bertujuan agar sekolah sebagai
lembaga pendidikan dapat lebih terarah serta tetap terjamin mutu dan
kualitasnya. Pasal 1 (satu) ayat 1 (satu) menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan SNP ialah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mengacu pada SNP
tersebut, selanjutnya pemerintah mengikuti Permendiknas No. 29 Tahun 2005
d) Sarana-prasarana
Pasal 42 butir pertama dan kedua pada PP No 19 Tahun 2005
menjelaskan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang
meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan. Sedangkan prasarana yang wajib dimiliki oleh sekolah
meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang
pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium,
ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan
jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat
berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
e) Manajemen
Istilah manajemen diartikan sama dengan istilah administrasi atau
pengelolaan, yaitu segala usaha untuk mendayagunakan sumber-
sumber,baik personal maupun material, secara efektif dan
efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara
optimal. Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan,
dan akuntabilitas. Manajemen berbasis sekolah memberikan kewenangan
penuh kepada pihak sekolah untuk melaksanakan fungsi pokok
manajemen dan administrasi yang terdiri dari merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan
mengevaluasi.
f) Dana
Pendanaan pendidikan diatur dalam Permen Nomor 48 Tahun 2008
menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah,
dan masyarakat. Biaya pendidikan dijelaskan pada pasal 3 (tiga) meliputi
Artinya; “[1] Demi masa, [2]. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian, [3]. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”.
Surat ini menerangkan bahwa manusia yang tidak dapat menggunakan
masanya dengan sebaik-baiknya termasuk golongan yang merugi. Lalu proses
pembelajaran yang terjadi pada Masa Covid- 19 adalah distance learning atau
pembelajaran Jarak jauh (PJJ). PJJ ini, dilakukan baik melalui pembelajaran
dalam jaringan (daring) atau pembelajaran diluar jaringan (luring), bahkan
sebagian besar menggunakan kombinasi daring dan luring.
Seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat
ini, proses pembelajaran daring yang direncanakan oleh pemerintah akan
terlaksana. Pendidik dapat mengunakan beberapa platform untuk
mempermudah proses pembelajaran seperti menggunakan Google Classroom,
Google Meet, Zoom, dan berbagai platform lainnya, melalui beberapa
platform tersebut pendidik dapat memberikan pembelajaran dengan mudah.
(Syaharuddin, S. 2020).
Dalam menghadapi new normal di sekolah, ada beberapa item
persyaratan yang diterbitkan oleh Kemendikbud bila mana pembukaan
sekolah dilakukan di tengah pandemi syarat itu terdiri dari 19 item yaitu:
1) Proses skrining kesehatan
Guru dan karyawan sekolah dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung,
paru dan pembuluh darah, kehamilan, kanker, atau daya tahan tubuh
lemah atau menurun, tidak dapat disarankan untuk mengajar dan bekerja
di sekolah. Golongan mereka dapat diberikan opsi untuk bekerja di
rumah saja (work from home).
WFH bagi guru yang berpergian, karyawan, siswa yang pulang bepergian
ke luar kota dan luar negeri diberi waktu WFH atau belajar di rumah
selama 14 hari.
19) Pemberdayaan UKS
harus menyediakan dukungan UKS dan psikologis harian di sekolah,
pemerintah daerah wajib menurunkan petugas medis secara berkala ke
sekolah. Juga secara reguler dilakukan pemeriksaan secara sampling di
sekolah.
Menurut (Desti, 2020) Pembelajaran di era new normal baru
membutuhkan adaptasi seperti menyesuaikan waktu belajar yang tersedia dan
memerlukan protokol kesehatan. Era new normal baru memerlukan beberapa
metode pembelajaran yang dapat menggabungkan tatap muka dan virtual.
Pembelajaran di era new normal baru juga membutuhkan komunikasi dan
kerjasama. Adanya pandemi mengharuskan bidang pendidikan dapat
memanfaatkan teknologi untuk dapat mencari informasi dan dapat
berkomunikasi.
Oleh sebab itu, berdasarkan penuturan yang disebutkan di atas,
perizinan yang diberikan kepada sekolah untuk melakukan proses
pembelajaran di kelas harus memenuhi kriteria zona aman (zona hijau)
sehingga pembukaan sekolah dapat dilakukan secara berkala sesuai dengan
rekomendasi dari Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 di setiap daerah,
baik tingkat kabupaten/kota atau tingkat kecamatan sehingga bagi sekolah
yang memenuhi kriteria tersebut harus menjamin ketersediaan infrastruktur
dan menerapkan protokol kesehatan dalam lingkungan sekolahnya sesuai
dengan rekomendasi dari pusat (Suprijono, 2020: 24-27).
2. Macam-macam Pembelajaran di Era New Normal
a. Pembelajaran Jarak Jauh
Kebijakan Belajar dari Rumah yang ditempuh Kemendikbud
sebagai langkah memprioritaskan keselamatan warga sekolah dari
terpapar wabah Covid-19, berdampak pada pembelajaran yang tidak bisa
4) Kantin Sehat
4) Keterampilan interpersonal
a) Peserta didik
b) Guru
c) Orang tua
3) Sistem pengelolaan
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
31
a) Kepala Sekolah
b) Guru kelas
1) Perpanjangan pengamatan
Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali
apakah data yang telah diberikan selama ini merupakan data yang sudah
benar atau tidak. Bila data yang diperoleh selama ini setelah dicek
kembali pada sumber data asli atau sumber data lain ternyata tidak
benar, maka peneliti melakukan pengamatan lagi yang lebih luas dan
mendalam sehingga diperoleh data yang asli kebenarannya (Sugiyono,
2009, hal.123).
2) Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara
lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka
kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan
sistematis (Sugiyono, 2009, hal.124).
Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah
dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian
atau dokumentasi- dokumentasi yang terkait dengan temuan yang
diteliti. Dengan membaca maka wawasan peneliti akan semakin luas
dan tajam sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang
ditemukan itu benar atau salah.
3) Triangulasi
Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu. Dengan demikian terdapat trianggulasi sumber, tringgulasi
pengumpulan data dan waktu (Sugiyono, 2009, hal.125)
a. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui
beberapa sumber
b. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecekdata kepada sumber yang sama dengan teknik
G. Jadwal Penelitian
Jadwal waktu penelitian adalah jadwal kegiatan yang akan
dilaksanakan. Dalam jadwal penelitian berisi kegiatan apa saja yang akan
dilakukan (Sugiyono, 2018: 286).
Tabel 3.1 Jadwal penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
No Kegiatan Bulan dalam tahun 2021-2022
Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1. Penyusunan √ √ √
proposal
2. Seminar proposal √
3. Perbaikan hasil √ √ √
seminar proposal
4. Pengurusan dan √
penerbitan izin
penelitian
5. Pengumpulan data √ √ √ √ √ √ √ √
dilapangan
6. Analisis dan √ √ √ √ √
penyusunan laporan
penelitian
7. Seminar hasil/ujian √
skripsi
8. Perbaikan hasil ujian √ √ √
skripsi
9. Pengesahan hasil √ √
ujian oleh tim
penguji
10. Penggandaan dan √ √
laporan penyerahan
hasil
Catatan : Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
41
Kepala Sekolah
Yusnaina, MR
Jenis Kelamin
No. NAMA L PR
1. Rizky Pratama L
2. Zaitun Janah PR
3. Salma Aqila PR
4. Athar Rizky Zafran L
5. M. Alif Hafizh L
6. M. Raffa Firdaus L
7. Fajri Karim L
8. Ramalisa PR
9. Satriya Palwa Putra L
10. Auliya Putri PR
11. Amadita Putri PR
12. Afwa Fa’fuandi L
13. Rafael Alkenzo L
14. Zoia Zuliadewi PR
15. Jihandra Putry PR
16. Mifta Salsabilah PR
17. Nur Azkia Layali PR
18. Agus Setiawan L
19. M. Arkan Yusran L
20. Keyzi Syiena Aqila PR
21. Huzaifa Amara PR
22. Rasya Humairah PR
23. Aulya Faeyza PR
24. Rts. Fatimah Azzahrah PR
25. Marisyamaphilla PR
26. Queensa Khumairah PR
27. Dalisha Mumtazah PR
28. Alifa Bunaya PR
29. Nurul Hobibah PR
30. Alfaridzi Arshaka L
31. Najwa Febriyanti PR
32. Putri Ika Natasya PR
33. Salsabila Khumairah PR
34. Nayla Choirunnisa PR
35. Azza Nazila Putri PR
36. Syafrans Hidayat PR
37. Nathan Mahardika L
38. Hanif Arganta L
39. Radinka Tsaqib L
40. Kevin Sihotang L
41. Arhan Wirayuda L
42. Sefira Ramanda PR
43. Annisa Qolbuniyah PR
Sumber : Dokumentasi (19 Agustus 2021)
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu Harnidawati, S.Pd.I selaku guru
kelas SD Negeri 208/VI Pematang Pauh III mengungkapkan:
“Kita sebagai guru harus siap dalam perubahan dunia pendidikan
pada masanya seperti saat sekarang yang tengah memasuki
pembelajaran di Era New Normal, adanya Covid-19 tidak dapat
menghalagi guru untuk tidak mengajar disekolah baik itu secara
langsung ataupun tidak langsnung karna proses pembelajaran yang
dibutuhkan oleh anak harus tetap berlangsung dan itu merupakan
tugas dan kesiapan dari sekolah yang dilakukan bersama-sama” (20
September 2021).
untuk para murid, guru dan sekolah agar kegiatan belajar mengajar dapat
tetap berlangsung.
4) Komunikasi dan kerja sama dalam pemanfaatan teknologi
Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat ditambah
kondisi pandemi yang mengharuskan pembelajaran dari rumah saat ini
sangat memungkinakan untuk dilaksanakannya pembelajaran secara
kolaborasi. Kolaborasi sesungguhnya merupakan kebutuhan manusia, di
mana secara alamiah manusia sebagai makhluk sosial senantiasa
berhubungan dengan manusia lainnya, bekerjasama, dan saling bantu
membantu antar sesama. Pada kegiatan belajar konvensional, kolaborasi
biasanya dilakukan antar siswa atau guru dalam satu sekolah atau dalam
satu kelas yang sama. Namun dengan tersedianya jaringan komunikasi
internet, kolaborasi sangat mungkin dilakukan antar sekolah, antar
wilayah, bahkan melampuai batas negara. Salah satu hikmah besar dibalik
musibah pandemi coved-19 dalam dunia pendidikan adalah kita telah
“dipaksa” untuk menggunakan TIK untuk pembelajaran agar para guru,
orang tua dan siswa dapat saling berkomunikasi dan bekerjasama dalam
proses pembelajaran di era new normal.
Berkaitan dengan yang disampaikan oleh ibu Mesan Despa, S.Pd
selaku guru komite SD Negeri 208/VI Pematang Pauh III menyampaikan
bahwa:
“Komunikasi dan kerjasama yang dibangun oleh guru, orang tua
dan peserta didik dalam menghadapi permasalahan pembelajaran
akan membantu mengurangi kesulitan yang dihadapi siswa
dikarenakan dengan komunikasi mereka akan mudah mendapat
informasi dari berbagai pihak melalui informasi langsung maupun
secara online dan dengan kerjasama yang dibangun mereka akan
cepat memahami sehingga proses pembelajaran pada masa
pandemi dapat teratasi dengan baik” (20 September 2021).
5) Memenuhi kriteria zona aman
Selain menandai status bahaya dari sebuah wilayah yang terpapar
Covid-19, zona warna juga digunakan untuk menandai protokol kesehatan
1) Kurikulum
Dengan berbagai pertimbangan dan kondisi dalam masa pandemi
Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil
kebijakan untuk penyederhanaan kurikulum. Kurikulum darurat ini
berlaku selama satu tahun ajaran 2020/2021 dan difokuskan pada materi
yang dianggap sebagai fondasi ke jenjang kompetensi berikutnya.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti lakukan dengan Ibu Yusnaina, MR
kepala sekolah Sekolah Dasar Negeri 208/VI Pematang Pauh III
mengungkapkan:
“Dalam memulai pembelajaran yang baru setiap kepala sekolah dan
guru menemukan berbagai kendala untuk melaksanakan nya
dikarenakan kita belum memahami dan belum terbiasanya akan hal
tersebut, tetapi kini kita akan terus berusaha seoptimal mungkin
untuk dapat memperbaiki kendala yang muncul. Adapun salah satu
contoh yang dihadapi mengenai kurikulum pelaksanaan pola PJJ
yang mengharuskan kami untuk mempersiapkan ulang
penyederhanaan kurikulum yang seharusnya sudah dibuat tetapi
kami diharuskan untuk melihat keadaan yang sekarang, sehingga
kurikulum yang baru diharuskan koresponden dengan pembelajaran
yang ada” (27 September 2021)
selaku guru penjas sekolah Dasar Negeri 208/VI Pematang Pauh III yang
menyatakan bahwa:
“Kami mendapat kesulitan dalam kesiapan sekolah untuk
menerapkan pembelajaran di Era New Normal pada awal-awal
munculnya pandemi ini antara penerapan daring dan luring, semua
itu disesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi orang tua peserta
didik dan daya dukung sekolah karena jika sekolah diadakansecara
daring maka selain sarana danprasarana disekolah yang harus
memadai bahkan untuk peserta didik pun juga harus mempunyai
sarana danprasarana yang memungkinkan pula, dan jika
diadakandisekolah maka kami hanya mererapkan protokol
kesehatan saja”(27 September 2021).
Adapun kendala saat pembelajaran tatap muka berlangsung yang
dilakukan disekolah salah satunya dari Ibu Mesan Despa, S.Pd selaku
guru komite di SD Negeri 208/VI Pematang Pauh III menyampaikan
bahwa;
“Sekolah memberlakukan pembelajaran yang menggunnakan tatap
muka langsung yang mana ini menjadi keinginan orang tua murid
dan ketidaksediaannya sarana yang ada dirumah sehingga sekolah
harus memberlakukan pembelajaran tatap muka yang membagi
anak nya, mengatur jarak, mengubah KBM, dan mengikuti
prosedur yang ada pada saat tatap muka” (27 September 2021).
Sekolah dituntut mampu mempersiapkan sarana dan prasarana dan
peserta didik setidaknya jugamempunya halyang samaagar pembelajaran
daring dilaksankan jika tidak memungkinkan maka akan dilaksanakn di
sekolah dalam hal proses pembelajaran. Inilah tantangan yang dihadapi
sekolah dalam mempersiapkan pembelajaran.
3) Sumber daya manusia
Sumber daya manusia merupakan pertimbangan dalam kesiapan
sekolah menghadapi pembelajaran Era New Normal Peserta didik sebagai
fokus utama dalam kegiatan pembelajaran harus dapat mempersiapkan
diri baik secara materi ataupun nonmaterial, guru dituntut mampu
menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
proses pembelajaran dan peran serta orang tua dalam melakukan
bimbingan dan pemantauan pembelajaran setiap anaknya sangat
2) Fokus pada peserta didik dan orang tuanya serta sarana dan
prasarananya
Beberapa guru juga mengatakan tentang solusi dalam mengatasi
kendala yang dihadapi sekolah dalam menerapkan proses pembelajaran
di Era New Normal sepert yang dikatakan oleh Bapak Sigit Haryadi,
A.Ma menyampaikan bahwa:
“Solusi yang dapat saya berikan dalam pembelajaran saat ini yaitu
melihat kondisi peserta didik dan orang tua serta sarana prasarana
penunjang, karna jika kita hanya mampu menuntut
keberlangsungan yang ada tanpa melihat kemampuan mereka itu
sama saja kita membiarkan mereka untuk tidak dapat belajar” (1
Oktober 2021).
60
Fakultas Tarbiyah danKeguruan UIN STS Jambi
61
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan sebagai berikut:
1. Saran untuk kepala sekolah diharapkan dapat lebih aktif lagi dalam
memberikan arahan kepada guru untuk melaksanakan proses pembelajaran
di era new normal dan dapat membantu serta mencari solusi agar peserta
didik tetap melaksanakan pembelajaran nya baik di rumah dan di sekolah
2. Saran untuk guru diharapkan dapat bekerjasama dalam mempersiapkan
kebutuhan sekolah agar peserta diidk dapat belajar di era new normal dan
mampu menjelaskan kepada orang tuanya,.
3. Saran untuk orang tua diharapkan dapat mendampingi anak selama
pembelajaran dari rumah dan memahami keadaan disaat pembelajaran di
sekolah.
4. Saran untuk peserta didik diharapkan untuk tetap bersemangat dalam
belajar meskipun dalam keadaan pandemi dan tetap mematuhi protokol
kesehatan yang ada.
62
63
LAMPIRAN 1
SURAT PERNYATAAN RESPONDEN/SUBJEK PENELITIAN
MAHASISWA
Yusnaina, MR
NIP. 196703041993032004
SURAT PERNYATAAN RESPONDEN/SUBJEK PENELITIAN
MAHASISWA
Instrumen yang utama dalam penelitian kualitatif adalah manusia atau peneliti.
Sebagai instrumen utama, peneliti dapat dibantu dengan pedoman penelitian
atau alat-alat dokumentasi dalam proses pengumpulan data di lapangan.
Berikut ini adalah beberapa instrumen yang digunakan peneliti :
A. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk menggali informasi dari Responden dan
informan dalam penelitian. Informan dalam penelitian ini terdiri dari kepala
sekolah, dan guru Sekolah Dasar Negeri 208/VI Pematang Pauh III. Responden
dalam penelitian ini antara lain kepala sekolah, guru dan siswa Sekolah Dasar
Negeri 208/VI Pematang Pauh III. Pedoman wawancara yang digunakan oleh
peneliti yaitu sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah
1) Bisa Ibu Jelaskan Letak Geografis SD Negeri 208/VI Pematang Pauh
III?
2) Bagaimana Sejarah Awal Didirikannya SD Negeri 208/VI Pematang
Pauh III?
3) Apa Saja Sarana dan Prasarana yang ada di SD Negeri 208/VI
Pematang Pauh III?
4) Bagaimana Kesiapan Sekolah Dasar Negeri 208/VI Pematang Pauh III
dalam Menghadapi Pembelajaran di Era New Normal?
5) Apa Saja Kendala Kesiapan Sekolah Dasar Negeri 208/VI Pematang
Pauh III dalam Menghadapi Pembelajaran di Era New Normal?
6) Bagaimana Solusi Kesiapan Sekolah Dasar Negeri 208/VI Pematang
Pauh III dalam Menghadapi Pembelajaran di Era New Normal?
2. Guru
1) Sudah Berapa Lama Bapak/Ibu Mengajar di Sekolah Dasar Negeri
208/VI Pematang Pauh III?
2) Apa yang Anda Ketahui Tentang Kesiapan Sekolah Dasar Sekolah
Dasar Negeri 208/VI Pematang Pauh III Dalam Menghadapi
Pembelajaran di Era New Normal?
3) Bagaimana Pelaksanaan Kesiapan Sekolah Dasar Negeri 208/VI
Pematang Pauh III Dalam Menghadapi Pembelajaran di Era New
Normal?
4) Apakah Ada Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Sekolah Dasar
Sekolah Dasar Negeri 208/VI Pematang Pauh III Dalam Menghadapi
Pembelajaran di Era New Normal?
5) Bagaimana Cara Anda Menghadapi Kesiapan Sekolah Dasar Sekolah
Dasar Negeri 208/VI Pematang Pauh III Dalam Menghadapi
Pembelajaran di Era New Normal?
6) Bagaimana Upaya-Upaya yang Dilakukan Oleh Sekolah Menghadapi
Kesiapan Sekolah Dasar Sekolah Dasar Negeri 208/VI Pematang
Pauh III Dalam Menghadapi Pembelajaran di Era New Normal?
3. Siswa
Identitas Diri
Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 208/VI Pematang Pauh III
Alamat Sekolah : Jln. Depati Renah Udo Pematang Pauh Kecamatan
Jangkat Timur Kabupaten Merangin Provinsi Jambi
Nama Kepala Sekolah : Yusnaina, MR
Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 20 September 2021
Identitas Diri
Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 208/VI Pematang Pauh III
Alamat Sekolah : Jln. Depati Renah Udo Pematang Pauh Kecamatan
Jangkat Timur Kabupaten Merangin Provinsi Jambi
Nama Kepala Sekolah : Dewi Sulistyaningsih, S.Pd
Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 20 September 2021
Identitas Diri
Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 208/VI Pematang Pauh III
Alamat Sekolah : Jln. Depati Renah Udo Pematang Pauh Kecamatan
Jangkat Timur Kabupaten Merangin Provinsi Jambi
Nama Kepala Sekolah : Amron Anas, S.Pd.I
Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 20 September 2021
Identitas Diri
Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 208/VI Pematang Pauh III
Alamat Sekolah : Jln. Depati Renah Udo Pematang Pauh Kecamatan
Jangkat Timur Kabupaten Merangin Provinsi Jambi
Nama Kepala Sekolah : Andri Iskandar, S.Pd
Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 20 September 2021
Identitas Diri
Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 208/VI Pematang Pauh III
Alamat Sekolah : Jln. Depati Renah Udo Pematang Pauh Kecamatan
Jangkat Timur Kabupaten Merangin Provinsi Jambi
Nama Kepala Sekolah : Et Sumartin, S.Pd.I
Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 20 September 2021
Foto saat mewawancarai kepala sekolah SD Negeri 208/VI Pematang Pauh III
Foto saat mengamati guru bersama siswa SD Negeri 208/VI Pematang Pauh III
Foto siswa SD Negeri 208/VI Pematang Pauh III
Pengalaman-PengalamanPendidikan Formal :
1. SD Negeri 162/VI Pematang Pauh II. Tamatan Tahun 2011
2. MTS Negeri Bangko. Tamatan Tahun 2014
3. MA Laboratorium Kota Jambi. Tamatan Tahun 2017
4. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi . Tamatan Tahun 2021
Motto Hidup :
“ YAKUSA”
Indro Miko
NIM.204172665