Anda di halaman 1dari 222

PENGEMBANGAN MEDIA MATEMATIKA

BERUPA POP-UP BOOK KELAS IV MADRASAH


IBTIDAIYAH NURUL ITTIHAD KOTA JAMBI

SKRIPSI

IRMA EL WIDA
NIM. TPG. 151686

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
PENGEMBANGAN MEDIA MATEMATIKA BERUPA
POP-UP BOOK KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH
NURUL ITTIHAD KOTA JAMBI

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

IRMA EL WIDA
NIM. TPG. 151686

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
NOTA DINAS
Tgl
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Revisi Halaman

In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari 1

Hal : Nota Dinas


Lampiran :

Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikum wr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skiripsi
saudara:
Nama : Irma El Wida
NIM : TPG. 151686
Judul Skripsi : Pengembangan Media Matematika Berupa Pop-Up Book
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu dalam dunia Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skiripsi/tugas akhir saudara tersebut di atas
dapat segera dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, 16 April 2019
Mengetahui
Pembimbing I

Dra. Umil Muhsinin, M.Pd


NIP: 196804051995032002

ii
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
NOTA DINAS
Tgl
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Revisi Halaman

In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari 1

Hal : Nota Dinas


Lampiran :

Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikum wr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skiripsi saudara:
Nama : Irma El Wida
NIM : TPG. 151686
Judul Skripsi : Pengembangan Media Matematika Berupa Pop-Up Book
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu dalam dunia Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Dengan ini kami mengharapkan agar skiripsi/tugas akhir saudara tersebut di atas
dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, 11 April 2019


Mengetahui
Pembimbing II

Amirul Mukminin Al-Anwari M.Pd.I


NIP: 199108152015031009

iii
iv
“ PERSEMBAHAN “

Yang utama dari segalanya…


Kusimpuhkan kedua belah kakiku Ku sujudkan kepalaku ke arah kiblatku
Ku haturkan do’a kepada Allah SWT, Rabb-ku Karena-Nya lah akhir karya kecil
ini terselesaikan sebagai ungkapan rasa puji syukur dan ku untai shalawat serta
salam kepada Nabi Muhammad SAW merangkai pengharapan bagi syafaatnya.

Karya sedarhana ini kupersembahkan untuk


Ayah (Hasroni)
Ibu (Yeni Warti)
Kakak (Alm. Irwan Agung)

Yang telah menjadi figur penginspirasi bagi penulis


Yang senantiasa mengasuh, membimbing, memberikan motivasi
Serta do’a yang tulus kepada penulis hingga bangku perguruan tinggi.
Tiada kata indah,
Tiada do’a yang bermakna untuk dipanjatkan
Kecuali permohonan kepada Allah Agar berkenan memberikan
Keridhoan dan kebahagian kepada keduanya baik di dunia maupun di akhirat

vi
MOTTO

‫هللا ن ا ْف ًسا ِّا اَل ُو ْس اعهااۗ لاهاا اما اك اسبا ْت اوعال ا ْْياا اما ا ْكت ا اسبا ْ ۗت اربانا ااَل ت َُٔوا ِّخ ْذَنا ٓ ِّا ْن‬ ُ ‫اَل ُي ا ِّكل ُف‬
ً ْ ‫ن ا ِّسيْناا ٓ اا ْو ااخ اْط ْٔاَنا ۚ ارباناا او اَل ا َْت ِّم ْل عالا ْيناا ٓ ِّا‬
‫ْصا ا امَك ا اَحلْ ات ٗه عا اَل ا ِّاَّل ْي ان ِّم ْن قا ْب ِّلنااۚ ارباناا او اَل‬
‫ُْصَنا عا اَل‬ ْ ُ ‫ُ اَت ِّلملْناا اما اَل اطاقا اة لاناا ب ِّۚه اواع ُْف اعنااۗ اوا ْغ ِّف ْر لانااۗ او ْار ا َْحنااۗ اان اْت ام ْو ٰلناا فاان‬
﴾٢٨٦﴿‫الْ اق ْو ِّم ْال ٰك ِّف ِّرْي ان‬
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang
dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.
(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami
lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya.
Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah
pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
(Q.S. Al-Baqarah: 286).

vii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrahim
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha ‘Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas Ridho-Nya hingga
skripsi ini dapat dirampungkan.Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW
pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan
keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang telah
memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini
penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A, Selaku Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin
Jambi.
2. Bapak Prof. Dr. Suaidi Asyari, M.A., Ph.D, Bapak Dr. H. Hidayat, M.Pd dan
Ibu Dr Hj. Fadilah, M.Pd, selaku Warek I, II, III UIN Sultan Thaha Saifuddin
Jambi.
3. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd,I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd, Bapak Dr. Zawaqi Afdal Jamil, M.Pd,
dan Bapak Dr. H. Kemas Imran Rosyadi, M.Pd, selaku Wadek I, II, III UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. Mahluddin, M.Pd.I selaku ketua program studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah serta Bapak Dr. Shalahudin M.Pd.I selaku sekretaris
program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Ibu Dra. Umil Muhsinin, M.Pd, selaku pembimbing I dan Bapak Amirul
Mukmin Al-Anwari, M.Pd.I selaku pembimbing skripsi II yang telah banyak
meluangkan waktu untuk membimbing saya dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan penulis.
viii
8. Ibu Eni Defitriani, M.Pd, selaku validator ahli materi.
9. Bapak M. Azir, M.Pd, selaku validator ahli desain.
10. Bapak Drs. Hurmaini, M.Pd, selaku validator ahli bahasa.
11. Bapak Drs. H. Samsul Qamar, M.Pd.I, selaku Kepala Sekolah di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.
12. Bapak Toni Kausari, S.Pd.I, selaku Mapel Matematika dan Wali Kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.
13. Majelis guru dan karyawan serta para siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Ittihad Kota Jambi.
14. Orang tua dan kelurga yang telah memberikan motivasi yang tiada henti-
hentinya hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam penyelesaian
Skripsi ini.
15. Sahabat-sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan peneliti, semangat
dan motivasi dari kalian semua sangat membantu penulis dalam menyelesaikan
Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini banyak


terdapat kelemahan dan kekurangan, oleh karna itu penulis berharap kepada
semua pihak untuk kiranya memberikan sumbang saran demi kesempurnaan karya
ilmiah ini.

Jambi, 09 April 2019


Penulis

Irma El Wida
NIM:TPG.151686

ix
ABSTRAK

Nama : Irma El Wida


NIM : TPG.151686
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi : Pengembangan Media Matematika Berupa Pop-Up Book
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.

Skripsi ini membahas tentang Pengembangan Media Matematika Berupa Pop-Up


Book Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi. Pengukuran sudut
merupakan kajian dalam mata pelajaran Matematika Dasar yang mutlak harus
dikuasai oleh para peserta didik. Penguasaan terhadap materi pengukuran sudut
adalah penting, agar peserta didik dapat menguasai kompetensi dasar lainnya
dalam pelajaran Matematika maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai maka diperlukan upaya yang lebih baik dari
guru dalam memilih dan menerapkan strategi, metode, dan media pembelajaran
yang sesuai dengan kompetensi dasar tersebut. Tujuan penelitian ini adalah
Menjelaskan media pop-up book pada materi pengukuran sudut kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi, Menjelaskan validitas pada media
pop-up book materi pengukuran sudut kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad
Kota Jambi dan Menjelaskan perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan
media pop-up book pada materi pengukuran sudut kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Ittihad Kota Jambi. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian
Research and Development (R&D). Model yang digunakan dalam penelitian
ini mengikuti model ADDIE (analysis, design, development, implementation, dan
evaluation). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket (Kuisioner).
Data analisis melalui cara analisis tingkat kevalidan produk dan analisis data uji
coba menggunakan Uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media
pop-up book dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Peningkatan hasil belajar dapat di diukur dari uji pre-test dan post- test dengan
nilai pre-test rata-rata 56,50 % dan nilai post-test rata-rata 89%. Dengan
demikian hasil penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota, dapat
disimpulkan bahwa media yang dikembangkan tersebut dapat dinyatakan valid dan
dapat meningkatkan keterampilan menentukan dan mengukur pengukuran sudut
kelas IV.

Kata Kunci : Media Pop-up Book, Matematika

x
ABSTRACT

Name : Irma El Wida


NIM : TPG.151686
Program study : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI)
Faculty : Pedagogy and Tarbiyah
Thesis Title : Development of Mathematical Media in the Form of Pop-
Up Book Class IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota
Jambi.

This thesis discussed the Development of Mathematics Media in the Form of Pop-
Up Book Class IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Jambi City. Angle
measurement is a study in Basic Mathematics subjects that absolutely must be
mastered by students. Mastery of angular measurement material is important, so
that students can master other basic competencies in Mathematics and in living
their daily lives. In order for learning objectives to be achieved, a better effort is
needed from the teacher in choosing and implementing strategies, methods, and
media that are in accordance with these basic competencies. The purpose of this
study was to explain the pop-up book media in material measuring the angle of
class IV in Jambi City Ibtidaiyah Nurul Ittihad Madrasah, explaining the validity of
pop-up book media in class IV measurement material for Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Ittihad Jambi City and explaining the differences in student learning
outcomes who uses pop-up book media in material measuring the angle of class IV
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Jambi City. The type of research used is
Research and Development (R & D) research. The model used in this study follows
the ADDIE model (analysis, design, development, implementation, and evaluation).
The data collection technique used was a questionnaire (questionnaire). Data
analysis by means of product validity level analysis and analysis of trial data using
t-test. The results showed that the use of pop-up book media can improve student
learning outcomes in the learning process. Improved learning outcomes can be
measured from the pre-test and post-test with the pre-test value averaging 56.50%
and the post-test value averaging 89%. Thus the results of the study at the
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota, it can be concluded that the media
developed can be declared valid and can improve the skills of determining and
measuring the measurement of angle class IV.

Keywords: Pop-up Book Media, Mathematics

xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
NOTA DINAS ................................................................................................................... ii
PENGESAHAN ................................................................................................................ iv
PERNYATAAN ORISINALITAS.................................................................................. v
PERSEMBAHAN ............................................................................................................. vi
MOTTO ............................................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................................ x
ABSTRACT ...................................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................... 4
C. Batasan Masalah..................................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
E. Tujuan dan Kegunaan Pengembangan ................................................................... 5
F. Spesifikasi Produk yang diharapkan ...................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Konsep Pengembangan Model............................................................................... 9
B. Kajian Teoretik....................................................................................................... 16
C. Penelitian yang Relevan ......................................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................ 30

xii
B. Karakteristik Sasaran Penelitian ............................................................................ 31
C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan .............................................................. 32
1. Analisis Kebutuhan .......................................................................................... 32
2. Rancangan Pengembangan............................................................................... 33
3. Prosedur Pengembangan .................................................................................. 33
4. Uji Coba/Validasi, Evaluasi, dan Revisi Model............................................... 34
5. Implementasi Model......................................................................................... 38
6. Pengumpulan Data dan Analisis Data .............................................................. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengembangan Model .................................................................................. 53
B. Kelayakan Model ................................................................................................... 57
C. Efektivitas Model (dalam tahapan uji coba) .......................................................... 74
D. Pembahasan ............................................................................................................ 83
E. Jadwal Penelitian.................................................................................................... 88

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 91
B. Saran ....................................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 94

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Langkah-langkah Pengembangan Model ADDIE ........................................... 34


Tabel 3.2. Nama, Profesi dan Bidang Validator Produk .................................................... 36
Tabel 3.3. Format Validasi Produk dengan menggunakan Skala likert ............................. 45
Tabel 3.4. Tabel Kriteria Angket Penilaian Validator ....................................................... 49
Tabel 3.5. Format Input Data Pre-test dan Post-test.......................................................... 49
Tabel 3.6. Format Tabel Distribusi Frekuensi ................................................................... 50
Tabel 3.8. Format Tabel Rencana Jadwal Penelitian ......................................................... 53
Tabel 4.1. Hasil Penilaian Media Pop-Up Book oleh Ahli Materi..................................... 59
Tabel 4.2. Kritik dan Saran Media Pop-Up Book oleh Ahli Materi .................................. 61
Tabel 4.3. Hasil Penilaian Media Pop-Up Book oleh Ahli Desain .................................... 61
Tabel 4.4. Kritik dan Saran Media Pop-Up Book oleh Ahli Desain ................................. 63
Tabel 4.5. Hasil Penilaian Media Pop-Up Book oleh Ahli Pembelajaran ......................... 64
Tabel 4.6. Kritik dan Saran Media Pop-Up Book oleh Ahli Pembelajaran ....................... 65
Tabel 4.7. Hasil Penilaian Media Pop-Up Book oleh Ahli Bahasa .................................... 66
Tabel 4.8. Kritik dan Saran Media Pop-Up Book oleh Ahli Bahasa.................................. 67
Tabel 4.9. Data Uji Coba Kelompok Kecil ........................................................................ 68
Tabel 4.10. Data Uji Coba Kelompok Besar...................................................................... 70
Tabel 4.11. Revisi Produk dari Ahli Materi Pembelajaran ................................................ 72
Tabel 4.12. Revisi Produk dari Ahli Desain ...................................................................... 72
Tabel 4.13. Revisi Produk dari Ahli Bahasa ...................................................................... 73
Tabel 4.14. Nilai Pre-test Siswa Kelas IV Pada Materi Pengukuran Sudut ...................... 74
Tabel 4.15. Nilai Post-test Siswa Kelas IV Pada Materi Pengukuran Sudut ..................... 75
Tabel 4.16. Nilai Pre-test dan Post-test Siswa Kelas IV Pada Materi Pengukuran
Sudut................................................................................................................ 77
Tabel 4.17. Tabel Distribusi Frekuensi Data Pre-test (Variabel I) .................................... 78
Tabel 4.18. Tabel Distribusi Frekuensi Data Post-test (Variabel II) ................................. 80
Tabel 4.19. Jadwal Penelitian ............................................................................................ 89

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Buku Monster Book of Monster .................................................................... 8


Gambar 2.1. Model ADDIE ............................................................................................... 10
Gambar 2.2. Prosedur Pembuatan Media Pop-Up Book .................................................... 18
Gambar 2.3. Pengukuran Sudut ......................................................................................... 22
Gambar 2.4. Busur Derajat ................................................................................................ 22
Gambar 2.5. Penjelasan pada Busur ................................................................................... 23
Gambar 2.6. Penentuan Titik Pusat pada Busur ................................................................. 23
Gambar 2.7. Penarikan Garis AC ....................................................................................... 23
Gambar 2.8. Bentuk Sudut A (BAC) ................................................................................. 23
Gambar 3.1. Model ADDIE ............................................................................................... 38
Gambar 3.2. Desain beofe-after ......................................................................................... 43
Gambar 3.3. Desain Penelitian Kelas Pre-test dan Post-test ............................................. 44
Gambar 3.4. Grafik Nilai dan Frekuensi Data Pre-test dan Post-test ................................ 50
Gambar 4.1. Gambar Tampilan Luar ................................................................................. 54
Gambar 4.2. Gambar Tampilan Cover ............................................................................... 54
Gambar 4.3. Tampilan Busur ............................................................................................. 55
Gambar 4.4. Tampilan Sudut Siku-siku ............................................................................. 55
Gambar 4.5. Tampilan Sudut Lancip ................................................................................. 55
Gambar 4.6. Tampilan Sudut Tumpul................................................................................ 55
Gambar 4.7. Tampilan Sudut Lurus ................................................................................... 56
Gambar 4.8. Buku Petunjuk ............................................................................................... 57
Gambar 4.9. Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas IV ......................................................... 78
Gambar 4.10. Grafik Nilai dan Frekuensi Data Pre-test .................................................... 79
Gambar 4.11. Grafik Nilai dan Frekuensi Data Post-test ................................................. 80

xv
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran : 1 Angket Ahli Materi


Lampiran : 2 Angket Ahli Desain
Lampiran : 3 Angket Ahli Pembelajaran
Lampiran : 4 Angket Ahli Bahasa
Lampiran : 5 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil (Small Group Try-out)
Lampiran : 6 Hasil Uji Coba Lapangan (Field Try-out)
Lampiran : 7 Hasil Pre-test dan Post-test (sebelum dan sesudah menggunakan
media)
Lampiran : 8 Lembar Wawancara Guru
Lampiran : 9 Lembar Wawancara Siswa
Lampiran : 10 Buku Guru
Lampiran : 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran : 12 Silabus
Lampiran : 13 Dokumentasi
Lampiran : 14 Kartu Konsultasi Skripsi
Lampiran : 15 Biodata Penulis

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan berguna bagi diri
manusia. Tidak seorangpun yang dilahirkan di dunia ini serta merta dalam
keadaan pandai dan terampil untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya
tanpa melalui proses pendidikan. Pada dasarnya “Pendidikan adalah suatu proses
dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin
terhadap lingkungannya dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam
dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan
masyarakat”. (Hamalik, 2015, hlm. 79).
Perubahan kurikulum adalah kebijakan publik berskala luas yang
melibatkan komponen-komponen waktu, keahlian, dana, peralatan, pengorbanan,
kemauan yang sangat masif. Yang mana pada awalnya adalah menggunakan
kurikulum KTSP menjadi Kurikulum 2013 (K13). Pembelajaran pada KTSP
dengan mata pelajaran yang terpisah menyebabkan kurang mengembangkan anak
untuk berfikir holistik (keutuhan) dan membuat kesulitan bagi peserta didik.
Dalam kurikulum 2013, guru tidak hanya mendapatkan materi ajar yang baru,
tetapi juga cara mengajar yang baru. Sehingga, guru tidak hanya bertugas
mengajarkan anak didiknya cakap di bidang akademis, tetapi juga harus dapat
menggugah kemampuan siswanya. Pada kurikulum 2013 juga mengaitkan dengan
pengalaman kehidupan nyata sehari-hari siswa-siswi, sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna bagi mereka. ( Kurniasih dan Berlin Sani, 2014, hlm. 32).
Pembelajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dari
perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan. Pembelajaran perlu
memberdayakan semua potensi siswa untuk menguasai kompetensi yang
diharapkan. Pembelajaran diarahkan untuk mendorong pencapaian kompetensi
dan supaya siswa mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mewujudkan
masyarakat belajar. Hal yang paling menentukan untuk tercapainya pendidikan

1
2

yang berkualitas adalah proses pembelajaran yang dilaksankan. Karenanya


diperlukan kemampuan untuk mengelola pembelajaran yang dapat dikembangkan.
Matematika merupakan salah satu komponen dari serangkaian mata pelajaran
yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Namun, sampai saat ini
masih banyak siswa yang merasa matematika sebagai mata pelajaran yang sulit,
tidak menyenangkan, bahkan sebagai momok yang menakutkan.
Menurut Marti dalam buku Sundayana (2016) mengemukakan tentang
pembelajaran Matematika bahwa “meskipun matematika dianggap
memiliki kesulitan yang tinggi, namun setiap orang harus
mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah
sehari-hari” (hlm. 2).
Dilain pihak Karso, dkk (2009) mengemukakan bahwa “Matematika
adalah ilmu deduktif, aksiomatik, formal, hierarkis, abstrak, bahasa
symbol yang padat inti dan semacamnya” (hlm. 14).
Hal ini didukung dengan definisi Walker dalam buku Sundayana (2016)
mengemukakan mengenai hakikat matematika bahwa “Mathematics
maybe defined as the study of abstract structures and their
interrelations” matematika dapat didefinisikan sebagai studi tentang
struktur-struktur abstrak dengan berbagai hubungannya (hlm. 3).
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa konsep-konsep
matematika yang bersifat abstrak tersebutlah yang merupakan kesulitan tersendiri
bagi siswa dalam mempelajarai matematika.
Matematika penting dan berguna untuk dipelajari bagi siswa. sebab
matematika tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Matematika juga bermanfaat
bagi siswa yaitu berguna untuk kepentingan hidup pada lingkungannya, untuk
mengembangkan pola pikirnya, dan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang kemudian.
Untuk menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas, seorang guru bisa
menggunaan pengelolaan alat bantu dalam proses pembelajaran matematika yaitu
media. Hal ini sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual anak MI
(Madrasah Ibtidaiyah) yang masih dalam tahap operasi konkret. “Penggunaan
media sangat dibutuhkan terutama untuk menjelaskan konsep atau materi yang
abstrak, dan dapat membantu pembelajar dalam meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan pembelajar serta menghilangkan ketegangan dan hambatan dan rasa
malas peserta didik, sehingga pembelajar/peserta didik tidak merasa jenuh”
3

(Asyhar, 2011, hlm. 12). Media sendiri dapat diartikan sebagai alat yang
digunakan untuk menerangkan atau mewujudkan konsep matematika.
Menurut Pramudjono dalam buku Sundayana (2016) mengemukakan
bahwa bahwa “Media adalah benda konkret yang dibuat, dihimpun atau
disusun secara sengaja digunakan untuk membantu menanamkan atau
mengembangkan konsep matematika” (hlm. 7).
Jadi, media merupakan alat bantu yang memiliki ciri atau bentuk dari
konsep materi ajar yang dipergunakan untuk memperagakan materi tersebut
sehingga materi pembelajaran lebih mudah dipahami siswa
Berdasarkan observasi yang telah di lakukan pada kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Ittihad pada tanggal 11-12 Januari 2019. Terlihat bahwa dalam
pembelajaran matematika materi pokok Pengukuran Sudut Dengan Busur guru
melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Guru mengajar
menggunakan buku paket sebagai sumber belajar. Siswa juga masih kesulitan
dalam penggunaan penentuan pengukuran sudut menggunakan busur. Saat
mengerjakan tugas siswa hanya menggunakan penggaris busur manual bahkan
ada yang menggunakan buku sebagai garis penentuan garis busur, sedangkan
dengan menggunakan buku sebagai pengganti penggaris busur adalah suatu hal
yang tidak efektif, yang mana sama saja dengan melakukan pengukuran sudut
secara perkiraan. Saat proses pembelajaran berlangsung, sebagian siswa masih
belum memahami konsep pengukuran sudut hal ini terlihat saat guru memberikan
soal latihan penentuan pengukuran sudut pada soal pembuatan sudut 80˚

menggunakan penggaris busur yang membuat peserta didik bingung dari mana ke
mana dimulainya pengukuran.
Salah satu media yang dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan
materi pengukuran sudut dengan busur yaitu menggunakan media pop-up book.
Pop-up book adalah media yang berbentuk buku yang terbuat dari kain flanel
yang di dalamnya berisi gambar busur dan jenis-jenis sudut berdasarkan
ukurannya. Penggunaan pop-up book dapat memudahkan mencari hasil dari
pengukuran sudut dengan menggunakan menampilkan isi dalam pop-up book
yang terdapat bentuk beserta ukuran-ukuran yang telah penulis tentukan.
4

Berdasarkan uraian masalah yang telah dipaparkan maka penelitian ini


akan dilaksanakan dengan judul “Pengembangan Media Matematika Berupa
Pop-Up Book Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat
diidentifikasi masalah dalam penelitian sebagai berikut:
1. Adanya perubahan kurikulum, dari KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) menjadi kurikulum 2013.
2. Sebagian besar guru masih menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab tanpa ada variasi metode atau model pembelajaran yang lain.
3. Mata pelajaran Matematika merupakan mata pelajaran yang cenderung
kurang menarik dan sukar bagi siswa, salah satunya materi pengukuran
sudut.
4. Fasilitas-fasilitas media di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Ittihad Kota
Jambi yang masih kurang memadai untuk menunjang pembelajaran yang
menyenangkan.

C. Batasan Masalah
Asumsi yang mendasari dilakukannya penelitian dan pengembagan yaitu
dengan adanya meda pembelajaran pop-up book ini diharapkan mampu merubah
pola hafalan pada siswa menjadi pola pemahaman.
1. Peneliti memfokuskan pada pembuatan produk media berbentuk pop-up
book bagi siswa kelas IV SD/MI materi pengukuran sudut.
2. Pengujian perangkat yang di buat meliputi pengujian produk (validitas)
dan uji efektifitas prestasi siswa.
3. Uji coba dilakukan di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota
Jambi.
4. Materi pokok dalam media yang akan dikembangkan hanya menyangkut
materi pengukuran sudut untuk peserta didik kelas IV SD/MI.
5

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah prosedur pengembangan media matematika berupa pop-up
book kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi ?
2. Bagaimana Validitas dan Efektivitas media matematika berupa pop-up
book kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi ?
3. Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah hasil belajar siswa yang
menggunakan media berupa pop-up book dengan yang tidak menggunakan
media pop-up book kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota
Jambi?

E. Tujuan dan Kegunaan Pengembangan


Dari paparan paragraf sebelunnya, maka dalam penelitian pengembangan
ini terdapat tujuan dan kegunaan produk yang ingin dikembangkan, diantaranya
sebagai berikut:
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui prosedur pengembangan media pembelajaran berupa
pop-up book.
b. Mengetahui validitas dan efektivitas produk yang dikembangkan.
c. Mengetahui perbedaan sebelum dan sesudahhasil belajar siswa
menggunakan media yang penulis kembangkan.
2. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan pemikiran mengenai media pop-up book
dapat menambah wawasan serta menambah referensi sumber belajar
khususnya pada pembelajaran matematika.
3. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Dapat mengetahui, mengembangkan dan menerapkan secara
langsung pengembangan media pop-up book serta dapat dijadikan
6

masukan bagi peneliti selanjutnya yang masih berkaitan dengan


pengembangan ini.
2) Sebagai tugas akhir meraih gelar sarjana Strata 1 (S1) pada
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
b. Bagi Guru
1) Penelitian pengembangan ini sebagai masukan untuk guru agar
menggunakan bahan ajar yang menarik dan sesuai dengan materi
yang akan disajikan.
2) Memudahkan guru untuk menyampaikan materi pengukuran sudut
dengan menyajikan komponen-komponen pembelajaran
Matematika secara utuh.
3) Dapat mengefektifkan komunikasi pembelajaran antara guru dan
siswa.
4) Secara langsung, memudahkan guru untuk menyeleksi bakat siswa
dalam pembelajan matematika.
c. Bagi Siswa
1) Siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja dengan bahan ajar
praktis dan menarik.
2) Mendapatkan kemudahan dalam mencapai Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar.
3) Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan
pemahaman dan kemampuan pada pembelajaran matematika kelas
IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.
d. Bagi sekolah
1) Penelitian pengembangan ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi
sekolah pada pembelajaran Matematika materi Pengukuran Sudut.
2) Dengan adanya media Pop-up Book ini, diharapkan dapat menjadi
motivasi pihak sekolah untuk menyediakan bahan ajar yang sesuai,
menarik dan menyatukan komponen-komponen pembelajaran
secara utuh dan disajikan pada satu waktu pembelajaran.
7

e. Bagi Peneliti Lainnya


1) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai study relevan bagi peneliti
selanjutnya.
2) Dapat mengevaluasi kekurangan dan kelebihan penelitian ini,
sehingga peneliti selanjutnya dapat mengembangkan bahan ajar
yang lebih menarik bagi siswa kelas IV SD/MI.

F. Spesifikasi Pengembangan Produk


Produk yang dihasilkan oleh penulis ialah Pop-up Book berisikan bentuk
busur dan jenis-jenis sudut berdasarkan ukurannya dengan spesifikasi sebagai
berikut:
1. Media yang dikembangkan berupa Pop-up Book sebagai bahan ajar materi
Pengukuran Sudut kelas IV SD/MI.
2. Bagian dalam produk sepenuhnya menggunakan kain flanel, dari halaman
pertama hingga halaman selanjutnya.
3. Isi dalam produk adalah materi dari pengukuran sudut berupa bentuk busur
dan jenis-jenis sudut berdasarkan ukuran yang telah di tentukan dan
disesuaikan dengan basis pembelajaran dan kebutuhan siswa serta merujuk
pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dan rumusan
indikator untuk kelas IV SD/MI.
4. Media yang dikembangkan dikolerasikan berdasarkan perkembangan
psikologis anak usia kelas IV SD/MI.
5. Pada halaman pada produk berisikan gambar serupa busur disertai dengan
pengukur menggunakan kawat besi.
6. Produk di desain semenarik mungkin untuk membangkitkan semangat
siswa.
7. Pembuatan media Pop-up Book menggunakan bahan sebagai berikut:
a. Pada box (kotak) media dibuat menggunakan triplik dan dilapiskan
dengan karton hitam, pada bagian atas box (kotak) didesain dengan
potongan-potongan kain flanel yang di jait semenarik mungkin, terdapat
tulisan diatasnya “Pengukuran Sudut”.
8

b. Cover (sampul) depan dan belakang pada media terbuat oleh triplek
dan dipadukan oleh kain dan di lem mrnggunakan lem eha-bond
sebagai pengganti engsel tiap sudut triplek, cover (sampul) di cat
menggunakan minyak kayu/vernis dan di pinggirnya dipakaian list
(garis) menggunakan isolative berwarna hitam.
c. Kain flanel, sebagai pembuatan bentuk pengukuran sudut dan busur
dengan desain yang menarik.
d. Lem, lem yang digunakan adalah lem tembak yang sebagai perekat kain
flanel yang satu dengan yang lainnya. Selain mudah rekat lem tersebut
juga mudah kering sehingga tidak menunggu lama dalam berproses
pembuatan produk.
e. Kardus, kardus ditaruh sebagai alas halaman yang di tutupi oleh kain
flanel dengan tujuan agar terlihat kaku dan elegan seperti buku.
f. Benang dan jarum, digunakan sebagai pembuatan motif pada produk
agar bentuk pada produk tersebut tidak membosankan.
g. Kertas, kertas yang digunakan adalah kertas jilid berwarna sebagai
penegak bentuk pengukuran sudut dan busur, sehingga tidak mudah
jatuh saat dibuka, warna yang digunakan disesuaikan dengan warna
kain flanel.
h. Cover pada produk didesain sedikit mirip dengan buku Harry Potter
jilid 3 (Harry Potter and the Prisoner of Azkaban) yang mana buku
tersebut bernama “The Monster Book of Monster”.

Gambar 1.1 Buku Monster Book of Monster


i. Penggunaan media di sertakan dengan buku petunjuk penggunaan.
Didalam buku petunjuk terdapat pengertian pengukuran sudut.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pengembangan Model


1. Defisini Pengembangan
Penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan sebuah penelitian
yang bertujuan untuk mengembangkan sebuah produk, dan menguji
keefektifan produk tersebut. Menurut Tegeh, dkk (2014, hlm. xiii) bahwa
“Penelitian pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan dan
menghasilkan suatu produk berupa materi pembelajaran, media pembelajaran,
alat atau strategi pada pembelajaran yang akan digunakan untuk mengatasi
pembelajaran di kelas/laboratorium, dan bukan untuk menguji materi dengan
tujuan mengetahui keefektifan dan kevalidan suatu produk yang akan
dikembangkan kepada siswa/peserta didik”. Pengertian senada juga
disampaikan oleh Borg dan Gall (Tegeh, dkk, 2014, hlm. xiii) bahwa
“penelitian pengembangan sebagai usaha untuk mengembangkan dan
memvalidasi produk-produk yang akan digunakan dalam pendidikan
berdasarkan pada industri yang menggunakan temuan-temuan penelitian
dalam merancang produk dan prosedur baru, dengan penelitian dan model-
model tersebut di tes dilapangan secara sistematis, dievaluasi diperbaiki
hingga memperoleh kriteria khusus tentang keefektifan, kualitas, atau standar
yang sama”. Sedangkan menurut Putra (2013, hlm. 67) secara sederhana
penelitian pengembangan “didefinisikan sebagai metode penelitian yang
secara sengaja, secara sistematis sistematis, dengan bertujuan/diarahkan untuk
mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan,
menghasilkan, menguji keefektifan produk yang dikembangkan, model pada
produk, metode/strategi/cara yang digunakan, jasa, prosedur tertentu yang
lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan lebih bermakna pada
produk tersebut”. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa penelitian pengembangan adalah penelitian yang tujuan akhirnya
menghasilkan suatu produk yang bisa digunakan dalam dunia pendidikan

9
10

guna menyediakan atau melengkapi sarana dan prasarana dalam


pembelajaran”.
a. Model ADDIE
ADDIE merupakan singkatan dari Analyze, design, development,
implementation, evaluation. Model ADDIE merupakan salah satu model
desain pembelajaran yang sistematik. Tegeh, dkk (2014, hlm. 41)
mengemukakan “Pemilihan model ini didasari atas pertimbangan bahwa
model ini dikembangkan secara sistematis dan berpijak pada landasan
teoritis desain pembelajaran. Model ini disusun secara terprogram dengan
urutan-urutan kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan masalah
belajar yang berkaitan dengan sumber belajar yang sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik pembelajar”.
Model ADDIE memberikan peluang untuk melakukan evaluasi terhadap
aktivitas pengembangan pada setiap tahap. Hal ini berdampak positif
terhadap kualitas produk pengembangan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan
berdasarkan konsep ADDIE adalah sebagai berikut:

Analyze

Implement Evaluate Design

Develop

Gambar 2.1 Model ADDIE (Anglada (Tegeh,dkk, 2014:42))


1) Tahap I Analisis (Analyze)
Tahap analisis meliputi kegiatan sebagai berikut:
a) Melakukan analisis kompetensi yang dituntut kepada peserta
didik.
11

b) Melakukan analisis karakteristik peserta didik tentang


kapasitas belajarnya, pengetahuan, keterampilan, sikap yang
telah dimiliki peserta didik serta aspek lain yang terkait.
c) Melakukan analisis materi sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
2) Tahap II Perancangan (Design)
Pada tahap perancangan difokuskan pada tiga kegiatan,
yaitu:
a) Pemilihan materi sesuai dengan karakteristik peserta didik
b) Pemilihan materi sesuai dengan tuntutan kompetensi, strategi
pembelajaran yang diterapkan
c) Bentuk serta metode assesmen dan evaluasi yang digunakan.
3) Tahap III Pengembangan (Development)
Tahap pengembangan pada intinya adalah kegiatan
menterjemahkan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, sehingga
kegiatan ini menghasilkan prototype produk pengembangan.
4) Tahap IV Implementasi (Implementation)
Pada tahap ini hasil pengembangan diterapkan dalam
pembelajaran untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas
pembelajaran yang meliputi keefektifan, kemenarikan dan efesiensi
pembelajaran. Prototype perlu diujicobakan secara nyata di
lapangan untuk memperoleh gambaran meliputi keefektifan,
kemenarikan dan efesiensi pembelajaran.
5) Tahap V Evaluasi (Evaluation)
Pada tahap evaluasi meliputi evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilakukan untuk
mengumpulkan data pada setiap tahapan yang dilakukan untuk
penyempurnaan dan evaluasi sumatif dilakukan pada akhir program
untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta didik
dan kualitas pembelajaran secara luas. Instrumen yang digunakan
pada evaluasi formatif dibuat sendiri oleh pengembang atau
12

evaluator sedangan evaluasi sumatif instrumen yang telah standar.


(Tegeh, dkk, 2014, hlm. 42-43).
2. Definisi Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yangs secara harfiah
berarti ‘tengah’, ‘perantara’ (wasial) atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan. Media sebagai teknik yang digunakan dalam rangka
lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses
pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Media juga sebagai wadah dari
pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran
atau penerima pesan tersebut, materi yang ingin disampaikan adalah pesan
pembelajaran, dan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses
belajar. (Arsyad, 2006, hlm. 3).
Menurut Musfiqon (2012, hlm. 28) istilah media bahkan sering
dikaitkan atau dipergantikan dengan kata teknologi yang berasal dari kata
teknologi yang berasal dari bahasa latin “tekne” (bahasa inggris art) dan
“logos” (bahasa Indonesia “ilmu”). Dalam konsep ini, media dinilai sebagai
teknologi pembelajaran. Secara lebih utuh media pembelajaran dapat
didefenisikan sebagai alat bantu berupa fisik maupun non fisik yang sengaja
digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa dalam memahami materi
pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Sehingga materi pembelajaran
lebih cepat diterima dengan utuh serta menarik minat siswa untuk belajar
lebih lanjut.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat
bantu yang digunakan guru dengan desain yang ditentukan dalam proses
pembelajaran untuk memindahkan siswa dalam memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
13

3. Ciri-ciri media Pembelajaran


Media pembelajaran memiliki tiga ciri yaitu:
a. Ciri Fiksatif
Artinya media tersebut mempunyai kemampuan merekam,
menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi peristiwa atau objek.
b. Ciri Manipulatif
Yaitu media dapat diedit dengan menghilangkan bagian yang
tidak diperlukan, hanya menampilkan bagian-bagian yang penting dari
suatu kejadian. Dari hasil pengeditan tersebut, media dapat menampilkan
suatu proses kejadian secara detail.
c. Ciri Distributif
Meningkatkan suatu kejadian dapat ditransportasikan melalui
ruang dan dapat disajikan secara bersamaan . informasi yang ada dalam
media dapat diproduksi berulang kali. (Arsyad, 2005, hlm. 12).
Berdasarkan penjelasan diatas, ciri media dapat dijadikan landasan
untuk menentukan suatu objek tersebut termasuk sebagai media atau bukan
media. Apabila ciri-ciri media dapat terpenuhi yakni berhubungan dengan
media, berkaitan dengan metode mengajar, mempunyai ciri fiksatif,
distributif, dan manupulatif maka media akan bermanfaat dalam kegiatan
belajar mengajar.
4. Jenis Media Pembelajaran
Perkembangan media pembelajaran mengikuti perkembangan
teknologi. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media
dikelompokkan dalam beberapa jenis. Leshin, Pollock & Reigeluth
mengelompokkan media ke dalam lima jenis sebagai berikut:
a. Media berbasis manusia, yakni guru, instruktur.
b. Media berbasis cetak, yakni buku, lembaran lepas, modul.
c. Media berbasis visual, yakni buku, bagan, grafik.
d. Media berbasis audio-visual, yakni video, film, televisi.
e. Media berbasis komputer, yakni interaktif video.
14

Azhar Arsyad (2005, hlm. 37) membagi media ke dalam delapan


jenis media, yaitu (a) media cetakan, (b) media pajang, (c) Overhead
transparacies, (d) rekapan audiotipe, (e) seri slide dan filmstrip, (f) penyajian
multi-image, (g) rekaman video dan film hidup, serta (h) komputer.
Berdasarkan penjelasan diatas, secara umum media dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu media visual, media audio dan media audio visual yang akan
dijabarkan sebagai berikut:
1) Media Visual
a) Media yang tidak diproyeksikan
Yang termasuk dalam media yang tidak diproyeksikan adalah
media grafis seperti sketsa, Pop-Up Book, gambar atau foto, model
seperti torso, dan media realita.
b) Media Proyeksi
Yang termasuk dalam media proyeksi adalah OHP, film bingkai.
c) Media Audio
Media yang termasuk audio yakni radio, rekaman.
d) Media Audio Visual
Media yang termasuk audio visual yakni video, komputer, film.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa terdapat
beberapa jenis media seperti media audio, media visual, media audio visual,
multimedia, dan lain-lain. Pengklasifikasian media tersebut dapat membantu
guru dalam memilih media pembelajaran.
Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan salah satu jenis media
yakni media grafis atau cetak. Media grafis atau cetak adalah media visual
yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat
dan gambar.
5. Fungsi dan Manfaat Media
Pemakaian media dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap peserta didik. Penggunaan media dapat membantu mengektifkan
15

proses pembelajaran dan penyampaian materi pembelajaran. Selain itu media


juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan materi
pelajaran dengan menarik serta memudahkan dalam menerima materi
pelajaran. (Arsyad, 2005, hlm. 15).
Fungsi media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Fungsi etensi yaitu media dapat menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
b. Fungsi efektif, yaitu dapat melihat dari tingkat kenyamanan siswa
ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
c. Fungsi kognitif, media terlihat dari temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris, media visual berfungsi untuk
mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan
secara verbal.
Adapun manfaat media dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1) Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar
siswa.
2) Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi secara langsung antara siswa
dan lingkungan serta mendorong kemandirian belajar siswa.
3) Media dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
4) Media dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan siswa.
16

Manfaat dari penggunaan media yakni membantu guru dalam


menyampaikan materi dan membantu siswa dalam memahami materi.
Dengan penggunaan media maka tujuan pembelajaran akan mudah tercapai.
Manfaat dari penggunaan media dapat dicapai secara maksimal jika guru
dapat memilih dan menggunakan media secara tepat dan sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran. (Arsyad, 2005, hlm. 16).

B. Kajian Teoretik
1. Definisi Pop-Up Book
a. Pengertian Pop-Up Book
Peranan media dalam proses pembelajaran sangatlah penting.
Adanya media dapat mendukung proses pembelajaran, mempermudah
siswa dalam memahami materi pembelajaran, serta meningkatkan kualitas
mengajar guru yang akan berdampak pada kualitas hasil belajar siswa.
Media dibedakan menjadi dua dimensi dan media tiga dimensi. Salah satu
media tiga dimensi adalah Pop-Up Book. Menurut Dzuanda
mengemukakan (2011, hlm. 1) Pop-p Book adalah sebuah buku yang
memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi serta
memberi memberikan visualisasi cerita yang menarik, mulai dari tampilan
gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka, berubah atau
menjadi kesan timbul sehingga mempunyai kelebihan diantaranya dapat
menvisualisasikan cerita menjadi lebih baik, tampilan gambar yang
memiliki dimensi dan dapat bergerak saat dibuka dapat menarik perhatian
dan minat siswa untuk menggunakan media Pop-Up Book.
b. Jenis-jenis Teknik Pop-Up Book
Terdapat beberapa macam teknik pop-up book diantaranya
sebagai berikut:
1) Transformations, yaitu bentuk tampilan yang terdiri dari potongan-
potongan pop-up yang disusun secara vertikal.
2) Volvelles, yaitu bentuk tampilan yang menggunakan unsur lingkaran
dalam pembuatannya.
17

3) Peepshow, yaitu tampilan yang tersusun dari serangkaian tumpukan


kertas yang disusun bertumpuk menjadi satu sehingga menciptakan
ilusi kedalaman dan perspektif.
4) Pull-tabs, yaitu sebuah tab kertas geser atau bentuk yang ditarik dan
didorong untuk memperlihatkan gerakan gambaran baru.
5) Carousel, teknik ini didukung dengan tali, pita atau kancing yang
apabila dibuka dan dilipat kembali berbentuk benda yang komplek.
6) Box and cylinder, box and cylinder atau kotak dan silinder adalah
gerakan sebuah kubus atau tabung yang bergerak naik dari tengah
halaman ketika halaman dibuka.
c. Manfaat Media Pop-Up Book
Manfaat dari media pop-up book yaitu sebagai berikut:
1) Mengajarkan anak untuk menghargai buku dan merawatnya dengan
baik.
2) Mendekatkan anak dengan orang tua karena Pop-Up Book memberi
kesempatan orang tua mendampingi anak saat menggunakannya.
3) Mengembangkan kreatifitas anak.
4) Merangsang imajinasi anak.
5) Menambah pengetahuan serta memberi pengenalan bentuk pada
benda.
6) Dapat digunakan sebagai media untuk menambahkan minat baca
pada anak. (Dzuanda, 2011).
Berdasarkan penjelasan diatas, diharapkan media Pop-Up Book
bermanfaat dalam proses pembelajaran matematika yakni membantu guru
dalam menyampaikan materi kepada siswa. Selain itu, penggunaan Pop-
Up Book dapat memudahkan siswa dalam belajar matematika.
18

Untuk memudahkan dalam membuat media pop-up book maka


penulis memaparkan secara rinci hal-hal yang harus diperhatikan dalam
membuat pop-up book, berikut akan penulis sajikan dalam sebuah skema
dibawah ini:

KIAT SUKSES DALAM


MEMBUAT POP-UP BOOK

Mengetahui Menentukan nama-


Menentukan
tujuan dan nama sudut
sasaran
makna dari berdasarkan jenis-jenis
media pop-up (audience)
yang telah ditentukan
book

1. Menentukan
Dapat pengukuran sudut
digunakan Merumuskan
2. Menentukan
sebagai bahan materi
ajar dan macam-macam
sudut pengukuran
diaplikasikan
dengan media 3. Menentukan sudut
pop-up book . nama-nama
sudut

Gambar 2.2 Prosedur Pembuatan Media Pop-Up Book


2. Definisi Matematika
a. Pengertian Matematika
Bidang studi matematika merupakan salah satu komponen
pendidikan dasar dalam bidang-bidang pengajaran. “Kata matematika
berasal dari bahasa latin, manthanein atau mathema yang berarti belajar
atau yang dipelajari” Depdiknas (Susanto, 2013, hlm. 184). Bidang studi
matematika ini diperlukan untuk proses perhitungan dan proses berpikir
yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah perhitung dalam
kehidupan.
19

Menurut Karso, dkk mengemukakan bahwa (2009) “matematika


adalah ilmu deduktif, aksiomatik, formal, hierarkis, abstrak,
bahasa symbol yang padat inti dan semacamnya”. (hlm. 14)
Menurut Reyt (Sufri,dkk, 2010, hlm. 2) matematika adalah“(1)
studi pola dan hubungan (study of pattersn and relationships) dengan
demikian masing-masing topik itu saling berjalinan satu dengan yang lain
yang membentuknya. (2) cara berpikir (way of thinking) yaitu memberikan
strategi untuk mengatur, menganalisis dan mensintesa data atau semua
yang ditemui dalam masalah sehari-hari. (3) suatu seni (an art) yaitu
ditandai dengan adanya urutan dan konsitensi internal. (4) sebagai bahasa
(a language) dipergunakan secara hati-hati dan didefinisikan dalam term
dan symbol yang akan meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi
akan sains, keadaan kehidupan riil, dan matematika itu sendiri. (5) sebagai
alat (a tool) yang dipergunakan oleh setiap orang dalam menghadapi
kehidupan sehari-hari”.
Matematika bagi siswa SD berguna untuk kepentingan hidup pada
lingkungannya, pola pikirnya, dan untuk mempelajari ilmu-ilmu
selanjutnya. “matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir dan argumentasi, memberikan
kontribusi dalam menyelesaikan masalah sehari-hari” (Susanto, 2013, hlm.
185).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
matematika merupakan studi ilmu yang penting dalam satuan pendidikan.
Matematika dipelajari di semua jenjang pendidikan sejak SD, SMP, SMA
hingga Universitas. Matematika merupakan salah satu ilmu yang bersifat
abstrak dalam penyelesaiannya, namun matematika juga memberikan
kontribusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi
bagi siswa.
20

b. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar
mengajar yang mengandung dua jenis kegiatan yang tak terpisahkan.
Kegiatan tersebut adalah belajar dan mengajar. Menurut Susanto (2013,
hlm. 186-187) bahwa “pembelajaran matematika adalah salah suatu proses
belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan
kreativitas berpikir siswa yang meningkatkan kemampuan mengkonstruksi
pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik
terhadap materi matematika”.
Dalam proses pembelajaran matematika, baik guru maupun siswa
bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya pembelajaran matematika.
Menurut Sundayana mengemukakan bahwa (2015, hlm. 24) “pembelajaran
matematika hendaknya ditekankan pada keterkaitan antara konsep-konsep
matematika dengan pengalaman anak sehari-hari”. Hal senada juga
disampaikan oleh Sufri, dkk (2010, hlm. 40) bahwa “pembelajaran
matematika hendaknya bermakna, yaitu pembelajaran yang
mengutamakan pengertian atau pemahaman konsep dan penerapannya
dalam kehidupan”.
Guru hendaknya mampu menempatkan dirinya sebagai informan,
trasnformator, organizer, serta evaluator dalam rangka membimbing siswa
mendapatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika. Secara
umum terdapat 4 tahapan aktivitas dalam rangka penguasaan materi
pelajaran matematika di dalam pembelajaran “(1) penanaman konsep. (2)
pemahaman konsep. (3) pembinaan keterampian. (4) penerapan konsep”
(Tim Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, 2011, hal. 1). Pelaksanaan
pembelajaran matematika juga dimulai dari yang sederhana ke yang
kompleks, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan pembelajaran
matematika oleh guru dan siswa sebagai komunikasi dua arah. Dalam
pembelajaran matematika guru berupaya melibatkan siswa secara aktif
dalam pembelajaran guna membimbing siswa memecahkan masalah dalam
21

matematika dimulai dari yang abstrak menuju konkrit serta menekankan


dengan kehidupan sehari-hari siswa. Jadi pembelajaran pengukuran sudut
pada mata pelajaran matematika memerlukan media untuk pemahaman
suatu konsep atau prinsip.
c. Karakteristik Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika perlu disesuaikan dengan
perkembangan kognitif siswa, dimulai dari yang abstrak menuju konkrit.
Hal ini bertujuan agar siswa mudah menerima materi pengukuran sudut
dan dapat dipahami. Untuk itu guru perlu memahami karakteristik
pembelajaran matematika.
Karakteristik pembelajaran matematika menurut Soedjaji
(Sufri,dkk, 2010, hal. 3) bahwa “(1) memiliki obyek kajian abstrak. (2)
betumpu pada kesepakatan. (3) berpola pikir deduktif. (4) memiliki symbol
yang kosong dari arti. (5) memperhatikan semesta pembicaraan dan (6)
konsisten dalam sistemnya.” Sedangkan Depdikbud (Sufri,dkk, 2010, hlm.
3) mengemukakan “(1) memiliki obyek yang abstrak. (2) memiliki pola
pikir deduktif dan konsisten. (3) tidak dapat dipisahkan dari perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.”
Dari uraian pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa karakteristik
pembelajaran matematika adalah memiliki objek kajian yang abstrak.
Karakteristik pembelajaran matematika mengarahkan pada pembelajaran
matematika yang hendaknya menganut kebenaran dan konsistensi.
3. Pengukuran Sudut Menggunakan Media Pop-Up Book
a. Pengertian Sudut
Sudut adalah daerah yang dibatasi oleh dua buah garis, sudut
dilambangkan dengan tanda ∠ . Satuan sudut adalah derajat (˚), alat

pengukur sudut adalah busur derajat. ( Sutrisna, hlm. 104).


22

Perhatikan berikut ini:

Gambar 2.3 Pengukuran Sudut


b. Mengukur Sudut Dengan Menggunakan Busur Derajat
Adapun cara mengukur sudut dengan menggunakan busur derajat
adalah sebagai berikut: (Sutrisna, hlm. 104-106).

Gambar 2.4 Busur Derajat


Contoh:
Gambarkanlah sudut 60˚ dengan menggunakan busur derajat!

Jawab:
Langkah-langkahnya:
1) Buatlah sebuah garis lurus mendatar seperti dibawah ini. (misalnya
garis AB)

2) Letakkan busur derajat, dimana bagian yang lurus dari busur derajat
itu berimpit dengan garis AB.
23

Gambar 2.5 Penjelasan pada busur


3) Setelah bagian yang lurus dari busur derajat sudah berimpit dengan
garis AB, kemudian geserlah busur ke kiri sehingga pusat busur tepat
berada pada titik A.

Gambar 2.6 Penentuan titik pusat pada busur


4) Carilah pada skala dalam, angka 60 pada busur, kemudian tandailah
dengan titik C, lalu tarik garis AC.

Gambar 2.7 Penarikan garis AC

5) Maka terbentuk sudut A (disebut juga sudut BAC) yang besarnya ∠

A = ∠BAC = 60˚.
24

Gambar 2.8 Bentuk sudut A (BAC)


c. Macam-macam Sudut
Adapun macam-macam sudut adalah sebagai berikut: (Sutrisna, hlm.
106-107)
1) Sudut Lancip
Sudut lancip adalah sudut yang besarnya antara 0˚ (nol derajat)

sampai 90˚.

Contoh:

2) Sudut Siku-Siku
Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya sama dengan 90˚.

Contoh:

3) Sudut Tumpul
Sudut tumpul adalah yang besarnya antara 90˚ sampai 180

derajat.
Contoh:
25

4) Sudut Lurus
Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 180˚

d. Pengukuran Sudut Menggunakan Media Pop-Up Book


Media Pop-Up Book menyajikan berbagai macam cara dalam
menyampaikan pelajaran terutama pelajaran pengukuran sudut
menggunakan busur berdasarkan yang akan penulis kembangkan di kelas
IV. Media pop-up book merupakan media yang dikembangkan untuk
membantu siswa dalam memahami konsep pengukuran sudut bagi siswa
pemula. Media ini didesain sesuai dengan kompetensi inti dan standar
kompetensi yang ada pada kelas IV.
Media pop-up book ini berbentuk seperti buku yang apabila di
buka halamannya akan muncul gambar berupa busur dan jenis-jenis sudut.
Adapun pop-up book terbuat hampir secara keseluruhan terbuat dari kain
flanel, mulai dari halaman, sampul, serta gambar.
Cara mengukur sudut menggunakan media pop-up book :
Tentukanlah sudut 75˚, dan tentukan jenis sudut tersebut.

Langkah penyelesaian menggunakan media pop-up book :


1) Buka pop-up book yang terdapat gambar busur
2) Lalu tentukan titik AB yang sudah berimpit dengan pusat busur.
3) Cari dalam skala angka 75 pada busur, lalu ditandai sebagai titik C,
lalu tarik dari titik A ke C menjadi AC.
4) Maka akan terbentuklah titik BAC = 75˚

A B
26

5) Dapat diketahui bahwa jenis sudut tersebut adalah sudut lancip, karena
sudut lancip adalah sudut yang besarnya 0˚ - 90˚.

4. Pengertian Kurikulum 2013


Kurikulum menjadi bagian penting dalam proses pendidikan,
sehingga keberadaan kurikulum perlu dipahami secara utuh segenap pelaku
pendidikan. Pentingnya kurikulum dikarenakan acuan utama dalam
menjalankan proses pendidikan yang ada di sekolah. Mulai tahun ajaran baru
mendatang, secara menyeluruh akan ditetapkannya kurikulum 2013.
Perencanaan ini harus disambut baik dan pihak sekolah harus
mempersiapkannya dengan baik. Meski hasil respon uji public menilai
kurikulum 2013 sangat positif, namun harus ada evaluasi secara berkala oleh
pemerintah terkait pelaksanaan tersebut.
Kurikulum menjadi penyempurnaan kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan tahun 2006. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 (Ma’as, hlm.
35) tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama
adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Sedangkan kurikulum 2013 dimaksudkan untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.
27

C. Penelitian Relevan
1. Naila Nur Anisa (2018), dalam tulisan karya ilmiahnya yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Tematik Pop-Up Book Tema Cita-
Citaku Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kevalidan dan praktisan pengembangan media pembelajaran
tematik Pop Up Book Tema 6 Cita-citaku kelas IV Sekolah Dasar.
Persamaan dalam penelitian pengembangan ini adalah sama-sama
mengembangkan media pembelajaran berupa pop-up book dan sama-sama
menggunakan model ADDIE. Perbedaan dalam penelitian dan
pengembangan ini adalah penelitian ini mengembangkan media
pembelajaran tematik, sedangkan penulis pengembangkan media
pembelajaran untuk matematika dalam materi pengukuran sudut. (Anisa,
2018, hlm. viii).
2. Alifatul Hanifah (2017), dalam tulisan karya ilmihanya yang berjudul
“Pengembangan Media Pop-Up Book Materi Bencana Banjir Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas 1 MIN Sukosewu
Gandusari Kabupaten Blitar”. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan spesifikasi produk yang dikembangkan dan menjelaskan
kemenarikan media pop-up book serta menjelaskan perbedaan pemahaman
konsep siswa antara pembelajaran dengan menggunakan media pop-up
book dengan pembelajaran yang tidak menggunakan media pembelajaran.
Persamaan dalam penelitian pengembangan ini adalah sama-sama
mengembangkan media pembelajaran pop-up book. Perbedaan dalam
penelitian dan pengembangan ini adalah penelitian ini menggunakan
model Borg and Gall, materi yang dikembangkan adalah bencana alam,
spesifikasi produk menggunakan kertas A4, sedangkan model yang penulis
pakai adalah model ADDIE, materi yang penulis kembangkan adalah
pengukuran sudut pada pembelajaran matematika serta spesifikasi produk
lebih dominan menggunakan kain flanel. (Hanifah, 2017, hlm. xviii).
28

3. Stefani Nadya G. Dula (2017), dalam penulisan karya ilmiahnya yang


berjudul “Pengembangan Media Pop-Up Book Pada Materi Bentuk
Permukaan Bumi Untuk Siswa Kelas III SDN Mangunsari Semarang”.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan desain media pembelajaran pop-
up book pada materi bentuk permukaan bumi yang sesuai dengan
permasalahan serta kebutuhan guru dan siswa, mengkaji kelayakan dan
menguji keefektifan media pop-up book untuk mengetahui tanggapan guru
dan siswa terhadap media pop-up book pada materi bentuk permukaan
bumi yang dikembangkan sesuai dengan permasalahan di kelas III SDN
Mangunsari Semarang. Persamaan dalam penelitian dan pengembangan ini
adalah penelitian ini dan penulis sama-sama menggunakan media Pop-Up
Book. Perbedaan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah penelitian
ini menggunakan model Dick and Carey dan penelitian ini
mengembangkan pembelajaran IPA, sedangkan penulis menggunakan
model ADDIE serta pembelajaran Matematika. (Dula, 2017, hlm. viii).
4. Eli Sri Mulianti (2017), dalam penulisan karya ilmiahnya yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Pop-Up Book Pembelajaran
Matematika Kelas II MI Ma’arif Bego Maguwoharjo Sleman Yogyakarta”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kebutuhan media
pembelajaran pop-up book dalam pembelajaran Matematika kelas II
Ma’arif Bego Maguwoharjo Sleman Yogyakarta dan cara
mengembangkan media yang baik, menarik dan layak untuk pembelajaran
matematika kelas II Ma’arif Bego Maguwoharjo Sleman Yogyakarta.
Persamaan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah sama-sama
mengembangkan media pop-up book dalam pembelajaran Matematika.
Perbedaan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah penelitian ini
mengembangkan media pop-up book dengan menggunakan model Borg
and Gall dan materi yang digunakan adalah bangun datar, sedangkan
penulis mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan model
ADDIE dan materi yang digunakan penulis adalah pengukuran sudut.
(Mulianti, 2017, hlm. ix).
29

5. Eka Aprilia (2018), dalam penulisan karya ilmiahnya yang berjudul


“Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berupa Kotak Pop-Up
pada Materi Bangun Ruang untuk Anak Autisme”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kelayakan serta respon dari guru dan peserta didik
mengenai media pembelajaran pada materi matematika yang
dikembangkan, mengetahui kualitas dan keefektifitasaan media berupa
kotak pop-up yang telah dihasilkan pada saat diterapkan di pembelajaran
yang akan di lihat dari hasil perhitungan ahli media dan peserta didik.
Persamaan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah sama-sama
mengembangkan media pembelajaran berupa pop-up pada pembelajaran
matematika menggunakan model ADDIE. Perbedaan dalam penelitian dan
pengembangan adalah penelitian ini menggunakan media pop-up berupa
kotak pada materi bangun ruang untuk anak autisme, sedangkan penulis
mengembangkan media pop-up dalam bentuk buku pada materi
pengukuran sudut untuk anak SD/MI. (Aprilia, 2018, hlm. ii).
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian Research and Development ini akan di laksanakan di
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi, yang akan penulis sajikan dalam
uraian deskripsi lokasi dan waktu penelitian sebagai berikut:
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
a. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi
Berikut ini adalah hasil wawancara yang penulis lakukan dengan
Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi pada 15
Januari 2019, tentang gambaran unum sekolah tersebut:
“Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi merupakan salah
satu sekolah swasta yang berdiri pada tahun 2006. Pendirian
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad dikukuhkan dengan Surat
Keputusan Kepala Kantor Departemen Agama Kota Jambi. Pada
awalnya sekolah ini merupakan sekolah Madrasah sore setara
dengan sekolah Madrasah sore lainnya. Pada tahun ajaran
2018/2009, Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad menyelenggarakan
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Diknas) dengan
waktu belajar pagi hari yang dikukuhkan dengan SK Kepala
Kantor Kementrian Agama Kota Jambi. Pada tahun 2016,
Madrasah Ibtidaiyah Nurul ittihad sudah terakreditasi B, dengan
nilai 77” (Komunikasi Pribadi, 15 Januari 2019).
b. Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi
Letak geografis Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi
yaitu Jl. Hibah Ibrahim, RT. 021, Kel. Rawasari, Kec. Alam Barajo (Kota
Baru) Kota Jambi. Yang melatar belakangi penulis untuk melakukan
penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi yaitu sekolah
tersebut masih dikategorikan banyak kekurangan dalam penggunaan
media. Berdasarkan pengalaman PPL yang ditempatkan di sekolah

30
31

tersebut, penulis merasa bahwa sekolah tersebut membutuhkan cara


belajar yang asyik yaitu menggunakan media, apalagi dalam pembelajaran
matematika. Terdapat banyak siswa belum menguasai pembelajaran
matematika dasar yang mana siswa tersebut merupakan dari kelas tinggi.
Bahkan tempat sekolahnya pun tidak terlalu jauh dari tempat tinggal
penulis. Sehingga membuat penulis untuk melakukan penelitian di sekolah
tersebut.
2. Tempat Penelitian
Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam deskripsi lokasi
penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota
Jambi . Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada waktu 3 bulan
mendatang, yakni dari mulai Februari hingga April 2019. Namun tahap
pelaksanaan penelitian akan dimulai dari bulan Maret 2019.

B. Karakteristik Sasaran Penelitian


Dalam penelitian ini ada beberapa karakteristik yang menjadi sasaran
penelitian. Penelitian ini penulis lakukan untuk mengembangkan media
pembelajaran matematika materi pengukuran sudut. Media pembelajaran yang
dikembangkan adalah dalam berupa pop-up book yang terbuat dari kain planel,
yang berfungsi sebagai media pembelajaran pada materi pengukuran sudut kelas
IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.
Untuk tahap uji coba kecil dilakukan oleh 6 orang siswa kelas IV yang
diambil dari kelas, untuk diterapkan media pembelajaran yang dikembangkan oleh
penulis. Uji coba kedua dilakukan dalam skala besar yaitu seluruh siswa kelas IV
yang berjumlah 30 orang. Data kuantitatif yang dilaporkan peneliti didapat
melalui pemberian angket yang diberikan kepada seluruh siswa kelas IV.
Pengisian angket hanya dilakukan pada uji coba kedua dengan siswa kelas IV
sebagai respondennya.
32

C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Research and
Development. Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut (Sugiyono, 2016, hlm. 407). Penelitian dan pengembangan atau yang
lebih dikenal dengan Research and Development ini berorientasi pada produk
dalam bidang pendidikan. Adapun kegunaannya adalah untuk membantu guru
dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Jenis penelitian dan
pengembangan adalah jenis yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu
dan menguji produk tertentu.
Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan dapat berbentuk
benda (hardware) dan juga berbentuk software. Pada penelitian ini peneliti
menghasilkan produk berbentuk benda hardware), adapun produk yang dimaksud
adalah berupa Pop-Up Book yang diperuntukkan bagi siswa kelas IV SD/MI pada
mata pelajaran Matematika materi pengukuran sudut. Hal ini dilakukan untuk
membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dan peneliti
berharap siswa juga mampu lebih mudah dalam memahami materi pelajaran.
1. Analisis Kebutuhan
Tahap analisis dilakukan untuk mengetahui kondisi awal dan
kebutuhan yang diperlukan. Pada tahap analisis dilakukan melalui kegiatan
observasi di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi pada
pembelajaran matematika. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui
data-data yang mendukung terlaksananya penelitian pengembangan ini agar
produk yang akan dikembangkan dan dihasilkan sesuai dengan kebutuhan
siswa.
Karena kurangnya media pembelajaran yang dapat menarik minat
siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan
penulis ketika meneliti ialah siswa kurang tertarik dalam belajar karena belum
adanya media yang menarik perhatian siswa sehingga menambah minat siswa
dalam pembelajaran. Dengan adanya media yang menarik, akan
33

mempermudah siswa dalam pemahaman proses belajar di kelas IV Madrasah


Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.
Maka dari itu, berdasarkan data yang di peroleh oleh penulis dalam
penelitian tersebut. Menurut analisis kebutuhannya, siswa membutuhkan
media pembelajaran dengan desain yang menarik. Selain desain, juga siswa
lebih membutuhkan media pembelajaran yang praktis dan mudah dibawa
kemana-mana, sehingga siswa tertarik dengan media pembelajaran tersebut
dan timbullah motivasi untuk belajar di kelas.
2. Rancangan Pengembangan
Berikut adalah rancangan pengembangan bahan ajar yang akan
penulis kembangkan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan:
a. Media pop-up book bagi siswa kelas IV materi pengukuran sudut
disusun berdasarkan kurikulum kompetensi.
b. Isi media yang dikembangkan di implementasikan kedalam materi,
latihan dan tugas secara individu dan kelompok.
c. Tampilan dan desain media yang akan dikembangkan merujuk pada
prosedur dan spesifikasi produk yang diharapkan.
3. Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian ini akan dilakukan di Kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi. Prosedur pengembangan dalam
penelitian ini yaitu prosedur mengembangkan media pop-up book dengan
menggunakan model ADDIE melalui lima tahapan yaitu Analysis, Design,
Development, Implementation, Evaluation. Adapun prosedur kerja yang akan
dilakukan dalam pengembangan ini melalu model ADDIE sebagai berikut:
34

Tabel 3.1
Langkah-langkah pengembangan Model ADDIE
(Mulyatiningsih, 2011, hal.148)
Langkah Utama Langkah Pengembangan Media Pembelajaran
Analisis 1. Kajian Teoris (Mengkaji teori yang
berhubungan dengan media)
2. Analisis Kompetensi Yang Dituntut Kepada
Siswa
3. Analisis Materi Sesuai dengan Tuntutan
Kompetensi
4. Analisis Kebutuhan (Siswa)
5. Analisis Karakteristik (Siswa)
Perancangan 6. Merancang Pop-up Book
7. Analisis KI, KD, dan RPP Pembelajaran
Matematika kelas IV
Pengembangan 8. Pengembangan Media Pembelajaran
Matematika berupa Pop-Up Book
Implementasi 9. Validasi Produk oleh validator
10. Revisi Produk
11. Uji Coba Produk di Lapangan (kelas)
Evaluasi 12. Mengukur ketercapaian produk
13. Evaluasi formatif (mengumpulkan data)
14. Informasi pencapaian peserta didik dengan baik
15. Hasil
Berdasarkan tabel di atas, prosedur yang penulis lakukan yaitu
dengan menganalisis subyek yang menjadi kejelasan dalam pemerolehan
sumber data kebenaran hasil penelitian. Penulis akan menganalisis sekolah,
siswa, guru, dalam kegiatan pembelajaran Matematika.
4. Uji Coba/Validasi, Evaluasi dan Revisi Modal
a. Telaah Pakar (Expert Judgement)
Validator penelitian pengembangan ini adalah pakar ahli
matematika, ahli desain produk media pembelajaran dan Guru matematika
kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi. Jenis data yang
diperoleh oleh peneliti dalam penelitian dan pengembangan ini ada dua
macam, yaitu data kuantitatif yang diperoleh dari hasil penskoran berupa
persentase untuk mengetahui kelayakan atau kevalidan media
pembelajaran tersebut. Data yang kedua adalah data kualitatif yang
35

diperoleh dari tanggapan-tanggapan atau saran dari validator. Validator


disini adalah:
1) Validator materi media pembelajaran
Adapun kualifikasi ahli isi yaitu sebagai berikut:
a) Memiliki ahli bidang pembelajaran matematika dan latar
belakang pendidikan minimal S2 Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
b) Menguasai karakteristik matematika Madrasah Ibtidaiyah
khususnya tentang pengukuran sudut.
2) Validator desain media pembelajaran
Adapun kualifikasi ahli desain media pembelajaran disini
yaitu sebagai berikut:
a) Memiliki ahli dalam bidang desain media pembelajaran.
b) Memiliki latar belakang pendidikan minimal S2.
c) Telah berpengalaman dalam mendesain dan merancang media
pembelajaran.
3) Validator ahli pembelajaran
Adapun kualifikasi ahli desain media pembelajaran disini
yaitu sebagai berikut:
a) Sebagai guru yang telah berpengalaman mengajar matematika
SD/MI minimal 3 tahun.
b) Memiliki latar belakang pendidikan minimal S1.
c) Memahami tentang pembelajaran matematika SD/MI.
d) Memahami kurikulum 2013 SD/MI.
4) Validator ahli bahasa
Adapun kualifikasi ahli bahasa media pembelajaran disini
yaitu sebagai berikut:
a) Memiliki ahli dalam bidang Bahasa Indonesia.
b) Memiliki latar belakang S2.
c) Menguasai karakteristik Bahasa Indonesia Pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah.
36

Selain itu peneliti juga menggunakan data kuantitatif yang


berupa nilai pre test dan post test siswa kelas IV untuk mengetahui
tingkat keberhasilan penggunaan media pembelajaran tersebut,
dengan membandingkan hasil dari keduanya.
Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat
kevalidan, daya tarik dari produk yang dihasilkan.
Tabel 3.2
Nama, Profesi dan bidang validator produk
No Nama Profesi Validator
1. Eni Defitriani, M.Pd Dosen Ahli Materi
Matematika
2. M. Azir, M.Pd Dosen Media Ahli Media dan
Pembelajaran dan Desain Produk
Desain
3. Toni Kausari, S.Pd.I Guru Kelas IV Ahli
Pembelajaran
Matematika
4. Drs. Hurmaini, M.Pd Dosen Ahli Bahasa
Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Langkah-langkah yang dilakukan dalam validasi produk
adalah sebagai berikut:
(1) Meminta kesediaan validator untuk memvalidasi produk yang
dikembangkan.
(2) Penulis meminta validator untuk memvalidasi produk sesuai
dengan bidangnya dengan mengisi angket (kuesioner).
(3) Pertanyaan-pertanyaan pada angket (kuesioner) diajukan kepada
validator untuk menguji kevalidan produk yang dihasilkan.
(4) Setelah mengisi angket (kuesioner), validator diminta untuk
menyampaikan sarannya bada baris dibawah kolom angket
(kuesioner).
37

Setelah media divalidasi, maka hasil validasi akan dianalisis


untuk mengetahui kevalidan bahan ajar yang akan dikembangkan.
Jika hasil analisis validasi menunjukkan belum mencapai skor
kevalidan maka penulis melakukan revisi sesuai dengan saran yang
disampaikan oleh validator.
b. Uji Coba Kepada Kelompok Kecil (Small Group Try-out)
Uji coba yang akan dilakukan berdasarkan prosedur yang penulis
lakukan dilapangan. Prosedur tersebut diantaranya sebagai berikut:
1) Penulis melakukan uji coba dengan meminta 6 siswa Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi sebagai responden.
2) Penulis melakukan uji coba tentang produk yang dikembangkan dan
akan diterapkan dilapangan.
3) Setelah melakukan persentase dan uji coba tentang produk, penulis
meminta masukan dari audience (responden) tentang media
pembelajaran yang dikembangkan pada angket (kuesioner) lembar
masukan responden.
Dari Small Group Try-out, memungkinkan ada revisi awal untuk
perkembangan produk yang akan di kembangkan. Setelah itu, penulis terus
melakukan penelitian lebih lanjut untuk memaksimalkan hasil produk yang
diinginkan yaitu berupa pop-up book. Setelah produk maksimal maka
selanjutnya produk tersebut bisa diterapkan di uji coba lapangan dan
menjadi produk masal.
c. Uji Coba Lapangan (Field Try-out)
Sebelum dilakukan uji coba lapangan dalam penelitian dan
pengembangan ini perlu uji coba awal untuk mengetahui kevalidan produk
yang telah dikembangkan. Untuk mengetahui kevalidan media
pembelajaran berupa pop-up book ini perlu diuji coba kepada para ahli
yang meliputi:
38

1) Dosen validasi materi pembelajaran


2) Dosen validasi desain media pembelajaran matematika
3) Guru matematika kelas IV
4) Dosen validasi Bahasa Indonesia
Sedangkan sasaran dari penelitian dan pengembangan ini adalah
siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi. setelah
melakukan uji coba berdasarkan prosedur yang ada, penulis
mengidentifikasi (hasil produk yang di uji coba) kelemahan dan kelebihan
produk, sehingga nantinya dapat direvisi dan dijadikan produk masal.
5. Implementasi Model
Pada penelitian pengembangan ini penulis melakukan dengan
menggunakan model sebagai berikut:
b. ADDIE
Penulis rangkum tahapan pengembangannya di bawah ini:

Analyze

Implement Evaluate Design

Develop

Gambar 3.1 Model ADDIE (Anglada (Tegeh,dkk, 2014, hlm. 42))

Gambar 3.1 di atas menjelaskan model pengembangan ADDIE


dengan langkah dan tahapan yang akan menjadi petunjuk peneliti dalam
mengembangkan produk. Prosedur dan tahapan tersebut akan penulis
korelasikan dan singkonkan dengan kegiatan penelitian pengembangan,
diantaranya adalah sebagai berikut:
39

1) Tahap Analisis (Analysis)


Tahap analisis dilakukan untuk mengetahui kondisi awal dan
kebutuhan yang diperlukan. Pada tahap analisis dilakukan melalui
kegiatan observasi di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota
Jambi pada pembelajaran matematika. Hal ini dilakukan bertujuan
untuk mengetahui data-data yang mendukung terlaksananya penelitian
pengembangan ini agar produk yang akan dikembangkan dan
dihasilkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Berikut ini hal-hal yang
dilakukan pada tahap analisis:
a) Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum untuk mengetahui kurikulum yang
digunakan disekolah. Sekolah yang dituju dalam penelitian ini
menggunakan Kurikulum 2013 (K13). Hal-hal yang dianalisis dalam
kurikulum 2013 adalah Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar
(KD), indikator dan tujuan yang harus dicapai oleh siswa pada
materi pengukuran sudut. Analisis kurikulum ini bertujuan untuk
mengetahui apakah produk yang akan dikembangkan sesuai dengan
kurikulum.
(1) Analisis kompetensi yang dituntut kepada siswa
Analisis kompetensi bertujuan untuk mengetahui
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Analisis Kompetensi dilakukan dengan
menganalisis silabus pembelajaran matematika kelas IV. Analisis
kompetensi yang dituju dalam penelitian ini yaitu pembelajaran
matematika materi pengukuran sudut. Analisis ini dilakukan
untuk mengetahui kesesuaian kompetensi inti, kompetensi dasar,
tujuan pembelajaran dan materi pokok yang diajarkan.
(2) Analisis materi sesuai dengan tuntutan kompetensi
Hasil analisis kompetensi melalui analisis silabus
matematika menunjukkan bahwa kompetensi inti matematika
yaitu menentukan ukuran sudut menggunakan busur serta
40

menentukan jenis-jenis sudut yang telah ditetapkan, tujuan


pembelajaran yang diingin dicapai yaitu siswa mampu
membedakan antara jenis sudut seperti sudut tumpul, sudut garis,
sudut siku-siku dan sudut lancip, serta bisa menentukan ukuran
sudut dengan satuan derajat (˚) dengan menggunakan busur. Hal

ini dilakukan bermaksud agar media yang dikembangakan sesuai


dengan materi pembelajaran.
(3) Analisis kebutuhan siswa
Analisis kebutuhan siswa dilakukan dengan cara
melakukan observasi pada saat pembelajaran matematika di kelas
IV. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sarana dan prasarana
yang digunakan saat pembelajaran berlangsung. Analisis yang
dilakukan yaitu melihat apakah dalam pembelajaran guru sudah
menggunakan media atau tidak. Kelas yang dituju dalam
penelitian ini dalam proses pembelajaran matematika guru tidak
menggunakan media pembelajaran. Hal ini penting dilakukan
untuk dijadikan sebagai pedoman pengembangan media.
(4) Analisis karakteristik siswa
Analisis karakteristik siswa dilakukan dengan cara
melakukan wawancara dengan guru kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
dan melakukan pengamatan pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Karakteristik siswa yang akan dianalisis adalah
karakter siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota
Jambi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat
kemampuan kognitif siswa yang berbeda-beda.
2) Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap perancangan peneliti merangkai produk yang akan
dikembangkan sesuai dengan materi pembelajaran yang telah
ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk menentukan kemampuan apa yang
ingin dicapai melalui penggunaan media yang akan dikembangkan.
Dalam tahap perancangan mengembangkan media yang dilakukan yaitu
41

menentukan bentuk dan media, menentukan alat dan bahan yang akan
digunakan, menentukan cara penggunaan media. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan dalam tahap perancangan yaitu:
a) Setelah menganalisis silabus maka dilakukan penyusunan KI,
KD, dan RPP
b) Menyusun dan mengumpulkan materi yang akan diajarkan sesuai
dengan tuntutan kompetensi
c) Mengumpulkan alat dan bahan pembuatan media
d) Menentukan bentuk dan ukuran media
e) Mempelajari cara penggunaan media yang dikembangkan
3) Tahap Pengembangan (Development)
Pada tahap pengembangan dilakukan kegiatan mewujudkan
perancangan media pembelajaran dalam bentuk fisik atau bentuk asli
media pembelajaran tersebut. untuk mengetahui tingkat kevalidan
produk yang dikembangkan maka media pembelalajaran yang telah
dibuat akan divalidasi oleh ahli materi, ahli media, ahli pembelajaran
matematika, dan ahli bahasa. Setelah divalidasi, maka akan dilakukan
revisi sesuai saran para ahli media, materi, ahli pembelajaran dan ahli
bahasa yang telah ditunjuk kesediannya.
Pada tahap pengembangan kerangka konseptual yang telah
disusun pada tahap perancangan sebelumnya, akan direalisasikan pada
tahap pengembangan menjadi produk nyata yang siap
diimplementasikan. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan
dalam tahap pengembangan sebagai berikut:
a) Mengumpulkan alat dan bahan yang akan digunakan
Dalam pembuatan media pop-up book dibutuhkan alat dan
bahan yang sesuai dengan kebutuhan penggunaan media
pembelajaran. dalam penelitian ini alat dan bahan yang dibutuhkan
seperti kain flanel, gunting, triplek, cat minyak/varnis, lem eha-bond
benang, jarum, lem tembak, kertas, kardus, solder lem tembak.
42

b) Membuat bentuk dan ukuran media yang akan digunakan


Media yang akan dibuat berbentuk persegi panjang
berukuran 59 cm X 70 cm. Ukuran sangat penting untuk membuat
suatu bentuk benda atau media pembelajaran, agar terlihat menarik
dan indah. Setelah alat dan bahan lengkap peneliti menetapkan
ukuran yang ideal untuk membuat media pembelajaran.
c) Merangkai produk sesuai dengan pembelajaran yang telah
ditetapkan
Rangkaian ini dilakukan sesuai dengan mata pelajaran yang
telah ditentukan. Dalam penelitian ini mata pelajaran yang dituju
adalah matematika materi pengukuran sudut. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah guru dalam mentransfer tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
4) Tahap Implementasi (Implementation)
Pada tahap implementasi adalah menerapkan media yang telah
dikembangkan kedalam pembelajaran untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap kualitas pembelajaran. Sebelum diimplementasikan langkah
pertama yang dilakukan yaitu validasi oleh validator yang diminta
kesediaannya untuk memvalidasi produk. Validasi dilakukan oleh ahli
materi, ahli desan, ahli bahasa minimal berspesifikasi master (S2).
Setelah divalidasi kemudian dilakukan revisi produk media
pembelajaran. Setelah direvisi dilakukan uji coba produk media
pembelajaran yang dikembangkan kepada beberapa siswa yang tingkat
kemampuannya berbeda. Pada tahap ini diimplementasikan media
dengan menggunakan RPP yang telah dirancang terlebih dahulu. Uji
coba media pembelajaran dilaksanakan pada situasi nyata yaitu di kelas.
43

5) Tahap Evaluasi (Evaluation)


Pada tahap ini dilakukan evaluasi yang meliputi evaluasi
formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan untuk mengumpulkan
data pada setiap tahapan yang digunakan untuk menyempurnakan
media pembelajaran. Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan pada akhir
program untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa
dan kualitas pembelajaran secara luas. Namun dalam penelitian ini
hanya melakukan evaluasi formatif karena jenis evaluasi ini
berhubungan dengan tahapan penelitian pengembangan untuk
memperbaiki produk pengembangan yang dihasilkan.
Pengujian dapat dilakkukan dengan eksperimen, yaitu
membandingkan efektivitas metode mengajar lama dengan yang baru.
Indikatornya efektivitas metode mengajar baru adalah kecepatan
pemahaman siswa pada pelajaran lebih tinggi, siswa bertambah kreatif dan
hasil belajar meningkat.
Eksperimen dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan
keadaan sebelum dan sesudah memakai metode mengajar baru (before-
after) atau dengan membandingkan dengan kelompok yang tetap
menggunakan metode mengajar lama. Dalam hal ini ada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian model eksperimen
pertama dan kedua dapat digambarkan seperti berikut:

R O1 X O2
Gambar 3.2 Desain before-after
Keterangan:
O1 = Keterampilan belajar siswa sebelum menggunakan produk (pre-
test).
O2 = Tingkat kemampuan keterampilan siswa setelah menggunakan
produk (post-test).
44

Jika hasil eksperimen O2 lebih tinggi dari O1, maka eksperimen


dianggap berhasil, namun jika hasil eksperimen menunjukkan sebaliknya
maka perlu menggunakan model eksperimen ke-dua setelah Media
Pembelajaran.
model eksperimen yang ke-dua ditunjukkan pada gambar sebagai
berikut:

R O1 X O2

R O3 O4
Gambar 3.3. Desain Penelitian Kelas Pre-test dan Post-test
Keterangan:
R = Pengambilan kelas pre-test dan kelas post-test secara random.
O1 = Nilai awal kelompok post-test.
O3 = Nilai awal kelompok pre-test.
O2 = Tingkat kemampuan keterampilan matematika siswa setelah diajar
dan menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan.
O4 = Nilai kelas pre-test yang tanpa menggunakan media pembelajaran
yang dikembangkan.
X = Media pembelajaran berupa Pop-Up Book. (Sugiyono, 2016, hlm.
415-416).
Gambar diatas adalah model desain penelitian. Setelah
eksperimen awal dianggap belum mencapai kevalidan, maka dilanjutkan
dengan model kedua, yaitu dengan melakukan cara yang sama namun
lebih meningkatkan usaha dalam mengeksperimenkan di dalam kelas dan
mengukur perkembangan motivasi belajar siswa dengan penggunaan
media pembelajaran tersebut.
45

6. Pengumpulan Data dan Analisis Data


a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah bagian terpenting dalam penelitian.
Data yang valid dan lengkap sangat menentukan kualitas penelitian. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan teknik angket (kuisioner), wawancara,
observasi dan dokumentasi dalam pengumpulan data penelitian. Berikut
penjelasan teknik pengumpulan data tersebut:
1) Angket (Kuisioner)
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti tentang laporan
pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 2006, hlm. 152).
Angket ini ditujukan untuk subjek uji coba. Dipilihnya angket sebagai
instrument pengumpulan data dikarenakan angket lebih efektif dan
efisien dalam mengumpulkan data dari responden. Tujuan penggunakan
angket/kuisioner untuk mengetahui tanggapan dari ahli materi, ahli
desain, ahli pembelajaran mengenai kelayakan produk sehingga
diperoleh skor dari konten yang ada pada media tersebut sebagai bahan
pengembangan produk lebih lanjut.
Pada penelitian pengembangan ini, angket digunakan oleh
penulis paling banyak pada bagian validasi produk. Angket yang
digunakan berupa angket likert, dengan skor penilaian 1) Kurang, 2)
Cukup, 3) Baik, 4) Sangat Baik. Sehingga untuk memperoleh informasi
secara tertulis penulis menggunakan angket sebagai teknik
pengumpulan data. Format skala likert yang digunakan yaitu seperti
dibawah ini:
Tabel 3.3
Format Tabel Validasi Produk dengan Menggunakan Skala Likert
Kriteria Penilaian
No Aspek yang di Nilai Validitas
1 2 3 4
46

Angket yang disajikan juga tidak terlalu memberatkan


validator/responden untuk mengisinya. Butir penilaian dalam angket
tersebut berisikan kesesuaian, kemenarikan, kemudahan dan
kemanfaatan. Dalam angket tersebut validator hanya diminta untuk
mengamati dan menganalisis produk lalu memberikannya penilaian
sesuai dengan kriteria pilihan, dengan memberikan tanda ceklist (√)
pada skor yang dicapai. Format lengkap angket dan kriteria skor
penilaian yang akan diajukan kepada validator dapat dilihat pada
lampiran.
Selain angket validasi, penulis juga menggunakan angket
penilaian siswa terhadap produk yang digunakan. Hal ini bertujuan agar
penulis dapat menerima masukan-masukan dari siswa tentang
kelemahan-kelemahan produk, sehingga penulis dapat merevisi produk
kembali.
2) Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan
dalam mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau
suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan sumber
informasi atau orang yang diwawancarai (interviewee) melalui
komunikasi langsung. Dapat pula dikatakan bahwa wawancara
merupakan percakapan tatap muka (face to face) antara pewawancara
dengan sumber informasi, di mana pewawancara bertanya langsung
tentang sesuatu objek yang diteliti dan telah direncang sebelumnya
(Muri Yusuf, hlm. 372). Wawancara dilakukan kepada guru matematika
kelas IV dan salah satu siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Ittihad Kota Jambi. Namun sebelumnya, wawancara ini dilakukan
untuk memperoleh data kualitatif yang telah dikembangkan dan
diterapkan di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.
47

3) Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri
yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara
dan kuisioner (angket). Kalau wawancara dan kuisioner selalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang,
tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Teknik pengumpulan data
dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, segala-segala alam dan bila responden yang
diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2016, hlm. 203).
4) Dokumentasi
Dokumentasi adalah informasi yang berasal dari catatan
penting baik dari lembaga atau organisasi maupun perorangan.
Peristiwa atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait
dengan fokus penelitian. Dokumentasi penelitian ini merupakan
pengambilan gambar oleh peneliti untuk memperkuat hasil penelitian,
dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang (Muri Yusuf, hlm. 391). Dokumentasi
merupakan pengumpulan data oleh peneliti dengan cara mengumpulkan
data oleh peneliti dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen dari
sumber terpercaya yang mengetahui tentang narasumber.
Dalam penelitian tentang pengembangan Media Matematika
berupa Pop-Up Book peneliti akan menghimpun dokumen-dokumen
mengenai berbagai kegiatan dan momentum atau program-program
sekolah yang berkaitan dengan fokus penelitian, seperti, serata foto
kegiatan proses kegiatan pembelajaran, maka dokumen berupa foto,
atau laporan kegiatan dapat menjadi sumber data.
48

b. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dimaksudkan untuk mengumpulkan semua
item-item dan dianalisis untuk melihat hasil dari sebuah produk
pengembangan. Menurut Sugiyono (2015, hlm.335) bahwa: “analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis dan yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun pola, memilih mana yang penting dan mana
yang dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
diri sendiri dan orang lain”.
Analisis yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini
menggunakan beberapa teknik, yaitu:
1) Analisis data tingkat kevalidan produk
Analisis data kuantitatif (angket validasi) dalam pengembangan ini
menggunakan rumus ( Tegeh, hlm. 2014):
∑𝑥
𝑃= 𝑋 100%
∑𝑥𝑖
Keteranngan:
P = Persentase yang dicari
∑X = Jumlah skor yang didapat
∑Xi = Jumlah skor maksimal
Penelitian dari hasil validasi menggunakan konversi skala
tingkat pencapaian, karena dalam penilaian diperlukan standar
pencapaian (skor) dan disesuaikan dengan kategori yang telah
ditetapkan.
49

Pedoman penilaian skor menurut Sukardi (2009, hlm. 146)


adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Tabel Kriteria Angket Penilaian Validator
Skala Nilai (%) Tingkat Validitas
85,01 - 100,00 Sangat valid, tidak perlu revisi
70,01 - 85,00 Valid, dapat digunakan tetapi perlu revisi kecil
50,01 - 70,00 Kurang valid, dapat digunakan tetapi revisi besar
01,00 - 50, 00 Tidak valid, tidak boleh dipergunakan
Berdasarkan tabel diatas penilaian dikatakan valid jika
memenuhi memenuhi syarat pencapaian mulai dari skor >50,01-100
dari seluruh unsur yang terdapat dalam angket penilaian ahli materi,
ahli media, ahli pembelajaran, dan siswa. Penilaian harus memenuhi
kriteria valid. Jika dalam kriteria tidak valid maka dilakukan revisi,
sampai mencapai kriteria valid.
2) Analisis Data Uji Coba Produk
a) Analisis Uji Pre-test dan Uji Post-test
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan
tentang pelajaran matematika materi pengukuran sudut sebelum dan
sesudah menggunakan produk yang dikembangkan.
Tabel 3.5.
Format input data pre-test dan post-test
No. Nama Responden Nilai

Analisis data menggunakan tes “t” ini untuk menguji dua


data sampel kecil yang satu sama lain tidak ada hubungannya, t0
dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
b) Langkah-langkah penghitungan data
(1) Membuat sebaran data
(2) Membuat tabel frekuensi, sebagaimana format dibawah ini:
50

Tabel 3.6
Format Tabel Distribusi Frekuensi
x F fx x² Fx² Fkb Fka
77 2 154 5.929 11.858 5 30
82 8 656 6.724 53.792 9 28
86 4 344 7.396 29.584 15 20
90 1 90 8.100 8.100 16 16
91 6 546 8.281 49.686 20 15
95 4 380 9.025 36.100 28 9
100 5 500 10.000 50.000 30 5
Total ∑fx ∑fx²
N = 12 2.670 239.120

(3) Membuat grafik nilai pre-test dan post-test

Grafik nilai dan frekuensi data


pre-test dan post-test
10
8
6 Grafik nilai dan
4 frekuensi data pre-
2 test dan post-test

0
77 82 86 90 91 95 100

Gambar 3.4 Grafik Nilai dan Frekuensi Data Pre-test dan Post-test

(4) Mencari mean (rata-rata) dari data pre-test dan post-test


(Variabel I dan II) dengan rumus berikut :
∑fx
X = N
(5) Mencari median dari variabel data I dan II
1 𝑛 𝑛
Me = 2 (x( 2) + 𝑥( 2 + 1))
(6) Mencari modus (nilai terbanyak/nilai yang sering muncul).
(7) Mencari standar deviasi variabel I dan II, dengan rumus
sebagai berikut :
√∑𝐹𝑥 2 ∑𝐹𝑥
SDx2 = −( )²
𝑛 𝑛
SDx2
SEmx2 =
√Nx2−1
51

(8) Mencari t0 dengan menggunakan rumus pertama


SEmx1 - SEmx2 = √𝑆𝐸𝑚𝑥1² − 𝑆𝐸𝑚𝑥2²
(9) Mencari t0 perbandingan dengan menggunakan rumus kedua:
M2−M1
t0 = SEm1−SEm2

Keterangan :
M1 = Rata-rata sampel 1 (sebelum menggunakan media yang
dikembangkan)
M2 = Rata-rata sampel 2 (sesudah menggunakan media yang
dikembangkan)
SEm1 = Standard Error Variabel I
SEm2 = Standard Error Variabel II

(10) Memberikan interprestasi terhadap t0 dengan prosedur


sebagai berikut :
(a) Merumuskan hipotesis alternatifnya (Ha): “Ada (terdapat)
perbedaan Mean yang signifikan antara Variabel I dan
II”.
(b) Merumuskan Hipotesis nihilnya (H0): “Tidak ada (tidak
terdapat perbedaan Mean yang signifikan antara Variabel
I dan II”.
(11) Menguji kebenaran/Kepalsuan kedua Hipotesis tersebut
diatas dengan membandingkan besarnya t hasil perhitungan
(t0) dan t yang tercantum pada tabel nilai “t” dengan terlebih
dahulu menetapkan degress of freedom nya atau derajat
kebesarannya dengan rumus :
df atau db = (n1+n2) – 2
52

Dengan diperolehnya df atau db tersebut, maka dapa


dicari tt pada taraf signifikansi 5% atau 1% jika t0 sama besar
atau lebih besar dari pada tt maka H0 ditolak; berarti ada
perbedaan yang signifikan antara kedua variabel yang
dihitung. Jika t0 lebih kecil dari pada tt maka H0 diterima;
berarti tidak terdapat perbedaan Mean yang signifikan antara
Variabel I dan II. (Anas Sudijono, 2005, hlm. 316).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab IV ini, akan dipaparkan tiga hal pokok yang berkaitan dengan
pembahasan hasil pengembangan. Adapun tiga hal yang akan dipaparkan dalam
bab ini adalah proses, analisis data hasil pengembangan dan revisi produk hasil
pengembangan. Data yang dianalisis dalam bab ini adalah data validasi ahli yang
berupa angket maupun kritik dan saran. Data tersebut berasal dari ahli materi, ahli
media/desain pembelajaran, ahli praktisi (bahasa), uji coba perorangan, uji coba
kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar (lapangan). Paparan disajikan secara
berurutan dari analisis data kemudian revisi produk hingga hasil pengembangan.

A. Hasil Pengembangan Model


1. Deskripsi media Pop-Up Book
Media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti adalah
media atau alat peraga pada materi pengukuran sudut pada kelas IV
SD/MI sederajat. Media pop-up book ini terdiri atas penjelasan tentang
konsep pengukuran sudut. Media yang dihasilkan pada penelitian dan
pengembangan ini berbentuk alat peraga berupa kain flanel yang
dilengkap dengan buku petunjuk penggunaan.
Media pop-up book ini didesain untuk dijadikan media baik bagi
guru maupun siswa dalam mempelajari konsep pengukuran sudut. Materi
yang disajikan dalam media Pop-Up Book ini cukup ringan karena
tujuan/indikator dari media Pop-Up Book ini adalah siswa mampu
menentukan bentuk sudut yang yang dihasilkan dari angka yang
ditentukan. Media pengukuran sudut ini dikembangkan berdasarkan cara
pengukuran sudut yang ada, akan tetapi dalam hal ini cara pengukuran
sudut di wujudkan kedalam bentuk kongkrit yaitu pada Pop-Up Book.
Penjelasan materi-materi pengukuran sudut didesain dengan menarik dan
mudah dipahami oleh siswa.

53
54

Media Pop-Up book ini dapat digunakan oleh siswa secara


mandiri ataupun digunakan oleh guru dalam menjelaskan materi
pelajaran. Media Pop-Up Book ini didesain untuk membantu guru dalam
menjelaskan materi pelajaran ke siswa selama proses pembelajaran juga
untuk memberikan semangat belajar kepada siswa dan memungkinkan
siswa untuk belajar mandiri, maka media Pop-Up Book ini didesain
sedemikian rupa, baik dari segi tampilan, warna, gambar, dan isi materi
yang terkandung di dalamnya.
2. Tampilan media pop-up book
a) Tampilan luar/kota pada media

Gambar 4.1. Gambar Tampilan Luar


b) Tampilan cover media

Gambar 4.2. Gambar Tampilan Cover


55

3. Isi media Pop-Up Book


a) Tampilan busur

Gambar 4.3. Tampilan Busur


b) Tampilan Sudut Siku-siku

Gambar 4.4. Tampilan Sudut-Siku-siku


c) Tampilan Sudut

Gambar 4.5. Tampilan Sudut Lancip


d) Tampilan Sudut Tumpul

Gambar 4.6. Tampilan Sudut Tumpul


56

e) Tampilan Sudut Lurus

Gambar 4.7. Tampilan Sudut Lurus


f) Buku Petunjuk
57

Gambar 4.8. Buku Petunjuk

B. Kelayakan Model
Pengembangan media pop-up book untuk siswa kelas IV ini
dikembangkan bahan ajar oleh penulis berdasarkan prosedur pengembangan
bahan ajar sesuai kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan
prosedur pengembangan menurut model ADDIE. Media Pembelajaran secara
konkret didesain berdasarkan kebutuhan guru dan siswa, bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan siswa kelas IV pada materi Pengukuran Sudut.
58

Pengembangan media pop-up book ini penulis kembangkan dengan


menggunakan Kurikulum 2013 (K13), karena sekolah tempat penulis meneliti
sudah menggunakan Kurikulum 2013 (K13). Selain menyesuaikan kurikulum
pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi, penulis juga
menentukan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar Matematika kelas IV, serta
merumuskan indikator pembelajaran. Prosedur pengembangan media
pembelajaran tersebut penulis korelasikan dengan model pengembangan
ADDIE, tahapan model tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Potensi dan masalah
Untuk mengidentifikasi masalah yang ada disekolah, penulis
melakukan survey langsung kelapangan (sekolah) dengan melakukan
wawancara secara sederhana dengan guru tentang pembelajaran
Matematika di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi. Selain
wawancara, penulis juga melakukan pengamatan secara langsung.
Setelah mengamati beberapa kelas, ternyata penulis menemukan
permasalahan yang mendasar, yaitu siswa kurang menyukai materi
pengukuran sudut dikarenakan kurangnya media pembelajaran yang
dapat menarik minat belajar siswa dalam belajar Matematika.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data penulis lakukan dengan pengamatan, angket
(kuesioner). Untuk mengetahui keberhasilan produk yang di terapkan
oleh penulis yakni dengan meminta siswa mengisi angket ata produk
yang digunakan.
3. Desain Produk
Desain produk penulis lakukan secara individual sesuai dengan
spesifikasi produk yang diharapkan. Desain media pembelajaran, mulai
dari membuat pop-up book dari kain flanel secara manual, menyiapkan
sajian materi sesuai dengan perkembangan psikologi siswa/i Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi kelas IV, dan lain sebagainya.
59

4. Validasi Desain
Validasi penulis lakukan dengan empat validator yang
menguasai bidang yang akan divalidasi. Keempat validator tersebut
adalah Validator Materi Media Pembelajaran, Validator Desain Media
Pembelajaran, Validator Ahli Pembelajaran Matematika, serta Validator
Ahli Bahasa. Penilaian validasi produk meliputi 4) Sangat Baik, 3) Baik,
2) Cukup, dan 1) Kurang. Hasil validasi berupa data kualitatif dan
kuantitatif. Perolehan data tersebut selanjutnya akan diolah untuk
mengetahui tingkat kevalidan produk. Data yang penulis peroleh adalah
data kualitatif dan kuantitatif. Berikut ini adalah klasifikasi data validasi:
a. Data validasi ahli materi
Penilaian uji validitas produk untuk hali materi/isi dilakukan
kepada ahli bidang matematika. Validator materi pada media Pop-Up
Book ini adalah dosen Matematika UNBARI Ibu Eni Defitriani, M.
Pd. Hasil dari validasi ahli materi berupa data kuantitatif dan
kualitatif.
Data kuantitatif berasal dari angket penilaian skala likert, dan
data kualitatif berasal dari angket yang berupa kritik dan saran dari
validator. Berikut adalah paparan dari hasil ahli materi.
1) Data kuantitatif
Data kuantitatif hasil validasi materi akan di tamilkan
dalam bentuk tabel di bawah ini:
Tabel 4.1.
Hasil Penilaian Media Pop-Up Book Oleh Ahli Materi
No Aspek yang dinilai Nilai Validitas
1. Isi materi yang terdapat pada media Pop-
85,00% (Valid, tetapi
Up Book ini sesuai dengan kurikulum 3
perlu revisi kecil)
2013 (K13)
2. Isi materi yang terdapat pada media
85,00% (Valid, tetapi
pembelajaran Pop-Up Book ini sudah 3
perlu revisi kecil)
mewakili materi pada KI dan KD
3. Media pembelajaran Pop-Up Book ini
100% (Tidak perlu
sesuai dengan indikator dan tujuan 4
revisi)
pembelajaran
60

4. Penyampaian materi dengan media


100% (Tidak perlu
pembelajaran Pop-Up Book ini mudah 4
revisi)
dipahami
5. Media pembelajaran Pop-Up Book ini
100% (Tidak perlu
menyajikan materi pengukuran sudut 4
revisi)
yang menarik
6. Media Pop-Up Book ini sesuai dengan
perkembangan kognitif siswa kelas IV 85,00% (Valid, tetapi
3
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah perlu revisi kecil)

7. Lembar latihan sesuai dengan materi dan 85,00% (Valid, tetapi


3
kemampuan siswa perlu revisi kecil)
8. Tampilan media menarik 100% (Tidak perlu
4
revisi)
9. Bahasa soal yang mudah dipahami 85,00% (Valid, tetapi
3
perlu revisi kecil)
10. Contoh yang disajikan mudah dipahami 85,00% (Valid, tetapi
3
perlu revisi kecil)

Dari data yang tertera di atas adalah hasil proses perhitungan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
∑x
Rumus : P = ∑xi X 100%

Keterangan
P = Persentase tingkat kevalidan
X = Skor jawaban oleh responden
Xi = Skor jawaban tertinggi
Jika dihitung maka
3+3+4+4+4+3+3+4+3+3
P= X 100%
40

34
= X 100%
40
= 85%
Dari hasil validasi kepada ahli materi dapat dikatakan bahwa media
Pop-Up Book yang telah dikembangkan ini memiliki target tingkat kevalidan
valid. Hal ini dibuktikan dengan jumlah skor pada item soal 1-10 yaitu
sebanyak 40 dengan persentase mencapai 85%. Hal ini membuktikan bahwa
media Pop-Up Book layak dan sesuai untuk siswa kelas IV SD/MI.
61

2) Data Kualitatif
Berikut ini adalah data kualitatif yang peneliti peroleh dari
validasi ahli materi berupa kritik dan saran yang akan disajikan
dalam bentuk tabel.
Tabel 4.2.
Kritik dan saran Media Pop-Up Book oleh Ahli Materi
Nama Validator Kritik dan saran
Eni Defitriani, M.Pd Perbaiki soal latihan bagian B
dengan menambah ukuran
sudut.

b. Data Validasi Ahli Desain


Validasi ahli desain ialah dosen Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah di UIN STS Jambi yaitu Bapak M. Azir, M.Pd. Data yang
diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif hasil validasi ahli
desain. Kedua data tersebut diperoleh peneliti dari angket penilaian.
Berikut adalah paparan data hasil validasi ahli desain media Pop-Up
Book.
1) Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang diperoleh dari angket skala likert
akan disajikan dalam bentuk tabel. Berikut ini adalah data tersebut:
Tabel 4.3.
Hasil Penilaian Media Pop-Up Book Oleh Ahli Desain
No Aspek yang dinilai Nilai Validitas
1. Tampilan media pembelajaran pop-up 85,00% (Valid, tetapi
3
book menarik perlu revisi kecil)
2. Tampilan warna pada media 100% (Tidak perlu
4
pembelajaran pop-up book menarik revisi)
3. Desain gambar pada media pembelajaran
100% (Tidak perlu
pop-up book sudah sesuai dengan usia 4
revisi)
perkembangan siswa kelas IV SD/MI
4. Tema pada media pembelajaran pop-up 100% (Tidak perlu
book sesuai dengan materi 4 revisi)

5. Media pembelajaran pop-up book mudah 85,00% (Valid, tetapi


3
di operasikan perlu revisi kecil)
62

6. Format penulisan buku petunjuk 85,00% (Valid, tetapi


3
perlu revisi kecil)
7. Keserasian desain dengan format 100% (Tidak perlu
4
penulisan revisi)
8. Ketepatan tanda baca yang digunakan 85,00% (Valid, tetapi
3
perlu revisi kecil)
9. Ketepatan penulisan buku petunjuk pop- 85,00% (Valid, tetapi
3
up book perlu revisi kecil)
10. Ketepatan ukuran font 100% (Tidak perlu
4
revisi)
11. Kesesuaian warna font yang digunakan 100% (Tidak perlu
4
revisi)
12. Kesesuaian desain dengan tulisan 100% (Tidak perlu
4
revisi)
13. Kesesuian spasi yang digunakan 100% (Tidak perlu
4
revisi)
14. Bahasa yang digunakan dalam sajian
85,00% (Valid, tetapi
buku petunjuk mudah di pahami oleh 3
perlu revisi kecil)
guru dan siswa

Dari data yang tertera di atas adalah hasil proses perhitungan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
∑x
Rumus : P = ∑xi X 100%

Keterangan
P = Persentase tingkat kevalidan
X = Skor jawaban oleh responden
Xi = Skor jawaban tertinggi
Jika dihitung maka
3+4+4+4+3+3+4+3+3+4+4+4+4+3
P= X 100%
56

50
= X 100%
56
= 89,28%
63

Dari hasil validasi kepada ahli desain dapat dikatakan bahwa media
Pop-Up Book yang telah dikembangkan ini memiliki target tingkat kevalidan
sangat valid. Hal ini dibuktikan dengan jumlah skor pada item soal 1-14 yaitu
sebanyak 56 dengan persentase mencapai 89,28%. Hal ini membuktikan
bahwa media Pop-Up Book sangat layak dan sesuai untuk siswa kelas IV
SD/MI.
2) Data Kualitatif
Berikut ini adalah data kualitatif yang peneliti peroleh dari
validasi ahli desain berupa kritik dan saran yang akan disajikan
dalam bentuk tabel.
Tabel 4.4.
Kritik dan saran Media Pop-Up Book oleh Ahli Desain
Nama Validator Kritik dan saran
M. Azir, M.Pd 1. Tambahkan kain flanel pada
bagian belakang.
2. Gunakan bahasa yang lebih
mudah dipahami.

c. Data Validasi Ahli Pembelajaran


Validasi ahli pembelajaran ialah oleh guru matematika kelas
IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi yaitu Toni Kausari,
S.Pd.I. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif
hasli validasi ahli pembelajaran. Kedua data tersebut diperoleh
peneliti dari angket penelitian. Berikut adalah paparan data hasil
validasi ahli pembelajaran media Pop-Up Book.
64

1) Data Kuantitatif
Data kuantitatif hasil validasi materi akan di tampilkan
dalam bentuk tabel di bawah ini:
Tabel 4.5.
Hasil Penilaian Media Pop-Up Book Oleh Ahli Pembelajaran
No Aspek yang dinilai Nilai Validitas
1. Media pembelajaran pop-up book mudah 100% (Tidak perlu
4
di operasikan revisi)
2. Desain warna dan gambar pada media
pembelajaran pop-up book sesuai dengan 100% (Tidak perlu
4
usia perkembangan siswa kelas IV revisi)

3. Kesesuaian dengan Kurikulum 100% (Tidak perlu


4 revisi)

4. Kesesuaian dengan Silabus 100% (Tidak perlu


4
revisi)
5. Isi materi pada media pembelajaran pop-
100% (Tidak perlu
up book ini mewakili materi pada 4
revisi)
KI/KD
6. Sesuai dengan indikator pembelajaran 100% (Tidak perlu
4
revisi)
7. Kesesuaian dengan RPP 100% (Tidak perlu
4
revisi)
8. Tampilan media pembelajaran pop-up 100% (Tidak perlu
4
book ini menarik revisi)
9. Penyampaian materi pada media
100% (Tidak perlu
pembelajaran pop-up book ini mudah 4
revisi)
dipahami
10. Kemudahan dalam menggunakan media 100% (Tidak perlu
4
revisi)
11. Kejelasan petunjuk menggunakan media 100% (Tidak perlu
4
revisi)

Dari data yang tertera di atas adalah hasil proses perhitungan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
∑x
Rumus : P = ∑xi X 100%

Keterangan
P = Persentase tingkat kevalidan
X = Skor jawaban oleh responden
Xi = Skor jawaban tertinggi
65

Jika dihitung maka


4+4+4+4+4+4+4+4+4+4+4
P= X 100%
44
44
= X 100%
44

= 100%
Dari hasil validasi kepada ahli pembelajaran dapat dikatakan bahwa
media Pop-Up Book yang telah dikembangkan ini memiliki target tingkat
kevalidan sangat valid. Hal ini dibuktikan dengan jumlah skor pada item soal
1-11 yaitu sebanyak 44 dengan persentase mencapai 100%. Hal ini
membuktikan bahwa media Pop-Up Book sangat layak dan sesuai untuk
siswa kelas IV SD/MI.
2) Data Kualitatif
Berikut ini adalah data kualitatif yang peneliti peroleh dari
validasi ahli pembelajaran berupa kritik dan saran yang akan
disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 4.6.
Kritik dan saran Media Pop-Up Book oleh Ahli Pembelajaran
Nama Validator Kritik dan saran
Toni Kausari, S.Pd.I Media pembelajarannnya sesuai
dengan RPP dan mudah dipahami
oleh siswa dalam proses belajar
mengajar.

d. Data Validasi Ahli Bahasa


Validasi ahli bahasa ialah oleh dosen Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah di UIN STS Jambi yaitu Drs. Hurmaini, M.Pd.
Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif hasil
validasi ahli bahasa. Kedua data tersebut diperoleh peneliti dari angket
penilaian. Berikut adalah paparan data hasil validasi ahli bahasa media
Pop-Up Book.
66

1) Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang diperoleh dari angket skala likert
akan disajikan dalam bentuk tabel.berikut ini adalah data tersebut:
Tabel 4.7.
Hasil Penilaian Media Pop-Up Book Oleh Ahli Bahasa
No Aspek yang dinilai Nilai Validitas
1. Kejelasan petunjuk menggunakan media 85,00% (Valid, tetapi
3
Pop-Up Book perlu revisi kecil)
2. Bahasa mudah dipahami, baik, benar dan 85,00% (Valid, tetapi
3
efektif perlu revisi kecil)
3. Pemilihan jenis dan ukuran huruf yang 100% (Tidak perlu
4
digunakan revisi)
4. Pengaturan jarak (huruf, baris, karakter) 100% (Tidak perlu
4
revisi)
5. Keterbacaan teks 100% (Tidak perlu
4
revisi)

Dari data yang tertera di atas adalah hasil proses perhitungan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
∑x
Rumus : P = ∑xi X 100%

Keterangan
P = Persentase tingkat kevalidan
X = Skor jawaban oleh responden
Xi = Skor jawaban tertinggi
Jika dihitung maka
3+3+4+4+4
P= X 100%
20
18
= X 100%
20

= 90%

Dari hasil validasi kepada ahli bahasa dapat dikatakan bahwa media
Pop-Up Book yang telah dikembangkan ini memiliki target tingkat kevalidan
sangat valid. Hal ini dibuktikan dengan jumlah skor pada item soal 1-5 yaitu
sebanyak 20 dengan persentase mencapai 90%. Hal ini membuktikan bahwa
media Pop-Up Book sangat layak dan sesuai untuk siswa kelas IV SD/MI.
67

2) Data kualitatif
Berikut ini adalah data kualitatif yang peneliti peroleh dari
validasi ahli bahasa berupa kritik dan saran yang akan disajikan
dalam bentuk tabel.
Tabel 4.8.
Kritik dan saran Media Pop-Up Book oleh Ahli Bahasa
Nama Validator Kritik dan saran
Drs. Hurmaini, M.Pd 1. Buatlah daftar isi pada buku
petunjuk.
2. Buatlah langkah-langkah
penggunaan pengukuran sudut,
dengan memberi angka 1,
2,dst.

5. Revisi Desain/Produk
Setelah melakukan validasi, penulis menerima beberapa
masukan dari validator untuk kebaikan produk yang penulis
kembangkan. Selanjutnya pennulis akan menganalisis kembali
kelemahan-kelemahan produk.
6. Uji Coba Produk
Uji coba produk awal penulis lakukan secara langsung dengan
enam siswa dan siswi kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota
Jambi. Kegiata uji coba ini penulis lakukan sebagaimana mestinya, untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan bahan ajar yang dikembangkan.
Berikut ini adalah hasil analisis data uji coba kelompok kecil, data
tersebut sebagaimana tabel di bawah ini:
68

Tabel 4.9.
Data Uji Coba Kelompok Kecil
Skor
No Aspek yang dinilai n n n n n n Validitas
1 2 3 4 5 6
1. apakah media pembelajaran 4 3 3 3 3 4 83,33%
pop-up book ini mudah untuk (Valid,
dioperasikan? tetapi perlu
revisi kecil)
2. Apakah adik merasa senang 3 4 3 3 4 4 87.50%
saat pembelajaran dengan (Valid,
menggunakan media pop-up tidak perlu
book ? revisi)
3. Apakah media pembelajaran 2 3 3 3 4 4 79,16%
pop-up book ini menarik (Valid,
untuk dipelajari ? tetapi perlu
revisi kecil)
4. Apakah dengan 3 3 3 4 3 4 83,33%
menggunakan media pop-up (Valid,
book ini dapat memberi tetapi perlu
semangat kepada adik dalam revisi kecil)
belajar ?
5. Apakah media pembelajaran 3 3 4 3 4 4 87,50%
pop-up book ini bisa (Valid,
membantu adik; dalam tidak perlu
memahami pelajaran? revisi)

6. Apakah warna dan gambar 4 3 3 4 3 4 87,50%


yang ada pada media pop-up (Valid,
book ini menarik ? tidak perlu
revisi)
7. Apakah adik paham materi 3 3 3 3 3 4 79.16%
pengukuran sudut pada media (Valid,
pop-up book ? tetapi perlu
revisi kecil)
8. Apakah rasa ingin tahu adik 2 4 3 3 3 4 79,16%
dalam media pop-up book ini (Valid,
sangat besar ? tetapi perlu
revisi kecil)
9. Apakah adik merasa tertarik 4 3 3 3 3 4 83,33%
mengikuti pembelajaran (Valid,
materi pengukuran sudut tetapi perlu
dengan menggunakan media revisi kecil)
pop-up book?
69

10. Apakah materi pengukuran 4 3 3 4 3 3 83,33%


sudut pada media pop-up (Valid,
book menarik ? tetapi perlu
revisi kecil)
Total Skor 200
Skor Maksimal 240
Validasi Keseluruhan 83,33%
∑x
P= X 100%
∑xi
200
P = 240 X 100%

= 83,33%
7. Uji Coba Pemakaian
Uji coba pemakaian penulis lakukan langsung dalam kelas post-
test. Pada tahap ini, peneliti memperoleh data kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif berupa pernyataan siswa belajar pengukuran sudut
menggunakan media pop-up book yang tersedia pada lampiran,
sedangkan data kuantitatif berupa nilai siswa.
Setelah menerapkan produk, penulis meminta tanggapan dan
penilaian siswa setelah menggunakan media pop-up book. Hasil penilaian
siswa terhadap media pop-up book di input dalam sebuah tabel di bawah
ini:
Tabel 4.10.
Data Uji Coba Kelompok Besar
Skor
No. Aspek yang dinilai n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n n Validitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1. Apakah media 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%
pembelajaran pop-up (valid,
book ini mudah untuk tidak perlu
dioperasikan? revisi)

2. Apakah adik merasa 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 95%


senang saat (valid,
pembelajaran dengan tidak perlu
menggunakan media revisi)
pop-up book ?

3. apakah media 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 95% (valid,


pembelajaran pop-up tidak perlu
book ini menarik untuk revisi)
dipelajari ?

4. Apakah dengan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 96,66%


menggunakan media (valid,
pop-up book ini dapat tidak perlu
memberi semangat revisi)
kepada adik dalam
belajar?

5. Apakah media 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 92,50%


pembelajaran pop-up (valid,
book ini bisa tidak perlu
membantu adik dalam revisi)
memahami pelajaran?

70
6. Apakah warna dan 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 95%
gambar yang ada pada (valid,
media pop-up book ini tidak perlu
menarik? revisi)
7. Apakah adik paham 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 95% (valid,
materi pengukuran tidak perlu
sudut pada media pop- revisi)
up book?
8. Apakah rasa ingin tahu 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96,66%
adik dalam media pop- (valid,
up book ini sangat tidak perlu
besar? revisi)

9. Apakah adik merasa 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97,50%


tertarik mengikuti (valid,
pembelajaran materi tidak perlu
pengukuran sudut revisi)
dengan menggunakan
media pop-up book ?

10. Apakah materi 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 96,66%


pengukuran sudut pada (valid,
media pop-up book tidak perlu
menarik? revisi)

Tota Skor 1152


Skor Maksimal 1200
Validasi Keseluruhan 96%

∑𝑥
P = ∑𝑥𝑖 X 100%
1152
P = 1200 X 100%

= 96%

71
72

8. Revisi Produk
Revisi produk pengembangan dilakukan berdasarkan kritik dan
saran yang diperoleh dari validator, dosen pembimbing, uji coba (siswa)
dan masukan-masukan dari pihak lainnya. Adapun beberapa revisi yang
dilakukan untuk perbaikan Media pembelajaran pop-up book dan buku
petunjuk menggunakan media pembelajaran penulis paparkan sebagai
berikut:
Tabel 4.11.
Revisi Produk dari Ahli Materi Pembelajaran
Poin yang
No. Sebelum Revisi Sesudah Revisi
direvisi
1. Perbaiki Soal
latihan bagian B
dengan
menambah
ukuran sudut

Tabel 4.12.
Revisi Produk dari Ahli Desain
Poin yang
No. Sebelum Revisi Sesudah Revisi
direvisi
1. Tambahkan kain
flanel pada
bagian belakang
73

Tabel 4.13.
Revisi Produk dari Ahli Bahasa
Poin yang
No. Sebelum Revisi Sesudah Revisi
direvisi
1. Buatkan daftar
isi pada buku
petunjuk.

2. Buatlah
langkah-langkah
penggunaan
penggunaan
pengukuran
sudut, dengan
memasuki angka
1, 2, dst nya.

9. Desimilasi dan publikasi Produk


Hasil akhir produk adalah sebagai hasil pengembangan dalam
skripsi dengan menggunakan metodologi Research and Development
(R&D). Produk yang telah dihasilkan oleh penulis akan dipublikasikan di
media sosial dalam bentuk gambar media pembelajaran. Dengan adanya
publikasi tersebut, penulis berharap dapat menumbuhkan motivasi serta
minat adik-adik, rekan-rekan mahasiswa untuk terus berkarya dan
mengembangkan bakat yang dimiliki. Selain itu, publikasi dan desimilasi
ini menjadi harapan penulis agar dapat menerima komentar, kritik dan
saran dari para pembaca untuk kebaikan penulis dalam membuat media
pembelajaran.
74

C. Efektifitas Model (dalam tahapan uji coba)


Efektifitas penelitian pengembangan menurut model ADDIE penulis
peroleh dari hasil uji coba penggunaan model. Efektifitas penggunaan model
juga penulis dapatkan dari prosedur pengembangan produk menurut model
ADDIE, proses pemerolehan data tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Data Uji Coba
a. Sebelum menggunakan (Pre-test) Media Pop-Up Book
Data pre-test penulis peroleh dengan menerapkan bahan ajar
Materi Pengukuran Sudut dari sekolah. Pada proses pembelajaran,
siswa terlihat tidak menyukai materi pengukuran sudut, sehingga nilai
Matematika khususnya pada materi pengukuran sudut sangat rendah.
Selain itu, siswa banyak yang tidak mengisi tugas yang diberikan oleh
guru, sehingga beberapa kolom penilaian pembelajaran Matematika
siswa yang kosong. Data pre-test tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14.
Nilai Pre-test Siswa Kelas IV Pada Materi Pengukuran Sudut
Keterangan
Responden Nama Responden Nilai KKM
T TT
1 Valentin 45 75 √
2 Sonia Sentia Bella 40 75 √
3 Abdullah Ali 59 75 √
4 Ahmat Harekat 23 75 √
5 Ahmad Ramadan 77 75 √
6 Ajeng Sekar 40 75 √
7 Bayu Alif Ar-Razzak 45 75 √
8 Bayu Habibullah 77 75 √
9 Caurelia 68 75 √
10 M. Alief Adzzikri 55 75 √
11 M. Fahrurrozi Saputra 73 75 √
12 M. Rizki Syahputra 91 75 √
13 M. Zikry Ramadhan 59 75 √
14 Marwatul Mubarokah 91 75 √
15 Muhammad Fahri A. 36 75 √
16 Raziqi Rafif Zalsi 82 75 √
17 Rafli Nur Pajri 0 75 √
18 Rio Febrian 68 75 √
19 Siti Tunnisha 40 75 √
75

20 Nur Sri Rahayu 23 75 √


21 Aurelia Try R. 59 75 √
22 M. Bayu Agustiawan 68 75 √
23 Ocha Aulya Ramadani 41 75 √
24 Raisyah Alya M. 77 75 √
25 Salwa Hilva Salsabila 68 75 √
26 Joris Alexander S. 59 75 √
27 Ayu Kirana Larasati 18 75 √
28 Aldo Fira Yoga 45 75 √
29 Didan Idwansyah 68 75 √
30 Quinn Tantria M. 100 75 √
Jumlah Nilai 1695
Rata-rata 56,50
Keterangan: T : Tuntas
TS : Tidak Tuntas
Data kualitatif : Hasil dari peneliti yang melakukan tes awal
(pre-test) pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota
Jambi menunjukkan bahwa nilai Ketuntasan yang di dapat dari 30
yaitu hanya 7 siswa yang mampu mencapai nilai KKM di atas 75,
sedangkan 23 siswa yang lain belum mampu mencapai nilai KKM.
Nilai rata-rata siswa kelas IV pada tes awal ini yaitu 56,03.
b. Sesudah Menggunakan Media Pop-Up Book
Nilai yang diperoleh siswa terdiri dari dua, yakni penilaian
proses dan penilaian hasil belajar. Berikut ini adalah nilai yang
diperoleh siswa dengan menggunakan Media Pop-Up Book.
Tabel 4.15.
Nilai Post-test Siswa Kelas IV Pada Materi Pengukuran Sudut
Keterangan
Responden Nama Responden Nilai KKM
T TT
1 Valentin 82 75 √
2 Sonia Sentia Bella 82 75 √
3 Abdullah Ali 95 75 √
4 Ahmat Harekat 100 75 √
5 Ahmad Ramadan 82 75 √
6 Ajeng Sekar 82 75 √
7 Bayu Alif Ar-Razzak 91 75 √
8 Bayu Habibullah 95 75 √
9 Caurelia 91 75 √
76

10 M. Alief Adzzikri 82 75 √
11 M. Fahrurrozi Saputra 82 75 √
12 M. Rizki Syahputra 100 75 √
13 M. Zikry Ramadhan 95 75 √
14 Marwatul Mubarokah 91 75 √
15 Muhammad Fahri A. 86 75 √
16 Raziqi Rafif Zalsi 100 75 √
17 Rafli Nur Pajri 86 75 √
18 Rio Febrian 91 75 √
19 Siti Tunnisha 95 75 √
20 Nur Sri Rahayu 82 75 √
21 Aurelia Try R. 77 75 √
22 M. Bayu Agustiawan 91 75 √
23 Ocha Aulya Ramadani 82 75 √
24 Raisyah Alya M. 100 75 √
25 Salwa Hilva Salsabila 86 75 √
26 Joris Alexander S. 91 75 √
27 Ayu Kirana Larasati 86 75 √
28 Aldo Fira Yoga 77 75 √
29 Didan Idwansyah 90 75 √
30 Quinn Tantria M. 100 75 √
Jumlah Nilai 2670
Rata-rata 89
Keterangan : T : Tuntas
TS : Tidak Tuntas
Data kualitatif : Hasil dari peneliti yang melakukan Post-test
pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi
menunjukkan bahwa nilai Ketuntasan yang di dapat dari 30 yaitu 30
siswa yang mampu mencapai nilai KKM di atas 75. Nilai rata-rata
siswa kelas IV pada tes awal ini yaitu 89.
77

c. Perbedaan nilai sebelum dan sesudah menggunakan media pop-up


book
Berikut ini adalah nilai yang diperoleh siswa dengan tidak
menggunakan dan menggunakan Media Pop-Up Book.
Tabel 4.16.
Nilai Pre-test dan Post-test Siswa Kelas IV Pada Materi Pengukuran
Sudut
Nilai
Responden Nama Responden KKM
Pre Post
1 Valentin 75 45 82
2 Sonia Sentia Bella 75 40 82
3 Abdullah Ali 75 59 95
4 Ahmat Harekat 75 23 100
5 Ahmad Ramadan 75 77 82
6 Ajeng Sekar 75 40 82
7 Bayu Alif Ar-Razzak 75 45 91
8 Bayu Habibullah 75 77 95
9 Caurelia 75 68 91
10 M. Alief Adzzikri 75 55 82
11 M. Fahrurrozi Saputra 75 73 82
12 M. Rizki Syahputra 75 91 100
13 M. Zikry Ramadhan 75 59 95
14 Marwatul Mubarokah 75 91 91
15 Muhammad Fahri A. 75 36 86
16 Raziqi Rafif Zalsi 75 82 100
17 Rafli Nur Pajri 75 0 86
18 Rio Febrian 75 68 91
19 Siti Tunnisha 75 40 95
20 Nur Sri Rahayu 75 23 82
21 Aurelia Try R. 75 59 77
22 M. Bayu Agustiawan 75 68 91
23 Ocha Aulya Ramadani 75 41 82
24 Raisyah Alya M. 75 77 100
25 Salwa Hilva Salsabila 75 68 86
26 Joris Alexander S. 75 59 91
27 Ayu Kirana Larasati 75 18 86
28 Aldo Fira Yoga 75 45 77
29 Didan Idwansyah 75 68 90
30 Quinn Tantria M. 75 100 100
Jumlah Nilai 1695 2670
Rata-rata 56,50 89
78

Tabel Perbandingan nilai rata-rata


kelas IV
100

50 Tabel Perbandingan nilai


rata-rata kelas IV
0
Pre-test Post-test

Gambar 4.9. Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas IV

2. Pengolahan Data
Data pret-test dan post-test diatas selanjutnya akan dihitung
dengan menggunakan rumus uji-t pada sampel kecil untuk menguji
kelompok data yang berbeda, dan dalam hal ini digunakan untuk menguji
kelompok data sebelum dan sesudah menggunakan media pop-up book.
a. Analisis Data Pre-test
Berdasarkan nilai pre-test pada tabel diatas, maka dapat
ditentukan sebaran data sebagai berikut:
0 18 23 23 36 40 40 40 41 45 45 45 55 59 59 59 59 68 68 68 68 68 73
77 77 77 82 91 91 100
1) Membuat tabel distribusi frekuensi
Tabel 4.17.
Tabel distribusi frekuensi data pre-test (variabel I)
x F fx x² Fx² Fkb Fka
0 1 0 0 0 1 30
18 1 18 324 324 3 29
23 2 46 529 1.058 4 28
36 1 36 1.296 1.296 7 26
40 3 120 1.600 4.800 8 25
41 1 41 1.681 1.681 13 22
45 3 135 2.025 6.075 17 21
55 1 55 3.025 3.025 18 18
59 4 236 3.481 13.924 21 17
68 5 340 4.624 23.120 22 13
73 1 73 5.329 5.329 25 8
77 3 231 5.929 17.787 26 7
82 1 82 6.724 6.724 28 4
91 2 182 8.281 16.562 29 3
100 1 100 10.000 10.000 30 1
Total ∑fx ∑fx²
N = 12 1.695 111.705
79

2) Membuat Grafik Poligon

Grafik nilai dan frekuensi data pre-


test
6

4
Grafik nilai dan
2 frekuensi data pre-
test
0

100
0
18
23
36
40
41
45
55
59
68
73
77
82
91
Gambar 4.10. Grafik Nilai dan Frekuensi Data Pre-test
3) Mencari Mean atau Rata-rata
∑fx
X = N
1695
= 30
= 56,50
4) Mencari Median
Urutan terkecil sampai data terbesar
0 18 23 23 36 40 40 40 41 45 45 45 55 59 59 59 59 68 68 68 68
68 73 77 77 77 82 91 91 100
1 𝑛 𝑛
Me = 2 (x( 2) + 𝑥( 2 + 1))
1 30 30
= 2 (𝑥 ( 2 ) + 𝑥 ( 2 ) + 1 )
1
= 2 (x15 + x16)
1
= 2 (59 + 59)
= 59
5) Mencari Modus
M0 = 68 (mempunyai frekuensi nilai paling banyak)
6) Mencari Standard Deviasi
√∑𝐹𝑥 2 ∑𝐹𝑥
SDx1 = −( )²
𝑛 𝑛
√111705 1695
= −( )²
30 30
= √3723,5 − (56,5)2
= √3723,5 − 3192,25
= √531,25
= 23,04
80

7) Mencari Standard Error


SDx1
SEmx1 =
√Nx1−1
23,04
=
√30−1
23,04
=
√29
23,04
= 5,38
= 4,28
b. Analisis Data Post-test
Berdasarkan nilai post-test pada tabel di atas, maka dapat
ditentukan sebaran data sebagai berikut :
77 77 82 82 82 82 82 82 82 82 86 86 86 86 90 91 91 91 91 91 91 95
95 95 95 100 100 100 100 100
1) Membuat tabel data frekuensi
Tabel 4.18.
Tabel Distribusi Frekuensi Data Post-test (Variabel II)
x F fx x² Fx² Fkb Fka
77 2 154 5.929 11.858 5 30
82 8 656 6.724 53.792 9 28
86 4 344 7.396 29.584 15 20
90 1 90 8.100 8.100 16 16
91 6 546 8.281 49.686 20 15
95 4 380 9.025 36.100 28 9
100 5 500 10.000 50.000 30 5
Total ∑fx ∑fx²
N = 12 2.670 239.120

2) Membuat Grafik Poligan

Grafik nilai dan frekuensi data


post-test
10
8
6 Grafik nilai dan
4 frekuensi data post-
2 test

0
77 82 86 90 91 95 100

Gambar 4.11. Grafik Nilai dan Frekuensi Data Post-test


81

3) Mencari Mean atau Rata-rata


∑fx
X = N
2670
= 30
= 89
4) Mencari Median
Urutan terkecil sampai data terbesar
77 77 82 82 82 82 82 82 82 82 86 86 86 86 90 91 91 91 91 91
91 95 95 95 95 100 100 100 100 100
1 n n
Me = 2 (x(2) + x(2 + 1))
1 30 30
= 2 (x ( 2 ) + x ( 2 ) + 1 )
1
= 2 (x15 + x16)
1
= 2 (90 = 91)
= 90,5
5) Mencari Modus
M0 = 82 (mempunyai frekuensi nilai paling banyak)
6) Mencari Standard Deviasi
√∑Fx2 ∑Fx
SDx2 = −( )²
n n
√239120 2670
= −( )²
30 30
= √7970,6 − (89)2
= √7970,6 − 7921
= √49,6
= 7,04
7) Mencari Standard Error
SDx2
SEmx2 =
√Nx2−1
7,04
=
√30−1
7,04
=
√29
7,04
= 5,38
= 1,30
82

8) Mencari Standard Error Perbedaan antara Variabel I dan II

SEmx1 - SEmx2 = √𝑆𝐸𝑚𝑥1² − 𝑆𝐸𝑚𝑥2²

= √4,28² − 1,30²
= √18,31 − 1,69
= √16,62
= 4,07
9) Mencari t0 Perbandingan
M2−M1
t0 = SEm1−SEm2
89−56,5
= 4,07

= 7,98
df atau db = (n1+n2) – 2
= (30+30) – 2
= 60 – 2
= 58
Tabel df 58 : Taraf 5% = 2,66%
1% = 2,00%
Jadi, tt 5% > t0 <tt 1% = Ho di tolak
tt 5% < t0 < tt 1% = Ha di terima
berdasarkan hasil perhitungan diatas menyatakan bahwa t0
lebih besar dari ttabel baik dari taraf signifikan 5% maupun pada
taraf signifikan 1% , maka dari kedua hipotesis yang ada dapat
disimpulkan hipotesis nihil ditolak sedangkan hipotesis alternatif
diterima. Yang berarti kedua variabel X dan Y terdapat perbedaan
yang signifikan. Hal ini dibuktikan bahwa :
tt 5% > t0 < tt 1%
2,66% < 7,98 > 2,00
83

Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan


bahwa terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan mendesain
pengukuran sudut sebelum dan sesudah menggunakan media pop-
up book. Keterampilan pengukuran sudut siswa dinyatakan setelah
menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan.

D. Pembahasan
1. Pembahasan Hasil Penelitian dan Analisis Data
a. Media Pop-Up Book
Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, pada tingkat
sekolah dasar, siswa masih memerlukan alat bantu berupa media.
Kenyataan ini diperkuat oleh teori yang menyatakan bahwa pada
dasarnya anak usia sekolah dasar berada pada fase operasional
kongkret, yaitu dimana pada fase ini tahap perkembangan kognitif
anak dalam berfikir masih berada pada kaidah-kaidah logika. Oleh
karenanya dalam perkembangan ini peneliti mengembangkan media
berupa pop-up book, media ini berwujud hardware.
Pop-up Book merupakan media yang dikembangkan oleh
peneliti untuk membantu siswa dalam memahami materi pengukuran
sudut, serta media ini juga dapat membantu guru dalam
menyampaikan materi kepada siswa sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Disamping itu dengan desainnya yang menarik dan
sesuai karakteristik siswa sekolah dasar media Pop-Up Book ini dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak pada saat
pembelajaran berlangsung. Hal ini diperkuat dengan teori tentang
manfaat media pembelajaran yaitu menjadikan kegiatan pembelajaran
lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar. Media Pop-Up Book ini terdiri dari kain flanel, yang covernya
dari triplek, kardus sebagai penguat yang di lapiskan oleh kain flanel,
materi, buku petunjuk, warna, dan gambar yang membuat media ini
terlihat menarik.
b. Validasi Produk Media Pop-Up Book
Hasil validasi dari beberapa subjek validator dikonversikan
pada skala persentase yang berdasarkan pada ketentuan tingkat
validitas serta dasar pengambilan keputusan untuk merevisi media
Pop-Up Book digunakan kriteria kualifikasi penilaian sebagai berikut:
84

1) Analisis Data Validasi Ahli Materi


Paparan hasil validasi ahli materi dilakukan kepada ahli
bidang matematika dosen Matematika UNBARI Ibu Eni Defitriani,
M.Pd. Hasil dari validasi ahli materi terhadap media pop-up book
materi pengukuran sudut pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Ittihad Kota Jambi adalah sebagai berikut:
Dari angket yang diisi oleh ahli materi media Pop-Up
Book tersebut, kemudian dihitung persentase tingkat validitasnya
menggunakan rumus di bawah ini:

∑x
Rumus : P = ∑xi X 100%
34
= X 100%
40

= 85 %
Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, maka kita
ketahui bahwa persentase kevalidan sebesar 85%. Sesuai dengan
tabel konversi skala tingkat kevalidan, persentase tingkat
pencapaian 85% berada pada kualifikasi valid, hal ini menunjukkan
bahwa materi yang dikemas dalam media Pop-Up Book memiliki
tingkat kemenarikan yang cukup tinggi, seperti yang diketahui
bahwa dengan media pembelajaran yang menarik maka akan
meningkatkan besarnya perhatian siswa kepada pelajaran yang
disampaikan sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
kepada siswa.
Karena memperoleh tingkat kevalidan yang valid dari ahli
materi maka media Pop-Up Book yang sudah dikembangkan ini
sudah layak digunakan dengan revisi sesuai saran validator.
2) Analisis Data Validasi Ahli Desain
Paparan hasil validasi ahli Desain dilakukan kepada ahli
bidang Desain dosen UIN STS Jambi Bapak M.Azir, M.Pd. Hasil
dri validasi ahli Desain terhadap media pop-up book materi
pengukuran sudut pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Ittihad Kota Jambi adalah sebagai berikut:
85

Dari angket yang diisi oleh ahli Desain Pembelajaran


media Pop-Up Book tersebut, kemudian dihitung persentase tingkat
validitasnya menggunakan rumus dibawah ini:
∑x
Rumus : P = ∑xi X 100%
50
= X 100%
56

= 89%
Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, maka kita
ketahui persentase kevalidan adalah sebesar 89,28% sesuai dengan
tabel konversi skala pada tingkat kevalidan/kelayakan, persentase
tingkat pencapaian 89,28% berada pada kualifikasi sangat valid.
Hal ini menunjukkan bahwa media Pop-Up Book yang
dikembangkan oleh penliti memiliki desain warna, gambar dan
tema yang menarik serta sesuai dengan usia perkembangan siswa
sekolah dasar.
3) Analisis Data Validasi Ahli Pembelajaran
Paparan hasil validasi Pembelajaran dilakukan oleh guru
bidang studi Matematika Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota
Jambi Bapak Toni Kausari, S.Pd.I terhadap media matematika
berupa pop-up book materi pengukuran sudut pada siswa kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi adalah sebagai
berikut:
∑x
Rumus : P = ∑xi X 100%
44
= X 100%
44

= 100%
Berdasarkan hasil penghitungan rumus di atas, maka kita
ketahui bahwa hasil persentasenya adalah 100%. Sesuai dengan
tabel konversi, skala tingkat kevalidan/kelayakan, persentase
tingkat pencapaian 100% berada pada kualifikasi sangat valid.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam uji validasi/kelayakan
terhadap ahli pembelajaran guru Matematika media pop-up book
yang dikembangkan oleh peneliti tidak perlu direvisis dan sudah
layak untuk digunakan karena media Pop-Up Book ini merupakan
media pembelajaran yang sesuai bagi siswa sekolah dasar. Hal ini
diperkuat dengan teori yang menyatakan bahwa pada usia sekolah
dasar anak-anak masih berada pada tahap operasional kongkret,
sehingga membutuhkan alat bantu media pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar.
86

4) Analisis Data Validasi Ahli Bahasa


Paparan hasil validasi ahli Bahasa dilakukan kepada ahli
bidang Bahasa dosen PGMI di UIN STS Jambi Bapak Drs.
Hurmaini, M.Pd. Hasil dari validasi ahli Bahasa terhadap media
Pop-Up Book materi pengukuran sudut pada siswa kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi adalah sebagai
berikut:
Dari angket yang diisi oleh ahli Bahasa pembelajaran
media Pop-Up Boo tersebut, kemudian dihitung persentase tingkat
validitasnya menggunakan rumus di bawah ini:
∑x
Rumus : P = ∑xi X 100%
18
= X 100%
20

= 90%
Berdasarkan hasil penghitungan rumus di atas, maka kita
ketahui persentase kevalidan sebesar adalah 90% sesuai dengan
tabel konversi skala pada tingkat kevalidan/kelayakan, persentase
tingkat pencapaian 90% berada pada kualifikasi sangat valid. Hal
ini menunjukkan bahwa media Pop-Up Book yang dikembangkan
oleh peneliti memiliki kejelasan dalam penulisan buku petunjuk,
dan ketepatan pada pemilihan jenis dan ukuran huruf yang
digunakan.
c. Perbedaan Hasil Tes Uji Coba Pre-test dan Post-test
Berdasarkan data analisis akhir perkembangan keterampilan
mengukur pengukuran sudut siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Ittihad Kota Jambi, mempunyai hasil perbedaan yang sangat
signifikan sebelum dan sesudah menggunakan media Pop-Up Book.
Data sebelum menggunakan media Pop-Up Book menyatakan bahwa
hanya 7 (Tujuh) siswa yang berhasil memenuhi KKM pembelajaran
Matematika,
Hasil analisis data menyatakan bahwa uji pre-test dan post-
test pada taraf signifikan 5% = 2,66. Karena diperoleh dalam hitungan
ttabel (baik taraf signifikan 5% maupun 1%) yaitu 2,66% < 7,98 > 2,00
sehingga Ha yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan
terhadap keterampilan pengukuran sudut sebelum dan sesudah
menggunakan media Pop-Up Book kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Ittihad Kota Jambi.
87

Setelah dilakukan uji kesamaan rata-rata (t-test) pada taraf


signifikan 5% dan 1% diperoleh 2,66% < 7,98 > 2,00 untuk nilai test,
karena thitung > ttabel maka h0 ditolak. Artinya, ada perbedaan yang
sangat signifikan kemampuan mengukur pengukuran sudut siswa
sebelum dan sesudah menggunakan media yang dikembangkan,
perbedaan ini terjadi dikarenakan hasil belajar pada keterampilan
pengukuran sudut sebelum menggunakan media pembelajaran yang
dikembangkan dengan menggunakan media pop-up book yang
diterapkan dalam proses yang berbeda.
Pada uji pre-test, penulis tanpa menggunakan media
pembelajaran yang dikembangkan, siswa terlihat tidak menyukai
materi pengukuran sudut dikarenakan guru yang mengajar matematika
jarang menggunakan media pembelajaran yang menarik. Hal tersebut
menyebabkan 77% hasil belajar siswa tidak memenuhi KKM. Pada uji
pre-test ini, hanya 7 siswa yang mendapatkan nilai >75, dan 77%<75.
Sedangkan uji post-test (dengan menggunakan media
pembelajaran yang dikembangkan), kemampuan keterampilan
pengukuran sudut siswa meningkat 100% siswa memenuhi KKM
Matematika. Dari 2 (dua) hasil perbandingan tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan tersebut
dapat dinyatakan valid dan meningkatkan keterampilan mengenal
jenis-jenis sudut dan mengukur pengukuran sudut menggunakan busur
siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam proses penelitian, terdapat faktor pendukung dan
penghambat yang penulis hadapi ketika melakukan penelitian. Faktor-
faktor tersebut diantaranya sebagai berikut:
a. Faktor pendukung
1) Kesiapan penulis dalam menerapkan Produk yang dihasilkan.
2) Pihak sekolah memberikan kesempatan dan motivasi kepada
penulis untuk melakukan riset disekolah tersebut.
b. Faktor penghambat
1) Kelas yang digunakan peneliti dalam uji coba kelas kontrol dan
eksperimen hanya satu kelas, sehingga dalam uji coba ini
menggunakan sistem sebelum menggunakan produk dan
sesudah menggunakan produk.
2) Adanya kelemahan ataupun kekurangan serta keterbatasan
kemampuan penulis dalam membat produk dan menerapkan
produk.
88

E. Jadwal Penelitian
Rencana pelaksanaan penelitian di mulai dari bulan November 2018
sampai bulan Mei 2019. Rencana penelitian ini masih bersifat tentative,
artinya dapat berubah berdasarkan situasi dan kondisi lapangan. Berikut ini
tahap-tahap yang dilakukan selama pelaksanaan penelitian:
Tabel 4.19.
Jadwal Penelitian
Kegiatan BULAN
No November Desember Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan √
Judul
2. Pengajuan
Dosen √
Pembimbing
3. Penyusunan
Proposal dan √ √ √ √
bimbingan √
4. Acc Seminar √
5. Seminar
Proposal √

6. Perbaikan √
Seminar
7. Pengesahan
Judul dan √
Izin Riset
8. Desain
Produk √ √

9. Validasi

Ahli

89
10. Uji Coba
Produk √ √

11. Penulisan
Skripsi √ √

12. Konsultasi
Dosen √
Pembimbing
13. Pengadaan
Skripsi √

14. Ujian
Munaqosah √

15. Perbaikan
Skripsi √

90
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan proses pengembangan dan hasil uji coba terakhir
terhadap media Pop-Up Book materi pengukuran sudut menggunakan busur
pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi ini dapat
dipaparkan sebagai berikut :
1. Media Pop-up Book pada materi pengukuran sudut yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan media pembelajaran berbentuk buku
didalamnya berisikan jenis-jenis sudut dan bentuk busur yang terbuat
dari kain flanel. Media Pop-up Book pada materi pengukuran sudut ini
memberikan cara menentukan jenis-jenis sudut dan mengukur sudut
dengan mudah menggunakan slide by slide pada setiap lampiran. Media
ini memuat satu bentuk busur dan 4 (empat) jenis-jenis sudut yaitu
sudut siku-siku, sudut lancip, sudut tumpul dan sudut lurus. Di dalam
media Pop-Up Book ini juga dilengkapi dengan buku petunjuk
penggunaan yang berisi tentang keterangan media dan cara
penggunaan.
2. Hasil uji coba pengembangan media Pop-Up Book ini memiliki tingkat
kevalidan yang tinggi. Berdasarkan hasil tanggapan kritik dan saran
dari para validator serta penilaian guru mata pelajaran matematika dan
siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi sebagai
pengguna media Pop-Up Book :
a. Penilaian dari ahli materi memperoleh persentase kevalidan
kelayakan mencapai 85%.
b. Penilaian dari ahli desain memperoleh persentase kevalidan
kelayakan mencapai 89,28%.
c. Penilaian dari ahli pembelajaran memperoleh persentase kevalidan
kelayakan mencapai 100%.

91
d. Penilaian dari ahli bahasa memperoleh persentase kevalidan
kelayakan mencapai 90%.
3. Hasil analisis dan menyatakan bahwa uji pre-test dan post-test pada
taraf signifikan 5% = 2,66. Karena diperoleh dalam hitungan ttabel (baik
taraf signifikan 5% maupun 1%) yaitu 2,66%<7,90>2,00 sehingga Ha
yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
keterampilan mengukur pengukuran sudut dan menentukan jenis-jenis
sudut sebelum dan sesudah menggunakan media Pop-Up Book kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi. Selanjutnya hasil t-test
pada taraf signifikan 5% maupun 1% diperoleh 2,66<7,90>2,00 untuk
menilai test, karena thitung > ttabel maka h0 ditolak. Dari dua hasil
perbandingan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran yang dikembangkan tersebut dapat dinyatakan valid dan
dapat meningkatkan keterampilan mengukur dan menentukan jenis-
jenis sudut pada pengukuran sudut menggunakan busur siswa kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.

B. Saran
Saran-saran yang diajukan meliputi saran untuk keperluan
pemanfaatan produk dan saran pengembangan lanjutan, secara rinci berikut
penjelasan terkait dengan saran-saran :
1. Saran Pemanfaatan
Berdasarkan catatan saat uji coba produk hasil pengembangan
yang telah dilakukan, penulis memberikan beberapa saran untuk
mengoptimalkan pemanfaatan media pop-up book ini. Saran tersebut
antara lain :
a. Dalam pengembangan media hendaknya yang perlu diperhatikan
adalah tahapan dalam mengembangkan media.
b. Media pop-up book disusun sesuai dengan karakteristik peserta didik
kelas IV MI/SD, sehingga diharapkan dapat menggunakannya secara
mandiri.

92
c. Media pop-up book ini disesuaikan dengan Kurikulum 2013 (K13)
kelas IV MI/SD dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
menentukan ukuran sudut dengan menggunakan busur derajat ini
dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Saran untuk pengembangan lanjutan
Berdasarkan catatan uji coba produk hasil pengembangan yang
telah dilakukan, penulis memberikan beberapa saran untuk
mengoptimalkan pemanfaatan media pop-up book ini. Saran tersebut
antara lain :
a. Media ini hanya memuat satu materi. Oleh karena itu, perlu
ditambah dengan materi bahasan yang lain.
Keterbatasan materi, yang penulis sajikan pada media pop-up
book. Penulis sangat berharap bagi peneliti selanjutnya agar dapat
menambah referensi pada media yang dikembangkan seperti
menambahkan materi pengukuran panjang dan berat, serta menambah
kemenarikan desain pop-up book agar lebih menarik lagi.

93
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Asyhar, Rayandra, H. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.


Jakarta: GP Press.

Hamalik, Oemar. 2015. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Karso, dkk. 2009. Pendidikan Matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka.

Kurniasih, Imas & Sani, Berlin. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep &
Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Ma’as, Shobirin. 2016. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah


Dasar. Yogyakarta: Deepublish.

Mulyatiningsih, Endang. 2011. Evaluasi Proses Suatu Program. Jakarta: Bumi


Aksara.

Musfiqon, HM. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Belajar. Jakarta:


Prestasi Pustakaraya.

Nasution. 2007. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta:Bumi Aksara.

Putra, Nusa. 2013. Research and Development Penelitian dan Pengembangan


Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sufri, dkk. 2010. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Gaung Persada Press.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif Dan Research And


Development. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


PT.Alfabeta

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.


Jakarta: Bumi Aksara.

94
95

Sundayana, Rostina. 2015. Meda dan Alat Peraga Dalam Pembelajaran


Matematika. Bandung: Alfabeta.

Sundayana, Rostina. 2016. Media dan Alat Peraga Dalam Pembelajaran


Matematika. Bandung: Alfabeta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media
Group.

Sutrisna, Sulis. 2006. Genius Matematika Kelas 5 SD. Jakarta: Wahyu Media.

Tegeh, Made, Dkk. 2014. Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Yusuf, Muri. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian


Gabungan. Jakarta: Kencana

Skripsi

Anisa, Naila Nur. (2018). Skripsi. Pengembangan Media Pembelajaran Tematik


Pop-Up Book Tema Cita-citaku Kelas IV Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas PGRI Semarang.

Hanifah, Alifatul. (2017). Skripsi. Pengembangan Media Pop-Up Book Materi


Bencana Banjir Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas 1
MIN Sukosewu Gandusari Kabupaten Blitar. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Dula, Stefani Nadya G. (2017). Pengembangan Media Pop-Up Book Pada Materi
Bentuk Permukaan Bumi Untuk Siswa Kelas III SDN Mangunsari
Semarang. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Mulianti, Eli Sri. (2017). Skripsi. Pengembangan Media Pembelajaran Pop-Up


Book Pembelajaran Matematika Kelas II MI Ma’arif Bego Maguwoharjo
Slamen Yogyakarta. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Aprilia, Eka. (2018). Skrips. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika


Berupa Kotak Pop-Up pada Materi Bangun Ruang Untuk Anak Autisme.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung.

Internet

Dzuanda. (2011). Design Pop Up Child Book Puppet Figures Series Gatotkaca.
Jurnal Library ITS Undergraduate. http://library.its.undergraduate.ac.id.
Di akses pada tannggal 5 Januari 2019
96

Mulyaningsih, E. (2016). Pengembangan-model-pembelajaran.pdf. from


http://staff.uny.ac.id:http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/d
ra.-endang-mulyaningsih-mpd/7cpengembangan-model-
pembelajaran.pdf. di akses pada tanggal 5 Januari 2019
LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

Judul Penelitian : Pengembangan Media Pembelajaran Matematika berupa


Pop-Up Book di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Ittihad Kota Jambi
Sasaran Program : Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota
Jambi
Mata Pelajaran : Matematika
Pelajaran ke­ : 6 (enam)/Pengukuran Sudut
Peneliti : Inna El Wida
Validator : En, D�fi­hlaru, M .rd
Petunjuk:
1. Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat
Bapak/Ibu selaku ahli materi terhadap kelayakan produk Media
Pembelajaran Matematika Berupa Pop-Up Book di kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.
2. Pendapat, saran, penilaian, dan kritik, yang membangun dari Bapak/Ibu
sebagai ahli materi akan sangat membantu dan bermanfaat untuk
peningkatan kualitas materi pada media.
3. Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon Bapak/Ibu memberikan
pendapat pada setiap pemyataan lembar evaluasi mi dengan
memberikan tanda eek ( ­V) pada kolom yang telah disediakan.
Keterangan:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 =Kurang
4. Komentar Bapak/Ibu dimohon untuk ditulis pada kolom yang telah
disediakan.

Anda mungkin juga menyukai