SKRIPSI
LINA RUKMANA
NIM. TPG. 161909
SKRIPSI
LINA RUKMANA
NIM. TPG. 161909
i
ii
iii
iv
v
vi
PERSEMBAHAN
Bismillaahirrahmaaniraahiim
Segala puja dan puji bagi Allah Tuhan semesta alam, tempat meminta
pertolongan, pengampunan serta petunjuk kepada-Nya.
Skripsi Ini Ku Persembahkan Untuk:
Ibu dan Bapak Tercinta
Ibu ku Wiwik Nurhayati dan Bapak ku Subagiyo, terima kasih atas doa, motivasi,
semangat, cinta, kasih, dan sayang. Yang telah berkorban dan berjasa, baik berupa
moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan Pendidikan ini..
Adik Ku Tersayang
Adik ku Jannatin Aliyah terima kasih telah memberikan semangat serta doa
selama ini, semoga kita menjadi orang yang berguna di masa yang akan datang..
Teman-Teman Ku
Terima kasih telah menjadi motivasi tersendiri bagi penulis untuk segera
menyelesaikan Pendidikan ini..
vii
MOTTO
.جات
َ دَ َر َي ْزفَعِ هللاُ الَّذِينَ َءا َمنُوا ِمن ُك ْم َوالَّذِينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم
Artinya :”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan.”(QS.Al-Mujadalah:11)
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim yang
kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradah-Nya hingga
skripsi ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam atas Nabi SAW pembawa
risalah pencerahan bagi manusia.
1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asyari, MA, Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE,ME, selaku wakil
Rektor I, Bapak Dr. As‟ad Isma, M.Pd, selaku wakil Rektor II, Bapak Dr.
Bahrul Ulum, selaku wakil Rektor III UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Ibu Dr. Risnita, M.Pd, selaku wakil dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Bapak Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I, selaku wakil dekan II Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan, dan Ibu Dr. Yusria, S.Ag, M.Ag, selaku wakil dekan III Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Ikhtiati, M.Pd.I dan Nasyariah Siregar, M.Pd.I, Selaku Ketua Program
Studi Dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd.I, selaku dosen Pembimbing I dan Ibu Kiki
Fatmawati, M.Pd.I, selaku dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
ix
x
ABSTRAK
xi
ABSTRACT
xii
DAFTAR ISI
xiii
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 24
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 25
E. Teknik Analisis Data ................................................................................ 27
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ...................................................... 28
G. Jadwal Penelitian ..................................................................................... 31
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum ....................................................................................... 32
B. Temuan Khusus dan Pembahasan .......................................................... 40
1. Temuan Khusus ................................................................................
a. Upaya Guru Dalam Membentuk Karakter Tanggung Jawab
Melalui Kegiatan Keagamaan Pada Siswa Kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi .............................. 40
b. Faktor pendukung dan penghambat dalam membentuk
Karakter Tanggung Jawab Melalui Kegiatan Keagamaan Pada
Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi ..... 50
c. Solusi untuk mengatasi hambatan dalam membentuk
karakter tanggung jawab melalui kegiatan keagamaan pada
siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi ...... 57
2. Pembahasan ....................................................................................... 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 66
B. Saran ........................................................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Karakter yang harus dibentuk pada diri peserta didik tentu banyak macamnya,
salah satunya tangggung jawab yang merupakan bagian dari nilai karakter yang
penting untuk diterapkan pada peserta didik. Tanggung jawab itu sendiri
merupakan suatu sikap dan perilaku seseorang untuk dapat melaksanakan tugas
dan kewajiban yang harus dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat dan
lingkungan sekitar. Dengan adanya tanggung jawab maka peserta didik akan
memiliki beban yang harus diselesaikan terkait masalah yang sedang dialami.
Apabila karakter tanggung jawab dapat diterapkan dengan baik pada peserta didik
khususnya peserta didik pada sekolah tingkat dasar, maka akan meningkatkan
kualitas Pendidikan di Indonesia.(Lickona, 2013, hal. 72)
Upaya pengembangan nilai-nilai karakter di lembaga Pendidikan, seorang
guru dituntut untuk tidak hanya terfokus dalam kegiatan belajar mengajar
didalam kelas saja, tetapi juga harus mengarahkan kepada siswanya dalam bentuk
implementasi keagamaan. Pembinaan keagamaan di Madrasah Ibtidaiyah tentu
masih membutuhkan bimbingan guru, dimana guru membimbing, menuntun,
memberikan contoh, bahkan menghantarkan anak pada kedewasaan yang muslim.
Contoh kegiatan keagamaan yang dapat diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah antara
lain, membaca doa bersama sebelum jam pelajaran di mulai, membaca surat-surat
pendek, sholat dhuha dan sholat dhuhur berjamaah, melaksanakan peringatan hari
besar islam (PHBI), dan pesantren kilat.
Selain kegiatan keagamaan yang mendukung pendidikan karakter, lingkungan
sekolah hendaknya juga harus membiasakan kegiatan yang dapat membentuk
karakter siswa seperti, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, kedisiplinan,
sikap saling menghormati, dan lain sebagainya, serta keteladanan yang diberikan
oleh guru. Salah satu lembaga yang peduli akan Pendidikan karakter dalam bidang
keagamaan adalah Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi, yang mana
merupakan salah satu sekolah yang mengusung Pendidikan karakter sebagai
terwujudnya visi dan misi Madrasah yaitu untuk membentuk karakter siswanya
sesuai dengan karakter islam.
Jenis kegiatan keagamaan yang diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Ihsan Kota Jambi antara lain, melaksanakan sholat dhuha berjamaah, sholat
3
B. FOKUS PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, untuk mempermudah peneliti
dalam menganalisis hasil penelitian dan menghindari penyimpangan dalam
pembahasan penelitian ini, maka penelitian memfokuskan pada lingkup upaya
guru dalam membentuk karakter tanggung jawab melalui kegiatan keagamaan
yang dilakukan pihak sekolah dan mengambil fokus di kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi.
4
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya guru kelas dalam membentuk karakter tanggung jawab
melalui kegiatan keagamaan siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Ihsan Kota Jambi ?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam membentuk karakter
tanggung jawab melalui kegiatan keagamaan pada siswa kelas IV di
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi ?
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan dalam membentuk karakter
tanggung jawab melalui kegiatan keagamaan pada siswa kelas IV di
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi?
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan pada intinya adalah bimbingan yang diberikan kepada anak
sehingga anak mampu mengeluarkan potensi yang berada dalam dirinya
untuk keberlangsungan hidupnya dikemudian hari. Sedangkan kata karakter
dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai tabiat, sifat-
sifat kejiwaan,akhlak atau budi pekerti yang membedakan sesorang dengan
yang lain.
Secara terminology D.Yahya khan (2010) menyatakan bahwa karakter
adalah sikap pribadi yang stabil hasil proses konsolidasi secara progresif
dan dinamis, integrasi antara pernyataan dan tindakan. Sedangkan Suyanto,
menyatakan bahwa karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama baik dalam
lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yag
berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap
mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang dibuat. (Muslich,
2018, hal. 70)
Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap
individu untuk dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,
bangsa, dan negara. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku
manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa,diri sendiri,
sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran,
sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama,
hukum, tata krama, budaya, adat istiadat, dan estetika. (Mukhlas&
Hariyanto, 2017, hal. 41)
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, karakter merupakan sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseoarang dengan
yang lain. Dengan demikian karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik yang
6
7
n. Cinta Damai
Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadirannya, diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, social dan budaya) dan negara.
o. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan
yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
p. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
q. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang
lain dan masyarakat yang membutuhkan.
r. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan
Yang Maha Esa. (Syamsul Kurniawan, 2017, hal. 41)
dasar keturunan. Sifat yang diturunkan itu pada garis besarnya ada dua
macam yaitu:
a) Sifat jasmaniyah, yakni kekuatan dan kelemahan otot-otot dan
urat sarap orang tua yang dapat diwariskan kepada anaknya
b) Sifat ruhaniyah, yakni lemah dan kuatnya suatu naluri dapat
diturunkan pula oleh orang tua yang kelak mempengaruhi
perilaku anak cucunya.
b. Faktor Eksternal
1) Pendidikan
Pertumbuhan karakter tidak dapat dipisahkan dari proses Pendidikan.
Tujuan pendidikan ialah menyiapkan manusia supaya hidup dengan
kehidupan yang sempurna. Pendidikan mempunyai peran yang sangat
penting dalam pembentukan karakter seseorang. Begitu pentingnya
faktor pendidikan itu sehingga dengan pendidikan naluri yang terdapat
pada seseorang dapat dibangun dengan baik dan terarah.
2) Lingkungan
Disamping faktor hereditas, faktor lingkungan sangat berpengaruh
terhadap pembentukan karakter, misalnya seorang anak yang dilahirkan
tumbuh besar dan bergaul dengan orang disekitarnya. Terutama keluarga,
keluarga memiliki konstribusi dalam pembentukan karakter anak.
Keluarga adalah lingkungan pertama yang membina dan
mengembangkan pribadi seorang anak.
lebih efektif dan efisien kepada peserta didiknya, guru dapat melakukan
beberapa cara sebagai berikut:
a. Memberi pengertian pada peserta didik apa itu sebenarnya tanggung
jawab. Tanggung jawab adalah sikap ketika kita harus bersedia menerima
akibat dari apa yang telah kita perbuat.
b. Perlu adanya pembagian tanggung jawab peserta didik satu dengan yang
lain. Batas-batas dan aturan-aturannya harus jelas dan tegas agar peserta
didik lebih diarahkan.
c. Mulailah memberikan pelajaran kepada peserta didik tentang rasa
tanggung jawab dari hal-hal kecil, tentunya jika hal-hal kecil bisa
dijalankan dengan baik, berikutnya peserta didik bisa diajarkan rasa
tanggung jawab yang lebih besar. (Syamsul Kurniawan, 2016, hal.158)
Berikut ini merupakan indikator tanggung jawab yang akan digunakan
oleh peneliti sebagai pedoman penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan:
a. Melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan tidak lari dari tugas
yang harus diselesaikan
b. Berani menanggung konsekuensi dari sikap, perkataan, dan perilaku
c. Menyelesaikan kewajiban disekolah
d. Memiliki kedisiplinan
7. Kegiatan Keagamaan
a. Pengertian Kegiatan Keagamaan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kegiatan berasal dari kata
giat yang berarti rajin, bergairah dan bersemangat. Terdapat imbuhan
ke-an yang mempunyai makna melakukan suatu pekerjaan. Jadi
kegiatan adalah aktifitas, usaha, pekerjaan. (http//kamus besar Bahasa
Indonesia.org/kegiatan, diakses pada tanggal 10 september 2019 pada
pukul 15.20 WIB)
Sedangkan pengertian dari keagamaan itu sendiri berasal dari
agama yang kemudian mendapat awalan “ke” dan akhiran”an”,
sehingga membentuk kata baru yaitu “keagamaan”. Jadi keagamaan
19
B. Studi Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Afriyanto pada tahun 2018,
Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul “ Pembentukan
karakter tanggung jawab dan bersahabat melalui kegiatan karawitan”.
Pembentukan karakter tanggung jawab dalam penelitian ini tercermin
dari pemberian pemahaman wawasan global tentang perkembangan
karawitan yang sudah mendunia agar pesrta didik melaksanakan tugas
dengan sepenuh hati, adanya rangsangan event sehingga anak merasa
ada kesempatan untuk tampil, giat latihan, konsekuensi untuk selalu
hadir latihan secara rutin.
Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu sama-sama membahas tentang pembentukan karakter
tanggung jawab pada siswa. Sedangkan perbedaannya terletak pada
proses pelaksanaan,, dalam penelitian ini yakni melalui kegiatan
karawitan sedangkan penulis akan mengkaji upaya pembentukan
karakter siswa melalui kegiatan keagamaan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Listya Rani Aulia pada tahun 2016,
Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul “Implementasi religius
dalam pendidikan karakter bagi peserta didik di sekolah dasar juara
Yogyakarta”. Dari hasil penelitian ini bahwasannya pelaksanaan
Pendidikan karakter yang telah diterapkan di sekolah dasar juara
Yogyakarta yaitu bagaimana sekolah mempersiapkan peserta didik agar
menjadi generasi yang dekat dengan Allah dan Rosul-Nya. Pendidikan
22
METODE PENELITIAN
23
24
2. Kecukupan referensi
Referensi disini adalah adanya pendukung untuk membeuktikan data
yang telah ditemukan oleh peneliti (Sugiyono, 2016, hal.275). kecukupan
referensi, peneliti menggunakan alat bantu perekam, kamera atau video.
Kecukupan referensi membantu peneliti dalam waancara kepada informan
dan mengamati fenomena yang terjadi di lapangan sesuai dengan fokus
penelitian dengan mengambil gambar atau video. Data dan informasi yang
diperoleh dapat digunakan sebagai dasar untuk menguji data ketika
diadakan analisis data dan penafsiran sehingga peneliti tidak lagi
mengalami kesulitan ketika menyusun laporan dari penelitian tersebut.
3. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data atau pembanding
data. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu. Peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data,
yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan
data dan berbagai sumber data. Triangulasi berarti peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari
sumber yang sama. (Sugiyono, 2016, hal. 241)
Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis triangulasi yaitu
triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
a. Triangulasi sumber
Adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai
metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara,
peneliti juga melakukan observasi, dokumen tertulis, arsif, catatan resmi,
gambar atau foto. Peneliti melakukan perbandingan dari sumber data
yang telah didapatkan.
b. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik juga digunakan dalam penelitian ini, peneliti
mengecek hasil data yang diperoleh melalui beberapa teknik
pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk
30
A. Temuan Umum
1. Historis dan Geografis
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan letak dan geografisnya sangatlah
strategis, yang mana terletak di Jl. Masjid Nurul Ihsan RT. 02. No. 01.
Kel. Pematang Sulur Telanaipura Kota Jambi. Yang mana terletak
ditengah-tengah lingkungan masyarakat, namun jauh dari keramaian
sehingga memberikan ketenangan kepada siswa saat melaksanakan
proses pembelajaran dan adanya pagar yang mengelilingi bangunan
sekolah sehingga dapat meningkatkan rasa aman dari gangguan pihak
luar terhadap sekolah. Keberadaan lokasi Madrasah Nurul Ihsan
sangatlah mudah dijangkau dan ditemukan oleh masyarakat.
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan berdiri sejak tanggal 22 mei
1992, sebagai Madrasah sore sampai tahun 2008. Madrasah mengalami
perubahan menjadi Madrasah pagi yakni mulai tanggal 04 Maret 2008.
Sejalan dengan perkembangan zaman, Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Ihsan terus mengalami perubahan kearah yang lebih baik. Berbagai
prestasi akademik dan non akademik banyak diraih oleh siswa setiap
tahunnya. Pada awal berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan
menerima 24 siswa dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya,
dan saat ini jumlah seluruh siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan
sebanyak 155 siswa/i. Dan terus berbenah dibawah kepemimpinan
kepala madrasah yang telah beberapa kali mengalami pergantian yakni
sebagai berikut:
1. Bapak Musyafiruddin, A.Md periode 2008-2010
2. Ibu Azizah, S.Ag periode 2010-2013
3. Ibu Rostini, S.Pd.I periode 2013-2014
4. Ibu Hj. Three hartati, S.Ag periode 2014-2016
5. Ibu Endang Susilawati, S.Pd.I periode 2016 sampai sekarang.
32
33
3. Strukur Organisasi
Dalam suatu Lembaga Pendidikan tentunya ada setruktur
organisasi yang dijadikan sebagai pedoman menjalankan tugas pokok
dan fungsi dari masing-masing personel sekolah. Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Ihsan Kota Jambi saat ini dipimpin oleh oleh Ibu Endang
Susilawati, S.Pd.I yang bertugas sebagai kepala sekolah yang tentunya
mengkoordinir kegiatan sekolah, agar kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan dengan semestinya.
Selain Kepala Sekolah sebagai pimpinan, disamping itu wali kelas
juga memegang peranan penting yaitu bertanggung jawab dalam
melaksanakan administrasi kelas yang diercayakan kepadanya, untuk
menunjang kelancaran proses pembelajaran dalam Pendidikan.
Dengan adanya struktur organisasi akan memudahkan kepala
sekolah mengadakan pengawasan, koordinasi dan pengambilan
keputusan-keputusan yang diperlukan dalam tubuh organisasi,
sedangkan organisasi tanpa struktur, membuat personil sulit untuk
melaksanakan aktivitas dalam melaksanakan kegiatan program kerja
berdasarkan tugas pokok dan fungsi masing-masing personil.
Kemudian dalam organisasi harus mempunyai program kerja yang
jelas, sehingga mempermudah dalam pencapaian tujuan organisasi.
Untuk itulah mengenai struktur organisasi Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Ihsan Kota Jambi dapat dilihat pada gambar berikut.
35
Ketua Yayasan
M. Yusuf Munir, S.KM
]‟
Ketua Komite Kepala Madrasah
uuu\e
Prof.Dr.H.M. Rachmad, Endang Susilawati, S.Pd.I
R.SE, ME
TU Bendahara
Rahma Dewi Kusmala S, S.Pd
Majelis Guru
MI Nurul Ihsan
Siswa
MI Nurul Ihsan
36
4. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
Pendidikan. Yang termasuk kedalam tenaga kependidikan adalah
kepala satuan Pendidikan, pendidik, dan tenaga Pendidikan lainnya.
Berikut tenaga kependidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota
Jambi.
Tabel 4.1
Tenaga kependidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan
Kota Jambi
No Nama Jabatan
11 Rahma TU/Operator
a. Keadaan Guru
Guru adalah pelaksanaan dan pengembangan program
kegiatan dalam proses belajar mengajar. Dimana guru merupakan
tenaga edukatif yang bertugas mengajar, mendidik, membimbing
siswa dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan. Guru di
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan kota Jambi mempunyai tugas
utama dalam mengolah pelajaran untuk disampaikan kepada
siswanya. Selain itu guru Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan kota
Jambi juga harus menjalankan tugas piket dan sebagai wali kelas.
Berikut adalah daftar nama guru kelas dan bidang studi di
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi pada tahun ajaran
2019/2020 dapat dilihat pada tabel berikut :
b. Keadaan Siswa
Didalam Pendidikan ada beberapa unsur yang harus ada, agar
proses pembelajaran terlaksana dengan baik. Salah satu unsur
tersebut adalah anak didik. Anak didik merupakan unsur yang tidak
dapat diabaikan keberadaannya dalam proses pembelajaran, sebab
anak didik merupakan objek dari Pendidikan. Demikian juga
halnya dengan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi.
Berikut merupakan data siswa Madrash Ibtidaiyah Nurul Ihsan
Kota Jambi yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel. 4.3
Data Jumlah Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan
Kota Jambi
Tahun
To-
2019/ Kelas
tal
2020
Kelas Kelas II Kelas Kelas Kelas Kelas
I III IV V VI
LK PR LK Pr L Pr LK Pr LK Pr LK Pr
K
9 14 13 16 15 7 10 10 19 9 19 14
Jumlh 23 29 22 20 28 33 155
3. Ruang TU 1 Baik
6. (
Kantin 2 Baik
9. TempatSWudhu 3 Baik
u
10. Toilet 2 Baik
m
b
(Sumber: Arsip MI Nurul Ihsan Kota Jambi)
rendah satu, dua, dan tiga itu kan masih pada tahap belajar
ya, jadi lebih membutuhkan bimbingan dari seorang guru,
mulai dari bacaan sholat sampai doa. Tapi bukan berarti yang
kelas tinggi terlepas dari bimbingan guru ya, Namanya juga
anak tingkat dasar, ada gurunya ada mereka ribut sana-sini
apalagi kalau tidak diawasi. Intinya guru itu harus
membimbing, mengarahkan dan tentunya juga menjadi
teladan bagi siswanya. (wawancara, 11 januari 2020)
Harapan kepala sekolah disekolah tersebut begitu besar, agar
semua guru khususnya wali kelas untuk selalu memberikan
bimbingan serta mengarahkan siswa-siswinya agar memiliki
karakter yang baik dari segala segi. Dan tentunya guru dapat
dijadikan contoh dan panutan bagi anak didik.
Sebagaimana wawancara penulis dengan Muhammad Alqis,
salah satu siswa kelas IV yang mengatakan:
“Sebelum masuk kelas kami sholat dhuha dulu di masjid, sama
ibuk Nova. Kalau nggak ada ibuk kami ribut, lari-lari sampe
kena marah sama ustad. Soalnya gak ada yang mau adzan,
terus buk Endang datang nyuruh kami adzan sama bilang gak
boleh ribut sampai buk Nova datang. Tapi kami ribut lagi
kalau ibu kepala sekolah keluar, kalau ibuk Nova sudah
datang baru kami diam semua takut soalnya. Terus ibuk
nanya biasanya sudah adzan, kalau belum ibuk nanya lagi
siapa yang piket hari ini, terus suruh adzan sama jadi imam
sholat”. (wawancara, 18 januari 2020)
Program muhadharah
50
1. Faktor Pendukung
Adapun faktor pendukung dalam membentuk karakter
tanggung jawab siswa di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota
Jambi adalah sebagai berikut:
a) Sarana dan Prasarana
Dalam membentuk karakter tanggung jawab pada siswa di
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi, keberadaan
sarana prasarana sangat dibutuhkan, tanpa adanya sarana dan
prasarana maka pembentukan karakter siswa tidak akan
berjalan dengan optimal. Sebagaimana hasil wawancara
peneliti dengan ibu Endang Susilawati, S.Pd.I selaku kepala
Madarasah berikut ini.
2. Faktor penghambat
Adapun faktor yang menghambat dalam pembentukan karakter
siswa di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi sebagai
berikut.
53
a) Keterbatasan waktu
Berikut hasil wawancara peneliti dengan ibu Nova Arilawati
Ritonga, M.Pd selaku wali kelas IV berikut:
Pengaruh lingkungan
sekitar
2. Pembahasan
Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik
memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
kebangsaan, kemudian nilai-nilai tersebut dapat terwujud dalam pikiran,
sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma
agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Dalam membentuk karakter siswa tentunya tidak terlepas dari
upaya yang dilakukan oleh guru itu sendiri. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan
Kota Jambi, bahwasannya upaya yang dilakukan guru dalam
membentuk karakter tanggung jawab siswa yaitu melalui kegiatan-
kegiatan keagamaan yang sudah terprogramkan dengan baik dalam
kegiatan rutin setiap harinya maupun kegiatan keagamaan pada hari
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penulis di Madrasah Ibtidayah Nurul
Ihsan Kota Jambi mengenai Upaya Guru Dalam Membentuk Karakter
Tanggung Jawab Melalui Kegiatan Keagamaan Pada Siswa Kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi.
Maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Upaya guru dalam membentuk karakter tanggung jawab melalui
kegiatan keagamaan pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Ihsan Kota Jambi adalah melalui kegiatan rutinitas yakni
melaksanakan sholat dhuha berjamaah, sholat dhuhur berjamaah,
program tahfiz juz 30, dan program muhadharah.
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam membentuk karakter
tanggung jawab melalui kegiatan keagamaan pada siswa kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi, faktor pendukung
meliputi: 1) Adanya sarana dan prasarana, 2) Adanya kejasama pihak
sekolah dengan orang tua siswa sedangkan faktor yang menghambat
antara lain: 1)Keterbatasan waktu, 2) Minimnya perhatian orang tua
terhadap perkembangan karakter siswa, 3) Pengaruh lingkungan
sekitar.
3. Solusi untuk mengatasi hambatan dalam membentuk karakter
tanggung jawab melalui kegiatan keagamaan siswa kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi, yaitu: 1) Mengintegrasian
pendidikan karakter ke dalam proses pembelajaran, 2) Pihak sekolah
menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik.
67
B. Saran
Adapun saran-saran penulis setelah membuat kesimpulan adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Madrasah, diharapkan dapat selalu memberikan
kontribusi dengan berbagai pendekatan yang dilakukan baik kepada
siswa, orang tua dalam pembinaan karakter siswa kearah yang lebih
baik.
2. Bagi guru, baik guru kelas maupun guru umum hendaknya
meningkatkan kerjasama dalam mengimplementasikan Pendidikan
karakter tanggung jawab pada siswa, guru juga harus memberikan
keteladanan yang baik untuk siswanya dalam segala hal baik didalam
maupun diluar sekolah.
3. Bagi siswa, diharapkan dapat belajar dengan sungguh-sungguh
sehingga dapat menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas disertai
dengan karakter yang baik dan luhur.
68
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal dan Ahmad Amrullah. 2017. Pedoman Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa. Yogyakarta : Gava Media.
Ani nur aeni. 2014. Pendidikan Karakter Untuk Siswa SD Dalam Perspektif
Islam. Mimbar Sekolah Dasar. Vol.1. No.1.Hal. 50-58.
Direktorat Jendral. 2010. Draf Grand Design Pendidikan Karakter Arah Serta
Tahapan dan Prioritas Pendidikan Karakter Bangsa Tahun 2010 – 2025.
Diroktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam. 2005. Pedoman Integrasi
Pendidikan Kecakapan Hidup Dalam Pembelajaran. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Eko Afriyanto. 2018. Pembentukan karakter tanggung jawab dan bersahabat
melalui kegiatan karawitan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Gunawan, Imam. 2015. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Helmawati. 2014. Pendidikan Keluarga. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Hermino, Agustinus. 2014. Manajemen Kurikulum Berbasis Krakter. Bandung :
Alfabeta.
Hidayatullah, M Furqon. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Peradaban
Bangsa. Yuma Pustaka.
Husaini, Usman dan Purnomo Setiady Akbar. 2011. Metodologi Penelitian Sosial.
Jakarta: Bumi Aksara.
Http://kbbi.web.id/bentuk diakses pada tanggal 10 september 2019. Pukul 14.23
WIB.
Http://kamus besar Bahasa Indonesia.org/kegiatan diakses pada tanggal 10
september 2019. Pukul 15.20 WIB.
Jalaludin. 2001. Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa. Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
69
A. Pedoman Observasi
1. Kondisi tempat ibadah
2. Mengamati bentuk-bentuk pembentukan karakter siswa
3. Mengamati pelaksanaan kegiatan keagamaanm
4. Mengamati perilaku siswa
5. Mengamati kondisi sarana dan prasarana
B. Pedoman Wawancara
1. Wawancara dengan kepala madrasah
a. Bagaimana gambaran singkat mengenai latar belakang Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi
1) Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota
Jambi
2) Letak geografis Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi
3) Tujuan berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi
4) Visi dan misi Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Kota Jambi
5) Keadaan staf, tenaga pengajar/pendidik dan peserta didik
b. Bagaimana kualifikasi akademik guru dimadrasah ini
c. Apa yang ibu ketahui tentang Pendidikan karakter
d. Sejauh mana madrasah ini menerapkan Pendidikan karakter
e. Kegiatan apa saja yang mendukung keberhasilan Pendidikan
karakter di madrasah ini
f. Apa saja kegiatan keagamaan yang diterapkan dimadrasah ini
g. Bagaimana kerjasama antara pihak sekolah dengan orang tua
dalam membentuk karakter siswa
h. Apa saja faktor pendukung serta penghambat dalam membentuk
karakter siswa
i. Bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan yang ada dalam
membentuk karakter tanggung jawab siswa melalui kegiatan
keagamaan
C. Pedoman Dokumentasi
1. Keadaan geografis sekolah
2. Struktur organisasai sekolah
3. Visi dan misi sekolah
4. Keadaan guru dan siswa
5. Keadaan sarana dan prasarana
6. Macam-macam kegiatan keagamaan yang diterapkan sekolah
Lampiran II
HASIL WAWANCARA
HASIL WAWANCARA
HASIL WAWANCARA
Email : linarukmana30@gmail.com
Riwayat Pendidikan
MOTTO Hidup