Anda di halaman 1dari 96

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA

MASA PANDEMI COVID 19 DI SEKOLAH


MENENGAH PERTAMA NEGERI 3
KOTA JAMBI

SKRIPSI

OLEH:
YULIA FATMA
NIM. 201172451

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA
MASA PANDEMI COVID 19 DI SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI 3
KOTA JAMBI

SKRIPSI

Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk Mendapatkan gelar


Sarjana Pendidikan (S.Pd)

OLEH:
YULIA FATMA
NIM. 201172451

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
PERSEMBAHAN

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang.

Dengan rasa syukur dan bahagia kupersembahkan skripsi ini untuk

Ayahanda Sofyan M, dan Ibunda Sri Rezeki

Yang selalu memperjuangkan hidupku dengan penuh kesabaran, Cinta dan


kasih sayang, sebagai bukti dan rasa banggaku,

Selalu ada do’a agar beliau diberikan kesehatan,

Umur panjang dan terutama selalu ta’at beribadah pada Allah SWT.

Dengan didikan dan pengorbanan yang tak terhingga kepadaku,

Sehingga aku bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua,

Berguna bagi Agama, bangsa dan terlebih mampu dalam

Menjalani kehidupan di masyarakat.

Serta orang tuaku dan saudaraku yang sudah menjadi motivasi bagiku yang juga
selalu ikut mendo’akan agar selalu dipermudah dan diperlancar dalam segala
urusan. Kuucapkan terimah kasih yang tak terhingga

Atas segala yang telah diberikan dalam perjalanan hidupku

Dan untuk keluargaku yang kucinta dan kusayangi seumur hidupku yang selalu
Mendukung dan memotivasi, memberi arahan serta masukan

Sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Dan semoga Allah memberikan berkah dan ridho-Nya. Aamiin.........

viii
MOTTO

ْ‫جعَلْنَا آ َيةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِتَبْ َتغُوا فَضْال مِنْ ر َِّب ُكم‬
َ َ‫جعَلْنَا الَّيْلَ وَالنَّهَارَ آيَتَيْنِ َفمَحَوْنَا آيَةَ اللَّيْلِ و‬
َ َ‫و‬
‫وَلِ َتعَْلمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ َوكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنَاهُ تَفْصِيال‬

Artinya: Dan Kami jadikan malam dan siang hari sebagai dua tanda, lalu Kami
hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kalian
mencari karunia dari Tuhan kalian, dan supaya kalian mengetahui bilangan tahun-
tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.
(Q.S Al-Isra, ayat 12)”.

ix
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada ALLAH SWT, yang telah mencurahkan


rahmat dan karunia-Nya, atas iradahnya hingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Shalawat dan salam atas Nabi SAW pembawa risalah pencerah bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat


akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Tarbiyah dan
keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis Menyadari sepenuhnya
penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi
baik moril maupun materil, untuk itu Penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada :

1. Prof. Dr. H. Su’aidi, MA., Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.

2. Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Dr. Risnita, M.Pd selaku wakil Dekan I, Dr.
Najmul Hayat, M.Pd.I selaku wakil Dekan II, Dr. Yusria, M.Ag selaku wakil
Dekan III.

3. Bapak Muklis, M.Pd.I selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan
Bapak Habib Muhammad M.Ag selaku sekretaris Pendidikan Agama Islam
dan segenap dosen di lingkungan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Dra. Siti Asiah, M.Pd Selaku dosen pembimbing I dan Dra. Siti Ubaidah,
M.Pd.I sebagai pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan
mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Pimpinan Perpustakaan Universitas dan Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN


Sulthan Thaha Saifuddin Jambi serta karyawan yang telah membantu penulis
dalam melengkapi referensi dalam penulisan skripsi ini.

x
7. Kepala Sekolah, Guru, staf dan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3
Kota Jambi yang telah memberikan data dan informasi yang berhubungan
dengan penelitian ini.

8. Kepada teman-teman sejawat dan seperjuangan yang tidak dapat penulis


sebutkan satu persatu, terkhusus kepada PAI-C. semoga kesuksesan senantiasa
mengiringi langkah kita semua, dan juga kakak angkatan maupun adik
angkatan yang turut serta memberikan semangat, doa, motivasi, masukan,
arahan, binaan, nasehat, dan dukungan. Akhirnya semoga Allah SWT
berkenan membalas segala kebaikan dan amal semua pihak yang telah
membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu.

Jambi, 29 Maret 2021

Peneliti

Yulia Fatma
NIM. 201172451

xi
ABSTRAK
Nama : Yulia Fatma
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Masa Pandemi Covid
19 Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi
Skripsi ini membahas tentang: Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Masa
Pandemi Covid 19 Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi.
Pendekatan kualitatif ini dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi di
lapangan, mencatat secara hati-hati, melakukan analisis, membuat laporan. Jenis
penelitian yang di ambil adalah penelitian lapangan yaitu penelitian yang
pengumpulan datanya di lakukan dengan cara memperoleh melalui penyelidikan
berdasarkan objek lapangan. Adapun metode pengumpulan data menggunakan
metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan
analisis domain, taksonomi, kompenensial dan triangulasi. Hasil penelitian
menjelaskan bahwa Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Masa
Pandemi Covid 19 Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi.
Kendalanya yaitu sebagian siswa-siswi di Sekolah menengah pertama negeri 3 Kota
Jambi ada sebagian siswa-siswinya tidak mempunyai handphone yang ramnya
besar, yang tidak mempunyai handphone yang ramnya besar tugas langsung di
kumpul ke sekolah, di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi
mempunyai syarat-syarat dalam mengumpulkan tugas yaitu kalau lewat dari jam
pelajaran siswa-siswi tidak boleh lagi menggumpulkan tugas.
Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran
pendidikan agama islam pada masa pandemi Covid 19 di Sekolah Menengah
Pertama negeri 3 kota jambi, cara mengatasinya : siswa-siswi yang tidak
mempunyai handphone atau hp yaitu cara mengatasinya mengumpulkan tugas
lewat ketua kelas, belajar sama-sama atau belajar kelompok atau bisa juga membuat
grup kelas. Pada masa pandemi ini nilai siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama
Negeri 3 Kota Jambi sangat turun dratis. Ada yang tidak membuat tugas itu cara
mengatasinya dengan cara panggil orang tua agar siswa-siswi tersebut tidak
mengulanginya, yang mengatasi siswa-siswi tersebut ialah guru pendidikan agama
islam. Hasil dalam pembelajaran pendidikan agama islam pada masa pandemi
Covid 19 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi yaitu melalui proses-
proses yang sangat menyedihkan karena nilai siswa-siwi Sekolah Menengah
Pertama Negeri 3 Kota Jambi sangat menurun dratis, proses pembelajarannya tidak
efektif. Mengapa Sekolah Menengah Pertama melaksanakan proses pembelajaran
di rumah ? Karena guru sekolah menengah pertama negeri 3 kota jambi
menjalankan perintah dari pemerintah, Tugas Sekolah Menengah Pertama Negeri 3
Kota Jambi ini menggunakan tugas yang berbentuk pilihan ganda.

Kata Kunci: Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Covid 19

xii
ABSTRACT

Name : Yulia Fatma


Dapartment : Islamic Religious Education
Title : The Learning Islamic Religious Education during the Covid 19
Pandemic at Junior High School 3 in Jambi City

This thesis discusses: The Learning Islamic Religious Education during the Covid
19 Pandemic at Junior High School 3 in Jambi City. This qualitative approach is
carried out intensively, the researcher participates in the field, takes careful notes,
carries out analysis, makes reports. The type of research taken is field research,
namely research in which data collection is carried out by obtaining through
investigations based on field objects. The data collection method uses the method
of observation, interviews and documentation. Data analysis techniques using
domain analysis, taxonomy, compenential and triangulation. The results of the
study explained that the Effectiveness of Learning Islamic Religious Education
during the Covid 19 Pandemic at Junior High School 3 in Jambi City. The problem
is that some of the students at State Junior High School 3 in Jambi City have some
students who do not have cellphones with large RAMs, who do not have cellphones
with large RAMs, direct assignments are gathered to school, in Jambi City 3 Junior
High School have requirements The condition for collecting assignments is that if
it is past class time, students are no longer allowed to collect assignments.
Efforts made by the teacher to overcome obstacles in learning Islamic
religious education during the Covid 19 pandemic at junior high schools 3 in Jambi,
how to overcome them: students who do not have cellphones or cellphones, namely
how to overcome them collect assignments through class leaders, learn together-
the same or study groups or you can also create a class group. During this pandemic,
the grades of Jambi City 3 Junior High School students were very drastic. There are
those who do not make the assignment, how to deal with it, by calling the parents
so that the students do not repeat it, the one who overcomes these students is the
teacher of Islamic religious education. The results in learning Islamic religious
education during the Covid 19 pandemic at Junior High School 3 in Jambi City
were through very sad processes because the grades of Junior High School 3 in
Jambi City had decreased drastically, the learning process was ineffective. Why do
junior high schools carry out the learning process at home? Because the teachers of
the State Junior High School 3 in Jambi City carry out orders from the government,
the Task of the State Junior High School 3 in Jambi City uses an assignment in the
form of multiple choice.

Keywords: Learning, Islamic Religious Education, Covid 19

xiii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PENGESAHAN ............................................................................................. ii

NOTA DINAS ................................................................................................ iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

MOTTO .......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

ABSTRAK ...................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL........................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Fokus Masalah ................................................................................... 9

C. Rumusan Masalah .............................................................................. 9

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Efektivitas Pembelajaran ................................................................... 13

B. Pendidikan Agama Islam ................................................................... 15

C. Pandemi Covid 19 .............................................................................. 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian ..................................................... 22

B. Setting dan Subjek Penelitian ............................................................ 24

xiv
C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 24

D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………… 25

E. Teknik Ananlisis data ......................................................................... 28

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................... 29

G. Jadwal Penelitian .............................................................................. 32

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Temuan Umum .................................................................................. 33

B. Temuan Khusus dan Pembahasan ...................................................... 44

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 63

B. Saran-saran ......................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Identitas SMP Negeri 3 Kota Jambi .................................................


Tabel 4.2 Struktur Organisasi SMP Negeri 3 Kota Jambi ...............................

Tabel 4.3 Keadaan Guru Sekolah SMP Negeri 3 Kota Jambi ........................
Tabel 4.4 Data Pegawai Honor Berdasarkan Jenjang Pendidikan ...................

Tabel 4.5 Jumlah Siswa ...................................................................................

xvi
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran ialah aspek berarti yang ikut memastikan pembangunan

sesuatu bangsa serta negeri. Di indonesia pembelajaran jadi zona yang menemukan

prioritas dari pemerintah selaku upaya buat tingkatkan mutu manusia indonesia

seutuhnya. Buat itu jadi hak tiap anak bangsa buat memperoleh pembelajaran, baik

pembelajaran secara resmi ataupun nonformal.

Pembelajaran bagi para pakar John Dewey, Baginya pembelajaran ialah

sesuatu proses pengalaman. Sebab kehidupan ialah perkembangan, hingga

pembelajaran berarti menolong perkembangan batin manusia tanpa dibatasi oleh

umur. Driyarkara, pembelajaran dimaksud selaku sesuatu upaya dalam

memanusiakan manusia muda ke taraf yang insani.

Pembelajaran dalam pendidikan merupakan proses pendidikan yang biasa

dicoba di lembaga resmi. Pendidikan merupakan proses interaksi antara partisipan

didik dengan guru yang hendak dicoba buat menolong partisipan didik aktif

menekuni ataupun memahami modul pelajaran.

Ada pula Pembelajaran Agama Islam ialah pembelajaran yang disarankan

oleh ajaran Islam selaku upaya buat membentengi krisis moral yang terus menjadi

tumbuh. Pembelajaran Agama Islam ialah salah satu mata pelajaran di sekolah yang

diberikan kepada siswa mulai tingkatan dasar hingga akademi tingi. Sementara itu

1
2

ajaran Islam sendiri penuh dengan nilai- nilai yang wajib dipraktekan oleh

partisipan didik dalam kehidupan tiap hari. Mata pelajaran pembelajaran Agama

Islam hendaknya memperoleh waktu yang propesional, bukan cuma di madrasah

ataupun sekolah yang bernuansa Islam, dan dalam peningkatkan kualitas

pembelajaran Agama Islam wajib dijadikan tolak ukur dalam membentuk sifat serta

karakter partisipan didik buat membangun moral bangsa.( Abdul Majid, 2012: 2).

Di masa teknologi yang dikala ini terus menjadi mutahir, banyak yang

memakai sosial media, baik di dalam ataupun di luar kelas. Jadi sangat berarti buat

menerima teknologi baru serta mempraktikkan manfaatnyadalam sistem

pembelajaran. Dalam prakteknya, lembaga pembelajaran masih mengandalkan

sistem manajemen pendidikan tradisional yang tidak seluruhnya menggunakan

kemampuan media sosial buat membolehkan partisipasi dalam jaringan pendidikan

global, kerja sama serta jejaring sosial, apalagi tidak sedikit pelajar yang

membagikan atensi penuh terhadap teknologi ini buat menunjang proses belajar

mereka.

Pada dini tahun 2020, dunia lagi waspada dengan suatu virus yang diucap

dengan corona virus yang menimbulkan penyakit COVID- 19. COVID- 19

memunculkan penyakit mulai dari flu. COVID- 19 disebabkan oleh tipe corona

virus yang baru. Virus ini merupakan tipe virus yang baru sehingga penyakit ini

belum diketahui sampai terbentuknya wabah COVID- 19 di Wuhan, Cina pada

bulan Desember 2019. Permasalahan penyakit COVID- 19 timbul serta

menginfeksi manusia awal kali di provinsi Wuhan, Cina.


3

Pada dini kemunculan COVID- 19, COVID- 19 awal mulanya diprediksi

merupakan penyakit pneumonia, yang mempunyai indikasi semacam flu pada

biasanya Gejalanya merupakan antara lain demam, batuk, lelah, tidak nafsu makan

serta sesak nafas. Tetapi nyatanya COVID- 19 berbeda dengan flu biasa serta

apalagi COVID- 19 bisa tumbuh dengan amat kilat hingga bisa menyebabkan

peradangan lebih parah serta kandas organ. Keadaan darurat ini paling utama

terjalin pada penderita dengan permasalahan kesehatan tadinya.

COVID- 19 merupakan penyakit yang meluas. COVID- 19 bisa meluas

dengan gampang lewat batuk ataupun nafas yang dikeluarkan oleh pengidap

COVID- 19. Percikan batuk serta nafas oleh pengidap COVID- 19 yang jatuh ke

permukaan barang hendak bisa menularkan penyakitnya lewat barang tersebut.

Apabila seorang memegang barang ataupun menghisap percikan tersebut setelah

itu Dia memegang hidung mata ataupun mulutnya hingga Dia bisa tertular COVID-

19.

Penularan COVID- 19 sangatlah kilat sehingga Organisasi Kesehatan

Dunia( World Health Organization) menetapkan virus corona ataupun COVID- 19

ini selaku pandemi pada bertepatan pada 11 Maret 2020. Status epidemi global

ataupun pandemi ini menunjukkan penyebaran COVID- 19 berlangsung sangatlah

kilat sampai nyaris tidak terdapat negeri di dunia yang bisa bebas dari virus corona.

COVID- 19 sudah jadi pandemi, sehingga pemerintah di bermacam negeri sudah

mempraktikkan lockdown ataupun karantina. Pandemi Covid- 19 berdampak Besar

pada berbagai zona, salah Satunya pembelajaran. Dunia pendidikan juga ikut

merasakan akibatnya.
4

Pendidik wajib memastikan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun

peserta didik terletak di rumah. Solusinya, pendidik dituntut mendesain media

pendidikan selaku inovasi denganm emanfaatkan media daring( online). Wabah

corona virus disease 2019 (Covid- 19) yang sudah menyerang 215 negeri di dunia,

membagikan tantangan tertentu untuk lembaga pembelajaran, spesialnya di Sekolah

Menengah Awal. Buat melawan Covid- 19 Pemerintah sudah melarang buat

berkerumun, melindungi jarak raga, mengenakan masker serta senantiasa mencuci

tangan. Lewat Departemen Pembelajaran serta Kebudayaan Pemerintah sudah

melarang sekolah- sekolah buat melakukan pendidikan tatap muka serta

memerintahkan buat menyelenggarakan pendidikan ataupun pendidikan secara

daring (Pesan Edaran Kemendikbud Dikti Nomor. 1 tahun 2020). Akademi besar

dituntun buat bisa menyelenggarakan pendidikan secara daring ataupun online

(Firman, F.,& Rahayu, S., 2020).

Buat menghindari penyebaran Covid -19, World Health Organization

membagikan himbauan buat menghentikan acara-acara yang bisa menimbulkan

massa berkerumun. Hingga dari itu, pendidikan tatap muka yang mengumpulkan

banyak siswa di dalam kelas ditinjau ulang pelaksanaanya. Perkuliahan wajib

diselenggarakan dengan skenario yang sanggup menghindari berhubungan secara

raga antara siswa dengan guru ataupun siswa dengan siswa (Firman, F.,&

Rahayu, S., 2020). Bagi Milman (2015) pemakaian teknologi digital bisa

membolehkan siswa serta guru melakukan proses pendidikan meski mereka

ditempat yang berbeda. Wujud perkuliahan yang bisa dijadikan pemecahan dalam

masa pandemi covid- 19 merupakan pendidikan daring ataupun online.


5

Bermacam media pula bisa digunakan buat menunjang penerapan

pendidikan secara daring. Misalnya kelas-kelas virtual memakai layanan Google

Classroom, Zoom Meeting (Enriques, 2014; Sicat, 2015; Iftakhar, 2016) serta

aplikasi pesan praktis semacam WhatsApp, Tim WhatsApp (So, 2016). Pendidikan

secara daring apalagi bisa dicoba lewat media social semacam Fecebook serta

Instagram (Kumar& Nanda, 2018). Pendidikan daring menghubungkan

partisipan didik dengan sumber belajarnya (bibliotek) yang secara raga terpisah

ataupun apalagi berjauhan tetapi bisa silih berbicara, berhubungan ataupun

bekerjasama (secara langsung serta secara tidak langsung). Pendidikan daring

ataupun online merupakan wujud pendidikan jarak jauh yang menggunakan

teknologi telekomunikasi serta data, misalnya internet (Molinda, 2005).

Sistem pendidikan pembelajaran Agama Islam pada masa pandemi Covid

19 di sekolah menengah awal negara 3 Kota Jambi dilaksanakan lewat daring

(online). Pendidik bisa melaksanakan pendidikan bersama di waktu yang sama

memakai tim di media sosial semacam WhatsApp (WA), telegram, instagram,

aplikasi zoom meeting maupun media yang lain selaku media pendidikan. Dengan

demikian, pendidik bisa membenarkan partisipan didik menjajaki pendidikan dalam

waktu bertepatan, walaupun di tempat yang berbeda. Pendidik juga bisa berikan

tugas terukur cocok dengan tujuan modul yang di informasikan kepada partisipan

didik. Tetapi, permasalahan yang banyak terjalin kala pelaksanaan sistem

pembelajaran online ini di antara lain, tidak meratanya siswa dan orang tua siswa

yang pandai mengoperasikan media online, tidak semua orangtua siswa mampu

membeli kouta internet, sinyal internet di rumah siswa tidak terjangkau, sebagian
6

besar orangtua murid yang keadaan ekonominya pas- pasan, juga tidak memiliki

ponsel pintar atau smartphone sebagai sarana belajar secara online buat anak

mereka. serta kurang terkendali diakibatkan tidak langsung tatap muka.

WhatsApp sendiri jadi salah satu perlengkapan komunikasi yang sangat

digemari oleh manusia di dunia ini, tercantum Indonesia. Perihal ini dilatar

belakangi oleh kompleksitas kebutuhan manusia yang lain serta WhatsApp

menawarkan kemudahan dalam memakainya dalam komunikasi secara individu

ataupun dalam tim. WhatsApp tidak cuma menawarkan fitur pengiriman pesan via

bacaan saja, tetapi pula foto, audio, vidio, serta telepon free Dengan bermacam fitur

yang ada dalam WhatsApp serta terus menjadi meluasnya pengguna, hingga silih

berbagi ilmu pengetahuan dalam perihal ini Pembelajaran Agama Islam lewat

media ini sangat membolehkan dapat dicoba.

Pendidikan pembelajaran Agama Islam di sekolah menengah pertama

negeri 3 kota jambi tidak dapat dicoba secara tatap muka langsung, Hendak namun

dicoba secara daring (online) memakai Media sosial whatsApp. Sekalipun

kedatangan guru dalam proses belajar mengajar mempunyai kedudukan yang

sangat berarti serta tidak dapat tergantikan, sebab guru ialah fasilitator, motivator,

pembimbing serta pendidik. Guru selaku sutradara sekalian actor dalam pendidikan

memerankan pigur yang sangat sentral. Nilai karakter yang timbul dari guru

pengaruhi terhadap jalannya proses belajar mengajar.


7

Dalam Proses Pendidikan pembelajaran Agama Islam darring ataupun

online di sekolah menengah pertama negeri 3 kota jambi, ada perbandingan

perilaku siswa terhadap pendidikan pembelajaran Agama Islam secara tatap muka

serta daring. Perbandingan tersebut nampak nyata pada siswa di sekolah menengah

pertama negeri 3 kota jambi. Siswa nampak lebih sungguh-sungguh dalam

menjajaki pendidikan kala tatap muka secara langsung, dibanding secara daring

(online). Kala pendidikan pembelajaran Agama Islam daring, siswa pada biasanya

cenderug tidak sungguh-sungguh, serta terkesan menyangka remeh pendidikan

tersebut serta tidak dalam pengawasam guru. tidak cocok dengan pencapaian.

Pendidikan pembelajaran Agama Islam daring (online) di sekolah

menengah pertama negeri 3 Kota Jambi banyak siswa yang masih merasa

kesusahan dalam belajar pembelajaran Agama Islam, disebabkan siswa tersebut

tidak memiliki smartpone ataupun smartpone kurang mencukupi, kouta yang

terbatas, minimnya atensi serta motivasi siswa, waktu yang kurang ada, jaringan

yang kurang terbatas serta area belajar yang kurang menunjang. Pendidikan

pembelajaran Agama Islam kelas VIII di sekolah menengah pertama negeri 3 kota

Jambi mangulas tentang modul puasa, zakat, sujud tilawah, sujud syukur.

Dengan sistem daring kedepannya supaya bisa dilaksanakan dengan baik

serta bisa dijadikan panduan oleh guru (pendidik). Oleh sebab itu, riset menimpa

proses pendidikan pembelajaran Agama Islam daring (online) pada masa pandemi

Covid -19 dicoba di Sekolah Menengah pertama negeri 3 kota jambi.


8

Pengamatan sedangkan hasil wawancara di Sekolah Menengah pertama

negeri 3 Kota Jambi menciptakan kalau terdapat permasalahan pendidikan

Pembelajaran Agama Islam lewat daring (online) di Sekolah Menengah pertama

negeri 3 Kota Jambi yang belum efisien. Perihal ini disebabkan: Awal, pemilihan

pendidikan daring masih terkendala keahlian anak mempunyai handpone berbasis

android ataupun handpone android terbatas. Kedua, pelaksanaan tata cara daring

masih terkendala jaringan tiap daerah tempat tinggal siswa yang tidak sama

kualitasnya. Ketiga, disiplin siswa dalam belajar masih rendah serta mengumpulkan

tugas kerap tidak cocok waktu yang di tetapkan guru. serta Keempat, tidak seluruh

modul pelajaran dapat dilaksanakan sebab hambatan waktu serta kesiapan siswa

dengan fitur multimedianya yang terbatas.

Sehingga diharapkan hasil dari riset ini bisa menggambarkan proses

penerapan pendidikan pembelajaran Agama Islam daring (online) di tengah

pandami Covid -19 dikala ini serta dijadikan data dasar untuk pihak-pihak yang

terpaut dalam memastikan kebijakan pendidikan pembelajaran Agama Islam,

paling utama pada guru pembelajaran Agama Islam.

Kasus diatas rasanya butuh dinaikan serta diteliti lebih lanjut buat

menciptakan hasil yang sesungguhnya. Periset tertarik buat melaksanakan riset

terhadap daya guna pendidikan daring (online) dengan memakai WhatsApp di

sekolah menengah pertama negeri 3 Kota Jambi. Kasus ini berarti buat dinaikan

guna buat mengenali Gimana daya guna pendidikan pembelajaran Agama Islam

(daring) dengan memakai WhatsApp di sekolah menengah awal negara 3 Kota

Jambi.
9

B. Fokus Penelitian

Bersumber pada identifikasi permasalahan yang sudah dijabarkan, periset

ini menghalangi pada pendidikan pembelajaran Agama Islam lewat daring (online)

dengan memakai media sosial whatsApp di sekolah menengah pertama negeri 3

Kota Jambi Kelas VIII.

C. Rumusan Masalah

Bersumber pada latar balik diatas, diformulasikan sesuatu kasus selaku

berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran pendidikan Agama Islam pada masa

pandemi Covid 19 di sekolah menengah pertama negeri 3 Kota Jambi?

2. Apakah kendala yang dialami dalam penerapan pembelajaran pendidikan

Agama Islam pada masa pandemi Covid 19 di sekolah menengah pertama

negeri 3 Kota Jambi?

3. Apa Upaya yang dicoba oleh guru buat menanggulangi kendala dalam

pembelajaran pendidikan Agama Islam pada masa pandemi Covid 19 di

sekolah menengah pertama negeri 3 Kota Jambi?

4. Bagaimana hasil belajar siswa dalam Pembelajaran pendidikan Agama

Islam pada masa pandemi Covid 19 di sekolah menengah awal negara 3

Kota Jambi?
10

C. Tujuan serta Manfaat Penelitian

Bersumber pada rumusan permasalahan di atas, tujuan dikerjakannya riset

ini merupakan:

1. Untuk mengenali proses pembelajaran pendidikan Agama Islam pada masa

pandemi Covid 19 di sekolah menengah pertama negeri 3 Kota Jambi.

2. Untuk mengenali kendala yang dialami dalam penerapan pembelajaran

pendidikan Agama Islam pada masa pandemi Covid 19 di sekolah

menengah pertama negeri 3 Kota Jambi.

3. Untuk mengenali upaya yang dicoba oleh guru buat menanggulangi kendala

dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam pada masa pandemi Covid 19

di sekolah menengah pertama negeri 3 Kota Jambi.

4. Untuk mengenali hasil belajar siswa dalam Pembelajaran pendidikan

Agama Islam pada masa pandemi Covid 19 di sekolah menengah pertama

3 Kota Jambi.

Bersumber pada hasil penjabaran yang sudah ditulis, berikut ialah manfaat

yang bisa diambil dari riset ini, antara lain:

1. Manfaat teoritis, secara teoritis riset yang dilakukan oleh periset diharapkan

bisa dijadikan bahan kajian serta rujukan pengembangan keilmuan dalam

bidang pembelajaran.

2. Manfaat praktis

a. Untuk Peneliti
11

1. Selaku wacana buat memperluas pengetahuan serta pengetahuan

tentang berartinya daya guna pembelajaran pendidikan agama islam

spesialnya pada masa pandemi Covid 19.

2. Bisa menaikkan pengetahuan-pengetahuan serta pengalaman yang

sangat berarti dalam menanggulangi permasalahan pembelajaran

pendidikan agama islam pada masa pandemi Covid 19 di sekolah

menengah pertana negeri 3 Kota Jambi.

3. Untuk mengenali daya guna yang dicoba oleh seseorang guru dalam

melakukan pendidikan pembelajaran agama islam pada masa

pandemi Covid 19 di sekolah menengah awal negara 3 Kota Jambi,

sehingga pada sesi akhir partisipan didik ataupun siswa bisa

mempraktikkan ilmu yang telah dia miliki dalam masa pandemi

Covid 19.

4. Untuk Menaikkan pengetahuan dan ilmu pengetahuan memahami

metode belajar siswa dalam masa pandemi ini yang bisa menjadikan

siswa lebih aktif belajar ataupun tidaknya.

b. Untuk Sekolah

1. Bisa jadi sumbangan alternatif pemikiran ataupun acuan pendidikan

menimpa daya guna pembelajaran pendidikan agama islam dalam masa

pandemi Covid 19.

2. Selaku bahan pertimbangan terhadap kenaikan kinerja guru.

3. Selaku upaya kenaikan mutu pengelolaan pengajaran.


12

c. Untuk kepala sekolah

1. selaku fasilitas dalam tingkatkan sistem pembelajaran supaya senantiasa

berlangsung pada masa pandemi covid- 19.

2. selaku usaha dalam melindungi keberlangsungan pendidikan ditengah

wabah virus covid -19.

d. Untuk guru

1. selaku strategi pendukung dalam menanggulangi kasus pembelajaran

ditengah wabah virus covid -19.

2. bisa meningkatkan media guru dalam mengantarkan data ataupun modul

yang dicoba secara daring (online).

e. Untuk siswa

1. selaku fasilitas alternatif dalam pendidikan buat senantiasa melakukan

aktivitas belajar dari rumah.

2. selaku acuan penilaian serta bisa tingkatkan motivasi belajar siswa dalam

penerapan aktivitas belajar dari rumah


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Pembelajaran

Istilah pembelajaran sering diidentikkan dengan pengajaran, seperti

dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 20 (tentang standar proses) dinyatakan

bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan

penilaian hasil belajar.” Kata atau sitilah pembelajaran masih terbilang baru

semenjak lahirnya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

2003 yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Menurut Susanto (2013:19) dalam bukunya menyatakan bahwa

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik. Aprida & Muhammad Darwis (2017:337) mengemukakan

pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,

mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat

menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar.

Pembelajaran juga diartikan sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan

kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar.

13
14

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang

saling bertukar informasi. Berdasarkan pengertian efektivitas tersebut, maka

efektivitas dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh

tujuan atau target pembelajaran praktik yang berlangsung didalamnya telah

tercapai pada waktu yang tepat dalam indikator yang telah ditentukan dalam

penelitian.

Menurut Hamzah B. Uno yang dikutip oleh Remiswal mengatakan bahwa

ada beberapa kondisi yang harus di perhatikan dalam melaksanakan pembelajaran

yang efektif yaitu:

1) Persiapan sebelum mengajar.

2) Susunan bahan ajar.

3) Perbedaan individu.

4) Motivasi.

5) Sumber pengajaran.

6) Latihan dan pengulangan.

7) Urutan kegiatan pembelajaran.

8) Penerapan.

9) Sikap mengajar.

10) Penyajian di depan kelas.

Sementara sebelumnya, Dick dan Carey(dalam Makki & Aflahah, 2019 : 6)

juga menjelaskan bahwa sistem pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang

saling berinteraksi hingga diperoleh interaksi yang efektif, diantaranya adanya


15

pebelajar (siswa), instruktur (guru), bahan pembelajaran, dan lingkungan

pembelajaran. Dengan kata lain komponen dalam pembelajaran merupakan upaya

menciptakan kondisi (lingkungan eksternal) yang kndusif agar terjadi proses belajar

(kondisi iternal) pada dirisiswa (pebelajar).Dengan kata lain, belajar akan berhasil

jika pebelajar (siswa) secara aktif melakukan sendiri proses belajar melalui

interaksi dengan sumber belajar dan lingkungan.

Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah

suatu pemrosesan informasi melalui suatu tindakan yang terjadi antara guru dan

siswa baik secara langsung maupun tidak langsung salah satunya dengan

menggunakan media pembelajaran berupa aplikasi yang terhubung melalui jaringan

internet.

2. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah usaha untuk memperkuat iman dan

ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan ajaran Islam, bersikap

inklusif, rasional dan filosofis dalam rangka menghormati orang lain dalam

hubungan kerukunan dan kerjasama antar umat beragama dalam masyarakat untuk

mewujudkan persatuan Nasional.

Selain itu, Pendidikan Agama Islam yaitu:

Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang sistematis dan pragmatis

dalam membimbing anak didik yang beragama Islam dengan cara sedemikian rupa,

sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar dapat menjiwai, menjadi bagian yang

integral dalam dirinya. Yakni, ajaran Islam itu benar-benar di pahami, diyakini
16

kebenaranya, diamalkan menjadi pedoman hidupnya, menjadi pengontrol terhadap

perbuatan-perbuatan, pemikirandan sikapmental.

Dala pembelajaran PAI perlu adanya strategi yang efektif.

Cara untuk mengukur efektivitas adalah dengan menentukan transferbilitas

(kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang dipelajari. Kalau tujuan dapat

dicapai dalam waktu yang lebih singkat dengan strategi tertentu dari pada strategi

yang lain, strategi itu efisien.

Guru menjadi pengajar yang efektif, karena:

a. Menguasai materi yang diajarkan.

b. Mengajar dan mengarahkan dengan memberi contoh.

c. Menghargai siswa dan memotivasi siswa.

d. Memahami tujuan pembelajaran.

e. Mengajarkan keterampilan pemecahan masalah.

f. Menggunakan metode yang bervariasi.

g. Mengembangkan pengetahuan pribadi dengan banyak membaca.

h. Mengajarkan cara mempelajari sesuatu.

i. Melakanakan penilaian yang tepat dan benar.

Siswa menjadi pembelajar yang efektif dalam arti menguasai pengetahuan

dan keterampilan atau kompetensi yang diperlukan, dan mendapat pengalaman baru

yang berharga.
17

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa

pembelajaran PAI yaitu suatu pembelajaran agar siswa dapat belajar dengan mudah,

menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan.

3. Pandemi Covid-19

Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit koronavirus

2019 (Bahasa Inggri) Coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19) di seluruh

dunia untuk semua Negara. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru

yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota

Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan

sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret

2020. Hingga 14 November 2020, lebih dari 53.281.350 orang kasus telah

dilaporkan lebih dari 219 negara dan wilayah seluruh dunia, mengakibatkan lebih

dari 1.301.021 orang meninggal dunia dan lebih dari 34.394.214 orang sembuh.

Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama

melalui percikan pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk Percikan ini

juga dapat dihasilkan dari bersin dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat

menyebar akibat menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian

menyentuh wajah seseorang. Penyakit COVID-19 paling menular saat orang yang

menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum

gejala muncul Periode waktu antara paparan virus dan munculnya gejala biasanya

sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari. Gejala

umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas. Komplikasi dapat berupa
18

pneumonia dan penyakit pernapasan akut berat. Tidak ada vaksin

atau pengobatan antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan primer yang

diberikan berupa terapi simtomatik dan suportif. Langkah-langkah pencegahan

yang direkomendasikan di antaranya mencuci tangan, menutup mulut saat batuk,

menjaga jarak dari orang lain, serta pemantauan dan isolasi diri untuk orang yang

mencurigai bahwa mer eka terinfeksi.

Upaya untuk mencegah penyebaran virus corona termasuk pembatasan

perjalanan, karantina, pemberlakuan jam malam, penundaan dan pembatalan acara,

serta penutupan fasilitas. Upaya ini termasuk karantina Hubri, karantina nasional di

Italia dan di tempat lain di Eropa, serta pemberlakuan jam malam di Tiongkok dan

Korea Selatan, berbagai penutupan perbatasan negara atau pembatasan penumpang

yang masuk, penapisan di bandara dan stasiun kereta, serta informasi perjalanan

mengenai daerah dengan transmisi lokal. Sekolah dan universitas telah ditutup baik

secara nasional atau lokal di lebih dari 124 negara dan memengaruhi lebih dari 1,2

miliar siswa.

Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global, penundaan

atau pembatalan acara olahraga dan budaya, dan kekhawatiran luas tentang

kekurangan persediaan barang yang mendorong pembelian panik, Misinformasi

dan teori konspirasi tentang virus telah menyebar secara daring, dan telah terjadi

insiden xenophobia dan rasisme terhadap orang Tiongkok dan orang-orang Asia

Timur atau Asia Tenggara lainnya.

Sejak kemunculannya di akhir Desember 2019 lalu, virus Corona COVID-

19 sudah dikenal sebagai pandemi. Tetapi, beberapa ilmuwan di dunia menyebut


19

virus Corona bukan sebagai pandemi lagi, melainkan pandemi. pandemi merupakan

usaha menyatukan sinergi dan pandemi. Disebut sebagai pandemi saat ada dua atau

lebih penyakit berinteraksi.Akibatnya, pandemi ini bisa menyebabkan efek

merusak yang lebih besar, daripada jumlah korban dari kedua penyakit tersebut.

Contoh pandemi ini misalnya perpaduan antara COVID-19 dengan diabetes,

kanker, dan juga jantung."pandemi dicirikan dengan interaksi biologis dan sosial

antara kondisi dan keadaan, interaksi yang meningkatkan kerentanan seseorang

terhadap bahaya atau memperburuk hasil kesehatannya," jelas Richard Horton,

Pemimpin Redaksi jurnal ilmiah The Lancet. Mendekati COVID-19 sebagai

pandemi akan mengundang visi yang lebih besar, yang mencakup pendidikan,

pekerjaan, perumahan, pangan, dan lingkungan.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi terletak di JL. Hasan

Anang Kel. Olak Kemang Kec. Danau Teluk Kota Jambi. Pencapaiannya yang jelas

dan tetap mengakomodir tuntutan permasalahan faktual kekinian yang ada di

masyarakat. Sekolah Manengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi adalah salah satu

Sekolah Menengah Pertama di wilayah Olak Kemang Kota Jambi.

B. Studi Relavan

Dalam rangka menetapkan permasalahan dalam melakukan suatu penilitian,

subjek penilitian, untuk selanjutnya melaksanakan penilitian kelapangan, perlu

memperhatikan apakah yang akan peniliti angkat ini telah ada yang meniliti baik

itu di tinjau dari aspek yang sama, menggunakan metode yang sama dan mengambil
20

lokasi yang sama, serta apakah ada relevansinya dengan penilitian yang akan diteliti

ini, agar tidak terjadi pengulangan

Dibawah ini beberapa hasil penilitian yang memiliki relavansi dengan

penilitian ini antara lain :

1. Skripsi yang ditulis oleh Ivah Nur Fitrriyani IAIN Salatiga, Jawa Tengah,
2020, dengan judul “Model Pembelajaran Daring Menggunakan Google
Classroom Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Di SMPN 4 Ambarawa”Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaiamana pelaksaan pembelajaran daring menggunakan google
classroomdan untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan faktor
penghambat serta bagaimana cara pengoptimalnnya. Hasil dari penelitian
ini berupa tenaga pendidik dipersiapkan untuk bisa melakukan
pembelajaran daring, tersedianya sarana dan prasarana untuk menunjang
pengoptimalan pembelajaran daring ini, dan dengan memberikan modul
pembelajaran untuk materi yang belum tersampaikan.
Persamaan dari kedua skripsi ini yaitu sama-sama membahas
tentang pembelajaran onlinedengan menggunakan media google classroom
dan sama-sama diterapkan di SMP, sedangkan hal yang membedakan
adalah subjek penelitian dan lokasi penelitiannya.
2. Skripsi yang ditulis Ahmad Fahimi, Universitas Sunan Muria Kudus, Jawa
Tengah, 2020, dengan judul “Efektivitas Pembelajaran E-Learning Melalui
Google Classroom Pada Madrasah Ibtidaiyyah Di Kabupaten Rembang”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas
pembelajaran e-learning menggunakan platform Google Classromyang
diterapkan di beberapa Madrasah Ibtidaiyyah di kabupaten Rembang. Dan
hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa google classroom dapat secara
efektif digunakan sebagai pembelajaran e-learning di Madrasah Ibtidaiyyah
selama masa pandemi covid 19.
Persamaan dari kedua skripsi ini yaitu sama-sama membahas
tentang pembelajaran berbasis e-learning yaitu dengan menggunakan
21

google classroom, sedangkan perbedaannya adalah skripsi Ahmad


diterapkan di Madrasah Ibtidaiyyahdan penelitian ini diterapkan di Sekolah
Mennegah Pertama.
3. Skripsi yang ditulis oleh Amirul Muttaqin IAIN Ponorogo, Jawa Timur,
2020, dengan judul “Implementasi Media Pembelajaran Google Classroom
Dalam Meningkatkan Minat Belajar Mahasiswa Pada Perkuliahan di
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ponorogo”. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi media pembelajaran google
classroompada perkuliahan, mendeskripsikan hasil implementasi media
pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar mahasiswa pada
perkuliahan dan mendeskripsikan faktor yang mendukung dan penghambat
implementasi media pembelajaran google classroom. Hasil dari analisis data
tersebut dapat ditemukan bahwa waktu penggunaanya lebih fleksibel,
penyampaian materi sesuai harapan, pemberian tugas juga cepat, mudah dan
praktis, dan yang terakhir selain kemudahan akses dan murah biaya,
menggunakan google classroom juga ada faktor penghambatnya yaitu tidak
mendukung teleconference, videocall ataupun voicenote.
Persamaan dari kedua skripsi ini yaitu sama-sama membahas
tentang pembelajaran yang menggunakan media google
classroomsedangkan perbedaannya adalah skripsi Amirul diterapkan untuk
Mahasiswa di perguruan Negeri sedangkan di penelitian ini adalah siswa di
Sekolah Menengah Pertama.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ini

dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi di lapangan, mencatat secara

hati-hati, melakukan analisis, membuat laporan. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan menggunakan berbagai

metode alamiah (Moleong, 2008:6) metode kualitatif adalah penelitian ilmu-ilmu

sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data.

Pendekatan kualitatif adalah cara kerja penelitian yang menekankan pada

aspek pendalaman data demi mendapatkan kualitas dari hasil suatu penelitian.

Dengan kata lain, pendekatan kualitatif adalah suatu cara mekanisme kerja

penelitian yang mengandalkan uraian deskriptif kata, atau kalimat, yang disusun

secara cermat dan sistematis mulai dari penghimpunan data hingga menafsirkan dan

melaporkan hasil penelitian (ibrahim, 2015:52).

Menurut zuldafrial dan lahir dalam bukunya yang berjudul penelitian

kualitatif (2012:3-4), dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan

bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal ini dilakukan karena

jika memanfaatkan alat yang bukan manusia dan mempersiapkannya terlebih

dahulu sebagai lazim digunakan dalam penelitian, maka sangat tidak mungkin

22
23

untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di

lapangan.

Penelitian kualitatif menyituasikan aktivitas pengamatan di lokasi tempat

berbagai fakta, data, bukti, atau hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, dan hal-

hal yang terjadi. Penelitian kualitatif bisa juga berangkat dari inkuiri naturalistik

yang temuan-temuannya tidak di peroleh dari prosedur penghitungan secara

statistik. Penelitian yang dapat menggunakan metode penelitian kualitatif antara

lain mengenai bidang ilmu sosial, sosiologi, pendidikan, antropologi, humaniora,

bahkan sekarang telah merambah ekonomi, dan kesehatan. Metode kualitatif dapat

di gunakan untuk mengungkap dan memahami sesuatu di balik fenomena yang

sama sekali belum di ketahui atau yang baru sedikit di ketahui (Basrowi dan

Suwandi, 2008:22).

Desain penelitian ini adalah studi kasus, yaitu uraian dan penjelasan

komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok,

komunitas, ataupun situasi sosial. Menurut Mulyana, peneliti studi kasus berupaya

menelaah sebanyak mungkin data tentang subjek yang diteliti. Metode yang bisa

digunakan adalah wawancara, riwayat hidup, observasi, survei serta data apapun

yang dibutuhkan untuk menguraikan suatu kasus secara terperinci (Mulyana,

2001:201).
24

B. Setting dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian pada penelitian ini adalah sekolah menengah pertama di

Jambi, JL. Hasan Anang Olak Kemang, Kec. Danau Teluk, Kota Jambi, Provinsi

Jambi. Dekat Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi Layanan Kesehatan Terdekat.

Penelitian mengambil lokasi di sekolah ini karena peneliti mempunyai

beberapa pertimbangan atas k+ehasan yang ada pada sekolah ini SMP Negeri 3

Olak Kemang ini merupakan sekolah yang terletak di Kota Jambi memiliki peserta

didik yang memang di dominasi oleh laki-laki dan perempuan. Latar belakang

keluarga yang beragam, tingkat ekonomi yang berbeda-beda, serta berasal dari

banyak wilayah yang berbeda-beda menyebabkan peserta didik yang ada di sekolah

heterogen. Sifat sekolah yang heterogen ini menjadi salah satu daya tarik untuk

peneliti dalam memilih lokasi ini.

Adapun untuk waktu penelitian bisa di lakukan kapan saja. Kehadiran

peneliti dalam penelitian kualitatif sangat tinggi kedudukannya. Hal ini karena

instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah penelitian itu sendiri. Ia

sekaligus merupakan sebagai rencana pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir

data, dan ia menjadi pelopor hasil penelitiannya. (Moleong, 2008:18).

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Sumber data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang

diucapkan secara lisan, gerak-gerik, atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang

dapat dipercaya (Arikunto, 2010: 22). Sumber data langsung yang peneliti dapatkan
25

berasal dari peserta didik, guru bidang studi yaitu guru Pendidikan Agama Islam

SMP Negeri 3 Kota Jambi.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber sekunder. Data ini

merupakan hasil olahan dari data primer dan disajikan secara baik oleh pihak

pengumpul data maupun pihak lain atau data pendukung yang sangatdiperlukan

dalam penelitian in.

Dalam penelitian yang dilakukan ini, data sekunder diambil dengan

mewancarai guru yang bersangkutan perihal peserta didik yang mengalami

kesulitan belajar menggunakan internet media pembelajaran di masa pendemi

covid-19.

D. Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data merupakan langkah yang palingstrategis dalam

penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa adanya

prosedur ini, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang di inginkan.

Adapun dalam pengkajian skripsi ini, penelitian menggunakan teknik

pengumpulan data penelitian dengan cara sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Secara terminologi, observasi berasal dari istilah inggris yaitu observation

yang bermakna pengamatan, pandangan, pengawasan, atau dalam kata keterangan

sebagai observe yang berarti mengamati, melihat, meninjau, menjalankan,

mematuhi, memperhatikan, menghormati, (Ibrahim, 2015:80).


26

Menurut Ngalim Purwanto dalam Basrowi dan Suwandi (2008:94),

Observasi adalah metode atau cara-cara mengalisis dan mengadakan pencatatan

secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu

atau kelompok secara langsung, metode ini digunakan untuk melihat dan

mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar peneliti memperoleh

gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang di teliti.

Dari pengertian itu dapat di pahami bahwa observasi merupakan salah satu

metode pengumpulan data di mana peneliti mengamati secara visual sehingga

valibitas data sangat tergantung pada kemampuan observe (Basrowi dan Suwandi,

2008:94).

Observasi sebagai teknik pengumpul dan data mempunyai ciri yang spesifik

bila di bandingkan dengan teknik yang lainnya. Pengamatan memungkinkan

peneliti merasakan apa yang di rasakan dan di hayati oleh subyek, sehingga

memungkinkan pula peneliti menjadi sumber data. Pengamatan atau observasi di

sini, peneliti mengamati, mencatat poin-poin penting agar mengetahui secara

langsung fenomena yang di teliti.

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak,

yaitu pewawancara (Interviuwer) sebagai pengaju/pemberi pertanyaan dan yang di

wawancarai (interviuwee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu (Basrowi

dan Suwandi, 2008:127).

Wawancara di gunakan sebagai teknik pengumpulan data yang mana

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang


27

akan di teliti. Wawancara adalah alat pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan secara lisan untuk di jawab secara lisan pula. Dengan wawancara,

peneliti dapat mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam

menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi (Ibrahim, 2015:8).

Wawancara adalah alat pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan secara lisan untuk di jawab secara lisan pula. Dengan wawancara,

peneliti dapat mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam

menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi (Ibrahim, 2015:88).

3. Metode Dokumentasi

“Dokumentasi sebagai cara mencari data mengurai hal-hal atau variabel-

variabel yang merupakan catatan, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda

dan sebagainya” (Arikunto, 2013: 231).

Dokumen menurut Satori & Komariah dalam Anggito dan Setiawan (2018:

145), adalah catatan kejadian yang telah lampau dinyatakan dalam bentuk

lisan, tulisan dan bentuk karya. Menurut Keegan dalam Anggito dan Setiawan

(2018: 145) mengatakan dokumen merupakan data-data yang seharusnya

mudah diakses, mudah ditinjau, agar kasus yang diteliti menjadi baik. Suatu

dokumen yang mudah diakses dapat digunakan untuk meninjau penelitian yang

telah terdahulu. Sehingga dokumen adalah data-data yang mudah diakses demi

keberlangsungan penelitian.

Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi manusia,

sumber informasi (data) berupa catatan-catatan, pengumuman, instruksi, aturan-

aturan, laporan, keputusan atau surat-surat lainnya, catatan-catatan dan arsip-arsip


28

yang ada kaitannya dengan fokus penelitian. Dokumentasi penulis gunakan

sebagai intrumen utama untuk memperoleh semua data-data yang berhubungan

dengan judu.

E. Teknik Analisis Data

Mamik (2015:133) mengatakan, bahwa analisis data dapat disebut

dengan pengolahan data dan penafsiran data. Analisis data merupakan

rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan

verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan

ilmiah. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan

lain sehingga mudah dipahami, dan hasil temuannya dapat dijadikan sebagai

informasi bagi orang lain. (Fitrah dan Luthfiyah, 2017: l84).

Setelah pengumpulan data, maka data yang di peroleh terlebih dahulu

diseleksi menurut kelompok variabel-variabel tertentu dan dianalisis melalui

segi kualitatif, dengan teknik:

1) Analisis Domain

“ Analisis domain pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti

atau objek penelitian. Data diperoleh dari grand tour dan minitour question.

Hasilnya berupa gambaran umum tentang obyek yang diteliti ” (Sugiyono,

2014: 349).
29

Analisis domain ini digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh

dari lapangan penelitian secara garis besarnya yaitu mengenai gambaran

umum Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi.

2) Analisis Taksonomi

“ Setelah peneliti melakukan analisis domain, sehingga ditemukan domain-

domain atau kategori dari situasi sosial tertentu, maka selanjutnya domain yang

dipilih oleh penelitin dan selanjutnya ditetapkan sebagai fokus penelitian ”

(Sugiyono, 2014: 356).

Analisis taksonomi ini digunakan dalam menganalisis data tentang

efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring (online) di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi

3) Analisis Komponensial

“Pada analisis komponensial, yang dicari untuk diorganisasikan dalam

domain bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru yang memiliki

perbedaan atau yang kontras” (Sugiyono, 2014: 350-360).

Analisis komponensial ini digunakan untuk menjawab permasalahan-

permasalahan efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui daring

(online) di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam konsep ini, pengecekan keabsahan temuan digunakan untuk

menentukan apakah interpretasi dan kesimpulan penelitian didukung oleh bukti-

bukti data yang ada. Dalam penelitian kualitatif pengecekan keabsahan data atau
30

validitas berkaitan dengan ketepatan prosedur melakukan penelitian sehingga

hasil penelitian dan kesimpulan penelitian tersebut dapat dipercaya sebagai suatu

kebenaran umum. (Wijaya, 2018: 116).

Teknik-teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Perpanjangan Keikutsertaan

Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan

hingga kejenuhan pengumpulan data tercapai. Hal itu dilakukan akan

membatasi:

a. Gangguan dari dampak peneliti dalam konteks.

b. Membatasi kekeliruan peneliti.

c. Mengompensasikan pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa

atau pengaruh sesaat.

Dalam pengumpulan data perpanjangan keikutsertaan peneliti sangat

penting dan menentukan. Karena perpanjangan keikutsertaan dalam

pengumpulan data akan memungkinkan kredibilitas data yang dikumpulkan.

(Fitrah dan Luthfiyah, 2017: 93).

Menurut Meleong dalam Fitrah dan Luthfiyah (2017: 93) dengan

perpanjangan keikutsertaan peneliti lebih mudah berorientasi dengan situasi dan

kondisi lingkungan dimana data akan dikumpulkan. Selain itu, peneliti juga

memiliki banyak kesempatan untuk mempelajari kebudayaan mereka. dengan

demikian ketidak benaran data dapat diuji.


31

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan berarti melakukan pengamatan secara

cermat dan berkesinambungan. Dengan cara ini kepastian data dan urutan

peristiwa dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan melakukan

ketekunan pengamatan maka dapat dilakukan pengecekan kembali apakah

data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. (Wijaya, 2018: 118-119).

3. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai

sumber dengan berbagai cara dan waktu. Dengan demikian terdapat

triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu.

(Wijaya, 2018: 119).

a. Triangulasi Sumber

Digunakan untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek

data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Untuk mengecek

kredibilitas tentang perilaku peserta didik maka pengumpulan data dan

pengujian data yang telah diperoleh didapatkan dari guru, teman dan

orang tuanya. (Wijaya, 2018: 120).

b. Triangulasi Teknik

Teknik ini digunakan untuk menguji kredibilitas dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang beda.

Apabila data diperoleh dari wawancara, maka dicek dengan observasi,

dokumentasi atau kuesioner. (Wijaya, 2018: 121).


32

c. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang

dikumpulkan dari narasumber dengan wawancara di pagi hari saat

narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan menghasilkan data

yang lebih valid.

Dalam rangka pengujian data dapat dilakukan dengan melakukan

pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dengan waktu

yang berbeda. (Wijaya, 2018: 121). Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan trianggulasi, yaitu dengan cara membandingkan data-data

dari hasil observasi, dengan hasil wawancara da kuesioner yang telah

disebarkan. Adapun data hasil wawancara di cek ulang dengan

menggunakan rekaman hasil wawancara.

G. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan. Penelitian dilakukan dengan

pembuatan proposal, kemudian dilanjutkan dengan perbaikan hasil seminar

proposal skripsi. Setelah pengesahan Judul dan izin riset, maka penulis

mengadakan pengumpulan data, verifikasi dan analisis data dalam waktu yang

berurutan. Hasilnya penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing sebelum

diajukan kepada sidang munaqasah. Hasil sidang Munaqasah dilanjutkan dengan

perbaikan dan penggandaan laporan.


BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

Dalam menyusun skripsi, historis berarti serta jadi objek dalam suatu

riset. Keadaan sosial, budaya, ekonomi, Agama serta pembelajaran pula objek

riset. Oleh sebab itu dalam bab ini, penulis sediakan sekilas tentang historis

Sekolah Menengah perama negeri 3 Kota Jambi, selaku berikut:

1. Historis Sekolah Menengah Awal Negara 3 Kota Jambi

Historis Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi, Sekolah

Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi terletak di Jalan. Hasan Anang Kel.

Olak Kemang Kec. Danau Teluk Kota Jambi. Pencapaiannya yang jelas serta

senantiasa mengakomodir tuntutan kasus faktual kekinian yang terdapat di

warga. Sekolah Manengah pertama negeri 3 Kota Jambi merupakan salah satu

Sekolah Menengah pertama di daerah Olak Kemang Kota Jambi.

Pada waktu mendatang hendak memiliki peranan yang terus menjadi

berarti spesialnya dalam usaha tingkatkan kecerdasan serta harkat serta

martabat bangsa, mewujudkan manusia serta warga indonesia yang beriman

serta bertaqwa kepada allah yang maha esa, bermutu, mandiri serta sanggup

melanjutkan pada jenjang yang lebih besar sehingga sanggup membangun

dirinya, warga sekelilingnya serta bisa penuhi kebutuhan dan tanggung jawab

atas pembangunan bangsa.

33
34

Perihal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran nasional ialah untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatkan manusia Indonesia

seutuhnya, ialah manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa serta berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan serta

keahlian, kesehatan jasmani serta rohani, karakter yang mantap serta mandiri

dan rasa tanggung jawab

kemasyarakatan serta kebangsaan (pasal 4 UU No 2 Tahun 1989). Peranan

yang terus menjadi berarti itu mencuat selaku akibat dari terdapatnya gerak

pembangunan yang menciptakan bermacam akibat dan pergantian, dimana

disamping hasil-hasil positif ada pula akibat-akibat sampingan yang bertabiat

negatif, spesialnya dalam masalah spritual, etika serta moral. Usaha buat

menanggulangi akibat-akibat sampingan jadi tanggung jawab moral Sekolah,

sehingga digunakan pemakaian tata cara pendekatan yang agamis dalam

penyajian setiap mata pelajaran, pengadaan fasilitas ibadah di dalam komplek

sekolah dan menghasilkan atmosfer kehidupan sekolah yang agamis.

Dengan demikian sekolah pula berfungsi buat meng-eliminir efek-efek

negatif dari pembangunan. Buat menggapai iktikad diatas, tidak lumayan

hanya dengan penyediaan guru yang bermutu dengan jumlah yang lumayan,

disertai cocok dengan tuntutan visi serta misi sekolah, hendak namun

diperlukan pula fasilitas pembelajaran yang kondusip serta mencukupi, yang

merupakan salah satu aspek yang pula sangat mempengaruhi dalam menggapai

target aktivitas belajar-mengajar, salah satunya merupakan tersedianya

bangunan sarana fasilitas berbentuk Kantor, lokal serta Selasar (jalur


35

penghubung mengarah lokal, kantor, labor, mushalla) permanen yang

mencukupi buat membina siswa-siswi, mengarah siswa-siswi yang tangguh,

pintar, yang dilandasi dengan iman & taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Untuk memperhitungkan kualitas sekolah serta menciptakan lulusan yang

bermutu hingga disusunlah Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi

yang bisa dijadikan target evaluasi akreditasi sekolah berdasar sebagian

komponen berarti. Oleh sebab itu Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota

Jambi membagikan peluang yang seluas-luasnya kepada putra-putri yang

terdapat di dekat sekolah serta tamatan SD lainya yang sederajat guna menimba

ilmu pengetahuan serta keahlian dan pendidikan ahlaq mulia serta seni cocok

dengan visi serta misi Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi supaya

sanggup mengalami serta bersaing di era globalisasi yang lebih konfleks.

Tabel. 4.1

Identitas Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi

Sekolah Menengah Pertama Negeri


Nama Sekolah
3 Kota Jambi

NPSN 10504638

Jenjang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

Status Sekolah Negeri

Status Akreditasi Terakreditasi B

Alamat Jl. Hasan Anang

RT 8

Kode Pos 36262


36

Kelurahan Olak Kemang

Kecamatan Kec. Danau Telbhgfuk

Kabupaten/Kota Kota Jambi

Provinsi Prov. Jambi

Negara Indonesia

Fax atau E-mail Smpn3kotajambi@gmail.com

Website http://www.smpn3kotajambi.sch.id

Nomor Telepon 0741580223

SK Pendirian Sekolah 13/BK/B/III/1963

Tanggal SK Pendirian 1963-01-01

Status Kepemilikan Pemerintah Daerah

Nomor Rekening 3600380375

Nama Bank POS GIRO

Cabang KCP/Unit JAMBI

Rekening Atas Nama SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI

Luas Tanah Milik (m2) 6380

Bersedia Menerima Bos? Ya

Sumber Listrik PLN

Daya Listrik (watt) 11500

Akses Internet Telkomsel Flash

Akses Internet Alternatif Telkomsel Flash

Kecukupan Air Cukup


37

Sekolah Memproses Air Sendiri Tidak

Air Minum Untuk Siswa Tidak

Mayoritas Siswa Membawa Air Ya

Minum

Jumlah Toilet Berkebutuhan 8

Khusus

Sumber Air Sanitasi Ledeng/PAM

Ketersediaan Air di Lingkungan Ada SumberAir

Sekolah

Tipe Jamban Tidak Tersedia Jamban

Jumlah Tempat Cuci Tangan 8

Apakah Sabun dan Air Mengalir Tidak

pada Tempat Cuci Tangan

2. Visi serta Misi Sekolah

1. Visi

Visi Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi“

Mempersiapkan Generasi Pintar, Berprestasi, Berakhlas Mulia,

Dengan Iman Serta Taqwa”.

2. Misi

1) Menghasilkan Atmosfer Sekolah Yang Disiplin Serta

Menyenangkan

2) Melakukan Pendidikan Aktif, Kreatif, Efisien, Serta Inovatif


38

3) Menanamkan Nilai- Nilai Normative

4) Tingkatkan Keimanan Serta Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.

3. Struktur Organisasi

Selaku sesuatu lembaga pemerintahan buat bisa melakukan seluruh

altivitasnya, membutuhkan sesuatu wujud kepemimpinan secara material

sehingga pengolalaan kegiatan tersebut bisa dikendalikan, dipantau serta bisa

pula dievaluasi penerapannya. Untuk mewujudkan seluruh ini, hingga bisa

dibutuhkan sesuatu wadah yang diketahui dengan organisasi.

Organisasi ialah wadah kerja sama antar manusia dalam rangka menggapai

tujuan tertentu terpaut dengan ketentuan serta syarat dalam melakukan

tugasnya, Organisasi sekolah ialah berikan struktur ataupun lapisan ialah dalam

sesuatu sekelompok kerja sama dengan iktikad menempatkan ikatan antara

orang-orang dalam kewajiban-kewajiban serta tanggung jawab tiap-tiap. Ada

pula struktur organisasi Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi bisa

dilihat lewat bagan berikut ini:


39

Tabel 4.2
Struktur Organisasi

Kepala Sekolah
Netty Hasanah, S.Pd

Waka Kesiswaan
Drs. Ismail Muzani

TU Waka Kurikulum Majelis Guru

Si swa
40

4. Keadaan Ketenagaan Dan Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama

Negeri 3 Kota Jambi

Tabel 4.3

Keadaan Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi

2020/2021

Status Pegawai
No Nama
PNS Non PNS

1 Hikmah, S.P, M.SI Guru PNS

2 Dra. Aldarni Guru PNS

3 Ismail Muzani, S.Pd.I Guru PNS

4 Decky Christianto, S.Pd Guru PNS

5 Elda Hanum, S.Pd Guru PNS

6 Jamakya, S.Pd Guru PNS

7 M. Asnawi, S.Pd Guru PNS

8 M. Isian, S.Pd Guru PNS

9 Marwiyah, S.Pd Guru PNS

10 Mastri Mababan, S.Pd Guru PNS

11 Neli Marlina, S.Pd Guru PNS

12 Nuraini, S.Pd Guru PNS

13 Nuristi, S.Pd Guru PNS


41

Status Pegawai
No Nama
PNS Non PNS

14 Rodiyah, S.Ag Guru PNS

15 Ruswati, S.Pd Guru PNS

16 Salmah, S.Ag Guru PNS

17 Siti Aminah, S.Pd Guru PNS

18 Supriati, S.Pd Guru PNS

19 Syahrul, S.Pd Guru PNS

20 Tahmudah, A.Ma.Pd Guru PNS

21 Titin Sartina, S.Pd.I Guru PNS

22 Yusra Dinafi, S.Pd, M.Pd Guru PNS

5. Data Pegawai Honor

Tabel 4.4

Data Pegawai Honor berdasarkan jenjang Pendidikan

DIKLAT
NO NAMA / NIP JABATAN PENDIDIKAN KET
LATIHAN

1 Petugas
P. Honor SMA
Ahmadi Keamanan
42

2 Penjaga
Azwan P. Honor SMA
Sekolah

3 Administrasi
Lisa Zaharatin Nur P. Honor SMA
Sekolah

4 Tukang
Sarbawi P. Honor SMA
Kebun

5 Administrasi
Umardani P. Honor S1
Sekolah

6 Guru
Fitri Yanti Guru Mapel S1
Honor

7 Ratumas Zubaidah Guru Mapel P. Honor S.P

6. Jumlah Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi

Tabel 4.5

Jumlah Siswa
Tahun Kelas
JML
Pelajaran VII VIII IX

2020/2021 82 138 106 326


43

1. Suasana Sosial

Sasana sosial Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi dengan

lingkungannya terdiiri dari:

a. Ikatan Sekolah dengan warga area berjalan dengan baik sekali, perihal ini

bisa dilihat dari sebagian aktivitas yang diiringi oleh Sekolah selaku

berikut:

1) Aktivitas gotong royong bersama yang dilaksanakan tiap 3 bulan

pada hari sabtu bersih

2) Aktivitas gotong royong bersama dalam persiapan mengalami hari

besar nasional

3) Aktivitas sabtu bersih yang dilaksanakan bersama warga area tiap

2 bulan.

b. Ikatan sekolah dengan lembaga pembelajaran yang lain berjalan dengan

baik, dimana ikatan kerja sama antar Sekolah dengan lembaga pembelajaran

yang lain bisa ditafsirkan selaku berikut:

1) Terdapatnya kerja sama Lembaga Pembelajaran TK dasar

mendaftarkan siswa lulusannya pada Sekolah Menengah pertama

negeri 3 Kota Jambi.

2) Turut dan Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi selaku

panitia serta partisipan upacara hari besar nasional, aktivitas

perlombaan serta kegiatan- kegiatan yang lain.

3) Ikut sertanya Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi dalam

kegiatan–kegiatan pelatihan, seminar, rapat- rapat yang berkaitan


44

dengan pembelajaran semacam: pelatihan/ penataran Bidang study

Rapat.

c. Komite Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi dikenal oleh Kepala

Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi yang beranggotakan tiap-tiap 1

orang wakil (orang tua siswa, guru, kelurahan serta pengurus osis), berfungsi

selaku mitra Sekolah yang menolong pengawasan kepentingan siswa serta

dorongan fasilitas yang sangat diperlukan buat kelancaran proses aktivitas

pembelajaran.

B. Temuan Khusus serta Pembahasan

1. Proses Pembelajaran pendidikan Agama Islam Pada Masa Pandemi Covid 19 Di

Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah pertama

negeri 3 Kota Jambi tidak jauh beda dengan sekolah menengah negeri yang lain.

Pada biasanya, Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi mempunyai 2

orang guru Pembelajaran Agama Islam serta satu orang guru bantu yang dituntut

buat sanggup mengarahkan seluruh aspek yang ada dalam pelajaran Pembelajaran

Agama Islam. Dalam sepekan pelajaran Pembelajaran Agama Islam cuma 3 jam

pelajaran. Hingga dalam riset ini periset hendak mangulas gimana proses

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Masa Pandemi Covid 19 di Sekolah

Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi, Apakah kendala yang dialami dalam

Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Masa Pandemi Covid 19

di Sekolah Menengah pertana negeri 3 Kota Jambi, Apa Upaya yang dicoba oleh
45

Guru untuk Menanggulangi kendala dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam Pada Masa Pandemi Covid 19 di Sekolah Menengah pertana negeri 3 Kota

Jambi, Bagainana Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam Pada Masa Pandemi Covid 19 di Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota

Jambi.

Berikutnya, untuk mengenali bagaimana proses Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi hingga metode

pengumpulan informasi yang digunakan dalam riset ini merupakan dengan

metode observasi, wawancara serta dokumentasi yang sudah dilaksanakan.

Aktivitas observasi sudah dilaksanakan sebanyak 2 kali ialah pada tanggal

03 maret 2021 serta serta bertepatan pada 05 maret 2021, wawancara pula

sudah dicoba pada bertepatan pada 06 april 2021 di Sekolah Menengah pertama

negeri 3 Kota Jambi yang mengaitkan wakakesiswaan serta Guru Pembelajaran

Agama Islam, serta dokumentasi pula sudah dicoba pada bertepatan pada 21 april

2021. Sehabis melaksanakan serangkaian aktivitas observasi, wawancara, serta

dokumentasi dalam mendapatkan informasi yang di idamkan hingga bisa

dianalisis bersumber pada tabel- tabel yang ada dihalaman tadinya.

Pada hasil wawancara terhadap waka kesiswaan bisa diperoleh informasi

bahwasanya Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi sudah

mengimplementasikan pendidikan pada kurikulum 2013 pada 3 tahun berakhir.

Seluruh mata pelajaran di Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi sudah

mengimplementasikan pada kurikulum 2013 tercantum Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam. Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada masa pandemi
46

Covid 19 di Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi belum berjalan

dengan baik serta kurang efisien.

Proses pembelajaran Pendidikan agama islam di sekolah menengah pertama

negeri 3 kota jambi ini tidak efisien serta tidak normal di karenakan pandemi

Covid 19. Perihal ini sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Guru

Pembelajaran Agama Islam selaku berikut:

“ Bersumber pada hasil penemuan observasi yang penulis temukan nampak

guru pembelajaran agama islam telah membuat RPP daring yang digunakan buat

mengajar. Guru pembelajaran agama islam membuat RPP daring dengan

memandang internet, serta berdiskusi dengan guru lain, RPP daring yang terbuat

guru terdiri dari pembukaan ataupun pendahuluan, aktivitas inti serta penutup.

Penulis melaksanakan wawancara dengan subjek riset guru pembelajaran agama

islam buat menggali lebih dalam menimpa informasi yang sudah diperoleh.

Berikut ialah jawaban dari persoalan yang diajukan penulis menimpa

perencanaan pendidikan daring dia berkata.

“ Dalam pendidikan secara daring ini, saya senantiasa membuat RPP daring

yang umumnya rpp terbuat dari semester 1. Buat rpp daring ini saya buat dalam

wujud satu lembar yang terdiri dari aktivitas pendahuluan, aktivitas inti serta

aktivitas penutup, buat isi dari komponen rppnya saya buat bersumber pada

contoh rpp daring yang saya liat dari internet”.( Observasi. 23 Maret 2021)

Sepanjang pendidikan dicoba secara daring guru pembelajaran agama islam

senantiasa membuat RPP daring satu lembar. Guru pembelajaran agama islam

membuat RPP daring selaku pedoman buat mengajar sehingga pendidikan jadi
47

lebih terencana serta sistematis. Selaku guru yang handal hingga guru wajib

melakukan kewajibannya dengan membuat perencanaan pendidikan dengan baik,

sebab itu sangat berarti sehingga proses pendidikan hendak lebih terencana serta

bisa berjalan dengan baik.

pada hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran Pembelajaran Agama

Islam bisa diperoleh bahwasanya saat sebelum mengajar guru Pembelajaran

Agama Islam telah membuat rencana penerapan pendidikan (RPP) terlebih dulu

serta telah mengimplementasikan pada kurikulum 2013. Dalam pembuatan RPP

didalamnya ada tata cara serta strategi yang digunakan guru dalam mendukung

proses aktivitas belajar mengajar. Ada pula tata cara yang digunakan ialah tata

cara ceramah, tata cara tanya jawab, serta tata cara dialog dan tata cara pemberian

tugas. Pada masa pandemi ini di Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi

ini senantiasa memakai tata cara ceramah lewat voice guru tersebut serta dapat

pula lewat zoom meeting serta lain sebagainya. Tata cara tanya jawab guru

pembelajaran Agama Islam sudah berakhir menerangkan pelajaran tersebut

hingga siswa-siswi yang belum paham pelajarannya dapat bertanya kepada guru

tersebut. Tata cara dialog siswa-siswi tersebut berdiskusi lewat tim whatsApp.

Tata cara pemberian tugas ini sehabis berakhir seluruh pelajaran pembelajaran

agama islam guru pembelajaran agama islam membagikan tugas kepada siswa

siswi tersebut supaya siswa-siswi tersebut aktif belajar di rumah terlebih dalam

masa pandemi Covid 19 ini. Siswa-siswi juga turut berpartisipasi dalam proses

pendidikan daring (online) meski dalam masa pandemi Covid 19 ini guru

pembelajaran agama islam di sekolah menengah pertama negeri 3 kota jambi


48

senantiasa melaksanakan tata cara pendidikan yang tadinya terjalin Covid 19 ialah

pendidikan berlangsung ataupun tatap muka. di sekolah menengah pertama

negeri 3 kota jambi proses pembelajarnya lewat daring (online), lewat whatsapp,

belajarnya tentang qada serta qadar, saya membagikan tugas ke anak murid lewat

whatsapp setelah itu anak murid tersebut mengerjakannya di rumah, saya

membagikan tugas itu cocok pendidikan, dari tugas itu di kumpulkan ke sekolah,

dalam pengumpulan tugas tersebut di beri waktu hingga jam pelajarannya habis,

jika proses pembelajarannya telah habis tidak boleh mengumpulkan tugas

tersebut, saya ngajar di kelas A- D, kelas A- D terdiri dari 150 orang, terdapat

sebagian anak murid tidak memiliki hp ataupun android, anak murid yang tidak

memiliki hp/android sebab handponenya rusak aku bagikan dispensasi buat

bertanya kepada sahabat dekatnya ataupun sahabat yang dekat dari rumahnya”.

(Wawancara, 03 Februari 2021).

Bersumber pada paparan di atas, guru Pembelajaran Agama Islam

melaporkan kalau dalam proses mengajar lewat daring (online) apabila terdapat

salah satu siswa- siswi yang berlaku tidak baik serta membuat takut sebab tidak

sempat turut belajar daring (online) hingga guru hendak menegurnya, pemberian

hukuman pula ialah hukumannya orang tua anak tersebut di panggil ke sekolah

buat menghadap ke guru Pembelajaran Agama Islam supaya permasalahan anak

tersebut terselesaikan.

Bersumber pada hasil observasi nampak guru dalam pendidikan daring

(online) ini melaksanakan perencanaan pendidikan supaya dalam proses belajar

mengajar jadi lebih terencana. Perencanaan pendidikan daring terbuat dengan


49

guru mempersiapkan RPP daring, membuat media pendidikan yang disesuaikan

dengan modul yang hendak dipelajari serta mempersiapkan bahan ajar yang

hendak di informasikan dalam proses pendidikan.

Penekanannya pada pendidikan Pembelajaran Agama Islam ialah kala

siswa-siswi tersebut tidak ingin turut belajar daring (online) guru Pembelajaran

Agama Islam membagikan motivasi kepada siswa-siswi tersebut supaya siswa-

siswi tersebut ingin turut belajar daring( online). Siswa-siswi tidak ingin turut

belajar daring (online) di karenakan waktu proses belajar mengajar lewat daring

(online) sedikit. Perihal tersebut guru jalani biar siswa-siswi senantiasa

bertanggungjawab dengan tugas yang sudah guru bagikan. Dimana dengan

senantiasa mengerjakan tugas ialah metode buat membentuk karakter siswa-siswi

yang tekun serta bertanggung jawab.

Bersumber pada pengamatan yang penulis jalani terhadap siswa- siswi

sekolah menengah pertama negeri 3 kota jambi ialah siswa- siswi yang tidak

memiliki/mempunyai handpne sebab rusak serta waktu belajarnya terbatas di

karenakan jaringan yang kurang mencukupi.

2. Hambatan yang di hadapi dalam penerapan pembelajaran Pendidikan agama islam

pada masa pandemi Covid 19 di sekolah menengah pertama negeri 3 kota jambi

Hambatan siswa serta siswi dalam mengalami penerapan pembelajaran

Pendidikan agama islam pada masa pandemi Covid 19 di sekolah menengah

pertama negeri 3 kota jambi. Dari hasil observasi yang sudah penulis jalani

nampak kalau dalam penerapan dalam pendidikan daring guru telah mulai
50

terbiasa dalam melakukan pendidikan daring. Guru telah terbiasa memakai media

elektronik dalam pendidikan, walaupun awal mulanya guru merasa kesusahan

bersamaan berjalannya waktu guru telah mulai terbiasa. Tidak hanya itu sekolah

pula membagikan pelatihan guru kreatif buat membekali guru dalam melakukan

pendidikan daring, sehingga guru bisa melakukan pendidikan daring dengan baik.

Bersumber pada hasil wawancara yang dicoba dengan guru yang menolong

mengajar mata pelajaran pembelajaran agama islam diperoleh informasi berikut:

“ Buat dini penerapan pendidikan daring iya saya merasa kesusahan nak,

sebab belum terbiasa memakai media elektronik dalam pendidikan daring tetapi

lama kelamaan saya telah terbiasa, sebab kami para guru menjajaki pelatihan guru

kreatif dalam memakai media elektronik yang diadakan oleh sekolah disana guru

diajari gimana metode mengajar dalam pendidikan daring, sehingga itu bisa

membekali para guru dalam melakukan pendidikan daring”.

“ Terdapat sebagian siswa-siswi belum sanggup dalam memakai media

pendidikan online, Dari hasil observasi dengan menjajaki proses pendidikan lewat

Zoom meeting nampak kalau siswa-siswi tersebut belum sanggup memakai serta

mengoperasikan media pendidikan online semacam Zoom meeting tersebut.

Tetapi mayoritas dari mereka lebih suka memakai tim whatsApp sebab lebih

gampang memakainya. Dari segi partisipan didiknya terdapat yang sebagian

belum sanggup melakukan pendidikan secara daring (online).

Bersumber pada hasil wawancara yang dicoba dengan saya guru

pembelajaran agama islam diperoleh informasi berikut: “ Terdapat sebagian

siswa-siswi belum sanggup ataupun belum dapat memakai aplikasi Zoom


51

meeting Tetapi mayoritas dari mereka lebih suka memakai Tim whatsApp sebab

dikira lebih instan serta lebih dimengerti serta dan lebih gampang. Dahulu awal

kali pendidikan dicoba lewat Zoom meeting memanglah mereka sedikit

kebimbangan, lama kelamaan mereka juga terbiasa.

“ Tidak ketertersediaan media buat melakukan pendidikan daring, Dari hasil

observasi yang sudah penulis jalani penulis mendapatkan informasi kalau tidak

ketersediaan media buat belajar semacam novel paket, tidak terdapatnya novel

paket siswa-siswi juga kesulitan buat belajar lewat daring (online). “ Ciri

partisipan didik dalam pendidikan daring, Dari hasil observasi yang sudah penulis

jalani dengan menjajaki proses pendidikan lewat Zoom meeting, penulis

mendapatkan informasi kalau ciri siswa-siswi tersebut sangat beragam

kepribadian. Terdapat siswa-siswi yang belajar dengan pemahaman diri mereka

tiap-tiap, terdapat pula yang memanglah sebab dibujuk ataupun disuruh orang

tuanya, terdapat siswa-siswi yang gampang menguasai modul pendidikan

terdapat pula yang susah menguasai modul pendidikan sepanjang pendidikan

dilaksanakan secara daring. Bersumber pada hasil wawancara yang dicoba

dengan saya guru PAI pembelajaran agama islam diperoleh informasi berikut:

“ Beragam siswa-siswi yang saya temukan dalam pendidikan daring ini,

terdapat anak yang memanglah belajar sebab pemahaman diri tiap-tiap, terdapat

pula yang belajar sebab disuruh orang tuanya. Sebab memanglah anak itu

terkadang malas belajar terlebih bila belajar dicoba secara online semacam dikala

ini. Jadi memanglah kami para guru wajib berbicara dengan para orang tua

partisipan didik buat mendiskusikan tentang anaknya. terkadang bila mereka


52

terlambat menjajaki pendidikan lewat daring (online) ini, bunda hendak menelfon

orang tuanya buat kembali menegaskan anaknya”. (Wawancara, 6 April 2021)

“ Pendekatan yang digunakan dalam pendidikan daring Bersumber pada

hasil observasi yang dicoba penulis dalam penerapan pendidikan daring nampak

guru memakai pendekatan pendidikan dengan membagikan motivasi buat

semangat belajar kepada siswa-siswi serta membagikan reward untuk siswa-

siswi yang giat serta disiplin dalam proses pendidikan daring. Sebab dalam

penerapan pendidikan daring ini siswa-siswi sangat memerlukan motivasi dan

dorongan supaya senantiasa semangat belajar. Bersumber pada hasil wawancara

dengan subjek riset ialah saya pembelajaran agama islam diperoleh informasi

selaku berikut: “ Dalam proses pendidikan daring ini saya senantiasa membagikan

motivasi kepada para siswa-siswi buat senantiasa semangat belajar. Walaupun

secara daring, saya pula membagikan reward untuk siswa-siswi yang giat serta

disiplin sepanjang proses pendidikan daring sehingga mereka hendak lebih

bersemangat dalam proses pendidikan, pendekatan seperti itu umumnya saya

jalani dalam proses pendidikan daring. Hendak namun terkadang mereka terdapat

yang ribut serta tidak fokus dalam belajar lewat zoom meeting kala melaksanakan

belajar mengajar daring sehingga bunda tegur buat kembali mencermati kala saya

menarangkan modul”.

“ Tidak Kesiapan siswa-siswi dalam pendidikan secara daring, Dari hasil

observasi serta wawancara yang sudah penulis jalani nampak kalau tidak kesiapan

siswa-siswi dalam penerapan pendidikan daring (online) kurang baik, pendidikan

diawali siswa-siswi sedikit yang masuk link Zoom meeting yang sudah terbuat
53

oleh guru. Guru menelpon orang tua siswa-siswi yang belum masuk link zoom

meeting serta nyatanya siswa-siswi yang belum masuk link zoom meeting masih

tidur, belum siap buat belajar pembelajaran agama islam.

Bersumber pada hasil wawancara yang sudah penulis jalani dengan saya

pembelajaran agama islam diperoleh informasi berikut:

“ Kesiapan partisipan didik dalam pendidikan daring ini bagi saya kurang

baik, mereka belum mempersiapkan seluruh berbagai yang dibutuhkan dalam

proses pendidikan.“ Asumsi partisipan didik tentang penerapan pendidikan

daring, Bersumber pada hasil observasi yang sudah dicoba penulis dalam

penerapan pendidikan daring lewat Zoom meeting nampak siswa-siswi belum

terbiasa melaksanakan pendidikan secara daring. banyak dari mereka yang

mengeluhkan penerapan pendidikan dicoba secara daring sebab mereka merasa

bosan serta kurang bergairah menjajaki pendidikan. Sebab mereka terbiasa

melaksanakan pendidikan tatap muka, Buat mendapatkan informasi lebih

mendalam menimpa penerapan pendidikan daring penulis melalukan wawancara

dengan 2 orang siswa-siswi ialah alif serta serli.( Observasi. 23 Maret 2021)

Bersumber pada wawancara yang sudah dicoba alif siswa Sekolah

Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi diperoleh informasi berikut:

“ Aku merasa bosan kak jika belajar online, sebab wajib senantiasa di rumah tidak

dapat berjumpa dengan sahabat yang lain.” Berbeda dengan serli, siswi Sekolah

Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi diperoleh informasi berikut: “ sulit kak

belajar lewat daring (online) sebab sulit buat menguasai pelajaran kak, serta nilai

saya menurun kak sebab saya kerap tidak turut pelajaran lewat daring (online) ini
54

kak. Kendala ataupun kesusahan pendidikan pembelajaran agama islam pada

masa pendemi Covid 19 Bersumber pada hasil observasi yang sudah dicoba

penulis dalam penerapan pendidikan daring lewat Zoom meeting terdapat

sebagian siswa-siswi yang terkadang kurang menguasai modul yang di

informasikan oleh guru, tetapi guru hendak menerangkan ulang modul pendidikan

bila masih terdapat siswa-siswi yang belum menguasai pembelajaran Pendidikan

agama islam. Tidak hanya itu orang tua siswa-siswi wajib mendampingi anaknya

kala proses pendidikan berlangsung, perihal itu bertujuan supaya orang tua bisa

menolong anaknya kala hadapi kesusahan. “ Terkadang kami kurang mengerti

jika dipaparkan secara online kak. Tetapi guru pembelajaran agama islam

senantiasa mengulang uraian modul yang di informasikan.

3. Upaya yang dicoba guru untuk menanggulangi kendala dalam pembelajaran

pendidikan agama islam pada masa pandemi Covid 19 di Sekolah Menengah

pertama negeri 3 kota jambi

Mempersiapkan media pendidikan Perencanaan pendidikan berikutnya

ialah membuat media pendidikan, dari hasil observasi guru nampak telah

mempersiapkan serta membuat media pendidikan berbentuk video pendidikan

yang di uploud ke youtobe. Video pendidikan terbuat bersumber pada modul yang

hendak dipelajari, tetapi bila guru tidak membuat video pendidikan guru

senantiasa hendak mencari video lain di Youtobe yang cocok dengan modul yang

hendak diajarkan. Umumnya guru hendak mengirimkan link video pendidikan

tersebut ke tim Whatsapp wali murid 2 hari saat sebelum pendidikan


55

dilaksanakan. Perihal itu dicoba supaya siswa-siswi bisa menekuni video tersebut

saat sebelum pendidikan berlangsung. Bersumber pada wawancara dengan subjek

riset Guru pembelajaran agama islam diperoleh informasi selaku berikut:

“ Dalam pendidikan daring ini saya membuat media pendidikan berbasis online

sebab memanglah penerapan pendidikan dicoba secara online memakai Zoom

jadi media pendidikan yang bunda buat juga berbasis online ialah video

pendidikan yang bunda uploud ke youtobe bunda serta setelah itu saya bagikan

linknya di tim wali murid kelas VIII, umumnya bila bunda tidak membuat video

pendidikan sendiri saya hendak mencari video pendidikan di Youtobe yang kira-

kira cocok dengan modul bu guru, setelah itu saya bagikan linknya”.

Pembuatan media pendidikan berbentuk video ini dicoba supaya siswa-

siswi lebih gampang menguasai modul pendidikan yang hendak di informasikan

guru nantinya lewat Zoom meeting. Mempersiapkan bahan ajar, Perencanaan

pendidikan berikutnya ialah mempersiapkan bahan ajar berbentuk video

pendidikan yang sudah terbuat ataupun di unduh dari Youtube serta

mempersiapkan modul pelajaran yang hendak dijarkan kepada partisipan didik

dengan membaca novel serta menekuni video yang telah dibagikan ke siswa-

sswi, perihal itu dicoba supaya dikala proses pendidikan berlangsung guru bisa

memahami seluruh modul pelajaran. dari hasil wawancara guru sudah

mempersiapkan bahan ajar yang disiapkan saat sebelum proses pendidikan

berlangsung. Bersumber pada wawancara dengan subjek riset Guru pembelajaran

agama islam diperoleh informasi selaku berikut:


56

“ Umumnya saya mempersiapkan bahan ajar yang hendak saya sampaikan pada

proses pendidikan itu dimalam hari, persiapannya dengan membaca novel serta

mempersiapkan apa saja yang hendak diajarkan esok dipagi harinya, semacam

mempersiapkan modul pendidikan, dan media pendidikan yang bunda bagikan satu

hari saat sebelum proses pendidikan berlangsung biar saat sebelum pendidikan

berlangsung mereka telah memandang serta belajar lewat video yang aku buat jadi

waktu proses pendidikan berlangsung mereka hendak lebih gampang paham modul

yang aku sampaikan”.

Tata cara yang digunakan dalam pendidikan daring, Bersumber pada hasil

observasi yang dicoba penulis dalam penerapan pendidikan daring nampak guru

banyak memakai tata cara ceramah serta penugasan dikala melaksanakan

pendidikan lewat Zoom meeting maupun Videocall. Tata cara ceramah digunakan

buat menarangkan modul yang hendak dipelajari oleh siswa- siswi sehingga siswa-

siswi tersebut hendak lebih gampang menguasai modul pendidikan, diakhir

pendidikan umumnya guru hendak membagikan tugas selaku latihan dari modul

yang telah dipelajari, tetapi tugas yang diberikan tidak semacam pada pendidikan

tatap muka. Dalam pendidikan daring ini partisipan didik diberi tugas cuma

sebagian soal saja, sebab dalam penerapan pendidikan daring ini guru tidak boleh

membagikan tugas sangat banyak siswa-siswi tersebut, umumnya guru cuma

membagikan tugas berjumlah 5 soal. Bersumber pada hasil wawancara dengan

subjek riset ialah Guru pembelajaran agama islam diperoleh informasi selaku

berikut:
57

“ Tata cara dalam pendidikan daring (online) ini lebih banyak memakai tata cara

ceramah sebab lebih mempermudah siswa-siswi buat menguasai modul pendidikan,

mereka dapat bertanya apapun yang mereka belum paham. Umumnya di akhir

pendidikan saya membagikan tugas tentang modul yang sudah dipelajari, tetapi

tugas yang diberikan bukanlah banyak sangat cuma 5 soal sebab saat ini ini kan

daring (online) jadi guru tidak boleh membagikan tugas sangat banyak”.

Tata cara digunakan guru selaku sesuatu langkah buat mengantarkan modul

pendidikan kepada siswa-siswi supaya dalam penerapan pendidikan partisipan

didik bisa dengan gampang menguasai modul pendidikan. Memakai media

pendidikan dalam pendidikan daring, Dari hasil observasi yang sudah penulis jalani

nampak guru telah memakai media pendidikan berbentuk video pendidikan yang

sudah terbuat ataupun di unduh dari Youtobe saat sebelum proses pendidikan

berlangsung, video pendidikan yang digunakan dalam pendidikan senantiasa

disesuaikan dengan modul pendidikan. Walaupun pendidikan dicoba secara daring

senantiasa diperlukan media pendidikan buat memudahkan partisipan didik

menguasai modul yang di informasikan. Bersumber pada hasil wawancara dengan

subjek riset ialah Guru pembelajaran agama islam diperoleh informasi selaku

berikut:

“ saya senantiasa memakai media pendidikan dalam penerapan pendidikan daring

ini, media yang bunda pakai berbentuk video pendidikan baik yang saya cari di

youtobe setelah itu saya bagikan linknya maupun yang saya buat sendiri bersumber

pada modul yang hendak diajarkan setelah itu saya bagikan video itu lewat

Whatsapp tim. Video pendidikan digunakan selaku media pendidikan sebab guru
58

merasa hendak lebih gampang dimengerti oleh siswa-siswi, sebab dalam video

pendidikan tersebut telah terdapat uraian lengkap diiringi latihan soal yang dapat

dipelajari oleh partisipan didik secara rinci.

Kesiapan Guru dalam melakukan pendidikan secara daring, Dari hasil

observasi yang sudah penulis jalani nampak kalau kesiapan guru dalam melakukan

pendidikan daring telah lumayan mempersiapkan seluruh sesuatunya dengan baik.

Guru mempersiapkan fasilitas serta prasarana yang diperlukan dalam penerapan

pendidikan daring tidak hanya itu sekolah pula sudah memfasilitasi guru buat

melaksanakan pendidikan secara daring. Apalagi sekolah membagikan pelatihan

tentang pemakaian media elektronik buat membekali guru dalam melakukan

pendidikan daring. Bersumber pada hasil wawancara yang dicoba dengan guru

pedidikan agama islam diperoleh informasi berikut:

“ Dalam penerapan pendidikan daring bunda telah melaksanakan persiapan. Sebab

kami para guru telah menjajaki pelatihan guru kreatif pada waktu pandemi yang

diadakan sekolah. Umumnya terdapat perwakilan guru yang menjajaki pelatihan

guru kreatif, yang setelah itu perwakilan guru tersebut mengajari guru-guru lain

yang tidak menjajaki pelatihan. Jadi kami telah mempunyai bekal buat melakukan

pendidikan daring sebab kami telah belajar tentang teknologi menggunakan media

elektronik dalam pendidikan daring.( Wawancara, 6 April 2021)

Terdapat sebagian siswa-siswi Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota

Jambi memiliki ram hp kecil, yang memiliki ram handphonenya kecil tidak dapat

unduh aplikasi zoom meeting. Namun, terdapat sebagian siswa-siswi yang tidak

menjajaki pelajaran lewat daring (online) ini, hingga siswa-siswi tersebut yang
59

tidak menjajaki pelajaran dapat menanyakan ke temannya, apabila terdapat tugas

metode mengatasinya: siswa-siswi mengumpulkan tugas melalui pimpinan kelas,

belajar bersama ataupun belajar kelompok. Pada masa pandemi ini nilai siswa-

siswi Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi sangat menurun dratis.

Terdapat yang tidak membuat tugas itu metode mengatasinya dengan metode

panggil orang tua supaya siswa-siswi tersebut tidak mengulanginya, yang

menanggulangi siswa-siswi tersebut yakni guru Pembelajaran Agama Islam.

4. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan agama islam pada masa

pandemi Covid 19 di Sekolah Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi

Dalam pendidikan daring pada masa pandemi Covid -19 di Sekolah

Menengah pertama negeri 3 Kota Jambi di kelas VIII telah terlaksana dengan

lumayan baik. Dalam pendidikan daring guru senantiasa membuat perencanaan

pendidikan dengan membuat RPP daring dengan memandang internet serta

berdiskusi dengan guru lain, RPP daring yang terbuat guru terdiri dari aktivitas

pendahuluan, aktivitas inti serta penutup. Tidak hanya itu guru senantiasa

mempersiapkan bahan ajar dengan menekuni kembali modul yang hendak

diajarkan, perihal itu dicoba supaya guru bisa memahami modul pendidikan

dengan sempurna. Tidak hanya modul pelajaran, guru pula mempersiapkan

media berbentuk video pendidikan saat sebelum pendidikan daring berlangsung.

Perencanaan pendidikan ialah komponen sangat berarti dalam proses

pendidikan, dengan terdapatnya perencanaan yang baik hingga proses

pendidikan hendak jadi lebih terencana serta sistematis.


60

Berikutnya penerapan pendidikan daring dilaksanakan dengan memakai

aplikasi Zoom serta Whatsapp. Zoom digunakan buat menarangkan modul

pelajaran, sebaliknya Whatsapp digunakan buat berbicara dengan partisipan didik

serta orang tua menimpa penerapan pendidikan daring, tidak hanya itu guru pula

mengirimkan data menimpa pendidikan daring lewat Whatsapp. Berikutnya dalam

penerapan pendidikan daring guru memakai media pendidikan berbentuk video

pendidikan yang diupload serta dibagikan lewat Whatsapp, pemakaian media

pendidikan ini bertujuan buat memudahkan partisipan didik dalam menguasai

modul pendidikan yang di informasikan.

Sehingga bagi guru pai, terdapat banyak sekali keluhan siswa dalam

pendidikan daring tersebut mengingat siswa cuma terbiasa dengan pemakaian

aplikasi whatsapp sehingga siswa masih wajib belajar lagi menimpa pemakaian

google form. Sedangkan bagi siswa, mereka kaget sebab wajib belajar secara daring

yang tadinya belum sempat mereka jalani. Ditambah lagi mereka wajib

menghasilkan bayaran buat penuhi pemakaian paket informasi sepanjang daring.

Ada pula hasil perolehan nilai dalam pelajaran PAI di Kelas VIII sebanyak

30 siswa memperoleh nilai rata-rata 80-75 sebaliknya 52 siswa memperoleh nilai

rata-rata 60-40. Dengan hasil belajar yang sangat menyusut dari belajar tatap muka

semacam biasa sangat pengaruhi nilai yang di miliki siswa. Maksudnya sistem

pembajaran daring ataupun jarak jauh sangat tidak efisien di golongan siswa dikala

ini. Ada pula menimpa hambatan yang dialami guru serta siswa semacam yang

sudah dipaparkan tadinya kalau terdapat sebagian permasalahan yang terjalin pada

pendidikan ekonomi secara daring tersebut. Tidak cuma menimpa jaringan, siswa
61

serta guru pula terkendala dengan energi listrik yang terkadang mati sehingga

jaringan tersendat serta kuota internet yang dapat terbilang mahal.

Berikutnya ketersediaan fasilitas serta prasarana dalam pendidikan daring

di sekolah telah terpenuhi, baik dari segi guru ataupun partisipan didik. Sekolah

sudah membagikan sarana berbentuk Wifi, kuota internet buat guru sehingga guru

tidak menghasilkan duit pribadinya buat membeli paket tidak hanya itu novel paket

serta sarana yang lain yang diperlukan oleh guru telah disediakan oleh sekolah.

Tidak hanya itu guru serta siswa telah mempunyai media yang digunakan dalam

pendidikan berbentuk Hp serta Laptop. Tetapi dari segi partisipan didik terkadang

partisipan didik terkendala jaringan internet, sebab bila mati lampu jaringan di

rumah mereka jadi tersendat. Pada penerapan pendidikan daring ini partisipan didik

lebih suka memakai Hp sebab dikira lebih instan. Dalam penerapan pendidikan

daring ketersediaan fasilitas serta prasarana ialah perihal utama buat mendukung

keberhasilan penerapan pendidikan daring. Bagi Barnawi serta Arifin (2016: 40)

fasilitas pembelajaran merupakan seluruh suatu berbentuk perlengkapan serta

peralatan secara langsung, sebaliknya prasarana pembelajaran mencakup segala

perlengkapan serta peralatan yang secara tidak langsung mendukung proses

pembelajaran.

Berikutnya buat wujud penilaian serta metode evaluasi terhadap partisipan

didik pada waktu pandemi dicoba lewat aplikasi Whatsapp dalam

memperhitungkan tugas setiap hari siswa. Tugas dikirim kembali ke Whatsapp

individu orang tua partisipan didik dengan membubuhkan nilai yang didapat. Tidak

hanya itu guru hendak membagikan evaluasi disetiap akhir pendidikan berbentuk
62

kritikan kepada partisipan didik tentang perilakunya sepanjang proses pendidikan

yang di informasikan kepada wali murid lewat Whatsapp.

Hasil belajar siswa menampilkan kalau tidak seluruh siswa serta siswi bisa

menempuh pendidikan secara online ini serta hasil belajar siswa serta siswi tidak

seluruh tercapai diakibatkan bermacam aspek semacam, hilangnya sinyal dikala

mati lampu, handpone yang kurang mencukupi, atensi belajar siswa serta siswi yang

menyusut, waktu yang ada sangat terbatas, ketertiban siswa serta siswi dalam

belajar masih rendah, minimnya tutorial guru, sehingga pencapaian hasil belajar

siswa serta siswi kurang optimal. Sebaliknya kekurangan pendidikan daring ini

ialah partisipan didik hadapi hambatan ialah tidak seluruh partisipan didik bisa

dengan gampang menguasai modul pendidikan yang di informasikan oleh guru,

sebab tiap partisipan didik mempunyai kharakteristik yang berbeda terdapat yang

kilat menangkap modul pendidikan serta terdapat pula yang malah lelet menguasai

modul.

Bersumber pada uraian di atas bisa dikenal kalau dalam perihal partisipasi

belajar yang dicoba siswa pada dikala Pembelajaran pendidikan Agama Islam jarak

jauh kurang terlaksana dengan baik di SMP Negeri 3 Kota Jambi.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa permasalahan yang penulis paparkan di atas, maka pada bab

akhir ini dapat penulis ambil beberapa kesimpulan antara lain:

1) Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Masa Pandemi Covid 19

dengan menggunakan Whatsapp di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3

Kota Jambi.

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti laksanakan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi, bahwa dengan pemberian tugas

dan jenis tugas yang digunakan dengan langkah-langkah pemilihan materi

tugas yang baik dan tidak membosankan cocok untuk peserta didik maka

guru akan mudah menjelaskan dan peserta didik akan tertarik dan

memperhatikan serta terlibat aktif dalam mengerjakan tugas kelompok.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode

tugas kurang efektif. Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada

Masa Pandemi Covid 19 di Sekolah Menegah Pertama Negeri 3 Kota

Jambi kurang efektif di karenakan susah nya belajar lewat online,

menghambat siswa-siswi untuk mengerti proses pembelajaran pendidikan

agama islam.

63
64

2) Faktor Penghambat Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pada Masa Pandemi Covid 19 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3

Kota Jambi.

Kendalanya yaitu sebagian siswa-siswi di Sekolah menengah

pertama negeri 3 Kota Jambi ada sebagian siswa-siswinya tidak

mempunyai handphone yang ramnya besar, yang tidak mempunyai

handphone yang ramnya besar tugas langsung di kumpul ke sekolah, di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi mempunyai syarat-

syarat dalam mengumpulkan tugas yaitu kalau lewat dari jam pelajaran

siswa-siswi tidak boleh lagi menggumpulkan tugas.

3) Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran

pendidikan agama islam pada masa pandemi Covid 19 di Sekolah

Menengah Pertama negeri 3 kota jambi, cara mengatasinya : siswa-siswi

yang tidak mempunyai handphone atau hp yaitu cara mengatsinya

mengumpulkan tugas lewat ketua kelas, belajar sama-sama atau belajar

kelompok atau bisa juga membuat grup kelas. Pada masa pandemi ini nilai

siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi sangat tutun

dratis. Ada yang tidak membuat tugas itu cara mengatasinya dengan cara

panggil orang tua agar siswa-siswi tersebut tidak mengulanginya, yang

mengatasi siswa-siswi tersebut ialah guru pendidikan agama islam.

4) Hasil belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan agama islam pada

masa pandemi Covid 19 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota

Jambi yaitu melalui proses-proses yang sangat menyedihkan karena nilai


65

siswa-siwi Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi sangat

menurun dratis, proses pembelajarannya tidak efektif. Mengapa Sekolah

Menengah Pertama melaksanakan proses pembelajaran di rumah ? Karena

guru sekolah menengah pertama negeri 3 kota jambi menjalankan perintah

dari pemerintah, Tugas Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi

ini menggunakan tugas yang berbentuk pilihan ganda.

B. Saran-Saran

1) Sekolah hendaknya lebih memfasilitasi guru dalam pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama islam terutama pada pelaksanaan

pembelajaran daring seperti sekarang ini.

2) Pemerintah hendaknya lebih gencar lagi memberikan dukungan terhadap

peserta didik dan guru dalam melaksanakan pembelajaran daring (online)

pada masa pandemi Covid 19.

3) Guru dapat lebih mengembangkan pembelajaran yang dapat membuat belajar

tetap efektif walaupun dilakukan dalam jaringan atau dilakukan secara daring

(online), lebih sering berkomunikasi dengan peserta didik agar peserta didik

lebih fokus dalam belajarnya. Guru hendaknya lebih meningkatkan

kreativitasnya sebagai pendidik untuk menjadi guru yang profesional.

4) Peserta didik lebih diberikan motivasi dalam belajar agar pada saat

pelaksanaan belajar melalui dalam jaringan atau melalui daring (online)

peserta didik tetap memiliki semangat yang tinggi dan dapat mengikuti proses

pembelajaran dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai di kelas.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2012. Perencanaan Pembelajaran dalam Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto. 2010 . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Basrowi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rinepka Cipta.

Firman, F. 2020. Pembelajaran Online. Jakarta : Bumi Aksara.

Ibrahim. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Komariah. 2005. Visionary Leadersip Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi

Aksara

Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Mulyana. 2001. Komunikasi Antar Budaya. Bandung: Rosda Karya.

Nga lim Punrwantao. 2008 . Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Rahayu, S. 2020. Pembelajaran Online. Jakarta : Bumi Aksara.

Satori. 2005. Visionary Leadersip Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

66
67

Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rinepka Cipta.

Zuldafrial. 2012 . Penelitian Kualitatif. Surakata: Yuma Pustaka.


68

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

1. Berapa alokasi waktu yang disediakan untuk pelajaran Pendidikan Agama

Islam dalam seminggu ?

2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam

pada masa pandemi Covid 19 ini ?

3. Bagaimana sikap siswa ketika pelajaran Pendidikan Agama Islam

berlangsung pada masa pandemi Covid 19 ?

4. Apakah dalam kegiatan pembelajaran masih banyak siswa yang belum

memahami Pelajaran Pendidikan Agama Islam ?

5. Apakah dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada masa

pandemi Covid 19 ini Guru Pendidikan Agama Islam menyampaikan

materi dengan baik ?


69

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Dokumentasi keadaan ruang guru dan aktifitas guru di SMP N 3 Kota Jambi
70

Dokumentasi Sarana Ibadah/Mushollah di SMP N 3 Kota Jambi


71

Dokumentasi Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota

Jambi
72
73
74

Dokumentasi Ruang Osis


75

Dokumentasi Ruang Wakil Kepala Sekolah, Sekolah Menengah


Pertama Negeri 3 Kota Jambi
76

Dokumentasi Ruang Tata Usaha Sekolah Menengah Pertama


Negeri 3 Kota Jambi
77

Dokumentasi Wawancara Perwakilan Siswa-Siswi Sekolah


Menengah Pertama Negeri 3 Kota Jambi
78
79

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama : Yulia Fatma

Nim : 201172451

Jenis Kelamin : Perempuan

TTL : Jambi, 02 Juli 2000

Alamat : Jl. K.H.M. Zuhdi Rt. 09 Kel. Mudung Laut Kec.

Pelayangan Kota Jambi

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat Email : yuliafatma2000@gmail.com

No Kontak : 083184608993

Pendidikan : MAN 1 Olak Kemang Kota Jambi

Anda mungkin juga menyukai