Anda di halaman 1dari 73

SKRIPSI

PENGARUH ANTARA TINGKAT PEMAHAMAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA

SMA MUHAMMADIYAH 03 KEDUNGADEM BOJONEGORO

Disusun oleh :

NILTU ALFA FARIH

NIM : 201949011796

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)

MUHAMMADIYAH BOJONEGORO

TAHUN 2023
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Niltu Alfa Farih

NPM : 201949011796

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul :

Pengaruh Antara Tingkat Pemahaman Pendidikan Agama Islam Terhadap

Perilaku Keagamaan Siswa SMA Muhammadiyah 03 Kedungadem.

Dengan ini saya menyatakan bahwa di dalam skripsi ini secara keseluruhan

adalah asli hasil penelitian saya kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk

sumbernya dan disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bojonegoro, 08 Juli 2023

Yang menyatakan

Niltu Alfa Farih.


NPM : 201949011796

ii
PERSETUJUAN

PENGARUH ANTARA TINGKAT PEMAHAMAN PENDIDIKAN


AGAMA ISLAM TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA SMAM
MUHAMMADIYAH 03 KEDUNGADEM

SKRIPSI

Disusun oleh : Niltu Alfa Farih, NPM : 201949011796


Program studi : Pendidikan Agama Islam
Telah diperiksa dan dapat diajukan pada Ujian Munaqosah Skripsi Sekolah Tinggi
Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bojonegoro

Disetujui

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Ibnu Habibi, M.Pd.I Nurmashani, M.Pd.I

iii
PENGESAHAN

PENGARUH ANTARA TINGKAT PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA SMA
MUHAMMADIYAH 03 KEDUNGADEM

SKRIPSI

Disusun oleh : Niltu Alfa Farih, NPM : 201949011796


Program studi : Pendidikan Agama Islam
Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bojonegoro
Pada Hari :
Tanggal :

Dewan Penguji Skripsi

Penguji Utama

, M.Pd.I

Ketua Sekretaris

, M.Pd.I , M.Pd.

Mengesahkan

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bojonegoro

, M.Pd.I

iv
MOTTO

v
PERSEMBAHAN

Syukur alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat

dan kasih sayang-Nya telah memberikan kepadaku rasa semangat,

kemudahan dan memberikan kelancaran selama menyusun skripsi ini.

Alhamdulillah dengan rahmat dan kasih sayang-Nya lah skripsi ini dapat

terselesaikan.

Kupersembahkan skripsi ini kepada orang-orang yang berperan dalam

kehidupan saya :

1. Orang tua tercinta, yang telah mendukung dan mendoakan selalu setiap

langkah

2. Para dosen, dosen pembimbing dan dosen penguji STIT Muhammadiyah

Bojonegoro

3. Teman-teman seperjuangan di STIT Muhammadiyah Bojonegoro

4. Kepala sekolah beserta dewan guru SMA Muhammadiyah 03


Kedungadem

5. Serta seseorang dibalik layar yang sangat

vi
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Puji syukur Alhamdulillah, patutlah penulis ungkapan kepada Allah SWT,

karna berkat rahmat taufiq, hidayah dan inayah ya pendia dapat menyelesaikan

penulisan karya ini.

Penulisan ini disamping diamaksudkan seabagai upaya untuk mengkaj

tentang ada tidaknya hubungan pengaruh dari tingkat pemahaman Pendidikan

Agama terhadap prilaku keagamaan siswa, juga untuk memenuhi salah satu syarat

dalam upaya penyelesaian pendidikan program S-1 pada STTT Muhammadiyah

Bojonegoro jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

Sesuai dengan Judul tersebut di depan, maka penulisan ini mengupas

Masalah tingkat pemahaman Pendidikan Agama dan Prilaku Keagamaan siswa

serta keterkaitan pengaruh dari ke dua hal tersebut.

Dengan terselesaikannya karya ini, tak lupa penulis ucapakan banyak

terima kasih kepada :

1. Ketua STIT Muhammadiyah Bojonegoro yang telah memberikan

kesempatan pada peneliti untuk menyelesaikan studi di jurusan

Pendidikan Agama Islam.

2. Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam STIT Muhammadiyah

Bojonegoro yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan

skripsi

vi
i
ini.

3. Bapak Ibnu Habibi, M.Pd.I, sebagai dosen pembimbing I yang telah

memberikan dorongan, arahan dan bimbingan selama penyusunan

skripsi ini.

4. Ibu Nurmashani, M.Pd.I, sebagai dosen pembimbing II yang telah

memberikan dorongan, arahan dan bimbingan selama penyusunan

skripsi ini.

5. Bapak dan ibu dosen yang telah membekali ilmu selama 4 tahun

6. Kepala sekolah dan dewan guru SMA Muhammadiyah 03 Kedungadem

yang telah membantu apa yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Keluarga tercinta, yang telah mendoakan dan memberikan dukungan serta

semangat selama ini.

Penulis sadar bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna.

Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan

demi lebih sempurnanya penelitian selanjutnya. Akhirnya, penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bojonegoro, 26 September 2021

Penulis,

vi
ii
ABSTRAK

PENGARUH ANTARA TINGKAT PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA SMA
MUHAMMADIYAH 03 KEDUNGADEM

Nama : Niltu Alfa Farih

NPM : 20194901176

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara tingkat


pemahaman pendidikan agama Islam terhadap perilaku keagamaan siswa
SMA Muhammadiyah 03 Kedungadem. Adapun rumusan masalah penelitian
ini ada tiga. Pertama, bagaimanakah tingkat pemahaman pendidikan Agama
Islam siswa SMA Muhammadiyah 03 Kedungadem. Kedua, bagaimanakah
perilaku keagamaan siswa SMA Muhammadiyah 03 Kedungadem. Ketiga,
adakah pengaruh tingkat pemahaman pendidikan agama Islam terhadap
perilaku keagamaan siswa SMA Muhammadiyah 03 Kedungadem
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi
sebanyak 60 siswa. Adapun sumber data dalam penelitian ini ada sumber data
primer dan sekunder. Metode pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan metode observasi, metode angket dan metode dokumentasi.
Metode angket merupakan metode utama untuk memperoleh data dari siswa.
Hasil penelitian ini menggunakan product moment diperoleh angka 0,738.
Kemudian dibandingkan dengan tabel “r” product moment dengan taraf
signifikasi sesuai jumlah n = 60, taraf 5% adalah 0,254 dan pada taraf
signifikasi 1% adalah 0,330. Dapatkan dibuktikan bahwa hipotesis kerja (Ha)
yang berbunyi “pengaruh antara tingkat pemahaman pendidikan agama Islam

ix
terhadap perilaku keagamaan siswa di SMA Muhammadiyah 03
Kedungadem” telah terbukti. Sebab setelah dibandingkan hasil perhitungan
nilai Rxy lebih besar dari pada nilai pada tabel “r” product moment. Dengan
melihat tabel V yaitu interprestasi angka indeks product moment dapat
diketauhi bahwa pengaruh antara variabel x dan y terhadap pengaruh yang
kuat atau tinggi.

Bojonegoro, 08 Juli 2023

Penulis,

Niltu Alfa Farih


NPM . 201949011796

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ibnu Habibi., M.Pd.I Nurmashani, M.Pd.I

Dewan Penguji Skripsi

Penguji Utama,

, M.Pd.I

Ketua Sekretaris

x
M.Pd.I M.Pd.I

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN ORISINALITAS

PERSETUJUAN

PENGESAHAN

MOTTO

PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Penegasan Judul
D. Alasan Pemilihan Judul
E. Tujuan Penulisan
F. Manfaat Penulisan
G. Hipotesa
H. Metode Pembahasan
I. Sistematika Pembahasan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Tentang Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
2. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
3. Tingkat Pemahaman Pendidikan Agama Islam
B. Kajian Tentang Perilaku Keagamaan
1. Pengertian Perilaku Keagamaan
2. Macam-macam Perilaku Keagamaan
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Keagamaan Siswa
C. Pengaruh Tingkat Pemahaman Keagamaan Terhadap Perilaku Keagamaan
Siswa
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

1
A. Metodologi Penelitian
B. Penyajian Data
C. Analisa Data
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

2
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Siswa Sebagai Sampel

Tabel 2 Nilai Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

Tabel 3 Skore Angket Tentang Perilaku Keagamaan Siswa

Tabel 4 Nilai Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Perilaku

Keagamaan Siswa

Tabel 5 Rekapitulasi Hasil Angket Pengaruh Antara Tingkat Pemahaman

Pendidikan Terhadap Perilaku Keagamaan Siswa

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

manusia sebab agama merupakan motivasi hidup dan kehidupan serta

merupakan alat pengembangan dan pengendalian diri. Oleh karena itu, agama

perlu diketahui, dipahami dan diamalkan oleh manusia Indonesia agar dapat

menjadi dasar kepribadian sehingga dapat menjadi manusia yang utuh. Agama

juga mengatur hubungan manusia, hubungan manusia dengan keselarasan,

keseimbangan dan keserasian dalam hidup manusia, baik sebagai pribadi

4
maupun sebagai anggota masyarakat dalam mancapai kemajuan lahiriyah, dan

kebahagiaan rohaniyah.

Oleh karena itu, agama juga sebagai dasar tata nilai dan merupakan

penentu dalam perkembangan dan pembinaan rasa kemanusiaan maka

pemahaman dan pengamalan dengan tepat dan benar diperlukan untuk

menciptakan kesatuan bangsa. Pendidikan agama sangat besar peranannya

dalam membentuk sikap dan pribadi keagamaan individu, maka untuk

mewujudkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa sebagaimana

dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional maka salah satu upaya yang

cukup besar dan efektif adalah dengan melaksanakan pendidikan agama karena

pendidikan agama memiliki jangkauan yang menyeluruh terhadap

pembentukan seluruh aspek. Kehidupan manusia baik pembentuk fisik maupun

psikis, juga mangacu pada terpenuhinya kebutuhan duniawi dan ukhrawi.1

Pelaksanaan pendidikan agama merupakan kurikulum wajib yang harus

dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan sebagaimana termuat dalam UU

Sisdiknas tahun 2007 pasal 37. Dalam pasal tersebut diyataka bahwa

kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidik-an agama.

Beban kurikulum yang ditegaskan dalam pendidikan agama tidak hanya

berorientasi pada materi pelajaran dalam pengertian teoretis secara verbal,

melainkan juga dalam pengertian praktis, yaitu peserta didik meng-alami

proses perubahan terhadap perilaku sehingga pendidikan agama yang diberikan

pada peserta didik dapat meningkatkan potensi spiritual.

1
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 29-33

5
Pembelajaran PAI diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya menyempurnakan iman, bertakwa, dan berakhlak mulia, serta aktif

membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam

memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia yang beriman,

bertakwa, dan berakhlak mulia diharapkan tangguh dalam menghadapi

tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat

baik dalam lingkup lokal, nasional, regional, maupun global. Karena

pentingnya pembelajaran PAI pada jenjang pendidikan di SMA, maka SMA-

SMA swasta yang di kelola oleh yayasan, biasanya merancang kurikulum PAI

sesuai dengan visi dan misi yayasan. Meskipun demikian beberapa SMA yang

bernaung pada yayasan non keagamaan menggunakan kurikulum PAI dari

Depdiknas. Kurikulum PAI yang dirancang yayasan bia-sanya memiliki jumlah

jam pelajaran yang lebih banyak dan mata pelajaran PAI biasanya dipecah-

pecah menjadi mata pelajaran Aqidah, Akhlaq, Quran/Hadist, Fiqih, dan

Tarikh/SKI. Sementara pada kurikulum Depdiknas Aqidah, Akhlaq,

Quran/Hadist, Fiqih, dan Tarikh/SKI termauat dalam satu kesa-tuan mata

pelajaran PAI.

Perilaku adalah “aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan

respon serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung”. 2 Perilaku

keagamaan adalah segala aktivitas manusia dalam kehidupan di dasarkan atas

nilai-nilai agama yang diyakininya”.3

2
Soenarso, Psikologi untuk Keperawatan, (Jakarta: Kedokteran EGC, 2004), hlm. 3
3
Ramayulis, Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2009), hlm. 100

6
Secara umum ada dua faktor utama yang mempengaruhi terbentuknya

kepribadian seseorang yakni faktor internal dan faktor eksternal. Yang

termasuk dari dalam misalnya bakat, keceerdasa, minat, kematangan dan

sebagaiannya, sedangkan faktor luar misalnya lingkungan keluarga,

masyarakat, budaya, benda-benda, dan sebagaiannya.

Dalam pandangan penganut penganut pemahaman Konvergensi

pandangan tersebut sangatlah diyakini sebagaimana diutarakan oleh Williem

Stern sebagai berikut : “Bahwa pembawaan dan lngkungan kedua-duanya

menentukan perkembangan manusia.”4 Selanjutnya M. Ngalim Poerwanto

mengemukakan :

Dari pelajaran psikologi kita mengetahui bahwa kebanyakan dari para ahli

psikologi indvidual (antara lain Alfred Adler dan Kunkel) lebih menitik

berartkan kepada pengaruh lingkungan, sedangkan ahli-ahli biologi dan ahli-

ahli psikologi yang lain lebih menekankan keapda kekuatan atau pengaruh

bawaan atau keturunan.5

Dari pandangan tersebut jelaslah kiranya bahwa baik bawaan maupun

lingkungan keduanya yang membentuk kepribadian atau jiwa seseorang.

Namun demikian, dalam pengaruh masing-masing faktor berperan secara

bervariasi pada setiap orang ada yang kuat kecerdasannya ada yang kuta

bakatnya ada yang lebih kuat lingkungannya dan sebagaiannya. Karena itu

pengkajian suatu aspek dari faktor tersebut menjadi penting dan menarik

sehingga bisa diketahui bagaimana suatu aspek dari faktor itu telah membawa
4
Drs. M. Ngalim Poerwanto, Psikologi Pendidikan, Remaja Roesadakarya, Bandung, 1996, hlm.
15.
5
. Drs. M. Ngalim Poerwanto, Psikologi, Bandung, 1996,hlm. 17.

7
pengaruh yang selanjutnya bisa dievaluasi dan dipergunakan sebagai oijakan

untuk penerapan tekhnik dan perbaikannya.

Disisi lain pemahaman seseorang terhadap suatu hal disamping

dipengaruihi oleh banyak hal juga akan membawa pengaruh pada banyak hal

pula yang termasuk pula sikap prilaku dalam kehidupan seseorang. Dari sini

terlihat jelas keterkaitan banyak hal dalam pembentukan diri seseorang yang

membawa dampak pula pada banyak hal terhadap sikap mental seseorang.

Pembahasan ini disangkutkan pada masalah pemahaman keagamaan yang

dikaitkan dengan perilaku keagamaan dimaksudkan untuk membatasi dan

memfokuskan kajian agar tidak biasa dalam kajian ini, di samping pula karena

pemahaman keagamaan akan meliputi wilayah pembahasan yang cukup luas

dan bervariasi, sedangkan sikap tindakan seseorang juga dibentuk oleh

berbagai sistem nilai dan pemahaman agama seseorang. Nilai nilai yang ada

pada seseorang dipengaruhi oleh adat istiadat, etika, kepercayaan dan agama

yang dianutnya. Semua itu mempengaruhi sikap, pendapat dan pandangan kita,

yang selanjutnya tercermin dalam cara-cara kita bertindak dan bergtingkah

laku.6

SMA Muhammadiyah 3 Kedungadem merupakan sekolah yag

mengajarkan mata pelajara wajib yaitu Pelajaran Pendidikan Agama Islam,

termasuk terdapat banyak kegiatan keagamaan di sekolah tersebut diantaranya

sholat dhuha, hafalan al-Qur’an, Sholat Dhuhur berjama’ah dan kegiatan yang

lain. Disamping itu ada ekstrakurikuler Muhadhoroh yang tujuannya untuk

melatih siswa dalam menyampaikan materi Agama secara khusus, dan


6
M. Ngalim Poerwanto, Psikologi, Bandung, 1996, hlm. 164.

8
memberikan pemahaman agama kepada seluruh siswa secara umum.

Diharapkan kegiatan itu dapat memberi pegaruh terhadap perilaku keagamaan

mereka.7

Dari pemaparan diatas peulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “ Pengaruh Antara Tingkat Pemahaman Pendidikan Agama Islam

Terhadap Perilaku Keagamaan Siswa SMA Muhammadiyah 03

Kedungadem Bojonegoro ” guna mendapatkan gambaran hubungan antara

tingkat pemahaman pendidikan agama Islam terhadap perilaku keagamaan

siswa di SMA Muhammadiyah 3 Kedungadem Bojonegoro.

B. RumusanMasalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas maka permasalahan penelitian

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah tingkat pemahaman pendidikan Agama Islam siswa

SMA Muhammadiyah 03 Kedungadem ?

2. Bagaimanakah perilaku keagamaan siswa SMA Muhammadiyah 03

Kedungadem?

3. Adakah pengaruh tingkat pemahaman pendidikan agama Islam terhadap

perilaku keagamaan siswa SMA Muhammadiyah 03 Kedungadem?

C. Penegasan Judul

Untuk menghindari pengertian yang bias maka perlu penulis tegaskan

beberapa istilah penting dalam judul sebagai berikut :

1. Pengaruh
7
Observasi awal di SMA Muhammadiyah 3 Kedungadem, tanggal 28 April 2023

9
Pengaruh menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah daya yang

ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk

watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.

2. Pemahaman

Kata pemahaman merupakan kata jadian yang bersal dari kata dasar

“Paham” yang artinya : mengerti atau memahami. 8Kemudian mendapat

awalan Pe dan akhiran An yang dalam tata bahasa Indonesia berarti

menjadi kata benda abstrak jadian yang memiliki pengertian sesuatu yang

dimengerti, ditangkap, dan dipahami seseorang.

3. Pedidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah usaha secara sistematis dan

pramatis dalam membentuk anak didik agar supaya merka hidup sesuai

dengan ajaran agama Islam. 9

4. Perilaku keagaman :

Kata “Perilaku keagamaan” merupakan suatu frase yang masing

masing adalah : perilaku, tingkah laku, kelakuan; perbuatan.10

pengertiannya berasal dari kata agama artinya :

8
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta, 1989, hlm. 407.
9
Suhairiny dkk. Metode Khusus Pendidikan Agama, IAIN SA, Malang, 1977, hlm. 12.
10
WJS Poerwadarminta, Kamus, hlm. 738.

1
0
Tuntunan Tuhan yang mendorong seseroang yang berakal untuk

memegang tuntunan tersebut dengan kehendaknya sendiri untuk mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akherat.11

Selanjutnya kata agama tersebut memperoleh awalan Ke dan akhiran

An yang artinya menjadi kata benda abstark jadian yang berarti keagamaan

yang berkenaan dengan nilai-nilai agama.

adi perilaku keagamaan adalah segenap tingkah laku, kelakuan atau

perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma agama.

5. SMA Muhammadiyah 03 Kedungadem :

SMAM 03 Kedungadem adalah nama suatu institusi pendidikan

tingkat SLTA yang berada dalam lingkup penyelenggaraan oleh Dinas

Pendidikan yang berada di kecamatan Kedungadem kabupaten

Bojonegoro.

Demikianlah sejumlah istilah penting yang penulis rasa perlu

untuk dijelaskan sehingga pengertian keseluruhannya dalam judul tersebut

adalah: sebagai sebuah kegiatan akademis dalam bentuk kajian atau

penelitian terhadap kemungkinan adanya pengaruh dari tingkat

pemahaman agama siswa terhadap perilaku keagamaan pada siswa SMA

Muhammadiyah 03 Kedungadem.

D. Alasan Pemilihan Judul

Dalam penulisan judul sebagaimana disebutkan di depan didasarkan pada

alasan-alasan sebagai berikut :

11
KH. Thohip Thohir Abdul Muin, Ilmu Kalam, Wijaya Jakarta, 1966.,hlm. 121.

1
1
1. Adanya tingkat pemahaman keagaaman siswa yang beragama Islam dan di

pengaruhi oleh banyak faktor yang patut untuk dikaji.

2. Adanya perilaku keagamaan siswa yang banyak faktor yang

mempengaruhi dan menentukannya yang menarik untuk diungkap dan

dipelajari.

3. Adanya kemungkinan pengaruh dari tingkat pemahaman pendidikan

agama terhadap perilaku keagamaan yang terdapat pada siswa SMAM 03

Kedungadem yang perlu diungkap tingkat pengaruh tersebut serta

dikajinya secara seksama.

Demikianlah sejumlah alasan yang mendorong pada kajian dengan judul

sebagaimana didepan.

E. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka peneliti memiliki tujuan

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah tingkat pemahaman Pendidikan Agama

Islam Siswa SMAM 03 Kedungadem.

2. Untuk mengetahui bagaimanakah perilaku keagamaan siswa SMAM 03

Kedungadem.

3. Untuk mengungkap ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari tingkat

pemahaman pendidikan agama siswa terhadap perilaku keagamaan siswa

SMAM 03 Kedungadem.

F. Manfaat Penulisan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaaat bagi:

1
2
1. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber rujukan atau dasar

pijakan sehingga penelitian yang dilakukan tersebut menghasilkan

pengetahuan yang lebih lengkap.

2. Bagi guru

Memperkaya strategi pembelajaran dan bahan informasi serta

pengetahuan dapat dijadikan alternatif .

3. Bagi siswa sekolah menengah atas

Membantu siswa meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa

serta mampu menumbuhkan karakter yang luhur serta perilaku

keagamaan siswa SMAM 03 Kedungadem.

4. Bagi Sekolah

Sebagai sumbangan pemikiran tindakan kelas untuk memajukan

sekolah dari segi kualitas sehingga menjadi lembaga pendidikan yang

dipercaya.

5. Bagi ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pengetahuan

tentang pendidikan karakter yang sangat berguna dalam mencerdaskan

masyarakat.

6. Bagi STIT Muhammadiyah Bojonegoro

1
3
Menjadikan pembelajaran yang berharga dalam rangka

memajukan pendidikan agama islam bagi para mahasiswa sebagai

anak didik untuk menuju masa depan.

G. Hipotesa

Sesuai dengan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan alasan

penulisan ini dan dengan memeperhatikan kemungkinan baik teoritik maupun

kenyataan lapangan, maka diajukanlah hipotesa sebagai berikut :

1. Ha: Bahwa terdapat pengaruh antara tingkat pemahaman pendidikan

agama Islam terhadap perilaku keagamaan siswa SMA Muhammadiyah 03

Kedungadem.

2. Ho: Bahwa tidak ada pengaruh antara tingkat pemahaman pendidikan

agama Islam terhadap perilaku keagamaan siswa SMA Muhammadiyah 03

Kedungadem

Demikianlah sejumlah hipotesa yang penulis ajukan. Selanjutnya

penelitian ni berupaya untuk membuktikan apakah hipotesa tersebut benar atau

ditolak yang nanti akan terungkap setelah baik kerangka teoritik serta data

lapangan da analisa dilakukan yang kemudian disajikan kesimpulan-

kesimpulan yang merupakan bagian akhir dalam penulisan nanti.

H. Metode Pembahasan

Dalam penelitian ini bahwasanya berdasarkan hasil pengutipan,

pengambilan dan penelitian yang menjadi sumber didalam membahas

permasalahan dalam hal ini penulis menggunakan metode pembahasan sebagai

berikut:

1
4
1. Metode Induktif

Induktif adalah pengambilan kesimpulan secara umum dengan

berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari fakta-fakta khusus. Metode

berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan

bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan di

fenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum

diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.12

2. Metode Deduktif

Deduktif merupakan proses pengambilan kesimpulan sebagai akibat dari

alasan-alasan yang diajukan berdasarkan hasil analisis data. Proses

pengambilan kesimpulan dengan cara deduksi didasari oleh alasan-alasan

yang benar dan valid.13

I. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam skripsi ini tersusun menjadi empat

bab,secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :

Bab pertama, berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, rumusan masalah, penegasan judul, alasan pemilihan judul, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, metode pembahasan, Hipotesa, sistematika

pembahasan.

12
Dirga Harya Putra, “Induksi dan Deduksi”,
https://dirgaharyaputra.wordpress.com/2015/03/08/induksi-dan-deduksi/, diakses pada Sabtu 8
April 2023 pukul 11.49 WIB.
13
Dirga Harya Putra, Induksi, https://dirgaharyaputra.wordpress.com/2015/03/08/induksidan-
deduksi/.

1
5
Pada bab kedua, berisi Tiga pembahasan yaitu bentuk kegiatan siswa

dalam pesantren kilat, sikap spiritual siswa, pengaruh kegiatan pesantren kilat

terhadap kecerdasan spiritual siswa.

Selanjutnya bab ketiga, adalah laporan hasil penelitian. Dalam bab ini,

penulis menjabarkan tentang bahasan metodologi penelitian, yang membahas

tentang variabel penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data

dan teknik analisis data, bahasan selanjutnya adalah tentang gambaran umum

obyek penelitian, penyajian data dan analisa data.

Diakhiri dengan bab keempat, yaitu berisi penutup yang terdiri dari

kesimpulan dan saran-saran.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Tentang Pendidikan Agama Islam.

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam.

Frase "Pendidikan Agama" terdiri dari dua kata yakni "Pendidikan"

dan"Agama Islam". Pengertian frase tersebut tentu tak jauh berbeda dari

arti atau makna kata yang membentuknya, karena itu untuk memahaminya

terlebih dahulu kita memahami arti dari masing-masing kata tersebut lalu

memadukannya ke dalam suatu kesatuan pengertian yang selanjutnya kita

melihat batasan terminologisnya dari pengertian ahli.

Kata Pendidikan itu sendiri secara etimologis mempunyai arti:

"Perbuatan mendidik yakni memelihara dan memberi latihan (ajaran.

1
6
pimpinan) mengenai akhlaq dan kecerdasan fikiran14 . Sedang secara

terminologis adalah : "Kegiatan menanamkan tabiat yang baik agar anak-

anak memiliki sifat yang baik dan berpribadi utama"15.

Adapun kata Agama secara etimologis adalah ; Segenap

kepercayaan kepada Tuhan serta dengan ajaran kebaktian dan kuwajiban-

kuwajiban yang bertralian dengan kepercayaan itu"16 dan secara

terminologis Tohib Thohir mengemukakan :

Tuntunan Tuhan yang mendorong seseorang yang berakal untuk

memegangi tuntunan tersebut dengan kehendaknya sendiri untuk mencapai

kebahagiaan hidup disdunia dan akhirat17.

Dengan demikian secara sederhana pengertian Pendidikan Agama

Islam itu adalah segenap usaha menanamkan nilai nilai Ajaran Agama

yang berupa tuntunan Tuhan agar si-terdidik mengetahui, mengerti

memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam tersebut sehingga

tercapailah kebahagiaan hidup dunia dan akherat. Lebih lanjut pengertian

Pendidikan Agama Islam tersebut secara terminologis menurut Suhairiny

adalah : Usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membentuk

anak didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran agama Islam 18.

Masyarakat sebagai suatu komunitas, sebagaimana layaknya

mahluk yang berbudaya tentu akan memiliki naluri untuk menanamkan


14
WJS Poerwadarminta. Kamus Umum: Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta. 1989. hlm. 250.
15
H. Zuhairiny, dkk. Methodik Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional. Surabaya, 1983, hlm.
27.
16
WJS. Poerwadarminto. Op-cit. hlm. 18.
17
KH Thoib Thohir. Umum kalam Wijaya, Jakarta, 1996, hlm. 121.
18
Zuhairiny. Dkk. Methodik Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional, hlm 27.

1
7
atau mewariskan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat tersebut

termasuk sudah barang tentu nilai-nilai ajaran agama Islam, seperti

misalnya nilai-nilai sistem keyakinan, sistem peribadatan, sistem tingkah

laku, sistem filosofi kehidupan dan sebagainya yang didasarkan pada

tuntunan-tuntunan wahyu dari suiatu agama Islam. Upaya upaya pewarisan

atau pengajaran sistem nilai tersebutlah yang dimaksudkan dengan

Pendidikan Agama Islam.

Selanjutnya kegiatan pendidikan agama Islam itu berlangsung

dalam konteks yang luas dan mencakup aspek yang luas sebagaimana

luasnya cakupan dari ajaran agama Islam itu sendiri, yang menyangkut

seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek Yang menjadi objek material dari

ajaran agama Islam inilah yang justru memberikan pengertian tentang

Pendidikan Agama Islam. Jadi pengertian dari pendidikan agama Islam

dalam penulisan ini lebih berkait dengan suatu objek pengajaran

(pendidikan) atau yang disebut sebagai bidang studi atau mata pelajaran.

Maka dengan demikian pengertian pendidikan Agama Islam disini adalah

suatu Bidang studi atau mata pelajaran yang mempelajari atau yang

berisikan tentang nialai-nilai ajaran agama Islam baik sistem keyakinan

atau hingga pada sistem prilaku yang dipelajari dan diajarkan dalam suatu

lembaga pendidikan.

2. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan agama Islam sudah tentu terkait dengan

ruang lingkup ajaran agama Islam itu sendiri, yakni aspek aqidah, ibadah

1
8
syariah, akhlak, dan muamalah serta masalah-masalah kehidupan manusia.

Dilembaga pendidikan seperti Sekolah Dasar, Sekokolah Menengah

Pertama, Sekolah Menengah Atas dan sebagainya ruang lingkup tersebut

sudah terbagi langsung menjadi mata pelajaran tersendiri, namun demikian

sudah tentu tetap saling terkait antara satu aspek dengan aspek yang lain.

Selanjutnya ruang lingkup pembahasan aqidah secara umum

meliputi keimanan kepada Allah, Malaikat, Rasul-rasul, Kitab-kitab, hari

akhir, serta qodlo dan qodar. Pada aspek aqidah secara umum yang dikaji

meliputi : Sifat-sifat wajib Allah, mustahil dan jais serta yang lainya yang

menyangkut ketauhidan. Demikian pula selanjutnya keimanan kepada

malaikat meliputi masalah-masalah; Nama-nama malaikat, tugas-tugas

serta sifat-sifatnya. Keimanan kepada kitab-kitab Allah membahas tentang

nama-nama kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada para Rasul,

pokok-pokok ajaran yang terekandung dalam kitab suci tersebut, serta

risalah-risalah yang menjadi pokok ajarannya. Beriman kepada para Rasul

membahas tentang nama-nama para rasul, ajaran yang dibawanya, sifat-

sifatnya dan lain sebagainya. Adapun masalah ibadah syariah membahas

hal-hal yang berkenaan dengan peribadatan seperti mulai tentang thaharah,

masalah sholat, puasa, zakat, haji, dan lain sebagainya serta beberapa

masalah hukum dalam ajaran Islam seperti wajib, sunat, haram,

makruh,mubah dan sebagainya. Sedangkan masalah akhlak membahas

masalah-masalah akhlak yang baik seperti; Sabar, rendah hati, qonaah,

pemaaf, menepati janji dan sebaginya, serta menyangkut akhlak-akhlak

1
9
yang tercela seperti; Sombong, iri hati, dengki, hasad, pemarah dan

sebagainya. Masalah muamalah membahas tentang persoalan yang

berhubungan antar sesama manusia seperti; Pinjam-meminjam, utang-

piutang, jual beli, gadai, dan seabagainya. Berkenaan dengan ruang

lingkup pendidikan agama Dra. H. Zuhairini mengemukakan:

Materi pokok dalam pendidikan agama Islam :

a. Aqidah : adalah bersifat itikad batin, mengajarkan keesaan Allah yang

maha Esa sebagai Tuhan yang mencipta, mengatur dan meniadakan

alam ini.

b. Syariah : adalah berhubungan dengan amal lahir dalam rangka

mentaati semua peraturan dan hukum Tuhan, bagaimana mengatur

hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan mengatur pergaulan

hidup dan kehidupan manusia.

c. Akhlak : adalah suatu amalan yang bersifat pelengkap penyempurnaan

bagi kedua amalan diatas dan yang mengajarkan tentang cara

pergaulan hidup manusia19.

Lebih jauh ruang lingkup pendidikan Agama Islam ini bisa kita

lihat pada garis-garis besar program pendidikan, kurikulum maupun dalam

buku pelajaran pendidikan agama Islam yang menjadi acuan dalam

pendidikan Agama Islam di sekolah, terutama di sekolah. Pada sumber-

sumber tersebut ruang lingkup pendidikan Agama Islam telah terorganisir,

terprogram secara sistematis dan bertahap ke dalam pokok – pokok

bahasannya.
19
H. Zuhairini dkk. Methodik Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional, hlm. 154.

2
0
3. Tingkat Pemahaman Pendidikan Agama Islam

Tingkat pemahaman Pendidikan Agama Islam adalah suatu

kualifikasi pemahaman seseorang pada suatu ajaran agama Islam. Dalam

kaitan dengan penulisan ini tingkat pemahaman Pendidikan Agama Islam

dimaksudkan adalah kualifikasi siswa/murid dalam meyerap Pendidikan

Agama Islam baik disekolah ataupun dalam lingkup hidup. Dengan

demikian tingkat pemahaman Pendidikan Agama Islam di sini lebih

dimaksudkan sebagai prestasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan

Agama Islam yakni Aqidah-Akhlaq, Syariah dan Sejarah kebudayaan

Islam. Dengan demikian pengukuran tingkat pemahaman Pendidikan

Agama Islam itu sesuai dengan evaluasi yang dilakukan pada bidang-

bidang studi tersebut yang selanjutnya tingkat pemahaman itu tercermin

pada nilai hasil belajar (nilai prestasi Belajar).

Dengan demikian, dalam kaitan dengan penulisan ini pengertian

tingkat pemahaman Pendidikan Agama Islam sama dengan pengertian

prestasi belajar Pendidikan Agama Islam yaitu pencapaian siswa yang

berbentuk perubahan pemahaman, sikap dan ketrampilan siswa yang

terjadi setelah siswa mengalami proses interaksi dalam kondisi

pembelajaran pada bidang Pendidikan Agama Islam. Pengertian ini

merujuk pada pengertian prestasi itu sendiri sebagaimana diutarakan oleh

Dra. Zuhairini, dkk. Sbb: "Kemajuan belajar murid dari aspek

pengetahuan, ketrampilan dan sikap setelah mengikuti program

pengajaran20.
20
H. Zuhairini dkk. Methodik Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional, hlm. 154.

2
1
Jadi tingkat pemahaman Pendidikan Agama Islam disini adalah

tingkat daya serap murid dalam mengerti atau memahami nilai-nilai ajaran

Agama Islam setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran pada bidang

studi pendidikan agama yang tercermin pada terjadinya suatu perobahan

diri siswa baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psychomotorik.

Sudah tentu tingkat pemahaman tersebut meliputi aspek- aspek Aqidah

yakni pemahaman tentang mati21.

Ajaran agama Islam berisikan tentang bagaimana manusia berbuat

baik (amar makruf) yang sekaligus mencegah kemungkaran Karena itu

ajaran agama Islam juga berisi tentang suatu yang baik yang bisa dipakai

manusia dan suatu yang mungkar yang harus dijauhi manusia. Dengan

demikian ajaran agama Islam sekaligus menjadi penyaring mana-mana

yang benar bagi orang beriman dan mana-mana yang dilarang untuk orang

beriman serta mana-mana yang boleh dan tidak boleh, halal dan haram

juga tentang baik dan buruk bagi orang beriman. manusia berbuat baik

(amar makruf) yang sekaligus mencegah kemungkaran Karena itu ajaran

agama juga berisi tentang suatu yang baik yang bisa dipakai manusia dan

suatu yang mungkar yang harus dijauhi manusia. Dengan demikian ajaran

agama Islam sekaligus menjadi penyaring mana-mana yang benar bagi

orang beriman dan mana-mana yang dilarang untuk orang beriman serta

mana-mana yang boleh dan tidak boleh, halal dan haram juga tentang baik

dan buruk bagi orang beriman.

21
Haedar Nashir, Agama Dan Krisis Keamanusiaan Modern, Pustaka Pelajar, Jogjakarta, 1997,
hlm. 102.

2
2
Ajaran agama Islam juga bisa memainkan peran seabagai

penyembuh, yakni penyembuh hati. Dengan zikir pada Allah, dengan

membaca Al-Qur'an bisa menyembuhkan hati manusia yang mungkin

sedang gundah, bingung, terluka, gelisah dan sebagainya. Maka

Pendidikan Agama Islam juga demikian memberikan bekal pada siswa

untuk mempunyai pengobat hati serta jiwa agar tetap pada keseimbangan

harmoni dalam menghadapi berbagai persoalan hidup ini.

Demikianlah beberapa peran Pendidikan Agama Islam yang bisa

disebutkan disini, disamping itu tentu masih banyak lagi peran lain.

Pendidikan agama Islam menjadi panduan utama bagi manusia

atau siswa dalam arti dan peran membangun suatu kepercayaan

(keyakinan)yang benar, peribadatan, Akhlaq dan perhubungan antar

manusia secara baik dan benar yang kelak akan bermanfaat bagi hidupnya

di kemudian hari.

Selanjutnya arti penting itu semakin terlihat sesuai dengan peran

Agama Islam yang atara lain :

a. Peran Bimbingan

Agama Islam membimbing manusia supaya membangun

kehidupan yang benar baik dan berada dalam jalan yang sesuai dengan

petunjuk Allah. Karena itu pendidikan Agama Islam berupaya

membimbing dan membangun manusia agar bisa mengerti,

mengetahui sehingga terbentuk kepribadiannya serta bisa berbuat dan

bertindak secara baik dan benar. Pendidikan agama Islam berusaha

2
3
mengubah keadaan seseorang dari tidak tahu mernjadi tahu, dari tidak

dapat berbuat menjadi dapat berbuat, dari tidak bersikap menjadi

bersikap seperti yang diharapkan22.

b. Peran Pendorong

Pendidikan Agama Islam berisi dengan banyak hal yang

diantaranya. mendidik jiwa optimis, kerja keras, mampu menatap ke

depan, rajin seperti : pembeda, pengendali dan sebagainnya.

Dengan adanya peran peran tersebut maka jelaslah kiranya bahwa

pendidikan Agama Islam mempunyai arti dan peran yang sangat

penting bagi manusia dan khususnya diri siswa.

B. Kajian Tentang Perilaku Keagamaan

1. Pengertian Perilaku Keagamaan

Seperti yang telah diutarakan pada bab Pendahuluan bahwa kata

prilaku Keagamaan berasal dari kata prilaku yang secara Etimologis artinya

Tingkah laku, kelakuan, perbuatan. Sedang keagamaan merupakan kata

jadian yang berasal dari kata dasar agama Islam dimana Thohib Thohir

mengemukakan:

Tuntunan Tuhan yang mendorong seseorang yang berakal untuk

memegangi tuntunan tersebut dengan kehendaknya sendiri untuk mencapai

kebahagiaan hidup disdunia dan akhirat23.


22
Zakiah Daradjat, dkk., Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1996, hlm.
72.
23
KH Thoib Thohir, Umum kalam Wijaya, 1996, hlm 121.

2
4
Kemudian kata agama Islam tersebut mendapatkan awalan ke dan

akhiran an yang menunjukkan kata tersebut sebagai kata benda jadian

abstrak yang berarti corak agama dan oleh karena kata keagamaan itu

dirangkaikan dengan suatu kata sebelumnya yakni kata prilaku maka kata

tersebut menjadi kata sifat yakni suatu sifat yang terkait dengan agama

Islam.

Jadi prilaku keagamaan adalah suatu tingkah laku yang terkait

dengan nilai-nilai ajaran Tuhan untuk mencapai suatu kebahagiaan hidup

dunia hingga akherat kelak. Sudah menjadi kodrat manusia bahwa manusia

itu adalah suatu makhluq yang memiliki kecenderungan kebutuhan akan

suatu nilai spiritual seperti keyakinan akan adanya Dzat yang Maha Kuasa,

Dzat Sang Pencipta dan sebagainya. Dalam bentuknya yang paling

sempurna keyakinan itu berbentuk suatu ajaran agama Islam yang diyakini

oleh para pemeluknya berasal atau bersumber dari tuntunan yang diberikan

oleh Yang Maha Kuasa itu sendiri lewat para utusannya. Sebagai

konsekuensi dan implementasi lebih lanjut kepercayaan dan keyakinan itu

melahirkan suatu prilaku atau tingkah laku yang terkait dengan kepercayaan

dan keyakinan tersebut seperti mereka harus melakukan peribadatan-

peribadatan tertentu, bertingkah laku secara bermoral dan sebagainya.

Maka dalam pengertian tersebutlah yang dimaksudkan dengan kata

prilaku keagamaan dalam penulisan ini.

2. Macam-macam prilaku keagamaan.

2
5
Macam-macam prilaku keagamaan amatlah banyak ragamnya, hal

ini dikarenakan ajaran suatu agama Islam itu sendiri yang luas cakupannya

yang meliputi seluruh demensi kehidupan ini. Namun secara umum prilaku

keagamaan itu bisa dikatagorikan sesuai dengan aspek ajaran agama Islam

yakni:

a. Prilaku yang berkenaan dengan Aqidah.

Prilaku yang berkenaan dengan aqidah adalah segenap tingkah laku

yang berkaitan dengan keyakinan spiritual seseorang karena Aqidah itu

sendiri adalah : Dasar-dasar keyakinan yang bersumber dari ajaran

Islam yang wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber

keyakinan yang mengikat24.

Ketika seseorang berdzikir dengan membaca kalimat thayyibah

seperti kalimat tauhid, membaca Al-Qur'an dan sebagainya itu terkait

dengan prilaku Aqidahnya.

Demikian pula dengan prilaku seseorang dalam keyakinan

menyimpang seperti; menyembah berhala, mengkeramatkan benda-

benda, tempat-tempat yang dianggap angker dan sebagainya itu adalah

prilaku Aqidah seseorang yang sudah tentu aqidah yang salah atau

menyimpang menurut ajaran agama Islam.

b. Prilaku yang berkenaan dengan Ibadah dan syariah

Prilaku yang berkenaan dengan ibadah syariah adalah menyangkut

kegiatan ibadah seseorang dalam kaitannya dengan mengabdi dan

komunikasi pada keyakinan spiritualnya. Dalam ajaran Islam wujud


24
Team Penyusun, Aqidah Akhlaq, Dirjen Binbaga Islam. Jakarta, 1987, hlm. 2.

2
6
prilaku ini adalah; kegiatan shalat, kegiatan puasa, zakat, hingga Haji

dan sebagainya, serta ketaatan dengan hukum-hukum syariah misalnya

tidak melakukan hal-hal yang dilarang (diharamkan) agama seperti,

berjudi, minuman keras, berzina dan sebagainya. Dalam kaitan ini Dra.

H. Zuhairini mengemukakan: Syariah adalah berhubungan dengan

amal lahir dalam rangka mentaati semua peraturan dan hukum Tuhan,

guna mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan mengatur

pergaulan hidup dan kehidupan manusia25.

c. Prilaku yang berkenaan dengan Akhlaq

Prilaku yang berkenaan dengan akhlaq seseorang adalah segenap

tingkah laku baik buruk dalam kaitan berprilaku atau berkomunikasi

dalam hidup baik kepada sesama atau pada makhluq alain. Prilaku baik

misalnya pemaaf, menepati janji, rendah hati, jujur, hemat, suka

menolong sesama dan sebagainya, sedang prilaku buruk misalnya

sombong, dengki, iri, ingkar janji, pemarah, bohong, kikir dan

seabagainya. Dalam kaitan ini Dra. Zuhairini mengemukakan:

Akhlaq adalah suatu amalan yang bersifat pelengkap

penyempurnaan bagi kedua amal diatas dan yang mengajarkan tentang

tata cara perbgaulan hidup manusia26.

Sedangkan dalam buku perlajaran Aqidah Akhlaq diutarakan :

25
H. Zuhairini dkk. Methodik Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional, hlm. 60.
26
H. Zuhairini dkk. Methodik Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional, hlm. 60.

2
7
Akhlaq adalah Tingkah laku yang telah melekat pada diri seseorang

karena hal itu telah sering dilakukannya secara berulang- ulang dan

terus menerus, sehingga ia berbuat secara spontanitas27.

Prilaku yang berkenaan dengan Muamalah Yakni suatu prilaku

yang terkait dengan hubungan antar manusia seperti pinjam-meminjam,

jual beli, gadai dan sebagainya.

d. Prilaku yang berkenaan dengan Muamalah

Yakni suatu prilaku yang terkait dengan hubungan antar manusia

seperti pinjam-meminjam, jual beli, gadai dan sebagainya.

Demikianlah macam-macam perilaku keagamaan yang terlihat

sangat luas yang meliputi seluruh definisi kehidupan manusia.

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi prilaku keagamaan seseorang.

Banyaklah faktor yang mempengaruhi prilaku keagamaan

seseorang yang tentu secara umum meliputi faktor dari dalam diri manusia

(internal) dan faktor dari luar diri manusia (Eksternal).

Faktor dari dalam itu antara lain :

a. Faktor Intelegensi (kecerdasan)

Kecerdasan sangatlah berpengaruh pada prilaku manusia sebab

kecerdasan mempengaruhi daya serap manusia pada ajaran-ajaran

agama Islam itu sendiri yang selanjutnya berimplikasi pada prilaku

manusia itu. Drs.Tabrani Rusyan mengemukakan:

27
Team Penyusun, Aqidah Akhlaq. Hlm. 79.

2
8
Anak yang cerdas akan lebih mudah berpikir kreatif dan cepat

mengambil keputusan. Hal ini berbeda dengan yang kurang cerdas atau

lamban dalam belajar28.

b. Faktor Minat

Minat adalah ketertarikan atau kecenderungan seseorang pada suatu hal.

Affifudin Sk, Ba. Mengemukakan :

Kecenderungan yang pasti atau menetap untuk merasa tertarik terhadap

persoalan-persoalan yang dihadapi29.

Seseorang yang berminat pada suatu hal termasuk masalah ajaran

agama Islam tentu akan melahirkan pemahaman dan prilaku yang

berbeda dengan seseorang yang cuek atau acuh tak mau perduli dengan

ajaran agama Islam.

Belajar dengan minat akan mendorong anak untuk belajar lebih

baik dari pada belajar tanpa minat30. Ini berarti masalah pendidikan

Agama Islam juga demikian yang kemudian berdampak pada

prilakunya yang terdidik.

c. Kematangan atau kedewasaan

Kematangan adalah kesiapan seseorang dalam menerima atau

merespon suatu kondisi tertentu. Afifudin SK,BA mengemukakan:

Kematangan adalah tumbuhnya penyempurnaan fungsi-fungsi fisik dan

28
Tabrani Rusvan. Penuntun Belajar yang Sukses. Nine Karya Jaya, Jakarta, 1990. hlm 25.
29
Afifuddin Sk BA. Psikologi Pendidikan Anak Usia SD, Harapan Masa Solo-1988, hlm. 40.
30
Afifuddin Sk BA. Psikologi Pendidikan Anak Usia SD, Harapan Masa Solo-1988, hlm. 25.

2
9
psikhis sehingga menyebabkan perubahan-perubahan dalam pola

berfikir dan bertingkah laku31.

Seseorang yang telah cukup siap dan dewasa dalam memahami

ajaran suatu agama Islam tentu akan membuahkan daya pemahaman

yang berbeda dengan mereka yang belum cukup dewasa, terlebih

menyangkut pemahaman keyakinannya yang menuntut seseorang

mampu berabstraksi karena ajaran agama menyangkut masalah

keyakinan Dzat Yang ghoib yang tak terlihat oleh manusia sdehingga

menuntut kemampuan abstraksui seseorang.

d. Motivasi adalah dorongan.

Motivasi adalah dorongan. Dalam Ilmu Jiwa motivasi ini dibagi

menjadi dua yakni dari dalam instrinsik dan dari luar ekstrinsik. Dengan

adanya dorongan diri untuk mengamalkan ajaran suatu agama Islam

maka akan lebih mungkin seseorang itu berprilaku keagamaan secara

baik. Dan sebaliknya kurangnya dorongan diri akan kurang baik pula

prilaku kegamaan seseorang sudah tentu. Motivasi adalah daya dalam

pribadi seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu. Ada dua

jenis motivasi yaitu motivasi dalam diri dan motivasi di luar diri.

Motivasi dari dalam dapat diciptakan dengan menggairahkan perasaan

ingin tahu, keinginan untuk mencoba dan hasarat ingin maju32.

Demikianlah beberapa faktor dari dalam diri, sedang faktor luar

adalah faktor Milleau (lingkungan) faktor lingkungan ini bisa berupa

31
Afifuddin Sk BA. Psikologi Pendidikan Anak Usia SD, Harapan Masa Solo-1988, hlm. 40.
32
Afifuddin Sk BA. Psikologi Pendidikan Anak Usia SD, Harapan Masa Solo-1988, hlm. 14.

3
0
lingkungan benda bukan manusia dan lingkungan manusia ( personal).

Lingkungan benda misalnya ; media-media seperti media masa, media

electronika, fasilitas ibadah dan fasilitas lain. lingkungan alam dan

sebagainya, Dr. Haedar Nashir mengemukakan:

Televisi dengan berbagai sajian yang menarik boleh menjadi telaah

ikut memperenggang komunikasi personal antara anggota keluarga33.

Hal tersebut jelas menunjukkan betapa lingkungan yang termasuk

lingkungan benda yang dalam hal ini adalah media elektronika telah

berpengaruh dalam pola kehidupan seseorang yang sudah tentu

termasuk di dalamnya menyangkut prilaku keberangamannya pula.

Adapun lingkungan personal adalah segenap manusia yang ada di

lingkungan anak (seseorang) seperti lingkungan keluarga, ayah, ibu,

saudara dan anggota keluarga lain, lingkungan sekolah seperti: guru

teman sekolah dan sebagainya dan lingkungan masyarakat seperti

tokoh-tokoh masyarakat, tetangga, dan sebagainya. Dr. Haedar Nashir

mengemukakan:

Para tokoh wibawa dari organisasi-organisasi keagamaan sangat

memiliki otoritas untuk memainkan fungsi pembinaan moral dan

spiritual bagi anggota masyarakat melalui berbagai pendekatan yang

lebih partisipasif dan empatik34.

33
Haedar Nashir, Agama dan Krisis Kemanusiaan Modern, Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 1997, hlm.
61.
34
Haedar Nashir, Agama dan Krisis Kemanusiaan Modern, Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 1997, hlm.
52.

3
1
Disamping itu lingkungan bisa menyangkut dinamika sosial

ekonomi seperti lingkungan ekonomi, lingkungan budaya dan

lingkungan sosio cultrural lainnya seperti lingkungan politik, hankam

dan sebagainya.

Dalam suasana hidup yang serba pagmatis, tak ada lagi tempat

untuk wacana metafisis yang mengungkit kesadaran terdalam dari

makna dan jalan hidup di atas kebenaran hakiki 35. Ini berarti lingkungan

budaya akan mempengaruhi pemahaman dan sikap mental seseorang.

Selanjutnya Drs. Ngalim Poerwanto mengemukakan :

Manusia-manusia lain di sekitar individu mempengaruhi individu

yang bersangkutan, termasuk juga tradisi-tradisi, adat-istiadat, peraturan

peraturan, bahasa dan sebagainya yang berlaku di dalam masyarakat

tersebut36.

Jadi lingkungan dalam berbagai bentuknya kesemuanya itu jelas

mempengaruhi prilaku hidup seseorang yang termasuk juga prilaku

dalam aspek pemelukan keagamaan (keberagamaan) seseorang.

Demikianlah faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku keagamaan

seseorang.

C. Pengaruh Antara Tingkat Pemahaman Pendidikan Agama Islam

Terhadap Perilaku Keagamaan Siswa.

35
Haedar Nashir, Agama dan Krisis Kemanusiaan Modern, Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 1997, hlm.
21.
36
Ngalim Poerwanto. Psikologi Pendidikan, Remaja Roesdakarya, Jakarta, 1996. hlm. 16.

3
2
Tak dapat dipungkiri bahwa kelebihan manusia itu diantaranya yang

utama adalah terdapat pada akal atau otak manusia dalam Qur'an surat Al-

baqarah ayat 31 dijelaskan :

Artinya: Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda- benda)

seluruhnya. kemudian mengemukakannya kepada Malaikat lalu berfirman:

Sebutkanlah kepada Ku nama-nama benda itu jika kamu memang orang-orang

yang benar37.

Dari penjelasan ayat tersebut dan pada ayat-ayat selanjutnya dapat kita

mengerti bahwa kelebihan Adam itu adalah dikaruniai kemampuan. mengenal

nama-nama atau yang dalam pengertian yang luas adalah memiliki kemampuan

pengenalan atau punya pengertian atau pemahaman yang merupakan fungsi

dari otak manusia.

Di dalam Al - Qur'an juga banyak ayat-ayat yang memerintahkan manusia

menggunakkan akal fikirannya seperti terdapat dalam surat : Ar - Rum : 21, 22,

24.

ٍ ‫ِإنَّ فِي ٰ َذل َِك آَل َيا‬


َ ‫ت لِ َق ْو ٍم َي َت َف َّكر‬
‫ُون‬

Artinya : Sesungguhnya di dalam peristiwa itu terdapat tanda-tanda bagi


orang yang berfikir.
ٍ ‫ِإنَّ فِي ٰ َذل َِك آَل َيا‬
َ ‫ت ل ِْل َعالِم‬
‫ِين‬

Artinya : Sesungguhnya dalam peristiwa tersebut terdapat pelajaran bagi


orang yang mengetahui.
ٍ ‫ِإنَّ فِي ٰ َذل َِك آَل َيا‬
َ ُ‫ت لِ َق ْو ٍم َيعْ قِل‬
‫ون‬

37
Team Penyusun. Al-Qur'an dan Tanamahnya. PT Intermasa, Jakarta,
1992. hlm. 14.

3
3
Artinya : Sesungguhnya dalam peristiwa tersebut terdapat pelajaran bagi
orang yang berakal38.

Ayat-ayat tersebut jelas menunjukkan begitu pentingnya fungsi otak atau

akal manusia. Di samping pada ayat-ayat tersebut masih banyak ayat senada

yang disebutkan di dalam Al-Qur’an.

Manusia merupakan suatu totalitas yang terkait dan terpadu diantara

berbagai potensi yang ada dalam dirinya dalam pengertian ini maka apa yang

dilihat, apa yang didengar, apa yang perhatikan lalu menjadi apa yang

dipahami dan dimengerti yang selanjutnya tentu berpengaruh pada prilaku diri

dalam hidupnya. Dengan pengertian lain manusia dalam bertindak, dalam

bertingkah, dalam bersikap terhadap berbagai persoalan hidup ini sangat terkait

dengan apa yang dilihat dan dipahami serta dimengertinya. Maka dengan

demikian pemahaman manusia terhadap ajaran-ajaran (nilai-nilai) agama akan

mempengaruhi sikap dan prilaku hidupnya. Orang akan melakukan shalat,

puasa, zakat dan sebagainya dengan baik dan benar apabila orang tersebut

mengerti atau memahami atau memiliki pengertian dan pemahaman tentang

ibadah-ibadah tersebut.

Banyak orang yang tidak mau berjudi, mencuri, berzina dan sebagainya

dikarenakan ia memahami bahwa dalam ajaran agamanya hal-hal tersebut

merupakan perbuatan yang dilarang dan sebaliknya banyak orang berlaku salah

karena kurang memahami kedudukannya dalam ajaran agamanya atau mungkin

belum memiliki tingkat pemahaman Ajaran agamanya. Jadi dengan demikian

38
Team Penyusun. Al-Qur'an dan Tanamahnya. PT Intermasa, Jakarta,
1992. hlm. 14.

3
4
tingkat pemahaman Pendidikan Agama Islam jelas akan berpengaruh pada

sikap prilaku keagamaan seseorang. Dra. H. Zuhairiny dalam hal tujuan

Pendidikan Agama Islam mengemukakan:

Diantara tujuan pendidikan Agama Islam adalah memberikan pengetahuan

Agama Islam agar mereka mengamalkan ajaran Islam yang telah diterimanya39.

Dari rumusan Tujuan itu terdapat kalimat "memberi pengetahuan Islam

agar mereka mengamalkan ajaran Islam" Jelas kalimat tersebut menunjukkan

pengetahuan atau pemahaman serseorang pada agama Islam selanjutnya

(berakibat) berpengaruh pada prilakunya (amalannya).

Mengenai keterkaitan pemahaman, pengertian, dan pengertahuan dengan

prilaku seseorang itu lebih lanjut bisa kita lihat pada pendapat Drs. Ngalim

Poerwanto sebagai berikut : pengetahuan yang dimiliki seseorang sangat

mempengaruhi sikap dan tindakannya40.

Lebih lanjut dalam kaitan keterkaitan pemahaman dengan prilaku

keagamaan ini patut kita perhatikan ppandangan Dr. Daud Rasyid MA.,

tentang pemahaman Tauhid dengan prilaku sebagai berikut :

Wawasan Pemahaman seseorang terhadap tauhid, biasanya

terimplementasi dalam bentuk prilaku (suluk), moralitas (akhlaq), visi

(Wijhatun - Nazhar). dan ittijahnya dalam kehuidupan nyata41.

Dari pandangan tersebut jelas menunjukkan adanya keterkaitan erat antara

suatu pemahaman dengan prilaku yang dalam pengertiannya yang luas

39
H. Zuhairini dkk. Methodik Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional, hlm. 47.
40
Ngalim Poerwanto. Psikologi Pendidikan, Remaja Roesdakarya. hlm. 165.
41
Daud Rasvid, MA. Islam Dalam Berbagai Demensi, Gema Insani press, Jakarta. 1008, hlm 16.

3
5
tercakup pula pemahaman keagamaan yang berimplementasi pada perilaku

seseorang. Yang tentu termasuk perilaku keagamaannya.

Keterkaitan pengaruh tingkat pemahaman terhadap perilaku keagamaan

seseorang itu lebih lanjut terlihat pada devinisi iman itu sendiri yakni :

Artinya : iman itu adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan

lisan dan memperbuat dengan anggota tubuh.(beranal)42

Apa yang dibenarkan dalam hati seseorang tentu adalah sesuatu yang

dimengerti dan dipahamisnya atau dengan bahasa lain pembenaran itu melalui

suatu proses tentang suatu hal yang dipahami atau dimengerti seseorang. Apa

yang diyakini atau dibenarkan dalam hati kalau tidak ada suatu yang

dipahami?. Selanjutnya dalam divinisi Iman diatas diteruskan dengan

diikrarkan dan dilakukan dalam suatu perbuatan. Jelas semua itu merupakan

suatu kesatuan yang terkait tentang suatu yang dipahami lalu diyakini, lantas

diikrarkan dan kemudian berdampak pada prilaku dan perbuatan manusia.

Dengan demikian jelaslah terdapat keterkaitan erat antara pemahaman

dengan tingkah laku manusia itu dan dengan adanya keterkaitan maka tentu

termasuk pula penyangkut pemahaman Agama Islam seseorang tentu akan

mempengaruhi prialaku keagamaannya.

Pada penjelasan didepan diutarakan bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi prilaku keagamaan adalah faktor intelegensi atau kecerdasan

dari situ sekaligus bisa difahami bahwa kecerdasan yang salah satunya berujud

pada kemampuan pemahaman itu membawa dampak pada prilaku keagamaan

seseorang.
42
Team Penyusun, Aqidah Akhlaq. hlm. 9.

3
6
Apabila kita perhatikan pada aspek aspek yang dievaluasi pada kegiatan

pembelajaran tak terkecuali pada bidang studi Pendidikan Agama Islam maka

dapat kita mengerti bahwa aspek-aspek yang dievaluasi itu meliputi aspek

aspek Cognitif, Afektif dan Psichomotoris yang merupakan suatu kesatuan

sistem, Ruang lingkup kegiatan evaluasi pendidikan Agama Islam mencakup

penilaian terhadap kemajuan belajar murid dalam aspek pengetahuan,

ketrampilan dan sikap43.

Ini jelas menunjukkan bahwa aspek cognitif yang salah satu diantara

berujut kemampuan mengerti dan memahami merupakan suatu kesatuan

dengan aspek afektif yakni sikap dan ketrampilan atau dalam pengertian lain

terdapat inter-corelasi antar aspek-aspek tersebut, terlebih aspek pemahaman,

ia berada di depan dari aspek-aspek lain.

Dengan demikian jelaslah kiranya bahwa secara teoritik terdapat pengaruh

tingkat pemahaman terhadap prilaku keagamaan seseorang, selanjutnya

kesimpulan teoritik ini secara empiris akan dibuktikan pada kajian lapangan

yang akan diutarakan pada bab III.

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Setelah diadakan kajian teoritik terhadap sejumlah variabel yang terkait,

berikut penulis sajikan kajian empiris (lapangan) sebagai berikut:

A. Metodologi Penelitian.

43
H. Zuhairini. Methodik Khusus Pendidikan Agama, hlm. 57.

3
7
1. Populasi dan Sampel.

Populasi adalah keseluruhan yang menjadi objek dalam

penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah

keseluruhan dari siswa SMA Muhammdiyah 03 Kedungadem yang

keseluruhannya berjumlah 60 siswa.

Sedang sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan objek

langsung dalam penelitian untuk dicari data-datannya serta responnya

lalu ditarik kesimpulan yang kemudian digeneralisasikan pada populasi.

Untuk pengambilan sampel ini maka merujuk pada pendapat Sutrisno

Hadi sebagai berikut

Untuk sekedar ancar ancar maka apabila subjek kurang dari 100,
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat
diambil antara 10 % sampai 15 % atau 20 % sampai dengan 25 %
atau lebih.44

Dari pendapat tersebut maka mengingat jumlah populasi kurang

dari 100 maka seluruh populasi dijadikan sampel. Jadi jumlah sampel

dalam penelitian ini sebanyak = 60 siswa. Sehingga penelitian ini disebut

penelitian populasi.

2. Jenis dan sumber data.

Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitan ini adalah data

bilangan dan data verbal (kata). Data bilangan dibagi menjadi dua yakni

angka kwantitatif seperti : jumlah siswa, sampel, jumlah tenaga pengajar,

jumlah lokal dan sebagainya serta data angka kualitatif seperti nilai hasil
44
Prof. Drs. Sutrisno Hadi MA, Metodologi Research. Fak Psychologi UGM, Yogjakarta, 1986, hlm.
107.

3
8
belajar (prestasi) dan hasil score angket tentang kondisi lingkungan

keberagamaan siswa. Sedang data verbal misalnya nama-nama siswa,

kepala sekolah, nama-nama guru serta data-data lain dari sekolah yang

menjadi obyek penelitian.

Mengenai sumber data juga secara umum juga dibagi dua yaitu:

Personal (manusia) dan non personal (bukan manusia), Sumber personal

misalnya: Kepala Madrasah, Guru bidang studi dan tentu siswa itu

sendiri, sedang sumber non personal misalnya data statistik, peta atau

denah sekolah, dokumen-dokumen dan sebagainya.

3. Metode pengambilan data.

Metode pengambilan data yang digunakan adalah:

a. Metode observasi.

Menurut Sutrisna Hadi "Observasi adalah Pengambilan data dengan

cara pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap

fenomena-fenomena yang diselidiki dari obyek yang ada."45

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data umum tentang kondisi

sekolah, denah, kegiatan belajar mengajar, keadaan ruangan,

lingkungan dan sebagainya.

b. Metode Interview.

Interview adalah proses tanya jawab secara lesan dimana dua

orang atau lebih berhadapan secara phisik. 46 Metode ini juga

45
Prof. Drs. Sutrisno Hadi MA, Metodologi Research. Fak Psychologi UGM, Yogjakarta, 1986, hlm.
136.
46
Prof. Drs. Sutrisno Hadi MA, Metodologi Research. Fak Psychologi UGM, Yogjakarta, 1986, hlm.
136.

3
9
digunakan seabagai metode penunjang untuk mendapatkan data umum

sekolah yang menjadi objek misalnya tentang program sekolah,

kegiatan sekolah, kondisi siswa dan sebagainya.

c. Metode Angket:

Metode angket atau sering pula disebut Questionair adalah

pengambilan data yang dilakukan dengan menyusun sejumlah

pertanyaan, isian atau pilihan kepada responden untuk dikerjakan

sesuai dengan kondisi dan kenyataan responden. Suharsimi Arikunto

Mengemukakan: Angket/Questionair adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang dirinya atau hal-hal yang diketahuinya. 47

Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data utama yaitu tentang

Prilaku Keagamaan siswa SMA Muhammdiyah 03 Kedungadem

sebagai salah satu vareabel utama.

d. Metode Studi Dokumentasi.

Metode Studi dokumentasi adalah pengambilan data dengan

cara mengkaji dokumen-dokumen yang ada. Metode dokumentasi

adalah metode penelitian dengan menyelidiki benda benda tertulis

seperti: buku-buku, majalah-majalah, dokumen, notulis rapat,

peraturan-peraturan, catatan harian dan sebagainya.48

47
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktis. Bina Aksara Jakarta, 1987,
hlm. 124.
48
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktis. Bina Aksara Jakarta, 1987,
hlm. 124.

4
0
Metode ini juga merupakan metode utama yakni digunakan untuk

mendapatkan data utama yaitu tentang Pemahaman Keagamaan yang

diambilkan dari nilai hasil evaluasi pada bidang studi agama yakni

Aqidah Akhlaq, Fiqih (ibadah Syariah) dan Sejarah Islam siswa.

4. Tekhnik Analisa Data.

Tehnik analisa data yang digunakan sesuai dengan judul

penulisan yaitu tehnik analisa korelasi produk moment dan analisa

diskriptif yaitu analisa dengan mengadakan interprestasi verbal terhadap

proporsi data yang dipeoleh. Drs. Sudiono mengemukakan: Product of

moment correlation adalah satu-satunya tehnik untuk mencari korelasi

antara dua vareabel yang kerap kali digunakan. Tehnik korelasi ini

dikembangkan oleh Cerll Pearson yang karenanya sering dikenal dengan

istilah korelasi pearson.49

Tehnik ini dipergunakan untuk memperoleh kesimpulan tentang

ada tidaknya hubungan (pengaruh) Pemaha Dalam menggunakan tehnik

ini ditempuhlah langkah-langkah sebagai berikut :

a. Membuat tabel X dan Y yakni tentang Tingkat pemahaman

Pendidikan Agama dengan Prilaku keagamaan siswa, untuk mencari

mean X dan Mean Y.

b. Mencari mean X dan Mean Y.

c. Membuat tabel kerja (tabel deviasi) antara X dan Y. untuk mencari

nilai rxy (koefisien korelasi).

d. Mencari nilai rxy dengan rumus :


49
Drs. Sudiono. Pengantar Statistik pendidikan. Rajawali Press. Jakarta, 1991. Hlm. 178.

4
1
e. Mengadakan Interpretasi pada perolehan rxy tersebut

mengkonsultasikan pada tabel r product moment baik dalam taraf

signifikansi 1 % maupun 5 %. ( tabel terlampir)

Dengan menggunakan tehnik tersebut maka dapatlah ditarik

kesimpulan-kesimpulan dari penelitian ini untuk selanjutnya diajukanlah

saran-saran yang diperlukan. man Pendidikan Agama siswa terhadap

prilaku keagamaannya.

B. Penyajian Data

Dengan menggunakan metode-metode dan tekhnik diatas maka

didapatkanlah data-data sebagai berikut :

a. SMA Muhammdiyah 3 Kedungadem ini beralamatkan di Jalan.

Ronggolawe Kedungadem RT. 004 RW. 002 kab. Bojonegoro

b. Keaadaan gedung meliputi yaitu :

1. Ruang kelas ada 4

2. Ruamg aula ada 1

3. Ruang band 1

4. Ruang kepala sekolah dan ruang guru 1

5. Lab komputer 1

6. Lab IPA 1

7. Perpustakaan 1

8. Kantin 1

4
2
9. Mushola 1

10. Lapangan voli dan lapangan futsal 1

11. Toilet siswa 2

12. Toilet guru 1

13. Tempat parkir 1

c. Personalia SMA Muhammadiyah 03 Kedungadem

1. Kepala Sekolah : Nursamshu Huda, SE.

2. Ketua yayasan : Drs. Abdul Ghoni

3. Ketua Komite : Ahmad Muttahid, SE.

4. Bendahara : Hartini, SE.

5. Sekretaris : Yuliasih, S.Pd

6. Dewan Guru : Keseluruhan guru ada 16 oramg dan dalam

penelitian ini yang perlu kami sebutkan sesuai dengan judul

penulisan ini adalah guru pada bidang pendidikan agama yakni,

d. Data siswa sebagai sampel dalam penelitian hal ini disajikan dalam tabel

sebagai berikut :

TABEL I

DATA SISWA SEBAGAI SAMPEL

No Nama Kelas

1 2 3
1 ADINDA DEWI RAHAYU 10
2 AHMAD ANDI SAPUTRA 10
3 AMELIA DEVI RAMANDANI 10

4
3
No Nama Kelas

1 2 3
1 ADINDA DEWI RAHAYU 10
4 ANGGUN DIYAN AYU AGUSTINA 10
5 CICILIA PUTRI RHAMADANI 10
6 DIANDRA AYU SHAS MITA 10
7 FAMELLA ARI SUJIANTO 10
8 FANY AMEILIA KURNIATUS S 10
9 MOCH. SHAFA ARBAIN HAKIM 10
10 MOCH. ANDIKA SAPUTRA 10
11 PUNDI SRI JAYATI 10
12 PUTRI NUR AULIA FARADITA RANI 10
13 RAMA DWI NUGROHO 10
14 REZA ULFAN NUR ROHIM 10
15 RINDI APRILIA PRADINIA 10
16 SARI DINA NITA 10
17 TITITS DWI APRILIA 10
18 ADE MAULANA 10
19 MIKY SAPUTRA 10
20 MARK FAUARIEL 10
21 ALIFATUS ZAHRO 11
22 ARDHEA CITRA DWI C. 11
23 DANIA RIFATUN HIDAYAH 11
24 DUWI PERMATA SARI 11
25 HENGKI SETYAWAN 11
26 LEEVI NUR ROSITA ALKHAKIMI 11
27 LUKMANA RAMAJA GANDI 11
28 MOCH. KHODIRUN ANAM 11
29 MOHAMMAD DIMAS 11
30 MOHAMMAD RAMDANI 11
31 RENGGAR ADI SAPUTRA 11
32 RIZKY WAHYU SYCAHRONY 11
33 RISKI WIJAYA PRASETIO 11
34 WIDYA SASI SETYA ANGGELA 11
35 MARSANDI GUNA DHARMA 11
36 NURAINI SETYA S 11

4
4
No Nama Kelas

1 2 3
1 ADINDA DEWI RAHAYU 10
37 RAIHAN AL MUHTADI 11
38 PUTRI DWI SOVIA 11
39 CAHYUNI DEA RAIS 11
40 AUREL HANDIKA PRATAMA 11
41 AZWAR ANNAS S.P.S 11
42 BAYU FERDIANSYAH 11
43 DIAN PUTRI SASMITA 11
44 EPITA SARI 11
45 HUDA ACHYARUDIN 11
46 M. REZZA SYAHRONI 11
47 MAULANA ANJAR FIRMANDO 11
48 MOH. RIAN PRABOWO 11
49 MOHAMMAD RIZKI 11
50 MUHAMMAD MAHFUD 11
51 NADIA DEWI SEKAR SARI 11
52 SISKA NUR ANANDA 11
53 SUHADI SHULAHUDIN WAHIB 11
54 VERI ADIAN SAPUTRA 11
55 DAFFA’ AL FARUQ 11
56 HARI NASIRUDIN 11
57 NURVITA FATMASARI 11
58 ANGGUN DWI SETYARINI 11
59 OLIVIA RAHMAWATI 11
60 ZAINUL HASAN 11

e. Nilai prestasi Pendidikan Agama

Nilai prestasi Pendidikan Agama ini diambilkan dari 3 materi yang

terkait dengan Pendidikan Agama tersebut kemudian dirata-rata dan

4
5
diambilkan dari sekor mentah hasil evaluasi sumatif siswa dalam skala 0 -

100 karena untuk menyesuaikan dengan skala dari hasil angket yakni 40 -

120, sehingga memudahkan analisanya.

Adapun hasil nilai prestasi tersebut penulis sajikan ke dalam tabel

seabagai berikut :

TABEL II

NILAI PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA

No Nama Nilai
1 2 3
1 ADINDA DEWI RAHAYU 64
2 AHMAD ANDI SAPUTRA 70
3 AMELIA DEVI RAMANDANI 82
4 ANGGUN DIYAN AYU AGUSTINA 74
5 CICILIA PUTRI RHAMADANI 65
6 DIANDRA AYU SHAS MITA 72
7 FAMELLA ARI SUJIANTO 65
8 FANY AMEILIA KURNIATUS S 85
9 MOCH. SHAFA ARBAIN HAKIM 60
10 MOCH. ANDIKA SAPUTRA 70
11 PUNDI SRI JAYATI 75
12 PUTRI NUR AULIA FARADITA 74
RANI
13 RAMA DWI NUGROHO 80
14 REZA ULFAN NUR ROHIM 82

4
6
No Nama Nilai
1 2 3
1 ADINDA DEWI RAHAYU 64
15 RINDI APRILIA PRADINIA 74
16 SARI DINA NITA 70
17 TITITS DWI APRILIA 82
18 ADE MAULANA 60
19 MIKY SAPUTRA 65
20 MARK FAUARIEL 75
21 ALIFATUS ZAHRO 85
22 ARDHEA CITRA DWI C. 70
23 DANIA RIFATUN HIDAYAH 85
24 DUWI PERMATA SARI 62
25 HENGKI SETYAWAN 70
26 LEEVI NUR ROSITA ALKHAKIMI 78
27 LUKMANA RAMAJA GANDI 65
28 MOCH. KHODIRUN ANAM 63
29 MOHAMMAD DIMAS 76
30 MOHAMMAD RAMDANI 74
31 RENGGAR ADI SAPUTRA 74
32 RIZKY WAHYU SYCAHRONY 82
33 RISKI WIJAYA PRASETIO 64
34 WIDYA SASI SETYA ANGGELA 75
35 MARSANDI GUNA DHARMA 76
36 NURAINI SETYA S 70
37 RAIHAN AL MUHTADI 72
38 PUTRI DWI SOVIA 70
39 CAHYUNI DEA RAIS 68
40 AUREL HANDIKA PRATAMA 74
41 AZWAR ANNAS S.P.S 68
42 BAYU FERDIANSYAH 63
43 DIAN PUTRI SASMITA 74
44 EPITA SARI 60
45 HUDA ACHYARUDIN 85
46 M. REZZA SYAHRONI 75
47 MAULANA ANJAR FIRMANDO 63
48 MOH. RIAN PRABOWO 63

4
7
No Nama Nilai
1 2 3
1 ADINDA DEWI RAHAYU 64
49 MOHAMMAD RIZKI 60
50 MUHAMMAD MAHFUD 70
51 NADIA DEWI SEKAR SARI 75
52 SISKA NUR ANANDA 74
53 SUHADI SHULAHUDIN WAHIB 80
54 VERI ADIAN SAPUTRA 82
55 DAFFA’ AL FARUQ 74
56 HARI NASIRUDIN 76
57 NURVITA FATMASARI 70
58 ANGGUN DWI SETYARINI 72
59 OLIVIA RAHMAWATI 71
60 ZAINUL HASAN 68
Jumlah 4320

f. Data skore angket tentang perilaku keagamaan siswa.

Data skore angket tentang perilaku keagamaan siswa disajikan dalam tabel

sebagai berikut

TABEL III

SKORE ANGKET TENTANG PERILAKU KEAGAMAAN SISWA

No Nama Skor
1 2 3
1 ADINDA DEWI RAHAYU 75
2 AHMAD ANDI SAPUTRA 84
3 AMELIA DEVI RAMANDANI 92
4 ANGGUN DIYAN AYU AGUSTINA 97
5 CICILIA PUTRI RHAMADANI 95
6 DIANDRA AYU SHAS MITA 92
7 FAMELLA ARI SUJIANTO 87
8 FANY AMEILIA KURNIATUS S 110

4
8
No Nama Skor
1 2 3
1 ADINDA DEWI RAHAYU 75
9 MOCH. SHAFA ARBAIN HAKIM 89
10 MOCH. ANDIKA SAPUTRA 90
11 PUNDI SRI JAYATI 98
12 PUTRI NUR AULIA FARADITA RANI 83
13 RAMA DWI NUGROHO 105
14 REZA ULFAN NUR ROHIM 93
15 RINDI APRILIA PRADINIA 97
16 SARI DINA NITA 87
17 TITITS DWI APRILIA 101
18 ADE MAULANA 80
19 MIKY SAPUTRA 79
20 MARK FAUARIEL 96
21 ALIFATUS ZAHRO 99
22 ARDHEA CITRA DWI C. 89
23 DANIA RIFATUN HIDAYAH 95
24 DUWI PERMATA SARI 84
25 HENGKI SETYAWAN 89
26 LEEVI NUR ROSITA ALKHAKIMI 96
27 LUKMANA RAMAJA GANDI 84
28 MOCH. KHODIRUN ANAM 85
29 MOHAMMAD DIMAS 93
30 MOHAMMAD RAMDANI 86
31 RENGGAR ADI SAPUTRA 86
32 RIZKY WAHYU SYCAHRONY 97
33 RISKI WIJAYA PRASETIO 86
34 WIDYA SASI SETYA ANGGELA 96
35 MARSANDI GUNA DHARMA 94
36 NURAINI SETYA S 87
37 RAIHAN AL MUHTADI 97
38 PUTRI DWI SOVIA 93
39 CAHYUNI DEA RAIS 85
40 AUREL HANDIKA PRATAMA 92
41 AZWAR ANNAS S.P.S 89
42 BAYU FERDIANSYAH 86

4
9
No Nama Skor
1 2 3
1 ADINDA DEWI RAHAYU 75
43 DIAN PUTRI SASMITA 91
44 EPITA SARI 79
45 HUDA ACHYARUDIN 104
46 M. REZZA SYAHRONI 96
47 MAULANA ANJAR FIRMANDO 88
48 MOH. RIAN PRABOWO 85
49 MOHAMMAD RIZKI 89
50 MUHAMMAD MAHFUD 90
51 NADIA DEWI SEKAR SARI 98
52 SISKA NUR ANANDA 83
53 SUHADI SHULAHUDIN WAHIB 100
54 VERI ADIAN SAPUTRA 93
55 DAFFA’ AL FARUQ 90
56 HARI NASIRUDIN 94
57 NURVITA FATMASARI 87
58 ANGGUN DWI SETYARINI 97
59 OLIVIA RAHMAWATI 93
60 ZAINUL HASAN 85
Jumlah 5460

Demikianlah sejumlah data yang diperoleh yang terkait langsung dengan

penelitian ini.

C. Analisa Data

Dengan data-data sebagaimana tersaji di depan selanjutnya diadakan

penganalisaan sebagai berikut :

a. Analisa disriptif terhadap nilai prestasi belar Pendidikan Agama:

Bila diperhatikan dari hasil prestasi belajar bidang studi Pendidikan

Agama maka perolehan mean (rata-rata) kelasnya adalah Jumlah skor

5
0
prestasi belajar Pendidikan agama : 6.956 : 94 = 74, Sedang untuk IPK

(Indek Prestasi Kelasnya) juga sama yakni :

Mean 74
x 100=74 x 100=74
Skore Maksimal 100

Dengan perolehan IPK tersebut selanjutnya kita perhatikan

kwalifikasi Wayan Nurkancana sebagai berikut : alam penafsiran prestasi

kelas dapat kita lakukan dengan menggunakan kreteria sebagai berikut :

a. Apabila IPK kelas berkisar antara 0 - 30 ditafsirkan bahwa prestasi

kelas tersebut adalah sangat rendah.

b. Bila IPK Kelas berkisar antara 31-54 dapat ditafsirkan bahwa prestasi

kelas tersebut rendah.

c. Bila IPK kelas berkisar antara 50-70 maka prestasi kelas normal.

d. Bila IPK kelas berkisar antara 70 – 90 maka prestasi kelas tinggi.

e. Bila IPK kelas berkisar antara 90-100 maka prestasi kelas sangat

tinggi.

f. Maka perolehan IPK = 74 tersebut tergolong pada kwalifikasi tinggi,

dengan demikian tingkat Pemahaman Pendidikan Agama siswa adalah

tergolong baik.50

b. Analisa terhadap Score angket tentang Prilaku keagamaan siswa. Bila kita

perhatikan dari hasil score angket tentang prilaku Keagamaan siswa maka

kita peroleh IPK sebagai berikut :

Mean 88
x 100=88 x 100=88
Skore Maksimal 100

50
Drs. Wayan Nur Kencana. Evaluasi Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1986, hlm. 12.

5
1
Maka dengan perolehan IPK tersebut dan bila kita perhatikan

kwalifikasi Wayan Nurkancana tersebut di depan, perolehan IPK tersebut

tergolong tinggi juga, ini berarti prilaku keagamaan siswa SMA

Muhammdiyah 03 Kedungadem tergolong baik.

c. Analisa korelasi product moment terhadap kedua data yakni nilai prestasi

Pendidikan Agama dengan hasil skore angket untuk mengetahui

(pengaruh) Tingkat Wawasan Pendidikan ada tidaknya hubungan Agama

siswa terhadap perilaku keagamaanya.

Sebagaimana dijelaskan dalam metodologi penelitian di depan, bahwa

untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tingkat wawasan pendidikan

keagamaan siswa terhadap perilaku keagamaanya digunakanlah tekhnik

analasi pengaruh product momen, dan untuk melaksanakan tekhnik ini

ditempuhlah langkah-langkah sebagai berikut:

d. Membuat tabel X dan Y untuk mencari mean masing-masing nilai :

TABEL IV

TABEL TENTANG NILAI PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA

No X Y
1 2 3
1 64 75
2 70 84
3 82 92
4 74 97
5 65 95
6 72 92
7 65 87
8 85 110

5
2
No X Y
1 2 3
1 64 75
9 60 89
10 70 90
11 75 98
12 74 83
13 80 105
14 82 93
15 74 97
16 70 87
17 82 101
18 60 80
19 65 79
20 75 96
21 85 99
22 70 89
23 85 95
24 62 84
25 70 89
26 78 96
27 65 84
28 63 85
29 76 93
30 74 86
31 74 86
32 82 97
33 64 86
34 75 96
35 76 94
36 70 87
37 72 97
38 70 93
39 68 85
40 74 92
41 68 89
42 63 86

5
3
No X Y
1 2 3
1 64 75
43 74 91
44 60 79
45 85 104
46 75 96
47 63 88
48 63 85
49 60 89
50 70 90
51 75 98
52 74 83
53 80 100
54 82 93
55 74 90
56 76 94
57 70 87
58 72 97
59 71 93
60 68 85
4320 5460

g. Mencari mean X dan mean Y :

Mean X = 4320 : 60 = 70

Mean Y = 5460 : 60 = 91

h. Membuat tabel kerja X dan Y untuk mendapatkan nilai koefisien

TABEL V

REKAPTULASI HASIL ANGKET PENGARUH ANTARA TINGKAT

PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PERILAKU

KEAGAMAAN SISWA

No X Y X Y xy x2 y2

5
4
1 2 3 4 5 6 7 8

1 64 75 -8 -16 128 64 256

2 70 84 -2 -7 14 4 49

3 82 92 10 1 10 100 1

4 74 97 2 6 12 4 36

5 65 95 -7 4 -28 49 16

6 72 92 0 1 0 0 1

7 65 87 -7 -4 28 49 16

8 85 110 13 19 247 169 361

9 60 89 -12 -2 24 144 4

10 70 90 -2 -1 2 4 1

11 75 98 3 7 21 9 49

12 74 83 2 -8 -16 4 64

13 80 105 8 14 112 64 196

14 82 93 10 2 20 100 4

15 74 97 2 6 12 4 36

16 70 87 -2 -4 8 4 16

17 82 101 10 10 100 100 100

18 60 80 -12 -11 132 144 121

19 65 79 -7 -12 84 49 144

1 2 3 4 5 6 7 8

20 75 96 3 5 15 9 25

5
5
21 85 99 13 8 104 169 68

22 70 89 -2 -2 4 4 4

23 85 95 13 4 52 169 16

24 62 84 -10 -7 70 100 49

25 70 89 -2 -2 4 4 4

26 78 96 6 5 30 36 25

27 65 84 -7 -7 49 49 49

28 63 85 9 -6 54 81 36

29 76 93 4 2 8 16 4

30 74 86 2 -5 -10 4 25

31 74 86 2 -5 -10 4 25

32 82 97 10 6 60 100 36

33 64 86 -8 -5 40 64 25

34 75 96 3 5 15 9 25

35 76 94 4 3 12 16 9

36 70 87 -2 -4 8 4 16

37 72 97 0 6 0 0 36

38 70 93 -2 2 -4 4 4

39 68 85 -4 -6 24 16 36

40 74 92 2 1 2 4 1

41 68 89 -4 -2 8 16 4

42 63 86 -9 -5 45 81 25

5
6
43 74 91 2 0 0 4 0

44 60 79 -12 -12 144 144 144

45 85 104 13 13 169 169 169

46 75 96 3 5 15 9 25

47 63 88 -9 -3 27 81 9

48 63 85 -9 -6 54 81 36

49 60 89 -12 -2 24 144 4

50 70 90 -12 -1 2 4 1

51 75 98 3 7 21 9 49

52 74 83 2 -8 -16 4 64

53 80 100 8 9 72 64 81

54 82 93 10 2 20 100 4

55 74 90 2 -1 -2 4 1

56 76 94 4 3 12 16 9

57 70 87 -2 -4 8 4 16

58 72 97 0 6 0 0 36

59 71 93 -1 2 -2 1 4

60 68 85 -4 -6 24 16 36

4320 5460 0 0 2062 2878 2706

5
7
i. Setelah di susun tabel kerja untuk memperoleh nilai koefisien tersebut,

maka hasil X2 dan Y2 serta XY dapat diperoleh sebagaimana terdapat

dalam kolom terakhir tabel tersebut.

j. Mencari nilai koefisien (rxy).

Untuk mendapatkan koefisien sebagimana disebut didepan dipergunakan

rumus sebagai berikut :

XY
r xy =
√(∑ x ¿)¿ ¿ ¿
2

2062
r xy = =¿
√(2878)(2706)

2062
r xy = =¿
√ 7787868

2062
r xy = =¿
2790,675

r xy =0,738

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka “r” hasil observasi

nilainya 0,738 sedangkan pada tabel hasil product moment pada jumlah

responden 60 pada taraf signifikansi 5% adalah 0,254 dan pada taraf

signifikansi 1% adalah 0,330. Setelah dibandingkan nilai koefisian

korelasi r hasil perhitungan (re) lebih besar dibandingkan nilai r pada tabel

(rt) baik taraf signifikansi 5% dan 1%. Dengan demikian dapat diambil

5
8
kesimpulan bahwa hipotesa kerja (Ha) yaitu ada pengaruh tingkat

pemahaman pendidikan agama dengan prilaku keagamaan siswa SMA

Muhammadiyah 3 Kedungadem diterima.

5
9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Dari hasil analisa sebagaimana disajikan di depan maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Tingkat pemahaman Pendidikan Agama siswa di SMA

Muhammadiyah 03 Kedungadem adalah baik hal ini terlihat pada

mean kelas dan perolehan IPK pada hasil evaluasi bidang

pendidikan agama siswa yakni 72.

2. Prilaku keagamaan siswa SMA Muhammadiyah 03 Kedungadem

adalah baik pula. hal ini tampak pada perolehan mean kelas dan

IPK dari nila score angket yang diperoleh yakni 75.

3. Bahwa terdapat pengaruh positif tingkat pemahaman Pendidikan

Agama dengan prilaku keagamaan Siswa ini SMA Muhammadiyah

03 Kedungadem. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan antara

perolehan tabel x ( tingkat pemahaman Pendidikan Agama ) dan y (

prilaku keagamaan Siswa ) dengan rumus product moment dan “r”

hasil observasi nilainya 0,738. Dan berarti semakin baik Pemahaman

Pendidikan Agama siswa berpengaruh semakin baik pula prilaku

keagamaannya dan sebaliknya semakin kurang tingkat

PemahamanPendidikan Agama akan semakin menurun pula

prilaku keagamannya.

6
0
B. Saran-saran

Dengan kesimpulan tersebut maka diajukanlah saran-saran sebagai

berikut:

1. Pengajaran Pendidikan Agama yang telah berjalan cukup baik

dengan ditandainya prestasi belajar yang baik supaya

dipertahankan dan ditingkatkan baik dalam bentuk perbaikan

dalam perencanaan mengajarnya, penggunaan metode mengajar,

media mengajar maupun pendekatannya, dan perlu untuk siswa

yang prestasinya rendah supaya diadakan pendekatan individual,

dicari dan dibantu pemecahan kesulitan belajarnya.

2. Prilaku siswa yang cukup baik tersebut terus saja dibina dan

diarahkan sebab disamping kondisi mental anak yang terkadang

masih labil juga perkembangan lingkungan yang terkadang kurang

kondusif bisa merusak prilaku siswa, sedang untuk anak-anak

yang prilaku keagamannya tergolong kurang bila perlu diadakan

studi kasus dan juga alangkah baiknya diadakan pembinaan

individual dengan melakukan komunikasi integratif pada berbagai

pihak termasuk orang tuanya.

3. Adanya pengaruh positif tingkat Pemahaman Pendidikan Agama

terhadap prestasi prilaku keagamaan siswa supaya tingkat

pemahaman tersebut terus dipertahankan dan dibina terutama

dalam kaitannya dengan pembinaan prilaku keagamaan siswa.

6
1
Demikianlah sejumlah kesimpulan dan saran yang dapat

penulis tarik dari hasil analisa teoritis maupun empiris dalam

penelitian ini. Dengan demikian maka selesailah pula pembahasan

karya ini dan semoga karya ini bermanfaat baik bagi penulis

sebagai pengalaman akademik tentang suatu penulisan karya

skripsi maupun bagi semua fihak yang berkepentingan dengan

karya ini.

6
2

Anda mungkin juga menyukai