Anda di halaman 1dari 83

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN

KESADARAN MENJAUHI PERILAKU MENYIMPANG SISWA


KELAS XI-IPS KETERAMPILAN MAN 2 BOJONEGORO

SKRIPSI

OLEH :

AINUN FAIDAH
NIM : 2016.5501.01.04022
NIRM : 2016.4.055.0101.1.003957

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) SUNAN GIRI BOJONEGORO
2020
HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN
KESADARAN MENJAUHI PERILAKU MENYIMPANG SISWA
KELAS XI-IPS KETERAMPILAN MAN 2 BOJONEGORO

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu (S1) dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Pada Institut Agama Islam (IAI)
Sunan Giri Bojonegoro

OLEH

Ainun Faidah
NIM : 2016.5501.01.04022
NIRM : 2016.4.055.0101.1.003957

Pembimbing:

Dr. H. Ahmad Manshur, M.A


NIDN : 2122037701

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) SUNAN GIRI BOJONEGORO
2020

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

KepadaYth
Dekan Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam (IAI) Sunan Giri Bojonegoro
Di-
BOJONEGORO
Assalamualaikum Wr, Wb
Setelah diadakan pemeriksaan, penelitian dan perbaikan seperlunya, kami
berpendapat bahwa naskah skripsi saudara:
Nama : Ainun Faidah
Nim / Nirm : 2016.5501.01.04022/ 2016.4.055.0101.1.003957
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah
Pada : Institut Agama Islam (IAI) SunanGiriBojonegoro
Judul skripsi : Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual Dengan Kesadaran
Menjauhi Perilaku Menyimpang Siswa Kelas XI-IPS Keterampilan
MAN 2 Bojonegoro.

Telah dapat diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian
munaqosah skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam ilmu
Tarbiyah Pada Prodi Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah Institut
Agama Islam (IAI) Sunan Giri Bojoengoro.
Harapannya semoga naskah skripsi ini dapat disetujui dan mendapat
pengesahan.
Wassalaamualaikum wr, wb

iii
PENGESAHAN

Diterima dan disetujui oleh majlis penguji skripsi untuk memenuhi sebagai
persyaratan guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S1), pada:
Nama : Ainun Faidah
Nim / Nirm : 2016.5501.01.04022/ 2016.4.055.0101.1.003957
Institut : Institut Agama Islam (IAI) Sunan Giri Bojonegoro
Hari : Jum’at
Pada Tanggal : 10 Juli 2020
Judul skripsi : Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual Dengan Kesadaran
Menjauhi Perilaku Menyimpang Siswa Kelas XI-IPS Keterampilan
MAN 2 Bojonegoro.

TIM PENGUJI DEWAN PENGUJI

1. Ketua Sidang : Dr. Hj. Sri Minarti, M.Pd.I

2. Sekretaris : Aya Mamlu’ah, S.Sos.I,M.Pd.I

3. Penguji 1 : Dr. H. Ahmad Manshur, MA

4. Penguji 2 : Ulfa,M.Pd.I

iv
MOTTO

َ ‫َوأَ ْن لَي‬
ِ ‫ْس لِإْل ِ ْن َس‬
‫ان إِاَّل َما َس َع ٰى‬
“Dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah di
usahaKannya”. (QS. An-Najm: 39)1

“Yen Pengen Berhasil Kudu Wani Kangelan”


“Manusia Berencana Allah Yang Menentukan”
Hal Besar Akan Datang Kepada Orang-Orang Yang Bersabar

1
Depatermen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya,(Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab
Suci Al-qur’an 1971)

v
PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur dan ketulusan hati,karya ini kupersembahkan kepada:

- Ibuku dan Bapak tercinta curahan hati dan kasih sayang nya, lantunan do’a

yang di panjatkan nya, ridho serta perjuangan beliau, nasehat setiap waktu,

seorang ibu yang kuat,luar biasa yang selama ini berjuang, sabar,

mendididik, menggembleng dalam seluruh perjalanan hidupku.

- Bapak, Ibu guruku SD, MI, MTS, MAN yang senantiasa mendidikku

,mengajariku mulai dari belum bisa membaca sampai sekarang bisa tau

apa arti mencari ilmu dan mengamalkan nya.

- Dosen pembimbing ku yang sangat aku sayangi H.Ahmad Manshur, MA

yang tekun dan gigih mengajarkan,membimbing saya dengan cermat

dengan baik meneliti satu persatu bait kata, semoga beliau tetap dalam

lindungan Allah.

- Para sahabat perjuanganku yang telah mensuport aku, menghibur aku

dalam keseharianku semoga persahabatan kita tetap langgeng sampai

dunia dan akhirat.

- Dan calon imam yang selalu memberi suport untuk mencari ilmu dan

berada dibalik layar tugas akhirku, terimakasih telah menemaniku dalam

keadaan susah maupun duka dalam mengerjakan tugas akhir ini.

- Seluruh civitas Akademika Institut Agama islam sunan giri Bojonegoro.

Khususnya teman seperjuangan yang selalu menjadi inspirator dan

motivator dalam menjalani kehidupan ini dan semoga kita termasuk

bagian dari manusia yang bermanfaat bagi sesama.

vi
HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN
KESADARAN MENJAUHI PERILAKU MENYIMPANG SIWA
KELAS XI-IPS KETERAMPILAN MAN 2 BOJONEGORO
Faidah, Ainun. 2020
Pembimbing: Dr. H. Ahmad Manshur, MA
ABSTRAK

Kecerdasan spiritual dan kesadaran menjauhi perilaku menyimpang siswa


sangat berkaitan dalam dunia pendidikan, untuk terciptanya rasa tanggung jawab
di dalam diri manusia. mempunyai kesadaran menjauhi perilaku menyimpang
yang tinggi, bisa membedakan mana hal yang baik dan buruk dan bisa
menghadapi atau memecahkan persoalan dengan baik kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk menghadapi dan memecahkan berbagai makna, control diri dan
menggunakan hati nurani nya dalam kehidupan serta kemampuan memberi makna
nilai ibadah kehidupannya agar menjadi manusia yang sempurna atau insan kamil
agar tercapai dunia dan akhirat
Penelitian ini bertujuan untuk (1)Mengetahui tingkat kecerdasan spiritual
keagamaan siswa kelas XI di lingkungan sekolah MAN 2 Bojonegoro.
(2)Mengetahui kesadran menjauhi perilaku menyimpang siswa Kelas XI di
lingkungan sekolah MAN 2 Bojonegoro. (3)Mengetahui hubungan tingkat
kecerdasan spiritual keagamaan dengan kesadaran menjauhi perilaku menyimpang
siswa kelas XI di lingkungan sekolah MAN 2 Bojonegoro.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Metode
angket, observasi, wawancara dan dokumentasi dari kegiatan ibadah sholat
berjamaah dan ekstra wajib (pramuka). Metode analisis data yang digunakan
yaitu metode statistik yang menganalisis rumus.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, (1) kecerdasan spiritual siswa
saat dalam proses pembelajaran sangatlah penting, dengan memberikan motivasi,
dorongan agar terciptanya peserta didik yang tertib dan bisa membedakan baik
buruknya sesuatu. baik buruk nya siswa tergantung dengan pembekalan dari guru,
semakin banyak pendekatan siswa akan lebih tahu hal yang bisa membuatnya
untuk berkembang. (2) Kegiatan evaluasi setiap awal pelajaran di mulai agar guru
dapat melihat perkembangan siswa, mulai dari awal pembelajaran sampai akhir
pembelajaran, pendekatan antara guru dan murid sangatlah penting, dengan
adanya dorongan, motivasi, evaluasi sehingga peserta didik dapat bisa mengatur
ketertiban dirinya sendiri (3) Dengan adanya hubungan antara kecerdasan
keagamaan dengan kesadaran menjauhi perilaku menyimpang siswa dengan hasil
koefisien product momen sebesar 0,440 maka sangat berpengaruh dengan
kehidupan siswa di sekolah, tertibnya peserta didik dan selalu berbuat baik di
lingkungan sekolah.
Kata kunci: kecerdasan spiritual keagamaan, kesadaran menjauhi perilaku
menyimpang.

vii
KATA PENGANTAR

Rasa syukur senantiasa penulis panjatkan pada Allah SWT, berkat taufiq

dan hidayah-Nya kita bisa mengemban tugas yang telah diberikan-Nya yaitu

sebagai khalifah fil ardl.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, yang telah dipercaya oleh Allah SWT membawa tuntunan hidup manusia

menuju suatu kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat.

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul:

“Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual Dengan Kesadaran Menjauhi Perilaku

Menyimpang Siswa Kelas XI-IPS Keterampilan MAN 2 Bojonegoro”.

Dan selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, terutama kepada yang

terhormat:

1. Bapak M. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I selaku Rektor Institut Agama Islam (IAI)
Sunan Giri Bojonegoro, yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
kuliah disini, sehingga dapat menyelesaikan studi sampai tingkat sarjana.
2. Ibu Dr. Hj. Sri Minarti, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut
Agama Islam (IAI) Sunan Giri Bojonegoro, yang telah mengarahkan guna
penyelesaian skripsi ini, dan selaku pembimbing skripsi, yang telah banyak
mengorbankan waktu, pikiran, tenaga, guna penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Dr. H. Ahmad Manshur, M.A selaku Ketua Prodi PAI yang telah
memberikan persetujuan untuk judul skripsi yang penulis pilih.
4. Bapak Dr. H. Ahmad Manshur, M.A selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan bimbingan, petunjuk serta motivasi keoada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.

viii
5. Bapak dan Ibu Dosen di Fakultas Tarbiyah IAI Sunan Giri Bojonegoro, yang
telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang memadai sampai dengan
penyelesaian akhir studi.
6. Bapak Drs. H. Khoirussalim,M.Pd.I selaku Kepala Sekolah MAN 2
Bojonegoro, yang telah memberikan ijin melakukan penelitian dan membantu
penulis dalam pelaksanaan penelitian.
7. Warga Desa Temayang yang telah banyak memberikan informasi tentang
penulisan skripsi ini.
8. Seluruh siswa-sia Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro yang telah ikut
membantu penulisan dalam penelitian ini.
9. Semua pihak yang telah membantu sehingga terselesainya penulisan skripsi
ini dengan baik.

Kepada beliau yang tersebut di atas, penulis tidak mampu memberikan balasan
yang layak, melainkan hanya bias mendoakan semoga amal baik mereka
dibalasoleh Allah SWT dengan balasan yang berlipat ganda.
Dan akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun

pembaca, dan semoga kita senantiasa dalam perlindungan Allah SWT. Amin.

Bojonegoro, 10 Juli 2020

Penulis,

AINUN FAIDAH

ix
DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM.......................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv
MOTTO........................................................................................................v
PERSEMBAHAN...................................................................................... vi
ABSTRAK................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR..............................................................................viii
DAFTAR ISI............................................................................................... x
DAFTAR TABEL .....................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................4
C. Tujuan penelitian ........................................................................5
D. Manfaat Penelitian ......................................................................5
E. Hipotesis Penelitian ....................................................................6
F. Ruang Lingkup Penelitian ..........................................................6
G. Sistematika Penulisan .................................................................7
H. Keaslian Penelitian .....................................................................8
I. Definisi Istilah ............................................................................10
BAB II PEMBAHASAN
A. Keccerdasan Spiritual .................................................................11
1. Pengertian Kecerdasan Spiritual .........................................11
2. Mengembangkan Kecerdasan Spiritual ...............................13
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi SQ ...............................15
4. Ciri-ciri dan Manfaat Kecerdasan Spiritual .........................17
5. Indikator Kecerdasan Spiritual .............................................20
B. Perilaku Menyimpang ................................................................20
1. Pengertian Perilaku Menyimpang .......................................20

x
2. Sebab-sebab Kenakalan Remaja .........................................21
3. Penanganan Terhadap Perilaku Menyimpang .....................22
C. Pengaruh Kecerdasan Spiritual Dengan Kesadaran Menjauhi
Perilaku Menyimpang ................................................................25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekataandan Jenis Penelitian ................................................28
B. Populasi dan Sample ...................................................................29
C. Jenis Data ....................................................................................31
D. Instrumen Penelitian ...................................................................32
E. Sumber Data ...............................................................................34
F. Teknik Pengumpulan Data .........................................................35
G. Teknik Analisis Data ..................................................................38
BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Penyajian data .............................................................................40


1. Gambaran Umum Sekolah ...................................................40
2. Visi Misi Sekolah .................................................................42
3. Profil Sekolah .......................................................................44
4. Struktur Organisasi ...............................................................44
5. Keadaan Guru .......................................................................45
6. Keadaan Siswa ......................................................................45
B. Analisis Data ..............................................................................47
1. Pengolahan Data ...................................................................47
2. Analisis Data ........................................................................50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................61
B. Saran ........................................................................................60
C. Penutup ....................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................62
BIODATA PENELITI ..............................................................................65
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Seluruh Populasi .............................................................29

Tabel 2. Variabel Indikator Kecerdasan Spiritual .....................................33

Tabel 3. Variabel Indikator Kesadaan Menjauhi Perilaku Menyimpang ..33

Tabel 4. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan ...................................45

Tabel 5. Keadaan Siswa ............................................................................46

Tabel 6. Daftar Nama Responden .............................................................49

Tabel 7. Hasil Angket Kecerdasan Spiritual .............................................51

Tabel 8. Hasil Angket Kesadaran Menjauhi Perilaku Menyimpang .........52

Tabel 9. Perhitungan Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Kesadaran

Menjauhi Perilaku Menyimpang ...............................................................55

Tabel 10. Nilai-Nilai “R” Product Moment ................................................5

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan

manusia. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara.2 Namun selama ini, pendidikan di Indonesia lebih menekankan

urgennya nilai akademin atau IQ. Padahal masih ada kecerdasan peserta

didik yang lain. Howard Gardner menyebutkan ada 9 kecerdasan lain nya

yang terdiri dari kecerdasan linguistic, logis-matematis, spasial, kinetesis,

musik interpersonal, naturalis dan eksistensialis.

Kecerdasan eksitensialis ini, para spiritualis menyebutnya sekarang

dengan namakecerdasan spiritual.3 Kecerdasan spiritual (SQ) sangatlah

penting, sebab SQ merupakan kecerdasan tertinggi pada manusia yang

melingkupi seluruh kecerdasan yang terdapat pada manusia hal ini sesuai

dengan pendapat danah Zohar dan ian Marshal.4

2
Moh wifaqul idaini, “Hubungan antara kecerdasan spiritual keagamaan dengan sikap
disiplin siswa,’’(Skripsi S1 Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas islam Nereri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2014), hlm.14.
3
Skripsi S1 Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas islam Nereri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2014), hlm.14.
4
Skripsi S1 Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas islam Nereri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2014)
2

SQ adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan

persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku

dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan

untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna

dibandingkan dengan lain.5 Menurut Zohar Dan Marshal, Kecerdasan

spiritual dapat menumbuhkan fungsi manusiawi seseorang sehingga

membuat mereka menjadi kreatif, luwes, berwawasan luas, spontan dan

dapat menghadapi kecemasan dan kekhawatiran, dapat menjembatani

antara diri sendiri dan orang lain, serta menjadi lebih cerdas secara

spiritual dalam beragama.

Oleh karena itu, kecerdasan spiritual atau nilai nilai spiritual

sangatlah penting untuk ditanamkan kepada anak anak sedini mungkin

secara disiplin atau melalui kebiasaan kebiasaan yang baik, agar nilai nilai

yang terkandung dalam spiritual dapat terinternalisasi secara baik dalam

dirinya. Dengan nilai nilai spiritual, diharapkan dapat membentuk mereka

menjadi pribadi yang cerdas, ikhlas, memiliki misi hidup yang jelas,

memiliki kesadaran yang tinggi, dan memiliki kepekaan social yang tinggi

kepada sesama. Nilai nilai yang terkandung dalam spiritual, diharapkan

dapat dijadikan sebagai banteng bagi dirinya dalam menghadapi arus yang

dibawa oleh gelombang globalisasi yang menerjang Indonesia saat ini,

seperti hedonisme, seks bebas, narkoba, korupsi, kriminalitas dan

pornografi. Kenyataan ini membuat dunia pendidikan, khususnya sekolah


5
Moh wifaqul idaini, “Hubungan antara kecerdasan spiritual keagamaan dengan sikap
disiplin siswa,’’(Skripsi S1 Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas islam Nereri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2014), hlm.14
3

tidak mempuntai pilihan lain kecuali menekankan pendidikan afektif,

khususnya pendidikan nilai dan sikap yang tertuang dalam kecerdasan

spiritual.

Dalam hal ini, sekolah merupakan lembaga pendidikan yang

berkompeten untuk mewujudkan Pendidikan di Indonesia dan memiliki

peran yang besar dalam membentuk pribadi seseorang agar menjadi

pribadi yang cerdas, bertanggung jawab, kreatif, disiplin, ikhlas dan

memiliki kecerdasan spiritual yang baik.6

Kecerdasan spiritual akan melengkapi siswa dalam memecahkan

masalah, mengarahkan pikiran dan tindakan dalam hidup menuju

cakrawala yang lebih luas dan bermakna, serta mengarahkan untuk dapat

membedakan lebih jelas mengenai yang benar dan salah. Kecerdasan

spiritual yang baik akan berpengaruh pada kualitas kehidupan siswa,

dengan adanya kecerdasan spriritual yang baik maka siswa akan mampu

memaknai hidup dan lebih luas dan kaya, mampu menyesuaikan diri

dengan peraturan-peraturan yang ada, menghasilkan kinerja yang baik

pada setiap pekerjaan yang di kerjakan.

Menurut salah satu guru yang mengampu mapel Aqidah Akhlaq

dalam sebuah wawancara, ia mengatakan “bahwa masih banyak siswa

yang melanggar peraturan, misalnya tidak mengikuti sholat jum’at

berjamaah di sekolah, dan ada beberapa siswa yang ketahuan bolos pada

jam ekstrakulikuler” untuk keagaaman siswa disekolah ini beragam dan


6
Moh wifaqul idaini, “Hubungan antara kecerdasan spiritual keagamaan dengan sikap
disiplin siswa,’’(Skripsi S1 Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas islam Nereri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2014), hlm.14
4

memiliki latar belakang yang berbeda, penelitian ini akan mengambil

sampel kelas Xl IPS dan alasan saya mengambil kelas Xl IPS karena

mereka telah mengalami pendidikan dan pengalaman selama 1 tahun lebih

disekolah. Artinya sudah mengalami manis dan pahitnya pendidikan di

MAN 2 Bojonegoro. Jumlah siswa yang terdiri dari 806 siswa, masih ada

sedikit siswa yang tidak disiplin, jumlahnya sekitar 10% nya dari total

semua siswa disini.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka penulis merasa tertarik

untuk mengkaji lebih dalam tentang kecerdasan spiritual dengankesadaran

menjauhi perilaku menyimpang yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 2

Bojonegoro melalui sebuah skripsi yang berjudul ’’Hubungan Tingkat

Kecerdasan Spiritual Dengan Kesadaran Menjauhi Perilaku Menyimpang

Siswa Kelas Xi-Ips Keterampilan Man 2 Bojonegoro”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan beberapa

masalah, di antaranya:

1. Bagaimana tingkat kecerdasan spiritual siswa kelas XI-IPS

keterampilan Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro?

2. Bagaimana tingkat kesadaran menjauhi perilaku menyimpang siswa

kelas XI-IPS keterampilan Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro?

3. Adakah hubungan kecerdasan spiritual dengan kesadaran menjauhi

perilaku menyimpang siswa kelas XI-IPS keterampilan Madrasah

Aliyah Negeri 2 Bojonegoro?


5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan di capai

1. Mengetahui tingkat kecerdasan spiritual siswa kelas Xl-IPS

keterampilan Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro.

2. Mengetahui sikap tingkat kesadaran menjauhi perilaku menyimpang

siswa Kelas Xl XI-IPS keterampilan Madrasah Aliyah Negeri 2

Bojonegoro.

3. Mengetahui hubungan kecerdasan spiritual dengan kesadaran menjauhi

perilaku menyimpang siswa kelas XI-IPS keterampilan Madrasah

Aliyah Negeri 2 Bojonegoro.

D. Manfaat Penelitian

Sekurang-kurangnya penelitian ini akan diperoleh dua manfaat yaitu

manfaat dari segi teoritis dan manfaat dari segi praktis. Untuk lebih

jelasnya akan dipaparkan beberapa hal mengenai manfaat dilakukannya

penelitian ini sebagai berikut:

a. Manfaat teoritis

1. Untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang pentingnya

kecerdasan spiritual dalam pengaruhnya terhadap kesadaran

menjauhi perilaku menyimpang disekolah maupun diluar sekolah.

2. Hasil penelitian dijadikan paduan untuk mempertahankan dan

meningkatkan kesadaran menjauhi perilaku menyimpang siswa dan

mengembangkan kecerdasan spiritual siswa.


6

3. Penelitian ini sebagai bagian dari usaha untuk memperkaya ilmu

pengetahuan di fakultas Tarbiyah dan jurusan PAI khususnya.

b. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan sebagai

bahan tambahan dalam bentuk kesadaran menghindari perilaku

menyimpang, sebagai upaya pengoptimalan pelaksanaan peraturan

dan tata tertib sekolah.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan

masih perlu di buktikan kenyataan nya. Adapun hipotesis yang di ajukan

dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Hipotesis kerja (Ha)

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan

spriritual dengan kesadaran menjauhi perilaku menyimpang siswa.

2. Hipotesis Nihil atau Nol (Ho)

Hipotesis nihil yang peneliti ajukan yaitu : Tidak ada hubungan

yang positif antara kecerdasan spiritual dengan kesadaran menjauhi

perilaku menyimpang siswa.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan rumusan dan tujuan penelitian diatas, maka penulis

membatasi ruang lingkup penelitian ini pada hubungan tingkat kecerdasan

spiritual dengan kesadaran menjauhi perilaku menyimpang siswa.


7

G. Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan dalam penelitian ininadalah

sebagai berikut :

Bab 1 berisi tentang pendahuluan bab ini meliputi konteks penelitian

yaitu latar belakan, rumusan masalah, tujuan, manfaat, hipotesis penelitian,

ruang lingkup penelitian, sistematika penulisan, keaslian penelitian,

devinisi istilah.

Bab II berisi tentang kajian pustaka : deskripsi teori, kecerdasan

spiritual, perilaku menyimpang, dan korelasi antara kecerdasan spiritual

dengan perilaku menyimpang siswa.

Bab III menjelaskan tentang metode penelitian, populasi dan sampel,

jenis data, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

Bab IV berisi tentang paparan data dan temuan hasil penelitian yaitu

gambaran umum obyek penelitian yang meliputi: profil sekolah, letak

geografis, visi dan misi sekolah, struktur organisasi, keadaan guru dan

siswa, sarana dan prasarana , dan temuan hasil penelitian.

Bab V berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.


8

H. Keaslian Penelitian

Penelitian terdahulu

NO Peneliti Tema Variabel Pendekata Hasil


& tahun n& Penelitian
&Tempat Penelitian Lingkup
penelitian
1 Disertasi Hubungan Kecerdasan Kuantitatif Adanya
Marsini antara spiritual dan hubungan
2015 kecerdasan Menghindari artinya siswa
spiritual perilaku yang
dalam menyimpang mempunyai
menghindari tingkat
perilaku krcerdasan
menyimpang spiritual tinggi
pada siswa maka
kelas VII menghindari
Smp Negeri 1 perilaku
Surakarta menyimpang
juga tinggi.
2 Disertasi, Hubungan Kecerdasan Kuantitatif Hipotesis yang
Nur antara spiritual dan diajukan
Rizqiyah kecerdasan kenakalan peneliti di
Al spiritual remaja terima, yaitu
Karimah, dengan terdapat
2017 kenakalan hubungan
remaja pada positif dan
siswa kelas signifikan
VIII SMP AL antara
MUAYYAD kecerdasan
Surakarta spiritual
dengan
kenakalan
remaja, artinya
semakin tinggi
tingkat
kecerdasan
spiritual maka
tingkat
kenakalan
remaja
semakin
rendah, begitu
pula
9

sebaliknya

3 Disertasi Hubungan Kecerdasan Kuantitatif Terdapat


Nurmala tingkat spiritual dan hubungan
Rawa, kecerdasan akhlaq siswa positif antara
2018 spiritual kecerdasan
dengan spiritual
perilaku dengan
menyimpang perilaku
siswa menyimpang
siswa kelas
VIII MTs AL-
Washliyah

Posisi Penelitian

N Peneliti Tema dan Variabel Pendekatan Hasil


dan Tempat Penelitian dan Penelitian
O Tahun Penelitian Lingkup
Penelitian Penelitian
1 Skripsi, Hubungan Kecerdasan Kuantitatif Adanya
Ainun tingkat spiritual dan hubungan
Faidah, kecerdasan kesadaran positif antara
2020 spiritual menjauhi kecerdasan
dengan perilaku spiritual
kesadaran menyimpan dengan
menjauhi g siswa kesadaran
perilaku menjauhi
menyimpang perilaku
siswa kelas XI menyimpang,
di lingkungan artinya
sekolah MAN semakin
2 tinggi
kecerdasan
spiritual
maka tingkat
menjauhi
perilku
meyimpang
semakin
tinggi.
10

I. Definisi Istilah

Untuk menghindari salah presepsi dalam penggunaan kata pada

judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah pokok antara

lain adalah:

1. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan

memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk

menempatkan perilaku dan hidup kita.7

2. Keagamaan adalah nilai-nilai ajaran tuhan yang bersifat menuntun

manusia kearah tujuan sesuai kehendak ajaran tersebut.

3. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua

peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya, yang

disimpulkan kondisi dimana seseorang mengerti akan hak dan

kewajiban yang harus dijalankan.

4. Perilaku menyimpang adalah sebagian tingkah laku, perbuatan atau

tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan

norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.

5. Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha meningkatkan potensi

diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik

pendidikan

formal maupun non formal, pada jenjang pendidikan dan jenis

pendidikan tertentu

7
Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm.
54.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kecerdasan Spiritual

1. Pengertian kecerdasan spiritual

Kecerdasan atau intelegence memiliki arti yang sangat luas dalam

kamus besar bahasa Indonesia cerdas diartikan sebagai perihal cerdas

(sebagai kata benda) atau sempurna perkembangan akal budinya (untuk

berpikir, mengerti, dsb) pendapat lain mengatakan kecerdasan (intelegence)

adalah hal-hal yang menunjukkan kemempuan untuk menerima, memahami,

dan menggunakan symbol-simbol sehingga mampu menyelesaikan masalah-

masalah yang abstrak.8 Sedangkan pengertian spiritual adalah berhubungan

atau bersifat kejiwaan (rohani, batin). Dari itu maka pengertian Spiritual

Question menjadi beragam, sebagai berikut:

a. Danah Zohar dan ian Marshall

Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan

memecahkan persoalan hidup makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk

menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas

dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau hidup seseorang

lebih bermakna di bandingkan dengan yang lain.9

8
Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan Abad 21 (Kritik MI, SQ, EI, AQ, dan Successful
Intelligence), (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm. 206-207.
2.
Dana Zohar dan Ian Marshal.,SQ: Memanfaatkan Keccerdasan Spiritual Dalam Berfikir
Integralistik dan Holistik Untuk Hidup, Mizan, Bandung, 2002. hlm. 4.
9
12

b. Suharsono

Kecerdasan spiritual adalah implementasi atas kecerdasan bersumber

dari fitrah manusia itu sendiri. Kecerdasan yang tidak dibenuk melalui

diskursus-diskursus atau memori fenomenal, tetapi merupakan aktualisasi

dari fitrah itu sendiri yang memncar dari kedalam diri manusia jika

dorongan keinginantahuan dilandasi kesucian, ketulusan dan tanpa

prestensi egois.10

c. Tony Burzan

Kecerdasan spiritual adalah kekuatan dalam diri yang mampu

mengendalikan dan mengurangi stress yang sering terjadi di era modern

dan dalam gaya hidup sibuk.11

Seseorang yang cerdas spirituan memiliki pemikiran yang yang

bersifat fitrah dan pola piker integral (tauhid) sehingga tidak terikat kepada

siapa dan apapun kecuali kepada Allah. Seseorang yang memiliki

kecerdasan intelektual tampa didasari dengan kecerdasan spiritual akan

cenderung menjadi manusia yang bebas nilai samam sekali, tidak

memfungsikan dari sebagai abid dan khalifah secara baik. Kecerdasan

seperti ini cenderung menciptakan manusia perusak. Penindas dan

sejenisnya karena lepasnya nilai-nilai kemanusiaan dan ke-Tuhan-an dari

dirinya.

Dengan demikian berarti orang yang cerdas secara spiritual adalah


10
Suharsono, Akselerasi Intelegensi Optimalkan IQ,EQ dan SQ, Inisiasi Press, Jakarta,
2004, hlm. 86.
11
Thony Burzan, The Power Of Spiritual Intelligense Sepuluh Cara Menjadi Orang Yang
Cerdas, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003, hlm. XVI.
13

orang yang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai ilahiah sebagai

manifestasi dari aktifitasnya dalam kehidupan sehari-hari dan berupaya

mempertahankan keselarasan dalam kehidupannya, sebagai wujud dari

pengalamannya terhadap tuntutan fitrahnya sebagai makhluk yang

memiliki ketergantungan terhadap kekuatan yang berada diluar jangkauan

dirinya yaitu Sang Maha Pencipta.

2. Mengembangkan/Meningkatkan Kecerdasan Spiritual

Adapun yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

kecerdasan:12

a. Lingkungan

Lingkungan yang kaya akan stimulasi dan tantangan, dengan

kadar yang seimbang dan ditunjang dengan faktor dukungan dan

pemberdayaan, akan menguatkan “otot” mental dan kecerdasan.

b. Kemauan dan keputusan

Faktor yang sangat erat hubunganya dengan faktor lingkungan,

dalam menentukan perkembangan kecerdasan, adalah factor kemauan

dan factor keputusan.

c. Pengalaman hidup

Hasil riset menunjukkan bahwa potensi otak kita berkembang

sejalan dengan pengalaman hidup, khususnya pada masa bayi dan

kanak-kanak.

d. Genetika

12
Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategy, (Jakarta: PT.Ikrar Mandiri abadi, 2006),
hlm. 223-224.
14

Saat ini para pakar masih berbeda pendapat mengenai besarnya

peranan genetiak atau keturunan dan factor lingkungan yang

menentukan perkembangan kecerdasan. Namun hasil riset di bidang

kognitif dan neuroscience menunjukkan keduanya berpengaruh.

Seperti yang telah dijelaskan, pengalaman hidup mempunyai pengaruh

terhadap respon positif. Gen kita sebaliknya mempunyai pengaruh

pada kewaspadaan, memori, kemampuan sensori dan juga faktor

kecerdasan lainnya.

Kecerdasan spiritual juga bisa dikatakan sebagai kecerdasan jiwa.

Ada tiga tahap yang perlu dilakukan oleh seseorang untuk meningkatkan

kualitas jiwanya. Pertama, melakukan zikir atau ta’alluq pada Tuhan, yaitu

seseorang harus berusaha meningikatkan kesadaran hati dan pikiran kita

kepada Allah SWT. kedua, yaitu takhalliq seseorang secara sadar meniru

sifat-sifat Tuhan sehingga seorang mukmin memiliki sifat mulia

sebagaimana sifat-Nya. Proses ini juga bisa disebut sebagai proses

internalisasi sifat Tuhan ke dalam diri manusia. Ketiga, tahaqquq yaitu

seseorang harus bisa mengaktualisasikan kesadaran dan kapasitas dirinya

sebagai seseorang mukmin atau agamis yang dirinya sudah didominasi

sifat-sifat Tuhan sehingga tercermin dalam perilakunya yang serba mulia.13

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual

13
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam..., hlm. 292.
15

Menurut Donah Zohar & Marshall otak manusia selalu berkembang

untuk menuju perubahan yang bermanfaat bagi kehidupannya, begitu juga

dengan adanya perkembangan kecerdasan spiritual dalam diri manusia. Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu:14

a. Sel saraf otak

Otak menjadi jembatan antara kehidupan bathin dan lahiriah. Ia mampu

menjalankan semua ini karena bersifat kompleks, luwes, adaptif dan

mampu mengorganisasikan diri. Menurut penelitian yang dilakukan

pada era 1990-an dengan menggunakan MEG (Magneto –Encephalo –

Graphy) membuktikan bahwa osilasi sel saraf otak pada rentang 40 Hz

merupakan basis bagi kecerdasan spiritual.

b. Titik Tuhan (God spot)

Ada bagian dalam otak, yaitu lobus temporal yang meningkat ketika

pengalaman religious atau spiritual berlangsung yang disebut sebagai

titik Tuhan atau God Spot. Titik Tuhan memainkan peran biologis yang

menentukan dalam pengalaman spiritual. Namun demikian, titik Tuhan

bukan merupakan syarat mutlak dalam kecerdasan spiritual. Perlu

adanya integrasi antara seluruh bagian otak, seluruh aspek dari dan

seluruh segi kehidupan.

Selain dari pada itu terdapat beberapa faktor yang menjadi menghambat

kecerdasan spiritual untuk berkembang, diantaranya adalah:15


14
Donah Zohar, dan Ian Marshal, Spritual Capital; Memberdayakan SQ di Dunia
Bisnis,...hlm.118-120
15
Edwin Rudyanto, Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual
Dengan Prilaku Prososial Pada Perawat, (Surakarta: Fakultas Kedoktoran, 2010), hlm.36.
16

a. Adanya ketidakseimbangan id, ego, dan super ego

b. Adanya orang tua yang tidak cukup menyayangi anaknya

c. Mengharapkan terlalu banyak

d. Adanya ajaran yang mengajarkan menekan insting

e. Adanya aturan moral yang menekan insting alamiah

f. Adanya luka jiwa yang menggambarkan pengalaman

Faktor-faktor yang disebutkan di atas, melahirkan perilaku-perilaku

yang dapat disimpulkan menjadi tiga sebab yang membuat seseorang

terhambat secara spiritual yaitu:16

a. Tidak mengembangkan beberapa bagian dari dirinya sama sekali

b. Telah mengembangkan beberapa bagian, namun tidak proposional,atau

dengan cara yang negatif atau destruktif.

c. Bertentangan atau buruknya hubungan antara bagian-bagian.

Jadi, dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, kecerdasan

spiritual tidak dapat serta merta tumbuh dan berkembang tanpa dibarengi

oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal adalah komponen yang ada dalam diri manusia

yakni berkerjanya sel saraf otak yang terhubung dengan god spot (titik

tuhan) sehingga lahirlah kesadaran bertuhan (beragama). Hal ini menjadikan

spritualitas meningkat. Adapun faktor eksternal yaitu faktor yang

dipengaruhi oleh hal-hal yang berada dari luar diri manusia, salah satunya

Edwin Rudyanto, Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual


16

Dengan Prilaku Prososial Pada Perawat. hlm. 36


17

adalah pendidikan, pengarahan dan bimbingan yang ditanamkan oleh orang

tua.

4. Ciri-ciri dan Manfaat Kecerdasan Spritual

A. Ciri-ciri kecerdasan spiritual sebagai berikut :

Menurut Profesor Khalil A. Khavari, ada beberapa aspek yang menjadi

dasar kecerdasan spiritual:

1) Sudut pandang relasi social-keagamaan, artinya kecerdasan

spiritual harus direfleksikan pada sikap-sikap social yang

menekankan segi keagamaan dan kesejahteraan sosial.

2) Sudut pandang spiritual-keagamaan, artinya semakin harmonis

relasi spiritual-keagamaan kita kehadirat Tuhan, “ semakin tinggi

pula tingkat dan kualitas kecerdasan spiritual kita”.

3) Sudut pandang etika sosial. Semakin beradap etika sosial manusia

semakin berkualitas kecerdasan spiritualnya.17

Menurut Indragiri A. Dalam bukunya yang berjudul

“Kecerdasan Optimal” menyatakan ciri-ciri anak yang memiliki

kecerdasan spritual, yakni sebagai berikut:

1) Anak mengetahui dan menyadari keberadaan Sang Pencipta

2) Anak rajin beribadah tanpa harus disuruh-suruh atau dipaksa

3) Anak menyukai kegiatan menambah ilmu yang bermanfaat

terutama berkaitan dengan agama.

4) Anak senang melakukan kegiatan baik


17
Sukidi, Rahasia Sukses Hidup Bahagia: Kecerdasan Spiritual (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2002), hlm. 82.
18

5) Anak mau berziaroh kemakam dengan tujuan positif, yaitu

merawat makan dan mendo’akan orang-orang yang sudah

meninggal tersebut

6) Ana bersifat jujur

7) Anak dapat mengambil hikmah dari suatu kejadian

8) Anak mudah memaafkan orang lain

9) Anak memiliki selera humor yang baik dan mampu menikmati

humor dalam berbagai situasi

10) Anak pandai bersabar dan bersyukur, batinnya tetap bahagia

dalam keadaan apapun

11) Anak dapat menjadi teladan yang baik bagi orang lain

12) Anak biasanya memahami makna hidup sehingga dia selalu

mengambil jalan yang lurus.18

B. Manfaat Kecerdasan Spiritual

a. Untuk menjadi kreatif, luwes, berwawasan luas, atau spontan secara

kreatif.

b. Pedoman saat berada pada masalah-masalah eksistensial yang paling

menantang dalam hidup berada diluar yang diharapkan dan dikenal, di

luar aturan-aturan yang telah dihadapi. SQ (Spiritual Quotiont) adalah

hati nurani kita.

c. Untuk menyatukan hal-hal yang bersifat intrapersonal dan

interpersonal, serta menjembatani kesenjangan antara diri sendiri dan

orang lain.
18
Indragri A, Kecerdasan Optimal,(Yogyakarta: Starbooks, 2010), hlm. 90.
19

d. Untuk mencapai perkembangan diri yang lebih utuh karena setiap

orang memiliki potensi untuk itu. Masing-masing membentuk suatu

karakter melalui gabungan antara pengalaman dan visi. M. Quraish

Shihab dalam bukunya mengatakan bahwa kecerdasan spiritual

melahirkan iman yang kukuh dan rasa kepekaan yang mendalam.

Kecerdasan yang semacam inilah yang menegaskan wujud Allah SWT

yang dapat ditemukan dimana-mana. Kecerdasan yang melahirkan

kemampuan untuk menemukan makna hidup, memperluas budi

pekerti, dan dia juga yang melahirkan indra keenam bagi manusia.19

Spiritual Quotiont (SQ) juga mampu mengintegrasikan kekuatan

otak dan hati manusia dalam membangun karakter dan kepribadian

tangguh berdasarkan nilai-nilai mulai kemanusiaan. Pada akhirnya, akan

tercapai kemajuan dan keberhasilan melaui sumber daya manusia

berkualitas yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi diimbangi

juga dengan kecerdasan emosi dan spiritual yang lebih tinggi pula. Bahkan

secara ekstrim, manusia yang memiliki spiritual baik akan memiliki

hubungan yang kuat dengan Allah SWT sehingga akan berdampak kepada

kepandaiannya dalam berinteraksi dengan manusia karena dibantu oleh

Allah SWT, yaitu hati manusia dijadikan cenderung kepada-Nya.20

5. Indikator Kecerdasan Spiritual

19
M. Quraish Shibab, Dia Ada Dimana-mana: “Tangan” Tuhan di Balik Setiap Fenomena,
(Jakarta:Mizam, 2004), hlm. 136.
20
Udik Abdullah, Meledakan IESQ dengan langkah Taqwa dan Tawakal, (Jakarta: Zikrul
Hakim, 2012), hlm. 181.
20

Menurut Toto Tasmara ada 7 (tujuh) indikator kecerdasan spiritual

yaitu:21

a. Merasakan kehadiran Allah

b. Berdzikir dan berdoa

c. Memiliki kualitas sabar

d. Cenderung pada kebaikan

e. Memiliki empati yang kuat

f. Berjiwa besar memiliki visi

g. Bagaimana melayani.

B. Perilaku Menyimpang

1. Pengertian Perilaku Menyimpang

Salah satu upaya untuk mendefinisikan penyimpangan perilaku remaja

dalam arti kenakalan anak (Juvenile delinquency) dilakukan oleh M. Gold

dan J. Petrono (Weiner 1980), yaitu sebagai berikut:

1. Menurut M. Gold dan J. Petron

Kenakalan anak adalah tindakan oleh seseorang anak yang belum dewasa

yang sengaja melanggar hukum dan yang diketahui oleh orang itu sendiri

bahwa perbuatannya itu sempat diketahui oleh petugas hukum dia bias

dikenai hukuman.22

Menurut Jensen dalam kenyataan banyak sekali faktor yang

menyebabkan kenakalan remaja maupun kelainan perilaku remaja pada

21
Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah (Transcedental Intellence: Membentuk
Kepribadian Yang Bertanggung Jawab, Profesional, Dan Berakhlak), Jakarta: Gema Insani,
2001), hlm. 1-38.
22
Sarlito W. Sarwono, Psikologi Agama (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) hlm. 252.
21

umumnya. Berbagai teori yang menjelaskan penyebab kenakalan remaja

dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Rational choice: teori mengutamakan faktor individu dari pada

faktor lingkungan. Kenakalan yang dilakukan adalah atas pilihan,

interes, motivasi atau kemauannya sendiri

b. Strain: teori ini dikemukakan oleh Metron intinya adalah bahwa

tekanan yang besar dalam masyarakat misalnya, kemiskinan

menyebabkan sebagian dari anggota masyarakat yang memilih jalan

melakukan kejahatan atau kenakalan remaja.

c. Differential association: kenakalan remaja adalah akibat salah

pergaulan. Anak-anak nakal karena bergaulnya dengan anak-anak

yang nakal, dan menyuruh anaknya berteman dengan anak-anak

yang pandai dan rajin belajar.

2. Sebab-sebab Kenakalan Remaja

1. Faktor-faktor dalam diri anak sendiri

a) Lemahnya pertahanan diri

b) Kurangnya kemampuan penyesuaian diri

c) Kurangnya dasar-dasar keimamanan

2. Penyebab kenakalan yang berasal dari lingkungan

a) Anak kurang mendapat kasih sayang orang tua

b) Lemahnya keadaan ekonomi orang tua

c) Kehidupan keluarga yang tidak harmonis

3. Penyebab kenakalan yang bersumber dari sekolah


22

a) Faktor fasilitas pendidikan

b) Norma-norma pendidikan dan kekompakan guru

c) Kekurangan guru23

3. Penanganan Terhadap Perilaku Menyimpang

Menurut Rogerst Adam dan Gullota ada tiga ketentuan yang harus

dipenuhi untuk membantu remaja.

a) Kepercayaan

Remaja harus percaya pada orang yang mau membantunya (orang

tua, psikolig, guru, ulama’) dia harus yakin bahwa penolong tidak

akan membohonginya.

b) Kejujuran

Remaja mengharap penolongnya menyampaikan apa adanya,

termasuk hal-hal yang kurang menyenangkan. Apa yang salah

dikatakan salah, yang benar dikatakan benar.

c) Kemampuan mengerti dan menghayati (empaty) perasaan remaja

Dalam posisi yang berbeda antara anak dan orang dewasa

(perbedaan usia,status,berfikir). Sulit bagi orang dewasa khususnya

orang tua untuk berempati pada remaja karena setiap orang khusunya

yang tidak terlatih akan cenderung untuk melihat segala persoalan

dari sudut pandangnya sendiri dan mendasarkan penilaian dan

rreaksinya pada pandangan itu sendiri.24

23
Sofyan S. Wills, Remaja dan masalahnya (Bandung: Alfabeta, 2012) hlm.92-118.
24
Sarlito W. Sarwono, Psikol ogi, hlm. 232-234
23

Di antara ajaran mulia yang sangat di tekankan dalam islam adalah

disiplin. Disiplin merupakan salah satu pintu meraih kesuksesan. dalam

pendidiksn disiplin sangat di tekankan dalam urusan dunia, dan lebih

lebih urusan akhirat. Dan Allah memerintahkan kaum beriman untuk

membiasakan disiplin. Perintah itu, antara lain, tersirat dalam Al-Qur’an

surat Al-Jumuah ayat 9-10:

‫ ْالبَ ْي َع ۚ ٰ َذلِ ُك ْم‬j‫ إِلَ ٰى ِذ ْك ِر هَّللا ِ َو َذرُوا‬j‫صاَل ِة ِم ْن يَوْ ِم ْال ُج ُم َع ِة فَا ْس َعوْ ا‬ َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا نُو ِد‬
َّ ‫ي لِل‬

َ‫َخ ْي ٌر لَ ُك ْم إِ ْن ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُمون‬

‫ هَّللا َ َكثِيرًا لَ َعلَّ ُك ْم‬j‫ض َوا ْبتَ ُغوا ِم ْن فَضْ ِل هَّللا ِ َو ْاذ ُكرُوا‬
ِ ْ‫صاَل ةُ فَا ْنتَ ِشرُوا فِي اأْل َر‬
َّ ‫ت ال‬ ِ ُ‫َوإِ َذا ق‬
ِ َ‫ضي‬

َ‫تُ ْفلِحُون‬

Artinya :

(9) Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat

Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah

jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

(10) Apabila telah diturunkan shalat, maka bertebaralah kamu di muka bumi

dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu

beruntung.25

Oleh karena itu, kesadaran menjauhi perilaku menyimpang di lingkup

sekolah merupakan locus educationis yang sangat penting, sebab dari

Depatermen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya,(Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab


25

Suci Al-qur’an 1971)


24

situlah individu di dalam lembaga pendidikan itu belajar hidup bersama dan

belajar mengasah kepekaan moral mereka.

Jadi sangat lah jelas bahwa makna hidup adalah sesuatu yang dinamis,

maka secara konsisten perlu ditingkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu.

Sehingga usaha memperkaya diri melalui perbuatan-perbuatan terpuji serta

sikap dan perilaku menjahui perilaku menyimpang akan menumbuhkan

tanggung jawab moral yang tinggi.

Ada pula pendapat yang mengungkapkan perilaku menyimpang

adalah tingkah laku individu yang bertentangan dengan syarat-syarat dan

pendapat umum yang dianggap sebagai acceptable dan baik oleh suatu

lingkungan atau hokum yang berlaku di suatu masyarakat yang

berkebudayaan. sebagai suatu sikap mental untuk mematuhi aturan atau tata

tertib, dan mengendalikan diri, menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan

yang berasal dari luar sekalipun yang mengekang, dan menunjukkan

kesadaran akan tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban.

Dari pengertian perilaku menyimpang yang berbeda-beda dapat

disimpulkan bahwa secara umum, perilaku menyimpang adalah salah

pergaulan. Anak-anak nakal karena bergaulnya dengan anak-anak yang

nakal juga.

Berkaitan dengan judul penelitian ini, maka akan dijelaskan mengenai

menjauhi perilaku menyimpang di sekolah. Pengertian perilaku

menyimpang di sekolah adalah salah pergaulan, anak-anak nakal karena

bergaulnya dengan anak-anak yang nakal juga keseluruhan sikap dan


25

perbuatan siswa yang timbul dari kesadaran dirinya untuk belajar.

Kesadaran menjauhi Perilaku menyimpang siswa di sekolah dapat

disebabkan menjadi empat macam, ialah:

a. Faktor-faktor di dalam diri anak itu sendiri.

b. Penyebab kenakalan yang berasal dari lingkungan keluarga

c. Penyebab kenakalan yang bersumber dari keluarga

C. Pengaruh Kecerdasan Spiritual dengan Kesadaran Menjauhi Perilaku

Menyimpang siswa.

Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan

memecahkan persoalan hidup makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk

menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih

luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau hidup

seseorang lebih bermakna di bandingkan dengan yang lain.26

Kecerdasan spiritual memiliki relevensi dengan pendidikan karena

belajar adalah proses dalam perubahan yang meliputi aspek afektif,

kognitif dan psikomotorik. Dari sini dapat kita pahami bahwa SQ termasuk

dalam pendidikan yang sifatnya non formal karena orang yang belajar SQ

dan telah mampu menerapkan berbagai unsur yang ada, maka dia akan

mampu mengaplikasikan secara langsung.

Pendidikan dapat diartikan usaha sadar atau sengaja dari orang

dewasa terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak untuk

26
Dana Zohar dan Ian Marshal.,SQ: Memanfaatkan Keccerdasan Spiritual Dalam Berfikir
Integralistik dan Holistik Untuk Hidup, Mizan, Bandung, 2002. hlm. 4.
26

meningkatkan atau menuju kedewasaan.27

Kecerdasan spiritual mendidik hati kita ke dalam budi pekerti yang

baik dan moral yang beradab. Pendidikan moral dan budi pekerti yang

baik, seharusnya sudah sejak awal menjadi bagian intrinsic dalam

kurikulum pendidikan, sehingga sikap-sikap terpuji dapat ditanamkan

dalam diri sejak usia dini, yang memberikan bekas dan pengaruh kuat

dalam perilaku siswa di sekolah dalam kehidupan sehari-harinya. Seorang

siswa yang memiliki kecerdasan intelektual (IQ) tinggi diharapkan

memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi pula sehingga dapat

menyesuaikan diri dengan kesadaran menjauhi perilaku menyimpang yang

dihadapi dalam kehidupan sekolan dan dirumah.

Orang yang beriman dan bertaqwa memiliki tingkat

pertanggungjawaban besar. Hal ini dikarenakan adanya kesadaran dalam

diri masing-masing, bahwa merekla adalah hamba dan khalifah Allah.

Atas dasar kesadaran seperti itu.

Siswa diharapkan memiliki kesadaran diri menjauhi perilaku

menyimpang sebagai hamba dan khalifah Allah karena hal ini akan

menanamkan rasa tanggung jawab yang besar dan akan berpengaruh

dalam membentuk sikap disiplin siswa selaku hamba Allah. Oleh karena

itu anak yang memiliki kecerdasan spiritual baik yang segala aktivitasnya

diarahkan pada pengabdiannya kepada sang pencipta maka dia akan

berperilaku baik dengan bertanggung jawab.

27
Mansur Isna, Diskursus Pendidikan Islam, ( Yogyakarta; Global Pustaka Utama, 2001),
hlm. 62.
27

Kesadaran menjauhi perilaku menyimpang hakikatnya mengacu

pada tindakan dan tingkah laku manusia yang sebagai mahluk sosial.

Dalam pengembangannya manusia dipengaruhi oleh pembawaan dan

lingkungan. Kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan

setempat, tradisi, perilaku kedua orang tuanya dalam mendidik dan

memperlakukannya.

Siswa adalah remaja dengan penuh kegoncangan jiwa dan berada

dalam masa peralihan yang mudah sekali untuk dipengaruhi ke hal-hal

yang bersifat negativ. Oleh karena itu, diharapkan orang tua memiliki

sebuah peluang yang luar biasa untuk mempengaruhi SQ anak-anak

mereka dengan menolong mereka mempelajari tingkah laku.

Kecerdasan spiritual mempunyai hubungan dengan kesadaran

menjauhi perilaku menyimpang siswa. Namun demikian, hubungan yang

dimaksut sangat tergantung berbagai faktor yang dapat memotivasi anak .

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan dalam dunia

penelitian adalah masalah metode penelitian. Hal ini disebabkan karena

dipengaruhi oleh tempat tinggalnya dalam usaha memiliki dan menentukan

metode-metode yang dipergunakan.


28

Dalam Kemampuan dalam memiliki dan memahami metode

penelitian yang dilakukan dapat mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan

yang diharapkan dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya. Penerapan

metode yang benar dalam penelitian dapat mengurangi kesalahan dalam

tindakan oleh seorang peneliti sehingga kemungkinan timbulnya

peyimpangan dapat di hindari.

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Sesuai dengan

namanya, banyak dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari

pengumpulan data yang berupa angket, penafsiran terhadap data tersebut,

serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan

penelitian. Maksimalisasi obyektifitas desain penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan angka-angka statistik, struktur, dan percobaan terkontrol.28

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.Menurut Tulus

Winarsunu dalam bukunya ‘Statistik dalam Penelitian Psikologi dan

Pendidikan, Populasi adalah seluruh individu yang dimaksudkan untuk

diteliti, dan yang nantinya akan dikenai generalisasi. 29 Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai

28
Asep Saipul dan E Bahrudin, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan
(Yogyakarta: Deeppublish, 2014), hlm. 5.
29
Winarsunu, Tulus. Statistik Dalam Penelitian Psikologi Pendidikan. ( Jakarta: 2004)
hlm. 12.
29

kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berkaitan dengan penelitian ini, maka yang menjadi populasi

adalah siswa kelas X, kelas XI, dan kelas XII yang tersebar dalam

beberapa ruangan. Populasi tersebut sebagai sumber data dapat dirinci

dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1

Seluruh Populasi

No Sumber Populasi Jumlah Siswa


.

1. Kelas X 254

2. Kelas XI 267

3. Kelas XII 246

Jumlah Total 767

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.30 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

stratified sampling, Stratified sampling adalah cara penarikan sampel untuk

populasi yang memiliki karakteristik hoterogen atau karakteristik yang

dimiliki populasi bervariasi.31 Selain digunakan untuk populasi yang tidak

30
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif ..., hlm 117
31
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:
Rajagrafindo Perkasa, 2005), hlm. 130.
30

homogen, teknik ini juga digunakan bila poulasi mempunyai anggota atau

unsur yang berstrata (tingakat).32

Kemudian dalam penentuan sampel seberapa besar yang harus

diketahui atau diambil dari populasi tidak ada ketentuan pasti. Arikunto,

mengemukakan bahwa: “Untuk sekedar perkiraan apabila subyeknya

kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehigga merupakan penelitian

populasi, selanjutnya bila jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-

15 %, atau 20-25% atau lebih”.33

Jumlah siswa yang ada di MAN 2 Bojonegoro Kelas X sampai Kelas

XII adalah 767 siswa.. Adapun sampel yang akan diambil adalah 25%

siswa yaitu kelas XI IPS Keterampilan yang jumlahnya 30 siswa di

Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro.

C. Jenis Data

Data adalah segala keterangan mengenai variabel yang diteliti.34

Berikut ini penggolongan data dan tinjauannya. Adapun jenis data dalam

penelitian ini ada dua yaitu :

1. Data Kualitatif

32 6
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif..., hlm.
120.
Arikunto, prosedur penelitian, (Jakarta: 1999) hlm. 134.
33

Amirul Hadidan Haryono, Metodologi Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia,


34

1998), hlm. 126.


31

Yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan

gambar.35 Dalam penelitian ini yang menjadi data kualitatif adalah :

a. Letak geografis Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Bojonegoro.

b. Struktuk organisasi Madarasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Bojonegoro

2. Data Kuantitatif

Yaitu data yang menekankan analisisnya pada numerical

(angka) yang diolah dengan menggunakan metode statistik.36 Dalam

penelitian ini yang menjadi penelitian kuantitatif adalah :

a. Jumlah Guru dan Siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN)

Bojonegoro.

b. Nilai Kecerdasan spiritual dengan Kesadaran Menjauhi Perilaku

Menyimpang Siswa Kelas XI-IPS Keterampilan,dll.

3. Variabel adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang mempunyai

variasi tertentu dan telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian di tarik

kesimpulan.37

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan di atas maka

dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan oleh peneliti

yaitu:

a) Variabel indenpenden (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat. Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah Kecerdasan Spiritual..


35
Irwan Gani dan Amalia, Alat Analisis Data, (Yogyakarta: ANDI,2015), hlm. 3.
36
Saifudin Anwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 5.
37
Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif… hlm. 31.
32

b) Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas.38 Variabel terikatnya adalah Kesadaran Menjauhi

Perilaku Menyimpang.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk

memperoleh atau mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah

penelitian atau mencapai tujuan penelitian.39 Dalam penelitian ini penulis

menyusun instrumen penelitian berbentuk angket (kuesioner) di mana

angket akan digunakan peneliti untuk menghasilkan data tentang metode

alam dan dokumentasi yang akan digunakan peneliti untuk memperoleh

data yang berkaitan dengan tingkat kecerdasan spiritual dengan kesadaran

menjauhi perilaku menyimpang siswa Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2

(MAN) Bjonegoro. Adapun instrumen tersebut sebagaimana kisi-kisi

berikut:

Tabel 2
Variabel (X) Dari Metode Penelitian Ini Adalah
Kecerdasan Spiritual

Variabel Indikator

Kecerdasan Spiritual - Merasakan kehadiran Allah


SWT
- Berdzikir dan berdoa
- Memiliki kualitas sabar
- Cenderung pada kebaikan

Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif… hlm. 33.


38

Muhammad Rusli, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Sumenep:


39

Lp3m”Paramadani, 2013), hlm. 92.


33

- Memiliki empati yang kuat


- Berjiwa besar memiliki visi
- Bagaimana melayani

Tabel 3
Variabel Y Dari Penelitian Ini Adalah
Kesadaran Menjauhi Perilaku Menyimpang (Kedisiplinan)

Variabel Y Indikator

Kesadaran Menjauhi Perilaku - Kegiatan keagamaan (Sholat


Menyimpang (Kedisiplinan) Jama’ah)
- Kegiatan ekstrakulikuler Wajib
(Pramuka)
- Pembiasaan sehari-hari
- Intelektual
- Pengetahuan
- Keterampilan

E. Sumber Data

Sumber data adalah subyek dari mana data diperoleh. 40 Orang-

orang yang menjadi sumber data biasanya disebut responden. Dalam hal

penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber data yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dapat diperoleh langsung dari

lapangan atau responden. Data tersebut berupa data kuisioner yang


40
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 129.
34

dibagikan atau wawancara langsung dengan narasumber.41 Peneliti

menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi langsung tentang

Kecerdasan Spiritual dengan Kesadran Menjauhi Perilaku

Menyimpang di Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN)

Bojonegoro. Yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini

adalah Siswa Kelas XI-IPS Keterampilan Sekolah Madrasah Negeri 2

(MAN) Bojonegoro.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data yang diperoleh tidak langsung

dari lapangan, tetapi sumber-sumber lain seperti publikasi instansi,

koran, dokumen, dan sebagainya. Peneliti menggunakan data sekunder

ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah

dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan kepala sekolah

serta salah satu atau beberapa siswa pada kelas tersebut. Dalam

penelitian ini yang dikelompokkan dalam data sekunder adalah:

a. Gambaran umum Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN)

Bojonegoro.

b. Visi dan Misi Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN)

Bojonegoro.

c. Struktur organisasi Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN)

Bojonegoro.

d. Keadaan guru Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Bojonegoro.

e. Keadaan siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Bojonegoro.


41
Makki Hasan, Metodologi Penelitian (Malang: LKP2M, 2008), hlm. 105.
35

Selain data tersebut, yang menjadi sumber data sekunder adalah

pihak-pihak yang dianggap mampu menjadi informan yang dapat

mendukung penelitian ini, adapun pihak-pihak tersebut adalah:

a. Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Bojonegoro.

b. Guru Bimbingan Konseling (BK) Madrasah Aliyah Negeri 2

(MAN) Bojonegoro.

c. Guru Pendidikan Agama Islam Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN)

Bojonegoro.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah suatu teknik bagaimana peneliti

menentukan metode yang tepat untuk memperoleh data. 42 Pengumpulan

data dapat dilakukan dengan berbagai seting, berbagai sumber dan

berbagai cara. Untuk menentukan data yang diperlukan, maka perlu

adanya metode dan teknik pengumpulan data agar bukti dan fakta-fakta

yang diperoleh sebagai data yang objektif, Adapun teknik pengumpulan

data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Metode observasi yaitu alat pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala

yang diteliti.43

42
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipt, 2006), hlm. 129.

43
Cholild Narbuko dan Abu achmadi, Metode Penelitian, (jakarta: PT. Bumi Aksara,
2003), hlm.49.
36

Dalam hal ini peneliti akan melakukan observasi langsung

terkhusus dalam penilaian kecerdasan spiritual dan kesadaran menjauhi

perilaku menyimpang. Pengumpulan data dengan observasi langsung

atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data

dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standart lain

untuk keperluan tersebut.44

2. Wawancara (Interview)

Metode interview atau wawancara ialah metode yang digunakan

secara lisan dan terdapat adanya dialog serta percakapan untuk

memperoleh informasi dari responden.45

Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan

cara mengadakan tanya jawab secara lisan, atau sebuah usaha untuk

mengetahui jawaban dari isi pikiran dan perasaan responden. Jenis

wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

bebas terpimpin. Dalam wawancara ini peneliti melakukan tanya jawab

terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dalam suksesnya penelitian

ini, yaitu kepala sekolah, guru dan siswa.

3. Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan mengadakan dokumentasi

ini adalah dalam rangka memperoleh data yang berada pada

dokumen kantor sekolah yang berupa nilai prestasi belajar siswa

44
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 154.
45
Hamid Darmadi , Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 260.
37

bidang studi pendidikan agama islam, profil madrasah, struktur

organisasi, keadaan guru dan siswa.

4. Metode Angket

Angket adalah suatu alat pengumpulan informasi dengan cara

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara

tertulis pula oleh responden.46

Dalam penelitian ini, teknik angket/kuesioner yang

digunakan adalah angket tertutup. Artinya, masing-masing pertanyaan

telah disiapkan jawaban dengan berbagai pilihan. Pilihan yang

dimaksud ini terdiri dari 3 pilihan dengan kriteria penilaian sebagai

berikut :

a. Apabila memilih jawaban (a) maka nilainya = 3

b. Apabila memilih jawaban (b) maka nilainya = 2

c. Apabila memilih jawaban (c) maka nilainya = 1

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah usaha mengambil kesimpulan dari data yang

diperoleh guna untuk membuktikan hipotesis yang diajukan apakah

diterima atau ditolak.47 Kegiatan analisis data berkaitan erat dengan

langkah-langkah penelitian sebelumnya, yaitu perumusan masalah,

46
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000),
cet.11, hlm. 165.
47
M. Toha Anggoro, Metode Penelitian, Universitas Terbuka, (Jakarta : 2010), hlm. 61.
38

perumusan tujuan penelitian, perumusan hipotesisi penelitian.48 Penelitian

menggunkan analisis statistik yaitu cara pengelolaan data yang bersifat

kuantitatif yang berupa angka-angka sehingga diharapkan hasil penelitian

akurat dan obyektif. Data terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan

analisis berupa perhitungan analisis koefisiensi korelasi Product Moment

r xy dengan rumus;

r xy =N ∑ XY −¿ ¿ ¿

Keterangan :

r xy : Angka indeks kolerasi “r” product moment

N : Number of Case

∑X : Jumlah seluruh skor X

∑Y : Jumlah seluruh skor Y

∑ X2 : Jumlah hasil perkalian kuadrat skor X

∑Y2 : Jumlah hasil perkalian kuadrat skor Y

∑ XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Dalam penelitian ini yang diteliti adalah hubungan kecerdasan

spiritual dengan kesadaran menjauhi perilaku menyimpang siswa. Untuk

menganalisis data yang diperoleh guna untuk membuktikan hipotesis

diatas, penulis menggunakan teknik korelasi prodact moment.

48
M. Toha Anggoro, Metode Penelitian,,,, hlm. 61.
39

Jadi hasil dari perhitungan di atas di konsultasikan dengan “r”

tabel, jika r xy sama dengan atau lebih besar dari nilai “r” maka hipotesis

nihil H O di tolak dan dipotesis kerja H a di terima, ini berarti antara

variabel X dan Y terdapat korelasi positif, sebaliknya hipotesis nihil tidak

diterima atau tidak terbukti kebenarannya. Ini berarti hipotesis nihil yang

menyatakan tidak adanya korelasi antara variabel X dan Y itu salah. Jika

r xy lebih kecil dari “r” maka hipotesis nihil H O diterima dan hipotesis kerja

H a di tolak, Ini berarti antara variabel X dan Y tidak terdapat korelasi

positif, sebaliknya hipotesis kerja tidak dapat diterima. Ini berarti hipotesis

kerja yang menyatakan adanya korelasi anatara variabel X dan Y salah.49

49
Fathor Rochman, Panduan Statistika Pendidikan, (Yogyakarta: Diva Pres, 2015), hlm. 126.
BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Penyajian Data

1. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro

Bermula dari keinginan kuat masyarakat kota Bojonegogo dan

Permerintah untuk menciptakan masyarakat yang cerda dan beriman sebagai

modal dasar membangun bangsa kedepan, tahun 1950 Departemen Agama

mendirikan Sekolah Guru Agama Islalm Negeri.

Meskipun belum mempunyai gedung sendiri, karena kuatnya tekat

pemerintah dan masyarakat, pendidikan tetap dilangsungkan di rumah-

rumah masyarakat. Hal ini berlangsung sampai tahun 1953. Pada tahun

1953 Menteri Agama mengeluarkan keputusan Nomor 35 tahun1953 SGAN

berubah nama menjadi PGAN 4 Tahun yang dinahkodai secara bergantian

pleh Bapak R. Doelpakansi (1951-1953), Bapak R. Ngabdullah

Soemosegondo(1954), Bapak Said Marzuq (1955) dan Bapak Abu Arifaini

(1955-1962). Seiring dengan perkembangan zaman pada tahuhn 1963

PGAN 4 Tahun disempurnakan menjadi PGAN 6 Tahun. Lalu

kepemimpinan dipegang oleh Bpak Djalal Rosjidi, BA (1963-1980). Pada

masa ini ada sejarah baru, sekolah yang semula menempati rumah

masyarakat kini menyewa Gedung LP. MA’arif. Yang terdapat di jalan A.

Yani No. 10. Terhitung sejak tanggal 16 Maret 1978 PGAN Bojonegoro 6

Tahun berubah nama menjadi PGAN Bojonegoro. Sepeninggalan Bapak


41

Djalal Rosyidi, BA kepemimpinan dijabat oleh Bapak H. Ahmad Wibisono,

Sh (1980-1989).

Dalam rentang dijabat oleh Bapak H. Ahmad Wibisono, SH tepatnhya

tahun 1981, PGAN mengukir sejarah baru. Atas bantuan pemerintah dan

partisipasi masyarakat (BP3), PGAN mampu membeli lahan yang terletak di

jalan Monginsidi No. 158. Di penghujung 1989 Bapaka Ahmad Wibisono,

SH purna tugas di gantikan oleh Bapak Drs. Tauhid (1989-1995). Lagi- lagi

sejarah perjalanan PGAN Bojonegoro mengalami perubahan yang

signifikan, berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 64 tahun 1990,

PGAN dialihkan fungsinya menjadi MAN Bojonegoro 2. Akhirnya menjadi

MAN 2 Bojonegoro. Semenjak beralih fungsi menjadi MAN 2 telah

mengalami regenerasi secara ilmiah mulai dari Bapak H. Tauhid Anwar

(1988-1995), Bapak H. Diman Nasihin (1995-2000), Bapak H. Munandar

(2000-20005), Bapak Drs. H. Imam Ahmad, M.Si (2005-2010), Bapak H.

Mashad, dan H. Mokh. Mas Ulin, M.pdI (2010-2011),Drs. Agung

Hidayatullah, M. Pd.I (2011-2013) dan Drs. H. Khoirussalim,M.Pd.I (2013-

Sekarang).0

Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro sebagai sekolah menengah

umum yang bercirikan keagamaan dalam memberikan layanan pendidikan

kepada masyarakat juga menawarkan pengembangan program keterampilan

sejak tahun 1995. Beberapa program keterampilan yang dikembangkan

adalah Tata Busana, Elekto, dan Otomotif (Motor Cycle).


0
Hasil Wawancara Guru Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Bojonegoro Pada Tanggal 15
April 2020
42

Menyongsong era Industrialisasi migas, Madrasah Aliyah Negeri 2

Bojonegoro semakin eksis dan berkibat. Maju pesat menyongsong

Bojonegoro Bangkit, Setiap menjadi Generasi Muslim Prestasi dan

Kompertitif.

2. Visi Misi dan Tujuan Sekolah Madarasah Aliyah Negeri 2 (MANN)

Bojonegoro

a. VISI

Terwujudnya madrasah mandiri dalam kualitas akademik dan non

akademik serta akhlak karimah dengan visi; Untuk memberikan

gambaran konkret dan fungsional, maka visi madrasah dijabarkan ke

dalam indikator-indikator sebagai berikut: 0

1) Berprestasi dan berkompetensi sebagai generasi muslim yang

berimtaq kokoh dan berakhlaqul karimah.

2) Berprestasi dan berkompetensi dalam bidang akademik dan non

akademik.

3) Berprestasi dan berkompetensi untuk melanjutkan ke Pergururan

Tinggi. .

4) Berprestasi dan berkompetensi dalam lomba-lomba karya ilmiah,

olahraga dan seni.

0
Hasil Dokumentasi Profil Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Bojonegoro Pada
Tanggal 15 April 2020.
43

b. MISI

Secara operasional misi pendidikan Islam di Madrasah Aliyah

Negeri 2 Bojonegoro dapat dirumuskan dalam kalimat, “Membina

Insan Akademis Yang Religius, Jujur, Disiplin Dan Bersahabat Serta

Memiliki Komitmen Mengamalkan Ajaran Islam Dalam Segala Aspek

Kehidupan Untuk Mewujudkan Masa Depan Yang Bermutu Dan

Mulia”. Misi ini dijabarkan ke dalam point-point sebagai berikut: 0

1) Melaksanakan kegiatan –kegiatan sholat jamaah, sholat dhuha,

sholat qiyamul lail, dan pelatihan- pelatihan praktik keagamaan

(tartil Qur’an, penerjemah Qur’an, pelatihan muballigh-khitobah)

2) Mengoptimalkan tertib pembelajaran dan bimbingan serta motivasi

belajar kepada peserta didik untuk memperoleh prestasi UN

3) Meningkatkan SDM madrasah dengan pelatihan profesionalitas dan

pelatihan kreatifitas guru/TU/Waka dan Kepala Sekolah.

4) Mengoptimalkan program pengembangan diri dalam kegiatan ekstra

kulikuler.

5) Melaksanakan proggran kerjasama lintas lembaga dengan menjalin

kerja sama dibidang keterampilan skill dengan sistem pelatihan

3. Profil Sekolah
0
Hasil Dokumentasi Profil Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Bojonegoro Pada
Tanggal 15 April 2020.
44

Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Bojonegoro

Alamat : Jl. Monginsidi No 158, Sukorejo, Bojonegoro,JATIM

Telepon : (0353)881511

E-Mail : man2.bjn@gmail.com

Program Jurusan : 1. IPA dan Keterampilan

2. IPS dan Keterampilan

3. AGAMA

4. BAHASA

Kepala Sekolah : Drs. H. Khoirussalim, M.Pd.I

4. Struktur Organisasi Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN)

Bojonegoro.

5. Keadaan Guru
45

Tenaga pengelola di Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2

Bojonegoro terdiri dari tenaga edukasi bertugas sebagai guru yang

membimbing para siswa didalam kelas maupun luar kelas, seperti guru

bidang studi BK yang membimbing siswa yang bermasalah untuk mencari

solusi bagi masalah mereka. Sedangkan tenaga administratif bertugas

sebagai pelaksana administrasi sekolah.

Tabel 4
Keadaan Guru Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro
Tahun Pelajaran 2019/2020.0

No Nama Jumlah

1 PNS 63
2 GTT 20
3 PTT 13
JUMLAH 96

6. Keadaan Siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Bojonegoro Tahun

2019/2020

Dalam proses pembelajaran disekolah, maka adanya guru sebagai

obyek pemberi ilmu dan siswa sebagai subyek penerima ilmu keduanya itu

sangat penting, Karena tanpa ada keduanya proses belajar mengajar tidak

akan berjalan dengan lancar. Siswalah yang menjadi pokok persoalan dan

sebagai tujuan perhatian di dalam proses belajar mengajar. Keadaan siswa

di Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Temayang Bojonegoro


0
Hasil Dokumentasi Profil Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Bojonegoro Pada
Tanggal 15 Juni 2020.
46

tahun pelajaran 2019/2020 mempunyai 767 siswa. Lebih jelasya sebagai

berikut:0

Tabel 5

Keadaan Siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro 2019/2020

Jenis Kelamin
No Kelas Laki- Perempuan Total

laki
1 XA 11 18 29
2 XB 10 18 28
3 XC 8 20 28
4 XD 9 20 30
5 XE 10 19 29
6 XF 10 19 29
7 XG 10 18 28
8 XH 10 17 27
9 XA 10 18 28
10 XI UAG 8 24 32
11 XI BHS 7 20 27
12 XI IPA 1 9 22 31
13 XI IPA 2 14 15 29
14 XI IPA 3 21 6 27
15 XI IPS 1 5 24 29
16 XI IPS 2 10 20 30
17 XI IPS 3 26 2 28
18 XI IPS 4 30 0 30
19 XII UAG 5 24 29
20 XII BHS 7 19 26
21 XII IPA 1 8 20 28
22 XII IPA 2 8 18 26
23 XII IPA 3 11 18 29
24 XII IPS 1 8 20 28
25 XII IPS 2 10 16 26
26 XII IPS 3 18 8 26
27 XII IPS 4 18 10 28
JUMLAH 767

0
Hasil Wawancara Staf Administrasi Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Bojonegoro
Pada Tanggal 15 Juni 2020.
47

B. Analisis Data

1. Pengolahan Data

a. Obervasi

Observasi dilakukan untuk merasakan dan kemudian memahami

sehingga mendapatkan gambaran umum hubungan kecerdasan

spiritual dengan kesadran menjauhi perilaku menyimpang siswa kelas

XI-IPS keterampilan Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro.

b. Angket

Setelah angket dipersiapkan sebagai instrument penelitian, selanjutnya

dibagikan kepada responden untuk diuji cobakan. Uji coba instrument

disebarkan kepada 30 siswa. Peneliti menyebar angket terdiri dari 20

item variable kecerdasan spiritual dan 20 item variable kesadaran

menjauhi perilaku menyimpang, kepada sampel penelitian (responden)

sebanyak 30 siswa.

c. Dokumntasi

Peneliti menyiapkan data-data yang dibutuhkan dari kelas XI-IPS

keterampilan Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro seperti halnya

tentang profil sekolah, jumlah keseluruhan siswa, dan jumlah siswa

perkelas, jumlah tenaga kerja kependidikan.

Hasil angket yang telah diisi dan dikumpulkan penulis memperoleh

data yang berupa jawaban angket yang masih berwujud data kualitatif

selanjutnya penulis mengubah menjadi data statistik. Dengan demikian

penulis memberikan skor disetiap itemnya sebagai berikut:


48

a. Apabila memilih jawaban (a) maka nilainya = 3

b. Apabila memilih jawaban (b) maka nilainya = 2

c. Apabila memilih jawaban (c) maka nilainya = 1

Adapun nama siswa yang akan menjadi responden dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 6
Nama Responden Siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro

Jenis Kelamin
No. Nama Responden
L P

1. Abd Ro'uf Azzudin L

2. Abdulloh Gymnastiar L

3. Ach Robit Azzudin L

4. Ahmad Dani Faisol L

5. Ahmad Dian Mukarom L

6. Ahmad Fuaddin Firmansyah L

7. Ali Mahmudhin L

8. Ali Syafii L

9. Ari Fitra Nurdianto L

10. Ely Fikriyah P

11. Erri Suhartono L

12. Fani Arya Lingga Binar L

13. Ilham Maulana L

14. Jordan Sukma Priadiningrat L


49

15. M. Ali Farhan. A L

16. M. Sholikul Iksan L

17. Moch. Rizki Nur Cahyo .W L

18. M.Faiza Rafliansyah L

19. Moch. Sholahudin Alfian Huda L

20. Moh. Nur Chosin L

21. Muhammad Nur Zaeni L

22. Nadia Daimatu Dzikrillah P

23. Riko Ananda Pratama L

24. Rizki Nova Ramadhan L

25. Syihabudin L

26. Wahyu Dwi Utomo L

27. Wawan Budi Santoso L

28. Yeni Nurdiana Dewi P

29 Zaskia Arsyil P L

30 Zakiyatul Arifah P

2. Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui metode yang ditetapkan, tahap

berikutnya adalah menganalisis data. Pada dasarnya analisis data

merupakan kegiatan penelitian yang bersangkutpaut dengan perhitungan

statistik. Analisis data harus dilakukan secara cermat dan teliti sebab

kekeliruan dalam menganalisis data akan berakibat kesalahan dalam

menggeneralisasikan hasil penelitian terhadap populasi. Oleh karena itu


50

peneliti harus benar-benar mempertimbangkan secara matang teknik apa

yang hendak digunakan dalam analisis data penelitian, metode pengumpul

data serta tujuan yang diinginkan.

Sebagaimana tabel hasil angket tentang kecerdasan spiritual dengan

kesadaran menjauhi perilaku menyimpang berikut ini :

Tabel 7
Hasil Angket Variabel X

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 SKOR
1 3 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 34
2 3 2 3 1 2 1 1 2 1 2 3 1 3 2 1 2 2 2 1 2 37
3 3 1 2 1 1 2 1 1 1 3 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 30
4 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 3 1 1 2 1 2 3 1 1 2 33
5 2 1 1 1 2 2 1 2 1 3 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 28
6 3 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 30
7 3 1 2 1 2 3 2 2 1 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 1 36
8 3 2 2 2 1 2 1 2 1 3 1 1 1 1 1 3 1 2 1 3 34
9 3 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 36
10 2 2 3 2 2 2 2 3 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 42
11 3 1 3 2 2 2 2 3 1 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 40
12 2 1 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 32
13 3 2 1 3 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 2 2 1 3 34
14 2 1 3 1 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 1 2 2 1 1 1 33
15 3 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2. 1 1 2 36
16 3 1 3 1 2 1 2 2 1 3 1 1 2 3 1 2 2 1 1 1 34
17 3 1 2 1 3 1 1 3 1 3 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 36
18 2 1 2 1 1 3 1 1 1 3 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 30
19 3 1 3 2 2 3 2 3 1 3 3 2 2 1 2 2 2 2 1 3 43
20 3 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 3 1 1 2 30
51

21 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 3 1 1 2 30
22 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 29
23 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 3 3 3 1 2 2 3 2 2 3 49
24 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 25
25 3 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 30
26 3 1 3 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2 2 1 2 2 1 1 2 36
27 3 1 2 1 2 2 1 1 1 3 1 1 1 2 1 3 2 2 1 2 33
28 3 1 3 1 2 3 2 2 1 3 2 1 2 3 1 1 2 1 2 1 37
29 3 2 3 1 2 2 3 2 1 2 3 2 1 1 3 2 3 1 2 2 41
30 3 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 3 1 1 2 30

Tabel 8
Hasil Angket Variabel Y

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 SKOR
1 3 1 1 3 2 1 1 2 2 1 3 3 1 1 1 3 1 1 2 1 29
2 3 1 1 3 2 2 1 3 1 1 3 3 1 1 1 3 1 1 1 1 34
3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 1 3 2 49
4 3 1 2 2 2 3 1 2 2 1 3 2 1 3 3 1 2 1 1 1 33
5 3 1 1 1 3 3 1 2 2 2 2 1 1 3 2 1 2 1 1 1 33
6 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 29
7 3 2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 34
8 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 29
9 3 3 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 32
10 3 3 1 1 3 3 2 2 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 2 35
11 3 2 1 1 2 2 2 3 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 32
12 2 1 1 3 2 3 2 3 2 1 1 3 1 3 2 1 1 1 2 1 36
13 3 1 1 2 2 3 1 2 1 1 2 2 1 3 1 1 1 1 2 1 32
14 3 1 1 2 2 1 1 2 1 1 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 29
15 3 1 1 2 2 2 1 1 2 1 3 2 1 1 1 2 1 1 1 2 32
52

16 2 1 1 3 2 2 2 2 1 1 2 3 1 1 2 3 1 1 2 1 34
17 3 2 2 3 2 3 1 2 2 3 3 3 1 2 2 1 2 1 2 2 42
18 3 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 3 3 1 2 1 1 1 33
19 3 3 1 2 3 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 3 1 35
20 3 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 30
21 3 1 1 3 3 2 1 3 2 1 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 36
22 3 2 1 3 3 2 1 3 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 34
23 2 1 1 2 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 32
24 2 1 2 3 2 2 2 1 1 1 2 3 1 1 2 3 1 1 2 1 34
25 3 1 1 2 3 3 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 31
26 2 1 1 1 3 3 1 2 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 29
27 3 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 29
28 3 1 1 1 2 2 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 2 1 1 2 30
29 3 1 1 3 3 3 1 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 38
30 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 1 1 2 1 2 1 1 1 31

Dalam skripsi ini peneliti menggunakan analisis kuantitatif

deskriptif, dimaksud untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu

tentang hubungan tingkat kecerdasan spiritual dengan kesadaran menjauhi

perilaku menyimpang siswa kelas XI-IPS keterampilan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Bojonegoro.

Untuk mengetaui pengaruh ada tidaknya hubungan tingkat

kecerdasan spiritual dengan kesadaran menjauhi perilaku menyimpang

siswa kelas XI-IPS keterampilan Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro.

Terlebih dulu akan di cari hubungan dari kedua variabel tersebut dengan

menggunakan rumus prodact moment.


53

Langkah-lamgkahnya adalah sebagai berikut:

a. Membuat tebel kerja correlation prodact moment.

b. Memasukkan nilai kecerdasan spiritual pada kolom X, dan nilai

kesadaran menjauhi perilaku menyimpang pada kolom Y.

c. Memasukan nilai kuadrat nilai kecerdasan spiritual pada kolom X² dan

nilai kesadaran menjauhi perilaku menyimpang pada kolom Y².

d. Memasukkan hasil perkalian antara nilai kecerdsana spiritual dengan

kesadaran menjauhi perilaku menyimpang siswa kelas XI-IPS

keterampilan Madrasah Aliyah Negri 2 Bojonegoro pada kolom XY

e. menghitung koefisien korelasi

f. koefisien koreklasi yang di peroleh di kondisikan dengan harga kritik

pada tabel “r” (correlation prodact moment)

g. menarik kesimpulan

Berpijak pada langkah-langkah di atas, dapatlah di sajikan

pengolahan data sebagai berikut:

Tabel 9
Tabel Kerja R Hubungan Kecerdasana Spiritual Dengan Kesadaran
Menjauhi Perilaku Menyimpang Siswa

No Responden X Y X2 Y2 XY
1 34 29 1156 841 986
2 37 34 1369 1156 1258
54

3 30 49 900 2401 1470


4 33 33 1089 1089 1089
5 28 33 784 1089 924
6 30 29 900 841 870
7 36 34 1236 1156 1224
8 34 29 1156 841 986
9 36 32 1296 1024 1152
10 42 35 1764 1225 1470
11 40 32 1600 1024 1280
12 32 36 1024 1296 1152
13 34 32 1156 1024 1088
14 33 29 1089 841 957
15 36 32 1296 1024 1152
16 34 34 1156 1156 1156
17 36 42 1296 1764 1512
18 30 33 900 1089 990
19 43 35 1849 1225 1505
20 30 30 900 900 900
21 30 36 900 1296 1080
22 29 34 841 1156 986
23 49 32 2401 1024 1568
24 25 34 625 1156 350
25 30 31 900 961 930
26 36 29 1296 841 1044
27 33 29 1089 841 957
28 37 30 1369 900 1110
29 41 38 1681 1444 1558
30 30 31 900 . 961 930
Σ 1021 988 35307 32562 34134
55

Berdasarkan data-data yang ada pada tabel di atas, dapat dketahui bahwa:

1. Jumlah N atau responden adalah sebanyak 30 siswa

2. Jumlah nilai kompetensi atau ∑ X sebesar 1021

3. Jumlah nilai mutu kompetensi atau ∑ Y sebesar 988

4. Jumlah nilai ∑ X 2 sebesar 35307

5. Jumlah nilai ∑ Y 2 sebesar 32562

6. Jumlah perkalian ∑ XY 34134

Kemudian dari nilai-nilai tersebut, dimasukkan dalam rumus kolerasi product

moment, yaitu:

r xy =N ∑ XY −¿ ¿ ¿

30 x 34134−(1021 x 988)
r xy =
√{¿¿ ¿ ¿
1024020−1008748
r xy =
√ {( 1059210−1042441 ) ( 976860−976144 ) }
15272
r xy =
√ {( 16769 ) x ( 716 ) }
15272
r xy =
√ {12006604 }
15272
r xy = = 0,4407434
34650,5469

r xy =¿ 0,440

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh r hitung dan setelah

dikonsultasikan dengan r tabel dengan N = 30 taraf signifikasi 5% diperoleh


56

harga r tabel 0,361 dengan demikian r hitung lebih besar dari r tabel (0,440 >

0,361) perhitungan di atas signifikan.

Setelah melalui perhitungan statistik parametik dengan menggunakan

rumus korelasi product moment yang menggunakan rumus product moment

maka diperoleh hasil rxy = 0,440 N (responden) yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 30.

3. Uji Hipotesis

Hasil uji hipotesis dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif yang signifikan antara Kecerdasan Spiritual (X) dengan

Kesadaran Menjauhi Perilaku Menyimpang siswa (Y) pada siswa kelas XI-IPS

Keterampilan Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro ditunjukkan oleh hasil

koefisien product momen sebesar 0,440 dan setelah dikonsultasikan dengan r

tabel dengan N = 30 taraf signifikasi 5% diperoleh daripada r tabel 0,361

dengan demikian r hasil perhitungan lebih besar daripada r tabel maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi "Ada hubungan

antara Kecerdasan Spiritual Keagamaan Dengan keasadaran Menjauhi Perilaku

Menyimpang siswa (Y) pada siswa kelas XI-IPS Keterampilan MAN 2

Bojonegoro” diterima dan menolak hipotesis nol (Ho) yang berburyi "Tidak

ada hubungan antara Kecerdasan Spiritual Keagamaan Dengan Kesadaran

Menjauhi Perilaku Menyimpang (Y) pada siswa kelas XI-IPS Keterampilan

MAN 2 Bojonegoro.

Tabel 10
Nilai-Nlai “R” Product Moment
57

N Taraf N Taraf N Taraf


Signifikasi Signifikasi Signifikasi

5% 1% 5% 1% 5% 1%

3 0,997 0,999 21 0,433 0,549 39 0,316 0,408

4 0,950 0,990 22 0,423 0,549 40 0,312 0,403

5 0,878 0,959 23 0,413 0,526 41 0,308 0,398

6 0,811 0,917 24 0,404 0,515 42 0,304 0,393

7 0,754 0,874 25 0,396 0,505 43 0,301 0,389

8 0,707 0,834 26 0,388 0,496 44 0,297 0,384

9 0,666 0,798 27 0,381 0,487 45 0,294 0,380

10 0,632 0,765 28 0,374 0,478 46 0,291 0,376

11 0,602 0,735 29 0,367 0,470 47 0,288 0,372

12 0,576 0,708 30 0,361 0,463 48 0,284 0,368

13 0,553 0,684 31 0,355 0,456 49 0,281 0,368

14 0,532 0,661 32 0,349 0,449 50 0,279 0,361

15 0,514 0,641 33 0,344 0,442 55 0,266 0,345

16 0,497 0,623 34 0,339 0,436 60 0,254 0,330

17 0,482 0,606 35 0,334 0,430 65 0,244 0,317

18 0,468 0,509 36 0,329 0,424 70 0,235 0,306

19 0,456 0,575 37 0,325 0,418 75 0,227 0,296

20 0,444 0,561 38 0,320 0,413 80 0,220 0,286


BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan dari data hasil penelitian dan analisis data yang telah

disajikan sebelumnya, kemudian hasil dari penelitian lapangan yang dilakukan

oleh peneliti maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat kecerdsan kelas XI IPS Keterampilan Madrasah Aliyah Negeri 2

Bojonegoro adalah 0,440 dan jika di konsultasikan pada bab skala norma

kecerdasan spiritual siswa yang terdapat pada Bab 1,maka tingkat

kecerdasan spiritual siswa kelas XI-IPS Keterampilan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Bojonegoro dapat di kategorikan tinggi.

2. Kesadaran menjauhi perilaku menyimpang siswa kelas XI-IPS Keterampilan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro cukup, sebab telah dilakukan

penelitian dan dihitumg kualitas vsrisbel kesadaran menjauhi perilaku

menyimpang, maka rata-rata kesadaran menjauhi perilaku menyimpang

siswa dapat diketauhi ada hubungan positif antara kecerdasan spiritual

dengan kesadran menjauhi perilaku menyimpang.

3. Dari analisis uji hipotesis dengan analisis pada bab IV bahwa r hitung hasil

penelitian sebesar 0,440, sedangkan setelah membandingkan dengan tabel

nilai koefisisen korelasi product moment, dimana N = 30, maka nilai “r”

yang diperoleh adalah lebih besar dari pada r tabel pada taraf signifikasi 5%

dapar digambarkan ro < rt = 0,361 < 0,440.


59

B. Saran

Berdsarkan hasil penelitian,berikut ini beberapa saran yang dapat di

berikan untuk dapat mengembangkan sikap disiplin siswa, diantaranya:

1. Diharapkan kepala sekolah harus selalu berupaya meningkatkan Kecerdasan

Spiritual siswa karena akan memberi pengaruh positif yang sangat luas

bukan hanya kepada kesadaran menjauhi perilaku menyimpang saja, tetapi

kepada seluruh aspek kehidupan siswa untuk memiliki pribadi yang mulia,

cerdas, kreatif dapat mengatasi masalah, memiliki sikap optimis yang tinggi

dan memiliki makna dalam setiap perjalanan hidupnya.

2. Adaya hubungan kerjasama antar murid, guru dan staf civitas akademika

serta orangtua dalam mengontrol tingkah laku siswa, baik disekolah maupun

di luar lingkungan sekolah.

3. Sebagai siswa diharapkan terus meningkatkan kecerdasan spiritual dan

kesadaran menjauhi perilaku menyimpang, selain prestasi belajar. Siswa

harus aktif dan kreatif tidak hanya disekolah saja, misalnya aktif mengikuti

SQ mereka tidak hanya standar

C. Penutup

Dengan memanjatkan syukur kepada Allah SWT. Yang telah

melimpahkan rahmat,hidayah,dan inayahnya kepada peneliti, sehingga

peneliti dapat menyelesaikian skripsi ini dengan baik dan lancar. Namun

demikian di karenakan keterbatasan kemampuan ,waktu, dan ilmu yang di

miliki oleh peneliti serta hal hal lain. Maka skripsi ini masih banyak
60

kejanggalan dan kekurangan, Oleh karena itu kritik dan saran yang

konstruktif sangat peneliti harapkan guna kesempurnaan skripsi ini.

Puji syukur alhamdulillah terimakasih kepada Dosen pembimbing

dan kepada semua pihak yang telah membantu peneliti baik dari segi materi

maupun spirit sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada

umumnya dan peneliti pada khususnya.


61

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Muhammad. 2003. Pendidikan di Alaf Baru. Yogyakarta: Prima


Shopie Press.

Ahmad, Tanzeh. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras.

Ahmadi, Abu dan Uhbiyati Abu. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Al, Jufri Salim Segaf. 2005. Tanamkan Visi Dalam Mendidik Anak. Majalah Al
Falah. Hlm. 5.

Alamsyah, Andi Rahman. 2009. Pesantren, Pendidikan Kewarganegaraan dan


Demokrasi. Jakarta: Badan Litbang dan Depag RI.

Ali, Mohammad dan Asrori, Muhammad. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi
Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Dhofier, Zamaksyari. 1994. Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup


Kiyai. Jakaerta: LP3ES.

Elba, Mundzirin Yusuf. 1983. Masjid Tradisional di Jawa. Yogyakarta: Nur


Cahaya.

Fadjar, Malik. 2005. Holistika Pemikiran Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Faruk, Asadullah Al. 2009. Hukum Pidana dalam Hukum Sistem Islam. Bogor:
Ghalia Indonesia.

Firwan, Muhammad. 2017. Nilai Moral dalam Film Sang Pencerah Karya Akmal Nasrey
Basral. Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol. 2, No. 2, 2302- 2043.

Gaza, Mamiq. 2012. Bijak Menghukum Siswa. Yogyakarta: Ar Ruz Media.

Hasbullah. 1996. Sejarah Pendidikan Islam Indonesia. Jakarta: PT Grafindo


Persada.
62

Hidayah, Nur Kholis dkk. Nilai-nilai Moral dalam Novel Negeri Lima Menara
Karya A. Fuadi. 1-11.

Imron, Ali. 2012. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

Jabar, Umar Abd. Akhlaqul banin.

Kementrian Agama Republik Indonesia. 2017. Al-Qur’an dan Terjemahnya,


Bandung: Qur’an Kalamy.

Kusuma, Amin Daten Indra. 1999. Pengantar Ilmu Pengetahuan. Surabaya:


Usaha Nasional.

Madjid, Nurcholis. 1997. Bilik-bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan.


Jakarta: Paramadina.

Mannan, Audah. 2017. Pembinaan Moral dalam Membentuk Karakter Remaja.


Jurnal Aqidah-Ta, Vol. 3, No. 1, 59- 72.

MS, Burhani dan Lawrens Hasbi. t. th. Referensi Ilmiah dan Politik, Kamus
Ilmiah Populer. Jombang: PT. Lintas Media

Muhadjir, Sumandi Suryabrata. 1987. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali.

Mukmin, Iman Abdul. Meneladani Akhlaq Nabi. Bandung: Remaja Rosda Karya,
2006.

Musanna, Al. 2017. Rasionalitas Revitalisasi Praksis Pendidikan Ki Hajar


Dewantara : Hakikat Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
No. 1.

Narkubo, Cholid dan Achmadi Abu. 2004. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara.

Nata, Abuddin. 2001. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-


lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Grasindo,

Nuqul, Fathul Lubabin. 2008. Pesantren sebagai Bengkel Moral: Optimalisasi


Sumber Daya Pesantren Untuk Menanggulangi Kenakalan Remaja.
Jurnal Psikoislamika, Vol. 5, No. 2, 163-182.

Purwanto, Ngalim. 2000. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung:


Remaja Roesdakarya.

Quth, M. 1993. Sistem Pendidikan Islam terj. Salman Harun. Bandung: Al-Ma’arif.
63

Ruslan dkk. 2016. Penanaman Nilai-nilai Moral Pada Siswa di SD Negeri


Lampeuneurut, dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa PGSD. Vol. 1, No. 1,
68-77.

Singarimbun dkk. 1989. Metodologi Penelitian Survei. Jakarta: LP3S.

SM, Ismail dkk. 2002. Dinamika Pesantren, Madrasah. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Sudarsono. 1989. Etika Islam tentang Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Bina


Aksara.

Sudjono, Anas. 1994. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Susanto, Happy dan Muzakki Muhammad. 2016. Perubahan Perilaku Santri:


Studi Kasus Alumni Pondok Pesantren Salafiyah di Desa Langkap
Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo. Jurnal Pendidikan Islam,
Vol. 2, No. 1, 1-42.

Syahrum dan Salim. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Citapustaka


Media.

Thoyib, Ruswan dkk. 1999. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik
dan Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tim Penyusunan Kamus Pusat dan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa


Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

Wahid, Abdurrahman. 2001. Menggerakkan Tradisi: Esei-esei Pesantren,


Yogyakarta: LKis.

Woolfolk, Anita. 2009. Educational Psychology Active Learning Edition.


Diterjemahkan oleh Helly Prajitno S dan Sri Mulyantini S.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zakiyah, Qiqi Yulianti. 2014. Pendidikan Nilai Kajian Teori dan Praktik di
Sekolah. Bandung: CV Pustaka Setia
64

BIODATA PENELITI

Nama : Ainun Faidah

NIM/NIRM : 2016.5501.01.04022/2016.4.055.0101.003957

Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Fakultas : Tarbiyah

Tahun masuk : 2016

Tempat Tanggal lahir : Bojonegoro, 16 November 1998

Alamat : Ds. Bangilan RT/RW : 03/01 Kapas - Bojonegoro

Agama : Islam

No Hp/Email : 082264137762(WA)/ainun1998faidah@gmail.com

Pendidikan : - MI Darul Ulum Bangilan 2010

- MTs Negeri 1 Bojonegoro 2013

- MAN 2 Bojonegoro 2016

- Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro 2020


65

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Angket Kecerdasan Spiritual(Variabel X)

Nama                   :
Jenis Kelamin      :
Kelas                    :

Petunjuk :

1. Tuliskan nama, Jenis Kelamin dan Kelas pada kolom yang telah disediakan

2.  Beri tanda ( X ) pada jawaban a,b atau c yang dikehendaki

3.   Kerahasian jawaban anda terjamin

Jawablah pertanyaan dibawah ini.

1. Apakah kamu selalu patuh dan taat kepada orang tua ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

2. Apakah kamu sealau menghormati bapak ibu guru ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

3. Apakah kamu beradaptasi baik di lingkungan sekolahmu ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

4. Apakah kamu senang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang wajib ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

5. Apakah kamu menyesal jika selesai memarahi temanmu ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

6. Apakah kamu selalu menepati janji ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

7. Apakah kamu selalu berdo’a memohon ampunan kepada Allah SWT setelah
selesai sholat?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

8. Apakah kamu bisa mengontrol kemarahanmu?


66

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

9. Apakah kamu suka membuang buang waktumu ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

10. Apakah kamu merasa bingung ketika berinteraksi dengan teman teman mu ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

11. Apakah kamu sering meminta bantuan temanmu?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

12. Apakah kamu selalu bertutur kata yang sopan kepada siapa saja ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

13. Apakah kamu selalu bertutur kata yang sopan kepada siapa saja ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

14. Apakah kamu selalu sholat dhuhur berkjamaah tepat waktu ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

15. Apakah kamu selalu berdzikir setelah sholat ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

16. Apakah kamu selalu sholat 5 waktu dalam sehari ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

17. Apakah kamu bersyukur atas kehidupanmu saat ini ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

18. Apakah kamu selalu minta bantuan ke temanmu ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

19. Apakah kamu bangga jadi siswa di sekolah ini ?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

20. Apakah kamu menguasai pelajaran yang di sampaikan oleh guru?

a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak


67

Angket Kesadaran Menjauhi Perilaku Menyimpang (Kedisiplinan)


(Variabel Y)

Nama                   :
Jenis Kelamin      :
Kelas                    :

Petunjuk :

1. Tuliskan nama, Jenis Kelamin dan Kelas pada kolom yang telah disediakan

2.  Beri tanda ( X ) pada jawaban a,b atau c yang dikehendaki

3.   Kerahasian jawaban anda terjamin

Jawablah pertanyaan dibawah ini.

1. Apakah Anda memakai seragam sekolah sesuai aturan ?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

2. Apakah kamu aktif melaksanakan sholat berjama’ah dzuhur ?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

3. Apakah kamu memakai kelengkapan (atribut) seragam sekolah ?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

4. Apakah kamu datang kesekolah tepat waktu?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

5. Apakah kamu rutin mengikuti acara upacara yang diadakan sekolah?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

6. Apakah kamu memakai topi saat melakukan upacara bendera ?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

7. Apakah kamu membawa HP ketika sekolah?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

8. Apakah kamu ijin ketika mau keluar kelas ?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak
68

9. Apakah kamu membuang sampah pada tempatnya?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

10. Apakah kamu aktif dalam kegiatan pramuka ?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

11. Apakah kamu aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler ?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

12. Apakah kamu menjawab ketika di tanyai oleh guru ?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

13. Apakah kamu menyesal kalau kamu tidak belajar ?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

14. Apakah kamu mengerjakan PR di tumah ?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

15. Apakah kamu tepat waktu ketika berangkat ke sekolah ?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

16. Apakah kamu berdoa sebelum pelajaran di mulai ?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

17. Apakah kamu mengucap salam ketika masuk kelas ?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

18. Apakah kamu setelah sholat berjamaah dzikir ?


a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

19. Apakah kamu merasa senang atau bahagia jika melakukan puasa sunah ?
a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak

20. Apakah kamu melakukan puasa sesuai dengan tuntunan agama islam ?
a. Ya, sering b. Ya, kadang-kadang c. Tidak
69

Halaman Sekolah Madrasah Aliyah Penjelasan mengisi Angket


Negeri 2 Bojonegoro dari Lantai Dua.

Siswa Kelas XI- IPS Keterampilan EkstraKulikuler Pramuka

Pemberian Meteri Tentang Pramuka Kelas XI Keterampilan


70

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ainun Faidah

NIM / NIRM : 2016.5501.01.04022 / 2016.4.055.0101.1.003957

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Fakultas : Tarbiyah

Alamat : Ds. Bangilan Kec. Kapas Kab. Bojonegoro

Judul : Hubungan Tingkat Kecerdasan Spiritual dengan


Kesadaran Menjauhi Perilaku Menyimpang
Siswa Kelas XI-IPS keterampilan Madrasah
Aliyah Negeri 2 Bojonegoro.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-
benar merupakan hasil karya sendiri, bukan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila
dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiblakan, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa
paksaan siapapun.
71

Anda mungkin juga menyukai