PADA SISWA
(Penelitian Pada Siswa Kelas XI di SMA Plus Tebar Ilmu
Ciparay Jalan Raya Laswi Km.02 Baranangsiang, Kecamatan
Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat)
SKRIPSI
Oleh:
Wulan Fikriani
1174010170
2021 M / 1442 H
ABSTRAK
i
LEMBAR
PADA SISWA
Oleh :
WULAN FIKRIANI
NIM: 1174010170
Menyetujui :
Dr. H. Isep Zaenal Arifin, M.Ag. Sugandi Miharja, S.Ag., M.Pd., Ph.D.
NIP. 19660926199303102 NIP. 197203132009011003
Mengetahui :
Ketua Jurusan Bimbingan
Konseling Islam,
i
LEMBAR
i
PERNYATAA
WULAN FIKRIANI
NIM: 1174010170
i
KATA
Puji dan syukur kepada Allah SWT, atas ridha dan karunia-Nya penulis
Mencegah Kenakalan Siswa (Penelitian pada siswa kelas XI di SMA Plus Tebar
Ilmu Ciparay). Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi
tentunya dengan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin
1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Heri Herdiana dan Ibu Esih Sukaesih, S.Pd
yang selalu mendo’akan yang terbaik, memberi dukungan baik secara moral
ini.
2. Keluarga besar alm Bapak H. Iswara Mas’un dan alm Bapak Baeri,
khususnya kakak kandung penulis Heru Nuryana, S.Pd., M.Pd. dan Tantan
Triansyah, serta adik kandung penulis Risa Dhea Puspita yang senantiasa
3. Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si selaku rektor dan seluruh civitas akademika
v
5. Bapak Dr. Dudy Imanuddin Effendi, M.Ag, dan Dede Lukman, S.Sos.I,
6. Bapak Dr. H. Isep Zaenal Arifin, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing I dan
skripsi ini.
8. SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay yang telah memberikan izin untuk
9. Dinah Zulfa F, Dini Agustin, Yuni Wulandari F, Tarisa Sri Lestari, selaku
sahabat dari awal masuk perkuliahan yang selalu mendengarkan keluh kesah
10. Dwi Yanti Nurmila, Tafidah Rizky, Indrawati, selaku sahabat bermain
11. Seluruh mahasiswa BKI 2017 terutaa kelas keputrian BKI D yang telah
12. Tiara F, Rizky Putri, Elin M, Sheni, Salma, Siska, Seli, Rifa Fauziah, selaku
menginngatkan.
13. Febi Fadila Zulfikar selaku abang penulis yang senantiasa memberikan
vi
14. Sintia Rahayu Agustina selaku kakak penulis yang senantiasa memberikan
15. Seluruh pihak yang membantu dan memberikan do’a terbaiknya untuk
16. Last but not least, i wanna thank me, for believing in me, for doing all this
hard work, for having days off, for never quitting, for just being me at all
times.
Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan Bimbingan Konseling Islam
pada umumnya.
Penulis,
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................ii
PERNYATAAN...................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xii
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................xiii
MOTTO HIDUP..................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
B. Fokus Penelitian...............................................................................5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................6
D. Kegunaan Penelitian........................................................................6
E. Landasan Pemikiran.........................................................................7
2. Landasan Pemikiran..................................................................9
3. Kerangka Konseptual................................................................14
F. Langkah-Langkah Penelitian............................................................15
1. Lokasi Penelitian.......................................................................15
2. Metode Penelitian.....................................................................15
vi
3. Jenis Data dan Sumber Data.....................................................16
A. Kajian Konseptual............................................................................22
2. Kenakalan Siswa.......................................................................23
B. Kajian Teori.....................................................................................25
1. Bimbingan Keagamaan.............................................................25
2. Kenakalan Siswa.......................................................................46
B. Hasil Penelitian................................................................................73
Ciparay......................................................................................73
C. Pembahasan......................................................................................84
A. Kesimpulan......................................................................................91
B. Saran................................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................95
x
DAFTAR
Tebar Ilmu.............................................................................................72
x
DAFTAR
x
DAFTAR
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian dari Kampus UIN Sunan Gunung Djati
Bandung.....................................................................................100
Lampiran 4. Surat Keterangan Selesai Penelitian dari SMA Plus Tebar Ilmu
Ciparay.......................................................................................101
xi
RIWAYAT
Barat.
Wulan Fikriani
xi
MOTTO
x
BAB
PENDAHULUAN
diluar sekolah yang berisi kegiatan di luar kelas atau sekolah dan di alam bebas
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis sera bertanggung jawab (Undang-
sebagay, guru, teman satu sekolah, lingkungan dekat sekolah, semuanya akan
mempercepat proses sosialisai yang akan merubah tingkah laku dan perilakunya.
1
2
perasaannya itu dalam kelompok bermain. Dalam kelompok bermain, jika anak
temannya tersebut. Dengan kata lain kuantitas pergaulan anak turut menentukan
tidak adanya kesesuaian tingkat perkembangan dan tidak sesuai dengan nilai
moral yang berlaku. Perilaku ini tentu saja akan mengganggu siswa untuk
perlu mendapatkan perhatian serta perlakuan secara bijak. Ini bisa dilakukan
berada pada tahap perkembangan remaja. Pada masa remaja, anak mengalami
Pada umumnya remaja tidak mau dikekang atau dibatsi secara kaku
sulit memahami pola pikir orang lain. seringkali anak usia remaja terlibat konflik
Menurut Santrock (2013: 65) “ciri lain yang cukup menonjol pada diri
mengubah kondisi mapan. Apabila sifat ini terarah dengan baik, maka mereka
3
dapat menjadi pemimpin yang baik dimasa depan, sebaliknya bila tidak
terbimbing dengan baik, mereka cenderung akan merusak tatanan dan nilai-nilai
sosial masyarakat”.
Usia anak tingkat Sekolah Menengah Atas adalah usia yang memasuki
tingkat remaja, dimana pada usia ini seringkali dihubungkan dengan mitos dan
gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang
mereka juga dihadapkan pada tugas-tugas yang berbeda dari tugas pada masa
apabila tugas perkembangan itu gagal di laksanakan dengan baik maka yang
terjadi adalah remaja atau peserta didik akan menjadi individu yang gagal dan
4
perkembangan pada fase berikutnya, begitupun ketika individu atau remaja itu
Masa remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri (self
menemukan identitas dirinya, dia akan mengalami krisis identitas atau identity
confusion, sehingga mungkin saja akan terbentuk sistem kepribadian yang bukan
emosional yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat
berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Dia menjadi sering merasa
tertekan dan bermuram durja atau justru dia menjadi orang yang berperilaku
emosinya.
mempunyai misi berprestasi dalam akademis dan nonakademis serta luhur dalam
budi pekerti, dengan tujuan membentuk lulusan yang unggul dalam mutu dan
memiliki kepribadian yang luhur yang menguasi ilmu pengetahuan dan teknologi,
terciptanya lulusan yang unggul dalam keimanan dan ketaqwaan, sehingga dapat
diteladani oleh siswa lain dan masyarakat, dan terciptanya ketertiban yang
Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMA Plus
mencegah kenakalan pada siswa. Adapun kenakalan siswa yang ada di SMA Plus
Tebar Ilmu Ciparay ini seperti bolos pada jam pelajaran atau bolos tidak masuk
berkomunikasi dengan bahasa yang tidak sopan, meminum minuman keras atau
para siswa, dimana dengan adanya bimbingan tersebut para siswa atau peserta
didik mampu bertindak dan mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntunan Al-
Qur’an dan Hadits, sehingga dengan adanya bimbingan keagamaan ini dapat
mempengaruhi perubahan sikap peserta didik atau siswa menjadi lebih positif dan
B. Fokus Penelitian
sebab masalah merupakan obyek yang akan diteliti dan dicari jalan keluarnya
melalui penelitian. Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas,
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan apa yang sudah dituliskan dalam rumusan masalah yang
dibuat peneliti dari fokus penelitian diatas, adapun tujuan dari penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
mencegah kenakalan pada siswa kelas XI di SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dapat berguna bagi SMA Plus Tebar Ciparay dalam menambah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi siswa atau guru BK dalam
Ilmu Ciparay
7
2. Peneliti
E. Landasan Pemikiran
Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam dari UIN Sunan Gunung Djati
Sebagai Upaya Mencegah Perilaku Free Sex Pada Siswa Kelas XI SMK
8
dalam mencegah perilaku free sec lebih difokuskan pada materi dan metode.
Pada penyampaian materi khususnya tentang perilaku free sex, seperti adab
pergaulan dengan pria atau wanita, dampak free sex, materi tentang aqidah,
c. Jurnal Lina Revilla Malik, Tahun 2018 dengan berjudul “Strategi Sekolah
teladan dan motivator, mendidik untuk berbakti kepada orang tua. Upaya
siswi tersebut.
9
2. Landasan Pemikiran
1. Pengertian Bimbingan
Menurut Syamsul Munir Amin (2015: 3), Secara etimologis kata bimbingan
merupakan kata dalam bentuk mashdar (kata benda) yang berasal dari kata kerja
“to guide” artinya menunjukkan, membimbing, atau menuntun orang lain ke jalan
Menurut Sugandi Miharja (2020: 14) menyatakan bahwa dalam membuat sebuah
karya ilmiah jenis penelitian, definisi bimbingan konseling Islam tidak mudah,
terlebih lagi sifat bimbingan konseling Islam merupakan integrasi religi, teoritis,
dan empiris.
help given by one person to another in making choices and adjustment and in
sederhanan yaitu bahwa dalam proses bimbingan ada dua orang yakni
individu”.
1
Individu yang shaleh merupakan individu yang bisa berlaku baik terhadap dirinya,
2. Pengertian Keagamaan
Agama, menurut asal katanya tidak berasal dari kata bahasa Arab tapi
berasal dari bahasa Sansekerta, karena tafsir agama tidak mungkin dibahas
Adapun pengertian Agama menurut Didiek Ahmad Supadie (2011: 35), kata
agama dalam bahasa Indonesia berarti sama dengan “din” dalam bahasa Arab dan
Semit, atau dalam bahasa Inggris “religion”. Dari arti bahasa (etimologi) agama
berasal dari bahasa Sangsekerta yang berarti tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi
turun temurun. Sedangkan kata “din” menyandang arti antara lain menguasai,
yang Maha Gaib (Tuhan) sebagai pencipta, pengawas alam semesta dan
penyembahan kepada Tuhan yang didasarkan atas keyakinan tertentu serta yang
Bantuan tersebut berupa pertolongan mental dan spiritual agar orang yang
sendiri melalui dorongan dari kekuatan iman dan taqwa kepada Allah serta untuk
fisik dan non fisik. Beberapa pakar ilmu jiwa mencoba melakukan tajribat (uji
coba) terhadap pengaruh shalat bagi kesehatan jiwa. Dzikir diyakini dapat
dan sehatnya jasmani. Selain dzikir sebagai ibadah yang diwajibkan Allah,
sebagaimana shalat dan ibadah lainnya. Dzikir juga dinilai mempunyai efek terapi
terhadap mereka yang sedang mengalami gangguan jiwa. Dzikir memiliki nilai
magis, di samping berfungsis sebagai bagian dari seni, dzikir juga memiliki daya
orang lain yang melihatnya. Shaum adalah sebuah pengabdian dengan cara
menahan makan dan minum, termasuk menahan diri dari segala yang membuat
1
kerusakan shaum. Shaum juga termasuk jenis terapi jiwa yang pelakunya hampir
tidak menyadari. Kaum muslimin dituntut untuk menahan hal-hal yang dianggap
dapat membatalkannya. Dalam hal ini jiwa dilatih untuk menuju manusia yang
pengajaran kepada manusia agar terbebas dari segala bentuk kebodohan. Nasihat
ceramah. Nasihat yang mudah untuk dicerna adalah yang sesuai dengan
konselor untuk menjelaskan sisi penyebab dan akibat kepada konseli (siswa). Dan
umum. Secara umum dan luas, program bimbingan dilaksanakan dengan tujuan
sebagai berikut:
dalam masyarakat;
1
yang dimilikinya
yang sesuai dengan kondisi obyek tersebut. Hal ini penting karena bimbingan
tanpa ada sebuah metode yang digunakan maka akan sulit digunakan, metode
2. Objek, dalam kasus ini adalah anak yang bersangkutan atau berperilaku tidak
baik.
4. Media yang digunakan adalah papan tulis, kitab, buku keagamaan lainnya.
D. Kenakalan Siswa
merupakan suatu perbuatan yang menyalahkan norma atau sikap siswa yang
Anak yang keras kepala, tidak mau patuh kepada orangtua, sering
melakukan hal-hal yang terlarang, malas sekolah, tidak mau belajar dan
sebagainya adalah ciri nakal. Sofyan S Willis (2017: 93), berpendapat penyebab
3. Faktor-faktor di masyarakat
3. Kerangka Konseptual
F. Langkah-Langkah Penelitian
dilakukan:
1. Lokasi Penelitian
pertama keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti, baik bisa dilihat dari segi
tenaga ataupun segi efisien waktu, adanya pertimbangan bahwa di SMA Plus
Tebar Ilmu Ciparay terdapat populasi yang sesuai dengan penelitian ini dan pihak
sekolah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di SMA Plus Tebar Ilmu
2. Metode Penelitian
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang akan
menghasilkan data deksriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati secara sistematis dan actual mengenai fakta penelitian,
Plus Tebar Ilmu Ciparay untuk mencegah kenakalan pada siswa. Pendekatan
2010:10-13).
a. Jenis Data
1) Data tentang mengenai gambaran lokasi SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay
4) Data tentang hasil yang dicapai dari bimbingan keagamaan untuk mencegah
b. Sumber Data
Terdapat dua jenis sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder, sumber data primer adalah sumber data yang memberikan langsung
data kepada pengumpul data, sedangkan sumber data sekunder adalah sumber
data yang tidak memberikan langsung data kepada pengumpul data, misalnya
Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individu ataupun
kelompok, hasil observasi terhadap suatu kejadian, kegiatan observasi ini terhadap
1
suatu benda (fisik) dalam penelitian ini peneliti mengambil data kepada Guru
konselornya.
secara kumulatif yang nantinya di buat laporan yang lebih lengkap. Pelaporan
dibuat dengan mengelompokkan data-data yang sejenis dan diberi kode tersendiri.
penyimpanan informasi).
Adapun yang menjadi data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari
a. Informan
Informan yaitu orang yang bisa memberi informasi tentang situasi dan
kondisi latar penelitian. Adapun orang yang akan dipilih sebagai informan yaitu
Guru BK dan siswa yang dikategorikan khusus bahwa siswa mulai terjun ke
c. Unit Analisis
Unit analisis yaitu batasan satuan objek yang dianalisis sesuai dengan fokus
perilaku siswa, dan bagaimana hasil yang dicapai dari bimbingan keagamaan
untuk mencegah kenakalan pada siswa di SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay.
penelitian, karena tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengumpulkan data-data
yang diperlukan (Sugiyono, 2013: 224)). Ada tiga metode pengumpulan data yang
1. Wawancara
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
saat sekarang dala suatu konteks mengenai pribadi, peristiwa aktivitas, organisasi,
perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan untuk
dengan kata lain menjadi acuan pada latar belakang, fokus penelitian. Selain itu
2. Observasi
cermat dan detail, misalnya peneliti dapat mengamti kegiatan obyek yang akan
mengamati segala aspek yang meliputi perilaku-perilaku yang terjadi pada siswa.
mengetahui situasi dan kondisi lokasi maka penelitian ini secara obyektif. Yang
bertujuan untuk mencegah kenakalan pada siswa kelas XI di SMA Plus Tebar
Ilmu Ciparay.
3. Dokumentasi
Alasan peneliti mengambil study dokumentasi adalah agar menjadi pelengkap dari
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahanbahan lain,
a. Pengumpulan Data
b. Reduksi Data
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.
c. Penyajian Data
d. Penarikan kesimpulan
mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Konseptual
definisi bimbingan yang pertama dalam buku Year’s Book to Education 1955.
kemanfaatan sosial.
ketentuan dan petujuk Allah Swt. Sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di
22
2
beragama.
c. Mau dan mampu untuk menjalankan ketentuan dan petunjuk Allah Swt dalam
dunia dan akhirat. Karena terhindar dari resiko dalam menghadapi masalah-
keagamaan juga menjadi tujuan dakwah islam, karena dakwah yang terarah
2. Kenakalan Siswa
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kenakalan dengan kata dasar nakal
adalah suka berbuat tidak baik, suka mengganggu, dan suka tidak menurut.
Sedangkan kenakalan adalah perbuatan nakal, perbuatan tidak baik dan bersifat
kehidupan masyarakat.
Istilah kenakalan remaja merupakan kata lain dari kenakalan anak yang
terjemahan dari “ juvenile delinquency”. Kata juvenile berasal dari bahasa Latin
“juvenilis” yang artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa muda,
sifat-sifat khas pada periode remaja. Sedangkan kata delinquent juga berasal dari
2
pengacau, penteror, tidak dapat diperbaiki lagi, durjana dan dursila. (Kartini
dimana ia hidup.
dengan hukum yang berlaku yang dilakukan oleh anak-anak antara umur 10 tahun
sampai umur 18 tahun. Perbuatan yang dilakukan oleh anak-anak dibawah usia 10
tahun dan dibawah usia 18 tahun, dengan sendirinya tidak dikategorikan dalam
Dari definisi yang dipaparkan oleh para tokoh diatas dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan kenakalan remaja atau anak (juvenile delinquency)
lingkungan kehidupan remaja atau anak yang berusia 10 sampai 18 tahun dan jika
perbuatannya itu sempat diketahui oleh petugas hukum ia bisa dikenai hukuman.
2
B. Kajian Teori
1. Bimbingan Keagamaan
Sebelum masuk pada uraian berbagai hal yang berkaitan dengan bimbingan
bantuan atau tuntunan (Siti Chodijah, 2016: 12). Sedangkan Menurut Samsul
Munir (2013: 5) Istilah bimbingan secara etimologis bimbingan berasal dari kata
diantaranya:
bantuan kepada individu dalam membuat suatu pilihan yang cerdas atau tepat
sendiri dan membuat keputusan yang sesuai dengan keadaan dirinya sendiri.
dalam Islam adalah suatu aktivitas yang tidak hanya sebatas pemberian informasi
sehingga sikap dan perilakunya benar-benar berubah sesuai dengan ajaran Islam.
orang individu dan kelompok kecil dengan solusi masalah psikologisnya. Fitrah
nafs merupakan panduan integral antara fitrah jasmani (biologis) dengan fitrah
rohani (psikologis). Ia memiliki tiga komponen yaitu: kalbu, akal dan nafsu yang
(2012: 79) menyatakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh orang yang ahli kepada individu atau sekelompok individu agar
bimbingan adalah upaya pemberian bantuan dan dorongan kepada individu untuk
2
(iman) sehingga bisa berkembang dengan baik dan menjadi hamba Allah yang
kearah suatu tujuan yang seusai dengan potensinya secara maksimal sehingga
mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa
maka perlu dikemukakan juga pengertian bimbingan dari sudut pandang agama.
Adapun pengertian Agama menurut Didiek Ahmad Supadie (2011: 35), kata
agama dalam bahasa Indonesia berarti sama dengan “din” dalam bahasa Arab dan
Semit, atau dalam bahasa Inggris “religion”. Dari arti bahasa (etimologi) agama
berasal dari bahasa Sangsekerta yang berarti tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi
turun temurun. Sedangkan kata “din” menyandang arti antara lain menguasai,
sama, yaitu:
2
a. Agama, din, religion adalah satu sistem credo (tata keimanan atau tata
b. Agama juga adalah satu sistem ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang
c. Di samping merupakan satu sistem credo dan satu sistem ritus, agama juga
adalah sistem norma (tata kaidah atau tata aturan) yang mengatur hubungan
manusia sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam lainnya, sesuai
dan sejalan dan tata keimanan dan tata peribadatan termaktub di atas.
adalah sistem kepercayaan dan praktik yang telah dipersatukan yang berkaitan
dengan hal-hal yang kudus. Bagi Spencer, agama adalah kepercayaan terhadap
sesuatu yang Maha Mutlak. Sementara Dewey, menyatakan bahwa agama adalah
pencarian manusia terhadap cita-cita umum dan abadi meskipun dihadapkan pada
berdasarkan al-Qur’an dan sunah Rasul dengan cara memberdayakan iman, akal,
dan kemauan yang dikaruniakan oleh Allah kepada individu itu sendiri agar
bantuan atau pertolongan kepada anak didik dalam rangka menghadapi tantangan
hidup di masa sekarang atau masa yang akan datang, juga anak didik yang
hidupnya dengan dibekali ilmu pengetahuan dan keterampilan agar anak didik
masalah yang dihadapi individu (klien) dan membantu individu agar dapat
mandiri dengna ciri-ciri mampu memahami dan menerima dirinya sendiri dan
sendiri dengan keputusan dan rencananya itu, serta pada akhirnya mewujudkan
diri sendiri.
Sutoyo (2013: 207) adalah agar individu dapat meningkatkan iman, Islam, dan
ikhsan, serta ketaatan dalam beribadah dengan mematuhi segala perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya sehingga menjadi pribadi yang utuh, dan pada akhirnya
keagamaan ada 2 yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan
jangka pendek bimbingan keagamaan adalah agar individu yang dibimbing tidak
mengikuti hawa nafsu dan mampu mengikuti petunjuk yang diberikan Allah Swt.
dan tawakal sehingga individu menjadi pribadi yang kokoh, selamat, bahagia dan
1) Agar klien selalu memiliki komitmen terhadap seluruh ajaran agamanya yang
masalahnya;
Sementara itu menurut Aunur Rahim Faqih (2012: 36-37) tujuan bimbingan
situasi dan kondisi yang baik, atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi
lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang
lain.
3
atas, dapatlah dirumuskan fungsi (kelompok tugas atau kegiatan sejenis) dari
Menurut Samsul Munir A (2013: 349) Islam adalah agama rahmatan lil
alamin, yakni sebagai agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam. itulah
misi utama yang dibawa oleh ajaran Nabi Muhammad Saw. kehadiran agama
islam adalah untuk menuntun umat manusia kepada jalan kebenaran, sesuai
norma agama).
yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari keburukan, secara tidak langsung
manusia.
silih berganti yang mana antar satu dengan yang lain berbeda-beda baik dalam
Dasar adalah fondasi atau landasan berdirinya sesuatu Ibarat sebuah rumah,
tanpa fondasi maka rumah itu akan mudah runtuh. Untuk mencapai keberhasilan
(2011: 13-17) dalam bukunya “Panduan Baca Tulis Hafal Al-Qur’an dab Hadits
1. Al-Qur’an
a. Manusia tidak akan bahagia tanpa agama. Sesuai dengan QS. Taahaa 124-127
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta”. Berkatalah ia: “Ya
3
Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal
telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, Maka kamu melupakannya, dan begitu
(pula) pada hari ini kamupun dilupakan”. Dan Demikianlah Kami membalas
orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. dan
sesungguhnya azab di akhriat ini lebih berat dan lebih kekal”. (Kemenag, 2021:
320-321)
peringatan-Ku yaitu Al-Qur’an, maka pada hari kiamat dalam keadaan buta
وتَ ص ˚و˙ـا ِ بٱ ˚ل ءا ِملُو˙ـ ص ٰـ ت وت „ر) ( ِإ ّل ٱل ( ِإ ن س ٰـ َن١ )ِ ر َو
َوا َحق ص َوا َمنُو˙ـ ا ٱل وع ِل َح ِذي َن خس٢ َل فِ ى ٱ ˚ ِْلن ˚ص
˚و˙ا ٰـ ا ٱ
)˚ب ِر
(ص٣ ˚
ل
َع
ِبٱ
ل
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
Dapat disimpulkan bahwa QS. Al-Ashr ayat 1-3 tersebut yaitu agar manusia
) ها (٠١
3
ٰى س ٩ )˚د ها
( َ خاب م ( َق ˚د أ ز ك٨ )ُجو ˚ق ها َ ( ٧ )ها و س َوَن ˚ف-
ن و ˚فلَح ٰى من َرهـا َو ٰى َفأَـ ˚ل م َما وى
َق وَت ها س
د ه
beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang
2. Hadits
قا َل
ِ ح دث ـَنَا د ˚د قا ح ˚ح ِإ َ عي قا ح ق س ب ُن ِ ز ع ج ِري ˚ب
ِر بن ِد ّلال ˚ أَ ِبي „م مس َل دث َيى ع م َل َل دثَ ِني ˚ي
ع حا ن ˚ن ا َنا
س
ص ح مس ِل „م
ِ ن و ِإيتَا ِء ال عل إ َقا ِم ََل ِل صـ ّل ُال ˚ي وسلَم
ّ َب ا َي ˚عت رسو
ِ ل ُك ز َكا ِة ا ل ِة ى ِه ال ل ى َل
ل او ص عَل
ل
kepadaku Qais bin Abu Hazim dari Jarir bin Abdullah berkata: “Aku telah
menasehati kepada setiap muslim” (Bukhari, Kitab: Iman, Bab : Agama adalah
nasehat (loyalitas) kepada Allah Rasul-Nya dan para pemimpin, No. Hadist : 55).
و ِإن س
َما أََنا ا ل د ي ـن ِب ˝را ُي َفق وسل َم ˚ن ُي صـ ّل ُال ˚ي الـن ِ خ يقُو و َي
في ِه لّ ُال ˚ههُ خ ˚ي َي قُول ِر ˚د ِه لى ِبي ت م طي ل
م َعل ˚ع ب˝ ا
3
م َعا
ِّلال
حت ِ ˚م ُ ه ر ّ ˚ن ت ِه ا ˚لُ َم َأ ˚م يُ ˚عطي َقا ˚م
ى ت ُر ˚م ˚ ُه ل مةُ ه ِذ ة˝ ِر علَى َزا َل ّلال و
َي أ َخالَف ˚م ن ِّلال قا ِئ وَل س
أ ض م
˚
menceritakan kepada kami Ibnu Wahab dari Yunus dari Ibnu Syihab berkata,
khutbah untuk kami, dia berkata; Aku mendengar Nabi shallalahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Barangsiapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Allah
faqihkan dia terhadap agama. Aku hanyalah yang membagi-bagikan sedang Allah
yang memberi. Dan senantiasa ummat ini akan tegak diatas perintah Allah,
mereka tidak akan celaka karena adanya orang-orang yang menyelisihi mereka
hinga datang keputusan Allah” (Bukhari, Kitab: Ilmu, Bab: Siapa yang
dikehendaki baik oleh Allah, maka Allah pahamkan dia tentang agama, No.
Hadits : 69).
meliputi:
3) Metode
4) Media
5) Materi
Pembimbing atau Konselor adalah orang yang bersedia dengan sepenuh hati
b. Sifat kepribadian yang baik, jujur, bertanggung jawab, sabar, ramah dan
kreatif.
b) Klien
Dari uraian diatas yang dimaksud klien dapat diambil kesimpulan bahwa
sehingga memerlukan bantuan orang lain. dengan bantuan ini klien diharapkan
dapat mengatasi masalahnya sendiri karena telah ada kesadaran atau penyerahan
komunikasi langsung atau disingkat metode langsung, dan (2) metode komunikasi
1. Metode Langsung
dengan orang yang dibimbingnya. Metode ini dapat dibagi lagi menjadi:
a) Metode Individual
individual dengan pihak yang dibimbingnya. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan tekhnik:
(1) Percakapan pribadi, yakni pembimbing melakukan dialog langsung tatp muka
(3) Kunjungan dan observasi kerja, yakni pembimbing atau konseling jabatan,
lingkungannya.
b) Metode Kelompok
yang sama.
4
(3) Sosiodrama, yakni bimbingan yang dilakukan dengan cara bermain peran
(4) Psikodrama, yakni bimbingan yang dilakukan dengan cara bermain peran
bimbingan yang dilakukan melalui media komunikasi massa. Hal ini dapat
b. Metode kelompok atau massal yaitu melalui papan bimbingan, surat kabar
Contoh teknik yang termasuk ke dalam metode ini adalah: ceramah, nasihat
2) Metode nondirektif disebut juga dengan metode clien centred (metode yang
3) Metode Elektif adalah metode yang memadukan antara metode direktif dan
non direktif. Dengan metode ini, pembimbing tidak hanya terfokus pada suatu
yang sesuai situasi dan kondisi tertentu, dalam masalah dan kesulitan yang
berbeda.
Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa metode dan teknik
bimbingan keagamaan dapat dilakukan secara langsung (lisan) dan tidak langsung
elektif.
untuk menghubungkan ide atau gagasan dengan orang yang dibimbing. Media
kabar.
4
c. Lukisan, yaitu gambaran hasil seni lukis, foto yang dapat menarik perhatian
banyak orang dan dipakai untuk menggambarkan suatu maksud ajaran yang
b) Media visual, yaitu media yang tertulis atau tercetak. Seperti surat kabar,
ditanyakan di televisi.
bimbingan keagamaan terdiri dari media lisan, media visual atau media pandang
4
dan media audio visual serta akhlak yang berupa perbuatan yang dilakukan oleh
pembimbing.
pembimbing kepada orang yang dibimbing berdasarkan ajaran Islam yaitu Al-
Qur’an dan Sunnah Rasulullah dan disusun sesuai dengan masalah yang dihadapi
sebagai berikut:
a. Aqidah, yaitu rukun iman (iman kepada Allah SWT. Iman kepada malaikat-
b. Syari’ah, yaitu ibadah Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji serta
Muamalah.
c. Akhlak, terdiri dari akhlak terhadap Allah SWT, akhlak terhadap makhluk
bimbingan keagamaan adalah berasal dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw.
yaitu seluruh ajaran Islam yang sering disebut syari’at Islam yang tersiri dari
menurut S. Miharja (2010: 16-22) dalam buku “Teknik Konseling” adalah sebagai
berikut:
1. Keterlibatan
menunjukkan penerimaan.
2. Eksplorasi
3. Pemahaman
balik.
4
4. Bertindak
tujuan dalam bentuk rencana urutan langkah kerja yang konkret, dengan
1. Identifikasi Masalah
Pada langkah ini yang harus diperhatikan pembimbing atau guru adalah
Maksudnya dari gejala awal disini adalah apabila siswa menunjukkan tingkah
laku yang berbeda atau menyimpang dari biasanya. Untuk mengetahui gejala
awal tidaklah mudah, karena harus dilakukan secara teliti dan hati-hati
yang berbeda dari biasanya, maka hal tersebut dapat diidentifikasi sebagai
2. Pengumpulan Data
data diri, data orang tua (ayah ibu), data pendidikan, data kesehatan, dan data
lingkungan.
4
3. Analisis Data
Data-data klien yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis. Data hasil tes
dapat dianalisis secara kuantitatif dan data hasil nontes dapat dianalisis secara
kualitatif.
4. Diagnosis
berbagai hal yang menjadi latar belakang atau yang melatarbelakangi gejala
yang muncul.
5. Prognosis
akan memberikan bantuan, apakah guru, konselor, dokter atau individu lain
yang lebih ahli, 3) kapan bantuan akan dilaksanakan, atau hal-hal apa yang
perlu dipertimbangkan.
pemberian bantuan.
melakukan evaluasi dan tindak lanjut. Evaluasi dapat dilakukan selama proses
sebagainya.
2. Kenakalan Siswa
kenakalan merupakan suatu kelakuan atau perbuatan yang biasa dilakukan dan
kebiasaan negatif atau tingkah laku yang tidak tepat, yaitu tingkah laku yang tidak
sesuai dengan tuntutan lingkungan” (Hamdani, 2012: 179). Kenakalan juga bisa
dikatakan “tindakan atau perbuatan yang bertentangan dengan agama dan norma-
norma yang terjadi di masyarakat” (Sofyan S. Willis, 2012: 90). Pengertian diatas
norma atau sikap siswa yang bertentangan dengan aturan-aturan yang berlaku.
Siswa adalah objek dari kegiatan pembelajaran. Siswa sering kita sebut
dengan peserta didik. Dalam hal ini, peserta didik merupakan bagian dari
5
Pengertian peserta didik atau siswa ialah setiap orang atau sekelompok
orang, tanpa ada batasan usia tertentu, yang menjadi sasaran pengaruh kegiatan
Kenakalan siswa dalam hal ini dilakukan oleh orang yang belum dewasa
atau sering disebut dengan remaja. Gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan
remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka
Dari pengertian diatas kenakalan dan siswa dapat dipahami kenakalan siswa
yang dapat menimbulkan kerugian pada diri anak itu sendiri dan orang lain di
bagi dalam berbagai cara. Salah satu pembagian tahapan perkembangan siswa ini
terdiri atas tahap-tahap sebagai berikut: (1) Remaja Awal, 12-14 tahun; (2)
Remaja Pertengahan, 15-16 tahun; (3) Remaja Akhir, 17-19 tahun (Sarlito, 2010:
76).
5
tahun masa kanak-kanak, 7-14 tahun masa anak sekolah, dan 14-21 tahun
2) Menurut Stanley Hall masa remaja itu berkisar dari umur 15 sampai dengan
23 tahun.
3) Sedangkan menurut DR. Zakiah Darajat masa remaja itu lebih kurang antara
13-21 tahun.
cs. Bahwa masa remaja 15-18 tahun (Sofyan S Willis, 2017: 23).
sebagai berikut:
a) Mencapai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman sebaya baik
lainnya.
secara sosial.
Adapun perubahan yang terjadi dan menjadi ciri utama pada masa remaja
1. Ciri Primer
(menarche) pertama pada anak wanita dan produksi cairan sperma pertama
2. Ciri Sekunder
Meliputi perubahan pada bentuk tubuh pada kedua jenis kelamin itu. Anak
wanita mulai tumbuh buah dada, pinggul membesar, paha membesar karena
tumpukkan zat lemak, dan tumbuh bulu-bulu pada alat kelamin dan ketiak. Pada
anak laki-laki terjadi perubahan otot, bahu melebar, suara mulai berubah, tumbuh
bulu-bulu pada alat kelamin dan ketiak, serta kumis pada bibir. Disamping itu
terjadi pula pertambahan berat badan pada kedua jenis kelamin itu.
3. Ciri Tertier
Yang dimaksud dengan ciri tertier adalah ciri-ciri yang tampak pada
perubahan tingkah laku. Perubahan itu erat juga sangkut pautnya dengan
perubahan psikis yaitu perubahan tingkah laku yang tampak seperti perubahan
5
minat, antara lain minat belajar berkurang, timbul minat terhadap jenis kelamin
juga tampak pada emosi, pandangan hidup, sikap dan sebagainya (Sofyan S
Ciri-ciri tersebut masih terbawa ke masa remaja, hanya saja pada masa ini
sifat-sifat negatif sedikit gak berkurang, diganti dengan timbulnya ide-ide baru
tentang hidup berdiri sendiri, ingin melepaskan diri dari orang tua, kebebasan
dalam memilih jalan hidup sendiri. Yang menonjol pada remaja adalah
lakunya seperti cinta birahi terhadap jenis kelamin lain (Sofyan S. Willis, 2017:
24).
Tohirin (2011: 111) menyebutkan bahwa tingkah laku yang sangat berbeda
5
Jadi yang dimaksud masalah adalah suatu yang menghambat, merintangi, dan
mempersulit dalam usaha untuk mencapai tujuan, hal yang semacam ini perlu
ditangani oleh konselor bersama-sama klien. Masih dalam sumber yang sama,
berikut:
2) Problem Beragama
3) Problem Kesehatan
Kenakalan siswa bisa disebabkan oleh faktor dari anak itu sendiri (internal)
terjadinya kenakalan siswa dari faktor internal dan eksternal sebagai berikut:
1) Faktor Internal
Faktor intern ialah faktor yang datangnya dari dalam tubuh manusia sendiri,
tanpa pengaruh lingkungan sekitar, termasuk dalam faktor ini adalah kepribadian,
maka yang menjadi perhatian adalah tingkah laku ini erat hubungannya dengan
pertumbuhan, baik psikis maupun fisik. Potensi anak ada yang dapat mengarah
pada hal-hal yang positif, tetapi juga ada yang mengarah pada hal-hal yang
siswa tidak terbuka kepada orang tuanya sehingga mereka merasa bahwa mereka
mampu mengatasi masalah itu sendiri ternyata mereka tidak sanggup. Contoh
menceritakan hal ini kepada orang tua tetapi mereka melakukan tindakan
memendam sendiri dan akhirnya mereka sendiri yang depresi dan akhirnya lari ke
2) Faktor Eksternal
Kemungkinan kenakalan siswa bukan karena murni dari dalam diri remaja
itu sendiri tetapi mungkin kenakalan itu merupakan efek samping dari hal-hal
yang tidak dapat ditanggulangi oleh siswa dalam keluarganya. Bahkan orang tua
sendiri pun tidak mampu mengatasinya, akibatnya remaja menjadi korban dari
membentuk jiwa dan kepribadian anak, keluarga yang baik tentu akan sangat
hidup secara bertanggung jawab, apabila usaha pendidikan dalam keluarga itu
gagal, maka terebentuk seorang anak yang lebih cenderung melakukan tindakan-
tindakan kriminal.
Penyebab paling utama dilingkungan keluarga adalah karena sifat egoisnya dari
anak tersebut. Penyebab ini bisa diartikan sebagai kemauan dari si anak itu sendiri
atau dengan kata lain kenakalan itu terjadi karena berasal dari individu itu sendiri.
Kemarahan orang tua yang berlebihan terhadap anak juga dapat menimbulkan
bermacam reaksi dari anak yang pada akhirnya akan menyeret anak untuk
a. Broken home, struktur keluarga yang tak lengkap seperti ada yang
meninggal dunia, bercerai atau ada yang tidak bisa hadir di tengah keluarga
b. Quasi broken home, kedua orang tua yang terlalu sibuk dengan tugas dan
Pada dua penyebab diatas, diperbuat deliquent dapat muncul yang dilatar
belakangi oleh tidak diterimanya kasih sayang yang penuh oleh sang anak,
sehingga dia menyalurkan keingin tersebut dengan berbagai cara dan kesempatan,
manakala itu juga tidak terpuaskan, maka ia akan mewujudkannya dalam bentuk
tindakan lain, yang kadang kala termasuk dalam perbuatan deliquent yang
merugikan.
kepribadian yang utuh bagi para peserta didiknya, namun tidaklah dapat
dipungkiri di sekolah juga dapat membantu anak (tentu relatif kecil) untuk
5
a. Pengaruh Teman
karena memang tidak semua anak yang berada di Sekolah sudah baik
perilakunya, sehingga hal yang tidak dapat dipungkiri sering akan membawa
pengaruh negatif bgai kepribadian anak. Besarnya pengaruh teman ini dapat
arah pembelaan yang tidak mau melihat yang “salah”. Maka terjadilah
fenomena baru saling keroyok antar kelompok di suatu sekolah dan bahkan
antar sekolah juga bisa menimbulkan gejala distorsi moral lainnya seperti
perilaku terlalu bebas, sangat berani membantah, tidak tetap pendirian dan
membuat anak putus asa, seperti menghukum tidak didasarkan atas dasar
jiwa anak untuk menantang dan melanggar disiplin yang berlaku dan ini
5
kalau tidak teratasi dengan cepat bisa mengarah dan berkembang ke tindakan-
tindakan deliquent.
c. Lingkungan Sekolah
kegiatan yang sangat padat tapi tidak dikemas dalam bentuk yang
tidak aman berada di sekolah, hal ini yang menyebabkan anak mau
d. Lingkungan Masyarakat
hari dengan demikian penyimpangan yang dilakukan oleh siswa juga menjadi
mempengaruhi kejiwaan para siswa seperti adanya yang merasa rendah diri
6
deliquent.
Berbagai wujud tindakan deliquent yang sering dilakukan oleh para siswa,
(2017: 92) dapat dibagi atau dikelompokkan pada tempat atau sumber kenakalan
a. Predisposing Factor
kelahiran bayi, yang disebut birth injury, yaitu luka di kepala ketika bayi
ditarik dari perut ibu. Predisposing factor yang lain berupa kelainan kejiwaan
kesempatan anak untuk mandiri, kreatif dan memiliki daya kritis serta mampu
menjadi orang dewasa tidak menjadi kenyataan dan akhirnya siswa akan
lingkungan sosial, akibatnya siswa akan bergaul dengan siswa yang tersesat
Agama adalah benteng dari siswa dalam meghargai berbagai cobaan yang
datang kepadanya sekarang dan masa yang akan datang, tetapi siswa sekarang
lebih termakan kampanye barat dengan meniru gaya hidup yang bebas dan
Karena kurangnya mendapatkan kasih sayang dan perhatian orang tua, maka
apa yang amat dibutuhkannya itu terpaksa dicari diluar rumah, seperti di
Anak dan siswa menuntut supaya orang tuanya dapat membelikannya barang-
barang mewah seperti TV, recorder, sepeda motor, dan bahkan mobil. Bila
orang tua tidak mampu memenuhi keinginannya maka siswa merasa rendah
Adanya pertengkaran yang sering terjadi diantara ayah dan ibunya, atau
struktur keluarga yang tidak utuh lagi seperti kematian salah satu orang tua
atau perceraian, maka membuat anak merasa ragu akan kebenaran yang harus
6
Dalam hal ini ada beberapa pendapat tentang kenakalan remaja dan macam-
c. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban dipihak orang lain, seperti:
pelajar dengan cara membolos mengingkari status orangtua dengan cara pergi
Kenakalan remaja jika ditinjau dari segi sikap dan corak perbutan, menurut
kondisi tersebut kebanyakan anak tidak merasa berdosa walau mencuri hak
b. Delequent individual, yaitu: apabila anak itu memusuhi orang, baik tetangga,
kawan, dalam sekolah atau sanak saudara bahkan termasuk kedua orang
tuanya sendiri.
hukum positif.
kejahatan kriminal.
tetap ada saja, hanya frekuensi dan akibat-akibatnya pada zaman sekarang, zaman
adalah:
6
1. Upaya Preventif
secara sistematis, berencana dan terarah untuk menjaga agar kenakalan itu tidak
Artinya membuat suasana rumah atau keluarga menjadi kehidupaan yang taat
dan taqwa kepada Allah didalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat
ketika akan masuk rumah dan pergi, membaca basmallah ketika akan
Hal ini perlu diperhatikan, karena dengan bimbingan dan pelajaran agama
Mengisi waktu luang selepas mereka pulang sekolah merupakan salah satu
alternatif yang bisa dilakukan oleh remaja. Adapun waktu luang itu dapat
diisi dengan kegiatan yang bersifat hobi seperti seni tari, seni lukis,
Remaja Masjid, atau pramuka, dan kegiatan yang bersifat sosial seperti
2. Upaya Kuratif
tersebut, supaya kenakalan itu tidak meluas dan merugikan orang lain. Yaitu
3. Upaya Pembinaan
atau yang telah menjalani sesuatu hukuman karena kenakalannya. Hal ini perlu
dibina agar supaya mereka tidak mengulagi lagi kenakalannya. Adapun upaya
tersebut adalah:
arti agama dan manfaatnya untuk kehidupan manusia. Dengan jalan demikian
tumbuhlah keyakinan beragama pada diri remaja. Jika telah tumbuh keyakinan
karena itu tempat bimbingan remaja yang nakal hendaklah dilengkapi dengan
anak-anak atau remaja nakal. Jika latihan beribadah sudah mendarah daging maka
akan tumbuh kesadaran pada anak akan pentingnya peranan agama dalam
6
f. Melatih rajin dan taat beribadah menjalankan sholat fardhu lima waktu, dll.
yang terjadi dalam diri. Adapun penyelesaian yang mungkin dilakukan sangat
bergantung dari kemampuan memilih. Bila tingkat rasa bersalah dan berdosa lebih
peradaban manusia secara utuh, didalamnya terkemas aspek kognitif, afektif dan
ajaran agama dapat memperteguh sikap dan perilaku keagamaan. Demikian pula
lakon keagamaan.
Melalui pendekatan dan pemetaan nilai-nilai ajaran agama yang lengkap dan
utuh seperti itu, setidaknya akan memberi kesadaran baru bagi remaja, bahwa
ajaran agama dalam bentuk yang sebenarnya. Agama yang mengandung nilai-
nilai ajaran yang sejalan dengan fitrah manusia, universal, dan mampu bertumpu
Pertama awal mula berdirinya SMA Plus Tebar Ilmu berdiri dibangunan
bekas bangunan PGRI UPTD Kecamatan Ciparay, mulai lah satu kelas dengan
jumlah murid hanya 19 siswa, secara berjalannya waktu pendiri pada tahun 2005
yaitu Yayasan Tebar Ilmu yang dipimpin oleh ketua Yayasan H. Isak Syarif, dan
Kepala sekolah yang bernama Drs. Tedi Hermanto, mulai pada tahun 2006 yang
mempunyai bangunan sendiri yang terletak di Jl. Raya Laswi km. 2 Barang Siang,
pada mulai tahun 2007 siswa mulai pindah dan secara bertahap dan kelas semakin
bertambah, pada tahun 2010 ada pergantian kepala Sekolah yaitu Dra, Hj. Cucu
SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay saat ini swasta dan berakreditasi A dengan
Sedangkan Misi Sekolah yaitu “Meningkatkan iman dan Taqwa bagi warga
dan menyenang; serta terwujudnya Prestasi Akademik dan Non Akademik; dan
65
6
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari. Secara lebih rinci tujuan
SMA Plus Tebar Ilmu Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat adalah sebagai
berikut :
perkembangan remaja.
4. Kondisi nyata, Kondisi Ideal serta Potensi dan Karakteristik SMA Plus
Tebar Ilmu
SMA Plus Tebar Ilmu adalah salah satu SMA swasta yang berada
menyusun KTSP yang mengacu pada standar isi dan standar kelulusan serta
SMA Plus Tebar Ilmu memiliki ciri khas yang berbeda dengan sekolah
swasta lainnya di kecamatan Ciparay. Ciri khas SMA Plus Tebar Ilmu adalah
sunda, BTQ dan pengembangan diri atau ekstrakulikuler seni musik modern dan
daerah, sehingga hal ini bisa menjadi salah satu sumber kearifan berprilaku dan
bermasyarakat. Berikut dibawah ini kondisi nyata dan kondisi ideal, diantaranya:
telah disusun BNSP, - Sesuai dengan standar isi. Sedangkan kondisi nyata: -
sesuai, diantaranya jam belajar untuk SMA 45 menit. Jumlah jam tatap untuk
efektif 34-38 minggu, jeda tengah semester, jeda akhir tahun, dan kegiatan
khusus sekolah.
Kondisi ideal: penentuan KKM melalui rapat dewan guru. Kelulusan 100%
Sedangkan kondisi nyata: Rata-rata KKM yang tercapai oleh setiap siswa
untuk setiap mata pelajaran minimal adalah 65 untuk kelas 10, 11 dan 12.
mendapat peringkat ke 2.
6
Sedangkan kondisi nyata: Masih ada pendidik dan tenaga berpendidikan yang
d. Standar Proses
sistem copy paste dari internet. Evaluasi sudah dilakukan namun belum
ditindak lanjuti.
e. Standar Penilaian
dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik komponen dan tingkat
f. Standar Pengelolaan
telah dibuat.
Berikut adalah hasil analisis SWOT satuan pendidikan SMA Plus Tebar
1) Ketenagakerjaan/Kepegawaian
Kualifikasi guru min D3 sebanyak 1 orang, S-1 sebanyak 25 orang dan S-2
diantaranya: Masih ada guru yang tidak sesuai antara mengajar dengan Ijazah
yang dimiliki, Masih banyak GTT, Masih terdapat satu guru yang belum
2) Kesiswaaan
ekonomi orang tua siswa, Prestasi belajar kurang, Perhatian terhadap kemajuan
ekskul. Dan ada ancaman Turunnya motivasi belajar siswadan Belum kompaknya
tindakan
3) Sarana Prasarana
kelas sehingga tidak bisa menampung seluruh pendaftar. Dan ada peluangnya
4) Lingkungan Sekolah
kendaraan, Berada dalam jaringan yang baikdi jalan raya. Selain itu ada
ancamannya yaitu Tidak menjadi skala prioritas pada keindahan, Belum dibuat
SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay berlokasi di Jalan Raya Laswi Km.02
insfrastuktur yang cukup memadai pada tahun 2020-2021 terdiri dari 12 kelas,
dimana tiap tingkatnya memiliki jumlah kelas yang tidak sama, yaitu kelas X
memiliki 4 kelas, kelas XI memiliki 4 kelas, dan kelas XII memiliki 4 kelas.
Berikut data siswa dan data ruangan yang diperoleh dari hasil penelitian
yang dilakukan:
Adapun mengenai data ruangan, baik itu data ruang belajar maupun data
B. Hasil Penelitian
Aprilia, S.Sos pada hari Rabu, 21 April 2021 pukul 10.00 WIB yaitu bentuk
bentuk kenakalan siswa di SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay sama seperti di sekolah
pada umumnya, yang paling dominan yaitu bolos sekolah, jarang masuk kelas,
kabur, lalu ada juga yang merokok di lingkungan sekolah, membawa obat-obatan
karena di SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay dominan nya adalah laki-laki. Ada juga
perkelahian antar kedua kelompok yang berbeda, kareghna masa remaja adalah
S.Sos pada tanggal 21 April 2021) dan mengacu pada pedoman wawancara,
7
mengatakan bahwa program bimbingan keagamaan yang ada di SMA Plus Tebar
oleh semua siswa dan merupakan kegiatan wajib yang harus di ikuti oleh
semua siswa-siswi SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay. Biasanya siswa ketika
mendengar adzan Dzuhur langsung keluar kelas dan segera mengambil air
wudhu dan segera mengisi saf barisan untuk shalat berjamaah. Hal ini juga
sudah dibiasakan dari mulai kelas X sehingga hal ini menjadi kebiasaan di
b. Kegiatan shalat Jum’at berjamaah bagi siswa laki-laki. Hal ini menjadi hal
yang wajib juga dan diagendakan oleh sekolah. Biasanya shalat jum’at
jumat, siswi perempuan juga selalu ada kegiatan dimana kegiatannya itu
d. Jum’at Religi, kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap
hari jum’at pagi dan merupakan program dari guru Agama. Dalam kegiatan
jum’at Religi ini siswa diajarkan bagaimana membaca ayat suci al-qur’an
dengan baik dan tajwid yang benar. Tidak hanya belajar ngaji dan tajwid saja
siswa/i juga belajar serta diberi penjelasan dan pemahaman tentang arti ayat
7
Al-Qur’an yang dibaca. Kegiatan Jum’at religi ini dilakukan dengan secara
masuk untuk mengikuti kegiatan jum’at religi ini. Kegiatan ini dilakukan
Qur’an sekaligus untuk menyaring siswa/i yang belum bisa membaca Al-
Qur’an.
dimulai, hal ini menjadi rutinitas sehari-hari bagi siswa/i SMA Plus Tebar
Ilmu Ciparay dimana sebelum memulai pelajaran dan sebelum guru memulai
surat pendek. Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua Kelas dan biasanya
daging kurban yang dilakukan setiap tahun yaitu pada saat Idul Fitri dan Idul
Adha. Petugasnya sendiri biasanya Guru dan dibantu oleh OSIS dan
membutuhkan. Selain pembagian zakat dan daging kurban, ada juga kegiatan
PHBI (Peringatan Hari Besar Islam) yaitu peringatan Isra’ Mi’raj dan Maulid
Nabi Muhammad SAW. dan kegiatan ini biasanya bekerja sama dengan
Rohis.
7
g. Pesantren Kilat, kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan Ramadhan selama dua
minggu. Dalam kegiatan ini siswa akan dibimbing dan diarahkan secara
hanya di baca dan tahu artinya tapi siswa juga diharapkan untuk paham
kegiatan dakwah atau ceramah yang dilakukan oleh para siswa dengan materi
yang berbeda-beda setiap harinya. Hal ini dilakukan untuk melatih mental
siswa agar mampu berbicara di depan umum, dan bisa memberikan manfaat
Tebar Ilmu Ciparay, ketika ada permasalahan pada siswa seperti perkelahian,
penanganannya sesuai dengan prosedur yang berlaku disana ialah mulai dari
pengawas harian kemudian pengawas harian menindak lanjuti ke wali kelas yang
bersangkutan. Setelah itu wali kelas menindak lanjuti kepada guru BK, setelah
Adapun upaya yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling dalam
mencegah kenakalan pada siswa di SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay ialah melalui:
a) Kegiatan Layanan
dilaksanakan secara insidental, karena disana jam kelas hanya tebatas untuk guru
BK yaitu satu minggu sekali dalam waktu 2 jam saja. Jadi layanan ini diberikan
kepada siswa yang memang dianggap perlu diberikan konseling kelompok dengan
sosialnya.
terhadap siswa yang pernah berperilaku agresif akibat pengaruh dari obat-obatan
memutarkan video yang berkaitan dengan dampak negatif dari perilaku yang
mereka lakukan.
SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay, karena dengan layanan konseling individual guru
ialah dengan layanan ini banyak permasalahan siswa yang berhasil di ungkap,
terutama masalah yang berkaitan dengan masalah yang dilatar belakangi oleh
7
broken home. Tidak sedikit siswa di SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay yang
pemahaman tentang makna kehidupan yang sebenarnya serta masa depan yang
lebih cerah.
mampu menyusun rencana dan mengambil keputusan yang tepat. Melalui layanan
masyarakat.
Layanan bimbingan kelompok ini diberikan di dalam kelas ketika ada kelas
kosong (guru pelajaran tersebut sedang dinas luar). Adapun materi yang
disampaikan ketika layanan bimbingan kelompok ialah tentang tata krama, cara
bergaul yang baik, cara bertutur kata yang baik, dan sebagainya.
ini juga disampaikan langsung ketika upacara dan melalui micro phone yang ada
di pengawas harian.
melalui kegiatan belajar. Isi yang disampaikan dalam layanan penguasaan konten
7
5) Layanan Informasi
keputusan untuk kepentingan siswa. Layanan ini tidak hanya ditujukan kepada
peserta didik, akan tetapi juga orang tua/wali sebagai orang yang mempunyai
keluarga.
mencegah kenakalan pada siswa di SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay yaitu dengan
a. Pendekatan personal/individu
b. Pendekatan kelompok
dalam mencegah kenakalan pada siswa di SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay yaitu
untuk mencegah kenakalan siswa di SMA Pus Tebar Ilmu Ciparay. Peneliti
dengan guru BK dan beberapa siswa kelas XI yang sudah dikategorikan khusus
penelitian. Dalam hal ini peneliti menganalisis data yang sudah diperoleh selama
8
“Kualifikasi pengajar BK harus bisa cakap, terbuka, dekat dengan siswa dan
mengganggap siswa itu seperti teman atau bahkan seperti anak sendiri sehingga
siswa tersebut menjadi tidak canggung, dan tidak takut untuk mengungkapkan
masalah yang sedang dihadapinya serta membuat siswa tersebut nyaman saat
berada di ruang BK”.
2. Kenakalan Siswa apa saja yang sering dilakukan remaja/siswa SMA Plus
“Kenakalan remaja yang sering saya dapatkan masih terbilang umum, seperti
tidak ada keterangan (alfa), bolos, dan pacaran, merokok dilingkungan sekolah,
membawa obat-obatan, karena di SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay dominan nya
adalah laki-laki. Dan alhamdulillah siswa-siswi dari kelas X, XI, dan XII selalu
berbaur tidak saling egois satu sama lain”.
“Dari latar belakang keluarga, siswa tersebut berasal dari keluarga broken home
itu yang merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan siswa ini bertindak
kenakalan juga karena mungkin kurangnya perhatianlg dari orang tua, kurang
kasih sayang makanya siswa bertindak yang tidak wajar dari anak-anak yang lain.
Dari ekonomi, keluarga dari beberapa siswa itu 50% menengah ke bawah
pekerjaannya ada yang menjadi buruh, pekerja pabrik dan ibu rumah tangga
sehingga orangtua siswa menyekolahkan anaknya ke sekolah yang biasa atau
masih terjangkau biayanya oleh mereka. Sedangkan mengenai sosialnya, antara
kampung satu dengan kampung yang lain tidak saling merendahkan”.
“Metode yang saat ini saya lakukan dalam bimbingan keagamaan yaitu dengan
cara Bimbingan Individual, dimana bimbingan ini dilakukan untuk masalah yang
memang masalahnya berada pada diri sendiri sehingga siswa/klien akan lebih
leluasa menceritakan segala permasalahannya hanya kepada beliau, selain itu ada
juga metode yang digunakan yaitu Bimbingan Kelompok dimana bimbingan ini
dapat dilaku’akan ketika siswa/klien mengalami kesulitan beradaptasi atau
bersosialisai dengan baik sehingga dengan adanya bimbingan kelompok ini klien
akan merasa banyak teman atau orang yang membantunya dalam menyelesaikan
masalah tanpa harus menunjukkan pada orang bahwa klien/siswa tersebut
bermasalah”.
“Hasil yang ingin dicapai dalam bimbingan kegamaan disini yaitu agar siswa
dapat meningkatkan pengetahuan untuk mengembangan dirinya sejalan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian yang dijiwai oleh ajaran Islam dan
tidak menyalahgunakan teknologi yang sudah ada. Serta mengarahkan siswa
untuk kearah yang lebih baik sehingga siswa terhindar dari perbuatan yang
negatif. Tapi, hasil yang dicapai setelah diadakannya dari program bimbingan
keagamaan ini benar-benar sangat berguna untuk mengarahkan siswa agar dapat
memilih pergaulan yang dapat memberikan manfaat dan yang dapat
menjerumuskan dirinya kepada hal yang merusak dirinya sendiri. Dan dengan
adanya bimbingan ini dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah, tidak
ragu untuk mengutarakan masalah yang sedang dihadapi dan dapat membantu
meringankan tugas wali kelas”.
bimbingan keagamaan yang dilakukan oleh guru bk ini mereka merasakan adanya
perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Pada dasarnya mereka mengatakan bahwa
bimbingan keagamaan itu perlu dilakukan kepada siswa agar kita merasa dekat
kepada Allah SWT, sehingga sedapat mungkin tidak melakukan segala sesuatu
8
yang dilarang, baik oleh Allah SWT maupun aturan yang ada di sekolah ataupun
di lingkungan masyarakat.
merasa takut, tetapi setelah mengikuti setiap arahan dan bimbingan yang
mengaku bahwa hatinya tenang, perasaan dan pikiran mereka merasa plong dan
bebas dari segala permasalahan yang selama ini mereka rasakan. Hal ini terbukti
dengan hasil wawancara yang dilakukan (wawancara dilakukan melalui video call
grup terhadap 3 orang siswa yang bermasalah dan telah mengalami perubahan,
“Iya ka, saya merasakan perubahan ke arah yang lebih baik dari yang biasanya
suka bolos sekolah dan tidak menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh
sekolah, peringkat selalu terakhir, setelah dilakukannya arahan dan bimbingan
dari Ibu Yasmin saya merasakan banyak perubahan di diri saya, dan menurut saya
dengan di adakannya bimbingan seperti yang dilakukan oleh Ibu Yasmin ini
benar-benar membantu saya dan teman-teman yang lain juga dan membawa ke
hal-hal yang lebih positif, karena saya juga meraskannya dari yang tadinya tidak
tenang hati dan gelisah, setelah dilakukan bimbingan tersebut saya menjadi
tenang dan tidak gelisah lagi, dan merasa lebih dekat saja dengan Allah SWT”
bahwa dia termasuk siswa yang pernah melakukan kenakalan siswa di sekolah,
mengubah dirinya walaupun tidak secepat yang diharapkan guru tetapi dirinya
sudah mengikuti arahan dan bimbingan dari guru bk dengan baik. Hal ini
peningkatan dari sebelumnya, yang tadinya hanya biasa-biasa saja atau bahkan
menurun dibawah teman-teman yang lain, sekarang dia sudah ada peningkatan
“Dari bimbingan keagamaan yang dilakukan oleh Ibu Yasmin terhadap saya dan
teman-teman yang lain, saya merasa bahwa perbutan saya sebelum diberi arahan
dan bimbingan dari Ibu Yasmin jauh berbeda dengan setelah diberikannya arahan
dan bimbingan tersebut. Karena mungkin waktu itu pikiran saya belum terbuka
bahwa perbuatan kenakalan tersebut bersifat negatif dan saya akan tidak mau
mengulanginya lagi karena merugikan diri saya sendiri. Dan Ibu Yasmin selalu
memberikan bimbingn ke hal-hal yang lebih positif”.
berikan arahan dan bimbingan dari ibu Yasmin, dia sendiri merasakan ada hal
yang berubah pada dirinya yaitu lebih ke arah yang lebih positif dan mengaku
“Bimbingan Keagamaan yang dilakukan oleh Ibu Yasmin ataupun pihak sekolah
menurut saya itu sangat berguna dan bermanfaat bagi siswa-siswi di sekolah ini,
karena saya termasuk salah satu siswa yang sering dipanggil oleh guru bk, karena
mungkin waktu itu saya pernah merokok di lingkungan sekolah dan ketahuan oleh
satpam lalu dipanggil lah ke ruang bk, setelah dipanggil ke ruang bk saya diberi
bimbingan langsung oleh ibu Yasmin tentang bagaimana berperilaku yang
sepantasnya. Ibu Yasmin memberikan arahan dan bimbingan untuk saya lebih
menuruti aturan yang ada sekolah, dan berperilaku baik agar tidak merugikan diri
saya sendiri karena jika orang tua saya tau mungkin perbuatan saya akan lebih
menyakiti hati orang tua saya sendiri, dan saya sangat menyesal telah melakukan
perbuatan tersebut dan tidak mau mengulanginya lagi”.
berguna untuk siswa/i lainnya. Dimana jika seorang siswa harus berperilaku yang
Bila dilihat dari hasil wawancara diatas, maka bimbingan keagamaan ini
sudah dapat dikatakan berhasil karena siswa yang sudah dikatakan berhasil
dilakukan sejauh ini mereka rasakan yaitu adanya ketenangan batin setelah
diberikan bimbingan dan arahan, beban menjadi berkurang, selain itu juga
bimbingan dilakukan pada kondisi dan situasi yang nyaman sehingga sangat
mereka benar-benar benci dan tidak ingin mengulangi kenakalan itu lagi,
kebencian mereka karena mereka sudah menyadari sendiri bahwa kenakalan yang
mereka perbuat nantinya akan merugikan dan menyakiti banyak orang, seperti
C. Pembahasan
Plus Tebar Ilmu dengan teori menurut Sofyan S Willis (2017:127) dalam buku
Dalam menangani kenakalan yang dilakukan oleh siswa ini, di SMA Plus
Tebar Ilmu Ciparay ini menggunakan tiga macam tindakan, yaitu tindakan
8
preventif, repretif dan kuratif. Karena tindakan tersebut dianggap cukup efektif
1. Tindakan Preventif
siswa dilatih untuk sholat sunnah dhuha serta mendengarkan ceramah yang
mengambangkan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dalam
setiap ucapan dan tindakan yang dilakukan oleh siswa. Solusi ini digunakan untuk
siswa agar dapat menyakurkan bakat dan minatnya secara positif terhadap setiap
kegiatan yang diadakan di SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay. Sehingga dapat
bimbingan konseling
siswa kelas, dari kelas VII sampai IX dalam waktu yang berbeda-beda, materinya
8
diantaranya bahaya narkoba, bahaya miras, pergaulan yang sehat, cara belajar
yang baik dan sebagainya. Dan pelaksanaan penyuluhan ini diberikan seminggu
koramil, kesehatan).
2. Tindakan Represif
siswa tidak mengganggu dan membuat kegaduhan di dalam kelas dan jika
pelajaran.
pelanggaran, memanggil orang tua murid atau wali murid untuk diamati
tersebut serta agar diketahui juga perbuatan murid tersebut agar oleh orang
tuanya.
c. Membolos. Tindakan represif bagi siswa yang membolos tiga hari berturut-
turut tanpa keterangan adalah dengan melakukan home visit kerumah siswa
3. Tindakan Kuratif
terjadi pelanggaran.
sekolah.
e. Menjaga agar hubungan anatar siswa dengan siswa dan siswa dengan
terjadi pelanggaran
sekolah
e. Menjaga agar hubungan antara siswa dengan siswa, dan siswa dengan
sangat baik dan sangat terinci bahwa yang sudah tertera di dalam teori proses
dengan masalah yang terjadi pada siswanya, karena tidak akan mungkin
secara umum yaitu untuk membantu individu dapat meningkatkan Iman, Islam,
dan Ikhsan serta mewujudkan ketaatan dalam beribah dengan mematuhi segala
yang baik, atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga
tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.
keagamaan untuk mencegah kenakalan siswa ini sudah cukup bagus dan sesuai
dengan teori-teori diatas mempunyai masalah kenakalan siswa ini sudah berubah
ke arah yang lebih baik dan banyak perubahan yang meningkat dalam dirinya.
BAB IV
A. Kesimpulan
untuk mencegah kenakalan pada siswa, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Bimbingan keagamaan di SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay bila dilihat dari
upaya preventif, kuratif dan bahkan pembinaan atau khusus. Dalam upaya
duha. Upaya kuratif yaitu upaya yang dilakukan untuk mencegah kenakalan
siswa yang terjadi, upaya kuratif ini berupa bimbingan keagamaan yang
siswa untuk ikut Jum’at Religi, Pesantren Kilat, shalat Dzuhur berjamaah,
atau ikut kegiatan-kegiatan lain yang lebih berguna dan bermanfaat bagi
siswa.
91
9
konseling dalam mencegah kenakalan pada siswa di SMA Plus Tebar Ilmu
Ciparay. Upaya yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling dalam
mencegah kenakalan pada siswa yaitu melalui: (a) kegiatan layanan yang
(3) layanan bimbingan kelompok; (4) layanan penguasaan konten; dan (5)
Plus Tebar Ilmu Ciparay ini dapat terbukti yaitu bahwa di dalam bimbingan
Ilmu Ciparay.
9
B. Saran
dapat memberi saran kepada pihak SMA Plus Tebar Ilmu Ciparay 98agar lebih
1. Lingkungan keluarga merupakan tempat pertama kali yang ditiru oleh anak
dan dapat mempelajari hal-hal tertentu. Oleh sebab itu, sebaiknya lingkungan
keluarganya dan lebih tegas kepada anak agar tidak melanggar tata tertib
2. Bagi guru BK diharapkan dapat lebih meningkatkan tata tertib yang lebih
ketat dan tegas kepada siswa, agar menambah kesadaran siswa pentingnya
kearah yang salah. Dan kerjasama antara para staff guru harus lebih
ditingkatkan, sehingga tidak hanya satu atau dua guru saja yang dapat
merupakan terjadinya siswa bolos, pacaran, merokok dan pulang saat KBM
merokok dan pulang saat KBM masih berlangsung di SMA Plus Tebar Ilmu
Ciparay.
DAFTAR PUSTAKA
Aep, K. (2011). Panduan Baca, Tulis dan Hafal Al-Qur'an dan Hadits Ke-BPI-an.
Mimbar Pustaka.
Press.
Aksara.
95
96
LAMPIRAN-LAMPIRAN
9
1. Dokumentasi Kegiatan
2. SK Skripsi
10
5. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
6. Ada berapa jumlah siswa dan kelas yang ada di SMA Plus Tebar Ilmu
Ciparay?
1. Layanan Bimbingan Keagamaan apa saja yang Ibu berikan kepada siswa?
uang berkaitan dengan kehidupan keagamaan siswa, jika ada seperti apa?
3. Apa yang ibu lakukan ketika ada siswa yang melakukan tindakan
kenakalan siswa?
4. Bagaimana upaya yang dilakukan dilakukan oleh Ibu atau Pihak sekolah
kenakalan siswa?
10
5. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Ibu atau Pihak Sekolah melalui
6. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Ibu atau Pihak sekolah melalui
terulang kembali?
7. Apa saja bentuk kenakalan siswa yang terjadi di SMA Plus Tebar Ilmu
Ciparay?
8. Faktor apa saja yang menjadi penyebab kenakalan pada siswa tersebut?
9. Sanksi atau hukuman apa yang dilakukan dalam menghadapi siswa yang
10. Metode apa yang dilakukan oleh Ibu saat pelaksanaannya bimbingan
11. Media apa yang dilakukan oleh Ibu saat pelaksanaannya bimbingan
12. Materi apa yang diberikan oleh Ibu saat pelaksanaannya bimbingan
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Kelas :
Media :
10
2. Kenakalan apa yang kamu atau temanmu lakukan sehingga dipanggil guru
BK?