SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Pendidikan Agama Islam
JEKLIN
NIM. 201172286
viii
MOTTO
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita. Serta Shalawat dan salam untuk junjungan Nabi Muhammad SAW
dengan berkat dan izinnya penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas
ini yang berjudul “Implementasi Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist di MTs Tarbiyah
Islamiyah Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi”.
Penelitian Tindakan Kelas ini disusun maksud untuk melengkapi salah satu
persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam ilmu
Pendidikan Guru Madrasah Tsanawiyah pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat terwujud berkat bantuan dan
jasa dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, MA, Ph.D, selaku Rektor UIN i Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadlillah, M.Pd, selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Risnita, M,Pd, Najmul Hayat, M.Pd,I dan Dr. Yusria, M.Ag,
masing-masing sebagai wakil dekan I,II dan III Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. H. Kasful Anwar, M.Ag dan Bapak Yudi Kurniawan M.Pd,
selaku dosen pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak
membantu dan memberikan arahan serta masukan dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah rela
mengorbankan waktu, tenaga dan pemikirannya untuk setia mendidik dan
membimbing kami dari semester 1 hingga menjadi sarjana dan para
karyawan dan staf yang berada di ruang lingkungan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
x
xi
ABSTRAK
Nama : Jeklin
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Implementasi Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist di MTs Tarbiyah
Islamiyah Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi.
Skripsi ini membahas tentang Penerapan Metode Demontrasi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an
Hadist di MTs Tarbiyah Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini
merupakan penelitian PTK atau penelitian tindakan. Masalah yang diteliti
mencakup 1). Bagaimana Penerapan Metode Demonstrasi Dalam meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist di MTs
Tarbiyah Kedemangan? 2). Apakah melalui Metode Demonstrasi dapat
meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada mata pelajaran Al-Qur’an
Hadist di MTs Tarbiyah Kedemangan? 3). Apa saja Kendala guru dalam
meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada mata pelajaran Al-Qur’an
Hadist di MTs Tarbiyah Kedemangan?. Permasalahan tersebut dibahas melalui
studi PTK yang dilaksanakan di MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemnagan Adapun
datanya diperoleh dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Adapun hasil penelitian penerapan metode Demonstrasi dalam meningkatkan
hasil belajar Al-Qur’an Hadist bacaan Al-Qur’an menunjukan adanya peningkatan
hasil belajar dalam penerapan metode Demonstrasi teknik Demonstrasi ini yakni:
“Guru memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, kejadian,
aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi
yang sedang disajikan”.
Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
xii
DAFTAR ISI
xiii
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN.............................. 47
A.Gambaran Umum Sekolah Madrasah................................................. 47
1. Sejarah Sekolah ................................................................................ 47
2. Profil Sekolah Madrasah .................................................................. 48
3. Visi, Misi, dan Strategi Penelitian ................................................... 49
4. Fungsi dan Tugas Sekolah ............................................................... 50
5. Kepala Tata Usaha ........................................................................... 51
6. Keadaan Sekolah`............................................................................. 51
7. Sarana dan Prasarana........................................................................ 52
8. Struktur Organisasi .......................................................................... 53
9. Kurikulum Sekolah Madrasah.......................................................... 53
B. TEMUAN PENELITIAN .....................................................................
a.Hasil Wawancara ................................................................................57
b. Data Pra Siklus ..................................................................................61
C. DESKRIPSI DATA ...............................................................................
1.Pelaksanaan Penelitian Siklus I ......................................................... 64
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II ...................................................... 73
3. Pelaksanaan Penelitian Siklus III ..................................................... 83
D. ANALISIS DATA ..................................................................................91
E. INTERPRESTASI HASIL ANALISIS DATA ...................................92
F. PEMBAHASAN .....................................................................................98
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
11
2
ۡؕ انَ َماَلَماََيَ اعلَما ِ ىَ َعلَّ ََمَبِ االقَلَ َِم َعلَّ ََمَ ا
ََ اۡل ان َس َالَّ ِذ ا
kita butuhkan tentulah bukan sekedar teori melainkan praktek, begitu halnya
bahwa pendidikan yang kita pelajari juga bukanlah hanya pendidikan umum
saja melainkan pendidikan agama yang akan sangat baik jika kita tanamkan
sejak dini, dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menghasilkan
generasi yang berpendidikan, berakhlak dan berkarakter tentunya. Salah satu
panduan memperkuat karakter adalah dengan menyediakan pendidikan agama
Islam. Indonesia membutuhkan ajaran Islam pendidikan agama dalam setiap
jenis dan tingkat Pendidikan.
Strategi pembelajaran yaitu strategi yang digunakan dalam pembelajaran,
seperti diskusi, pengamatan dan Tanya jawab, serta kegiatan lain yang dapat
mendorong pembentukkan kompetensi peserta didik. Dalam pembelajaran,
tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar
menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. (Karismanto,
2003:8).
Proses pembelajaran yang dilakukan Penggunaan metode juga
memberikan pengaruh dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini peneliti
menggunakan atau menerapkan Metode Demonstrasi untuk meningkatkan
minat dan hasil belajar siswa. Metode demonstrasi adalah cara penyajian
pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses,
situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun
tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode
demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan
secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna.
Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan
selama pelajaran berlangsung (Syaiful Bahri Djamarah, 2014:90). Walaupun
dalam proses Demonstrasi siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi
Demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkrit. Hal ini karena
setelah guru mendemonstrasikan, siswa diberi kesempatan melakukan latihan
keterampilan seperti yang telah diperagakan oleh guru.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mereka
menerima pengalaman belajar dalam proses pembelajaran. Prestasi belajar
4
B. Identifikasi Masalah
pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru dan yang akhirnya akan
memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar siswa.
C. Fokus Penelitian
D. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Metode Pembelajaran Demonstrasi
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti metode
digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.
Metode pembelajaran secara harfiah berarti “cara” dalam pemaknaan
yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang
dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Kata mengajar sendiri berarti
memberi pelajaran. (Istarani, 2012:01).
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsugnya pelajaran. Jika suatu
metode pembelajaran tepat digunakan maka hasil belajar pun akan lebih
maksimal (Nana Sudjana, 2013:76).
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dipahami tentang metode
pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan
dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Metode pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk
menyampaikan materi saja tetapi juga mempunyai tugas untuk mengelola
kegiatan pembelajaran yang menciptakan interaksi satu arah, dua arah,
atau banyak arah sehingga siswa dapat belajar dengan baik untuk
mencapai tujuan belajar secara tepat.
Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar
dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologi cenderung lebih
dominan pada siswa. Sementara mengajar secara instruksional dilakukan
oleh guru. Jadi istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan
mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah penyederhanaan dari
10
11
kata belajar dan mengajar (BM), proses belajar mengajar, (PMB), atau
kegiatan belajar mengajar (KBM). Jadi dapat ditarik kesimpulan
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajarn merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu
dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan
sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan
baik. (Muhammad Fathurrohman, 2015:16)
Pada proses pembelajaran dalam pendidikan untuk menyampaikan
materi yang akan diberikan oleh pengajar kepada peserta didik di butuhkan
cara yang tepat agar penyampaian materi dapat maksimal diserap peserta
didik, Cara tersebut dikenal dengan istilah metode, tahap atau pendekatan.
Teknik pembelajaran seringkali disamakan dengan metode pembelajaran.
Menurut Hamza B. Uno dan Nurdin Mohmad metode pembelajaran adalah
cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berisi tahapan atau
prosedur pembelajaran (Hamza & Uno, 2011: 02)
Proses pembelajaran ditandai denan adanya interaksi edukatif yang
terjadi, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan. Interaksi ini berakhir dari
pihak pendidik dan kegiatan belajar secara sistematis melalui tahap
rancangan, pelaksanaan dan evaluasi.
Seorang guru harus biasa memberikan contoh yang baik kepada
murid-muridnya, karena murid itu sadar atau tidak sadar akan mengikuti
apa yang dilakukan oleh guru. Karena pada hakikatnya manusia banyak
belajar dengan cara meniru. Dari kecil ia sudah meniru kebiasaan atau
tingkah laku orang tua dan saudara-saudaranya.
Misalnya, ia mulai belajar bahasa dengan berusaha meniru kata-kata
yang diucapkan saudaranya berulang-ulang kali dihadapannya.
Begitu juga dalam hal berjalan ia berusaha meniru cara mengakkan
tubuh dan menggerakkan kedua kaki yang dilakukan orang tua dan
12
ْ َب هك هم
ََٱلعهسْ َر ِ َو ََلَي ِهري هد ْ َب هَك هم
َ َٱليهسْ َر َ ي ِهري هد
ِ َٱّلل ه
Artinya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu”
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, metode Demonstrasi
merupakan salah satu metode yang menuntut siswa untuk bekerjasama dan
dapat meningkatkan rasa tanggung jawab atas apa yang dipelajari dengan
cara yang menyenangkan.
2. Hasil Belajar
Sebelum penulis memaparkan pengertian hasil belajar, penulis akan
menguraikan terlebih dahulu definisi belajar menurut para ahli diantaranya
sebagai berikut:
a. Menurut Pieget berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan
dan perkembangan struktur kognitif sebagai akibat dari proses
adaptasi terhadap perubahan lingkungan (Pudyo,2018:20).
b. Menurut W.S Winkel (2002) yang ada di dalam (Ahmad Susanto,
2013:4) belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam
interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan,
dan nilai sikap yang bersifat relative konstan dan berkelas.
c. Menurut Nana Syaodih berpendapat bahwa belajar merupakan suatu
proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu
perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi
terampil melakukan sesuatu. Kegiatan mengajar tidak dapat
dilepaskan dari belajar, sebab keduanya merupakan dua sisi dari
sebuah mata uang. Mengajar merupakan suatu upaya yang dilakukan
guru agar siswa belajar. (Nana Syaodih, 2015:17).
d. Menurut Wasty Sumanto berpendapat bahwa belajar merupakan
proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar,
manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga
tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup
manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Belajar itu bukan sekedar
pengamalam. Belajar adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil.
Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integrative dengan
20
komponen ini tidak dapat dipisahkan dari komponen lainnya, dengan kata
lain, baik metode maupun media pelajaran bukanlah komponen yang
berdiri sendiri yang terlepas dari komponen lainnya. Metode dan media
pembelajaran memiliki kedudukan yang sama dengan komponen-
komponen pembentukan system pembelajaran (Husniyatus Salamah,
2017:37).
Menurut Azwar, menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil yang
dicapai oleh siswa dalam belajar. (Azwar, 2012: 13) Menurut kamus besar
bahasa Indonesia (KBBI) hasil belajar adalah hasil pelajaran yang
diperoleh dari kegiatan belajar disekolah yang bersifat kognitif dan
biasanya ditenntukan melalui pengukiran dan nilai. Menurut Wahid Murni,
menjelaskan bahwa seseorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar
jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan-
perubahan tersebut diantaranya dari segi berfikirnya, keterampilannya,
atau sikap terhadap obyek. (Wahid Murni dkk, 2010: 18)
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan
untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satu tujuan yang diharapkan dengan
adanya pendidikan yaitu perubahan dari dalam peserta didik, perubahan
baik dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan maupun tingkah laku
dari peserta didik. Keberhasilan proses pembelajaran dapat diukur dengan
adanya belajar siswa. Hasil belajar siswa menunjukkan keberhasilan dari
kegiatan belajar mengajar disekolah melalui kompetensi yang sudah
dikuasi siswa. Menurut Nana Sudjana, bahwa hasl belajar pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku yang dalam pengertian luas mencakup
bidang kognitif, efektif, dan psikomotorik. Lebih lanjut lagi dijelaskan
bahwa proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam
mencapai tujuan pengejaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
(Nana Sudjana, 2013: 22)
Dalam seluruh proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya
22
B. Studi Relevan
Untuk mempermudah dalam penyusunan skripsi maka peneliti
mendeskripsi beberapa karya yang direlevansinya dengan judul skripsi antara
lain:
30
1. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Fitri Chairuna (2010) yang berjudul
“ penerapan metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
siswa Pada Mata Pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri 15 kota Bengkulu”
hasil penelitian tersebut meningkatnya prestasi belajar siswa kelas IV SD
Negeri 15 Bengkulu yang ditunjukkan dari hasil nilai rata-rata dan
ketuntasan belajar secara klasikal yaitu dengan rata-rata siklus I sebesar
6,85 dan meningkat pada siklus II sebesa 8,0 sedangkan prestase
ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I sebesar 60,46%
mengalami peningkatan pada proses pembelajaran pada siklus II yaitu
sebesar 90,69%.
2. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Feri Firmansyah (2018) yang
berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi yang Berbasis Media Lucu
Bergambar dalam Pembelajaran Menulis Teks Anekdot Pada Siswa kelas
X SMK Bandung Utara Cibaduyut” Metode penelitian ini dipilih karena
bertujuan untuk menguji efektivitas metode Demonstrasi dan media cerita
lucu bergambar terhadap kemampuan menulis siswa dalam pembelajarn
menulis teks Anekdot. Temuan penelitian adanya peningkatan menulis
teks Anekdot siswa yang awal nya nilai pretestnya 69,52 pada saat postest
meningkat menjadi 78,32. Rata-rata nilai (mean), uji normalitas data
Kolmogorov-Smirnov yang menyebutkan bahwa skor test berdistribusi
normal karena nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka H1 diterima.
3. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Ota Mulyono (2017) yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Kognitif siswa Biologi SMP Melalui Metode
Demonstrasi Pada Siswa Kelas VIII SMP N 03 Julung” Metode ini dipilih
karena bertujuan untuk menguji efektivitas metode Demonstrasi untuk
meningkatkan Kognitif siswa berupa soal ganda. Hasil analisis
menunjukkan bahwa pada siklus I diperoleh 16 siswa tuntas dengan nilai
rata-rata 58,15 dan ketuntasan klasikal 60,33% selanjutnya pada siklus II
siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa dengan nilai rata-rata 75,19 dan
ketuntasan klasikal sebesar 92,30% siswa masuk kategori baik hasil
31
C. Kerangka Berfikir
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
dalam proses pembelajaran, belajar berkaitan dengan proses pemahaman
peserta didik terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru untuk
memperoleh hasil yang terbaik bagi peserta didik.
Pemahaman materi yang disampaikan oleh guru pada peserta didik
merupakan sasaran pembelajaran, dan merupakan salah satu syarat
mengetahui keberhasilan dalam meningkatkan hasil belajar. Mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits pada kelas VII MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan
kecamatan Jaluko kabupaten Muaro Jambi pada mata pelajaran Al-Qur’an
hadits belum mampu menguasi materi karena banyak kekurangan yang masih
ada, diantaranya: takut dengan mata pelajaran, banyak anak yang masih
menyepelekan materi, malu untuk maju atau bertanya pada guru, dan masih
banyak yang lainnya. Untuk mencapai nilai rata-rata yang masih kurang dari
ketentuan ketuntasan minimal, maka guru lebih sering mengadakan tanyya
jawab, tugas, dan latihan. Selain itu penggunaan metode Demontrasi
digunakan pada semua pelajaran disesuaikan dengan topik dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, dapat membentu ingatan yang kuat dan
keterampilan dalam berbuat, menghindarkan kesalahan dalam mengambil
suatu kesimpulan.
D. Hipotesis Tindakan
Dari beberapa teori yang mendukung dan kerangka berfikir diatas,
penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan sementara (hipotesis) bahwa
dengan penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits akakn meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A MTs Islamiyah
Kedemangan kecamatan Jaluko kabupaten Muaro Jambi.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk
pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan menerapkan
pembelajaran Al-Qur’an Hadits, maka dengan demikian data yang akan
dikumpulkan dalam penelitian yang bersifat deskriptif yaitu mengenai uraian-
uraian kegiatan pembelajaran siswa dan penelitian ini menggunakan
pendekatan dengan jenis penelitian tindakan kelas.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom
Action Research) karena penelitian ini bertindak secara langsung dalam
penelitian, mulai dari awal sampai akhir tindakan. Menurut Suharsimi
Arikunto bahwa PTK merupakan paparan gabungan definisi dari tiga kata
“penelitian tindakan kelas”. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu
obyek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang
berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas di berbagai bidang.
(Arikunto, 20019: 32).
Dengan demikian tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru
bersama peserta didik, atau oleh peserta didik dibawah bimbingan dan arahan
guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini didesain model dari
Kemmis & Mc. Taggart yang perangkatnya terdiri atas empat komponen,
yaitu planning (perencanaan), acting (tindakan), observing (pengamatan), dan
reflecting (refleksi). (Iskandar, 2011: 28).
Sedangkan menurut Supardi dalam Penelitian Tindakan Kelas dilakukan
sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan. (Supardi,
2012: 17). Informasi dari siklus yang terdahulu sangat menentukan bentuk
siklus berikutnya. Maka dari itu siklus yang kedua dan ketiga tidak dapat
32
33
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian kelas VII terdiri dari 25 orang siswa-siswi. Sumber
siswa dari data MTs Tarbiyah Islamiyah tahun ajaran 2010/2021.
c. Tahap Pengamatan
Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas
dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir siswa
37
siklus I hanya saja guru lebih memberi rangsangan kepada siswa agar
dapat menegeluarkan pendapat.
b. Pelaksanaan Tindakan
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi tentunya berdasarkan pembelajaran hasil refleksi siklus I.
disetiap pembelajaran diusahakan guru membawa media.
c. Tahap Pengamatan
Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas
dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir siswa
maupun kepada hasil belajar siswa beserta segala peristiwa yang
melingkupinya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara
bersamaan juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang
terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaraan berlangsung.
Obsevasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, hasil belajar
siswa, serta untuk mengetahui kendala – kendala yang dihadapi dalam
mengimplementasikan pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun
pengamatan dalam penelitian ini mencakup:
1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran
2) Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah
3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran
4) Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan
gagasan ataupun ide terhadap materi pelajaran
5) Aktivitas siswa dalam berinteraksi antar sesame
6) Obsever mengamati aktivitas guru daalm meyampaikan materi
dengan menggunakan metode demonstrasi
d. Refleksi
Refleksi adalah sarana untuk melakukan pengkajian kembali
tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah
39
Me=
Keterangan:
Me = Rata-Rata
KB=
Keterangan:
KB= Ketuntasan Belajar
T = Jumlah Siswa Yang Memenuhi KKM
Tt = Jumlah Siswa Yang Mengikuti Tes
45
60 < Mx ≤ 80 Tinggi
40 < Mx ≤ 60 Sedang
20 < Mx ≤ 40 Rendah
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
2020-2021
Novemb Desemb Januari Pebruari Maret April
No Kegiatan
er er
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan x
proposal
2 Konsultasi x X
dengan dosen
pembimbing
3 Seminar X
proposal
4 Konsultasi X
dengan dosen
pembimbing
5 Izin riset X
6 Riset x
7 Penulisan X
konsep skripsi
8 Konsultasi X
kepada dosen
pembimbing
9 Penggandaan x
skripsi
10 Munaqasah dan x
perbaikan
11 Penggandaan x
skripsidan
penyampaian
skripsi kepada
tim Penguji dan
Fakultas
Catatan. Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah
47
BAB IV
TEMUAN, DESKRIPSI DATA, HASIL, DAN PEMBAHASAN
47
7
48
dibuka tahun 2002 yang semula masih satu atap dengan Madrasah Ibtidaiyah
Tarbiyah Islamiyah Kedemangan dan pada tahun 2007 pindah kegedung
MTS yang baru, yang memiliki 3 kelas. Asal mula gedung Madrasah
Tsanawiyah ini adalah pembuatan pasar tetapi karena tidak dipergunakan
sehingga untuk Madrasah Tsanawiyah.
Tujuan didirikannya Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah tersebut,
agar anak-anak yang belajar dimadrasah ibtidaiyah desa ini maupun di
sekitarnya, setelah tamat akan melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah
tersebut. Mengingat di desa kedemangan belum ada sekolah lanjutan maka
dari itu tanggal 15 Juli 2002 dibukalah pendaftaran siswa baru Madrasah
Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah, angkatan I. Selanjutnya nama-nama yang
pernah menjadi kepala sekolah di Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah
antara lain:
a. Alm Bapak Syamsuddin, Bsc, S.Pd.I sejak tahun 2002 s.d 2005
b. Bapak M. Junaid, S. Ag sejak tahun 2005 s.d 2008
c. Bapak Mochammad Chailani, S.Pd.I sejak tahun 2008 s.d sekarang
Dalam perjalanannya di Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah
menata diri dan mengejar prestasi dalam keadaan intra maupun
ekstrakurikuler. Madrasah Tarbiyah Islamiyah banyak mendukung
juara/prestasi. Pada tanggal 1 februari 2007 Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah
Islamiyah pindah ke gedung baru yang ini dibangun oleh swadaya masyarakat
sebelumnya. Perpustakaan yang ada di Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah
Islamiyah baru dibangun saat pindah ke gedung baru dengan membagi ruang
guru menjadi dua yaitu untuk guru dan perpustakaan posisinya yang berada di
kelas VIII A.
Satker :-
Tahun Berdiri : 15 Mei 2002
Status Akreditasi : B (72)
NPWP : 03. 175. 838.6. 331. 000
Nama Bank : Tabungan Mandiri Unit Sengeti
Nomor Rekening : 110-00-0743835-8
Nama Rekening : Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah
Alamat Bank : Sengeti cabang Muaro Bulian, Batang Hari
penandatanganan Rekening
Nama Kepala : Mochammad Chailani, S.Pd.I
Bendahara : Huzaima, S.Pd.I
Alamat Madrasah : Jalan Lintas Pariwisata, Candi Muaro Jambi
Rt Desa : Kedemangan
Alamat Web :-
Alamat Email : Madrasah Tsanawiyahtsantaris
Desa Kedemangan
Kecamatan : Jaluko
Kabupaten : Muaro Jambi
Kode Pos : 36363
Provinsi : Jambi
Telp : 081366082536
c. Strategi Sekolah
1. Menciptakan dan meningkatan bidang layanan mutu yang
menyangkut kepentingan proses persiapan, proses penyelenggaraan
dan hasil prestasi pendidikan bagi kepentingan siswa dan
stakeholders.
2. Menciptakan dan melaksanakan bidang pengelolaan dan pelayanan
kepada siswa (rasa aman, penghargaan, pengakuan dan aktualisasi
diri).
3. Optimalisasi potensi sarana dan prasarana sekolah yang mencukup
geudng, lahan media pembelajaran.
4. Merumuskan dan menyusun perencanaan strategis dan tahunan
guna mengimplementasikan program-program operasional sekolah
yang didukung oleh sumber anggaran yang sesuai.
6. Keadaan Sekolah
Melihat perkembangan secara keseluruhan bahwa siswa Madrasah
Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah Kedemangan telah mampu memenuhi
tuntutan pembangunan nasional khususnya dibidang kependidikan siswa
adalah anak didik yang menjadi sarana pendidikan, atau yang dididik,
diajar, diarahkan, baik dari segi ilmu pengetahuan, keterampilan serta
moral dan budi yang luhur.
52
VII VIII IX
Mata Pelajaran
54
1 Al-Qur’an Hadist 4 3 3
2 Pendidikan 3 3 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 3
4 Bahasa Inggris 4 4 4
5 Matematika 5 5 4
8 Mulok 3 3 3
9 Pendidikan Jasmani, 3 2 2
Olahraga dan Kesehatan
10 SKI 2 3 2
11 Aqidah Akhlak 3 4 4
12 Prakarya 3 3 2
13 Biologi 2 2 2
14 Bahasa Arab 3 4 4
Jumlah 46 46 42
Table 4.2
Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang
pendidikan (keahlian tahun 2020/2021)
1 Al-Qur’an - - 5 - - - - - 5
Hadist
2 Matematika - - 5 - - - - - 5
3 B.Indonesia - - 7 - - - - - 7
4 B.Inggris - - 5 - - - - - 5
5 IPS - - 4 - - - - - 4
6 Penjas - - 4 2 - - - - 6
7 PKN - - 3 - - - - - 3
8 Seni Budaya - - 2 - - - - - 2
9 PKN - - 2 - - - - - 2
10 Biologi - - 2 - - - - - 2
11 BK - - 3 1 - - - - 4
12 Prakarya - - 1 - - - - - 1
13 Mulok - - 1 - - - - - 1
14 Aqidah - - 2 2 - - - - 4
56
Akhlah
Jumlah 46 5 51
Tabel 4.3
Tenaga Kependidikan tahun 2020/2021
No Jumlah tenaga
pendukung
Tenaga Jumlah Tenaga Pendukung dan
berdasarkan status dan
Pendukung Kualifikasi Pendidikannya
jenis kelamin Jumlah
LK PR LK PR
1 Tata Usaha - 6 - - - 2 1 2 1 4 8
2 Perpustakaan - - - - - 2 - - - 2 2
3 Laboratorium - - - - - - - - - - -
IPA
4 Teknisi LAB - - - - - - - - - - -
Komputer
5 Laboratorium - - - - - - - - - -
Bahasa
-
6 PTD (Pend. - - - - - - - - - - -
Tek. Dasar)
7 Kantin - - - - - - - - - - -
8 Penjaga - 1 - - - - - - 1 - 1
Sekolah
57
9 Tukang 1 - - - - - - - 1 - 1
Kebun
10 Keamanan - 1 - - - - - - 1 - 1
11 Lainnya.. - - - - - - - - - - -
Jumlah 1 8 - - - 4 1 2 4 6 13
Tabel 4.4
Daftar Nama Guru Tahun 2020/2021
No NAMA GURU MAPEL
1 Mochammad Chailani, S.Pd.I Guru Bahasa Indonesia
2 Paridah, S.Pd.I Guru Al-Qur’an Hadist
3 Arifah, S.Pd.I Guru PKN, Bahasa Arab
4 Nurmala Dewi, S.Pd.I Guru Aqidah Akhlak
5 Hendriawansyah, SP Guru SKI
6 Huzaima, S.Pd. Guru Matematika
7 Suryati, S.Pd. Guru Biologi
8 Istiqomah, S.Pd.I Guru Fiqh, SBK
9 Nining Raudah, A.Ma Guru Bahasa Inggris
10 M. Haris Padli, S.Pd.I Guru Penjas
11 M. Rahmat Heryanto Guru Mulok
12 Wageyanto Guru Prakarya
13 Fatimah Guru IPA
14 Suci Roslinawati Guru Biologi
15 Novi Raudha Hasri, S.Pd Guru PKN
Sumber. Dokumentasi MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan
B. Temuan Penelitian
1. Hasil Wawancara
Setiap sekolah mempunyai ciri khas masing-masing dan kekurangan
dalam proses pembelajarannya terutama dalam penerapan metode
58
2. Responden guru Al-Qur’an Hadits ibu Paridah, S.Pd.I (12 Januari 2021)
a. Bagaimana peran guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa
disekolah?
“peran guru itu banyak salah satunya mendidik, membimbing, supaya
siswa itu lebih aktif lagi untuk belajar itu namanya peran guru. Sangat
penting peran aktif seorang guru untuk membimbing peserta didik,
jika anak itu nakal maka kita seorang guru harus membimbing dan
mengajaknya untuk belajar dan seorang guru tidak boleh membiarkan
itulah tugas seorang guru”.
b. Apakah dengan menerapkan metode demonstrasi dapat meningkatkan
hasil belajar siswa terutama pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
“iya kalau dengan metode demonstrasi siswa yang lain akan terpacu
dan bersaing-saing untuk maju”.
c. Hambatan apa saja yang biasa terjadi saat dalam menerapkan metode
demonstrasi pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits untuk meningkatkan
hasil belajar siswa di MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan?
“hambatannya itu adalah kurangnya alat, seperti infokus karena disini
tidak ada infokus itu kurangnya, apalagi pelajaran Al-Qur’an Hadits
itu harus diberi contoh dan ditayangkan supaya anak itu melihat dan
mudah dipahami”.
60
Jumlah 1580 25
Nilai Rata-Rata 63,2%
Prestasi Keberhasilan Siswa 32,% 8
Prestasi Siswa Belum Berhasil 68% 17
C. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2021 sampai dengan
12 Februari 2021. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus
dilaksanakan dalam dua pertemuan satu pertemuan pemberian tindakan dan
satu kali pertemuan tes kemampuan kognitif akhir siklus yang setiap
pertemuannya terdiri dari 2x40 menit. Tindakan pembelajaran yang dilakukan
pada setiap siklus disesuaikan dengan rencana pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan metode demonstrasi di
kelas VII MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan dengan jumlah siswa 25
orang yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini melalui empat tahapan yaitu, tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Setelah
melalui tahapan-tahapan tersebut maka diperoleh data-data yang berkaitan
dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dengan kemampuan kognitif siswa dalam membaca hukum nun mati dengan
mennggunakan metode demonstrasi kelas VII MTs Tarbiyah Islamiyah
Kedemangan Muaro Jambi.
64
b) Pelaksanaan (Acting)
Siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan materi
pokok “Hukum bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab yang akan di
ajarkan (membuat huruf-huruf idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab)”.
Pertemuan pada siklus I sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
(1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pertama berlangsung selama 2x40 menit,
materi yang dibahas adalah “Hukum bacaan idzhar, ikhfa, idgham,
dan iqlab yang akan di ajarkan (membuat huruf-huruf “Hukum
bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab. Sedangkan peneliti
bertindak sebagai guru.
Kegiatan awal dimulai dengan guru mempersiapkan media
pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran.
Selanjutnya mengucapkan salam, berdo’a bersama, dan memeriksa
kehadiran peserta didik. Kemudian guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, selanjutnya guru mempersilahkan peserta didik untuk
membaca buku terlebih dahulu supaya peserta didik lebih memahami
pelajaran yang akan dipelajari.
Kegiatan selanjutnya, guru memberikan penjelasan terlebih
dahulu tentang “Hukum bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab
yang akan di ajarkan (membuat huruf idzhar, ikhfa, idgham, dan
iqlab)”. Agar peserta didik dapat memahami pelajaran setelah
dijelaskan mempersilahkan peserta didik untuk bertanya sesuai
dengan materi yang dipelajari. Selanjutnya guru meminta beberapa
siswa untuk menjelaskan pengertian dari “Hukum bacaan idzhar,
ikhfa, idgham, dan iqlab yang akan di ajarkan (membuat huruf-huruf
66
Table 4.7
Nilai Hasil Tes Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Siklus I
Jumlah 1715 25
Nilai Rata-Rata 68,6%
Prestasi Keberhasilan Siswa 44% 11
Prestasi Siswa Belum Berhasil 56% 14
Siklus I
56%
60% 44%
40%
20%
0%
Tuntas Tidak tuntas
Berdasarkan tabel hasil tes diatas, rata-rata untuk nilai siswa pada
siklus I ini masih dibawah KKM yaitu 68,6%. Pada grafik terlihat peserta
didik yang mencapai ketuntasan terdapat 11 orang dengan persentase
44% dan peserta didik yang tidak tuntas terdapat 14 dengan presentase
56%. Dengan demikian penelitian akan melanjutkan pada siklus II karena
belum mecapai presentase yang diharapkan.
c) Pengamatan (Observing)
Observasi dilakukan secara langsung bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan menggunakan lembar observasi untuk aktivitas guru dan
aktivitas peserta didik. Adapun data yang diperoleh sebagai berikut:
Skor Rata-
Indikator atau aspek yang
No Jumlah rata
Nilai P1 P2 (%)
Siswa membuka pelajaran dengan
1 3 3 6 75
berdoa.
Siswa memberikan respon terhadap
2 pertanyaan atau instruksi yang diberikan 2 3 5 62,5
oleh guru (Preparation)
Siswa Belajar secara rapi dan tertib
3 2 2 4 50
(Preparation)
Siswa memperhatikan penjelasan umum
tentang materi ajar dan penjelasan
4 2 2 4 50
tentang penerapan metode demonstrasi
(Preparation).
Siswa bertugas menanggapi masalah
5 atau pertanyaan yang diajukan guru 1 2 3 37,5
(Fact-Finding)
Siswa mengemukakan pendapat dan
6 ide-ide tentang pertanyaan yang 1 1 2 25
diajukan (Idea Finding).
Siswa berpartisipasi secara aktif ketika
7 diskusi kelas mengenai masalah yang 1 1 2 25
akan diselidiki (Idea Finding).
Siswa mengerjakan tugas mandiri
8 2 2 4 50
(posttest)
Siswa diberi kesempatan untuk
9 menanyakan hal yang kurang dipahami 1 1 2 25
(Implementation)
Siswa dan guru menarik kesimpulan
10 untuk pembelajaran Al-Qur’an Hadist 2 2 4 50
yang dilaksanakan hari ini
Jumlah 17 19 36
Rata-rata (%) 42,5 47,5 45
Rata-rata keseluruhan (%) 45
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Tabel 4.9
70
Skor Rata-
No Indikator atau aspek yang Jumlah
rata
Dinilai P1 P2 (%)
1 Guru memasuki kelas tepat waktu 3 3 6 75
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% -100%)
71
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Tabel 4.10
Hasil kognitif Dalam Membaca Hukum Nun Mati Siswa Dengan Metode
Pembelajaran Demonstrasi (Siklus I)
d) Refleksi (Reflecting)
Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan
tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah mencapai
keberhasilannya atau belum, selain itu hasil kegiatan refleksi dapat
dijadikan acuan peneliti dalam merancang perencanaan tindakan pada siklus
selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa yang
diharapkan dan tidak mengulang kesalahan yang sama pada siklus
sebelumnya. Selanjutnya peneliti (observer) dan guru berkolaborasi
melakukan refleksi dengan menggunakan data-data yang telah diperoleh
selama proses pembelajaran. Setelah peneliti (observer) dan guru berdiskusi
dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan
tindakan dan observasi, diketahui hasil tes kemampuan kognitif akhir siklus
I dikategorikan kemampuan kognitif siswa dalam membaca hukum nun mati
dalam kategori sedang. Belum mencapai dalam kategori sangat tinggi yaitu
lebih dari 80%. Namun kemampuan kognitif siswa kelas VII hanya 57%
kategori sedang berdasarkan hasil tes kemampuan kognitif akhir siklus I.
Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan
aktivitas mengajar guru masih terlihat adanya kekurangan. Dalam proses
pembelajaran pada siklus I siswa belum secara aktif ketika mengeluarkan
pendapat. Hal ini terlihat dari presentasenya sebesar 25%. Selain itu siswa
masih belum terbiasa untuk berpartisipasi secara aktif di kelas sehingga saat
diminta untuk mengeluarkan pendapat siswa masih malu-malu dikarenakan
guru kurang mampu mengkomunikasikan rencana kegiatan pembelajaran
Al-Qur’an Hadist dengan menggunakan metode demonstrasi hingga
73
berakibat pada kurangnya keaktifan siswa saat diskusi sehingga siswa masih
binggung dalam menerapkan metode demonstrasi.
Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I dan
untuk meningkatkan kemampuan kognitif membaca hukum nun mati siswa,
maka dilanjutkan pada siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan
berikut :
(1) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil supaya siswa berani
menanggapi pertanyaan ataupun mengungkapkan pendapatnya dan
berpartisipasi secara aktif dalam diskusi di dalam kelas.
(2) Guru dapat memotivasi siswa agar tidak malu-malu dalam
mengeluarkan pendapat.
b) Pelaksanaan (Acting)
Siklus II dilaksanakan sebanayak dua kali pertemuan dengan materi
yang akan dibahas Hukum bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab yang
akan di ajarkan (membuat huruf-huruf idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab)”.
Pertemuan pada siklus I sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
(1) Pertemuan Pertama
Kegiatan tindakan pada pertemuan pertama pada siklus II ini
akan membahas materi mengenai “Hukum bacaan Idzhar dan Iqlab
yang akan di ajarkan (membuat huruf-huruf Idzhar dan Iqlab)”.
Kegiatan pembelajran ini berlangsung selama 2x40 menit, Peneliti
bertindak sebagai guru.
Kegiatan awal dimulai dengan guru mempersiapakn media
pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran.
75
Tabel 4.12
Hasil Tes Pembelajaran Al-Qur’an Hadist Siklus II
No NAMA Nilai KETERANGAN
Pasca
siklus
1 Andiyansyah 75 Tuntas
2 Aditia Wardani 75 Tuntas
3 Ana Alifa Punisa 75 Tuntas
4 Andes Sulastri 75 Tuntas
5 Amelia Fitri 75 Tuntas
6 Andini Bunga Lestari 70 Tidak Tuntas
7 Azzahra Keyla Rahim 75 Tuntas
8 Dika H 70 Tidak Tuntas
9 Dini Maharani 70 Tidak tuntas
77
Siklus II
60%
60% 40%
40%
20% Siklus II
0%
Tuntas Tidak tuntas
Berdasarkan tabel haasil tes diatas, rata-rata untuk nilai siswa pada
siklus II ini masih dibawah KKM yaitu 74,6% begitu juga dengan
presentase ketuntasan belajar hanya 60% dari ketuntasan klasikal 75%.
Pada grafik terlihat peserta yang mencapai ketuntasan terdapat 15 orang
dengan presentase 60% dan peserta didik yang tidak tuntas terdapat 10
orang dengan presentase 40%. Dengan demikian penelitian ini akan
dilanjutkan pada siklus III karena belum mencapai presentase yang
diharapkan.
c) Observasi (Oberseving)
Observasi dilakukan secara langsung bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi untuk aktivitas
guru dan aktivitas peserta didik. Adapun data yang diperoleh sebagai
berikut:
a) Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 4.13
Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Al-Qur’an
Hadist Siklus II
79
Skor Rata-
Indikator atau aspek yang
No Jumlah rata
Nilai P1 P2 (%)
Siswa membuka pelajaran dengan
1 3 3 6 75
berdoa.
Siswa memberikan respon terhadap
2 pertanyaan atau instruksi yang diberikan 3 3 6 75
oleh guru (Preparation)
Siswa Belajar secara rapi dan tertib
3 3 3 6 75
(Preparation)
Siswa memperhatikan penjelasan umum
tentang materi ajar dan penjelasan
4 3 3 6 75
tentang penerapan metode demonstrasi
(Preparation).
Siswa bertugas menanggapi masalah
5 atau pertanyaan yang diajukan guru 2 3 5 62,5
(Fact-Finding)
Siswa mengemukakan pendapat dan
6 ide-ide tentang pertanyaan yang 2 2 4 50
diajukan (Idea Finding).
Siswa berpartisipasi secara aktif ketika
7 diskusi kelas mengenai masalah yang 2 2 4 50
akan diselidiki (Idea Finding).
Siswa mengerjakan tugas mandiri
8 3 3 6 75
(posttest)
Siswa diberi kesempatan untuk
9 menanyakan hal yang kurang dipahami 2 3 5 62,5
(Implementation)
Siswa dan guru menarik kesimpulan
10 untuk pembelajaran Al-Qur’an Hadist 2 3 5 62,5
yang dilaksanakan hari ini
25 28 53
Jumlah
62,5 70 66,25
Rata-rata (%)
Tabel 4.15
Hasil Kemampuan Membaca Hukum Nun Mati Siswa Dengan Metode
Pembelajaran demonstrasi (Siklus II)
b) Pelaksanaan (Acting)
Siklus III dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan
materi yang akan dibahas
Jumlah 1995 25
Nilai Rata-Rata 79,8%
Prestasi Keberhasilan Siswa 84% 21
Prestasi Siswa Belum Berhasil 16% 4
Berdasarkan tabel hasil tes diatas, rata-rata untuk nilai siswa pada
siklus III ini sudah diatas KKM yang ditetapkan yaitu 79,8% begitu juga
dengan presentase ketuntasan belajar yaitu 84% dari ketuntasan klasikal
75%. Pada grafik terlihat peserta yang mencapai ketuntasan terdapat 21
orang dengan presentase 84% dan peserta didik yang tidak tuntas
terdapat 4 orang dengan presentase 16%. Dengan demikian penelitian ini
akan dihentikan pada siklus III karena sudah mencapai presentase yang
diharapkan.
c) Observasi (Observing)
Observasi dilakukan secara langsung bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan menggunakan lembar observasi untuk aktivitas guru dan
aktivitas peserta didik. Adapun data yang diperoleh sebagai berikut
(1) Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 4.17
88
Skor Rata-
Indikator atau aspek yang
No Jumlah rata
Nilai P1 P2 (%)
Siswa membuka pelajaran dengan
1 4 4 8 100
berdoa.
Siswa memberikan respon terhadap
2 pertanyaan atau instruksi yang 4 4 8 100
diberikan oleh guru (Preparation)
Siswa Belajar secara rapi dan tertib
3 4 4 8 100
(Preparation)
Siswa memperhatikan penjelasan
umum tentang materi ajar dan
4 4 4 8 100
penjelasan tentang penerapan metode
brainstorming (Preparation).
Siswa bertugas menanggapi masalah
5 atau pertanyaan yang diajukan guru 4 4 8 100
(Fact-Finding)
Siswa mengemukakan pendapat dan
6 ide-ide tentang pertanyaan yang 3 4 7 87,5
diajukan (Idea Finding).
Siswa berpartisipasi secara aktif ketika
7 diskusi kelas mengenai masalah yang 3 4 7 87,5
akan diselidiki (Idea Finding).
Siswa mengerjakan tugas mandiri
8 3 4 7 87.5
(posttest)
Siswa diberi kesempatan untuk
9 menanyakan hal yang kurang dipahami 3 3 6 75
(Implementation)
Siswa dan guru menarik kesimpulan
10 untuk pembelajaran Al-Qur’an Hadist 3 3 6 75
yang dilaksanakan hari ini
Jumlah 35 38 73
Rata-rata (%) 87,5 95 91,25
Rata-rata keseluruhan (%) 91,25
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
89
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
90
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Untuk lebih jelas data hasil kemampuan tes membaca hukun nun
mati siswa dengan metode pembelajaran demonstrasi dapat dilihat pada
lampiran 4.
d) Refleksi (Reflecting)
Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah tindakan
yang dilakukan pada siklus III sudah memenuhi indikator keberhasilan
penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari hasil refleksi yang
diperoleh menunjukan adanya perbaikan dan peningkatan hasil pada
siklus III. Hal ini terlihat dari adanya peningakatan pada aktivitas belajar
siswa dan aktivitas mengajar guru serta peningakatan hasil kemampuan
membaca hukum nun mati siswa pada tes kemampuan membaca hukum
nun mati akhir siklus III yang telah mencapai indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus III
dikatakan sudah berhasil karena sudah memenuhi indikator keberhasilan
tindakan yang telah ditetapkan, yaitu adanya peningakatan aktivitas
belajar siswa dan adanya peningkatan kemampuan membaca hukum nun
mati siswa kedalam kategori sangat tinggi yaitu 94,75%, maka pemberian
tindakan pada penelitian diakhiri pada siklus III.
D. Analisis Data
Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data
tersebut berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi
aktivitas mengajar guru, dan tes kemampuan membaca hukum nun mati
siswa. Hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik
observasi adalah sebagi berikut:
1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada suklis I diperoleh rata-
rata prosentase sebesar 45% sedangakan pada siklus II diperoleh
rata-rata prosentase sebesar 66,25% dan pada siklus III diperoleh
rata-rata prosentase sebesar 91,25%. Hal ini menunjukan adanya
peningakatan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran Al-
92
56% 84%
100%
40%
80% 60%
44% 16%
60%
40%
20%
0%
Siklus I Siklus II Siklus III
2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam
melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas
mengajar guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang
diperoleh dari lembar observasi digunakan peneliti dan observer sebagai
bahan untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah
dilakukan dan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus
94
Tabel 4.23
Persentase Masing-Masing Indikator Kemampuan Bacaan Nun Mati Siswa
Kelas VII Pada Siklus I,II dan Siklus III
Persentase dan Kategori
Indikator Siklus I Siklus II Siklus III
Mempertanyakan 65% 79% 83%
permaslahan bacaan
(Tinggi) (Tinggi) (Sangat Tinggi)
Menguji kebenaran 43% 75% 93%
permasalahan bacaan
(Sedang) (Tinggi) (Sangat Tinggi)
Menilai/ menentukan 54% 76% 90%
masalah bacaan
(Sedang) (Tinggi) (Sangat Tinggi)
Membuat kesimpulan dari 66% 79% 98%
solusi permasalahan bacaan
(Tinggi) (Sangat Tinggi) (Sangat Tinggi)
98
120%
98%
100% 93% 90%
83%
79% 76% 79%
80% 75%
65% 66%
60% 54%
43%
40%
20%
0%
Siklus I Siklus II Siklus III Siklus IV
Gambar 4.8
Diagram Indikator Tes Kemampuan Kognitif Membaca Hukum Nun Mati
Siswa
Keterangan
Indikator I : Mempertanyakan permaslahan bacaan
Indikator II : Menguji kebenaran permasalahan bacaan
Indikator III : Menilai/ menentukan masalah bacaan
Indikator IV : Membuat kesimpulan dari solusi permasalahan bacaan
F. Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan
kemampuan kognitif siswa dalam membaca hukum nun mati dengan
menggunakan metode demonstrasi kelas VII. Penelitian yang pembelajaran
yang dilaksanakan pada penelitian ini telah sesuai dengan tahapan metode
demonstrasi tahapan-tahapan pembelajaran metode demonstrasi dapat
meningkatkan kemampuan kognitif membaca hukum nun mati siswa.
Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi telah
menunjukan hasil yang cukup efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran
Al-Qur’an Hadist di kelas VII MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan
Kabupaten Muaro Jambi. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan aktivitas
belajar siswa dan kemampuan kognitif yaitu dengan menggunakan metode
99
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian tindakan kelas (PTK), dapat ditarik
kesimpulan yaitu:
1. Penerapan metode Demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VII Pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist Hasil observasi aktivitas
belajar siswa pada siklus I mencapai 63,88%, mengalami peningkatan
pada siklus II menjadi 66,67% dan mengalami peningkatan yang
signifikan pada siklus III menjadi 86,11%.
2. Melalui metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VII Pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist Hasil observasi aktivitas
guru pada siklus I mencapai 63,75%, mengalami peningkatan pada siklus
II menjadi 65% dan mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus
III menjadi 88,75%.
3. cara guru meningkatkan hasil belajar siswa yaitu Sejalan dengan aktivitas
belajar siswa yang meningkat maka, penerapan pembelajaran metode
Demonstrasi juga meningkatkan kemampuan membaca hukum nun mati
siswa kelas VII MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan Muaro Jambi pada
siklus I diperoleh persentase rata -rata pada kategori sedang dengan
persentase 52,24%. Pada siklus II diperoleh hasil kemampuan memahami
hukum nun mati siswa diperoleh rata-rata pada kategori tinggi yaitu
persentase 75,68%. Pada siklus III diperoleh hasil kemampuan siswa
diperoleh rata-rata persentase hasil kemampuan memahami hukum nun
mati siswa pada kategori sangat tinggi dengan persentase 90%. Sehingga
penerapan metode Demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan
memahami hukum nun mati siswa kelas VII MTs Tarbiyah Islamiyah
Kedemangan Muaro Jambi.
101
102
B. Saran
Pendidikan yakni tiga pusat pendidikan yang secara bertahap dan terpadu
mengemban suatu tanggung jawab pendidikan bagi generasi mudanya. Oleh
karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, maka dalam
hal ini penulis ingin mengemukakan beberapa saran pada pihak-pihak yang
terkait yang mudah-mudahan membawa dampak positif bagi pendidikan.
C. Penutup
Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada allah
SWT, bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini, namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih terdapat
kekurangan-kekurangan, baik dalam sistematis penulisan maupun bentuk
kata-kata.
Untuk itu kritik dan saran sangat di harapkan penulis demi perbaikan
penulisan Penelitian Tindakan (PTK) ini. Kemudian penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia
memberikan bantuan kepada penulis dalam penulisan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para guru di MTs Tarbiyah
Islamiyah Kedemangan Muaro Jambi.
:
104
DAFTAR PUSTAKA
104
105
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2014.
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: ALFABETA, 2011.
Sifa Siti Mukrimah, 53 Metode Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Bumi
Siliwangi, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D cet Ke-23, Bandung: Alfabeta
2016.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta: Kencana, 2013.
Wahid Murni dkk, Evaluasi Pembelajaran Kompetensi dan Praktik, Yogyakarta:
Nuha Litera, 2010.
Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017.
105
LAMPIRAN I
LAMPIRAN 2
R1 2 1 1 2 6
R2 2 1 1 2 6
R3 2 1 1 3 7
R4 1 1 2 3 7
R5 2 3 3 3 11
R6 2 2 2 1 8
R7 3 3 2 2 11
R8 2 2 2 2 9
R9 4 2 4 3 13
R10 2 1 1 2 6
R11 2 1 2 3 8
R12 3 3 2 4 12
R13 2 1 3 2 8
R14 3 3 3 3 12
R15 3 1 2 2 8
R16 4 2 3 4 12
R17 4 1 3 3 11
R18 2 2 1 2 7
108
R19 2 1 2 3 8
R20 3 2 3 4 12
R21 3 2 3 2 10
R22 4 2 2 3 11
R23 2 2 2 2 8
R24 4 2 2 4 12
R25 2 1 2 2 7
Jumlah 65 43 49 66 223
= 223/400x100%
= 55,75%
109
LAMPIRAN 3
R1 3 3 3 3 12
R2 3 3 3 4 13
R3 3 3 3 2 11
R4 2 3 2 3 10
R5 4 3 3 4 13
R6 3 3 3 2 11
R7 3 3 3 3 12
R8 4 4 3 4 15
R9 4 4 4 4 16
R10 3 3 3 2 11
R11 4 2 4 4 14
R12 4 3 4 4 15
R13 3 3 2 3 11
R14 3 2 3 2 10
R15 3 3 3 4 13
R16 4 4 4 4 16
R17 4 2 4 3 13
R18 3 3 2 3 14
110
R19 2 2 3 3 13
R20 4 3 3 3 15
R21 2 4 2 3 12
R22 3 3 3 2 13
R23 2 3 3 3 13
R24 3 3 3 4 13
R25 3 3 3 3 12
Jumlah 79 73 76 79 307
= 307/400x100%
=76,75%
111
LAMPIRAN 4
R2 4 3 4 4 15
R3 3 4 4 4 17
R4 3 2 4 4 13
R5 3 4 4 3 14
R6 3 3 4 4 14
R7 4 4 3 4 15
R8 4 4 4 4 16
R9 4 4 4 4 16
R10 2 3 4 4 17
R11 4 4 4 4 16
R12 4 4 3 4 19
R13 3 4 4 4 18
R14 3 4 4 4 15
R15 3 4 4 4 18
R16 4 3 4 4 19
R17 4 4 4 4 16
R18 3 4 4 4 19
R19 4 4 4 4 19
R20 2 4 3 4 17
R21 3 4 4 4 17
R22 3 4 4 4 19
R23 3 4 4 4 19
R24 3 3 4 4 17
R25 3 4 4 4 19
= 376/400X100%
=94%
113
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP SIKLUS I )
A. Standar Kompetensi
Memahami pengertian Hukum bacaan nun mati/tanwin
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami Hukum bacaan Idgham Bighunnah, Idgham
Bilaghunnah, dan Ikhfa yang akan di ajarkan.
E. Materi Pembelajaran
Hukum Nun Mati atau Tanwin (idgham bighunnah, bilghunnah dan ikhfa)
F. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi
G. Langkah-langkah Kegiatan:
1. Pertemuan I
a. Apersepsi
a. Eksplorasi
b. Elaborasi
1) Persiapan (Preparation)
5) Pelaksanaan (Implementation)
c. Konfirmasi
2. Pertemuan II
a. Apersepsi
1) Salam pembuka
a. Eksplorasi
b. Elaborasi
1) Persiapan (Preparation)
6) Pelaksanaan (Implementation)
c. Konfirmasi
3. Pertemuan III
a. Apersepsi
1) Salam pembuka
1. Alat-alat
a.Spidol
b. Kertas
c. Laptop
a.Teknik penilaian:
- Tes tertulis
b. Bentuk instrumen:
- Iisan
No Soal Indikator
LAMPIRAN 8
( Siklus I )
Petunjuk
a) Idgham bighunnah adalah nun sukun atau tanwin bertemu huruf mim dan
ba’ sedangkan idgham bilaghunnah adalah nun sukun atau tanwin bertemu
selain mim dan ba’.
b) Idgham bighunnah adalah nun sukun atau tanwin tidak bertemeu huruf
mim dan ba’ sedangkan idgham bilaghunnah adalah nun sukun atau
tanwin bertemu huruf mim dan ba’.
Penyelesaiannya: تثجدذزسشصضطظفقك
5. Coba anda simpulkan dari definisi idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab?
127
LAMPIRAN 9
a. Idgham bighunnah ialah setiap nun sukun /tanwin yang bertemu salah satu
huruf (ada 4) yaitu: ي ن م نcontohnya: لمىير
b. Idgham bilaghunnah ialah setiap nun sukun/ tanwin bertemu dengan salah
satu huruf (ada2) yaitu: َ ل رcontohya: َلتحيفن لم
2. yang benar adalah A
Karena yang benar di ilmu tajwid atau buku tajwid pengertian Idgham
bighunnah adalah nun sukun atau tanwin bertemu huruf mim dan ba’
sedangkan idgham bilaghunnah adalah nun sukun atau tanwin bertemu
selain mim dan ba’.
3. ikhfa adalah berarti menjelaskan bacaan huruf nun mati /tanwin bertemu
dengan salah satu huruf ikhfa.
Contohnya: واوتم
5. Idgham bighunnah ialah setiap nun sukun /tanwin yang bertemu salah satu
huruf idgham bighunnah, sedangkan Idgham bilaghunnah ialah setiap nun
sukun/ tanwin bertemu dengan salah satu huruf idgham bilahgunnah, dan
ikhfa adalah berarti menjelaskan bacaan huruf nun mati /tanwin bertemu
dengan salah satu huruf ikhfa. Dan ikfha itu bacaan samar-samar, sedangkan
iqlab menggantikan bunyi bacaan nun mati menajdi mim.
128
LAMPIRAN 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP SIKLUS II )
B. Standar Kompetensi
Memahami pengertian Hukum bacaan nun mati/tanwin
C. Kompetensi Dasar
D. Indikator
E. Tujuan Pembelajaran
4. Siswa dapat memahami Hukum bacaan Idzhar, dan iqlab yang akan di
ajarkan.
5. Siswa dapat memberikan contoh tentang Hukum bacaan Idzhar, dan Iqlab
yang akan di ajarkan.
129
6. Siswa dapat menyimpulkan Hukum bacaan Idzhar, dan Iqlab yang akan di
ajarkan.
F. Materi Pembelajaran
Hukum Nun Mati (Idzhar, Ikhfa, Idgham dan Iqlab)
G. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi
H. Langkah-langkah Kegiatan:
1. Pertemuan II
2. Pertemuan II
a. Apersepsi
1) Salam pembuka
a. Eksplorasi
b. Elaborasi
1) Persiapan (Preparation)
6) Pelaksanaan (Implementation)
c. Konfirmasi
3. Pertemuan III
a. Apersepsi
1) Salam pembuka
1. Alat-alat
a. Spidol
b. Kertas
c. laptop
a. Teknik penilaian:
- Tes tertulis
d. Bentuk instrumen:
- Iisan
LAMPIRAN 11
Kisi- Kisi Instrumen Tes Kemampuan Membaca Hukum
Nun Mati/Tanwin
( Siklus II )
SK : Memahami Definisi Hukum Nun Mati
2. Idzhar adalah hukum nun mati membaca nya dengan Menguji kebenaran
jelas dan terang ketika ketemu salah satu huruf permasalahan bacaan
Idzhar?
LAMPIRAN 12
( Siklus I1 )
Petunjuk
a) Idzhar adalah hukum nun mati membaca nya dengan jelas dan terang
ketika ketemu salah satu huruf Idzhar?
b) Idzhar adalah hukum nun mati membaca nya dengan jelas dan terang
ketika tidak ketemu salah satu huruf Idzhar?
5. Coba anda simpulkan dari definisi idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab?
141
LAMPIRAN 13
a. Idzhar artinya jelas atau terang. Apabila nun sukun atau tanwin bertemu
dengan salah satu huruf halqi ()ء ي ح خ ع غ
b. Iqlab terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu “ba”. Cara
membacanya adalah menggantikan huruf nun sukun dan tanwin menjadi
suara mim sukun, lalu disembunyikan kedalam huruf “ba” disertai dengan
dengung, contohnya: من با قية
2. yang benar adalah A
Karena yang benar di ilmu tajwid atau buku tajwid pengertian Idzhar
artinya jelas atau terang. Apabila nun sukun atau tanwin bertemu dengan
salah satu huruf halqi.
3. Idzhar artinya jelas atau terang. Apabila nun sukun atau tanwin bertemu
dengan salah satu huruf halqi, contohnya: مه أوتي
5. Idzhar artinya jelas atau terang. Apabila nun sukun atau tanwin bertemu
dengan salah satu huruf halqi, sedangkan Iqlab terjadi ketika nun sukun atau
tanwin bertemu “ba”. Cara membacanya adalah menggantikan huruf nun
sukun dan tanwin menjadi suara mim sukun, lalu disembunyikan kedalam
huruf “ba” disertai dengan dengung. Sedangkan ikhfa itu membaca dengan
samar-samar apabila bertemu salah satu huruf ikhfa, dan pengertian idgham
itu membaca harus di dengungkan membacanya.
142
LAMPIRAN 14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP SIKLUS III )
A. Standar Kompetensi
Memahami pengertian Hukum bacaan nun mati dan tanwin
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami Hukum bacaan bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan
iqlab yang akan di ajarkan.
E. Materi Pembelajaran
Hukum Nun Mati (idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab)
F. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi
H. Langkah-langkah Kegiatan:
1. Pertemuan III
a. Apersepsi
1) Salam pembuka
a. Eksplorasi
b. Elaborasi
1) Persiapan (Preparation)
5) Pelaksanaan (Implementation)
c. Konfirmasi
2. Pertemuan III
a. Apersepsi
1) Salam pembuka
a. Eksplorasi
b. Elaborasi
1) Persiapan (Preparation)
6) Pelaksanaan (Implementation)
c. Konfirmasi
3. Pertemuan III
a. Apersepsi
1) Salam pembuka
1. Alat-alat
a. Spidol
b. Kertas
d. laptop
a. Teknik penilaian:
- Tes tertulis
b. Bentuk instrumen:
- Iisan
LAMPIRAN 15
Kisi- Kisi Instrumen Tes Kemampuan Membaca Hukum
Nun Mati/Tanwin
( Siklus III )
SK : Memahami Definisi Hukum Nun Mati
2. Yang merupakan hukum nun mati dan tanwin adalah Menguji kebenaran
idgham bilaghunnah, iqlab, dan ikhfa, dan idzhar? permasalahan bacaan
3. Idgham pada pada hukum nun mati dan tanwin Membandingkan hasil
terbagi menjadi? dengan kriteria
LAMPIRAN 16
( Siklus I11)
Petunjuk
Yang merupakan hukum nun mati dan tanwin adalah idgham bilaghunnah,
iqlab, dan ikhfa, dan idzhar?
Yang merupakan hukum nun mati dan tanwin adalah idgham bilaghunnah,
iqlab, dan ikhfa, dan mitslain?
3. Idgham pada pada hukum nun mati dan tanwin terbagi menjadi?
LAMPIRAN 13
1. Apabila nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf “lam”, maka
hukumnya?
2. Jawabannya: A
Karena memang benar Yang merupakan hukum nun mati dan tanwin adalah
idgham bilaghunnah, iqlab, dan ikhfa, dan idzhar?
4. Hukum idzhar ialah nun sukun atau tanwin membacanyan jelas atau terang
bacaannya ketika bertemu salah satu huruf idzhar, sedangkan ikhfa itu
membacanya atau membunyikan hurufnya samar-samar.
5. Idgham adalah nun sukun atau tanwin betmu salah satu huru idgham (idgham
bighunnah dan bilaghunnah), bacaannya harus dengung. Sedangkan iqlab
adalah nun sukun bertemu salah satu huruf iqlab adalah menngganti bunyi
nun matu atau tanwin menjadi mim apabila huruf sesudahnya adalah huruf
ba’
155
Siklus/Pertemuan ke : I/ 1
Kelas/Sekolah : VII MTs Tarbiyah Islamiyah
Observer : Jeklin
Jumlah siswa : 25 Orang
Hari/Tanggal : Selasa 26 Januari 2021
Sub Pokok Bahasan : Ilmu Tajwid
Petunjuk Penilaian
a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan
yang diamati.
b) Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( 7 - 12 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 13 - 18 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
3 : baik ( 19 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
Dipahami (Implementation).
Jeklin
NIM. 201172286
157
Siklus/Pertemuan ke : I/ 2
Observer : Jeklin
Petunjuk
a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan
yang diamati.
Jeklin
NIM. 201172286
159
Siklus/Pertemuan ke : II/ 1
Observer : Jeklin
Petunjuk Penilaian
a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan
yang diamati.
Dipahami (Implementation).
Observer
Jeklin
NIM. 201172286
161
Siklus/Pertemuan ke : II/ 2
Observer : Jeklin
Petunjuk
a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan
yang diamati.
pembelajaran
Observer
Jeklin
NIM. 201172286
163
Siklus/Pertemuan ke : III/ 1
Observer : Jeklin
Petunjuk Penilaian
a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan
yang diamati.
Dipahami (Implementation).
Observer
Jeklin
NIM. 201172286
165
Siklus/Pertemuan ke : III/ 2
Observer : Jeklin
Petunjuk
a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan
yang diamati.
pembelajaran
Observer
Jeklin
NIM. 201172286
167
DOKUMENTASI
168
169
Nama : Jeklin
Tempat/Tanggal Lahir : Kumpeh, 15 Juni 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Suak Kandis, Desa. Rondang, Kec. Kumpeh Ilir,
Kab. Muaro Jambi.
Nama Orang Tua
Ayah : M.Jo’i
Ibu : Ratna
Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar : SD Negeri 36 Londerang
Lulus tahun 2011
Sekolah Menengah Pertama : SMP Satu Atap Satu Kumpeh
Lulus tahun 2014
Sekolah Menengah Umum : MAS AL-Anwar Petanang
Lulus tahun 2017
Perguruan Tinggi : UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Tahun 2017-2021