Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Nama : Mita Salfadillah

NIM 0301181029

Dosen Pembimbing : Dr. Nurmawati, M.A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
IDENTITAS REVIEWER

Nama : Mita Salfadillah

Tempat/ Tanggal Lahir : Guntung / 08 Agustus 1999

Alamat : Dusun Guntung Timur, Kec. Lima Puluh, Kab. Batu Bara

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Jurusan/Sem : Pendidikan Agama Islam (PAI-3) / VI

Mata Kuliah : Metode Penelitian Kuantitatif

Email : salfadillahmita8@gmail.com

No. Hp 089513937477

Motto Hidup : Semua akan indah pada waktunya


BAB I

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical
Journal Riview ini pada mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif . Yang dibimbing oleh
dosen Ibu Dr.Nurmawati, M.A.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW,
serta keluarga dan para sahabatNya di akhirat kelak. Semoga dengan bershalawat kepadaNya
kita bisa mendapatkan syafat beliau di yaumil akhir aamiin ya rabbal ‘aalamiin.

Dalam Penulisan Critical Journal Review ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan dan kelemahan baik dari segi materi maupun sistematika penulisan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan penulis sendiri. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan CJR ini dimasa yang akan datang.

Batu Bara, 20 Mei 2021

Mita Salfadillah
Identitas Jurnal I

1. Judul Jurnal : Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Aktivitas Belajar


Mahasiswa Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Edmodo Dalam Pembelajaran
Sejarah
2. Pengarang Artikel : Iyus Jayusman & Oka Agus Kurniawan Shavab
3. Nama Jurnal : Jurnal Artefak
4. Email Pengarang : okaaks@unsil.ac.id
5. Tahun Terbit : 2020
6. Volume 7
7. Nomor 1
8. Alamat Situs : https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/artefak/article/

Identitas Jurnal II

1. Judul Jurnal : Strategi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif di Dalam


Penelitian Agama
2. Pengarang Artikel : Sonny Eli Zaluchu
3. Nama Jurnal : Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat
4. Email Pengarang : sonnyzaluchu@stbi@ac.id
5. Tahun Terbit : 2020
6. Volume 4
7. Nomor 1
8. Alamat Situs :
https://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI/article/view/167/0

Identitas Jurnal III

1. Judul Jurnal : ANALISIS KUANTITATIF KORELASI PENDIDIKAN


AGAMA DALAM KELUARGA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP
HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2. Pengarang Artikel : Benny Prasetiya, Samsul Hadi dan Khoiriyah
3. Nama Jurnal : Jurnal Al-Ta’dib
4. Email Pengarang : prasetiyabenny@gmail.com
5. Tahun Terbit 2018
6. Volume : 11
7. Nomor 2
8. Alamat Situs : https://ejournal.iainkendari.ac.id/al-tadib/article/view/1063
BAB II

RINGKASAN JURNAL
Jurnal I
Penulis memilih media edmodo dengan alasan media tersebut sudah pernah digunakan
oleh mahasiswa tersebut di mata kuliah yang lain, jadi tidak perlu beradaptasi lagi dengan
media pembelajaran yang dugunakan oleh dosen. Dalam peneliti ini menulis hanya ingin
melihat seberapa besar aktivitas belajar yang muncul dengan menggunakan media
pembelajaran Learning Management System (LMS) dalam pembelajaran sejarah di kelas.
Berdasarkan alasa tersebut, maka penelitian ini hanya terdapat satu variabel dan tidak ada
variabel yang mempengaruhi atau dipengaruhi.

Penelitian deskriptif dilakukan dengan cara mencari informasi berkaitan dengan gejala
yang ada, dijelaskan dengan jelas tujuan yang akan diraih, merencanakan bagaimana
melakukan pendekatannya, dan mengumpulkan berbagai macam data sebagai bahan untuk
membuat laporan. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui gambaran mengenai aktivitas
belajar yang muncul pada saat kegiatan pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran
Learning Management System (LMS) berbasis Edmodo.

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena menggunakan


angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya. Pendekatan ini juga dihubungkan dengan variabel penelitian yang memfokuskan
pada masalah-masalah terkini dan fenomena yang sedang terjadi pada saat sekarang dengan
bentuk hasil penelitian berupa angka-angka yang memiliki makna.

Populasi yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 74 mahasiswa, yaitu mahasiswa
angkatan 2018. Sampel yang digunakan sebanyak 34 mahasiswa dengan menggunakan teknik
simple random sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini menggunakan lembar
observasi. Untuk validitas dan reliabilitasnya, penelilti menggunakan teknik expert judgement.

Aktivitas belajar siswa yang muncul pada saat pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran E-Learning berbasis Edmodo dihasilkan dari lembar observasi siswa yang
meliputi beberapa indikator yang telah mampu mencapai indikator-indikator aktivitas belajar
tersebut yang menghasilkan 1) Indikator Visual dengan hasil presentase sebesar 85,3%, 2)
Indikator Listening dengan hasil presentase sebesar 82,2%, 3) Indikator Oral dengan hasil
presentase sebesar 77,4%, 4) Indikator Writing dengan presentase sebesar 88,2

%, 5) Indikator Mental dengan hasil presentase sebesar 80,8 %., dan 6) Indikator Emosional

dengan hasil presentase sebesar 76,4 %. Jumlah ke enam indikator tersebut dapat
diakumulasikan dengan hasil presentase sebesar 81,8 % termasuk ke dalam kategori sangat
tinggi.

Uji hipotesis dilakukakan dengan menggunakan run test hasil analisis diperoleh nilai
Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 1,000 yang merupakan lebih besar dari 0,05, artinya H0

Jurnal II

Menurut Carey (2015), sebuah penelitian di dalam metode apapun yang dipilih untuk
menjalan-kannya setidaknya memenuhi unsur pengamatan, pe-ngujian dan penjelasan. Semua
itu diarahkan pada satu titik yakni mengungkapkan kebenaran. Peneli-tian yang baik dan
berhasil adalah penelitian yang menemukan, menggali dan menghasilkan kebenaran. Tanpa
kebenaran, maka penelitian tersebut adalah sebuah kegagalan (Golafshani, 2003).
Metode penelitian bervariasi. Tergantung dari keputusan peneliti berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan rasional dalam memilih metode pene-litiannya. Metode apapun
yang akhirnya dipilih, se-buah penelitian berangkat dari pertanyaan dasar, mengapa dan untuk
apa penelitian dilakukan. Ba-nyak kajian telah dipaparkan oleh para ahli menge-nai rumusan
yang tepat tentang metode penelitian. Kamus Bahasa Indonesia online menjelaskan bahwa
metode artinya cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki; juga diartikan sebagai se-buah cara kerja yang bersistem
untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (KBBI,
2017a). Sedangkan, menu-rut rujukan kamus yang sama, mendefinisikan pene-litian sebagai
pemeriksaan yang teliti; penyelidikan; kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan pe-
nyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan
atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prin-sip-prinsip umum(KBBI, 2017b).
Dari sini dapat disimpulkan bahwa sebuah metode penelitian adalah rangkaian prosedur kerja
ilmiah yang dilakukan sistematis, terarah dan objek-tif di dalam rangka memecahkan masalah
penelitian. Rangkaian yang dimaksud dimulai dari saat ranca-ngan penelitian mulai disusun,
pengumpulan dan analisis data, pembuatan laporan hingga pada impli-kasi. Saebani
menambahkan bahwa, metode peneli-tian adalah metode yang digunakan dalam aktifitas
penelitian, misalnya metode penelitian kuantitatif atau kualitatif, metode penelitian deskriptif,
studi ka-sus dan eksploratif (Saebani, 2015, p. 182). Ditam-bahkannya, sebuah penelitian
merupakan aktifitas yang bertujuan menyelidiki seluk-beluk sesuatu yang menjadi masalah
sehingga diperoleh kesimpu-lan-kesimpulan tertentu. Untuk itu diperlukan meto-de-metode
tertentu dalam melakukan penelitian. Ini-lah yang disebutnya sebagai metode penelitian.
Se- dangkan, ilmu tentang metode penelitian adalah me-todologi penelitian (Saebani, 2015).
Dengan kata la-in, metode penelitian adalah metode yang dipakai untuk menjalankan penelitian
itu sendiri sedangkan metodologi penelitian adalah cakupan keilmuan ten-tang metode
penelitian (Mackenzie & Knipe, 2006).
Jurnal III

Berdasarkan pengujian hipotesis, dan kajian teori dan sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hamdu & Agustina (2011), Nurhidayah, (2016), Palupi & Wrastari, (2013)
memberikan hasil bahwa prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dipengaruhi oleh
pendidikan agama di keluarga dan motivasi belajar. Hal ini sejalan teori yang dikemukakan
Gagne bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh 3 tiga domain, yaitu: (1) domain kognitif;
meliputi: pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan berpikir, (2) domain afektif; meliputi:
sikap, minat, apresiasi, dan penyesuaian diri, dan (3) domain psikomotorik; meliputi
keterampilan dalam penampilan,keterampilan berkomunikasi, keterampilan berhitung,
keterampilan belajar sambil bekerja, dan keterampilan dalam hubungan sosial.
Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa, baik faktor internal
maupun faktor eksteral. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri pribadi
seorang siswa, seperti orang tua,lingkungan dan lain-lain, sedangkan faktor internal merupakan
faktor yang berasal dari dalam diri seorang siswa, seperti motivasi belajar yang dimiliki siswa.
Orang tua merupakan orang yang pertama dan utama yang memberikan pendidikan agama di
dalam rumah. Faktor berikutnya adalah motivasi belajar yang dimiliki seorang siswa. Motivasi
belajar merupakan daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar
untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman.
Hipotesis pertama penelitian ini adalah terdapat hubungan sangat positif antara
pendidikan agama dalam keluarga dengan hasil belajar dengan hasil perhitungan diperoleh
koefisien korelasi antara pendidikan agama dalam keluarga (X1) dengan hasil belajar
pendidikan agama Islam (Y), ry1 = 0,971. Artinya semakin besar penerapan pendidikan agama
dalam keluarga maka semakin tinggi pula hasil belajar yang akan diperoleh siswa. Berdasarkan
hasil penelitian dapat dilihat bahwa nilai pendidikan agama dalam keluarga akan
mempengaruhi hasil belajar khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian (Fahruddin (2011) bahwa keluarga memiliki peran yang sangat
penting dalam mengintegrasikan pelaksanaan nilai-nilai pendidikan agama di rumah khusunya
dalam pembentukan kepribadian. Di antara fungsi keluarga adalah optimalnya budaya religius.
Keluarga dalam hal ini orang tua memiliki kewajiban untuk lebih mengenalkan pada anggota
keluarga kewajiban kewajiban yang harus dilakukan sebagai pemeluk agama yang taat. Dengan
kewajinan orang tua dalam memberikan keteladanan diharapkan mampu menciptkan iklim
religius yang dihayati oleh semua anggota keluarga.
Kewajiban seperti ini tentunya punya arti signifikan, karena keluarga adalah lingkup
terkecil dalam satu komunitas masyarakat. Sehingga baik dan buruknya masyarakat tentu
sangat ditentukan oleh setiap individu didalamnya, dan individu adalah bagian yang tidak
mungkin dipisahkan dari satu keluarga. Tetapi seringkali kondisi orang tua memiliki banyak
keterbatasan sehingga dibutuhkan kerjasama dengan lingkungan sosial dan lembaga
pendidikan untuk lebih memberikan penguatan. Internalisasi pendidikan agama dalam keluarga
adalah pendidikan yang memiliki tujuan untuk membentuk anak agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia yang mencakup etika, moral,
budi pekerti, spiritual atau pemahaman dan pengalaman nilai-nilai keagamaan dalam
kehidupan sehari-hari. Tujuan ini merupakan salah satu perwujudan amar makruf nahi munkar
dalam kehidupan keluarga dengan memberikan pendidikan kepada putra putrinya berdasarkan
ajaran Islam. Metode pendidikan agama dalam keluarga lebih didasarkan pada contoh perilaku
Nabi Muhammad SAW (Taubah, 2005). Pendidikan Agama dalam keluarga tidak hanya
terbatas penanaman nilai-nilai religiuitas dalam keseharian, akan tetapi motivasi ekstrinsik
maupun intrinsik sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan kesadaran diri.
BAB III
DESKRIPSI JURNAL

Jurna I
Berdasarkan yang saya baca, Menurut Hamalik (2011: 171), pembelajaran yang efektif
adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan kepada siswa untuk dapat belajar sendiri
atau melakukan aktivitas sendiri. Aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa dalam
pembelajaran yaitu mereka belajar sambil bekerja. Dengan bekerja tersebut, siswa
mendapatkan pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya. Salah satu hal
yang dapat menumbuhkan aktivitas belajar yang kondusif tersebut adalah dengan
memanfaatkan media pembelajaran di kelas.

Penggunaan media pembelajaran dalam penyampaian materi adalah salah satu cara untuk
membantu menciptakan suasana belajar yang menarik, efektif, dan efisien. Adanya media
pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas mencerminkan bahwa seorang guru
menginginkan suasana kelas yang aktiv dan media ini diperlukan dalam pembelajaran sebagai
alat penyampaian informasi, materi belajar dan pesan dari pengajar kepada peserta didik.

Sutikno (2013: 15) menjelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang dapat memberikan
pengaruh terhadap jalannya proses belajar, yaitu:
1. Berasal dari dalam diri individu (Internal) yang terbagi menjadi dua yaitu faktor
jasmaniah dan faktor psikologis.
2. Berasal dari luar (Eksternal) yang timbul dari luar diri siswa yang terbagi menjadi
tiga, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
Adanya media pembelajaran di kelas memberikan dampak psikologi bagi siswa atau mahasiswa
karena media ini dapat menstimulus siswa atau mahasiswanya untuk melakukan proses berpikir,
menimbulkan rasa ingin tahu, perasaan senang, dan lain-lain. Berdasarkan pendapat di atas, maka
penggunaan media ini dapat memberikan pengaruh terhadap jalannya proses belajar dari segi psikologis
siswa atau mahasiswanya. Dengan begitu, media memiliki peranan yang penting dalam membawa
siswa atau mahasiswa ke dalam kegiatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Dengan demikian, pada jurnal I ini, membahas mengenai bagaimana keefektifan belajar secara
daring dimasa saat ini.

Jurnal II

Pada jurnal kedua ini, membahas bagaimana sebuah penelitian dapat diterima. Sebuah
masalah penelitian yang baik haruslah menarik, menantang untuk dicari solusinya, me-
nghasilkan perbaikan atau peningkatan ke arah sesuatu yang baik, membawa kepada sesuatu
yang baru dan mencerahkan. Itu sebabnya di dalam sebuah penelitian, latar belakang masalah
harus benar-benar mengungkapkan argumen yang pas bahwa fenomena yang sedang diteliti
tersebut memang patut dan layak untuk diteliti melalui sebuah metode penelitian.
Di dalam latar belakang masalah, peneliti memaparkan argumentasi tentang latar
belakang penelitian dan mengapa memilih topik atau fenomena tertentu sebagai pokok
penelitian. Secara sederhana, latar belakang masalah adalah uraian yang memberikan
penjelasan mengapa sebuah pokok tertentu dijadikan bahan penelitian. Di dalam uraian
tersebut pe-neliti mengemukakan alasan-alasannya baik secara objektif maupun subjektif.
Secara objektif artinya, peneliti menggunakan topik penelitian yang sudah ada sebelumnya
atau teori tertentu menyangkut topik penelitiannya. Jika alasan ini yang muncul maka peneliti
perlu memberikan referensi objektif berupa ha-sil-hasil penelitian di bagian awal latar
belakang ma- salah, atau membeberkan secara singkat tinjauan pustaka yang berkaitan
dengan topik penelitian yang sedang dibicarakan. Sedangkan secara subjektif arti-nya peneliti
memiliki keterkaitan langsung dengan objek penelitian. Dalam hal ini, peneliti memiliki
pengalaman tertentu menyangkut topik penelitian yang dibicarakan. Pengalaman peneliti
dapat berangkat dari fakta empiris di lapangan, kenyataan atau masa-lah-masalah yang
dihadapi, pengamatan kritis, sehingga memicu keinginan untuk diteliti lebih lanjut.
Kebanyakan latar belakang penelitian teologis dibangun dengan alasan subjektif.

Natur dari sebuah riset adalah masalah. Untuk memulainya dapat dilakukan dengan
menetap-kan atau merumuskan apa sebetulnya yang menjadi pokok penelitian yang
dipermasalahkan. Misalnya terhadap pokok penelitian tentang Pelayanan Publik, peneliti
perlu menguraikan secara sistematis aspek-aspek yang menjadi masalah di dalam pokok
tersebut. Tentu saja, agar uraian tentang latar belakang masalah itu mengalir dengan lancar,
maka peneliti perlu merenungkan, mempelajari, memikirkan, me-lakukan berbagai kajian
tentang pokok permasalahan yang diteliti secara runtut dan sistematis sehingga orang yang
membacanya mengerti bahwa pokok tersebut memang layak untuk diteliti dan memiliki ala-
san kuat untuk diangkat sebagai bahan penelitian. Hal-hal yang patut direnungkan adalah
sebagai berikut:
 Apakah pokok permasalahan tersebut menarik untuk diteliti.
 Apakah sebuah pokok permasalahan, benar-benar hadir sebagai sebuah masalah yang
layak atau pa-tut diteliti (bukan dibuat-buat).
 Apakah pokok permasalahan yang diteliti terse-but setelah diteliti menyumbangkan
implikasi yang membawa penyelesaian, perbaikan atau pencera-han.
 Apakah terdapat sebuah kesenjangan antara kon-disi ideal dari pokok permasalahan
dengan reali-tas menyangkut pokok permasalahan tersebut se-hingga layak diselidiki
penyebabnya.

Jurnal III

Dalam jurnal ketiga ini, membahas bagaimana Pengenalan pendidikan agama perlu
dilakukan pada usia dini. Pada usia ini anak lebih siap menerima pengajaran pendidikan
agama dan kebiasaan religius untuk menguatkan keimananNya. Penanaman pendidikan
agama dalam keluarga tidak terbatas pada aktivitas ritualitas seperti ibadah sholat, zakat,
puasa, dan membaca Al-Qur’an. Namun penanaman tauhid menjadi pilar utama dalam praksis
pendidikan Islam dalam keluarga. Dengan keimanan yang dimiliki akan memberikan sebuah
kesadaran pada anak untuk melaksanakan nilai-nilai kewajiban sebagai pemeluk agama yang
taat.

Pendidikan agama dan spiritual termasuk bidang-bidang pendidikan yang harus


mendapat perhatian penuh oleh keluarga terhadap anak-anaknya. Pendidikan agama dan
spiritual ini berarti membangkitkan kekuatan dan kesediaan spiritual yang bersifat naluri yang
ada pada anak-anak melalui bimbingan agama yang sehat dan mengamalkan ajaran-ajaran
agama dan upacara-upacaranya. Begitu juga membekali anak-anak dengan pengetahuan-
pengetahuan agama dan kebudayaan Islam yang sesuai dengan umurnya dalam bidang aqidah,
ibadah, mu’amalah dan sejarah. Begitu juga dengan mengajarkan kepadanya cara-cara yang
betul untuk menunaikan syi’ar-syi’ar dan kewajiban-kewajiban agama, dan menolongnya
mengembangkan sikap agama yang betul, dan yang pertama-tama harus ditanamkan ialah
iman yang kuat kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari
akhirat, dan selalu mendapat pengawasan dari orang tua dalam segala perbuatan dan
perkataannya (Fachrudin, 2011).
BAB IV

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

Kelebihan dan Kekurangan jurnal I

1. Kelebihan Jurnal I

 Pada jurnal ini, pengarang telah memaparkan materinya dengan jelas, ringkas dan
terperinci, sehingga sangat mudah dipahami oleh para pembaca.
 Jurnal ini juga memakai abstrak dengan dua bahasa sesuai dengan ketentuan
pembuatan jurnal yakni Bahasa Indonesia dan Inggris, sehingga mudah dipahami
para pembaca
 Jurnal ini cocok dijadikan sebagai referensi dalam pembuatan makalah , karena
materinya bisa dikatakan lengkap.
 Jurnal ini juga mudah diakses dan websitenya tidak sulit ditemukan.

 Jurnal ini menggunakan referensi yang jelas dan terdapat daftar pustakanya.

2. Kekurangan Jurnal I

 Pada Jurnal ini, tidak terdapat ayat-ayat atau dalil-dalil Al-quran yang dapat
memperkuat suatu pembahasan.
 Pada jurnal ini, terdapat beberapa kata yang kurang dipahami pembaca.

 Jurnal ini terlalu membaas permasalahan umum saja


Kelebihan dan Kekurangan Jurnal II :
1. Kelebihan Jurnal II :

 Pada Jurnal ini memiliki abstrak yang sesuai dengan pembuatan jurnal yakni
bahasa Indonesia dan Inggris
 Jurnal ini dapat dijadikan bahan bacaan saat melakukan penelitian

 Didalam jurnal ini tidak hanya membahas penelitian kuantitatif, tetapi juga
membahas penelitian kualitatif.
2. Kekurangan Jurnal II :

 Jurnal ini hanya membahas bagaimana sebuah penelitian yang bagus, tetapi
tidak membahas strateginya.
 Jurnal ini juga pembahasannya terlalu singkat

 Jurnal ini juga lebih banyak membahas mengenai penelitian kualitatif , tidak
begitu sesuai dengan judul,Kelebihan dan Kekurangan Jurnal III :

1. Kelebihan Jurnal III :

 Jurnal ini memiliki abstrak dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan Inggris
yang sesuai dengan ketentuan syarat membuat jurnal.
 Jurnal ini cocok dijadikan referensi dalam pembuatan makalah, bahkan
pembuatan penetian.
 Jurnal ini sangat berkesinambungan dengan jurnal I & II , karena jurnal ini
mencakup pembahasan yang terdapat dikedua jurnal diatas.
 Jurnal ini juga terdapat contoh-contoh umum dan agama.

2. Kekurangan Jurnal III :

 Jurnal ini membahas hanya menggunakan hipotesis

 Terdapat beberapa kata yang sulit dipahami pembaca

 Website jurnal ini, agak sulit untuk ditemukan.


BAB V

KEKHASAN DAN KEMUTAKHIRAN JURNAL

KEKHASAN JURNAL :
Ketiga jurnal ini memiliki kekhasan yakni ketiga nya saling berkaitan dan pembahasannya
mencakup pembahan penelitian kuantitatif , sesuai dengan mata kuliah yang dibahas. Maka
ketiga jurnal ini dapat dikatakan memiliki kekhasan yakni dapat dijadikan sebagai referensi
atau acuan dalam membuat sebuah penelitian.

KEMUTAKHIRAN JURNAL :

Ketiga jurnal ini dapat dikatakan mutakhir, karena memiliki satu tujuan yakni mengenai
penelitian kuantitatif. Jurnal pertama, membahas pembahasan kuantitatif umum, jurnal kedua
membahas perbedaan kualitatif dan kuantitatif dan jurnal yang ketiga membahas kuantitatif
agama. Maka ketiga nya dikatakan mutakhir karena saling berkaitan.
BAB VI

SARAN ATAU REKOMENDASI DAN KESIMPULAN

A. Saran atau Rekomendasi


Setelah saya membaca ketiga jurnal ini, maka menurut saya, jurnal ini sangat
direkomendasikan bagi para pembaca dalam meneliti dan mencari sumber referensi dalam
pembuatan tugas makalah serta pembuatan proposal. Dan saran saya, agar lebih dapat
memperkuat jurnal ini, sebaiknya ditambahkan beberapa ayat-ayat atau dalil-dalil yang
berkenaan dengan materi pada jurnal ini.
Jurnal ini sudah cukup bagus, akan tetapi lebih baik jika pembahasannya ditambahkan lagi
agar lebih luas cakupannya. Dan Jurnal ini juga dapat dijadikan sebagai bahan acuan jika
membuat suatu penelitian.

B. Kesimpulan

1. Jurnal I : Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena


menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,
serta penampilan dari hasilnya. Pendekatan ini juga dihubungkan dengan variabel
penelitian yang memfokuskan pada masalah-masalah terkini dan fenomena yang
sedang terjadi pada saat sekarang dengan bentuk hasil penelitian berupa angka-angka
yang memiliki makna.
2. Penelitian kuantitatif pendidikan adalah suatu pendekatan penelitian dibidang
pendidikan yang bersifat obyektif, mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif
serta menggunakan metode pengujian statistik. Tujuan penelitian kuantitatif pendidikan
adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan
hipotesis yang berkaitan dengan masalah kependidikan. Dibandingkan dengan
penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif pendidikan lebih banyak dipergunakan oleh
mahasiswa dalam menulis skripsi, tesis, dan disertasi. Hal ini dikarenakan penelitian
kuantitatif menggunakan sisi pandang untuk mempelajari subyek yang ingin teliti.
Keunggulan lain terletak pada metodologi yang digunakan, yaitu objek kajiannya
adalah ilmu eksak atau ilmu pasti. Untuk pengambilan datanya pun cukup mudah, yaitu
dengan menggunakan teknik wawancara yang dilakukan secara berkala atau
berstruktur, teknik tes, atau teknik angket (kuesioner). Penelitian kuantitatif pendidikan
terbagi atas dua jenis, yaitu penelitian survei dan penelitian eksperimen.
3. Jurnal II, Sebagai sebuah bidang ilmu yang berada di dalam rumpun social sciences,
ilmu teologi, terbuka untuk metodologi dan pendekatan kebenaran apa-pun. Dalam hal
kebenaran, terdapat perbedaan yang sangat dikotom. Kebenaran iman tidak dapat
diganggu gu-gugat dengan metodologi apapun. Tetapi kebe-naran pengetahuan yang
lahir dari proses induksi dan atau deduksi, da-pat diposisikan di dalam rang-kaian
metode ilmiah. Dengan demikian, kebenaran itu dapat digugat, diperbaharui, dibantah
atau diper-tanyakan. Oleh sebab itu, sebuah penelitian agama, seharusnya ditempatkan
di dalam kebenaran sains daripada kebenaran iman. Dalil-dalil dan temuan empirik di
dalam kebenaran iman berada di dalam posisi abstrak. Tetapi dalan kebenaran sains,
dalil dan temuan empirik di wilayah penelitian agama (religion research) selalu dapat
diukur, di-lihat dan diamati, bahkan digugat.
4. Poin yang sangat penting di dalam penelitian agama bukanlah perdebatan tentang
metode me-lainkan pokok masalah sebagai titik awal permasa-lahan penelitian dan
sumbangsih yang dihasilkan-nya. Sebab, pokok masalah apapun, selama ma-salah itu
berada di dalam kerangka ilmu pengetahuan, selalu dapat didekati, dibedah, dianalisis
dan diteliti melalui pendekatan kualitatif, kuantitatif atau gabu-ngan keduanya.
5. Agar dapat membebaskan dirinya dari pe-ngaruh kebenaran iman, peneliti perlu
merumuskan dengan tepat pokok permasalahan penelitian dan me-rancang desain
penelitian yang tepat sehingga apa yang hendak diteliti tersebut, memang benar-benar
dapat diteliti dan diungkap kebenarannya.
6. Jurnal III, Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka
dapat diambil kesimpulan bahwa : Terdapat hubungan yang signifikan antara PAI
dalam keluarga dengan hasil belajar PAI. Hasil perhitungan diperoleh koefisien
korelasi ry1 = 0,971. Angka ini menunjukkan korelasi yang sangat tinggi. Antara
variabel X1 dan variabel Y. Sig (2 tailed ) menunjukkan hubungan yang signifikan
karena 0,971>0,05 dimana 0,05 adalah taraf signifikan. R square merupakan koefisien
determinasi artinya signifikan. Dengan demikian variabel X1 berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel Y.
7. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar
PAI. Hasil perhitungan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi antara motivasi
berprestasi (X2) dengan hasil belajar (Y), ry2 = 0,28. Angka ini mengisyaratkan bahwa
hubungan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar adalah positif. Hasil
perhitungan pengujian keberartian koefisien korelasi diketahui bahwa nilai r hitung
adalah 0,28. Angka ini menunjukkan korelasi yang rendah. Antara variabel X dan
Variabel Y artinya signifikan. Dengan demikian variabel X2 berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel Y.
8. PAI dalam keluarga dan motivasi berprestasi berhubungan dengan hasil belajar PAI.
Hasil statistik diketahui nilai korelasi r hitung sebesar ry3 = 0,448. Angka ini
mengisyaratkan bahwa hubungan secara bersama-sama antara PAI dalam keluarga dan
motivasi berprestasi dengan hasil belajar PAI adalah positif. Hasil perhitungan pengujian
keberartian koefisien korelasi dengan menggunakan diperoleh dari tabel Model
Summary. Diperoleh koefisien korelasi = 0,974 dan F hitung (F change) = 901,967
dengan nilai Sig. = 0,000 < 0,05. Jika nilai Sig. Lebih kecil dari
berarti H0 ditolak. Dengan demikian variabel X1 dan X2 berpengaruh secara simultan
dan signifikan terhadap Y. R Square merupakan koefisien Determinasi. Besarnya R
Square adalah (R2) adalah0,949 = 94,9 %. Artinya besarnya pengaruh PAI dalam
Keluarga dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar PAI adalah sebesar 94,9 %.

Anda mungkin juga menyukai