Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu dari Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
SUMATERA UTARA
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Sosiologi
Pendidikan bapak Dr. Ansari, M.Ag. yang telah memberikan tugas ini kepada kami
sehingga kami dapat menambah wawasan pengetahuan tentang materi yang diamanahkan
kepada kami.
Fikry Chairanda
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan............................................................................................................... 1
D. Manfaat............................................................................................................. 2
A. Keadaan Geografi............................................................................................. 3
B. Akses Menuju Desa.......................................................................................... 3
C. Keadaan Demografi (Penduduk)...................................................................... 3
D. Sarana Pendidikan (Formal dan Non Formal).................................................. 4
E. Sarana Sosial Agama........................................................................................ 4
F. Sarana Sosial .................................................................................................... 4
G. Sarana Ibadah................................................................................................... 4
H. Sarana Ekonomi................................................................................................ 4
ii
G. Faktor Pendukung Pendidikan Non Formal Anak....................................... 9
H. Faktor Penghambat Pendidikan Non Formal Anak..................................... 9
BAB IV PELUANG DAN TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA NON FORMAL
A. Peluang Pelaksaan PA Non Formal.............................................................. 10
B. Tantangan Pelaksanaa PA Non Formal......................................................... 10
C. Gagasan/Pemikiran Efisiensi dan Efektivitas PA Non Formal..................... 10
BAB V PENUTUP................................................................................................... 12
A. Kesimpulan.................................................................................................... 12
B. Saran.............................................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia dan bisa
menjadi batu loncatan menuju masa depan yang lebih cerah. Walau memang pendidikan
yang tinggi tidak menjamin seseorang bisa sukses atau tidak. Namun tetap saja setidaknya
setiap anak di Indonesia harus menamatkan SMA nya terlebih dahulu. Selain di sekolah
atau pendidikan formal, peserta didik bisa juga mendapatkan ilmu dari pendidikan non
formal.
Pelaksanaan pendidikan non formal diharapkan mampu untuk mengisi ruang kosong
dari pendidikan formal terlebih dengan adanya pandemik ini yang menyebabkan
pendidikan formal dilaksanakan secara daring.
Desa objek mini riset pada tugas ini ialah desa Pekubuan yang terletak di Kecamatan
Tanjung Pura , Langkat . Penduduknya mayoritas beragama Islam dan Nasrani hanya
beberapa KK saja. Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama non formal di desa terkait?
Di dalam tugas mini riset ini akan dibahas tentang bagaimana pelaksanaannya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan desa Pekubuan?
2. Bagaimana pelaksanaan PA non formal di desa Pekubuan?
3. Apa saja peluang dan tantangan dalam pendidikan agama non formal di desa
Pekubuan?
C. Tujuan
1. Untuk menggambarkan bagaimana keadaan desa Pekubuan
2. Untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan PA non formal di desa Pekubuan
3. Untuk mendeskripsikan apa saja peluang dan tantangan dalam pelaksanaan PA non
formal di desa Pekubuan
D. Manfaat
1. Memberikan kesempatan bagi penulis untuk mempelajari keaadana demografis desa
pekubuan
2. Memberikan gambaran bagaimana sebenarnya pelaksanaan pendidikan agama non
formal di desa pekubuan
2
BAB II
A. Keadaan Geografi
Peta Desa :
Letak Wilayah
3
Luas Wilayah
Desa Pekubuan merupakan desa yang bertipologi dataran rendah dengan luas wilayah
640 Ha.
Sumber daya alam yang ada di Desa Pekubuan adalah pertanian, peternakan, dan
perikanan.
- Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan berjalan kaki atau kendaraan non
- Lama jarak tempuh ke ibukota kabupaten dengan kendaraan bermotor sekitar 0,45
jam
- Lama jarak tempuh ke ibukota kabupaten dengan berjalan kaki atau dengan
4
- Lama jarak tempuh ke ibukota provinsi dengan kendaraan bermotor sekitar 2 jam
- Lama jarak tempuh ke ibukota provinsi dengan berjalan kaki atau dengan
Jumlah KK : 1327 kk
Penduduk Desa Pekubuan adalah mayoritas beragama Islam yaitu hampir 98%
beragama islam dan 0,2% beragama lainnya. Mayoritas suku di Desa Pekubuan adalah
suku melayu. Selain itu Desa Pekubuan juga dihuni oleh masyarakat yang bersuku
jawa, banjar, aceh, tapanuli selatan, dan karo.
Mata Pencaharian : Desa Pekubuan merupakan pedesaan yang bersifat agraris, dengan
mata pencaharian sebagian besar penduduknya adalah bercocok tanam terutama sektor
pertanian tanaman pangan dengan hasil utama padi dan palawija. Sedangkan
pencaharian lainnya diantaranya : perdagangan, nelayan/perikanan dan sektor industri
kecil dan menengah secara perorangan
5
D. Sarana Pendidikan Formal dan Non Formal
1. Sarana pendidikan formal
- SD/MI = 4 Unit
- SMP/MTS = 2 unit
- SMA/SMK/MA/ = 3 unit
2. Sarana pendidikan non formal
- Les mata pelajaran sekolah
- Les ngaji
- Latihan sepak bola
E. Sarana Sosial Agama
- Remaja Mesjid
- Perwiritan Ibu-ibu
F. Sarana Sosial
- KEMTAB
- Pemuda Pancasila
G. Sarana Ibadah
- Mesjid = 15 unit
- Gereja = 1 unit (diluar desa)
H. Sarana Ekonomi
- Warung Sampah
- Grosir/Toko Kelontong
- Pasar/pajak
6
BAB III
7
C. Pendidikan Ayah dan Ibu
1. Keluarga I
a. SMA
b. SMA
2. Keluarga II
a. SMP
b. SMA
3. Keluarga III
a. SMK
b. D3
8
E. Jumlah, Nama-Nama Anak dan Pendidikan Anak
1. Keluarga I
Dalam keluarga ini satu diantaranya ikut les ngaji setiap hari setelah magrib. Dan ada
juga 3 hari dalam dalam seminggu anak yg tertua mengikuti latihan sepak bola di
lapangan.
9
2. Keluarga II
Dalam keluarga ini, tiga dari empat anak mengikuti les ngaji yang sama dengan keluarga
pertama. Ada juga yang mengikuti les untuk tambahan belajar pada sekolah
3. Keluarga III
Dalam keluarga ketiga ini, satu diantara ketiganya juga mengikuti pendidikan non
formal yaitu ngaji. Dan dua orang laki laki ini sangat lebih senang dalam mengikuti latihan
sepak bola
Pendidikan non formal khususnya mengaji di desa pekubuan ini bukan suatu hal yang
baru lagi. Namun karena Islam menjadi mayoritas sehingga menjadikan les ngaji sangat
terfavorit dikalangan anak anak. Dan beberapa tahun ini, sudah ada guru yang bersedia
menjadi guru menetap tanpa dibayar tapi kita sebagai makhluk social sebaiknya
memberikan sebagian rezeki kita agar ia bisa bersemnagat daslam mendidik anak kita untuk
mengaji. Dan dikarenakan pandemi covid-19, kegiatan mengaji tetap dilaksanakan dalam
masa pandemi karena dilaksanakan dirumah sang guru.akan tetapi menggunakan protocol
kesehatan dengan masker dan cuci tangan
10
H. Faktor Penghambat Non Formal Anak
Adapun faktor-faktor yang penyusun rasa menjadi permasalahan yang serius ialah
pandemik yang membuat sekolah tidak dilaksanakan lagi apalagi mengingat bahwa angka
positif semakin bertambah. Faktor yang selanjutnya ialah kurangnya guru ngaji bagi anak-
anak dan tempat mengaji yang dilaksanakan dirumah guru yang pada notabennya
merupakan seorang pengurus masjid sekalian ia sebagai pelajar sma . Sehingga
menjadikannya waktunya terbagi dan sempit bagi anak-anak padahal jumlah mereka
lumayan banyak untuk memberikan pengajaran kegiatan mengaji . Dan anak anak lebih
suka bermain sepak bola dibandingkan untuk mengaji, ini juga menjadi permasalahan yang
sangat penting pada anak anak desa pekubuan tersebut.
11
BAB IV
Pada dasarnya peluang pelaksanaan pendidikan agama non formal di desa pekubuam
ini memiliki peluang yang besar. Terlebih pada dasarnya sebelum adanya guru yang
sukarela mengajar mereka, tidak ada guru yang ingin mengajar bahkan dibayar sekalipun.
Hal ini menunjukkan bahwa peluangnya snagat besar walaupun di daerah dengan Islam
sebagai agama yang mayoritas. Dikarenakan kemayoritasan ini lah para orang tua berusaha
membekali anak dengan ilmu agama. Agar ia mengininkan anak tersebut menjadi hafidz
quran yang baik
Adapun tantangan dalam pelaksanaan pendidikan agama di desa Pekubuan ini ialah
kurangnya guru yang membuat gurunya sekarang ini sedikit kewalahan. Sehingga anak-
anak yang sudah memasuki bacaan Al-Quran akan menjadi siswa yang yang terakhir
pulang karena anak-anak yang masih belajar Iqra’ di ajari terlebih dahulu. Dan mereka
yang sudah Alquran juga untuk membantu kawan nya yang masih iqro agar bisa
mendapatkan chemistry pengajaran sesame teman, Kemudian berdasarkan dari guru
mengaji tersebut bahwa anak didiknya memiliki pribadi yang aktif dan kebanyakan dari
mereka tidak bisa diam dan terlalu banyak main-main sehingga sulit untuk dia
memamahami suatu pelajarannya.
12
C. Gagasan/Pemikiran Efisiensi dan Efektivitas PA Non Formal
Adanya pendidikan non formal khususnya pendidikan agama yang terlaksana di desa
Pekubuan ini saya rasa sudah sangat membantu pendidikan formal yang saat ini sedang
tidak bisa dilaksanakan dengan bertatap muka secara langsung. Selain untuk mempelajari
bacaan Al-Quran, pendidikan non formal mengaji ini diharapkan mampu menciptakan
anak-anak yang berbudi luhur. Dan memenuhi protoko kesehatan dalam kegiatan
pengajarannya
Dalam pendidikan non formal, proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sangat
berperan penting terhadap sukses tidaknya seorang anak dalam mempelajari dan
mengamalkan apa yang diajarkan oleh gurunya. Sehingga pembelajaran non formal ini bisa
lrbih efektiv dalam menghapuskan kebutaan huruf dan bacaan Alquran pada anak di desa
Pekubuan ini. Selain itu ada beberapa hal yang perlu dipahami dalam membuat pendidikan
non formal semakin efektif, yang pertama ialah memahami sumber bacaan dan literatur,
memahami peserta didik dan memahami tuntutan administrasi dan pengelolaan sistem
pembelajaran. Agar mereka mendapatkan apa yang menjadi hak dan kewenangan bersama
untuk menjadi lebih baik kedepannya.
13
BAB V
A. Kesimpulan
Pendidikan non formal juga berperan penting dalam membeirkan ilmu yang baik bagi
peserta didik. Adanya pendidikan non formal dapat membantu pendidikan formal. Dan
pendidikan non formal berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan
formal.
Adapun pelaksanaan PA non formal didesa pekubuan yang sangat baik dan antusias
anak anak dan orang tua, Mengingat banyak orang tua yang antusias dan senang melihat
anak-anak mereka mampu membaca Al-Quran. Terlebih lagi guru mengaji yang ada di desa
pekubuan tidak mau diberi upah oleh orang tua anak didiknya. Beliau tidak ingin
menerima upah sepeserpun dari orang tua murid. Terlebih lagi mengingat bahwa sudah
lama pendidikan agama Islam tidak dihidupkan di desa terkait dikarenakan minimnya guru
dan minimnya orang yang bisa mengajari. Akan tetapi kita sebagai makhluk social
seyogyanya kita memberikan sedikit rzeki kita kepada guru pendidik ngaji tersebut agar
ilmu yang diberikan kepada anak anak menjadi keberkahan untuk kitas
B. Saran-Saran
Menurut penyusun, perlu adanya perhatian khusus bagi daerah yang memiliki penduduk
dengan Islam yang sangat mayoritas sehingga para penerus tidak buta dalam membaca Al-
Quran hingga tua. Kemudian masyarakat yang beragama Islam kiranya juga harus memiliki
peran besar dalam menghidupkan pengajaran agama islam di desa pekubuan agar harapan
kita bersama bisa terwujud dengan baik.
Dalam penyusunan laporan ini ada kendala yang penyusun hadapi seperti sedikit susah
mendapatkan data dan peta dari pemerintah desa setempat sehingga kemungkinan tugas
14
mini riset ini jauh sekali dari kata baik sehingga penyusun meminta sumbangsi saran dan
kritik bagi tugas ini sehingga menjadi suatu bahan bacaan yang bermanfaat dan berkualitas.
15