Anda di halaman 1dari 2

Nama: Wahyu Pertiwi Batubara

NIM: 0301183240

Prodi: PAI-4/Semester VI

EVALUASI HASIL PTK

1. Fungsi Evaluasi
Fungsi pokok evaluasi tindakan adalah menentukan tingkat keberhasilan dan
pencapaian tujuan tindakan. Di samping itu, evaluasi juga dapat berfungsi untuk
mengetahui, jika ada hasil sampingan dari pelaksanaan tindakan, baik yang positif
maupun yang negatif. Contoh: suatu tindakan bertujuan meningkatkan prestasi belajar
hadits melalui belajar kelompok atau belajar kooperatif. Evaluasi dari tindakan
tersebut yang pokok adalah mengetahui seberapa telah terjadi peningkatan hasil
belajar hadits setelah diterapkan belajar kelompok. Namun bukan tidak mungkin
bahwa yang diperoleh bukan saja peningkatan prestasi.
2. Sasaran dan Kriteria Evaluasi
Sasaran evaluasi adalah menemukan bukti-bukti nyata dari peningkatan yang
terjadi setelah dilaksanakannya tindakan. Peningkatan dapat mengenai proses
belajarmengajar, dan dapat mengenai hasil belajar. Perubahan yang terjadi dapat
dialami oleh individu, dapat pula di alami oleh kelas atau kelompok murid. Dalam
mata pelajaran tertentu masing-masing murid dapat mengalami peningkatan, misalnya
rata-rata nilai tes hasil belajar, bertambah baiknya iklim kelas. Kemampuan kerja
kelompok menjadi lebih baik, yang pada gilirannya juga akan memacu motivasi
belajar. Kondisi demikian, tak lepas juga dari kemampuan profesional guru.
Perbedaan mendasar antara pemantauan dengan evaluasi ialah bahwa pemantauan
memusatkan perhatian pada proses pelaksanaan tindakan, sedangkan evaluasi pada
hasil yang dicapai setelah satu tahapan tindakan dipandang memadai. Setiap evaluasi
senantiasa membutuhkan kriteria sebagai acuan untuk mempertimbangkan dan
memberikan makna terhadap apa saja yang dicapai setelah pelaksanaan tindakan.
Kriteria dapat bersifat normatif atau relatif; dan dapat pula dipakai kriteria absolut.
Kriteria normatif tersebut dapat berasal dari dalam dan luar. Kriteria dalam
adalah keadaan sebelum tindakan. Apabila ternyata keadaan setelah tindakan lebih
baik, maka dapat dikatakan bahwa tindakan telah berhasil, akan tetapi kalau tak ada
bedanya atau bahkan lebih jelek, maka tindakan belum berhasil atau telah gagal.
Kriteria luar adalah keadaan kelompok lain yang tidak dikenai tindakan, sehingga
dipertanggungjawabkan bahwa kalau pada akhirnya lebih baik adalah berkat pengaruh
tindakan. Kriteria absolut berasal dari sumber ideal, misalnya bersumber pada teori
yang relevan dengan hasil tindakan, ideologi, peraturan, dan kebijakan. Dengan
demikian hasil tindakan diukur dan dibandingkan dengan kriteria absolut tersebut.
Evaluasi dituntut mampu menilai apakah dengan dilaksanakannya tindakan
dapat makin mendekati kriteria absolut tersebut. Dalam evaluasi kriteria berfungsi
sebagai pembanding untuk menentukan tingkat keberhasilan tindakan. Tingkat
keberhasilan ini ditentukan berdasarkan pertimbangan yang masak oleh guru atau
peneliti. Agar pertimbangan tersebut bisa dilakukan dengan baik, di samping perlu
ditunjang dengan data yang cukup, juga seyogyanya meminta pertimbangan juga dari
teman sejawat, kepala sekolah, penilik sekolah, dan tidak salah kalau juga meminta
pertimbangan orangtua siswa dan masyarakat. Tentu saja pertimbangan tambahan
tersebut sangat bergantung pada permasalahan. Kalau permasalahannya tidak
menyangkut orangtua siswa, juga tidak perlu pertimbangan dari orangtua siswa.

Anda mungkin juga menyukai