SKRIPSI
SADAR NILAWATI
NIM. 201172401
SKRIPSI
SADAR NILAWATI
NIM. 201172401
i
ii
iii
iv
v
MOTTO
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah” (Q.S Al-Azhab: 21) (Anonim, 2012: 379).
vi
PERSEMBAHAN
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
Sujud syukur kepada Allah SWT., Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
atas segala yang telah terjadi dimuka bumi ini karena ridho-Nya yang telah
memberikan kemudahan disetiap kesulitan yang menghampiri, sehingga saya
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Semoga persahabatan yang terjalin sekarang ini kekal abadi hingga Jannah,
Aamiin Allahuma Aamiin
س َن ا ْل َج َزاء
َ َج َزا ُك ُم للاُ َخ ْي ًرا َكثِّ ْي ًرا َو َج َزا ُك ُم للاُ ا َ ْح
vii
KATA PENGANTAR
viii
banyak membantu dan memberikan arahan serta masukan dalam
perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
7. Ibu Ely Surayya, M.Pd., sebagai pembimbing II yang telah banyak
membantu dan memberikan arahan serta masukan dalam perkuliahan
dan penyusunan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya
dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam atas ilmu dan pendidikan yang
telah Bapak dan Ibu berikan.
9. Para karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
10. Ibu Erma Dewita, S.Pd., selaku kepala Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Muaro Jambi.
11. Bapak Kori Kurniawan, S.Pd., selaku Pembina Pramuka Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.
12. Teman-teman Bodoamat Squad yang selalu berbagi pengalaman,
motivasi, suka dan duka serta selalu memberikan dukungan spesial dan
sabar dalam mendengar keluh kesah selama perkuliahan ini.
13. Teman-teman mahasiswa seperjuangan angkatan 2017, khususnya
sahabat-sahabat lokal PAI G yang banyak memberikan saran dan
motivasi, terimakasih atas dukungannya selama ini.
Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran ilmiah yang sangat dapat
membangun penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan amal semua pihak
yang telah membantu. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Sadar Nilawati
20117240
ix
ABSTRAK
x
ABSTRACT
This thesis discusses The Role of Scouts Coaches in Shaping the Character
in Muaro Jambi 1 State Junior High School, the aim is to determine the role of
scouts coaches in shaping the character of students in Muaro Jambi 1 State Junior
High School, knowing the obstacles scout coaches in shaping the character of
students in schools Middle Junior High School 1 Muaro Jambi and to find out the
efforts of scout coaches in shaping the character of students at Muaro Jambi 1
State Junior High School.
This research is a qualitative research with data collection methods in the
form of observation, interviews, and documentation. The collected data is
analyzed qualitatively with a data collection scheme, namely, data reduction, data
display, and conclusion. The results of this study indicate that scouts play an
important role in shaping the character of students by not leaving the values of
Islamic religious education. Due to the lack of interest in students, the coach
undertakes a strategy by applying the principles of learning while playing which
will help motivate students. Then the efforts of the school principal and supervisor
in addition to motivating students also strive to provide direction, habituation and
exemplary that can be exemplified by students and equipped with sufficient
facilities and the principal conducts monitoring and evaluation. Based on these
results, it can be concluded that extracurricular activities are very important in
shaping the character of students.
xi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
B. Fokus Penelitian .................................................................................................... 7
C. Rumusan Masalah ................................................................................................ 7
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................................... 7
xii
D. Studi Relevan ..................................................................................................... 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 109
B. Saran ................................................................................................................. 110
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar I : Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Muaro Jambi ............................................ xv
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Surat Perintah Riset
Lampiran II : Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran III : Jadwal Penelitian
Lampiran IV : Dokumentasi Penelitian
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Fokus Penelitian
Mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki oleh
peneliti maka penelitian ini dibatasi pada masalah yang berkaitan dengan
7
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran pembina pramuka dalam membentuk karakter
peserta didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi?
2. Apa kendala Pembina pramuka dalam membentuk karakter peserta
didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi?
3. Bagaimana upaya pembina pramuka dalam membentuk karakter
peserta didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Peran Pramuka
1. Pengertian Peran
Peran merupakan suatu pola sikap, nilai dan tujuan yang
diharapkan dari seseorang yang berdasarkan posisinya di masyarakat.
Posisi ini merupakan identifikasi dari status atau tempat seseorang
dalam suatu sistem sosial dan merupakan perwujudan aktualisasi diri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peran adalah perangkat
tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh seseorang yang
berkedudukan dalam masyarakat. Sedangkan, menurut C.P.Chaplin,
peran adalah fungsi individu atau peranannya dalam satu kelompok
atau institusi. Menurutnya, peran juga merupakan fungsi atau tingkah
laku yang diharapkan ada pada individu atau yang menjadi ciri atau
sifat dari dirinya. Peran adalah aspek dinamis kedudukan (status),
apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan (Putri, 2016: 34).
Dalam psikologi sosial menurut Arthur dan Emily, peran pada
umumnya mengacu kepada pola perilaku apapun yang melibatkan hak,
kewajiban dan tugas tertentu yang diharapkan dari seseorang, dapat
dilatih dan diperkuat untuk ditampilkan di dalam situasi sosial tertentu.
Dalam melakukan perannya seseorang dipengaruhi oleh keadaan sosial
baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Dengan demikian,
peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem (Faozan,
2013: 11).
Peran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana
yang harus dilakukan oleh pembina pramuka dan majelis pembimbing
dalam membentuk karakter anggota pramuka.
9
10
B. Gerakan Pramuka
1. Sejarah Pramuka
Berbicara mengenai gerakan pramuka tidak akan lepas dari pada
sejarah pendiri dari gerakan kepanduan itu sendiri. Lort Robert
Sthephenson Smyth Boden Powell Of Gilwell yang pertama kali
memperkenalkan gerakan kepanduan. Dia adalah seorang tentara
Inggris, lahir di London tanggal 22 Februari tahun 1857. Sejak
dibentuknya organisasi kepanduan oleh Boden Powell di Inggris,
banyak sekali negara-negara lain yang mendirikan organisasi
kepanduan di negaranya masing-masing seperti di negara Netherland,
Amerika Serikat pada tahun 1910. Dan sampai saat ini organisasi
kepanduan sudah berkembang dilebih dari 140 negara di seluruh dunia
termasuk salah satunya adalah Indonesia (Zainul, 2016: 18).
Di Indonesia sendiri sejarah gerakan pramuka tidak terlepas dari
gagasan Boden Powell yang cepat menyebar melalui buku Scouting
For Boys hingga Hindia-Belanda (Indonesia) yang saat itu sebagai
jajahan Belanda. Berdirilah organisasi kepanduan yang merupakan
cabang dari gerakan kepanduan dari negara Belanda yang kemudian
berkembang dan mandiri dengan nama Nederlands Indische
Padvinders Vereniging (NIPV). Melihat dan memperhatikan gerakan
kepanduan tersebut,maka tokoh-tokoh kebangsaan berniat mendirikan
Pavinders untuk anak bangsa dan kemudian berdirilah JPO (Javanese
Padvinders Organisatie) disusul dengan Taruna Kembang, Padvinders
Muhammadiyah yang kemudian menjadi Hizbul Wathan atau HW.
Kepanduan Indonesia Muda (KIM). Para anggota pergerakan
kepramukaan di Indonesia ikut serta dalam masa perjuangan bersenjata
untuk mempertahankan negeri tercinta. Setelah para pejuang Indonesia
berhasil menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan, Pandu
Rakyat Indonesia kembali mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada
tanggal 20-22 Januari 1950. Hasil kongres tersebut memutuskan untuk
menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan pada golongan
11
n) Pertemuan penggalang
o) Pengisian SKU, SKK, dan SPG penggalang
4) Nilai-nilai karakter yang terdapat dalam Dasa Dharma
a) Taqwa kepada Tuhan yang maha Esa
(1) Menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing
(2) Mengawali dan mengakhiri setiap kegiatan kegiatan
dengan do’a
(3) Menyelenggarakan ceramah keagamaan
b) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
(1) Menanamkan pengertian dan kesadaran lingkungan
dalam setiap kegiatan kepramukaan
(2) Memupuk rasa toleransi dengan jalan menghormati
orang lain meskipun tidak sebangsa dan seagama
(3) Apapun yang kita kenal dan kita dekati lambat laun
akan timbul rasa cinta dan kasih sayang dan rasa inilah
yang menggugah rasa dekat dengan Khaliq karena tidak
terhalang dengan rasa benci, marah, dan sifat yang tidak
terpuji
c) Patriot yang sopan dan ksatria
(1) Menghormati dan memahami serta menghayati
lambang Negara, Bendera Sang Merah Putih, dan lagu
kebangsaan Indonesia Raya
(2) Mencintai nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, seperti
gotong royong, ramah tamah, religious, dll
(3) Mencintai, menghayati, dan mengamalkan pancasila
(4) Mengutamakan kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi
(5) Hormat kepada orang tua, guru, dan pemimpin
(6) Membiasakan diri untuk berani mengakui kesalahan
d) Patuh dan suka bermusyawarah
20
karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang
bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari
lingkungan (Gunawan, 2012: 2).
menyelesaikan tugas-tugas.
8) Demokratis
minat baca siswa. Banyak koleksi buku dan selalu ada yang baru
menjadi perangsang bagi siswa untuk mau membaca.
16) Peduli lingkungan
158).
D. Studi Relevan
Peneliti ingin menguraikan hasil-hasil penelitian terdahulu yang
mana terkait dengan fokus atau tema penelitian ini, diantaranya adalah:
mengenai struktur cerita atau kisah, persamaan dan perbedaan. Bagian ini
berisi hasil kajian (review) dari laporan hasil-hasil penelitian terdahulu
yang sesuai dengan masalah atau tema pokok yang diajukan peneliti.
Dengan adanya kajian hasil penelitian relevan ini penelitian seseorang
dapat diketahui keasliannya. Setelah penulis melakukan tinjauan di
Perpustakaan Utama UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, penulis tidak
menemukan judul skripsi yang sama dengan yang penulis kaji. Penulis
menemukan beberapa judul yang hampir sama. Maka untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan seperti mencontek, plagiat, manipulasi hasil
karya orang lain, penulis perlu mempertegas perbedaan diantara masing-
masing judul dan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Pada Kegiatan
Kepramukaan Dalam Membentuk Karakter Peserta Didik di MTs Negeri
2 Muaro Jambi. Skripsi ini disusun oleh Setio Adi Pratama, mahasiswa
jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada tahun
2020. Penelitian Setio Adi Pratama lebih memfokuskan dalam membahas
tentang internalisasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam pada kegiatan
kepramukaan dalam membentuk karakter. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif. Persamaan penelitian Setio Adi Pratama dengan
penelitian ini terletak pada pembentukan karakter melalui kepramukaan,
namun perbedaannya yaitu penelitian Setio Adi Pratama lebih
memfokuskan pada Internalisasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam pada
kegiatan kepramukaan dalam membentuk karakter, sedangkan penelitian
ini memfokuskan pada peran pramuka dalam membentuk karakter peserta
didik.
55
BAB III
METODE PENELITIAN
56
57
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Profile Sekolah
NPSN 10502804
Akreditasi Sekolah B
68
69
Web http://smpn1muarojambi.sch.com
E-mail junai47@yahoo.com
smpn1muarojambi@yahoo.co.id
Tabel 1.2
Daftar Nama-nama Guru SMP Negeri 1 Muaro Jambi
Sertifikasi
Mata Tugas Jumlah
No Nama/NIP Tida
Pelajaran Tambahan Jam Ya
k
ERMA DEWITA, S.Pd
1 Kepala
NIP. 19661231 199203 2
Sekolah √
037
IDRIYARDI, S.Pd Ilmu
Waka Bidang
2 NIP. 19651215 198811 1 Pengetahuan
Kurikulum
15 √
001 Alam
CICI KURNIASIH, S.Pd Bahasa Waka Bidang
3
NIP. 19690228 199403 2 Inggris Kesiswaan
12 √
73
005
b. Peserta Didik
Peserta didik adalah makhluk individual. Peserta didik
adalah orang yang mempunyai kepribadian dengan ciri-ciri yang
khas sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhannya. Peserta
didik merupakan seseorang yang menerima pengaruh dari seorang
pendidik dalam proses pembelajaran dan merupakan faktor yang
tidak dapat dipisahkan, karena tanpa adanya siswa maka
pembelajaran tidak dapat terlaksana. Begitu pentingnya keberadaan
siswa sebagai penerus generasi bangsa dan negara. Perkembangan
dan pertumbuhan anak didik mempengaruhi sikap dan tingkah
lakunya. Perkembangan dan pertumbuhan anak itu sendiri
dipengaruhi lingkungan dimana anak hidup berdampingan dengan
orang lain disekitarnya. Dan dengan alam lingkungan hidup
lainnya, itulah sebabnya anak sebagai mahluk individual suatu
waktu harus hidup berdampingan dengan semua orang dalam
lingkup kehidupan sosial di masyarakat.
Proses pembelajaran di lingkungan lembaga pendidikan
formal adalah pendidik dan peserta didik. Tanpa adanya kedua
unsur tersebut, maka kegiatan belajar mengajar tidak akan
terlaksana dengan baik. Demikian halnya dengan proses
pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro
Jambi, peserta didik juga dipandang sebagai objek dalam
pembelajaran itu sendiri, sehingga ada hubungan interaksi
pendidika dan peserta didik dalam pelaksanaan proses
pembelajaran.
Dalam pengamatan saya selama berada di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi, saya melihat adanya
suatu hubungan baik dalam menjalankan kerja sama, contohnya
dalam bidang akademisi peserta didik sangat disiplin serta taat
pada tata tertib yang di berlakukan oleh pihak sekolah, bahkan
dalam bidang keorganisasian peserta didik yang terdapat di
77
Tabel 1.3
Daftar Keadaan Peserta didik SMP Negeri 1 Muaro Jambi
1 VII 137
2 VIII 145 463 Orang
3 IX 181
Tabel 1.4
Sarana dan Prasarana SMP N 1 Muaro Jambi
PERALATAN
No Nama Ruang Jumlah Tidak
Lengkap Tidak Ada
Lengkap
1. Ruang Kelas 16 √
2. Lab IPA 1 √
3. Lab Kimia √
4. Lab Fisika √
5. Lab Biologi √
6. Lab Bahasa √
7. Lab IPS √
8. Lab Komputer 1 √
Ruang √
9. 1
Perpustakaan
Ruang Kepala √
10. 1
Sekolah
11. Ruang Guru 1 √
Ruang Tata √
12. 1
Usaha
81
B. Temuan Khusus
Penelitian ini adalah tentang peran pramuka dalam membentuk
karakter peserta didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro
Jambi, adapun hasil temuan yang berkenaan dengan penelitian ini disusun
berdasarkan hasil observasi atau pengamatan langsung yang dilakukan
peneliti selama berada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro
Jambi, kemudian berdasarkan pernyataan-pernyataan yang diberikan oleh
peneliti terhadap informan melalui kegiatan wawancara yang dilakukan
terhadap pihak terkait yaitu Pembina Pramuka dan siswa-siswi kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.
Setelah data terkumpul dengan menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi, peneliti dapat menganalisis hasil penelitian
menggunakan metode kualitatif deskriptif, artinya peneliti akan
menggambarkan, menguraikan, dan menginterprestasikan data-data yang
telah dikumpulkan sehingga akan memperoleh gambaran secara umum
dan menyeluruh tentang yang sebenarnya. Pengamatan peneliti terhadap
Peran Pramuka dalam Membentuk Karakter Peserta Didik sebagai berikut:
1. Peran Pembina Pramuka dalam Membentuk Karakter Peserta
Didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi
Tuhan Yang Maha Esa, rasa peduli akan tanah air dan sesama
manusia atau sebagai makhluk sosial, rasa tanggung jawab, patuh
dan taat atas kode etik pramuka (dasa dharma). Dari hal
tersebutlah nantinya akan membentuk karakter peserta didik
secara alamiah. (Wawancara, 25 Januari 2021).
2021).
sudah mampu menanamkan karakter yang baik pada diri peserta didik.
Namun peneliti menemukan bahwa ada beberapa peserta didik yang belum
mempunyai karakter sebagaimana yang diharapkan oleh sekolah maupun
gerakan pramuka.
Dari paparan data yang telah dikemukakan di atas, peneliti
menganalisis faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut.
Faktor tersebut adalah kurangnya sosok yang dapat dijadikan model dalam
tindak tanduk perbuatan serta penggunaan teknologi yang tidak tepat.
Karena karakter merupakan perilaku (behavior), bukan pengetahuan
sehingga untuk dapat diinternalisasikan oleh peserta didik, maka harus
diteladankan bukan diajarkan.
Dari pemaparan di atas, diketahui bahwa keteladanan yang
dilakukan oleh para Pembina Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro
Jambi maupun dari beberapa orang tua peserta didik kurang maksimal.
Dalam buku Kursus mahir Dasar juga dijelaskan bahwa porsi
paling besar dalam menerapkan sistem among pada fase penggalang
adalah ing madya mangun karsa (disamping membangun kemauan).
Namun demikian, tidak meninggalkan sistem among yang lain, yaitu ing
ngarsa dang thulada (didepan menjadi teladan) dan tut wuri handayani (di
belakang memberi kekuatan atau dorongan dan pengaruh baik).
Dalam semua golongan, baik siaga, penggalang, penegak, maupun
pandega, pembina berperan sebagai pemberi contoh dan teladan tentang
perilaku, pengamalan nilai-nilai satya dan dharma pramuka. Dengan
kurangnya keteladanan yang ditunjukkan oleh pembina pramuka, maka
tahap strategi pendidikan karakter hanya akan sampai pada moral knowing
atau tahap pengetahuan tentang karakter yang baik dan pentingnya
memiliki karakter yang baik, atau mungkin hanya sampai pada tahap
moral feeling atau menumbuhkan rasa cinta dan rasa butuh terhadap nilai-
nilai akhlak mulia, tanpa menumbuhkan moral doing yaitu
mempraktekkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari.
103
A. Kesimpulan
Dari pembahasan hasil penelitian yang penulis paparkan dalam
skripsi yang berjudul Peran Pembina Pramuka dalam Membentuk Karakter
Peserta Didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Peran Pembina Pramuka dalam Membentuk Karakter Peserta Didik di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi yakni pramuka
sangat berperan penting dalam pembentukan karakter bagi peserta
didik dan tidak meninggalkan nilai-nilai pendidikan agama Islam.
Adapun karakter yang dikembangkan di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Muaro Jambi adalah karakter religius, jujur, toleransi,
disiplin, mandiri dan tanggung jawab.
2. Kendala Pembina Pramuka dalam Membentuk Karakter Peserta Didik
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi yakni ada pada
diri peserta didik tersebut karena kurangnya minat dari peserta didik
untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang merupakan
ekstrakurikuler wajib disekolah karena pengaruh teknologi zaman
sekarang terutama game online dan TV. Pembina melakukan
pemanggilan kepada peserta didik yang melanggar aturan dan
kemudian diberikan sanksi hukuman sesuai dengan kesepakatan diawal
antara pembina dan peserta didik.
3. Upaya Pembina Pramuka dalam Membentuk Karakter Peserta Didik di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi yakni Pembina
pramuka melakukan arahan, motivasi, pembiasaan dan keteladanan
dengan menerapkan prinsip belajar sambil bermain. Dengan kegiatan
yang menyenangkan akan dengan mudah melakukan internalisasi pada
diri peserta didik sehingga dapat menanamkan karakter sebagaimana
yang diharapkan. Adapun strategi yang dilakukan kepala sekolah untuk
104
mendukung kegiatan ekstrakurikuler pramuka yakni dengan
memberikan fasilitas yang cukup, memonitoring dan mengevaluasi.
B. Saran
Berdasarkan uraian dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang
peneliti identifikasi dari berbagai pihak yang diharapkan dapat menjadi
masukan dalam penelitian selanjutnya, sehingga menghasilkan penelitian
yang lebih sempurna lagi sesuai sasaran penelitian, diantaranya adalah:
1. Kepada kepala sekolah hendaknya selalu mendampingi peserta didik
ketika sedang berkegiatan pramuka karena itu akan merangsang
peserta didik agar lebih giat dalam melaksanakan kegiatan
kepramukaan dan secara tidak langsung jika sedang berkegiatan
kepramukaan dan kepala sekolah mendampingi akan memberikan
stimulus serta memicu semangat peserta didik yang mengikuti kegiatan
kepramukaan sehingga peserta didik mampu memberikan yang terbaik
untuk diri sendiri dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro
Jambi.
2. Kepada pembina pramuka hendaknya dapat menjadi teladan yang baik
bagi peserta didik dikarenakan pembina pramuka adalah orang yang
dekat dengan peserta didik sehingga menjadi model bagi peserta didik
untuk berbuat dan berperilaku. Karena dengan kepramukaan
diharapkan mampu melakukan peningkatan karakter peserta didik
kearah yang lebih baik.
3. Kepada orang tua hendaknya juga membantu dalam pembentukan
karakter peserta didik ke arah yang lebih baik. Hal ini dikarenakan
seorang anak lebih banyak waktu berada di rumah, sehingga
diharapkan peran orang tua di samping memantau perkembangan
kognitif anak juga menjadi teladan untuk perkembangan karakter anak.
4. Kepada gugusdepan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro
Jambi hendaknya berupaya mengembangkan pelatihan kepramukaan
dan melengkapi atribut kepramukaan untuk menyongsong menjdi
gugusdepan percontohan dari semua gugusdepan yang ada di Muaro
Jambi. Pada dasarnya gugusdepan akan terlihat baik apabila terjalinnya
silaturahmi semua warga sekolah dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Alqur’an Terjemah. 2012. Departemen Agama RI. Bandung: CV. Darus
Sunnah
----------, UU Nomor 12 Tahun 2010. 2015. Tentang Gerakan pramuka. Jakarta:
PT. Pustaka Tunasmedia
----------, UU RI Pendidikan Nasional. 2003. Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta: Fokus Media
AD-ART Gerakan Pramuka. 2013. Nomor 11 Tahun 2013. Jakarta: Pustaka
Tunasmedia
Afifudin, Beni Ahmad Saebani. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV.
Pustaka Setia
Ainissyifa, Hilda. 2014. Pendidikan Karakter dalam Persfektif Pendidikan Islam.
Jurnal Pendidikan Universitas Garut. 8 (1)
Arif, Muhammad. 2012. Pendidikan Agama Islam Inklusif-Multikultural. Jurnal
Pendidikan Islam. 1 (1)
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Azzet, Akhmad Muhaimin. 2014. Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Creswell, John W. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset Memilih di antara
Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Creswell, John W. 2016. Research Design Pendekatan Metode Kualitatif,
Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Emzir, 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Faozan, Akhmad. 2013. Implementasi Good Corporate Governance dan Peran
Dewan Pengawas Syariah di Bank Syariah. Jurnal Ekonomi Islam. 7 (1)
Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:
Alfabeta
Gunawan, Heru. 2014. Pendidikan Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
107
Iskandar. 2008. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif dan
Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada Press (GP Press)
Kompri. 2019. Pendidikan Islam di Era Kontemporer. Bandung: Alfabeta
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2017. Pendidikan Karakter Internalisasi dan
Metode Pembelajaran di Sekolah. Jakarta: Kata Pena
Kurniawan, Syamsul. 2017. Pendidikan Karakter Konsepsi & Implementasinya
secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, &
Masyarakat. Malang: Ar-Ruzz Media
Lickona, Thomas. 2014. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa
Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media
Moleong, Lexy J. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Mulyasa. 2016. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara
Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Familia (Grup Relasi Inti
Media
Nashir, Haedar. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan Kebudayaan.
Yogyakarta: Multi Presindo
Putri, Maslekah Pratama. 2016. Peran Komisi Pemilihan Umum dalam Sosialisasi
Pemilu sebagai Upaya untuk Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat.
Jurnal Ilmu Komunikasi. 4 (1)
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sujana, I Wayan Cong. 2019. Fungsi & Tujuan Pendidikan Indonesia. Jurnal
pendidikan. 4 (1)
Syarifuddin. 2017. Inovasi Baru Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti. Yogyakarta: Deepublish
Taubah, Mufatihatut dan Uswatun Chasanah. 2018. Peranan Gerakan Pramuka
dalam Menanamkan Sikap Nasionalisme di Madrasah Ibtidaiyah (Studi
Kasus di MIN Kudus Tahun Pelajaran 2017/2018). Elementary: Islamic
Teacher Journal. 6 (2)
Woro, Sri dan Marzuki. 2016. Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam
Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Peserta Didik di SMP Negeri 2
Windusari Magelang. Jurnal Pendidikan Karakter. 4 (1)
Zainul. 2016. Buku Pintar Pramuka. Jakarta: Duta Prestasi
110
Lampiran I
Lampiran II
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)
A. WAWANCARA
1. Kepala Sekolah
a. Bagaimana Peran Pramuka dalam Membentuk Karakter Peserta
Didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi?
b. Bagaimana tanggapan ibuk tentang ekstrakurikuler pramuka?
c. Bagaimana perbedaan tingkah laku peserta didik yang mengikuti
kegiatan kepramukaan dengan yang tidak mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler pramuka?
2. Pembina Pramuka
a. Apakah peserta didik selalu hadir dan berperan aktif dalam
kegiatan ekstrakurikuler pramuka?
b. Apakah kakak setuju bahwa pramuka berperan sebagai wadah
dalam pembentukan karakter peserta didik? Jika setuju, mengapa
harus ekstrakurikuler pramuka?
Jika tidak setuju, apakah alasannya?
c. Bagaimana perbedaan tingkah laku peserta didik yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler pramuka dengan yang tidak mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler pramuka?
d. Apa saja kendala yang kakak hadapi dalam membentuk karakter
peserta didik melalui peran pramuka?
e. Apa upaya yang sudah kakak lakukan dalam memanfaatkan
kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai proses pembentukan
karakter peserta didik?
f. Adakah upaya yang kakak lakukan agar kakak mampu mengatasi
kendala dalam membentuk karakter peserta didik melalui
kegiatan ekstrakurikuler pramuka?
B. DOKUMENTASI
1. Visi dan Misi Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi
2. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro
Jambi
3. Gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi
4. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Muaro Jambi
DAFTAR RESPONDEN
NO NAMA KETERANGAN
1 Erma Dewita, S.Pd Kepala Sekolah
2 Kori Kurniawan, S.Pd Pembina Pramuka
DAFTAR INFORMAN
NO NAMA KETERANGAN
1 Erma Dewita, S.Pd Kepala Sekolah
2 Kori Kurniawan, S.Pd Pembina Pramuka
3 M. Ibnu Rasyid Araazzak Peserta Didik
4 M. Ridho Syaputra Peserta Didik
5 Maulana Sidik Peserta Didik
6 Syahrul Rozi Peserta Didik
7 Bunga Winda Retno Safitri Peserta Didik
8 Nabila Dwityas Avianty Peserta Didik
9 Sherin Indah Maharani Peserta Didik
10 Alisha Yulian Dini Peserta Didik
11 Indah Gustine M Peserta Didik
12 Rizta Dwi Riani Peserta Didik
13 Dwi Ramaranti Peserta Didik
14 Putri Amelia Peserta Didik
15 Yuni Rodear Peserta Didik
16 Riri Liyani Peserta Didik
17 Rosalinda Sinurat Peserta Didik
18 Hotmaria Trilena Peserta Didik
19 Keken Nova Peserta Didik
Lampiran III
JADWAL PENELITIAN
NO Kegiatan Maret Juli 2020 September Januari Februari Maret April
2020 2020 2021 2021 2021 2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
Judul
2 Pembuatan
Proposal
3 Pengajuan
DP
4 Seminar
Proposal
5 Perbaikan
Proposal
6 Izin Riset
7 Pelaksanaan
Riset
8 Penyusunan
Data
9 Sidang
Munaqosah
Lampiran IV
DOKUMENTASI PENELITIAN
Motto Hidup:
Miliki hati yang tak pernah membenci
Sabar yang tak berujung, Ikhlas yang tak meminta balas
Serta senyum yang tak pernah hilang
I