SKRIPSI
Oleh:
Maulidya Yolanda
NIM. 23010150034
i
ii
PENDIDIKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PELAJAR
MELALUI SISTEM KADERISASI PENGURUS WILAYAH
PELAJAR ISLAM INDONESIA JAWA TENGAH
SKRIPSI
Oleh:
Maulidya Yolanda
NIM. 23010150034
iii
iv
v
vi
MOTTO
(Imam Ghazali)
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini saya persembahkan
untuk :
3. Seluruh keluarga besar Nenekku Surti yang telah memberikan dukungan moril
maupun meteril.
5. Keluarga Besar Pelajar Islam Indoensia Jawa Tengah, kanda yunda, teman-
teman Pengurus Wilayah dan Pengurus Derah yang telah membantu dalam
melancarkan proses penyelesaian skripsi ini. Dengan mereka saya belajar arti
6. Kepada Bapak Drs. Bahroni, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
7. Keluarga Besar Gerakan Juma’at Berbagi Salatiga dan Rumah Tahfidz Nuryani
ini.
viii
8. Sahabat dan teman-teman seperjuangan Himpuanan Mahasiswa Islam Cabang
Karang Taruna Tri mulya Desa Nogosari, Coffe Backspace Salatiga, PPL
Mahasiswa/i PAI IAIN Salatiga Angkatan 2015 yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu dan kenangan bersama kalian menjadi pengalaman indah
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat,
Sholawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Agung
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala
2. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. .selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam (PAI)
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis.
x
7. Kedua orang tuaku, adikku Nadin Jazila dan Mahira Hasna Nabila, serta
Keluarga Besar (KB) PII, serta sahabat-sahabat PII se-Jawa Tengah yang
penulis.
11. Semua pihak yang telah ikhlas dalam memberikan bantuan baik sacara
kepada Allah SWT, semoga segala amal kebaikan yang tercurahkan kepada penulis
kekurangan dan jauh dari sebuah kesempurnaan. Besar harapan penulis atas semua
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca yang budiman. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumya.
Amin…
Penulis
xi
ABSTRAK
xii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
xiii
1. Pendidikan Karakter Kepemimpinan .................................... 12
G. Tahap-tahap Penelitian................................................................ 31
xiv
3. Pola Kebijakan Bidang Kaderisasi PW PII Jateng Periode 2019-
2021 ..................................................................................... 55
A. Kesimpulan ................................................................................ 74
B. Saran .......................................................................................... 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
membangun suatu bangsa. Karakter menjadi salah saru syarat penting dalam
daya alam, akan tetapi sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusianya. Sehingga bangsa yang besar dan maju dapat dilihat dari kualitas
Sikap dan perilaku masyarakat dan bangsa Indonesia saat ini cenderung
mengabaikan nilai-nilai luhur yang sudah lama dijunjung tinggi dan mengakar
1
individu dengan masyarakat dan lingkungan budaya sekitarnya (Idris, 1987: 7).
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mnadiri, dan menjadi warga Negara yang
moral baik dari kalangan anak-anak, remaja, orang dewasa , masyarakat umum,
Seperti yang dilansir oleh Detik News (19/12/2018) kata Wakil Ketua KPK
Saut Situmorang “secara total, pada tahun 2018, KPK melakukan 157 kegiatan
penyelidikan, 178 penyidikan, dan 128 kegiatan penuntutan, baik kasus baru
2
penanganan perkara berdasarkan tingkat jabatan, mengungkapkan ada 91
swasta serta 28 perkara melibatkan kepala daerah (29 kepala daerah aktif dan
melibatkan pejabat eselon I hingga IV," papar Saut. Selain itu yang sedang
maraknya dewasa ini adalah penyebaran hoax (berita bohong) yang menjadi
kalangan.
Pada kalangan pelajar saat ini, banyaknya kasus kekerasan antar pelajar
salah satunya seperti yang dilansir oleh media (Kompas : 2019) mengenai
Rabu (10/4/2019) dimana ketika tersangka masih berusia 17 tahun. Selain itu
hilangnya rasa hormat siswa terhadap guru dan orang tua, sex bebas, minum
3
satuan pendidikan formal dan non formal kegiatan kurikuler atau
generasi muda, dalam hal ini pelajar yang merupakan agent of change dan
menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena pelajar hari ini adalah
mana masa depan bangsa berada ditangan-tangan pemuda saat ini. maka
kepemimpinan.
sudah menjadi fitrah bagi setiap manusia. Manusia diamanahi Allah Swt. untuk
sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta, sekaligus sebagai hamba Allah
Al-Baqarah [2] : 3)
4
Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) merupakan organisasi pelajar
tertua di Indonesia yang lahir pada tanggal 4 Mei 1997 yaitu dua tahun setelah
kebudayaan yang sesuai dengan Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan
yang utama dapat memimpin diri sendiri dalam mengedalikan dirinya baik
pengkaderan secara rutin dan berkala. Menurut Hanan (2006 : 13) kaderisasi
kegiatan PII yang dikenal dengan sebutan organisasi kader, sekaligus sebagai
membangun pemikiran, sikap dan tindakan organisasi yang tidak terlepas dari
pendirian PII.
5
Dalam Falsafah Gerakan PII dijelaskan “Sosok ideal kader PII merupakan
profil kader yang merupakan konstruksi ideal sifat dan kinerja yang harus
dan amanah transformasi misi PII sesuai dengan cita-cita profetik pandangan
dunia Islam.” Adapaun sifat kader PII meiputi : pertama, Muslim, yaitu
memiliki sikap ketundukan hanya kepada Allah saja dalam arti konsepsi dan
cara pandang, sikap dan aktualisasi berada dalam garis bimbingan dan ridho
Allah Swt. Kedua, Cendikia (cerdas), yaitu upaya meneladani sifat fathanah
nabi, sehingga memiliki wawasan dan antisipasi yang luas serta kerangka
yang berani dan bertanggung jawab, yang mampu mengambil keputusan secara
Guna mewujudkan cita-cita dari tujuan PII, maka dilakukan usaha dalam
pandangan islami. Dalam hierarki sistem kaderisasi PII, dikatakan kader PII
ketika telah mengikuti jenjang training dasar yaitu LBT (Leadership Basic
Jawa Tengah, Pegurus Wilayah (PW) PII menyelenggarakan kegitan LBT dan
6
LIT diselenggarakan secara bersamaan yang terdiri dari pelajar-pelajar dari
tingkat SMP hingga SMA, baik sekolah umum, swasta, maupun pondok
pesantrean yang berasal dari berbagai kota atau kabupaten se-Jawa Tengah.
Jawa Tengah”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
7
3. Untuk mendeskripsikan faktor penghambat proses pendidikan karakter
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Praktik
kepemimpinan pelajar.
E. Penegasan Istilah
8
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, maupun
Selain itu dari pendapat Ratna Megawangi dalam Dharma (2012: 5),
secara sempit diartikan siswa yang belajar di sekolah dari tingakat sekolah
menengah sampai atas. PII mendefinisikan “pelajar” dalam arti yang luas
hayat.
9
Pendidikan karakter kepemimpinan pelajar yang di maksud adalah
2. Sistem Kaderisasi
nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang nyata ada dan terjadi.
orang lain dan dirinya sendiri untuk memperbaiki keadaan sekarang dan
mewujudkan masa depan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita yang
10
F. Sistematika Penulisan
Dalam tulisan ilmiah unsur yang paling penting adalah bagaimana tulisan
ini disusun dengan sistematis dan mempunyai hubungan antara masalah yang
Sistematika Penulisan.
BAB II Landasan Teori, terdiri dari landasan teori yaitu tiga sub
Bab III Metode Penelitian, Pada bab ini membahas; Pendekatan dan Jenis
BAB IV Paparan dan Analisis Data, meliputi; Sejarah, Tujuan dan Fungsi
Jawa Tengah.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
12
didefinisikan sebagai upaya yang dirancang secara sengaja untuk
tulisan, bahasa tubuh, sikap, dan tindakan positif yang dapat dicontoh
oleh orang lain. Dalam Islam, sosok yang menjadi teladan terbaik
disingkat SHAF.
13
Menurut Kadarusman (2012) dalam Yudiaatmaja (2013 :29-30)
internasional.
14
mengarahkan bawahannya, membimbing, mempengaruhi,
15
a. Berkelanjutan: mengandung makna bahwa proses pengembangan
dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan
Satu hal yang selalu harus diingat bahwa suatu aktivitas belajar
menyenangkan.
sebagai berikut:
16
Tujuan pendidikan karakter yang lain sesuai dengan arahan
17
meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan
2. Organisasi Kepelajaran
tugas pokok, fungsi, peran, dan tnaggung jawab yang jelas, yang
mematuhi segala aturan dan mengikuti tata cara dan prosedur yang
18
norma-norma/tradisi bersama secara konsisten, untuk pemecah
Kepelajaran
19
memiliki nilai sikap, tingkah laku, dan kepribadian yang baik. Oleh
seorang pemimpin dimuka bumi ini. Pemimpin dalam hal ini tidak
hanya pemimpin secara universal namun juga secara nafsi atau diri
sendiri.
ayat :
ظلُو ًما َج ُهوال َ يَ ْح ِم ْلنَ َها َوأَ ْشفَ ْقنَ ِم ْن َها َو َح َملَ َها اإل ْن
َ َسانُ إِنَّهُ َكان
Artinya:
20
Tugas kepemimpinan yang diamanahkan oleh Allah Swt kepada
yang berpedoman dengan sumber yang kuat dan sangat kokoh yaitu
masa.
21
yang telah diteliti oleh Muta’ali (2017) adalah MAKESTA (masa
B. Kajian Pustaka
ini dengan dengan penelitian penulis yaitu dari dari sisi subjek penelitian.
lakukan yaitu kepada pengurus dan alumni PW PII Jawa Tengah sebagai
22
Judul penelitian”Pendidikan Karakter Kepempimpinan melalui
penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu dari sisi objek penelitian.
pelajar islam melalui jejaring PII. Yang membedakan penelitian ini dengan
23
evaluasi pendidikan karakter. Yang membedakan penelitian ini dengan
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dalam suatu keadaan alamiah (Moelong, 2008: 26). Peneliti terjun ke lapangan
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
1. Lokasi Penelitian
25
2. Waktu Penelitian
selesai.
C. Sumber Data
a. Data Primer
Sumber data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata
yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik, atau perilaku yang dilakuan oleh
subjek yang dapat dipercaya (Arikunto, 2010: 22). Sumber data langsung
anggota (kader) serta alumni (Keluarga Besar PII Jateng) Pelajar Islam
b. Data Sekunder
dokumen grafis (label, catatan, notulen rapat, sms, dan lain-lain), foto-foto,
melalui wawancara.
26
1. Observasi
2. Wawancara
Pengurus, anggota (kader) serta alumni (keluarga besar) PII Jawa Tengah.
27
karakter kepemimpinan pelajar dalam kaderisasi PII, serta faktor
3. Dokumentasi
E. Analisis Data
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data. Dalam penelitian kualitatif data
pengumpulan data. Di antaranya adalah melalui tiga tahap model air, yaitu
reduksi data, Display (penyajian) data, dan verifikasi (Bungin, 2011 : 1444).
1. Reduksi Data
dalam kaitannya dengan aspek fokus penelitian. Pada tahap ini peneliti
28
memasukkannya ke dalam klasifikasi dan kategorisasi yang sesuai dengan
fokus atau aspek fokus. Dari proses inilah peneliti dapat memastikan mana
data-data yang sesuai, terkait dan tidak sesuai atau tidak terkait dengan
dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus masalah
disetiap satuan supaya dapat ditelusuri datanya dan berasal dari sumber
2. Display Data
3. Verifikasi data
2015: 110).
29
Analisis data di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
Pengumpulan Penyajian
data Data
Reduksi Simpulan:
data verifikasi
didasarkan atas kriteria tertentu. Kriteria itu terdiri atas derajat kepercayaan
Demikian halnya dalam penelitian ini, dari berbagai teknik yang ada, peneliti
30
sesuai dengan kondisi dan dirasa lebih efektif untuk membuktikan kepastian
data.
G. Tahap-tahap Penelitian
Tengah).
memperoleh data.
31
c. Berperan serta sambil mengumpulkan data.
32
BAB IV
dan dakwah. PII didirikan di Yogyakarta tanggal 4 Mei 1947 (Hanan, 2006
: 5). Latar belakang lahirnya organisasi PII adalah pengaruh social politik
bercokol demikian lama hingga lebih dari tiga ratus lima puluh tahun di
beragama Islam dan berarti pengaruh Islam merupakan variabel yang tidak
33
kebudayaan Belanda. Jalan yang ditempuh adalah melalui asosiasi dan
yang halus. Kebijakan ini ditempuh dengan melakukan beberapa hal yaitu,
Barat dan yang lain penuh dengan didikan agama (Thamrin dan Ma’roov,
34
agama Islam. Melalui pendidikan, para pelajar diupayakan untuk mulai
jauh dari ajaran agama mereka dan dijauhkan dari nilai-nilai patriotisme
dan lebih mencintai segala hal yang berbau dan berpola Barat.
yaitu adanya orientasi yang berbeda antara sekolah umum dan pondok
terpecah menjadi dua kekuatan yang satu sama lain saling menjatuhkan.
Yoesdi Ghozali merupakan salah satu pendiri PII ketika itu, pada
35
Yogyakarta. Dalam fikirannya terlintas gagasan untuk membentuk suatu
organisasi bagi para pelajar Islam yang saat itu belum terkoordinasi.
hanya pelajar dalam arti formal. Di PII juga akan ditemui mahasiswa
arti yang luas dan longgar, mengacu kepada pengertian bahwa belajar itu
Kongres tersebut, akhirnya lebih banyak peserta yang menyetujui ide ini.
Oleh karena itu kongree kemudian memutuskan untuk melepas GPII sayap
36
Guna menindaklanjuti keputusan Kongres tersebut, maka pada hari
Timur Djaelani dan Amir Syahri mewakili GPII sayap pelajar yang siap
untuk dilebur dalam organisasi pelajar Islam yang akan dibentuk. Disana
pelajar Islam lokal yang telah ada. Mereka adalah Yahya Ubeid dari
Indonesia (PII), tepatnya pada pukul 10.00 WIB tanggal 4 Mei 1947
yang berasal atau bertitik tolak dari ajaran agama. Ayat al-Qur’an yang
menjadi rujukan motivasi ini adalah surat Ali Imran (3) ayat 104
37
Makna ayat di atas memberi isyarat agar ada di antara sekelompok
meniru pola hidup maupun budaya Barat seperti terlihat pada cara
cara berfikir dan cara menyikapi agama. Bagi mereka, hidup haruslah
seperti ini tentu saja akan mengancam pekembangan bangsa dan umat
38
Islam kedepan. Oleh karena itu, dicarilah jalan untuk mempertemukan dan
antara keduanya sesama mulim. Hal inilah yang menjadi salah satu latar
pendiri PII terhadap nasib bangsa Indonesia yang baru saja terlepas dari
menurut mereka, bangsa ini perlu sebuah wadah yang dapat menjadi
sesuai dengan Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan umat manusia”
Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan umat manusia”. Rumusan tujuan
39
PII hasil kongres VII tersebut yang digunakan sampai saat ini,
yang tepat dan strategis, karena tidak mungkin terwujud masyarakat Islam
tanpa melalui proses pendidikan dan kebudayaan yang didasari oleh nilai-
nilai Islam itu sendiri. Lebih jauhnya, tidak akan mungkin terwujud suatu
yang sesuai dengan Islam. Selaku pelajar Islam yang penuh rasa tanggung
pada tempatnya, jika kita dengan tiada pertimbangan yang telitidan lugas
40
saja. Padahal, kita belum mampu memberikan suatu yang lebih baik
dan bangsa Indonesia lainnya PII harus ikut terjun kedalam refolusi fisik
Selang beberapa hari setelah Kongres I PII digelar, terjadi agresi militer
41
Teruskanlah perjuanganmu, hai anak-anakku Pelajar Islam Indonesia.
Negara kita adalah negara baru, didalamnya penuh onak dan duri,
Menurut Hanan (2006 : 6-7) pada masa Orde Lama, PII menunjukan
Orde Lama.
menjadi korban sasaran aksi sepihak PKI, 13 Januari 1965, Rabu Kliwon,
Peran PII ini diakui pula oleh Presiden Soeharto dalam sambutannya pada
42
peringatan Isra’ Mi’raj yang diselenggarakan PB PII di Jakarta, tanggal 13
September 1966:
dan kemanfaatan tersebut dikenal dengan Catur Bakti PII yang meliputi:
potensi diri sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Potensi
43
program. Di Pelajar Islam Indonesia (PII), kader dan anggota dilatih
nilai-nilai Islam adalah satu-satunya nilai yang benar dan wajib untuk
44
4. Sejarah Kaderisasi Pelajar Islam Indonesia (PII)
dengan pendidikan Islam) telah mendapat perhatian yang sangat serius yang
melepaskan dari akar kesejarahannya terutama cita-cita dan tujuan PII itu
45
warna peran PII di kemudian hari. Secara periodik pasca penyelenggaran
sistem dan metode dilakukan oleh sebuah Tim Perumus yang terdiri dari
Camp. Hal ini terlihat dengan dipakainya metode Dynamic Group sebagai
Sistem dan Metode Mental Training dan sekaligus dihasilkan pula Sistem
46
change) dan pengembangan mental (mental development) menjadi
Kaderisasi PII).
Status, Kepribadian, Hak dan Kewajiban, serta Tingkat dan Atribut Kader
47
berfungsi untuk mengantisipasi problem aktual yang dihadapi PII pada
saat itu.
keputusan berupa:
1) Problem Ideologi
48
2) Problem Kepemimpinan
3) Problem Pendidikan
4) Problem Sosial
6) Problem Ke-PII-an
49
Terbentuknya kader PII yang mampu menjawab problem ajaran
Dynamic.
50
Masa ini, PB PII merumuskan konsep pembinaan Sebelas Bintang Satu
Matahari Plus Rembulan pada akhir tahun 1985. Lewat paket ini dikenal
LAT
III, Studi Islam Awal Mula (SIAM) I, SIAM II, SIAM III, Latihan
3. Training Khusus yang terdiri dari Training Tingkat Dasar (TTD) dan
pasca training berupa Gerakan Usrah dan Gerakan Amal Shaleh (GAS).
Kaderisasi PII).
kaderisasi. Konsep kaderisasi menurut POIN ‘79 dan MIN ‘85 belum
51
masing pengurus baik pengurus wilayah, daerah mapun komisariat.
menyangkut upaya penataan sistem dan pola kaderisasi PII yaitu dengan
a. Visi
“PII Jawa Tengah yang Kuat, Sinergis, dan Harmonis dalam berbagai
52
b. Misi
prinsip Islam dan berkarakter sesuai citra diri kader PII, yaitu
perkumpulan pelajar.
pelajar;
kekeluargaan.
53
2. Struktur Organisasi PW PII Jateng 2019-2021
Tabel 1
Table 2
54
3. Dina Bella Ayu N. Bendahara
4. Lisa Ayu Rohmatunnisa Ketua Div. KPKP
5. Minhatul Maulaya Ketua Div. KPPKT
6. Khomsah Arifati Ketua Div. PPK
7. Ferriana Diean Haq Div. PPK
8. Rifki Alfia Nuriska Ketua Div. KISKE
Tabel 3
Badan Otonom Brigade PW PII Jateng Periode 2019-2021
2019-2021 :
55
3. Meningkatkan frekwensi pelaksanaan kursus baik di tataran PD
kaderisasi.
PII.
56
10. Mendorong dan memonitor implementasi ta’dib dari tingkat
PD secara periodik
12. Penguatan nilai-nilai keislaman dan kultur islami dalam tiga jalur
instruktur.
Tabel 4
No Kondisi
. Target Program
Objektif
1. Kebutuhan akan Terlaksananya Sarasehan Instruktur
implementasi Implementasi Regional
ta’dib secara Kaderisasi PII Sarasehan Pemandu
maksimal yang sesuai Regional
dengan Ta’dib Sarasehan Mualim
Regional
Sarasehan Mu’adib
57
Memfungsikan
kembali Dewan
Ta’dib Regional
2. Kebutuhan Terciptanya Training
terhadap peningkatan Kursus
peningkatan kualitas dan Ta’lim
kualitas dan peran kader Buku saku kader
peran kader di daerah bagi Sarasehan Pemandu
tingkat daerah kaderiasi PII dan Mu’alim Daerah
secara maksimal
3. Kebutuhan akan Terciptanya Membentuk
pengembangan organisasi komunitaas keilmuan
program fleksibel dan Kelompok-kelompok
perekrutan kader mampu kajian keilmuan
yang lebih menjawab
kreatif, efektif masalah-
dan efisien masalah yang
terus
berkembang
Kebutuhan akan Tersedianya 1. Pendataan Kader
4. informasi dan data akurat dan pasca kursus dan
data akurat komprehensif training
terkait kuantitas mengenai 2. Penelusuran data
dan kualitas kondisi kader. kader ke daerah
kader PII di 3. Monitoring kader
Jawa Tengah daerah Pasca
Training dan kursus.
4. Monitoring aktivitas
kaderisasi di daerah
5. Kebutuhan Terciptanya Rapat bidang lintas
kesesuaian komunikasi badan
pengkaderan yang intens dan Penyesuain jurnal
antar badan sejalan terkait aktivitas
induk dan badan kadersiasi
otonom
6. Kebutuhan Terciptanya Ta’lim rutin
peningkatan kader PII Jateng Bedah Buku
keislaman, yang Kajian keilmuan
budaya mempunyai Tugas dan Lomba
membaca dan akhlak yang menulis
58
menulis kader- Islami dan Workshop
kader PII di mampu menjadi kepenulisan
Jawa Tengah teladan bagi
baik wilayah masyarakat
maupun daerah pelajar.
kader yang sesuai harapan dan cita-cita PII. Dengan tujuan membentuk
terstruktur dan berkala. Sosok ideal kader tersebut merupakan profil kader
yang merupakan konstruksi ideal sifat dan kinerja yang harus dimiliki oleh
paripurna.
saja dalam arti konsepsi dan cara pandang, sikap dan aktualisasi
59
d. Cendekia, dalam arti upaya meneladani sifat fathonah Nabi SAW,
memecahkan persoalan,
independen,
waktunya,
60
f. Memelihara ibadah, amaliah dan akhlakul karimah dalam situasi
apapun,
Sifat dan kinerja kader PII tersebut di atas merupakan usaha dalam
melalui jenjang training yang ada dalam sistem Ta’dib dan dilakukan
(Kabider) ketua koordinator wilayah PII wati), serta alumni PW PII Jateng.
“Kalo di PII kan ada dua ya dalam sistem kaderisasi PII, yaitu
proses struktural dan training, keduanya tidak lepas dan saling
mempengaruhi. Struktural dari tingkat eselon paling bawah yaitu tunas,
sebagai ujung tobak perekrutan di PII yang dipimpin oleh komisariat,
struktural ditunjang dengan sebuah training yang bertahap dan
berkelanjutan guna proses ideologisasi. Struktural tanpa training,
teman-teman tidak bisa punya profil khusus, tidak punya gagasan
secara mendalam, karkater, dan skill, dsb. Sistem ta’dib (kaderisasi
PII) ada tiga yaitu, ta’lim, kursus, dan training. Masing-masing training
dari Basic Training (BATRA), Intermediate Training (INTRA) dan
Advanced Training memiliki grand design nya sendiri. Bagaimana
BATRA itu dilatih untuk leadership-nya yaitu dengan internalisasi,
61
kemudian INTRA yaitu tahapan sosialisasi dimana kader INTRA lebih
sering terjun ke masyarakat, kemudian di Advanced Training lebih
kepada konseptual sebuah isu atau permasalahan di masyarakat. Jika
hanya tahapan pertama BATRA, itu artinya hanya tahapan dasar saja,
belum secara kaffah (sempurna secara menyeluruh). Kemudian ada
kursus, yang menjadi penunjang dalam menggali dan membentuk
softskill. Jadi, antara struktural dan training perlu saling menunjang satu
sama lain. Pendidikan di PII sudah kompleks , kader digembeleng di
struktural, dan penanaman keilmuan di-training”.
hingga akhir namun tidak pernah aktif dan terjun langsung dalam strktural
mengungkapkan:
62
Dalam Proses training PII, peserta tidak hanya menerima secara utuh
berfikir dan mencari tahu sendiri dan mendiskusikan dengan peserta lain
memberikan kesadaran pada setiap diri kader bahwa mereka adalah subjek
PII.
menjelaskan:
63
karena manusia adalah makhluk social dan memiliki tugas sebagai
pemimpin. Di BATRA, materi pokok yang diberikan berupa
penananman nilai-nilai ke-Islaman, kepelajaran, dan ke-Indonesiaan.
Nilai-nilai tersebut nantinya bisa menjadi bekal untuk peserta
mengembangkan dirinya selepas mengikuti training.
Training selanjutnya yaitu INTRA (Intermediate Training), yang
berfokus pada penyelesaian masalah yang ada di masyarakat. Kegiatan
ini diarahkan agar peserta yaitu pelajar SMP dan SMA memiliki
kepakaan sosial. Disini peserta diterjunkan langsung ke masyarakat
untuk mengamati lingkungan dan menyelesaikan permasalahan yang
ada atau dengan kata lain peserta bisa berkontribusi untuk masyarakat.
Training terakhir yaitu ADVANCE. Di sini peserta dilatih untuk
berfikir mengenai masalah Nasional dan Internasional namun bertindak
secara regional. Artinya peserta bisa memetakan masalah-masalah
Dunia namun bisa berkontribusi nyata di sekitar lingkungannya.
Training ini merupakan training paripurna PII. Materi-materi yang
disajikan adalah materi-materi yang sifatnya membekali peserta untuk
bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Di training ini peserta sudah
mampu membuat konsep-konsep dengan analisis yang dilakukan
terhadap sebuah permasalahan untuk dicari jalan keluarnya.
dalamnya anak-anak usia balita hingga SD. Termasuk kategori tunas ini
menjadi binaan oleh PII terutam oleh PII wati dengan bentuk pendidikan
gerbang masuk PII atau dikatakan telah sah menjadi Kader PII yaitu Basic
64
kader PII yang berorientasi pada pembinaan kepribadian dan mental
nilai Islam.
kepemimpinan.
minggu, ada pula kursus dan ta’lim yang merupakan kegiatan pendukung
dilaksanakan pra maupun pasca training. Dalam proses training PII, setiap
lokal terdiri dari satu instruktur dan satu observer yang keduanya saling
65
silabus-silabus setiap training serta indikator-indikator capian tertentu
dalam setiap training bahkan setiap materi yang diberikan, yang pada
telah didapatkan di PII. Contoh silabus Trainig dapat dilihat pada tabel 1.1.
66
perwakilan pelajar berbagai kota dan kabupaten se-Jateng. Sebelum
tersebut.
negara. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan PII pun selau didukung oleh
67
perubahan tanpa mengorbankan independensi diri dan kelembagaannya
(Falsafah Gerakan).
Hal ini sejalan pula dengan yang di katakan oleh Azmi selaku mantan
Fleksibel adalah sifat lain dari bangun organisasi PII lihat (Falsafah
satu asas penting, terkait dengan kondisi riil organisasi PII itu sendiri.
bidang dan subjek garap. PII sebagai organisasi yang berkiblat di gerakan
sangat luas. Demikian pula dengan subjek garapan, pelajar, dimana pelajar
68
dinamis. Ketiga, filosofi organisasi yang menggunakan manajemen
pembelajaran bagi raw input yang berada pada usia anak-anak dan remaja.
ormas, partai politik atau golongan tertentu. Sehingga arah gerak PII
69
pendukung dari segi materi tau finansial PII dalam menyelenggarakan
yang terdiri dari berbagai daerah kota atau kabupaten adalah karena
daerah seperti wilayah (provinsi) lain, maka akan tidak maksimal dalam
Jateng.
70
Hal tersebut sama dengan yang dikatakan oleh Riska selaku kepala
BO PII Wati:
mengatakan:
71
yaitu: pertama, PII merupakan organisasi eksternal sekolah, di mana perlu
sekolah, dan program full day school di mana siswa telah full belajar di
sekolah dan waktu libur sabtu minggu kebanyakan mereka flebih memilih
khususnya di Jawa Tengah yang masih dikatakan kurang saat ini, sehingga
organisasi pelajar yang lain yang memiliki organisasi induk di atasnya. PII
pengurus.
maka perlu adanya solusi dalam memperbaiki sistem yang kurang untuk
72
harus diperhatikan secara seimbang dan bekesinambungan. Karena
kaderisasi adalah sebuah ekosistem kehidupan. Kekuatan PII dan
juga organisasi mana pun juga bertumpu pada proses kaderisasinya.
Karena itu proses ini harus terus berjalan walaupun dalam situasi
paling buruk. Jadi, training harus tetap ada tanpa alasan apapun.
Sementara keberhasilan training tak lepas dari persipan, proses, dan
pasca training. Karena dibutuhkan manjemen sistem agar seluruh
kader yang telah melakukan proses kaderisasi bisa
mengaktualisasikan dalam segala peran dan fungsinya. Inilah ciri
organisasi mdern. Di mana orang ikut organisasi karena ingin
mengekspresikan tujuan hidupnya, juga eksistensi sosialnya.
Membicarakan kualitas dan kuantitas kaderisasi bisa sangat panjang.
Karena proses kadeisasi adalah proses pendidikan kehidupan. “
serta peran dan fungsi kaderisasi PII akan tetap teraktualisasi dengan
baik.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan ta’lim. Inti pokok kaderisasi terdapat di tiga tingkatan training yaitu
pelajar di PII.
atau golongan tertentu. Sehingga arah gerak PII lebih fleksibel. PII
74
melaksanakan kegiatan. PII yang memiliki alumni disebut dengan
Keluarga Besar (KB), salah satunya pendukung dari segi materi tau
training bervariasi susai kondisi peserta, ditutut untuk kreatif dan inovatif.
didapatkan PII tidaklah besar seperti organisasi pelajar yang lian yang
B. Saran
ditujuakan kepada:
75
terutama kegiatan-kegiatan yang membangun minat keder untuk dapat
cita, menjalin koordinasi yang baik dengan berbagai pihak atau lembaga
76
DAFTAR PUSTAKA
Al Barry, M.D.Y., dan L. Lya Sofyan Yacub. 2003. Kamus Induk Istilah Ilmiah.
Surabaya: Target Press.
Jogiyanto, H. M., 2005, Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Kusuma, Dharma. 2012. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah.
Bandung: PT. Remaja Posdakarya.
77
Putra, Nusa. Santi Lisnawati. 2013.Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Islam,
Bandung: Pt Remaja Rosdakarya
Samani, Muchlas & Hariyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya,.
Supranto. 2003. Metode Riset, Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Tirtarahardja, umar, Sulo S.L. La. 2008. Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Jurnal
Skripsi
Arsip PII
Internet
Https://Bebas.Kompas.Id/Baca/Video/2019/04/11/Tiga-Tersangka-Kasus-
Kekerasan-Pelajar-Pontianak/ diakses pada tanggal 12 April 2019
78
https://news.detik.com/berita/d-4350420/kpk-tangani-178-kasus-korupsi-di-2018-
terbanyak-libatkan-legislatif diakses pada tanggal 12 April 2019
79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
80
Mengawal Kemaslahatan Umat
dan Bangsa
Nasional Achivement Motivation
30 September
8 Training: Cerdas Akademik Panitia 8
2017
Militan dalam Organisasi
Seminar Nasional: Reaktualisasi
18 November
9 Cantik Dhohir dan Batin dalam Panitia 8
2017
Kacamata Islam
Seminar Nasional: Reaktualisasi
13 Oktober
10 Kesetaraan Gender di Era Moderator 8
2018
Millenial
22 Februari -10
11 UPTPB Bahasa Arab (SIBA) Peserta 6
Juni 2016
22 Februari -10
12 UPTPB Bahasa Inggris (SIBI) Peserta 6
Juni 2016
SURAT KEPUTUSAN Seminar
Nasional : Esensi Dakwah 18 Mei 2016 Panitia 6
13
Kontemporer
Talkshow: Percantik hati,
14 13 Juni 2016 Panitia 6
Perindah Diri di Bulan Suci
Tabligh Akbar : Surat Cinta dari
15 13 Juni 2016 Panitia 6
Surga
Piagam Penghargaan:
Pembimbing Pesantren Ramadhan
16 14 Juni 2016 Pemateri 6
SMPN 9 Salatiga tahun Pelajaran
2015/2016
IBTIDA’ LDK Fathir Ar-Rasyid 29-30 Oktober
17 Panitia 6
IAIN Salatiga 2016
Surat Keputusan: Pengangkatan 27 Februari
18 Pengurus 6
Pengurus Lembaga Dakwah 2017
81
Kampus (LDK) Fathir Ar Rasyid
IAIN Salatiga Masa Bakti
2017/2018
Workshop Manajemen Dakwah
19 LDK FA IAIN Salatiga : 28 April 2017 Panitia 6
Fastabiqul Khairat
Piagam Penghargaan : Pemateri
29-30 Mei
20 Pesantren Kilat Ramadhan SMKN Pemateri 6
2017
1 Tengaran
Seminar Kemuslimahan: Wanita
21 3 Juni 2017 Panitia 6
yang Dirindukan Surga
Piagam : Pemateri Penigkatan
10-13 Juni
22 Karakter Iman dan Taqwa SMPN Pemateri 6
2017
8 Salatiga
Pengembangan Keagamaan dan
Penumbuhan Budi Pekerti dalam 14-15 Juni
23 Pemateri 6
Pembelajaran SMPN 10 Salatiga 2017
tahun Pelajaran 2016/2017
IBTIDA’ LDK Fathir Ar Rasyid
IAIN Salatiga : Kontekstualitas 4-5 November
24 Panitia 6
Ukhuwah Islamiyah dalam 2017
Bingkai Dakwah
TEKAD 2 LDK Fathir Ar Rasyid
IAIN Salatiga: Membentuk Kader 1-2 Desember
25 Panitia 6
Dakwah Cerdas, Berkarakter dan 2017
Siap Berkontribusi di Mayarakat
Peneriamaan Anggota Baru 23-24
26 Gerakan Jum’at Berbagi (GJB) Desember Panitia 6
FTIK IAIN Salatiga : Generasi 2017
82
Muda Pembangun Semangat
Bersedekah
Pengembangan Keagamaan dan
Penumbuhan Budi Pekerti dalam
27 4-6 Juni 2018 Pemateri 6
Pembelajaran SMPN 10 Salatiga
tahun Pelajaran 2016/2017
Ibtida’ LDK Fathir Ar Rasyid 26 Oktober
28 Peserta 4
IAIN Salatiga 2015
Training Kader (TEKAD) 1 LDK
29 Fathir Ar-Rasyid IAIN Salatiga:
1-2 April 2016 Peserta 4
Peneguhan Karakter Dakwah
Mewujudkan Generasi Rabbani
Training Of Hypnoteaching
Method: Melejitkan Potensi Diri
30 2-3 Juni 2018 Peserta 4
menjadi Guru PAI Kreatif dan
Profesional
OPAK IAIN Salatiga: Penguatan
Nilai-nilai Islam Indonesia 14 Agustus
31 Peserta 3
Menuju Negara yang Aman dan 2015
Damai
OPAK Tarbiyah: Integrasi
Pendidikan Karakter Mahasiswa 16 Agustus
32 Peserta 3
Melalui Kampus Edukatif 2015
Humanis dan Religius
UPT PERPUSTAKAAN IAIN 21 Agustus
33 Peserta 3
Salatiga: Library User Education 2015
DISKUSI AKTIF: Peran
10 September
31 Perempuan dalam Dunia Peserta 3
2015
Pendidikan
83
84
85
86
87
88
TRANSKIP WAWANCARA
89
Jawab: Training PII termasuk training terpanjang yang memakan waktu satu
minggu setiap masing-masing training (BATRA, INTRA, ADVANCED),
sehingga lebih optimal dalam pembentukan karakter dan pencapaian indikator
keberhasilan setiap training. Beberapa faktor pendukung training PII adalah
audiensi kepada lembaga pemerintahan seperti Dinas Pendidikan, Dinas
Pemuda dan Olahraga, dan lembaga-lembaga yang lain terkait proses training
maupun kursus, baik tingkat daerah maupun wilayah se-Jateng, sehingga
kegiatan training di dukung secara resmi oleh pemerintah daerah maupun
wilayah. Dalam audiensi tersebut pastinya akan diberi masukan oleh dinas
terkait sehingga kegiatan-kegiatan PII sejalan dengan program pemerintah.
Seorang instruktur PII yang kompeten, dia tidak hanya memahami dasar-dasar
pendidikan saja, namun juga memahami perkembangan pendidikan Nasional,
sehingga dapat mensinkronkan kebutuhan pelajar secara akademik maupun
sosio kultur.
4. Apa faktor peghambat proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar
melalui sistem kaderisasi PII?
Jawab: salah satu faktor penghambat sistem kaderisasi di PII adalah, saat ini
Pelajar sudah disibukkan dengan aktivitas full day di sekolah, bahkan mereka
aktif di ektra-ekstra kurikuler, tak sedikti aktifis PII yang mereka selain aktif
di PII mereka juga aktif di organisasi sekolah seperti OSIS, Pramuka, dll.
Sehingga mereka terkadang sulit mengatur waktu untuk bisa optimal di PII.
Apalagi ketika ada orang tua yang melarang untuk terlalu sibuk aktivitas di
luar sekolah, ini salah satu faktor internal kader PII terutama untuk maksimal
dalam pengelolaan kaderisasi, bukan hanya pelajar di tingkat SMP atau SMA,
di tingkat Wilayah terutama yang notaben nya mahasiswa mereka perlu benar-
benar pintar memanagement waktu di kampus, di pekerjaan misalnya, dan
aktifitas-aktifitas lain, sehingga tetap terjaga loyalitas di PII.
5. Apa saran anda untuk kemajuan pengembangan sistem kaderisasi PW PII Jawa
Tengah?
Jawab: “dalam sistem kaderisasi, di mana pun ada tiga elemen yang mesti
diperhatikan dan terus dikembangkan. Pertama, lembaga pendidik
90
(instruktur). Didalamnya adalah kualitas lembaga dan kompetensi pendidik
(instruktur). Kedua, sumber media pembelajaran, di dalamnya kurikulum,
materi, media, dan perlengkapan pembelajaran. Dan ketiga, pengelolaan
subjek belajar. Dalam organisasi kader berarti mengelola proses pra training,
sela training, dan pascs training. Kedtiganya adalah sebuah sistem yang harus
diperhatikan secara seimbang dan bekesinambungan. Karena kaderisasi
adalah sebuah ekosistem kehidupan. Keuatan PII dan juga organisasi mana
pun juga bertumpu pada proses kaderisasinya. Karena itu proses ini harus
terus berjalan walaupun dalam situasi paling buruk. Jadi, training harus tetap
ada tanpa alasan apapun. Sementara keberhasilan training tak lepas dari
persipan, proses, dan pasca training. Karena dibutuhkan manjemen sistem
agar seluruh kader yang telah melakukan proses kaderisasi bisa
mengaktualisasikan dalam segala peran dan fungsinya. Inilah ciri organisasi
mdern. Di mana orang ikut organisasi karena ingin mengekspresikan tujuan
hidupnya, juga eksistensi sosialnya. Membicarakan kualitas dan kuantitas
kaderisasi bisa sangat panjang. Karena proses kadeisasi adalah proses
pendidikan kehidupan.
91
Narasumber : Azmi Al-amin
Jenis kelamin : laki-laki
Asal : Tegal
Jabatan : Mantan Ketua Bidang Kaderisasai PW PII Jateng periode
2017-2019
Tempat : SMP Ihsaniyah Tegal
Hari/tanggal : 4 Juli 2019
Waktu : 19.45-selesai
1. Menurut anda karakter kepemimpinan pelajar itu seperti apa?
Jawab: pendidikan karakter kepemimpin itu ada dua sebenarnya, konsepsi
Islam dan secara umum. Kalau Islam kan ada empat karakter yaitu, jujur,
fathonah, tablik, kemudian amanah. Ini sebenarnya adalah karakter yang ada
dalam Rasulullah sendiri. Dalam kader PII kan ada profil idel yaitu muslim
cendikia, pemimpin. Kedua, karakter secara umum, yaitu karakter yang
kemudian saat ini sedang di gencar-gencarnya oleh beberapa komunitas atau
pendidikan secara Nasional yaitu pendidikan karakter kepemimpian yang
memang punya integritas, kejujuran, terus kemudian keteladanan. Ada 3 poin
ini saya fikir yang menjaadi tolak ukur komunitas dan pendidikan yang
sebenarnya landasannya adalah ini, yang landasannya adalah tokok-tokoh
founding father seperti Bung Karno yang di mana ide-idenya, apalagi
kemudian kondisi saat ini yang memang nilai-nilai itu sangat minim dimiliki
pemimpin-pemimpin saat ini. Karena mamang sudah ada degradasi
penurunan karakter kepemimpinan sehingga dengan apa namanya, karakter
kepemimpinan pemimpin itu kembali muncul ke ide-ide awal.
2. Bagaimana proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar melalui sistem
kaderisasi PII?
Jawab : Kalo di PII kan ada dua ya dalam sistem kaderisasi, yaitu proses
struktural dan training, keduanya tidak lepas dan saling mempengaruhi.
Struktural dari tingkat eselon paling bawah yaitu tunas, sebagai ujung tobak
perekrutan di PII yang di pimpin oleh komisariat, struktural ditunjang dengan
sebuah training yang bertahap dan berkelanjutan guna proses ideologisasi.
92
Struktural tanpa training, teman-teman tidak bisa punya profil khusus, tidak
punya gagasan secara mendalam, karkater, dan skill, dsb. Sistem ta’dib
(kaderisasi PII) ada tiga yaitu, ta’lim, kursus, dan training. Masing-masing
training dari Basic Training (BATRA), Intermediate Training (INTRA) dan
Advanced Training memiliki grand design nya sendiri. Bagaimana BATRA itu
dilatih untuk leadership-nya yaitu dengan internalisasi, kemudian INTRA yaitu
tahapan sosialisasi dimana kader INTRA lebih sering terjun ke masyarakat,
kemudian di Advanced Training lebih kepada konseptual sebuah isu atau
permasalahan di masyarakat. Jika hanya tahapan pertama BATRA, itu artinya
hanya tahapan dasar saja, belum secara kaffah (sempurna secara
menyeluruh). Kemudian ada kursus, yang menjadi penunjang dalam menggali
dan membentuk softskill. Jadi antara struktural dan training perlu saling
menunjang satu sama lain. Pendidikan di PII sudah kompleks , kader di
gembeleng di struktural, dan penanaman keilmuan di training”.
93
Jawab: “terlalu cepat periodesasi di PII, apalagi sekarang sedang gencar-
gencarkan full day school. Sehingga pelajar lebih sulit untuk aktif
berorganisasi di luar sekolah. Pelajar saai ini lebih pragmatis, lebih suka yang
instan, tidak suka ribet, dan mereka leibih memilih untuk aktif di komunitas-
komunitas yang lebih sesuai dengan hobi mereka masing-masing. Hal ini
meyebabkan secara kuantitas perekrutan kader pun perlu lebih maksimal lagi
dalam pendekatan ke pelajar.
94
Narasumber : Rizka Noor Miftakhul Ulum, S.T
Jenis kelamin : laki-laki
Asal : Kudus
Jabatan : Ketua Umum PW PII Jateng
Tempat : Sekretariat PW PII Jateng
Hari/tanggal : 9 Juli 2019
Waktu : 09.30-Selesai
1. Menurut anda karakter kepemimpinan pelajar itu seperti apa?
Jawab: Pendidikan karakter kepemimpian pelajar ya, bagaimana seorang
pelajar memiliki sikap atau karakter yang dapat memimpin, dalam hal ini yang
pertama memimpin diri sendiri telebih dahulu, karena sebenarnya punya jiwa
atau karakter kepemimpinan, namun bagaimana kita manusia menggali
potensi-potensi itu sehingga terciptalah karakter atau jiwa kepemimpinan itu
dengan direalisasikan dalam kehidupan nyata. Dalam islam sendiri kan
Rasulullah yang yang menjadi teladan dalam kita membangun karakter
kepemimpian itu, yaitu siddiq, amanah, fathonah, dan tablik perlu ditanamkan.
Kalau secara pendidikan umum yang saat ini sering menjadi perbincangan di
kalangan ilmu pendidikan itu kan pendidikan karakter yang terdapat 18
karakter itu, nah menurut saya seorang yang memiliki jiwa kepemimpinan juga
seharusnya meiliki 18 karakter tersebut.
2. Bagaimana proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar melalui sistem
kaderisasi PII?
Jawab: proses pendidikan karakter kepemimpinan di PII sendiri didapatkan
melalui berbagai jalur, terutama di proses training kepemimpinan, baik
BATRA, INTRA maupun ADVANCE. Mereka akan mendapatkan meteri
tentang kepemimpinan secara langsung dan juga menggali potensi
kepemimpian mereka dengan aktivitas mereka training. contohnya di training
Batra, mereka di pancing untuk bisa aktif berbicara di depan, dan dapat
menyelesaikan sebuah masalah. Makanya dalam training PII, Instruktur
merupakan fasilitator peserta, peserta yang dituntut aktif di lokal. Untuk
mengetahui secara baik perkembangan peserta dalam training satu minggu itu,
95
maka perlu adanya observer, sehingga nantinya observer dapat memberikan
laporan perkembangan dan evaluasi peserta kepada instruktur untuk kemudian
ada perlakuan yang sesuai pada masing-masing peserta.
Jawab:
3. Apa faktor pendukung proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar
melalui sistem kaderisasi PII?
Jawab: faktor pendukung proses kaderisasi PII salah satunya, dukungan dari
pemerintah baik daerah maupun wilayah. Selain itu dukungan dari masyarakat
sekita tempat proses berlangsungnya kegiatan training. Sehingga tidak
dikatakan illegal, karena memang dalam perizinan dan sosialisasi kegiatan
pun perlu maksimal. Selain itu, proses pendidikan di PII itu benar-benar
melatih mental berjuang dan kepemimpinan, dengan budaya menjada adab
sesama kader terutama kepada yang lebih di ataskan.
4. Apa faktor peghambat proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar
melalui sistem kaderisasi PII?
Jawab: faktor penghambatnya pertama, kuantitas intruktur yang masih kurang
memadai. kedua,sarana prasarana yang kadang kurang memadai. Karena
memang PII sendirin sumber dana itu pun sering pas-pasan. Selain itu,
loyalitas kader.
96
Jenis kelamin :laki-laki
Asal : Semarang
Jabatan : Ketua Bidang Kaderisasi PW PII Jateng periode 2019-2021
Tempat : Sekretariat KB PII Jateng
Hari/tanggal : 19 Mei 2019
Waktu : 20.00-selesai
1. Menurut anda karakter kepemimpinan pelajar itu seperti apa?
Jawab: pendidikan karakter kepemimpinan ya bagaimana seorang itu
membangun dirinya untuk membangun dirinya untuk mempunyai berapa
point-point seorang pemimpin gitu. Misalnya dia harus rela berkorban,
menjadi pionir dll. Karakter kepemimpinan sendiri bisa di dapat dari berbagai
banyak jalan. Tinggal bagaimana ia mendapatkannya, misalnya bagaimana
percontohan orang tuanya,contoh kaka kelasnya atau yang lebih dewasa dll.
2. Bagaimana proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar melalui sistem
kaderisasi PII?
Jawab: kalo proses pendidikan karakter di PII yang pertama, kita menanamkan
pada diri mereka bahwa Allah SWT telah memberikan tugas dan fungsi serta
tujuan, ya tujuan manusia diciptakan adalah juga sebagai pemimpin. Di sisi
lain mereka diciptakan untuk beribadah adalah untuk memimpin, baik itu
memimpin diri sendiri, memimpin golongan mereka, maupun keluarga. Nah
selnjutnya adalah bagaimana kita menggali potensi-potensi kepemimpinan
mereka, bagaimana kita menggali karakter mereka dengan mengetahui tipe
kepribadian mereka. Dari hal tersebut dapat kita lihat dari keaktifan mereka
ketika di training.
97
dalam proses penerimaan materi untuk kemudian di implementasikan dengan
ciri khas karakater masing-masing.
4. Apa faktor peghambat proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar
melalui sistem kaderisasi PII?
Jawab: Saya lebih mengarah kepada peserta dalam proses training, dimana
ketika peserta yang memiliki pribadi atau karakter introvert mereka lebih sulit
terbuka dan membaur, namun ini menjadi PR untuk intruktur dalam mencari
alternatif pemberian sikap khusus. Selain itu kegiatan training PII yang diikuti
oleh berbagai umur dan tingkatan sekolah dari SMP hingga SMA di satukan
dalam satu lokal, sehingga instruktur perlu kreatif dan cerdas dalam
menyeimbagi kemampuan masing-masing peserta.
98
Narasumber : Riska Ristiana
Jenis kelamin : Perempuan
Asal : Pati
Jabatan : Ketua Badan Otonom PII Wati periode 2019-2021
Tempat : SMP Ihsaniyah Tegal
Hari/tanggal : 5 Juli 2019
Waktu : 08.30- selesai
6. Menurut anda karakter kepemimpinan pelajar itu seperti apa?
Jawab: pendidikan karakter kepemimpinan adalah sebuah proses di mana
penanaman karakter mengenai seorang pemimpin itu ditanamkan. Pemimpin
di sini mencakup memimpin untuk dirinya sendiri dan orang lain. Dengan
adanya pendidikan karakter pemimpin, seseorang bias memimpin orang lain,
minimal dirinya sendir sebagaimana tugas manusia di bumi yaitu sebagai
pemimpin seperti yang tercantum dalam Q.S Al-Baqarah: 30.
7. Bagaimana proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar melalui sistem
kaderisasi PII?
Jawab: Pendidikan karakter di PII melalui sistem training kepemimpinan mulai
dari tingkatan training dasar yaitu BATRA, kemudian INTRA, dan ADVAN.
Dalam proses training tersebut, peserta dilatih berfikir kritis dalam
menerjemahkan masalah-masalah yang ada di lingkungan pelajar pada
khususnya, dan lingkungan masyarakat pada umumnya. Training di PII
memiliki jenjang antara satu sama lain saling berkaitan. Pada jenjang BATRA,
output dari training ini adalah peserta berani dan mampu mengungkapkan
gagasan atau ide di depan umum. Harapannya dengan keberanian dalam
mengugkapkan pendapat atau ide , peserta akan bisa bertukar pikiran untuk
menyelesaikan sebuah permasalahan. Keberanian berpendapat itu penting
karena tidak semua orang bisa melakukannya. Keberanian untuk berbicara di
depan umum itu penting, karena manusia adalah makhluk social dan memiliki
tugas sebagai pemimpin. Di BATRA, materi pokok yang diberikan berupa
penananman nilai-nilai keislaman, kepelajaran, dan ke Indonesiaan. Nilai-
nilai tersebut nantinya bisa menjadi bekal untuk peserta mengembangkan
99
dirinya selepas mengikuti training. Training selanjutnya yaitu INTRA
(Intermediate Training), yang berfokus pada penyelesaian masalah yang ada
di masyarakat. Kegiatan ini diarahkan agar peserta yaitu pelajar SMP dan
SMA memiliki kepakaan sosial. Disini peserta diterjunkan langsung ke
masyarakat untuk mengamati lingkungan dan menyelesaikan permasalahan
yang ada atau dengan kata lain peserta bisa berkontribusi untuk masyarakat.
Training terakhir yaitu ADVANCE. Disini peserta dilatih untuk berfikir
mengenai masalah Nasional dan Internasional namun bertindak secara
regional. Artinya peserta bisa memetakan masalah-masalah Dunia namun
bisa berkontribusi nyata di sekitar lingkungannya. Training ini merupakan
training paripurna PII. Materi-materi yang disajikan adalah materi-materi
yang sifatnya membekali peserta untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan.
Di training ini peserta sudah mampu membuat konsep-konsep dengan analisis
yang dilakukan terhadap sebuah permasalahan untuk dicari jalan keluarnya.
8. Apa faktor pendukung proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar
melalui sistem kaderisasi PII?
Jawab: Proses training terdiri dari unsur-unsur yang saling mendukung satu
sama lain yaitu : tim instruktur, peserta, panitia, dan KB PII. Semuanya
menjadi bagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Selain itu
faktor internal yaitu komitmen tim instruktur, panitia dalam penyelenggaraan
training yang mempunyai tanggung jawab yang tinggi untuk mesukseskan
kegiatan hingga akhir. Faktor ekternal berupa dukungan dari lembaga-
lembaga pemerintahan terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan
Olaraga, dll.
9. Apa faktor peghambat proses pendidikan karakter kepemimpinan pelajar
melalui sistem kaderisasi PII?
Jawab: faktor penghambat dalam proses kaderisasi khususnya dalam kegiatan
training di antaranya : pertama, sarana dan prasarana yang kurang memadai,
kualitas dan kuantitas instruktur yang masih belum maksimal, peserta yang
memiliki komitmen rendah, kurang maksimal dalam menjaga hubungan baik
100
antara PII dengan lembaga pemerintahan yang terkait, dan kurang maksimal
dalam mempublikasikan kegiatan.
10. Apa saran anda untuk kemajuan pengembangan sistem kaderisasi PW PII Jawa
Tengah?
Jawab: sarannya yaitu agar ada perubahan atau penyesuaian kurikulum
melihat dengan zaman yang sudah semakin berkembang dan semakin canggih.
Materi atau metode lebih tepat sasaran dan kreatif dalam membina generaasi
milenial seperti sekarang ini. Namun, perubahan itu tak sepenuhnya berubah
karena semua kurikulum harus sesuai dengan tujuan PII itu sendiri.
101
SILABUS BASIC TRAINING
PELAJAR ISLAM INDONESIA (PII)
2. Aqidah - Hakikat - Menghayati bahwa hanya Allah - Dapat menyebutkan tuhan- 120 menit GD
Aqidah/Tauhid yang patut dipertuhankan, sebagai tuhan yang dipertuhankan Informatif
- Implikasi Tauhid sumber dan tujuan hidup oleh manusia selain Allah
terhadap pandangan - Menghayati implikasi tauhid - Dapat menjelaskan tujuan,
hidup muslim ( dalam tujuan, tugas, fungsi hidup tugas, dan fungsi hidup
muslim muslim
100
tujuan, tugas, fungsi - Mempunyai sikap dan
hidup muslim) pandangan hidup yang kuat
dan utuh yang ditunjukan
dengan sikap istiqomah
terhadap islam
3. Dinul - Pengertian dinul - Memahami hakikat ajaran islam - Dapat menjelaskan 150 menit GD
Islam islam dan totalitas pokok-pokok ajaran pengertian islam dengan Disko
- Pokok-pokok ajaran islam sebagi sistem benar
islam - Menyakini islam sebagai - Dapat menjelaskan dengan
- Sumber pokok ajaran pandangan hidup yang lengkap lengkap sitematika ajaran
islam dan universal islam
- Memahami ajaran islam sebagai - Dapat menjelaskan sumber
sistem nilai dan peningkatan pokok ajaran isalm
kualitas hidup - Dapat menunjukan
kesempurnaan ajaran islam
sebagai pedoman hidup yang
bersumber dari Allah.
4. Ibadah - Pengertian ibadah - Menyadari bahwa nilai hidup dan - Dapat menjelaskan 90 menit ID
Filosofis dalam islam segala aktivitasnya mempunyai pengertian ibadah secara GD
(kulsub - Kandungan filosofis nilai ibadah, berdasarkan niat, filosofis
sesama dalam ibadah tujuan, dan cara menjalankannya - Dapat menjelaskan cara-cara
peserta) - Makna dan fungsi - Memahami konsepsi ibadah yang untuk mencapai kekhususkan
ibadah dalam tidak bertentangan dengan fitrah dalam beribadah dan cara-
membentuk manusia
101
watak/karakter yang - Terdorong selalu berusaha cara untuk mengatasi
baik, kepribadian menggali hikmah ibadah hambatannya.
yang teguh
- Syarat utama ibadah:
ikhlas
- Makna ikhlas dan
ikhsan
- Hambatan-hambatan
(intern dan ekstern)
dalam ibadah
5. Akhlak - Pengertian akhlak - Menyadari bahwa maksud islam - Dapat menunjukan mana 180 menit GD
- Alasan manusia diturunkan adalah akhlak yang baik dan yang Studi
berakhlak menyempurnakan akhlak manusia buruk kasus
- Sumber-sumber - Memahami sumber-sumber - Mau meluruskan dan
akhlak dan cakupan akhlak yang dibenarkan islam dan meningkatkan pelaksanaan
objek akhlak cakupan objek ajaran akhlak akhlak karimah
- Akhlak karimah dan - Memahami pentingnya akhlak
akhlak mazmumah karimah dan mengaktualisasikan
bagi kader.
6. Sirah - Periode sebelum - Memahami prikehidupan dan - Dapat menjelaskan fase-fase 180 menit GD
Nabawiya kenabian perjuangan Rasulullah dalam kehidupan Rasulullah (masa Informatif
h - Peristiwa hijrah perspektif historis sebelum kenabian,
Rasulullah - Termotivasi untuk meneladani pengangkatan menjadi nabi,
- Periode kenabian kepribadian Rasulullah baik peristiwa hijrah, dan lahirnya
Rasulullah dalam kehidupan pribadi, piagam madinah)
- Piagam madinah keluarga, dan masyarakat
102
- Dapat menyebutkan sifat-
saifat rasul dan menerapkan
nilai-nilainya dalam
kehidupan pribadi, keluarga,
dan masayarakat
7. SPUII - Proses masuknya - Memahami sejarah masuknya - Dapat menjelaskan proses 150 menit Informatif
(Sejarah islam ke Indonesia islam ke Indonesia, cara-cara masuknya islam di Indonesia Dialog
Perjuangan - Sebab-sebab yang penyebaran/perluasan dakwah, - Dapat menjelaskan kekuatan
Umat mempercepat faktor-fakto yang mempercepat dan kelemahan dakwah dan
Islam tersebarnya islam dan menghambat perjuangan islam di
Indonesia) - Masa kesultanan - Memahami peranan organisasi Indonesia
Malikul Saleh islam dibidang sosial dan politik - Dapat mengajukan alternatif
(periode awal) di dalam rangka memperjungankan bagi perbaikan dakwah dan
Aceh tegaknya nilai-nilai islam di perjuangan islam untuk
- Masa Maulana Malik Indonesia serta kamajuan bangsa kemajuan islam dan bangsa
Ibrahim di Jawa dan Indonesia Indonesia
masa kerajaan- - Menyadari bahwa sebagai kader
kerajaan (kesultanan) harus dapat melaksanakan
- Masa wali songo dakwah dan perjungan islam
- Peran umat islam secara sistematis
dalam perjuangan
kemerdekaan (1905-
1945)
- Munculnya
organisasi-organisasi
islam masa
103
penjajahan jepang
hingga kemerdekaan
(perlawanan terhadap
jepang, penyiapan
kemerdekaan;
BPUPKI dan PPKI)
8. Backgroun - Kondisi politik, - Menghayati proses dan semangat - Dapat menjelaskan kondisi 90 menit ID
d pendidikan bangsa bangkitnya organisasi PII sosial politik dan pendidikan
berdirinya Indonesia pada masa - Mempunyai kemauan dan pendidikan bangsa Indonesia
PII menjelang termotivasi untuk mewujudkan pada masa-masa awal
kebangkitan PII tujuan PII dengan menjadi bangkitnya PII
- Kondisi masyarakat anggota atau pengurus PII. - Dapat menjelaskan adanya
Islam pada masa konflik kepentingan dan
menjelang ideologi di lingkungan
kebangkitan PII organisasi pelajar antara IPI
- Tantangan dari IPI ( dengan PII dan organisasi
organisasi pelajar non pelajar islam lainnya
Islam - Selesai mengikuti acara
- Proses berdirinya PII; pertrainingan, peserta aktif
tujuan dan Tokoh- mengikuti kegiatan PII
tokohnya
9. Self - Identitas dan data - Memiliki keterbukaan dalam - Mau mengungkapkan 120 menit
Introductio pribadi mengkomunikasikan pendirian masalah pribadinya
n - Personal interst (hobi, dengan orang lain - Meu menerima/ menampung
(pengantar cita-cita, pandangan - Memahami bahwa setiap orang pendapat orang lain
dan hidup, yang disukai, mempunyai latar belakang hidup - Mau mengubah pendapat/
umum) pendirian yang salah
104
yang dibenci, masalah yang berbeda yang - Selalu hadir dalam setiap
khusus, kesan dll) mempengaruhi kepribadiannya acara
- Memiliki kedisiplinan dalam - Datang tepat pada waktunya
mengikuti training - Keluar masuk lokal meminta
- Memiliki sikap yang serius dan izin
antusias dalam mengikuti trainig - Memperhatikan dengan
seksama jalannya setiap
acara
- Tidak melakukan hal-hal
yang tidak ada hubungannya
dengan acara yang sedang
berlangsung
10. SP-PII Tahap-tahap - Memahami pokoko-pokok - Dapat menjelaskan periode 150 menit ID
perkembangan PII perkembangan PII selama hampir perjuangana PII pada:
- PII pada masa lima puluh tahun dengan berbagai - PII pada masa revolusi
revolusi fisik tantangan, hambatan, dan ujian fisik
- PII dan PKI yang berat tokoh-tokohnya dalam - PII dan PKI Madiun
Madiun rangka tegaknya misi dan - PII dan pemilu 1955
- PII dan pemilu eksistensi PII - PII dan Orla
1955 - Menyadari PII sebagai mata - PII dan Orba
- PII dan Orla rantai perjuangan umat islam - Dapat menemukan letak
- PII dan Orba persoalan yang melemahkan/
menghambat perkembangan
PII
105
11. Khitthoh - Pengertian dan fungsi - Memahami fungsi Khittah - Dapat menunjukan posisi 120 menit ID
Perjuangan khittah perjuangan PII perjuangan dalam hubungannya khittah perjuangan dalam Studi
PII - Sejarah lahirnya dengan misi dan program- kerangka konstitusi PII kasus
Khittah perjuangan program PII - Dapat menunjukan kebijakan
PII atau perilaku berorganisasi
- Isi khittah perjuangan yang keluar dari Khittah
PII perjuangan
12. AD/ART - Pengertian dan fungsi - Menyakini bahwa PII bukan - Dapat menerangkan 120 menit ID
PII AD/ART PII untuk main-main tapi untuk pentingnya arti AD/ART
- Hubungan melatih dan mengembangkan diri badi suatu organisasi
muqaddimah dan isi untuk beraktualisasi di masa - Dapat menjelaskan
AD/ART depan kandungan dan hubungan
- Hubungan antara - Menyadari akan pentingnya diantara isi AD/ART
Dasar, Tujuan dan menaati kaidah-kaidah organisasi - Mengembangan sikap taat,
usaha patuh, dan berani
- Sikap kader terhadap menegakkan ketentuan-
AD/ART PII ketentuan organisasi yang
ada dalam AD/ART
13. Perbandin - Perbandingan sistem - Peserta dapat mengembangkan - Peserta tahu ajaran masing-
gan ajaran agama samawi sikap dan nilai-nilai istiqomah masing agama dan tahu
Agama dan ardhi dan sumuliyah (kamilah) dalam perbedaanya dengan islam
berislam serta mampu - Peserta dapat menjelaskan
mengembangkan toleransi dalam klasifikasi agama
kehidupan sosial masyarakat berdasarkan kriteria tertentu
106
- Peserta menyadari perlunya
menjaga kemurnian
pelaksanaan ajaran islam
14. TFR - Dasar-dasar analisis - Peserta memahami aspirasi - Peserta mengalami proses
(Topic, tingkah laku (pikiran dan perasaan) keadaan yang melatarbelakangi
Feeling , dirinya dan orang lain, terutama tingkah laku
and dilingkungan organisasi agar tahu - Peserta dapat menanggapi
Respond) kebutuhan-kebutuhan dan persoalan dengan cepat dan
problem yang sedangberlangsung tepat
15. Perbandin - Pengertian ideologi - Peserta memahami hakikat - Dapat menjelaskan 240 menit GD
gan - Unsur-unsur ideologi ideologi sebagai sumber pengertian ideologi ID
Ideologi - Islam dan ideologi- penggerak suatu masyarakat - Dapat menjelaskan
ideologi besar dunia - Memahami sistematika ideologi- sistematika ideologi-ideologi
ideologi besar dunia besar dunia (pandangan
- Menyakini bahwa islam sebagai hidup, sistem nilai,
ideologi akan memberikan pendukung/ pengikut,
pemecahan paripurna bagi perjuangan, pengalaman).
masalah-masalah kehidupan di - Dapat memberikan
dunia argumentasi secara logis
bahwa islam adalah sistem
ideologi yang cocok bagi
kehidupan manusia.
107
- Mempunyai kepekaan
terhadap ideologi dan
gerakan-gerakannya di dalam
masyarakat
16. PO - Pengertian organisasi - Memahami bentuk dan sifat - Dapat menunjukan ciri-ciri 120 menit GD
(Pengantar - Unsur-unsur organisasi organisasi independen
Organisasi organisasi - Memahami independensi - Dapat menyebutkan manfaat
) - Bentuk-tentuk dan organisasi PII aktif di PII
sifat-sifat organisasi - Memahami PII sebagai media - Dapat menjelaskan
- Independensi dan berlatih, sukses studi, berjuang pentingnya security bagi
catur bakti PII dan kader umat kelangsungan dan keamanan
- Security - Memahami pentingnya security PII
+ bagi kelangsungan dan stabilitas
PI - Catur bakti PII organisasi
(Personal - Dapat menjelaskan
Introductio - Pengantar aktivitas - Sadar akan pentingnya sukses pentingnya berorganisasi
n) PII secara personal studi bagi kader PII dalam rangka untuk meningkatkan kualitas
perjuangan umat islam jangka pribadi
panjang sebagai manifestasi tugas - Dapat menerangkan
kekhalifahan pengertian dan fungsi catur
bakti PII
- Memahami manfaat organisasi: - Dapat mengatur waktu,
PII sebagai media berlatih. kegiatan berorganisasi dan
Sukses studi, alat perjuangan, dan studi secara teratur dan
pembentuk kader umat seimbang
108
17. Pengatar - Pengertian dan - Memahami pengertian dan syarat - Dapat menjelaskan 180 menit GD
Leadership syaarat pemimpin sebagai pemimpin pengertian, peran, dan fungsi Game
- Beberapa klasifikasi - Memahami identifikasi proses pemimpin
kepemimpinan dan sifat-sifat pemimpin - Dapat menjelaskan tiga gaya
- Karakter pokok - Memahami konsep pemimpin kepemimpinan dan
kepemimpinan yang ideal menurut al qur’an dan aplikasinya dalam kehidupan
Rasulullah sunah nabi saw. - Dapat menjelaskan konsep
dasar kepemimpinan
situasional dan efektivitasnya
- Dapat menjelaskan karakter
dasar kepemimpinan
Rasulullah
- Dapat mengembangkan sikap
dan perilaku kepemimpinan
yang dicontohkan Rasullah
18. Komunika - Asas komunikasi - Peserta memahami bahwa - Peserta dapat menjelaskan 90 menit ID
si efektif antar manusia komunikasi dua arah secara pentingnya komunikasi dua Praktek
- Komunikasi satu dan komunikatif dan seimbang akan arah lebih efektif dibanding
dua arah memperlancar penyampaian komunikasi satu arah
- Pembicara dan pesan - Peserta dapat menjelaskan
pendengar yang baik - Peserta memahami bahwa prinsip-prinsip dasar
komunikasi yang efektif komunikasi interpersonal
diperlukan persiapan yang baik - Peserta dapat dapat
dan pengembangan ketrampilan menjelaskan prinsip-prinsip
dasar komunikasi dasar komunikasi publik
109
19. Manajeme - Pengertian - Memahami prinsip, fungsi, dan - Dapat menjelaskan 210 menit GD
n manajemen unsur manajemen pengertian manajemen dan Praktek
- Fungsi-fungsi - Menyadari pentingnya fungsi-fungsinya dalam
manajemen penguasaan manajemen baik menyelenggarakan suatu
- Unsur-unsur secara teoritis maupun praktis kegiatan
manajemen - Dapat menjelaskan unsur-
unsur manajemen suatu
program sebagai suatu
jaringan sistem
20. Case moral - Problem solving - Peserta dapat memahami berbagai - Peserta dapat menganalisis
(Generasi generasi muda permasalahan yang dihadapinya suatu kasus aktual yang
muda) dan dapat memberikan solusi berkembang disekitarnya
dengan tepat - Peserta dapat memberikan
beberapa pendekatan
penyelesaian masalah yang
diangkat sebagai kasus
21. Lagu-lagu - Lagu-lagu PII - Menyadari pentingnya dan - Dapat melagukan mars PII 60 menit praktek
PII merasakan manfaat lagu dalam dan lagu-lagu wajib PII
mempengaruhi semangat serta lainnya.
tanggung jawab sebagai kader
110
dan praktis berdasarkan acuan - Peserta mampu mempraktek
Audiensi persoalan pengalaman belajar dengan
bentuk audensi
111
sama, ketelitian, dan
komunikasi selama acara
audensi berlangsung
25. Missi dan - Trikomitmen PII - Memahami problematika - Dapat mengidentifikasi 150 menit Brainstor
Eksistensi - Tafsir tujuan organisasi PII yang sedang terjadi persoalan kepelajaran umum ming
PII organisasi PII di tingkat komisariat dan daerah di tempat masing-masing
- Termotivasi untuk - Dapat mengidentifikasi
menggairahkan dan persolan PII di tingkat
meningkatkan aktivitas PII di komisariat dan daerah
tempatnya masing-masing - Dapat mengimplikasikan
- Termotivasi untuk meningkatkan konsep trikomitmen, tujuan,
kualitas diri di dalam wadah catur bakti dalam melihat
kaderasi PII persoalan PII
26. Islam dan - Pengertian dan fungsi - Memahami kedudukan dan - Dapat menjelaskan 150 menit GD
IPTEK ilmu pengetahuan pentingnya ilmu pengetahuan pengertian dan fungsi ilmu
- Kedudukan ilmu dalam islam pengetahuan
pengetahuan dalam - Menyadari pentingnya - Dapat menjelaskan
islam penguasaan ilmu pengetahuan kedudukan ilmu pengetahuan
- Landasan dan dan teknologi bagi seorang kader dalam islam (dalil naqli dan
orientasi mempelajari dengan meningkatkan prestasi aqli)
dan mengembangkan studi dan minat baca untuk - Dapat menjelaskan prestasi
ilmu dalam islam bagi kemanjuan islam islam dalam bidang ilmu dan
pengembangan pengetahuan beserta tokoh-
kualitas kehidupan tokohnya
112
- Prestasi sejarah islam - Meningkatnya minat baca
dalam bidang iptek dan belajar, motivasi
- Pentingnya berprestasi dalam studi serta
penguasaan ilmu penguasaan spesialisasi ilmu.
pengetahuan bagi
kader PII
27. Problem Studi kasus-kasus yang - Meluruskan, menetralisasi, - Intropeksi diri 120 menit GD
Solving terjadi dalam kelas membenahi problem perilaku - Saling memaafkan Interview
(medan training). pribadi yang terjadi selama Refleksi
interaksi training
- Memahami problem kepribadian
yang berkaitan dengan kemauan
dan kemampuan meningkatkan
kualitas diri dan upaya
mengatasinya
- Menumbuhkan kesadaran diri
tentang sifat atau perilaku yang
kurang baik menurut kaca mata
agama, dan selalu berusaha
memperbaikinya
- Solidaritas
- Keterbukaan
113
28. Jihad Dasar-dasar jihad - Memahami hakikat jihad dan - Dapat menjelaskan 120 menit ID
fisabilillah implikasinya dalam kehidupan pengertian jihad secara
sehari-hari leksikal maupun hakekatnya
- Dapat menjelaskan jenis-
jenis jihad
- Dapat menerangkan
pentingnya jihad dalam
menegakkan islam
- Terbentuknya sikap militansi
dan istiqomah terhadap islam
serta mampu
mewujudkannya dalam
semangat jihad sehari-hari
29. Evaluasi - Perkenalan instruktur - Memiliki keterbukaan, kritis dan - Peserta dapat 180 menit
Lokal dan dan tugas tulis independen mengungkapkan
Instruktur eveluasi - Memahami manfaat berorganisasi permasalahanyang terjadi
(Perkenala di PII selama trainig:
n dan - Termotivasi untuk mewujudkan - Peserta dengan peserta
tugas tulis catur bakti PII - Peserta dengan
evaluasi) - Meluruskan motivasi dan tujuan instruktur
menjadi anggota, oengurus, dan - Peserta dengan panitia
kader PII - Peserta dengan
lingkungan training
- Tumbuhnya sikap terbuka,
jujur, berani, kritis, dan
independen dalam
menyampaikan dan
menerima evaluasi
114
30. Perkenalan - Perkenalan dan - Memberikan masukan- - Mau memberikan evaluasi 90 menit
dan evaluasi panitia masukan/evaluasi bagi perbaikan bagi kerja panitia
Evaluasi kerja panitia berikutnya - Menjalin silaturahim dengan
Panitia - Peserta memiliki sikap terbuka, kader-kader PII lainnya
kritis, independen dan berani
31. Muhasaba - Muhasabah tentang - Sadar akan pentingnya sukses - Dapat menginternalisasikan 90 menit Refleksi
h keberadaan manusia studi dan penguasaan ilmu nilai-nilai yang diperoleh
sebagai khalifah fil pengetahuan bagi kader PII dalam selama training serta
ardi rangka perjuangan umat jangka merefleksikan pengalaman
- Muhasabah tentang panjang belajar yang telah
tugas sebagai - Termotivasi untuk meneladani diperolehnya dalam
pendakwah sifat-sifat Rasul dalam memimpin mengidentifikasi diri sendiri
- Muhasabah tentang umat dan peran yang akan
akhlak keseharian - Termotivasi untuk dimainkan dikemudian hari
- Muhasabah tentang menggairahkan dan
akhlak pergaulan meningkatkan aktivitas PII di
- Muhasabah tentang tempatnya masing-masing
akhlak kepada orang - Yakin bahwa islam adalah satu-
tua satunya yang benar sebagai way
- Muhasabah tentang of life yang akan memberikan
akhlak kepada guru kerahmatan di alam ini
- Esensi taubatan - Sadar akan tantangan ideologi
nasuhah lain bagi eksistensi islam dalam
masyarakat
115
- Menyadari bahwa perjuangan
penegakkan kalimah allah penuh
dengan tantangan
32. Kuliah - Prakter baca Al - Termotivasi untuk bisa membaca - Dapat membaca al qur’an 90 menit Praktek
subuh dan Qur’an Al qur’an secara baik dan benar dengan benar Diskusi
praktek - Ayat-ayat terpilih - Termotivasi untuk memperlajari - Menghafal ayat-ayat pilihan
baca Al dan mengenali kandungan ayat- - Mencatat dan menandai ayat-
Qur’an ayat al qur’an dihubungkan ayat yang berkaitan dengan
dengan kehidupan khususnya ilmu pengetahuan
menuntut ilmu
35. Gizi dan - Ketahan tubuh dan - Memahami pentingnya menjaga - Kemampuan menjaga 90 menit Praktek
kebugaran faktor-faktor kesehatan dan ketahanan tubuh kesehatan tubuh tetap dalam
pendukungnya stamina prima
116
- Kegiatan fisik, - Kemampuan hidup secara
emosional, dan seimbang yang
makanan yang mempertimbangkan akan
menunjang ketahanan kebutuhan fisik, emosional,
tubuh spiritual, intelektual, dan
sosial
- Dapat memilih jenis-jenis
makanan yang sehat dan
bergizi
36. Zakat, - Pengertian ZIS - Memahi ZIS sebagai basis - Dapat menjelaskan 90 menit Praktek
Infaq, dan - Dasar disyariatkan ekonomi islam pengertian ZIS
Sadaqah ZIS - Menyadari pentingnya sosialisasi - Dapat menjelaskan dasar-
(ZIS) - ZIS sebagai dasar dan aplikasi ZIS dasar disyariatkanya ZIS
pengembangan - Dapat memberikan
ekonomi islam argumentasi peranan ZIS
- Kesadaran dan dalam sistem perekonomian
aplikasi ZIS bagi islam
kader - Dapat memberikan gambaran
kondisi pelaksanaan ZIS di
masyarakat dan inovasi-
inovasinya
117
37. Pembentuk - Pembentukan - Memahami pentingnya tindak - Adanya satu macam motivasi 60 menit GD
an members group lanjut training, baik dalam bentuk dan harapan peserta untuk
members kelompok, kerja ekstern, aktif di senantiasa berlatih dan
group daerah masing-masing, atau mengembangkan diri
membentuk komisariat baru semaksimal mungkin dalam
- Hasrat untuk mengikuti program- kerangka perjuangan umat
program kaderisasi berikutnya
118
DOKUMENTASI FOTO
119
Wati (periode 2019-2021) PW PII (periode 2019-2021)
120
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
No.Hp : 089614796426
Agama : Islam
Golongan Darah :O
E-Mail : Maulidya.yld22@gmail.com
Pengalaman organisasi :
121
2. Sekretais bidang keagamaan Karang
Taruna Trimulya Desa Nogosari
Kelurahan Bugel, Sidorejo, Salatiga tahun
2016/2017
122