Anda di halaman 1dari 118

PERAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK KELAS 1

PEMBELAJARAN DARING DI MI IHYAUDDIN NGAYUNG

SKRIPSI

Oleh :

IGA WIDYA SANDICHA MAHARANI

NIM : 151710013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

2021

i
PERAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK KELAS 1
PEMBELAJARAN DARING DI MI IHYAUDDIN NGAYUNG

Skripsi

Diajukan Kepada

Universitas Islam Lamongan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh :

IGA WIDYA SANDICHA MAHARANI

NIM : 151710013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

2021

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :

ii
Nama :Iga Widya Sandicha Maharani

NIM :151710013

Fakultas/Prodi :Fakultas Agama Islam/Pendidikan Guru Madrasah


Ibtidaiyah

Judul Skripsi : Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak Kelas 1
Pembelajaran Daring Di Mi Ihyauddin Ngayung

Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan


adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang
dirujuk sumbernya.

Lamongan,

Saya yang menyatakan

Iga Widya Sandicha Maharani

iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Minat Belajar
Anak Kelas 1 Pembelajaran Daring Di Mi Ihyauddin Ngayung’’ yang ditulis oleh
Iga Widya Sandicha Maharani ini telah diperiksa dan disetujui untuk disidangkan.

Lamongan,

Pembimbing I Pembimbing II

Minahul Mubin, S.Hum,M.Pd Kiky Chandra Silvia A. Sos.,M.Pd


NIDN. 0720098006 NIDN. 0714039001

iv
PENGESAHAN

Skripsi yang ditulis oleh Iga Widya Sandicha Maharani ini telah dipertahankan
didepan sidang Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Agama Islam Pada Hari Rabu, 16 Juni 2021 dan dapat diterima sebagai
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana strata satu
Pendidikan Agama Islam.

Dewan Penguji Skripsi:

Ketua Sekretaris

Minahul Mubin, S.Hum,M.Pd Kiky Chandra Silvia A. Sos.,M.Pd

Penguji I Penguji II

Sherif Juniar Aryanto, M.Pd. Silviana Nur Faizah, M.Pd.I.

Lamongan, 3 Juli 2021

Mengetahui, Mengesahkan,

Dekan Fakultas Agama Islam Kaprodi Pendidikan Guru Madrasah


Ibtidaiyah

Victor Imaduddin A. S.Th.I., M.Ag, Musa'adatul Fithriyah, M.Pd.I,

v
MOTTO

“Berusahalah Dulu Tanpa Mengeluh”

vi
PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala hidayah-Nya dan Syafaat Rasul-Nya
penulis persembahkan karya ini kepada :

1. Ayahanda Bapak Nuryanto dan Ibu Lis Ernawati (Alm) yang senantiasa
memberikan motivasi untuk terus semangat dalam melaksanakan skripsi dan
mencapai cita-cita, beliau senantiasa mendoakan serta mengiringi langkah demi
langkah penulis dengan doa yang tanpa henti.
2. Kakek dan nenek saya yang senantiasa mendukung dan mendoakan saya dalam
semua hal.
3. Adik-adik saya yang senantiasa memberikan dukungan serta doa agar penulis
semangat dalam melaksanakan skripsi ini.
4. Pembimbing saya bapak Minahul Mubin, S.Hum,M.Pd dan Ibu Kiky Chandra
Silvia Anggraini, S.Sos, M.Pd yang telah memberikan waktu dan bimbingannya
dan senantiasa memotivasi dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen PGMI terimakasih atas ilmu yang telah diberikan dengan penuh
keikhlasan.

vii
ABSTRACT
Iga Widya Sandicha Maharani. 2021. “The Role of Parents in Learning Interest
of Class 1 Children in Online Learning at Mi Ihyauddin Ngayung”. Thesis.
Lamongan Islamic University.

This study uses an approach with a descriptive type. The object of research is the
role of parents and interest in learning for grade 1 children at Mi Ihyauddin
Ngayung. The data collection techniques used were observation, interviews and
documentation which were analyzed with steps of data collection, data reduction,
data display and drawing conclusions. The results of the study indicate that
parents are interested in learning for grade 1 children at Mi Ihyauddin Ngayung,
namely through guidance, motivation, the role of facilities and the fulfillment of
needs. And the interest in learning for grade 1 children at Mi Ihyauddin Ngayung
is shown through their interest in learning, a feeling of pleasure in learning, and a
willingness to learn. The supporting factors of the success of the parent's role in
children's learning interest are the willingness of parents to learn technology, the
presence of mentoring while children are brave and the presence of rewards for
the inhibiting factor, namely the rapid development of technology which attracts
children's attention more than learning and both influences from the environment.
around .

Keywords: Role of Parents, Interest in Learning

viii
ABSTRAK

Iga Widya Sandicha Maharani. 2021. “Peran Orang Tua Terhadap Minat
Belajar Anak Kelas 1 Pembelajaran Daring Di Mi Ihyauddin Ngayung”.
Skripsi. Universitas Islam Lamongan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Objek


yang diteliti adalah peran orang tua dan minat belajar anak kelas 1 di Mi
Ihyauddin Ngayung. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi,
wawancara dan dokumentasi yang dianalisis dengan langkah yaitu pengumpulan
data, reduksi data, display data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa peran orang tua terhada minat belajar anak kelas 1 di Mi
Ihyauddin Ngayung yaitu melalui adanya bimbingan, adanya motivasi, adanya
pemenuhan fasilitas dan adanya pemenuhan kebutuhan. Dan minat belajar anak
kelas 1 di Mi Ihyauddin Ngayung ditunjukkan melalui adanya ketertarikan dalam
belajar, adanya perasaan senang dalam belajar, dan adanya kemauan dalam
belajar. Faktor pendukung dari keberhasilan peran orang tua terhadap minat
belajar anak yaitu adanya kemauan orang tua dalam belajar teknologi, adanya
pendampingan selama anak belajar daring dan adanya pemberian reward
sedangkan faktor penghambatnya yaitu pesatnya perkembangan teknologi yang
lebih menarik perhatian anak dibanding pembelajaran dan kedua pengaruh dari
lingkungan sekitar.

Kata Kunci : Peran Orang Tua, Minat Belajar

ix
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis Batu Rokan ke hadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan segala nikmat-Nya. Shalawat dan salam selalu
tercurah kepada nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya serta
seluruh pengikutnya. Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran
Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak Kelas 1 Pembelajaran Daring Di Mi
Ihyauddin Ngayung”.dengan lancar dan tepat waktu sebagai salah satu
persyaratan akademik untuk mendapatkan gelar sarjana Prodi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Agama Islam Universitas Islam Lamongan

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas kesempatan,


bimbingan dan dorongan serta bantuan baik moril maupun materiil kepada pihak-
pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini diantaranya :

1. Bapak H Bambang Eko Mulyono, SH., SpN., M.MA., M.Hum, selaku Rektor
Universitas Islam Lamongan.
2. Bapak Victor Imaduddin Ahmad, S.Th.I., M.Ag, selaku Dekan Fakultas
Agama Islam Universitas Islam Lamongan
3. Ibu Musa'adatul Fithria, S.Pd.I., M.Pd.I, selaku ketua kaprodi Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Lamongan
4. Bapak Minahul Mubin, S.Hum, M.Pd dan Ibu Kiky Chandra Silvia Anggraini,
S.Sos., M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan
bimbingan nya dalam penulisan skripsi ini
5. Bapak dan Ibu dosen Universitas Islam Lamongan yang telah membimbing
penulis Selama belajar di bangku perkuliahan
6. Ibu Anifah Zuliah, S.Pd selaku kepala sekolah MI Ihyauddin Ngayung beserta
ibu Farihatussaadah, S.Pd.I dan juga para dewan guru, orang tua dan siswa
kelas 1 MI Ihyauddin Ngayung yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk mengadakan penelitian di lembaga dan tempat yang dipimpin.
7. Kedua orang tua ku tercinta Nuryanto dan ibu Lis Ernawati dan serta keluarga
yang memberikan doa restu dukungan baik moral maupun spiritual

x
mengarahkan memberikan kepercayaan bantuan moril dan materiil demi
kesuksesan penulis
8. Semua teman-teman pgmi angkatan 2017 yang telah berjuang Bersama
Meraih cita-cita dan menorehkan cerita dalam kehidupan penulis serta
menjalani setiap hari di Universitas Islam Lamongan

Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan dan bantuan yang


kalian berikan.

Sebagai manusia biasa tentu dalam penulisan skripsi ini tidak luput dari
kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun sehingga dapat dijadikan bahan masukan yang bermanfaat bagi
pembaca maupun penulis sendiri dan mengembangkan penelitian berikutnya yang
berkaitan dengan judul skripsi ini Amin ya Robbal Alamin.

Lamongan, 3 Juni 2021

Penulis

xi
DAFTAR ISI

Halaman
A. SAMPUL DALAM........................................................................... i

B. PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................... ii

C. PENGESAHAN ............................................................................... iii

D. DAFTAR ISI..................................................................................... iv

E. DAFTAR TABEL............................................................................. v

F. DAFTAR GAMBAR........................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN

G. Konteks Penelitian............................................................................. 1

H. Batasan Masalah................................................................................ 6

I. Fokus penelitian……………………….……………………….......7

J. Tujuan Penelitian............................................................................... 7

K. Manfaat Penelitian............................................................................. 7

L. Definisi Istilah................................................................................... 8

M. Sistematika Pembahasan................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Peran Orang Tua………………………………………………………11


1. Pengertian peran orang tua…………………………………………
12
2. Peranan orang tua…………………………………………………12
3. Hak dan kewajiban orang tua………………………………………
13
4. Fungsi keluarga …………………………………………………13
5. Peranan orang tua dalam keluarga…………………………………14
6. Kendala orang tua dalam pembelajaran daring……………………14

xii
7. Indikator peran orang tua…………………………………………15
B. Minat Belajar Anak……………………………………………………15
1. Pengertian minat belajar……………………………………………
16
2. Faktor yang mempengaruhi minat belajar …………………………
16
3. Indikator minat……………………………………………………..17

C. Pembelajaran Daring

1. Covid 19…………………………………………………………..19

2. Pembelajaran daring/online………………………………………20

3. Peran orang tua terhadap minat belajar anak pada pembelajaran


daring…………………………………………………………...…21

D. Kajan Pustaka …………………………………………………………22


E. Kerangka Konseptual………………………………………………….25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian....................................................... 27

B. Subyek Penelitian.............................................................................. 28

C. Sumber Dan Jenis Data..................................................................... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 30

E. Teknis Analisis Data ........................................................................ 33

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian……………………………………


61
1. Deskripsi Berdirinya Sekolah……………………………………62
2. Identitas Sekolah…………………………………………………64
3. Visi dan Misi Sekolah……………………………………………65
4. Tujuan …………………………………………………………….68

xiii
B. Data Hasil Penelitian……………………………………………………
1. Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak Kelas 1
Pembelajaran Daring di MI Ihyauddin Ngayung
……………………………………………………………………70
2. Minat Belajar Anak Kelas 1 Pembelajaran Daring di MI Ihyauddin
Ngayung …………………………………………………………92
3. Faktor Pendukung Dan Penghambat Peran Orang Tua Terhadap
Minat Belajar Anak Kelas 1 Pembelajaran Daring di MI Ihyauddin
Ngayung ………………………………………………………101
C. Analisis dan Pembahasan………………………………………………
1. Analisis Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak Kelas 1
Pembelajaran Daring di MI Ihyauddin Ngayung
………………………………………………………………….109
2. Analisis Minat Belajar Anak Kelas 1 Pembelajaran Daring di MI
Ihyauddin Ngayung …………………………………………….115
3. Analisis Faktor Pendukung Dan Penghambat Peran Orang Tua
Terhadap Minat Belajar Anak Kelas 1 Pembelajaran Daring di MI
Ihyauddin Ngayung …………………………………………….122

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………130
B. Saran…………………………………………………………………131

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 132

LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2. Indikator Peran Orang Tua.................................................................15


Tabel .2 Indikator Minat Belajar......................................................................18
Tabel .3 Kajian Pustaka....................................................................................23
Tabel 4.1 Data Guru Dan Karyawan………………………………....……….51
Tabel 4.2 Jumlah Siswa……............………………………………………….53
Tabel 4.3 Sarana Dan Prasarana………………………………...…………….54
Tabel 4.4 Ekstrakulikuler…………………....………………………………..55

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual....................................................................25


Gambar 3.1 Skema Analisis Data.....................................................................31
Gambar 4.1 Struktur Organisasi.......................................................................63
Gambar 4.1 Kegiatan Orang Tua Menjelaskan Ketika Anak Kesulitan...........71
Gambar 4.2 Kegiatan Orang Tua Mengajar Saat Belajar Daring.....................72
Gambar 4.3 Kegiatan Anak Saat Sholat ..........................................................73
Gambar 4.4 Kegiatan Orang Tua Saat Mendampingi Pada Saat Daring..........74
Gambar 4.5 Skema Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak Dengan
Pemberian Bimbingan......................................................................................75
Gambar 4.6 Pemberian Hadiah ........................................................................76
Gambar 4.7 Pemberian Sikap Hangat ..............................................................77
Gambar 4.8 Skema Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak Dengan
Pemberian Motivasi..........................................................................................79
Gambar 4.9 Alat Penunjang Selama Pembelajaran Daring .............................82
Gambar 4.10 Pemenuhan Hp Dan Jarngan Internet.........................................83
Gambar 4.11 Skema Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak Dengan
Menjadi Fasilitator............................................................................................84
Gambar 4.12 Menjadi Contoh Tauladan Yang Baik Bagi Anak .....................86
Gambar 4.13 Membiasakan Cuci Tangan .......................................................88
Gambar 4.14 Orang Tua Memenui Kebutuhan Gizi Anak ..............................89
Gambar 4.15 Skema Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak Dengan
Pemberian Pemenuhan Kebutuhan...................................................................90
Gambar 4.16 Antusias Anak Saat Pemebalajaran Daring ...............................92
Gambar 4.17 Bukti Anak Kelas 1 Tidak Menunda Tuga Dari Guru................93
Gambar 4.18 Senang Saat Proses Pembelajarn Daring ...................................95
Gambar 4.19 Mau Mendengarkan Orang Tua Saat Menjelaskan Ketika
Pembelajaran Daring .......................................................................................97
Gambar 4.20 Kemauan Anak Mengerjakan Tugas Dengan Tepat Waktu ......98
Gambar 4.21 Mau Mencatat Materi Dan Tugasna Sendiri...............................99

xvi
Gambar 4.22 Skema Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak Kelas 1
Mi Ihayuddin Ngayung.....................................................................................99

xvii
DAFTAR TRANSLITERASI

Di dalam naskah skripsi ini banyak dijumpai nama dan istilah teknis
(technical term) yang berasal dari bahasa Arab ditulis dengan huruf Latin.
Pedoman transliterasi yang digunakan untuk penulisan tersebut adalah sebagai
berikut:
A. Konsonan
No Arab Indonesia Arab Indonesia
1 ‫ا‬ ‘ ‫ط‬ ṭ
2 ‫ب‬ b ‫ظ‬ ẓ
3 ‫ت‬ t ‫ع‬ ‘
4 ‫ث‬ th ‫غ‬ Gh
5 ‫ج‬ j ‫ف‬ F
6 ‫ح‬ ḥ ‫ق‬ Q
7 ‫خ‬ kh ‫ك‬ K
8 ‫د‬ d ‫ل‬ L
9 ‫ذ‬ dh ‫م‬ M
10 ‫ر‬ r ‫ن‬ N
11 ‫ز‬ z ‫و‬ W
12 ‫س‬ s ‫ه‬ h
13 ‫ش‬ sh ‫ء‬ ‘
14 ‫ص‬ ṣ ‫ي‬ Y
15 ‫ض‬ ḍ
Sumber:
Kate L. Turabian. A Manual of Writers of Term Papers, Disertatitions
(Chicago and London: The University of Chicago Press, 1987)

B. Vokal
1. Vokal Tunggal (monoftong)
Tanda dan Huruf Arab Nama Indonesia
‫ــَـ‬ fath}ah A
‫ِـــ‬ kasrah I
‫ــُـ‬ d}ammah U
Catatan: Khusus untuk hamzah, penggunaan apostrof hanya berlaku jika
hamzah berh}arakat sukun atau didahului oleh huruf yang berh}arakat
sukun. Contoh: iqtidā’ (‫)اقتضاء‬

xviii
2. Vokal Rangkap (diftong)
Tanda dan Huruf Nama Indonesia Ket.
Arab
‫ــي‬
ْ َ‫ـ‬ Fathah dan ya’ Ay a dan y
ْ‫ـَـــو‬ Fathah dan wawu Aw a dan w
Contoh : bayna (‫)بين‬
: mawd}ū’ (‫)موضوع‬

3. Vokal Panjang (mad)


Tanda dan Huruf Nama Indonesia Keterangan
Arab
‫ـَــا‬ fath}ah dan alif a> a dan garis
di atas
‫ـِــي‬ kasrah dan ya’ i> i dan garis di
atas
‫ـُــو‬ d}amah dan u> u dan garis
wawu di atas
Contoh : al-jamā’ah (‫)الجماعة‬
: takhyi>r (‫)تخيير‬
: yadūru (‫)يدور‬

C. Ta’ Marbut}ah
Transliterasi untuk tā’ marbūt}ah ada dua:
1. Jika hidup (menjadi mud{a>f) transliterasinya adalah t.
2. Jika mati atau sukun, transliterasinya adalah h.
Contoh : shari’at al-Islām (‫)شريعة االسالم‬
: shari’ah islāmiyah ( ‫( إسالميةشريعة‬

D. Penulisan Huruf Kapital


Penulisan huruf besar dan kecil pada kata, phrase (ungkapan) atau kalimat
yang ditulis dengan transliterasi Arab-Indonesia mengikuti ketentuan penulisan

xix
yang berlaku dalam tulisan. Huruf awal (initial latter) untuk nama diri, tempat,
judul buku, lembaga dan yang lain ditulis dengan huruf besar.

xx
BAB I

PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Dunia pada saat ini dimunculkan dengan wabah (Covid-19) yang pertama kali
muncul di Wuhan China pada 11 Maret 2020. Virus ini menginfeksi beberapa negara
sehingga virus ini menjadi pandemi dunia. 1 (Covid-19) masuk di Indonesia pertama kali
pada tanggal 2 maret 2020, hal itu disampaikan langsung oleh presiden Joko Widodo. Hal
itu membuat Pendidikan di Indonesia mengalami masalah karena kegiatan diluar rumah
dibatasi termasuk kegiatan tatap muka disekolah tidak boleh dilaksanakan. Karena begitu
pentingnya pendidikan sehingga pendidikan harus tetap dilaksanakan meskipun di masa
pandemi.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah agar Pendidikan tetap dilaksakan


meskipun dimasa seperti ini Pemerintah membuat sebuah alternatif / sejumlah kebijakan
untuk mencegah penyebaran virus corona salah satunya adalah pembelajaran jarak jauh /
(PJJ). Seperti yang dijelaskan pada Undang-Undang PJJ perguruan tinggi nomor 12 tahun
2012 pasal 31 tentang pendidikan jarak jauh PJJ.2 Pembelajaran Jarak Jauh ini gunanya
agar peserta didik masih bisa melaksanakan sistem belajar mengajar selama pandemi.
Pemerintah membuat berbagai program salah satunya belajar dari rumah di chanel TVRI.

Pembelajaran jarak jauh /PJJ itu sendiri yaitu sekolah dari rumah yang
pembelajarannya disampaikan lewat teknologi. Sekolah daring ini menimbulkan dampak
positif dan negatif dampak positifnya hubungan antara orang tua dan anak terpupuk
secara alami dimasa pandemi ini karena anak dan orang tua tua sering saling
berkomunikasi terutama dalam hal pembelajaran, tetapi pembelajaran daring juga
menimbulkan dampak negatif yaitu menurunnya minat belajar anak yang ditimbulkan
dari berbagai aspek salah satunya kurang dukungan dari orang tua.3

Penelitian yang di lakukan oleh Robin Iskandar, yang dilakukan di Sekolah


Minggu Buddha Mandala Maitreya Pekanbaru menyatakan, semakin tinggi perhatian
1
Ida Benny, Adaptasi Di Masa Pandemi (Bali: Nilacakra, 2020)181.
2
Undang-Undang RI No 12 Tahun 2012, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi 2012
3
Dian Dewi, Bali Vs Covid 19 (Bali: Nilacakra, 2020)2.

21
orang tua semakin tinggi pula minat belajar anak. 4 Hal ini juga didukung oleh pendapat
Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh Pendidikan Nasional Indonesia, beliau membagi
lingkungan pendidikan menjadi tiga macam, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat yang dikenal sebagai tripusat pendidikan.5 Dari situ dapat disimpulkan bahwa
Pendidikan bukan hanya dilakukan di sekolah melainkan juga di lingkungan keluarga
terutama orang tua.

Maslow mengatakan bahwa kebutuhan anak yang sangat mendasar yaitu


kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan,anak dapat belajar apabila tidak dalam kondisi
6
lapar, pemenuhan kebutuhan rasa dan kasih sayang oleh orang tua. Halim juga
mengatakan dalam sebuah penelitianya “parental and family attitudes toward science in
everyday life are known to play an important role in shaping children’s aspiration”.
Artinya : Sikap orang tua dan keluarga terhadap sains dalam kehidupan sehari-hari
diketahui berperan penting dalam pembentukan aspirasi anak. 7 Maksudnya sikap
keluarga dan orang tua mempengaruhi dan berperan penting untuk membentuk aspirasi
anak dalam sebuah Pendidikan. Oleh karena itu Keluarga punya tugas dan
tanggungjawab untuk mencapai keberhasilan tujuan dari pendidikan.8

Sebagaimana dalam Al-Qur’an Surah An-Nahl ayat 78

َ ٰ ‫ا َو َج َع َل لَ ُك ُم ٱل َّس ْم َع َوٱأْل َب‬mًٔ‫َوٱهَّلل ُ أَ ْخ َر َج ُكم ِّم ۢن بُطُو ِن أُ َّم ٰهَتِ ُك ْم اَل تَ ْعلَ ُمونَ َشئْـ‬
َ‫ َدةَ ۙ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون‬m‫ْص َر َوٱأْل َ ْفٔـِِٔـ‬

Yang artinya :“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan,
dan hati nurani, agar kamu bersyukur.”9

Surah diatas dapat dikatakan bahwa seorang anak belum mengerti apapun ketika
masih kecil dan orang tualah yang menjadi wadah pendidikan dan menjadi sekolah

4
Robin Iskandar, “Analisis Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Di Sekolah Minggu Budha Mandala Maitreya
Pekanbaru,” Ilmu Agama Dan Pendidikan Agama Budha 2 (2020).
5
Restu Oktavia, “Kurangnya Mutu Pendidikan” (n.d.): 3.
6
Tri Yulianti, “Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini,” Jurnal Empowerment 4
(2014): 14.
7
Lilia Halim, “The Role Of Parents In Cultivating Children’s Interest Towerds ScienceLearning Nd Careers,” Of
Social Sciences 39 (2018): 190–196.
8
Robin Iskandar, “Analisis Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Di Sekolah Minggu Budha Mandala Maitreya
Pekanbaru,” Ilmu Agama Dan Pendidikan Agama Budha 2 (2020).
9
Ihsan Dacholfany, Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Konsep Islam (Jakarta: Amzah, 2018)160.

22
informal bagi anak karena segala sesuatu yang dilakukan orang tua selalu dilihat dan
ditiru oleh anak. Peran orang tua mempunyai empat indikator menurut Robin Iskandar
yaitu : pemenuhan kebutuhan, menyediakan fasilitas, memberikan bimbingan, dan
meberikan motivasi. 10

Keberhasilan proses belajar bukan hanya dipengaruhi oleh faktor guru dan orang
tua tetapi juga dipengaruhi minat siswa itu sendiri. Minat secara sederhana yaitu
kecenderungan dan gairah yang tinggi atau keinginan besar terhadap suatu hal. 11 Menurut
Darmadi minat punya tiga indikator yaitu : adanya ketertarikan, adanya perasaan senang,
dan adanya kemauan.

Minat ini menjadi kunci kesuksesan dari belajar daring peneliti mengambil contoh
penelitian jurnal. Penelitian yang dilakukan Agustien Lilawati penelitian ini dilakukan di
rumah orang tua siswa dari tim peneliti di Surabaya dalam penelitian ini peran orang tua
dengan cara memotivasi, dan meluangkan waktu.12 Dan penelitian yang dilakukan oleh
Dhita Allahurena, penelitian ini dilakukan di Paud PKK Al-Husna dalam penelitian ini
peran orang tua meningkatkan minat dengan meluangkan waktu untuk anak dan selalu
memperlakukan anak dengan baik.13 Disimpulkan dari penelitian diatas bahwa peran
orang tua sangat penting dalam pendidikan.

Seperti halnya bentuk peranan orang tua, di MI Ihyauddin Ngayung semenjak


masa pandemi orang tua lebih terbuka terhadap teknologi, hal itu dibuktikan banyaknya
orang tua yang belajar cara mengaplikasikan HP semenjak daring, kedua orang tua
mengajarkan anaknya dengan berbagai macam cara mengajar, seperti belajar sambil
bermain, dan memberi sebuah reward dan berbagai model cara mengajar untuk
membangkitkan minat belajar anaknya selama daring.

Penelitian ini melakukan observasi di beberapa sekolah yaitu MI Ihyauddin


Ngayung, SDN Ngayung,dan MI Muhammadiyah 09 Sekaran. Berdasarkan hasil
10
Iskandar, “Analisis Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Di Sekolah Minggu Budha Mandala Maitreya
Pekanbaru.14”
11
Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa (Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2017)318.
12
Agustien Lilawati, “Peran Orang Tua Dalam Mendukung Kegiatan Pembelajaran Dirumah Pada Masa Pandemi,”
Jurnal Riset Pendidikan Anak Usia Dini 5, no. 1 (2020): 549–558.
13
Dhita Allaurena, “Peranan Orang Tua Dalam Meningkatakan Perkembangan Minat Belajar Anak Paud PKK Al-
Husna,” Bimbingan Konseling Islam 2 (2020).

23
wawancara dengan guru di SDN Ngayung menjelaskan : peran orang tuanya kurang
dikarenakan banyak orang tua yang sudah tua dan tidak bisa memakai HP, 14 Wawancara
dengan guru MI Ihyauddin Ngayung Riski Maulana beliau menjelaskan bahwa :
pembelajaran daring berjalan dengan lancar karena faktor bantuan dari orang tua dirumah
atas pengawasan, dan bimbingan dalam proses pembelajaran daring.15

Wawancara dengan orang tua siswa MI Ihyauddin Ngayung : beliau mengatakan


bahwa beliau mengusahakan yang terbaik unttuk anaknya pada masa daring beliau sering
memberikan iming-iming hadiah seperti krayon, tas dll kalau anaknya mau semangat
belajar maka akan diberikan barang-barang yang di ingingkan anaknya.16 Hasil
wawancara dengan guru MI Muhammadiyah 09 Sekaran menejelaskan : kalau siswa
mereka telat dalam mengerjakan tugas dikarenakan banyak orang tuanya yang sibuk
bekerja di pasar dan tidak focus mengajari pada saat proses pembelajaran daring.17

Hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa di SDN Ngayung orang


tuannya tidak mampu teknologi jadi proses belajar daring terganggu dengan
kemampuannya dalam pemakaian teknologi dan fasilitas teknologinya. Begitupun di MI
Muhammadiyah 09 Sekaran pembelajaran daring terganggu dikarenakan orang tuanya
tidak mampu membantu ketika anaknya mengalami kesulitan dalam belajar dikarenakan
kebanyakan yang sedang bekerja. Sedangkan di MI Ihyauddin Ngayung pada masa
pembelajaran daring terlaksana lebih baik dibandingkan keduannya dikarenakan orang
tuanya selalu mendampingi proses pembelajaran.

Jadi dapat disimpulkan peran orang tua di MI Ihyauddin Ngayung lebih unggul
dibandingkan 2 sekolah tersebut, tidak heran jika siswa di MI Ihyauddin Ngayung lebih
punya minat belajar yang tinggi karena orang tuanya selalu mendampingi dan membantu
anaknya dalam proses pembelajaran selama daring baik cara mengajarnya maupun
pemberian hadiah agar anak punya minat belajar meskipun dalam pembelajaran daring.

14
Ibu tita , Wawancara Guru Di SDN Ngayung (Dirumah Ibu tita, 28 November 2020 Jam 11:20)
15
Riski Maulana, Wawancara Guru MI Ihyauddin Ngayung (Dirumah Riski Maulana, 12 November 2020 Jam
09:12)
16
Endang, Wawancara Orang Tua Kenzie Kelas 1 MI Ihyauddin Ngayung (Dirumah Ibu Endang, 15 November
2020 Jam 09:12)
17
Nurul, Wawancara Dengan Guru Di MI Muhammadiyah 09 Sekaran ( Dirumah bu Nurul , 15 desember 2020 Jam
10:11)

24
Berdasarkan penelitian terdahulu Yang pertama penelitian yang dilakukan oleh
Laila Kanti Safitri di SDN 5 Metro Pusat, dalam penelitian ini peran orang tua dalam
meningkatkan minat belajar anak pada pembelajaran online yaitu sebagai panutan,
cermin, dan fasilitator18. Penelitian ini dilakukan oleh Elisa Lestari di MIS Ikhwatul
Muslimin Tembung Desa Bandar Klippa dalam penelitian ini peran orang tuanya dalam
meningkatkan minat memberikan semangat terhadap diri anak 19. Penelitian ini dilakukan
oleh Deska Emilia di SD Negeri 64 Bengkulu Selatan Desa Suka Nanti Kecamatan
Kedurang didalam penelitian ini dalam penelitian ini peran orang tuanya dalam
meningkatkan minat memberikan semangat terhadap diri anak akan suatu pendidikan
untuk masa depan dan sebagai fasilitator 20

Jika dilihat dari 3 hasil penelitian terdahulu mereka hanya terfokus pada peran
orang tuanya saja pembaruan peneliti dari penelitian terdahulu yaitu peneliti bukan hanya
meneliti peran orang tua saja tetapi juga meneliti minat belajar dari anak kelas 1 memilih
kelas 1 dikarenakan anak kelas 1 masih perlu perhatian, bimbingan, dan arahan dari
orang tua apalagi pada masa pembelajaran daring. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Rosana Yulianti dalam penelitiannya bahwa anak 0-8 tahun itu usia yang sangat kritis
bagi pengembangan kecerdasan anak jadi perlunya peranan orang tua demi membentuk
kecerdasan anak dan demi keberhasilan belajar anak21

Pentingnya penelitian ini untuk mendeskripsikan guru dan orang tua bahwa bukan
hanya guru yang mempunyai peran penting dalam dunia pendidikan tetapi orang tuapun
mempunyai peran yang besar dalam meningkatkan minat belajar dalam masa pandemi
covid-19 ini. Dan diharapkan semua orang tua bisa mendukung proses belajar mengajar
dirumah dengan baik.

Berdasarkan paparan konteks penelitian hasil penelitian terdahulu dan hasil


wawancara maka peneliti tertarik untuk mengkaji dan meneliti permasalahan yang
berkaitan dengan pentingnya peran orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak
18
Laila Safitri, “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Pada Pembelajaran Online Di SD
Negeri 5 Metro Pusat,” Skripsi (2020): 1.
19
Elisa Lestari, “Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Anak Di MIS Ikhwanul Muslimin Tembung
Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Si Tuan Kabupaten Serdang,” Skripsi (2018).
20
Deska Emilia, “Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Anak Di SD Negeri 64 Bengkulu Selatan
Desa Suka Nanti Kecamatan Kedurang,” jurnal Skripsi (2019).
21
Yulianti, “Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini.”

25
maka saya sebagai peneliti memilih mengangkat judul “Peran Orang Tua Dalam
Terhadap Minat Belajar Anak kelas 1 Pembelajaran Daring Di MI Ihyauddin
Ngayung” peneliti berharap agar penelitian ini dapat menggambarkan bagaima peran
orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak selama pembelajaran daring.

B. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini mengfokuskan pada peranan orang tua dan
minat belajar anak kelas 1 pada saat pembelajaran daring di MI Ihyauddin Ngayung

C. Fokus Penelitian
Berdasarkan konteks penelitian diatas bahwa peneliti mengambil fokus penelitian
sebagai berikut :

1. Bagaimana Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak Di MI Ihyauddin


Ngayung ?
2. Bagaimana Minat Belajar Anak kelas 1 Pembelajaran Daring Di MI Ihyauddin
Ngayung ?
3. Bagaimana Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak kelas 1 Pembelajaran
Daring Di MI Ihyauddin Ngayung ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian diatas bahwa peneliti mempunyai tujuan penelitian
sebagai berikut :
1. Mengetahui Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak
2. Mengetahui Minat Belajar Anak Kelas 1 Pada Masa Daring.
3. Mengetahui Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak Kelas 1 Pada Masa
Daring.

E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

26
1. Manfaat teoritis
a. Dapat menambah pengetahuan tentang peran orang tua terhadap minat belajar
anak di Mi Ihyauddin Ngayung
b. Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang peran orang tua terhadap minat
belajar anak di Mi Ihyauddin Ngayung
c. Dapat mengetahui pentingnya peran orang tua terhadap minat belajar anak di Mi
Ihyauddin Ngayung
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bahwa harus ada
hubungan yang baik antara guru dan orang tua dari siswa demi meningkatkan
minat belajar selama daring.
b. Bagi siswa penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bahwa hubungan
antara orang tua dan anak harus terjalin dengan baik ketika proses belajar sedang
berlangsung
c. Bagi guru penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bahwa peran orang tua
itu sangat penting terhadap minat belajar anak
d. Bagi orang tua diharapkan orang tua bisa memberikan perhatian yang baik kepada
anak agar minat belajar anak meningkat
F. Definisi Istilah
1. Orang tua
Orang tua adalah pendidik yang paling utama bagi anak orang tua adalah
sosok yang paling berpengaruh atas anak-anak mereka terutama dalam pendidikan
karena segala sesuatu yang dilakukan oleh anak tergantung didikan dari orang tua.
2. Peran orang tua
Peran orang tua adalah membimbing dan menumbuhkan kemandirian anak
Selain itu peran orang tua sebagai pendidik yang utama ini merupakan dasar dari
peranan lainnya jadi peranan dari orang tua itu sangat berpengaruh bagi kehidupan
anak-anaknya
3. Minat belajar

27
Minat secara sederhana dipahami sebagai kecenderungan dan gairah yang
tinggi atau keinginan besar terhadap suatu hal atau adanya kemauan, dorongan, yang
timbul dari dalam diri individu untuk memilih objek lain yang sejenis
4. Belajar daring
Pembelajaran online atau daring adalah suatu jenis konsep belajar yang
dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik terutama komputer istilah lain
dari pembelajaran online disebut dengan pembelajaran elektronik e-learning dan
virtual learning

G. Sitematika Pembahasan
Suatu permasalahan harus didasari oleh kerangka berfikir yang jelas dan teratur
oleh karena itu harus ada sistematika pembahasan sebagai kerangka yang terjadi Cuan
pula berfikir secara sistematis rencananya akan satu sampai dengan enam daftar pustaka
dan Lampiran

Bab I yaitu memuat uraian pendahuluan yang terdiri dari (A).Konteks Penelitian,
(B).Batasan Masalah, (C).Fokus Penelitian, (D).Tujuan Penelitian, (E).Manfaat
Penelitian, (F) Definisi Istilah, Dan (G). Sistematika Pembahasan. dari uraians tersebut
memberikan gambaran secara umum mengenai isi keseluruhan dalam serta batasan bahan
yang akan dibahas.

Bab II dalam penelitian ini membahas tentang landasan teori yang terdiri dari :
(A) Peran Orang Tua : (1) Pengertian peran orang tua, (2) Peranan orang tuaHak dan
kewajiban orang tua, (4) Fungsi keluarga, (5) Peranan orang tua dalam keluargaKendala
orang tua dalam pembelajaran daring (7) Indikator peran orang tuaMinat Belajar
AnakPengertian minat belajar, (2) Faktor yang mempengaruhi minat belajar, (3) Indikator
minat. (C) Pembelajaran Daring antara lain : (1) Covid 19, (2) Pembelajaran
daring/online, (3) Peran orang tua terhadap minat belajar anak pada pembelajaran daring.
(D) Kajan Pustaka. (E) Kerangka Konseptual

Bab III dalam penelitian ini membahas tentang metode penelitian dalam bab ini
menjelaskan tentang (A) jenis metode dan pendekatan apa yang diterapkan, (B) subyek
penelitian, (C) sumber dan jenis data, (D) teknik pengumpulan data, (E) teknik analisis
data.

28
Bab IV dalam bab ini peneliti memaparkan data dari hasil penelitian yang
dilakukan yakni beberapa deskripsi data dan penyajian data terdiri dari (A) Deskripsi
Umum Obyek PenelitianDeskripsi Berdirinya SekolahData Hasil PenelitianFaktor
Pendukung Dan Penghambat Peran Orang Tua Terhadap C) Analisis dan Pembahasan,
(1) Analisis Faktor Pendukung Dan Penghambat Peran Orang Tua Terhadap . (D)
Keterbatasan Penelitian

Bab V Dalam penelitian ini menjelaskan penutup dari skripsi yang berisi (A)
kesimpulan dan (B) saran dari pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori
1. Peran Orang Tua

a. Pengertian Peran Orang Tua


Peranan menurut teori jhonson ialah harapan seseorang terhadap individu
agar mempunyai sifat, sikap yang sesuai dengan fungsinya. Maksutnya yaitu
peranan adalah cara-cara yang di lakukan seseorang kepada individu agar sesuai
22
dengan status dan funsinya

Orang tua secara umum adalah ayah dan ibu kandung. Orang tua juga
dapat dikatakan sebagai orang yang bertanggung jawab dalam satu keluarga, yang
dalam kehidupan sehari-hari disebut bapak atau ibu. Jadi definisi orang tua adalah
orang dewasa yang mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang di
lakukannya.23

22
Dhita Allaurena, “Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan Perkembangan Minat Belajar Anak Paud PKK Al
Husnah,” Bimbingan Konseling Islam 2 (2020): 138.
23
Dacholfany, Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Konsep Islam 160.

29
Sebuah keluarga ada yang dinamakan orang tua atau Ayah dan Ibu.
Mereka memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan
anak-anaknya karena sejak lahir hingga dewasa orang tualah yang selalu ada
disamping mereka. Oleh sebab itu anak meniru perilaku orang tuannya begitupu
yang paling dipercayai oleh anak adalah orang tua.24

b. Peranan Orang Tua


Selain sebagai pendidik yang utama dan pertama peranan orang tua juga
meliputi :

1) Sebagai teladan / pemberi contoh


Ihsan Dacholfany mengatakan bahwa keluarga dan orang tua sebagai
contoh yang baik dalam berkata, maupun sikap. Maka dari itu dalam dapat
disimpulkan bahwa keluarga harus menjadi contoh yang baik bagi seorang
anak, kaarena anak pertama kali melihat dan mendengar segala sesuatu akan
mencontoh apapun dan yang tercipta di rumah terutama orang tuannya.
2) Sebagai pembimbing dan pembina

Ihsan Dacholfany mengatakan bahwa orang tua sebagai pendidik harus


dapat membimbing serta membina anak-anaknya dengan baik. Jadi dapat
disimpulkanbahwa perlunya orang tua dalam membimbing dan membina
dalam segi apapun terutama pendidikan anaknya terlebih dahulu baru kepada
orang lain. Dengan cara memberi peringatan, nasihat-nasihat berupa diiringi
dengan contoh dari orang tua yang sesuai dengan peringatan yang diberikan
kepada anak.

3) Sebagai pengawas dan pengontrol

Ihsan Dacholfany mengatakan bahwa orang tua harus melakukan


pengawasan yang ketat kepada anaknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa orang
tua juga sebagai penanggung jawab terhadap keselamatan dan kebahagiaan
anak dan juga dapat mendidik anak dengan metode apapun yang tetap sesuai.

4) Sebagai fasilitator
24
Ibid161.

30
Ihsan Dacholfany mengatakan bahwa anak-anak sangat membutuhkan
alat penunjang. Jadi dapat dikatakan bahwa peran orang tua perlu diberikan
sejak dini itu sangat penting. Jika orang tua terlalu acuh tak acuh kepada
anaknya maka akan berdampak negatif terhadap sikap dan perilaku anaknya.25

c. Hak Dan Kewajiban Orang Tua

Hak dan kewajiban menurut rachmad sebagai berikut : 26

1) Hak orang tua

a) Di hormati dan di hargai

b) Di dengarkan nasehatnya

2) Kewajiban orang tua

a) Menyekolahkan anak-anak

b) Mendidik anak-anak

d. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga menurut friedman sebagai berikut : 27

1) Fungsi ekonomi : keluarga mampu mengahasilkan ekonomi dengan


mencukupi kebutuhan sehari-hari

2) Mendapat status sosial : keluarga yang mampu membawa keluarganya agar


punya status sosial

3) Fungsi pendidikan : keluarga yang mempunyai tanggung jawab terhadap


pendidikan anak-anaknya

4) Fungsi sosialisasi bagi anakkeluarga atau orang tua yang mampu menciptakan
keluarganya setara dengan kehidupan sosial di sekitar

e. Peran orang tua dalam pendidikan

25
Ibid149.
26
Rachmad, Kewarganegaraan 2 Citizenship Utuk Sekolah Dasar Kelas 2 (Grasindo, 2004).
27
Suprajitno, Asuhan Keperawatan Keluarga (Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2003).

31
Peran orang tua dalam Pendidikan menurut Apriliya Fahrina sebagai berikut : 28

1) Memperkenalkan sikap-sikap yang baik kepada anak maksutnya Orang tua


harus bisa mengenalkan anaknya bagaimana bersikap yang baik kepada
siapapun.

2) Menanamkan karakter yang baik pada anak maksudnya orang tua harus
menanamkan karakter yang baik semenjak anak masih kecil sehingga bisa
terbawa sampai dewasa.

f. Kendala Orang Tua Dalam Pembelajaran Daring

Permasalahan yang dihadapi orang tua pada pembelajaran daring dimasa


covid-19 Imas Mastoah dan Zulaela MS yaitu : 29
1) Orang tua menjadi guru di rumah, dengan latar belakang orang tua bekerja
separuh waktu. Sehingga pekerjaan orang tua terganggu
2) Orang tua yang tidak bisa menggunakan HP mengalami kebingungan saat
pembelajaran daring
3) Orang tua banyak yang bingung karena anaknya bosan belajar lewat online.
g. Indikator Peran Orang Tua
Menurut Robin Iskandar Peran orang tua mempunyai berbagai 4 indikator
dan sub indikator yaitu:

Tabel 2.1 Indikator Peran Orang Tua

No. Indikator Peran Sub Indikator Peran Orang Tua


Orang Tua
1. Pemenuhan 1. Menjadi contoh tauladan yang
kebutuhan anak baik bagi anak
2. Mengerti kondisi suasana hati
anak
3. Memastikan kondisi kesehatan
anak
4. Pemenuhan gizi anak berupa
makanan sehat
28
Apriliya Fahrina, Peran Guru Dan Keberlangsungan Pembelajaran Dimasa Pandemi Covid-19 (Aceh: Syiah
Kuala University Press, 2020).
29
Imas Mastoah dan Zulaela MS, “Kendala Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Belajar Pada Masa Covid 19 Di
Kota Serang,” As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5, no. 2 (2020): 121–128,
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/assibyan/article/view/3663.

32
2. Bimbingan 1. Membantu mengatasi
permasalahan belajar anak
2. Sebagai guru saat proses belajar
3. Mengingatkan berdoa sebelum
belajar
4. Mendampingi saat belajar
3. Motivasi 1. Pemberian hadiah
2. Pemberian sikap yang hangat pada
momen belajar
3. Menghukum bila anak melakukan
kesalahan
4. Memuji bila anak melakukan
kebaikan
4. Fasilitator 1. Menyediakan tempat belajar
2. Menyediakan alat belajar
3. Sabar saat mengajari anak
4. Menyediakan hp dan jaringan
internet30

Dimodifikasi dari pendapat Robin Iskandar : Peran orang tua mempunyai


fungsi dalam pemenuhan kebutuhan tanpa anak meminta jadi sebagai orang tua
harus punya kepekaan sebelum anak meminta, selain itu juga orang tua harus bisa
menjadi pembimbing yang baik, memotivasi anaknya dan juga bisa menjadi
fasilitator.

2. Minat Belajar Anak

a. Pengertian Minat Belajar

Minat secara sederhana dipahami sebagai kecenderungan dan gairah yang


tinggi atau keinginan besar terhadap suatu hal. Menurut istilah minat merupakan
terminologi aspek kepribadian yang menggambarkan adanya kemauan, dorongan,
yang timbul dari dalam diri individu untuk memilih objek lain yang sejenis. Minat
menurut Slameto bahwa minat ialah adanya perasaan lebih suka dan keterikatan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.31

30
Iskandar, “Analisis Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Di Sekolah Minggu Budha Mandala Maitreya
Pekanbaru.21”
31
Doni Priansa, Pengembangan Strategi & Model Pembelajaran Inovatif, Kreatif, Dan Prestatif Dalam Memahami
Peserta Didik (Bandung: CV Pustaka Setia, 2017)37.

33
Menurut Sardiman menyatakan bahwa minat adalah sebagai suatu kondisi
yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhannya sendiri,32
Minat belajar menurut Dhita Allaurenna kesukaan individu pada saat
belajar.ketika minat belajar individe atau seseorang itu besar maka akan ditandai
dengan ketika proses belajar dilaksanakan dengan senang hati.33
Disimpulkan bahwa minat adalah perasaan, keinginan, bahkan bisa
menjadi kebutuhan seseorang dalam melakukan sesuatu sehingga dapat
menimbulkan rasa ketertarikan, rasa senang, dan kemauan tanpa adanya perasaan
terpaksa.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar


Faktor yang menimbulkan minat menurut Slameto menyatakan beberapa
faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik yaitu :

1) Faktor internal
a) Faktor jasmaniah, meliputi sebagai berikut :
(1) Faktor kesehatan. Faktor kesehatan dapat mempengaruhi minat
dikarenakan jika siswa dalam kondisi yang sehat dan bugar maka
dalam belajar siswa akan merasa nyaman dan bersemangat dalam
melakukan pembelajaran jika keadaan kesehatan siswa terganggu
maka siswa akan merasa lemas dan tidak ingin melakukan
pembelajaran. 34
(2) cacat tubuh mempengaruhi minat belajar karena jika siswa mempunyai
kekurangan atau cacat misalkan buta, maka disitulah akan timbul
kendala dalam proses pembelajaran yang semula siswa ingin belajar
maka akan terkendala dengan keadaan matanya yang tidak dapat
melihat.
b) Faktor psikologi
Faktor psikologi seperti intelegensi, perhatian, bakat dan kematangan.
32
Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa 309.
33
Allaurena, “Peranan Orang Tua Dalam Meningkatakan Perkembangan Minat Belajar Anak Paud PKK Al-
Husna.”139
34
Ibid,39.

34
2) Faktor eksternal
a) Faktor keluarga seperti cara orang tua mendidiknya seperti apa, suasan
yang tercipta didlam rumah itu nyaman atau malah sebaliknya,keadaan
ekonomi keluarganya mencukupi atau kurang juga dapat mempengaruhi
minat,perhatian dari orang tuannya, dan kebiasaan atau budaya yang
diajarkan dalam keluarga itu seperti apa.
b) Faktor sekolah seperti metode mengajar gurunya itu membosankan atau
menarik, relasi guru terhadap murid, kedisiplinan sekolahnya, alat
pembelejaran sudah memadahi atau belum, standar penilaian diatas
ukuran, keadaan gedung, dan tugas rumah.35

c. Indikator Minat Belajar


Minat belajar mempunyai indikator yang fungsinya untuk mengetahui atau
mengukur minat belajar anak. Menurut Darmadi indikator untuk mengetahui
minat seseorang dalam pembelajaran adalah:36

No. Indikator Minat Sub Indikator Minat Belajar


Belajar
1. Ketertarikan 1. Antusias dalam belajar dirumah
2. Tidak menunda tugas dari guru
3. Ketertarikan anak untuk
mengerjakan tugas sendiri
2. Perasaan senang 1. Senang saat kegiatan belajar
2. Tidak ada perasaan bosan saat
proses pembelajaran
3. Mengerjakan tugas tanpa paksaan

3. Adanya kemauan 1. Mau mendengarkan apa yang


disampaikan orang tua saat proses
belajar
2. Mau mengerjakan tugas
3. Mau mencatat materi
pembelajaran 37

35
Ibid,40.
Tabel 2.2 Indikator Minat Belajar
36
Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa 318.
37
Ibid,37.

35
Dimodifkasi dari pendapat Dharmadhi bahwa Minat belajar bertujuan
sebagai pendorong dalam suatu kegiatan yang dilakukan tertama dalam hal belajar
jika punya minat belajar yang tinggi, maka akan belajar didasari dengan
kesukaan, kemauan dan keinginan dari peserta didik sendiri tanpa paksaan.

Proses belajar atau pembelajaran minat mempunyai peranan yang sangat


penting karena jika seorang siswa tidak memiliki minat terhadap suatu objek
maka sulit diharapkan seorang siswa akan tekun dan berhasil dalam proses
belajarnya. Dan sebaliknya jika siswa belajar dengan minat terhaadap objek yang
dipelajari maka hasil yang diperoleh akan baik dan sesuai yang diharapkan.38

3. Pembelajaran Daring

a. Covid 19
Covid 19 atau Corona yaitu Virus pertama kali muncul di Wuhan China
pada Desember 2019. Semenjak merebaknya wabah ini dan sudah banyak yang
terjangkit di berbagai negara sangat sering terdengar dan sudah tidak asing lagi
kata Corona atau covid 19 di masyarakat.39

Dampak dari Corona ini sangat terasa di Indonesia dunia pendidikan juga
merasakan dampak dari pandemi virus Corona. Hingga sampai saat ini di
Indonesia beberapa sekolah mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA maupun
kampus-kampus di PTN atau PTS mulai menerapkan proses belajar mengajar dari
jarak jauh atau kuliah online dengan sistem daring (Dalam Jaringan).40

b. Pembelajaran Daring / Online


Selama pandemi covid 19 menteri pendidikan menerapkan proses
pembelajaran daring (Dalam Jaringan). Oleh karena itu guru dituntut untuk
memberikan dan menyiapkan sesuatu yang baru dan memulai untuk melakukan

38
Ibid,37.
39
Dian Dewi, dkk, Bali Vs Covid 19 (Bali: Nilacakra, 2020)139.
40
Ibid,140.

36
perubahan kecil, seorang guru dituntut untuk melakukan perubahan dalam metode
dan model pembelajaran yang memanfaatkan perkembangan teknologi pada masa
ini 41

Pembelajaran daring dikenal dikalangan masyarakat dan akademik dengan


istilah pembelajaran online (Online Learning). Istilah lain yang sangat umum
diketahui adalah pembelajaran jarak jauh (Learning Distance). Pembelajaran
Daring merupakan pembelajaran yang berlangsung di dalam jaringan di mana
pengajar dan yang diajar tidak bertatap muka secara langsung

Seperti yang terjadi di MI Ihyauddin Ngayung selama pembelajaran


daring proses penyampaian materi atau tugas selama daring engan menggunakan
aplikasi whatshapp dan materi yang di sampaikan biasanya berupa video maupun
gambar sehingga orang tua perlu menyampaikan atau menejlaskan kepada
anaknya bagaimana dan seperti apa isis dari materi yang isampaikan oleh guru
lewat video tersebut dan orang tua juga mendampingi pada saat pembeljaran
daring berlangsung.

c. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Pada


Pembelajaran Daring
Dukungan dari orang tua sangatlah penting di dalam mewujudkan
keberhasilan pendidikan anaknya, namun masih banyak orang tua yang belum
sadar akan perannya dalam mendukung pendidikan anaknya. Peran orang tua
sangat berat dalam proses pembelajaran yang dilakukan di rumah masing-masing
di saat seperti inilah orang tua harus benar-benar menjadi guru yang bisa
membimbing, memotivasi anaknya supaya rajin belajar untuk meraih cita-cita
yang diinginkan tidak lagi menyerahkan begitu saja kepada guru-guru di sekolah.

Orang tua dalam pembelajaran daring punya fungsi sebagai perwakilan


dari guru harus menciptakan suasana yang nyaman dan tenang, seperti yang
dilakukan orang tua di MI Ihyauddin Ngayung yang menjadi fasilitator dan
pemberi materi dan juga pembuatan tugas yang diberikan oleh guru.42

41
Ibid,141.
42
Ida Benny, dkk, Adaptasi Di Masa Pandemi (Bali: Nilacakra, 2020)190.

37
B. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan penelusuran pustaka yang berupa buku, hasil


penelitian, karya ilmiah, ataupun sumber lain yang digunakan peneliti sebagai bahan
rujukan atau perbandingan terhadap penelitian yang peneliti lakukan. Beberapa sumber
yang digunakan sebagai bahan rujukan, peneliti menemukan beberapa skripsi dan
penelitian yang mempunyai judul atau obyek yang relevan.
Skripsi oleh Deska Emilia dengan judul “ Peran Orang Tua Dalam
Menumbuhkan Minat Belajar Anak Di SD Negeri 64 Bengkulu Selatan Desa Suka Nanti
Kecamatan Kedurang ” Hasil penelitian mengenai peran orang tua dalam menumbuhkan
minat belajar anak dengan memberikan semangat terhadap diri anak akan pentingnya
suatu pendidikan untuk masa depan anak, sebagai fasilitator, memberi motivasi kepada
anak untuk selalu meningkatkan prestasi belajar mereka.
Skripsi oleh Laila Kanthi Safitri dengan judul “Peran Orang Tua Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Anak Pada Pembelajaran Online Di SD Negeri 5 Metro
Pusat” Hasil penelitian dimana orang tua berperan sebagai panutan, cermin anak, dan
fasilitator. Tapi dalam penelitian ini peran orang tua ada yang utuh karena selalu berada
dirumah sehingga mudah untuk memantau anaknya dan ada yang kurang dikarenakan
kesibukan bekerja.
Penelitian ini dilakukan oleh Robin Iskandar yang berjudul “Analisis Peran Orang
Tua Dalam Terhadap Minat Belajar Disekolah Minggu Buddha Mandala Maitreya
Pekanbaru” Hasil penelitian dalam pembahasan dapat disimpulkan ada hubungan positif
antara peran orang tua dengan minat belajar siswa SD SMP Mandala Maitreya. Semakin
tinggi perhatian orang tua terhadap minat belajar anak semakin tinggi pula minat belajar
anak.
Penelitian ini dilakukan oleh Fika Pandunisa yang berjudul “Peran Orang Tua
Dalam Mengfasilitasi Minat Belajar Anak Usia Dini (Studi Pada Paud Handayani Desa
Salem Kecamatan Salem Kabupaten Brebes)” Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemahaman yang berbeda tentang fasilitas belajar dan belum seluruhnya orang tua
memiliki pemahaman yang luas tentang fasilitas belajar untuk anak usia dini
Penelitian yang dilakukan oleh Dhita Allahurena. “Peran Orang Tua Dalam
Meningkatkan Perkembangan Minat Belajar Anak Paud PKK Al-Husna” Hasil dari

38
penelitian ini adalah bahwa anggapan orang tua ketika mereka sudah menyekolahkan
anaknya, maka tidak ada tanggung jawab itu akan berdampak dengan minat belajar anak
dan akan menimbulkan masalah minat belajar yang rendah pada anak.

Tabel 2.3 Kajian Pustaka

No. Nama Persamaan Perbedaan Orisinalitas


Peneliti, penelitian
Judul, Dan
Tahun
Penelitian
1. Penelitian Peran orang Peran orang 1. Penelitian
yang tua dalam tua terhadap tentang
dilakukan meningkatk minat belajar peran orang
oleh Dhita an minat di kelas 1 MI tua
Allahurena. belajar Ihyauddin terhadap
“Peran Ngayung minat
Orang Tua dengan cara belajar
Dalam pemberian daring
Meningkatk hadiah dan 2. Kelas 1 MI
an dengan Ihyauddin
Perkembang mengajar Ngayung
an Minat dengan cara 3. Hanya
Belajar belajar fokus
Anak Paud sambil dalam
PKK Al- bermain, meneliti
Husna” peran orang
2020 tua dalam
2. Penelitian Meneliti Peran orang pemenuhan
ini peran orang tua terhadap kebutuhan
dilakukan tua dalam minat belajar anak,
oleh Fika minat di kelas 1 MI bimbingan,
Pandunisa belajar anak Ihyauddin motivasi,
yang Ngayung dan
berjudul dengan cara fasilitator.
“Peran pemberian
Orang Tua hadiah dan
Dalam dengan
Mengfasilita mengajar
si Minat dengan cara
Belajar belajar
Anak Usia sambil
Dini (Studi bermain,
Pada Paud

39
Handayani
Desa Salem
Kecamatan
Salem
Kabupaten
Brebes)
2014
3. Penelitian Sama-sama Peran orang
ini meneliti tua terhadap
dilakukan peran orang minat belajar
oleh Robin tua dalam di kelas 1 MI
Iskandar meningkatk Ihyauddin
yang an minat Ngayung
berjudul belajar anak dengan cara
“Analisis disekolah pemberian
Peran Orang hadiah dan
Tua Dalam dengan
Terhadap mengajar
Minat dengan cara
Belajar belajar
Disekolah sambil
Minggu bermain,
Buddha
Mandala
Maitreya
Pekanbaru”
2020
4. Penelitian Penelitian Peran orang
yang ini sama tua terhadap
dilakukan meneliti minat belajar
Deska peran orang di kelas 1 MI
Emilia “ tua dan Ihyauddin
Peran Orang minat Ngayung
Tua Dalam belajar dengan cara
Menumbuhk pemberian
an Minat hadiah dan
Belajar dengan
Anak Di SD mengajar
Negeri 64 dengan cara
Bengkulu belajar
Selatan sambil
Desa Suka bermain.
Nanti
Kecamatan
Kedurang ”
2019

40
5. Penelitian Sama-sama Peran orang
yang meneliti tua terhadap
dilakukan peran Orang minat belajar
Laila Kanthi tua dalam di kelas 1 MI
Safitri “ meningkatk Ihyauddin
Peran Orang an minat Ngayung
Tua Dalam minat dengan cara
Meningkatk belajar anak pemberian
an Minat pada masa hadiah dan
Belajar pembelajara dengan
Anak Pada n online mengajar
Pembelajara dengan cara
n Online Di belajar
SD Negeri 5 sambil
Metro bermain,
Pusat” 2020

41
C. Kerangka Konseptual

Kondisi Pembelajaran Selama Daring


1. Pembelajaran selama Covid 19 diharapkan untuk
menerapkan Social Distancing

Peranan Orang Tua


Upaya Pemerintah 1. orang tua memenuhi
Pemerintah membuat sebuah kebutuhan anak
alternatif dengan pembelajaran 2. orang tua melakukan
daring (dalam jaringan) / bimbingan
pembelajaran jarak jauh (PJJ). 3. orang tua memberikan
Seperti yang dijelaskan pada motivasi
Undang-Undang PJJ perguruan 4. orang tua menjadi
tinggi nomor 12 tahun 2012 pasal 31 fasilitator
tentang pendidikan jarak jauh PJJ.
Seperti mebuat acara program belajar
dari rumah di TVRI

Teori Yang Releven


Menurut Ki Hajar
Dewantara membagi
lingkungan pendidikan
menjadi 3 macam yaitu
lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
Minat Siswa
Maslow mengatakan bahwa
1. Ketertarikan dalam belajar kebutuhan anak yang
2. Menimbulkan persaan senang sangat mendasar
saat pembelajaran daring yaitukebutuhan
3. Adanya kemauan dalam fisik,kebutuhan,keamanan,
mengerjakan anak dapat belajar apabila
tidak dalam kondisi
lapar,dan pemenuhan
kebutuhan rasa dan kasih
sayang oleh orang tua

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual


42
Berdasarkan kerangka konseptual diatas dapat disimpulkan bahwa konteks penelitian yaitu
mengenai pembelajaran yang seemenjak covid harus menerapkan social distancing sehingga
dalam mengatasi masalah tersebut Pemerintah membuat sebuah alternatif dengan sistem daring
(dalam jaringan) / pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan menggunakan media Teknologi
pembelajaran. Dan ketika pjj/ pembelajaran daring terjadi diharapkan orang tua bisa berperan
sebagai orang tua memenuhi kebutuhan anak, orang tua melakukan bimbinganterhadap anak,
orang tua memberikan motivasi kepada anak, dan orang tua dapat menjadi fasilitator. Dengan
adanya peran orag tua diatas maka minat belajar siswa dapat meningkat salah satunya munculnya
Ketertarikan dalam belajar, Menimbulkan persaan senang saat pembelajaran daring, dan Adanya
kemauan dalam mengerjakan. Dan hal tersebut didukung dengan menurut pendapat para ahli
bukan hanya pemerintah yang wajib melakukan tindakan dengan masalah tersebut tetapi
Menurut Ki Hajar Dewantara perlu adnya bantuan 3 faktor yaitu faktor lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Khususnya faktor keluarga pada masa daring sangat diperlukan

43
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian


Sebuah penelitian seorang peneliti dapat menggunakan berbagai jenis dan
pendekatan penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut penelitian ini peneliti
menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian yang memberikan penjelasan
dan suatu gambaran secara utuh dan terorganisasi dengan baik tentang komponen-
komponen tertentu sehingga memberikan kevalidan dan hasil penelitian serta dalam
penelitian kualitatif deskriptif ini akan menyajikan Segala peristiwa dan kejadian secara
menyeluruh.43
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yakni data
yang dikumpulkan oleh peneliti adalah berupa gambar dan bukan angka-angka Adapun
data yang dimaksud dari hasil wawancara video foto catatan lapangan dan dokumen
pribadi maupun dokumen resmi lainnya dalam hal ini penulis akan meneliti melakukan
pengamatan dan mengumpulkan data tentang peran orang tua dalam meningkatkan minat
belajar anak kelas 1 selama daring di MI Ihyauddin Ngayung.

B. Subyek Penelitian
Subjek Penelitian adalah sumber untuk mendapatkan data subjek penelitian
digunakan untuk memperoleh informasi yang diperlukan sehingga peneliti mmbutuhkan
key informan untuk mendapat informasi bantuan snowball sebagai informan selanjutnya.
Peneliti memilih ibu Anifah Zuliyah selaku Kepala Sekolah di MI Ihyauddin Ngayung
sebagai informan pertama karena megetahui seluruh situasi saat pembelajarn daring

Penelitian ini dilaksanakan di MI Ihyauddin Ngayung karena sekolah ini peran


orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak selama daring disekolahan ini sangat
bagus.

C. Sumber Dan Jenis Data


1. Sumber Data

43
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, CV, 2018)3.

44
Dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat menggunakan
sumber primer dan sumber sekunder sumber primer adalah sumber data yang yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. dan sumber sekunder merupakan
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data misalnya lewat
orang lain atau lewat dokumen. 44
1) Data Primer
Sumber data primer merupakan data yang diperoleh dalam bentuk kata-
kata serta ucapan lisan dan perilaku dari informan. Jadi, data primer diperoleh
langsung melalui key informan Anifah Zuliyah selaku Kepala Sekolah di MI
Ihyauddin Ngayung sebagai sumber informan peneliti dalam melakukan
wawancara dan observasi di MI Ihyauddin Ngayung.
2) Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh atau yang dikumpulkan
oleh peneliti dari sumber – sumber yang sudah ada. Data sekunder bisa berupa
visi misi sekolah, riwayatan sekolah, jumlah siwa dan lain sebagainya. Sumber
data sekunder juga bersumber dari dokumen, foto, dan benda yang digunakan
sebagai pelengkap data primer yang berupa tulisan, rekaman, gambar yang
berhubungan.
Data sumber ini di peroleh atas izin kepala sekolah yang membolehkan
untuk mengambbil data-data yang dibutuhkan. Dengan kedua sumber tersebut
maka peneliti berharap agar dapat mendeskripsikan peran orang tua dalam
meningkatkan minat belajar di MI Ihyauddin Ngayung.

2. Jenis Data
Jenis data menurut Sugiyono dibagi menjadi 2 yaitu kuantitatif dan
kualitatif. Sedangkan untuk penelitian ini menggunakan data kuaalitatif menurut
sugiyono kualitatif adalah suatu realita atau obyek yang tidak bisa dipecah dalam
beberapa variabel. Kualitatif dianggap sebuah fenomena. Sedangkan kuantitatif

44
Laila Safitri, “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Pada Pembelajaran Online Di SD
Negeri 5 Metro Pusat,” Skripsi (2020): 26.

45
suatu realitanya dianggap sebagai sesuatu yang konkritdapat diamati dengan indra
dan dapat di kategorikan45
Kualitatif diambil dengan hasil wawancara dari informan,yang disajikan
dengan naratif bukan angka. Data kualitatif dalam penelitian gambaran umum
obyek penelitiannya yaitu : letak geografis obyek, visi dan misi, sruktur
organisasi, keadaan orang tua, keadaan peserta didik, keadaan guru, dan
bagaimana peranan orang tua selama daring.

D. Teknik Pengumpulan Data


Langkah-langkah yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah
dengan metode interview / wawancara observasi dan dokumentasi

1. Interview / wawancara
Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan
sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau responden caranya adalah
dengan bercakap-cakap secara tatap muka wawancara dapat dilakukan dengan
menggunakan pedoman wawancara atau dengan tanya jawab secara langsung
menurut patton dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman sangat
umum serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan
pertanyaan dan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.46
Penelitian kualitatif dalam mendapatkan informasi data menggunakan
purposive yaitu pengambilan key informan diambil dengan membutukan key
informan untuk mendapatkan informasi dengan bantuan snowball sebagai informan
selanjutnya, diharapkan data yang dibutuhkan peneliti lebih banyak , rinci, dan valid.
Adapun yang menjadi key informan utama dalam penelitian ini adalah guru wali kelas
1. Instrumen untuk pelaksanaan wawancara menggunakan pedoman wawancara,
pedoman wawancara terdapat pada lampiran 1. Pedoman digunakan untuk menulis
pertanyaan yang akan digunakan untuk wawancara. Teknikpengambilan data melalui
wawancara ini tujuannya untuk memperoleh data dari ibu Farikha selaku wali kelas 1.
47

45
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif.2.
46
Afifuddin, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012)131.
47
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.,” in Metode Penelitian
Ilmiah, (Alfabeta, CV, 2014)48-50.

46
Berikut merupakan prosedur pelaksanaan wawancara :

1) Peneliti menghubungi pihak yang bersangkutan kepala sekolah ( Anifah


Zuliyah), wali kelas (Farihatussaadah), dan 6 orang tua (ibu endang, ibu
herwati, ibu fatimah, ibu izah, ibu nurul, ibu widya) dan 6 siswa MI Ihyauddin
(alif, ayya, kenzie, hana, celin, tristan) untuk memberitahu apa tujuan dari
peneliti ini serta mendapatkan data mengenai bagaimana kegiaatan peran
orang tua terhadap minat belajar anak selama daring.
2) Focus penelitian dan pokok-pokok yang akan ditanyakan dalam proses
wawancara yang telah disusun berupa pedoman wawancara agar tujuan yang
ditanyakan dapat terungkap seluruhnya.
3) Wawancara penelitian ini dilakukan dengan bantuan handphone sebagai alat
bantu perekam dan sebagai kamera digital alat bantu documenter.
4) Setelah wawancara sudah terselesaikan maka data yang telah diperoleh
kemudian disusun sebaik-baiknya dan data tersebut akan di informasikan
kepada narasumber untuk memperoleh pengesahan.( setelah melakukan
wawancara peneliti menemukan minat belajar anak kelas 1 bisa meningkat
dari 6 anak yang peneliti wawancaraidan 6 orang tua, dan 2 guru. Bahwa
orang tua mereka selalu memenuh kebutuhan yang dibutuhkan saat prosese
belajar berlangsung, orang tua mereka selalu melakukan bimbingan dan
pendampingan pada saat proses belajar daring berlangsung, memberikan
motivasi pada saat anak mulai malas dengan pemberian hadiah, dan mampu
menjadi fasilitator anak seperti saat anak tidak faham dengan materi yang
disampaikan lewat online orang tua yang punya kewajiban untuk menjelaskan
tentang apa anak tidak fahami.
2. Observasi
Observasi menurut Nawawi dan Martini adalah pengamatan dan pencatatan
secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-
gejala dalam objek penelitian. Dengan menggunakan metode observasi ini penulis
akan melakukan pengamatan langsung untuk mengamati hal hal yang terjadi maupun
tidak terjadi demi melihat hal-hal yang kurang di sadari dan melakukan pengamatan
langsung disekitar rumah siswa-siswi kelas 1 MI Ihyauddin Ngayung untuk

47
mengetahui peran orang tua dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
meningkatkan minat belajar anak selama pembelajaran daring di MI Ihyauddin
Ngayung. 48
Peneliti melakukan observasi dirumah 6 anak kelas 1 yaitu (kenzie,tristan,
hana, alif, aya, celin) selama 15 hari dan selama observasi dalam 1 hari peneliti
melakukan observasi mendatangi rumah 2 anak pada saat pembelajaran daring pada
saat pagi hari. Instrumen yang digunakan untuk memperkuat informasi yang didapat
peneliti adalah menggunakan lembar observasi dan peneliti juga akan menggunakan
alat bantu tentunya yang sesuai dengan kondisi di lapangan seperti buku catatan, field
note, check list dan kamera.
setelah melakukan observasi peneliti menemukan minat belajar anak kelas 1
bisa meningkat dari 6 anak dan 6 orang tua yang peneliti datangi rumahnya dan
melakukan observasi. Bahwa orang tua mereka selalu memenuh kebutuhan yang
dibutuhkan saat proses belajar berlangsung, orang tua mereka selalu melakukan
bimbingan dan pendampingan pada saat proses belajar daring berlangsung,
memberikan motivasi pada saat anak mulai malas dengan pemberian hadiah, dan
mampu menjadi fasilitator anak seperti saat anak tidak faham dengan materi yang
disampaikan lewat online orang tua yang punya kewajiban untuk menjelaskan tentang
apa anak tidak fahami dan peneliti menemukan ketika observasi orang tua dan anak
punya komunikasi yang baik jika ada kesulitan anak langsung bilang dan bertanya
kepada ibunya tentang masalah kesulitanya tersebut.
3. Documentasi
Selain dengan observasi dan wawancara teknik pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif juga dapat dilakukan dengan studi dokumentasi. Metode
dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan
penemuan bukti-bukti. Metode dokumenter ini merupakan metode pengumpulan data
yang berasal dari sumber non manusia sumber-sumber informasi non manusia.
Peneliti pada saat melakukan wawancara dan observasi menggunakan
Instrumen yang digunakan dalam melakukan documentasi adalah HP dan kemera
sebagai bukti penelitian salah satu bahan dokumenter adalah foto kegiatan bagaimana

48
Ibid134.

48
orang tua mengajar, orang tua mendampingi, dan foto-foto kegiatan waktu obsrvasi
data-data lainnya.49 Data yang diperoleh selama observasi dan wawancara adalah
documentasi foto kegiatan anak dan orang tua waktu proses pembelajaran daring, foto
pada saat proses wawancara, audio proses wawancara, foto saat anak mendapat
hadiah dari orang tuanya, foto saat orang tua mendamingi anak, foto saat orang tua
memenuhi kebutuhan dan alat-alat penunjang pembelajran.

E. Teknis Analisis Data


Analisis data adalah proses mengatur urutan data mengorganisasikannya ke dalam
suatu pola kategori dan satuan uraian dasar Taylor mendefinisikan analisis data sebagai
proses yang memerinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan
hipotesis seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema
pada hipotesis.50

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila
jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan maka peneliti
akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu diperoleh data yang dianggap
Kredibel.

Miles and Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data
display, dan conclusion drawing/verification.51

49
Ibid140.
50
Ibid145.
51
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif 132.

49
a. Data
Collection c. Data
Display

b. Data
reduction
d. Conflusions
Drawing/Verifying

Gambar 3.1 Skema Analisis


Data

Skema diatas menjelaskan alur penelitian yang akan digunakan untuk analisis
data. Penjelasannya sebagai berikut :

1. Data Collection ( Pengumpulan Data)


Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dengan observasi, wawancara,
dan dokumentasi atau gabungan ketiganya (triangulasi). Pengumpulan data dilakukan
berhari-hari mungkin berbulan-bulan sehingga data yang diperoleh akan banyak pada
tahap awal. Peneliti melakukan penjelajahan secara umum terhadap situasi sosial atau
objek yang diteliti semua yang dilihat dan didengar direkam semua dengan demikian
peneliti akan memperoleh data yang sangat banyak dan sangat bervariasi.
Peneliti melakukan penelitian mulai dari wawancara, maupun observasi
selama 1 bulan lebih untuk mendapatkan data dari 14 orang yang diteliti, peneliti
melakukan wawancara kepada 14 orang diantaranya 2 guru, 6 siswa, dan 6 orang tua
peneliti melakukan observasi dirumah 6 siswa kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung
untuk memeperoleh data tentang peran orang tua terhadap minat belajar anak kelas di
MI Ihyauddin Ngayung.
2. Data Reduction ( Reduksi Data)
50
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan semakin lama peneliti
ke lapangan maka jumlah data akan semakin banyak yang kompleks dan rumit. Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti
merangkum memilih hal yang pokok, memfokuskan hal yang penting, dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan
mencarinya bila diperlukan.52
Peneliti melakukan pemilihan data atau memilih data yang penting yang dapat
digunakan dan dipaparkan kedalam isi penelitian karena banyaknya data yang
didapatkan pada saat pengumlan data dilapangan sehingga perlu dicatat dan diteliti
lagi sehinggamenjadi data yang pokok dan valid. Berdasarkan hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi selanjutna diperoleh data yang fokus pada bagaimana
peran orang tua dan minat belajar anak keas 1 di MI Ihyauddin Ngayung.
3. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data
atau menyajikan data Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data dilakukan
dalam bentuk tabel, grafik dan sejenisnya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan hubungan antar
kategori dan sejenisnya. Hal ini tujuannya agar data dapat terorganisasikan sehingga
akan semakin memudahkan untuk memahami apa yang terjadi untuk merencanakan
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami tersebut. Biasanya dalam penelitian
kualitatif menggunakan teks yang bersifat naratif53
Maksutnya menganalisis berdasarkan hasil observasi dilapangan dengan
pandangan secara teoritis untuk mendeskripsikan secara jelas tentang peran orang tua
dalam meningkatkan minat belajar anak pada saat pembelajaran daring di MI
Ihyauddin Ngayung. Wawancara dilakukan untuk mendeskripsikan dari hasil
wawancara dengan orang tua siswa kelas 1 di Mi Ihyauddin Ngayung tentang
bagaimana peran orang tua selama pembelajaran daring hingga minat belajar anak

52
Ibid 135.
53
Ibid137.

51
meningkat. Dan documentasi gunanya sebagai penguat atau bukti dari deskripsi data
yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi.
Setelah peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan 14
informan peneliti dapat menyimpulkan bahwa minat belajar anak bisa meningkat
karena adanya pendampingan yang dilakukan oleh orang tua, keterbukaan orang tua
dengan teknologi, meberikan motivasi berupa hadiah, dan dengan mngajar anak
belajar sambil bermain.
4. Conclusion Drawing ( Verivication)
Langkah keempat dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi kesimpulan awal yang dikemukakan
masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya, tetapi apabila kesimpulan
yang dikemukakan pada awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data maka kesimpulannya
merupakan kesimpulan yang kredibel.
Jadi maksutnya dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal tetapi mungkin juga tidak. Karena seperti telah
dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih
bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.54
Pada tahap ini dapat disimpulkan bahwa peneliti menyimpulkan secara jelas
sehingga dapat menjawab rumusan masalah tentang Bagaimana peran orang tua
terhadap minat belajar anak pada saat pembelajaran daring kelas 1 di MI Ihyauddin
Ngayung dan apa saja faktor yang menjadi penghambat dan pendorong minat belajar
anak saat pembelajaran daring pada kelas 1 di Mi Ihyauddin Ngayung.

54
Ibid 141.

52
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian


1. Deskripsi Berdirinya Sekolah
Madrasah Ibtidaiyah “Ihya’uddin” Desa Ngayung Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan lamongan di dirikan pada tahun 1954 atas inisiatif dari para
tokoh pada zamannya. Ketepatan pada saat itu desa Ngayung masih di bawah
pimpinanBapak Kepala Desa H. Abdullah ( Almarhum ). Yang pada saat itu orang
memanggilnya dengan sebutan Bapak petinggi. Dalam arti orang yang paling tinggi
kedudukannya di desa. Banyak diantara kaum muda desa ngayung yang sudah
menuntut ilmu di luar desa pada waktu itu, yang paling banyak adalah mondok di
desa Siman Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan. Yang sekarang terkenal
dengan Yayasan Pondok Pesantren Siman Jaya.

53
Dari mereka sudah dianggap mampu tentang keilmuannya, oleh bapak kepala
desa di ajak musyawarah untuk mewujudkan sebuah bangunan Madrasah, dengan
harapan agar anak – anak desa ngayung bisa menempuh pendidikan tanpa jauh – jauh
pergi keluar daerah. Alhasil terwujudlah apa yang menjadi harapan, Madrasah berdiri
dengan sambutan yang sangat antosias dari kalangan penduduk desa . dan semakin
hari dirasa semakin subur perkembangannya, sehingga masyarakat di luar desa
ngayung pun banyak yang menyekolahkan anaknya ke Madrasah Ibtidaiyah
“Ihyauddin”
Mima Ihyauddin. “Ihyauddin” secara bahasa kurang lebih artinya adalah :
Menghidupkan Agama, ini yang diharapkan dan kenyataannya pun demikian.
Terbukti dengan jelas bahwa dengan didirikannya Madrasah Ibtidaiyah “Ihyauddin”
Desa Ngayung dalam kesehariannya terlibat dan berlaku kehidupan yang bercorak
berkeagamaan.Pendek kata Madrasah Ibtidaiyah “Ihyauddin” adalah merupakan satu
– satunya tempat pendidikan tingkat dasar yang dapat mencetak corak kehidupan
sepiritual bagi sebagian besar masyarakat desa Ngayung Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan dewasa ini.
2. Identitas Sekolah
Madrasah Ibtidaiyah “Ihyauddin” lembaga Pendidikan Ma’arif NU Desa
Ngayung adalah merupakan pendidikan dasar yang berciri khas Islam ala
Ahlussunnah waljamaah yang menyelenggarakan pengembangan sikap dan
kemampuan untuk hidup dalam Masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang
memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan tingkat menengah yang
berkuwalitas. Sekolah ini diberi nama MI “ Ihyauddin” Ngayung yang Terletak di Jl.
Panglima Sudirman No.154 desa Ngayung, kecamatan Maduran, kabupaten
Lamongan, provinsi Jawa Timur.

54
Ketua Yayasan MI Ihyauddin Ngayung ini ialah Suharno ,M,Pd Nama
Yayasannya “Yayasan Pendidikan Islam Ihyauddin”, status sekolah Terakriditasi “A”
dengan SK kelembagaan “tertanggal”, NSS ( 12 Digit : 111235240496. Sekolah ini
berdiri pada tahun 1954 dengan status tanah Sertifikat / Hak Milik, dan luas tanah
1413,75 M². Nama Kepala Sekolah.Anifah Zuliyah, S.Pd. No SK Kepala Sekolah
PC / 2049/A-2/SK-01/2017. .
3. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi

“TERWUJUDNYA INSAN YANG BERIMAN”


( Agamis , Mandiri, Intelektua,, Nasionalis )
b. Misi

1) Menumbuhkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama islam Ala


Ahlissunnah waljamaah dalam kehidupan sehari – hari.
2) Memberikan bimbingan dan dorongan kepada peserta didik dalam
mengembangkan potensi dirinya menuju insan yang mandiri.
3) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan kepada peserta didik secara
obyektif dan efesien
4) Melaksanakan pelatihan dan kegiatan peserta didik umtuk meningkatkan
kecintaan terhadap Agama, Bangsa, dan Negara.
c. Tujuan

1) Meningkatkan kerjasama Pengurus, Komite, Guru, Tenaga Kependidikan dan


Wali Murid.
2) Peningkatan kedisiplinan
3) Peningkatan Kepribadian yang Islami
4) Meningkatkan kegiatan kepramukaan
5) Meningkatkan kegiatan Olah raga
6) Meningkatkan extra drumband
7) Meningkatkan nilai akademis UM/ UN

55
d. Struktur Organisasi

Ketua Komite
Kepala Madrasah
Firdaus irawan, S.Ag
Anifah Zuliyah, S,P.d

Sekertaris Bendahara
Marlik, S.Ag. H. Said
Abd. Majid Sumirto

Korbid Korbid Korbid Korbid Korbid


Pembangunan Pendidikan pendanaan humas sarpras
Sutari Sunhaji Hartawi Tomaji Abu hamid

Gambar 4.1

56
Data Guru dan Karyawan MI Ihyauddin Ngayung
Tabel 4.1
Data guru dan karyawan
No Nama Pendidikan Jabatan Alamat

1. Anifah Zuliyah, S.Pd. S-1 Ka. Madrasah Ngayung


2. Tamlihan, S.Pd. S-1 Guru Ngayung
3. Marlik, S.Ag. S-1 Guru Ngayung
4. Ujud Prasetyo, S.Pd. S-1 Ur.sarpras/ Wali Ngayung
Kelas 3
5. S. Rohmah, S.Si D-1 Ur.kesiswaan, Wali Ngayung
Kelas 6
6. Isyaroh, S.Pd. S-1 Ur. Kurikulum , Sunge
Wali kelas 5 Geneng
7. Farihatussaadah, S. Pdi S-1 Bendahara , Wali Ngayung
kls I
8. Rodliyah, S.Pd. S-1 Guru Ngayung
9. Iva Shofiyanti, S.KM. S-1 Guru Ngayung
10. Siti Mashudah, S.Pd. S-1 Guru Ngayung
11. Ernawati, S.PdI. S-1 Ur.Humas , Wali Ngayung
Kelas 2
12. Zumrotussolihah, SHI S-1 Ka. TU Ngayung
13. Ammatim Masidah, S.PdI. S-1 Guru Ngayung
14 Zunan Abrori, SE S-1 Ur.Lab , Guru Ngayung
15 Wenny Itasari, S.Pd S-1 Ka.Perpustakaan Ngayung
16 Risky Maulana SMA Tata Usaha Ngayung
17 Nadia Husni Najibah, S.PdI. S-1 Guru Ngayung
18 Moh. Rosyad Ali Ridlo,S..Hum S-1 Guru Ngayung

57
Data Jumlah Siswa
Tabel 4.2 Jumlah Siswa

No Kelas Siswa Total


L P
1. Kelas 1 12 11 23
2. Kelas 2 10 11 21
3. Kelas 3 9 13 22
4. Kelas 4 10 12 22
5. Kelas 5 9 13 22
6. Kelas 6 11 12 23
Jumlah 61 72 133
Total 133

58
Sarana dan prasarana sekolah
Tabel 4.3 Sarana Dan Prasarana

Kegiatan Ekstrakurikuler di MI Ihyauddin Ngayung


Tabel 4.4 Ekstrakurikuler
No Jenis Ruangan Jumlah
No Kegiatan ekstrakurikuler Siswa yang mengikuti
1. Ruang belajar
Pengajian setelah sholat subuh. 7
1. Kelas 3-6
2. Ruang kepala madrasah 1
2. Kegitan kepramukaan Seluruh siswa
3. Ruang guru 1
3. Ektra Komputer Kelas 3-6
4. Taman bunga 1
4. Ektra Bahasa Inggris Kelas 3-6
5. Ruang Koperasi 1
5. Istighosah dan tahlil Seluruh siswa
6. Ruang perpustakaan 1
6. Senam Masal Seluruh siswa
7. UKS 1
7. Jum’at bersih Seluruh siswa
8. Laboratorium
Pembiasaan Membaca ayat – ayat Al- 1
8. Seluruh siswa
9. Kamar mandi WC guru 1
Quran surat- surat pendek, dan hafalan
10. Kamar mandi WC siswa 1
11. surat Yasin
Ruang computer 1
9.
12. Ektra Bola voly
Musholah Kelas
1 3-6
10.
13. Ektra Sepak
Kantin Bola
Madrasah Kelas
1 3-6
11.
14. Pembiasaan sholat dhuha dan jamaah
Gudang Seluruh
1 siswa
shalat dhuhur
12. Ektra Drumband Kelas 3-6
13. Ekstra Tenis meja Kelas 3-6

B. Paparan Data

59
1. Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak Kelas 1 Pembelajaran Daring
Di MI Ihyauddin Ngayung
Sebagaimana indikator dari visi sekolah MI Ihyauddin Ngayung yang tertulis
"unggul dalam nilai pencapaian akademis" maka dari itu begitu pentingnya nilai
pencapaian peserta didik meski dalam masa pandemi seperti ini kegiatan pendidikan
masih harus tetap terlaksana meskipun dalam masa pandemi ini Semua kegiatan tetap
dibatasi seperti kegiatan tatap muka yang digantikan dengan kegiatan pembelajaran
daring hal ini di ungkapkan oleh ibu Anifah zuliyah selaku kepala madrasah di MI
Ihyauddin Ngayung
Ibu Anifah zuliyah selaku kepala madrasah di MI Ihyauddin Ngayung
mengatakan :
“Pada masa covid ini kan kita sudah lama melakukan pemeblajaran dirumah
meskipun begitu kita harus tetap memperdulikan nilai pencapaian dari siswa
meskipun dalam daring ini siswa tidak bertemu dan diajar langsung oleh
bapak/ibu guru siswa diharapkan tetap belajar bersungguh-sungguh dan tetap
dapat menerima materdengan bantuan orang tua yang harus membantu anak-
anak dirumah untuk belajar”55
Kegiatan pembelajaran daring ini tidak lepas dari peran orang tua yang
biasanya kegiatan pendidikan di lakukan bersama guru di sekolah sedangkan untuk
kegiatan daring ini dilaksanakan dirumah yang otomatis kegiatan ini perlu adanya
dukungan dari peran orang tua. Karena hubungan antara kegiatan belajar dirumah dan
bimbingan keluarga sangat dibutuhkan pada masa daring ini.
Bu farihah selaku wali kelas 1 juga menjelaskan bahwa :
“ anak kelas 1 kebanyakan mempunyai sifat yang malas apalagi dalam hal
belajar mereka lebih tertarik untuk melakukan hal lain seperti bermain, nonton
tv dll. Karena kebanyakan dari mereka menganggap sekolah daring ini adalah
libur untuk mereka, oleh karena itu orang tua mempunyai tugas dalam
membantu anak-anaknya agar mau mengikuti pembelajaran dirumah dengan
cara pemberian dukungan dan motivasi kepada anaknya’’56
Hal itu juga di ungkapkan oleh ibu anifah zuliyah selaku kepala madrasah
“Orang tua pada masa daring diharapkan dapat membantu kegiatan anak-
anaknya ketika belajar dirumah dan dapat memenuhi yang dibutuhkan
anaknya dan juga memberikan dorongan seperti motivasi atau mebujuk
anaknya upaya mau dan antusias untuk mengikuti belajar daring’’57

55
Anifah Zuliyah, Wawancara, (Ruang Kepala Sekolah, 23 Februari 2021).
56
Farihah, Wawancara, (Lamongan Ruang Kelas 1, 24 Februari 2021).
57
Zuliyah, “Wawancara.”

60
Peran orang tua ini sangatlah penting apalagi untuk anak kelas 1 MI yang
masih sangat membutuhkan bantuan dari orang tuanya dikarenakan anak kelas 1 ini
masih banyak kendala seperti membaca kurang lancaf, pemahaman kurang, minat
belajarpun terkadang masih minim karena masih suka bemain-main oleh karena itu
peran orang tua sangat di butuhkan dalam pemberian stimulus dalam meningkatkan
minat belajar anak selama pembelajaran daring dikelas 1.
Berdasarkan wawancara diatas, peran orang tua sangatlah berpengaruh dan
sangat penting bagi membantu keberhasilan sekolah daring ini jika orang tua bisa
menjalin hubungan yang baik dengan anak dan mampu menciptakan suasana
menyenangkan saat proses belajar dirumah maka akan meningkatkan minat belajar
yang tinggi dan jika orang tua tidak ikut andil dalam kegiatan ini maka kegiatan
sekolah daring ini tidak bisa berjalan dengan lancar. Dengan pemenuhan kebutuhan
anak, pemberian bimbingan, motivasi dan sebagai fasilitator anaknya maka
pembelajaran daring ini akan berjalan dengan lancar.
Penelitian ini focus pada peran orang tua terhadap minat belajar di kelas 1
selama pembelajaran daring. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan
dilapangan yakni di MI Ihyauddin Ngayung peneliti akan memaparkan data hasil
penelitian sebagai berikut :
Peran orang tua terhadap minat belajar anak kelas 1 pembelajaran daring di
MI Ihyauddin Ngayung. Peran dapat ditunjukkan oleh orang tua di MI Ihyauddin
Ngayung merupakan bentuk dari indikator peran orang tua yang sudah dilaksanakan
berikut indikator peran orang tua :
a. Adanya bimbingan dari orang tua
Membimbing anak adalah kegiatan orang tua dalam mengawasi,
memperhatikan, dan mengarahkan anak agar anak tidak samapai melakukan
kesalahan dan agar anak bisa melakukan kegiata yang sesuai.
1) Membantu mengatasi permasalahan belajar anak
Menurut hasil wawancara dengan widya wali murid Tristan anak kelas
1 MI Ihyauddin Ngayung cara orang tua membantu mengatasi permasalah
belajar anak yaitu sebagai berikut :

61
“Sejak daring dilakukandan materinya kan disampaikan lewat online
dengan menggunkan HP dan beberapa aplikasi sehingga banyak sekali
masalah berupa kurang faham dengan materi yang berupa video
maupun chat whatsapp sehingga kita sebagai orang tua perlu
menjelaskan kembali kepada anak materi tersebut’’58
Bu herwati ibu dari celyn juga mengunkapkan sebagai berikut :
“ biasanya anak saya kalau tidak bisa atau tidak faham dengan
pelajaranya itu bilang kesaya kemudian saya mencoba memahami dan
setelah saya pahami saya jelaskan ke anak saya biar dia paham ‘’59
Hal tersebut juga didukung oleh ibu nurul orang tua dari hana
sebagai berikut :
“ saya lebih sering bertanya kepada anak saya apa ada yang sulit
atau tidak atau ngomong ke anak saya bisa to nak ? kalau tidak
bisa tanyao ibuk ya gitu biasanya “60
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpukan bahwa peran
orang tua dalam membantu anak dalam menyelesaikan masalah dapat
mebuat minat anak dalam belajar bisa lebih meningkat dikarenakan orang
tuanya selalu membntu dan memabantu anak dalam masalah kesulitanya
saat belajar

Gambar 4.1 Orang Tua Menjelaskan Anak Ketika Mengalami Kesulitan


Belajar
2) Sebagai guru saat proses belajar
Orang tua sebagai guru adalah orang tua yang mampu mengajari
anaknya dengan baik dirumah. Melakukan pendampingan dan membimbing
agar anak mampu melakukan pembelajaran daring dirumah dengan baik

58
Ibu Widya, Wawancara, Lamongan Rumah Ibu Widya, 26 Februari 2021.
59
Ibu Herwati, Wawancara, Lamongan Rumah Ibu Herwati, 26 Februari 2021.
60
Ibu Nurul, Wawancara, Lamongan Rumah Ibu Nurul, 26 Februari 2021.

62
dirumah, orang tua sebagai guru juga bisa membuat suasana pembelajaran
tidak monoton
Wawancara dengan ibu izzah orang tua dari ayya beliau
mengungkapkan sebagai berikut :
“Saya mengajarkan anak saya dengan belajar sambil bermain dirumah
agar anak saya tidak bosan belajar sambil bermain itu misalnya anak
saya suka menggambar kemudian soal-soal tadi saya jadikan gambar
pohon yang bercabang kemudian cabangnya tadi saya kasih soal-soal
kemudian nanti dia menjawab melalui bentuk gambar tadi saya juga
menjelasakan ulang materi yang telah di pelajari tadi’’61
Hal tersebut juga dilanjutkan dengan ungkapan ibu nurul sebagai
berikut :
“Saya mengajari anak saya seolah-olah saya seperti guru adakalanya
saya menjelaskan materinya yang kadang berupa gambar atau kalau
ada soal yang sulit saya sering menjelaskan dan menegur jika dia
mulai malas saat belajar” 62
dari pernyataan diatas agar tidak membosankanSehingga perlu adanya
kegiatan belajar sambil bermain supaya anak lebih tertarik dalam mengikuti
pembelajaran yang diarahkan guru secara online hal tersebut bisa memicu
meningkatnya minat belajar anak haltersebut dilakukan oleh orang tua kelas1
di MI

Gambar 1.2 Kegiatan Orang Tua Mengajari Anak Pada Saat


Daring

3) Mengingatkan ibadah sholat dan berdo’a

61
Ibu Izzah, Wawancara, Lamongan Rumah Ibu Izzah, 25 Februari 2021.
62
Ibu Nurul, “Wawancara.”

63
Menjadi orang tua bukan hanya sekedar mengingatkan untuk belajar
tetapi juga mengingatkan dan mengajarkan anak masalah agama dan ibadah
salah satunya sholat, mengaji, dan berdo’a. Jadi orang tua harus bisa
memberikan contoh seperti selalu mengajak anak untuk sholat berjama’ah,
menyuruh anak agar mengikuti kegiatan mengaji di TPQ.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh ibu izzah orang tua dari ayya
sebagai berikut :
“saya lebih sering memberikan contoh dirumah mbak seperti sholat
berjama’ah, mengaji dll karena menurut saya meberikan contoh lebih
membuat anak lebih tertarik untuk mengikuti kita karena lama-
kelamaan akan bertanya seperti bu puasa itu buat apa sholat itu untuk
apa ya kemudian dari situlah saya menjelaskan kepada anak saya
kemudia setelah saya jelaskansaya mengajak dan hal tersebut suatu
saat akan jadi pembiasaan’’63

Gambar 4.3 Kegiatan Anak Saat Pembiasaan Sholat 5 Waktu


4) Mendampingi saat belajar
Hasil wawancara dengan bu Farihah bahwa wali kelas 1 di MI
Ihyauddin Ngayung :
“mendampingi anak itu merupakan suatu hal yang perlu dilakukan
apalagi pada masa daring seperti ini anak sangat membutuhkan orang
tua jika mereka menghadapi maalah dalam belajar seoperti tidak
faham dengan tugas, atau tidak bisa mengerjakannya kan pasti orang
tua yang harus membantu anak-anaknya”64
63
Ibu Izzah, “Wawancara.”
64
Farihah, “Wawancara.”

64
Hal senada juga di sampaikan oleh ibu endang orang tua kenzie kelas 1
:
“ menurut saya sangat penting saya selalu mendampingi anak saya
karena kenzie anak saya itu sering ingin didampingi sering tidak
mengerti dan kan pastinya dia juga butuh hp saya karena tugasnya
kana da di hp jadi kalau belajar selalu bareng sama saya”65

Gambar 4.4 kegiatan orang tua mendampingi saat melaksanakan pembelajaran


daring
Dari pernyataan diatas dapatdisimpulkan bahwa Salah satu faktor yang
menjadi pendukung keberhasilan pembelajaran daring yaitu dengan adanya
pendampingan yang dilakukan orang tua jika orang tua selau mendampingi,
meperhatikan segala sesuatu yang dilakukan dan selalu ada saat dibutuhkan
anak maka anak akan merasa selalu diperhatikan dan memiliki rasa tanggung
jawab.
Berikut skema peran orang tua terhadap minat belajar anak selama daring
yaitu dengan pemberian bimbingan terhadap anak

65
Ibu Endang, Wawancara, Lamongan Rumah Ibu Endang, 26 Maret 2021).

65
Bimbingan

Mengatasi Sebagai guru saat Mengingatkan


permasalah proses belajar berdoa sebelum Mendampingi
belajar daring belajar saat belajar

Mau mendengarkan Antusias saat


Tidak menunda Senang saat
apa yang belajar
tugas dari guru kegiatan belajar
disampaikan orang
tua
Gambar 4.5 skema peran orang tua terhadap minat belajar anak
selama daring yaitu dengan pemberian bimbingan

Peran orang tua terhadap minat belajar anak dengan memberikan


bimbingan yang ditunjukkan skema 4.3 yaitu dengan mengatasi permasalahan
belajar pada anak jika orangtua membantu permasalahan belajar pada anak pasti
anak tidak akan menunda tugas dari gurunya, sebagai guru saat proses belajar
daring akan memunculkan anak mau mendengarkan apa yang disampaikan orang
tua jika orang tua mau menjelaskan atau berperan sebagai guru di rumah pada saat
daring pasti anak akan mau mendengarkan apa yang disampaikan orang tua,
mengingatkan berdoa sebelum belajar dengan mengingatkan berdoa sebelum
belajar akan memunculkan antusias saat belajar, mendampingi saat belajar orang
tua mendampingi anak saat belajar akan memunculkan rasa senang saat kegiatan
belajar dikarenakan anak merasa selalu didampingi dan diperhatikan oleh orang
tuanya.

b. Adanya motivasi dari orang tua


1) Pemberian hadiah

66
Hasil wawancara dengan ibu Endang orang tua dari orang tua Kenzie
sebagai berikut :
“ cara saya agar anak saya semangat saat belajar dirumah dengan
pemberian hadiah biaanya saya serig ilang keanak kalau kamumau
belajar dengan baik nanti tak belikan apa gitu yang dia suka dan dia
btuhkan jadi dengan hal itu dia lebih semangt belajar hadiah yang
pernah saya berikan berupa tas, pensil, atau mainan yang dia inginkan
asalkan tidak berlebihan”66
Wawancara dengan ibu Fatimah orang tua dari alif sebgai berikut :
“biasane tak omongi engko apan wesmari sinau tak tumbasno jajan,
engko nekwes mari sinau tak wei duwek nang tukuo jajan 67

Dapat disimpulkan Hal tersebut dilakukan oleh beberapa orang tua


kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung dengan tujuan sebagai pemberi stimulus
agar anak lebih termotivasi sehingga dapat meningkatkan minat belajar anak –
anaknya

Gambar 4.6 orang tua memberikan hadiah agar anak punya motivasi
dalam belajar
2) Pemberian sikap hangat pada momen belajar
Menurut hasil wawancara dengan ibu izzah orang tua aya
mengungkapkan sebagai berikut :
“agar anak saya merasa senang biasanya saya mengajarinya dengan
santai dan lebih sering memilih cara mengajar dengan bermain
mbak’’68
66
Ibu Endang, “Wawancara”
67
Ibu Fatimah, Wawancara, Lamongan Rumah Ibu Fatimah , 26 Februari 2021.
68
Ibu Izzah, “Wawancara.”

67
Hal tersebut juga didukung dengan pendapat ibu Widya orang tua
tristan
“kalau menurut saya dengannahan emosi kan anak saya itu kalau
dimarahin dikit wes menesu jadi saya berusaha agar tidak memarahi
takutnya nanti kalau dimarahi malah tambah tidak mau belajar dan
malah moodnya jadi gak baik’’69
Dapat disimpulkan pendapat diatas bahwa pemberian sikap yang
hangat sangat diperlukan untuk anak agar merasa merasa nyaman dan senang
saat proses pembelajaran dirumah.

Gambar 4.7 orang tua memberikan sikap hangat ketika proses


pembelajaran
3) Menghukum bila anak melakukan kesalahan
Menurut hasil wawancara dengan ibu Endang selaku orang tua siswa
di MI Ihyauddin Ngayung
“ kalau saya menghukum anak biasanya kalau gak mau belajar ya sya
bilangin pelan-pelan kalau masih gak mau ya agak di marahi, kalau
sampai tak jewer tapi tidak keras itu biasanya udah parah’’70

Ibu Fatimah selaku orang tua siswa di MI Ihyauddin Ngayung


“misale anakku ora gelem sinau ya tak omeng mbak titik-titik”71

Berdasarkan wawancara tersebut menghukum anak itu perlu agar tidak


terjadi kesalahan yang berulang-ulang pada seorang anak, hal tersebut bisa
menjadikan anak menjadi lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu dan
orang tua juga harus memberi tau mana perbuatan yang baik dan tidak baik
agar anak mampu membedakan perbuatan yang benar dan salah dan hukuman

69
Ibu Widya, “Wawancara.”
70
Ibu Endang, “Wawancara.”
71
Ibu Fatimah, “Wawancara.”

68
tersebut tidak boleh terlalu berat seperti: memukul dengan benda, memarahi
dengan kata-kat yang kasar sehingga menjadikan mental anak malah menjadi
penakut.
4) Memuji bila melakukan kebaikan
Hasil wawancara dengan oleh beberapa wali murid di MI Ihyauddin
Ngayung
Ibu widya orang tua Tristan mengungkapkan sebagai berikut
“anak saya kan sedikit bandel ya mbak jadi kalau berbuat baik sedikit
ya tak puji cukup dengan ucapan sperti ya Allah pintere anakku seperti
itu mbak dengan cara kayak giitu ajaanaknya sudah merasa senang”72

Selanjutnya ibu nurul mengungkapkan sebagai berikut


“saya sering bilang ke anak saya misalkan dia pinter dalam
mengerjakan tugas saya bilang ke dia (biar dapet peringat satu naklah
dikerjakan ya anak e ibuk puinter kok).73

Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa memuji anak


adalah salah satu hal yang dapat menimbulkan minat anak terutama dalam
belajar mereka akan merasa senang jika mereka dihargai dalam melakukan
kegiatan yang baik jika mereka merasa senang hal baik tersebut akan
dilakukan mberulang-ulang kali.
Berikut peran orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak dengan
menjadi motivator atau pemberi motivasi

Motivasi

Pemberian Pemberian sikap Menghukum Memuji bila anak


hadiah yang hangat pada bila melakukan melakukan
momen belajar kesalahan kebaikan

72
Ibu Widya, “Wawancara.”
73
Ibu Nurul, “Wawancara.”

69
Ketertarkan Mau Mau
Mengerjakan
mengerjakan mendengarkan mengerjakan
tanpa dipaksa
tugas apa ang tugas
disampaikan
orang tua
Mau mencatat
Senang saat materi
kegiatan belajar Mau pembelajaran
mengerjakan
tugas

Tidak bosan saat


proses belajar

Gambar 4.8 skema peran orang tua terhadap minat belajar anak
dengan menjadi motivator atau pemberi motivasi

Peran orang tua terhadap minat belajar anak dilakukan dengan menjadi
motivator atau pemberi motivasi yang ditunjukkan oleh skema 4.4 dapat
ditunjukkan melalui dengan Pemberian hadiah terhadap anak dapat memunculkan
ketertarikan mengerjakan tugas kemudian membuat siswa senang saat kegiatan
belajar dan merasa tidak bosan saat proses pembelajaran, pemberian sikap yang
hangat Pada momen belajar jika orang tua memberikan sikap yang hangat setiap
perkataan yang lemah lembut tidak gampang marah maka anak akan mau
mendengarkan apa yang kita sampaikan dan anak akan mau mengerjakan
tugasnya, dengan menghukum bila melakukan kesalahan dapat memunculkan
mau mengerjakan tugas jika anak tidak mau mengerjakan tugas dan diberi sebuah
hukuman maka anak akan mau mengerjakan tugasnya, memuji bila anak
melakukan kebaikan dengan memuji anak jika melakukan kebaikan seperti mau
mengerjakan tugas sendiri itu akan memunculkan mengerjakan dengan tanpa
dipaksa kemudian mau mencatat materi pembelajaran.
c. Adanya pemenuhan fasilitas dari orang tua

70
Pemenehuhan fasilitas adalah pemenuhan kebutuhan belajara anak seperti
buku, alat-alat belajar Penyediaan tempat belajar juga dinilai sangat perlu seperti
mengondisikan keadaan rumah yang kondusif tidak terlalu ramai agar anak lebih
fokus belajar
1) Menyediakan tempat belajar
Hasil wawancara dengan ibu herwati orang tua dari celin beliau
mengatakan sebagai berikut
“kalau saya ya masalah tempat soalnya kondisi rumah saya kan rame
sekali mbak jadi saya mengajak dia belajar didalam kamar kalau gak
gitu ya adeknya bakalan mengganggu waktu belajarnya adiknya itu
resek kadang nyobek buku gitu jadi saya bawa celin itu ke kamar
belajarnya’’74

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh ibu izzah wali murid siswa
kelas 1 sebagai berikut :
“saya biasanya kalau belajar ya tak bawa ke masjid mbak biar
suaananya itu nyaman kan di masjid kalau gak ada kegiatan jamaah tu
suasanannya itu sepi jadi kalau saya ngajarin tak bawa ke masjid”75
Hasil wawancara tadi dapat disimpulkan bahwa pemilihan tempat
untuk mengajarkan juga sangat diperlukan dikarenakan jika kita belajar di
tempat yang nyaman adalah salah satu cara yang tepat agar anak lebih
kondusif dalam pembelajarannya.
2) Menyediakan alat belajar
Alat belajar juga sangat dibutuhkan oleh anak sehingga diharapkan
sebagai orang tua harus bisa memenuhi kebutuhan alat belajar.
Hasil wawancara dengan ibu Endang orang tua dari Kenzie sebagai
berikut :
“alat-alat yang digunakan saat belajar sudah terpenuhi semuannya
karena kalau gak punya apa seperti pensil atau buku langsung tak
belikan mbak jadi gak pernah sampai gak punya’’76
Hasil wawancara dengan ibu Fatimah orang tua dari alif mengatakan
sebagai berikut :

74
Ibu Herwati, “Wawancara.”
75
Ibu Izzah, “Wawancara.”
76
Ibu Endang, “Wawancara.”

71
“Sedurunge daring aku iku gak nduwe HP mbak tapi pas daring wingi
aku njalok tukokno hp anakku soale sakno adike misale daring ora
ngerti tugase opo soale kan ngirime lewat WA dadi aku njalok
tukokno wae”77

Gambar 4.9 alat penunjang pembelejaran daring

3) Penuh kesabaran saat mengajar anak


Berdasarkan wawancara dengan ibu widya orang tua tristan
menyatakan bahwa :
“ Tristan itu anaknya harus di sabarin mbak harus dibujuk kalau gak
gitu ya nanti anaknya itu malah gak mau di omelin malah nangis
jadiya harus bener-bener sabar mbak ”78
Hal tersebut juga didukung oleh pendapat ibu nurul orang tua dari
hana mengungkapkan :
“ kalau menurut saya harus sabar kalau gak sabar malah anak saya gak
mau belajar mbak karena anak saya itu pendiam mbak jadi saya gak
pernah sampai bener marah-marah gitu mbak ’’79
Hasil wawancara dengan ibu Fatimah orang tua dari alif sebagai
berikut :
“ anakku iku ya jenenge isek bocah kadang ya seneng malas kadang-
kadang dadi ya kadang tak omeng saitik mbak tapi nek wes wayae
belajar ya belajar dewe mbak masio oratak kongkon yo kadang sinau
dewe kadang tak ilengno”80

77
Ibu Fatimah, “Wawancara.”
78
Ibu Widya, “Wawancara.”
79
Ibu Nurul, “Wawancara.”
80
Ibu Fatimah, “Wawancara.”

72
Wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa menjadi orang tua harus
sabar dalam menghadapi anaknya karena seorang anak itu butuh kasih sayang
kelembutan dan kesabaran orang tuanya sangat dibutuhkan dalam proses
pembelajaran dirumah bersama anak
4) Menyediakan HP dan jaringan internet
Pembelajaran daring sangat diperlukan HP kareana materi yang
disampaikan melelaui whatshapp jadi Hp dan jaringan sangat diperlukan dan
disiapkan oleh orang tua demi menunjang proses pembelajaran anak
Hasil wawancara dengan dengan ibu fatimah wali murid siswa kelas 1
MI Ihyauddin Ngayung sebagai berikut
“sedurunge kan aku gak nduwe hp mbak terus aku ditukokno anakku
pertama nduwe hp iku ya aku raiso nggawene terus aku belajar nang
tetangga terus suwi-suwine ya iso carane mbukak whatshap apan aku
raiso kan sakno anakku mbak dadi aku mbas belajar”81

Selanjutnya wawancara dengan ibu nurul orang tua hana siswa kelas 1
MI Ihyauddin Ngayung sebagai berikut :
“untuk masalah hp dan jaringan internet alhamdililah sudah terpenuhi
mbak kan dirumah juga ada wifi juga jadi tidak ada masalah untu hp
dan jaringan”82

Selanjutnya wawancara dengan ibu widya orang tua tristan kelas 1 MI


Ihyauddin Ngayung sebagai berikut :
“ hp sudah ada mbak paketan dan wifi juga sudah lengkap jadi
semuanya sudah saya persiapkan saat pembelajaran daring tidak ada
kendala”83

81
Ibu Fatimah, “Wawancara’’
82
Ibu Nurul, “Wawancara.”
83
Ibu Widya, “Wawancara.”

73
Gambar 4.10 pemenuhan hp/jaringan internet
Berikut skema peran orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak
dengan menjadi fasilitator

Fasilitator

Menyediakan Menyediakan
Menyediakan Sabar saat
tempat belajar hp dan jaringan
alat belajar mengajari anak
internet

Mau Mau
Mau mencatat
Tidak bosan mendengarkan mengerjakan
materi
saat proses apa ang tugas
pembelajaran
pembelajran disampaikan
orang tua

Gambar 4.11 peran orang tua dalam meningkatkan minat


belajar anak dengan menjadi fasilitator

74
Peran orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak dilakukan orang
tua dengan cara menjadi di fasilitator sesuai dengan skema 4.5 seperti
menyediakan tempat belajar jika orang tua menyiapkan tempat yang nyaman saat
belajar dan tidak terganggu maka akan menimbulkan perasaan tidak bosan pada
saat proses pembelajaran, Menyediakan alat belajar jika orang tua menyediakan
seluruh alat belajarnya maka akan memunculkan mau mencatat materi
pembelajaran karena dirasa semua yang diperlukan sudah terpenuhi, sabar saat
menghadapi anak jika orangtua sabar saat mengajari anak selama di rumah tidak
gampang marah maka akan memunculkan anak mau mendengarkan apa yang
disampaikan orang tua, keempat menyediakan HP dan jaringan internet dengan
adanya HP dan jaringan internet sehingga dapat memunculkan anak mau
mengerjakan tugas.

d. Adanya pemenuhan kebutuhan


Adanya pemenuhan kebutuhan adalah kegiatan orang tua dalam
memenuhi kebutuhan segala sesuatu yang di butuhkan naknya kebutuhan yang
harus di pemenuhi sebagai berikut :
1) Menjadi contoh tauladan yang baik bagi anak
Semua yang dilakukan oleh orang tua sehari-hari dilihat oleh anak dan
semuanya akan terekam oleh anak hingga suatu saat akan ditiru oleh kareana
itu perlunya orang tua selalu mengontrol apa yang dilakukan baik dirumah
maupun diluar rumah agar anak bisa mengikuti perilaku baik yang kita
lakukan
Hasil wawancara dengan ibu izzah orang tua dari ayya siswa kelas 1
MI Ihyauddin Ngayung sebagai berikut :
“saya lebih sering memberikan contoh dirumah mbak seperti
sholat berjama’ah, mengaji dll karena menurut saya meberikan contoh
lebih membuat anak lebih tertarik untuk mengikuti kita karena lama-
kelamaan akan bertanya seperti bu puasa itu buat apa sholat itu untuk
apa ya kemudian dari situlah saya menjelaskan kepada anak saya
kemudia setelah saya jelaskansaya mengajak dan hal tersebut suatu
saat akan jadi pembiasaan’’84

84
Ibu Izzah, “Wawancara.”

75
Hasil wawancara dengan ibu herwati orang tua dari celin siswa kelas 1
MI Ihyauddin Ngayung sebagai berikut
“ kalau saya sih cukup tidak berbicara kasar dan tidak berbicara kotor
didepan anak itu sudah merupakan contoh kalau menurut saya mbak”85
Hasil wawancara dengan ibu widya orang tua dari tristan siswa kelas 1
MI Ihyauddin Ngayung sebagai berikut
“biaanya saya ajak sholat berjamaah magrib bersama ayahnya dirumah
biar anak terbiasa sholat dan kalau waktunya sholat biaanya saya
mengingatkan”86

Gambar 4.12 orang tua menjadi contoh tauladan dengan


mengingatkan sholat berjamaah dimasjid
2) Mengerti kondisi suasana hati anak
Memhami kondisi suasana hati anak sangatlah penting kaarena
suasana hati anak bisa berubah – ubah apalagi saat proses belajar mereka
terkadang merasa malas bahkan tidak mau belajar oleh karena itu disini orang
tua wajib memahaminya dan harus ada cara untuk mengatasi permasalah
tersebut
Hasi waancara dengan ibu izzah wali murid siswa kelas 1 MI
Ihyauddin Ngayung sebagai berikut

85
Ibu Herwati, “Wawancara.”
86
Ibu Widya, “Wawancara.”

76
“ alhamdulilah anak saya kalau belajar suasana hati anak sya selalu
baik jadi gak pernah sih mbak kalau harus dibujuk soalnya anaknya
sendiri suka belajar”87

Selanjutnya hasil wawancara dengan ibu Endang wali murid siswa


kelas 1 MI Ihyauddin Ngayung sebagai berikut
“dengan pemberian hadiah itu tadi sama dibujuk pokoknya gak
dimarahin gitu ajasih mbak ”88

3) Memastikan kondisi kesehatan anak


Menjadi orang tua juga wajib mengontrol kondisi kesehatan anak jika
kondisi anak sehat maka proses pembelajaran juga akan terjadi dengan lancar
jia kondisi kesehatan anak terganggu maka pembelajaran akan terganggu oleh
karena itu sebagai orang tua perlu memantau kesehatan anak berikut hasil
wawancara dengan orang tua di MI Ihyauddin Ngayung
Ibu izzah wali murid siswa kelas 1 MI Ihyauddin Ngayung sebagai
berikut
“ kalau dirumah tak biasakan cuci tangan kalau keluar rumah pakai
masker dan misalnya anak lagi gak enak badan ya biaanya saya gak
terlalu memaksakan untuk belajar mbak tapi saya izinkan ke guru
pelajaranya”89

Gambar 4.13 kegiatan anak membiasakan cuci tangan

4) Pemenuhan gizi anak berupa makanan sehat

87
Ibu Izzah, “Wawancara.”
88
Ibu Endang, “Wawancara.”
89
Ibu Izzah, “Wawancara.”

77
Pemenuhan gizi pada anak juga sangat penting demi penunjang
kesehatan anak berikut beberapa pemenuhan gizi anak oleh orang tua di MI
Ihyauddin Ngayung
Ibu endang wali murid siswa kelas 1 MI Ihyauddin Ngayung sebagai
berikut
“ ya pokoknya saya selalu mengontrol makananya mbak seperti pagi
siang sore harus tiga kali kadang ya tak kasih susu kalaupagi tidak
makan gitu”90
Ibu herwati orang tua dari celin mengatakan sebagai berikut :
“ kalau saya yang penting itu anak makanya harus teratur mbak saya
prhatikan masalah makanya untuk masalah lauk ya apa yang dia mau
itu saya buatkan gitu mbak”91

Gambar 4.14 orang tua memenuhi gizi dengan membiasakan makan sayur dan
minum jus
Berikut skema keterkaitan peran orang tua dalam meningkatkan minat belajar
anak dengan cara pemenuhan kebutuhan anak

Pemenuhan
kebutuhan anak

Menjadi contoh Mengerti kondisi Memastikan Pemenuhan gizi


tauladan yang suasana hati kondisi anak makanan
baik anak kesehatan anak sehat

90
Ibu Endang, “Wawancara.”
91
Ibu Herwati, “Wawancara.”

78
Mau Mau
Antusias saat Antusias saat
mendengarkan apa mengerjakan
belajar belajar
yang disampaikan tugas
orang tua

Gambar 4.15 peran orang tua terhadap minat belajar anak dengan
pemenuhan kebutuhan anak
Peran orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak selama daring
dengan melakukan pemenuhan kebutuhan pada anak sesuai dengan skema 4.8 seperti
menjadi contoh tauladan yang baik seperti menghargai apa yang disampaikan orang
lain itu dapat membuat anak mau mendengarkan apa yang disampaikan orang tua,
mengerti kondisi suasana hati anak dapat membuat anak menjadi antusias saat belajar
karena dengan mengerti kondisi suasana hati anak maka anak jika dalam posisi
suasana hati senang mereka akan merasa antusias saat belajar, memastikan kondisi
kesehatan anak dengan memastikan kondisi kesehatan anak seperti memastikan
kondisi anak kita sedang sehat atau sedang sakit jika sedang sehat maka ia akan mau
mengerjakan tugasnya karena kondisi kesehatnya sedang baik jika sedang sakitmaka
dia saat melakukan proses belajar akan merasa malas dan tidak semangat, pemenuhan
gizi anak berupa makanan sehat dapat memunculkan antusias saat belajar jika anak
diberikan makanan sehat atau vitamin sehingga membuat dia sehat maka akan
memunculkan usia saat belajar.
2. Minat Belajar Anak Kelas 1 Pada Pembelajaran Daring Di MI Ihyauddin
Ngayung
Minat adalah salah satu hal yang paling penting dalam diri siswa, minat akan
mendukung keberhasilan dari kegiatan pembelajaran. Dengan adanya minat belajar
siswa yang tinggi maka semakin besar kemungkinan siswa akan mencapai
keberhasilan dari tujuan pembelajaran
Minat belajar harus tetap ada dalam diri siswa karena minat adalah sebuah
dorongan atau keinginan untuk melakukan atau mengetahui sesuatu. Terutama pada
masa pandemi ini siswa melakukan pembelajaran dirumah tidak lagi bersama guru
dan teman-teman tetapi bersama orang tua dan keluarga saja jadi kemungkinan besar
minat belajar mereka mulai menurun kalau tidak didukung adanya peran orang tua
dalam meningkatkan minat belajar anaknya selama daring

79
Ibu izzah orang tua aya mengungkapkan sebagai berikut :
“kalau menurut saya minat itu perlu mbak buktinya kalau misalnya anak saya
gak punya minat utuk belajar dia gak bakal menyukai belajar anak saya kalau
belajar tidak pernah di paksa kalau sudah waktunya daring ya dia mandi terus
setelah itu menata bukunya dan menunggu tugas dari guru”92
Minat belajar harus ada dalam setiap siswa terutama pada anak kelas 1 dimana
anak kelas 1 dalam melakukan sesuatu masih sangat butuh disuruh dan dipaksa masih
kurang adanya keinginan sendiri untuk belajar jadi perlunya orang tua dalam
membantu anak dalam meningkatkan minat belajar anak-anaknya terutama dikelas 1
Ibu widyawati orang tua dari tristan mengungkapkan sebagai berikut :
“ kalau anak saya ini mbak tipe yang harus disuruh dulu jadi minat belajarnya
perlu ditngkatkan lagi dan menurut saya emang bener-bener minat ini
dibutuhkan apalagi pada mas daring seperti ini anak merasa malas belajar
dirumah karena aggapan mereka eh wes sekolah nak omah ae kok gitu
mbak”93
Minat belajar anak yang mendapat dukungan peran orang tua ditunjukkan oleh
siswa kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung merupakan bentuk dari indikator minat
belajar anak yang sudah dilaksanakan berikut indikatornya :
a. Ketertarikan
1) Antusias dalam belajar dirumah
Antusias merupakan gairah dan bentuk semangat belajar siswa yang
ditunjukkan pada saat melakukan belajar dirumah bentuk antusiasme yang
ditunjukkan siswa di MI Ihyauddin Ngayung
Wawancara dengan ayaa siswa kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung
“ diajak belajar sama bermain ”94

Wawancara dengan aya diatas dapat disimpulkan bahwa biasanya


kalau sedang belajar suka mengajakanya untuk belajar sambil bermain
sehingga dia merasa senang karena selain belajar dia juga merasa sambil
bermain.
Hal tersebut didukung dengan pendapat kenzie siswa kelas 1 di MI
Ihyauddin Ngayung

92
Ibu Izzah, “Wawancara.”
93
Ibu Widya, “Wawancara”
94
Ayya, Wawancara, Lamongan Rumah Ayya Siswa Kelas 1 MI Ihyauddin Ngayung , 16 Maret 2021).

80
“ sering dikasih hadiah sama ibu kalau mau belajar kalau enggak ya
gak dikasih”95

Wawancara dengan Kenzie juga mengatakan bahwa dia antusias dalam


belajar itu karena kalau mau belajar ibunya suka mengiming-imingkan hadia
kalau gak mau nanti gak dikasih itu yang diungkapkan Kenzie siswa kelas 1 di
MIIhyauddin Ngayung.
Jadi dapat disimpulkan disitu bahwa peran orang tua sangat
mempengaruhi minat anak yang pertama dengan mengajarkan anaknya lewat
belajar sambil bermain dan yang kedua dengan cara mengiming-imingi
hadiah.

Gambar 4.16 antusias anak saat mengerjakan tugas saat daring


2) Tidak menunda tugas dari guru
Pemberian tugas oleh guru yang dilakukan lewat online membuat
beberapa siswa menjadi lebih malas untuk mengerjakan tugas tetapi siswa di
MI Ihyauddin Ngayung ini saat mendapat tugas tidak menunda tugas tersebut
it salah satu tanda minat belajar anak kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung tinggi
dan hal tersebut terjadi karena mendapat dukungan dari peran orang tua yang
selalu membimbing, memotivasi dan menfasilitasi anak dari rumah hal
tersebut dibuktikan dengan hasil wawncara dengan
Alif siswa kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung sebagai berikut :

95
Kenzie, Wawancara, Lamongan Rumah Kenzie Siswa Kelas 1 MI Ihyauddin Ngayung , 16 Maret 2021.

81
“ aku gak pernah kok telat ngerjakno”96
Apa yang diucapkan alif tersebut dapat dijelaskan bahwa saat
pembelajaran daring tidak pernah telat mengerjakan tugas dia mengunkapkan
kalau dapat tugas langsung dikerjakan
Selanjutnya wawancara dengan hana siswa kelas 1 di MI Ihyauddin
Ngayung sebagai berikut :
“langsung tak kerjakan biar cepet bisa bermain”97
Hasil wawancara dengan hana dapat disimpulkan bahwa dia kalau
dapat tugas selalu langsung dikumpulkan dia menganggap bahwa semakin
cepat megerjakan dia akan cepat bermain dengan teman-temanya

Gambar 4.17 bukti tidak menunda tugas saat daring


3) Ketertarikan anak mengerjakan tugas sendiri
Hal hasil wawancara dengan hana siswa kelas 1 di MI Ihyauddin
Ngayung sebagai berikut :
“ kalau gak dikerjakan nanti gak dapat nilai”98

Wawancara dengan hana dapat disimpulkan bahwa dia mempunai rasa


tanggung jawab seperti yang dikatakan kalau nanti gak di kerjakan tidak dapat
nilai dia merasa takut kalau sampai gak dapat nilai kalau tidak mengerjakan.
Didukung oleh pendapat alif siswa kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung
sebagai berikut :

96
Alif, Wawancara, Lamongan Rumah Alif Siswa Kelas 1 MI Ihyauddin Ngayung , 17 Maret 2021.
97
Hana, Wawancara, Lamongan Rumah Hana Siswa Kelas 1 MI Ihyauddin Ngayung , 17 Maret 2021).
98
Hana, ‘’Wawancara”

82
“biasane di ilengno karo emak disuruh mengerjakan soal di hp”99

Wawancara dengan alif dapat disimpulkan bahwa dia biasanya selalu


diingatkan kalau waktunya daring ibunya yang selalu mengingatkan dan dia
langsung mengerjakan tugas tersebut.
b. Perasaan senang
Hal yang penting dalam meningkatnya minat anak pada kegiatan
pembelajaran adalah anak merasa senang jika anak merasa senang dalam kegiatan
pembelajaran masa akan semkain mudah siswa menyerap materi yang
disampaikan meskipun secara online. Hal tersebut juga bisa terjadi karena
bantuan dari orang tua yang bisa membuat berbagai model pembelajaran (belajar
sambil bermain), belajar santai dll
1) Merasa senang saat kegiatan belajar
Hasil wawancara dengan aya siswa kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung sebagai
berikut :
“ seru seneng kalau belajar sama ibu”100

Dapat disimpulkan bahwa cara mengajar yang dilakukan oleh ibu


izzah orang tua dari ayya berhasil karena aya mengungkapkan bahwa dia
merasa senang saat diajar oleh ibunya
Kenzie siswa kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung sebagai berikut :
“ enak belajar dirumah kadang dapat mainan”101

Hasil wawancara dengan Kenzie dapat disimpulkan bahwa Kenzie


merasa senang ketika proses belajar dirumah bersama ibunya karena kalau
dia nurut kadang-kadangdia dikasih mainan sama ibunya.

99
Alif, “Wawancara.”
100
Ayya, “Wawancara.”
101
Kenzie, “Wawancara.”

83
Gambar 4.18 senang saat kegiatan belajar daring
2) Tidak bosan saat belajar
Berikut hasil wawancara dengan siswa MI Ihayuddin Ngayung salah
satunya adalah Celin siswa kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung sebagai
berikut :
“ gak pernah bosen soalnya bisa sama lihat hp sama TV
dikamar kalau istirahat”102

celin mengungkapakan bahwa dia tidak pernah bosan dikarenakan dia


bisa belajar sambil nonton tv dikamar karena ibunya mengajaknya belajar
didalm kamar agar lebih kondusif suasananya jadi kadang kadang kalau celin
capek dikasih waktu buat nnton tv atau hp dulu beberapa menit.
Aya siswa kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung sebagai berikut :
“ belajarnya seru gak bosen”103

Dari wawancara diatas Aya juga mengungkapkan bahwa dia tidak


pernah bosen saat belajar seperti yang diungkapkan ibunya juga bahwa dia itu
sangat senang belajar
3) Belajar tanpa dipaksa
Menurut hasil wawancara dengan aya siswa kelas 1 di MI Ihyauddin
Ngayung sebagai berikut :
“ gak pernah dipaksa belajar sama ibu”104

102
Celyn, Wawancara, Lamongan Rumah Celyn Siswa Kelas 1 MI Ihyauddin Ngayung , 17 Maret 2021.
103
Ayya, “Wawancara.”
104
Ayya, '' Wawancara".

84
Dapat disimpulkan bahwa Aya tidak pernah dipaksa supaya mau
belajar dia belajar kareana keinginannya sendiri jadi iunya tinggal menjadi
juga dan menfasilitasi jika ada kesulitan ibunya langsung membantu
Selanjutnya wawancara dengan hana siswa kelas 1 di MI Ihyauddin
Ngayung sebagai berikut :
“ gak pernah aku mengerjakan sendiri”105

Hana juga mengungkapkan bahwa dia gak pernah dipaksa ibunya


karena dia merasa punyatanggung jawab kalau gak mengerjakan nanti takut
gak dapat nilai.
Jadi dapat disimpulkan Mereka mengungkapkan bahwa mereka belajar
dengan keinginan mereka sendiri tanpa dipaksa oleh orang tuanya

c. Adanya Kemauan
1) Mau mendengarkan apa yang disampaikan orang tua saat proses belajar
Menurut hasil wawancara dengan tristan siswa kelas 1 di MI
Ihyauddin Ngayung sebagai berikut :
“ mendengarkan penjelasan ibu’’106

Selanjutnya hasil wawancara dengan alif siswa kelas 1 di MI


Ihyauddin Ngayung sebagai berikut :
“ didengarkan cek ngerti”

Menurut hasil wawancara dengan siswa kelas 1 di MI Ihyauddin


Ngayung orang tua mereka sering menjelaskan apa yang tidak mereka ketahui
dan jika mereka tidak faham orang tua sering menjelaskan dan mereka mau
mendengakan apa yang orang tua mereka jelaskan dan mereka punya
kemauan untuk mendengarkan.

105
Hana, “Wawancara.”
106
Tristan, Wawancara, Lamongan Rumah Tristan Siswa Kelas 1 MI Ihyauddin Ngayung , 16 Maret 2021.

85
Gambar 4.19 mau medengarkan apa yang disampaikan orang tua
2) Kemauan untuk mengerjakan tugas
Siswa kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung saat pembelajaran daring
sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran daring mereka punya kemauan
mengerjakan tugasnya sendiri tanpa adanya paksaan dan mau mengumpulkan
tugas dengan baik, dan tepat waktu hal tersebut terjadi karena adanya
dukungan pendampingan dan motivasi dari orang tua masing-masing
Hal tersebut di ungkapkan oleh kenzie siswa kelas 1
“ kalau mengerjakan biar dapat hadiah’’

Selanjutnya diperkuat oleh hasil wawancara dengan ayya siswa kelas 1


MI Ihayauddin Ngayung
“Kalau gak ngumpulkan tugas gak dapat nilai”

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa anak punya alas
an masing-masing mau mengerjakan tgas ada yang karena hadiah ada yang
karena takut dimarahin gurunya ada pula yang takut gak dapat nilai

86
Gambar 4.20 kemauan siswa saat mengerjakan dan mengumpulkan
tugas dengan tepat waktu
3) Mau mencatat materi pembelajaran
Menurut hasil wawancara dengan celin siswa kelas 1 di MI Ihyauddin
Ngayung sebagai berikut :
“ aku nulis sendiri”107

Hasil wawancara dengan siswa di MI Ihyauddin Ngayung mereka


setiap melakukan pembelajaran selalu mecatat secara mandiri materi penting
dan tugas-tugas mereka sendiri hal tersebut didukung juga dengan hasil
awancara orang tua mereka

Gambar 4.21 anak yang mau mencatat tugas sendiri


3. Skema Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Anak Kelas 1 Pembelajaran
Daring Di MI Ihyauddin Ngayung
107
Celyn, “Wawancara.”

87
Bentuk-bentuk peran orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak kelas
1 di MI berikut skema dari peran orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak
kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung.

Menjadi contoh
tauladan
Antusias saat
belajar
Mengerti Susana
hati anak
Tidak menunda Ketert
Pemen tugas dari guru
Memastikan kondisi arikan
uhan kesehatan
kebutu Ketertarikan
Pemenuhan gizi mengerjakan tugas
han sendiri
anak

Mengatasi
permasalahan belajar

Sebagai guru saat Senang saat


proses belajar kegiatan belajar
bimbi
ngan 88
Peran
orang
tua
Mengingatkan Peras
berdo’a saat belajar Tidak bosan saat
proses belajar
aan
senan Minat
Mendampingi saat
belajar
g
Mengerjakan tugas
Pemberian hadiah tanap dipaksa

motiv Pemberian sikap


hangat saat belajar Mau
asi mendengarkan apa
yang disampaikan
Menghukum bila orang tua
melakukan kesalahan Adan
ya
Mau mengerjakan kema
Memuji saat
tugas
melakukan kebaikan uan

Menyediakan Mau mencatat


tempat belajar materi
pembelajaran
fasilit Menyediakan alat
ator belajar

Sabar saat
mengajari anak

Menyediakan hp
dan internet

Gambar 4.22 skema peran orang tua terhadap


minat belajar anak
Peran orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak selama daring
dengan melakukan pemenuhan kebutuhan pada anak sesuai dengan skema 4.10
seperti menjadi contoh tauladan yang baik seperti menghargai apa yang
disampaikan orang lain itu dapat membuat anak mau mendengarkan apa yang
disampaikan orang tua, mengerti kondisi suasana hati anak dapat membuat anak
menjadi antusias saat belajar karena dengan mengerti kondisi suasana hati anak
maka anak jika dalam posisi suasana hati senang mereka akan merasa antusias
saat belajar, memastikan kondisi kesehatan anak dengan memastikan kondisi
kesehatan anak seperti memastikan kondisi anak kita sedang sehat atau sedang
sakit jika sedang sehat maka ia akan mau mengerjakan tugasnya karena kondisi
kesehatnya sedang baik jika sedang sakitmaka dia saat melakukan proses belajar

89
akan merasa malas dan tidak semangat, pemenuhan gizi anak berupa makanan
sehat dapat memunculkan antusias saat belajar jika anak diberikan makanan sehat
atau vitamin sehingga membuat dia sehat maka akan memunculkan usia saat
belajar.
Kedua dengan mengatasi permasalahan belajar pada anak jika orangtua
membantu permasalahan belajar pada anak pasti anak tidak akan menunda tugas
dari gurunya, sebagai guru saat proses belajar daring akan memunculkan anak
mau mendengarkan apa yang disampaikan orang tua jika orang tua mau
menjelaskan atau berperan sebagai guru di rumah pada saat daring pasti anak akan
mau mendengarkan apa yang disampaikan orang tua, mengingatkan berdoa
sebelum belajar dengan mengingatkan berdoa sebelum belajar akan memunculkan
antusias saat belajar, mendampingi saat belajar orang tua mendampingi anak saat
belajar akan memunculkan rasa senang saat kegiatan belajar dikarenakan anak
merasa selalu didampingi dan diperhatikan oleh orang tuanya.
Ketiga dengan menjadi motivator dapat ditunjukkan melalui dengan
Pemberian hadiah terhadap anak dapat memunculkan ketertarikan mengerjakan
tugas kemudian membuat siswa senang saat kegiatan belajar dan merasa tidak
bosan saat proses pembelajaran, pemberian sikap yang hangat Pada momen
belajar jika orang tua memberikan sikap yang hangat setiap perkataan yang lemah
lembut tidak gampang marah maka anak akan mau mendengarkan apa yang kita
sampaikan dan anak akan mau mengerjakan tugasnya, dengan menghukum bila
melakukan kesalahan dapat memunculkan mau mengerjakan tugas jika anak tidak
mau mengerjakan tugas dan diberi sebuah hukuman maka anak akan mau
mengerjakan tugasnya, memuji bila anak melakukan kebaikan dengan memuji
anak jika melakukan kebaikan seperti mau mengerjakan tugas sendiri itu akan
memunculkan mengerjakan

90
Keempat dengan menjadi fasilitator seperti menyediakan tempat belajar
jika orang tua menyiapkan tempat yang nyaman saat belajar dan tidak terganggu
maka akan menimbulkan perasaan tidak bosan pada saat proses pembelajaran,
Menyediakan alat belajar jika orang tua menyediakan seluruh alat belajarnya
maka akan memunculkan mau mencatat materi pembelajaran karena dirasa semua
yang diperlukan sudah terpenuhi, sabar saat menghadapi anak jika orangtua sabar
saat mengajari anak selama di rumah tidak gampang marah maka akan
memunculkan anak mau mendengarkan apa yang disampaikan orang tua, keempat
menyediakan HP dan jaringan internet dengan adanya HP dan jaringan internet
sehingga dapat memunculkan anak mau mengerjakan tugas.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar
Anak Kelas 1 Pembelajaran Daring Di MI Ihyauddin Ngayung
Keberhasilan peran orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak kelas 1
pada pembelajaran daring di MI Ihyauddin Ngayung, tidak terlepas dari adanya faktor
baik faktor pendukung maupun penghambat dalam pelaksanaanya. Faktor-faktor
pendukung dan penghambat peran orang tua dalam pelaksanaan meningkatkan minat
belajar anak kelas 1 dalam pembelajaran daring di MI Ihyauddin Ngayung sesuai
dengan apa yang disampaikan oleh ibu Farihah wali kelas 1 di MI Ihyauddin
Ngayung sebagai berikut :
“ untuk factor penghambat itu sudah pasti ada mbak tergantung anak dan
orang tuanya masing-masing ada yang anak itu harus dibujuk dulu baru mau
belajar, ada juga hambatan seperti orang tuanya sulit mebagi waktu, ada yang
anaknya lebih tertarik bermain dengan teman-temanya karena kebanyakan
anak menganggap daring ini itu libur buat mereka bukan belajar dirumah
mungkin karena masih kecil jadi pemikiranya masih seperti itu mbak”108
a. Faktor Pendukung

108
Farihah, “Wawancara.”

91
Faktor pendukung merupakan suatu hal yang sangat membantu keberhasilan
suatu kegiatan berikut hal-hal / factor pendukung dalam pelaksanaan peran orang tua
dalam meningkatkan minat belajar anak anak kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung
yaitu :
1) Antusias orang tua terhadap mnat belajar anak
Selama daring pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan hp atau
berbasis teknologi jadi bagi orang tua yang semula tidak bisa menggunakan hp
atau masih gaptek semenjak daring belajar teknologi atau bisa dikatakan lebih
terbuka denga teknologi hal tersebut didukung dengan adanya hasil wawancara
dengan ibu Fatimah orang tua dari Alif siswa kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung
‘’sedurunge kan aku gak nduwe hp mbak terus aku ditukokno anakku
pertama nduwe hp iku ya aku raiso nggawene terus aku belajar nang
tetangga terus suwi-suwine ya iso carane mbukak whatshap apan aku raiso
kan sakno anakku mbak dadi aku mbas belajar”109
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa usaha yang
dlakukan salah satu dari orang tua yang semula tidak bisa menggunakaan Hp
belajar dengan saudara/ tetangga mereka hl tersebut dilkukan demi anak mereka
supaya beliau bisa mendampingi dikala pembelajaran berlangsung
Hal itu didukung juga dengan hasil wawancra dengan ibu Farihah sebagai
berikut :
“ bagi orang tua yang tidak punya ataupun tidak bisa memkai handphone
ketika saya Tanya kepada mereka katanya mereka belajar dari tetangga
orang tua yang sudah berumur kira-kira ada 2 orang gitu mbak dan
Alhamduilah mereka tidak ada masalah dalam mengumpulkan tugasnya
juga bagus gak telat dan Alhamdulilah pelaksanaan pembelajaran daring
dikelas 1 ini lancar” 110
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa peran orang tua di MI Ihyauddin
Ngayung sangat mendukung dan berhasil dalam mendukung minat belajar anak
merekka dimasa daring.
2) Gaya mengajar orang tua terhadap minat belajarn anak
Selain hal diatas factor pendukung kedua yaitu orang tua selalu melakukan
pendampingan dan melakukan berbagai metode atu cara mengajar yang lainya

109
Ibu Fatimah, “Wawancara’’
110
Farihah, “Wawancara.”

92
yang dapat menimbulkan perasaan senang terhadap anak-anaknya seperti halnya
yang dilakukan ibu izzah setelah melakukan wawancara sebagai berikut :
“Saya mengajarkan anak saya dengan belajar sambil bermain dirumah
agar anak saya tidak bosan belajar sambil bermain itu misalnya anak saya
suka menggambar kemudian soal-soal tadi saya jadikan gambar pohon
yang bercabang kemudian cabangnya tadi saya kasih soal-soal kemudian
nanti dia menjawab melalui bentuk gambar tadi saya juga menjelasakan
ulang materi yang telah di pelajari tadi’’111

Hal yang dilakukan ibu izzah tersebut bisa membuat anak menjadi merasa
senang saat proses pembelajaran hal tersebut dibuktikan dengan hasil wawancara
dengan ayya siswa kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung sebagai berikut :
“ biasanya ibu mengajak belajar sambil bermain soalnya seru”112
3) Pemberian reward/pujian
Faktor pendukung yang ketiga yaitu dengan pemberian reward/ hadiah dan
pujian seorang anak sangat membutuhkan pujian atau reward agar ada perasaan
senang sehingga timbul motivasi dalam dirinya punya rasa dan ketertarikan dalam
belajar. Memberi hadiah untuk anak bukan berniat untuk memanjakan melainkan
demi membangun motivasi pada diri anak dan bentuk hadiahnyajuga tidak terlalu
berlebihan. Hal tersebut dilakukan oleh ibu endang orang tua Kenzie anak kelas 1
di MI Ihyauddin Ngayung.
Hasil wawancara dengan ibu Endang orang tua dari orang tua Kenzie
sebagai berikut :
“ cara saya agar anak saya semangat saat belajar dirumah dengan
pemberian hadiah biaanya saya serig ilang keanak kalau kamumau
belajar dengan baik nanti tak belikan apa gitu yang dia suka dan dia
btuhkan jadi dengan hal itu dia lebih semangt belajar hadiah yang saya
berikan berupa tas, pensil, atau mainan yang dia inginkan asalkan tidak
berlebihan”113

Hal senada juga di ungkapkan oleh ibu widya dan ibu nurul sebagai
berikut :
Ibu widya orang tua Tristan mengungkapkan sebagai berikut

111
Ibu Izzah, "Wawancara".
112
Ayya, Wawancara, Lamongan Rumah Ayya Siswa Kelas 1 MI Ihyauddin Ngayung , 27 Februari 2021).
113
Ibu Endang, “Wawancara”

93
“anak saya kan sedikit bandel ya mbak jadi kalau berbuat baik sedikit
ya tak puji cukup dengan ucapan sperti ya Allah pintere anakku seperti
itu mbak dengan cara kayak giitu ajaanaknya sudah merasa senang”114

Selanjutnya ibu nurul mengungkapkan sebagai berikut


“saya sering bilang ke anak saya misalkan dia pinter dalam
mengerjakan tugas saya bilang ke dia (biar dapet peringat satu naklah
dikerjakan ya anak e ibuk puinter kok) karena anak saya pendiam dan
pemalu.115

Hal tersebut juga ddukung oleh hasil wawancara dengan Kenzie anak
kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung
“ kalau mengerjakan sendiri biar dapat hadiah’’

Jadi dapat disimpulkan bahwa cara orang tua memuji dan memberi hadiah
kepada anaknya bisa meningkatkan minat belajar anaknya.
b. Faktor Penghambat
Faktor penghambat merupakan sesuatu yang tidak lepas dari suatu kegiatan
ataupun program, namun dalam hal ini faktor penghambat pelaksanaan peran orang
tua dalam meningkatkan minat belajar anak kelas 1 pembelajaran daring di MI
Ihyauddin Ngayung setidaknya bisa ditanggulangi dan diatasi dengan baik. Faktor
tersebut, sebagai berikut :
1) Teknologi digital
Penghambat yang pertama adalah pesatnya perkembangan teknologi
seperti saat ini. Banyaknya tayangan televisi seperti film kartun yang menarik
perhatian anak saat dirumah sehingga orang tua harus mampu menarik perhatian
anak yang semula tertarik dengan film kartun mau dan tertarik mengerjakan tugas
saat pembelajaran daring.
Hasil wawancara dengan ibu widya orang tua dari Tristan
“ hambatannya ya itu mbak pengen lihat TV terus anaknya, kan jam segitu
filmnya bagus-bagus ’’116

Hal senada sama halnya di ungkapka oleh ibu endang orang tua Kenzie
sebagai berikut :
114
Ibu Widya, “Wawancara.”
115
Ibu Nurul, “Wawancara.”
116
Ibu Widya, “Wawancara.”

94
“Kadang saya kan mengajarnya diruang tamu ya lah disitu ada TV kadang
kalau adiknya lihat TVmalah dia ikutan lihat TV jadi ya saya kadang
memarahi dan kadang tak bilangin nanti tak kasih jajan atau hadiah agar
anaknya bisa nurut dan mau focus belajarnya ’’117

2) Pengaruh dari lingkungan sekitar


Pengaruh dari lingkungan sekitar adalah seperti gangguan dari teman
ataupun dari lingkungan sekitar yang lainya yang berupa ajakan bermain, ataupun
melihat anak tetangga yang sedaang bermain sehingga anak saat belajar tidak
focus dan terkesan terburu-buru karena ingin cepat selai belajar agar segera
bermain.
Hasil wawancara dengan ibu nurul orang tua dari hana sebagai berikut :
“Hana kan punya adik mbak kadang adiknya bermain dia kadang tergoda
ingin ikut adiknya bermaain itu salah satu kendalanya mbak terus kadang
anak tetangga juga ngajak main terus saya tidak membolehkan”118

C. Analisis Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Kelas 1
Pembelajaran Daring Di MI Ihyauddin Ngayung
Pelaksanaan peran orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak kelas 1
pembelajaran daring di MI Ihyauddin Ngayung dilakukan dengan berbagai cara :
1. Adanya bimbingan dari orang tua
Peran orang tua membimbing anak dalam meningkatkan minat belajar anak
sebagai berikut :
a. Membantu mengatasi permasalahan belajar anak

117
Ibu Endang, “Wawancara.”
118
Ibu Nurul, “Wawancara.”[ CITATION MIh18 \l 1033 ]

95
Dari hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa Semenjak
pembelajaran daring dilaksanakan di MI Ihyauddin Ngayung, banyak anak kelas 1
yang tidak faham dengan materi yang disampaikan lewat whatshapp sehingga
orang tua perlu menjelaskan kembali tentang materi yang disampaikan oleh guru
lewat online sehingga orang tua kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung mengawal
pembelajaran anaknya muli dari awal sampai akhir dan membantau masalah pada
anak ketika anaknya tidak bisa.
Perlunya orang rua dalam membantu anak dalam permasalahan belajar
juga sesuai dengan pendapat dari [ CITATION MIh18 \l 1033 ] bahwa orang tua
sebagai pendidik harus dapat membimbing dan membina anaknya agar anak
mereka menuju tercapainya keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.119
Oleh karena itu perlunya orang tua dalam membimbing anak baik dalam
segala hal, termasuk juga pada saat anak menemukan maslaah pada saat daring
karena pada saat daring orang tualah yang menjadi guru oleh karena itu kketika
anak megalami kesulitan saat proses pembelajaran orang tualah yang punya
kewajiban untuk membantunya.
b. Sebagai guru saat proses belajar
Kegiatan belajar daring yang dilakukan dirumah bersama keluarga
sehingga orang tualah yang menjadi guru dirumah, oleh karena itu agar
pembelajaran tidak monoton dan anak merasa bosan bahkan samaoi tidak mau
melakukan pembelajaran daring karena hanya mengerjakan tugas saja. Sehingga
di MI Ihyauddin Ngayung ada satu orang tua kelas 1 melakukan sisttem belajar
kegiatan belajar sambil bermain supaya anak lebih tertarik dalam mengikuti
pembelajaran yang diarahkan guru secara online hal tersebut bisa memicu
meningkatnya minat belajar anak, ada juga orang tua yang benar-benar
memposisikan dirinya sebagai guru beliau yang menjelaskan materi-materi yang
didapat lewat online.
Hal senada juga dituturkan oleh [ CITATION Agu21 \l 1033 ] bahwa
orang tua yang bertindak sebagai pelaksanaan pembelajaran dirumah, menjadi
guru dalam melaksanakan kegiatanpembelajaran dilaksanakan sesuai dengan

119
Dacholfany, pendidikan anak usia dini menurut konsep islam.

96
tugas yang disusun oleh guru disekolah. Jadi dapat disimpulkan bahwa orang tua
baik ayah maupun ibu adalah orang yang menjadi garda pertama yang mengawal
anak-anaknya agar belajar dirumah masing-masing dengan baik. 120
c. Mengingatkan ibadah sholat dan berdo’a
Menjadi orang tua bukan hanya sekedar mengingatkan untuk belajar tetapi
juga mengingatkan dan mengajarkan anak masalah agama dan ibadah salah
satunya sholat, mengaji, dan berdo’a. Jadi orang tua harus bisa memberikan
contoh seperti selalu mengajak anak untuk sholat berjama’ah, menyuruh anak
agar mengikuti kegiatan mengaji di TPQ. Seperti yang dikatakan oleh orang tua
anak kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung bahwa mereka mengajari agama dengan
memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari kepada anaknya dirumah
terlebih dahulu karena menurut mereka dengan melihat kegiatan kegiatan
keagamaan orang tuanya maka mereka akan meniru kegiatan tersebut dan hal baik
tersebut akan jadi kebiasaan
Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan oleh [ CITATION MIh18 \l
1033 ] bahwasanya orang tua harus mampu memberikan bimbingan keagamaan
kepada anak-anak mereka dengan pringatan atau nasehat berupa pembinaan yang
diirngi denga contoh yang sesuai dari orang tua yang sesuai dengan peringatan
mereka berikan kepada anak-anak mereka. Jadi dapat disimpulkan bahwa nasihat
atau peringatan ang diberikan orang tua kepada anak harus sesuai dengan perilaku
yang mereka lakukan dirumah setiap harinya.121
d. Mendampingi saat belajar
Adanya pendampingan orang tua terhadap anak pada saat pembelajaran
daring sangatlah diperlukan dan sangat penting demi keberhasilan belajar
mengajar selama kegiatan daring yang di lakukan diseluruh sekolah terutama di
MI Ihyauddin Ngayung tepatnya orang tua kelas 1 Dikarenakan anak kelas 1
masih sangat membutuhkan pendampingan disaat mengerjakan beberapa tugas
dan kegiatan yang diberikan guru lewat HP, orang tua juga menjadi seorang guru
yang akan mengajarkan dan menjelaskan baik materi ataupun tugas yang tak
dimengerti anak-anaknya disaat pembelajaran daring.
120
Lilawati, “Peran Orang Tua Dalam Mendukung Kegiatan Pembelajaran Dirumah Pada Masa Pandemi.”
121
Dacholfany, pendidikan anak usia dini menurut konsep islam.150

97
Salah satu faktor yang menjadi pendukung keberhasilan pembelajaran
daring yaitu dengan adanya pendampingan yang dilakukan orang tua jika orang
tua selau mendampingi, meperhatikan segala sesuatu yang dilakukan dan selalu
ada saat dibutuhkan anak maka anak akan merasa selalu diperhatikan dan
memiliki rasa tanggung jawab seperti yang dilakukan orang tua di MI Ihyauddin
Ngayung bahwa mereka selalu melakukan pendampingan saat proses daring
berjalan meskipun kondisimereka sibuk mereka tetap mengusahakan mereka tetap
mendampingi
Hal tersebut setara dengan yang di utarakan oleh [ CITATION MIh18 \l
1033 ] bahwa orang tua wajib memberika bimbingan untuk memberikan
pendidkan kepada anak terlebih dahulu baru ke orang lain. Jadi dapat disimpulkan
bahwa orang tua wajib membimbing anaknya terlebih dahulu barulah nanti ke
orang lain.122

2. Adanya motivasi dari orang tua


Peran orang tua dalam memotivasi anak selama daring dapat meningkatkan
minat belajar anak dengan cara sebagai berikut :
a. Pemberian hadiah
Selain melakukan pendampingan orang tua di MI Ihyauddin Ngayung juga
memberikan reward sebagai tanda pujian atau tanda rasa bangga kepada ankanya
yang mengerjakan suatu tugas dengan baik. Reward tersebut bisa berupa pujian,
hadiah barang berupa ( tas, lemari, meja belajar, dll ) ataupun mebelikan sesuatu
yang dibutuhkan dan diingkinkan anak. Hal tersebut dilakukan oleh beberapa
orang tua kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung dengan tujuan sebagai pemberi
stimulus agar anak lebih termotivasi sehingga dapat meningkatkan minat belajar
anak –ananya
Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan [ CITATION Mia18 \l 1033 ]
bahwa pemberian hadiah kepada anak bukan untuk mendidik supaya manja dan
hanya ingin melakukan sesuatu karena ingn mendapatkan hadiah. Pemberian

122
Ibid. 150

98
hadiah sebagai benuk penghargaan untuknya agar untuk memcu supaya lebih
semangat.123
b. Pemberian sikap hangat pada momen belajar
Menjadi orang tua harus bisa memberikan kenyaman dan kehangatan
untuk seorang anak apalagi pada saat proses pembelajaran, orang tua harus tetap
bersikap hangat dan lemah lembut meskipun anak sulit dalam menerima
pembelajaran dan jika terdapat masalah pada diri anak yang lain seperti saat anak
malas atau masalah yang lain. Seeperti halnya yng dilakukan oleh orang tua di MI
Ihyauddin Ngayung mereka mngajar dengan santai gak marah-marah kalau anak
capek diperbolehkan istirahat dulu.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh [CITATION Rin06 \l 1033 ] bahwa
anak akan merasa nyaman dalam menerima pelajaran ketika orang tua
memberikan sikap yang nyaman dan ketenangan karena ketenangan akan
menumbuhkan sifat yang menyenangkan pada anak.124
c. Menghukum bila anak melakukan kesalahan
Menghukum anak itu perlu agar tidak terjadi kesalahan yang berulang-
ulang pada seorang anak, hal tersebut bisa menjadikan anak menjadi lebih berhati-
hati dalam melakukan sesuatu dan orang tua juga harus memberi tau mana
perbuatan yang baik dan tidak baik agar anak mampu membedakan perbuatan
yang benar dan salah dan hukuman tersebut tidak boleh terlalu berat seperti:
memukul dengan benda, memarahi dengan kata-kat yang kasar sehingga
menjadikan mental anak malah menjadi penakut. Seperti halnya yang dilakukan
orang tua kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung jika anak mereka berbuat esalahan
cara mereka dengan mengingatkan kalau masih tidak diperdulikan ya dijewer tpi
tidak terlalu keras.
Hal tersebut juga sesuai dengan apa yang dikatakan oleh [ CITATION
Rin06 \l 1033 ] bahwa jika perilaku anak yang ridak sesuai dengan apa yang
seharusnya maka perlunya hukuman yang harus diberikan 125
d. Memuji bila melakukan kebaikan

123
Mia Zakariya, Jeli Membangun Karakter Anak (Buana Ilmu Populer, 2018).85
124
[CITATION Rin06 \l 1033 ]
125
Rini Aziz, Jangan Biarkan Anak Kita Berbohong Dan Mencuri (Solo: Tiga Serangkai, 2006).30

99
Memuji anak itu sangat dianjurkan guna agar anak merasa bangga dan
senang dengan apa yan sudah dilakukan hal tersebut. Memuji anak adalah salah
satu hal yang dapat menimbulkan minat anak terutama dalam belajar mereka akan
merasa senang jika mereka dihargai dalam melakukan kegiatan yang baik jika
mereka merasa senang hal baik tersebut akan dilakukan mberulang-ulang kali.
Hal sama juga dilakukan oleh orang tua di MI Ihyauddin Ngayung jika anak
mereka melakukan kegiatan yang baik atau mengerjakan tugas dean benar mereka
memuji anak cukup dengan kata-kata “ pinter sekali anakku” sehngga hal ersebut
biss membuat anak mereka menjadi lbih semangat melakukan hal baik tersebut
serulang kali.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rini Utami aziz bahwa seharusnya
kita memberkan dorongan kepada anak tanpa menunggu ia meminta baik berupa
kata-kata sederhana “ PR adik diskerjakan dengan baik sekali” dan “anakkku
pintar sekali” maka dari itu anakakan lebih semangat lagi karena adanya dorongan
kata-kata seperti itu. 126
Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat [ CITATION MIh18 \l 1033 ]
berbicara kepada anak dengan kata-kata yang baik. “ kamu pintar” “semoga Allah
memberkatimu nak” dan lain sebagainya.127
3. Adanya pemenuhan fasilitas dari orang tua
a. Menyediakan tempat belajar
Penyediaan tempat belajar juga dinilai sangat perlu seperti mengondisikan
keadaan rumah yang kondusif tidak terlalu ramai agar anak lebih fokus belajar hal
senada juga dilakukan oleh oran tua di MI Ihyauddin Ngyaung mereka memilh
tempat belajar yang sepi seperti didalam kamar, da nada juga yang memilih di
masjid hal tersebut dlakukan agar anak mereka lebih fokus dan tidak ada
gangguan dari luar.
Hal tersebut sesui dengan pendapat [ CITATION Dia20 \l 1033 ] bahwa
ttanggung jawab pendidikan lebih banyak pada orang tua sebagai motivator, guru
dan fasilitator. Jadi dapat disimpulkan bahwa orang tua wajib memberikan

126
Ibid.30
127
Dacholfany, pendidikan anak usia dini menurut konsep islam.148

100
fasilitas yang dibutuhkan termasuktempat untuk belajar juga perlu diapkan oleh
orang tua (dian utami 145)
b. Menyediakan alat belajar
Alat belajar juga sangat dibutuhkan oleh anak sehingga diharapkan
sebagai orang tua harus bisa memenuhi kebutuhan alat belajar seperti HP atau
alat-alat belajar yang lainnya. Seperti yang dilakukan salah atu rang tua di MI
Ihyauddin Ngayung saat pembelajaran daring yng semula tidak punya hp
kemudian beliau beli hp guna terpenuhinya alat penunjang pembelajaranpada saat
daring.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat [ CITATION MIh18 \l 1033 ]
memberikan anak sesuatu yang berebntuk materi seperti : mainan, permen,pulpen,
buku dll. Hal tersebut dilakukan agar anak dalam proses pembelajaran tidak ada
halangan kekurangan apapun. 128

c. Penuh kesabaran saat mengajar anak


Menjadi orang tua harus sabar dalam menghadapi anaknya karena seorang
anak itu butuh kasih sayang kelembutan dan kesabaran orang tuanya sangat
dibutuhkan dalam proses pembelajaran dirumah bersama anak.seperti yang
dialami beberpa orang tua di MI Ihauddin Ngayug meskipun anaknya kadang
suasana hatinya lagi tidak bagus dan mereka harus tetap menyelesaikan tugas jadi
mereka harus tetap sabar menghadapi anaknya dengn tetap membujuk agar merek
mau belajar
Hal tersebut sesui dengan pendapat [ CITATION MIh18 \l 1033 ] bahwa
membangun kmunikasi yang baik dengan anak karena komunikasi yang baik
menunjukkan bahwa orag tua tersebut peduli terhadap anaknya 129

d. Menyediakan HP dan jaringan internet


Pembelajaran daring sangat diperlukan HP karena materi yang
disampaikan melelaui whatshapp jadi Hp dan jaringan sangat diperlukan dan
disiapkan oleh orang tua demi menunjang proses pembelajaran anak
128
Ibid.148
129
Ibid.147

101
Sehingga orang tua di MI Ihayuddin Ngayung harus mempunya HP dan
harus bisa mengaplikasikannya. ada yang tidak punya HP kemudian langsung
membeli HP, beberapa orang tua yang sudah berusia lanjut tidak bisa
menggunakan Hp mulai belajar dengan tetangga, atau keluarganya yang awalnya
tidak mengenal teknologi seperti Hp ataupun aplikasi whatshapp sekarang
semenjak masa daring lebih terbuka terhadap teknologi.
Hal tersebut sesui dengan pendapat [ CITATION Ida20 \l 1033 ] sejak
pembelajaran daring ini menggunakan aplikasi pembelajaran jarak jauh sperti :
zoom, google meet dan youtube sehingga perlunya perlunya kestabilan jaringan
dan ketersediaan paket internet yang relative besar. 130

4. Adanya pemenuhan kebutuhan


a. Menjadi contoh tauladan yang baik bagi anak
Semua yang dilakukan oleh orang tua sehari-hari dilihat oleh anak dan
semuanya akan terekam oleh anak hingga suatu saat akan ditiru oleh kareana itu
perlunya orang tua selalu mengontrol apa yang dilakukan baik dirumah maupun
diluar rumah agar anak bisa mengikuti perilaku baik yang kita lakukan. Oleh
karena itu oran tua kelas 1 di Mi Ihyauddin Ngayung mereka mebrikan contoh
dirumah seperti mengajak anak sholat berjamaah, mengaji, berbicara yang lemah
lembut, tidak bertengkar didepan anak
Hal tersebut sesui dengan pendapat [ CITATION MIh18 \l 1033 ] orang
tua sebagai contoh yang utama atau memberi contoh keteladanan dalam segala
aspek yaitu diharapkan dapatb memberikan contoh yang baik dalam sgala aspek
seperti: cara berbicara,sikap dan sebagainya. Karena segala sesuatu yang
dilakukan orang tua dapat menjadi contoh bagi anak-anak. (147)

b. Mengerti kondisi suasana hati anak


Memahami kondisi suasana hati anak sangatlah penting kaarena suasana
hati anak bisa berubah –ubah apalgi saat proses belajar mereka terkadang merasa
malas bahkan tidak mau belajar oleh karena itu disini orang tua wajib

130
Benny, Adaptasi Di Masa Pandemi.13

102
memahaminya dan harus ada cara untuk mengatasi permasalah tersebut orang tua
di MI Ihyauddin ngayung punya cara masing-masing dalam mengajar anak
mereka selama daring berlagsung dan menurut mereka selama daring kegiatan
belajar terjadi sangat lancar bahkan susan hati anak mereka pun sangat bagus saat
kegiatan belajar berlangsung hal tersebutdikarenakan cara mengajar orang tua di
MI Ihauddin Ngayung dengan menggunakan cara belajar sambil bermain, ada
yang belajarnya dengan pemberian reward, belajar dengan belajar yang santai
agar anak tidak merasa bosan, mereka juga sering mengajak anak-anaknya
bercanda agar mereka tidak merasa bosan saat proses belajar orangtua di MI
Ihyauddin Ngayung menggunakan cara tersendiri agar anak mereka saat belajar
dirumah merasa senang.
Hal tersebut sesui dengan pendapat [ CITATION MIh18 \l 1033 ] orang
tua sesekali bersikap kekanak-kanakan dengan cara bermain dan bercanda ria . hal
tersebut dilakukan agar anak mereka jika saat suasanahatinya lagi tidak baik
ketika orang tua mengajak bercanda maka mereka susanan hatinya lebih baik
lagi.131

c. Memastikan kondisi kesehatan anak


Menjadi orang tua juga wajib mengontrol kondisi kesehatan anak apalagi
pada masa pandemic ini orang tua harus menjadi orang tua yang siaga jika kondisi
anak sehat maka proses pembelajaran juga akan terjadi dengan lancar jia kondisi
kesehatan anak terganggu maka pembelajaran akan terganggu oleh karena itu
sebagai orang tua perlu memantau kesehatan anak berikut hasil wawancara
dengan orang tua di MI Ihyauddin Ngayung yang mengatakan bahwa mereka
selalu memperhatikan kondisi anak mereka dengan baik jika sedang sakit mereka
memberikan waktu istirahat dan selalu memantau kesehatan anaknya dan segera
memberikan vitamin atau obat mereka juga sudah menyediakan obat dirumah
selalu mengingatkan protocol kesehatan agar terhindar dari Covid 19
Hal tersebut sesui dengan pendapat [ CITATION Fit21 \l 1033 ] Orang
tua dituntut agar mampu menjaga dirinya sekaligus anak-anaknya agar tetap

131
Dacholfany, pendidikan anak usia dini menurut konsep islam.149

103
dalam keadaan bugar saat masa pandemi ini masih belum usai. Hal tersebut
dilakukan agar anakanak tetap dalam kondisi yang prima, baik jasmani maupun
mentalnya. Cara yang bisa diimplementasikan oleh para orang tua dalam menjaga
kebugaran jasmani dan mental keluarga adalah dengan selalu menjaga kebersihan
tangan dengan cara sering mencuci tangan dan memakai masker lalu selalu
menjaga kebersihan ruangan agar perasaan yang timbul adalah perasaan
nyaman.132

d. Pemenuhan gizi anak berupa makanan sehat


Pemenuhan gizi pada anak juga sangat penting demi penunjang kesehatan
anak berikut beberapa pemenuhan gizi anak oleh orang tua di MI Ihyauddin
Ngayung mereka sellu memperhatikan makanan anaknya sperti anaknya mau
makan apa ya dibuatkan sendiri dan juga yang terpenting menurut mereka adalah
mengontrol anaknya agar makan teratur mereka membujuk anak agar mereka mau
makan.
Hal tersebut sesui dengan pendapat [ CITATION Sit16 \l 1033 ] bahwa
Beberapa peran adalah membujuk anak untuk mau makan, memotivasi anak
untuk makan makanan yang sehat, menyiapkan makanan yang sehat, bergizi dan
bervariasi, menyajikan makanan yang tidak disukai anak secara berulang,
menyuapi ketika anak mulai bosan makan, 172

D. Minat Belajar Anak Kelas 1 Pada Pembelajaran Daring Di MI Ihyauddin Ngayung


Minat belajar harus tetap ada dalam diri siswa karena minat adalah sebuah
dorongan atau keinginan untuk melakukan atau mengetahui sesuatu. Terutama pada masa
pandemi ini siswa melakukan pembelajaran dirumah tidak lagi bersama guru dan teman-
teman tetapi bersama orang tua dan keluarga saja jadi kemungkinan besar minat belajar
mereka mulai menurun kalau tidak didukung adanya peran orang tua dalam
meningkatkan minat belajar anaknya selama daring

132
Fitri Apriloka, “Peran Orang Tua Mempersiapkan Anak Usia Dini Dalam Menghadapi Perubahan di Era New
Normal,” Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal 4 (2021),
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/japra/article/download/11293/pdf.68

104
Minat belajar anak yang mendapat dukungan peran orang tua ditunjukkan oleh
siswa kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung merupakan bentuk dari indikator minat belajar
anak yang sudah dilaksanakan berikut indikatornya :
1. Ketertarikan
a. Antusias dalam belajar dirumah
Antusias merupakan gairah dan bentuk semangat belajar siswa yang
ditunjukkan pada saat melakukan belajar dirumah bentuk antusiasme yang
ditunjukkan siswa di MI Ihyauddin Ngayung bentuk antusiasme yang ditunjukkan
oleh anak kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung yaitu mereka mempunyai perasaan
antuasias belajar pada saat kegiatan pembelajaran yang dilkukan dirumah bersama
orang tua dikarenakan orang tua mereka mengajak belajar dirumah sambil
bermain, dan orang tua mereka lebih sering memperhatikan mereka,mereka juga
merasasenang ketika mereka diberi sebuah hadiah oleh orang tuanya. Antusias
belajar anak kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung ditunjukkan dengan hasil
wawancara dengan siswa tersebut mereka mengatakan bahwa mereka punya rasa
ingin belajar sendiri.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat [CITATION don17 \l 1033 ]minat
itu tergantung dan berkaitan dengan motivasi yang diberikan. Jadi dapat
dismpulka bahwa motvasi yang bdiberikan orang tua dapat menimbulkan antusias
anak dalam belajar sehingga nanti jika seorang anak mempunyai antusia dalam
belajar maka minat belajar anakpun juga tinggi.133
b. Tidak menunda tugas dari guru
Pemberian tugas oleh guru yang dilakukan lewat online membuat
beberapa siswa menjadi lebih malas untuk mengerjakan tugas tetapi siswa di MI
Ihyauddin Ngayung ini saat mendapat tugas tidak menunda tugas, itu salah satu
tanda minat belajar anak kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung tinggi dan hal tersebut
terjadi karena mendapat dukungan dari peran orang tua yang selalu membimbing,
memotivasi dan menfasilitasi anak dari rumah hal tersebut dibuktikan dengan
hasil wawncara dengan anak kelas 1 MI Ihayuddin Ngayung mereka mengatakan
bahwa mereka tidak pernah telat dalam mengumpulkan tugas hal tersebut terjadi
133
Priansa, Pengembangan Strategi & Model Pembelajaran Inovatif, Kreatif, Dan Prestatif Dalam Memahami
Peserta Didik.38

105
karena orang tua mereka selalu mengawasi mulai dari awal pembelajaran sampai
akhir pembelajaran.
Menurut pendapat Djamarah dalam buku [ CITATION Win21 \l 1033 ]
faktor yang mempengaruhi minat belajar yaitu dengan adanya partisipasi aktif
dalam suatu kegiatan yang diminati. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika seorang
anak mempunyai minat yang tinggi maka seorang anak akan mau mengerjakan
tugas gurunya dan tidak menundanya. (49)
c. Ketertarikan anak mengerjakan tugas sendiri
Hal terpenting ketiga yaitu memliki ketertarikan semakin siswa tertarik
dengan belajar maka semakin tinggi minat belajarnya. Pada saat ini minimnya
siswa yang tertarik dengan kegiatan belajar dan lebih tertarik dengan HP jadi oleh
sebab itu perlunya ketertarikan untuk melakukan kegiatan belajar dan hal tersebut
perlu adanya dukungan dari orang tua salah satunya dengan pendampingan dan
pengawasan dari orang tua berikut bentuk ketertarikan belajar siswa di MI
Ihyauddin Ngayung.
Setelah melakukan wawancara dengan orang tua siswa kelas 1 di MI
Ihyauddin Ngayung mereka selalu mengawasi setiap gerak-gerik anak selama
anak dirumah apalagi dalam masalah belajar, mereka membagi waktu kapan
belajar dan kapan bermain. Mereka melakukan berbagai cara salah satunya
menanamkan sikap tanggung jawab kepada anak mereka seperti jika waktunya
mengerjakan tugas harus langsung dikerjakan agar mendapat nilai kaau tidak
dikerjakan nanti tidak dapat nilai dan hal tersebut juga dibuktikan dengan hasil
wawancara dengan siswa kelas 1 mereka mengatakan bahwa kalau tidak mau
mengerjakan tugas nanti tidak dapat nilai dari guru.
Menurut pendapat slametto dalam buku [ CITATION Win21 \l 1033 ]
salah satu factor pendudkung minat belajar anak adalah adanya rasa ketertarikan
pada suatu aktivitas yang diminati. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika anak punya
ketertarikan terhadap sesuatu maka minat belajar anak tersebut tinggi.134
2. Perasaan senang
a. Merasa senang saat kegiatan belajar
134
Winda Uno, Perkembangan Teknologi IPA Berbasis Multimedia Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa
(Gorontalo: Cahaya Arsh, 2021)49.

106
Hal yang penting dalam meningkatnya minat anak pada kegiatan
pembelajaran adalah anak merasa senang jika anak merasa senang dalam kegiatan
pembelajaran masa akan semakain mudah siswa menyerap materi yang
disampaikan meskipun secara online. Hal tersebut juga bisa terjadi karena
bantuan dari orang tua yang bisa membuat berbagai model pembelajaran (belajar
sambil bermain), belajar santai dll. Seperti yang dilakukan oleh beberapa orang
tua di MI Ihyauddin Ngayung yang di ungkapkan oleh siswa MI Ihyauddin
Ngayung
Sehingga anak kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung stelah peneliti
melakukan penelitian menyimpulkan bahwa mereka merasa senang belajar
dirumah bareng orang tuannya mereka menganggap kalau belajar dirumah sering
mendapat hadiah dari orang tuannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian
hadiah maupun cara orang tua mengajar tadi itu diperbolehkan asalkan tidak
terlalu berlebihan dan asalkan hadiah tadi berguna dan membuat anak lebih
semangat dalam belajar.
Menurut pendapat [ CITATION don17 \l 1033 ] bahwa minat itu
keinginan untuk mengetahui sesuatusehingga timbul perasaan senang saat
melakukannya dan selalu melakukan secara berulang-ulang. Jadi dapat
disimpulkan bahwa minat itu timbul jika dia merasakan senang saat
melakukannya sehingga dia ingin mengulang-ulang hal yang disenangina
tersebut.135
b. Tidak bosan saat belajar
Bosan adalah salah satu hal yang wajar dan sering dialami setiap anak
dalam proses pembelajaran. Sudah menjadi tugas orang tua agar anak merasa
senang dan tidak merasa bosan dengan saat proses kegiatan belajar agar minat
belajar anak bisa meningkat. Tetapi siswa di MI Ihyauddin Ngayung tidak merasa
bosan saat kegiatan belajar dirumah dikarenakan orang tua meraka melakukan
berbagai cara seperti pemberian hadiah dan hal-hal yang bisa memotivasi mereka
setelah wawancara dengan siswa MI Ihayuddin Ngayung mereka tidak merasa
bosan belajar dirumah dan ada juga yang kadang merasa bosan hal tersebut bisa
135
Priansa, Pengembangan Strategi & Model Pembelajaran Inovatif, Kreatif, Dan Prestatif Dalam Memahami
Peserta Didik.39

107
orang tua mereka atasi dengan memberi waktu untuk bermain hp sebentar atau
menyuruh mereka untuk menonton tv sebentar baru nanti dilanjutkan belajar lagi.
Menurut Pendapat Slametto dalam buku [ CITATION Win21 \l 1033 ]
bahwa adanya rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati tanpa adanya rasa
bosan. Jadi dapat disimpulkan bahwa orang yang punya minat tinggi itu merasa
senang hamper tidak bosan saat proses pembelajaran. 136
c. Belajar tanpa dipaksa
Anak kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung mereka belajar dengan keinginan
mereka sendiri tanpa dipaksa oleh orang tuanya hal tersebut sangatlah jarang
dialami pada anak seusia mereka dikarenakan mereka masih pada fase yang
belum mandiri atau masih menunggu untu disuruh ataupun dipaksa jadi dalam
minat belajar perlunya ditanamkan sikap tanggung jawab dalam belajar hasil
penelitian menunjukkan anak kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung saat belajar
punya rasa tanggung jawab sendiri seperti kalau sudah jam7 sudah siap-siap
mandi sarapan kemudian menata bukunya sendiri kemudian kalau tugasnya sudah
dikirm mereka langsung mengerjakan.
Menurut pendapat slametto dalam buku [ CITATION Win21 \l 1033 ]
bahwa orang yang punya minat tinggi itu mmpunyai kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari dan ingin
melakukannya secara terus-menerus. Jadi dapat disimpulkan bahwa anak yang
punya minat belajar tinggi itu anak yang belajar tanpa disuruh. 137
3. Adanya Kemauan
a. Kemauan untuk mendengarkan apa yang disampaikan orang tua pada saat
proses pembelajaran
Mendengarkan penjelasan dari guru disekolah memang sudah biasa
dilakukan siswa untuk kali ini pada saat pembelajaran daring ini mendengarkan
penjelasan dari orang tua harus menjadi kewajiban dikarenakan pada saat
pembelajaran daring yang menjadi guru adalah orang tua jadi seorang anak harus
mau mendengarkan apa yang dijelaskan oleh orang tua dirumah setelah
melakukan penelitian dapat disimpulkan bahwa minat belajar anak kelas 1 di MI
136
Uno, Perkembangan Teknologi IPA Berbasis Multimedia Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa.49
137
Ibid49.

108
Ihyauddin Ngayung ini tinggi dikarenakan mereka mau mendengarkan apa yang
disampaikan orang tua pada saat pembelajarn daring ketika orang tua sedang
menjelaskan mereka mau mendengarkan dengan diam dan baik.
Menurut pendapat Djamarah dalam buku [ CITATION Win21 \l 1033 ]
salah satu faktor pendukung minat yaitu dengan memberikan perhatian yang lebih
besar terhadap sesuatu ang diminatinya tanpa menghiraukan ang lain (focus). Jadi
dapat disimpulkan bahwa seorang anak mau focus untuk mendengarkan apa ang
dismapaikan baik guru maupun orang tua itu anak yang mempunyai mnat
tinggi.138
b. Kemauan untuk mengerjakan tugas
Hal terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah kemauan anak sangat
diperlukan dalam proses pembelajaran dikarenakan jika siswa tidak mau
mengerjakan atau memperhatiakan pembelajaran secara online maka kegiatan
daring tidak akan berjalan dengan baik sehingga perlu adanya kemauan dari
dalam siswa.
Siswa kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung saat pembelajaran daring sangat
antusias dalam mengikuti pembelajaran daring mereka punya kemauan
mengerjakan tugasnya sendiri tanpa adanya paksaan dan mau mengumpulkan
tugas dengan baik, dan tepat waktu hal tersebut terjadi karena adanya dukungan
pendampingan dan motivasi dari orang tua kelas 1 MI Ihyauddin Ngayung.
Menurut pendapat Slametto dalam buku [ CITATION Win21 \l 1033 ]
minat peserta didik dipengaruhi dengan kemauan siswa dalam mengerjakan tugas
jika mereka mendapat kebanggaan dan kepuasan maka dia akan punya rasa
kemauan dalam mengerjakan tugas. Seperti yang dilakukan anak kelas 1 di MI
Ihyauddin Ngayung mreka menganggap bahwa kalau mereka mau mengerjakan
tugas akan mendapat nilai yang bagus dari gurunya.139
c. Mau mencatat materi pembelajaran
Seorang anak harus punya kemauan untuk mencatat materi atau tugasnya
mandiri meskipun dirumah perlunya mencatat ulang materi yang disampaikan
atau tugas yang di berikan dirumah secara individu bukan malah menyuruh orang
138
Ibid.49
139
Ibid.49

109
tua untuk mencatat tugas dan mater dari anak tersebut. Setelah melakukan
enelitian peneliti mampu menyimpulkan bahwa anak kelas 1 di MI Ihayuddin
Ngayung sudah sangat mandiri mereka mau mencatat dan menulis tugasnya
sendiri hanya saja jika ada kesulitan barulah mereka bertanya dan meminta
bantuan kepada orang tuanya
Menurut pendapat [ CITATION Win21 \l 1033 ] bahwa jika adanya
aktivitas yang merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian itu merupakan
timbulnya minat anak. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika anak mau mencatat
materinya sendiri itu tandanya anak kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung puna minat
belajar ang tinggi.140

E. Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar
Anak Kelas 1 Pembelajaran Daring Di MI Ihyauddin Ngayung
1. Faktor pendukung
Merupakan suatu hal yang sangat membantu keberhasilan suatu kegiatan berikut hal-
hal / factor pendukung dalam pelaksanaan peran orang tua terhadap minat belajar
anak anak kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung yaitu :
a. Antusias orang tua terhadap minat belajar anak
Selama daring pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan hp atau
berbasis teknologi jadi bagi orang tua yang semula tidak bisa menggunakan hp
atau masih gaptek semenjak daring belajar teknologi atau bisa dikatakan lebih
terbuka dengan teknologi hal tersebut didukung dengan adanya hasil wawancara
dengan ibu Fatimah orang tua dari Alif siswa kelas 1 di MI Ihyauddin Ngayung
beliau membeli hp dan meminta tetangganya supaya mau mengajarkan
bagaimanancara menggunakan hp hal itu diperlukan sekali dikarenakan apada
saat daring orang tua perlu mendampingi anak dalam mengerjakan tugas
Hal tersebut didukung dengan pendapat dari [ CITATION Ida20 \l 1033 ]
bahwa selama daring pentingnya kesadaran bahwa sangat penting akan literasi
ICT demi kelagsungan belajar daring, karena semakin meluap wabah Covid di
Negara ini.141
140
Ibid.48
141
Benny, Adaptasi Di Masa Pandemi.16

110
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pentingnya orang tua terbuka akan
ilmu teknologi dan peran orang tua di MI Ihyauddin Ngayung termasuk bisa
terbuka terhadap teknologi dan sangat mendukung dan berhasil dalam
meningkatkan minat belajar anak merekka dimasa daring.
b. Gaya mengajar orang tua terhadap minat belajar anak
Selain itu orang tua selama pembelajaran Daring harus selalu melakukan
pendampingan dan melakukan berbagai cara mengajar yang dapat menimbulkan
perasaan senang terhadap anak-anaknya seperti halnya yang dilakukan ibu izzah
melakukan system belajar sambil bermain bisa membuat anak menjadi merasa
senang saat proses pembelajaran hal tersebut dibuktikan dengan hasil wawancara
dengan ayya yang mengatakan bahwa dirinya senang dengan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dirumah bersama ibunya dia megatakan
pembelajaran yang dilakukan oleh ibunya membuat dirinya tidak bosan saat
daring berlangsung.
Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan [ CITATION Mia18 \l 1033 ]
anak lebih suka beradaptasi dan melakukan komunikasi dengan sarana bermain
dan mengetahui beberapa pengatahuan yang ada disekitar kita lewat belajar sambl
bermain 142
c. Pemberian reward/pujian
Faktor pendukung ketiga yaitu dengan pemberian reward/ hadiah dan
pujian seorang anak sangat membutuhkan pujian atau reward agar ada perasaan
senang sehingga timbul motivasi dalam dirinya punya rasa dan ketertarikan dalam
belajar. Memberi hadiah untuk anak bukan berniat untuk memanjakan melainkan
demi membangun motivasi pada diri anak dan bentuk hadiahnyajuga tidak terlalu
berlebihan.
Hal tersebut dilakukan oleh ibu endang dan orang tua lainnya di MI
Ihyauddin Ngayung dengan memberikan pujian da hadiah kepada anak mereka
bisa menimbulkan sikap antausias anak mereka dalam dalam belajar hal itu setara
dengan yang diucapkan oleh [ CITATION Rin06 \l 1033 ] bahwa orang tua

142
Zakariya, Jeli Membangun Karakter Anak. 82

111
sebagai penguasa diri pada anak jika anak melakukan hal yang baik maka anak
berhak mendapatkan sesuatu yang ia inginkan (hadiah).143

2. Factor Penghambat
Faktor penghambat merupakan sesuatu yang tidak lepas dari suatu kegiatan
ataupun program, namun dalam hal ini faktor penghambat pelaksanaan peran orang
tua dalam meningkatkan minat belajar anak kelas 1 pembelajaran daring di MI
Ihyauddin Ngayung setidaknya bisa ditanggulangi dan diatasi dengan baik. Faktor
tersebut, sebagai berikut :
a. Teknologi digital
Penghambat yang pertama adalah pesatnya perkembangan teknologi
seperti saat ini. Banyaknya tayangan televisi seperti film kartun yang menarik
perhatian anak saat dirumah sehingga orang tua harus mampu menarik perhatian
anak yang semula tertarik dengan film kartun mau dan tertarik mengerjakan tugas
saat pembelajaran daring.
Hal tersenut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
[ CITATION Fik14 \l 1033 ] bahwa kendala orang tua yang berasal dari luar
yaitu karena adanya pesatnya perkembangan teknologi yang semakin modern
seperti adanya TV yang berpa film kartun yang lebh menarik perhatian anak,
permainan play station dan adanya game online144

b. Pengaruh lingkungan sekitar


Pengaruh dari lingkungan sekitar adalah seperti gangguan dari teman
ataupun dari lingkungan sekitar yang lainya yang berupa ajakan bermain, ataupun
melihat anak tetangga yang sedaang bermain sehingga anak saat belajar tidak
focus dan terkesan terburu-buru karena ingin cepat selai belajar agar segera
bermain.
Hal diatas sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh [ CITATION
Fik14 \l 1033 ] bahwa kendala orang tua yang berasal dari luar yaitu karena
adanya pesatnya perkembangan teknologi yang semakin modern seperti adanya
143
Aziz, Jangan Biarkan Anak Kita Berbohong Dan Mencuri.8
144
Pandunisa, Peranan Orang Tua Dalam Menfasilitasi Minat Belajar Anak Usia Dini.5

112
TV yang berpa film kartun yang lebh menarik perhatian anak, permainan play
station dan adanya game online serta pengaruh lingkungan sekitarnya seperti
teman sebaya atau yang lainya.145

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil temuan peneliti yang sudah dilkukn maka penelti dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
1. Peran orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak kelas 1 pembelajaran daring
di MI Ihyauddin Ngayung melalui : (1) adanya bimbingan dari orang tua yang
meliputi : mengatasai permasalah pada anak, sebagai guru saat proses belajar,
mengingatkan ibadah, sholat dan berdo’a,mendampingi saat proes belajar. (2) adanya
motivasi dari orang tua meliputi : pemberian hadiah, pemberian sikap hangat pada

145
Pandunisa, Peranan Orang Tua Dalam Menfasilitasi Minat Belajar Anak Usia Dini.5

113
momen belajarmenghukum bila anak melakukan kesalahan, memuji bila melakukan
kebaikan. (3) adanya pemenuhan fasilitas dari orang tua meliputi : menyediakan
tempat belajar, menyediakan alat belajar,penuh kesabaran saat mengajar,
menyediakan HP dan jarngan internet. (4) adanya pemenuhan kebutuhan meliputi :
menjadi contoh tauladan yang baik bagi anak, mengerti kondisi suasana hati anak,
memastikan kondisi kesehatan anak, pemenuhan gizi anak berupa makanan sehat.
2. Minat belajar anak kelas 1 pembelajaran daring di MI Ihyauddin Ngayung dapat
dilihat melalui : (1) ketertarikan yang meliputi : antusias dalam belajar,tidak menunda
tugas dari guru, ketertarikan mengerjakan tugas. (2) perasaan senang yang meliputi :
merasa senang saat kegiatan belajar, tidak bosan saat belajar, belajar tanpa dipaksa.
(3) adanya kemauan meliputi : mau mendengarkan apa yang dsampaikan apa yang
disampaikan orang tua saat belajar, kemauan untuk mengerjakan tugas, mau mencatat
materi pembelajaran.
3. Peran orang tua terhadap minat belajar anak kelas 1 pembelejaran daring di MI
Ihyauddin Ngayung didukung dengan peran orang tua melalui : (1) Antusias Orang
tua terhadap mnat belajar anak, (2) gaya mengajar orang tua terhadap minat belajar
anak, (3) pemberian reward / pujian.
B. SARAN
1. Bagi orang tua
Diharapan bagi orang tua supaya tetap mendampingi, dan mendukung
kegiatan anak selama daring berlangsung supaya minat anak dalam belajar bisa
meningkat meskipun sekarang dalam masa daring, dan juga diharapkan orang tua bisa
memantau kesehatan anak supaya terhindar dari paparan covid-19
Diharapkan bagi orang tua dapat meningkatkan lagi peran orang tua
semaksimal mungkin agar dapat mendampingi membimbing dan mengarahkan anak
agar lebih semangat dalam belajar.

114
DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Pustaka Setia, 2012.


Alif. “Wawancara,” 2021.
Allaurena, Dhita. “Peranan Orang Tua Dalam Meningkatakan Perkembangan Minat Belajar
Anak Paud PKK Al-Husna.” Bimbingan Konseling Islam 2 (2020).
———. “Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan Perkembangan Minat Belajar Anak Paud
PKK Al Husnah.” Bimbingan Konseling Islam 2 (2020): 138.
Apriloka, Fitri. “Peran Orang Tua Mempersiapkan Anak Usia Dini Dalam Menghadapi
Perubahan di Era New Normal.” Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal 4 (2021).
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/japra/article/download/11293/pdf.
Ayya. “Wawancara,” 2021.
Aziz, Rini. Jangan Biarkan Anak Kita Berbohong Dan Mencuri. Solo: Tiga Serangkai, 2006.
Benny, Ida. Adaptasi Di Masa Pandemi. Bali: Nilacakra, 2020.
Celyn. “Wawancara,” 2021.
Dacholfany, Ihsan. pendidikan anak usia dini menurut konsep islam. Jakarta: Amzah, 2018.

115
Darmadi. Pengembangan Model Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa.
Yogyakarta: CV Budi Utama, 2017.
Dewi, Dian. Bali Vs Covid 19. Bali: Nilacakra, 2020.
Emilia, Deska. “Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Anak Di SD Negeri 64
Bengkulu Selatan Desa Suka Nanti Kecamatan Kedurang.” jurnal Skripsi (2019).
Fahrina, Apriliya. Peran Guru Dan Keberlangsungan Pembelajaran Dimasa Pandemi Covid-19.
Aceh: Syiah Kuala University Press, 2020.
Farihah. “Wawancara,” 2021.
Halim, Lilia. “The Role Of Parents In Cultivating Children’s Interest Towerds ScienceLearning
Nd Careers.” Of Social Sciences 39 (2018): 190–196.
Hana. “Wawancara,” 2021.
Ibu Endang. “Wawancara,” 2021.
Ibu Fatimah. “Wawancara,” 2021.
Ibu Herwati. “Wawancara,” 2021.
Ibu Izzah. “Wawancara,” 2021.
Ibu Nurul. “Wawancara,” 2021.
Ibu Widya. “Wawancara,” 2021.
Iskandar, robin. “Analisis Peran Orang Tua Terhadap Minat Belajar Di Sekolah Minggu Budha
Mandala Maitreya Pekanbaru.” Ilmu Agama Dan Pendidikan Agama Budha 2 (2020).
Kenzie. “Wawancara,” 2021.
Lestari, Elisa. “Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Anak Di MIS Ikhwanul
Muslimin Tembung Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Si Tuan Kabupaten Serdang.”
Skripsi (2018).
Lilawati, Agustien. “Peran Orang Tua Dalam Mendukung Kegiatan Pembelajaran Dirumah Pada
Masa Pandemi.” Jurnal Riset Pendidikan Anak Usia Dini 5, no. 1 (2020): 549–558.
Mastoah, Imas, dan Zulaela MS. “Kendala Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Belajar Pada
Masa Covid 19 Di Kota Serang.” As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5, no. 2
(2020): 121–128. http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/assibyan/article/view/3663.
Pohan, Albert. Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah. Purwodadi: CV
Sarnu Untung, 2020.
Priansa, Doni. Pengembangan Strategi & Model Pembelajaran Inovatif, Kreatif, Dan Prestatif
Dalam Memahami Peserta Didik. Bandung: CV Pustaka Setia, 2017.
Rachmad. Kewarganegaraan 2 Citizenship Utuk Sekolah Dasar Kelas 2. Grasindo, 2004.
Restu Oktavia. “Kurangnya Mutu Pendidikan” (n.d.): 3.

116
Safitri, Laila. “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Pada Pembelajaran
Online Di SD Negeri 5 Metro Pusat.” Skripsi (2020): 1.
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2018.
———. “Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.,” in
Metode Penelitian Ilmiah,. Alfabeta, CV, 2014.
Suprajitno. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2003.
Tristan. “Wawancara,” 2021.
Uno, Winda. Perkembangan Teknologi IPA Berbasis Multimedia Dalam Meningkatkan Minat
Belajar Siswa. Gorontalo: Cahaya Arsh, 2021.
Yulianti, Tri. “Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini.” Jurnal
Empowerment 4 (2014): 14.
Zakariya, Mia. Jeli Membangun Karakter Anak. Buana Ilmu Populer, 2018.
Zuliyah, Anifah. “Wawancara,” n.d.

117
118

Anda mungkin juga menyukai