SKRIPSI
NUR HASANAH
NIM. TP.161541
SKRIPSI
NUR HASANAH
NIM. TP.161541
Hal : NotaDinas
Lampiran :
Kepada
Di Jambi
Assalamu‟alaikum wr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skiripsi saudari;
Nama : NurHasanah
NIM : TP.161541
JudulSkripsi : Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Mengatasi
Bullying Melalui Penanaman Nilai Keislaman Di
Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi Provinsi Jambi
ii
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
NOTA DINAS
Tgl
Kode Dokumen No Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Halaman
Revisi
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari 1
Hal : NotaDinas
Lampiran :
Kepada
Di Jambi
Assalamu‟alaikum wr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skiripsi saudari;
Nama : Nur Hasanah
NIM : TP.161541
JudulSkripsi : Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Mengatasi
Bullying Melalui Penanaman Nilai Keislaman Di
Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi Provinsi Jambi
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Jurusan Pendidikan
Agama Islam sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu dalam dunia Pendidikan Agama Islam.Dengan ini kami mengharapkan agar
skiripsi/tugas akhir saudari tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Nur Hasanah
TP.161541
iv
PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa syukur yang besar kepada Allah SWT. Skripsi ini
saya persembahkan kepada yang terhormat:
1. Ayahanda Syakirun yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir ini dan memberikan dukungan moril
2. Ibunda Halimah yang telah memberikan cinta, kasih dan sayangnya
sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir dengan penuh
perjuangan.
3. Kakak tercinta M. Yasin, Muslimin, Misnandi, Siti Aminah yang selalu
memberi arahan dalam penulisan skripsi ini.
4. Adik tercinta Annisa Rahmatika yang selalu memberi semangat dalam
penulisan ini.
5. Keluarga besar penulis yang telah mendoakan, memberi motivasi dan
semangat kepada penulis
Terima kasih kepada semuanya yang mungkin tidak bisa saya sebutkan,
dengan dukungan kalian semua akhirnya saya bisa menyelesaikan kuliah S1 di
UIN STS Jambi.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga
skripsi ini dapat dirampungkan. Sholawat dan salam atas Nabi SAW pembawa
risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Tarbiyah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang telah memberikan
motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Prof. Dr. H. Suaidi Asyari, MA., Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
2. Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M.EI, Dr. As‟ad, M.Pd, Dr. Bahrul Ulum, Selaku
Warek I, II, III UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd, Selaku Dekan Fakutas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Dr. Risnita, M.Pd., Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I, dan Dr.Yusria, S.Ag, M.Ag,
Selaku Wadek I, II, III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
5. Mukhlis, M.Pd.I dan Habib Muhammad, M.Ag. I, Selaku Kaprodi dan
Sekprodi.
6. Dr. H. Hidayat, M.Pd Selaku dosen Pembimbing I dan Ridwan,S.Psi,
M. Psikologi Selaku dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan
mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
7. Bapak dan ibuk dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya Dosen
Jurusan Pendidikan Agama Islam atas ilmu dan didikan yang telah bapak ibuk
berikan.
vi
8. Kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Seberang Kota Jambi
beserta jajarannya.
9. Sahabat-Sahabat Mahasiswa PAI E yang telah menjadi patner diskusi dalam
penyusunan skripsi ini.
10. Orang tua dan Keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga
menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat yang memberikan penulis motivasi dan dukungan hingga
akhir sampai skripsi ini selesai.
Nur Hasanah
NIM. TP.161541
vii
MOTTO
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
xi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 59
B. Saran .................................................................................................... 60
C. Penutup ................................................................................................ 61
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1Jadwal penelitian ............................................................................... 33
Tabel 4.1 Pembagian jam mata pelajaran ......................................................... 39
Tabel 4.2 Struktur sekolah ................................................................................ 40
Tabel 4.3 Keadaan guru .................................................................................... 42
Tabel 4.4 Keadaan siswa .................................................................................. 43
Tabel 4.5 Keadaan sarana prasarana ................................................................. 45
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lingkungan pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses
pendidikan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang
dijadikan tempat untuk melaksanakan semua proses pembelajaran secara
optimal dan bermutu untuk melahirkan siswa yang berkualitas.
Pembelajaran disekolah bertujuan untuk membantu siswa agar dapat
belajar dengan baik dengan diarahkan para pendidik yang ada disekolah.
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-
kanak dan masa dewasa, dimana pada masa ini remaja memiliki
kematangan emosi, sosial, fisik, dan psikis. Remaja juga merupakan
tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan.
Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase
dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan
mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik
yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan,
agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut.
Kondisi psikis remaja pada masa ini masih sangat labil. Biasanya
mereka selalu ingin tahu dan dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau
diketahuinya dari lingkungan sekitarnya, mulai dari lingkungan keluarga,
sekolah, teman sepermainan dan di masyarakat. Semua pengetahuan dan
pengalaman yang baru diketahuinya baik yang bersifat positif maupun
negatif akan diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan
kepribadian masing-masing.
Remaja dituntut untuk menentukan dan membedakan yang terbaik dan
yang buruk dalam kehidupannya. Disinilah peran lingkungan sekitar
sangat diperlukan untuk membentuk kepribadian setiap remaja. Lemahnya
kondisi tersebut membuat seseorang akan berdampak pada terjadinya
masalah di kalangan remaja, misalnya bullying yang sekarang kembali
mencuat di media. Kekerasan di sekolah ibarat fenomena gunung es yang
1
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
2
Akan tetapi dari semua prinsip dan tujuan di atas sangat bertentangan
dengan realita yang terjadi di sana, ditemukan bahwasanya di Madrasah
Tsanawiyah Nurul Iman ini masih banyak siswa-siswi yang melakukan
aksi perilaku bullying, terutama bullying secara verbal. Hal tersebut
didasarkan pada temuan kami yang melihat banyaknya perilaku siswa
yang menghina satu sama lain, mengejek, memaki, memberi julukan jelek,
serta berkata kotor. Hal ini tidak hanya dilakukan sehari atau dua hari
melainkan dilakukan setiap hari baik untuk pelajar laki-laki maupun
pelajar perempuan. Dari observasi itu, siswa yang melakukan perilaku
bullying secara verbal ini cenderung lebih banyak terjadi di kelas VIII dan
penulis memfokuskan di kelas VIII yang terdiri dari 26 siswa. Hal ini
didasari karena penulis sering sekali melihat adanya perilaku bullying
secara verbal di antara mereka. (Observasi 01 November 2019)
Melihat hal tersebut diperlukannnya strategi guru dalam mencegah
permasalahan bullying, terlebih guru Agama yaitu guru Akidah Akhlak,
sebab guru akidah akhlak memegang peranan penting dalam
menyempurnakan akhlak serta moral dan menjauhkan anak-anak ke dalam
perilaku yang tidak terpuji. Guru akidah akhlak yang ada di Madrasah
Tsanawiyah Nurul Iman dengan strategi dari para guru akidah tersebut
diharapkan akan menjadi tolak ukur perkembangan perilaku siswa di masa
yang akan datang. Sehingga dari hal tersebut penulis berniat untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Strategi Guru Akidah Akhlak
Dalam Mengatasi Bullying Melalui Penanaman Nilai Keislaman Di
5
2. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Secara Teoritis
1. Menambahkan pengetahuan dalam mengatasi perilaku
bullying disekolah.
2. Sebagai rujukan dan referensi bagi pihak guru dalam
mengambil langkah mencegah permasalahan bullying pada
siswa yang ia didik.
b. Secara Praktis
1. Bagi lembaga pendidikan diharapkan menjadi bahan
pedoman bagi para guru dalam mengembangkan
kemampuan sebagai guru yang profesional.
2. Bagi pribadi penulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifudin Jambi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Strategi
Pengertian strategi dari segi bahasa diartikan sebagai suatu siasat, kiat,
taktik, trik, atau cara dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. (Ikbal, 2013 : 242) Istilah strategi mula-mula dipakai di kalangan
militer dan diartikan sebagai seni dalam merancang (Operasi) peperangan,
terutama yang erat kaitannya dengan gerakan pasukan dan navigasi ke dalam
polisi perang yang dipandang paling menguntungkan untuk memperoleh
kemenangan. Penetapan strategi tersebut harus didahului oleh analisis
kekuatan musuh yang meliputi jumlah personal, kekuatan senjata, kondisi
lapangan, posisi musuh, dan sebagainya. Dalam perwujudannya, strategi
tersebut akan dikembangkan dan dijabarkan lebih lanjut menjadi tindakan-
tindakan nyata dalam medan pertempuran.
Istilah strategi dewasa ini banyak dipakai oleh bidang-bidang ilmu
lainnya, termasuk juga dalam dunia pendidikan. Secara umum strategi
mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak
untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Kemudian jika dihubungkan
dengan kegiatan belajar mengajar, maka strategi dalam artian khusus bisa
diartikan sebagai pola umum kegiatan yang dilakukan guru-murid dalam
suatu perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
telah digariskan.
Pemilihan strategi haruslah dipilih strategi yang tepat, pengajaran yang
diberikan kepada anak didik tidak bersifat paksaan bahkan perilaku
pemimpin kadang tidak perlu dilakukan. Sebagai gantinya, para pendidik
harus bersikap ngemong atau among. Para guru seharusnya tidak
mengajarkan pengetahuan mengenai dunia secara dogmatic. Sebaliknya
mereka hanya berada di belakang anak didik sambil memberi dorongan
untuk maju, secara khusus mengarahkan ke jalan yang benar, dan mengawasi
jika anak didik menghadapi bahaya atau rintangan. Anak didik harus
7
8
d. Peran Guru
1. Guru Sebagai Pengajar
Guru bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah
(kelas). Ia menyampaikan pelajaran agar murid memahami
dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan itu.
Selain dari itu ia juga berusaha agar terjadi perubahan sikap,
keterampilan, kebiasaan, hubungan sosial, apresiasi, dan
sebagainya melalui pengajaran yang diberikannya.
2. Guru Sebagai Pembimbing
Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada murid agar
mereka mampu menemukan masalahnya sendiri, memecahkan
masalahnya sendiri, mengenal dirinya sendiri, dan menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Murid-murid membutuhkan bantuan
guru dalam hal mengatasi kesulitan-kesulitan pribadi, kesulitan
pendidikan, kesulitan memilih pekerjaan, kesulitan dalam
hubungan sosial, dan interpersonal.Karena itu setiap guru perlu
memahami dengan baik tentang teknik bimbingan kelompok,
penyuluhan individual, teknik mengumpulan keterangan, teknik
evaluasi, statistik penelitian, psikologi keperibadian, dan
psikologi belajar.
3. Guru Sebagai Pemimpin
Sekolah dan kelas adalah suatu organisasi, di mana murid
adalah sebagai pemimpinnya. Guru berkewajiban mengadakan
superviseatas kegiatan belajar murid, membuat rencana
pengajaran bagi kelasnya, mengadakan manajemen belajar
sebaik-baiknya, melakukan manajemen kelas, mengatur disiplin
kelas secara demokratis. Dengan kegiatan manajemen ini guru
ingin menciptakan lingkungan belajar yang serasi,
menyenangkan, dan merangsang dorongan belajar para anggota
kelas.
13
1. Bullying Fisik
Penindasan fisik merupakan jenis bullying yang paling
tampak dan paling dapat diidentifikasi di antara bentuk-bentuk
penindasan lainnya, namun kejadian penindasan fisik terhitung
kurang dari sepertiga insiden penindasan yang dilaporkan oleh
siswa.
Jenis penindasan secara fisik di antaranya adalah memukul,
mencekik, menyikut, meninju, menendang, menggigit, memiting,
mencakar, serta meludahi anak yang ditindas hingga ke posisi
yang menyakitkan, serta merusak dan menghancurkan pakaian
serta barang-barang milik anak yang tertindas. Semakin kuat dan
semakin dewasa sang penindas, semakin berbahaya jenis
serangan ini, bahkan walaupun tidak dimaksudkan untuk
mencederai secara serius.
2. Bullying Verbal
Kekerasan verbal adalah bentuk penindasan yang paling
umum digunakan, baik oleh anak perempuan maupun anak laki-
laki. Kekerasan verbal mudah dilakukan dan dapat dibisikkan di
hadapan orang dewasa serta teman sebaya, tanpa terdeteksi.
Penindasan verbal dapat diteriakan di taman bermain bercampur
dengan hingar binger yang terdengar oleh pengawas, diabaikan
karena hanya dianggap sebagai dialog yang bodoh dan tidak
simpatik di antara teman sebaya.
Penindasan verbal dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah,
kritik kejam, penghinaan, dan pernyataan-pernyataan bernuansa
ajakan seksual atau pelecehan seksual. Selain itu, penindasan
verbal dapat berupa perampasan uang jajan atau barang-barang,
telepon yang kasar, e-mail yang mengintimidasi, surat-surat
kaleng yang berisi ancaman kekerasan, tuduhan-tuduhan yang
tidak benar, kasak-kusuk yang keji, serta gosip.
17
3. Bullying Relasional
Jenis ini paling sulit dideteksi dari luar. Penindasan relasional
adalah pelemahan harga diri si korban penindasan secara
sistematis melalui pengabaian, pengucilan, pengecualian, atau
penghindaran. Penghindaran, suatu tindakan penyingkiran, adalah
alat penindasan yang terkuat. Anak yang digunjingkan mungkin
akan tidak terdengar gosip itu, namun tetap akan mengalami
efeknya. Penindasan relasional dapat digunakan untuk
mengasingkan atau menolak seorang teman atau secara sengaja
ditujukan untuk merusak persahabatan. Perilaku ini dapat
mencakup sikap-sikap tersembunyi seperti pandangan yang
agresif, lirikan mata, helaan nafas, bahu yang bergidik, cibiran,
tawa mengejek, dan bahasa tubuh yang kasar.
4. Cyber Bullying
Ini adalah bentuk bullying yang terbaru karena semakin
berkembangnya teknologi, internet dan media sosial. Pada intinya
adalah korban terus menerus mendapatkan pesan negatif dari
pelaku bullying baik dari sms, pesan di internet dan media sosial
lainnya. Bentuknya berupa:
5. Faktor Media
Paparan aksi dan tingkah laku kekerasan yang sering
ditayangkan oleh televisi dan media elektronik akan
mempengaruhi tingkah laku kekerasan anak-anak dan remaja.
(Husmiati dan Fahrudin, 2012 : 3)
6. Nilai Keislaman
B. Study Relevan
Penelitian yang relevan digunakan sebagai perbandingan untuk
menghindari manipulasi terhadap sebuah karya ilmiah dan menguatkan
bahwa penelitian yang penulis lakukan benar-benar belum pernah diteliti
seseorang lain. Peneliti terdahulu yang relevan pernah dilakukan diantaranya
adalah sebagi berikut:
1. Siswati dan Costrie Ganes Widayanti. Fakultas Psikologi Universitas
Dipenogoro Semarang pada tahun 2009 dengan judul: Fenomena bullying
disekolah Dasar Negeri di Semarang : sebuah Studi Deskripstif,
berdasarkan hasil siswati dan costrie ganes widiyanti tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan dan pemahaman pihak sekolah mengenai
bullying masih relatifterbatas, terutama mengenai bentuk bentuk bullying.
Guru memegang peran yang sangat penting dalam memberikan kesadaran
tentang bullying dan mengembangkan suatu kebijakan yang tegas dan
konsisten terhadap perilaku ini serta meningkatkan keterampilan dan
dukungan baik terhadap pelaku maupun korban bullying sehingga akan
tercapai lingkungan yang aman bagi para siswa.
2. Nissa Ardila, dari Departemen Krimonolgi Fisip Universitas Indonesia
pada tahun 2009 dengan judul: Pengaruh Kontrol Sosial Terhadap
Perilaku Bullying Pelajar di Sekolah Menengah Pertama. Berdasarkan
dari hasil penelitian Nissa Ardila, dapat disimpulkan bahwa dari hasil uji
korelasi dan regresi pada penelitian ini menunjukkan hubungan yang kuat,
signifikan, positif, dan berpengaruh antara variable control sosial variable
perilaku bullying.
3. Rina Mulyani, dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2013 dengan judul:
Pendekatan Konseling Spritual untuk mengatasi bullying (kekerasan)
Siswa di SMAN 1 Depok Sleman Yogyakarta. Berdasrkan hasil
penelitian Rina Mulyani, penanganan BK terhadap kasus kekerasan
dengan menggunakan pendekatan konseling spiritual terwujud dalam
24
25
26
1. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan Di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman
Ulu Gedong Kota Seberang Provinsi Jambi, karena ada sebagian murid
yang menjadi korban dari bullying tersebut, seperti secara verbal atau
menyakiti fisik korban secara langsung.
2. Subjek Penelitian
Atas berbagai pertimbangan sebagaimana dikemukakan di atas maka
yang akan dijadikan sebagai informan (Subjek penelitian) ini adalah:
masukkan sabjek
a. Guru Akidah Akhlak Di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Ulu
Gedong Kota Seberang Provinsi Jambi.
b. Kepala Sekolah Di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Ulu Gedong
Kota Seberang Provinsi Jambi.
c. Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Ulu Gedong Kota
Seberang Provinsi Jambi.
Menggunakan cara purposive sampling, Sebagai subjek utama (Key
Informan) siswa yang menjadi korban bullying. Adapun sebagai sumber
informasi untuk memperoleh data tentang realita permasalahan bullying
pada siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Ulu Gedong
Kota Seberang Provinsi Jambi.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
langsung dari sumber utama melalui observasi dan wawancara di
lapangan. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bacaan
literatur-literatur serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan
penelitian ini, dengan kata lain data sekunder dapat diperoleh dari sumber
kedua berupa dokumentasi serta peristiwa yang bersifat lisan atau tulisan.
27
Data sekunder ini digunakan sebagai data pelengkap atau data pendukung
dari data primer.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti
kepada sumbernya, tanpa adanya perantara. (Mukhtar, 2010 : 86)
Yakni data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dan
pengamatan (Observasi) Kontribus Guru Akidah Akhlak Dalam
Mengatasi Perilaku Bullying Melalui Penanaman Nilai-Nilai
Keislaman Serta Hambatan Dan Solusi Dalam Mengatasi Perilaku
Bullying Di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Ulu Gedong.
b. Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari dokumentasi (profil
sekolah dan struktur organisasi) atau publikasi lainnya. (Mukhtar,
2010 : 90) Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui
dokumentasi yang meliputi
1. Profil Sekolah
2. Jumlah siswa yang menjadi korban bullying
2. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek
darimana data diperoleh. (Arikunto, dkk, 2002, hal. 207) Sedangkan
menurut Suharsimi Arikunto, yang dimaksud dengan sumber data adalah
subyek darimana data-data diperoleh. (Arikunto, dkk, 2002, : 106) Sumber
data yaitu berbentuk perkataan maupun tindakan, yang didapat melalui
wawancara. Sumber data peristiwa (situasi) yang didapat melalui
observasi. Dan sumber data dari dokumen didapat dari instansi terkait.
“menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah
kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain. (Satori, 2009 :105).
Sumber data di sini merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh
yaitu :
28
3. Metode Dokumentasi
Metode Dokumentasi adalah suatu cara mencari data terhadap hal-
hal seluk beluk penelitian baik berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, prasasti, majalah, agenda dan lain sebagainya. (Sugiyono, 2012 :
138) Data tersebut antara lain :
a. Historis dan geografis
b. Data Siswa yang menjadi korban bullying.
c. Jumlah Siswa di Madrasah Nurul Iman
d. Jumlah tenaga pengajar di Madrasah Nurul Iman
e. Jumlah siswa di Madrasah Nurul Iman.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini yang akan di analisis adalah melalui pendekatan
kualitatif dengan menggunakan cara deduktif. Deduktif adalah suatu proses
berfikir dengan mengemukakan permasalahan yang bersifat umum kemudian
dibahas kepada permasalahan yang bersifat khusus. Analisis data meliputi :
1. Reduksi Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari dari berbagai sumber yaitu dari wawancara, observasi, dan
dokumentasi.(Satori, 2009 : 219) Setelah dibaca, dipelajari, maka langkah
selanjutnya adalah reduksi data.
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data-data kasar
yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Reduksi data
dilakukan selama penelitian berlangsung.
2. Penyajian data
Setelah melalui reduksi data langkah selanjutnya dalam analisa data
adalah penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan
peneliti melalukan penarikan kesimpulan.
3. Verifikasi / penarikan kesimpulan
Setelah data terkumpul direduksi yang selanjutnya disajikan. Maka
langkah terakhir dalam penganalisa data adalah menarik kesimpulan atau
31
G. Jadwal Penelitian
Agar penelitian ini terarah dari segi waktu dan kegiatan untuk itu penulis
membuat jadwal penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
Tahun 2019-2020
No Kegiatan Okt Januari Feb Maret November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 18 10
1 Bimbingan x
Proposal
2 Seminar x
Proposal
3 Izin X
Mengadakan
Riset
4 Riset x
5 Bimbingan x
skripsi
6 Sidang x X
Munaqosah
7 Perbaikan
skripsi
8 Bimbingan X
Skripsi
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. TEMUAN UMUM
1. Historis Madrasah
Madrasah Nurul Iman didirikan oleh perukunan Tsamaratul Insan.
Organisasi sosial keagamaan yang berkedudukan di kampung Ulu
Gedong Seberang Kota Jambi disyahkan berdasarkan surat keputusan
Residen Negeri Jambi, No : 1636, tanggal 10 September 1915 yang
bertepatan dengan taggal 1 Dzulhijjah 1333 H. Madrasah Nurul Iman
telah berperan dan berkontribusi dalam mencerdaskan umat, menanamkan
dan meningkatkan keimanan serta tokoh agama yang handaldan
bermanfaat bagi masyarakat sebagai Madrasah Tertua di Provinsi Jambi.
Pengurus Tsamaratul Insan terdiri dari ulama seberang Kota Jambi,
tepatnya ulama dari pecinan, dengan diketahui oleh guru H. Abdul
Shamad bin H. Ibrahim. Para anggota pengurus adalah:
a. K. H Ibrahim bin H. ABDULMajid
b. K. H Ahmad bin Abdul Syukur
c. K. H Usman bin H. Ali
d. K. H Muhammad Soleh bin Kemas H. MuhammadYasin
e. K. H Sayid Alwi bin MuhammadShihab
Guru H. Abdul Shamad bin H. Ibrahim adalah figur pemimpin
berpengaruh diantara ulama Seberang Kota Jambi, karena selain beliau
ulama, beliau juga sebagai HoofdPenghoeloetuo yang berperan sebagai
komunikator antara masyarakat seberang bersedia bekerja samadengan
perukunan Tsamaratul Insan karena organisasi ini bukan organisasi politik.
Struktur organisasi Madrasah Nurul Iman Kota Jambi menurut Salafiyah
pada awalnya tersusun dengan struktur sebagai berikut:
34
35
Frofilmadrasah
3. Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Ulu Gedong Kota
Jambi
Dalam hal pencapaian suatu tujuan dalam sembuah lembaga
pendidikan diperlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat
mewujudkannya, secara umum biasa dikatakan bahwa Visi dan Misi.
Secara sederhana, pengertian visi adalah mimpi yang hendak dicapai oleh
seorang atau sebuah lembaga, ketika seseorang membaca visi suatu
lembaga, maka yang terbayang di benak nya adalah hasil yang di inginkan
lembaga tersebut dengan menggunakan segenap sumber daya yang
dimilikinya
Visi sekolah adalah harapan atau cita-cita yang hendak diwujudkan
oleh seluruh warga sekolah.Visi sekolah berfungsi sebagai harapan
bersama seluruh warga sekolah sekaligus seluruh pihak terkait di masa
mendatang. Visi sekolah yang baik akan bisa menginspirasi, memotivasi
sekaligus memberikan kekuatan bagi seluruh unsur sekolah dan stake
holder.
Visi :
Misi :
Tujuan:
4. Kurikulum Sekolah
Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu Carier yang artinya
pelari dan Curare yang berarti tempat berpacu. Kurikulum adalah
seperangkat perencanaan pengajaran yang sistematik yang berisi
pernyataan tujuan, organisasi konten, organisasi pengalaman belajar,
program pelayanan, pola belajar mengajar, dan program evaluasi agar
pebelajar dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dan
perubahan tingkah laku.
Tabel. 4.1 Pembagian Jam Mata Pelajaran
Jumlah
Keterangan
NO Mata Pelajaran Jam
1 Al-qur‟an hadits 12 -
2 Fiqih 12 -
3 Ski 12 -
4 Bahasa Arab 12 -
5 Aqidah Ahlak 12 -
6 Pelajaran Pondok 86 -
7 PKn 12 -
8 Bahasa Indonesia 12 -
9 Matematika 12 -
10 IPA 12 -
11 IPS 12 -
12 Kesenian / Seni 12 -
Budaya
40
13 Bahasa Inggris 12 -
14 Penjaskes 12 -
15 Keterampilan 12 -
16 PLH / TIK 12 -
17 Silat 6 -
JUMLAH 284
Pengurus
2009 / 2010 9 9 1 16 1 12 1 37 3
2010 / 2011 11 11 1 19 1 16 1 45 3
2011 / 2012 12 12 1 24 2 14 1 50 4
2012 / 2013 68 51 2 20 1 28 2 99 5
26 / 16 22 / 24 10 / 11 58 / 51
2013 / 2014 57 2 2 1 5
42 46 21 109
29 / 20 31 / 14 24 / 24 84 /58
2014/2015 70 2 2 2 6
49 45 48 142
42/18 30/21 32/13 104/52
2015/2016 85 3 2 2 7
60 51 45 156
32/20 42/18 20/20 94/58
2016/2017 52 2 3 2 7
52 60 40 152
26/24 24/23 36/19 86/66
2017/2018 90 2 2 3 7
50 46 55 152
42/24 30/23 28/25 100/72
2018/2019 105 3 2 2 7
66 53 53 172
51/45 42/23 33/21 126/89
2019/2020 188 4 3 2 9
96 65 54 215
44
B. TEMUAN KHUSUS
menganggap bahwa korban orang lemah dan penakut dan sangat mudah
untuk dibully. Ketika siswa yang pendiam atau tidak bisa bergaul sudah
menjadi korban, maka dia akan menghindar dari teman-teman lainnya,
Bullying dalam pergaulan pelajar sangat sering terjadi. Pembulian ini
terjadi baik di dalam kelas, lingkungan sekolah, maupun di luar sekolah.
Hal ini sangat tidak baik bagi prestasi dan kehidupan pelajar ini. Apalagi
bila hal tersebut terjadi di kalangan anak usia remaja.
Dampak yang diakibatkan oleh tindakan ini pun sangat luas
cakupannya. Remaja yang menjadi korban bullying lebih berisiko
mengalami berbagai masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental.
Adapun masalah yang lebih mungkin diderita anak-anak yang menjadi
korban bullying antara lain munculnya berbagai masalah mental seperti
depresi, kegelisahan dan masalah tidur yang mungkin akan terbawa hingga
dewasa, keluhan kesehatan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut dan
ketegangan otot, rasa tidak aman saat berada di lingkungan sekolah, dan
penurunan semangat belajar dan prestasi akademis.
a. Bullying Verbal
Seringkali siswa yang lemah menjadi korban perilaku bullying di
sekolah atau dimadrasah, Kekerasan verbal adalah bentuk penindasan
yang paling umum digunakan, baik oleh anak perempuan maupun anak
laki-laki. Kekerasan verbal mudah dilakukan dan dapat dibisikkan
dihadapan orang dewasa serta teman sebaya, tanpa terdeteksi.
Wawancara dengan bapak Ahmad Rosyidi beliau adalah guru
Akidah Akhlak, beliau memaparkan sebagai berikut:
„‟Bentuk perilaku bullying yang sering terjadi disekolah adalah
memberi gelaran atau julukan baru kepada korban bullying
tersebut, ada yang memanggil siswa dengan nama orang tuanya
dan ada nama mereka di plesetkan oleh teman sabayanya, dari
julukan nama tersebut korban bullying bisa minder apalagi kalau
dipanggil dengan nama orang tuanya.‟‟ ( Wawancara, 15 Juli
2020)
49
dalam perilaku yang tidak terpuji. Guru akidah akhlak yang ada di
Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman dengan strategi dari para guru
akidah tersebut diharapkan akan menjadi tolak ukur perkembangan
perilaku siswa di masa yang akan datang.
b. Memberi Hukuman
Memberikan hukuman adalah salah satu cara yang dilakukan oleh
guru dalam mengatasi perilaku bullying. bentuk hukuman yang
diberikan disesuaikan perilaku bullying yang dilakukan. Hukuman atau
sanksi sebagai upaya peningkatan kedisiplinan diri, motivasi belajar
dan memperbaiki perilaku penyimpangan. Memberikan sanksi tidak
sebatas pada menjatuhkan hukuman kepada siswa karena satu
kesalahan, perlawanan atau pelanggaran, melaikan juga untuk
mendisiplinkan siswa. Hukuman juga diberikan juga bertujuan agar
pelaku perilaku bullying merasa jera sehingga tidak mengulangi
perbuatan bullying secara terus menerus.
Wawancara dengan kepala sekolah Madrasah Nurul Iman beliau
mengatakan :
„‟Memberi sanksi yang tegas kepada pelaku bullying agar siswa
yang membully teman sebaya atau teman kelas merasa jera
terhadap perilakunya sendiri. Hukuman tersebut tergantung berat
atau ringan kasus siswa, jika ada siswa yang membully temannya
sampai cidera atau luka parah, maka dipanggil orangtuanya dan
bisa-bisa sampai di keluarkan dari sekolah, karena takut
membahayakan siswa yang lainnya, tapi disini Alhamdulillah
tidak ada yang seperti itu‟‟ (Wawancara, 14 Juli 2020)
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan pada sub-bab yang terdahulu, maka
sampailah penulis pada tahap akhir untuk mempermudah pembaca
memahami bacaan dengan jelas tentang pembahasan yang tertera dalam
skripsi ini maka dapat diambil kesimpulannya sebagai berikut:
1. Bentuk-bentuk perilaku bullying yang terjadi di Madrasah Tsanawiyah
Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi Provinsi Jambi
diantaranya : bullying secara verbal yang sering dilakukan oleh siswa
Nurul Iman yaitu memberi gelar baru kepada temannya, memanggil
dengan sebutan nama ayah si korban, bullying secara Fisik berupa
mendorong, mencubit pipi korban, menyembunyikan tas, sepatu dan
peralatan sekolah korban, perilaku bullying seperti ini jarang diketahui
oleh guru karena murid tidak mau mengadu dan sering terjadi ketika
jam istirahat mereka keluar kelas mencari jajan dan pergi kekantin
pada saat itulah si pelaku bullying melakukan aksinya.
2. Strategi guru Akidah Akhlak dalam mencegah perilaku bullying pada
siswa di Madrasah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi, ada
beberapa hal yang dilakukan guru akidah akhlak atau guru-guru
lainnya untuk mencegah perilaku bullying, seperti, memberikan
pendidikan agama kepada siswa, menghimbau siswa untuk tidak
melakukan perilaku bullying dan memberi hukuman kepada pelaku
bullying, hukuman tersebut sesuai dengan tindakan dan kesalahan
pelaku meningkatkan jalinan kerjasama dengan guru yang lain dan
siswa.
3. Solusi Guru Akidah Akhlak Dalam Mengatasi Masalah Bullying Pada
siswa di Madrasah Nurul Iman Ulu Gedong Seberang Kota Jambi
Provinsi Jambi. Guru Akidah Akhlak dan guru-guru lainnya selalu
mencari solusi untuk mengatasi perilaku bullying yang terjadi di
sekolah diantaranya : Peran keluarga dalam mencegah perilaku
bullying terhadap anaknya, karena untuk mencegah perilaku bullying
59
60
juga diperlukan peran orang tua, Peran kepala sekolah, Peran guru wali
kelas dalam memahami karakter siswanya, peran guru BK memberikan
layanan kepada siswa dan mencari akar permasalahan yang terjadi
penyebab dan korban perilaku bullying.
B. SARAN-SARAN
Sebelum mengakhiri tulisan ini penulis ingin menyampaikan beberapa
saran, semoga bermanfaat bagi Guru Akidah Akhlak dan guru-guru
lainnya, korban perilaku bullying dan pelaku bullying di Madrasah Nurul
Iman Ulu Gedong seberang kota jambi provinsi Jambi. Sebagai berikut :
1. Kepala sekolah, Guru akidah akhlak, guru BK dan guru bidang studi
lainya, untuk melakukan upaya maksimal dalam mencegah dan
mengatasi perilaku bullying, dengan memahami bahwa perilaku
bullying bukan hal sepele untuk tidak di perhatikan, dan berakibat fatal
pada korban jika secara terus menerus mendapatkan perilaku bullying
dari teman sebaya atau teman kelasnya. Meningkatkan kerjasama
antara guru dan siswa bisa menambah gagasan baru untuk mencegah
perilaku bullying.
2. Untuk perilaku bullying, jangan sekali-kali berbuat tidak baik seperti
membully teman, jangan membuat cacat nama baik sekolah dan nama
baik keluarga terutama orang tua dan jangan remehkan kekuatan orang
lemah dan suatu saat kita akan berada pada titik yang sama yaitu
lemah.
3. Kepada korban perilaku bullying, jangan terus-terusan mau dibully
oleh teman sebaya, jika kamu tidak salah apa salahnya untuk melawan
sebagai tanda membela diri. Jangan terlalu berdiam diri merenung dan
memikirkan nasib, bergaul dan bertemanlah sebanyak-banyaknya
dengan hal-hal Positif.
61
C. KATA PENUTUP
Dalam penulisan skiripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kesalahan yang penulis lakukan, baik dari segi penulisam maupun
pokok-pokok pembahasan penelitian, oleh karena itu sebagai manusia
biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kehilafan saya mohon maaf dan
menginginkan kritik dan masukan untuk mambangun penulis untuk
kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan skirpsi ini, dan semoga
penelitian ini memberikan manfaat untuk para pemaca, Aamin.
NUR HASANAH
NIM.TP.161541
DAFTAR PUSTAKA
Mahmudah, HI, 2016 ,Resume Mata Kuliah Filsafat Islam : IAIN Bengkulu
A. Wawancara
1. KepalaSekolah
a. Apa yang melatarbalakangi terjadinya bullying?
b. Kenapa Bullying bisa terjadi?
c. Faktor apa yang bisa menyebabkan bullying?
d. Bentuk bentuk perilaku bullying seperti apa yang dilakukan oleh
siswa?
e. Strategi apa yang anda lakukan cara mengatasi bullying tersebut?
f. Bagaimana cara mengatasi bullying?
2. Guru AkidahAkhlak
a. Apa yang menjadi penyebab terjadinya bullying?
b. Apakah siswa masih banyak melakukan tindakan bullying
disekolah?
c. Bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi bullying?
d. Apakah ada peraturan/tata tertib dari sekolah dalam mencegah
terjadinya bullying?
e. Peraturan/tata tertib seperti apa yang di gunakan disekolah tersebut
dalam mengatasi bullying?
f. Faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya bullying?
g. Strategi apa yang digunakan oleh guru akidah akhlak dalam
mengatasi tindakantersebut?
3. Siswa
a. Apakah kamu sering diejek atau dicemooh oleh temanmu saat
disekolah?
b. Siapa yang melakukan perlakuan tersebut laki-laki atau
perempuan?
c. Menurut kamu mengapa kamu sampai diejek atau dicemooh, oleh
temanmu?
d. Apakah kamu merasa bermasalah dengan situasi tersebut atau
merasa baik-baik saja?
e.Apakah kamu pernah menceritakan hal tersebut dengan orangtua?
f.Apakah ada yang pernah menolong ketika kamu dibully?
g.Bagaimana perasaan anda terhadap orang yang membully anda?
h.Bagaimana sikap anda menghadapi mereka?
i.Apakah anda pernah melapor ke orang tua ataupun yang
berwenang?
B. Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh sebuah data sebagai berikut:
a. Kondisi sekolah
b. Mengamati Tingkah laku siswa
c. Mengamati Interaksi siswa didalam kelas
d. Mengamati Akhlak siswa
e. Mengamati kondisi kelas
f. Mengamati aktifitas siswa didalam kelas
C. Dokumentasi
1. Sejarah historis berdirinya sekolah
2. Keadaan geografis sekolah
3. Struktur organisasi sekolah
4. Keadaan siswa
5. Keadaan guru
6. Keadaan sarana dan prasarana
KEMENTRIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Kode Dokumen No Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl Revisi Halaman
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-01 25-02-2013 R-0 - 1 dari1
Nama : Nurhasanah
Nim : TP.161541
Jurusan Prodi : Tarbiyah/PAI
Semester : VIII(Delapan)
Judul skripsi : Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Mengatasi
Bullying Melalui Penanaman Nilai Keislaman Di
Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Ulu Gedong
Seberang Kota Jambi Provinsi Jambi
No Tanda Tangan
Hari/Tanggal Materi Bimbingan
Pembimbing
30 Januari 2020 Penyerahan surat penunjukan
1 dosen pembimbing
2 15 Februari 2020 Bimbingan Proposal
No Tanda Tangan
Hari/Tanggal Materi Bimbingan
Pembimbing
30 Januari 2020 Penyerahan surat penunjukan
1 dosen pembimbing
2 15 Februari 2020 Bimbingan Proposal
1 VIII
A. RIZARD ALAMSYAH
2 VIII
ADITYA FIRMANSYAH
3 VIII
AHMAD ZUVI
4 VIII
ALIM AL- GHAZALI
5 VIII
6 ANDHIKA DESFRIYANSYAH
7 VIII
ANZIEL HUDA F
8 VIII
ARIF RISKI KUN DARMAWAN
9 VIII
ARIS AGUSTIAN
10 VIII
DAFA HIFRIZI
11 VIII
DEWA ANGGA
12 VIII
EBIN ARDIANTO S
13 VIII
JIMMY ALVADO
14 VIII
JULIAN SAPUTRA
15 VIII
M.ALFA BONANZA
16 VIII
M. ASRUL FAISAL
17 VIII
M. FAJAR NAJMI
18 VIII
M. FATUR RAHMAN
19 VIII
M. ILHAM
20 VIII
MAKHFUD HIDAYAT
21 VIII
MUHAMMAD SHADIQIN
22 VIII
MUHAMMAD ZIBRAN AZIM
23 VIII
REHAN AL FARABI
FOTO HASIL WAWANCARA
JenisKelamin : Perempuan
E-mail : Nurhasanah@gmail.com
Pendidikan Formal
Motto Hidup : Jangan pernah meremehkan hal yang sepele, sebab hal
yang sepele itulah yang akan berpengaruh dalam hidupmu.