Anda di halaman 1dari 101

KERJA SAMA ANTARA GURU DAN WALI MURID

DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN DARING DI


KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH AL HIDAYAH
TALANG BAKUNG

SKRIPSI

ENDANG ANGGAINI
NIM 204172644

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
KERJA SAMA ANTARA GURU DAN WALI MURID
DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN DARING DI
KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH AL HIDAYAH
TALANG BAKUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi syarat-syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.I)
Pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

ENDANG ANGGAINI
NIM 204172644

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36365
NOTA DINAS
Kode Kode Formulir Berlaku No Tgl Halaman
Dokumen Tgl Revisi Revisi
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05- R-0 - 1 dari1
01

Hal : Nota Dinas


Lampiran :-

Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi
Di Jambi

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:

Nama : Endang Anggaini


NIM : 204172644
Judul Skripsi : bentuk kerja sama antara guru dan wali murid dalam
menghadapi pembelajaran daring di kelas V madrasah
ibtidaiyah al hidayah talang bakung

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu dalam dunia pendidikan Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas dapat
segera dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, April 2021


Mengetahui
Pembimbing I

Drs. Ilyas Idris, M.Ag


NIP. 196507041993021002
KEMENTRIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)


SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36365
NOTA DINAS
Kode Kode Formulir Berlaku No Tgl Halaman
Dokumen Tgl Revisi Revisi
In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05- R-0 - 1 dari1
01

Hal : Nota Dinas


Lampiran :-

Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi
Di Jambi

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:

Nama : Endang Anggaini


NIM : 204172644
Judul Skripsi : bentuk kerja sama antara guru dan wali murid dalam
menghadapi pembelajaran daring di kelas V madrasah
ibtidaiyah al hidayah talang bakung

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu dalam dunia pendidikan Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas dapat
segera dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, April 2021


Mengetahui
Pembimbing II

Dr. Sri Yulia Sari M.Pd.I


NIP. 19780727 201412 2 004
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat : Jl. Jambi-Ma. Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363
PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul ”Kerjasama antara Guru dan Wali Murid dalam Menghadapi
Pembelajaran Daring di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah Talang Bakung” yang
diujiankan oleh Sidang Munaqasah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN STS Jambi pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 05 Mei 2021
Jam : 09.00-10.00 WIB
Tempat : Online (Aplikasi Zoom)
Nama : Endang Anggaini
NIM : 204172644
Judul : Kerjasama antara Guru dan Wali Murid dalam Menghadapi Pembelajaran Daring
di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah Talang Bakung

Telah diperbaiki sebagaimana hasil sidang di atas dan telah diterima sebagai bagian dari
persyaratan untuk persyaratan pengambilan ijazah pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS
Jambi.

TIM MUNAQASAH
Ketua Sidang

Dr. Mahluddin, M. Pd. I


Penguji I Penguji II

Dr .Saidah Ahmad, M. Pd Tabroni, M. Pd. I


NIP.197004031996031003 NIP. 196408051990032002

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Ilyas Idris, M.Ag Dr.Sri Yulia Sari, M. Pd.I


NIP.196507041993021002 NIP.19780727201412200
Sekretaris

Nisa Aulia, M.Pd.I

Jambi, Mei 2021


Fakultas Tarbiyah & Keguruan
Dekan

Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd


196707111992032004
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya


susun sebagai syarat unruk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddi
Jambi seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya


kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaedah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi


bukan hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam
bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jambi, 2021

Endang Anggaini
Nim 204172644

i
PERSEMBAHAN
‫الرحِيم‬
‫الر ْح َم ِن ه‬ ِ ‫ِب ْس ِم ه‬
‫َّللا ه‬
Skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orang tua ku yaitu
Ayahanda ku tercinta Abdul Wahab dan Ibunda ku Mistiah atas
curahan do’a, cinta, waktu dan kasih sayang serta materi yang selalu
mencukupi dalam pendidikan ku sehingga penulis bisa meraih cita-
cita.
Serta tak lupa ku ucapkan terimakasih kepada kakak ku
Kailani kakak ipar ku Aziza Adik ku Nuranisak yang selalu
mendo’akan serta memberiku semangat dalam menyelesaikan
perkuliahanku.
Semoga rahmat Allah yang ku terima ini menjadi matahari
yang selalu menerangi bumi di kala ia terbit begitupun dalam
kehidupan ku dan semoga selalu berguna bagi Agama dan bangsaku.
Aamiin Ya Robbal Alamin

ii
MOTTO

‫دَش ّللايدَش ۗاد َّن ٰ ٰدَش‬


‫دَش ّللايدَش يِ دْ ُْدَش‬ ٰ ٰ ‫اندَش ۖ يواتَّقىا‬ ‫يوتي يعا يونىادَش يعليًدَش البد ِّردَش يوالتَّق ٰى ۖيدَش يو يَلدَش تي يعا يونىادَش يعليً د‬
‫دَش اَلث دمدَش يوالعْ يو د‬
‫ال دعقيا ددَش‬
‫ب‬
Artinya : dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran dan bertakwalah kamu kepada Allah sesungguhnya Allah amat
berat siksa-Nya (QS. Al Maidah Ayat 2).

iii
ABSTRAK
Nama : Endang Anggaini
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : Kerjasama antara Guru dan Wali Murid


dalam Menghadapi Pembelajaran Daring
di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al
Hidayah Talang Bakung

Skripsi ini membahas tentang Kerja Sama Antara Guru dan


Wali Murid dalam Menghadapi Pembelajaran Daring di Kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah Talang Bakung. Peneliti akan
memfokuskan penelitian pada : 1). Proses kerjasama antara guru dan
wali murid dalam pembelajaran secara daring pada masa covid di
kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah. 2) kendala yang di hadapi
dalam proses pembelajaran secara daring pada masa covid di MI Al
Hidayah. 3) kerjasama yang dilakukan oleh guru dan wali murid
kelas V pada masa covid MI Al Hidayah. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian : kepala
madrasah, guru kelas V, wali murid, siswa kelas V, Teknik
pengumpulan data : observasi, wawancara, dokumentasi.

Hasil dari penelitian yang di lakukan peneliti adalah sebagai


berikut : 1). proses pembelajaran secara daring di madrasah
ibtidaiyah al hidayah ialah dengan cara membentuk sebuah
kerjasama antara guru dan wali murid dengan baik dalam
membimbing anak-anak didik dalam proses pembelajaran dimana
guru dan wali murid sudah dibeikan tugas masing-masing untuk
mendampingi anak-anak dalam proses pembelajaran. 2). Kendala
yang dihadapi oleh guru dan wali murid ada 2 faktor penyebabnya
yaitu factor internal dan factor eksternal dimana baik itu kendala
yang dirasakan oleh guru kesulitan dalam menyampaikan materi dan
kesulitan dalam mengatahui batas mana pemahaman siswa terhadap
materi yang di ajarkan dan juga kendala yang di hadapi wali murid
kesulitan mengajarkan anaknya di rumah dan sulit dalam
membagikan waktu antara mengawasi dalam belajar daring dengan
pekerjaan. 3). Kerjasama antara guru dan wali murid di lakukan
dengan berkomunikasi baik itu komunikasi resmi (Formal) mau pun
komunikasi yang tidak resmi (non formal) semua dilakukan agar
terjalinnya sebuah kerjasama yang baik dan tujuannya berhasil.

iv
Kata kunci : kerjasama, guru dan wali murid, pembelajaran daring

ABSTRACK

Name : Endang Anggaini

Study program : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education

Title : Cooperation between Teachers and Pupil


Guardians in the face Online Learning in
Class V Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah
Talang Bakung.

The thesis discussed the collaboration between teachers and


the parents in dealing with the online learning in V class , ibtidaiyah
al hidayah talang bakung. Rechearchers will focus the study on : 1).
The online form of study on covid 19 class V madrasah ibtidaiyah al
hidayah. 2). The obstacles faced in the covid learning process online
during the hidden. 3). The cooperation of teacher and guardian class
V during the covid madrasah ibtidaiyah al hidayah. The study used a
qualitative to the research subject of the head of the madrasah,
teacher of class V, guardian teacher, student class V. Tecnik data
collection : Observation, interviews, documentation.

The result of research conducted by researchers is as follows.


1). The Learning process online at madrasah Ibtidaiyah is by
forming a form the cooperation of teachers and paents have bin
given assignment to assist children in the learning process. 2). The
obstacles faced by teachers and guardians are varied, whether they
are perceived by teaachers as difficulty in delivering materials and
difficulty in determining the limits of students’ understanding of the
material they are teaching as well as the challenges their parents
have in teaching their children at home and difficulty in sharing the
time between supervising in online study 3). The cooperation
between teacher and parent is made through goog communication is
official communicast (formal) and non-formal communication is all
done to create a good co-operation and the goal is successful.

v
Keywords : cooperation, teacher and guardian, online learning

vi
KATA PENGANTAR

ِ ‫س ِم ه‬
‫َّللا ال هر ْح َم ِن ال هر ِحيم‬ ْ ‫ِب‬

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


yang telah melimphkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik serta teiring salam pada junjungan
besar Nabi Muhammad SAW. Adapun judul skripsi ini adalah Bentuk Kerja
Sama Antara Guru dan Wali Murid Dalam Menghadapi Pembelajaran
Daring di Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah Talang Bakung.

Adapun maksud dan tujuan penulisan ini adalah sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Madasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.

Tak lupa pula terimakasih yang sedalm-dalamnya penulis ucapkan


kepada yang terhormat :

1. Yth. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari. MA, Ph.D, Selaku Rektor UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Yth. Ibu Dr. Ropiqoh Ferawati, SE., M.EI., Bapak Dr. As’adi Isma,
M.Pd dan Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., M.A Selaku Wakil Rektor I,
II dan III UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Yth. Ibu Dr. Hj. Fadillah, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Yth. Ibu Ikhtiati, M.Pd.I dan Ibu Nasyaria Siregar, M.Pd Selaku Ketua
Dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
5. Yth. Bapak Drs. Ilyas Idris M.Ag dan Ibu Dr. Sri Yulia Sari M.Pd.I
selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktu
dan pikirannya membantu penulis meneyelesaikan skripsi ini.
6. Yth. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan banyak ilmunya
kepada penulis.

vii
7. Yth. Para karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin jambi.
8. Yth. Ibu Hj.Tenri Pada, S.Ag Selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Al
Hidayah Talang Bakung.
9. Yth. Majelis Guru, Karyawan dan Stap Tata Usaha serta Wali Murid
dan Siswa-siswi di Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah Talang Bakung.
10. Sahabat-sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan peneliti,
semangat dan motivasi dari kalian semua sangat membantu penulis
dalam menyelesaikan skrisi ini.
Semoga bantuan, dorongan serta bimbingan yang telah di berikan
kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi amal
baik serta di terima Allah SWT. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna dan masih


banyak kekeliruan baik isi maupun penulisannya. Oleh karena itu kepada
semua pihak di harapkan memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan
skripsi ini. Akhir penulis berharap karya yang sederhana ini semoga
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Aamiin.

Jambi 2021

Endang Anggaini
Nim 204172644

viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................
HALAMAN JUDUL .................................................................
NOTA DINAS .............................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................
PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. i
PERSEMBAHAN ....................................................................... ii
MOTTO ......................................................................................iii
KATA PENGANTAR ................................................................ iv
ABSTRAK .................................................................................. v
ABSTRACK................................................................................ vi
DAFTAR ISI ..............................................................................viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................. x
DAFTAR TABEL....................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................. 1
B. Focus Penelitian ......................................................... 6
C. Rumusan Masalah ...................................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................ 8


A. Kajian Teoritik ........................................................... 8
1. Kerja Sama ........................................................... 8
2. Guru ..................................................................... 11
3. Wali murid........................................................... 14
4. Pembelajaran Daring ........................................... 18
B. Studi Relevan ............................................................ 24

BAB III METODE PENELITIAN .......................................... 26


A. Pendekatan dan Metode Penelitian............................ 26
B. Setting dan Subjek Penelitian .................................... 26
C. Jenis dan Sumber Data .............................................. 27
1. Jenis Data ...................................................... 27
2. Sumber Data .................................................. 28
D. Teknik dan Pengumpulan Data ................................. 28
1. Observasi ............................................................. 28

ix
2. Wawancara .......................................................... 29
3. Dokumentasi........................................................ 30
E. Teknik Analisis Data ................................................. 33
1. Reduksi Data ....................................................... 33
2. Penyajian Data ..................................................... 34
3. Kesimpulan / verivikasi ....................................... 34
F. Teknik pemeriksaan Keabsahan Data ....................... 34
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ............................. 36
A. Temuan Umum .......................................................... 38
1. Sejarah Madrasah ................................................ 38
2. Profil Madrasah ................................................... 39
3. Stuktur Organisasi ............................................... 40
4. Visi dan Misi ....................................................... 42
5. Keaadaan Tenaga Pendidik ................................. 43
6. Keadaan Siswa .................................................... 45
7. Sarana dan Prasarana ........................................... 45
B. Temuan Khusus ......................................................... 52
1. Bentuk keja sama................................................. 52
2. Kendala yang di hadapi ....................................... 59
BAB V PENUTUP ..................................................................... 64
A. Kesimpulan ................................................................ 64
B. Saran .......................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................
LAMPIRAN .................................................................................

x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Sekolah Tampak Dari Depan ....................................
Gambar 4.2 Wawancara Guru Kelas V .........................................
Gambar 4.3 Wawancara Kepala Sekolah ......................................
Gambar 4.4 Percakapn wali kelas dan wali murid ........................
Gambar 4.4 Wawancara Wali Murid ............................................

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Struktur Oganisasi .........................................................


Table 4.2 Tenaga Pendidik............................................................
Tabel 4.3 Data Jumlah Siswa ........................................................
Table 4.4 Sarana ............................................................................
Table 4.5 Prasarana .......................................................................
Table 4.6 Ruang Kelas ..................................................................

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Pernyataan Responden ................


Lampiran 2 : Instrument Pengumpulan Data .............
Lampiran 3 : Daftar Informan ....................................
Lampiran 4 : Wawancara dengan Kepala Madrasah..
Lampiran 5 : Wawancara Dengan Guru Kelas V.......
Lampiran 6 : Wawancara Dengan Wali Murid ..........
Lampiran 7 : Dokumentasi Kegiatan .........................
Lampiran 8 : Daftar Riwat Hidup ..............................

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan
kepribadian manusia baik dibagian rohani atau dibagian jasmani. Ada
juga para beberapa orang ahli mengartikan pendidikan itu adalah suatu
proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok
orang dalam mendewasakan melalui pengajaran dan latihan. Dengan
pendidikan kita bisa lebih dewasa karena pendidikan tersebut
memberikan dampak yang sangat positif bagi kita, dan juga pendidikan
tersebut bisa memberantas buta huruf dan akan memberikan
keterampilan, kemampuan mental, dan lain sebagainya. Seperti yang
tertera didalam UU No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha dasar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang
diperlukan dirinya, masyarakat, dan Negara. (Haryanto : 2012)
Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat bertujuan
meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara
perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang
paling tinggi. Agar anak tesebut memperoleh kehidupan yang bahagia
dan apa yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri,
masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. Selain dari itu Pendidikan
adalah upaya menolong anak untuk dapat melakukan tugas hidupnya
secara mandiri dan bertanggung jawab dan pendidikan merupakan
usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum
dewasa menuju kedewasaan.

1
2

Di dunia saat ini sedang di landa oleh wabah coronavirus.


Coronavirus itu sendiri adalah sebuah penyakit yang mematikan
Dengan adanya virus COVID-19 di Indonesia saat ini berdampak
bagi seluruh masyarakat. dampak virus COVID-19 terjadi diberbagai
bidang seperti sosial, ekonomi, pariwisata dan pendidikan. Surat
Edaran (SE) yang dikeluarkan pemerintah pada 18 Maret 2020
segala kegiatan didalam dan diluar ruangan di semua sektor

sementara waktu ditunda demi mengurangi penyebaran


corona terutama pada bidang pendidikan. dijelaskan bahwa proses
belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring/jarak
jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang dilasanakan pada sekolah
dasar juga menggunakan pembelajaran daring/jarak jauh dengan
melalui bimbingan orang tua. Dengan pembelajaran daring siswa
memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan
dimanapun. Siswa dapat berinteraksi dengan guru menggunakan
beberapa aplikasi seperti classroom, video converence, telepon atau
live chat, zoom maupun melalui whatsapp group. Pembelajaran ini
merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab tantangan akan
ketersediaan sumber belajar yang variatif. (Dewi, W. A. F, 2020 :
55-61)

Dengan hadirnya virus corona membuat sendi-sendi dari


berbagai bidang menjadi lemah dan tidak terarah, setelah ditetapkan
pembelajaran daring oleh presiden Jokowi Dodo pembelajaran yang
tadinya dilakukan di sekolah hingga mendadak dilaksanakan dari
rumah dan tidak tahu pasti sampai kapan normal seperti biasa, dan
selama pandemic pula proses pembelajaran akan terus dilaksanakan
dari rumah, dalam proses pembelajaran daring ini tidak sedikit siswa
yang mengeluh dan ingin cepat-cepat masuk sekolah, dan proses
pembelajaran secara daring pun membuat siswa jenuh dan banyak
3

sekali tugas yang sangat mengganggu dan memberatkan keseharian


mereka. (Firmansyah Asep, 2020. Hal 5)

Proses pembelajaran daring menuntut peran vital antara guru


dengan wali murid, khusus murid sekolah dasar yang notabene
masih harus di dampingi oleh orang tua siswa itu sendiri dalam
menggunakan media elektronik yang mumpuni sebagai media
pembelajaran, Orang tua siswa harus mampu mendampingi dan
menjadi jembatan antara guru dan murid selama proses pembelajaran
daring di masa pandemic covid-19. Selama pembelajaran daring
berlangsung banyak orang tua yang mengeluhkan beberapa masalah
yang dihadapi selama peserta didik belajar dirumah, diantaranya
terlalu banyak tugas yang diberikan dan guru yang belum
mengoptimalkan teknologi. Peran orang tua dalam situasi pandemi
Covid-19 ini memiliki kedudukan yang sangat mendasar. Dalam
proses pendidikan dan pembelajaran yang berubah sangat signifikan
dengan harus belajar secara daring, guru di tuntut untuk bisa
bekerjasama dengan orang tua siswa guna kelancaran proses
pendidikan dan pembelajaran di rumah. Kejadian ini memberikan
kesadaran kepada orangtua bahwa mendidik anak itu ternyata tidak
mudah, diperlukan ilmu dan kesabaran yang sangat besar. Sehingga
dengan kejadian ini orangtua harus menyadari dan mengetahui
bagaimana cara membimbing anak-anak mereka dalam belajar.
Setelah mendapat pengalaman ini diharapkan para orangtua mau
belajar bagaimana cara mendidik anak-anak mereka di rumah. Perlu
disadari bahwa ketidaksiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran
daring juga menjadi masalah. (Bahri, budiyono : 2020)

Pendidikan di masa covid ini orang tua harus ada peranan di


dalamnya seperti membimbinng anaknya dirumah dalam proses
pembelajaran daring berlangsung. Guru dan orang tua harus bekerja
sama dalam memberikan bimbingan kepada siswa, guru memberikan
arahan secara daring dan orang tua memberikan arahan yang
4

disampaikan oleh guru secara langsung. Keberhasilan dalam


pembelajaran daring ini sangat ditentukan oleh sejauh mana arahan
yang diberikan orang tua kepada anak mereka. Akan banyak
perbedaan dari hasil belajar siswa yang diberikan bimbingan atau
arahan dari otang tua dengan anak yang tidak ada bimbingan dari
orang tua.

Keluarga sangat berperan penting dalam sikap, nilai dan


prinsip anak penanaman sikap, nilai dan karakter anak akan
ditentukan oleh bimbingan dan didikan keluarga terutama orang tua.
Dalam proses pembelajaran daring yang berlangsung ini tanggung
jawab belajar boleh dikatakan di alih kepada orang tua, karena
proses pembelajaran yang berlangsung tidak mengikuti prosedur
kurikulum yang ditentukan dari sekola. (Fahrina Afrilia. Dkk, 2020
hal 15)

Terbentuknya Karakter seorang anak terlihat pada saat anak


berusia 3 hingga 10 tahun. Tugas dari orang tua lah untuk
menentukan akan seperti apa yang masuk ke dalam pikirannya,
sehingga akan membentuk karakter anak yang berkualitas. Karakter
adalah sesuatu yang dibentuk, dikonstruksi, seiring dengan
berjalannya waktu semakin berkembangnya seorang anak. Pada
dasarnya anak itu ibarat kanvas putih bersih. Orang-orang dewasa
disekitarnya yang membentuk lempung itu. Akan berbentuk apa
lempung itu, hal itu tergantung pada orang tua yang membentuknya.
Ini berkaitan dengan bagaimana dan cara yang harus dilakukan agar
anak dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi dapat menginternalisasi,
menjalankan, dan terus menjadikan pegangan dalam kehidupan. Ada
18 karakter yang dapat ditanamkan dalam kehidupan anak-anak.
Diantaranya; religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah Air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai,
5

gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung


jawab. (Y.S. Sari & N. Nofriadi, 2019 : 1-6)

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh


orang tua Menurut Hurlock (1999) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi pola asuh orang tua, yaitu karakteristik orang tua
yang berupa, kepribadian orang tua setiap orang berbeda dalam
tingkat energi, kesabaran, intelegensi, sikap dan kematangannya.
Karakteristik tersebut akan mempengaruhi kemampuan orang tua
untuk memenuhi tuntutan peran sebagai orang tua dan bagaimana
tingkat sensifitas orang tua terhadap kebutuhan anak-anaknya.
Keyakinan yang dimiliki orang tua mengenai pengasuhan akan
mempengaruhi nilai dari pola asuh dan akan mempengaruhi tingkah
lakunya dalam mengasuh anak-anaknya.

Peran orang tua juga sangat diperlukan utuk memberikan


edukasi kepada anak – anaknya yang masih belum bisa memahami
tentang pandemi yang sedang mewabah untuk tetap berdiam diri
dirumah agar tidak tertular dan menularkan wabah pandemi ini.
Peran orang tua dalam situasi pandemi Covid-19 ini memiliki
kedudukan yang fundamental. Oleh karena itu, dibutuhkan peran
orang tua sebagai pengganti guru di rumah dalam membimbing
anaknya selama proses pembelajaran jarak jauh. Menurut Winingsih
(2020) terdapat empat peran orang tua selama Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ) yaitu: 1. Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah,
yang di mana orang tua dapat membimbing anaknya dalam belajar
secara jarak jauh dari rumah. 2. Orang tua sebagai fasilitator, yaitu
orang tua sebagai sarana dan pra-sarana bagi anaknya dalam
melaksanakan pembelajaran jarak jauh. 3. Orang tua sebagai
motivator, yaitu orang tua dapat memberikan semangat serta
dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan pembelajaran,
sehingga anak memiliki semangat untuk belajar, serta memperoleh
6

prestasi yang baik. 4. Orang tua sebagai pengaruh atau director.


(Cahyati & Kusumah, 2020 : 152-159)

Sekolah ini bernama Madrasah Ibtidaiyah Al- Hidayah


Talang Bakung dan terletak di Jl. Lingkar Selatan III Rt 15 kel.
Talang Bakung kec. Jambi Selatan Kota Jambi Madrasah Ibtidaiyah
Al-Hidayah merupakan salah satu elemen utama proses kegiatan
belajar mengajar untuk terciptanya tujuan pendidikan Nasional,
sehingga siswa-siswi dapat menjadi manusia yang berguna bagi
agama, masyarakat, bangsa dan Negara serta memiliki disiplin ilmu
yang tinggi dan berwawasan luas. Untuk mencapai tujuan dan cita-
cita murni tersebut. Pendiri Madrasah ini Yaitu Bapak Abdullah
Sani, yang pada saat itu madrasah ini sekolah sore, seiring berjalan
nya waktu Madrasah ini merupakan madrasah formal selaku
penyelenggara WAJAR DIKDAS 6 tahun belajar dan dilaksanakan
diwaktu pagi pada pukul 07.30- 14.00 wib. Dimulai pada tahun
2009/2010 sampai sekarang.
Namun saat ini proses pembelajaran tidak dilakukan lagi
disekolah dikarenakan mengingat adanya musibah yang melanda
dunia yaitu covid 19 sehingga proses pembelajaranpun dilaksanakan
secara daring, dalam proses pembelajaran secara daring tersebut
peran guru dan orang tua sangatlah penting untuk melihat dan
mengawasi anak-anak mereka dalam belajar, jika tidak ada kerjasa
sama antara guru dan wali murid maka proses pembelajaran daring
bisa merugikan anak-anak itu sendiri karena akan ada banyak
kendala yang akan mereka hadapi. Oleh karena itu lah saya tertarik
untuk meneliti “bentuk kerja sama antara guru dan wali murid dalam
menghadapi pembelajaran daring di madrasah ibtidaiyah al hidayah
talang bakung”
B. Fokus Permasalahan

Fokus penelitian digunakan dengan tujuan agar penelitian


lebih terarah dengan tujuan yang diharapkan maka perlu adanya
7

fokus penelitian yang diteliti dimana suatu permasalahan harus


dianalisa dengan mengacu pada kerangka teoritis karena
keterbatasan waktu, kemampuan dan dana maka penulis
memfokuskan kepada “kerja sama antara guru dan wali murid dalam
menghadapi pembelajaran daring dikelas V MI Al Hidayah talang
bakung”

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah di paparkan di atas ada hal
menarik untuk di kaji dan di teliti lebih lanjut.
Yang kemudian dirumuskan permasalahnnya sebagai berikut:
1. Bagaimana proses kerjasama antara guru dan wali murid dalam
pembelajaran daring pada masa covid di MI Al Hidayah?
2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pembelajaran daring di
MI Al Hidayah?
3. Bentuk kerja sama apa yang dilakukan oleh guru dan wali murid
pada masa covid di MI Al Hidayah

D. Tujuan dan kegunaan penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama guru dan wali murid


dalam pembelajaran daring pada masa covid di MI Al Hidayah
b. Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapai dalam pross
pembelajaan daring di MI Al Hidayah
c. Untuk mengetahui bentuk kerja sama guru dan wali murid dalam
pembelajaran daring di MI Al Hidayah

2. Kegunaan penelitian

a. Penelitian ini diharapkan dapat membantu atau memberikan


kemudahan kepada guru dan wali murid dalam menghadapi
pembelajaran daring di MI Al Hidayah dengan solusi-solusi
yang dapat peneliti arahkan kepada guru dan wali murid
8

sehingga proses pembelajaran daring dapat terlaksana dengan


baik dan terarah.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan


memperdalam wawasan keilmuan peneliti terutama dalam
hal penyelenggara pembelajaan secara daring.

c. Penelitian ini juga dipergunakan sebagai syarat


menyelesaikan program SI.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Teoritik
1. Pengertian kerjasama
a. Kerjasama

Kerjasama adalah suatu usaha bersama antara orang


perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja
sama merupakan interaksi yang paling penting karena pada
hakikatnya manusia tidaklah bisa hidup sendiri tanpa orang lain
sehingga ia senantiasa membutuhkan orang lain.
Menurut Slamet PH, kerjasama merupakan suatu usaha atau
kegiatan bersama yang dilakukan oleh kedua belah pihak dalam
rangka untuk mencapai tujuan bersama. Lebih lanjut Epstein dan
Sheldon menyatakan bahwa kerjasama sekolah, keluarga, dan
masyarakat merupakan konsep yang multidimensional di mana
keluarga, guru, pengelola, dan anggota masyarakat bersama-sama
menanggung tanggung jawab untuk meningkatkan dan
mengembangkan akademik siswa sehingga akan berakibat pada
pendidikan dan perkembangan anak. Multidimensional berarti
kerjasama dilakukan dalam berbagai hal atau dimensi. Kerjasama
lebih dari sekedar pertemuan orangtua-guru dalam pembagian
laporan tahunan, namun mengikut sertakan orangtua dalam berbagai
peran sepanjang waktu.

Ada 5 bentuk kerjasama menurut Sardiman dkk kerjasama


yaitu:
1. Kerukunan, yaitu mencakup bentuk kerjasama dari gotong-
royong dan tolong-menolong.
2. Bargaining, artinya pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran
barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.

9
10

3. Kooptasi, artinya proses penerimaan unsur-unsur baru dalam


suatu organisasi untuk menghindari terjadinya keguncangan
dalam organisasi yang sudah stabil.
4. Koalisi, artinya kerjasama atau bergabungnya dua organisasi atau
lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
5. Joint venture, artinya kerjasama dalam pengusahaan proyek-
proyek Tertentu. (Sardiman, dkk. 2008)
Orang tua dan guru dapat menjadi kontributor dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak, guru dapat lebih baik dalam
mengenal program disekolah dan orang tua lebih baik dalam
mengenal situasi anak dirumah, sebagaimana mereka saling belajar
satu sama lain dan mengenal tujuan, mereka dapat saling
mendukung dan bekerja sama dengan anak mereka. Guru harus
memperkuat hubungan dengan orang tua. Program-program yang
meyakinkan mengenai pengaruh orang tua dalam perkembangan
anak mereka, seperti yang dikemukakan oleh (Becher, 1986;
Coleman, 1991 ; Greenberg 1989; Henderson, 1988). Semua unsur
memperoleh keuntungan ketika oran tua mendorong pendidikan dan
semua orang tua memiliki kompetensi untuk melakaukan hal
tersebut, ketika orang tua mendukung penuh dan membantu anak-
anak mereka dalam proses pendidikan di sekolah, maka akan
tercipta kerja sama yang harmonis antara orang tua dan guru dalam
mensukseskan pendidikan anak. Dengan kata lain untuk mendidik
anak sejak usia dini menjadi efektif, hubungan yang positif harus
dibangun antara sekolah dan rumah. Rumah dan sekolah harus
menjadi mitra kerja dan merupakan bagian terpenting dari kehidupan
dan pendidikan anak. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak
akan mendorong perhatian anak dalam belajar, pengaruh orang tua
dalam pendiidkan diwaktu kecil akan memberi keuntungan jangka
panjang bagi anak.
11

b. Kerja sama orang tua dan guru

Untuk mewujudkan kerja sama orang tua dan guru


diperlukan keterampilan guru yang harus dimiliki guru ketika proses
kerja sama terjadi. Berikut ini kekmampuan yang harus dimiliki guru
(staf sekolah) dalam membangun kerja sama dengan orang tua agar
lebih efektif. (Eliason and Jenkins, 1994) yaitu:

1. Mendengarkan dan saling berkomunikasi


2. Perlakuan semua anak dan keluarganya dengan hormat dan
penuh perhatian
3. Pastikan mengetahui keadaan anak dengan cukup baik untuk
menyampaikan informasi spesifik tentang anak kepada
orangtuanya
4. Sampaikan kepada orang tua dengan perasaan hangat dan positif
berkenaan dengan anak mereka.
5. Melihat secara objektif dan realistic tujuan bekerja sama antara
orang tua dan anak.
6. Menjadi sumber bantuan dalam bidang garapan orang tua, dan
memabantu menyampaikan apa yang telah dipelajari anak
disekolah kerumah dan
7. Perlu diingatkan bahwa untuk bekerja sama dengan orang tua
akan memerlukan pertemuan yang sering untuk mambangun
hubungan dan dukungan yanag positif dengan orang tua.
c. Manfaat kerja sama orang tua dan guru

Banyak nilai dan manfaat yang akan diperoleh dalam


melakukan kerja sama antara orang tua dan guru dalam pendidikan
anak.

Manfaat yang diperoleh dari kerja sama antara orang tua dan guru
bagi program dan sekolah sebagai berikut:
12

a. Peran serta orang tua secara berkesinambungan menjadikan


sekolah dapat menyelaraskan program sekolah dengan kebijakan
pemeritah dalam pendiidkan akan.
b. Bantuan oranag tua dapat memadukan aktivitas program yang
semula tidak mungkin menjadi mungkin dengan adanya pean
serta orang tua.
c. Orang tua dapat dijadikan sumber daya dalam mengembangkan
program sekolah dengan bakat dan keahlian yang dimiliki
masing-masing.
d. Orang tua lebih memiliki rasa empati khusus dalam menjelaskan
program sekolah dan pelayanan terhadap orang tua yang lainnya
e. Ketika orang tua dapat menjelaskan kebiasaan anak kepada guru
dengan akurat, guru akan menjadi lebih empati terhadap anak.
f. Dalam pembagian tanggung jawab dengan guru disekolah dan
dirumah orang tua dapat diikutsertakan dalam halmengamabil
keputusan dan kebijakan, dan
g. Orang tua memiliki kesempatan untuk membandingkan anaknya
dengan anak seusianya yang lain dan memperoleh gambaran
yang lebih realistic mengenai kekurangan dan kelebihan anak
mereka.

Untuk mewujudkan kerja sama sebagai bentuk kerja sama orang


tua dan guru yaitu:

1. Menjalin komunikasi tertulis dalam buku penghubung


2. Mengadakan pertemuan dengan orang tua secara berkala
3. Membut program sekolah yang melibatkan orang tua
4. Menggunakan fasilitas teknologi komunikasi (telephone, e-
mail,internet)
5. Melakukan kunjungan rumah
6. Observasi orang tua dikelas
7. Melibatkan orang tua dlam merencanakan aturan, keputuan
dan evaluasi belajar anak. (Mariyana, 2010 : 152-155)
13

2. Guru
a. Pengertian guru
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama
menidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta dididik pada pendidikan anak
usia dini, pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005)
Abd, Rahman Getteng. secara redaksional guru diartikan
sebagai orang yang mempunyai kedudukan untuk membimbing ,
mengarahkan, dan memelihara peserta didiknya baik dari segi
fisik maupun psikisnya, sehingga memudahkan dalam
pembangunan peradaban masa depan melalui eksperimen atau
problematika yang muncul dalam kehidupan masyarakat. (Abd.
Rahman Getteng, 2012 : 8)
Guru yang pada awalnya mendidik siswanya secara
langsung namun tiba-tiba proses itu terhenti dan dialihkan
dengan cara yang lain yaitu daring diakibatkan dengan
munculnya virus yang mematikan yaitu corona, dalam proses
pembelajaran ini guru tentu harus kreatif dan inovatif. Dalam
proses pembelajaran seperti tentu saja guru harus siap setiap hari
dan setiap waktu karena mengingat tidak semua siswanya
memiliki gadget ataupun siswanya tidak memiliki akses
jangjauan internt yang memadai, proses pembelajaran secara
daring memberikan tantangan baru bagi dunia pendidikan, guru,
orang tua dan juga siswa karena mereka harus dituntut untuk
melek akan teknologi. (Putu I Gelgel, 2020. hal 148 )
Selanjutnya pengertian Guru yang lebih komprehensif
dikemukakan oleh Good CV sebagaimana tulisannya dalam
Dictionary of Education bahwasanya guru adalah :
14

a. orang yang diperkerjakan dalam kapasitas formal untuk tujuan


membimbing dan mengarahkan pengalaman belajar siswa di
institusi pendidikan baik itu milik pemerintah maupun swasta.
b. orang yang memiliki karya atau pengalaman atau pendidikan
yang tidak dimiliki oleh semua orang dan dapat memberikan
kontribusi pada pengembangan, pertumbuhan siswa sebagai
objek interaksinya.
c. orang yang memiliki pengetahuan tentang kurikulum yang
dijalankan oleh instusi pendidikan guru dan memiliki modal
pelatihan secara formal yang dibuktikan dengan sertifikat
pengajaran.
d. guru adalah seorang pelatih.
(Good CV Dictonary of Education 1973 : 585)
b. Tugas dan tanggung jawab guru
a. Guru sebagai pendidik

Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh panutan dan


identifikasi bagi para peseta didik dan lingkungannya.

Berkaitan dengan tanggung jawab guru harus


mengetahui serta memahami nilai, norma moral, dan sosial serta
berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma
tersebut.

Berkenaan dengan wibawa, guru harus memiliki


kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral
dan sosial dan intelektual dalam pribadinya serta memiliki
kelebihan dalam pehaman ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
sesuai dengan bidang yang dikembangkan.

Guru juga harus mampu mengambil keputusan secara


mandiri (independent) terutama dalam berbagai hal yang
berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi,
15

serta bertindak sesuai dengan kondisi peserta didik dan


lingkungan.

b. Guru sebagai pengajar

Guru bertugas untuk memberikan pengajaran di dalam


sekolah (kelas). Ia menyampaikan pelajaran agar murid
memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah
tersampaikan itu. Selain dari itu ia juga berusaha agar terjadi
perubahan sikap, keterampilan, kebiasaan, hubungan sosial,
apresiasi dan sebagaianya, melalui pengajaran yang
diberikannya, untuk mencapai tujuan-tujuan itu maka guru perlu
memahami sedalam-dalamnya pengetahuan yang akan menjadi
tanggung jawabnya dan menguasai dengan baik metode dan
teknik mengajar.

c. Guru sebagai pembimbing

Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada murid


agar mereka mampu menemukan masalahnya sendiri. Mengenal
diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Oleh
karena itu setiap guru perlu memahami dengan baik tentang
teknik bimbingan kelompok, penyuluhan individu, teknik
pengumpulan keterangan, teknik evaluasi, statistic penelitian,
psikologi kepribadian, dan psikologi belajar. Harus dipahami
bahwa pembimbing yang terdekat dengan murid adalah guru.
Karena murid memahami masalah dimana guru tak sanggup
memberikan bantuan cara memecahakannya, baru meminta
bantuan kepada ahli bimbingan (guidance specialist) untuk
memberikan bimbingan kepada anak yang bersangkutan.
(Mulyasa, E. 2013 : 37-40)

3. Orang Tua
a. Peran orang tua dalam mendidik anak pada masa daring
16

Covid-19 memberikan dampak yang signifikan bagi


pendidikan yang ada di Indonesia, seluruh pelajar diharuskan untuk
belajar dirumah masing-masing sesuai dengan kondisi keluarga,
kebanyakan dari instalasi sekolah memilih alternatif memilih
pembelajran online sebagai pengganti tatap muka dengan siswa
disekolah. Alternative tersebut dianggap solutif agar proses belajar
tetap berjalan selama masa pandemic belum berakhir, tentunya peran
orang tua sangat penting dalam hal ini, terutama untuk siswa yang
masih berada di sekolah dasar (SD)
Pembelajaran dilakukan secara online sebagaimana surat
edaran kemendikbud. Peran oang tua dalam menyikapi tugas dan
tanggung jawab tersebut tentunya tidak terlepas dari keadaan
perekonomian yang menunjang terpenuhinya fasilitas pembelajaran.
Membuat pembelajaran jadi menyenangkan bukanlah hal yang
mudah untuk dilakukan, terlebih lagi bagi orang tua yang awam akan
pendidikan atau tidak lulus sekolah dasar. Orang tua yang masih
awam dalam pendidikan akan menganggap ini adalah tugas berat,
tugas yang seharusnya diberikan kepada tenaga pendidik harus ia
rasakan. Kebahagiaan dalam belajar akan sulit tercapai. Tertama
kepada anak yang merasa canggung terhadap orang tua ketika proses
belajar berlangsung. (Joko Tri Prasatya, dkk 1998 : 55)
b. Fungsi orang tua

Orang Tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi


anak-anak mereka, karena dari mereka anak mula-mula menerima
pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan non
formal terdapat dalam keluarga, oleh karena itulah peran orang tua
dalam pembentukan anak menjadi penentu atau dengan kata lain
akar permasalahan dari kesuksesan terwujudnya anak yang shaleh
dimulai dari sikap dan perilaku orang tua, keluarga, oleh karena itu
pembentukan anak oleh orang tua menjadi penentu baik atau
buruknya sikap dan perilaku sang anak.
17

Orang tua secara etimologi memiliki beberapa istilah yaitu:

a. orang yang sudah tua


b. ibu bapak
c. orang tua-tua, orang yang dianggap tua (pandai, cerdik).
(WJS. Purwadarminta 1987 : 687)

dalam kamus bahasa inggris istilah orang tua secara umum dengan
sebutan “parent” yaitu orang tua ayah dan ibu. (Echols, jhon. 1992)

c. tugas dan kewajiban orang tua

Tugas orang tua, bapak dan ibu ibarat dwi tunggal yang
bertanggung jawab penuh bagi pendidikan anak, adapun macam
fungsi dan tugas oang tua terhadap anak-anaknya antara lain:

 Orang tua sebagai pendidik

Fungsi edukatif adalah fungsi orang tua yang berkaitan


dengan pendidikan. Orang tua atau ibu bapak merupakan orang yang
paling bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya. Terkait
dengan tugas orang tua sebagai pendidik sebagaimana firman Allah
dalam Alquran.

‫ ُا ُهادَش الزدَش ُندَش امنىادَش انفسكمدَش واهليكمدَش نارادَش وقىدهادَش االناسدَش والعجادَش رةدَش عليهادَش‬
‫مالكىكتدَش لالدَش دَش ِْاددَش َلدَش ُعوىندَش ّللادَش مادَش امردَش همدَش و ُفعلىندَش مادَش ُ دَش مروندَش‬

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu


dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (Q.S At-
Tahrim (66):6)

Berdasarkan ayat tersebut diatas jelaslah, bahwa tugas dan


fungsi orang tua adalah hal yang terpokok, memelihara, menjaga,
18

dan mendidik anak-anak kearah nilai-nilai ajaran islam. (Zakiah


Daradjat, dkk 1994 : 140)

Pembelajaran yang dilakukan oleh anak merupakan upaya


dalam diri siswa yang mendorongnya untuk menguasai pengetahuan
demi keberhasilan yang dicita-citakannya. Sehingga motivasi belajar
akan tumbuh secara alami dalam diri anak dikarenakan proses
pembelajaran yang terus berlangsung dan menyenangkan.

Oang tua sebagai pengganti dari guru terdiri dari ayah, ibu,
serta saudara adik dan kakak, orang tua atau biasa disebut dengan
keluarga.

Peranan orang tua dalam keluarga mempunyai peranan besar


dalam pembangunan karakter belajar anak. Dalam rangka
pelaksanaan pendidikan nasional. Sebagaimana dijelaskan oleh
Singgih D. Gunarsa sebagai berikut “ hubungan antar pribadi dalam
keluarga sangat dipengauhi oleh keluarga (ayah dan ibu). (Singgih D
Gunarsa 1995 : 83)

Benteng ketahanan keluarga pada masa covid ini bukannya


berfokus pada logistic, finansial dan rasa aman agar terhidar dari
krisis ekonomi dan tetap sehat dalam menjalani aktifitas, namun tak
kalah penting dari itu semua yaitu pendidikan anak-anak mereka
karena secanggih dan sehebat apapun suatu media yang akan di
gunakan namun tidak ada bimbingan dan arahan dari orang tua maka
akan timbul kesia-siaan. Orang tua atau keluarga tidak boleh percaya
sepenuhnya kepada anak mereka dalam penggunaan media yang
mereka gunakan, pengawasan dari orang tua sangat penting dalam
penggunaan gadget yang mereka buka, karena jika tidak ada
pengawasan tidak berkemungkinan hal-hal negative akan terjadi oleh
sebab itulah pengawasan orang tua sangat penting untuk sang anak.
(Fahrina Afrilia, dkk. 2020. hal 18)

Hambatan orang tua dalam menjalankan perannya yaitu:


19

1. Pekerjaan orang tua, dimana umumnya pekerjaan orang tua itu


bertani, sehingga waktu dan kesempatan pada siang hari sudah
habis digunakan untuk bekerja.
2. Motivasi orang tua, dalam melaksanakan pembelajaran dinilai
masih kuang terhadap anaknya, sebab orang tuanya tidak dapat
memberikan tuntunan dan ketauladanan bagi anaknya sendiri
yaitu dengan alasan kesibukan dan kelelahan akibat pekerjaan
masing-masing.
3. Kebanyakan dari orang tua siswa hanya tamatan sekolah dasar
dan bahkan ada dari mereka yang tidak tamat sekolah dasar,
sehingga dalam memberikan pemahaman kepada anak menjadi
sulit dilakukan karena munimnya pemahaman yang dimiliki
orang tua anak. (The Liang Gie 1983 : 22-23)
Orang tua sebagai bagian dari masyarakat memiliki hak
dan kewajiban dalam penyelenggaraan pendidikan, hal ini
tercantum pada pasal 13 Undang-Undang No. 47 Tahun 2008
menyatakan bahwa:
a. Masyarakat berhak, berperan serta dalam perencanaan,
pelaksaan, pengawasan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
program wajib belajar serta, mendapatkan data informasi tentang
penyelenggaraan wajib belajar.
b. Masyarakat berkewajiban mendukung penyelenggaraan program
wajib belajar.
c. Hak dan kewajiban masyarakat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003.
2016 : 190)

Bentuk kerjasama madrasah dan orangtua yang dapat


dilakukan menurut Eipstein dalam Coleman yaitu parenting,
komunikasi, volunteer, keterlibatan orangtua pada pembelajaran
anak di rumah, pengambilan keputusan dan kolaborasi dengan
kelompok masyarakat. (Coleman M 2013 : 25-27)
20

4. Pembelajaran daring

Di Indonesia dalam aspek semua pendidikannya diminta


untuk mengehentikan proses belajar mengajar di tempat menjadi
bentuk belaja di rumah, kebijakan ini dimulai pada tanggal 16 maret
2020 hingga kini, yang berarti membuat kegiatan pembelajaran pada
sekolah dan perguruan tinggi yang biasa melakukan aktivitas
pembelajaran secara konvensional, kini semua dialihkan menjadi
pembelajaran daring, semua itu bertujuan untuk memutuskan rantai
penyebaran dari covid 19.

Di masa pandemic covid 19 ini mengharuskan setiap


pendidik dan peserta didik secara tiba-tiba mengubah cara belajar
convensional menjadi pembelajaran daring tanpa bertahap,
melainkan langsung dilakukan secara berkala besar, kaena satu-
satunya solusi yang bisa ditawarkan dengan melakukan
pembelajaran daring (online lerning/online classroom)

Pembelajaran daring atau online learning merupakan model


kegiatan belajar maupun mengajar yang dilakukan dengan jaringan
(internet) jarak jauh dengan bantuan alat perantara sepeti (gadget,
laptop, smarphone) untuk bisa terhubung kedalam forum belajar
mengajar via daring dibutuhkan bantuan akses internet sebagai
penghubung antar perangkat yang digunakan oleh pelajar dan
pengajar. Maupun untuk mengeksplorasi. (jurnal of Islamic, Early
Childood Education, 3, No 1, 2020) : 44-58)

Pemanfaatan media pembelajaran pada hakikatnya


meningkatkan efesiensi dan efektifitas dalam pembelajaran, dengan
terjadinya wabah yang menular ini, pertimbangan untuk melakukan
proses aktivitas belajar mengajar tanpa kelas dengan menggunakan
media pembelajaran berbasis online. Hal yang menarik untuk
ditanyakan adalah apakah model pembelajaran daring ini cocok
digunakan oleh para peserta didik di Indonesia, saat ini pembelajaran
21

daring (dalam jaringan) dilakukan serentak di Indonesia tanpa


adanya persiapan yang benar-benar matang oleh para pendidik,
walaupun ada sifat pro dan kontra yang mulai timbul oleh orang tua,
peserta didik dan para pendidik.

Tujuan dari model pembelaran daring saat ini kita bisa


belajar di rumah untuk menghindari wabah COVID 19,
mempersiapkan peserta didik yang siap bersaing di era
digital.Kebijakan yang dibuat pemerintah tidak berjalan semulus
yang diharapkan dilapangan banyak terjadi masalah akibat belajar
daring. Diantara masalah-masalah tersebut ialah:

a. Terjadi overload (terlalu banyak) tugas bagi siswa, akibatnya terjadi


peningkatan strees bagi peserta didik.
b. Tidak semua peserta didik memiliki perangkat digital yang
mendukung, jaringan internet juga tidak merata, akibatnya mereka
tidak dapat menikmati dan mengikuti pembelajaran daring secara
maksimal. Terutama di daerah yang terpencil.
c. Tidak semua guru menguasai perangkat digital terutama untuk guru-
guru senior, akibatnya pembelajaran daring sangat membosankan
dan monoton.
d. Biaya pembelajaran daring ternyata tidak murah, semakin bagus
aplikasi yang digunakan ternayta berdampak pada besarnya kuota
internet yang digunakan.
e. Tidak semua mata pelajaran dapat di implementasikan pada
pembelajaran daring.
f. Pembelajaan daring jadi miskin ekspresi, padahal pendidikan
membutuhkan banyak ekspresi, pendidikan penuh nilai dan norma
yang dibagikan pada ruang ekspresi inilah yang hilang pada
pembelajaran daring.

Berikut beberapa dampak dan kendala dari pembelajaran


daring yang dialami oleh kalangan siswa, guru dan orang tua yaitu:
22

1. Dampak terhadap siswa

Berapa dampak yang dirasakan oleh murid pada proses


belajar mengajar dirumah adalah para murid merasa dipaksa belajar
jarak jauh tanpa sarana dan prasarana memadai di rumah. Fasilitas
ini sangat penting untuk kelancaran proses belajar mengajar, untuk
pembelajaran online di rumahnya seharusnya disediakan dulu
fasilitasnya seperti laptop, computer, ataupun hand phoneyang akan
memudahkan murid untuk memudahkan murid untuk menyimak
dalam proses belajar mengajar secara online. Kendala selanjutnya
yaitu murid belum ada budaya belajar jarak jauh karena selama ini
system belajar dilaksanakan adalah melalui tatap muka, murid
terbiasa berada di sekolah untuk berinteraksi dengan teman-
temannya, bermain dan bercanda gurau dengan teman-temannya,
dengan adanya metode pembelajaran jarak jauh membuat para murid
perlu waktu untuk beradaptasi dan mereka menghadapi perubahan
baru yang secara tidak langsung akan mempengaruhi daya serap
belajar mereka. Dampak selanjunya yang dialami murid yaitu
sekolah diliburkan terlalu lama membuat anak-anak jenuh, anak-
anak mulai jenuh dirumah dan mulai pingin sekolah, bermain
dengan teman-temannya, murid terbiasa disekolah untuk berinteraksi
dengan teman-temannya bermain dan bercanda gurau dengan
temannya serta bertatap muka dengan para gurunya

2. Dampak terhadap guru

Dampak yang dirasakan guru yaitu tidak semua mahir


menggubakan teknologi internet atau media sosial sebagai sarana
pembelajaran, beberapa guru senior belum sepenuhnya mampu
menggunakan perangkat atau fasilitas untuk penunjang kegiatan
pembelajaran online dan perlu pendampingan dan pelatihan terlebih
dahulu. Dan kompetensi guru dalam menggunakan teknologi akan
mempengaruhi kualitas program belajar online para guru wajib
untuk diberikan pelatihan terlebih dahulu. Berapa dampak yang
23

dirasakan guru yaitu padaat proses belajar mengajar online di rumah


tanpa sarana dan prasarana memadai di rumah. Fasilitas ini sangat
penting untuk kelancaran proses belajar mengajar, untuk
pembelajaran online di rumahnya seharusnya disediakan dulu
fasilitasnya seperti, laptop, computer ataupun hand phone yang akan
memudahkan guru uuntuk memberikan materi belajar belajar
mengajar secara online. Kendala selanjutnya yaitu para guru belum
ada budaya belajar jarak jauh karena selama ini system belajar
dilaksanakan adalah tatap muka para guru terbiasa disekolah untuk
berinteraksi dengan murid-murid, dengan adanya metode
pembelajaran jarak jauh membuat para guru perilu waktu untuk
beradaptasi dan mereka menghadapi perubahan baru yang secara
tidak langsung akan mempengaruhi kualitas hasil belajar. (Agus
purwanto dkk. 2020 : 5-8)

3. Dampak terhadap orang tua

Kendala yang dihadapi para orang tua adanya penambahan


biaya pembelian kuota internet bertambah, teknologi online
memerlukan koneksi jaringan ke intenet dan kuota lebih karena itu
tingkat penggunaan kuota akan bertambah dan akan menambah
beban pengeluaran orang tua untuk melakukan pembelajaran online
selama beberapa bulan tentunya akan diperlihatkan kuota yang lebi
banyak lagi dan secara otomatis akan meningkatkan biaya pembelian
kuota internet. Kendala selanjutnya yang dirasakn oleh oran tua
yaitu mereka harus meluangkan lebih eksta waktu waktu kepada
anak-anak mendampingi belajar online, mereka harus membagi
waktu lagi untuk anak-anaknya dalam belajar online, tentunya akan
berpengaruh pada aktivitas pekerjaan rutin sehari-hari yang akan
menjadi berkurang, terkadang para orang tua juga ikut belajar
bersama anak-anaknya dan ikut mambantu mengerjakan tugas
bersama-sama anakny. Pembelajaran online juga memaksa para
orang tua untuk menggunakan teknologi sehingga suka tidak suka
24

mau tidak mau harus belajar dan harus mengajar dengan


menggunakan teknologi.

Pemanfaan teknologi informasi sebagai sumber belajar dalam


pembelajarn daring Dalam pemanfaatan sumber beljar setiap hal
ataupun sesuatu yang dapat dimanfaatkan peserta didik dalam
melaksanakan pembelajaran merupakan sumber belajar
memanfaatkan sumber belajar dalam kondisi belajar online saat ini
peserta didik dituntut untuk lebih cermat lagi dalam menggunakan
dan memanfaatkan sumber belajar, (Muftiara Wilda A, 2020 : 102)

Saat ini beberapa teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan


sebagai media pembelajaran yaitu:

1. Zoom, dapat mempertemukan antara peserta didik dengan


pengajar secara virtual, sehingga proses pembelajaran dapat
tersampaikan dengan baik.
2. Google class, pengajar lebih mudah membagikan materi ataupun
tugas dan bagi peserta didik tetap diajarkan disiplin dalam
mengatur waktu.
3. Whatsapp, membuat komunikasi yang aman, melakukan
percakapan baik dengan mengirim teks, suara maupun video.
4. Youtube, untuk mengupload video.

Penggunaan zoom, classroom. Whatsapp dan youtube


dirunakan secara baik dalam menyampaikan informasi materi
ataupun penugasan dan zoom sangat bermanfaat dalam
menyampaikan materi tatap muka secara virtual.

Kelebihan dan kekurangan pembelajaran daring

a. Kelebihan
Keuntungan penggunaan pembelajaran online yaitu
pembelajaran yang bersipat mandiri dan ibteraktivitas tinggi
sehingga mampu meningkatkan tingkat ingatan memberikan
25

lebih banyak pengalaman belajar dengan teks, audio, video, dan


animasi yang semua digunakan untuk menympaikan informasi
dan juga memberikan kemudahan dalam menyampaikan
berbagai materi, memperbarui isi, mengunduh dan para siswa
juga mengirim email kepada siswa lain, mengirim komentar pada
forum diskusi, memakai ruang chat, hingga link video
conference untuk bekomunikasi langsung.
Keuntungan yang didapatkan oleh siswa melalui pembelajaran
daring yaitu:
a. Siswa lebih mahir dalam ilmu teknologi (TI)
b. Siswa lebih mengulang-ulang materi pembelajaran yang
dirasa belum dipenuhi
c. Waktu yang digunakan lebih singkat dan padat dari pada
biasanya.
d. Tidak terpaku hanya pada satu tempat.
e. Menghemat biaya transfortasi bagi yang rumahnya jauh.
f. Tanya jawab bersipat fleksibel.
g. Melatih kemandirian dan tanggung jawab siswa.
h. Penggunaan HP/Gadget akan lebih bermanfaat
i. Pengalaman baru dalam belajar.
b. kekurangan

Kekurangan dari pembelajaran daring ialah, banyaknya


pemakaian kuota internet sehingga menambahkan biaya, kemudian
jaringan internet yang tidak selalu stabil sehingga membuat proses
pembelajaran menjadi terganggu dan juga dalam pembelajaran
daring ini membuat tugas seamkin hari semakin menumpuk dan
membuat siswa menjadi stress.

Factor yang dapat menghambat pembelajaran daring bagi siswa


yaitu:

a. Tidak semua siswa langsung bisa menggunakan (TI)


b. Jaringan internet yang kurang stabil
26

c. Tidak memiliki media (Gadget/Laptop)


d. Keterbatasan ekonomi
e. Kurangnya interaksi langsung dengan guru
f. Siswa dibebani dengan banyak tugas
g. Siswa merasa terisolasi
h. Kurangnya komunikasi aktif
i. Mudah bosan dan jenuh. (Yuliana Meda dkk. 2020 : 06-30).
B. Studi Relevan
1. Skripsi yang di tulis oleh Sisca Yolanda, Tahun 2020.
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan
judul “problematika guru dalam pelaksanaan kelas daring
(online) selama masa pandemi covid-19 pada pembelajaran
tematik siswa kelas IV sekolah dasar negeri 22/IV kota jambi”
penelitian ini fokus pada, problematika guru dan masalah yang
dihadapi pada masa kelas daring.
2. Skripsi yang di tulis oleh Zakiyah Aprilia Rezky, Tahun 2020
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan
judul “upaya guru dalam meningkatkan aktifitas belajar pada
pembelajaran tematik siswa masa pandemic covid 19 kelas V
sekolah dasar negeri 44/X rantau rasau” penelitian ini focus
pada peningkatan aktifitas pembelajaran tematik pada masa
pandemic covid 19.
3. Skripsi ini di tulis oleh Dilla Amelia, Tahun 2020. Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan judul
“upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran
bahasa indinesia berbasis online dikelas I Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Ittihat kota jambi” penelitian ini berfokus pada cara guru
meningkatkan motivasi belajar siswa pelajaran bahasa Indonesia
secara online.
27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian


Berdasarkan aspek dan metodologi penelitian, penulis
menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian kualitatif
menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara atau
penelaahan dokumen, metode kualitatif ini digunakan karena
beberapa pertimbangan, pertama menyesuaikan metode kualitatif
lebih muda apabila berhadapan dengan kenyataan jamak, kedua
kualitatif metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan
antara penelitian dan responden, ketiga, metode ini lebih peka dan
lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh
bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi (lexy J Moleong:
2017 hal: 205).
Melalui pendekatan kualitatif ini diharapkan terangkat
gambaran mengenai kualitas, realitas sosial dan persepsi dari sasaran
penelitian kemudian hal tersebut dipaparkan dalam bentuk deskriftif
kualitatif yakni “prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau
prilaku yang dapat diamati”. Data deskriptif kualitatif ini untuk
memenuhi makna interaksi satu peristiwa tingkah laku dalam situasi
tertentu. Penulis dalam penelitian ini berperan sebagai peneliti yang
akan menganalisis kerja sama antara guru dan wali murid dalam
menghadapi pembelajaran daring di kelas V di MI AL HIDAYAH
Talang Bakung.
B. Setting dan subjek penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Al Hidayah Talang
Bakung dikelas V pemilihan setting penelitian ini di dasarkan
dengan beberapa pertimbangan pokok yaitu, pertama karena
peneliti di tempatkan PPL di MI Al Hidayah sehingga sedikit
28

banyak tahu dengan guru-guru dilingkungan tersebut. Kedua


situasi ini dapat memudahkan peneliti untuk memperoleh data
baik melalui izin formal maupun informal dari para informan,
ketiga pemilihan lokasi pada MI Al Hidayah ini dengan
berdasarkan keinginan penulis untuk dapat meneliti lebih mudah
karena sudah kenal dengan guru atau pun staf yang ada di MI Al
Hidayah, Namun peneliti ingin meneliti lebih dalam mengenai
kersama antara guru dan wali murid di kelas V dalam
menghadapi pembelajaran daring seperti saat ini.

2. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang memberikan tentang
hal-hal yang diteliti dalam hal ini subjek penelitian juga disebut
dengan informan yang mendukung informan lapangan. Sejalan
dengan itu sesuai dengan kebutuhan data dan tujuan penelitian
subjek dalam penelitian ini akan ditentukan secara “purposive
sampling” teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa
pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan
dana.

Atas berbagai pertimbangan sebagaimana dikemukakan diatas


maka yang akan dijadikan sebagai informan (subjek penelitian)
ini adalah

a. Kepala Madasah Ibtidaiyah Al Hidayah


b. Guru kelas V MI Al Hidayah
c. Wali Murid / Orang Tua kelas V MI Al Hidayah
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
a. Data Primer

Data primer adalah data berupa teks hasil wawancara


melalui wawancara informan yang menjadi sampel pada saat
penelitian, jadi data primer merupakan data yang diperoleh
29

secara langsung dari sumber pertama melalui observasi dan


wawancara. (sugiono, 2015 : 193)

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber


yang pertama baik individu maupun perorangan seperti hasil
wawancara yang bisa dilakukan peneliti. Dalam hal ini peniiti
akan memperoleh data dari kepala madrasah dan guru di
Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah Talang Bakung.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data sumber data yang tidak


langsung memberikan data kepada pengumpulan data (Sugiono.
2013) data sekunder ini merupakan data yang sifatnya
mendukung keperluan data primer seperti catatan, dokumentasi,
literature dan bacan yang berkaitan dengan yang akan di bahas
ole peneliti.

2. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data tersebut


diperoleh, sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah.

a. Kepala madrasah Al Hidayah


b. Guru kelas V MI Al Hidayah
c. Wali murid kelas V MI Al Hidayah
d. Siswa kelas V MI Al Hidayah
D. Teknik Pengumpulan Dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
a. Observasi
Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengamatan
secara langsung (Lexy J Moleong, 2011 : 125) metode ini
dilakukan dengan jalan terjun langsung kedalam lingkungan
dimana penelitian itu dilakukan disertai dengan pencatatan
terhadap hal-hal yang muncul terkait dengan informasi data yang
30

dibutuhkan. Penulis menggunakan metode ini untuk megamati


secara langsung terutama tentang kerja sama antara guru dan
wali murid dalam menghadapi pembelajaran daring.
Metode ini digunakan untuk mengungkapkan data yang
mana secara langsung dapat mengamati hal-hal yang
berhubungan dengan dampak dari kerja sama antara guru dan
wali murid dalam pembelajaran daring ini.

Langkah-langkah yang dilakaukan:

1. Mengenai proses kerjasama dalam pembelajaran daring pada


masa covid di MI Al Hidayah
2. Mengenai kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran
daring di MI Al Hidayah
3. Mengenai bentuk dari kerja sama apa yang dilakukan oleh guru
dan orang tua dalam pembelajaran daring di MI Al Hidayah
b. Wawancara
Wawancara (interview) adalah proses percakapan yang
berbentuk Tanya jawab, wawancara adalah suatu pengumpulan
data dengan cara Tanya jawab langsung dari para responden
dalam usaha memperoleh informasi yang berhubungan dengan
penelitian ini. Dalam melakukan wawancara seorang peneliti
harus mampu menciptakan hubungan baik dengan orang yang
diwawancarai agar mereka merasa nyaman dan memberi
informasi dengan maksimal. Keadaan ini akan menciptakan
suatu suasana dimana responden merasa adanya kehangatan dan
sikap simpatik, merasa kebebasan untuk berbicara bahkan
terangsang untuk berbicara dan yang lebih penting lagi bahwa
kesan pertama dari penampilan wawancara sangatlah penting
untuk merangsang sikap kerja sama, adapun yang penulis
wawancarai yaitu, kepala MI Al Hidayah, Guru, Wali murid /
orang tua di MI Al Hidayah dan siswa kelas V Mi Al Hidayah.
c. Dokumentasi
31

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah


berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-
karya monumental dari seseorang, dokumantasi yang berbentuk
tulisan misalnya, catatan harian, sejarah kehidupan. Dokumentasi
yang berbentuk gambar misalnya, foto, gambar hidup, sketsa dan
lain-lain. Dokumentasi yang berbentuk karya misalnya, karya
seni yang dapat berupa gambar, patung dan lain-lain. (Sugiono.
2016 : 82)

Data dokumentasi penulis gunakan sebagai instrument


utama untuk memperoleh semua data yang berhubungan dengan
gambaran umum di madrasah ibtidaiyah Al Hidayah Talang
Bakung seperti:

a. Historis dan Geografis sekolah


b. Struktur organisasi sekolah
c. Keadaan guru dan wali murid
d. Keadan guru dan siswa
e. Keadaan sarana prasarana.

Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument atau alat


penelitian adalah peneliti itu sendiri (saya). Instrument pengumpulan
data yang akan saya gunakan dalam penelitian yaitu ada 3 diantara
nya instrument wawancara, instrument observasi, dan instrumen
dokumentasi Adapun instrumen wawancara bisa disebut juga dengan
kuesioner lisan atau interview. Wawancara dilakukan dengan
berdialog antara peneliti(saya) dengan yang di wawancarai untuk
memperoleh suatu informasi. Wawancara sendiri dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak
terstruktur. Wawancara terstruktur saya gunakan apabila sudah
mengetahui pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena
itu, peneliti menyiapkan instrumen berupa pertanyaan-pertanyaan
32

tertulis. Selain itu, perekam suara, gambar, brosur dan material lain
juga peneliti gunakan sebagai instrumen wawancara. Sedangkan
wawancara tidak terstruktur dapat dilakukan bebas dimana saja tanpa
menggunakan pedoman wawancara yang sistematis dan lengkap
seperti pada wawancara terstruktur. Instrumen wawancara tidak
terstruktur dapat berupa garis besar pertanyaan tentang suatu
permasalahan. Peneliti banyak menggali informasi secara mendalam
dari responden. Jawaban responden tersebut kemudian dilakukan
analisis dimana dari analisis tersebut peneliti dapat mengajukan
pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada satu tujuan.
Selanjutnya menggunakan Instrument observasi merupakan kegiatan
pengamatan untuk memperhatikan suatu objek penelitian dengan
saksama dan mencatat setiap keadaan yang relevan. Pencatatan ini
dilakukan secara sistematik sesuai dengan fenomena-fenomena yang
diselidiki. Observasi ini dilakukan secara langsung dan cermat di
lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi dalam
penelitian. Kemudian menggunakan instrumen dokumentasi di mana
instrument dokumentasi merupakan suatu bentuk pengarsipan
instrumentasi penelitian. Instrumen dokumentasi saya gunakan
dalam penelitian untuk mencari bukti-bukti sejarah, landasan hukum,
dan peraturan-peraturan yang pernah berlaku sebelumnya. Subjek
penelitiannya berupa majalah, dokumen, buku-buku, notulen rapat,
peraturan-peraturan, catatan harian, bahkan benda-benda bersejarah
seperti artefak dan prasasti. Adapun sumber dokumen yang berasal
dari dokumen resmi, dokumen tidak resmi, dokumen primer, dan
dokumen sekunder.
33

METODE DAN INSTRUMEN PENGUMULAN DATA

METODE INSTRUMEN
Observasi Pedoman wawancara
Wawancara Ceklist, anecdotal record
Dokumentasi Ceklist
PEDOMAN WAWANCARA

A. Identitas sekolah
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Latar Belakang Pendidikan
B. Pelaksanaan
Hari
Tanggal
Waktu
Tempat
C. Pokok-pokok Pertanyaan
1. Pertanyaan
2. Pertanyaan
3. ………….
Format Observasi Catatan Lapangan

Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Catatan :

……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
34

Dokumentasi

No Nama dokumentasi yang di Ada√ Tidak ada√ Keteranga


butuhkan n
1 Sejarah berdirinya lembaga
2 Visi, Misi dan tujuan lembaga
3 Kurikulum
4 Sarana dan prasarana
5 Arsip kegiatan komite
sekolah
6 Struktur Organisasi MI Al
Hidayah
7 Data tenaga pendidik
8 Data siswa/i

E. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun
data secara sistematis yang di dilakukan secara terus menerus sampai
datanya jenuh yang di peroleh melalui hasil dari wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisirkan data ke
dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang di
pelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh
diri sendiri maupun orang lain. (Sugiono. 2012 : 335).

1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
Dengan demikian data yang telah di reduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
mengumpulkan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
(Sugiyono. 2012 : 338)
35

2. Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984)
yang di kutip oleh (Sugiyono.2012 : 341) menyatakan bahwa yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
data adalah dengan teks yang bersifat naratif.
3. Penarikan kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles
Huburman adalah penarikan kesimpulan dan verfikasi. Kesimpulan
awal yang dikemukankan masih kesimpulan semetara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada
tahap pengumpulan data berikut. Tetapi apabila kesimpulan-
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh
bukti-bukti yang valid. Konsisten saat peneliti kembali kelapangan
pengumpulan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel. (Sugiono. 2012 : 345)
F. Teknik pemeriksaan dan Keabsahan Data
1. Meningkatkan ketekunan
Teknik ini dimaksud untuk melakukan pengamatan secara
lebih cepat, penguji kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan ini
dilakukan dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil
peneliti dengan cermat (sugitono, 2016, hal 371)sebagai bekal
peneliti untuk meningkatkan ketekunan dengan membaca sebagai
referensi buku maupun hasil peneliti atau dokumentasi.
2. Kecukupan referensi
Dalam kecukupan referensi peneliti menggunakan alat bantu
perekam, kamera, ataupun video, kecukupan peneliti membantu
peneliti dalam wawancara kepada informasi dan mengamati
fenomena yang terjadi di lapangan sesuai dengan focus peneliti
dengan mengambil gambar atau video. Dengan data dan informasi
yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar untuk menguji data
36

ketika diadakan analisis data dan penafsiran sehingga peneliti tidak


lagi mengalami kesulitan ketika menyusun laporan dari peneliti
tersebut.
3. Tringulasi Data
Tringulasi Data adalah teknik yang digunakan untuk menguji
kepercayaan data (memerikasa data atau verifikasi data) atau istilah
lain dikenal dengan ruswortinnes dengan memanfaatkan hal-hal lain
yang ada diluar data tersebut untuk keperluan mengadakan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang telah
dikumpulkan tringulasi dengan sumber ini dapat dilakukan dengan
cara:
a. Membandingkan data observasi dengan data wawancara
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum
dan apa yang dilakukannay secara pribadi.
c. Membandingkan situasi penelitian.
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan
pendapat/pandangan orang lain.
e. Membandingkan hasil wawancara.

Tringulasi data digunakan untuk menguji kembali tentang


keabsahan data yang penulis peroleh dari lapangan, karena dari
teknik tringulasi ini penulis dapat membandingkan hasil wawancara
berkenaan dengan orang tua dalam membimbing anaknya dalam
proses pembelajaran daring di MI Al Hidayah yang di anggap perlu,
dan kemudian dapat penulis bandingkan hasil wawancara dengan
obsersi.

G. Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 (lima) bulan, mulai
dari September 2020 sampai januari 2021, dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
37

Table 3.1 jadwal penelitian

Bulan Ke Tahun 2020

No Kegiatan Septem Oktobe Novem desem Januari


ber r ver ber

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan x
penelitian
2. Menyusun atau X
menulis konsep
proposal

3. Mengajukan judul X
ke fakultas untuk
persetujuan judul

4. Konsultasi x x
dengan dosen
pembimbing

5. Seminar proposal X

6. Izin atau perintah x


riset

7. Pelaksanan riset x x X

8. Penuisan konsep x
skripsi

9. Konsultasi x x
kepada dosen
pembimbing

10. Penggandaan x
skripsi
38

11. Munaqasah dan x


perbaikan

12. Penggandaan x
skripsi dan
penyampaian
skripsi kepada
tim penguji dan
fakultas

Catatan : jadwal sewaktu-waktu dapat berubah


12

BAB IV

TEMUAN UMUM DAN TEMUAN KHUSUS (PEMBAHASAN)

A. TEMUAN UMUM

1. Sejarah singkat Madasah Ibtidaiyah Al Hidayah Talang


Bakung

Gambar 4.1 Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah Talang Bakung (sumber


: dokumentasi MI Al Hidayah)

Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah merupakan sekolah swasta


yang di dirikan pertama kali oleh bapak Abdullah Sani pada tahun
2009, Madrasah ini terletak di jalan lingkar selatan III Rt 15 kel.
Talang Bakung kec. Jambi Selatan kota jambi. Yang mana
dahulunya sekolah ini dilaksanakan pada sore hari sehingga seiring
dengan berjalannya waktu madrasah ini menjadi sekolah formal
selaku penyelenggara WAJAR DIKDAS 9 Tahun dan madrasah ini
pun dilaksankan seperti sekolah pada umumnya yang dilaksanakan
proses pembelajarannya di waktu pagi pada jam 07.30-14.00 proses
pembelajaran ini di mulai pada tahun 2009/2010 sampai dengan
sekarang. Pada saat ini Madrasah atau yayasan ini si bawah naungan
bapak Samsul Bahri, SQ, M.Pd.I dan pada saat ini kepala Madrasah
MI Al Hidayah ialah Ibu Tenri Pda S.Ag
Semoga Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah Talang Bakung ini
terus mengukir sejarah untuk kemajuan pendidikan, khususnya di
40

kota jambi, kita do’a kan untuk seluruh pengajar yang ada di
Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah Talang Bakung di beri kesehatan
dan seluruh amal ibadah di terima di sisinya Aamiin.
2. Profil Sekolah
PROFIL MADRASAH

1) Nama Madrasah : MI AL- HIDAYAH

2) Status Madrasah : Swasta

3) NSM :111215710029

4) NPSN : 60704775

5) Alamat

Jalan : Jl. Lingkar Selatan III

RT : 15
Kelurahan : TALANG BAKUNG
kecamatan : JAMBI SELATAN
kota : JAMBI
provinsi : JAMBI
6) Nomor NPWP : 03.020.713.8.331.000

7) Nomor HP :-

8) Nama Kepala Madrasah : Tenri Pada,S. Ag

9) Nama Yayasan : Pendidikan AL- Hidayah

10) Jenjang Akreditas :B

11) Tahun Berdiri : 2009

12) Waktu KBM : Pagi

13) Kepemilikan Tanah

Status Tanah : Wakaf


Luas : 800m²
41

3. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH IBTIDAYAH
AL- HIDAYAH TAHUN AJARAN 2020/2021
Ketua Yayasan

SAMSUL BAHRI, SQ, M. PD. I

Pengawas Kemenag Kota Kepala Sekolah Ketua Komite

ABDUS SOMAD, S. Ag. M. Pd ABD. QOHAR


Hj. TENRI PADA, S. Ag

Koord. UR. Kesiswaan Koord. UR. Kurikulum


Wakil Kep. Madrasah
SUPRIYANSAH, S. Pd. I AZKY AKHYARI, M. Pd

Tata Usaha Operator Madrasah Bendahara

LIA INDAYANTI RIZKY TIARA PUTRI FILANDA ERLIN HARDIANA, S. HI

Wali Kelas I. A Wali Kelas I. B Wali Kelas II. A Wali Kelas II. B
MAZNAH. S.Pd.i HIDAYANI, S. Pd. I ALFI KARAMAH, S. Pd. I ERLIN HARDIANA, S. HI
42

Wali Kelas III. A Wali Kelas III. B Wali Kelas IV. A Wali Kelas IV. B

NUARASIAH, S. Pd. I AHMAD TAUFIK , M. Pd UMI KALSUM, S. Pd NUR HAINI, S. Pd. I

Wali Kelas V. A Wali Kelas V. B Wali Kelas VI. A Wali Kelas VI. B

FITRI HANANI, S. Pd. I PUJI LESTARI, S. Hum RUBIATI, S. Pd. I Hj. INTAN MARLIANA, M. Pd.
I

MAJELIS GURU

SISWA

Table 4.1 Struktur Organisasi MI Al Hidayah


43

4. Visi Dan Misi Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah Talang


Bakung
 Visi
Melahirkan peserta didik yang cerdas BERIMTAQ ( Iman dan
Taqwa) Kepada Allah Swt, Berakhlaqul Karimah serta IPTEK
(Ilmu Pengrtahuan dan Teknologi)
 Misi
1. Menjadikan generasi Islam yang patuh dalam keimanan
dan ketaqwaan (IMTAQ) kepada Allah Swt serta
memiliki ilmu pengetahuan dan teknolpgi (IPTEK)
2. Mewujudkan peserta didik yang lebih kreatif, trampil dan
disiplin tinggi.
3. Mewujudkan siswa-siswi didik menjadi generasi yang
berakhlak mulia dan mampu bersosialisasi dengan
masyarakat.
44

5. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

KEADAAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

JENIS TINGKAT
NO. NAMA KELAMIN JABATAN STATUS
(L/P) TINGKAT JURUSAN TAHUN
Tenri KEPALA
1 P S1 PAI 1994 GTY
Pada,S.Ag SEKOLAH
Samsul Bahri, KETUA
2 L S2 MPI 2012 GTY
SQ. M.Pd.I YAYASAN
Azki Akhyari, WAKA
3 L S2 PAI 2018 GTY
M.Pd.I KURIKULUM
Supriyansah, WAKA
4 L S1 PBA 2014 GTY
S.Pd.I KESISWAAN
Intan Marliana, GURU/ WALI
5 P S2 MPI 2008 PNS
M,Pd.I KELAS
Nurasiah, GURU/ WALI
6 P S1 PAI 1994 PNS
S.Pd.I KELAS
Nurhaini, GURU/ WALI
7 P S1 PAI 2013 PNS
S.Pd.I KELAS
Erlin Hardiana, GURU/
8 P S1 AS 2006 GTY
S.HI BENDAHARA
Ahmad Taufiq, GURU/ WALI
9 L S2 PAI 2011 GTY
M.Pd.I KELAS
GURU/ WALI
10 Maznah, S.Pd.I P S1 PGMI 2014 GTY
KELAS
45

Fitri Hanani, GURU/ WALI


11 P S1 BSI 2010 GTY
S.Hum KELAS
Umi Kalsum, GURU/ WALI
12 P S1 PAI 2016 GTY
S.Pd. KELAS
GURU/ WALI
13 Hidayani,S.Pd.I P S1 PGMI 2012 GTY
KELAS
Puji Lestari, GURU/ WALI
14 P S1 EKONOMI 2015 GTY
S.Pd. KELAS
GURU/ WALI
15 Rubiati, S.Pd.I P S1 PAI 2011 GTY
KELAS
Alfi Karamah, GURU/ WALI
16 P S1 PAI 2016 GTY
S.Pd.I KELAS
M. Syafrizal
17 L S1 TADRIS FISIKA 2017 GURU GTY
WD, S.Pd
Rizky Tiara ADMINISTRASI
19 P SMK 2017 OPERATOR GTY
Putri Filanda PERKANTORAN
20 Lia Indayanti P MAN IPA 2017 TU GTY
Tabel 4.2 Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Jumlah guru negeri 3 orang

Jumlah guru honorer 17 orang


6. Keadaan siswa

Siswa adalah sarana pendidikan, didik, diarahkan, diberikan


ajaran nama – nama dan bermacam – macam ilmu pengetahuan,
serta keterampilan. Siswa merupakan unsur yang esensial
pendidikan yang harus ada dalam pengajaran, ada guru tidak ada
siswa tentunya kegiatan pembelajaran tidak terlaksana.

Siswa MI AL- Hidayah Talang Bakung berjumlah 318


orang siswa yang terbagi menjadi 12 Rombel. Dengan
jumlahsiswa 181 (laki-laki), 137 (perempuan) jumlah
keseluruhan 318 siswa.

Profil siswa

Jumlah Peserta Didik


L P Total
181 137 318
Tabel 4.3 Data jumlah siswa MI Al Hidayah

7. Keadaan Sarana dan Prasaran

Sarana adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk


mencapai tujuan.Sedangakan Prasarana adalah sesuatu yang
terwujud sebelum adanaya sarana. Jadi sarana dan prasarana
maksudnya disini adalah sesuatu yang digunakan sebagai alat
memperlancar kegiatan atau proses belajar mengajar atau alat – alat
maupun fasilitas yang digunakan untuk menunjang tercapainya
tujuan pendidikan. Di MI AL- Hidayah Talang Bakungisarana dan
prasarana merupakan salah satu faktor yang mempunyai fungsi
sangat penting yang dapat mempermudah dan memperlancar proses
pembelajaran dan tercapainya tujuan pendidikan.
1. Sarana
Sarana merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran,
sarana dapat membantu proses ppembelajaran agar berjalan dengan
baik dan juga memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar
dengan baik.
Adapun sarana yang dapat menunjang berlangsungnya proses
pembelajaran di MI AL- Hidayah Talang Bakung dapat dilihat pada
tabel berikut.
2. Prasarana
Disamping sarana terdapat pula Prasarana yang merupakan
fasilitas yang membantu dan mendukung proses pembelajaran. Di MI
AL- Hidayah Talang Bakung sarana dan Prasarana yang dibutuhkan
siswa sudah cukup memadai,terutama sarana olahraga dan sarana
ekstrakulikuler lainnya. Dapat dilihat pada table, Adapun sarana dan
prasarana yang dapat menunjang berlangsungnya proses
pembelajaran di MI Al Hidayah Talang Bakung dapat dilihat pada
tabel berikut.
1). Sarana

No Jenis Sarana Jumlah Letak

1. Papan Tulis 1 Ruang Kelas 1

2. Jam Dinding 1 Ruang Kelas 1

3. Meja Guru 1 Ruang Kelas 1

4. Meja Siswa 26 Ruang Kelas 1

5. Penghapus 1 Ruang Kelas 1

6. Kursi Siswa 26 Ruang Kelas 1

7. Kursi Guru 1 Ruang kelas 1

8. Denah kelas - Ruang Kelas 1

9. Daftar pelajaran 1 Ruang Kelas 1

10. Daftar piket 1 Ruang Kelas 1

11. Kipas angin 1 Ruang Kelas 1

12. Lampu listrik 1 Ruang Kelas 1

13. Agenda kelas 1 Ruang Kelas 1


14. Absen kelas 1 Ruang Kelas 1

15. Bunga meja - Ruang Kelas 1

16. Lemari 1 Ruang Kelas 1

17. Papan Tulis 1 Ruang Kelas 2

18. Jam Dinding 1 Ruang Kelas 2

19. Meja Guru 1 Ruang Kelas 2

20. Meja Siswa 18 Ruang Kelas 2

21. Penghapus 1 Ruang Kelas 2

22. Kursi Siswa 18 Ruang Kelas 2

23. Kursi Guru 1 Ruang Kelas 2

24. Denah kelas - Ruang Kelas 2

25. Daftar pelajaran 1 Ruang Kelas 2

26. Daftar piket 1 Ruang Kelas 2

27. Kipas angin 1 Ruang Kelas 2

28. Lampu listrik 1 Ruang Kelas 2

29. Agenda kelas 1 Ruang Kelas 2

30. Absen kelas 1 Ruang Kelas 2

31. Lemari 1 Ruang kelas 2

32. Papan Tulis 1 Ruang Kelas 3

33. Jam Dinding 1 Ruang Kelas 3

34. Meja Guru 1 Ruang Kelas 3

35. Meja Siswa 17 Ruang Kelas 3

36. Penghapus 1 Ruang Kelas 3


37. Kursi Siswa 15 Ruang Kelas 3

38. Kursi Guru 1 Ruang Kelas 3

39. Denah kelas - Ruang Kelas 3

40. Daftar pelajaran 1 Ruang kelas 3

41. Daftar piket 1 Ruang Kelas 3

42. Kipas angin 1 Ruang Kelas 3

43. Lampu listrik 1 Ruang Kelas 3

44. Agenda kelas 1 Ruang Kelas 3

45. Absen kelas 1 Ruang Kelas 3

46. Lemari 1 Ruang Kelas 3

47. Papan Tulis 1 Ruang Kelas 4

48. Jam Dinding 1 Ruang kelas 4

49. Meja Guru 1 Ruang Kelas 4

50. Meja Siswa 25 Ruang Kelas 4

51. Penghapus 1 Ruang Kelas 4

52. Kursi Siswa 25 Ruang Kelas 4

53. Kursi Guru 1 Ruang Kelas 4

54. Denah kelas - Ruang Kelas 4

55. Daftar pelajaran 1 Ruang Kelas 4

56. Daftar piket 1 Ruang Kelas 4

57. Kipas angin 1 Ruang Kelas 4

58. Lampu listrik 1 Ruang Kelas 4

59. Agenda kelas 1 Ruang Kelas 4


60. Absen kelas 1 Ruang Kelas 4

61. Lemari 1 Ruang Kelas 4

62. Papan Tulis 1 Ruang Kelas 5

63. Jam Dinding 1 Ruang Kelas 5

64. Meja Guru 1 Ruang Kelas 5

65. Meja Siswa 21 Ruang Kelas 5

66. Penghapus 1 Ruang Kelas 5

67. Kursi Siswa 21 Ruang Kelas 5

68. Kursi Guru 1 Ruang Kelas 5

69. Denah kelas - Ruang Kelas 5

70. 1 Daftar pelajaran 1 Ruang Kelas 5

71. Daftar piket 1 Ruang Kelas 5

72. Kipas angin 1 Ruang Kelas 5

73. Lampu listrik 1 Ruang kelas 5

74. Tempat sampah 1 Ruang Kelas 5

75. Agenda kelas 1 Ruang Kelas 5

76. Absen kelas 1 Ruang Kelas 5

77. Lemari 1 Ruang Kelas 5

78. Papan Tulis 1 Ruang Kelas 6

79. Jam Dinding 1 Ruang Kelas 6

80. Meja Guru 1 Ruang Kelas 6

81. Gorden 8 Ruang Kelas 6

82. Meja Siswa 20 Ruang Kelas 6


83. Penghapus 1 Ruang kelas 6

84. Kursi Siswa 20 Ruang Kelas 6

85. Kursi Guru 1 Ruang Kelas 6

86. Gambar pancasila 1 Ruang Kelas 6

87. Denah kelas - Ruang Kelas 6

88. Daftar pelajaran 1 Ruang Kelas 6

89. Daftar piket 1 Ruang Kelas 6

90. Kipas angin 1 Ruang Kelas 6

91. Lampu listrik 1 Ruang Kelas 6

92. Agenda kelas 1 Ruang kelas 6

93. Absen kelas 1 Ruang Kelas 6

94. Lemari 1 Ruang Kelas 6

Tabel 4.4 Sarana MI Al Hidayah

2) Prasarana

Ruang Ruang Jumlah

Kelas I 2 2

Kelas II 2 2

Kelas III 2 2

Kelas IV 2 2

Kelas V 2 2

Kelas VI 2 2

Perpustakaan 1 1

Ruang Majlis Guru 1 1


Ruang Kepala 1 1

Sekolah

Ruang Tata Usaha 1 1

WC Guru laki-laki 1 1

WC Guru 1 1

Perempuan

WC siswa laki-laki 2 2

WC siswa 2 2

perempuan

Jumlah 22 22

Tabel 4.5 Prasarana MI Al Hidayah

3) Ruangan belajar

No Nama Rombel Jumlah Siswa Wali Kelas Wali Kelas

L P Juml A B

ah

1 Kelas I Kelas 1 39 26 65 Maznah, S. Pd. Hidiyani,S.

A B I Pd. I

2 Kelas Kelas 2 25 24 49 Alfi Karamah, Erlin

II B S. Pd. I Hardiana,

A S. HI

3 Kelas Kelas 3 28 23 51 Nurasiah, S. Ahmad


Taufiq, M.
III A B Pd. I Pd
4 Kelas Kelas 36 30 66 Umi Kalsum, Nurhaini, S.

IV IV S. Pd Pd. I

A B

5 Kelas Kelas 21 19 40 Fitri Hanani, S. Puji

VA VB Hum Lestari, S.

Pd

6 Kelas Kelas 32 15 47 Rubiati, S. Pd. Hj. Intan

VI VI B I M. Pd. I

Tabel 4.6 Ruang belajar MI Al Hidayah

Berdasarkan wacana tersebutlah maka perlu memperbaiki hal-hal


yang dianggap bisa memperindah dan menunjang kemajuan sekolah MI Al-
Hidayah, juga sebagai sarana prasarana terhadap kemajuan sekolah kedepan.

B. TEMUAN KHUSUS
1. Bentuk kerjasama antara guru dan wali murid dalam
menghadapi pembelajaran daring di kelas V Madrasah
Ibtidaiyah Al Hidayah
Bentuk kerjasama antara guru dan wali dalam menghadapi
pembelajaran daring di MI Al Hidayah yang sedang terjalin ialah
tidak terlepas dari adanya komunikasi antara guru dan wali murid,
baik itu komunikasi secara langsung tatap muka ataupun hanya
dengan alat perantara seperti HP mengingat bahwa anak lebih
banyak menghabiskan waktunya bersama orang tua nya di rumah
maka orang tua harus tahu perkembangan belajar anaknya kemudian
di informasikan kepada guru nya tentang perkembangan sang anak
dan guru pun juga harus bertanya kepada orang tua tentang
perkembangan sang anak agar poses kerja sama pun berjalan dengan
baik dan lancar.
a. Komunikasi

Komunikasi bisa terjalin dimana saja, kapan saja dan tentang


semua aspek kehidupan. Baik itu di rumah, di madrasah, di pasar,
dan dimanapun berada, dengan terjalinnya suatu komunikasi maka
akan terbentuk sebuah pengertian, kasih sayang, menyebarkan
pengetahuan dan melestarikan kebudayaan atau peradaban. Dalam
pendidikan. Sebuah komunikasi lebih di artikan sebagai bentuk dari
proses penyampaian pesan dari seseorang yaitu guru (penerima
pesan) atau sebaliknya. Dalam pendidikan komunikasi berfungsi
sebagai suatu hal yang berkesinambungan. Pandangan dari pihak
madrasah ataupun orang tua jika di antara keduanya hanya berperan
satu pihak maka pembelajaran secara daring ini tidak akan
maksimal. Di karenakan waktu anak lebih banyak di habiskan di
rumah bersama orang tua mereka di bandingkan dengan di madrasah
tempat mereka menuntut ilmu hal ini bukan tanpa alasan, namun
meskipun demikian dari pihak madrasah ataupun orang tua tidak ada
yang boleh lepas tangan, dari kedua belah pihak tersebut harus
menjalinkan sebuah kerjasama.

Hal ini seperti yang telah di ungkapkan oleh ibu Fitri Hardiani
selaku guru kelas V MI Al Hidayah :

Gambar 4.2 peneliti mewawancarai ibu Fitri Hardiani selaku guru atau
wali kelas V (Sumber : Dokumentasi MI Al Hidayah Talang Bakung)
“beliau mengatakan bahwa proses pembelajaran secara
daring di kelas V ini tidak lepas dari perannya wali
murid untuk terlibat di dalam proses pembelajaran maka
disini sangat di perlukan adanya kerjasama antara saya
dan wali murid kelas V, pentingnya kerjasama antara
saya dan wali murid pada saat proses pembelajaran
secara daring karena saya sebagai guru yang mengajar
kemudian memberikan materi kepada anak melalui alat
komunikasi seperti di whatsapp group itu di rumah
sangat penting pengawasan dari orang tua mereka karena
jika tidak ada pengawasan takutnya akan merugikan
anak itu sendiri, namun sejauh ini atau selama
pembelajaran daring diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah
Al Hidayah khususnya di kelas V untuk kerja sama
antara saya dan wali murid kelas V cukup berjalan
dengan baik di tambah lagi dimana setiap minggu
tepatnya pada hari sabtu di mana orang tua atau masing-
masing dari wali murid datang kesekolah untuk
mengumpulkan tugas-tugas anak mereka setelah
seminggu diberikan waktu oleh saya untuk
mengerjakannya, sehingga saya pun bisa bertanya secara
langsung kepada masing-masing wali murid tentang
perkembangan anak-anak tujuan dari orang tua
mengantarkan tugas anaknya kesekolah setiap minggu
bukan lah tanpa alasan bagi kami pihak sekolah, namun
justru itu menjadi penguat dari kerjasama antara saya
dan wali murid agar bisa berinteraksi bukan hanya dari
jarak jauh tapi bisa berinteraksi secara langsung bertanya
dan mendengarkan keluh kesah dari wali murid tentang
pembelajaran daring ini, cara kami bekerja sama tentu
juga saling berkomunikasi menanyakan perkembangan
anak murid dan juga menanyakan kesulitan apa yang
wali murid rasakan pada saat mengajar anak-anak
mereka dirumah dan saya juga sedikit memberikan saran
atau masukan kepada wali murid tentang bagaimana cara
menghadapi dari masing-masing kendala yang mereka
hadapi dan Alhamdulillah mereka menerima masukan
dari saya dan saya pun meminta agar komunikasi antara
kami akan terus berjalan, baik itu saya yang lebih dulu
menghubungi wali murid dan bisa juga wali murid yang
lebih dulu menghubungi saya membicarakan
perkembangan anak-anak murid. (wawancara, 22
Februari 2021)
Pernyataan di atas di dukung oleh pernyataan dari ibu Tenri
Pada S.Ag selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah, beliau
menyatakan bahwa :
Gambar 4.3 peneliti mewawancarai ibu kepala MI Al Hidayah, ibu tenri
Pada S.Ag. (sumber : Dokumentasi MI Al Hidayah)

Madrasah memang memberikan pengaruh besar terhadap


perkembangan pendidikan anak, tapi itu terjadi sebelum maraknya
pandemic, setelah di berlakukan pembelajaran daring maka tanggung
jawab terbesar untuk perkembangan sang anak dalam pendidikan itu
lebih kepada kedua orang tua atau wali murid dari siswa itu masing-
masing karena pengawasan anak dalam belajar secara daring
menjadi tanggung jawab orang tua mereka. perlu di ketahui
bahwasanya peran orang tua disini bukan hanya sebatas mengawasi
tapi menjadi guru, pembimbing dan pengarah bagi anak-anak
mereka dalam belajar, beliau juga mengatakan bahwa kerjasama
antara guru atau pihak sekolah dengan wali murid di Madrasah
Ibtidaiyah Al Hidayah selama proses pembelajaran secara daring
cukup berjalan dengan baik, hal itu dapat saya lihat dari antusias
wali murid dari masing-masing kelas datang kesekolah untuk
mengumpulkan tugas anak-anak mereka pada waktu yang telah di
jadwalkan pada masing-masing kelas dan pada saat pengumpulan
tugas itu kami selalu ada tegur sapa menanyakan kabar dan
menawarkan bantuan apabila wali murid butuh bantuan dan selama
proses pembelajaran secara daring ini pun belum pernah ada pro dan
kontra antara wali murid dengan guru atau pihak sekolah nah dari
situ saya sudah dapat menilai bahwa berartikan sudah terjalinnya
kerjasama yang baik antara guru atau pihak sekolah dengan wali
muid, dan kami pun pihak sekolah selalu melayani dengan baik apa
yang ingin wali murid tanyakan atau apa pun keluh kesah yang di
hadapai oleh wali murid selama pembelajaran daring ini contohnya
yang sering wali murid kata kan “ibu kapan anak-anak bisa masuk
sekolah bu? lalu kami selaku pihak sekolah selalu mencoba memberi
kan jawaban yang terbaik dari setiap pertanyaan yang mereka ajukan
agar wali murid tidak merasa di cueki atau di pedulikan seperti
contohnya kami jawab pertanyaa itu dengan bahasa yang lemah
lembut seperti ini “iya bu do’a kan saja semoga wabah ini cepat
berlalu agar anak-anak juga bisa cepat masuk sekolah, kami juga
sudah ingin sekali bu anak-anak masuk sekolah kira-kira seperti itu,
kemudian ngobrol dan memberikan masukan yang terbaik untuk
wali murid agar mereka bisa bersabar dalam menghadapi situasi
yang tidak di inginkan seperti saat ini dan Alhamdulillah respon wali
murid terhadap kami pihak sekolah pun juga sangat baik.

Masing-masing pihak baik itu dari wali murid ataupun guru


mesti mengetahui peran dan tanggung jawabnya masing-masing
dalam masa darurat covid 19 ini. Dan wali murid adalah peran utama
dalam keberhasilan anaknya dalam belajar daring ini, sementara
guru atau pun pihak sekolah di sini hanya sebatas mengawasi dan
memberikan pengarahan atau pun masukan serta mendukung hal-hal
tersebut. Maka untuk menyatukan kedua belah pihak perlu dijalin
komunikasi antara keduanya. Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah
Talang Bakung membangun dua jenis komunikasi dengan wali
murid siswa.

a) Komunikasi Formal
Dalam masa gawat darurat covid 19 saat ini maka
komunikasi formal di Madrasah hanya sebatas guru berinteraksi
langsung dengan satu persatu wali murid pada saat mengumpulkan
tugas anaknya kesekolah berinteraksi secara langsung menanyakan
kabar anak serta memberi tahu kepada setiap wali murid misalnya
ada hal penting yang harus disampaikan.
b) Komunikasi non Formal
Komunikasi non formal dilakukan melalui kunjungan
rumah, telepon atau group whatsapp. Berdasarkan data
dokumentasi, bahwasanya kegiatan kunjungan rumah hanya
dilakukan pada siswa yang membutuhkan perhatian khusus
misalnya siswa sakit yang sudah beberapa hari, kemalangan dan
lain sebagainya, sebagaimana yang telah di ungkapkan oleh kepala
madrasah ibu Tenri Pada S.Ag menyatakan bahwa :

“ jika ada anak yang sakit lebih dari satu minggu maka
kami pihak sekolah akan menjenguk, dan kalau siswa itu
mengalami kemalangan seperti contohnya orang tuanya
meninggal dunia maka kami pihak sekolah akan
berkunjung ke rumah” (wawancara, 05 Maret 2021)

Komunikasi non formal selanjutnya adalah melalui whats


aap atau Telepon, dalam masa sulit seperti saat ini maka komunikasi
sangat diperlukan untuk bisa berinteraksi antara guru dan wali
murid, berdasarkan data dokumentasi whats aap atau Telepon adalah
menjadi sumber pembawa informasi bukan hanya kepada wali murid
tapi juga dengan siswa karena baik sebuah informasi yang bersipat
mendadak atau pun tidak semua di sampaikan selalui whatsapp
group bahkan dalam proses pembelajaran pun tidak terlepas dari hal
tersebut, bukan tanpa alasan semua itu terjadi, tapi dengan adanya
sebuah alasan yang besar di balik itu semua yaitu di berlakukannya
pembelajaran daring, maka komunikasi antara wali murid dan guru
harus berjalan dengan teratur dan terarah agar anak-anak yang
mengikuti proses pembelajaran seperti saat ini tidak kebingungan
dengan ketentuan-ketentuan yang harus di ikutinya baik itu dari
gurunya maupun dari orang tuanya sendiri, berikut percakapan
antara wali kelas V dengan wali murid siswa :
Gambar 4.4 screenshoot percakapan di whats aap wali kelas dan
wali murid kelas V

c) Keterlibatan wali murid dalam pembelajaran secara daring bagi anak


di rumah.

Wali murid atau orang tua siswa Madrasah Ibtidaiyah Al


Hidayah Talalang Bakung terlibat dalam pembelajaran anaknya
dirumah bukan hanya sebatas untuk memeriksa atau menyuruh anak
mengulang pembelajarannya namun juga sebagai pengawas atau
pembimbing serta pengarah bagi anak pada saat pembelajaran
berlangsung, materi yang di ajarkan oleh guru pada hari itu harus
diketahui oleh wali murid yaitu melalui pengawasan oleh orang tua
terhadap anaknya pada saat pembelajaran secara daring.
Sebagaimana yang telah di ungkapkan oleh orang tua siswa :

Gambar 4.5 peneliti mewawancarai ibu Ema wali murid kelas V pada
mengumpulkan tugas anaknya ke madrasah (sumber : Dokumentasi MI Al
Hidayah)

“Saya pada saat proses pembelajaran daring berlangsung


itu harus stay dekat anak saya, karena jika tidak di awasi
pada saat belajar secara daring ini takutnya anak saya
tidak belajar tapi malah main game dan buka youtube”
(wawancara, 27 februari 2021).
beliau mengatakan bahwa, jika untuk proses pembelajaran
daring kerja sama antara guru, pihak sekolah dan juga wali murid
harus terjalin dengan baik dan proses pembelajaran daring pun juga
Alhamdulillah bejalan dengan lancar namun sebagian ada juga yang
mengalami kendala. dan penyataan itu pun juga sama dengan
pernyataan wali murid yang lainnya yang peneliti wawancara, ibu
Ema mengatakan cara kerja sama antara guru dan wali murid tidak
lepas dari komunikasi, karena dalam pembelajaran secara daring ini
tentu guru dan wali murid tidak lepas dari bertanya dan menanya
tentang perkembangan anak murid, kami wali murid bukan hanya
berkomunikasi dengan jarak jauh tapi juga datang kesekolah pada
saat mengumpulkan tugas anak kami kami tidak segan bertanya
dengan guru apapun yang ingin kami tanyakan tentang pembelajaran
anak kami, dan juga komunikasi melalui telpon juga tetap terjalin,
kami sebagai orang tua sangat mendukung apa pun keputusan dari
pihak sekolah untuk perkembanangan anak kami pada saat belajar
daring sepeti sekarang ini, begitulah kira-kira jawaban wali murid
saat di wawancarai

Orang tua berperan secara langsung dalam mengawasi anak


mereka pada saat belajar secara daring, hal ini dilakukan agar sang
anak memang benar-benar mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung. Dan orang tua pun menanyakan bagian mana anak
yang tidak paham serta meminta anak untuk mengulang
penjelasannya kembali kepada orang tuanya. Agar orang tua
mengetahui apakah anak tersebut benar-benar sudah paham atau
belum.

Adapun menurut peneliti bahwasanya kerja sama antara guru


dan wali murid itu sudah sangat benar dilakukan karena dimana
dalam masa daring ini pentingnya kerja sama antara guru dan wali
murid dalam proses nya, jika tidak ada kerja sama antara guru dan
wali murid dalam proses pembelajaran yang seperti ini maka
pembelajaran pun tidak akan bisa berjalan dengan lancar, salah satu
kerjasama yang telah tebentuk yaitu saling berkomunikasi, di mana
dalam proses ini anak murid terasa di awasi oleh guru dan juga
terawasi oleh orang tua mereka sehingga dalam proses pembelajaran
pun anak merasa ada tanggung jawabnya.

Dalam pembelajaran yang belum pernah terlaksana


sebelumnya diberlakukan tentu saja ada begitu banyak kendala yang
di hadapi dalam proses pembelajaran secara daring ini, baik kendala
yang dihadapi guru, wali murid dan juga siswa. Dari sejak sekolah
daring di berlakukan oleh pemerintah maka proses pembelajaran pun
berubah tanpa bertahap dan tanpa persiapan sehingga baik guru, wali
murid bahkan untuk siswa sendiri siap tidak siap tetap harus
menjalankannya dengan berbagai kesulitan yang mereka alami.
2. Kendala yang di hadapi dalam proses pembelajaran secara
daring di Madasah Ibtidaiyah Al Hidayah Talang Bakung

Manfaat besar yang di peroleh dari adanya kerjasama antara


guru dan wali murid dalam menghadapi pembelajaran secara daring
di rasakan oleh kedua belah pihak. Sehingga madrasah
mengupayakan sebaik mungkin dalam proses pembelajaran secara
daring ini. Namun demikian ada beberapa factor yang menyebabkan
munculnya hambatan-hambatan yang di alami oleh madrasah dan
juga guru serta wali murid dalam menghadapi pembelajaran secara
daring ini. Ada dua faktor penyebab yaitu factor internal dan factor
eksternal.

1. Factor Internal
Factor internal merupakan hambatan dari pihak madrasah itu
sendiri, yaitu kurangnya sarana dan prasaan yang memadai dalam
menjalankan pembelajaran secara daring ini sehingga bukan tidak
pernah proses pembelajaran daring ini terhambat. Kemudian juga
pandangan guru terhadap pembelajaran secara daring saat ini, guru
mengungkapkan kesulitan dalam menyampaikan materi
pembelajaran karena di tuntut harus kreatif, tidak buta akan
teknologi, kesusahan membuat anak didik untuk konsentrasi dalam
belajar, dan menggunakan metode pembelajaran yang interaktif.
Namun bagi guru, sebagus mana pun media yang di gunakan tidak
dapat menjamin siswa itu paham dalam pembelajaran, apa lagi
pembelajaran hanya di sampaikan dengan merangkum hal-hal
penting yang perlu di sampaikan sedangkan anak-anak perlu
penjelasan yang lebih teliti untuk bisa paham tentang materi yang di
ajarkan. Kesulitan guru dalam mengetahui bagian mana yang sudah
paham dan bagian mana yang belum paham menjadi pertanyaan
tersendiri bagi guru karena setelah di berikan materi anak di beban
kan dengan tugas sementara guru tidak tahu di mana dan apa
kesulitan yang anak-anak hadapi. Sebagaimana yang telah di
ungkapkan oleh guru kelas V:

“Saya merasa kesulitan dalam menyampaikan materi


secara daring ini dan saya juga kesusahan melihat batas
mana pemahaman siswa terhadap materi yang saya
ajarkan ” (wawancara 22 februari 2021)

Guru berpendapat bahwa pada masa daring ini sulitnya bagi


guru dalam menyampaikan materi dan juga kesulitan guru melihat
batas mana pemahaman dari setiap siswanya.

2. Factor Eksternal

Factor eksternal berasal dari wali murid, seperti pandangan


dan tuntutan hidup dan sikap orang tua. Pandangan orang tua
terhadap Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah Talang Bakung bahwa
anak lebih mendengar nasihat dari gurunya dibandingkan dengan
orang tuanya di rumah. Sehingga orang tua pun malas dalam
mendampingi anaknya. Dan anak mereka pun di biarkan belajar
sendiri, selain itu orang tua pun menganggap bahwa guru akan
menyampaikan materi dengan bijak pada saat pembelajaran daring
berlangsung. Maka menurut mereka mengawasi anak dalam belajar
bukanlah suatu kewajiban tapi melainkan hanya sebatas pekerjaan
tambahan dari yang biasa mereka lakukan dan menurut mereka
apabila tugas anak mereka sudah selesai dan tiba hari
mengumpulkan tugas, yang ia tau tugas anaknya telah selesai dan
siap untuk dikumpulkan masalah betul ataupun tidak bukan menjadi
perihal penting yang jelas tugas itu ada dan siap untuk di antarkan
kesekolah. Hal ini sesuai dengan ungkapan orang tua siswa:

“ saya kadang malas dampingi anak saya belajar, karena


saya kan orangnya kalo anak gak bisa saya marah dan
akhirnya anak saya tidak mau belajar, ya lebih baik saya
biarkan dia belajar sendiri, giliran pas mengumpulkan
tugas nanti yang saya tau tugas anak saya telah selesai
dan siap untuk di kumpulkan.” (wawancara 27 februari
2021)

Factor eksternal lainnya adalah tumpuan hidup orang tua


siswa. Orang tua siswa rata-rata semuanya hampir bekerja dan
pekerjaan mereka pun juga tidak bisa mereka tinggalkan seperti
kebanyakan dari mereka ialah pedagang. Sebagaimana yang telah di
ungkapkan oleh oang tua siswa

“Saya kesulitan dalam membagikan waktu saya antara


jualan dan mengawasi anak saya belajar di rumah,
karena jika saya tidak jualan maka tidak ada sumber
keuangan yang masuk, sementara di dalam situasi yang
seperti sekarang ini kami juga butuh makan”
(wawancara 27 februari 2021)

Sikap dan tanggung jawab orang tua juga menjadi salah satu
factor eksternal yang dapat menghambat kerjasama guru dan orang
tua dalam menghadapi pembelajaran secara daring ini. Sikap
tersebut di nilai adalah sikap yang cuek dan mau nya hanya ngikut
saja. Hal tersebut dapat dilihat waktu mengumpulkan tugas, ketika di
Tanya tentang bagaimana cara orang tuanya mengajar anak di
rumah. Sebagaimana yang di ungkap kan oleh guru kelas V.

“giliran di tanya bagaimana bu mengajar anaknya di


rumah, apa saja kendalanya ibu? Dan orang tuanya
hanya menjawab ya gitu lah buk dan juga bingung mau
jawab apa dan hanya senyum-senyum saja” (wawancara
22 febuari 2021)
3. Pembahasan Penelitian
1. Bentuk kerjasama antara guru dan wali murid dalam menghadapi
pembelajaran secara daring di Madasah Ibtidaiyah Al Hidayah
Bentuk kerjasama antara guru dan wali murid dalam
menghadapi pembelajaran secara daring ialah dengan menjalin
kominikasi. Di madrasah ibtidaiyah al hidayah guru dan wali murid
menjali dua komunikasi yaitu komunikasi resmi (formal) dan
komunikasi tidak resmi (non formal), di madrasah ibtidiyah al
hidayah komunikasi formal dilakukan secara langsung pada saat
mengumpulkan tugas dan untuk komunikasi non formal dilakukan
dengan cara melakukan kunjungan rumah, sambungan telepon dan
juga melalui whats app group.

Proses pembelajaran secara daring di madrasah ibtidaiyah al


hidayah talang bakung orang tua menjadi peran utama untuk
mengajar, membimbing, mengarahkan dan mengawasi anaknya
layaknya seperti guru mengajar disekolah dan juga menerapkan
kedisiplinan, etika, tata tertib sehingga dalam belajar anak tidak
hanya focus dengan materi pembelajaran namun juga bertanggung
jawab atas sikap dan perilaku mereka dalam kehidupan sehari-
harinya.

2. Kendala yang di hadapi dalam proses pembelajaran secara daring


Madrasah ibtidaiyah al hidayah talang bakung menerapkan
kerjasama antara guru dan wali murid. Namun kerjasama tersebut
tidak selalu berjalan dengan mulus seperti apa yang sudah
diharapkan oleh pihak madrasah. Hal ini disebabkan oleh beberapa
kendala didalamnya yakni. Kendala yang pertama ialah bersumber
dari madrasah sendiri atau disebut dengan (factor internal) dan juga
dari sumber dari wali murid di sebut dengan (factor eksternal).

Factor internal yang peneliti temui di madrasah ibtidaiyah


al hidayah talang bakung ialah kurangkan sarana dan prasarana
yang memadai dalam pembelajaran daring ini dan juga di tambah
dengan kesulitan guru dalam menyampaikan materi, banyak
tuntutan bagi guru harus lebih kreatif dalam memilih metode dan
media pembelajaran, tidak gaptek dalam teknologi. Sementra guru
juga mempunyai sikap yang tidak percaya diri dan tidak optimis
dengan apa yang mereka sampaikan atau ajarkan. Sangat sulit
bagi guru mengetahui bagian mana yang sudah paham dan belum
paham muridnya dalam materi yang ia sampaikan. Maka disini
dapat peneliti simpulkan bahwa kurangnya kepercayaan diri guru
terhadap cara ia menyampaikan materi walaupun sudah berusaha
membuat pembelajaran menjadi semenarik, seefektif dan sebaik
mungkin dalam prosesnya. Sehingga kurangnya kepercayaan diri
guru dan tidak optimisnya guru dalam bertindak pada saat
mengajar bedampak juga pada sulitnya guru dalam mengetahui
batas mana pemahaman siswa dalam belajar.

Factor eksternal yang peneliti temui di madrasah


ibtidaiyah al hidayah talang bakung adalah pandangan orang tua,
dimana tuntutan hidup membuat orang tua tidak dapat berperan
dengan baik dalam mengawasi anak mereka dalam belajar.
Dimana orang tua lebih mementingkan pekerjaan mereka
dibandingkan mengajarkan anak mereka di rumah orang tua
kesulitan dalam membagikan waktu mereka dalam mendampingi
anaknya dengan waktu mereka bekerja, juga orang tua mudah
emosi ketika mengajarkan anak mereka di rumah menurutnya
anak lebih mau mendengarkan nasihat dari gurunya di
bandingkan dengan oang tua nya sendiri. Kendala lainnya yang di
temukan oleh peneliti ialah orang tua juga cuek dalam
perkembangan belajar anaknya di rumah hal itu dapat peneliti
ketahui pada saat wali murid mengumpulkan tugas lalu di Tanya
perkembangan belajar anak oleh wali kelasnya lalu wali murid itu
kebingungan dalam menjawabnya dan hanya senyum-senyum
saja.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasakan hasil dari penelitian mengenai kerjasama antara


guru dan wali murid dalam menghadapi pembelajaran secara daring
di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah Talang Bakung dapat di
tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses kerjasama antara guru dan wali murid dam pembelajaran


secara daring ialah dimana guru memberikan materi kepada anak-
anak lewat whats aap group dan tugas orang tua memperjelaskan
materi tersebut kepada anak-anak mereka di rumah.
2. Kendala yang di hadapi dalam proses pembelajaran daring :
Kendala pembelajran secara daring dipengaruhi oleh dua factor
yakni factor internal dan factor eksternal. Factor internal ialah factor
yang terjadi dari pihak madrasah sendiri, sedangkan factor eksternal
terjadi dari luar madrasah seperti dari pihak wali murid.
3. Bentuk kerjasama antara guru dan wali murid dalam menghadapi
pembelajaran secara daring dengan berkomunikasi dan keterlibatan
wali murid pada saat mengajar, membimbing, mengawasi dan
mengarahkan anak mereka pada saat pembelajaran daring
belangsung, di madrasah ibtidaiyah al hidayah talang bakung dengan
wali murid menjalin dua komunikasi.
 Komunikasi resmi (Formal)
 Komunikasi tidak resmi (Non Formal)
B. Saran

Berdasarkan data hasil dan kesimpulan penelitian kerjasama


guru dan wali murid dalam menghadapi pembelajaran secara daring
di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al Hidayah Talang Bakung, peneliti
dapat menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Kerjasama yang baik maka akan mengasilkan sebuah karya yang
baik, maka dari itu dalam hal apapun termasuk mendidik anak
hubungan kerja sama antara guru dan wali murid harus terjalin
dengan sebaik mungkin (bekerjasama).
2. Baik guru atau pun wali murid harus peka terhadap anak maka tidak
ada di antara keduanya boleh lepas tangan terhadap pendidikan anak-
anaknya.
3. Diharapkan bagi guru dan wali murid untuk tetap optimis dan
percaya diri dalam menjalankan proses pembelajaran pada saat
mengajar karena jika guru dan wali murid sudah tidak percaya diri
terhadap kemampuan mereka bagaimana dengan murid yang sumber
belajarnya dari mereka. Dan bagi orang tua untuk tetap tidak hanya
berfokus dengan pekerjaan namun juga tanamkan dalam diri bahwa
dalam mendidik anak juga tanggung jawab mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Abd. Rahman Getteng, 2012 menuju Guru Profesional dan Beretika.


Yogyakarta : Graha Guru

Coleman M, 2013. Empowering Family-Teacher Partnership Building


Connection within Diverse Communities. Los Angeles: Sage
Publication, 2013

Dradjat. Zakiah, 1994 pendidikan islam dalam keluarga dan sekolah.,


Jakarta : Ruhama.

Echols, Jhon. M. Dan Shadily, hasan. 1992 kamus inggris Indonesia.


Jakarta : Gramedia.

Firmansyah Asep, 2020 Minda Guru Indonesia, Pandemi corona, Disrupsi


pendidikan dan kretifitas guru. Aceh : Syiah Kuala University Press

Fahrina Afrilia, dkk. 2020 Minda Guru Indonesia, peran guru dan
keberlangsungan pembelajaran di masa pendemi COVID 19. Aceh:
Syiah Kuala University Press

.joko tri prasatya, dkk, 1998. ilmu budaya dasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Laode. anthusadar, 2020 persepsi mahasiswa PIAUD terhadap kuliah


online dimasa pandemic covid 19, jurnal of Islamic, Early Childood
Education, 3 (1)

Mariyana Rita dkk, 2010 “pengelolaan lingkungan belajar” Jakarta : :


KENCANA PRENANDA MEDIA GROUP.

Muftiara, Wilda A. 2020. Berkarya Bersama Ditengah COVID 19. IAIN


Parepare Nusantara Press.

Mulyasa, E. 2013. “MENJADI GURU PROFESIONAL Menciptakan


Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan” Bandung : PT REMAJA
ROSDAKARYA
Sardiman, dkk. 2008 “Pembelajaran IPS Terpadu 2” Jakarta : PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.

Sugiyono. 2012. “ METODE PENELITIAN PENDIDIKAN P[Pendekatan


Kuantitatif, kualitatif dan R&D” Bandung : Alfabeta

Singgih D Gunarsa, 1995 Psikolog Praktis Anak, Remaja dan Keluarga.


Jakarta : PT. Gunung Mulia.

The Liang Gie, 1983 cara belajar yang efisien, Yogyakarta : Gadjah Mada
Universitas Pers.

Wjs. purwadarminta, 1987. kamus besar baha Indonesia. Jakarta : balai


pustaka

Yuliana, Meda dkk. 2020. Pembelajaran daring untuk pendidikan : teori


dan penerapan. Medan : Yayasan kita menulis.

JURNAL

Cahyati, N., & Kusumah, R. (2020). Peran orang tua dalam menerapkan
pembelajaran di rumah saat pandemi Covid 19. Jurnal Golden
Age, 4(01), 152-159.

Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 terhadap implementasi


pembelajaran daring di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu
Pendidikan, 2(1), 55-61.

Purwanto Agus, dkk. 2020. Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID 19


terhadap proses pembelajaran online disekolah dasar. journal Of
Education, psycologi and Conseling. 2(1)

Sari, S. Y., & Nofriadi, N. (2019). PEMBENTUKAN KARAKTER PADA


ANAK USIA DINI. SMART KIDS: Jurnal Pendidikan Islam Anak
Usia Dini, 1(2), 1-6.
Sama, S., Bahri, S., & Budiyono, F. (2020, September). Sinergitas Guru dan
Orang Tua dalam Pembelajaran Daring Pada Masa Covid-19 di
Kecamatan Kalianget. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Biologi.

Good CV Dictonary of Education, 1973. New York : Mc. Graw Hill Book
Company.

Gelgel I Putu, 2020. Bali VS Covid 19. Bali : NILACAKRA

Haryanto, 2012 dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para akhli


http://belajarpsikologi. com/pengertianpendidikan-menurut-ahli/ di
akes pada tanggal 26 Mei 2021

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS &


Peraturan Pemerintah RI Tahun 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan serta Wajib Belajar, (Bandung: Citra Umbara, 2016), hal:
190

http://www.kumpulandefinisi.com/2015/10/pengertian-definisi-tujuan
pendidikan-menurut-para-ahli.html
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN RESPONDEN / SUBJEK PENELITIAN
SKRIPSI MAHASISWA

Surat pernyataan responden subjek penelitian skripsi mahasiswa yang


bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Tenri Pada, S. Ag
Tanggal lahir :
Jabatan : Kepala madrasah ibtidaiyah Al hidayah talang bakung
Dengan ini menyatakan bersedia atau tidak bersedia nama saya dan nama
lokasi penelitian di cantumkan dalam lapoan penelitian skripsi mahasiswa
berikut :
Nama : Endang Anggaini
Nim : 204172644
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : Bentuk kerjasama antara guru dan wali murid dalam
menghadapi pembelajaran daring di kelas V madrasah ibtidaiyah al hidayah
talang bakung.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Yang menyatakan
Kepala madrasah

Tenri Pada S.Ag


SURAT PERNYATAAN RESPONDEN / SUBJEK PENELITIAN
SKRIPSI MAHASISWA
Surat pernyataan responden subjek penelitian skripsi mahasiswa yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Fitri Hadiani S.Pd
Tanggal lahir :
Jabatan : Guru / wali kelas V madrasah ibtidaiyah Al hidayah
Dengan ini menyatakan bersedia atau tidak bersedia nama saya dan nama
lokasi penelitian di cantumkan dalam lapoan penelitian skripsi mahasiswa
berikut :
Nama : Endang Anggaini
Nim : 204172644
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : Bentuk kerjasama antara guru dan wali murid dalam
menghadapi pembelajaran daring di kelas V madrasah ibtidaiyah al hidayah
talang bakung.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Yang menyatakan
Wali Kelas V

Fitri Hardiani S.Pd


SURAT PERNYATAAN RESPONDEN / SUBJEK PENELITIAN
SKRIPSI MAHASISWA
Surat pernyataan responden subjek penelitian skripsi mahasiswa yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ema
Tanggal lahir :
Jabatan : wali murid
Dengan ini menyatakan bersedia atau tidak bersedia nama saya dan nama
lokasi penelitian di cantumkan dalam lapoan penelitian skripsi mahasiswa
berikut :
Nama : Endang Anggaini
Nim : 204172644
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : Bentuk kerjasama antara guru dan wali murid dalam
menghadapi pembelajaran daring di kelas V madrasah ibtidaiyah al hidayah
talang bakung.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Yang menyatakan
Wali Murid

Ema
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

PENELITIAN KUALITATIF

Judul penelitian : bentuk kerjasama antara guru dan wali murid dalam
menghadapi pembelajaran daring di kelas V madrasah ibtidaiyah al
hidayah talang bakung.

A. Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh data sebagai berikut :
a. Obseravasi terhadap persiapan sekolah terhadap
pembelajaran daring
b. Observasi terhadap proses pembelajaran daring
c. Observasi terhadap bentuk pelaksanaan pembelajaran
daring.
d. Observasi terhadap kesiapan guru dan wali murid dalam
pembelajaran daring.
e. Observasi terhadap kerjasama guru dan wali murid
dalam pembelajaan daring.
f. Observasi terhadap interaksi pembelajaran daring
g. Observasi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran
daring.

B. Pedoman Wawancara
4. Kepala Sekolah
a. Bagaimana persiapan sekolah menghadapi pembelajaran
daring?
b. Bagaimana proses pembelajaran daring di lakukan?
c. Bagaimana bentuk pelaksanaan pembelajaran daring?
d. Bagaimana persiapan guru dan wali murid dalam pembelajaran
daring?
e. Bagaimana kejasama guru dan wali murid dalam pembelajaran
daring?
f. Bagaimana interaksi terhadap pembelajaran daring?
g. Bagaimana dengan kendala dalam pembelajaran daring?
5. Guru / Wali kelas V
a. Bagaimana persiapan guru kelas V dalam menghadapi
pembelajaran daring?
b. Bagaimana proses pembelajaran daring di lakukan?
c. Bagaimana bentuk dari pembelajaran daring yang di
laksanakan?
d. Apa saja kendala yang di hadapi dalam pembelajaran daring?
e. Kerjasama seperti apa yang di terapkan guru dan wali murid
dalam pembelajaran daring?
6. Wali Murid
a. Bagaimana persiapan wali murid dalam menghadapi
pembelajaran daring.
b. Bagaimana proses pembelajaran daring?
c. Bagaimana bentuk kerjasama pembelajaran daring yang
dilaksanakan?
d. Apa saja kendala yang di hadapi pada saat mengajari anak
secara daring?
e. Bagaimana dukungan orang tua bagi siswa dalam belajar
daring?
f. Kerjasama seperti apa yang di terapkan guru dan wali murid
dalam pembelajaran daring?

C. PEDOMAN DOKUMENTASI
1. Historis dan Geografis
2. Struktur Organisasi
3. Keadaan guru, siswa dan wali murid
4. Keadaan sarana dan prasarana
DOKUMENTASI
KEMENTRIAN AGAMA
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKUTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Resi Tgl.Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-02 R-0 -

Nama : Endang Anggaini


NIM : 204172644
Pembimbing I : Drs. Ilyas Idris, M.Ag
Judul Skripsi : Bentuk kerjasama antara guru dan wali murid dalam
menghadapi pembelajaran daring di kelas V madrasah
ibtidaiyah al hidayah talang bakung
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

No Konsultasi Tanda Tangan


Tangggal Materi Bimbingan
. Ke- Pembimbing

1 26-11-2020 I Penyerahan Surat Penunjukkan


Dosen Pembimbing

2 07-12-2020 II Bimbingan Proposal

3 08-12-2020 III Perbaikan Isi Proposal

4 08-12-2020 IV ACC Seminar Proposal

5 26-01-2021 V ACC Riset dan Pengesahan Judul


6 12-04-2021 VI Bimbingan skripsi

7 12-04-2021 VII Perbaikan skripsi dan ACC Skripsi

Jambi, April 2021


Dosen Pembimbing I

Drs. Ilyas Idris. M.Ag


NIP.196507041993021002
KEMENTRIAN AGAMA
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKUTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Resi Tgl.Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-02 R-0 -

Nama : Endang Anggaini


NIM : 204172644
Pembimbing II : Dr. Sri Yulia Sari
Judul Skripsi : Bentuk kerjasama antara guru dan wali murid dalam
menghadapi pembelajaran daring di kelas V madrasah
ibtidaiyah al hidayah talang bakung
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Konsultasi
Tanda Tangan
No. Tangggal Ke- Materi Bimbingan
Pembimbing

1 24-11-2021 I Penyerahan Surat Penunjukkan


Dosen Pembimbing dan Bimbingan
Proposal

2 01-11-2021 II Perbaikan Proposal

3 08-12-2020 III Bimbingan perbaikan proposal dan


ACC Seminar Proposal

4 26-01-2021 IV ACC Riset dan Pengesahan Judul


5 16-03-2021 V Bimbingan skripsi

6 23-03-2021 VI Perbaikan Skripsi

7 12-04-2021 VII ACC Skripsi

Jambi, April 2021


Dosen Pembimbing II

Dr. Sri Yulia Sari, M.Pd. I


NIP. 19780727 2014122004
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Endang Anggaini


Tempat/Tanggal Lahir : Baru Lubuk Mengkuang 25 Agustus 1998
Agama : Islam
Alamat :Desa Baru lubuk mengkuang kecamatan
Limbur lubuk mengkuang kabupaten Bungo.

Nama Orang Tua


Ayah : Abdul Wahab
Ibu : Mistiah

Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar : SD N 154/II Baru Lubuk mengkuang
Sekolah Menengah Pertama : SMP N 3 Tuo Lubuk Mengkuang
Sekolah Menengah Atas : SMA N 8 Kota Jambi
Perguruan Tinggi : UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Tahun 2017-2021

Anda mungkin juga menyukai