TEACHING FACTORY
PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA
Ditetapkan di : Batusangkar
Tanggal : Juli 2023
Mengetahui :
Kepala SMK N 1 Batusangkar Ketua Program Keahlian
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah
kepada kita sehingga Proposal Teaching Factory ini dapat diselesaikan. Proposal ini
disusun sebagai acuan dalam melakukan kegiatan Teaching Factory di Program
Keahlian Multimedia SMK Negeri 1 Batusangkar.
Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritikan sangat
diharapkan agar hasil dapat dicapai dengan maksimal. Semoga Program Kerja ini dapat
menjadi pedoman dalam pelaksanaan Teaching Factory di Multimedia pada khususnya
dan SMK Negeri 1 Batusangkar.
Ketua TEFA
Multimedia
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB. I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Landasan Hukum 1
C. Tujuan Teaching Factory 2
D. Kepengurusan 2
E. Sasaran 3
BAB. II STANDAR OPERASIONAL DAN REGULASI 4
A. Jenis Usaha Yang Dilaksanakan 4
B. Prosedur Pelaksanaan Teaching Fctory 4
C. Alur Kegiatan Teaching Factory Multimedia 4
D. Aturan Pelaksanaan Teaching Factory 5
BAB. III PERHITUNGAN MODAL DAN KEUNTUNGAN 6
A. Rencana Anggaran Biaya dan Keuntungan 6
B. Perhitungan Keuntungan 6
BAB. IV PENUTUP 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia industri tenaga terampil yang kompeten dan siap bekerja
sangat dibutuhkan. Salah satu lembaga yang mempunyai peranan penting dalam
mengembangkan keterampilan, kompetensi dan produktifitas manusia dalam
bekerja adalah lembaga pendidikan. Teaching Factory pada Sekolah Menengah
Kejuruan merupakan salah satu alternatif dalam rangka mendekatkan mutu tamatan
SMK dengan kebutuhan dunia kerja. Teaching Factory juga merupakan salah satu
sumber atau sarana belajar yang tepat bagi siswa terutama pada aspek keterampilan
untuk menghasilkan produk maupun jasa.
Teaching Factory sangatlah penting sebagai langkah awal untuk
mempersiapkan manusia yang mampu mengembangkan seluruh kreatifitasnya.
Maka setiap sekolah diharuskan menerapkan praktik kewirausahaan melalui
kegiatan Teaching Factory terutama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ini
sesuai dengan PP No. 29 Tahun 1990 Pasal 29 Ayat 2, bahwa: Untuk
mempersiapkan siswa sekolah menengah kejuruan menjadi tenaga kerja, pada
sekolah menengah kejuruan dapat didirikan Teaching Factory yang beroperasi
secara professional
B. Landasan Hukum
Yang Menjadi Landasan Hukum Teaching Factory adalah :
1. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
3. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Kerja
Nasional Indonesia (KKNI).
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 103 tahun 2014.
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran.
5. Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2015 tentang Pembangunan Sumberdaya
Industri.
6. Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.
1
C. Tujuan Teaching Factory
Secara umum tujuan penyelenggaraan Teaching Factory untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan latihan melalui penyediaan kesempatan
pelatihan berproduksi secara profesional bagi peserta didik, serta mendukung
pembiayaan operasional pendidikan dan peningkatan kesejahteraan.
Tujuan Teaching Factory di SMK Negeri 1 Batusangkar adalah:
1. Meningkatkan keterampilan siswa dalam menjual produk
2. Melatih siswa melakukan praktik usaha sebelum memasuki dunia kerja
3. Melatih siswa melayani konsumen
4. Mengembangkan sikap mandiri dan percaya diri dalam kegiatan paktek
berwirausaha
D. Kepengurusan
Struktur Organisasi Teaching Factory Multimedia dapat dilihat pada gambar
berikut.
Penanggung Jawab
Febrison, M.Pd.T
Ketua
Tegar Prakarsa Syafrima, S.Ds
Sekretaris
Weskia Sefiola Putri, S.Pd
Bendahara
Rina Milia Nofa, S.Pd
Produsen
-
Anggota
Siswa
Guru
2
E. Sasaran Teaching Factory
Untuk mendukung pelaksanaan Teaching Factory, sasaran kegiatan adalah sebagai
berikut:
1. Produsen
Siswa sebagai peran utama dalam pelaksanaan Teaching Factory berperan
sebagai produsen dan pemasaran produk.
2. Konsumen
Konsumen yang menjadi sasaran Teaching Factory adalah Kominfo Tanah
Datar, guru dan keluarga besar SMK Negeri 1 Batusangkar. Kemudian
lingkungan sekolah di kecamatan lima kaum khususnya dan masyarakat Tanah
Datar pada umumnya.
3
BAB II
STANDAR OPERASIONAL DAN REGULASI
4
D. Aturan pelaksanaan Teaching Factory
Teaching Factory di Multimedia mempunyai aturan sebagai berikut;
1. Memahami dan melaksanakan program kerja yang telah disyah oleh kepala
sekolah
2. Memelihara peralatan dan sarana jurusan yang digunakan
3. Memberikan pelayanan prima kepada konsumen/pelanggan
4. Mengembangkan budaya kerja yang solid
5. Membuat laporan kegiatan
6. Melaporkan hasil usaha kepada bendahara
7. Menindaklanjuti kepuasan pelanggan
5
BAB III
PERHITUNGAN MODAL DAN KEUNTUNGAN
Rencana Anggaran Biaya dan keuntungan dapat dilihat pada komoditi yang
diusahakan ( terurai pada lampiran )
B. Perhitungan Keuntungan
Jumlah
6
BAB IV
PENUTUP