Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI CV. DAHAYU UTAMA PRESISI

Disusun Oleh :
NAMA : DWI NUGROHO
NIS/NISN : 14289/0030204245
KELAS : XI TPM 1

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1


MOJOSONGO BOYOLALI
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

HALAMAN PENGESAHAN

i
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Judul : Laporan Praktik Kerja Lapangan
CV. Dahayu Utama Presisi
Yang telah dilaksanakan oleh siswa
Nama : Dwi Nugroho
NIS/NISN : 14289/0030204245
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan

Menyetujui...,April 2022

Pembimbing Sekolah, Pembimbing DU/DI,

MUH. SARWAN, ST Heru Setiawan


NIP.197401302008011003

Ketua Program Keahlian Pimpinan DU/DI


Teknik Mesin CV. Dahayu Utama Presisi

Basirun, SP., MT Djangkung.A.Md


NIP. 19640708 198811 1 002

Menyetujui
Kepala SMK Negeri 1 Mojosongo

Suryatna.S.Pd,M.Pd
NIP. 19670512 198903

ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Sukses adalah saat persiapan dan kesempatan bertemu.


2. Kesempatan bukan hal yang kebetulan, kamu harus menciptakannya.
3. Rahasia sukses adalah mengetahui yang orang lain tidak tahu.
4. Yang terpenting jaga sholat, walaupun kita bukan orang baik.

PERSEMBAHAN
Laporan ini dipersembahkan kepada :
1. Bapak Kepala SMK Negeri 1 Mojosongo Boyolali.
2. Bapak Kepala Program Studi Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 1
Mojosongo.
3. Bapak / Ibu Pembimbing yang telah membimbing dalam pelaksanaan
PKL dan penyusunan laporan ini.
4. Bapak / Ibu Guru SMK Negeri 1 Mojosongo Boyolali.
5. Bapak Djangkung selaku Pimpinan dan Bapak Pembimbing Pak Wahid
yang telah berkenan memberikan tempat bagi saya untuk melaksanakan
PKL.
6. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan doa restu, dorongan,
bimbingan dan semangat pada kami.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas karunia dan
rahmatNya, yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga Laporan Praktik kerja
Lapangan ini dapat kami selesaikan. Laporan ini kami buat sebagai pertanggung
jawaban selama melaksanakan program pelatihan kerja lapangan yang bertempat
di CV. DAHAYU UTAMA PRESISI.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Suryatna.S.Pd,M.Pd selaku kepala SMK Negeri 1 Mojosongo,


Boyolali.
2. Bapak Djangkung.A.Md selaku pimpinan CV. DAHAYU UTAMA PRESISI
3. Bapak Basirun, SP., MT. selaku Ketua Program Studi Keahlian Teknik Mesin
SMK Negeri 1 Mojosongo, Boyolali.
4. Bapak MUH. SARWAN, ST, selaku pembimbing sekolah.
5. Bapak Heru setiawan, selaku pembimbing Perusahaan CV. DAHAYU
UTAMA PRESISI.
6. Semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan ini.
Laporan ini berisi tentang gambar singkat usaha industri dan materi
singkat Praktik Kerja Lapangan (PKL). Laporan ini kami buat dengan sebaik-
baiknya. Saya berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun khususnya,
dan kepada sekolah, industri pada umumnya.

Akhirnya kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang


terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan dan pembuatan
laporan dalam rangka Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Boyolali, 19 April 2022


Penulis,

(Dwi Nugroho)

iv
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan praktik Kerja Lapangan

C. Manfaat Praktik Industri

D. Sasaran

E. Target

F. Waktu dan Tempat PKL

G. Peserta

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Tinjauan Pustaka.............................................................. .
B. Pelaksanaan Kegiatan Praktik
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

v
DAFTAR PUSTAKA

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kurikulum pendidikan


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mendukung kegiatan belajar
mengajar siswa melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan secara langsung di
dunia kerja sesuai dengan program studi tertentu untuk mencapai keahlian
kerja sebagai bekal untuk bekerja secara profesional.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka diterapakan suatu sistem


pendidikan yang dikenal dengan istilah “Praktik Kerja Lapangan (PKL)”.

Sistem ini merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian


profesional yang memadukan secara sistematis program pendidikan di sekolah
dengan program penguasaan keahlian melalui kegiatan bekerja secara langsung
dan terarah untuk mencapai tingkat keahlian profesional tertentu.

Keahlian profesional hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan


langsung pekerjaan pada bidang profesi yang ada dalam dunia kerja.
Sehubungan dengan itu, maka siswa SMK pada jenjang tertentu diwajibkan
mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan secara langsung.

B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Praktik Kerja Lapangan (PKL)adalah praktik yang dilaksanakan di industri
untuk memenuhi pencapaian kompetensi dalam kompetensi Kurikulum 2013
(K13). Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan, penyusun dapat
mengembangkan ilmu, pengalaman dan mendapat wawasan yang cukup di
bidang teknik pemesinan. Sebagaimana telah di laksanakan praktik kerja
industri yang dilaksanakan setiap sekolah menengah kejuruan pada khususnya
SMK N 1 MOJOSONGO.

1
Beberapa tujuan PKL adalah :

 Melatih siswa untuk belajar mandiri diberbagai hal pekerjaan.


 Sebagaimana salah satu syarat untuk menempuh PAS .
 Memberi pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik
dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
 Menggembangkan ilmu yang di dapat di sekolah sehingga dapat di
terapkan di lapangan kerja.
 Memenuhi hal – hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai
keutuhan standarkompetensi lulusan.
 Dunia industri memperoleh tenaga kerja terdidik dan berpengalaman
yang dapat memberikan keuntungan usahamya.
 Melaksanakan kerjasama yang saling menguntungkan antara
perusahaan dan sekolah.

C. Manfaat Praktik Industri

Beberapa manfaat PKL adalah :


 Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah di peroleh di
sekolah
 Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa
penggalaman kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim
kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
 Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara
sekolah dan DU/DI.
 Meningkatkan kualitas lulusannya melalui penggalaman kerja selama
PKL.
 DU/DI lebih dikenal oleh masyarakat sekolah sehingga dapat membatu
promosi produk.

2
D. Sasaran

Pada PKL yang dilaksanakan di CV. Dahayu Utama Presisi. Dahayu


Utama Presisi sasaran kami adalah:
1. Mempelajari ruang lingkup kegiatan yang ada di CV. Dahayu Utama
Presisi
2. Mempelajari struktur organisasi dan meknisme kerja di CV. Dahayu
Utama Presisi
3. Mempelajari prosedur sertifikasi mutu produk CV. Dahayu Utama
Presisi
4. Menyusun laporan secara teratur hasil praktik kerja lapangan di CV.
Dahayu Utama Presisi

B. Target

Target kami melaksanakan PKL di CV. Dahayu Utama Presisi


antara lain:
1. Dapat menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Dapat melaksanakan penanganan materi secara manual.
3. Dapat menggunakan peralatan pembanding dan alat ukur dasar.
4. Dapat mengukur dengan alat ukur presisi.
5. Dapat menggunakan alat perkakas tangan.
6. Dapat melakukan pekerjaan dengan mesin bubut, mesin gerinda, mesin
frais, mesin bor, dan mengoprasikan alat mesin las listrik.

F. Tempat dan Waktu Kegiatan

 Tempat
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan kami dilakukan di bengkel CV.
DAHAYU UTAMA PRESISI . Beteng sari Pucangan Kartasura.
 Waktu
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan secara umum dilaksanakan mulai 18
Januari 2021 sampai dengan 21 april 2021

3
G. Peserta
NO NAMA KELAS NIS
1 DWI NUGROHO XI TPm 1 14289

2 DIMAS SAPUTRA XI TPm 1 14288


3 LINDUNG JUN SAPUTRA XI TPm 2 14334
4 MUHAMMAD SHIDIQ PRAKOSO XI TPm 2 14339

Pemimpin perusahaan

Hj. Djangkung subroto

Kepala Bagian
Sumarsono

Admin

Beny

Pengawas Bengkel
Pengawas Bengkel
Heru
Bowo

Oprator Mesin

Purwanto Kamto Rokhim Imam Khoirul

Gilang Suraji Mega

Totti

4
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Sejarah Industri
CV. Dahayu Utama Presisi didirikan pada tahun 2009. Dengan pemilik
bapak Djangkung dan sebagai bendahara dengan jumlah karyawan 25. CV.
Dahayu Utama Presisi merupakan bengkel industri yang termasuk industri
besar. Mesin yang ada berjumlah 18 buah mesin yang terdiri dari :
 7 mesin bubut
 8 buah mesin cnc
 2 buah mesin hobing
 2 buah mesin bor

5
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Tinjauan Pustaka
1. Mesin Bubut

Mesin bubut ringan dapat diletakan di atas meja, dan mudah dipindahkan
sesuai dengan kebutuhan, Benda kerjanya berdimensi kecil (mini). Jenis
ini umumnya digunakan untuk membubut benda-benda kecil dan
biasanya dipergunakan untuk industri rumah tangga (home industri).
Panjangnya mesin umumnya tidak lebih dari 1200 mm, dan karena
bebanya ringan dapat diangkat oleh satu orang.

Operasi pada mesin bubut ada beraneka ragam antara lain :

 Pembubutan
 Pengeboran
 Pengerjaan tepi (facing)
 Penguliran
 Pembubutan tirus
a. Pengerjaan tepi (facing)

Pengerjaan tepi adalah apabila permukaan harus di pitong pada


pembubut. Benda kerja biasanya di pegang pada plat muka atau pada
pencekam. Tetapi bisa juga pengerjaan tepi di lakukan dengan benda
kerja di antara kedua pusatnya.

6
b. Pembubutan Tirus
Terdapat beberapa standar dari ketirusan penggolongan berikut
yang umum digunakan :

1. Tirus morse banyak digunakan untuk tangkai gurdi, leher, dan pusat
pembubut, ketirusannya adalah 0,0502 mm/mm (5,02%).

c. Memotong Ulir

Biasanya pembuatan ulir dengan mesin bubut dilakukan apabila


hanya sedikit ulir yang harus di buat atau bentuk khusus. Bentuk ulir
didapat dengan mengerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan
menggunakan gage atau plat pola. Gage ini disebut gagecenter sebab
juga bisa di gunakan sebagagigagepenyenter mesin bubut. Pemotongan
berbentuk khusus bisa juga digunakan untuk memotong uli.

2. Mesin Frais / Milling

Mesin yang digunakan untuk pekerjaan


atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan
mengunakan pisau fraisebagia penyayat yang
berputar pada sumbu mesin. Pisau frais ini
tepasang pada srborfrai yang didukung
dengan alat pendukung dengan alat
pendukung arbor dan diputar oleh sumbu utama mesin.

Mesin frais terdiri dari berbagai Jenis, yaitu:


Mesin frais vertical, mempunyai konstruksi dengan pisau potong terletak
pada poros spindle posisi tegak lurus terhadap meja.

7
Mesin frais horizontal, pisau potong terpasang pada poros spindle dengan
posisi horizontal.
Mesin frais universal, mesin ini dapat di operasikan sebagai mesin frais
horizontal maupun kompleksitas tinggi. Posisi yang dapat diubah-ubah
adalah posisi spindle.

3. Mesin Bor

Mesin bor termasuk perkakas dengan gerak utama berputar. Fungsi


utama mesin ini adalah untuk membuat lubang pada bendak kerja dengan
mempergunakan bor sungai, alatnya disamping itu juga dapat dipakai /
dipergunakan untuk mengetap atau meluas dengan memasang alat-alat itu
pad paksi mesin. Prinsip mekanik yang terdapat pada mesin bor adalh
kecepatan putar poros mesin atau beserta gerak insutnya dapat diatur secara
mekanis.

Mesin bor yang gerak putarannya dengan perantara streng perubahan


kecepatannya dilakukan dengan memindahkan streng. Sterng ini terpasang
pada pulley yang bertingkat terdiri dari 2-4 pulley yang bergaris berbeda-
beda.ini dimaksudkan agar putaran porosnya dapat diubah-ubah. Pulley
yang bergaris tengah besar, pemakaian bor ini dilakukan jika batang mesin
bor yang berukuran besar, pemakaian ini dapat juga dilakukan secara
otomatis disamping ditekan dengan tangan.

Dalam mengoperasikan mesin bor benda kerja yang akan diletakkan atau
dipasang pada  meja mesin. Meja mesin ini dipasang pad tiang atau badan
mesin dan dapat dinaik turunkan. Masin bor berukuran kecil pada
sumbunya  konstruksi terakhir ini lebih praktis, sehingga bagian yang akan
8able8 dapat diatur kedudukannya.

8
4. Gerinda Potong

Gerinda potong merupakan sebuah alat


potong yang digunakan untuk memotong
suatu benda kerja.Fengsinya yaitu sebagai
alat potong untung memotong plat, besi dan baja.

5. Gerinda Tangan

Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang


berfungsi untuk menggerinda benda kerja.
Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk
benda kerja berupa logam yang keras seperti
besi dan stainlesssteel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda
kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk
benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las,
membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan
permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.

Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar


11.000 – 15.000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda yang
merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan
yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan
bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda
juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan
batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong.

9
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau
memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai
kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti
kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi
sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan
logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena
penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam
umumnya memiliki resiko yang lebih besar.

6. Las Listrik dan Las Argon

a. Las Listrik

Las busur listrik adalah salah satu cara


menyambung logam dengan jalan
menggunakan nyala busur listrik yang
diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian
yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga
elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya
dan merambat terus sampai habis.Logam cair dari elektroda dan dari
sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari
kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan
tersambunglah kedua logam tersebut. 

Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar
tetapi dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik
yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi
sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus
listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan
ukuran dan type elektrodanya.

10
b. Las Argon

Las Argon atau  las TIG ( Tungsten


Inert Gas Welding) atau sering disebut
las busur gas elektroda tungsten.
Pengertian Las Argon ini adalah salah
satu metode yang termasuk paling
penting dalam pekerjaan baja paduan
tinggi atau hughalloy dan logam bukan besi atau non feroousmisalnya
aluminium, titanium, tembaga, molibdenum dan paduannya. Dengan
stabilitas busur yang tinggi, maka las argon atau Las TIG atau Las
GTAW (Gas Tungsten ArcWelding) adalah terbaik dari pada proses las
listrik modern lainnya. Hal tersebut terjadi  karena penyebaran panas
yang berlebihan pada benda kerja dikurangi dengan penambahan gas
pelindung inert yang juga sekaligus gas pendingin.

Las GTAW berasal dari Amerika Serikat, tahun 1936 dikenal


sebagai argon arcwelding atau las argon. Kemudian pada  awal tahun
1950-an, mulai dikembangkan di Eropa. Di negara-negara berbahasa
Inggris,  pengelasan ini disebut  las TIG atau GTAW. Dalam kedua
singkatan tersebut ditemukan kata “Tungsten”, dalam bahasa Inggris
disebut  Wolfram, didaratan Eropa terutama Jerman atau negara-negara
yang berbahasa Jerman, disebut las WIG (Wolfram Inert Gas). Sebutan
tersebut muncul karena  karakter komponen yang digunakan, yaitu
elektrodanya yang  terbuat dari logam wolfram (tungsten) dan gas
pelindung yang digunakan berupa gas inert (netral).

11
B. Pelaksanaan Kegiatan Praktik
1. Memiling House Bearing

(hosuse bearing) (desain gambar)


Alat dan Bahan
Alat : Mesin frais, pisau frais, jangka sorong, kunci pas, dial, ragum
Bahan : Balok Besi
Langkah Kerja :
1. Menyetel ragum pada meja kerja
2. Usahakan kedudukan ragum berada ditengah-tengah meja mesin
3. Beri baut pengikat (klem) kedalam alur meja dan ragum
4. Kencangkan baut agar kedudukan ragum tidak berubah
5. Letakkan dial menggunakan blok magnet pada badan mesin, lalu
pasang parallel pada mulut ragum
6. Kemudian sentuhkan sensor dial dengan sisi parallel
7. Gerakkan meja mesin, bila jarum pada dial bergerak pukullah ragum
sedikit demi sedikit, lakukan berulang kali sampai menunjukkan angka
yang sama

12
8. Pasang benda kerja pada ragum, beri penyangga dibawah benda, lalu
kencangkan ragum sambil benda kerja dipukul sehingga tepat diatas
penyangga
9. Memasang pisau frais, kemudian masukkan baut pengunci lalu
kencangkan sampai kuat
10. Setting benda kerja dengan meletakkan sehelai kertas diatas benda
kerja
11. Sentuhkan benda kerja pada ujung pisau frais yang sedang berputar
12. Setelah disetting hidupkan tombol utama mesin, atur kecepatan
putaran sesuai besarnya pisau dan jenis bahan
13. Ukur jarak benda yang akan difrais dengan jangka sorong, setelah itu
gerakan meja untuk memulai proses penyayatan dengan panjang awal
450mm menjadi 440mm
14. Lanjut lebar benda yang panjang semulanya 145mm menjadi 130mm
15. Frais bagian tengah benda dengan panjang 300 mm dengan kedalaman
13mm
16. Setelah masuk ukuran sesuai pada gambar ambil benda kerja dari
ragum, dan ambil benda berikutnya untuk difrais, selesai.

2. Mengelas Plat Breket

13
(proses pengelasan)
Alat dan Bahan
Alat : Mesin las(Inverter Las), kawat las(elektroda), palu terak, kacamata
las, sarung tangan, sikat kawat
Bahan : Plat besi
Langkah Kerja :
1. Pasang massa pada besi yang akan dilas
2. Atur tegangan listrik sesuai dengan bahan benda (tipis=rendah)
3. Capit kawat elektroda dengan tangkai las
4. Sebelum memulai mengelas pakai sarung tangan dan kacamata las agar
terhindar dari hal yang tidak diinginkan
5. Dekatkan ujung kawat las(elektroda) secara perlahan pada besi yang
telah dialiri tegangan dari massa

14
6. Jangan terlalu lama menahan las karena dapat menyebabkan plat besi
berlubang
7. Setelah plat dilas, pukul bekas las tadi dengan palu terak supaya bekas
percikan las hilang
8. Lalu las bagian lain dengan cara yang sama
9. Setelah semua selesai dilas sikat bekas las tadi agar terlihat bersih

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan PKL di CV. DAHAYU UTAMA PRESISI.
Selama 3 bulan penyusun mendapatkan pengalaman antara lain :
 Kemampuan dan keterampilan yang sebenarnya di dunia industri

15
 Mengenal lingkungan dan suasana kerja secara jiwa / psikologi tata
lakasana bengkel
 Mengedepankan kepuasan pelanggan setiap perbaikan
 Menghayati tentang tugas – tugas, tanggung jawab, dan disiplin kerja
 Menjaga kebersihan tempat kerja

B. Saran
Saran – saran yang saya sampaikan antara lain :
 Jika ingin berhasil dalam setiap pekerjaan maka harus disiplin
 Gunakan waku dengan baik jika tidak ingin terbebani
 Jika ingin menjadi Operator Mesin yang baik harus berani mencoba
dengan penuh tanggung jawab
 Selalu bertanya jika tidak tahu
 Tidak takut mengakui kesalahan diri sendiri, karena mungkin kesalahan
berawal dari belum punya pengalaman

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 1987. Mesin Pengerjaan Logam. Bandung: Tarsito


--------. 2013. Teknik Pemesinan Bubut. Jakarta: Dapartemen Pendidikan dan
kebudayaan.
--------. 2024. Handout Pendampingan Pembelajaran Teknik Pemesinan Bubut.
Jakarta: Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan.

16
Effendi Hoiri. Tanpa Tahun. Bahan Ajar Bekerja dengan Mesin Bubut. Ngawi:
SMK PGRI
Gunung Riyandi, Nunung. 1987. Teori Bengkel. Solo: Tiga Serangkai.
Kemendikbud. 2013. Pembuatan Komponen Intrumen Logam. Jakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai