Disusun oleh :
1. Bhayu Aji K (NIS.8269)
2. Sulton Muh. Al Fatih (NIS. 8293)
3. Joko Siswanto (NIS. 8277)
4. Decky Caroko (NIS. 8234)
5. Gus Panji Joko Murti (NIS. 8239)
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI UPI MINA BAHARI 45 MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL
PERIKAN AN BANTUL YOGYAKARTA
Disahkan/disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Mengesahkan,
Direktur Utama Pembimbing
UPI Mina Bahari 45 Bantul
Mengetahui,
Kepala SMK N 1 JEPARA
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
melimpahkan hidayat dan rahmat-Nya yang telah memberikan banyak
kesempatan,sehingga kami bisa merampukan proposal PKL dengan baik.
DAFTAR ISI
iii
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan....................................................................2
C. Manfaat PKL…………………………………………………………..…..2
D. Landasan Dasar PKL………………………………………………………2
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.......................4
A. Waktu dan Tempat........................................................................................4
B. Metode Pelaksaan.........................................................................................4
C. Jenis Kegiatan...............................................................................................5
D. Jadwal Pelaksanaan PKL.................................................................................6
BAB III MATERI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN....5
A. Penanggung Jawab........................................................................................5
B. Pembimbing..................................................................................................5
C. Peserta PKL...................................................................................................5
BAB IV Hasil dan Pembahasan.......................................................................6
A. Sejarah Perusahaan /DUDI
B. Struktur Organisasi Perusahaan
C. Materi Praktik Kerja Lapangan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Kegiatan Foto di Industri
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keahlian profesi maupun berbagai pengalaman kerja dan juga skil serta
pengetahuan berorganisasi sebagaimana merupakan kriteria dasar yang diminta
oleh dunia usaha dewasa ini, didunia ini usaha maupun di dunia industri atas
bimbingan dan pengawasan yang seksama oleh guru maupun pembimbing yang
ditunjuk oleh penyelenggaraa kegiatan yang bersangkutan.
Selama ini sistem pendidikan yang telah diberikan hampir semuanya selalu
stagan dan masih berbentuk teori serta latihan kerja dalam skala kecil dan
frekuensi yang relative sedikit. Teori maupun latihan kerja yang diberikan sekolah
oleh siswanya akhir-akhir ini dimulai dianggap sebagai paksaan dan bukannya
sebagai kewajiban siswa dalam menghadapi dunia globlalisasi kelak. Oleh karena
itu untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang trampil, maupun menangani
pekerjaan dalam skala besar, sekarang ini sudah waktunya penerapan suatu
pendidikan dilapangan kerja atau didunia industri, dengan sistem pelaksanaan
praktek kerja lapangan, yang merupakan isi saling mengisi dan melengkapi antara
pendidikan di sekolah dan keahlian profesi yang didapatkan melalui pengalaman
kerja didunia industri.
Sehingga nantinya praktek kerja industri yang dilaksanakan dapat kembali
menyegarkan semngat siswa dalam menimba ilmu. Hal yang telah didapat dalam
pelaksanaan praktek kerja industri diharapkan menjadi pemicu semangat siswa
dalam menghadapi kerasnya era globalisasi dan persaingan bisnis dimasa yang
akan datang.
1
B. TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
1. Memberikan latihan kepada peserta didik untuk menumpukan
pendewasaan sikap, mental, bakat, dan sasaran kejurusan.
2. Kemampuan nyata yang ada di di industri.
3. Peserta didik dapat mempelajari tentang jenis-jenis jabatan yang ada di
industri.
4. Peserta dapat mengenal tentang informasi pasar kerja.
5. Memberikan penghargaan terhadap pengalaman yang berkualiatas
profesional.
D. Dasar Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek kerja lapangan menjadi salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan disekolah menengah kejujuran yang
menggunakan landasan.
1. Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
2. Peraturan pemerintahan No.19 tahun 2005 dan No.32 tahun 2013 tentang
standart nasional pendidikan.
3. Peraturan pemerintahan No.17 tahun 2010 tentang pengolahan dan
penyelenggaraan pendidikan.
4. Peratturan pemerintahan No.41 tahun 2015 tentang pembangunan sumber
daya industri.
5. Intruksi presiden No.9 tahun 2016 tentang revitalisasi sekolah menengah
kejuruan dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya
manusia indonesia.
6. Pemendikbud kurikulum kbud No.60 tahun 2014 tentang kurikulum SMK.
7. Pemendikbud No.53 tahun 2015 tentang penilaian hasil belajar.
2
8. Pemendikbud No.20 tahun 2016 tentang standart kompetensi kelulusan.
9. Pemendikbud No.21 tahun 2016 standart isi pendidikan dasar dan
menengah.
10. Pemendikbud No.22 tahun 2016 tentang standart proses pendidikan dasar
dan menengah. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) SMK Negeri
1 Jepara tahun pembelajaran 2022/2023.
3
BAB II
4
C. JENIS KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG
Pelaksanaan Praktik kerja Lapangan ini dilakukan dengan mekanisme
kerja sebagai berikut:
1. kegiatan praktik kerja lapangan
a) Peserta/siswa mendapatkan pembelian dan mengikuti seleksi
untuk penempatan pelaksanaan praktik lapangan.
b) Peserta/siswa mendapat bimbingan oleh guru pembimbing di
sekolah.
c) Peserta/siswa mendapat bimbingan dan pembekalan cara
pembuatan membuat proposal progam yang masih bersifat
fleksibel dan disahkan oleh guru pembimbing sekolah.
d) Peserta/siswa menyiapkan perangkat pelaksanaan praktik kerja
lapangan
e) Peserta/siswa mengikuti upacara pelepasan pemberangkatan
praktik kerja lapangan di sekolah.
5
e) Mohon diri kepada pemimpin industri/perusahaan
menyelesaikan semua administrasi, bahwa pelaksanaan praktek
kerja lapangan telah selesai.
6
BAB III
7
Alamat UKM
Unit Pengolahan Ikan Mina Bahari 45 (MB45) adalah pengalengan ikan
dan makanan laut yang berbasis di pantai wisata depok, 35 kilometer dari
kota Yogyakarta Kabupaten Bantul
Kesekretariatan
Sama hal nya dengan tempat pengolahan berada di desa Depok
Kecamatan Parangtritis Kabupaten Bantul
8
memasarkan produk baik di pasar lokal maupun ekspor yang menggunakan
bahan baku dari sumber yang berkelanjutan dan berkontribusi pada
pengembangan mata pencaharian.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Produk Olahan
MB45 memproduksi lebih dari sepuluh (10) jenis olahan hasil laut
berupa ikan segar bergizi bebas bahan pengawet seperti Monosodium
Glutamate (MSG), produk ikan kaleng yang terjangkau dan higienis
10
Perusahaan telah memperoleh berbagai sertifikasi kepatuhan
keamanan pangan termasuk:
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
Good Manufacturing Practices (GMP),
Titik Kendali Kritis Analisis Bahaya (HACCP),
Proses Termal F0 Kepatuhan,
Perlindungan kandungan nutrisi,
Kemasan hermetis
MB45 sumber ikan dari Rumah Lelang Ikan Pantai Depok atau
Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Perusahaan membeli ikan air tawar
langsung dari pemasok lokal yang bertanggung jawab yang memanen dan
mengelola ikan secara berkelanjutan. Ikan tersebut kemudian ditangani
sesuai dengan GMP dan Prosedur Operasi Standar Sanitasi dengan
menggunakan bumbu dan bumbu pilihan yang khas dalam resep populer
Indonesia. Produk akhir dikemas menggunakan dua metode pengawetan,
beku dan disterilkan (kalengan). Penjualan dan distribusi produk dilakukan
melalui distributor, reseller, dan direct selling melalui platform e-
commerce. MB45 mengambil ikan yang memenuhi standar kualitas yang
ditentukan dari nelayan dan pemasok lokal yang diberi kompensasi dalam
bentuk tunai atau kredit melalui sistem pembelian bahan baku yang ada.
B. Proses Pengalengan
1. Persiapan Kemasan dan Bahan Mentah
Mulai dari mempersiapkan kemasannya yaitu kaleng. Kaleng
dalam tahap ini akan melalui beberapa proses termasuk pencucian atau
pembersihan dan pemberian kode atau keterangan. Umumnya keterangan
tersebut berupa deskripsi produk.
Adapun untuk bahan mentah ialah bahan makanan yang akan
dimasukkan dalam kaleng. Persiapan bahan mentah dimulai dari
pemisahan bahan yang hendak dikemas sesuai berat jenisnya, ukurannya
atau apapun sesuai kebutuhan. Biasanya juga dilanjutkan dengan
11
pembersihan, pembuangan bagian-bagian yang tidak perlu, penambahan
zat tertentu dan lain sebagainya.
2. Pengisian Makanan Dalam Kaleng
Jika makanan sudah benar-benar siap, tahap pengalengan makanan
selanjutnya adalah memasukkannya ke dalam kaleng. Ketika proses
pengisian ini, hal yang harus diperhatikan ialah diupayakan agar kaleng
tidak terlalu penuh. Harus ada ruang kosong atau yang biasa disebut
dengan head space supaya ketika proses sterilisasi masih terdapat ruang
jika isi di dalamnya berkembang.
3. Pembuangan Gas atau Exhausting
Selanjutnya ialah tahap pembuangan gas atau exhausting. Tahap ini
mempunyai tujuan utama untuk membuang udara yang ada dalam
kemasan guna mencegah supaya tidak terjadi tekanan udara yang
berlebihan. Tahap ini juga sekaligus bertujuan untuk mengurangi proses
korosi.
Pada awalnya yang dilakukan ialah exhausting termal, yaitu
mengisi wadah dengan bahan yang sebelumnya dipanaskan dulu agar gas
bisa dikeluarkan. Jika gas sudah dikeluarkan kaleng akan segera ditutup
dan selanjutnya diisi dengan suhu yang tinggi dengan kisaran 71o hingga
82o Celsius.
4. Seaming
Seaming di sini ialah pemasangan penutup kaleng yang dilakukan
dengan tepat dan rapi guna menghindari faktor penyebab kerusakan
produk. Tahapan ini juga sekaligus sebagai langkah pencegahan
masuknya bakteri yang bisa mengakibatkan produk tidak layak konsumsi.
Proses penutupan menggunakan alat khusus yang bernama seamer.
5. Sterilisasi
Dalam pengolahan makanan kaleng, tahap sterilisasi adalah hal
yang penting. Tahap ini dilakukan dengan cara memanaskan kemasan
sekaligus dengan isinya pada suhu tertentu, tergantung makanan yang ada
12
di dalamnya. Lama waktu pemanasan juga berbeda-beda karena
menyesuaikan dengan makanan tersebut.
6. Cooling
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan selesainya laporan tentang kegiatan praktik kerja lapangan
yang kami lakukan di UPI MINA BAHARI 45yang berada di daerah
bantul kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam memberi informasi untuk menyusun laporan
kegiatan praktik kerja lapangan (PKL)
Kami mengucapkan terimakasih kepada pemimpin
instansi/perusahaan yang telah memberi izin kepada kami untuk
melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) di intansi/perusahaan
yang bapak pimpin, kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua
staff yang telah membimbing kami selama kami melakukan praktik kerja
lapangan
Kami sadar bahwa laporan ini masih kurang dari sempurna oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak dan
bimbingan yang lebih membangun lagi untuk kami. Kami juga mohon
maaf apabila ada kesalahan kata-kata dan pengetikan karena kami masih
dalam tahap pembelajaran
Laporan ini dibuat berdasarkan informasi yang telah kami terima selama
kami melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) tanpa ada
rekayasa sedikitpun
B. Saran
Saya juga memiliki saran kepada pihak perusahaan agar dapat
memberikan tugas dengan melakukan bimbingan terlebih dahulu kepada
setiap siswa. Terutama sebelum tugas tersebut dilaksanakan. Hal ini
14
dilakukan agar nantinya setiap anak yang melakukan PKL bisa
mendapatkan hasil yang jauh lebih baik.
LAMPIRAN
KEGIATAN DI UPI MINA BAHARI 45
Pengisian produk
15
Penimbangan
Proses Exhausting
16
Proses Seaming
17