Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI UPI MINA BAHARI 45 PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
BANTUL YOGYAKARTA

Disusun oleh :
1. Bhayu Aji K (NIS.8269)
2. Sulton Muh. Al Fatih (NIS. 8293)
3. Joko Siswanto (NIS. 8277)
4. Decky Caroko (NIS. 8234)
5. Gus Panji Joko Murti (NIS. 8239)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 JEPARA
AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
2022/2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI UPI MINA BAHARI 45 MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL
PERIKAN AN BANTUL YOGYAKARTA

Disusun sebagai syarat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di


UPI Mina Bahari 45 Bantul

Disahkan/disetujui pada :
Hari :
Tanggal :

Mengesahkan,
Direktur Utama Pembimbing
UPI Mina Bahari 45 Bantul

Bambang Tri Mulyono Heny Akbar M. SP., M. Sc.


NIP. 198109292006041015

Mengetahui,
Kepala SMK N 1 JEPARA

Sugiyanto, S.Pd, S.ST, M.Pd


NIP. 19700510 199702 1 003

KATA PENGANTAR

ii
Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
melimpahkan hidayat dan rahmat-Nya yang telah memberikan banyak
kesempatan,sehingga kami bisa merampukan proposal PKL dengan baik.

Proposal ini di susun untuk melengkapi salah satu syarat untuk


pemberangkatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa Kejuruan Pengolahan
Hasil Perikanan.

Dalam melakukan penyusunan Proposal ini, kami sangat sadar sepenuhnya


bahwa proposal PKL ini tidak terlepas dari bimbingan, semangat, serta dukungan
dari banyak pihak, baik bersifat moril ataupun materil, maka dari itu kami
mengucapkan banyak terima kasih antara lain kepada :

1. Perusahaan yang telah bersedia memberikan kesempatan sebagai tempat


praktik kerja lapangan
2. Sugiyanto, S.Pd, S.ST, M.Pd. selaku kepala SMK N 1 JEPARA
3. Bapak Heny Akbar, M. Sp., M. Sc. selaku kepala kompetensi keahlian
APHPI
4. Heny Akbar, M. Sp., M. Sc. selaku pembimbing PKL
5. Bapak dan Ibu guru yang telah memberikan arahan serta bimbingan
selama penyusunan program ini
6. Serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian proposal ini

Penyusun Proposal PKL ini disusun dengan sebaik-baiknya, tetapi masih


banyak kekurangan dalam penyusunan Proposal ini,maka dari itu kritik dan saran
yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Dan tidak
lupa harapan kami Proposal PKL ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.

Jepara, Januari 2023


Tim Penyusun

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan....................................................................2
C. Manfaat PKL…………………………………………………………..…..2
D. Landasan Dasar PKL………………………………………………………2
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.......................4
A. Waktu dan Tempat........................................................................................4
B. Metode Pelaksaan.........................................................................................4
C. Jenis Kegiatan...............................................................................................5
D. Jadwal Pelaksanaan PKL.................................................................................6
BAB III MATERI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN....5
A. Penanggung Jawab........................................................................................5
B. Pembimbing..................................................................................................5
C. Peserta PKL...................................................................................................5
BAB IV Hasil dan Pembahasan.......................................................................6
A. Sejarah Perusahaan /DUDI
B. Struktur Organisasi Perusahaan
C. Materi Praktik Kerja Lapangan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Kegiatan Foto di Industri

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keahlian profesi maupun berbagai pengalaman kerja dan juga skil serta
pengetahuan berorganisasi sebagaimana merupakan kriteria dasar yang diminta
oleh dunia usaha dewasa ini, didunia ini usaha maupun di dunia industri atas
bimbingan dan pengawasan yang seksama oleh guru maupun pembimbing yang
ditunjuk oleh penyelenggaraa kegiatan yang bersangkutan.
Selama ini sistem pendidikan yang telah diberikan hampir semuanya selalu
stagan dan masih berbentuk teori serta latihan kerja dalam skala kecil dan
frekuensi yang relative sedikit. Teori maupun latihan kerja yang diberikan sekolah
oleh siswanya akhir-akhir ini dimulai dianggap sebagai paksaan dan bukannya
sebagai kewajiban siswa dalam menghadapi dunia globlalisasi kelak. Oleh karena
itu untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang trampil, maupun menangani
pekerjaan dalam skala besar, sekarang ini sudah waktunya penerapan suatu
pendidikan dilapangan kerja atau didunia industri, dengan sistem pelaksanaan
praktek kerja lapangan, yang merupakan isi saling mengisi dan melengkapi antara
pendidikan di sekolah dan keahlian profesi yang didapatkan melalui pengalaman
kerja didunia industri.
Sehingga nantinya praktek kerja industri yang dilaksanakan dapat kembali
menyegarkan semngat siswa dalam menimba ilmu. Hal yang telah didapat dalam
pelaksanaan praktek kerja industri diharapkan menjadi pemicu semangat siswa
dalam menghadapi kerasnya era globalisasi dan persaingan bisnis dimasa yang
akan datang.

1
B. TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
1. Memberikan latihan kepada peserta didik untuk menumpukan
pendewasaan sikap, mental, bakat, dan sasaran kejurusan.
2. Kemampuan nyata yang ada di di industri.
3. Peserta didik dapat mempelajari tentang jenis-jenis jabatan yang ada di
industri.
4. Peserta dapat mengenal tentang informasi pasar kerja.
5. Memberikan penghargaan terhadap pengalaman yang berkualiatas
profesional.

C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan


1. Melatih kemandirian siswa dan melatih mental siswa saat bekerja
2. Menampilkan kemampuan siswa saat praktik disekolah
3. Mengenalkan materi praktik siswa berlangsung dalam kerja
4. Melatih bekerja sama dengan pengusaha

D. Dasar Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek kerja lapangan menjadi salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan disekolah menengah kejujuran yang
menggunakan landasan.
1. Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
2. Peraturan pemerintahan No.19 tahun 2005 dan No.32 tahun 2013 tentang
standart nasional pendidikan.
3. Peraturan pemerintahan No.17 tahun 2010 tentang pengolahan dan
penyelenggaraan pendidikan.
4. Peratturan pemerintahan No.41 tahun 2015 tentang pembangunan sumber
daya industri.
5. Intruksi presiden No.9 tahun 2016 tentang revitalisasi sekolah menengah
kejuruan dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya
manusia indonesia.
6. Pemendikbud kurikulum kbud No.60 tahun 2014 tentang kurikulum SMK.
7. Pemendikbud No.53 tahun 2015 tentang penilaian hasil belajar.

2
8. Pemendikbud No.20 tahun 2016 tentang standart kompetensi kelulusan.
9. Pemendikbud No.21 tahun 2016 standart isi pendidikan dasar dan
menengah.
10. Pemendikbud No.22 tahun 2016 tentang standart proses pendidikan dasar
dan menengah. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) SMK Negeri
1 Jepara tahun pembelajaran 2022/2023.

Adapun butir-butir yang digunakan dalam landasan tersebut antara lain:


1. Penyelenggaran pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu jalur
pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah(UUS PN, BAB IV, Pasal 10
ayat 10)
2. Penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerja dengan masyarakat
terutama dunia usaha untuk memperoleh sumber daya manusia (SDM)
dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan
(PP)
3. Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan seluas-luasnya,
untuk berperan dalam penyelenggaraan dan pendidikan nasioanal dalam
bentuk pemberian kesempatan latihan kerja atau pabrik industri (PP 30,
PASAL III ayat 4).

3
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN PKL

A. Waktu dan Tempat Praktik Lapangan


1. Waktu Praktik Lapangan
Praktik Kerja Lapangan akan dilaksanakan mulai 26 September 2022
sampai dengan 26 Desember 2022.
2. Tempat Praktik Lapangan
Tempat Praktik Kerja Lapangan di UPI Mina Bahari 45 Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Program Kerja Praktik Lapangan
Program Kerja dimaksudkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan sebagai contoh dan evaluasi selama Praktik
Kerja Lapangan di Upi Mina Bahari 45. Adapun Program kerja tersebut
dapat dilihat pada tabel 1.

B. Metode Pelaksanaan Praktik Lapangan


Metode operasional pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di perusahaan
yang bertujuan untuk pembentukan sikap dan etos kerja sehingga memiliki
bekal untuk bersaing dimasa yang akan datang. Adapun pelaksanaanya
sebagai berikut
1. Siswa dapat terlibat langsung pada saat memproduksi
2. Siwa membuat program mingguan yang disesuaikan denga kegiatan yang
ada di lapangan /perusahan dan disetujui oleh pembimbing di
perusahaan, serta menuangkan hasilnya dijurnal kegitan
3. Siswa dibimbing langsung oleh pengawas yang ditunjuk oleh perusahaan
yang bersangkutan
4. Antara siswa dan pegawai/kariyawan di perusahaan menjadi satu
kesatuan dalam melaksanakan kegiatan
5. Dapat dilaksanakan dengan sistem TRAINING untuk RECRUITMENT
calon tenaga kerja perusahaan yang bersangkutan

4
C. JENIS KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG
Pelaksanaan Praktik kerja Lapangan ini dilakukan dengan mekanisme
kerja sebagai berikut:
1. kegiatan praktik kerja lapangan
a) Peserta/siswa mendapatkan pembelian dan mengikuti seleksi
untuk penempatan pelaksanaan praktik lapangan.
b) Peserta/siswa mendapat bimbingan oleh guru pembimbing di
sekolah.
c) Peserta/siswa mendapat bimbingan dan pembekalan cara
pembuatan membuat proposal progam yang masih bersifat
fleksibel dan disahkan oleh guru pembimbing sekolah.
d) Peserta/siswa menyiapkan perangkat pelaksanaan praktik kerja
lapangan
e) Peserta/siswa mengikuti upacara pelepasan pemberangkatan
praktik kerja lapangan di sekolah.

2. kegiatan selama praktik lapangan


a) Melapor dan konsultasi pelaksanaan praktik lapangan
diperusahaan
b) Melakukan progam praktek kerja industri yang disesuaikan
dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh industri/perusahaan
c) Melaksanakan progam praktek industri/perusahaan dengan cara
terjun langsung pada “production line”. Sementara kemajuan
dan penilaian kemajuan dan peanilaian kemajuan
industri/perusahaan yang bersangkutan (dalam buku
pembimbing) yang selajutnya nilai dibuat sebagai transakrip
didalam.
d) Membuat jurnal kegiatan mingguan yang disahkan oleh
pembimbing yang industri/perusahaan yang bersangkutan
(dalam buku siswa)

5
e) Mohon diri kepada pemimpin industri/perusahaan
menyelesaikan semua administrasi, bahwa pelaksanaan praktek
kerja lapangan telah selesai.

3. Kegiatan peserta praktek lapangan


a) Melapor kesekolah bahwa pelaksanaan praktek kerja lapangan
telah selesai dengan menyerahkan buku siswa siswa sebagai
praktek lapangan, buku pembimbing dan serifikat.
b) Melakukan diskusi panel tentang hasil praktik kerja lapangan.

D. JADWAL KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

No. Kegiatan September Oktober November Desember Januari


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Laporan
4. Presentasi

6
BAB III

GAMBARAN UMUM TEMPAT PKL

A. Profil UPI Mina Bahari 45


Unit Pengolahan Ikan Mina Bahari 45 (MB45) adalah pengalengan ikan dan
makanan laut yang berbasis di Yogyakarta. MB45 didirikan pada tahun 2000 dan
berlokasi di Pantai Wisata Depok, 35 kilometer dari kota Yogyakarta, Jawa Barat.
Pada awal berdirinya, tujuan MB45 adalah untuk melestarikan budaya kuliner
Yogyakarta tetapi seiring waktu, misi perusahaan telah diperluas untuk mencakup
peningkatan mata pencaharian masyarakat nelayan setempat untuk menciptakan
dampak sosial dan lingkungan yang positif. Koperasi saat ini memiliki lima unit
usaha yang meliputi rumah pelelangan ikan, fasilitas kuliner, pengelolaan parkir,
kolam renang dan unit pengolahan ikan
MB45 telah membentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT) baru untuk
memungkinkan operasi sebagai entitas komersial sepenuhnya yang terpisah dari
koperasi dengan tetap menjaga hubungan kontraktual dengan koperasi untuk
sumber bahan baku dan melakukan pemasaran dan pelatihan dengan UMKM di
daerah tersebut. Fasilitas produksi MB45 saat ini bertempat di gedung seluas 500
m² di atas lahan700 m². MB45 berupaya memanfaatkan tren pasar yang lazim
terkait dengan konsumsi ikan kalengan yang diproses dan berkelanjutan untuk
menciptakan lapangan kerja dan peluang bagi penduduk setempat,
memberdayakan UMKM di sekitarnya, dan menyerap hasil tangkapan/panen
nelayan lokal sambil mempromosikan praktik keberlanjutan dengan
mempertahankan penangkapan ikan yang berkelanjutan dan tradisi pengolahan,
praktik pertanian berkelanjutan dan pengelolaan limbah dan produk sampingan
secara berkelanjutan..
 Legalitas UKM
UPI Mina Bahari 45 merupakan binaan dari Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY yang saat ini telah memiliki izin BPOM, serta sertifikat jaminan mutu
dan keamanan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

7
 Alamat UKM
Unit Pengolahan Ikan Mina Bahari 45 (MB45) adalah pengalengan ikan
dan makanan laut yang berbasis di pantai wisata depok, 35 kilometer dari
kota Yogyakarta Kabupaten Bantul
 Kesekretariatan
Sama hal nya dengan tempat pengolahan berada di desa Depok
Kecamatan Parangtritis Kabupaten Bantul

B. Struktur Organisasi Perusahaan

C. Visi Misi UPI Mina Bahari 45


Pada awalnya UPI Mina Bahari 45 memiliki misi untuk melestarikan
budaya kuliner Yogyakarta. Seiring berjalannya waktu, misi perusahaan
diperluas hingga termasuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat
setempat untuk menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif.
Selain memproduksi untuk merk Mbah Hardjo, kami menyediakan fasilitas
produksi untuk para UKM yang ingin membuat produk dalam kaleng dengan
merk masing-masing.
Visi UPI adalah menjadi penyedia produk makanan olahan artisan
terbesar di Asia Tenggara. Hal ini sejalan dengan misi perusahaan untuk

8
memasarkan produk baik di pasar lokal maupun ekspor yang menggunakan
bahan baku dari sumber yang berkelanjutan dan berkontribusi pada
pengembangan mata pencaharian.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Produk Olahan

MB45 memproduksi lebih dari sepuluh (10) jenis olahan hasil laut
berupa ikan segar bergizi bebas bahan pengawet seperti Monosodium
Glutamate (MSG), produk ikan kaleng yang terjangkau dan higienis

Foto1: Produk MB45

Perusahaan menggunakan ikan segar yang ditangkap di wilayah


Yogyakarta dan dimasak dengan cara pengrajin yang menggabungkan
sayuran, rempah-rempah dan rempah-rempah dari Food Estate Bantul
yang terutama dikenal dengan metode pertanian berkelanjutannya. MB45
juga memproduksi tepung ikan dan pupuk organik cair dari produk
sampingan limbah padat hasil lautnya.
MB45 memiliki sistem pembelian bahan baku yang ketat yang
memastikan bahwa kualitas dan berat bahan baku memenuhi standar yang
diatur secara resmi. Rempah-rempah dan bumbu yang digunakan untuk
setiap produk beragam dan memiliki karakteristik unik yang menampilkan
budaya kuliner Indonesia. Produk juga dikemas menggunakan proses
sterilisasi sesuai dengan pedoman keamanan pangan.

10
Perusahaan telah memperoleh berbagai sertifikasi kepatuhan
keamanan pangan termasuk:
 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
 Good Manufacturing Practices (GMP),
 Titik Kendali Kritis Analisis Bahaya (HACCP),
 Proses Termal F0 Kepatuhan,
 Perlindungan kandungan nutrisi,
 Kemasan hermetis
MB45 sumber ikan dari Rumah Lelang Ikan Pantai Depok atau
Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Perusahaan membeli ikan air tawar
langsung dari pemasok lokal yang bertanggung jawab yang memanen dan
mengelola ikan secara berkelanjutan. Ikan tersebut kemudian ditangani
sesuai dengan GMP dan Prosedur Operasi Standar Sanitasi dengan
menggunakan bumbu dan bumbu pilihan yang khas dalam resep populer
Indonesia. Produk akhir dikemas menggunakan dua metode pengawetan,
beku dan disterilkan (kalengan). Penjualan dan distribusi produk dilakukan
melalui distributor, reseller, dan direct selling melalui platform e-
commerce. MB45 mengambil ikan yang memenuhi standar kualitas yang
ditentukan dari nelayan dan pemasok lokal yang diberi kompensasi dalam
bentuk tunai atau kredit melalui sistem pembelian bahan baku yang ada.

B. Proses Pengalengan
1. Persiapan Kemasan dan Bahan Mentah
Mulai dari mempersiapkan kemasannya yaitu kaleng. Kaleng
dalam tahap ini akan melalui beberapa proses termasuk pencucian atau
pembersihan dan pemberian kode atau keterangan. Umumnya keterangan
tersebut berupa deskripsi produk.
Adapun untuk bahan mentah ialah bahan makanan yang akan
dimasukkan dalam kaleng. Persiapan bahan mentah dimulai dari
pemisahan bahan yang hendak dikemas sesuai berat jenisnya, ukurannya
atau apapun sesuai kebutuhan. Biasanya juga dilanjutkan dengan

11
pembersihan, pembuangan bagian-bagian yang tidak perlu, penambahan
zat tertentu dan lain sebagainya.
2. Pengisian Makanan Dalam Kaleng
Jika makanan sudah benar-benar siap, tahap pengalengan makanan
selanjutnya adalah memasukkannya ke dalam kaleng. Ketika proses
pengisian ini, hal yang harus diperhatikan ialah diupayakan agar kaleng
tidak terlalu penuh. Harus ada ruang kosong atau yang biasa disebut
dengan head space supaya ketika proses sterilisasi masih terdapat ruang
jika isi di dalamnya berkembang.
3. Pembuangan Gas atau Exhausting
Selanjutnya ialah tahap pembuangan gas atau exhausting. Tahap ini
mempunyai tujuan utama untuk membuang udara yang ada dalam
kemasan guna mencegah supaya tidak terjadi tekanan udara yang
berlebihan. Tahap ini juga sekaligus bertujuan untuk mengurangi proses
korosi.
Pada awalnya yang dilakukan ialah exhausting termal, yaitu
mengisi wadah dengan bahan yang sebelumnya dipanaskan dulu agar gas
bisa dikeluarkan. Jika gas sudah dikeluarkan kaleng akan segera ditutup
dan selanjutnya diisi dengan suhu yang tinggi dengan kisaran 71o hingga
82o Celsius.
4. Seaming
Seaming di sini ialah pemasangan penutup kaleng yang dilakukan
dengan tepat dan rapi guna menghindari faktor penyebab kerusakan
produk. Tahapan ini juga sekaligus sebagai langkah pencegahan
masuknya bakteri yang bisa mengakibatkan produk tidak layak konsumsi.
Proses penutupan menggunakan alat khusus yang bernama seamer.
5. Sterilisasi
Dalam pengolahan makanan kaleng, tahap sterilisasi adalah hal
yang penting. Tahap ini dilakukan dengan cara memanaskan kemasan
sekaligus dengan isinya pada suhu tertentu, tergantung makanan yang ada

12
di dalamnya. Lama waktu pemanasan juga berbeda-beda karena
menyesuaikan dengan makanan tersebut.
6. Cooling

Cooling berarti pendinginan. Pendinginan dilakukan dengan cara


memanaskan produk lalu memindahkannya ke tempat yang suhunya
rendah. Tujuannya ialah agar spora bakteri yang bisa merusak makanan
dan belum mati dengan sempurna.

Untuk cooling sendiri dilakukan sampai suhunya masih berada di


atas suhu ruangan yang normal. Ini perlu diperhatikan supaya butiran air
yang masih menempel pada kemasan bisa lebih cepat menguap sekaligus
menghindari terjadinya korosi dini.

Bagan alur proses pengalengan

13
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan selesainya laporan tentang kegiatan praktik kerja lapangan
yang kami lakukan di UPI MINA BAHARI 45yang berada di daerah
bantul kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam memberi informasi untuk menyusun laporan
kegiatan praktik kerja lapangan (PKL)
Kami mengucapkan terimakasih kepada pemimpin
instansi/perusahaan yang telah memberi izin kepada kami untuk
melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) di intansi/perusahaan
yang bapak pimpin, kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua
staff yang telah membimbing kami selama kami melakukan praktik kerja
lapangan
Kami sadar bahwa laporan ini masih kurang dari sempurna oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak dan
bimbingan yang lebih membangun lagi untuk kami. Kami juga mohon
maaf apabila ada kesalahan kata-kata dan pengetikan karena kami masih
dalam tahap pembelajaran
Laporan ini dibuat berdasarkan informasi yang telah kami terima selama
kami melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) tanpa ada
rekayasa sedikitpun

B. Saran
Saya juga memiliki saran kepada pihak perusahaan agar dapat
memberikan tugas dengan melakukan bimbingan terlebih dahulu kepada
setiap siswa. Terutama sebelum tugas tersebut dilaksanakan. Hal ini

14
dilakukan agar nantinya setiap anak yang melakukan PKL bisa
mendapatkan hasil yang jauh lebih baik.

LAMPIRAN
KEGIATAN DI UPI MINA BAHARI 45

Pengisian produk

15
Penimbangan

Proses Exhausting

16
Proses Seaming

Contoh Produk Kaleng UPI Mina Bahari 45

17

Anda mungkin juga menyukai