Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa selama ini antara sekolah dengan Dunia
Industri belum adanya kerja yang erat, yang mana jika ditinjau dari keberadaraan
sekolah dengan dunia industri merupakan lembaga yang harus saling bekerja sama,
sebab dari satu sisi sekolah dituntut untuk menyiapkan para lulusan yang siap pakai
di dunia industri dan pada kenyataannya Dunia Industri banyak yang mengeluh
dikarenakan mutu para lulusan yang dihasilkan oleh SMK saat ini merupakan lulusan
yang belum layak untuk diterjunkan langsung di lapangan.

Untuk mengantisipasi permasalahan ini maka sudah saatnya antara pihak


sekolah dan dunia industri saling mengerjakan kerja sama, sehingga didalam
pelaksanaaan program-program kependidikan harus diselaraskan dengan dunia
industri yang ada saat ini, artinya program pendidikan tersebut harus selalu dinamis
dan reaktif terhadap kondisi-kondisi dan potensi setempat, sehingga terjadi interaksi
antara pendidikan itu sendiri dengan perkembangan industri yang tidak statis.

Sebagaimana kita ketahui program pemerintahan adalah untuk konsolidasi


peningkatan mutu yang berorientasi pada dunia kerja, oleh karena itu selama pelita
V ini program pembinaan dan pengembangan Pendidikan Menengah Kejuruan
diarahkan untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan keterampilan
kejuruan yang tinggi (high quality) yang didukung oleh sikap profesionalisme,
sehingga benar-benar dapat memiliki tuntutan pembangunan dalam pengadaan
sumber daya manusia.

Permasalahan yang dihadapi Pendidikan Menengah Kejuruan adalah dengan


adanya kegiatan bahwa wujud profesi yang seharusnya ditampilkan oleh sekolah

1
kejuruan belum mendapat pengakuan dari masyarakat (Recognition) calon
pemakaian lulusan, dimana para lulusan dan sikap kemandirian masih dinilai rendah.

Pada sekolah kejuruan (SMK) proses belajar mengajar praktek mengambil


alokasi waktu yang cukup besar namun dmikian untuk keberhasilan pengembangan
sikap mandiri dan kemampuan kewiraswastaan dikalangan peserta (murid) perlu
didukung oleh kegiatan dan pengalaman nyata yang terjadi dalam dunia kerja.

Seperti diketahui dalam melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah


khususnya kegiatan praktek membutuhkan biaya yang tidak sedikit, kenyataannya
menunjukan bahwa biaya untuk bahan praktek, pemeliharaan dan perawatan
fasilitas yang ada sangat terbatas, selanjutnya terlihat bahwa hasil praktek murid
kenyataannya belum dapat dimanfaatkan/menumpuk dan kurang memiliki nilai
layak produksi.

Berdasarkan kenyataan tersebut sangatlah menguntungkan bila kegiatan


praktek dimanfaatkan guna memenuhi tujuan memberi bekal peserta didik agar
memiliki sikap mandiri dan kemampuan berwiraswasta dengan kondisi seperti itu
maka unit produksi perlu diadakan di sekolah-sekolah kejuruan dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada di sekolah dan lingkungannya.

B. PENGERTIAN

Unit produksi adalah sutau kegiatan pendidikan yang berkaitan dengan


dinamika sektor-sektor produksi dan berorientasi kepada bisnis, untuk mencari nilai
tambahan dana dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan
pendidikan.

Jadi dalam hal ini sekolah diharapkan dapat melakukan kegiatan produksi
untuk dipasarkan serta melayani pesanan-pesanan pekerjaan maupun jasa dari
dunia usaha dan dunia industri maupun masyarakat yang memerlukannya.
2
C. LANDASAN HUKUM

Dasar hukum yang menjadi pijakan didalam melaksanakan unit produksi di


SMK dilandasi oleh :
a. Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional pasal 11
ayat 3 tentang :
Pendidikan Kejuruan merupakan jenis pendidikan yang menyiapkan siswa untuk
dapat bekerja pada bidang tertentu.
b. P.P No. 29 tahun 1990, pasal 3, ayat 2 yaitu :
Pendidikan Menengah Kejuruan mengutamakan menyiapkan siswa untuk
memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesionalisme.
c. P.P No. 29 tahun 1990, pasal 29, ayat 1 yaitu :
Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan dapat bekerja sama dengan
masyarakat, terutama dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh dana
dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan.
d. P.P No. 29 tahun 1990, pasal 29 ayat 2 yaitu ;
Untuk menyiapkan siswa sekolah Menengah Kejuruan menjadi tenaga kerja,
pada sekolah kejuruan dapat didirikan unit produksi yang profesional.
e. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0837/P/198tanggal 20
Desember 1986 tentang pemanfaatan hasil praktek siswa
f. Keputusan Dirjen Dikdasmen tentang petunjuk pelaksanaan pemanfaatan hasil
praktek No. 294/KEP/R.86 tanggal 30 Desember 1986.
g. Keputusan bersama Mendikbud dan Menteri Koperasi No. 0/58/P/1986 dan No.
5151/M/KPTS/III/84, tanggal 22 Maret 1984 tentang pola dasar Pembinaan
Perkoperasian.
h. Kurikulum pendidikan menengah kejuruan 1984 yang menyangkut praktek intra
dan ekstra kurikuler.

3
D. TUJUAN UNIT PRODUKSI

a. Memberikan pengalaman didalam praktek kerja nyata bagi siswa.


b. Meningkatkan profesionalisme bagi staf pengajar baik itu dari segi keterampilan
maupun dari unsur bisnis.
c. Mendekatkan keterampilan siswa dengan dunia industri serta siswa mempunyai
jiwa wiraswasta yang tangguh.
d. Mencapai kemandirian sekolah dengan memanfaatkan nilai tambah dari unit
produksi untuk menunjang kegiatan operasional.
e. Menunjang kesejahteraan seluruh staf personil yang terkait di SMK baik langsung
maupun tidak langsung.
f. Menjalin dan meningkatkan kerja sama sekolah dengan industri.

4
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI UNIT PRODUKSI
TJM MOTOR
SMK PGRI TANJUNGMEDAR

KEPALA SEKOLAH
INE SUKARTINI , S.Pd.,M.Hum
NIP. 196406272006042003

Ka. UNIT PRODUKSI


BUDIAWAN

BENDAHARA SEKRETARIS
M.IQBAL ARI KRISMANUDIN

Ka. UNIT KERJA


RIZAL RISWANTO

PEMASARAN

SISWA

KOORD. PELAKSANA
PELAKSANA
TEDI TARYADI
TATA HERMAWAN

5
A. RINCIAN TUGAS

a. Kepala Sekolah
Fungsi : Penanggung jawab terhadap seluruh kegiatan unit produksi.
Tugas :
 Sebagai fasilitator dan dinamisator Unit Produksi.
 Sebagai penasehat dan pelindung.
 Memberi petunjuk, pengawasan dan kebijakan Unit Produksi.
 Mengadakan kerjasama dengan Industri.

b. Kepala Unit Produksi


Fungsi : Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah atas keberhasilan atau
tidaknya Unit Produksi.
Tugas :
 Menyusun program unit produksi.
 Mengadakan kontrak kerjasama atas persetujuan Kepala Sekolah.
 Membuat laporan tahunan mengenai keuangan dan kegiatan unit
produksi Kepala sekolah.
 Bekerjasama dengan Kepala Sekolah dan Kepala Unit kerja untuk
menyusun Anggaran Rumah Tangga.
 Merencanakan hubungan dengan dunia industri.
 Mengusahakan modal unit produksi.

c. Sekretaris
Fungsi : Penanggung jawab dalam pengelolaan administrasi unit produksi.
Tugas :
 Mengadministrasikan kegiatan unit produksi.
 Mengelola urusan surat-menyurat tugas-tugas kesekretariatan.
 Membuat laporan kegiatan unit produksi setiap catur wulan.

6
d. Bendahara
Fungsi : Penanggung jawab didalam pengelolaan keuangan.
Tugas :
 Menyusun anggaran biaya unit produksi.
 Membuat pembukuan keuangan unit produksi.
 Membuat laporan keuangan unit produksi.

e. Kepala Unit Kerja


Fungsi : Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan kegiatan unit kerja.
Tugas :
 Berwenang bertindak atas nama unit.
 Melakukan kegiatan pengawasan.
 Menentukan pengaturan kerja pada unit kerja di rumpun.
 Bertanggung jawab terhadap mekanisme kerja disetiap rumpun.
 Melakukan kerjasama dan konsultasi.

f. Pemasaran
Fungsi : Bertanggung jawab terhadap promosi dan segala kegiatan untuk keluar
sekolah.
Tugas :
 Bersama staf personil SMK SMK PGRI Tanjungmedar mencari lahan
pemasaran.
 Mencari order dan memasarkan hasil dari produksi sendiri.

g. Koordinator Pelaksanaan
Fungsi : Mengestimasi order yang masuk ke rumpun.
Tugas :
 Mengdistribusi pekerjaan yang masuk kepada para pelaksana.
 Merekapitulasi jumlah jam kerja dari masing-masing pekerjaan.
 Merekapitulasi jumlah jam kerja dari masing-masing pekerjaan.
h. Pelaksana
7
Fungsi : Bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan.
Tugas : Melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh koordinator pelaksana.

B. MASA KERJA
Masa kerja kepengurusan unit produksi dan unit kerja adalah 2 (dua) tahun, setelah
itu dapat dipilih kembali.

C. PROGRAM KEGIATAN UNIT PRODUKSI


a. Perencanaan
1. Membuat program untuk jangka waktu tertentu
2. Membuata perencanaan alokasi modal untuk pelaksanaan didalam RAB dan
koperasi
3. Membuat daftar inventaris sekolah meliputi :
- Daftar spesialisasi keahlian personal
- Daftar peralatan yang akan digunakan untuk kegiatan unit produksi
- Jadwal kegiatan

b. Persiapan
1. Memberikan informasi kepada calon konsumen tentang kemampuan yang
dimiliki sekolah.
2. Menganalisa kebutuhan pasar yang sesuai dengan kemampuan yang ada di
sekolah.
3. Membuat daftar jenis produk, jasa dan usaha yang dapat dikerjakan sesuai
dengan kemampuan yang ada.
4. Membuat daftar jenis barang yang berupa jasa dan usaha, yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum ditiap program bidang studi.

c. Pelaksanaan
1. Dasar
- Organisasi unit produksi
8
- Koperasi sekolah yang secara aktif berperan sebagai wadah
- Kerjasama antara sekolah
- Jemput bola

2. Strategi Pelaksanaan
- Berorientasi bisnis yang berkaitan dengan kegiatan kurikulum
- Dapat melibatkan guru, siswa, tamatan (alumni) dan masyarakat sekolah
lainnya
- Dapat menumbuhkan kebiasaan berpikir, bertindak logis secara ekonomis
bagi guru dan siswa
- Mendatangi konsumen setelah ada komunikasi terlebih dahulu.

3. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan bersama atau terpadu dengan kegiatan operasional
pendidikan baik secara intra maupun kokurikuler.
- Kegiatan dapat terpisah dari jadwal sekolah tetapi memberi kesempatan
menambah keterampilan

4. Permodalan
- Modal dari Sekolah

5. Pengawasan
- Pengawasan terhadap penggunaan dana, bahan dan sarana produksi dan
alat
- Pengawasan terhadap ketepatan waktu pelaksanaan kwalitas barang
yang dihasilkan/produksi
- Pengawasan terhadap kontinuitas, kebenaran dan keterbukaan
inventarisasi dan pelaporan
6. Pemasaran
- Jenis barang (hasil praktek siswa/produksi jasa)

9
BAB III

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UNIT PRODUKSI

Didalam menunjang kegiatan unit produksi di SMK PGRI Tanjungmedar maka


diperlukan adanya pengetahuan kerja, sehingga sangat diharapkan tidak akan
terjadinya suatu tumpang tindih tugas, yang sudah tentu dapat menghambat
jalannya untuk berunit produksi.

A. Norma Pelaksanaan Unit Produksi di SMK PGRI Tanjungmedar

1. Semua kegiatan di unit produksi SMK PGRI Tanjungmedar, surat tugas berlaku
untuk setiap jenis pekerjaan dengan jangka waktu sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan oleh kontrak yang ada.
2. Setiap kegiatan unit produksi diusahakan melibatkan siswa didalam segi
pelaksanaannya (tenaga pelaksana).
3. Didalam kegiatan unit produksi yang langsung ditanda tangani oleh unit kerja,
maka harus segera dilaporkan kepada manajer unit produksi untuk mendapatkan
persetujuannya.

B. Mekanisme Kerja
1. Pekerjaan Milik SMK PGRI Tanjungmedar
a. Perencanaan/design dan RAB direncanakan oleh pihak staf ahli unit produksi.
b. Pelaksanaannnya adalah guru bidang studi yang sesuai/guru yang ditunjuk
langsung oleh ketua unit kerja, untuk membimbing siswa sebagai pelaksana
didalam berunit produksi.

C. Administrasi
Didalam suatu organisasi bagaimanapun kecilnya perlu adanya administrasi
yang baik dan benar dengan tujuan untuk mengontrol dan mengevaluasi kegiatan.
10
Untuk itu maka unit produksi beserta unsurnya dalam pengadministrasiannya
harus memiliki :
1. Buku catatan kegiatan unit produksi dan unit kerja.
2. Buku catatan keuangan
3. Arsip (dokumen) gambar kerja

D. Pelaporan
Pelaporan unit produksi dan unit kerja diperlukan sebagai pertanggung
jawaban unit produksi dan unit kerja kepada kepala sekolah yang selanjutnya
organisasi diperlukan sebagai data untuk menentukan kebijakan-kebijakan
berikutnya, sedangkan laporan yang diperlukan antara lain :
1. Jenis pekerjaan yang dikerjakan (lamanya pelaksanaannya/alokasi/
permasalahannya).
2. Keuangan.

E. Pemasaran

Yang dimaksud dengan pemasaran adalah menjual hasil produksi yaitu jasa
dan hasil produksi.
1. Pemasaran hasil produksi :
a. Hasil produksi intra kurikuler/ekstra kurikuler dipasarkan oleh guru dan siswa
b. Hasil produksi kerjasama dengan pihak luar dipasarkan oleh pihak luas sesuai
dengan perjanjian atau surat kontrak.
2. Pemasaran jasa, dipasarkan oleh koperasi atau bekerja sama dengan pihak luar

11
BAB IV

RINCIAN BAGI HASIL PENDAPATAN

UNIT PRODUKSI SMK PGRI Tanjungmedar

A. MODAL

Didalam mendukung kegiatan unit produksi selain memerlukan sumber daya


manusia yang terampil, juga peralatan yang memadai, manajemen (pengelolaan)
juga diperlukan modal keuangan yang diperlukan sebagai :
1. Biaya Pembelian Alat.
2. Biaya Produksi dan lain sebagainya.
Modal keuangan sangat diperlukan terutama untuk standar produk.
Beberapa sumber sangat diperlukan yang bisa mendukung adalah sebagai berikut :
1. Modal dari Sekolah.

B. Bentuk-bentuk Kegiatan Unit Produksi

Untuk Melaksanakan kegiatan unit produksi tahap pertama adalah kegiatan


yang sebelumnya sudah terlaksana ataupun kegiatan yang sebelumnya sudah
terlaksana ataupun kegiatan yang diharapkan dalam waktu singkat yang dapat
dilaksanakan antara lain :

1. Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan Alat/Mesin


Adalah jasa pemeliharaan atau perbaikan peralatan mesin yang dilakukan oleh
guru dan siswa dengan menggunakan peralatan sekolah baik yang dikerjakan di
sekolah maupun diluar sekolah.

12
C. Pengelolaan Keuangan
Unit produksi merupakan kegiatan yang berorientasinya pada bisnis,
organisasi bisnis baik itu bisnis besar maupun bisnis kecil, perlu ditunjang dengan
pembukuan yang baik dan benar, terhadap perubahan harta, utang dan modal
usaha. Dengan pembukuan yang baik maka transaksi-transaksi yang berhubungan
dengan kegiatan unit produksi dapat dipantau setiap saat. Tujuan dari pembukuan di
unit produksi SMK PGRI Tanjungmedar adalah :
1. Pengurus atau manager dapat mengawasi secara efesiensi (penghematan,
pencegahan dan pemborosan)
2. Pengurus atau mager dapat melihat atau meneliti perkembangan usaha unit
produksi melalui bahan statistik hasil usaha dan produksi.
3. Pengurus atau manager dapat menghitung dan mengetahui daftar rugi atau laba
dari unit produksi.

Pembukuan yang dianggap perlu dalam kegiatan berunit produksi adalah :


1. Buku catatan service
Buku harian disimpan untuk mencatat semua transaksi kegiatan unit produksi
selama satu tahun buku sumber pencatatan buku harian ialah surat-surat bukti
transaksi pada tahun buku tersebut (contohnya terlampir).

D. Sistem Pelaporan
Pelaporan dibuat unit produksi dimaksud sebagai pertanggung jawaban dan
evaluasi organisasi UP kepada Kepala Sekolah selaku penanggung jawab dan
pengambil kebijaksanaan berikutnya, adapun macamnya adalah :
1. Pelaporan dibuat secara periodic yaitu :
1. Laporan persmester

Materi laporan meliputi :


13
1. Jumlah dan jenis pekerjaan yang sudah dilaksanakan.
2. Laporan keadaan keuangan.

14
BAB V

UNIT PRODUKSI SMK PGRI Tanjungmedar

A. Perkembangan Unit Produksi SMK PGRI Tanjungmedar

SMK SMK PGRI Tanjungmedar adalah sekolah teknologi menengah yang


sedang menuju kearah SMK yang berbasis pendidikan dan pelatihan berbasis
produksi (production based traning (PBT)) dan management berbasis sekolah (MBS)
yang mana unit produksi merupakan salah satu komponen dari PBC dan MBS itu
sendiri.

Dengan peralatan yang cukup mamadai serta kemampuan personil skill yang
dimiliki, ini sudah merupakan modal dasar bagi SMK SMK PGRI Tanjungmedar untuk
dapat secara langsung melaksanakan kegiatan unit produksi.

Seperti yang diuraikan diatas, maka unit produksi SMK SMK PGRI
Tanjungmedar dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Jasa produksi, yaitu membuat atau mengerjakan barang berdasarkan pesanan
dari konsumen/dunia industri.
2. Jasa perbaikan dan pemeliharaan (M&R) peralatan.

B. Waktu Pelaksanaan

Didalam melaksanakan kegiatan unit produksi, hampir semua personel yang


terkait dimasing-masing rumpun ikut terlibat, waktu pelaksanaannya :
1. Terintegrasi didalam proses belajar mengajar, menggunakan metode Creative
Instructional Design (CID) yang dirancang sedemikian rupa sehingga banyak
manfaat yang dapat diambil untuk personel maupun siswa.

15
2. Dilaksanakan diluar jam proses belajar mengajar, maka siswa yang akan diikut
sertakan adalah siswa yang mempunyai skill dan motivasi yang tinggi dan yang
kurang mampu ekonominya.

C. Pemanfaatan Hasil dari Unit Produksi

Pendapatan yang dihasilkan dari unit produksi di SMK SMK PGRI


Tanjungmedar, pemanfaatannya semata-mata ditujukan untuk kepentingan
pendidikan yaitu :
1. Untuk pengembangan asset unit produksi
2. Untuk meningkatkan pendapatan pengurus

16
RENCANA DAN PROGRAM KERJA

DI MASA PANDEMI COVID-19

LANDASAN HUKUM

1) Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2020 Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran


Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Bencana Nasional;
2) Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor O1/KB/2O2O,
Nomor 516 Tahun 2O2O, Nomor HK.03.0 1 /Menkes I 363 I 2O2O Nomor 440-842
Tahun 2020 Tentang Panduan Peyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran
2020/2021 Dan Tahun Akademik 2O2O/2O21 Dimasa Pandemi Corona Virus Deases
2019 (COVID-19)
3) Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 440-830 Tahun 2020
Tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid19 Bagi Aparatur
Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;
4) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/328/2020 Tentang Panduan Pencegahan Dan Pengendalian Covid-
19 Di Tempat Kerja Perkantoran Dan Industri Dalam Mendukung Keberlangsungan
Usaha Pada Situasi Pandemi;
5) Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 Tanggal 24
Maret 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran
Coronavirus Diseases (Covid-19);
6) Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.189-Hukham/2020 tentang Status
Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Coronavirus Disease 19
(Covid-19) di Jawa Barat
7) Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.287-Hukham/2020 tentang
Perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar Tingkat Daerah Provinsi Jawa Barat
Dalam Rangka Percepatan Penanggulangan Coronavirus Disease 19 (Covid-19);
8) Surat Edaran Sekretaris Jenderal kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15
Tahun 2020 Tanggal 18 Mei 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari
Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19);
9) Surat Edaran Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 5 Tahun
2020 Tentang Perubahan Atas SE Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Kriteria Pembatasan
Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19;
10) Surat Edaran Kepala Dinas Provinsi Jabar Nomor: 422/8176-Set.Disdik, tertanggal 8
Juni 2020 tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran
2020/2021.

RENCANA DAN PROGRAM KERJA


Rencana dan program kerja Unit Produksi TJM Motor pada masa
pandemic Covid-19 mengikuti program kerja awal hanya pada pelaksanaanya disesuaikan
dengan kondisi darurat covid-19.
17
18

Anda mungkin juga menyukai