Anda di halaman 1dari 26

Laporan Prakerin (praktek kerja industri) Tata Busana

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI “PEMBUATAN SERAGAM


OLAHRAGA DENGAN MODEL KRAH V POLOS ” DI PANJI
KONVEKSI

Disusun Oleh :

Nama                     : Risa Indriyanti


NIS                        : 2829
Kelas                      : XII TB B
Komp. Keahlian    : Tata Busana

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK N 1 NGAWEN
Alamat :Jono, Tancep, Ngawen, Gunungkidul
Telepon : (0272) 3102204  Fax : (0272) 3102204  Kode Pos : 55853
E-mail : smkn_1ngawen@yahoo.com    Website : smkn1ngawen.sch.id
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Laporan ini telah disetujui dan disahkan sebagai salah satu syarat praktek kerja
industri SMK N 1 Ngawen

                                               Menyutujui,
Guru Pembimbing                                                           Pembimbing Industri

Tri Retno Untari S.Pd                                                            Sri Sayekti


NIP.197703112010012 004                                               

                                              Mengesahkan,
Kepala Sekolah                                                             Kaprodi TB

Basuki,M.Pd                                                                 Rini Sudarsih,S.Pd


NIP.19680828 199512 1 033                                       NIP.19720908 200801 2 010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menulis laporan Praktek Kerja Industri
dengan lancar.
Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas Praktek Kerja Industri yang
telah dilaksanakan selama tiga bulan yakni pada 15 juni 2017 sampai 15
september 2017 di PANJI Konveksi,Tambakboyo,Pedan,Klaten.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
atas dorongan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak, kepada :
1.      Bapak Basuki,M.Pd selaku kepala sekolah SMK N 1 NGAWEN.
2.      Ibu Rini Sudarsih,S.Pd selaku kepala program tata busana.
3.      Ibu Tri Retno Untari,S.Pd selaku guru pembimbing.
4.      Ibu Sri Sayekti selaku pemilik panji konveksi.
5.      Orang Tua yang telah memberikan doa dan semangat kepada penulis.
6.      Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu hingga tersusunnya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan laporan ini, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk kesempurnaan selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap
semoga laporan ini bermanfaat.

                                    
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii  
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................ 1
B.     Tujuan Praktek Kerja Industri................................................................. 1
C.     Manfaat Praktek Kerja Industri.............................................................. 2
BAB II PROFIL INDUSTRI
A.    Sejarah Dan Perkembangan indutri......................................................... 3
B.     Lokasi Perusahaan................................................................................... 4
C.     Manajemen Industri................................................................................ 5
BAB III KEGIATAN INDUSTRI
A.    Kegiatan Industri.................................................................................... 6
B.     Proses Produksi Barang Dan Jasa........................................................... 6
C.     Pembahasan............................................................................................. 8
1.      Deskripsi Produk............................................................................... 8
2.      Gambar Desain................................................................................ 10
3.      Gambar Kerja.................................................................................. 12
4.      Ukuran............................................................................................. 14
5.      Keterangan Pola.............................................................................. 14
6.      Pola Jadi.......................................................................................... 15
7.      Rancangan Bahan............................................................................ 16
8.      Rancangan Harga............................................................................ 17
9.      Tertib Kerja..................................................................................... 18
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan............................................................................................ 19
B.     Saran ..................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 21
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah kegiatan praktek siswa yang
dilaksanakan langsung di tempat kerja (Dunia Usaha/Dunia Industri) yang
merupakan bagian integrasi dari kurikulum SMK dan wajib dilaksanakan oleh
semua siswa. SMK N 1 Ngawen Gunungkidul merupakan sekolah kejuruan
yang menyiapkan tenaga siap kerja yang memiliki karakter Integrity,
Excellent, Care. Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah
dengan melaksanakan program Prakerin yang menjadi agenda nasional bagi
sekolah menengah kejuruan dan dilaksanakan tiap tahun.

B. Tujuan Praktek Kerja Industri


1. Tujuan Umum
...........Agar siswa dapat mengimplementasikan pengetahuan yang
didapatkan di sekolah dan menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2. Tujuan Khusus
Praktek Kerja Industi (Prakerin) yang dilaksanakan SMK N 1
Ngawen bertujuan untuk :
a. Tercapainya kompetensi praktek industri bagi siswa.
b. Siswa mengenal secara langsung lingkungan Dunia Usaha/Dunia
Industri.
c. Terjalinnya hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah
dan DU/DI.
d. Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
yang telah diperoleh.
e. Mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia industri.
f. Memahami suasana dan kondisi objektif lapangan kerja.
C. Manfaat Praktek Kerja Industri
1. Manfaat Praktek Kerja Industri bagi siswa
a. Memantapkan kompetensi yang telah dipelajari di seklah.
b. Membekali siswa dengan pengalaman kerja nyata sesuai dengan
program keahlian masing-masing sehingga siswa dapat
mengembangkan diri selaras dengan perkembangan Dunia
Usaha/Dunia Industri.
c. Memberi motivasi kepada siswa untuk mengembangkan jiwa
wirausaha sendiri.
2. Manfaat Praktek Kerja Industri bagi Sekolah
a. Kesempatan/peluang bagi siswa untuk menjalin kerjasama untuk lebih
mantap dengan DU/DI.
b. Peluang memperoleh input (sinkronisasi kurikulum) dengan DU/DI.
c. Promosi sekolah dan peluang pemasaran lulusan.
3. Manfaat Praktek Kerja Industri bagi DU/DI.
a. Kesempatan bagi DU/DI mengimplementasikan dukungannya
terhadap dunia pendidikan.
b. Peluang bagi DU/DI untuk mengembangkan diri (usahanya)
bersamaan dengan sekolah.
c. Peluang bagi DU/DI untuk mendapatkan tenaga kerja sesuai
kebutuhan.
BAB II
PROFIL INDUSTRI
A. Sejarah dan Perkembangan Industri
        PANJI KONVEKSI adalah konveksi yang terletak di perum
Tambakboyo.Pedan,Klaten. PANJI konveksi dipimpin oleh bapak H. Budi
Dharma yang mempunyai istri bernama Ibu Sri Sayekti dan tiga orang anak
laki-laki yang bernama Panji Dameta Ginting, Yalaludin Akbar Ginting, dan
Ray Sholahudin Asadullah Ginting. PANJI konveksi didirikan pada tanggal 2
november 1994. Pada awalnya konveksi tersebut diberi nama “EROS”.
Namun, setelah anak pertamanya lahir nama “EROS” diganti dengan
“PANJI”.
        PANJI konveksi belum menerima pesann pada awal berdirinya,
melainkan sekedar menjahit pakaian seperti busana muslimah, koko dan
pakaian lainnya untuk dipasarkan. Seiring berkembangnya konveksi
tersebut,yang kini sudah 22 tahun lamanya, PANJI konveksi menerima
pesanan hingga ribuan pakaian. Pesanan itu antara lain berupa seragam
olahraga dan seragam batik, jas, seragam kedokteran, seragam TK,
almamater, jaket, wearpack, dan atribut sekolah (sesuai yang diinginkan
konsumen). Selain menjahit, PANJI konveksi juga menerima pesanan kaos
bersablon.
        PANJI konveksi pada awal berdirinya hanya memiliki 5 buah mesin
jahit dan 6 karyawan. Dengan modal awal sekitar Rp. 4.000.000,00 kini
karyawan-karyawan PANJI konveksi berjumlah 15 orang, ditambah pekerja
dari luar 5 orang yang mengambil potongan kain dari PANJI konveksi.
        Sebidang tanah seluas 225 m2 full bangunan menjadi tempat operasi
PANJI konveksi. Kini PANJI konveksi telah memiliki 14 mesin,diantaranya:
5 mesin juki, 5 mesin obras, 2 mesin overdeck dan 2 mesin itik. Dari
konveksi ini, bapak Budi Dharma dapat mensejahterakan ekonomi keluarga
dan membuka lapangan pekerjaan. Selain mampu menyerap tenaga kerja,
tujuan dari PANJI konveksi yaitu mengatasi pengangguran disekitar daerah
tersebut.
B. Lokasi Perusahaan
        PANJI Konveksi berlokasi di Perum TambakBoyo, Pedan, Klaten. Lokasi
tersebut berjarak kira-kira 1 kilometer dari Pasar Pedan. Dengan menggunakan
sepeda motor, jarak tersebut dapat ditempuh selama 5 menit. Dari kecamatan
Cawas, lokasi tersebut dapat ditempuh selama ± 20 menit menggunakan sepeda
motor (lihat peta).

C. Manajemen Industri
BAB III

KEGIATAN INDUSTRI
A.    Kegiatan Industri
        Kegiatan industri adalah kegiatan yang dilakukan selama siswa
melaksanakan praktek kerja industri di PANJI konveksi. Kegiatan secara langsung
dilakukan oleh siswa agar siswa mengetahui bagaimana kondisi  dunia kerja
sebenarnya. Di PANJI konveksi, siswa mempelajari dan melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan pembuatan busana, antara lain :
1.      Mengetahui tentang sistem produksi di PANJI konveksi
2.      Mendapatkan keterampilan pembuatan busana :
a.       Seragam
b.       Kaos

B.     Proses Produksi Barang dan Jasa


        Proses produksi adalah langkah-langkah dalam pelaksanaan proses produksi,
yaitu suatu proses yang menggunakan bahan dasar dan mengubahnya menjadi
barang jadi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mengasilkan barang
yang mempunyai nilai tambah.
        Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan proses produksi di PANJI
konveksi, yaitu :
1.      Membuat Desain
Desain atau model dibuat sesuai dengan pesanan pelanggan.
2.      Mengambil Ukuran
Ukuran yang digunakan adalah ukuran standar, yaitu S,M,L,XL,XXL, dan XXXL.
3.      Membuat Pola
Di PANJI konveksi pola dibuat diatas kain atau kertas dengan berbagai ukuran
dan model. Sehingga, pola tersebut dapat digunakan berulang-ulang.
4.      Memotong Bahan
Bahan dipotong sesuai dengan pola yang telah diletakkan diatas bahan tanpa
diberi kampuh. Di PANJI konveksi proses pemotongan dilakukan dalam jumlah
banyak dengan menggunakan mesin potong.
5.      Menjahit
Bahan dijahit sesuai tertib kerja.
6.      Penyelesaian Akhir.
a.       Kelim Bawah
b.      Membuat Lubang Kancing
c.       Memasang Kancing
d.      Packing
Pakaian yang sudah jadi siap dikemas dengan memperlihatkan ciri khas model.

             Perbedaan proses produksi disekolah dan tempat prakerin,yaitu:


1.      Ukuran yang digunakan ditempat prakerin menggunakan ukuran standar,
sedangkan disekolah dengan mengukur badan seseorang.
2.      Proses pemotongan ditempat prakerin dilakukan dengan jumlah banyak dan
menggunakan mesin potong,sedangkan disekolah proses pemotongan dilakukan
satu persatu dengan menggunakan gunting kain.
3.      Ditempat prakerin tidak menggunakan kampuh, sedangkan disekolah harus
dirader dahulu.
4.      Pembuatan lapisan atau menjahit bagian TM ditempat prakerin tidak
menggunakan fislin.
5.      Pembuatan krah ditempat prakerin kelepak dengan board tidak terpotong,
sedangkan disekolah kelepak dengan board potongan.

C.     Pembahasan
1.      Deskripsi Produk : Seragam Olahraga
          Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa pakaian menentukan aktivitas
seseorang. Jika kita melihat orang yang mengenakan seragam sekolah, pastilah
orang tersebut hendak berangkat ke sekolah. Begitu pula, ketika melihat orang
yang mengenakan baju olahraga pastilah orang tersebut akan atau telah
melaksanakan aktivitas olahraga. Misal ditarik secara umum yakni baju, baju
sendiri masih ada baju olahraga,baju pesta,dll. Baju olahraga sendiri, masih dibagi
menjadi beberapa kelompok/macamnya. Jenis-jenis baju tersebut misalnya baju
olahraga renang, basket,lari,senam,dll.
          Baju tersebut digunakan untuk memudahkan dan membuat pemakai
nyaman beraktivitas. Misalnya saja berenang, maka baju yang digunakan baju
khusus renang, bukannya baju untuk senam. Karena baju tersbut tidak sesuai dan
membuat pemakainya tidak nyaman. Karena selain itu, pengguna juga akan
merasa lebih nyaman jika aktivitas yang ia lakukan sesuai dengan baju yang ia
kenakan. Yang tidak kalah penting selain baju, juga alat-alat lain yang
berhubungan dengan olahraga tersebut.
          Ada beberapa baju yang dapat digunakan untuk beberapa olahraga
sekaligus. Baju tersebut misalnya baju olahraga untuk lompat jauh, lompat tinggi,
sepak bola dan olahraga lain yang sejenis dan berhubungan dengan aktivitas lari.
Setelah kita membahas manfaat jenis baju maka akan dibahas mengenai
bagaimana baju yang sesuai dan digunakan. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam memilih busana olahraga antara lain : pilihlah bahan yang
elastis, yang menghisap keringat, model busana yang sesuai dengan jenis olahraga
yang dilakukan. Jika merasa kesulitan dalam memilih pakaian yang tepat,
tanyakan kepada si penjual baju agar mendapatkan busana yang sesuai dan cocok.
Alat-alat yang digunakan untuk membuat pakaian olahraga adalah sebagai berikut
:
a.       Mesin Juki
Mesin jahit berkecepatan tinggi yang biasa dipakai pada industri pakaian jadi
untuk memproduksi dalam jumlah besar. Mesin ini baik digunakan untuk bahan
kaos karena jahitan yang dihasilkan stabil dan rapi.
b.      Alat Pengukur
Alat yang digunakan untuk mengambil ukuran badan dalam pembuatan busana.
Alat pengukur ini sering disebut juga pita ukuran atau mitlin.
c.       Alat Pembuat Pola
Alat yang digunakan untuk membuat pola pakaian antara lain berupa penggaris
meter, penggaris pola (dress marker ruler), mitlin, pensil dan kertas.
d.      Alat Pemberi Tanda
Peralatan menjahit yang digunakan untuk memindahkan garis-garis pola pada
kain seperti kapur jahit, pensil kapur,rader dan karbon jahit.
e.       Alat Pelengkap Menjahit
Alat-alat yang berfungsi melancarkan produksi, dapat berupa jarum tangan, jarum
pentul, pendedel, bantalan jarum dan sebagainya.
f.       Alat Pemotong
Alat-alat yang digunakan untuk memotong kain pada saat hendak membuat
pakaian. Alat ini seperti gunting kain, gunting kertas, gunting benang dan
sebagainya.
g.      Mesin Obras
Mesin ini berfungsi untuk pengaman bahan kain agar tidak mudah terurai. Mesin
obras dapat menggunakan 3, 4 atau 5 benang, dengan 1 atau 2 jarum. Mesin obras
kaos, selain berfungsi untuk merapikan jahitan, daat juga digunakan untuk
meenjahit.

2.      Gambar Desain


         Tampak Depan
         Tampak Belakang
                 

3.      Gambar Kerja


         Tampak Depan

     Serip
 

LenganRaglan
 
   Krah V Polos
 

  Bisban
 

   Elastis
 
         Tampak Belakang

     Serip
 

LenganRaglan
 

   Krah V Polos
 

  Bisban
 

SakuBelakang
 
   Elastis
 
                 

4.      Ukuran
a.       Ukuran Kaos
Lingkar Badan                 : 86 cm
Lingkar Leher                  : 44 cm
Panjang Lengan               : 30 cm
Lingkar Kerung Lengan  : 40 cm
Panjang Kaos                   : 65 cm

b.      Ukuran Celana


Lingkar Pinggang                 : 78 cm
Lingkar Panggul                   : 84 cm
Panjang Celana                     :72 cm
Lingkar Pergelangan Kaki   : 30 cm

5.      Keterangan Pola


Atasan
Depan                                                  Belakang
A-B  = Panjang kaos                            A-B  = Panjang kaos
A-C  = ¼ lingkar leher                         A-C  = 1 cm
B-D  = ¼ lingkar badan                       B-D  = ¼ lingkar badan
A-E  = 7 cm                                         A-E  = 7 cm
E-F  = ½ lingkar kerung lengan          E-F   = ½ Lingkar kerung lengan

Celana                                                Lengan
Depan = Belakang                             A-B  = Panjang lengan
A-B  = Panjang celana                       B-D  = ½ ling pergelangan lengan
A-C  = ¼ lingkar pinggang                A-C  = ½ ling kerung lengan
B-D  = ½ lingkar pergelangan kaki
C-D  = 6,5 cm
D-E  = 24 cm

6.      Pola
                 

                 
                 
7.      Rancangan Bahan

                 
               
8.      Rancangan Harga

No.      Nama Barang        Jumlah             Harga Satuan           Harga



         Kain Lotto               1 m           Rp.16.000             Rp.16.000

         PE Tipis                   0,5 m        Rp.12.000             Rp.  6.000

         PE Tebal                  1 m           Rp.10.000             Rp.10.000

         Elastis                      25 cm        Rp.2.000               Rp.     500

         Kain Rip                  25 cm        Rp.8.000               Rp. 2.000

         Benang Hijau          1 buah       Rp.1.700                Rp. 1.700

        Benang Pink           1 buah       Rp.1.700                Rp. 1.700
                                          Jumlah                                       Rp. 37.900
   
                                                                                          Rp.38.000

  Aus alat         =  10% X Rp.38.000  = Rp.3.800


  Aus Listrik    =  10% X Rp.38.000 =  Rp. 3.800
  Ongkos Jahit =  Rp.10.000
  Harga Pokok =  modal + aus alat + aus listrik + ongkos jahit
                      = Rp.38.000 + Rp.3.800 + Rp.3.800 + Rp. 10.000
                      =  Rp.55.600
  Laba   =  10% X Rp.55.600  =  Rp.5.560
  Harga Jual  =  Harga Pokok + Laba
                   =  Rp.55.600+Rp5.560 =  Rp.61.160        Rp.61.000
9.      Tertib Kerja
Berikut langkah-langkah pembuatan seragam olahraga :
1.      Menentukan Model
2.      Membuat Pola
3.      Meletakkan Pola di atas kain
4.      Memotong kain
5.      Menjahit (badan atas)
         Menjahit serip lengan (sesuai selera/5 cm)
         Menjahit lengan dengan badan
         Menjahit sisi lengan dan badan
         Menjahit krah
         Menindas krah
         Mengoverdeck kelim badan bawah
6.      Menjahit celana
         Menjahit saku belakang
         Menjahit pesak depan dan belakang
         Menjahit sisi ( saat menjahit sisi diselipkan bisban )
         Menindas bisban
         Menjahit pipa celana
         Menjahit elastis
         Menjahit kelim bawah celana

“Pada konveksi biasanya menggunakan mesin obras juki dengan 2 jarum sehingga
ketika mengobras langsung menjahit.”

BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
        Setelah melaksanakan prakerin selama 3 bulan mulai tanggal 15 juni 2017
sampai 15 september 2017 di “PANJI KONVEKSI” dengan cara mempelajari
manajemen industri, maka kami dapat mengambil kesimpulan yaitu :
1.      Di PANJI konveksi kami diajarkan untuk disiplin dan tepat waktu dalam
bekerja.
2.      Prakerin menambah pengalaman bekerja kami dapat menerapkan keterampilan
yang didapat dari sekolah didunia industri.
3.      Pembinaan di PANJI konveksi sangatlah tegas, bijak dan ramah.
4.      Mampu bersosialisasi dengan para karyawan lainnya sebagai bekal didunia
usaha nanti.
B.     SARAN
1)      Bagi Industri
a.       Panji konveksi sebagainya memperluas tempat industrinya.
b.      Panji konveksi sebaiknya menambah tenaga kerja bagian pemotongan agar
bagian tersebut tidak kesulitan dalam menyelesaikan semua pesanan .
c.       Selain menambah tenaga kerja sebaiknya panji konveksi menambah jumlah
mesin.
d.      Panji konveksi sebaiknya menambah tenaga kerja bagian penyablonan agar
bagian penjahit tidak lama menunggu bahan yang disablon jika pesanannya terlalu
banyak .
2)      Bagi Sekolah
a.       Sebelum prakerin dilaksanakan perlu diadakan bimbingan prakerin agar siswa
lebih matang dan mengerti apa yang akan dilaksanakan ditempat prakerin .
b.      SMK N 1 NGAWEN harus lebih meningkatkan kerja sama dengan perusahaan
agar siswa lebih mudah memperoleh tempat praktek kerja industri.
3)      Bagi Siswa
a.       Siswa parktek kerja industri harus taat peraturan perusahan atau industri.
b.      Siswa harus bertanggungjawab dalam berkerja ditempat praktek kerja industri.
c.       Siswa harus menjaga sikap, tutur-kata dan perilaku selama ditempat praktek
kerja industri.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2014. Peraturan Menteri Pendidikan


dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014. Jakarta.

Bimbingan Laporan Prakerin

Laporan Prakerin Risa Indriyanti.

Anda mungkin juga menyukai