Anda di halaman 1dari 52

PROPOSAL

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II


PELAKSANAAN DAN EVALUASI PENYULUHAN DESA
JATEN KECAMATAN JUWIRING KABUPATEN KLATEN

Oleh
Nur Adilatus Shidqiyah
NIRM 05.1.4.16.0658

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA-
MAGELANG JURUSAN PERTANIAN YOGYAKARTA
TAHUN 2019

i
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II
PELAKSANAAN DAN EVALUASI PENYULUHAN DESA
JATEN KECAMATAN JUWIRING KABUPATEN KLATEN

Oleh

Nur Adilatus Shidqiyah


NIRM 05.1.4.16.0658

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Adi Prayoga, MP Ir. Totok Sevenek Munanto, MP


NIP 196406231991031002 NIP 195707201986031002

Mengetahui:
Ketua Jurusan Pertanian
Polbangtan Yogyakarta-Magelang

Dr. Ir. Sujono, MP


NIP 196102061988031001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat-Nya, sehingga Proposal Praktik Kerja Lapangan (PKL) II

Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang Jurusan Pertanian

Yogyakarta Tahun Akademik 2018/2019 ini dapat diselesaikan dengan baik.

Proposal ini disusun sebagai pengajuan PKL II yang akan dilaksanakan di Desa

Jaten Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten yang diselenggarakan Politeknik

Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang Jurusan Pertanian Yogyakarta

Dalam penyusunan proposal ini penyusun juga menyadari bahwa tanpa bantuan

dari berbagai pihak, tidak mungkin proposal ini dapat disusun dengan baik, untuk itu

atas segala bantuan yang telah diberikan, penyusun mengucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Dr. Rajiman, SP, MP. selaku Direktur Polbangtan Yogyakarta-Magelang

2. Bapak Dr. Ir. Sujono, MP SP. MP selaku Ketua Jurusan Pertanian.

3. Bapak Dr. Ir. Adi Prayoga, MP selaku Pembimbing I

4. Bapak Ir. Totok Sevenek Munanto, MP selaku pembimbing II

5. Dosen Mata Kuliah Penyuluhan Pertanian

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak

kekurangan. Penyusun mohon saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan

proposal ini.

Yogyakarta, Juni 2019

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFAR TABEL .................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 2
C. Manfaat ..................................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
A. Menerapkan Media Penyuluhan Pertanian ................................................. 3
B. Menerapkan Metode Penyuluhan Pertanian ............................................... 7
C. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian ............................................ 12
D. Mengevaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian ................................... 15
E. Mengevaluasi Dampak Penyuluhan Pertanian ......................................... 23
III. METODE PELAKSANAAN .................................................................. 30
A. Waktu dan tempat ................................................................................... 30
B. Materi kegiatan ....................................................................................... 31
C. Prosedur pelaksanaan .............................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 35
LAMPIRAN ...................................................................................................... 36

iv
DAFAR TABEL

Table 2.1 klasifikasi media penyuluhan ..............................................................6

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Efektif Pelaksanaan PKL II ........................................30

Tabel 3.2 Materi Kegiatan PKL II ......................................................................31

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 format Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) ....................................14

Gambar 2.2 Teknik sampling ............................................................................19

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian dalam Bentuk Sinopsis dan


Media Penyuluhan Pertanian ..............................................................................37

Lampiran 2. Menetapkan dan menggunakan metode penyuluhan pertanian ........39

Lampiran 3. melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian. ................................40

Lampiran 4. menetapkan Tujuan Pelaksanaan Evaluasi Penyuluhan Pertanian ...42

Lampiran 5. Mempersiapkan Instrumen Evaluasi hasil .......................................43

Lampiran 6. Laporan Hasil Evaluasi sesuai dengan Sistematika Penulisan Laporan


Ilmiah ................................................................................................................44

vii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang

sebagai penyelenggara pendidikan tinggi bidang pertanian di lingkungan

Kementerian Pertanian bertujuan menghasilkan Penyuluh Pertanian Ahli dan

Praktisi Agribisnis yang akan bermitra dengan pelaku utama dan pelaku usaha.

Tujuan pendidikan seperti tersebut di atas, dapat dicapai melalui proses

pendidikan yang dirancang sesuai dengan Kurikulum POLBANGTAN yang

mengacu kepada: 1) Perlindungan dan Pemberdayaan Petani sesuai Undang-

Undang RI Nomor 19 Tahun 2013, 2) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

(KKNI) sesuai Peraturan Presiden RI Nomor 8 TAHUN 2018, 3) Jabatan

Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya sesuai keputusan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/02/MENPAN/2/2008, 4)

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor pertanian bidang

penyuluhan sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 43

Tahun 2013 dan 5) Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor

pertanian yang lain.

Proses pembelajaran di POLBANGTAN terdiri atas kuliah klasikal

dan praktik mata kuliah. Selain praktik mata kuliah dilaksanakan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) II yang dilaksanakan pada semester VI. Praktik Kerja

Lapangan (PKL) II dirancang sebagai bagian dari kegiatan proses

pembelajaran di POLBANGTAN, dengan capaian pembelajaran tentang

pelaksanaan dan evaluasi penyuluhan dengan bobot 4 sks.

1
B. Tujuan

Kegiatan PKL II bertujuan untuk memberi bekal kepada Mahasiswa agar

memiliki kompetensi penyuluh pertanian yang profesional, meliputi aspek:

1. Pengetahuan : menganalisis permasalahan pada kelompok tani/gabungan

kelompok tani, dan meningkatkan kemampuan dalam merencanakan

kegiatan penyuluhan.

2. Keterampilan : merencanakan dan melaksanakan kegiatan penyuluhan

secara partisipatif.

3. Sikap : menumbuhkan jiwa Penyuluh Profesional.

C. Manfaat

1. Bagi mahasiswa:

a. meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam menetapkan prioritas

permasalahan pada kelompok tani/gabungan kelompok tani;

b. meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam merencanakan dan

melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian bagi pelaku utama dan

pelaku usaha, serta menyusun instrumen penyuluhan;

c. mewujudkan jiwa Penyuluh Profesional.

2. Bagi pihak terkait seperti instansi pemerintah, petani dan Stakeholder adalah

membantu menyelesaikan tugas/pekerjaan yang dilakukan instansi pelaku

utama dan usaha.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Menerapkan Media Penyuluhan Pertanian

Menurut Nuraeni (2014) Kata media berasal dari bahasa Latin

“medius” yang secara harafiah berarti “tengah, perantara atau pengantar”.

Dalam bahasa Arab media artinya “perantara” atau pengantar pesan dari

pengirim kepada penerima pesan. Menurut Gerlach dan Ely (1971) dalam

Nuraeni (2014), media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi, kejadian yang membangun kondisi siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Guru, bukubuku, fasilitas yang ada, dan

lingkungan sekolah merupakan media dalam proses pembelajaran.

Menurut Nuraeni (2014) media penyuluhan adalah alat bantu

penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan yang dapat merangsang sasaran

suluh untuk dapat menerima pesan-pesan penyuluhan, dapat berupa media

tercetak, terproyeksi, visual ataupun audio-visual dan komputer. Tanpa alat-

alat audio-visual/media maka penyuluhan tidak akan mempunyai efektivitas

yang dituntut oleh jaman elektronik sekarang ini, serta penggunaannya

memerlukan kemahiran dan keterampilan. Surat kabar, majalah, radio, dan

televisi merupakan media yang paling murah untuk menyampaikan pesan

kepada masyarakat. Walaupun demikian perlu diamati pengaruhnya sebelum

diputuskan penggunaannya dalam penyuluhan.

Menurut Nuraeni (2014) ada beberapa jenis media yang digunakan

dalam kegiatan penyuluhan (belajar-mengajar). Jenis media tersebut adalah :

3
1. media grafis (grafika) yang terdiri dari bagan, diagram, grafik, poster,

kartun, dan komik. Dalam bahasa Yunani “graphikos” mengandung arti

melukiskan atau menggambarkan garis-garis. Sebagai kata sifat graphics

berarti sebagai penjelasan yang hidup, uraian yang kuat atau penyajian yang

efektif. Dengan demikian media grafis adalah media yang dapat

mengkomunikasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan secara jelas dan kuat

melalui perpaduan antara kata-kata dan gambar.

2. media fotografi yaitu media berupa gambaran tetap (still picture) yang

terdiri dari dua kelompok, yaitu: 1) gambar datar tidak tembus pandang (flat

opaque picture) misalnya, gambar fotografi/foto-foto, dan lukisan tercetak,

2) gambar tembus pandang (transparant picture) misalnya, film slide, film

strip dan transparansi.

3. media terproyeksi yang terdiri atas overhead projector, slide, dan film strip.

4. media audio yaitu media dalam bentuk pita suara atau piringan suara.

Termasuk dalam media ini adalah radio, kaset, radio kaset, piringan hitam.

5. media tiga dimensi yang terdiri dari model dan boneka. Model dapat dibagi

atas 3 katagori yaitu model padat (solid model), mock up dan diorama.

Masing-masing model dapat berukuran sama dengan aslinya atau dapat

dengan skala lebih besar atau lebih kecil (Sujana dan Rivai, 2001) dalam

Nuraeni (2014)

Menurut Sujono dkk. (2019) Beberapa kriteria yang digunakan dalam

pemilihan media penyuluhan pertanian adalah : tujuan kegiatan penyuluhan

4
yang hendak dicapai, tahap adopsi inovasi sasaran, jangkauan media,

karakteristik media, dana yang tersedia dan penggunaan media secara terpadu.

1. Tujuan kegiatan penyuluhan pertanian yang hendak dicapai

Tujuan Kegiatan penyuluhan pertanian adalah perubahan perilaku

petani sesuai dengan perkembangan teknologi pertanian. Aspek perilaku

adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Beberapa alternatif pemilihan

media penyuluhan pertanian dihubungkan dengan aspek perilaku, seperti

tercantum pada tabel berikut :

Table 2.1 klasifikasi media penyuluhan

Alternatif Pemilihan Media Sesuai


Klasifikasi
Dengan Aspek Perilaku sasaran
Media
Sikap Pengetahuan Keterampilan

Benda Percontohan Percontohan Percontohan

Sesungguhnya Maket Spesimen Model

Spesimen Model

Sample/moster Sample/moster

Poster Brosur Peta Singkap

Media Liptan Folder Folder

Tercetak Foto Leaflet Leaflet

Peta Singkap Peta Singkap Liptan

5
Alternatif Pemilihan Media Sesuai
Klasifikasi
Dengan Aspek Perilaku sasaran
Media
Sikap Pengetahuan Keterampilan

Media Video TV Transparansi Film slide

Terproyeksi Film Film Slide Film strip

Film Strip Film strip Video

Video TV TV

Rekaman

Media Rekaman siaran Rekaman Siaran


-
Terekam Radio Radio

Rekaman

2. Tahap adopsi sasaran

Pemilihan media disesuaikan dengan tahap adopsi petani. Tahap

kesadaran, minat penilaian, mencoba dan menerapkan, masing-masing

memerlukan media yang efektif misalnya untuk tahap adopsi penilaian dan

mencoba, dipilih media sesungguhnya melalui metode demonstrasi.

3. Jangkauan media penyuluhan pertanian

Pemilihan disesuaikan dengan jangkauan media, untuk pendekatan

perorangan dan kelompok dipilih media sesungguhnya melalui metode

demonstarsi cara, kunjungan ke usahatani, sedangkan untuk pendekatan

missal dipilih media sesungguhnya melalui metode pameran, media terekam

melalui siaran radio dan terproyeksimelalui siaran televisi.

6
4. Karakteristik

Karkteristik media berkaitan dengan rangsangan terhadap indera

sasaran. Penggolongan media menurut kelomlpok audio-visual misalnya

adalah untuk memudahkan memilih tingkat pendidikan formal petani yang

sangat bervariasi.

5. Pertimbangan dana yang tersedia.

Sedapat mungkin dipilih media yang biayanya tidak mahal tapi

efektivitasnya tinggi. Pemilihan media sesungguhnya yang dapat dibuat

sendiri dengan harga relative murah merupakan alternative yang perlu di

tempuh apabila dana yang tersedia sangat terbatas. Sering terlupakan bahwa

benda sesungguhnya di lingkungan petani dapat dimanfaatkan sebagai

media asalkan persyaratan terpenuhi.

6. Pemilihan beberapa media penyuluhan unuk digunakan secara terpadu.

Berbeda alternatif dapat dipilih antara beberapa kelompok media :

misalnya media tercetak dikombinasikan dengan media terekam dan media

terproyeksi. Pemilihan kombinasi media tersebut tetap mengacu pada

penggunaan yang efektif dan efisien.

B. Menerapkan Metode Penyuluhan Pertanian

1. Pengertian metode penyuluhan

Departemen Pertanian (2009) menyatakan bahwa, Metode

penyuluhan pertanian adalah cara/teknik penyampaian materi penyuluhan

oleh penyuluh pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka

7
tahu, mau, dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam

mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, sumberdaya lainnya

sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,

pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam

pelestarian fungsi lingkungan hidup.

2. Jenis metode penyuluhan pertanian

Menurut Departemen Pertanian (2009) Jenis metode penyuluhan

pertanian berdasarkan tujuannya yaitu sebagai berikut:

a. Pengembangan kreativitas dan inovasi antara lain:

1) Temu Wicara,

2) Temu Lapang (field day)

3) Temu Karya

4) Temu Usaha

b. Pengembangan kepemimpinan antara lain:

1) Rembug Paripurna, pertemuan lengkap seluruh anggota pengurus

organisasi pelaku utama dan pelaku usaha tingkat

nasional/provinsi/kabupaten/kota ditambah utusan dari wilayah

dibawahnya yang membahas masalah umum pembangunan pertanian

yang akan menjadi dasar kegiatan organisasi tingkat nasional.

2) Rembug Utama, pertemuan lengkap seluruh anggota pengurus

organisasi pelaku utama dan pelaku usaha, untuk

menilai/mengevaluasi pelaksanaan kesepakatan program dan rencana

8
kerja periode yang lalu, serta menyusun kepengurusan

nasional/provinsi/kabupaten/kota periode yang akan datang.

3) Rembug Madya, pertemuan para anggota pengurus organisasi pelaku

utama dan pelaku usaha untuk mendiskusikan dan mencari

kesepakatan dalam pelaksanaan Pekan Nasional Pertemuan Pelaku

Utama dan Pelaku usaha pemecahan suatu masalah yang dihadapi

untuk kemudian dilaksanakan oleh mereka sendiri beserta

kelompoknya.

4) Mimbar Sarasehan, pertemuan konsultasi secara berkala dan

berkesinambungan antara pelaku utama dan pelaku usaha andalan

dengan pejabat pemerintah terutama lingkup pertanian untuk

perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan pertanian.

c. Pengembangan kerukunan dengan masyarakat antara lain:

1) Temu Akrab, kegiatan pertemuan untuk menjalin keakraban antara

pelaku utama dengan masyarakat setempat/sekitar lokasi pertemuan.

2) Ceramah, media penyampaian informasi secara lisan kepada pelaku

utama, pelaku usaha dan/atau tokoh masyarakat dalam suatu

pertemuan.

3) Demonstrasi, peragaan suatu teknologi (bahan, alat atau cara) dan atau

hasil penerapannya secara nyata yang dilakukan oleh demonstrator

kepada pelaku utama dan pelaku usaha. Ditinjau dari materi,

demonstrasi dibedakan atas :

9
a) Demonstrasi cara, peragaan cara kerja suatu teknologi, antara lain:

demonstrasi cara pemupukan, demonstrasi cara penggunaan alat

perontok.

b) Demonstrasi hasil, peragaan hasil penerapan teknologi, antara lain:

demonstrasi hasil budidaya padi varietas unggul, demonstrasi hasil

penggunaan alat perontok padi.

c) Demonstrasi cara dan hasil, gabungan peragaan cara dan hasil suatu

teknologi.

Ditinjau dari luasan areal dan pelaksana demonstrasi dibedakan atas:

a) Demonstrasi plot (Demplot), peragaan penerapan teknologi oleh

petani perorangan dilahan usahataninya.

b) Demonstrasi usahatani (Dem farm), peragaan penerapan teknologi

oleh kelompoktani dalam hamparan usahatani anggotanya.

c) Demontrasi area (Dem area), peragaan penerapan teknologi secara

bersama oleh gabungan kelompoktani dalam hamparan usahatani

anggotanya

d. Kaji Terap

Ujicoba teknologi yang dilakukan oleh pelaku utama untuk meyakinkan

keunggulan teknologi anjuran dibandingkan teknologi yang pernah

diterapkan, sebelum diterapkan atau dianjurkan kepada pelaku utama

lainnya.

10
e. Karya Wisata

Kegiatan peninjauan oleh sekelompok pelaku utama untuk melihat dan

mempelajari keberhasilan penerapan teknologi usahatani di satu atau

beberapa tempat.

f. Kunjungan Rumah/Tempat Usaha

Kunjungan terencana oleh penyuluh ke rumah atau tempat usaha pelaku

utama dan atau pelaku usaha.

g. Kursus Tani

h. Magang di Bidang Pertanian

i. Obrolan Sore Percakapan antar pelaku utama yang dilakukan sore hari

dengan santai dan akrab mengenai pengembangan usahatani dan

pembangunan pertanian

j. Pameran Usaha untuk memperlihatkan atau mempertunjukkan model,

k. Pemberian Penghargaan

l. Pemutaran Film

m. Pemasangan Poster/Spanduk

n. Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah

o. Perlombaan unjuk Ketangkasan

p. Diskusi Pertemuan Umum

q. Siaran Pedesaan Melalui Radio

11
C. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian

1. Mempersiapkan kegiatan penyuluhan pertanian

a. Materi penyuluhan

Mardikanto (1993) dalam Sasongko (2011) menyatakan, bahwa

materi penyuluhan adalah segala bentuk pesan yang ingin disampaikan

oleh seorang penyuluh kepada masyarakat sasarannya dalam upaya

mewujudkan proses komunikasi pembangunan. Isbandi (2005) dalam

Sasongko (2011) menyatakan bahwa Materi atau bahan penyuluhan

adalah segala bentuk pesan, informasi, inovasi teknologi baru yang

diajarkan atau disampaikan kepada sasaran meliputi berbagai ilmu,

teknik, dan berbagai metode pengajaran yang diharapkan akan dapat

mengubah perilaku, meningkatkan produktivitas, efektifitas usaha dan

meningkatkan pendapatan sasaran

b. Rumusan tujuan penyuluhan

Menurut Kushartanti (2018) terdapat empat 4 unsur/komponen

dalam rumusan tujuan penyuluhan, yaitu sebagai berikut:

1) Sasaran, Audiens : pelaku utama atau pelaku usaha

2) Perubahan perilaku yang dikehendaki, Behaviour: perubahan perilaku

yang akan diubah ; pengetahuan (knowledge) , sikap (affective)

atau ketrampilan (psikomotor)

3) Materi

12
4) Kondisi, degree : keadaan , situasi yang dikehendaki terjadi dalam

penyuluhan tersebut

c. Lembar persiapan menyuluh

Diamin (2015) menyatakan bahwa materi yang telah dipilih

untuk disampaikan kepada sasaran, selanjutnya disusun dalam Lembar

Persiapan Menyuluh (LPM). LPM yaitu lembar persiapan menyuluh

setidaknya berisi: Judul; Tujuan; Metode; Media; Waktu; Alat Bantu;

Uraian Kegiatan; dan Estimasi Waktu pelaksanaan penyuluhan.

Penyusunan LPM dimaksudkan untuk memudahkan penyuluh

menyampaikan materi penyuluhannya, karena di dalam LPM

dicantumkan hal-hal yang akan digunakan dan disampaikan kepada

sasaran terkait dengan materi penyuluhan.

13
Gambar 2.1 format Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

2. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan

Menurut Ibrahim et al., (2003) dalam Hanarko (2010) Pelaksanaan

penyuluhan pertanian adalah tindakan-tindakan nyata dari apa-apa yang

telah ditetapkan/dituliskan dalam programa penyuluhan yang telah disusun.

Dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian perlu ditentukan materi apa yang

perlu disampaikan, dimana penyuluhan pertanian akan dilaksanakan, kapan

penyuluhan pertanian dilaksanakan, siapa yang melakukan penyuluhan dan

bagaimana cara melakukan.

Kegiatan penyuluhan pertanian melibatkan dua kelompok yang

aktif. Di satu pihak adalah kelompok penyuluh dan yang kedua adalah

kelompok yang disuluh. Penyuluh adalah kelompok yang diharapkan

14
mampu membawa sasaran penyuluhan pertanian kepada cita-cita yang telah

digariskan. Sedangkan yang disuluh adalah kelompok yang diharapkan

mampu menerima paket penyuluhan pertanian (Sastraatmadja, 1993) dalam

Hanarko (2010).

D. Mengevaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian

Menurut Sujono dkk. (2019) Evaluasi merupakan proses agar

diketahui relevansi, efisiensi, efektivitas, dan dampak kegiatan-kegiatan yang

dilakukan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai secara sistematik dan

obyektif. Pengertian tentang evaluasi dapat diambil dari pendapat banyak ahli

antara lain Soedijanto (1996) dalam Sujono dkk. (2019), menyatakan bahwa

evaluasi adalah sebuah proses yang terdiri dari urutan rangkaian kegiatan

mengukur dan menilai. Evaluasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang

sistematis untuk mengetahui efektifitas kegiatan penyuluhan. Evaluasi suatu

kegiatan penting, harus dilihat dari segi manfaatnya sebagai upaya

memperbaiki dan penyempurnaan program/ kegiatan penyuluhan pertanian

sehingga lebih efektif, efisien dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Evaluasi penyuluhan pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki

kegiatan/program penyuluhan,dan kinerja penyuluhan,

mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan

antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

1. Menetapkan tujuan pelaksanaan evaluasi penyuluhan pertanian

Menurut Kushartanti (2018) Unsur-unsur dalam tujuan evaluasi

penyuluhan yaitu :

15
a) sasaran/penerima manfaat (S)

b) perubahan perilaku yang dikehendaki (P)

c) materi (M)

d) kondisi/situasi (K)

e) Contoh: petani (S) ; dapat melakukan (P) pemupukan padi sawah (M)

sesuai dengan rekomendasi (K)

2. Memilih metode evaluasi

Menurut Sujono dkk. (2019) Kegiatan evaluasi dilakukan antara

lain dengan pemilihan metode mengikuti pemilihan fokus. Setiap

pertanyaan evaluasi harus diperiksa dalam hubungannya dengan apa yang

akan merupakan bukti untuk menjawabnya. Uraian singkat berikut tentang

metode pengumpulan data, dapat digunakan untuk berbagai keadaan. Daftar

ini meliputi analisis dokumen, observasi, wawancara, survei,focus group

committees, kunjungan lapangan dan wisata, permainan peran, peta, studi

kasus, field trial documentation.

3. Mempersiapkan instrumen evaluasi

Menurut Sujono dkk. (2019) Instrumen merupakan salah satu

perangkat yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi penyuluhan pertanian

dalam pengumpulan data sehingga responden dapat menjawab pertanyaan

yang ada. Pengisian kuisioner dalam evaluasi penyuluhan dapat dilakukan

secara langsung maupun secara tidak langsung. Pembuatan kuisioner harus

memperhatikan beberapa hal yaitu responden akan menterjemahkan makna

isi kuisioner sesuai keinginan pewawancara, isi responden mampu

16
memotivasi responden untuk terlibat dan bekerja sama dalam pengisian

kuisioner, kuisioner yang disusun meminimalkan kesalahan.

Penyusunan kuisioner memerlukan tahapan-tahapan yaitu:

a) Menentukan informasi yang dibutuhkan

b) Menentukan jenis metode kuesioner yang akan digunakan, terdapat 5

jenis metode kuesioner. Kelima metode jenis kuesioner tersebut adalah

kuesioner melalui e-mail, kuesioner melalui faks, kuesioner melalui

surat, kuesioner personal dan kuesioner gabungan.

c) Menentukan jenis pertanyaan yang akan diajukan kepada responden

d) Membuat pertanyaan yang membuat responden mampu atau ingin

menjawab

e) Menyusun struktur pertanyaan. Jenis pertanyaan dapat disusun terstruktur

dan tidak struktur.

f) Menentukan kata-kata didalam kuesioner

g) Bentuk pertanyaan yang ada di dalam kuesioner dapat bersifat pertanyaan

positif dan negatif.

h) Menyusun urutan pertanyaan,

i) Identifikasi format dan rancangan kuesioner

j) Format kuesioner harus dibuat ringkas dan jelas untuk memudahkan

responden dalam membaca dan menjawab pertanyaan-pertanyaan

kuesioner tersebut

k) Menentuan uji coba kuesioner

17
4. Menetapkan sampel sesuai tujuan evaluasi

Sugiyono (2001: 55) dalam Susilana (2012) menyatakan bahwa

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan

hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. populasi juga bukan

sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi

seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel

(Sugiyono, 2001: 56) dalam Susilana (2012). Margono (2004: 125) dalam

Susilana (2012) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan teknik sampling

adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan

ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan

memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel

yang representatif.Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara

skematis, menurut Sugiyono (2001: 57) dalam Susilana (2012) teknik

sampling ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

18
Gambar 2.2 Teknik sampling

5. Menetapkan dan mentabulasi jenis data hasil evaluasi

Menurut Hasan (2006: 24) dalam Ida (2010), pengolahan data

adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan

dengan menggunakan cara cara atau rumus-rumus tertentu. Pengolahan data

bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang

lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut

(Sudjana, 2001: 128) dalam Ida (2010).

Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah

diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan

tabulasi diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Tabel hasil

Tabulasi dapat berbentuk:

a) Tabel pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode dari

kuesioner atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai arsip.

b) Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat responden tertentu

dan tujuan tertentu.

19
c) Tabel analisis, tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah

dianalisa (Hasan, 2006: 20) dalam Ida (2010).

6. Menganalisa data yang dikumpulkan sesua dengan tujuan evaluasi

Analisis Data menurut Hasan ( 2006: 29) dalam Ida (2010) adalah

memperkirakan atau dengan menentukan besarnya pengaruh secara

kuantitatif dari suatu (beberapa) kejadian terhadap suatu (beberapa) kejadian

lainnya, serta memperkirakan/ meramalkan kejadian lainnya. Kejadian dapat

dinyatakan sebagai perubahan nilai variabel. Proses analisis data dimulai

dengan menelaah seluruh data yang diperoleh baik melalui hasil kuesioner

dan bantuan wawancara.

7. Menetapkan hasil evaluasi

Menurut Sujono dkk. (2019) Pembahasan hasil evaluasi adalah

sub-bab yang paling orisinal dalam laporan evaluasi. Pada sub-bab ini,

Mahasiswa wajib mengulas hasil evaluasi yang diperolehnya secara panjang

lebar dengan menggunakan pandangan orisinalnya dalam kerangka teori dan

kajian empirik yang terdahulu. Hasil pengujian (analisis) dalam suatu

evaluasi yang tidak dibahas menunjukkan bahwa si periset tidak mempunyai

konteks ceritera dari hasil evaluasinya itu. Dalam kerangka metode ilmiah,

ada tiga aspek yang mungkin digunakan untuk menyusun dan

mengembangan pembahasan ini, yaitu aspek kajian teoretis, aspek kajian

empiris, dan aspek implikasi hasil.

Salah satu tujuan untuk melakukan evaluasi adalah untuk

memverifikasi rencana. Artinya, Mahasiswa ingin membuktikan apakah

20
suatu rencana tertentu berlaku atau dapat diamati pada obyek evaluasi

tertentu. Ada dua kemungkinan hasil evaluasi yang bisa diperoleh

Mahasiswa, yakni:

(a) evaluasi yang diverifikasi terbukti atau

(b) evaluasi tidak terbukti.

Apa pun hasil yang diperoleh, Mahasiswa harus memberikan

diskusi (pembahasan) terhadap hasil tersebut dalam konteks rencana yang

mendasari evaluasinya. Kompleksitas dari diskusi pada aspek ini bergantung

pada hasil evaluasi. Jika kemungkinan pertama hasil evaluasi diperoleh,

konteks diskusi dapat dilakukan secara lebih mudah. Mahasiswa dapat

merujuk kembali rencana yang telah disajikan pada kajian yang telah

dituangkan pada bab tentang kajian pustaka. Dengan kata lain, rencana yang

relevan dan dapat dijadikan argumentasi untuk mendukung hasil yang

diperoleh dapat dikemukakan sebagai bahan diskusi.

8. Menyusun laporan hasil evaluasi sesuai sistematika penulisan laporan

ilmiah

Menurut Sujono dkk. (2019) penulisan laporan evaluasi tidak

berbeda dengan penulisan laporan evaluasi pada umumnya, baik dalam

sistimatika, pokok-pokok isi laporan yang disampaikan, hanya bahasa

serta tatatulis yang digunakan lebih populer, mudah dipahami karena para

pembaca laporan evaluasi lebih bervariasi dalam hal tingkat pendidikan

dan pengalaman. Format Laporan Evaluasi dalam prakteknya dapat

diadaptasikan sesuai kebutuhan lembaga/di lapangan dan maksud/tujuan

21
dari evaluasi itu sendiri, tetapi secara umum dapat dipaparkan sebagai

berikut:

a) Kata pengantar, pengesahan laporan, daftar isi

b) Pendahuluan, yang memuat uraian yang singkat dan cukup jelas

mengenai Latar belakang atau alasan dilakukannya evaluasi,

sasaran/obyek evaluasi. Pada bagian ini berisi masalah, tujuan evaluasi

dan kegunaan evaluasi.

c) Landasan-landasan teori dan konsep-konsep yang digunakan di dalam

pelaksanaan evaluasi.

d) Indikator dan parameter, serta pengukurannya. Rancangan evaluasi yang

mencakup populasi dan sample, berikut penjelasan tenik penarikan

sample, rincian data yang dikumpulkan, teknik pengumpulan data,

Instrumen evaluasi (biasa disampaikan dalam bentuk lampiran)

e) Uji ketepatan dan ketelitian instrumen evaluasi, serta analisis data.

f) Gambaran umum tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang

dievaluasi

g) Hasil-hasil evaluasi dan Pembahasan : tampilan dalam bentuk grafik ,

gambar, tabel dsbnya. Bagian ini merupakan pemaparan dari hasil

temuan-temuan /fakta/data , dan diberi kan penjelasan artinya dan

pembahasan secukupnya

h) Kesimpulan dan saran-saran/rekomendasi.

i) Daftar pustaka

10.Lampiran-lampiran.

22
Laporan evaluasi merupakan hasil akhir dari proses evaluasi yang

diwujudkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Baik-buruknya suatu laporan

evaluasi yang dilakukan bukan merupakan masalah, karena adanya kemauan

untuk menyusun laporan evaluasi adalah langkah yang baik untuk mencapai

perkembangan pemikiran manusia.

E. Mengevaluasi Dampak Penyuluhan Pertanian

Effendy (2011) dalam Sujono (2019) menjelaskan bahwa evaluasi

dampak adalah kegiatan menilai perubahan-perubahan dalam kondisi

kehidupan kelompok sasaran, yang diakibatkan oleh program/proyek dan

merupakan hasi kegiatan-kegiatan program/proyek. Dalam konteks ini dapat

diuraikan bahwa kegiatan evaluasi dampak adalah kegiatan menilai perubahan

kondisi kehidupan kelompok sasaran sebagai akibat dari adanya

program/proyek, sehingga dapat diketahui apakah proyek itu efektif atau tidak.

Evaluasi dampak pada umumnya dilaksanakan setelah kegiatan berakhir dan

memiliki jeda waktu misalnya 26 bulan setelah kegiatan.

1. Menetapkan tujuan evaluasi dampak

menurut Kushartanti (2018) Unsur-unsur dalam tujuan evaluasi penyuluhan

yaitu :

f) sasaran/penerima manfaat (S)

g) perubahan perilaku yang dikehendaki (P)

h) materi (M)

i) kondisi/situasi (K)

23
j) Contoh: petani (S) ; dapat melakukan (P) pemupukan padi sawah (M)

sesuai dengan rekomendasi (K)

2. Menetapkan sampel sesuai tujuan

menurut Sujono dkk. (2019) Instrumen merupakan salah satu

perangkat yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi penyuluhan pertanian

dalam pengumpulan data sehingga responden dapat menjawab pertanyaan

yang ada. Pengisian kuisioner dalam evaluasi penyuluhan dapat dilakukan

secara langsung maupun secara tidak langsung. Pembuatan kuisioner harus

memperhatikan beberapa hal yaitu responden akan menterjemahkan makna

isi kuisioner sesuai keinginan pewawancara, isi responden mampu

memotivasi responden untuk terlibat dan bekerja sama dalam pengisian

kuisioner, kuisioner yang disusun meminimalkan kesalahan.

Penyusunan kuisioner memerlukan tahapan-tahapan yaitu:

l) Menentukan informasi yang dibutuhkan

m) Menentukan jenis metode kuesioner yang akan digunakan, terdapat 5

jenis metode kuesioner. Kelima metode jenis kuesioner tersebut adalah

kuesioner melalui e-mail, kuesioner melalui faks, kuesioner melalui

surat, kuesioner personal dan kuesioner gabungan.

n) Menentukan jenis pertanyaan yang akan diajukan kepada responden

o) Membuat pertanyaan yang membuat responden mampu atau ingin

menjawab

p) Menyusun struktur pertanyaan. Jenis pertanyaan dapat disusun terstruktur

dan tidak struktur.

24
q) Menentukan kata-kata didalam kuesioner

r) Bentuk pertanyaan yang ada di dalam kuesioner dapat bersifat pertanyaan

positif dan negatif.

s) Menyusun urutan pertanyaan,

t) Identifikasi format dan rancangan kuesioner

u) Format kuesioner harus dibuat ringkas dan jelas untuk memudahkan

responden dalam membaca dan menjawab pertanyaan-pertanyaan

kuesioner tersebut

v) Menentuan uji coba kuesioner

3. Menetapkan dan mentabulasi jenis data evaluasi dampak

Menurut Hasan (2006: 24) dalam Ida (2010), pengolahan data

adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan

dengan menggunakan cara cara atau rumus-rumus tertentu. Pengolahan data

bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang

lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut

(Sudjana, 2001: 128) dalam Ida (2010).

Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah

diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan

tabulasi diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Tabel hasil

Tabulasi dapat berbentuk:

d) Tabel pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode dari

kuesioner atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai arsip.

25
e) Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat responden tertentu

dan tujuan tertentu.

f) Tabel analisis, tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah

dianalisa (Hasan, 2006: 20) dalam Ida (2010).

4. Menganalisis data sesuai tujuan evaluasi dampak

Analisis Data menurut Hasan ( 2006: 29) dalam Ida (2010) adalah

memperkirakan atau dengan menentukan besarnya pengaruh secara

kuantitatif dari suatu (beberapa) kejadian terhadap suatu (beberapa) kejadian

lainnya, serta memperkirakan/ meramalkan kejadian lainnya. Kejadian dapat

dinyatakan sebagai perubahan nilai variabel. Proses analisis data dimulai

dengan menelaah seluruh data yang diperoleh baik melalui hasil kuesioner

dan bantuan wawancara.

5. Menetapkan hasil evaluasi dampak

Menurut Sujono dkk. (2019) Pembahasan hasil evaluasi adalah

sub-bab yang paling orisinal dalam laporan evaluasi. Pada sub-bab ini,

Mahasiswa wajib mengulas hasil evaluasi yang diperolehnya secara

panjang lebar dengan menggunakan pandangan orisinalnya dalam

kerangka teori dan kajian empirik yang terdahulu. Hasil pengujian

(analisis) dalam suatu evaluasi yang tidak dibahas menunjukkan bahwa si

periset tidak mempunyai konteks ceritera dari hasil evaluasinya itu. Dalam

kerangka metode ilmiah, ada tiga aspek yang mungkin digunakan untuk

menyusun dan mengembangan pembahasan ini, yaitu aspek kajian teoretis,

aspek kajian empiris, dan aspek implikasi hasil.

26
Salah satu tujuan untuk melakukan evaluasi adalah untuk

memverifikasi rencana. Artinya, Mahasiswa ingin membuktikan apakah

suatu rencana tertentu berlaku atau dapat diamati pada obyek evaluasi

tertentu. Ada dua kemungkinan hasil evaluasi yang bisa diperoleh

Mahasiswa, yakni:

(a) evaluasi yang diverifikasi terbukti atau

(b) evaluasi tidak terbukti.

Apa pun hasil yang diperoleh, Mahasiswa harus memberikan

diskusi (pembahasan) terhadap hasil tersebut dalam konteks rencana yang

mendasari evaluasinya. Kompleksitas dari diskusi pada aspek ini

bergantung pada hasil evaluasi. Jika kemungkinan pertama hasil evaluasi

diperoleh, konteks diskusi dapat dilakukan secara lebih mudah. Mahasiswa

dapat merujuk kembali rencana yang telah disajikan pada kajian yang

telah dituangkan pada bab tentang kajian pustaka. Dengan kata lain,

rencana yang relevan dan dapat dijadikan argumentasi untuk mendukung

hasil yang diperoleh dapat dikemukakan sebagai bahan diskusi.

6. Menyusun laporan

Menurut Sujono dkk. (2019) penulisan laporan evaluasi tidak

berbeda dengan penulisan laporan evaluasi pada umumnya, baik dalam

sistimatika, pokok-pokok isi laporan yang disampaikan, hanya bahasa

serta tatatulis yang digunakan lebih populer, mudah dipahami karena para

pembaca laporan evaluasi lebih bervariasi dalam hal tingkat pendidikan

dan pengalaman. Format Laporan Evaluasi dalam prakteknya dapat

27
diadaptasikan sesuai kebutuhan lembaga/di lapangan dan maksud/tujuan

dari evaluasi itu sendiri, tetapi secara umum dapat dipaparkan sebagai

berikut:

a) Kata pengantar, pengesahan laporan, daftar isi

b) Pendahuluan, yang memuat uraian yang singkat dan cukup jelas

mengenai Latar belakang atau alasan dilakukannya evaluasi,

sasaran/obyek evaluasi. Pada bagian ini berisi masalah, tujuan evaluasi

dan kegunaan evaluasi.

c) Landasan-landasan teori dan konsep-konsep yang digunakan di dalam

pelaksanaan evaluasi.

d) Indikator dan parameter, serta pengukurannya. Rancangan evaluasi

yang mencakup populasi dan sample, berikut penjelasan tenik

penarikan sample, rincian data yang dikumpulkan, teknik pengumpulan

data, Instrumen evaluasi (biasa disampaikan dalam bentuk lampiran)

e) Uji ketepatan dan ketelitian instrumen evaluasi, serta analisis data.

f) Gambaran umum tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang

dievaluasi

g) Hasil-hasil evaluasi dan Pembahasan : tampilan dalam bentuk grafik ,

gambar, tabel dsbnya. Bagian ini merupakan pemaparan dari hasil

temuan-temuan /fakta/data , dan diberi kan penjelasan artinya dan

pembahasan secukupnya

h) Kesimpulan dan saran-saran/rekomendasi.

i) Daftar pustaka

28
j) 10.Lampiran-lampiran.

Laporan evaluasi merupakan hasil akhir dari proses evaluasi yang

diwujudkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Baik-buruknya suatu laporan

evaluasi yang dilakukan bukan merupakan masalah, karena adanya kemauan

untuk menyusun laporan evaluasi adalah langkah yang baik untuk mencapai

perkembangan pemikiran manusia.

29
III. METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan tempat

1. Waktu

Kegiatan PKL II di lapangan akan dilaksanakan pada awal 18 Juni

sampai dengan 17 Juli 2019. Alokasi waktu efektif pelaksanaan PKL II

dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Efektif Pelaksanaan PKL II

N
Kegiatan Alokasi Waktu
o

1. Pembekalan PKL II kepada Mahasiswa 23 Mei 2019

2. Penyusunan dan bimbingan Proposal / 23 Mei -13 Juni 2019

Rencana kerja PKL II

3. Pelepasan PKL II 18 Juni 2019

4 Pelaksanaan PKL II 18 Juni-17 Juli 2019

5. Monitoring PKL II 19 Juni – 16 Juli 2019

6. Penyusunan dan Konsultasi Laporan 19 Juni – 24 Juli 2018

PKL II

7. Ujian PKL II 25-31 Juli 2019

30
2. Tempat

Kegiatan PKL II dilaksanakan di Desa Jaten Kecamatan Juwiring

Kabupaten Klaten

B. Materi kegiatan

Materi kegiatan PKL secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Materi Kegiatan PKL II

N ELEMEN
JENIS TAGIHAN PENGUKURAN KETERANGAN
O KOMPETENSI

1 Mampu menyusun 1. Sinopsis Sinopsis lengkap Sinopsis


materi penyuluhan 2. Media Penyuluhan sesuai dengan disusun
pertanian dalam bentuk Pertanian yang sistematika. Media maksimal 2
sinopsis dan media dibuat/digunakan sesuai dengan materi lembar/halama
penyuluhan pertanian; dan konsdisi n. dan ada
pendukung pengesahan
dari
pembimbing

2 Mampu menetapkan 1. Metode yang ditetapkan Adanya metode yang Metode dapat
dan menggunakan ditetapkan tunggal atau
metode penyuluhan kombinasi
pertanian; beberapa
metode dan ada
pengesahan
dari
pembimbing

3 Mampu melaksanakan Adanya laporan Adanya


kegiatan penyuluhan pelaksanaan penyuluhan, laporanlengkap
pertanian. berisi antara lain:

1. Materi yang akan


disuluhkan
2. Rumusan Tujuan
Penyuluhan
3. Lembar Persiapan
Menyuluh
4. Petani peserta
penyuluhan (presensi)
5. Tempat
6. Waktu
7. Daftar alat peraga
8. Lembar evaluasi

31
N ELEMEN
JENIS TAGIHAN PENGUKURAN KETERANGAN
O KOMPETENSI

9. Daftar petugas yang


terlibat
10. Foto kegiatan
penyuluhan pertanian
1 Mampu menetapkan 1. Laporan Kegiatan Adanya rumusan Harus lengkap
Tujuan penyuluhan tujuan secara sebagai dasar untuk
lengkap (materi, kegiatan
Pelaksanaan Evaluasi 4. Rumusan tujuan sasaran, lokasi, selanjutnya, dan
Evaluasi tempat, waktu). pengesahan
Penyuluhan Pertanian; pembimbing
eksternal

2 Mampu Memilih 1. Ditetapkan metode Metode evaluasi Metode dapat 1, 2


evaluasi yang dipilih, sesuai dengan tujuan atau beberapa yang
Metoda Evaluasi hasil
yang dirumuskan, dikombinasikan

3 Mampu 1. Matrik profil, kisi-kisi, Kuisioner atau kata Tujuan evaluasi


mempersiapkan indikator dan item-item kunci sesuai dengan harus terurai dalam
2. Adanya kuisioner,atau tujuan dan metode kuisioner dan
Instrumen Evaluasi kata kunci evaluasi sesuai dengan
hasil metode evaluasi
yang dipilih

4 Mampu menetapkan 1. Data kegiatan yang Telah ditetapkan Perlu


akan dievaluasi sampel lengkap perhatikankesesuai
Sampel
(termasuk data lokasi, dengan alur/bagan an antara
sasaran/peserta, materi, penetapan responden responden dengan
sesuai Tujuan Evaluasi dll) populasi
hasil 2. Data populasi
3. Data sampel

5 Mampu menetapkan 1. Data dasar/kuisioner Hasil tabulasi sudah Hasil tabulasi dari
dan yang telah terisi benar sesuai dengan kuisioner, tabulasi
2. Data kualitatif kuisioner yang terisi data skunder,
mentabulasikan Jenis 3. Data skunder tabulasi data
Data 4. Tabulasi data kualitatif dan
tabulasi data lain
Evaluasi hasil yang ada.

6 Mampu menganalisis 1. Hasil olah data Hasil olah data Perlu koreksi data,
data yang dikumpulkan 2. Data kualitatif menggunakan soring, statistik yg
sesuai dengan 3. Data skunder statistik yang benar digunakan.

Tujuan Evaluasi;

7 Mampu menetapkan 1. Hasil olah data Ditetapkan hasil Hasil evaluasi


2. Adanya dukungan di evaluasi sesuai selalu dikaitkan
Evaluasi hasil; Bab 2 (Tinjauan dengan tujuan yang dengan tujuan,
Pustaka) dirumuskan didukung dengan
teori, empiris, dan
implikasi

32
N ELEMEN
JENIS TAGIHAN PENGUKURAN KETERANGAN
O KOMPETENSI

8 Mampu menyusun Laporan hasil evaluasi Rumusan laporan Bila perlu hasil ada
Laporan secara lengkap lengkap, di lampiran data
menggunakan Ejaan responden, olah
Hasil Evaluasi sesuai Yang disempurnakan, data, gambar, foto,
dengan mengikuti kaidah grafik, dll
penulisan ilmiah
Sistematika Penulisan
Laporan Ilmiah.

1 Mampu menetapkan Rumusan tujuan Adanya rumusan Harus lengkap


tujuan evaluasi dampak tujuan secara sebagai dasar untuk
lengkap (materi, kegiatan
sasaran, lokasi, selanjutnya, dan
tempat, waktu). pengesahan
pembimbing
eksternal

2 Mampu menetapkan 1. Data kegiatan yang Telah ditetapkan Perlu


sampel sesuai tujuan akan dievaluasi sampel lengkap perhatikankese
(termasuk data dengan suaian antara
lokasi, alur/bagan responden
sasaran/peserta, penetapan dengan
materi, dll) responden populasi
2. Data populasi
3. Data sampel
3 Mampu menetapkan 1. Data dasar/kuisioner Hasil tabulasi sudah Hasil tabulasi dari
dan mentabulasi jenis yang telah terisi benar sesuai dengan kuisioner, tabulasi
data evaluasi dampak 2. Data kualitatif kuisioner yang terisi data skunder,
3. Data skunder tabulasi data
4. Tabulasi data kualitatif dan
tabulasi data lain
yang ada.

4 Mampu menganalisis 1. Hasil olah data Hasil olah data Perlu koreksi data,
data sesuai tujuan 2. Data kualitatif menggunakan soring, statistik yg
evaluasi dampak 3. Data skunder statistik yang benar digunakan.

5 Mampu menetapkan 1. Hasil olah data Ditetapkan hasil Hasil evaluasi


hasil evaluasi dampak 2. Adanya dukungan evaluasi sesuai selalu dikaitkan
di Bab 2 (Tinjauan dengan tujuan yang dengan tujuan,
Pustaka) dirumuskan didukung dengan
teori, empiris, dan
implikasi

6 Mampu menyusun Laporan hasil evaluasi Rumusan laporan Bila perlu hasil ada
laporan secara lengkap lengkap, di lampiran data
menggunakan Ejaan responden, olah
Yang disempurnakan, data, gambar, foto,
mengikuti kaidah grafik, dll
penulisan ilmiah

33
C. Prosedur pelaksanaan

1. Observasi Partisipatif

Observasi partisipatif yaitu mahasiswa melakukan pengamatan

dan bekerja secara langsung yang diwujudkan dalam magang kerja sehingga

diperoleh data primer dan data data sekunder. Data primer diperoleh dari

pihak terkait yaitu penyuluh pertanian serta masyarakat setempat dan data

sekunder diperoleh dari pencatatan dan dokumentasi yang selanjutnya akan

diolah lebih lanjut dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) II.

2. Wawancara

Selain melalui observasi partisipatif, mengumpulkan data

melalui wawancara, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk

mendapatkan informasi secara langsung dengan melakukan tanya jawab

antara mahasiswa dengan penyuluh pertanian, petani atau pihak yang

dianggap perlu untuk mendapatkan informasi lebih mendalam mengenai

data perencanaan penyuluhan pertanian. Bahkan keduanya dapat dilakukan

bersamaan, dimana wawancara dapat digunakan untuk menggali lebih

dalam lagi data yang didapat dari observasi.

3. Pertemuan Petani atau Kelompok Tani

Pertemuan petani atau kelompok tani adalah kegiatan pertemuan

yang dilakukan mahasiswa ke rumah petani atau mengikuti secara langsung

pertemuan yang diadakan di kelompok tani untuk membicarakan tentang

permasalahan pertanian.

34
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pertanian. 2009. Peraturan Menteri Pertanian Nomor :


52/Permentan/Ot.140/12/2009 Tentang Metode Penyuluhan Pertanian.
Jakarta.
Diamin, E. 2011. Teknik Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian.
https://www.kompasiana.com. Diakses pada 28 Mei 2019.
Hanarko, Cuk. 2010. Proses Penyelenggaraan Kegiatan Penyuluhan Pertanian di
Desa Jati Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Skripsi. Fakultas
Pertanian UNS. Surakarta.
Ida, Winarti. 2010 Pengaruh Area Hotspot(Wi-Fi) Bagi Pemenuhan Kebutuhan
Informasi Pemustaka di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara.
Thesis. Fakultas Ilmu Sosial Undip. Semarang
Kushartanti, Ekaningtyas. 2018. Metodologi Evaluasi Kinerja
Diseminasi/Penyuluhan Pertanian. Bimtek Peningkatan Kapasitas
Penyuluh BPTP. April 2018. Balitbang Kementan. Bogor.
Nuraeni, Ida. 2014. Media Penyuluhan Pertanian. In: Pengertian Media
Penyuluhan Pertanian. Universitas Terbuka, Jember.
Sasongko, Dwitya Adhi. 2011. Pengaruh Media Penyuluhan Melalui Folder
Terhadap Peningkatan Pengetahuan Peternak Tentang Penyakit Kudis
pada Ternak Kelinci di Desa Bantir Kecamatan Sumowono. Skripsi.
Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Semarang.
Sujono., T, S, Munanto., M, Arifin. 2019. Modul Praktik Kerja Lapangan (PKL)
II. Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang.
Yogyakarta.

Susilana, Rudi. 2012. MODUL 6 POPULASI DAN SAMPEL.


http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_6.pdf. Diakses pada 28
Mei 2019.

35
LAMPIRAN

36
Lampiran 1. Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian dalam Bentuk Sinopsis dan
Media Penyuluhan Pertanian
1. Bentuk Sinopsis

DRAFT

SINOPSIS

Judul Materi : ..............................................

Ringkasan Awal

...................................................................................................................

...................................................................................................................

Ringkasan Utama

...................................................................................................................

...................................................................................................................

Ringkasan Akhir

...................................................................................................................

...................................................................................................................

Tempat dan tanggal penyusunan sinopsis


Penyuluh

Nama dan tanda tangan

37
2. Media Penyuluhan Pertanian
No Jenis Media Contoh

Buku, brosur, folder, leaflet, peta


1 Media Penyuluhan Tercetak
singkap, dll

2 Media Penyuluhan Audio Siaran radio, kaset, dll

3 Media Penyuluhan Audio-Visual Siaran televisi, sound slide, film

Media Penyuluhan berupa objek Menunjukkan benda hidup secara


4
fisik atau benda nyata nyata, alat peraga

38
Lampiran 2. Menetapkan dan menggunakan metode penyuluhan pertanian
No Dasar Indikator Nilai/hasil kesimpulan
Pertimbangan
1. Keadaan
Sasaran
2. Penyuluh

3. Keadaan
wilayah
4. Biaya dan
sarana
5. Kebijakan
pemerintah
6. Materi

39
Lampiran 3. melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian.

1. Draft Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)


Judul : .................................................................

Tujuan : .................................................................

Metode : .................................................................

Media : .................................................................

Waktu : .................................................................

Alat : .................................................................

Bahan : .................................................................

Alat Bantu : .................................................................

Tempat : .................................................................

Waktu
Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan
(menit)

Pendahuluan

Isi Materi

Pengakhiran

40
2. Data Profil Petani Peserta Penyuluhan

Pengalaman Luas Usaha


No Nama Alamat Pendidikan Pekerjaan
Bertani Tani

3. Daftar Petugas yang Terlibat

No Nama Jabatan Alamat Keterangan

41
Lampiran 4. menetapkan Tujuan Pelaksanaan Evaluasi Penyuluhan Pertanian

Rumusan Tujuan Evaluasi

Materi
Sasaran
Lokasi
Tempat
Waktu

Tujuan Evaluasi:

42
Lampiran 5. Mempersiapkan Instrumen Evaluasi hasil

1. Matrik profil, kisi-kisi, indikator dan item-item

N Profil Kisi-kisi Indikator Item keterangan


o

43
Lampiran 6. Laporan Hasil Evaluasi sesuai dengan Sistematika Penulisan
Laporan Ilmiah
Outline Laporan Hasil Evaluasi
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Evaluasi Penyuluhan Pertanian
B. Pasca Panen Bawang Merah
BAB III METODE
A. Waktu dan Tempat
B. Teknik Pengambilan Data
C. Analisis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Populasi dan sampe
B. Sebaran Responden
C. Hasil Olah Data
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

44
45

Anda mungkin juga menyukai