PANDUAN
MANAJER PELAYANAN PASIEN
(MPP)
2019
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Jl. Srandakan KM 5.5, Wijirejo, Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55761
Telp Hotline. 1500-204 / 08235226667 ; Website : www.rsuii.co.id ; Email : contact@rsuii.co.id
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
NO : …………………
Tentang
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS UNIVERSITAS
ISLAM INDONESIA TENTANG PANDUAN MANAJER
PELAYANAN PASIEN (MPP)
Kesatu : Menetapkan Panduan Manajer Pelayanan Pasien (MPP) RS
Universitas Islam Indonesia mulai tanggal 1 Januari 2020.
Kedua : Menetapkan Panduan Manajer Pelayanan Pasien (MPP) RS
Universitas Islam Indonesia dijadikan sebagai acuan dalam
memberikan pelayanan di RS Universitas Islam Indonesia.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila
dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu
penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan penyesuaian
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Bantul
Pada tanggal 1 Januari 2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat RahmatNya Panduan Praktik
Manajer Pelayanan Pasien-MPP (Case Manager) RS Universitas Islam Indonesia selesai disusun sebagai
acuan persiapan dan penerapan standar nasional akreditasi rumah sakit (SNARS).
Rumah Sakit sebagai institusi tempat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan tujuan penyembuhan penyakit serta terhindar dari kematian dan kecacatan, dalam melaksanakan
fungsinya rumah sakit harus meminimalkan risiko baik klinis maupun non klinis yang mungkin terjadi
selama proses pelayanan kesehatan.
Pemberian pelayanan kesehatan selalu memperhatikan mutu, keselamatan, dan biaya. Oleh karena itu
keselamatan pasien menjadi prioritas utama dalam semua bentuk kegiatan di rumah sakit. Untuk
mencapai kondisi pelayanan yang efektif, efisien dan aman bagi pasien diperlukan komitmen dan
tanggung jawab dari seluruh personil pemberi pelayanan di rumah sakit.
Tugas MPP tidak jarang agak sulit dimengerti dan karenanya terjadi banyak salah pengertian.
MPP bukanlah PPA, namun kehadiran MPP di rumah sakit adalah penting sebagai bagian dari penerapan
pelayanan berfokus pada pasien (Patient Centered Care), berperan dalam membantu meningkatkan
kolaborasi interprofesional. Selain itu MPP memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasien, termasuk
keluarga dan pendamping/pemberi asuhannya. MPP juga berperan meningkatkan keterlibatan dan
pemberdayaan pasien serta keluarga dalam asuhan pasien, sehingga dapat menghasilkan outcome asuhan
yang lebih baik, meningkatnya kepuasan pasien.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan panduan ini, kami menyadari bahwa panduan
tidak luput dari kekurangan, namun upaya penyempurnaan akan terus dilaksanakan dan saran dari
pembaca dan pengguna panduan ini akan sangat kami perhatikan guna penyempurnaan panduan ini.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………………………………………………… 1
Kesimpulan dari definisi di atas bahwa manajemen pelayanan pasien adalah suatu proses
koordinasi pelayanan kolaboratif untuk mempergunakan sumber daya yang tersedia dengan efektif dan
efisien guna mencapai tingkat kesehatan yang optimal lewat komunikasi, penggunaan sumber
daya, dan akses ke pelayanan kesehatan dengan memperhatikan hak pasien dalam menentukan nasibnya
sendiri.
Case Manager atau Manajer Pelayanan Pasien (MPP) adalah professional di rumah sakit yang
melaksanakan manajemen pelayanan pasien. Case Manager adalah seorang koordinator, fasilitator,
pemberi advokasi dan juga edukator.
B. Tujuan
Tujuan Manajer Pelayanan Pasien (MPP) adalah untuk mewujudkan pelayanan berfokus pada
pasien dalam kerangka meningkatkan mutu rumah sakit. MPP juga bertujuan meningkatkan partisipasi
pasien dan keluarga dalam asuhan yang dialaminya, meningkatkan sinergisitas professional pemberi
asuhan di rumah sakit dan meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit.
C. Hubungan Profesional
Para MPP harus mempunyai hubungan kerja profesional dengan para dokter dan staf klinis.
Mereka juga harus terbiasa dengan pelayanan penagihan (billing), pelayanan bantuan finansial,
bantuan/dukungan dari komunitas serta pelayanan kerohanian.
D. Hubungan dengan Pasien
Penting bagi para MPP untuk memiliki relasi dengan pasien dan keluarga. MPP perlu memelihara
rasa saling percaya yang menunjukkan kepada pasien bahwa mereka terlibat untuk manfaat dan
kepentingan pasien. Untuk itu MPP perlu memperhatikan secara aktif kebutuhan dan keinginan pasien.
E. Kelompok Pasien
Manajemen pelayanan pasien dilakukan di ruang perawatan untuk kelompok pasien dengan risiko
tinggi, biaya tinggi, potensi komplain tinggi, penyakit kronis, kasus kompleks/rumit, kemungkinan sistem
pembayarannya kompleks/bermasalah.
G. Aktivitas MPP
1. MPP melakukan identifikasi pasien agar dapat memberikan intervensi manajemen pelayanan
pasien.
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter dan pasien untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan
dan mengembangkan suatu rencana manajemen pelayanan pasien.
3. Memonitor intervensi yang ada relevansinya dengan rencana manajemen pelayanan pasien.
4. Memonitor kemajuan pasien untuk mengetahui perkembangan hasil bergerak ke arah yang
diharapkan.
5. Menyarankan alternative intervensi praktis yang biayanya efisien
6. Mengamankan sumber-sumber klinis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
7. Membakukan jalur-jalur komunikasi dengan manajer-manajer bagian.
8. Bagi pasien dan keluarga, MPP adalah analog dengan tour guide dalam berbagai pelayanan di
rumah sakit.
Seorang MPP jelas bukan PPA (Profesional Pemberi Asuhan) yang menulis resep, mengorder
pemeriksaan penunjang dsb. Peran MPP dapat menggabungkan beberapa karakteristik seperti
koordinator, manajer finansial, problem solver, fasilitator, konselor, manajer perencanaan,
edukator, dan advokasi. Gambaran kinerja MPP ditampilkan melalui suatu kombinasi beberapa
aktivitas yang dibentuk untuk mendukung tujuan dan sasaran program asuhan pasien dan
penerapan dari prinsip yang mengarahkan ke segi praktis dari program tsb. Penting untuk
dipahami bahwa efektifitas MPP tergantung pada ketrampilan interpersonal dan pengetahuannya
tentang sistem dan proses-proses intra organisasi rumah sakit. Cara pendekatannya dalam
mengatasi masalah haruslah realistis, mempertimbangkan sifat-sifat dari lingkungan rumah sakit,
berbagai sikap anggota tim PPA sewaktu berinteraksi, sikap kepala instalasi, maupun manajemen
lainnya dalam pelayanan pasien, yang kemungkinan tidak mempunyai pengetahuan / petunjuk
tentang peran yang dijalankan oleh MPP.
Rencana Implementasi
Skrining Assesmen
Pelaksanaan
Follow Up Post
Discharge
Ada bukti dokumentasi kegiatan Manajer Pelayanan Pasien (MPP), antara lain di rekam medis
dalam lembar evaluasi awal : skrining (form A) dan lembar catatan implementasi (form B).
(……………………………………….)
Catatan Implementasi MPP
(Form B)
Tgl
Catatan Tanda Tangan
jam A. Pelaksanaan Rencana manajemen pelayanan pasien
B. Monitoring
D. Advokasi
E. Hasil Pelayanan
(……………………………………….)
DAFTAR PUSTAKA
16