Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN – (SKILL STATION: SIMULASI KASUS)

a) Nama Diklat (Pelatihan) : Life Threatening Complications Management In Anesthesia


b) Mata Diklat (Materi Pelatihan) : Skill Station : Diskusi Kasus (Manajemen Kegawatan Sirkulasi)
c) Alokasi Waktu : Hari II pelatihan jam (waktu 90 menit)
d) Deskripsi Singkat : Mata diklat ini mengenai pentingnya manajemen kegawatan sirkulasi dengan melakukan
monitoring, penilaian terhadap situasi dan penanganan terhadap masalah secara tepat.
e) Tujuan Pembelajaran
 Tujuan Umum: Peserta mampu memahami mengenai standar monitoring secara umum
 Tujuan Khusus: Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu :
1. Mampu memahami mengenai standar monitoring Ventilasi
2. Mampu memahami standar monitoring Oksigenasi
3. Mampu memahami standar monitoring ECG (Elektrocardiogram)
4. Mampu memahami mengenai standar monitoring Sirkulasi perioperatif

f. Sarana yang diperlukan


1) Manekin Laerdal
2) Bed Side Monitor
3) Infus Set dan cairan infus
4) Laptop Laerdal
5) Obat – obatan vasopressor, vasodilator

g. Kegiatan Diskusi kasus


1. Sebelum kegiatan Simulasi dijelaskan mengenai tujuan diskusi kasus, pentingnya kegiatan diskusi kasus dalam mendukung proses
pembelajaran.
2. Peserta duduk melingkar, dan dibagikan kasus untuk didiskusikan secara bersama-sama.
3. Ditampilkan gambaran monitoring hemodinamik pasien saat mendiskusikan kasus

1
1). Skenario 1
Nama Skenario: Syok Anafilaktif
 Sinopsis:
Simulasi ini berlangsung di dalam ruang Unit Gawat Darurat RS
Wanita 32 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri perut. Dari dokter jaga UGD didiagnosa dengan Appendicitis Akut, direncanakan
operasi oleh dokter Bedah setempat. Hemodinamik awal TD: 103/71 mmHg N :76 x/min RR: 18x/min SpO2: 99%
 Saat persiapan operasi, diberikan injeksi antibiotik tanpa dilakukan skin test sebelumnya. Sesaat kemudian pasien mengeluh pusing mual
dan tidak lama kemudian mengalami penurunan kesadaran.
h). Kegiatan Simulasi Kasus
1. Sebelum kegiatan Simulasi dijelaskan mengenai tujuan simulasi kasus, pentingnya kegiatan simulasi dalam mendukung proses
pembelajaran.
2. Diminta untuk 4 Peserta sebagai tim UGD untuk berperan sebagai leader tim dan anggota tim
3. Fasilitator menyampaikan kasus yang telah dipersiapkan yaitu Syok anafilaktif
4. Langkah-langkah berikutnya adalah seperti dalam tabel di bawah ini

NO EVENT INFORMASI TUGAS INSTRUKTUR DAN TINDAKAN YG DIHARAPKAN SKOR


ASISTEN PESERTA
0 1 2

1 Baseline Pasien CM  Memperhatikan peserta


melakukan tindakan
Pemeriksaan fisik:
 Mencatat tindakan dalam

2
Jantung/Paru: dalam batas normal skor
2. Hipotensi KU: penurunan kesadaran, gelisah  Memperhatikan peserta 1. Panggil Bantuan (aktivasi
berat melakukan tindakan Code Blue), siapkan
trolley emergency
 Mencatat tindakan dalam
skor 2. Melakukan pemeriksaan
dan assessment terhadap
pasien
3. Memasang Monitor
3. Hipotensi KU: meracau, gelisah, GCS  Mengeset Monitor 1. Peserta mendiagnosis
berat E3M5V4 Manekin sesuai event anafilaktif syok
2. Peserta memberikan terapi
TD: 54/32 mmHg RR: 34 x/min  Memperhatikan peserta
oksigenasi
melakukan tindakan
N : 45 x/min SpO2: 92% 3. Peserta memberikan
 Mencatat tindakan dalam epinefrin 0,1-1mcg/Kg IV
Kepala: CA -/-
skor
Thorax: Rh-/- Wh-/-, Vesikuler +/+
Ekstremitas: akral dingin, pucat +/+

4. Hipotensi KU: tidak sadar  Mengeset Monitor 1. Peserta mendiagnosis


berat Manekin sesuai event anafilaktif syok
TD: 50/31 mmHg RR: 8x/min
2. Peserta memberikan terapi
 Memperhatikan peserta
N : 32 x/min SpO2: 82% oksigenasi dengan
melakukan tindakan
Ventilasi tekanan positif
 Mencatat tindakan dalam 3. Peserta memberikan

3
skor epinefrin 0,1-1mcg/Kg IV
(setelah 5 menit)
5. Henti KU tidak sadar  Mengeset Monitor 1. Peserta melakukan
Jantung Manekin PEA Resusitasi jantung Paru
Nadi tak teraba, apnea, SpO2 tidak
2. Peserta memberikan
terdeteksi  Memperhatikan peserta
epinefrin 1mg
melakukan tindakan
3. Peserta memeriksa nadi
 Mencatat tindakan dalam setelah siklus ke 5 RJP
skor
6. ROSC KU: tidak sadar  Mengeset Monitor 1. Peserta mendiagnosis
Manekin sesuai event anafilaktif syok
TD: 92/58 mmHg RR: 28x/min
2. Peserta memberikan terapi
 Memperhatikan peserta
N : 122 x/min SpO2: 96% oksigenasi dengan ventilasi
melakukan tindakan
tekanan positif
 Mencatat tindakan dalam 3. Peserta memberikan
skor epinefrin 0,1 – 1 mcg/Kg
IV (setelah 5 menit)
Kriteria Skor:
 0 Tidak dikerjakan
 1 dikerjakan tidak sempurna
 2 Dikerjakan sempurna

4
Debriefing paska Simulasi
1. Setelah simulasi dilakukan pembahasan bersama dan diskusi terhadap simulasi yang telah dilakukan berdasarkan catatan Instruktur
terhadap simulasi yang dilakukan peserta
2. Masing-masing peserta diminta secara aktif untuk menganalisis terhadap penatalaksanaan pasien apakah sudah sesuai dengan alur atau
algoritma pasien dengan komplikasi henti jantung perioperatif.
3. Evaluasi, kesimpulan dan rekomendasi dari instruktur mengenai simulasi yang telah dilaksanakan

2). Skenario 2
 Nama Skenario: hipotensi e.c hipovolemia
 Sinopsis:
Simulasi ini berlangsung di dalam bangsal RS.
 Perempuan 66 th dengan diagnosis Ca Cervix std IIIB dirawat di rumah sakit karena keluhan badan lemah, demam, muntah dan tidak
mau makan sejak seminggu yll. Pada hari kedua perawatan dokter jaga bangsal dipanggil ke ruangan oleh perawat karena pasien tiba-tiba
mengalami penurunan kesadaran
 h). Kegiatan Simulasi Kasus
1. Sebelum kegiatan Simulasi dijelaskan mengenai tujuan simulasi kasus, pentingnya kegiatan simulasi dalam mendukung proses
pembelajaran.
2. Diminta untuk 2 peserta sebagai tim Code Blue primer, dan 4 Peserta sebagai tim Code Blue Sekunder
3. Fasilitator menyampaikan kasus yang telah dipersiapkan yaitu Hipotensi ec hipovolemia
4. Langkah-langkah berikutnya adalah seperti dalam tabel di bawah ini

5
NO EVENT INFORMASI TUGAS INSTRUKTUR DAN TINDAKAN YG DIHARAPKAN SKOR
ASISTEN PESERTA
0 1 2

1 Baseline  Pasien kesadaran somnolen, nafas  Memperhatikan peserta 1. Melakukan penilaian


gasping, nadi teraba lemah, akral melakukan tindakan kegawatan pasien dengan
dingin, tensi 60mmHg/palpasi segera
 Mencatat tindakan dalam
skor 2. Melakukan komunikasi
untuk memanggil tim Code
Blue Sekunder
3. Memasang monitor pada
pasien.
4. Melakukan management
A,B,C
5. Melakukan re-assessment
terhadap pasien
2 Henti Tim Code Blue sekunder belum tiba  Mengeset Monitor 1. Cek Nadi, Napas dan
Jantung di ruangan. Pasien tidak berespon, Manekin sesuai event Respon pasien dan Irama
tidak bernafas, nadi tidak teraba, PEA jantung
2. Melakukan komunikasi
Video monitor :  Memperhatikan peserta
dengan tim code blue
melakukan tindakan
 EKG: PEA sekunder
 Mencatat tindakan dalam 3. Mulai Resusitasi jantung
 Nadi Tidak Teraba dan Paru (High quality)
skor
 Tekanan darah tidak terukur 4. Setelah 5 siklus RJP

6
 SpO2 tidak keluar gelombang melakukan cek ulang nadi
dan nafas
3 Ventrikel Tim code blue sekunder tiba di  Mengeset Monitor 1. Tim Code Blue Sekunder
fibrilasi ruangan. Pasien masih tidak Manekin sesuai event mengambil alih komando
berespon, tidak bernafas, nadi tidak VF 2. Melanjutkan Resusitasi
teraba jantung dan Paru (High
 Memperhatikan peserta
quality)
Video monitor : melakukan tindakan
3. Memasang monitor
 EKG: VF  Mencatat tindakan dalam 4. Melakukan penilaian nadi,
skor nafas, dan irama jantung
 Nadi Tidak Teraba 5. Menyiapkan defibrilator
 Tekanan darah tidak terukur 6. Melakukan defibrilasi
dengan besar energi yang
 SpO2 tidak keluar gelombang sesuai
7. Melanjutkan RJP
8. Melakukan intubasi secara
simultan dengan RJP
9. Melakukan cek nadi, nafas
dan irama tiap 2 menit
10. Melakukan evaluasi 5H/5T
11. Bekerja secara tim

4 ROSC TD 70/55, HR 120x/mnt, nadi teraba  Mengeset Monitor 1. Cek Nadi, Napas dan Cek
lemah, ECG STC, respirasi gasping Manekin sesuai event Irama jantung dan Tekanan
SpO2 95% Darah
 Memperhatikan peserta
2. Stop RJP
melakukan tindakan
3. Cek tensi
 Mencatat tindakan dalam 4. Loading cairan 10

7
skor cc/kgBB, passive leg
raising
5. Memberikan terapi
vasopressor
6. Melakukan re-assessment
terhadap pasien
Kriteria Skor:
 0 Tidak dikerjakan
 1 dikerjakan tidak sempurna
 2 Dikerjakan sempurna

Debriefing paska Simulasi


1. Setelah simulasi dilakukan pembahasan bersama dan diskusi terhadap simulasi yang telah dilakukan berdasarkan catatan Instruktur
terhadap simulasi yang dilakukan peserta
2. Masing-masing peserta diminta secara aktif untuk menganalisis terhadap penatalaksanaan pasien apakah sudah sesuai dengan alur atau
algoritma pasien dengan komplikasi henti jantung perioperatif.
Evaluasi, kesimpulan dan rekomendasi dari instruktur mengenai simulasi yang telah dilaksanakan

Anda mungkin juga menyukai