Anda di halaman 1dari 8

DEFINISI

Haid atau menstruasi adalah perdarahan yang bersifat periodik dan siklik dari uterus
yang di sertai deskuamasi atau pelepasan endo metrium. Dikatakan siklik karena berlangsung
secara teratur dalam satu bulan mulai dari hari pertama yang lalu sampai hari pertama haid
pada bulan berikutnya. Siklus haid yang normal adalah 28 4 hari (24-32 hari). Jika kurang
dari 24 hari disebut polymenorrhoe, 28 4 hari disebut eumenorrhoe, dan lebih dari 32 hari
di sebut sebagai oligomenorrhoe. Siklus haid ini sangat berervariasi, tidak hanya antar
individu namun juga dalam satu individu (wanita yang sama), skalipun kembar identik
(bentuk fisik mungkin serupa, namun siklus haidnya berbeda). Jika siklus haid kurang dari 18
hariatau lebih dari 42 hari dan tidak teratur, maka ada kemungkinan siklusnya tidak disertai
dengan ovulasi atau disebut sebagai menstruasi anovulatoir.
Disebut periodik karena lamanya haid berkisar antara 3-5 hari, atau dengan variasi
jika berlangsung 1-2 hari di sebut sebagai hipomenorrhoe, 3-5 hari disebut sebagai
eumenorrhoe,dan jika 7-8 hari disebut sebagai hipermenorrhoe. Banyaknya darah yang keluar
dalam satu periode menstruasi berkisar antara 33,2 16 cc atau sekitar 17,2 cc 49,2 cc atau
sekitar 50 cc. Jika leih dari 80cc maka dianggap patologis.
Deskuamasi endometrium adalah lepasnya sebagian endometrium dan keluar bersama
darah menstruasi. Endometrium sendiri tersusun atas 3 lapisan, yaitu zona compacta, zona
spongiosa,dan zona basalis. Pada saat menstruasi yang mengalami proses deskuamasi adalah
semua zona compacta dan sebagian zona spongiosa. Adapun komposisi darah menstruasi
adalah :
a. Darah
b. Jaringan endometrium yang mengalami deskuamasi
c. Sekret cervix uteri
d. Sekret endometrium
e. Enzim fibrinolisin. Adanya enzim ini menyebabkan darah menstruasi tidak dapat
membeku/menjendal.
f. Sel-sel epitel vagina yang mengalami deskuamasi

PERUBAHAN HISTOLOGIS PADA ENDOMETRIUM


Pada masa reproduksi dan dalam keadaan tidak hamil, selaput lendir uterus
(endometriun) akan mengalami perubahan-perubahan siklik yang berkaitan erat dengan
aktivitas ovarium. Dapat dibedakan empat fase endometrium dalam siklus haid:

1. Fase menstruasi atau desquamasi


a. Pada masa ini endometrium dilepasan dari dinding uterus disertai perdarahan
b. Hanya stratum atau zona basalis yang utuh
c. Berlangsung sekitar 3-5 hari
2. Fase pasca haid atau regenerasi
a. Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian berangsur-angsur dan
tertutup kembali oleh selaput lendir baru yang tumbuh dari sel-sel epitel
endometrium.
b. Tebal endometrium 0,5 mm
c. Fase ini telah dimulai sejak fase menstruasi dan berlangsung sekitar 4 hari
3. Fase intermenstrum atau proliferasi
a. Tebal endometrium menjadi 3,5 mm
b. Brlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid
c. Fase ini dibagi menjadi 3 sub-fase, yakni:
1) Fase Proliferasi Dini, berlangsung antara hari ke-6 sampai dengan hari ke-7.
Epitel permukaan tipis dan epitel mengalami regenerasi terutama dari mulut
kelenjar. Kelenjar kebanyakan lurus,pendek, dan sempit. Sel-sel kelenjar
mengalami mitosis,sel-selnya berbentuk bintang dan lonjong dengan tonjolantonjolan anastomosis. Nukleus sel stroma relatif besar sbab sitoplasma relatif
sedikit
2) Fase Proliferasi Lanjut, berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10.
Merupakan bentuk transisi dan dapat dikenal dai bentuk epitel permukaan yang
berbentuk kuboid. Kelejar berlekuk-lekuk dan bervariasi. Sejumlah stroma
mengalami edema (pembengkakan). Banyak mitosis dengan inti jelas.
3) Fase Proliferasi

Akhir, berlangsung dari hari ke-11 sampai hari ke-14.

Permukaan kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stroma tumbuh aktif dan


cepat.
4. Fase Pra-Haid atau Sekresi
a. Fase ini terjadi setelah ovulasi, berlangsung dari hari ke-14 sampai hari ke-28 dari
hari pertama menstruasi
b. Tebal endometrium kira-kira tetap
c. Bentuk kelenjar memanjang,berlekuk-lekuk,dan mengeluarkan sekret atau getah
yang makin lama makin nyata

d. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan zat kapur (kalsium) yang kelak
sangat dibutuhkan untuk nutrisi ovum yang telah dibuahi

SIKLUS MENSTRUASI
Hari pertama terjadinya pendarahan dihitung sebgai awal dari setiap siklus
menstruasi. Siklus berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi
berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang meiliki siklus 28 hari. Jarak antara
siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan saat sebelum
menopouse.
Pada awalnya, siklus mungkin tidak teratur jarak antara dua siklus bisa berlangsung
selama dua bulan atau dalam satu bulan terjadi 2 siklus. Hal ini adalah sesuatu yang normal.
Setelah beberapa lama, siklus akan menjadi lebih teratur. Siklus dan lamanya menstruasi bisa
di ketahui dengan membuat catatan pada kalender. Tandailah siklus menstruasi setiap
bulannya. Setelah beberapa bulan bisa diketahui pola siklus menstruasi. Hal ini dapat
membantu untuk memperkirakan siklus menstruasi yang akan datang. Tandai hari ke-1
dengan tanda silang lalu hitung sampai tanda silang berikutnya.
Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus mentruasi, endometrium mulai tumbuh dan
menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14,
terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Sel telu ini akan masuk ke dalam salah satu
tuba pallofi. Di dalam tuba bisa terjadi pembuahan oleh sperrma. Jika terjadi pembuahan, sel
telur akan masuk kedalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.
Sekitar hari ke-28, jika tidak erjadi pembuahan, maka endometrium akan dilepaskan
dan terjadi pendarahan (siklus menstruasi). Siklus bisa berlangsung selama 3-5 hari, kadang
sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada
sikus berikutnya.
Ada beberapa hal bisa menyebabkan menstruasi yang tidak teratur, diantaranya
adalah:
a. Stres
Sters

adalah

penyebab

umum

dari

menstruasi

yang

tidak

teratur.

Lelah,khawatir,atau cemas dapat menyebabkan hormon menjadi tidak seimbang


b. Diet
Diet yang buruk atau penurunan berat badan yang ekstrim juga dapat
mempengaruhi hormon. Akibatnya, menstruasi pun akan mnejadi tidak teratur
c. Menopause

Menopause dapat menyebabkan kadar hormon dalam tubuh. Selain itu datangnya
masa menopause sering di tandai dengan menstruasi tidak teratur.
d. KB
KB menjadi salahsatu faktor yang menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur.
Kondisi ini bisa berlangsung dalam waktu yang agak lama sebab tubuh harus
menyesuaikan diri hingga keadaan menjadi normal kembali.
e. Penyakit radang usus
Penyakit ini juga merupakan salah satu penyebab dari menstruasi yang tidak
teratur. Hal ini diketahui dari salah satu gejala yaitu menstruasi yang tidak teratur
FASE-FASE SIKLUS MENSTRUASI
a. Fase folikuler
Secar konvensional fase ini dikenal sebagai fase pertama yang merupakan
suatu fase pada siklus menstruasi sampai terjadinya ovulasi. Pada siklus menstruasi 28
hari, fase ini meliputi 144 hari pertama. Pada siklus ovulatoir yang lebih atau kurang
dari 28 hari , adanya penyimpangan lamanya siklus tersebut terutama disebabkan oleh
perbedaan lamanya fase folikuler.
Slama fase ini, sekelompok folikel ovarium akan mulai matang, walaupun
hanya satu yang akan menjadi folikel dominan, yang disebut dengan folikel de Graaf.
Perkembangan folikel dari bentuk primordia atau bentuk istirahatnya dalam ovarium
dimulai selama beberapa hari sebelum dimulainya menstruasi pada siklus
sebelumnya,wlaupun seleksi terhadap folikel mana yang akan matang dalam suatu
siklus mungkin dapat terjadi beberapa bulan sebelum pembentukan morfologis.
Setelah satu siklus berakhir, kematian dari corpus luteum yang telah di program
menyebabkan penurunan sekresi hormon drastis. Penuruan total estradiol serum
melepaskan inhibisi umpan balik negatif pusat pada sekresi FSH. Penurunan
progesteron dan inhibin A terlihat dalam drajat yang lebih rendah. Meningkatkan
sekresi FSH. Selama fase luteal akhir di sertai oleh peningkatan frekuensi denyut
sekresi LH.
Hari pertama pendarahan menstruasi ditetapkan sebagai hari pertama fase
folikuler selama 4 atau 5 hari pertama fase ini,perkembangan folikel ovarium awal
ditandai oleh proliferasi dan aktivitas aromatase sel granulosa yang diinduksi oleh
FSH. Sel teka pada folikel yang berkembang menghasilkan prekursor androgen.
Perkursor ini dikonversi menjadi estradiol dalam sel granulosa yang berdekatan.
Proses ini disebut dengan hipotesis dua-sel. Dengan demikian kadar estradol

meningkat. Folikel-folikel yang direkrut kini memiliki beberapa lapis sel granulosa
yang mengelilingi oositnya dan sedikit akumulasi cairan folikuler. FSH menginduksi
sintesis reseptor FSH tambahan pada sel granulosa, yang memperbesar efeknya
masing-masing. FSH juga menstimulasi sintesis reseptor LH yang baru pada sel
granulosa, yang kemudian memulai respon LH.
Pada hari ke-5 sampai dengan ke-7 siklus mestruasi, sebuah folikel
mendominasi folikel lain, dan akan menjadi matang dan berovulasi antara hari ke-1315. Folikel predominan memiliki indeks mitosis paling tinggi dari semua folikel yang
ada, memiliki kapasitas yang optiimal untuk retensi FSH pada cairan folikelnya, dan
meliliki kemampuan estradol dan inhibin B yang tinggi. Folikel yang tidak dominan
memiliki rasio androgen:estrogen yang meningkat pada cairan folikulernya,
menunjukan induksi subotimal pada aktivitas aromatase, dan akan mengalami atresia.
Androgen tampak merupakan kunci terjadinya proses atresia, seperti sel granulosa
yang mengalami apoptosis jika di berikan androgen secara in vitro.
Selama fase folikuler tengah hingga akhir, kadar estradol dan inhibin B yang
terus meningkat dalam sirkulasi akan menekan sekresi FSH, sehingga mencegah
pengambilan folikel yang baru. Peningkatan estradol dalam sirkulasi yang sangat
tinggi dan terus-menerus menimbulkan efek yang tidak diharapkan pada kelenjar
hipopisis: peningkataneksponensial pada sekresi LH. Ovarium juga menunjukan
respon yang meningkat terhadap gonadotropin. Akhirnya, kadar estrogen yang tinggi
menyebabkan pertumbuhan jaringan endometrium ini dapat dibedakan secara
mikroskopis dan disebut sebagai fase proliferasi.
b. Fase Ovulasi (ovulatoir)
Fase dalam siklus menstruasi ini ditandai dengan lonjakan sekresi LH
hipopisis, yang memuncak saat dilepaskannya ovum yang matang melalui kapsul
ovarium. 2-3 hari sebelum onset lonjakan LH (LH surge), estradiol dan inhibin B
yang bersirkulasi meningkat secara cepat dan bersamaan. Sintesis estradiol berada
dalam keadaan maksimal dan tidak lagi bergantung pada FSH. Progesteron mulai
meningkat saat lonjakan LH menginduksi sintesis progesteron oleh sel granulosa.
Kunci dari ovulasi adalah efek umpan balik positif estrogen pada sekresi LH
pada pertengahan siklus. Bukti bahwa peningkatan estrogen ovarium merupakan pusat
dari ovulasi didasarkan pada observasi bahwa lonjakan gonadotropin dapat terjadi
ketika terdapat peningkatan yang terus menerus pada konsentrasi estradol yang
bersirkulasi pada percobaan dengan memberikan estrogen eksogen selama 2-3 hari.

Efek peningkatan estrogen yang bersirkulasi lebih jauh lagi diperkuat dengan adanya
progesteron ovarium. Lokasi kerja umpan balik positif estrogen pada siklus
pertengahanterhadap sekresi LH tampaknya terjadi di dalam sel-sel neuroendokrin
hipotalamus dan gonadotropin hipopisis. Mekanisme yang pasti bagaimana estrogen
menginduksi lonjakan LH pada pertengahan siklus belum diketahui, namun
melibatkan modulasi neuronal dopaminergik dan a-endorfinergik generator denyut
GnRH. Pada kenyataannya, pada pertengahan siklus terdapat peningkatan sensitivitas
gonadotropin hipofisis terhadap GnRH sebanyak 20 kali lipat. Lebih jauh lagi,
generator denyut GnRH dapat dihambat oleh opoid alami maupun sintetis, yang
mnunjukan bahwa opoid memiliki peran dalam kendali saraf lonjakan LH pada
pertenngahan siklus ini kemungkinan merupakan respons terhadap sinyal GnRH.
Ovulasi tampaknya membutuhkan LH. Mekanisme yang pasti mengenai efek
ini belum diketahui, walaupun protalglandin diperkirakan merupakan salah satu
mediatornya. Untuk hal ini,LH telah diketahui menstimulasi biosintesis prostaglandin
oleh sel ovarium dan inhibitor sintesis prostaglandin mengahambat ovulasi pada
binatang. Aktivasi plasminogen juga terlibat. Aktivator plasminogen, yang merupakan
suatu protease serin yang mengkonversi plasminogen menjadi enzim plasmin yang
aktif secara proteolitik, diproduksi oleh sel ovarium sebagai respons terhadap FSH
dan mungkin memperantarai efek lonjakan FSH pada pertengahan siklus saat ovulasi.
c. Fase luteal
Setelah ovulasi, gambaran morfologis dan fungsional yang dominan pada
ovarium adalah pembentukan dan pemeliharaan corpus luteum. Pada manusia, sel
luteal membuat estrogen dan inhibin dalam jumlah besar. Sebenarnya, kosentrasi
estrogen yang bersirkulasi selama fase lutealberada dalam keadaan praovulatoir,
dengan umpan balik positif. Akan tetapi ciri-ciri fase luteal adalah konsentrasi
progesteron dan 17-hidroksiprogesteron yang tinggi yang di sekresi oleh corpus
luteum. Progesteron pada kadar yang meningkat ini mencegah estrogen untuk
menstimulasi lonjakan LH yang lain dari hipopisis. Selain itu, pada keadaan tidak
terdapatnya kombinasi antara tingginya konsentrasi progesteron dan estrogen,
frekuensu denyut GnRH preovulator menurun, menyebabkan sekresi FSH dan LH
hanya pada garis dasar.
Lamaya fase luteal lebih konsisten daripada fase folikuler, biasanya 14 2
hari. Jika tidak terjadi kehamilan, corpus luteum secara spontan akan mengalami

regresi dan perkembangan folikel berlanjut ke siklus berikutnya. Hanya sedikit LH


yang diperlukan untuk mempertahankan corpus luteum pada siklus yang normal.
Namun demikian setelah 14 hari, sekresi LH basal pun tidak mampu menunjang
fungsi endokrin kelenjar. Jika terjadi kehamilan, pemeliharaan corpus luteum dan
produksi progesteronya sangat penting untuk keberhasilan gestasi awal. hCG
merupakan hormon yang homolog dengan LH. hCG disekresi oleh jaringan placenta
(trofoblas) pada kehamilan. Dengan adanya kehamilan, hCG yang disekresi oleh
trofoblas gestasional dapat memelihara corpus luteum sampai tropoblas mengambil
alih fungsi sekresi progesteron. Kadar progesteron yang tinggi juga menciptakan fase
sekretorik di dalam endometrium, yang ditandai oleh pematangan endometrium
yang memungkinkan implikasi zigot. Pemicu yang pasti untuk kematian corpus
luteum pada siklus yang tidak menghasilkan kehamilan belum diketahui. Fragmentasi
DNA menandai ciri-ciri apoptosis yang terdapat pada corpus luteum sejak fase luteal
tengah sampai akhir.
Peningkatan sekresi FSH menjelang fase luteal bergantung pada penurunan
kadar progesteron, estrogen, estradol,dan inhibin dalam sirkulasi yang masih
berlangsung. Pemberian antagonis estrogen seperti klomifen sitrat (obat penyubur)
pada fase luteal bermakna secara klinis meningkatkan kadar FSH dalam sirkulasi dan
mengawali penambahan folikel.
d. Fase menstruasi
Hari pertama menstruasi menandai permulaan siklus berikutnya. Sekelompok folikel
yang baru telah direkrut dan akan berlanjut menjadi folikel yang matang dan salah
satunya, akan berevolusi. Fenomena yang disebut menstruasi sebagiang besar
merupakan peristiwa endometrial yang dipicu oleh hilangnya dukungan progesteron
terhadap corpus luteum pada siklus non-konsepsi.
Perubahan struktur yang mencolok terjadi di dalam endometrium selama menstruasi
yang dikendalikan oleh mekanisme yang komplek dan hanya sebagian telah di
mengerti. Protease pemecah matriks dan lisosom yang dikendalikan secara hormonal
tampaknya terlibat. Protease pemecah matriks merupakan bagian dari golongan enzim
metaloproteinase (MMP) yang substraknya mengandung kolagen dan matriks protein
lainnya. Diantara golongan MMP,terdapat tujut anggota yang di ekpresikan dengan
pola spesifik sel dan pola spesifik siklus menstruasi. Selain itu, endotolin yang
merupakan vasokonstriktor poten,tampaknya memiliki aktivitas maksimal pada akhir
fase luteal. Pada akhirnya,penurunan progesteron premenstruasi berhubungan dengan

penurunan aktivitas 1 5-hidroksiprotaglandin dehidrogenase. Hal ini menghasilkan


peningkatan availabilitas prostaglandin PGF2a, suatu stimulator menyebabkan
kontraaksi miometrium dan vaskular di dalam uterus. Pengendalian kontraktilitas
tersebut berpusat pada terjadinya iskemia endometrium, yang merupkan awal dari
peluruhan (deskuamasi) endometrium dan penghentian perdarahan menstruasi.

Anda mungkin juga menyukai