Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Apendisitis merupakan peradangan pada apendik periformis. Apendik periformis
merupakan saluran kecil dengan diameter kurang lebih sebesar pensil dengan panjang 2
6 inci. Lokasi apendik pada daerah iliaka kanan,di bawah titik Mc Burney (Medicastor
2006). Walaupun angka mortalitasnya telah menurun tajam, tetapi angka morbiditasnya
masih cukup tinggi. Penanganan apendisitis yang dilakukan secara baik selama ini
membuat angka kematian akibat apendisitis dalam 20 tahun terakhir menurun tajam.
Walaupun angka kematian telah menurun tetapi angka kesakitan masih cukup tinggi
(Triatmodjo.2008).
Kejadian appendisitis akut di negara maju lebih tinggi daripada di negara berkembang.
Appendisitis dapat ditemukan pada semua umur, namun pada anak berumur kurang dari
satu tahun jarang dilaporkan menderita appendisitis. Insiden tertinggi pada kelompok
umur 20 sampai 30 tahun. Kejadian pada laki-laki dan perempuan umumnya sebanding,
kecuali pada umur 20 sampai 30 tahun insiden pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan
dengan perempuan (Sjamsuhidajat, 2005). Berdasarkan data World Helath Organization
(WHO, 2004) mengenai Global burden disease, jumlah penderita apendisitis di dunia
sekitar 22.000 dari total 6437 juta populasi penduduk, di Asia Tenggara 8.000 / 1672 juta
populasi penduduk, dan di Amerika 3.000 / 874 juta populasi penduduk.
Hasil survey pada tahun 2008 Angka kejadian appendiksitis di sebagian besar wilayah
indonesia hingga saat ini masih tinggi. Di Indonesia, jumlah pasien yang menderita
penyakit apendiksitis berjumlah sekitar 7% dari jumlah penduduk di Indonesia atau
sekitar 179.000 orang. Dari hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di indonesia,
apendisitis akut merupakan salah satu penyebab dari akut abdomen dan beberapa
indikasi untuk dilakukan operasi kegawatdaruratan abdomen. Insidens apendiksitis di
Indonesia menempati urutan tertinggi di antara kasus kegawatan abdomen lainya
(Depkes, 2008).
Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Propinsi Jawa Barat tahun 2006, menyebutkan bahwa
pola penyakit apendisitis pada kelompok usia 5 44tahun untuk pasien rawat inap di
Rumah Sakit yaitu sebesar 1,72 %.

Apendisitis akut yang merupakan keadaan akut abdomen maka


diperlukan tindakan yang segera maka kecepatan diagnosis sangat
diperlukan. Diagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium, USG, laparoskopi, dan CT
scan. Tingkat akurasi diagnosis apendisitis akut berkisar 76-92%.

Pengobatan untuk apendisitis akut adalah pembedahan, apendiktomi.


Sebelum pembedahan, pasien diberikan antibiotik perioperatif yang spectrum
luas untuk menekan insiden infeksi luka postoperasi dan pembentukan abses
intraabdominal. Setiap tindakan pembedahan memerlukan tatalaksana
anastesi yang tepat, termasuk dalam tindakan apendiktomi kasus apendisitis
akut.
Dari hasil survey selama 3 bulan terakhir di ruang oprasi Rumah Sakit Rajawali Bandung
didapatkan hasil sebanyak 23 orang yang telah menjalani apendiktomy Berdasarkan

latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka penyusun tertarik mengambil
kasus tersebut untuk dijadikan sebagai bahan diskusi.

A. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa memahami dan
mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan Apendisitis.
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang :
a) Mengetahui dan memahami konsep medis Apendisitis
b) Mampu melakukan pengkajian fisik pada pasien dengan Apendisitis
c) Mampu melakukan analisis data pasien dengan Apendisitis
d) Mampu mengidentifikasi diagnosa keperawatan yang muncul.
e) Mampu merumuskan intervensi keperawatan.
f) Mampu melakukan tindakan keperawatan.
g) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan
h) Mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori dan praktek pada
klien dengan Apendisitis
3. Manfaat Penulisan
a. Manfaat teoritis
Dapat meningkatkan standar pemberian asuhan keperawatan khususnya
asuhan keperawatan dengan Apendisitis. Sebagai sumber informasi dan
pedoman bagi pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan.
b. Manfaat praktis
Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan klien dalam mengontrol
masalah penyakit Gastritis yang dialaminya.
B. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan kasus ini terdiri dari 4 bab dan tiap-tiap bab ini diuraikan lagi
menjadi sub-sub bab beserta pokok bahasannya. Bab I pendahuluan meliputi latar
belakang, tujuan penulisan, manfaat, dan sistematika penulisan. Bab II pembahasan
yang meliputi konsep dasar teori Gastritis. Bab III resume keperawatan yang meliputi
identitas pasien, riwayat keperawatan, analisa data, rencana tindakan sesuai dengan

diagnosa yang ditegakkan, hasil implementasi yang dilakukan serta evaluasi terhadap
tindakan yang telah kita lakukan. Bab IV pembahasan yang mana pada prinsipnya akan
menjawab kesejangan antara teori dan kenyataan dengan memperhatikan aspek
tahapan proses keperawatan Bab V penutup yang terdiri dari simpulan dan saran dari
penulis.

Anda mungkin juga menyukai