PENDAHULUAN
Hipertensi:
Edema:
Proteinuria:
Konsentrasi protein dalam urin >
3gr/lt dalam urin 24 jam atau
pemeriksaan kualitatif +1 atau +2
atau 1gr/lt atau lebih dalam urin
yang dikeluarkan kateter atau
midstream yang diambil minimal 2x
dalam jarak waktu 6 jam.
Proteinuria timbul lebih lambat
dibandingkan hipertensi dan edema
tanda yang serius
PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA
Preeklampsia hipertensi
setelah umur kehamilan >
20minggu atau segera
setelah persalinan disertai
edema dan proteinuria.
Eklampsia kelainan akut
pada wanita hamil,
persalinan atau nifas
ditandai dengan timbulnya
kejang atau koma.
Sebelumnya dengan gejala
preeklampsia.
Preeklampsia eklampsia
Disease of
Theories
ETIOLOGI
Trofoblas
Tahanan rendah +
aliran cepat O2 +
nutrisi adekuat
untuk janin
Trofoblas
Diameter arteri 40%
lebih kecil
tahanan bertambah
insufisiensi &
iskemia
Kehamilan Normal
invasi
Desidua
a. spiralis yang tebal &
muskularis lebar &
elastis
invasi
Perubahan fisiologis
diameter a.
spiralis >> 4-6x
Aliran darah
meningkat ~ 10.000 x
Preeklampsia
Desidua
a. spiralis segmen
miometrium diselubungin
otot polos + ditemukan
hyperplasia tunika media
& trombosis
Perubahan fisiologis
tidak terjadi
Hanya sebagian a.
spiralis segmen
desidua berubah
6-10 kasus
per 10.000
kelahiran
hidup di
negara
berkembang
MANIFESTASI KLINIS
KLASIFIKASI
Kriteria Minimum Preeklampsia:
Hipertensi + Proteinuria
Menurut Working Group of the NHBPEP ( 2000 ):
Disebut
preeklamsi ringan
bila terdapat:
1. Tekanan darah
>140 / 90 mmHg
pada kehamilan
> 20 minggu.
2. Proteinuria
kuantitatif (Esbach)
300 mg / 24 jam,
atau dipstick +1.
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Sumber
1. Prichard, 1955
1957
Regimen
Intermitent
Loading dose
Maintenance dose
Dihentikan
intramuscular
injection
Preeklamsi
10 g IM
24 jam pasca
jam bergantian
persalinan
jam b ergantian
kedua bokong
(10 g MgSO4 IM
- 5g IM bokong kanan
- 5g IM bokong kiri
dicapai kadar
2g
20% IV : 1 g/menit
Obese : 4g iv
Pakailah jarum 3-inci, 20
gauge
3. Sibai, 1984
Continous
Preeklamsi - eklamsi
Intravenous
Injection
D5 ; 100 cc/jam
2) Ukur kadar Mg
setiap 4-6 jam
3) Tetesan infus
disesuaikan untuk
mencapai maintain
dose 4-6 mEq/l
4. Magpie
(4,8-9,6 mg/dL)
1) 1g/jam/IV dalam
Trial
regimen
24 jam atau
2) 10 g 50% IM:
Colaborative
Group, 2002
- 5g IM bokong kanan
24 jam
- 5g IM bokong kiri
Syarat pemberian MgSO4. 7H2O
1.
2.
3.
Produksi urine dalam 4 jam sebelumnya > 100 cc ; 0,5 cc/kg BB/jam
2.
10 mg IV diazepam
3.
PENANGANAN KONSERVATIF
Tujuan :
1. Mempertahankan kehamilan, sehingga mencapai umur
kehamilan yang memenuhi syarat janin dapat dilahirkan
2. Meningkatkan kesejahteraan bayi baru lahir tanpa
mempengaruhi keselamatan ibu
Indikasi : Kehamilan 37 minggu tanpa disertai tanda-tanda dan
gejala-gejala impending eklampsia.
Terapi Medikamentosa :
3. Lihat terapi medikamentosa
4. Bila penderita sudah kembali menjadi preeklampsia ringan,
maka masih dirawat 2-3 hari lagi, baru diizinkan pulang.
5. Pemberian MgSO44 sama seperti pemberian MgSO44, hanya
tidak diberikan loading dose intravena, tetapi cukup
intramuskuler.
6. Pemberian glukokortikoid diberikan pada umur kehamilan 3234 minggu selama 48 jam.
PENANGANAN KONSERVATIF
PENANGANAN AKTIF
PENANGANAN AKTIF
Tujuan : Terminasi kehamilan
Indikasi :
Indikasi Ibu :
1. Kegagalan terapi medikamentosa :
Setelah 6 jam sejak dimulai pengobatan medikamentosa,
terjadi kenaikan darah yang persisten.
Setelah 24 jam sejak dimulainya pengobatan medikamentosa
terjadi kenaikan darah desakan darah yang persisten.
2. Tanda dan gejala impending eklampsia
3. Gangguan fungsi hepar
4. Gangguan fungsi ginjal
5. Dicurigai terjadi solutio placentae
6. Timbulnya onset partus, ketuban pecah dini, pendarahan.
Indikasi Janin :
1. Umur kehamilan 37 minggu
2. IUGR berat berdasarkan pemeriksaan USG
3. NST nonreaktiv dan profil biofisik abnormal
4. Timbulnya oligohidramnion
Indikasi Laboratorium :
Thrombositopenia progesif, yang menjurus ke sindroma HELLP
PENANGANAN AKTIF
Terapi Medikamentosa :
sama seperti tabel terapi medikamentosa
Cara Persalinan :
Sedapat mungkin persalinan diarahkan pervaginam
Penderita belum inpartu
Dilakukan induksi persalinan bila skor Bishop 8
Bila perlu dilakukan pematngan serviks dengan misoprostol.
Induksi persalinan harus sudah mencapai kala II dalam
waktu 24 jam. Bila tidak, induksi persalinan dianggap gagal,
dan harus disusul dengan seksio sesaree
Indikasi seksio sesarea:
1. Tidak ada indikasi untuk persalinan pervaginam
2. Induksi persalinan gagal
3. Terjadi gawat janin
4. Bila umur kehamilan < 33 minggu
Bila penderita sudah inpartu
1. Perjalanan persalinan diikuti dengan grafik Friedman
2. Memperpendek kala II
3. Seksio sesarea dilakukan apabila terdapat kegawatan ibu dan
gawat janin
4. Primigravida direkomendasikan pembedahan cesar
5. Anestesia : regional anestesia, epidural anestesia. Tidak diajurkan
anesthesia umum.
SINDROMA HELLP
Sindroma HELLP ialah
preeklampsia-eklampsia dengan
adanya hemolisis, peningkatan
enzim hepar, disfungsi hepar, dan
trombositopenia
H : Hemolysis
EL : Elevated Liver Enzym
LP : Low Platelets Count
Tanda dan gejala yang tidak khas :
1. Mual
2. Muntah
3. Nyeri kepala
4. Malaise
5. Kelemahan
Tanda dan gejala preeklamsi
6. Hipertensi
7. Proteinuria
8. Nyeri epigastrium
9. Edema
10. Kenaikan asam urat
Klasifikasi Missisippi
Kelas I :
Thrombosit 50.000/ml
Serum LDH 600.000 IU/l
AST dan / atau ALT 40 IU/l
Kelas II :
Thrombosit > 50.000/ml
sampai 100.000/ml
Serum LDH 600.000 IU/l
AST dan / atau ALT 40 IU/l
Kelas III :
Thrombosit > 100.000/ml
sampai 15.000/ml
Serum LDH 600.000 IU/l
AST dan / atau ALT 40 IU/l
Terapi Medikamentosa
1.
2.
3.
EKLAMPSIA
Eklampsia ialah preeklampsia yang disertai dengan kejang
tonik-klonik disusul dengan koma.
Tingkat awal atau aura. Berlangsung 30 detik. Mata penderita
terbuka tanpa melihat, kelopak mata bergetar demikian pula
tangannya, dan kepala diputar ke kanan atau ke kiri.
Kejang tonik yang berlangsung 30 detik. Pada saat ini otot jadi
kaku, wajah kelihatan kaku, tangan menggenggam, kaki
membengkok kedalam.pernapasan berhenti, muka menjadi
sianotik, lidah dapt tergigit.
Kejang klonik berlangsung 1-2 menit. Semua otot berkontraksi
dan berulang-ulang dalam tempo yang cepat.
Tingkatan koma.
PENATALAKSANAAN EKLAMPSIA
Pengelolaan Eklampsia
Dasar-dasar pengelolaan eklampsia
a.Terapi suportif untuk stabilisasi pada ibu
b.Selalu diingit ABC (Airway, Breathing, Circulation).
c.Pastikan jalan nafas atas tetap terbuka
d.Mengatasi dan mencegah kejang
e.Koreksi hipoksemia dan asidemia
f.Mengatasi dan mencegah penyulit, khususnya hipertensi
krisis
g. Melahirkan janin pada saat yang tepat dengan cara
persalinan yang tepat
*Terapi medikamentosa sama seperti di tabel sebelumnya
PENATALAKSANAAN EKLAMPSIA
Pengelolaan eklampsia
1. Sikap dasar pengelolaan eklamsi : semua kehamilan dengan
eklamsi harus diakhiri (diterminasi) tanpa memandang
umur kehamilan dan keadaan janin. Berarti sikap terhadap
kehamilannya adalah aktif.
2. Saat pengakhiran kehamilan, ialah bila sudah terjadi
stabilisasi (pemulihan) hemodinamika dan metabolisme ibu.
3. Stabilisasi dicapai selambat-lambatnya dalam : 4-8 jam,
setelah salah satu atau lebih keadaan seperti dibawah ini,
yaitu setelah :
a. Pemberian obat anti kejang terakhir
b. Kejang terakhir
c. Pemberian obat-obat anti hipertensi terakhir
d. Penderita mulai sadar (dapat dinilai dari GlasgowComa-Scale yang meningkat)
PENATALAKSANAAN EKLAMPSIA
Cara persalinan
Bila sudah diputuskan untuk melakukan tindakan aktif
terhadap kehamilannya, maka dipilih cara persalinan yang
memenuhi syarat pada saat tersebut.
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
KESIMPULAN
Preeklampsia dan eklampsia merupakan salah satu
komplikasi kehamilan yang disebabkan langsung oleh
kehamilan itu sendiri. Preeklampsia adalah timbulnya
hipertensi, oedema disertai proteinuria akibat kehamilan,
setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah
persalinan.
Berbagai komplikasi pre-eklampsia dan ekalmpsia dapat
menyebabkan mortalitas dan mortalitas pada ibu dan janin.
Penatalaksanaan pada pre-eklampsia dan eklampsia terdiri
dari tindakan konservatif untuk mempertahankan kehamilan
dantindakan aktif {tindakan obsetri}sesuai dengan usia
kehamilan ataupun adanya komplikasi yang timbul pada
pengobatan konservetif. Pada pre-eklampsia dan eklampsia
harus diobservasi kesejahteraan janin dan ibu.