Disusun oleh :
Ajeng Mustikasari
Nazar Muzakir
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Anatomi yang di berikan
oleh Dosen pengajar. dalam makalah ini penulis membahas tentang Sistem Pernafasan
dengan pertimbangan materi di atas dapat membantu untuk lebih memahami materi
Anatomi fisiologi.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari adanya berbagai kekurangan,
baik dalam isi materi maupun penyusunan kalimat. Namun demikian, perbaikan
merupakan hal yang berlanjut sehingga kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah
ini sangat penulis harapkan.
TIM PENULIS
LATAR BELAKANG
Melihat fungsi tersebut di atas, maka ada hal-hal penting dalam prosedur
pokok rekam medis yang harus dilakukan oleh petugas Unit Rekam
Medis. Kesalahan dalam pelaksanaan prosedur tersebut dapat berpengaruh
terhadap pelayanan rekam medis secara keseluruhan.
4. Berikut gambaran Manajemen Rekam Medis di Rumah Sakit
Pemerintahan
1. Perencanaan
a. Tenaga yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pelayanan yangdiberikan,
beban kerja yang ada dengan memperhitungkankecenderungan
(TREND) pada masa yang akan datang.
b. Sumber daya lain yang dibutuhkan untuk terselenggaranya
suatupelayanan medis.
c. Kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan sasaran
yangdiharapkan dengan memperhitungkan sumber daya potensial
yangada maupun kendala yang mungkin terjadi. Berdasarkan
"waktu"maka perencanaan kegiatan dapat harian, mingguan,
bulanan,tahunan dan jangka panjang sesuai dengan visi dan misi
RumahSakit Dalam perencanaan kegiatan alangkah baiknya
apabilaRumah Sakit mempunyai skala prioritas dan mempunyai projek
unggulan.
2. Pengorganisasian
PengorganisasianSeperti telah dibicarakan pada bab sebelumnya, tenaga
medik inidiorganisir melalui staf medik fungsional dari komite
medik,sedangkan pengelolaan pelayanan medik di bawah Wadir
PelayananMedik. Sesuai dengan ketentuan Depkes dan akreditasi Rumah
Sakitbahwa Wadir Pelayanan Medik harus seorang dokter
(umum/spesialis). ketua SMF adalah seorang dokter spesialis (bila
memungkinkan),sedangkan ketua komite medik dipilih dari ketua SMF
yang ada danbertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit.
3. Penggerakan
Kondisi saat ini, kegiatan inilah yang paling sulit dilakukan
karenabeberapa dilema. Di lain pihak kebutuhan akan tenaga dokter
spesialis khususnya bagi Rumah Sakit Swasta cukup tinggi karena tidak
mempunyai tenaga dokter tetap di lain pihak citra Rumah SaktiPemerintah
menurun karena dokternya lebih mengutamakan Swastasehingga SK
Meskes 415a/1984 belum dapat berjalan dengan baik.Selain itu cukup sulit
untuk memotivasi mereka karena keterbatasan Rumah Sakit Pemerintah
dan tuntutan kebutuhan dokter spesialis sendiri.
1. Setiap pasien wajib memiliki rekam medis, baik pasien rawat jalan maupun
rawat inap.
2. Identifikasi pasien termasuk nomor rekam medisnya disimpan dalam
komputer dan dalam Kartu Indeks Utama Pasien, sehingga memudahkan
pencarian Rekam Medis pasien setiap saat selama 24 jam.
3. Semua rekam medis disimpan dengan baik dan aman secara sentralisasi di
ruang penyimpanan berkas rekam medis.
4. Rekam medis tidak boleh dipinjam oleh siapapun kecuali petugas yang
berwewenang serta tidak boleh dibawa pulang kecuali atas ijin Direktur.
5. Dokumen rekam medis tidak boleh diberikan kepada siapapun kecuali atas
dasar pelaksaan dan atau permintaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6. Dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain bertanggung jawab atas kebenaran
dan ketepatan pengisian reka medis sesuai kewenangan masing-masing.
7. Berkas rekam medis aktif disimpan diruang penyimpanan berkas aktif.
8. Berkas rekam medis inaktif adalah berkas yang tidak digunakan selama 3
tahun terhitung dari tanggal kunjungan terakhir. Berkas ini disimpan dalam
ruang penyimpanan berkas inaktif.
9. Rekam medis dapat dimusnahkan apabila telah berumur 5 tahun terhitung dari
tanggal masuk inaktif. Pemusnahan berkas rekam medis tersebut dilaksanakan
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
TINJAUAN PUSTAKA
PROSEDUR PELAYANAN
ALUR REKAM MEDIS RAWAT INAP
DIREKTUR
SEKRETARIS PANITIA
REKAM MEDIS
1. Ketua Komite Medis bekerja sama dan bertanggung jawab kepada Direktur.
2. Ketua Panitia Rekam Medis dijabat oleh seorang dokter Umum dan
bertanggung jawab kepada Ketua Komite Medis.
3. Sekretaris Panitia Rekam Medis harus dijabat oleh Kepala Rekam Medis dan
bertanggung jawab kepada Ketua Panitia Rekam Medis.
4. Anggota Panitia Rekam Medis sebagian diambil dari staf Unit Rekam Medis.
ALUR ADMINISTRASI REKAM MEDIS
Solusi :
1. Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bagi daerah-daerah yangsangat
memerlukan dan tidak ada Fakultas Kedokteran.
2. Rumah Sakit Swasta sebaiknya merekrut dokter pasca PTT danmenyekolahkannya
sehingga menuju kemandirian swasta dalam aspek tenaga.
3. Adanya program kerjasama antar Rumah Sakit namun tanpa melanggarKeputusan
Menkes 415a/1984 baik bagi "provider" maupun Rumah Sakitsendiri.
4. Perencanaan peralatan secara bertahap perlu ditingkatkan denganmemperhitungkan
skala prioritas dan projek unggulan, tidak perluseluruhnya membeli tetapi dengan
sistem kerja sama ataupun sewa.
5. Komunikasi, koordinasi, integrasi dengan unit lain di Rumah Sakitditingkatkan. Unit
lain sebagai "MITRA". Sehingga pelayanan medik danRumah Sakit sebagai suatu
sistem dapat berlangsung dengan optimal.
6. Menempatkan tenaga medis sesuai dengan peran, tugas dan fungsinya.
7. Pimpinan Rumah Sakit harus mempunyai sikap yang tegas dalam mengayomi,
mengawasi dan mengendalikan pelayanan medis RumahSakit.
BAB III
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://sriwahyuhandayani.wordpress.com/2010/03/26/rekam-medis-rs-panti-wilasa-citarum-
semarang/
http://www.scribd.com/doc/90840852/Makalah-Manajemen-Rekam-Medis-Di-Ruman-Sakit
http://www.slideshare.net/galihendraditam/kebijakan-umum-manajemen-rumah-sakit
http://DASAR-HUKUM-PENYELENGGARAAN-REKAM-MEDIK-DISKUSI-
PEREKAM-MEDIK-DAN-INFORMATIKA-KESEHATAN.htm/
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2061342-makalah-manajemen-rekam-
medik/#ixzz1uL6MrmzS