Anda di halaman 1dari 48

Peran Vaksin dalam Pengendalian COVID-19:

prospek di Indonesia

Bony Wiem Lestari, dr., MSc. PhD (c)


Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UNPAD
Mahasiswa PhD Global Health and Infectious Diseases Radboud Institute for Health Sciences-Nijmegen
Sub Divisi Data dan Epidemiologi Satgas COVID-19 Jawa Barat
Disampaikan pada acara in-house training BAPPEDA Jawa Barat
19 Maret 2021
Outline:

1. Info dasar tentang COVID-19

2. Perkembangan COVID-19 di Indonesia

3. Peran vaksin dalam pengendalian epidemi

4. Prediksi dampak vaksinasi COVID-19 untuk Indonesia


SARS-CoV-2 adalah virus penyebab COVID-19
► Famili : coronavirus
► Jenis coronavirus:
► SARS – Guangdong China, 2002
► MERS – Middle East, 2012
► SARS CoV-2 – Wuhan China, 2019
► Golongan virus rantai tunggal RNA (ssRNA)
► Virus zoonosis
► Ada berbagai macam gambaran klinis, dari tanpa gejala hingga
sakit berat bahkan menyebabkan kematian
► Banyak yang tidak pernah mengalami demam atau
gejala gangguan pernafasan
► Sekitar 20% orang yang terinfeksi tidak menunjukkan
gejala (asimptomatik)

SARS = severe acute respiratory syndrome (sindrom pernafasan akut yang parah); CoV = virus corona; COVID-19 = penyakit virus corona yang muncul pada tahun
2019. Image credit: US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) / Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAMS.
PERKEMBANGAN PANDEMI COVID-19 Dunia dan
Nasional
Status : 18 Maret 2021

121.803.968 1.443.853
Kasus Terkonfirmasi Kasus Terkonfirmasi

20.913.846 131.753
Kasus Aktif Kasus Aktif

98.198.310 1.272.958
Sembuh Sembuh

2.691.812 39.142
Meninggal Meninggal

Sumber: coronavirus.thebaselab.com per tanggal 18 Maret 2021, jam 16.00 WIB Sumber: Covid19.go.id per tanggal 18 Maret 2021, jam 16.00 WIB
Epidemiolo
gi penyakit
infeksi

Nokes and Anderson,Epid infect 1988, The use


of mathematical models in the epidemiological
study of infectious diseases and in the design of
mass immunization programmes
Perjalanan penyakit COVID-19

(Matricardi, 2020.The first, holistic immunological model of COVID-19)


Apa itu angka reproduksi?
• R0 = jumlah rerata kasus baru yang timbul dari satu
kasus index
• R0 = β x c x D
 β = rerata probabilitas transmisi per kontak pada periode
kontak tertentu
 c = jumlah kontak dari kasus positif pada periode waktu
tertentu (hari, minggu, bulan, dst)
 D = periode infeksius
Angka reproduksi dasar (R0) untuk SARS-
CoV-2
Bila R0 = 3, BUKAN berarti bahwa satu
kasus positif pasti akan menularkan pada
3 orang

Image source: Johns Hopkins University.


Epidemi akan berlangsung terus bila .......
• R0 > 1
• Dengan syarat,
 β > 0  transmisi pasti terjadi
 c > 0  masih terdapat populasi yang rentan
 D > 0 periode infeksi di atas nol
Menurunkan transmisi – menurunkan angka reproduksi (Rt)
Logika intervensi untuk strategi respons pandemi

Jenis pengendalian Cara kerja

Pembatasan fisik, etika batuk,


masker, mencuci tangan, Transmisi
pencegahan infeksi di fasilitas
kesehatan Risiko transmisi per kontak

Rt
Isolasi kasus dan karantina kontak,
kerja dari rumah, penutupan Laju kontak
sekolah, pembatasan keramaian,
kontrol perbatasan (border control) Rata-rata laju kontak antara
individu rentan dengan individu
terinfeksi

Antivirus berperan untuk


menurunkan durasi infeksi COVID- Durasi infeksi
19
Menurunkan transmisi – menurunkan angka reproduksi (Rt)
Logika intervensi untuk strategi respons pandemi

LOGIKA:
menghentikan pandemi berarti menurunkan
angka reproduksi (Rt) menjadi < 1.

Parameter control (3T):


• transmisi (Testing),
• laju kontak (contact Tracing), dan
• durasi infeksi (Treatment).
Apa “herd immunity”?
• Kekebalan kelompok terhadap
suatu penyakit dimana sebagian
besarnya telah memiliki imunitas
sehingga mengurangi
kemungkinan penularan dari
individu yang sakit kepada individu
yang rentan.
Hubungan antara ‘herd immunity’ dan R0

 R t = R0 ( 1-v)
o R t = angka reproduksi pasca vaksinasi
o R0 = angka reproduksi dasar
o v = proporsi populasi yang diimunisasi secara
efektif
Berapa % populasi yang perlu divaksinasi untuk
mencapai ‘herd immunity’?

Angka reproduksi efektif Target immunisasi


pra-vaksinasi (persentase)
2 50%
5 80%
10 90%
20 95%
Hubungan antara ‘herd immunity’ dan cakupan vaksinasi
Vaksinasi dan eradikasi penyakit

 Vaksinasi yang efektif wajib dilakukan sebelum


terpapar oleh individu yang sakit
 Rt harus < 1
 R0 akan menentukan target capaian vaksinasi
(berapa %)
The impact of vaccination on selected diseases
in the UK

Pollard. Nature Imm 2020. A guide to vaccinology: from basic principles to new developments
Tujuan vaksinasi COVID-19
Komponen virus SARS CoV-2
Vaccine development

Sharma Omna O. A Review of the Progress and Challenges of Developing a Vaccine for COVID-19. Frontiers in Immunology. 2020;11.
Vaccine development-pandemic

Sharma Omna O. A Review of the Progress and Challenges of Developing a Vaccine for COVID-19. Frontiers in Immunology. 2020;11.
Moderna, NIAID
BioNTech, Pfizer,
Fosun Pharma

Sinovac
Biotech

Jeyanathan, et al-Nat Rev Imm 2020, Immunological considerations for COVID-19 vaccine strategies
Kondisi vaksin di dunia saat ini

https://www.who.int/publications/m/item/draft-landscape-of-covid-19-candidate-vaccines
Landscape of candidate vaccines in clinical development
(n=14)
Landscape of candidate vaccines in clinical development
(phase 4)
Tahapan vaksinasi di Indonesia
https://www.unicef.org/indonesia/press-releases/indonesia-receives-first-shipment-11-million-covid-19-vaccines-doses-through-covax
Estimasi pemenuhan
vaksin di Indonesia 50%

Confirm dose purchases:


240 M for Indonesia

COVID-19 | Launch and Scale Speedometer (launchandscalefaster.org)


diakses 12 Maret 2021
Efek vaksinasi terhadap pandemi
Efikasi Efektivitas
• Kemampuan vaksin untuk mencegah
kasus COVID-19 yang parah • Kemampuan vaksin untuk
• Standar WHO: minimal 50% mencegah penularan???
• Sinovac (N= 1600): 65.3%
• Pfizer (N=43448): 95%
• Moderna (N=30420): 94.1%
• ChAdOx1 nCoV-19 (Astra Zeneca,
N=23848): 70.4%
1. Safety and Efficacy of the BNT162b2 mRNA Covid-19 Vaccine | NEJM
2. https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(20)32661-1/fulltext
3. https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa2035389
Prediksi dampak vaksinasi COVID-19 di Indonesia

Nuning Nuraini, Kamal K. Sukandar, Hadi Susanto, Panji F Hadisoemarto, Agus Hasan-COVID-19 modeling for WHO
Prediksi dampak vaksinasi COVID-19 di Indonesia

Before the first peak After the first peak


Before the first peak

Nuning Nuraini, Kamal K. Sukandar, Hadi Susanto, Panji F Hadisoemarto, Agus Hasan-COVID-19 modeling for WHO
Data perkembangan vaksinasi di Jawa Barat

1. Rata-rata jumlah vaksinasi harian seminggu terakhir →


24,887 per hari dari target 155,976 per hari (15,96%)
2. % jumlah faskes yg aktif melakukan vaksinasi (faskes
Sumber: https://pen-prod.udata.id/page/view/control_tower_vaksin (10 Maret 2021)
aktif / total faskes) → 1.095 dari 3.483 (50,24%)
Prediksi dampak vaksinasi COVID-19 di Jawa Barat

Ahmad Fuady, Nuning Nuraini, Kamal Khairudin Sukandar, Bony Wiem Lestari
Prediksi dampak vaksinasi COVID-19 di Jawa Barat

Ahmad Fuady, Nuning Nuraini, Kamal Khairudin Sukandar, Bony Wiem Lestari
Tantangan program vaksinasi COVID-19 di Indonesia

1 The quality or length of protection the vaccine will provide is still unknown. How effectively vaccine will stop viral
transmission is yet unknown.

There is a chance that unwarranted-side effects might be observed when vaccine is available for public use  post
2 marketing surveillance is needed

3 Rapid large-scale manufacturing of vaccines remains a challenge  uncertainty to meet the demand

Political pressure to rush the vaccine development and approval  ineffective vaccine being released for public use
4   public trust

5 Mutations of the virus/ new variant  vaccines having limited effectiveness against it

6 Logistics : cold-chain supply, healthcare workers, surveillance information system


Estimation of 1 wave ending st

A hierarchical Bayesian implementation of a novel inverted generalized logistic growth curve for predicting diagnosed COVID-19 cases in 68 countries,
ISATRANS 2020.
Belajar dari China
Nov 2019
China mengalami epidemi SARS CoV-2. Butuh respon-time
50 hari utk pengendalian situasi gawat darurat kesehatan
masyarakat, dibandingkan epidemi seblmnya yaitu 158 hr.
Kemampuan melakukan kultur virus dan WGS sangat
bermanfaat untuk pengembangan kit diagnostik COVID-19.

2010-2014
China mendirikan 408 lab, 554 RS sentinel, dan melatih
2500 tenaga kesehatan sehingga menjadi WHO
Collaborating Center


2004
Pemerintah China investasi 850 juta USD utk membangun
sistem pengendalian dan pencegahan penyakit
• Mendirikan pusat nasional influenzae kerja sama dengan
Amerika

2002-2003
China pertama kali mengalami pandemi SARS di Bouey. AJPH 2020. Strengthening
Guangdong pd tgl 16 Nov 2002 China’s Public Health Response
System: From SARS to COVID-19
Bumi pertiwi, Indonesia,
membutuhkan banyak ahli
biologi molekuler, ahli
bioinformatics, ahli big data,
ahli epidemiologi, ahli vaksin,
ahli uji klinik, ahli logistik dan
supply chain management.

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/04/14574711/data-covid-19-yang-tak-akurat-dinilai-sulit-jadi-pertimbangan-penentuan
Belajar dari New Zealand
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai