Di susun oleh:
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada dosen mata kuliah dokumentasi
keperawatan, yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam proses pembuatan makalah ini
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh Karena itu
kami menghargai kritik dan saran yang membangun dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................................................................2
Daftar Isi............................................................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................................................4
B. Rumusan masalah...................................................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................................................4
BAB II................................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................................................6
A. Definisi POR..........................................................................................................................................6
B. Pendokumentasian Pada Model POR.....................................................................................................6
C. Keuntungan dan kerugian.......................................................................................................................8
D. Komponen-komponen model dokumentasi POR...............................................................................9
E. Model keperawatan...........................................................................................................................11
BAB III..........................................................................................................................................................12
PENUTUPAN...............................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.....................................................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................................................12
Daftar Pustaka..................................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model pendokumentasian ini menitikberatkan pada pendekatan terhadap masalah pasien, jadi
dokumentasi yang disusun adalah berdasarkan data masalah dari pasien. Model ini berusaha
mengintegrasikan data yang dikumpulkan oleh semua tenaga kesehatan yang memberikan asuhan
atau terlibat dalam pelayanan kesehatan klien. Pendekatan orientasi masalah pertama kali dikenalkan
oleh Dr. Lawrence Weed tahun 1960 dari Amerika Serikat yang kemudian disesuaikan
pemakaiannya oleh perawat/bidan. Dalam format aslinya pendekatan orientasi masalah ini dibuat
untuk memudahkan pendokumentasian dengan catatan perkembangan yang terintegritas dengan
sistem ini dan semua tim petugas kesehatan mencatat observasinya dari suatu daftar masalah. Sisitem
ini dianggap paling ilmiah dan banyak digunakan diberbagai Negara.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan
kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam
upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan
asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang
sangat penting adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik.
Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari dokumentasi klinis. Oleh karenanya
diperlukan pembahasan mengenai macam-macam pendokumentasian keperawatan. Problem
Orientad Record (POR) adalah suatu model pendokumentasian yang memusatkan data tentang klien
dan di dokumentasikan dan di susun menurut masalah klien Sistem dokumentasi jenis ini
mengintegrasikan data mengenai masalah yang di kumpulkan oleh dokter perawat atau tenaga
kesehatan lainnya dalam memberikan layanan kepada klien.
Data Dasar :
Data yang berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pertama kali masuk rumah sakit.
Data dasar mencakup pengkajian keperawatan, riwayat penyakit / kesehatan, pemerikasaan fisik,
pengkajian ahli gizi dan hasil laboratorium. Data dasar yang telah terkumpul selanjutkannya
digunakan sebagai sarana mengidentifikasi masalah klien. Data dasar mencakup:
a) Pengkajian keperawatan
b) Riwayat penyakit/ kesehatan
c) Pemeriksaan fisik
d) Pengkajian ahli gizi
e) Data penunjang (hasil laboratorium)
Data dasar yang telah terkumpul selanjutnya digunakan sebagai sarana mengidentifikasi masalah
dan mengembangkan daftar masalah klien Berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi dari data
dasar. Selanjutnya masalah disusun secara kronologis sesuai tanggal identifikasi masalah. Daftar
masalah ditulis pertama kali oleh tenaga kesehatan yang pertama bertemu dengan klien atau orang
yang diberi tanggung jawab. Daftar masalah ini dapat mencakup masalah fisiologi, psikologis,
sosiokultural, spiritual, tumbuh kembang, ekonomi dan lingkungan. Daftar ini berada pada bagian
depan status klien dan tiap masalah diberi tanggal, nomor, dirumuskan dan dicantumkan nama orang
yang menemukan masalah tersebut. Dengan demikian daftar masalah ini berfungsi sebagai indeks
maupun gambaran dari klien tersebut.
1) Daftar masalah berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi dari data dasar, kemudian
disusun secara kronologis sesuai tanggal identifikasi masalah.
2) Daftar masalah ditulis pertama kali oleh tenaga yang pertama bertemu dengan klien atau orang
yang diberi tanggung jawab.
3) Latar masalah dapat mencakup masalan psikologis, sosiokultural,
4) Daftar ini berada pada bagian depan status klien dan tiap masalah diberi tanggal, nomor,
dirumuskan dan dicantumkan nama orang yang menemukan masalah tersebut.
Rencana asuhan ditulis oleh tenaga yang menyusun daftar masalah. Dokter menulis instruksinya,
sedang perawat menulis instruksi keperawatan atau rencana asuhan keperawatan.
Perencanaan Awal
a) Diagnostik
Dokter mengidentifikasi apa pengkajian diagnostik yang perlu dilakukan terlebih dahulu.
Menetapkan prioritas untuk mencegah duplikasi tindakan dan memindahkan pemenuhan kebutuhan
klien. Koordinasi pemeriksaan untuk menegakkan diagnostik sangat penting.
b) Usulan Terapi
Dokter menginstruksikan terapi khusus berdasarkan masalah. Termasuk pengobatan, kegiatan yang
tidak boleh dilakukan, diit, penanganan secara khusus, observasi yang harus dilakukan. Jika masalah
awal diagnosa kebidanan, bidan dapat menyusun urutan usulan tindakan asuhan kebidanan
c) Pendidikan klien
Diagnostik-dokter
Dalam diagnosis dokter,dokter mengidentifikasikan apa pengkajian diagnostik yang perlu dilakukan
terlebih dahulu. Juga menetapkan prioritas untuk mencegah duplikasi tindakan dan memindah
pemenuhan kebutuhan klien. Koordinasi pemeriksaan untuk menegakkan diagnostik sangat penting.
Diagnostik-dokter Dalam diagnosis dokter,dokter mengidentifikasikan apa pengkajian diagnostik
yang perlu dilakukan terlebih dahulu. Juga menetapkan prioritas untuk mencegah duplikasi tindakan
dan memindah pemenuhan kebutuhan klien. Koordinasi pemeriksaan untuk menegakkan diagnostik
sangat penting.
usulan terapi-dokter
Dalam usulan terapi dokter,dokter mengintruksikan terapi khusus berdasarkan masalah. Termasuk
pengobatan, kegiatan yang tidak boleh dilakukan, diit penanganan secara khusus, observasi yang
harus dilakukan. Jika masalah awal diagnosa keperawatan, perawat dapat menyusun urutan usulan
tindakan asuhan keperawatan Pendidikan klien diidentifikasi Kebutuhan pendidikan klien bertujuan
jangka panjang. Team kesehatan mengidentifikasi serius informasi atau ketrampilan yang diperlukan
oleh klien untuk beradaptasi terhadap masalah yang berkaitan dengan kesehatan.
Keuntungan:
a) Fokus catatan asuhan keperawatan lebih menekankan pada masalah klien dan proses
penyelesaian masalah.
b) Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan secara kontinu
c) Evaluasi dan penyelesaian masalah didokumentasikan dengan jelas.
d) Daftar masalah merupakan check list untuk masalah klien
e) Terstruktur karena informasi konsisten
f) Mencakup semua proses perawatan
g) Merupakan catatan terintegrasi dengan medik
h) Mudah dipakai untuk mengendalikan mutu
Kekurangan:
a) Menekankan pada masalah dan ketidakstabian dapat menghasilkan suatu pendekatan secara
negatif terhadap pengobatan/tindakan.
b) Sistem ini setelah digunakan apabila dapftar tidak dimulai/tidak
berkesinambungan/diperbarui terus menerus belum disetujui/tidak ada batas waktu untuk
evaluasi dan strategi untuk follow up belum disepakati.
c) Perawatan mungkin tidak tercatat bila tidak ada flow sheet.
d) Bentuk SOAPIER mungkin mengulang pencatatan yang lain. apabila perkembangan itu
lambat dan sering ada evaluasi.
e) Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal harus dimasukkan dalam daftar masalah.
f) Pencatatan dengan menggunakan bentuk SOAPIER, dapat menimbulkan pengulangan yang
tidak perlu.
Daftar masalah
Daftar masalah merupakan hasil penafsiran dari data dasar atau hasil analisis dari
perubahan data. Daftar ini mencerminkan keadaan atau nilai yang tidak normal dari data
yang didapat dengan menggunakan urutan prioritas yang dituliskan ke dalam daftar masalah
dan diberikan pada setiap pergantian shift.
Kriteria daftar masalah yang dibuat adalah Data yang telah teridentifikasi dari data dasar
disusun sesuai dengan tanggal identifikasi masalah.Daftar masalah ditulis pertama kali
oleh perawat yang pertama kali bertemu dengan klien ataupun orang yang diberi
tanggungjawab untuk menuliskannya. Daftar ini berada pada bagian depan status klien. tiap
masalah diberikan tanggal, nomor, rumusan masalah, serta nama perawat yang
menemukan masalah tersebut.
Pemeriksaan diagnostik.
Manajemen kasus atau disebut juga usulan terapi (pengobatan, kegiatan yang tidak boleh
dilakukan, diet, penanganan khususdan observasi yang harus dilakukan).
Pendidikan kesehatan (sebagai tujuan jangka panjang).
Catatan perkembangan
Catatan perkembangan merupakan catatan tentang perkembangan dari keadaan klien yang
didasarkan pada setiap masalah yang ditemukan pada klien. Revisi atau pembaharuan rencana dan
tindakan mengikuti perubahan dari keadaan klien. Catatan perkembangan ini berisi perkembangan
atau kemajuan dari setiap masalah kesehatan klien.
Catatan perkembangan dapat digunakan dalam bentuk:
SOAP, yaitu Subjective (data subjektif), Objective (data objektif), Analisist(analisa),
Planning (perencanaan).
SOAPIER, yaitu Subjective (data subjektif), Objective (data objektif), Analisist(analisa),
Planning (perencanaan), Implementation (implementasi atau tindakan),
Evaluation(evaluasi), dan Reassessment (penaksiran/ peninjauan kembali/ pengkajian
ulang).
PIE, yaitu : problem ( masalah), intervention rencana Tindakan), Evaluation ( evaluasi)
a. Data dasar
Data dasar merupakan kumpulan informasi tentang klien yang berisi informasi-
informasi yang telah di kaji dari klien sejak pertama kali masuk rumah sakit. Data
dasar ini meliputi : riwayat klien tentang keadaan umum klien, riwayat keluarga,
keadaan penyakit yang dialami pasien, tindakan keperawatan yang pernah diberikan,
pemeriksaan fisik, dan data-data penunjang (laboratorium dan diagnostik).
b. Daftar masalah
Daftar masalah merupakan hasil penafsiran dari data dasar atau hasil analisis dari
perubahan data. Daftar ini mencerminkan keadaan atau nilai yang tidak normal dari
data yang di dapat dengan menggunakan urutan prioritas yang dituliskan kedalam
daftar masalah dan diberikan pada setiap pergantian shift. Kriteria daftar masalah
yang dibuat adalah :
Data yang telah teridentifikasi dari data dasar disusun sesuai dengan tanggal
identifikasi masalah.
Daftar masalah ditulis pertama kali oleh perawat yang pertama kali bertemu
dengan klien atau orang yang diberi tanggung jawab untuk menuliskan nya
Daftar ini berada pada bagian depan status klien
Tiap masalah diberikan tanggal, nomor,rumusan masalah,serta nama perawat
yang menemukan masalah tersebut.
c. Daftar rencana awal asuhan keperawatan
Daftar rencana awal merupakan rencana yang dapat dikembangkan secara spesifik
untuk setiap masalah.
Daftar rencana awal asuhan keperawatab terdiri dari 3 komponen, yaitu :
1. Pemeriksaan diagnostik
2. Manajement kasus atau disebut juga usulan terapi (pengobatan, kegiatan yang
tidak boleh dilakukan, diet, penanganan khusus dan observasi yang harus
dilakukan).
3. Pendidikan kesehatan ( sebagai tujuan jangka panjang)
d. Catatan perkembangan
Catatan perkembangan merupakan catatan tentang perkembangan dari keadaan klien
yang di dasarkan pada setiap masalah yang ditemukan pada klien. Revisi atau
pembaharuan rencana dan tindakan mengikuti perubahan dari keadaan klien. Catatan
perkembangan ini berisi perkembangan atau kemajuan dari setiap masalah kesehatan
klien.
Catatan perkembangan dapat digunakan dalam bentuk :
1. SOAP yaitu subjektive (data subjektif), objektive (data objektif), analisist
( analisa), planning (perencanaan)
2. SOAPIER, yaitu subjektive (data subjektif), objektive (data objektif), analisist
( analisa), planning (perencanaan), implementation ( implementasi atau
tindakan), evaluation (evaluasi), dan reassessment (penafsiran / peninjauan
kembalian / pengkajian ulang).
3. PIE, yaitu: problem ( masalah), intervention (rencana tindakan), evaluation
(evaluasi)
E. Model keperawatan
A. Kesimpulan
B. Saran
Koerniawan, D., Daeli, N. E., & Srimiyati, S. (2020). Aplikasi Standar Proses
Keperawatan: Diagnosis, Outcome, dan Intervensi pada Asuhan Keperawatan. Jurnal
Keperawatan Silampari, 3(2), 739-751.