DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah patofisiologi ini dengan judul
"Model Dokumentasi Por" sebagai salah satu tugas mata kuliah patofisiolgi yang di ampu
oleh Ibu Ni Putu Sumartini,M.Kep.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terimkasih kepada dosen mata kuliah
Dokumentasi keperawatan, yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam proses
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritk dan saran yang membangun. Dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin..
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................11
3.2 Saran....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari POR
2. Untuk mengetahui apa saja komponen POR
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari POR
4. Untuk mengetahui komponen-komponen model dokumentasi POR
5. Untuk mengetahui model Dokumentasi Keperawatan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi
pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus
mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian
sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai dengan sistem
pendokumentasian yang baik.
Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari dokumentasi klinis. Oleh
karenanya diperlukan pembahasan mengenai macam-macam pendokumentasian
keperawatan. Problem Orientad Record (POR) adalah suatu model pendokumentasian yang
memusatkan data tentang klien dan di dokumentasikan dan di susun menurut masalah
klien.Sistem dokumentasi jenis ini mengintegrasikan data mengenai masalah yang di
kumpulkan oleh dokter,perawat atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan layanan
kepada klien.
a) Pengkajian keperawatan
b) Riwayat penyakit/ kesehatan
c) Pemeriksaan fisik
d) Pengkajian ahli gizi
e) Data penunjang ( hasil laboratorium)
Data dasar yang telah terkumpul selanjutnya digunakan sebagai sarana mengidentifikasi
masalah dan mengembangkan daftar masalah klien
Daftar masalah
Berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi dari data dasar. Selanjutnya masalah disusun
secara kronologis sesuai tanggal identifikasi masalah. Daftar masalah ditulis pertama kali
oleh tenaga kesehatan yang pertama bertemu dengan klien atau orang yang diberi tanggung
jawab. Daftar masalah ini dapat mencakup masalah fisiologi, psikologis, sosiokultural,
spiritual, tumbuh kembang, ekonomi dan lingkungan. Daftar ini berada pada bagian depan
status klien dan tiap masalah diberi tanggal, nomor, dirumuskan dan dicantumkan nama
5
orang yang menemukan masalah tersebut. Dengan demikian daftar masalah ini berfungsi
sebagai indeks maupun gambaran dari klien tersebut.
1) Daftar masalah berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi dari data dasar,
kemudian disusun secara kronologis sesuai tanggal identifikasi masalah.
2) Daftar masalah ditulis pertama kali oleh tenaga yang pertama bertemu dengan klien
atau orang yang diberi tanggung jawab.
3) Daftar masalah dapat mencakup masalah fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual,
tumbuh kembang, ekonomi dan lingkungan.
4) Daftar ini berada pada bagian depan status klien dan tiap masalah diberi tanggal,
nomor, dirumuskan dan dicantumkan nama orang yang menemukan masalah tersebut.
Perencanaan Awal
Perencanaan awal terdiri dari 3 ( tiga ) bagian :
a) Diagnostik
Dokter mengidentifikasi apa pengkajian diagnostik yang perlu dilakukan terlebih dahulu.
Menetapkan prioritas untuk mencegah duplikasi tindakan dan memindahkan pemenuhan
kebutuhan klien. Koordinasi pemeriksaan untuk menegakkan diagnostik sangat penting.
b) Usulan Terapi
c) Pendidikan klien
Diagnostik-dokter
Dalam diagnosis dokter,dokter mengidentifikasikan apa pengkajian diagnostik yang perlu
dilakukan terlebih dahulu. Juga menetapkan prioritas untuk mencegah duplikasi tindakan dan
memindah pemenuhan kebutuhan klien. Koordinasi pemeriksaan untuk menegakkan diagnostik
sangat penting.
Usulan terapi-dokter
Dalam usulan terapi dokter,dokter mengintruksikan terapi khusus berdasarkan masalah.Termasuk
pengobatan, kegiatan yang tidak boleh dilakukan, diit penanganan secara khusus, observasi yang
6
harus dilakukan. Jika masalah awal diagnosa keperawatan, perawat dapat menyusun urutan
usulan tindakan asuhan keperawatan.
Pendidikan klien-diidentifikasi
Kebutuhan pendidikan klien bertujuan jangka panjang. Team kesehatan mengidentifikasi serius
informasi atau ketrampilan yang diperlukan oleh klien untuk beradaptasi terhadap masalah yang
berkaitan dengan kesehatan.
Keuntungan:
Fokus catatan asuhan keperawatan lebih menekankan pada masalah klien dan
proses penyelesaiannya dan proses penyelesaian masalah.
Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan secara kontinu.
Evaluasi dan penyelesaian masalah didokumentasikan dengan jelas.
Daftar masalah merupakan check list untuk masalah klien.
Terstruktur karena informasi konsisten
Mencakup semua proses perawatan
Merupakan catatan terintegrasi dengan medik
Mudah dipakai untuk mengendalikan mutu
Kekurangan:
Menekankan pada masalah dan ketidakstabian dapat menghasilkan suatu
pendekatan secara negatif terhadap pengobatan/tindakan.
Sistem ini setelah digunakan apabila dapftar tidak dimulai/tidak
berkesinambungan/diperbarui terus menerus belum disetujui/tidak ada batas
waktu untuk evaluasi dan strategi untuk follow up belum disepakati.
Perawatan mungkin tidak tercatat bila tidak ada flow sheet.
Bentuk SOAPIER mungkin mengulang pencatatan yang lain apabila
perkembangan itu lambat dan sering ada evaluasi
Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal harus dimasukkan dalam daftar
masalah.
Pencatatan dengan menggunakan bentuk SOAPIER, dapat menimbulkan
pengulangan yang tidak perlu.
7
Identifikasi tindakan pencegahan yang perlu diikuti atau dilaksanakan klien ketika
melakukan asuhan kebidanan mandiri.
Pemeriksaan tanda dan gejala komplikasi yang perlu dilaporkan klien jika dialami
klien nantinya.
Pemberian daftar nama dan nomor telpon tenaga kesehatan yang bisa dihubungi klien
a. Data dasar
Data dasar merupakan kumpulan informasi tentang klien yang berisi semua informasi-
informasi yang telah dikaji dari klien sejak pertama kali masuk Rumah Sakit. Data dasar ini
meliputi: riwayat klien tentang keadaan umum klien, riwayat keluarga, keadaan penyakit
yang dialami pasien, tindakan keperawatan yang pernah diberikan, pemeriksaan fisik, dan
data-data penunjang (laboratorium dan diagnostik).
b. Daftar masalah
Daftar masalah merupakan hasil penafsiran dari data dasar atau hasil analisis dari perubahan
data. Daftar ini mencerminkan keadaan atau nilai yang tidak normal dari data yang didapat
dengan menggunakan urutan prioritas yang dituliskan ke dalam daftar masalah dan diberikan
pada setiap pergantian shift. Kriteria daftar masalah yang dibuat adalah:
Data yang telah teridentifikasi dari data dasar disusun sesuai dengan tanggal
identifikasi masalah.
Daftar masalah ditulis pertama kali oleh perawat yang pertama kali bertemu dengan
klien ataupun orang yang diberi tanggungjawab untuk menuliskannya.
Daftar ini berada pada bagian depan status klien.
Tiap masalah diberikan tanggal, nomor, rumusan masalah, serta nama perawat yang
menemukan masalah tersebut.
1 1. (perawat yang
mengidentifikasi masalah
klien)
Daftar rencana awal merupakan rencana yang dapat dikembangkan secara spesifik untuk
setiap masalah. Daftar rencana awal asuhan keperawatan terdiri dari tiga komponen, yaitu:
8
1. Pemeriksaan diagnostik.
2. Manajemen kasus atau disebut juga usulan terapi (pengobatan, kegiatan yang tidak boleh
dilakukan, diet, penanganan khususdan observasi yang harus dilakukan).
3. Pendidikan kesehatan (sebagai tujuan jangka panjang).
d. Catatan perkembangan
Catatan perkembangan merupakan catatan tentang perkembangan dari keadaan klien yang
didasarkan pada setiap masalah yang ditemukan pada klien. Revisi atau pembaharuan rencana
dan tindakan mengikuti perubahan dari keadaan klien. Catatan perkembangan ini berisi
perkembangan atau kemajuan dari setiap masalah kesehatan klien.
9
Aspek komunikasi, dokumentasi keperawatan dan standar dokumentasi merupakan tiga aspek
penting dalam pendokumentasian. Perawat harus memahami aspek tersebut dalam
mendokumentasikan asuhan keperawatan demi upaya meningkatkan kualitas
pendokumentasian keperawatan.
a. Komunikasi
b. Dokumentasi keperawatan
c. Standar dokumentasi
Standar dokumentasi merupakan standar yang dibuat untuk mengukur kualitas dan kuantitas
dokumentasi keperawatan. Standar ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pedoman praktik
dalam memberikan tindakan keperawatan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dapat dijadikan
bukti dari segala macam tuntutan, yang berisi datalengkap, nyata dan tercatat bukan hanya
tentang tingkat kesakitandari pasien, tetapi juga jenis/type, kualitas dan kuantitas pelayanan
kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasien. Oleh karenanya diperlukan pembahasan
mengenai macam-macam pendokumentasian keperawatan. Problem Orientad Record (POR)
adalah suatu model pendokumentasian yang memusatkan data tentang klien dan di
dokumentasikan dan di susun menurut masalah klien.Sistem dokumentasi jenis ini
mengintegrasikan data mengenai masalah yang di kumpulkan oleh dokter,perawat atau
tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan layanan kepada klien.
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12