dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kodifikasi Terkait Sistem
Pencernaan dan Endokrin (A-F)
dengan Dosen Pengampu Yeti Suryati,M.M.Pd
Oleh :
Eli Amelia
NIM. E712111016
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
2.1 Kelenjar pada system endokrin ..................................................................... 2
2.2 Jenis jenis kelenjar dan fungsinya ................................................................. 2
2.3 Gangguan pada system endokrin .................................................................. 6
2.4 Pengobatan gangguan system endokrin ...................................................... 10
2.5 Pengobatan gangguan sistem endokrin di rumah ........................................ 12
BAB III.................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 13
3.2 Saran........................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian system endokrin
2. Mengetahui apa saja kelenjar pada system endokrin
3. Mengetahui apa saja penyakit dan gangguan yang ada pada system endokrin
4.Mengetahui apa penyebab dan cara pengobatanny
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kelenjar Hipofisis
Hipofisis disebut juga kelenjar pituitari. Hipofisis merupakan kelenjar
kecil di rongga bertulang terletak di dasar otak dibawah hipotalamus sekitar 2 cm.
Dihubungkan ke hipolatamus oleh tangkai kecil (infundibulum). Kelenjar
hipofisis disebut master gland karena dapat menghasilkan hormon dan hormon
yang dihasilkan oleh hipofisis dapat merangsang kelenjar lain untuk menghasilkan
hormon lain. Terdapat dua kelenjar hipofisis :
a. Kelenjar Hipofisis Anterior
Kelenjar hipofisis anterior terdiri dari jaringan epitel kelenjar yang berasal
dari penonjolan atap mulut yang disebut adenohipofisis. Hipofisis anterior di
hubungkan melalui pembuluh darah. Pengeluaran hormon dari anterior dikontrol
oleh hipotalamus.
b. Kelenjar Hipofisis Posterior
Secara embriologis kelenjar hipofisis posterior berasal dari pertumbuhan
otak yang terdiri dari jaringan saraf (neurohipofisis). Hipofisis posterior di
2
3
2. Kelenjar Tiroid
Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat
bersama oleh jaringan tiroid yang menyatu di bagian tengah oleh bagian sempit
kelenjar yang berbentuk seperti dasi kupu-kupu dan yang melintasi trakea di
sebelah depan. Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan
bawah, letaknya berada di atas trakea, tepat dibawah laring. Kelenjar ini
menghasilkan hormon tiroid. Hormon tiroid ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu yang
mengandung tiroksin (T4) dan triioditironin (T3). Di luar tiroid sebagian besar T4
yg disekresikan diubah jadi T3. Sebagian besar T3 dan T4 diangkut di darah
dalam keadaan terikat pada protein plasma tertentu.
Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari:
a. Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.
b. Mengatur penggunaan oksidasi.
c. Mengatur pengeluaran karbondioksida.
d. Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.
e. Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
3. Kelenjar Paratiroid
Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar
ini berjuumlah 4 buah yang tersusun berpasangan dan menghasilkan para-hormon
atau hormon paratiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar
4
kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Kelenjar paratiroid memiliki panjang kira-kira
6 mm, lebar 3 mm, dan tebal 2 mm. Jika dilihat secara mikroskopik kelenjar ini
terlihat seperti lemak berwarna coklat kehitam-hitaman. Kelenjar ini sulit
ditemukan karena tampak seperti lobus kelenjar tiroid. Fungsi paratiroid adalah
mengatur metabolisme fosfor dan mengatur kadar kalsium darah.
4. Kelenjar Adrenal
Merupakan kelenjar suprarenal yang jumlahnya ada 2, terdapat pada
bagian atas dari ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata
5-9 gram. Secara struktural dan fungsional kelenjar adrenal terdiri dari 2 kelenjar
endokrin yangg menyatu yaitu bagian korteks dan medulla. Kelenjar suprarenal
ini terbagi atas 2 bagian yaitu:
a. Bagian luar Berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut
korteks. Korteks adrenal ini secara histologis terdiri dari 3 lapisan (zona), yaitu
Zona glomerulosa yang menghasilkan mineralokortikoid (95 % aldosteron) yang
berfungsi untuk keseimbangan elektrolit dan homeostasis tekanan darah, Zona
fasikulata (menghasilkan glukokortikoid) yang memiliki efek metabolik, berperan
dalam adaptasi terhadap stress, Zona retikularis (glukokortikoid), dan hormon
kelamin atau hormon seks (gonadokortikoid).
b. Bagian medula Menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor-adrenalin (nor-
epinefrin). Medula adrenal ini terdiri dari sel-sel kromafin (modifikasi neuron
simpatis) yg bergerombol di sekitar kapiler darah dan sinusoid. Bagian ini
menyekresi katekolamin (neuron pascaganglion yangg mengalami modifikasi)
yaitu epinefrin yang merangsang jantung, saraf simpatis dan aktifitas metabolik
dan nor-epinefrin yang mempengaruhi vasokonstriksi perifer dan tekanan darah.
5. Kelenjar Pankreas
Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II terdiri
dari sel-sel α dan sel-sel β. Sel-sel α menghasilkan hormon glukagon sedangkan
sel-sel β menghasilkan hormon insulin. Hormon yang diberikan untuk pengobatan
diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut dicernakan oleh
5
6. Kelenjar Pineal
Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil
merah seperti sebuah Gemara. Terletak dekat korpus. Fungsinya belum diketahui
dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interns dalam membantu pankreas
dan kelenjar kelamin. Hormon yang dihasilkan adalah hormon melatonin yang
berperan untuk meregulasi hormon lain, menjaga keteraturan dan stabilitas
metabolisme tubuh. Melatonin ini paling banyak diproduksi pada malam hari, dan
paling rendah pada jam 12 siang
7. Kelenjar Timus
Kelenjar ini terletak di dalarn mediastinum di belakang os-sternum,
kelenjar timus ini hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar
timus terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya
kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan
beratnya kira-kira 10 grarn atau lebih sedikit.
Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian
berkerut lagi. Kelenjar timus ini merupakan penghasil hormon peptida yaitu
timosin dan timopietin yang berfungsi dalam perkembangan normal limfosit dan
respon imun tubuh. Hormon yang dihasilkan kelenjar timus berfungsi untuk
mengaktifkan pertumbuhan badan dan mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.
8. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin ini terdiri dari kelenjar Testika yang terdapat pada pria
dan terletak di skrotum serta menghasilkan hormon testosteron. Fungsi hormon
testosteron adalah menentukan sifat kejantanan, misalnya adanya jenggot, kumis,
jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta mengontrol
6
2. Gigantisme (acromegaly)
Gigantisme (acromegaly) adalah gangguan endokrin yang terjadi karena
kelebihan growth hormone sebelum pubertas. Pertumbuhan berlebihan akibat
pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan pada masa anak-anak dan remaja
(sebelum pubertas). Jika kelenjar pituitari memproduksi hormon pertumbuhan
terlalu banyak, tulang anak dan bagian tubuh dapat tumbuh tidak normal cepat.
Jika kadar hormon pertumbuhan terlalu rendah, seorang anak bisa berhenti
tumbuh pada tinggi badannya
8
4. Goiter (gondok)
Kelenjar tiroid yang membesar disertai hipofungsi maupun hiperfungsi tiroid.
Penyakit gondok adalah kondisi dimana terjadi pembengkakan kelenjar tiroid.
Kelenjar tiroid adalah organ berbentuk kupu-kupu yang terletak tepat di bawah
jakun. Kelenjar ini memiliki fungsi penting, yaitu untuk memroduksi hormon
tiroid yang berperan dalam berbagai prosesproses kimiawi yang terjadi dalam
tubuh. Pada kondisi normal, kinerja kelenjar tiroid cenderung tidak kita sadari
sama seperti organ-organ dalam yang lain. Tetapi jika terjadi pembengkakan,
kelenjar tiroid akan membentuk benjolan pada leher. Benjolan ini akan bergerak
naik dan turun saat anda menelan.
5. Hiperparatiroidisme
Terjadi karena produksi (sekresi) berlebih hormon paratiroid (PTH), hormon asam
amino polipeptida. Perubahan patologis yang terjadi akibat hiperparatiroidisme
adalah: tulang mudah patah.
6. Hipotiroidisme
Suatu efek hormon tiroid berkurang dimana kelenjar tiroid tidak memproduksi
hormon tiroid yang cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan
9
7. Hipertiroidisme (tirotoksikosis)
Adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak seimbang pada metabolisme.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak, menyebabkan
penurunan berat badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gugup.
Penyebab paling umum untuk tiroid yang terlalu aktif adalah suatu gangguan
autoimun yang disebut penyakit Grav
8. Diabetes Melitus
Gangguan sistem endokrin yang paling umum adalah diabetes melitus, yang
terjadi apabila pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak
dapat menggunakan insulin yang tersedia dengan optimal. Gejala diabetes sendiri
meliputi, haus atau lapar yang berlebih, kelelahan, sering buang air kecil, mual
dan muntah, kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disertai alasan, serta
perubahan pada penglihatan.
9. Insufisiensi adrenal
Penyakit ini disebabkan karena kelenjar adrenal merilis terlalu sedikit hormon
kortisol dan kadang-kadang, aldosteron. Gejala termasuk kelelahan, sakit perut,
dehidrasi, dan perubahan kulit. Penyakit Addison adalah jenis insufisiensi adrenal.
Abnormal pubertas dini yang terjadi ketika kelenjar memberitahu tubuh untuk
melepaskan hormon seks terlalu cepat dalam hidup
13. Hypercalcemia
14. Hyperglycemia
15. Hypercalemia
16. Hypcalemia
1. Minum obat
Kemudian, pada pasien PCOS yang ingin hamil, obat yang diminum akan
merangsang ovulasi. Beberapa pasien juga bisa diresepkan beberapa obat yang
sama dengan pengidap diabetes. Ini karena beberapa pasien PCOS dapat
mengalami resistensi insulin.
Pasien akromegali akan diresepkan obat untuk menghambat produksi hormon
pertumbuhan, jika operasi tidak dapat dilakukan atau butuh pengobatan tambahan.
Dokter juga akan meresepkan obat pada pasien sindrom Cushing yang dapat
mengurangi produksi kortisol.
2. Prosedur medis
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Insufisiensi adrenal
2. Penyakit Cushing
4. Hipertiroidisme
5. Hipotiroidisme
6. Hipopituitarisme
13
14
10. hyperkalemia
- minum obat
- prosedur medis
- mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dirumah
3.2 Saran
1. https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-sistem-endokrin
2. https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/gangguan-sistem-endokrin/
3.https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/640991/mod_resource/content/
2/MAKALAH%20KEL.%201%20SISTEM%20ENDOKRIN.pdf
4.https://www.alodokter.com/memahami-tugas-dan-penyakit-yang-ditangani-
dokter-spesialis-endokrin
15