Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KELAINAN PADA SISTEM ENDOKRIN

dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kodifikasi Terkait Sistem
Pencernaan dan Endokrin (A-F)
dengan Dosen Pengampu Yeti Suryati,M.M.Pd

Oleh :

Eli Amelia
NIM. E712111016

POLITEKNIK TEDC BANDUNG


JURUSAN REKAM MEDIS & INFORMASI KESEHATAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya,yang merupakan pesyaratan
dalam menyelesaikan tugas Kodifikasi terkait system pencernaan dan endokrin
(A-F) Makalah ini berjudul “KELAINAN PADA SISTEM ENDOKRIN”
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Yeti suryati S.kep selaku dosen pengampu mata kuliah
Kodifikasi Terkait Sistem Pencernaan dan Endokrin ( A-F )
Namun penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
belum sempurna karena keterbatasan pengetahuan,pengalaman,yang penulis
miliki.Untuk itu penulis menerima saran dan kritik dari para pembaca, unttuk
membangun dan menambah pengetahuan penulis lebih dalam lagi.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih,semoga karya tulis ilmiah ini
bermanfaat untuk para pembaca pada umumnyadann untuk penulis pada
khususnya.

Cimahi, 05 MEI 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
2.1 Kelenjar pada system endokrin ..................................................................... 2
2.2 Jenis jenis kelenjar dan fungsinya ................................................................. 2
2.3 Gangguan pada system endokrin .................................................................. 6
2.4 Pengobatan gangguan system endokrin ...................................................... 10
2.5 Pengobatan gangguan sistem endokrin di rumah ........................................ 12
BAB III.................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 13
3.2 Saran........................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem endokrin merupakan sistem kelenjar yang memproduksi substans


untuk digunanakan di dalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi
yang tetap beredar dan bekerja didalam tubuh. Hormon merupakan senyawa kimia
khusus diproduksi oleh kelenjar endokrin tertentu. terdapat hormon setempat dan
hormon umum. Contoh dari hormon setempat adalah: Asetilkolin yang dilepaskan
oleh bagian ujung-ujung syaraf parasimpatis dan syaraf rangka.
Sekretin yang dilepaskan oleh dinding duodenum dan diangkut dalam
darah menuju penkreas untuk menimbulkan sekresi pankreas dan kolesistokinin
yang dilepaskan diusus halus, diangkut kekandung empedu sehingga timbul
kontraksi kandung empedu dan pankreas sehingga timbul sekresi enzim.
Sitem endokrin juga dapat mengalami gangguan yang dapat menyebabkan
terhambatnya atau bahkan kerusakan fungsi organ lain, beberapa gangguan sistem
endokrin diantaranya tirotoksikosis, penyakit gondok, dwarfisme, dan gigantisme.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian system endokrin ?
2. Apa saja kelenjar kelenjar pada system endokrin ?
3. Apa saja penyakit dan gangguan pada system endokrin?
4.Apa saja penyebab dan cara pengobatannya ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian system endokrin
2. Mengetahui apa saja kelenjar pada system endokrin
3. Mengetahui apa saja penyakit dan gangguan yang ada pada system endokrin
4.Mengetahui apa penyebab dan cara pengobatanny

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelenjar pada system endokrin

Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai


susunan mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel,
lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak
mengandung pembuluh kapiler. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem
saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama
bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.

2.2 Jenis jenis kelenjar dan fungsinya

1. Kelenjar Hipofisis
Hipofisis disebut juga kelenjar pituitari. Hipofisis merupakan kelenjar
kecil di rongga bertulang terletak di dasar otak dibawah hipotalamus sekitar 2 cm.
Dihubungkan ke hipolatamus oleh tangkai kecil (infundibulum). Kelenjar
hipofisis disebut master gland karena dapat menghasilkan hormon dan hormon
yang dihasilkan oleh hipofisis dapat merangsang kelenjar lain untuk menghasilkan
hormon lain. Terdapat dua kelenjar hipofisis :
a. Kelenjar Hipofisis Anterior
Kelenjar hipofisis anterior terdiri dari jaringan epitel kelenjar yang berasal
dari penonjolan atap mulut yang disebut adenohipofisis. Hipofisis anterior di
hubungkan melalui pembuluh darah. Pengeluaran hormon dari anterior dikontrol
oleh hipotalamus.
b. Kelenjar Hipofisis Posterior
Secara embriologis kelenjar hipofisis posterior berasal dari pertumbuhan
otak yang terdiri dari jaringan saraf (neurohipofisis). Hipofisis posterior di

2
3

hubungkan ke hipotalamus melalui jalur saraf. Hipofisis posterior


membentuk sistem neurosekresi yang mengeluarkan vasopresin dan oksitosin.
Pengeluaran hormon dari hipofisis posterior dikontrol oleh hipotalamus. Hipofisis
posterior terdiri dari hormon oxytosin yang berfungsi untuk regulasi kontraksi
rahim dan membantu dalam proses pengeluaran ASI setelah melahirkan, hormon
relaxin yang berfungsi membukanya simphisis pubis, dan ADH (Anti Diuretika
Hormon) atau pitressin atau vasopressin yang berfungsi untuk mencegah agar urin
yang keluar tidak terlalu banyak.

2. Kelenjar Tiroid
Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat
bersama oleh jaringan tiroid yang menyatu di bagian tengah oleh bagian sempit
kelenjar yang berbentuk seperti dasi kupu-kupu dan yang melintasi trakea di
sebelah depan. Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan
bawah, letaknya berada di atas trakea, tepat dibawah laring. Kelenjar ini
menghasilkan hormon tiroid. Hormon tiroid ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu yang
mengandung tiroksin (T4) dan triioditironin (T3). Di luar tiroid sebagian besar T4
yg disekresikan diubah jadi T3. Sebagian besar T3 dan T4 diangkut di darah
dalam keadaan terikat pada protein plasma tertentu.
Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari:
a. Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.
b. Mengatur penggunaan oksidasi.
c. Mengatur pengeluaran karbondioksida.
d. Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.
e. Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.

3. Kelenjar Paratiroid
Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar
ini berjuumlah 4 buah yang tersusun berpasangan dan menghasilkan para-hormon
atau hormon paratiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar
4

kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Kelenjar paratiroid memiliki panjang kira-kira
6 mm, lebar 3 mm, dan tebal 2 mm. Jika dilihat secara mikroskopik kelenjar ini
terlihat seperti lemak berwarna coklat kehitam-hitaman. Kelenjar ini sulit
ditemukan karena tampak seperti lobus kelenjar tiroid. Fungsi paratiroid adalah
mengatur metabolisme fosfor dan mengatur kadar kalsium darah.

4. Kelenjar Adrenal
Merupakan kelenjar suprarenal yang jumlahnya ada 2, terdapat pada
bagian atas dari ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata
5-9 gram. Secara struktural dan fungsional kelenjar adrenal terdiri dari 2 kelenjar
endokrin yangg menyatu yaitu bagian korteks dan medulla. Kelenjar suprarenal
ini terbagi atas 2 bagian yaitu:
a. Bagian luar Berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut
korteks. Korteks adrenal ini secara histologis terdiri dari 3 lapisan (zona), yaitu
Zona glomerulosa yang menghasilkan mineralokortikoid (95 % aldosteron) yang
berfungsi untuk keseimbangan elektrolit dan homeostasis tekanan darah, Zona
fasikulata (menghasilkan glukokortikoid) yang memiliki efek metabolik, berperan
dalam adaptasi terhadap stress, Zona retikularis (glukokortikoid), dan hormon
kelamin atau hormon seks (gonadokortikoid).
b. Bagian medula Menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor-adrenalin (nor-
epinefrin). Medula adrenal ini terdiri dari sel-sel kromafin (modifikasi neuron
simpatis) yg bergerombol di sekitar kapiler darah dan sinusoid. Bagian ini
menyekresi katekolamin (neuron pascaganglion yangg mengalami modifikasi)
yaitu epinefrin yang merangsang jantung, saraf simpatis dan aktifitas metabolik
dan nor-epinefrin yang mempengaruhi vasokonstriksi perifer dan tekanan darah.

5. Kelenjar Pankreas
Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II terdiri
dari sel-sel α dan sel-sel β. Sel-sel α menghasilkan hormon glukagon sedangkan
sel-sel β menghasilkan hormon insulin. Hormon yang diberikan untuk pengobatan
diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut dicernakan oleh
5

enzim-enzim pencernaan protein. Fungsi hormon insulin adalah


mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan,
memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan
glukosa dan lemak.

6. Kelenjar Pineal
Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil
merah seperti sebuah Gemara. Terletak dekat korpus. Fungsinya belum diketahui
dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interns dalam membantu pankreas
dan kelenjar kelamin. Hormon yang dihasilkan adalah hormon melatonin yang
berperan untuk meregulasi hormon lain, menjaga keteraturan dan stabilitas
metabolisme tubuh. Melatonin ini paling banyak diproduksi pada malam hari, dan
paling rendah pada jam 12 siang

7. Kelenjar Timus
Kelenjar ini terletak di dalarn mediastinum di belakang os-sternum,
kelenjar timus ini hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar
timus terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya
kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan
beratnya kira-kira 10 grarn atau lebih sedikit.
Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian
berkerut lagi. Kelenjar timus ini merupakan penghasil hormon peptida yaitu
timosin dan timopietin yang berfungsi dalam perkembangan normal limfosit dan
respon imun tubuh. Hormon yang dihasilkan kelenjar timus berfungsi untuk
mengaktifkan pertumbuhan badan dan mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.

8. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin ini terdiri dari kelenjar Testika yang terdapat pada pria
dan terletak di skrotum serta menghasilkan hormon testosteron. Fungsi hormon
testosteron adalah menentukan sifat kejantanan, misalnya adanya jenggot, kumis,
jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta mengontrol
6

pekerjaan seks sekunder pada laki-laki. Pada kelenjar ovarika yang


terdapat pada wanita dan terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan uterus.
Kelenjar ini menghasilkan hormon progesteron dan estrogen, hormon ini dapat
mempengaruhi pekerjaan uterus serta memberikan sifat kewanitaan, misalnya
pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.

2.3 Gangguan pada system endokrin

Gangguan endokrin adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar endokrin


pada tubuh. Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon,
yang merupakan sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah. Hormon
membantu tubuh mengatur berbagai proses, seperti nafsu makan, pernapasan,
pertumbuhan, keseimbangan cairan, feminisasi, dan virilisasi (pembentukan
tanda-tanda seks sekunder seperti pembesaran payudara atau testis), serta
pengendalian berat badan. Kondisi ini dapat ditangani dengan mengurangi faktor-
faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Gangguan endokrin biasanya dikelompokkan menjadi dua kategori:
1. Endokrin penyakit,
yang terjadi ketika kelenjar memproduksi terlalu banyak atau terlalu
sedikit hormon endokrin, yang disebut ketidakseimbangan hormon.
2. Endokrin karena perkembangan lesi (seperti nodul atau tumor)
dalam sistem endokrin, yang mungkin atau tidak dapat mempengaruhi
tingkat hormon penyakit. Sistem umpan balik endokrin yang membantu
mengontrol keseimbangan hormon dalam aliran darah. Sebuah ketidakseimbangan
hormon dapat terjadi jika sistem umpan balik memiliki kesulitan menjaga tingkat
yang tepat dari hormon dalam aliran darah, atau jika tubuh tidak membersihkan
mereka keluar dari aliran darah dengan benar.

Gangguan pada kelenjar endokrin bisa menyebabkan berbagai penyakit,


mulai dari malnutrisi, gondok, diabetes, gangguan jantung, hipertensi, hingga
tumor ganas pada sistem pencernaan. Gangguan kelenjar endokrin umumnya
disebabkan perubahan gaya hidup yang cenderung meninggalkan pola hidup
7

sehat. Ada banyak faktor risiko yang membuat seseorang mengalami


gangguan endokrin, yaitu:

 Meningkatnya kadar kolesterol


 Riwayat keluarga atau keturunan
 Riwayat penyakit terhadap gangguan autoimun
 Pola makan yang tidak baik
 Kehamilan (pada kasus hipotiroid)
 Operasi, trauma, infeksi atau cedera serius

Ada berbagai jenis gangguan endokrin. Diabetes adalah gangguan


endokrin yang paling umum didiagnosis di Amerika Serikat. Gangguan endokrin
lainnya meliputi:
1. Dwarfisme
Gejala hiporsekresi (kekurangan) hormon pertumbuhan pada masa anak-anak
yang menyebabkan cebol. Seorang manusia dewasa dikatakan mengalami
dwarfisme bila tinggi badannya hanya mencapai kisaran 147 cm atau lebih
pendek. Kondisi ini lebih sering disebut dengan perawakan tubuh yang pendek
dibandingkan penyebutan dwarfisme atau dwarf karena dianggap mendiskriminasi
kondisi penderita.

2. Gigantisme (acromegaly)
Gigantisme (acromegaly) adalah gangguan endokrin yang terjadi karena
kelebihan growth hormone sebelum pubertas. Pertumbuhan berlebihan akibat
pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan pada masa anak-anak dan remaja
(sebelum pubertas). Jika kelenjar pituitari memproduksi hormon pertumbuhan
terlalu banyak, tulang anak dan bagian tubuh dapat tumbuh tidak normal cepat.
Jika kadar hormon pertumbuhan terlalu rendah, seorang anak bisa berhenti
tumbuh pada tinggi badannya
8

3. Penyakit Cushing (Cushing Syndrom)


Sindrom yang disebabkan oleh berbagai penyakit seperti obesitas, impaired
glucose tolerance, hipertensi, diabetes mellitus dan disfungsi gonadal yang
berakibat pada berlebihnya rasio serum hormon kortisol. Kelebihan produksi
hormon korteks adrenal (khususnya kortisol) dan hormon androgen serta
aldosteron. Kondisi serupa disebut sindrom cushing bisa terjadi pada orang,
terutama anak-anak, yang mengambil dosis tinggi obat kortikosteroid. Penyakit
Chusing yang ditandai dg kelebihan kortikotropin yg diproduksi oleh kelejar
hipofisis (80% kasus).

4. Goiter (gondok)
Kelenjar tiroid yang membesar disertai hipofungsi maupun hiperfungsi tiroid.
Penyakit gondok adalah kondisi dimana terjadi pembengkakan kelenjar tiroid.
Kelenjar tiroid adalah organ berbentuk kupu-kupu yang terletak tepat di bawah
jakun. Kelenjar ini memiliki fungsi penting, yaitu untuk memroduksi hormon
tiroid yang berperan dalam berbagai prosesproses kimiawi yang terjadi dalam
tubuh. Pada kondisi normal, kinerja kelenjar tiroid cenderung tidak kita sadari
sama seperti organ-organ dalam yang lain. Tetapi jika terjadi pembengkakan,
kelenjar tiroid akan membentuk benjolan pada leher. Benjolan ini akan bergerak
naik dan turun saat anda menelan.

5. Hiperparatiroidisme
Terjadi karena produksi (sekresi) berlebih hormon paratiroid (PTH), hormon asam
amino polipeptida. Perubahan patologis yang terjadi akibat hiperparatiroidisme
adalah: tulang mudah patah.

6. Hipotiroidisme
Suatu efek hormon tiroid berkurang dimana kelenjar tiroid tidak memproduksi
hormon tiroid yang cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan
9

depresi. Kelenjar kurang aktif dapat menyebabkan perkembangan melambat pada


anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme yang hadir pada saat lahir. Kelainan
akibat hipotiroidisme adalah kretinisme.

7. Hipertiroidisme (tirotoksikosis)
Adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak seimbang pada metabolisme.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak, menyebabkan
penurunan berat badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gugup.
Penyebab paling umum untuk tiroid yang terlalu aktif adalah suatu gangguan
autoimun yang disebut penyakit Grav

8. Diabetes Melitus

Gangguan sistem endokrin yang paling umum adalah diabetes melitus, yang
terjadi apabila pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak
dapat menggunakan insulin yang tersedia dengan optimal. Gejala diabetes sendiri
meliputi, haus atau lapar yang berlebih, kelelahan, sering buang air kecil, mual
dan muntah, kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disertai alasan, serta
perubahan pada penglihatan.

9. Insufisiensi adrenal

Penyakit ini disebabkan karena kelenjar adrenal merilis terlalu sedikit hormon
kortisol dan kadang-kadang, aldosteron. Gejala termasuk kelelahan, sakit perut,
dehidrasi, dan perubahan kulit. Penyakit Addison adalah jenis insufisiensi adrenal.

10. Multiple Neoplasia Endokrin I dan II (MEN I dan II MEN)

Penyakit ini disebabkan kondisi genetik yang diturunkan melalui keluarga.


Mereka menyebabkan tumor dari paratiroid, adrenal, dan kelenjar tiroid,
menyebabkan kelebihan hormon.
10

11. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Kelebihan androgen mengganggu perkembangan telur dan pembebasan mereka


dari indung telur perempuan. PCOS adalah penyebab utama infertilitas.

12. Pubertas prekoks (dini)

Abnormal pubertas dini yang terjadi ketika kelenjar memberitahu tubuh untuk
melepaskan hormon seks terlalu cepat dalam hidup

13. Hypercalcemia

kadar kalsium darah yang terlalu tinggi

14. Hyperglycemia

kadar gula (glucose) darah terlalu tinggi

15. Hypercalemia

kadar kalium darah terlalu tinggi

16. Hypcalemia

kadar kalium darah terlalu rendah

2.4 Pengobatan gangguan system endokrin

Seseorang yang mengalami gangguan sistem endokrin perlu mengunjungi


ahli endokrin agar ditangani secara tepat. Ahli endokrin biasanya
merekomendasikan tes darah dan urin untuk memeriksa kadar hormon guna
mengidentifikasi adanya gangguan sistem endokrin.Tes pencitraan dilakukan
11

untuk membantu menemukan atau menentukan nodul atau tumor yang


disebabkan oleh gangguan sistem endokrin.

Supaya gejalanya tidak semakin bertambah parah dan tidak menimbulkan


komplikasi yang mengancam jiwa, seseorang yang didiagnosis kondisi ini perlu
menjalani pengobatan seperti berikut ini.

1. Minum obat

Beberapa obat bisa membantu pasien dalam meringankan gejala yang


dialami. Contohnya pada pasien diabetes, dokter akan meresepkan obat yang bisa
membantu menurunkan gula darah dan merangsang pankreas untuk memproduksi
lebih banyak insulin. Bisa juga dengan pemberian insulin lewat suntikan.
Pada pasien hipotiroid, dokter akan meresepkan obat yang mengandung hormon
tiroid sintesis agar kadar hormon di dalam tubuh kembali memadai. Sebaliknya,
pada pasien hipertiroid, obat yang diresepkan bekerja untuk manghambat kelenjar
tiroid dalam memproduksi hormon.

Kemudian, pada pasien PCOS yang ingin hamil, obat yang diminum akan
merangsang ovulasi. Beberapa pasien juga bisa diresepkan beberapa obat yang
sama dengan pengidap diabetes. Ini karena beberapa pasien PCOS dapat
mengalami resistensi insulin.
Pasien akromegali akan diresepkan obat untuk menghambat produksi hormon
pertumbuhan, jika operasi tidak dapat dilakukan atau butuh pengobatan tambahan.
Dokter juga akan meresepkan obat pada pasien sindrom Cushing yang dapat
mengurangi produksi kortisol.

2. Prosedur medis

Selain mengandalkan obat-obatan, beberapa pasien yang memiliki


penyakit pada sistem endokrin juga direkomendasikan untuk menjalani operasi
12

pembedahan, kemoterapi, atau radioterapi. Pada pasien yang memiliki


tumor pada kelenjar di tubuhnya, operasi biasanya dijadikan pengobatan lini
pertama.

2.5 Pengobatan gangguan sistem endokrin di rumah

Di samping mengikuti pengobatan dokter, pasien juga perlu mengubah


gaya hidup jadi lebih sehat. Umumnya ini meliputi menjaga pola makan, aktif
bergerak, cukup tidur, belajar mengatasi stres, dan berhenti merokok.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter yang menangani kondisi Anda mengenai
perubahan gaya hidup yang lebih tepat
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Sistem endokrin adalah control kelenjar tanpa saluran ( ductiess ) yang


menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan”
dan di bawah oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh yang selanjutnya akan
menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu tindakan. Organ endokrin yang
terdapat berikut:

• Kelenjar Hipofisis, lobus anterior dan posterior.

• Kelenjar Tiroid dan Paratiroid,

• Kelenjar Suprarenal,kortek dan medula, dan

• Kelenjar timus dan barang kali juga badan Pineal.

Macam-macam penyakit endokrin

1. Insufisiensi adrenal

2. Penyakit Cushing

3. Gigantisme (akromegali) dan masalah hormon pertumbuhan lainnya

4. Hipertiroidisme

5. Hipotiroidisme

6. Hipopituitarisme

7. Multiple Neoplasia Endokrin I dan II (MEN I dan II MEN)

13
14

8. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

9. Pubertas prekoks (dini)

10. hyperkalemia

Cara pengobatan nya pun bisa dilakukan dengan cara :

- minum obat
- prosedur medis
- mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dirumah

3.2 Saran

Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan,


baik karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan
mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat
beraktivitas dengan baik
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-sistem-endokrin
2. https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/gangguan-sistem-endokrin/
3.https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/640991/mod_resource/content/
2/MAKALAH%20KEL.%201%20SISTEM%20ENDOKRIN.pdf
4.https://www.alodokter.com/memahami-tugas-dan-penyakit-yang-ditangani-
dokter-spesialis-endokrin

15

Anda mungkin juga menyukai