Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM ENDOKRIN

Disusun oleh:

KELOMPOK III

Nanik Puji Utami,AMK 1422021080

Nurmiah,A.Md.Kep 1422021075

Rasti Eka Indriani,A.Md.Kep 1422021074

Usman Ali, A.Md.Kep 1422021076

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS

ST. FATIMAH MAMUJU PRODI S1 KEPERAWATAN

2022

1
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karenaberkat
rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Endokrin”tepat pada waktunya.Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas-tugas
Pendidikan Sains, selain itu untukmengetahui dan memahami Sistem Endokrin
Manusia.Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah
membantumenyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu setiappihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa
kritik dan saran yang bersifatmembangun.

2
DAFTAR ISI

Halaman
COVER....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
......................................................................................................................................
4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan Makalah............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Endokrin.....................................................................................................5
B. Fungsi Endokrin...........................................................................................................6
C. Sifat-sifat umum dan kelenjar penyusun sistem endokrin............................................6
D. Sel-sel penyusun organ Endokrin.................................................................................6
E. Macam-macam Kelenjar Endokrin..............................................................................7
F. Macam - Macam Hormon Dalam Kelenjar Hipofisis Dan Fungsinya
......................................................................................................................................
11
G. Penyakit Sistem Endokr...............................................................................................12
H. Sindroma Kelenjar Endokrin Multipel.........................................................................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 14
B. Saran............................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................ ......................................................
15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem endokrin merupakan sistem kelenjar yang memproduksi zat untuk
digunanakndi dalam tubuh. endokrin mengeluarkan substansi yang tetap beredar dan
bekerja didalam tubuh.
Hormon merupakan senyawa kimia khsus yang diproduksi oleh kelenjar
endokrin tertentu. terdapathormon setempat dan hormon umum. contoh dari hormon
setempat adalah: Asetilkolin yangdiperoleh oleh bagian ujung-ujung syaraf
parasimpatis dan syaraf rangka. Sekretin yangdikirim oleh dinding duedenum dan
dibawa dalam darah menuju penkreas untukmenimbulkan sekresi pankreas dan
kolesistokinin yang menyebabkan gangguan halus, diangkutkekandung empedu
sehingga timbul kontraksi kandung kemih dan pankreas sehinggatimbullah enzim
sekresi.
B. Masalah Rumusan
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa Pengertian Endokrin?
2. Apa Fungsi Endokrin?
3. Bagaimana Sifat-sifat umum dan kelenjar penyusun sistem endokrin?
4. Apa saja Sel-sel penyusun organ Endokrin?
5. Apa saja Jenis Kelenjar Endokrin?
6. Apa Penyakit Sistem Endokrin?
7. Apa Sindroma Kelenjar Endokrin Multipel?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui Apa Pengertian Endokrin?
2. Untuk mengetahui Apa Fungsi Endokrin?
3. Untuk mengetahui Bagaimana Sifat-sifat umum dan kelenjar penyusun sistem
endokrin?
4. Untuk mengetahui Apa saja Sel-sel penyusun organ Endokrin?
5. Untuk mengetahui Apa saja Jenis Kelenjar Endokrin?
6. Untuk mengetahui Apa Penyakit Sistem Endokrin?
7. Untuk mengetahui Apa Sindroma Kelenjar Endokrin Multipel?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Sistem endokrin disusun oleh kelenjar-kelenjar
endokrin. Kelenjar endokrin mensekresikan senyawa kimia yang disebut hormon.
Hormon merupakan senyawa protein atau senyawa steroid yang mengatur kerja
proses fisiologis tubuh.
Kelenjar endokrin dalam tubuh terdiri dari kelenjar hipofisis, kelenjar adrenal,
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar pineal, dan pulau langerhans pada
pankreas. Kelenjar tersebut memiliki struktur yang berbeda satu sama lain. Selain
struktur, yang membedakan setiap kelenjar adalah sekresi yang dihasilkan dan
fungsinya. Untuk mengetahui tentang struktur histologis dan fungsi kelenjar endokrin
dari sistem endokrin, maka disusun makalah yang berjudul “Sistem Endokrin”.
Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak
mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar
endokrin dinamakan hormon. Hormon berperan penting untuk mengatur berbagai
aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi,
osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Sistem endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem saraf, namun cara
kerjanya dalam mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf. Ada dua
perbedaaan cara kerja antara kedua sistem tersebut. Kedua perbedaan tersebut adalah
sebagai berikut. Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih banyak
bekerja melalui transmisi kimia. Sistem endokrin memperhatikan waktu respons
lebih lambat daripada sistem saraf. Pada sistem saraf, potensial aksi akan bekerja
sempurna hanya dalam waktu 1-5 milidetik, tetapi kerja endokrin melalui hormon
baru akan sempurna dalam waktu yang sangat bervariasi, berkisar antara beberapa
menit hingga beberapa jam. Hormon adrenalin bekerja hanya dalam waktu singkat,
namun hormon pertumbuhan bekerja dalam waktu yang sangat lama. Di bawah
kendali sistem endokrin (menggunakan hormon pertumbuhan), proses pertumbuhan

5
memerlukan waktu hingga puluhan tahun untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang
sempurna.
Dasar dari sistem endokrin adalah hormin dan kelenjar (glandula), sebagai
senyawa kimia perantara, hormon akan memberikan informasi dan instruksi dari sel
satu ke sel lainnya. Banyak hormon yang berbeda-beda masuk ke aliran darah, tetapi
masing-masing tipe hormon tersebut bekerja dan memberikan pengaruhnya hanya
untuk sel tertentu.

B. Fungsi Dari Endokrin


Berikut adalah beberapa fitur yang berasal dari kelenjar endokrin:
a. Kontrol aktivitas kelenjar tubuh
b. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh
c. Merangsang pertumbuhan jaringan
d. Menghasilkan hormon yang dibutuhkan oleh organ-organ tertentu
e. Mengatur oksidasi, metabolisme dan meningkatkan penyerapan (penyerapan)
glukosa di usus halus
f. Mempengaruhi metabolisme lemak, karbohidrat, protein, karbohidrat, vitamin dan
mineral.

C. Sifat Umum dan Kelenjar Penyusun Sistem Endokrin


Menurut Tenzer (1998), kelenjar endokrin pada vertebrata (termasuk manusia)
memiliki sifat umum sebagai berikut:
1. Seluruh kelenjar endokrin berukuran kecil dan mengandung banyak pembuluh
darah
2. Berdasarkan susunan sel sekretorinya, kelenjar hormon dibedakan menjadi dua
tipe:
a. Tipe sinusoid. Tersusun atas sel-sel sekretori berbentuk kubus atau pipih yang
terletak diantara sinusoid-sinusoid dan dilengkapi dengan matriks jaringan ikat.
b. Tipe folikel. Sel sekretori tersusun dalam kantung bulat (folikel). Folikel
tersebut menimbun sekretnya dalam lumen sebelum dilepaskan dalam aliran
darah. Tipe ini terdapat pada kelenjar tiroid. Kelenjar pada sistem endokrin
hanya berhubungan secara fungsional tanpa ada hubungan secara struktural.
Jumlah sekret yang disekresikan tergantung kebutuhan tubuh.
Kelenjar endokrin yang terdapat pada vertebrata (termasuk manusia) antara lain,
hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pineal, dan organ-organ tubuh yang
mengandung kelenjar endokrin misalnya, pankreas, gonad, ginjal, lambung, dan
usus halus (Tenzer, 1998).
D. Sel-sel Penyusun Organ Endokrin

6
Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
1. Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi berfungsi
sebagai penghasil hormon. Contoh sel neusekretori ialah sel saraf pada
hipotalamus. Sel tersebut memperhatikan fungsi endokrin sehingga dapat juga
disebut sebagai sel neuroendokrin. Sesungguhnya, semua sel yang dapat
menghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori. Oleh karena itu, sel saraf
seperti yang terdapat pada hipotalamus disebut sel neusekretori.
2. Sel endokrin sejati, disebut juag sel endokrin kelasik yaitu sel endokrin yang
benar-benar berfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki bentuk seperti
sel saraf. Kelenjat endokrin sejati melepaskan hormon yang dihasilkannya secara
langsung ke dalam darah (cairan tubuh). Kelenjar endokrin sejati dapat
ditemukan pada hewan yang memepunyai sistem sirkulasi, baik vertebrata
maupun invertebrata. Hewan invertebrata yang sering menjadi objek studi sistem
endokrin yaitu Insekta, Crustaceae, Cephalopoda, dan Moluska. Kelenjar
ensokrin dapat berupa sel tunggal atau berupa organ multisel.
E. Macam-macam Kelenjar Endokrin
Macam - Macam Kelenjar Endokrin Macam-macam organ atau kelenjar endoktrin
yang terdapat pada tubuh manusia adalah sebagai berikut:
1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis terletak di dasar tengkorak, di dalam fossa hipofisis
tulang sfenoid. Kelenjar ini terdiri dari dua lobus, yaitu anterior, posterior dan pars
intermedia (bagian di antara kedua lobus). Untuk memudahkan mempelajarinya
fungsinya maka hanya dilihat menjadi dua bagian, yaitu lobus anterior dan
posterior.
a. Lobus anterior
Kelenjar hipofisis menghasikan sejumlah hormon yang bekerja sebagai
zat pengendali produksi sekresi dari semua organ endoktrin lain. Hormon
pertumbuhan (Hormon Somatropik) mengendalikan pertumbuhan tubuh.
Hormon Tirotropik mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam
menghasilkan tiroksin. Hormon Adrenokortikotropik (ACTH) mengendalikan
kegiatan kelenjar suprarenal dalam menghasikan kortisol yang berasal dari
korteks kelenjar suprarenal.
Hormon Gonadotropik berfungsi untuk merangsang folikel, Follicle
Stimulating Hormone (FSH), perkembangan folikel Graffdi dalam ovarium dan
pembentukan spermatozoa di dalam testis. Luteinising Hormon (LH)
atauInterstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH) mengendalikan sekresi
estrogen dan progesteron di dalam ovarium serta testosteron di dalam testis.

7
Hormon prolaktin (luteutrofin) berfungsi mengendalikan sekresi air susu dan
mempertahankan adanya corpus luteum selama hamil.
b. Lobus posterior Lobus posterior menghasilkan sekret dua jenis hormon, yaitu
Hormon AntiDiuretik (ADH) yang mengatur jumlah air dalam ginjal dan urin,
sedangkan hormon oksitosin merangsang kontraksi uterus saat melahirkan dan
mengeluarkan air susu selama menyusui.

2. Kelenjar Tiroid
Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat
bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan.
Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat
pada dinding Taring. Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofise lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin.
Adapun fungsi dari hormon tiroksin; mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam
tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang
dibatasi oleh epitelium silinder, disatukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya
mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu : Koloidae tiroid yang
mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin.
Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik
langsung maupun melalui saluran limfe.
Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari :
1. Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.
2. Mengatur penggunaan oksidasi.
3. Mengatur pengeluaran karbondioksida.
4. Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.
5. Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
Hipofungsi dapat menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit
miksedema. Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter. Sekresi
tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh
hormon tirotropik.
Fungsi kelenjar tiroid sangat eras bertalian dengan kegiatan metabolik
dalam hal pengaturan susunan kimia dan jaringan bekerja sebagai perangsang
proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan mengatur pengeluaran
karbondioksida

8
Hiposekresi hipotiroidisme Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan
sekret pada waktu bayi mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagai
kretinisme berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik, pada orang dewasa
kekurangan sekresi menyebabkan miksedema proses metabolik mundur dan
terdapat kecenderungan untuk, bertambah berat, geraknya lambat, cars berfikir
dan berbicara lamban, kulit menjadi tebal dan keringat, rambut rontok, suhu-
badan di bawah normal dan denyut nadi perlahan.
Hipersekresi penambahan sekresi kelenjar tiroid disebut hipertiroid
dimana semua gejalanya merupakan kebalikan dari miksedema yaitu:
kecepatan metabolisme meningkat suhu tubuh tinggi, berat badan turun,
gelisah, mudah marah, denyut nadi naik. Vaskuler mencakup fibrilasi atrium
kegagalan jantung pada keadaan yang dikenal sebagai penyakit trauma atau
gondok eksoptalmus, mata menonjol keluar, efek ini disebabkan terlampau
aktifnya hormon tiroid, ada kalanya tidak hilang dengan pengobatan
3. Kelenjar Paratiroid
Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar
ini bedumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan para hormon
atau hormon para tiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah. Masing-masing
melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan
hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.
Hipoparatiroidisme. Terjadinya kekurangan kalsium di dalam darah atau
hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala khas
kejang khususnya pada tangan dan kaki disebut karpopedal spasmus, gejala-gejala
ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium.
Hiperparatiroidisme. Biasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran
(tumor) kelenjar. Keseimbangan distribusi kalsium terganggu, kalsium
dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah.
Akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa bagian
kropos. disebut osteomielitis fibrosa sistika karena terbentuk kristal pada tulang,
kalsiumnya diedarkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan
kegagalan ginjal.
Fungsi paratiroid :
1. Mengatur metabolisme fospor.
2. Mengatur kadar kalsium darah.
Hipofungsi, mengakibatkan penyakit tetani. Hiperfungsi, mengakibatkan
kelainan-kelainan seperti; Kelemahan pada otot-otot, sakit pada tulang, kadar
kalsium dalam darah meningkat begitu juga dalam urin, dekolsifikasi dan
deformitas, dapat juga terjadi patch tulang spontan. Kelainan-kelainan tersebut
dapat juga terjadi pada tumor kelenjar paratiroid

9
4. Kelenjar Suprarenal
Kelenjer suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal
kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram.
Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu:
a. Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang
disebut korteks.
b. Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor
epinefrin).
Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengendalian sistem persarafan simpatis.
Selcresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah dan takut Berta dalam
keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaikkan
tekanan darah guna melawan shock.
Noradrenalin menaikan tekanan darah dengan jalan meranigsang serabut
otot didalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu
metabolisme kar-bohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.
Beberapa hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks adrenal adalah;
Hidrokortison, aldosteron dan kortikosteron. Semuanya bertalian eras dengan
metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan kondisi otot.
Pada insufiesiensi adrenal (penyakit addison) pasien menjadi kurus dan
nampak sakit paling lemah, terutama karenatidak adanya hormon ini, sedangkan
ginjal gagal menyimpan natrium dalam jumlah terlampau banyak, penyakit ini
diobati dengan kortison.
Fungsi kelenjar supra renalis bagian korteks terdiri dari
1. Mengatur keseimbangan air, elektrolit clan garamgaram.
2. Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein.
3. Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid
Hipofungsi, menyebabkan penyakit addison. Hiperfungsi. Kelainankelainan
yang timbul akibat hiperfungsi mirip dengan tumor suprarenal bagian korteks
dengan gejala-gejala pada wanita biasa, terjadinya gangguan pertumbuhan seks
sekunder.
Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula terdiri dari:
1. Vaso konstriksi pembuluh darah perifer.
2. Relaksasi bronkus.
Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga berguna untuk
mengurangi perdarahan pada operasi kecil.
5. Kelenjar Timus
Terletak di dalarn mediastinum di belakang os. sternum, kelenjar timus
hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak di
dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan

10
terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil danberatnya kira-kira 10
gram atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram
kemudian berkerut lagi.
Adapun hormon yang dihasilkan kelenjar timus berfungsi sebagai berikut :
1. Mengaktifkan pertumbuhan badan.
2. Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin

F. Macam - Macam Hormon Dalam Kelenjar Hipofisis Dan Fungsinya


Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar
pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur
kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil,
dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior,
bagian tengah (pars intermedia), dan bagian posterior.
1. Hipofisis lobus anterior
Hormon yang Dihasilkan Hipofisis Lobus Anterior Beserta Organ
Targetnya.
Tabel 1. Macam-Macam Fungsi Hormon yang Dihasilkan Kelenjar
Hipofisis Lobus Anterior dan Gangguannya
Hormon yang dihasilkan Fungsi dan gangguannya

Hormon Somatotropin Merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak,


(STH), Hormon serta merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang
pertumbuhan (Growth pipa) dan otot. kekurangan hormon ini pada anak-
Hormone / GH) anak-anak menyebabkan pertumbuhannya
terhambat /kerdil (kretinisme), jika kelebihan akan
menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Jika
kelebihan terjadi pada saat dewasa, akan menyebabkan
pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan,
kaki, rahang, ataupun tulang hidung yang disebut
akromegali.

Hormon tirotropin atau Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar


Thyroid Stimulating gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin.
Hormone (TSH)
Adrenocorticotropic Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas
hormone (ACTH) kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk
mensekresikan glukokortikoid (hormon yang
dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat).

Hormon gonadotropin pada Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan

11
wanita : 1. Follicle menghasilkan estrogen. Mempengaruhi pematangan
Stimulating Hormone (FSH) folikel dalam ovarium dan menghasilkan progestron.
2. Luteinizing Hormone (LH)
Hormone gonadotropin pada Merangsang terjadinya spermatogenesis (proses
pria: 1. FSH 2. Interstitial pematangan sperma). Merangsang sel-sel interstitial
Cell Stimulating Hormone testis untuk memproduksi testosteron dan androgen.
(ICSH)

2. Hipofisis pars media


Tabel 2. Jenis Hormon Serta Fungsi Hipofisis Pars Media
Hormon Fungsi

MSH (Melanosit Mempengaruhi warna kulit individu, dengan cara


Stimulating Hormon) menyebarkan butir melanin, apabila hormon ini banyak
dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.

3. Hipofisis lobus posterior


Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya
dapat dilihat pada gambar dan tabel dibawah ini.
Tabel 3. Jenis Hormon Serta Fungsi Dari Hipofisis Posterior
Hormon Fungsi
Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama
proses melahirkan.
Hormon ADH Menurunkan volume urine dan meningkatkan
tekanan darah dengan cara menyempitkan
pembuluh darah.
Banyak sedikitnya cairan yang masuk dalam sel akan di deteksi oleh
hipotalamus. Jika cairan (plasma) dalam darah sedikit, maka hipofisis akan
mensekresikan ADH untuk melakukan reabsorpsi (penyerapan kembali) sehingga
darah mendapatkan asupan cairan dari hasil reabsorpsi tersebut. Dengan demikian
kadar cairan (plasma) dalam darah dapat kembali seimbang. Selain itu, karena
cairan pada ginjal sudah diserap, maka urinenya kini bersifat pekat. Jika seseorang
buang air kecil terus menerus, diperkirakan hipofisis posteriornya mengalami
gangguan sebab ADH tidak berfungsi dengan baik. Nama penyakit ini disebut
diabetes insipidus

G. Penyakit Sistem Endokrin

12
Penyakit atau Gangguan system endokrin terutama menimbulkan keadaan
kelebihan atau defisiensi dari hormone akibat dari hiperfungsi atau hipofungsi
dari kelenjar. Namun, ahli endokrinologi juga dihadapkan dengan tumor spesifik
dan masalah lain dengan kelenjar endokrin yang kemungkinan tidak berkaitan
dengan kelebihan atau defisiensi, kelainan primer atau sekunder dalam kepekaan
terhadap hormone, dan sindroma iatrogenik.
1. HIPOFUNGSI
a. Destruksi Kelenjar
Penyebab yang paling lazim dari destruksi kelenjar endokrin adalah
penyakit autoimun. Hal ini ditemukan pada sebagian besar dari diabetes
mellitus dependen-insulin, hipotiroidisme, insufisiensi adrenal, dan
kegagalan gonad. Pada kelenjar hipofisis, suatu gangguan seperti tumor
atau hipotensi sebagai akibat syok atau perdarahan merupakan penyebab
yang lebih khas. Setiap kelenjar endokrin dapat mengalami kerusakan,
dengan akibat hipofungsi, oleh karena neoplasma, infeksi, atau perdarahan.
b. Gangguan Ekstraglanduler
Gangguan ini merupakan gangguan kerusakan terhadap kelenjar
endokrin yang merupakan organ dengan fungsi utama lain. Contoh pada
penyakit ginjal, menimbulkan konversi cacat akibat kelainan metabolik,
kerusakan terhadap sel juxtaglomeruler penghasil rennin yang
menyebabkan hipoaldoteronisme hiporeninemik, dan kerusakan terhadap
sel-sel penghasil eritropoietin yang menyebabkan anemia.
2. HIPERFUNGSI
Hiperrfungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin biasanya timbul
sebagai akibat tumor. Adanya tumor menghasilkan kelebihan hormon. Contoh
tumor pada hipofisis dapat menyebabkan produksi kelebihan dari sebagian
besar hormone (ACTH, GH, PRL, TSH, LH, FSH, dll).
Cacat dalam kepekaan terhadap hormon
Resistensi primer terhadap sejumlah hormone telah diketahui; hal ini dapat
disebabkan oleh sejumlah tipe yangberbeda dari cacat pada reseptor hormone
ataupun akibat fungsi di distal reseptor. Cacat genetic pada reseptor yang
menimbulkan sindroma resistensi telah dilaporkan untuk glukokortikoid,
hormone tiroid, androgen, vitamin D, PTH, ADH, GH, insulin, dan TSH.
Cacat pascareseptor diketahui terjadi pada beberapa kasus
pseudohipoparatiroidisme dan juga pada diabetes mellitus non dependen-
insulin.

H. SINDROMA KELENJAR ENDOKRIN MULTIPEL

13
Kelenjar-kelenjar yang paling sering terlibat adalah paratiroid, hipofisis,
pancreas, tiroid, dan adrenal. SIndroma ini biasanya ditemukan dalam pola
pewarisan autosomal dominan.
Terdapat tiga jenis MEN:
1. MEN I (Warner Syndome), ditandai tumor pada kelenjar paratiroid
( hiperparatiroidime primer multiglandular), hipofisis (adenoma kromofob),
dan pancreas (gastinoma).
2. MEN IIA (Sipple Syndrome), terjadi pada karsinoma medularis tiroid,
hiperparatiroidisme, feokromositoma.
3. MEN IIB (MEN III), terjadi pada habitus marfanoid, dan neuroma mucosal
multipel.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sistem endokrin merupakan sistem kelenjar yang memproduksi zat untuk
digunanakndi dalam tubuh. endokrin mengeluarkan substansi yang tetap beredar
dan bekerjadidalam tubuh.
2. Macam-macam kelenjar endoktrin yang terdapat pada tubuh manusia adalah
kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis, kelenjar paratiroid, kelenjar suprarenal,
kelenjar timus.
3. Kelenjar hipofisis menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur
kegiatan kelenjar lainnya. Hipofisis lobus anterior menghasilkan hormon
somatotropin, TSH, ACTH, hormon prolaktin dan hormon gonadotropin.
Hipofisis pars media menghasilkan MSH. Sedangkan hipofisis lobus posterior
menghasilkan hormon oksitosin dan ADH.
B. Saran
Disarankan setelah membaca makalah ini dan memahaminya agar diaplikasikan
ilmunya dalam kehidupan sehingga, sikap saling mengerti dan menghargai sesama
manusia lebih baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Luwita, Dwisang Evi, S.Si.2014. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan
Paramedis.Tangerang Selatan.

Pack, E Philip, Ph. 2001. Anatomi dan Fisiologi .Bandung.

Pearsce, Evelyn C. 2011. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis – Jakarta.

Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis – Jakarta.

Rubin , M. R. & J. Sliney Jr. 2014. Therapy of hypoparathyroidism with intact


parathyroid hormone. Jurnal Keperawatan Bina Medika, Jakarta.

Syamsuri Istamar.(2004). Biologi Untuk SMA. Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai