Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ANATOMI SISTEM ENDOKRIN

Dosen Pengampu : dr. Nian Lusiana

DISUSUN OLEH:

1. Andina Hafiizhaharani (1915401051)


2. Amirah Ghina Salsabila (1915401092)
3. Erfa Dzikrina (1915401098)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNG KARANG


PRODI D3 KEBIDANAN TANJUNG KARANG
TA 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penyusun
dapat menyelesaikan makalah tentang “SISTEM ENDOKRIN” ini Dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penyusun
berterimakasih kepada Ibu Novita Pudiyanti,SST.,M.Kes selaku Dosen mata
kuliah konsep kebidanan yang telah memberikan tugas ini kepada
penyusun.Penyusun sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambahwawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian
filosofi kebidanan dan definisi bidan serta ruang lingkup usaha kebidanan.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penyusun sendirimaupun orang yang membacanya. Penyusun mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dansaran yang membangun dari anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akandatang.

Bandar Lampung, Juli 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………..........1


KATA PENGANTAR ……………………………………………........…2
DAFTAR ISI ………………………………………………………….......3
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………..........…. 4

1.1 Latar Belakang ……………………………………........4


1.2 Rumusan Masalah ………………………………....…....5
1.3 Tujuan……………………………………………….......5
BAB II PEMBAHASAN……………………………………......................6

2.1 Pengertian …………………………………....................6


2.2 Cara kerja sistem endokrin………………………...........7
2.3 Kelenjar pada sistem endokrin pada manusia...................9
2.4 Fungsi kelenjar endokrin.................................................18
2.5 Penyakit yang menyerang sistem endokrin pada
manusia............................................................................19

BAB III PENUTUP…….................................…......................................21


3.1 Kesimpulan .......................................................................21
3.2 Saran ................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem endokrin merupakan sistem kelenjar yang memproduksi substans


untuk digunanakn di dalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan
substansi yang tetap beredar dan bekerja didalam tubuh.
Hormon merupakan senyawa kimia khusus diproduksi oleh kelenjar
endokrin tertentu. terdapat hormon setempat dan hormon umum. contoh
dari hormon setempat adalah: Asetilkolin yang dilepaskan oleh bagian
ujung-ujung syaraf parasimpatis dan syaraf rangka. Sekretin yang
dilepaskan oleh dinding duedenum dan diangkut dalam darah menuju
penkreas untuk menimbulkan sekresi pankreas dan kolesistokinin yang
dilepaskan diusus halus, diangkut kekandung empedu sehingga timbul
kontraksi kandung empedu dan pankreas sehingga timbul sekresi enzim.
Sistem endokrin memiiliki berbagai fungsi yang diaplikasikan melalui
beberapa kelenjar yang berperan dalam sistem ini.
Dalam menjalankan fungsinya, kelenjar endokrin juga akan mengalami
peningkatan ataupun penurunan dalam memproduksi hormon-hormon
tubuh. Hal ini juga yang akan menyebabkan penyakit-penyakit pada
manusia.

4
1.2. Rumusan masalah

1. Apakah yang yang disebut dengan sistem endokrin


2. Bagaimanakah cara kerja sistem endokrin
3. Apasaja kah fungsi dari sistem endokrin
4. Kelenjar apa saja yang berperan dalam sistem endokrin

1.3. Tujuan

1. Untuk dapat mengetahui apakah sistem endokrin


2. Untuk mengetahui cara kerja sistem endokrin dalam tubuh manusia
3. Untuk Mengetahui fungsi dari sistem endokrin
4. Untuk mengetahui apa saja kelenjar yang terdapat pada sistem
endokrin dan fungsinya

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran


(ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui
aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak
sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel
dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut
menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar
eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain
dalam saluran gastroinstestin.

Dalam tubuh manusia terdapat kelenjar, enzim dan beberapa bagian


penting yang mempengaruhi kestabilan tubuh. Salah satu kelenjar yang
memiliki pengaruh dalam tubuh adalah kelenjar endokrin. Kelenjar ini
merupakan kelenjar yang tersusun atas susunan sel mikro yang sangat
sederhana yan terdiri atas jaringan ikat halus yang mengandung pembuluh
kapiler.
Kelenjar endokrin adalah sebuah organ yang memproduksi zat aktif
(hormone), yang dilepaskan melaluai darah. Zat aktif ini akan mengatur
kerja sebuah organ atau bahkan beberapa organ sekaligus. Sifat kerja

6
hormone adalah bekerja sebagai control umpan balik, bekerja pada spesifik
target, dan memiliki mekanisme kerja  tertentu.
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang
bertugas untuk melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi
untuk mengatur seluruh kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai
dengan yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil sekresi berupa hormon ini
langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus melalui
saluran (duktus).

2.2. Cara Kerja Sistem Endokrin


Dalam tubuh manusia terdapat kelenjar, enzim dan beberapa bagian
penting yang mempengaruhi kestabilan tubuh. Salah satu kelenjar yang
memiliki pengaruh dalam tubuh adalah kelenjar endokrin. Kelenjar ini
merupakan kelenjar yang tersusun atas susunan sel mikro yang sangat
sederhana yan terdiri atas jaringan ikat halus yang mengandung pembuluh
kapiler.
Kelenjar endokrin adalah sebuah organ yang memproduksi zat aktif
(hormone), yang dilepaskan melaluai darah. Zat aktif ini akan mengatur
kerja sebuah organ atau bahkan beberapa organ sekaligus. Sifat kerja
hormone adalah bekerja sebagai control umpan balik, bekerja pada spesifik
target, dan memiliki mekanisme kerja  tertentu.
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang
bertugas untuk melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi
untuk mengatur seluruh kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai
dengan yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil sekresi berupa hormon ini
langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus melalui
saluran (duktus).
Di dalam sistem endokrin, kelenjar dan hormon bagaikan sebagai
fondasi. Hormon merupakan senyawa kimia yang tugasnya mengirim
informasi dan perintah dari sel satu ke sel yang lain. Masing-masing hormon
dirancang khusus untuk bekerja spesifik pada sel-sel tertentu. Oleh karena
itu, banyak hormon berbeda yang hilir mudik di dalam aliran darah.

7
Kelenjar endokrin akan mengeluarkan hormone bila ada stimulus
atau rangsangan. Hormone yang akan dikeluarkan kemudian diangkut oleh
darah menuju kelenjar-kelenjar yang sesuai sehingga bagian tubuh yang
sesuai tersebut akan merespon misalnya insulin yang disekresikan pancreas
apabila kadar gula dalam darah tinggi.

Berikut mekanisme kerja hormon secara spesifik :


1. Stimulasi kerja enzim yang ada dalam sel. Aktivasi enzim
melibatkan system reseptor terikat membrane (pembawa pesan
kedua).
a. Molekul-molekul dari berbagai hormone protein dan
polipeptida (pembawa pesan pertama) berikatan
dengan reseptor tetap pada permukaan sel yang
spesifik terhadap hormone tersebut.
b. Kompleks hormone reseptor menstimulasi
pemebentukan adenosine 3,5 – monofosfat siklik
(cAMP) sebagai pengantar pesan kedua, yang dapat
menyampaikan pesan pertama dari berbagai hormone.
2. Sintesis cAMP melibatkan lebih dari satu G-protein terikat
membrane, yang termasuk keluarga protein regulator pengikat
nukelotida guanine.
3. G-protein mengalami perubahan bentuk, sehingga guanosin
difosfat(GDP) yang tidak aktif dapat diganti dengan enzim
pengaktivasi, guanosin trifosfat (GTP).
4. Kompleks G-protein-GTP mengaktivasi enzim adenilat siklase,
untuk memproduksi cAMP.
Setiap molekul cAMP mengaktivasi berbagai moleki cAMP-
dependen protein kinase yang sesuai.
Enzim protin kinase mengkatalisis rreaksi fosforilasi khusu (transfer
gugus fosfat) untuk enzim kunci dalam sitoplasma.
Setiap molekul protein kinase mengaktivasi berbagai molekul yang
sesuai dengan enzimnya. Dengan demikian, suatu konsentrasi rendah

8
dari hormone yang bersirkulasi dapat diperkuat sehingga
mengakibatkan aktivitas enzim intraseluler utama
Aktivasi enzim oleh protein kinase mengakibatkan efek fisiologis
dan reaksi kimia, bergantung pada sifat bawaan sel.
cAMP terurai dengan cepat oleh enzim intraseluler fosfodisterase.
Ini akan membatasi durasi efek cAMP.
5. Aktivasi gen melibatkan system reseptor intraselular
Hormone steroid, hormone tiroid, dan beberapa jenis hormone
polipeptida, menembus membrane untuk masuk ke dalam sel.
Hormone tersebut berikatan dengan reseptor internal bergerak dalam
sitoplasma atau nucleus sel.
Kompleks reseptor-hormon bergerak ke DNA di sisi atau di dekat
gen yang transkripsinya distimulasi oleh hormone. Disisi ini,
kompleks akan berikatan dengan reseptor DNA spesifik untuk
hormon.
Gen kemudian diaktivasi oleh kompleks ini untuk membentuk
transkripsi mRNA yang akan berdifusi ke dalam sitoplasma.
mRNA kemudian ditransisi menjadi protein dan enzim yang memicu
respons selular terhadap hormon.

2.3. Kelenjar Pada Sistem Endokrin Pada Manusia


1. Kelenjar Tiroid

9
Kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin
(T3) yang bertugas mengendalikan tingkat pembakaran energi dari
makanan. Selain itu sel =parafolikular di kelenjar tiroid menghasilkan
hormon kalsitonin yang berperan dalam pembentukan tulang.
Kelenjar tiroid adalah kelenjar di bagian leher depan, tepat dibawah
jakun dan ada 2 lobus. Kelenjar ini menghasilkan dua hormon penting,
yakni tiroksin dan triiodontironim. Dimana kedua hormon ini
mempunyai fungsi sama yaitu untuk mengatur perkembangan,
metabolisme, pertumbuhan serta aktivitas dari sistem saraf.
Efek fisiologis hormone tiroid
 Hormon ini meningkatkan laju metabolik hamper semua sel
tubuh dengan menstimulasi konsumsi oksigen dan
memperbesar pengeluaran energi, terutama dalam bentuk
panas
  Pertumbuhan dan maturasi normal tulang dan gigi, jaringan
ikat serta jaringan saraf.
Abnormalis sekresi
 Hipotiroidisme, mengakibatkan penurunan aktivitas
metabolic,konstipasi, letargi, reaksi mental lambat dan
peningkatan simpanan lemak pada anak kecil mengakibatkan
retardasi mental (kretinisme)
  Hipertiroidisme, mengakibatkan aktivitas metabolic
meningkat, berat badan turun,gelisah, tremor, diare, frekuensi
jantung meningat. Hipertiroidisme berlebihan dapat
mengakibatkan goiter eksoftalmik dengan gejala berupa
pembekakan jaringan di bawah kantong mata, sehingga bola
mata menonjol.

10
2. Kelenjar paratiroid

Kelenjar paratiroid adalah empat organ kecil yang masing-masing


berukuran sebesar biji apel, terletak pada permukaan terior kelenjar
tiroid dan dipisahkan dari kelenjar tiroid oleh kapsul jaringan ikat.
Selama bertahun-tahun telah diketahui bahwa peningkatan aktifitas
kelenjar paratiroid menyebabkan absorpsi garam-garam kalsium
yang cepat dari tulang dengan akibat hiperkalsemia pada cairan
ekstrasel; sebaliknya , hipofungsi kelenjar paratiroid menyebabkan
hipokalsemia, sering dengan akibat tetani. Hormon paratiroid juga
penting pada metabolism posfat serta metabolisme kalsium.
Adapun fungsi kelenjar ini adalah:

 Menghasilkan PTH yang berfungsi mengatur konsentrasi ion


kalsium yang terdapat pada cairan ekstraseluler dengan
mengabsorpsi kalsium dari dalam usus
 Untuk meningkatkan kalsium dalam darah
 Untuk mengatur metabolisme fosfor
 Selain dapat menaikkan kalsium darah, kelenjar ini juga dapat
menurunkan kadar kalsium dalam darah

11
 Anatomi Fisiologi Kelenjar Paratiroid
Dalam keadaan normal terdapat empat kelenjar paratiroid pada
manusia; kelenjar ini terletak tepat di belakang tiap kutub atas dan
tiap di belakang kutub bawh setiap kelenjar tiroid. Setiap kelenjar
paratiroid kira-kira panjang 6 mm, lebar 3 mm, dan tebal 2 mm dan
mempunyai gambaran makroskopik lemak coklat tua; oleh karena
itu kelenjar paratiroid sukar ditentukan tempatnya.
Kelenjar paratiroid manusia dewasa mangandung sel-sel   utama
dan oksifil,   tetapi sel oksifil tidak terdapat pada banyak binatang
dan manusia muda. Sel utama mensekresi sebagian besar hormon
paratiroid. Fungsi sel oksifil tidak diketahui, mungkin mereka
merupakan sel utama yang sudah tua yang tetap mngekresi sedikit
hormon.

 Efek Fisiologis
Paratiroid  mengendalikan keseimbangan kalsium dan Fosfat dalam
tubuh melalui peningkatan kadar fosfat darah.
 Ion kalsium sangat penting untuk pembentukkan tulang dan
gigi, koagulasi darah, kontraksi otot, dan kemampuan
neuromoskular yang normal.
 Ion fosfat sangat penting untuk metabolism sellule, sistem
buffer asam basa tubuh, juga sebagai komponen nukleotida
dan membrane sel.

 Abnormaltas sekresi
 Hipersekresi
Penyebab hiperparairoidisme biasanya adalah tumor dari
salah satu kelenjar paratiroid.
 Hiposekresi

12
Bila kelenjar paratiroid tidak mensekresi hormone paratiroid
dalam jumlah cukup, osteoklast tulang hamper tidak aktif
sama sekali
 Rickets terutama pada anak-anak sebagai akibat defisiensi
kalsium atau fosfat dalam cairan ekstrasel. Biasanya
disebabkan karena kekurangan kalsium atau fosfat dalam
diet.

3. Kelenjar Gonad (Kelenjar Reproduksi)

Kelenjar kelamin/ kelenjar gonad merupakan kelenjar bertanggung


jawab atas pertumbuhan dalam manusia. Secara umum, kelenjar ini
telah menghasilkan sejumlah hormon yang dibagi jadi 2, yaitu laki laki
dan perempuan. Laki-laki menghasilkan hormon testosteron, sementara
perempuan menghasilkan hormon estrogen dan progresteron.
Fungsi Kelenjar kelamin/ kelenjar gonad:
Fungsi dari hormon testosteron pria adalah menjaga metabolisme pria,
selain itu memiliki pengaruh besar dalam penentu jenis kelamin dalam
janin dan mempengaruhi masa pubertasnya pada pria.
Sementara fungsi hormon progresteron ialah untuk mematangkan sel
induk wanita, lalu mempertahankan status kehamilan dan juga
meningkatkan fungsi kelenjar tiroid.

13
Fungsi dari estrogen sebagai pencegah nyeri payudara, memberikan
karakteristik generatif pada wanita, meningkatkan anabolisme protein
dalam tubuh dan membantu dalam membentuk tulang.
Kelenjar ini melepaskan hormon paratiroid yang tugasnya adalah
mengatur kadar kalsium dalam darah. Tugas hormon ini dibantu oleh
hormon kalsitonin yang dihasilkan tiroid.

4. Kelenjar pankreas

Kelenjar pankreas dalam tubuh memiliki tugas untuk menghasilkan


insulin yang bertugas untuk mengatur tingkat glukosa dalam darah.
Apabila seseorang mengalami kekurangan insulin, maka akan
menyebabkan individu tersebut menjadi rentan terserang penyakit
diabetes.
Kelenjar pankreas ternyata terbagi atas 3 sel yang memiliki fungsi,
antara lain :

1. Sel Alpa yang bertugas untuk memproduksi glukagon serta


meningkatkan glukagon, selain itu juga dapat menurunkan kadar
glukosa tubuh.
2. Sel Beta yang bertugas untuk memproduksi insulin, selain itu juga
dapat menurunkan glukagon dan meningkatkan glukosa.

14
3. Sel Gamma merupakan sel yang sampai saat ini belum diketahui
secara pasti fungsi tugasnya.

5. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis (master of gland) merupakan kelenjar pengahasil


banyak hormon yang masingnya memiliki fungsi utama sebagai
pengatur satu sama lain. Ukurannya kecil sekitar 1,3 cm berbentuk bulat.
Secara umum kelenjar ini dibagi atas 3 macam, yaitu hipofisis anterior,
hipofisis posterior dan hipofisis pars intermedia.
Fungsi hormon kelenjar hipofisis :
 Hormon Pertumbuhan
Mengatur pertumbuhan & perkembangan manusia dari bayi hingga
dewasa.
 Hormon Tirotropin
Mengatur pertumbuhan & perkembangan dari kelenjar tiroid supaya
tak terserang penyakit gondok.
 Adrenocorticotropic Hormone
Mengontrol pertumbuhan & perkembangan kulit ginjal beserta
merangsang aktivitas kelenjar adrenal.
 Hormon Prolaktin (Lactogenic)

15
Membantu wanita dalam proses melahirkan dan sekresi susu.
 Hormon MSH
Memberikan pengaruh warna kulit pada mahkluk hidup.
 Hormon ADH
 Meningkatkan tekanan darah tubuh dan menurunkan volume urine
tubuh.

hormon ini bekerja sama untuk memelihara kadar gula darah dan
memelihara simpanan energi di dalam tubuh.
Kelenjar pankreas yang ada dalam tubuh tugasnya untuk menghasilkan
insulin sebagai pengatur tingkat glukosa dalam darah. Apabila seseorang
sedang mengalami kekurangan insulin, individu akan menjadi rentan
terhadap terserang penyakit diabetes. Selain itu, kelenjar pancreas pun
ternyata dibagi atas 3 sel yang mempunyai fungsi masing masing,
berikut :
a) Sel Alpa akan memproduksi glukagon dan meningkatkan
glukagon, selain itu dapat menurunkan kadar glukosa dalam
tubuh.
b) Sel Beta akan memproduksi insulin, selain itu dapat
menurunkan glukagon serta meningkatkan glukosa.
c) Sel Gamma adalah sel yang hingga saat ini belum diketahui
pasti fungsi tugasnya.

6. Kelenjar Hipofise Tengah


Kelenjar hipofise bagian tengah hanya memproduksi satu hormon yang
disebut dengan Melanosit Stimulating Hormon (MSH). Hormon ini
bertanggung jawab terhadap pewarnaan pada kulit manusia. Semakin
banyak melanosit yang diproduksi, maka semakin hitam kulit
seseorang.

7. Kelenjar Hipofise Belakang (Neurohipofise)


Yang menghasilkan 2 macam hormon, yaitu :

16
 Hormon Vasopresin atau Hormon Diuretik (ADH), yang berfungsi
untuk mempengaruhi proses reabsorpsi urin pada tubulus distal
ginjal guna mencegah terlalu banyak urin yang keluar.
 Hormon Oksitosin, yang berfungsi untuk merangsang otot polos
yang terdapat di uterus (alat reproduksi dalam wanita).

8. Kelenjar Pinealis
Kelenjar Pinealis adalah kelenjar yang letaknya di dekat pusat otak kita.
Kelenjar ini menghasilkan hormon bernama melatonin, yang
bereproduksi bergantung seberapa lama tubuh memeperoleh penyinaran.
Fungsi Kelenjar Pinealis adalah menghasilkan hormon melatonin
sebagai antioksidan tubuh guna memberikan perlindungan sistem saraf
otak oleh serangan radikal bebas. Dalam ritme biologis, hormon tersebut
memberikan pengaruh siklus pada seseorang artinya dari bangun hingga
tidur lagi/ kebiasaan makan seseorang.

9. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal/Suprarenal)

Kelenjar adrenalin dapat kita temukan di bagian atas ginjal dengan


bentuknya menyerupai bola. Pada masing masing ginjal manusia
terdapat 1 kelenjar suprarenalis, dimana nantinya kelenjar tersebut akan

17
dibagi lagi menjadi 2 bagian utama, yaitu korteks atau bagian luar dan
medula atau bagian tengah.

Kelenjar ini terletak di atas ginjal kiri dan ginjal kanan yang berbentuk
seperti bola. Kelenjar adrenal terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

a) Bagian Korteks yang berfungsi untuk menghasilkan.

 Hormon Kortison yang tersusun atas zat mineralokortikoid yang


berfungsi untuk metabolisme natrium dan kalium serta menjaga
keseimbangan hormon seks.
 Hormon Glukokortikoid yang mengatur keseimbangan
karbohidrat/metabolisme karbohidrat.

b) Bagian Medulla yang berfungsi untuk menghasilkan

 Hormon Adrenalin, yang berperan dalam segala hal yang


berhubungan dengan peningkatan fisiologis manusia, seperti
meningkatkan denyut jantung, meningkatkan kecepatan
pernapasan, dan menyempitkan pembuluh darah manusia.
 Hormon Noradrenalin, yang fungsinya adalah kebalikan dari
hormon Adrenalin.

2.4. Fungsi Kelenjar Endokrin


Secara keseluruhan, masing-masing kelenjar yang terdapat dalam tubuh
memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung dari mana kelenjar
tersebut dihasilkan. Akan tetapi, secara umum fungsi kelenjar endokrin
adalah:
 Penghasil Hormon
Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai macam
jenis hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila

18
diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu. ( baca : Sistem Hormon
pada Manusia )
 Mengontrol Aktivitas 
Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas dari kelenjar
tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.
 Merangsang Aktivitas
kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang aktivitas kelenjar
tubuh untuk kemudian disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan
suatu efek dari rangsangan tersebut. ( baca : Fungsi Saraf Simpatik
dan Parasimpatik )
 Pertumbuhan Jaringan
Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan pada
manusia agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.
 Mengatur Metabolisme
Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur metabolisme
dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk
meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan pada usus halus.
( baca : Fungsi Usus Halus )
 Metabolisme Zat
Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi
fungsi metabolisme lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral,
air dan hidrat aranga dalam tubuh untuk agar optimal.
2.5. Penyakit Yang Menyerang Sistem Endokrin Pada Manusia

Dalam menjalankan fungsinya, kelenjar endokrin juga akan mengalami


peningkatan ataupun penurunan dalam memproduksi hormon-hormon
tubuh. Hal ini juga yang akan menyebabkan penyakit-penyakit pada
manusia, penyakitnya antara lain:
1. Penyakit Addison
Terjadi karena berkurangnya produksi dari hormon glukokortikoid. Hal
ini bisa disebabklan oleh kelenjar adrenal yang terinfeksi atau bisa juga
karena proses imun.

19
2. Sindrom Cushing
Disebabkan karena produksi yang berlebihan dari hormon
glukokortikoid. Gejalanya seperti osteoporosis, otot menjadi lemah,
luka yang sulit sembuh, dan gangguan mental
3. Sindrom Adrenogenital
Terjadi karena kurangnya produksi hormon glukokortikoid akibat
kekurangan enzim pembentuk glukokortikoidpada kelenjar adrenal.
Contoh sindrom ini adalah timbulnya tanda-tanda pertumbuhan
reproduksi sekunder pria pada wanita.
4. Diabetes Mellitus
Terjadi karena kadar glukosa dalam darah yang meningkat. Hal ini
disebabkan karena produksi glukosa oleh sel alpha yang meningkat atau
penurunan produksi insulin yang berkurang, sehingga tidak dapat
menstabilkan kelebihan glukosa dalam darah.
5. Hipotiroidea
Terjadi akibat kekurangan hormon tiroid. Hal ini dapat menyebabkan
kratinisme (tubuh menjadi pendek karena pertumbuhan tulang dan otot
yang terhambat). Kekurangan hormon ini dapat diperbaiki dengan
mengkonsumsi garam yodium yang sesuai.
6. Hipertiroidea
Terjadi karena hormon tiroid diproduksi secara berlebihan sehingga
dapat menyebabkan penyakit Graves, yaitu penyakit yang memiliki
gejala seperti pembengkakan kelenjar tiroid, pembesaran bola mata, dan
lain-lain.

20
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh.
Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis,
membatu mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem
persyarafan, pengaturan pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol
perkembangan seksual dan reproduksi.
Pada sistem endokrin ini terdapat beberapa kelenjar diantaranya hipofisis
anterior posterior, kelenjar thyroid, empat kelenjar  parathyroid, dua
kelenjar adrenal, pulau langerhans, dua ovarium, dua testis, kelenjar pineal,
kelenjar timus.
Mekanisme kelenjar endokrin pertama  akan mengeluarkan hormone bila
ada stimulus atau rangsangan. Hormone yahng akan dikeluarkan kemudian
diangkut oleh darah menuju kelenjar-kelenjar yang sesuai sehingga bagian
tubuh yang sesuai tersebut akan merespon.
Dalam menjalankan fungsinya, kelenjar endokrin juga akan mengalami
peningkatan ataupun penurunan dalam memproduksi hormon-hormon
tubuh.sehingga akan menyebabkan beberapa penyakit, seperti penyakit
addison,cushing, adrenogenital, mellitus,hipotiroidea.

3.2. Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan
kelainan, baik karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau
kesalahan mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar
selalu dapat beraktivitas dengan baik.

21
DAFTAR PUSTAKA

Litriana, Diaming, Catur, Efrida, Biologi Reproduksi dan


Mikrobiologi,Bandar Lampung; Perpustakaan Nasional.
http://niasari19.blogspot.com/2017/12/makalah-sistem-endokrin-pada-
manusia.html
http://rizalsuhardieksakta.blogspot.com/2012/07/sistem-endokrin-resume-
anfisman.html

22

Anda mungkin juga menyukai