Dosen Pengampu:
Dr. Melyana Nurul W, S. SiT., M. Kes.
Oleh:
Titis Amalinda Dian Prastiwi(NIM : P1337424119002)
Miyatun (NIM : P1337424119011)
Anggun Sugiarti (NIM : P1337424119014)
Ishla Riezki Nuswantara (NIM : P1337424119015)
Chindy Rosdiana (NIM : P1337424119018)
Nabila Damayanti (NIM : P1337424119025)
Putri Ajeng Andriyani (NIM : P1337424119027)
Ika Nur Safitri (NIM : P1337424119030)
Esa Fadhillah Putri (NIM : P1337424119031)
Endah Pratiwi (NIM : P1337424119034)
Almufatul Qiromi (NIM : P1337424119035)
Rahmadiyanti Indar Pratiwi (NIM : P1337424119040)
Dinda Herdiana (NIM : P1337424119045)
2019/2020
Kata Pengantar
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
dimiliki. Oleh karena itu, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya serta
Dengan hormat dan kerendahan hati, penulis berharap semoga makalah ini
Akhir kata hanya kepada Allah SWT kami memohon supaya apa yang
telah dikerjakan selama ini menjadi amal yang bernilai ibadah. Aamiin
Yarabalalamin.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...................................................................................5
D. Manfaat Penulisan.................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Kelenjar Hipofise...................................................................................6
C. Kelenjar Pankreas..................................................................................9
F. Kelenjar Timus....................................................................................12
G. Endokrinologi Janin.............................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................13
Daftar Pustaka......................................................................................................14
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantaraan zat-
zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin
merupakan kelenjar buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya
langsung masuk ke dalam darah dan cairan limfe, beredar dalam jaringan
kelenjar tanpa melewati duktus (saluran). Permukaan sel kelenjar menempel
pada dinding stenoid/kapiler darah. Hasil sekresinya disebut hormon. Hormon
merupakan bahan yang dihasilkan tubuh oleh organ yang memiliki efek
regulator spesifik terhadap aktivitas organ tertentu, yang disekresi oleh kelenjar
endokrin, diangkut oleh darah ke jaringan sasaran untuk memengaruhi atau
mengubah kegiatan alat atau jaringan sasaran. Hormon yang dihasilkan dapat
berupa satu macam hormon (hormon tunggal) maupun lebih dari satu macam
hormon (hormon ganda). Hormon berfungsi untuk mengatur homeostasis,
pertumbuhan, reproduksi, metabolisme dan tingkah laku. Sistem endokrin
terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan sistem saraf,
mempunyai peranan penting dalam pengendalian kegiatan organ tubuh.
Kelenjar-kelenjar endoktrin tersebut meliputi kelenjar hipofise, kelenjar tiroid,
kelenjar paratiroid, kelenjar pankreas, kelenjar adrenal, kelenjar gonad
(kelamin), dan kelenjar timus.
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Endokrin
B. Kelenjar Hipofise
Struktur mikroskopis kelenjar ini terdiri dari folikel seperti kelenjar asiner,
berdinding selapis sel, bila sedang aktif berbentuk kuboid yang tinggi. bila
sedang istirahat sel ini pipih bagian tengah asiner terisi koloid senyawa
tiroglobulin, tirosin, dan hormon tiroksin pada kelenjar tiroid.
9
D. Kelenjar Pankreas
Pankreas adalah suatu alat tubuh yang agak panjang terletak retroperitonial
dalam abdomen bagian atas, di depan vertebrae lumbalis I dan II. Kepala
pankreas terletak dekat kepala duodenum, sedangkan ekornya sampai ke lien.
Darah pada pankreas dari arteri arteri lienalis dan arteri mesenterika superior.
Duktus pankreatikus bersatu dengan bersatu dengan duktus koledukus dan
masuk ke duodenum, pankreas menghasilkan dua kelenjar yaitu kelenjar
endokrin dan kelejar eksokrin.
zona fasikulata (lapisan tengah yang paling besar), zona retikularis (lapisan
dalam langsung yang mengelilingi medula). Pemeliharaan struktur tubuh
dan aktivitas sekresi dari korteks suprarenal dipengaruhi oleh hormon
adrenokortikotropin (ACTH) dari lobus anterior hipofise. Korteks adrenal
menghasilkan hormon:
a. Kortikosteroid (kortikoid), mengandung struktur dasar nukleus. Faal dari
kortikosteroid memproduksi sekitar 30 jenis kortikosteroid tetapi hanya
beberapa yang mempunyai aktivitas biologis yang jelas.
b. Mineralokortikoid, meningkatkan retensi ion dan meningkatkan eksresi
ion kalium (K) di ginjal (tubulus distal dan tubulus koligens),
meningkatkan retensi Natrium (Na) di kelenjar keringat dan saluran
pencernaan.
c. Hiperaldosteron: primer karena tumor sel Zona glomerulosa yang
menghasilkan aldosteron secara berlebihan, disebut sindrom Conn,
hipernatremia, hipertensi tanpa edema, hipokalemia, otot rangka lemah
dan aritmia jantung; sekunder apabila peningkatan kadar renin
angiotensin karena dehidrasi akibat perdarahan, kegagalan jantung dan
sirosis hepatis.
2. Medula, terdiri dari sel-sel yang menghasilkan hormon epinefrin dan
hormon nonepinefrin yang mengandung sel-sel ganglion simpatis dan
kelenjar medula adrenal. Kelenjar medula adrenal dapat membentuk dan
melepaskan adrenalin di samping noradrenalin. Dalam medula adrenal,
norepinefrin diubah oleh enzim yang dirangsang oleh kortisol. Pada
dasarnya adrenalin dan noradrenalin terbentuk melalui suatu hidroksilasi
dan dekarboksilasi asam amino fenilanin dan tirosin.
Testis terdiri atas ribuan saluran (tubulus) sperma. Dinding tubuh tubulus
spermater tersebut dilapisi oleh sel gersmital primitif yang mengalami kekhususan
disebut spermatogonium. Ukuran testis pada orang dewasa adalah 4 x3 x 2,5 cm,
dengan volume 15 ± 25 ml berbentuk avoid. Kedua buah testis terbungkus oleh
jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. Di luar tunika albuginea
terdapat tunika vagainalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis serta
tunika dortos.
Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ
reproduksi. Menghasilkan hormon testosteron dan estradiol dibawah pengaruh
LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis, sedangkan
FSH diperlukan untuk memulai dan mempertahankan spermatogenesis. Estrogen
mempunyai efek menurunkan konsentrasi testosteron melalui umpan balik negatif
15
G. Kelenjar Timus
H. Endokrinologi Janin
dialihkan begitu saja pada janin, karena organ sasaran, reseptor, modulator dan
regulator berkembang pada waktu-waktu yang berbeda. Jadi, peranan suatu
hormon tertentu dalam janin pada satu waktu dalam kehamilan hanya sedikit
berkaitan ataupun tidak ada hubungannya sama sekali dengan peranannya pada
kehidupan post-natal. Penentuan waktu dalam perkembangan janin biasanya
dimulai pada saat ovulasi dan fertilisasi. Jadi, usia janin selalu kurang 2
minggu dibandingkan usia kehamilan.
Tipe-tipe sel hipofisis anterior yang khas telah dapat dibedakan pada usia
janin 8-10 minggu, dan semua hormon hipofisis anterior dewasa telah dapat
diekstraksi dari adenohipofisis janin pada usia 12 minggu. Demikian juga
hormon-hormon hipotalamus seperti thyrotropin-releasing hormone (TRH),
gonadotropin-releasing hormone (GnRH), dan somatostatin telah ditemukan
pada minggu ke-8-10. Hubungan sirkulasi langsung antara hipotalamus dan
hipofisis berkembang lebih lambat di mana invasi kapiler mula-mula terlihat
17
pada sekitar minggu ke-16. Peranan hipofisis janin dalam organogenesis dari
berbagai organ sasaran selama trimester pertama kehamilan tampaknya dapat
diabaikan. Tidak satupun dari hormon hipofisis dilepaskan ke dalam sirkulasi
janin dalam jumlah besar sebelum usia janin 20 minggu. Bahkan growth
hormone (GH) tampaknya tidak berpengaruh, dan bahkan tidak adanya GH
konsisten dengan perkembangan normal pada saat lahir. Perkembangan gonad
dan adrenal pada trimester pertama tampaknya diarahkan oleh hCG dan bukan
oleh hormon-hormon hipofisis janin.
Gonad Janin
Testis merupakan struktur yang telah terdeteksi pada sekitar usia janin 6
minggu. Pada tahap perkembangan yang sama, sel-sel interstisial atau sel
Leydig yang mensintesis testosteron janin menjadi berfungsi. Produksi
testosteron maksimal bersamaan dengan produksi hCG maksimal oleh
plasenta. Dihidrotestosteron bertanggung jawab atas perkembangan struktur-
struktur genitalia eksterna, sementara substansi penghambat mullerian
menghambat perkembangan struktur-struktur internal wanita. Hanya sedikit
yang diketahui mengenai fungsi ovarium janin. Menjelang usia intrauterin 7-8
minggu, ovarium telah dapat dikenali tetapi kepentingannya dalam fisiologi
janin masih belum dapat dipastikan, dan makna steroid-steroid yang diproduksi
ovarium tetap belum jelas.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantaraan zat-
zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.
2. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi interna) yang
mengirim hasil sekresinya langsung masuk ke dalam darah dan cairan
limfe, beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus (saluran).
3. Kelenjar-kelenjar endoktrin tersebut meliputi kelenjar hipofise, kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar pankreas, kelenjar adrenal, kelenjar
gonad (kelamin), dan kelenjar timus.
4. Kelenjar-kelenjar tersebut akan menghasilkan hormon untuk mengatur
homeostasis, pertumbuhan, reproduksi, metabolisme dan tingkah laku.
21
Daftar Pustaka
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2010/05/endokrinologi_kehamilan.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Gonad
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrin
https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-endokrin/