Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH FISIOLOGI

‘’SISTEM ENDOKTRIN’’

Dosen Mata Kuliah :

dr. Mutmainnah M.Kes. SpKj

Di Susun Oleh :

Nur Ainil Ramadhani : 210303500010


Marshall : 210303501002
Doni Damara Rahmat : 210303501017
Muh. Zulfikar : 210303502004
Muhammad Imam : 210303502012

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

ILMU KEOLAHRAGAAN

2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayah serta nikmat-Nya, khususnya bagi saya yang telah menyelesaikan
Makalah

Anatomi dan Fisiologi yang berjudul “Sistem Endokrin”


Dalam penulisan makalah ini, alhamdulillah saya masih bisa
menyelesaikan makalah ini meskipun ada sedikit kendala dalam
pengerjaannya. Selain itu, ucapan terimakasih kepada segala pihak yang
telah saya libatkan dalam pembuatan makalah ini.

Apabila terdapat kekurangan dalam makalah ini, maka dengan senang


hati saya menerima masukan, kritik, dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun, agar makalah ini dapat menjadi lebih baik kedepannya.
Semoga apa yang saya harapkan dapat tercapai.

Makassar, 30 November 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
……………………………………………………
HALAMAN JUDUL i
…………………………………………………... i
KATA PENGANTAR ii
…………………………………………………… i
DAFTAR ISI i
……………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
………………………………………………….
B. Rumusan Masalah 2
………………………………………………
C. Tujuan Penulisan 2
………………………………………………..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Endokrin 3
………………………………………………
B. Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin serta Jenis – Jenis 3
Kelenjar dan Hormon dalam Sistem Endokrin
C. Fungsi Sistem Endokrin 13
………………………………………...
D. Karakteristik Sistem Endokrin 14
…………………………………
E. Perbedaan Kelenjar Endokrin dan Eksokrin 14
……………………
F. Klasifikasi Struktur Kimiawi Sistem Endokrin 16
…………………
G. Penyakit yang disebabkan oleh Kelenjar Endokrin 16
…………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 18
…………………………………………………….
B. Saran 18
……………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA 19
……………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Endokrin berasal dari bahasa Yunani yang artinya “sekret ke dalam”.masuk
sirkulasi ke dalam darah yaitu hormon ( merangsang). Sistem endokrin adalah control
kelenjar tanpa saluran ( ductiess ) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di
tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.

Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan di bawah oleh aliran darah ke
berbagai sel dalam tubuh yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut
menjadi suatu tindakan.(Evi L. D, 2014) .

Sistem endokrin terdiri atas badan-badan jaringan kelenjar,seperti tiroid,tapi juga


terdiri atas kelenjar yg ada di dalam suatu organ tertentu,seperti testis,ovarium,dan
jantung. Sistem endokrin menggunakan hormon untunk mengendalikan dan mengatur
fungsi tubuh sama seperti sistem saraf menggunakan sinyal listrik kecil. Kedua sistem
berinteraksi di otak dan saling melengkapi,tapi mereka cenderung berkerja dengan
kecepatan yang berbeda.Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka
kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu
fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon
harus diatur dalam batasbatas yang tepat.. (Philip E.P, 2001) .

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untukmempengaruhi organ-organ lain. Sistem endokrin disusun oleh kelenjarkelenjar
endokrin. Kelenjar endokrin mensekresikan senyawa kimia yang disebut hormon.

Hormon merupakan senyawa protein atau senyawa steroid yang mengatur


kerja proses fisiologis tubuh. Kelenjar endokrin dalam tubuh terdiri dari kelenjar
hipofisis, kelenjar adrenal,kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar pineal, dan
pulau langerhans pada pankreas. Kelenjar tersebut memiliki struktur yang berbeda satu
sama lain. Selain struktur, yang membedakan setiap kelenjar adalah sekresi yang
dihasilkan dan fungsinya.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada Makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Endokrin?
2. Apa saja Fungsi Sistem Endokrin?
3. Bagaimana Karakteristik Sistem Endokrin?
4. Apa Perbedaan Kelenjar Eksokrin dan Kelenjar Endokrin?
5. Bagaimana Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin serta Apa saja
Jenis-Jenis Kelenjar dan Hormon dalam Sistem Endokrin?

6. Bagaimana Klasifikasi Struktur Kimiawinya?


7. Apa saja penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada sistem
Endokrin.?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan Makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apa pengertian Sistem Endokrin
2. Untuk mengetahui fungsi Sistem Endokrin
3. Untuk mengetahui Karakteristik Sistem Endokrin
4. Untuk mengetahui Perbedaan Kelenjar Eksokrin dan Endokrin
5. Untuk mengetahui Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin serta
Jenis-Jenis Kelenjar dan Hormon dalam Sistem Endokrin

6. Untuk mengetahui Klasifikasi Struktur Kimiawinya


7. Untuk Mengetahui penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada
Sistem Endokrin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Endokrin
Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yang mengirim hasil sekresinya langsung ke
dalam darah yang beredar dalam jaringan, kelenjar ini tidak memiliki saluran tapi
mensekresi (mengeluarkan) hormon langsung ke dalam darah sehingga dapat
mencapai setiap sel darah di dalam tubuh. Hormon bekerja pada sasaran jaringan atau
organ tertentu dan mengatur aktivitas mereka.Hormon mengatur proses seperti
pemecahan subtansi kimia dalam metabolisme,keseimbangan cairan dan produksi
urin,pertumbuhan dan perkembangan tubuh,serta reproduksi seksual. Hasil kerja
hormon dari suatu kelenjar dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor termasuk kadar zat
dalam darah dan masukan dari sistem saraf,karena hormon mengalir dalam darah,
setiap hormon dapat mencapai setiap bagian tubuh. Namun demikian bentuk molekul
khusus dari setiap hormon harus bisa masuk kedalam reseptor (penerima) pada
jaringan atau organ sasaran nya saja (Syafuddin.2009)

B. Fungsi Sistem Endokrin


Secara keseluruhan, masing-masing kelenjar yang terdapat dalam tubuh memiliki
fungsi yang berbeda-beda tergantung dari mana kelenjar tersebut dihasilkan. Akan
tetapi, secara umum fungsi kelenjar endokrin adalah:

1. Penghasil Hormon
Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai macam jenis hormon
yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila diperlukan oleh jaringan tubuh
tertentu.

2. Mengontrol Aktivitas
Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas dari kelenjar tubuh agar
dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.

3. Merangsang Aktivitas
Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang aktivitas kelenjar tubuh untuk
kemudian disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari rangsangan
tersebut.

4. Pertumbuhan Jaringan
Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan pada manusia
agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.

5. Mengatur Metabolisme
Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur metabolisme dalam tubuh,
sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa dalam
tubuh dan pada usus halus.

6. Metabolisme Zat

Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi fungsi metabolisme lemak,


vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga dalam tubuh untuk
agar optimal.

C. Karakteristik Sistem Endokrin


Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur
tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik berikut.Hormon
disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut:

1. Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.
Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari
dan menurun pada malam hari

2. Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu
tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan
lembahnya menyebabkan siklus menstruasi.

Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar
subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar
kalsium serum.Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang memungkinkan
tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol
laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia, hormon hanya
mempengaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melakukan
fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan
hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormon dari kelenjar
lainnya. Hormon secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan
diekskresi oleh ginjal.

D. Klasifikasi Struktur Kimiawi Sistem Endokrin


1. Hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air atau yang
tidak larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida
(mis., insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan
katekolamin (mis. dopamin,norepinefrin, epinefrin)

2. Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis., estrogen,


progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis.,
tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua,
sementara hormon steroid dapat menembus membran sel dengan bebas.

E. Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin serta Jenis – Jenis Kelenjar


dan Hormon dalam Sistem Endokrin
Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang
mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari
deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus
yang banyak mengandung pembuluh kapiler. Sistem endokrin, dalam kaitannya
dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini
bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka
satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik
tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang
mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka
fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.

Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, hasil sekresi dihantarkan tidak


melaui saluran, tapi dari selsel endokrin langsung masuk ke pmbuluh darah.
Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target (responsive cells) tempat
terjadinya efek hormon. Sedangkan ekresi kelenjar eksokrin keluar dari tubuh kita
melalui saluran khusus, seperti uretra dan saluran kelenjar ludah.

Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin. Diantara kelenjar-kelenjar


tersebut, ada yang berfungsi sebagai organ endokrin murni artinya hormon tersebut
hanya menghasilkan hormon misalnya kelenjar pineal, kelenjar hipofisis / pituitary,
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal suprarenalis, dan kelenjar
timus.berikut adalah Kelenjar Endokrin dan Hormon yang dihasilkan:

1. Kelenjar Hipofisis Anterior


Kelenjar hipofisis anterior adalah bagian depan dari kelenjar pituitari. Adapun
hormon yang dihasilkan oleh hipofisis anterior berfungsi untuk mengatur
pertumbuhan, pematangan organ dan fungsi sistem reproduksi, fungsi tiroid, serta
pigmentasi kulit. Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan somatrpic hormone,
thyrotropic hormon, adrenacorticotropic hormon.

a. Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH)


Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), berfungsi untuk merangsang
kelenjar hipofisis mengeluarkan hormon luteinizing (LH) dan follicle-stimulating
hormone (FSH). GnRH disintesis dan dilepaskan dari neuron dalam hipotalamus.

GnRH dianggap neurohormon, suatu hormon yang diproduksi di tertentu sel saraf
dan dirilis di perusahaan terminal saraf. Sebuah wilayah kunci untuk produksi
GnRH adalah daerah preoptik dari hipotalamus, yang berisi sebagian besar
mensekresi GnRH-neuron. Neuron GnRH berasal hidung dan bermigrasi ke otak,
di mana mereka tersebar di seluruh septum medial dan hipotalamus dan
dihubungkan dengan sangat panjang >1-milimeter-panjang dendrit. Bundel ini
bersama-sama sehingga mereka menerima bersama sinaptik input, proses yang
memungkinkan mereka untuk menyinkronkan pelepasan GnRH mereka.

GnRH disekresi dalam hypophysial aliran darah portal yang di eminensia median.
Para darah portal membawa GnRH ke kelenjar pituitari,yang berisi gonadotropin
sel, di mana GnRH mengaktifkan sendiri reseptor , reseptor gonadotropin-
releasing hormone (GnRHR), tujuh-transmembran G-protein-coupled yang
merangsang reseptor beta isoform phosphoinositide fosfolipase C, yang
melanjutkan dengan memobilisasi kalsium dan protein kinase C. Hal ini
menyebabkan aktivasi protein yang terlibat dalam sintesis dan sekresi
gonadotropin LH dan FSH. GnRH terdegradasi oleh proteolisis dalam beberapa
menit.

Ada perbedaan dalam sekresi GnRH antara wanita dan pria. Pada laki-laki, GnRH
disekresi dalam pulsa pada frekuensi konstan.Akan tetapi, pada wanita, frekuensi
pulsa bervariasi selama siklus menstruasi, dan ada gelombang besar GnRH sesaat
sebelum ovulasi.

Aktivitas GnRH sangat rendah selama masa kanak-kanak, dan diaktifkan


pada pubertas. Selama tahun-tahun reproduksi, kegiatan pulsa sangat penting
untuk fungsi reproduksi sukses sebagai dikendalikan oleh loop umpan balik.
Namun, setelah kehamilan didirikan, aktivitas GnRH tidak diperlukan. Kegiatan
berdenyut dapat terganggu oleh hipotalamus-hipofisis penyakit, baik disfungsi
(yaitu, penekanan hipotalamus) atau lesi organik (trauma, tumor). Peningkatan
prolaktin tingkat menurunkan aktivitas GnRH. Sebaliknya, hiperinsulinemia
meningkatkan aktivitas pulsa mengarah ke LH teratur dan aktivitas FSH, seperti
yang terlihat dalam sindrom ovarium polikistik (PCOS).Pembentukan GnRH
kongenital tidak ada dalam sindrom Kallmann.

Neuron GnRH diatur oleh banyak neuron aferen yang berbeda, menggunakan
pemancar yang berbeda (termasuk norepinefrin, GABA,glutamat). Sebagai
contoh, dopamin muncul untuk merangsang pelepasan LH (melalui GnRH)
estrogen-progesteron-prima betina; dopamin dapat menghambat pelepasan LH
pada wanita diovariektomi.Kisspeptin tampaknya menjadi regulator penting dari
pelepasan GnRH.Pelepasan GnRH dapat juga diatur oleh estrogen. Telah
dilaporkan bahwa ada kisspeptin menghasilkan neuron yang juga
mengekspresikanreseptor estrogen alpha.

b. GnRH ditemukan di organ luar hipotalamus dan pituitari, dan perannya


dalam proses kehidupan lainnya adalah kurang dipahami. Sebagai contoh, ada
kemungkinan menjadi peran GnRH1 dalam plasenta dan dalam gonad . Reseptor
GnRH dan GnRH juga ditemukan dalam kanker ovarium, payudara, prostat, dan
endometrium. Thyrotropin-Releasing Hormone (TRH)
Thyrotropin-releasing hormone (TRH) berfungsi untuk merangsang pituitary
untuk rilis thyroid-stimulating hormone (TSH). Thyrotropin-releasing hormone
(TRH), juga disebut thyrotropin-releasing factor (TRF), thyroliberin atau
protirelin, adalah tropik tripeptide hormon yang merangsang pelepasan thyroid-
stimulating hormone dan prolaktin oleh hipofisis anerior. TRH telah digunakan
secara klinis untuk pengobatan degenerasi spinocerebellar dan gangguan
kesadaran pada manusia.

TRH diproduksi oleh hipotalamus dalam neuron medial nukleus


paraventrikular. Pada awalnya, itu adalah disintesis sebagai prekursor asam amino
polipeptida-242 yang berisi 6 salinan urutan-Glu--Nya Pro-Gly-, diapit dengan
didasar peptida yang kemudian diproses melalui proteolisis untuk memberikan
molekul TRH matang.

Ia berjalan melintasi median eminensia ke kelenjar hipofisis anterior melalui


sistem portal hypophyseal mana merangsang pelepasan thyroid-stimulating
hormone dari sel yang disebutthyrotropes dan kelebihan kadar menghambat
dopamin, yang merangsang pelepasanprolaktin, yang pada gilirannya menurunkan
GnRH. TRH juga dapat dideteksi di daerah lain dari tubuh termasuk sistem
pencernaan dan pulau pankreas, serta otak.

c. ACTH
ACTH berfungsi untuk merangsang pelepasan hormon dari korteks adrenal.
Andrenocorticotrophic (corticotropia, ACTH) berfungsi memeliharab
pertumbuhan dan perkembangan normal korteks adrenal dan merangsang untuk
mengsekresikan kortisol dan glucocorticoid yang lain.Hormon ACTH dihasilkan
oleh kelenjar hipofisis anterior.Peran utama ACTH adalah menstimulasi sintesis
dan sekresi glukokortikoid dan androgen pada korteks adrenal melalui pencerap
ganda protein-G yang bergantung pada mekanisme cAMP. Sebelum
berlangsungnya sintesis steroid, ACTH akan meningkatkan konsentrasi kolesterol
esterase dan mendifusikan kolesterol melalui membran mitokondria dan
meningkatkan sintesis pregnen. Tahapan dari mekanisme kerja ACTH adalah:
ACTH adalah produk dari proses pasca translasi prekursor polipeptida
ProOpiomelanokortin, Organ target ACTH adalah korteks adrenal tempat
kortikotropin terikat.Setelah di korteks adrenal, ACTH akan memacu perubahan
Kolesterol menjadi pregnolon.Kemudian dari pregnolon dihasilkanlah
adrenokortikosteroid dan androgen adrenal.Dimana fungsi kortisol adalah kerja
antiinflamasi, meningkatkan glukoneogenesis, meningkatkan penghancuran
protein, Mobilitas lemak, Mobilitas protein, Stabilisasi lisosom.

Adrenocorticotropic hormon (ACTH atau corticotropin) adalah polypeptide


tropika dan secreted hormon yang dihasilkan oleh kelenjar di bawah otak depan.
Itu adalah komponen penting dari hypothalamic-kelenjar di bawah otak-adrenal
axis dan sering dihasilkan dalam respon terhadap stres biologis (corticotropin
bersamareleasing hormon dari hypothalamus).

d. ACTH adalah synthesized dari pra-pro-opiomelanocortin (pra-POMC).


Penghapusan dari sinyal peptide selama terjemahan yang memproduksi 267 asam
amino polypeptide POMC, yang undergoes sejumlah pos-translational modifikasi
seperti phosphorylation dan glycosylation sebelum itu proteolytically melekang
oleh endopeptidases untuk menghasilkan berbagai polypeptide fragmen dengan
berbagai aktivitas fisiologis. Ini termasuk fragmen ACTH, β-lipotropin, γ-
lipotropin, Melanocyte merangsang Hormone (MSH) dan β-endorphin. POMC,
ACTH dan βlipotropin adalah secreted dari corticotropes di depan cuping (atau
adenohypophysis) dari kelenjar di bawah otak sebagai jawaban terhadap hormon
corticotropin-releasing hormon (CRH) yang dirilis oleh hypothalamus. ACTH juga
diproduksi oleh sel dari sistem kekebalan (sel T, B dan sel-sel macrophages) dalam
respon terhadap stimuli yang pergi bersama-sama dengan stres (termasuk CRH).
Untuk mengatur pengeluaran dari ACTH, banyak zat secreted dalam pameran ini
poros lambat/intermediate-umpan balik yang cepat dan lingkaran kegiatan.
Glucocorticoids secreted dari adrenal bozonty bekerja untuk mencegah keluarnya
CRH oleh hypothalamus, yang pada akhirnya akan berkurang anterior ACTH dari
kelenjar di bawah otak keluarnya. Glucocorticoids Mei juga yang menghalangi
tingkat POMC gene transcription dan sintesis peptide. Somatropic hormon atau
Growth Hormone (GH)
Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang
pertumbuhan, sel reproduksi dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya.
Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai tunggal polipeptida yang
disintesis, disimpan, dan dikeluarkan oleh somatotrophsel dalam sayap
lateralhipofisis anterior kelenjar. Somatotropin (STH) mengacu padahormon
pertumbuhan 1diproduksi secara alami pada hewan, sedangkan somatropin merujuk
pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan, dan
disingkat "HGH" pada manusia.

Somatropic hormon atau Growth Hormon (GH) merupakan hormon yang


menstimulasi pertumbuhan jaringan. Hormon ini disekresikan oleh sel asidofil dari
adenohipofisis. Sekresi berlebihan dari GH, sebelum penyatuan dari epifisis akan
menyebabkan kelainan pertumbuhan yang dinamakan gigantisme. Hal ini karena
pertumbuhan cepat atau akselerasi pertumbuhan tulang. Jika epifisis sudah
menutup, maka pertumbuhan tulak tidak memanjang namun menyamping dan
menebal pada beberapa tempat. Hormon pertumbuhan ini berpengaruh pada otot,
ginjal, jaringan adiposa, dan hepar. Sementara itu, somatropic memfasilitasi sintesis
protein dan katabolisme asam amino. Hormon ini menyokong transfer asam amino
dari darah ke sel-sel otot yang berdampak pada keseimbangan positif nitrogen.

Hormon pertumbuhan digunakan sebagaiobat resepdalam pengobatan untuk


mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan
dewasa.Di Amerika Serikat, hanya tersedia secara legal dari apotek, dengan resep
dari dokter. Dalam beberapa tahun terakhir di Amerika Serikat, beberapa dokter
sudah mulai meresepkan hormon pertumbuhan dalam kekurangan GH-pasien yang
lebih tua (tapi tidak pada orang sehat) untuk meningkatkan vitalitas. Sementara
hukum, efektivitas dan keamanan ini digunakan untuk HGH belum diuji dalam
percobaan klinis. Pada saat ini, masih dianggap HGH adalah hormon yang sangat
kompleks, dan banyak fungsinya masih belum diketahui.

e. Lactogenic hormon atau Luteotropic Hormone (LTH)


Bertanggungjawab untuk memelihara korpus luteum saat terjadi
kehamilan. Hormon ini berhubungan dengan laktasi atau menyusui. Hormon ini
berfungsi merangsang kelenjar susu memproduksi air susu pada ibu sesudah
melahirkan.

Sedangkan yang mengatur sekresi dari air susu adalah hormon oksitosin.
2. Kelenjar Hipofisis Posterior
Kelenjar hipofisis posterior merupakan bagian belakang kelenjar pituitari yang
berfungsi menghasilkan hormon antidiuretik, yakni hormon yang bertugas untuk
membuat ginjal menyerap air lebih banyak dan menyimpannya di aliran darah
untuk mencegah dehidrasi. Hormon oksitosin juga diproduksi di kelenjar hipofisis
posterior. Hormon oksitosin juga mengatur sekresi dari air susu. ASI yang sudah
diproduksi memerlukan hormon oksitosin untuk mengalirkannya. Oksitosin
dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu. Rangsangan dari isapan bayi saat menyusu
akan diteruskan menuju hipotalamus yang memproduksi hormon oksitosin.
Selanjutnya, oksitosin akan memacu otot-otot halus disekeliling alveoli untuk
berkontraksi dan mengeluarkan ASI.
3. Kelenjar Tyroid
Thyroid Stimulating Hormone (TSH) berfungsi untuk merangsang pelepasan
hormon tiroid.vHormone tirotropin (Tiroid stimulating hormone, TSH) berfungsi
memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar targetnya (tiroid kelenjar
gondok) dan merangsang tiroid untuk mensekresikan hormone tiroksin.SH
menstimulasi kelenjar tiroid untuk mengeluarkan hormon tiroksin (T 4) dan
triiodotironin (T 3).

TSH produksi dikendalikan oleh Thyrotropin-releasing hormone


(TRH), yang diproduksi di hipotalamusdan diangkut ke kelenjar hipofisis anterior
melalui sistem portal hipotalamus-hypophyseal , di mana ia meningkatkan produksi
dan pelepasan TSH. somatostatin juga diproduksi oleh hipotalamus, dan memiliki
efek berlawanan pada produksi TSH hipofisis, mengurangi atau menghambat
rilis.Tingkat hormon tiroid (T 3 dan T 4) dalam darah memiliki efek pada pelepasan
dari TSH hipofisis, ketika tingkat T 3 dan T 4 yang rendah, produksi TSH
meningkat, dan pada kebalikannya, ketika tingkat dari T 3 dan T 4 yang tinggi,
produksi TSH menurun. Efek ini menciptakan regulasi negatifumpan balik.TSH
glikoprotein dan terdiri dari dua subunit, alpha dan subunit beta.Paraα (alfa)
subunit(yaitu,chorionic gonadotropin alpha) hampir identik dengan human
chorionic gonadotropin(HCG),luteinizing hormon(LH),follicle-stimulating
hormone (FSH).

Subunit α dianggap wilayah efektor yang bertanggung jawab untuk stimulasi


adenilat siklase (melibatkan generasi cAMP).Rantai α memiliki urutan asam amino
92-. Para β (beta) subunit (TSHB) adalah unik untuk TSH, dan karena itu
menentukan spesifisitas reseptor. Rantai β memiliki urutan asam amino 118
.Sebuah thyroidstimulating hormone(TSH)tes digunakan untuk memeriksakelenjar
tiroid masalah. TSH dihasilkan ketikahipotalamusmelepaskan zat yang disebut
Thyrotropinreleasing hormone (TRH).TRH kemudian memicukelenjar pituitari
untuk melepaskan TSH. Lihat gambar dari kelenjar tiroid dan kelenjar pituitari.
TSH menyebabkan tiroid membuat dua kelenjar hormon: triiodothyronine (T3)
danthyroxine (T4). T3 dan T4 membantu mengontrol tubuh

Anda metabolisme.Triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4) yang diperlukan untuk


pertumbuhan normal dariotak, terutama selama 3 tahun pertama kehidupan.Anak
yang lebih tua juga perlu hormon tiroid untuk tumbuh dan berkembang secara
normal. Tes ini dapat dilakukan pada waktu yang sama sebagai tes untuk mengukur
T3 dan T4.

4. Kelenjar Adrenal Korteks


Adrenal korteks adalah bagian inti luar yang membentuk 80% volume kelenjar.
Bagian ini melepaskan hormon yang sangat penting bagi tubuh, termasuk:
glukokortikoid, pelepasan hormon ini dirangsang oleh kelenjar hipotalamus dan
pituitari. Adrenal korteks bertanggung jawab dalam memproduksi 3 jenis hormon,
yaitu aldosteron yang mengatur elektrolit dalam tubuh dan tekanan darah, kortisol
yang mengontrol kadar gula darah dalam metabolisme, dan gonadokortikoid yang
mengatur hormon seks.

5. Kelenjar Adrenal Medulla

Adrenal medulla adalah bagian dalam yang bentuknya tidak beraturan,


berhubungan erat dengan pembuluh darah dan pembuluh saraf, serta berkaitan
dengan produksi epinefrin dan norepinefrin. Adrenal medulla akan menghasilkan
hormom epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin). Kedua hormon ini
akan meningkatkan aliran darah ke otot dan otak, merangsang jantung berdetak
lebih cepat, meningkatkan kadar gula darah dengan cara mengubah simpanan
glikogen menjadi glukosa darah. Kelenjar medulla sendiri menghasilkan hormon
yang berperan dalam fungsi fight or flight response atau suatu respon menusia
untuk bertahan menghadapi ancaman dari luar. Hormon adrenalin bekerja sama
dengan hormon kortisol dan noradrenalin dalam mengatur reaksi tubuh terhadap
stres. Hormon ini membuat detak jantung kita lebih cepat, aliran darah menjadi
meningkat, dan merangsang tubuh untuk melepaskan gula menjadi energi.

6. Kelenjar Testis
Testis adalah kelenjar yang memiliki fungsi untuk memproduksi sperma dan
testoteron. Bagian ini adalah organ terpenting dari sistem reproduksi pria dan
terletak di dalam skrotum. Selain itu, pria juga memiliki organ reproduksi internal
yang dikenal sebagai organ tambahan. Organ-organ itu berfungsi untuk membantu
proses penyimpanan, produksi, dan keluarnya sperma. Organ tersebut, antara lain
uretra, vas deferens, epididimis, vesikula seminalis, duktus ejakulatorius, kelenjar
prostat, dan kelenjar bulbouretral.
Hormon testosteron dapat memengaruhi fungsi dari organ-organ reproduksi
tersebut. Selain itu, hormon testosteron juga bermanfaat dalam pengembangan
karakteristik pria dari segi fisik, gairah seksual, pertumbuhan otot, pertumbuhan
tulang, pembentukan sifat dan perilaku, pertumbuhan rambut dan kulit, FSH
(Follicle Stimulating Hormone), dan LH (Luteinizing Hormone) yang berguna
untuk membantu produksi sperma.

Saat menginjak remaja, seorang anak laki-laki akan merasakan perubahan


dalam dirinya, seperti suara menjadi berat, atau mulai merasakan hasrat seksual.
Semua perubahan yang normal ini, baik fisik maupun fisiologi, dapat terjadi karena
adanya fungsi hormon testosteron.

7. Kelenjar Ovarium
Ovarium adalah kelenjar yang berbentuk oval dan berukuran kecil yang
terletak dikedua sisi rahim. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon estrogen
serta progesteron. Estrogen adalah sebutan untuk sekelompok hormon yang
berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan karakterikstik
pertumbuhan wanita serta proses reproduksinya. Hormon ini sebenarnya tidak
hanya diproduksi dalam tubuh wanita, tetapi juga terdapat dalam tubuh pria dengan
kadar yang jauh lebih rendah. Cara kerja terbentuknya hormon estrogen adalah
ovarium, yang memproduksi sel telur, menjadi sumber terbentuknya hormon ini.
Tidak hanya itu, kelenjar adrenal yang terletak pada bagian atas ginjal juga
berperan dalam membentuk estrogen. Setiap wanita bisa mengalami peningkatan
dan penurunan kadar hormon ini. Biasanya, estrogen meningkat jelang menstruasi
dan selama kehamilan. Selain itu, hormon akan mengalami penurunan secara alami
setelah menstruasi dan melahirkan. Tingkat hormon estrogen juga menurun saat
wanita mengalami menopause atau berhenti menstruasi.

Selain mengatur siklus haid dan menopause wanita, hormon estrogen memiliki
banyak fungsi. Berikut fungsi hormon estrogen pada wanita, yaitu : memperkuat
tulang dan gigi, menjaga vagina dan saluran kemih, memulai siklus menstruasi,
menjaga kehamilan, menjaga kesehatan jantung, dan menurunkan resiko kanker.

Ovarium, plasenta, dan kelenjar adrenal menghasilkan hormon progesteron untuk


mengatur kondisi endometrium, yang merupakan lapisan dalam rahim. Hormon
progesteron yanv disebut juga hormon kehamilan ini memiliki banyak peran dalam
pertumbuhan janin, yaitu : hormon progesteron berperan dalam mempersiapkan
rahim, sebagai tempat tumbuhnya janin, berperan dalam pubertas dengan
membentuk tubuh perempuan, dan seksulitas.

8. Kelenjar Pankreas
Pankreas adalah organ kelenjar yang memanjang pada dinding
posterior abdomen, tepat dibelakang lambung, yang memiliki beberapa fungsi
dalam sistem pencernaan. Pankreas dikeliling oleh hati, limpa, kantung empedu,
dan usus kecil.

Pankreas adalah organ yang tidak biasa karena memiliki 2 fungsj yakni
memproduksi dan mengeluarkan hormon endokrin yang bertanggung jawab
mengatur jumlah glukoasa dalam darah. Kemudian yang kedua, memproduksi
kelenjar eksokrin (pencernaan) yang menghasilkan enzim yang diperlukan usus
kecil untuk memecah dan menyerap protein, lemak, dan karbohidrat.

Dalam Pankreas terdapat reseptor yang dapat mendeteksi glukosa dalam darah.
Jadi ketika anda makan sesuatu, pankreas melepaskan enzim pencernaan ke usus
untuk memecah makanan. Ketika makanan dicerna, dan tingkat gizi dalam darah
meningkat, pankreas memproduksi insulin untuk membantu tubuh menyimpan
glukosa.
Sebaliknya, ketika kadar gula dalam tubuh menurun pankreas memproduksi
glukagon untuk mengambil glukosa dalam hati dan sel otot dan didorong ke dalam
darah. Hormon insulin berfungsi untuk menurunkan jumlah glukosa dalam darah
dengan menyimpan glukosa dalam darah ke hati dan sel otot. Fungsi hormon
insulin juga mengolah karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh untuk digunakan
untuk energi.

F. Perbedaan Kelenjar Eksokrin dan Endokrin


1. Definisi
a. Kelenjar endokrin: kelenjar endokrin adalah sejenis kelenjar yang
mengeluarkan zat (hormon) ke dalam aliran darah.
b. Kelenjar Eksokrin: Kelenjar eksokrin adalah sejenis kelenjar yang
melepaskan sekresinya eksternal ke atau di permukaan organ dengan bantuan
saluran atau saluran.
2. Saluran
a. Kelenjar endokrin: kelenjar endokrin adalah jenis kelenjar tanpa bentuk.
b. Kelenjar Eksokrin: Kelenjar eksokrin mungkin atau mungkin tidak memiliki
saluran.

3. Sekresi
a. Kelenjar endokrin: kelenjar eksokrin mensekresikan darah.
b. Kelenjar Eksokrin: kelenjar endokrin menuangkan sekresi mereka langsung
di tempat kerja.

4. Jenis Sekresi
a. Kelenjar endokrin: kelenjar endokrin mensekresikan hormon.
b. Kelenjar Eksokrin: Kelenjar eksokrin mengeluarkan enzim.
5. Target
a. Kelenjar endokrin: Sasaran kelenjar endokrin terletak jauh dari kelenjar.
b. Kelenjar Eksokrin : Sasaran kelenjar eksokrin ditemukan sangat dekat
dengan kelenjar.

6. Waktu merespon
a. Kelenjar Endokrin: Tanggapan kelenjar endokrin lambat karena sekresi
harus diangkut melalui darah ke organ target.

b. Kelenjar Eksokrin: Kelenjar eksokrin menunjukkan respons yang cepat


karena zat disekresi langsung ke organ target.

7. Fungsi
a. Kelenjar endokrin: Kelenjar eksokrin terutama mengontrol aktivitas jangka
panjang dari organ target.

b. Kelenjar Eksokrin: Sekresi kelenjar endokrin terutama mengontrol aktivitas


jangka pendek tubuh.

G. Penyakit yang disebabkan oleh Kelenjar Endokrin

Ada berbagai jenis penyakit pada sistem endokrin. Diabetes adalah penyakit
pada sistem endokrin yang paling umum didiagnosis. Gangguan endokrin lainnya
termasuk:
1. Insufisiensi adrenal Penyakit ini disebabkan karena kelenjar adrenal merilis
terlalu sedikit hormon kortisol dan kadang-kadang, aldosteron. Gejala termasuk
kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan kulit. Penyakit Addison adalah
jenis insufisiensi adrenal.
2. Penyakit Cushing Kelebihan hormon kelenjar hipofisis menyebabkan
kelenjar adrenal terlalu aktif. Kondisi serupa disebut sindrom Cushing dapat terjadi
pada manusia, terutama anak-anak, yang mengkonsumsi obat kortikosteroid.
3. Gigantisme (akromegali) dan masalah hormon pertumbuhan lainnya Jika
kelenjar pituitari memproduksi hormon pertumbuhan terlalu banyak, tulang anak
dan bagian tubuh dapat tumbuh dengan cepat. Jika kadar hormon pertumbuhan
terlalu rendah, seorang anak dapat mengalami pertumbuhan yang lambat.
4. Hipertiroidisme Kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid,
yang menyebabkan penurunan berat badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat,
dan gelisah. Penyebab paling umum untuk tiroid yang terlalu aktif adalah gangguan
autoimun yang disebut penyakit Grave.
5. Hipotiroidisme Kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang
cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan depresi. Kelenjar kurang
aktif dapat menyebabkan perkembangan melambat pada anak-anak. Beberapa jenis
hipotiroidisme hadir pada saat lahir.
6. Hipopituitarisme,Rilis kelenjar hipofisis sedikit atau tidak ada hormon. Ini
mungkin disebabkan oleh sejumlah penyakit yang berbeda. Wanita dengan kondisi
ini mungkin berhenti mendapatkan siklus menstruasi mereka.
7. Multiple Neoplasia Endokrin I dan II (MEN I dan II MEN) Penyakit
ini disebabkan kondisi genetik yang diturunkan melalui keluarga. Mereka
menyebabkan tumor dari paratiroid, adrenal, dan kelenjar tiroid, menyebabkan
kelebihan hormon.

8. Sindrom ovarium polikistik (PCOS) Kelebihan androgen mengganggu


perkembangan telur dan pembebasan mereka dari indung telur perempuan. PCOS
adalah penyebab utama infertilitas.

9. Pubertas prekoks (dini) Abnormal pubertas dini yang terjadi ketika


kelenjar memberitahu tubuh untuk melepaskan hormon seks terlalu cepat dalam
hidup ( Evelyn C. 2011)
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini yaitu berbagai macam kelenjar yang ada di dalam
tubuh manusia, dan dari sekian banyaknya kelenjar menghasilkan hormonhormon
yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia baik dalam hal pertubuhan maupun
perkembangan .

Sistem endokrin dan sistem saraf bekerja sama secara kooperatif untuk mengatur
aktivitas dalam tubuh hewan, dengan cara menghasilkan hormon yang kan
mempengaruhi sel sasaran. Hormon dapat dihasilkan oleh organ endokrin sejati atapun
oleh neurosekretori. Hormon dapat diklasifikasi menjadi 3 yaitu steroid,peptida, dan
turunan tirosin. Timbulnya tanggapan hayati pada sel target akibat rangsang hormon
relatif lebih lambat jika dibandingkan dengan tanggapan yang timbul akibat rangsang
saraf. Hormon mempengaruhi sel target secara spesifik. Pengaruh tersebut berkaitan
erat dengan adanya reseptor hormon pada sel target yang sesuai dengan hormon
tetentu. Reseptor hormon ada yang terdapat di membran sel. Sistem endokrin pada
invertebrata masih sederhana dan organ endokrin yang dimiliknya pada umunya
berupa organ neuroendokrin.Sedangkan sistem endokrin pada vertebrata sangat
kompleks.Organ endokrin yang dimiliki vertebrata pada umumnya berupa organ
endokrin klasik terdiri atas organ endokrin pusat dan tepi.
B. Saran
Tidak ada kata sempurna yang pantas untuk segala hal di dunia, begitu juga dengan
makalah yang telah kami susun, oleh karena itu bagi pihak terkait kami mengharapkan
kritik dan saran guna perbaikan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat.Amiin.

DAFTAR PUSTAKA

Hamid A, Abdul. 2005. Biokimia:Metabolisme Biomolekul. Manokwari: Alfabeta

Indah, Mutiara. 2004. Mekanisme Kerja Hormon. Medan : Universitas Sumatera


Utara.

Karyanto, Agus. 2005. Mekanisme KInerja Hormon. Lampung : UNILA

Luwita, Dwisang Evi, S.Si.2014. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan
Paramedis.Tangerang Selatan

Pack, E Philip, Ph. 2001. Anatomi dan Fisiologi .Bandung.

Pearsce, Evelyn C. 2011. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis – Jakarta.

Rachmadiarti, Fida dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya: Unesa University Press.

Syafuddin. 2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa perawat edisi 3.Jakarta Tim
Penyusun. 2003. Biologi SMA. Klaten: Intan Pariwara.

Anda mungkin juga menyukai