‘’SISTEM ENDOKTRIN’’
Di Susun Oleh :
ILMU KEOLAHRAGAAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayah serta nikmat-Nya, khususnya bagi saya yang telah menyelesaikan
Makalah
HALAMAN SAMPUL i
……………………………………………………
HALAMAN JUDUL i
…………………………………………………... i
KATA PENGANTAR ii
…………………………………………………… i
DAFTAR ISI i
……………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
………………………………………………….
B. Rumusan Masalah 2
………………………………………………
C. Tujuan Penulisan 2
………………………………………………..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Endokrin 3
………………………………………………
B. Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin serta Jenis – Jenis 3
Kelenjar dan Hormon dalam Sistem Endokrin
C. Fungsi Sistem Endokrin 13
………………………………………...
D. Karakteristik Sistem Endokrin 14
…………………………………
E. Perbedaan Kelenjar Endokrin dan Eksokrin 14
……………………
F. Klasifikasi Struktur Kimiawi Sistem Endokrin 16
…………………
G. Penyakit yang disebabkan oleh Kelenjar Endokrin 16
…………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 18
…………………………………………………….
B. Saran 18
……………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA 19
……………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Endokrin berasal dari bahasa Yunani yang artinya “sekret ke dalam”.masuk
sirkulasi ke dalam darah yaitu hormon ( merangsang). Sistem endokrin adalah control
kelenjar tanpa saluran ( ductiess ) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di
tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.
Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan di bawah oleh aliran darah ke
berbagai sel dalam tubuh yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut
menjadi suatu tindakan.(Evi L. D, 2014) .
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untukmempengaruhi organ-organ lain. Sistem endokrin disusun oleh kelenjarkelenjar
endokrin. Kelenjar endokrin mensekresikan senyawa kimia yang disebut hormon.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada Makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Endokrin?
2. Apa saja Fungsi Sistem Endokrin?
3. Bagaimana Karakteristik Sistem Endokrin?
4. Apa Perbedaan Kelenjar Eksokrin dan Kelenjar Endokrin?
5. Bagaimana Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin serta Apa saja
Jenis-Jenis Kelenjar dan Hormon dalam Sistem Endokrin?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apa pengertian Sistem Endokrin
2. Untuk mengetahui fungsi Sistem Endokrin
3. Untuk mengetahui Karakteristik Sistem Endokrin
4. Untuk mengetahui Perbedaan Kelenjar Eksokrin dan Endokrin
5. Untuk mengetahui Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin serta
Jenis-Jenis Kelenjar dan Hormon dalam Sistem Endokrin
A. Sistem Endokrin
Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yang mengirim hasil sekresinya langsung ke
dalam darah yang beredar dalam jaringan, kelenjar ini tidak memiliki saluran tapi
mensekresi (mengeluarkan) hormon langsung ke dalam darah sehingga dapat
mencapai setiap sel darah di dalam tubuh. Hormon bekerja pada sasaran jaringan atau
organ tertentu dan mengatur aktivitas mereka.Hormon mengatur proses seperti
pemecahan subtansi kimia dalam metabolisme,keseimbangan cairan dan produksi
urin,pertumbuhan dan perkembangan tubuh,serta reproduksi seksual. Hasil kerja
hormon dari suatu kelenjar dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor termasuk kadar zat
dalam darah dan masukan dari sistem saraf,karena hormon mengalir dalam darah,
setiap hormon dapat mencapai setiap bagian tubuh. Namun demikian bentuk molekul
khusus dari setiap hormon harus bisa masuk kedalam reseptor (penerima) pada
jaringan atau organ sasaran nya saja (Syafuddin.2009)
1. Penghasil Hormon
Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai macam jenis hormon
yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila diperlukan oleh jaringan tubuh
tertentu.
2. Mengontrol Aktivitas
Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas dari kelenjar tubuh agar
dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.
3. Merangsang Aktivitas
Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang aktivitas kelenjar tubuh untuk
kemudian disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari rangsangan
tersebut.
4. Pertumbuhan Jaringan
Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan pada manusia
agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.
5. Mengatur Metabolisme
Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur metabolisme dalam tubuh,
sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa dalam
tubuh dan pada usus halus.
6. Metabolisme Zat
1. Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.
Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari
dan menurun pada malam hari
2. Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu
tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan
lembahnya menyebabkan siklus menstruasi.
Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar
subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar
kalsium serum.Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang memungkinkan
tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol
laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia, hormon hanya
mempengaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melakukan
fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan
hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormon dari kelenjar
lainnya. Hormon secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan
diekskresi oleh ginjal.
GnRH dianggap neurohormon, suatu hormon yang diproduksi di tertentu sel saraf
dan dirilis di perusahaan terminal saraf. Sebuah wilayah kunci untuk produksi
GnRH adalah daerah preoptik dari hipotalamus, yang berisi sebagian besar
mensekresi GnRH-neuron. Neuron GnRH berasal hidung dan bermigrasi ke otak,
di mana mereka tersebar di seluruh septum medial dan hipotalamus dan
dihubungkan dengan sangat panjang >1-milimeter-panjang dendrit. Bundel ini
bersama-sama sehingga mereka menerima bersama sinaptik input, proses yang
memungkinkan mereka untuk menyinkronkan pelepasan GnRH mereka.
GnRH disekresi dalam hypophysial aliran darah portal yang di eminensia median.
Para darah portal membawa GnRH ke kelenjar pituitari,yang berisi gonadotropin
sel, di mana GnRH mengaktifkan sendiri reseptor , reseptor gonadotropin-
releasing hormone (GnRHR), tujuh-transmembran G-protein-coupled yang
merangsang reseptor beta isoform phosphoinositide fosfolipase C, yang
melanjutkan dengan memobilisasi kalsium dan protein kinase C. Hal ini
menyebabkan aktivasi protein yang terlibat dalam sintesis dan sekresi
gonadotropin LH dan FSH. GnRH terdegradasi oleh proteolisis dalam beberapa
menit.
Ada perbedaan dalam sekresi GnRH antara wanita dan pria. Pada laki-laki, GnRH
disekresi dalam pulsa pada frekuensi konstan.Akan tetapi, pada wanita, frekuensi
pulsa bervariasi selama siklus menstruasi, dan ada gelombang besar GnRH sesaat
sebelum ovulasi.
Neuron GnRH diatur oleh banyak neuron aferen yang berbeda, menggunakan
pemancar yang berbeda (termasuk norepinefrin, GABA,glutamat). Sebagai
contoh, dopamin muncul untuk merangsang pelepasan LH (melalui GnRH)
estrogen-progesteron-prima betina; dopamin dapat menghambat pelepasan LH
pada wanita diovariektomi.Kisspeptin tampaknya menjadi regulator penting dari
pelepasan GnRH.Pelepasan GnRH dapat juga diatur oleh estrogen. Telah
dilaporkan bahwa ada kisspeptin menghasilkan neuron yang juga
mengekspresikanreseptor estrogen alpha.
c. ACTH
ACTH berfungsi untuk merangsang pelepasan hormon dari korteks adrenal.
Andrenocorticotrophic (corticotropia, ACTH) berfungsi memeliharab
pertumbuhan dan perkembangan normal korteks adrenal dan merangsang untuk
mengsekresikan kortisol dan glucocorticoid yang lain.Hormon ACTH dihasilkan
oleh kelenjar hipofisis anterior.Peran utama ACTH adalah menstimulasi sintesis
dan sekresi glukokortikoid dan androgen pada korteks adrenal melalui pencerap
ganda protein-G yang bergantung pada mekanisme cAMP. Sebelum
berlangsungnya sintesis steroid, ACTH akan meningkatkan konsentrasi kolesterol
esterase dan mendifusikan kolesterol melalui membran mitokondria dan
meningkatkan sintesis pregnen. Tahapan dari mekanisme kerja ACTH adalah:
ACTH adalah produk dari proses pasca translasi prekursor polipeptida
ProOpiomelanokortin, Organ target ACTH adalah korteks adrenal tempat
kortikotropin terikat.Setelah di korteks adrenal, ACTH akan memacu perubahan
Kolesterol menjadi pregnolon.Kemudian dari pregnolon dihasilkanlah
adrenokortikosteroid dan androgen adrenal.Dimana fungsi kortisol adalah kerja
antiinflamasi, meningkatkan glukoneogenesis, meningkatkan penghancuran
protein, Mobilitas lemak, Mobilitas protein, Stabilisasi lisosom.
Sedangkan yang mengatur sekresi dari air susu adalah hormon oksitosin.
2. Kelenjar Hipofisis Posterior
Kelenjar hipofisis posterior merupakan bagian belakang kelenjar pituitari yang
berfungsi menghasilkan hormon antidiuretik, yakni hormon yang bertugas untuk
membuat ginjal menyerap air lebih banyak dan menyimpannya di aliran darah
untuk mencegah dehidrasi. Hormon oksitosin juga diproduksi di kelenjar hipofisis
posterior. Hormon oksitosin juga mengatur sekresi dari air susu. ASI yang sudah
diproduksi memerlukan hormon oksitosin untuk mengalirkannya. Oksitosin
dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu. Rangsangan dari isapan bayi saat menyusu
akan diteruskan menuju hipotalamus yang memproduksi hormon oksitosin.
Selanjutnya, oksitosin akan memacu otot-otot halus disekeliling alveoli untuk
berkontraksi dan mengeluarkan ASI.
3. Kelenjar Tyroid
Thyroid Stimulating Hormone (TSH) berfungsi untuk merangsang pelepasan
hormon tiroid.vHormone tirotropin (Tiroid stimulating hormone, TSH) berfungsi
memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar targetnya (tiroid kelenjar
gondok) dan merangsang tiroid untuk mensekresikan hormone tiroksin.SH
menstimulasi kelenjar tiroid untuk mengeluarkan hormon tiroksin (T 4) dan
triiodotironin (T 3).
6. Kelenjar Testis
Testis adalah kelenjar yang memiliki fungsi untuk memproduksi sperma dan
testoteron. Bagian ini adalah organ terpenting dari sistem reproduksi pria dan
terletak di dalam skrotum. Selain itu, pria juga memiliki organ reproduksi internal
yang dikenal sebagai organ tambahan. Organ-organ itu berfungsi untuk membantu
proses penyimpanan, produksi, dan keluarnya sperma. Organ tersebut, antara lain
uretra, vas deferens, epididimis, vesikula seminalis, duktus ejakulatorius, kelenjar
prostat, dan kelenjar bulbouretral.
Hormon testosteron dapat memengaruhi fungsi dari organ-organ reproduksi
tersebut. Selain itu, hormon testosteron juga bermanfaat dalam pengembangan
karakteristik pria dari segi fisik, gairah seksual, pertumbuhan otot, pertumbuhan
tulang, pembentukan sifat dan perilaku, pertumbuhan rambut dan kulit, FSH
(Follicle Stimulating Hormone), dan LH (Luteinizing Hormone) yang berguna
untuk membantu produksi sperma.
7. Kelenjar Ovarium
Ovarium adalah kelenjar yang berbentuk oval dan berukuran kecil yang
terletak dikedua sisi rahim. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon estrogen
serta progesteron. Estrogen adalah sebutan untuk sekelompok hormon yang
berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan karakterikstik
pertumbuhan wanita serta proses reproduksinya. Hormon ini sebenarnya tidak
hanya diproduksi dalam tubuh wanita, tetapi juga terdapat dalam tubuh pria dengan
kadar yang jauh lebih rendah. Cara kerja terbentuknya hormon estrogen adalah
ovarium, yang memproduksi sel telur, menjadi sumber terbentuknya hormon ini.
Tidak hanya itu, kelenjar adrenal yang terletak pada bagian atas ginjal juga
berperan dalam membentuk estrogen. Setiap wanita bisa mengalami peningkatan
dan penurunan kadar hormon ini. Biasanya, estrogen meningkat jelang menstruasi
dan selama kehamilan. Selain itu, hormon akan mengalami penurunan secara alami
setelah menstruasi dan melahirkan. Tingkat hormon estrogen juga menurun saat
wanita mengalami menopause atau berhenti menstruasi.
Selain mengatur siklus haid dan menopause wanita, hormon estrogen memiliki
banyak fungsi. Berikut fungsi hormon estrogen pada wanita, yaitu : memperkuat
tulang dan gigi, menjaga vagina dan saluran kemih, memulai siklus menstruasi,
menjaga kehamilan, menjaga kesehatan jantung, dan menurunkan resiko kanker.
8. Kelenjar Pankreas
Pankreas adalah organ kelenjar yang memanjang pada dinding
posterior abdomen, tepat dibelakang lambung, yang memiliki beberapa fungsi
dalam sistem pencernaan. Pankreas dikeliling oleh hati, limpa, kantung empedu,
dan usus kecil.
Pankreas adalah organ yang tidak biasa karena memiliki 2 fungsj yakni
memproduksi dan mengeluarkan hormon endokrin yang bertanggung jawab
mengatur jumlah glukoasa dalam darah. Kemudian yang kedua, memproduksi
kelenjar eksokrin (pencernaan) yang menghasilkan enzim yang diperlukan usus
kecil untuk memecah dan menyerap protein, lemak, dan karbohidrat.
Dalam Pankreas terdapat reseptor yang dapat mendeteksi glukosa dalam darah.
Jadi ketika anda makan sesuatu, pankreas melepaskan enzim pencernaan ke usus
untuk memecah makanan. Ketika makanan dicerna, dan tingkat gizi dalam darah
meningkat, pankreas memproduksi insulin untuk membantu tubuh menyimpan
glukosa.
Sebaliknya, ketika kadar gula dalam tubuh menurun pankreas memproduksi
glukagon untuk mengambil glukosa dalam hati dan sel otot dan didorong ke dalam
darah. Hormon insulin berfungsi untuk menurunkan jumlah glukosa dalam darah
dengan menyimpan glukosa dalam darah ke hati dan sel otot. Fungsi hormon
insulin juga mengolah karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh untuk digunakan
untuk energi.
3. Sekresi
a. Kelenjar endokrin: kelenjar eksokrin mensekresikan darah.
b. Kelenjar Eksokrin: kelenjar endokrin menuangkan sekresi mereka langsung
di tempat kerja.
4. Jenis Sekresi
a. Kelenjar endokrin: kelenjar endokrin mensekresikan hormon.
b. Kelenjar Eksokrin: Kelenjar eksokrin mengeluarkan enzim.
5. Target
a. Kelenjar endokrin: Sasaran kelenjar endokrin terletak jauh dari kelenjar.
b. Kelenjar Eksokrin : Sasaran kelenjar eksokrin ditemukan sangat dekat
dengan kelenjar.
6. Waktu merespon
a. Kelenjar Endokrin: Tanggapan kelenjar endokrin lambat karena sekresi
harus diangkut melalui darah ke organ target.
7. Fungsi
a. Kelenjar endokrin: Kelenjar eksokrin terutama mengontrol aktivitas jangka
panjang dari organ target.
Ada berbagai jenis penyakit pada sistem endokrin. Diabetes adalah penyakit
pada sistem endokrin yang paling umum didiagnosis. Gangguan endokrin lainnya
termasuk:
1. Insufisiensi adrenal Penyakit ini disebabkan karena kelenjar adrenal merilis
terlalu sedikit hormon kortisol dan kadang-kadang, aldosteron. Gejala termasuk
kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan kulit. Penyakit Addison adalah
jenis insufisiensi adrenal.
2. Penyakit Cushing Kelebihan hormon kelenjar hipofisis menyebabkan
kelenjar adrenal terlalu aktif. Kondisi serupa disebut sindrom Cushing dapat terjadi
pada manusia, terutama anak-anak, yang mengkonsumsi obat kortikosteroid.
3. Gigantisme (akromegali) dan masalah hormon pertumbuhan lainnya Jika
kelenjar pituitari memproduksi hormon pertumbuhan terlalu banyak, tulang anak
dan bagian tubuh dapat tumbuh dengan cepat. Jika kadar hormon pertumbuhan
terlalu rendah, seorang anak dapat mengalami pertumbuhan yang lambat.
4. Hipertiroidisme Kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid,
yang menyebabkan penurunan berat badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat,
dan gelisah. Penyebab paling umum untuk tiroid yang terlalu aktif adalah gangguan
autoimun yang disebut penyakit Grave.
5. Hipotiroidisme Kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang
cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan depresi. Kelenjar kurang
aktif dapat menyebabkan perkembangan melambat pada anak-anak. Beberapa jenis
hipotiroidisme hadir pada saat lahir.
6. Hipopituitarisme,Rilis kelenjar hipofisis sedikit atau tidak ada hormon. Ini
mungkin disebabkan oleh sejumlah penyakit yang berbeda. Wanita dengan kondisi
ini mungkin berhenti mendapatkan siklus menstruasi mereka.
7. Multiple Neoplasia Endokrin I dan II (MEN I dan II MEN) Penyakit
ini disebabkan kondisi genetik yang diturunkan melalui keluarga. Mereka
menyebabkan tumor dari paratiroid, adrenal, dan kelenjar tiroid, menyebabkan
kelebihan hormon.
Sistem endokrin dan sistem saraf bekerja sama secara kooperatif untuk mengatur
aktivitas dalam tubuh hewan, dengan cara menghasilkan hormon yang kan
mempengaruhi sel sasaran. Hormon dapat dihasilkan oleh organ endokrin sejati atapun
oleh neurosekretori. Hormon dapat diklasifikasi menjadi 3 yaitu steroid,peptida, dan
turunan tirosin. Timbulnya tanggapan hayati pada sel target akibat rangsang hormon
relatif lebih lambat jika dibandingkan dengan tanggapan yang timbul akibat rangsang
saraf. Hormon mempengaruhi sel target secara spesifik. Pengaruh tersebut berkaitan
erat dengan adanya reseptor hormon pada sel target yang sesuai dengan hormon
tetentu. Reseptor hormon ada yang terdapat di membran sel. Sistem endokrin pada
invertebrata masih sederhana dan organ endokrin yang dimiliknya pada umunya
berupa organ neuroendokrin.Sedangkan sistem endokrin pada vertebrata sangat
kompleks.Organ endokrin yang dimiliki vertebrata pada umumnya berupa organ
endokrin klasik terdiri atas organ endokrin pusat dan tepi.
B. Saran
Tidak ada kata sempurna yang pantas untuk segala hal di dunia, begitu juga dengan
makalah yang telah kami susun, oleh karena itu bagi pihak terkait kami mengharapkan
kritik dan saran guna perbaikan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat.Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Luwita, Dwisang Evi, S.Si.2014. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan
Paramedis.Tangerang Selatan
Rachmadiarti, Fida dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya: Unesa University Press.
Syafuddin. 2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa perawat edisi 3.Jakarta Tim
Penyusun. 2003. Biologi SMA. Klaten: Intan Pariwara.