Anda di halaman 1dari 8

RESUME BIOKIMIA

KLASIFIKASI, STRUKTUR DAN SIFAT KIMIA


MAKROMOLEKUL DALAM TUBUH MANUSIA:
KARBOHIDRAT, LIPID, PROTEIN DAN ASAM NUKLEAT

Dosen Pengampu : Sugeng Supriyanto, M.S.Farm

Disusun Oleh :
KELOMPOK 9
Nama Nim Kontribusi
Ilham Hidayatul Latif 202205039 Lipid
Inayatul Maftukhah 202205040 Karbohidrat & As.Nukleat
Tiara Aida Rahma 2022050 Protein

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2024
A. KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah penghasil energi utama manusia yang dapat ditemui dalam
makanan seperti nasi dan roti. Karbohidrat (CnH2nOn) merupakan senyawa
polihidroksi (mengandung banyak -OH) dengan gugus aldehid (-CHO) atau keton (-
C=O) dan sering disebut gula.
Gula dengan gugus aldehid → aldosa, sedangkan
Gula dengan gugus keton → ketosa.
Contoh karbohidrat paling sederhana yaitu glukosa. Glukosa digunakan tubuh
sebagai bahan bakar utama dalam proses metabolisme untuk memperoleh energi.

Digolongkan berdasarkan jumlah karbohidratnya :


1. Monosakarida
adalah karbohidrat paling sederhana karena hanya terdiri dari satu molekul
sehingga tidak dapat dipecah lagi/dihidrolisis.
Berdasarkan jumlah atom karbonnya, monosakarida dibedakan menjadi triosa,
tetrosa, pentosa, dan heksosa (berturut-turut dari atom karbon 3 sampai dengan
6). Contoh paling umum adalah glukosa, fruktosa, ribosa, dan galaktosa.
2. Disakarida
Merupakan gabungan 2 molekul monosakarida. Contohnya : sukrosa, maltosa,
dan
laktosa.
Oligosakarida adalah gabungan dari 3 – 8 monosakarida jika dilakukan reaksi
hidrolisis. Contohnya rafinosa dan stakiosa.
3. Polisakarida
Golongan polisakarida memiliki molekul monosakarida lebih dari 10 molekul.
Contohnya pati dan selulosa.
Tiap senyawa “gula” memiliki 2 konfigurasi D dan L. Penamaan gula
dengan rantai lurus seperti ini dinamakan proyeksi Fisher.
Perbedaan konfigurasi ini terletak pada gugus hidroksi (-OH) yang melekat
pada atom karbon kiral paling jauh dari gugus fungsinya (aldehid/keton).
Jika terletak di sebelah kanan, → dekstro (D), jika di sebelah kiri,→ levo (L).
Sebagian besar monosakarida yang bisa dilakukan metabolisme dengan enzim yang
ada di dalam tubuh mamalia adalah dengan konfigurasi D.
Struktur gula :
Bentuk rantai panjang, menyerupai cincin baik segi enam (piranosa),
maupun segi lima (furanosa). Proyeksi cincin ini yang dinamakan sebagai
konfigurasi Haworth. Glukosa jika dibentuk menjadi cincin, akan berbentuk
piranosa. Gugus -OH di sebelah kanan pada proyeksi Fischer akan terletak di bawah
pada proyeksi Haworth, sedangkan Gugus -OH di sebelah kiri pada proyeksi Fischer
akan terletak di atas pada proyeksi Haworth.
Struktur paling stabil adalah proyeksi kursi.
Sifat fisik Monosakarida
➢ bentuk padatan kristal
➢ tidak berwarna,
➢ mudah larut dalam air karena dapat berikatan hidrogen,
➢ sedikit larut dalam alkohol,
➢ tidak larut dalam eter, kloroform dan benzene,
➢ Rasa manis.
Monosakarida paling manis : fruktosa dengan nilai 174
Disakarida paling manis : sukrosa dengan nilai 100.
Pemanis buatan → Tingkat kemanisan lebih tinggi (sakarin >500)
Fungsi Karbohidrat
a. Sebagai penghasil energi utama dalam tubuh.
b. Sebagai komponen penyusun membran sel.
c. Sebagai penyusun komponen genetik. DNA ataupun RNA
memiliki kandungan gula “ribosa” yang berikatan dengan basa nitrogen dan
fosfat.
d. Sebagai penyusun massa otot.
e. Penyusun utama dalam beberapa makhluk hidup.
Contoh: Dinding sel tumbuhan, selulosa, kulit udang dan kepiting, kitin,
umbi-umbian, amilum.

B. PROTEIN
Struktur dan klasifikasi protein
Protein adalah makromolekul yang terdiri dari rantai asam α-amino yang
panjang. Lebih dari 300 jenis asam α-amino telah ditemukan di alam, namun di
dalam tubuh manusia, kodon hanya dapat mengkode 20 jenis asam amino.
Klasifikasi senyawa didasarkan pada polaritas gugus R-nya. Senyawa ini
mempunyai gugus fungsi karboksilat (-COO-), gugus fungsi amina (-NH3+), dan
gugus R. Satu asam amino dibedakan dari asam amino lainnya berdasarkan gugus
R-nya. Disebut sebagai α karena gugus-gugus penyusunnya terikat pada atom
karbon α (Gambar 14).
Beberapa asam α-amino mempunyai konfigurasi dekstro dan beberapa
memiliki konfigurasi pengangkatan. Asam L-α-amino bebas memainkan peran
penting dalam proses metabolisme; tirosin dalam pembentukan hormon tiroid,
glutamat dalam biosintesis neurotransmiter. Selain itu, asam D-α-amino juga
terdapat pada jaringan otak, seperti D-aspartat dan D-serin.
Senyawa asam α-amino dalam tubuh terionisasi dengan muatan berlawanan
yang sama, sehingga tidak mempunyai muatan total dan disebut zwitterion. Kondisi
demikian juga membuat senyawa asam α-amino larut dalam air. Senyawa protein
dapat digolongkan sebagai senyawa amfoter.

Asam α-amino yang berikatan bersama membentuk kombinasi asam α-


amino yang dihubungkan melalui ikatan peptida antara gugus karboksil dari satu
asam α-amino dan gugus amino dari asam α-amino lainnya.

Ketika 2 asam α-amino bergabung, satu molekul air dilepaskan. Sejumlah


besar asam α-amino yang saling berikatan membentuk rantai polipeptida tidak
bercabang. Satu unit asam α-amino dalam rantai polipeptida disebut residu.
Berdasarkan ketentuan, ujung amino ditempatkan pada awal rantai polipeptida, yang
disebut residu amino terminal, dan ujung karboksil ditempatkan pada ujung sebagai
residu karboksil terminal (Gambar 1.6)
Rantai polipeptida lurus membentuk struktur primer, namun semakin
panjang rantai lurus maka polipeptida tersebut semakin membentuk struktur
sekunder akibat adanya gaya tarik menarik muatan pada masing-masing gugus,
seperti terbentuknya ikatan hidrogen antara gugus -CO dan -CO. NH. kelompok

dalam rantai yang sama (hanya 1 rantai). Selain ikatan hidrogen, ikatan yang dapat
terbentuk adalah ikatan disulfida, ikatan ionik, dan interaksi hidrofobik. Struktur ini
disebut model heliks α. Pada saat yang sama, struktur sekunder lainnya adalah
lembaran β, yang membentuk ikatan hidrogen dari rantai polipeptida yang berbeda
(2 rantai polipeptida) (Gambar 1.7).
Struktur β-sheet dibedakan menjadi paralel dan anti-paralel. Perbedaan antara
keduanya adalah terdapat pada arah rantai tersebut. Jika arah rantai satu dengan
yang lainnya berlawanan arah maka akan membentuk β-sheet antiparalel,
sedangkan jika arah rantai satu dengan yang lainnya searah maka akan membentuk
β-sheet paralel. Gabungan struktur sekunder akan membentuk struktur tersier yang

bisa terbentuk dari β-sheet, α-heliks dan β-sheet (unit βαβ)


Protein dapat dipisahkan berdasarkan kelarutannya dalam air.Protein yang
dapat diekstraksi menggunakan air sebagai pelarut dan memiliki molekul padat
serta bentuk agak bulat disebut protein globular. Contoh:hemoglobin, mioglobin,
putih telur, enzim dan hormon. Pada saat yang sama, protein yang tidak larut dalam
air dengan struktur kaku dan bentuk memanjang disebut protein berserat. Contoh:
kolagen dan keratin.
Fungsi Protein
Protein mempunyai peranan penting dalam kehidupan makhluk hidup, antara lain:
1. Protein adalah bagian dari enzim dan hormon. Enzim digunakan sebagai katalis
dalam reaksi kimia pada makhluk hidup.Enzim mampu meningkatkan laju reaksi
dan menurunkan energi aktivasi dalam reaksi kimia. Hormon mengatur
metabolisme, pertumbuhan dan diferensiasi tubuh.
2. Protein sebagai media transportasi dan penyimpanan. Beberapa protein
membawa molekul tertentu, misalnya hemoglobin membawa oksigen dalam darah
dan mioglobin dalam otot.
3. Protein seperti antibodi. Virus dan bakteri yang menyerang sistem kekebalan
tubuh dilindungi oleh protein pertahanan kekebalan khusus
4. Gerakan menghasilkan protein. Otot-otot yang digunakan makhluk hidup untuk
bergerak merupakan gabungan dari serat protein
5. Protein adalah bahan pembangun kulit, pembuluh darah, tulang dan gigi.Bahan
utamanya adalah protein berserat yaitu kolagen.

C. LIPID
a. Struktur dan penggolongan lipid

Lipid merupakan senyawa yang memiliki sifat tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut non polar seperti eter dan kloroform. Lipid memiliki bagian
kepala yang bersifat polar (hidrofilik) dan bagian ekor yang bersifat non polar
(hidrofobik). Lipid bisa dalam bentuk lemak, minyak, steroid dan lilin. Lipid adalah
senyawa penghasil energi paling besar pada metabolisme manusia. Komponen
utama lipid adalah alkohol dan asam lemak

Lipid dapat dikelompokkan menjadi dua bagian: lipid sederhana dan lipid
kompleks.

1. Lipid Sederhana
• Terdiri dari campuran antara asam lemak dengan berbagai macam alkohol.
• Contohnya termasuk:
• Lemak: Asam lemak yang terikat dengan gliserol.
• Minyak: Lemak yang berbentuk cair.
• Lilin: Asam lemak yang terikat dengan alkohol monohidrat dengan titik
leleh yang tinggi.
2. Lipid Kompleks
• Merupakan lipid yang campurannya tidak hanya terdiri dari asam lemak dan
alkohol saja.
• Contohnya termasuk:
• Glikolipid: Memiliki komponen sfingosin dan karbohidrat.
• Fosfolipid: Mengandung asam fosfat dalam strukturnya.
• Sulfolipid: Memiliki komponen sulfur dalam strukturnya.

Asam lemak, yang merupakan komponen penyusun utama lipid, dibedakan


berdasarkan ikatan rangkap dalam rantainya menjadi asam lemak jenuh dan tidak
jenuh. Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap, sementara asam lemak
tidak jenuh memiliki ikatan rangkap. Asam lemak jenuh umumnya dijumpai pada
lemak hewan, sedangkan asam lemak tidak jenuh biasanya ditemukan dalam
minyak tumbuhan.

Selain itu, asam lemak juga dapat dibedakan berdasarkan jumlah atom karbon
dalam rantainya.
b. Fungsi Lipid
1. Lipid sebagai komponen membran sel. Fosfolipid adalah komponen yang
paling banyak terdapat dalam membrane sel dan membentuk kolin yang
penting dalam transmisi saraf (asetilkolin). Glikolipid tersebar luas di setiap
jaringan tubuh dan di jaringan saraf seperti pada otak.
2. Lipid sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
3. Lipid sebagai prekursor senyawa penting di dalam tubuh. Kolestrol adalah
contoh steroid yang biasanya dihubungkan dengan penyakit penyempitan
pembuluh darah dan jantung, tetapi senyawa ini sangat ITSPKU 13
bermanfaat sebagai prekursor atau bahan baku dari pembuatan hormon seks,
hormone adenokorteks, vitamin D, dan glikosida jantung.

D. ASAM NUKLEAT
Asam nukleat adalah salah satu komponen pembentuk sel di dalam tubuh makhluk
hidup.
2 jenis as.Nukleat :
1) DNA (deoxyribonucleic acid) dan
2) RNA (ribonucleic acid)
Penyusun utama asam nukleat adalah basa nitrogen, gula pentosa, dan asam fosfat.
Penggabungan 3 bahan ini disebut nukleotida. Dan gabungan antara
nukleotida disebut polinukleotida.
Basa nitrogen yang berikatan dengan ribosa/deoksiribosa
Ribosa/Deoksiribosa
Basa nitrogen Ribosa/Deoksiribosa
fosfat
Adenosin
Adenin (A) Adenosin
monofosfat (AMP)
Guanosin
Guanin(G) Guanosin
monofosfat (GMP)
Sitidin monofosfat
Sitosin (C) Sitidin
(CMP)
Timidin
Timin (T) Timidin
monofosfat (TMP)
Uridin monofosfat
Urasil (U) Uridin
(UMP)

Nukleosida adalah campuran gula pentose (ribosa) dengan basa


nitrogen. Jika nukleosida 1 dihubungkan dengan nukleosida lainnya dengan
asam fosfat maka aka terbentuk nukleosida. Ribosa pada DNA kehilangan atom
oksigen pada atom karbon nomor dua, sehingga disebut sebagai -deoksi.
Sedangkan pada RNA atom oksigen tetap ada.
Komponen basa nitrogen pada DNA adalah adenin, guanin, sitosin dan timin.
Sedangkan pada RNA adalah adenin, guanin, sitosin, dan urasil.
Nukleotida merupakan asam polifungsional yang memiliki muatan negative pada
pH fisiologis, tetapi dapat bertindak sebagai donor atau akseptor proton jika nilai
pH 2 satuan di atas atau di bawah pH 7. Rantai nukleotida ini dirumuskan
berdasarkan basa nitrogennya.
DNA: 5’A-G-T-C-A-G-T 3’
RNA: 5’U-C-A-G-U-C-A 3’
Struktur sekunder DNA berbentuk heliks ganda seperti yang ditemukan oleh James
D. Watson dan F.H.C Crick (1953). Heliks yang dimaksud adalah heliks tangan
kanan karena melekuk ke atas dengan arah ke kanan. Heliks ganda ini diikat oleh
ikatan hidrogen yang berada di antara basa nitrogen. Struktur sekunder RNA
berbentuk kumparan acak tunggal dan disesuaikan dengan jenis RNA-nya. Ada
yang berbentuk seperti heliks, daun semanggi ataupun acak.

Anda mungkin juga menyukai