Anda di halaman 1dari 38

UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN

REMAJA MELALUI PKPR


NI MADE OKA ARPINI KASUMA, SP, M.Kes
SEKSI KESGA GIZI & KB
DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT
Situasi Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
±30% sekolah
tidak memiliki
64% sekolah air layak/ tidak 35,19%
61% kantin
tidak ada sumber air sekolah tidak
sekolah tidak
68,35% memiliki dan atau dalam memiliki
memenuhi
sekolah jamban yang jumlah cukup sarana cuci
standar laik
belum layak tangan
higiene
memiliki UKS
sanitasi
KONDISI KESEHATAN pangan
ANAK USIA SEKOLAH
 Stunting >30%  Stroke kini telah dimulai sejak
 Kecacingan 28,12%  Pernikahan usia muda :
 Kurus : SMP 10%, SMA : 9,4% usia 18 – 24 tahun (2,5%); -Menikah <15 tahun) 2,6%
 Karies 26%
 Gemuk : SMP : 8%, SMA : 7%  Kanker 0,6% , -Menikah 15- 19 tahun 23,
 Anemia 26,4% (5-14 th),
 Diare 6,2%  Jantung koroner 0,3% ,
 Hepatitis 1% 9%
 Anemia 18,4% (15-24 th)  Asma 5%

Peningkatan Kasus data 2010 dan 2013

Masalah Gizi Remaja Usia SMP/set - Masalah Gizi Remaja Usia SMA/set - Anemia

Dapodik Kemendikbud 2017


ingkat ingkat
35.235.1 50 31.231.4 50 24.6 18.4
50 8.9 9.4 9.4 6.9
10.110.1 1.47.3

Riskesdas 2013,
2.58.3

Sumber data :
0

GSHS 2015,
0 0
Kurus Pendek Gemuk 5-14 tahun 15-24 tahun
Kurus Pendek Gemuk 2007 2013
2010 2013 2010 2013
Kesehatan Remaja Terkait Erat dengan Perilaku Berisiko Kesehatan Remaja

2 dari 3 remaja 8 dari 10 remaja


tidak sarapan pagi kurang makan sayur
dan buah

1 dari 2 remaja konsumsi 2 dari 5 remaja


makanan siap saji ≥1 Kurang aktifitas fisik
sehari

4 dari 5 remaja
1 dari 4 remaja
tidak cuci tangan
konsumsi soft drink
dengan benar
≥1 sehari

3-4 dari 5 remaja


1 dari 4 remaja tidak gosok gigi
Makan makanan setelah sarapan
berpenyedap setiap dan sebelum tidur
hari
Kesehatan Remaja Terkait Erat dengan Perilaku Berisiko Kesehatan Remaja
2 dari 3 remaja 1 dari 20 remaja
Merasa orang tua pernah melakukan
tidak mengerti hubungan seksual
1 dari 2 remaja Merasa
kesepian dan khawatir 1 dari 19 diantaranya
berlebih pernah dipaksa
berhubungan seksual
1 dari 5 remaja
pernah dibully
3 dari 5 remaja % tidak
mengetahui risiko
 3 dari 4 terpapar kehamilan walaupun
rokok hanya 1x hubungan
 1 dari 4 remaja seksual
pernah merokok
1 dari 20 remaja
1 dari 25 remaja merasa ingin bunuh
mengkonsumsi diri
alkohol
PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP SEHAT(PKHS) TIDAK
DI SEKOLAH YA TIDAK TAHU
Pernah diajarkan di kelas tentang menghindari pelecehan 63,62 22,81 13,57

Pernah diajarkan di kelas apa yang dilakukan jika seseorang mencoba


memaksa untuk melakukan hubungan seksual pada anak SMP dan SMA 20,38 61,24 18,38

Pernah diajarkan di kelas tentang menahan rasa marah selama tahun


ajaran sekolah pada anak SMP dan SMA 65,08 23,63 11,29
Pernah diajarkan di kelas bagaimana mengatakan pada seseorang
bahwa tidak ingin melakukan hubungan intim seperti suami istri
dengannya
36,33 28,33 35,34

Pernah diajarkan di kelas mengenai infeksi HIV atau AIDS pada anak
SMP dan SMA 54,08 32,01 13,02
Pernah diajarkan di kelas cara mencegah HIV atau AIDS? 54,27 32,04 13,69

Sumber: GSHS 2015


Kebijaka
n
INPRES 1/2017
GERMAS
PERPRES 2/2015
RPJMN 2015-19

PERMENKES 25/2014 TENTANG


UPAYA KESEHATAN ANAK

PERMENKO PMK
RAN USEKREM 2017-19 (3) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan
Remaja dilakukan paling sedikit melalui:
a. usaha kesehatan sekolah; dan
b. pelayanan kesehatan peduli remaja.
(4) Pelayanan kesehatan dilakukan oleh tenaga
kesehatan dengan melibatkan guru pembina usaha
kesehatan sekolah, guru bimbingan dan konseling,
Kader kesehatan sekolah dan konselor sebaya.
INDIKATOR KESEHATAN USIA SEKOLAH DAN REMAJA
TARGET
DOKUMEN INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019

Perpres no 2/ 2015 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 30% 40% 50% 55% 60%
RPJMN 2015-2019 kesehatan untuk peserta didik kelas I, VII, dan X

Kepmenkes No. Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 50% 55% 60% 65% 70%
HK.02.02/Menkes/52/2 kesehatan untuk peserta didik kelas I
015 Renstra Kemenkes
2015-2019
Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 30% 40% 50% 55% 60%
kesehatan untuk peserta didik kelas VII, dan X

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan 25% 30% 35% 40% 45%
kesehatan remaja

Persentase remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah 10% 15% 20% 25% 30%
Darah (TTD)
Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 5,4%
tahun
Kepmenkes No. Persentase Peserta Didik kelas I dan VII Mendapatkan 100%
43/2016 tentang SPM penjaringan kesehatan
Kesehatan
UKS PKPR
PERMENKES 25/2014 TENTANG
UPAYA KESEHATAN ANAK
Pelayanan Konseling

Pendidikan kesehatan (1) Setiap Anak Usia Sekolah dan Remaja harus diberikan
pelayanan kesehatan. Pelayanan klinis medis (termasuk
(2) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
ditujukan agar setiap Anak memiliki kemampuan pemeriksaan penunjang & rujukan)
berperilaku hidup bersih dan sehat, memiliki keterampilan
hidup sehat, dan keterampilan sosial yang baik sehingga
dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis
dan optimal menjadi sumber daya manusia yang Rujukan
berkualitas.
Pelayanan kesehatan (3) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
dilakukan paling sedikit melalui:
a. usaha kesehatan sekolah; dan
b. pelayanan kesehatan peduli remaja. KIE Kesehatan Remaja

Partisipasi remaja
Pembinaan lingkungan sehat

Keterampilan Sosial
PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA ( PKPR)
Hambatan dalam penyediaan pelayanan kesehatan

•UU melarang/diyakini melarang pelayanan kepada orang dibawah umur /blm menikah.
•petugas kesehatan yang bersikap menghakimi (stigma), atau enggan (meskipun peraturan mengizinkan)
SITUASI
remaja tidak mencari pertolongan PELAYANAN KESEHATAN REMAJA (PKPR) DI
INDONESIA
•Enggan
•Tidak sadar sakit/ akibat dari sakit
•Tidak tahu bisa memperoleh pertolongan mencegah/ mengobati penyakit
•tidak mengetahui tempat

Lokasi jauh, jam buka tdk sesuai

Enggan (diketahui orang banyak, prosedur lama,menunggu, harus lapor ortu, konseling,
“petugas ember”, tdk bisa membayar, tidak sembuh

2015
2014 • Pengemb menjangkau sebanyak
•2.999 Puskesmas dari total PKPR di mungkin remaja baik
9731 Puskesmas (30,8 FKRTL
persen). didalam gedung
Mulai 2003 maupun diluar gedung
• Health Services”(WHO)
diperkenalkan PKPR di
Puskesmas
•(upaya promotif,
Sebelum 2003 preventif, kuratif dan
•ceramah, Tanya rehabilitatif secara
jawab masalah komprehensif ) kelompok
kesehatan melalui •sesuai keinginan, selera sebaya
UKS, Karang dan kebutuhan remaja dg
Taruna, organisasi konselor
sebaya
Pelayanan Kesehatan

Klinik Rujukan Remaja


Tk Rujukan

Puskesmas Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja


Manajemen Terpadu Pelayanan Kesehatan Remaja
Tk Puskesmas

Sekolah melaksanakan
UKS/M
• Posyandu
1. Pendidikan
Remaja
kesehatan
Tk Masyarakat
2. Pelayana
• Pelayanan ke
n
Panti/LKSA,
kesehatan
Lapas
3. Pembinaan
lingkungan sekolah
FASYANKES MAMPU LAKSANA PKPR PRINSIP / STRATEGI PKPR FASYANKES 
AFHS (ADOLESCENT FRIENDLY HEALTH
SERVICES)
1. Kebijakan
Tujuan Umum: Mengoptimalkan pelayanan kesehatan terhadap
remaja 2. Prosedur pelayanan
• Meningkatkan penyediaan fasilitas layanan PKPR 3. Petugas khusus
• Meningkatkan akses remaja terhadap sarana pelayanan kesehatan remaja
4. Petugas pendukung
• Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam mencegah masalah
kesehatan khusus pada remaja 5. Fasilitas kesehatan
Ruang Lingkup sasaran UU No. 35/ 2014 ttg Perlindungan Anak
remaja usia 10 - 18 tahun, tanpa memandang status perkawinannya.
7. Partisipasi/keterlibatan remaja
• Remaja di sekolah: (sekolah umum/ madrasah,PT, pesantren, SLB, kel belajar)
8. Keterlibatan masyarakat
• Remaja diluar sekolah, (karang taruna,SBH, PMR, rumah singgah, kelompok
keagamaan, panti/ Lembaga kesejahteraan sosial anak lainnya. 9. Berbasis masyarakat, menjangkau keluar
• Remaja putri (calon ibu), remaja hamil tanpa melihat status pernikahan gedung, serta mengupayakan adanya
• Remaja yang rentan penularan HIV, remaja terinfeksi HIV, remaja terkena dampak pelayanan sebaya
HIV-AIDS, remaja yang menjadi yatim/piatu karena AIDS
• Remaja berkebutuhan khusus (korban kekerasan, korban trafficking, korban eksploitasi 10. Pelayanan sesuai dan komprehensif
seksual; penyandang disabilitas, di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), anak 11. Pelayanan yang efektif ( yan esensial
jalanan, dan remaja pekerja; di daerah konflik (pengungsian), dan di daerah terpencil. mencukupi, pedoman prosedur tetap sudah
teruji, sistim jaminan mutu)
Ruang lingkup upaya promotif preventif kuratif dan rehabilitatif
dilaksanakan secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan 12. Pelayanan yang efisien (Memiliki Sistim
Informasi Manajemen (SIM: biaya dan
manfaat)
LOKASI
PELAYANAN Pelayanan Pelayanan
sifat pelayanan
dan tempat
Statis dalam Dinamis di Luar dimana remaja
Gedung Gedung dilayani

• hampir semua pelayanan di dalam semua remaja yang Memperluas jangkauan


gedung (anamnesis, pemeriksaan kontak dg Puskesmas pelayanan kesehatan
fisik, laboratorium sederhana, dan FKTP lainnya serta
termasuk penyuluhan, pemberian KIE
terhadap remaja
dan konseling) dapat pula diberikan
Rumah Sakit dan FKTL
di luar gedung.
• di sekolah dan madrasah, maupun di
luar sekolah.
• panti asuhan, panti remaja, panti Karakteristik atau ciri khas
rehabilitasi, rumah singgah, lembaga
pembinaan khusus anak (LPKA),
kantor pemerintahan atau LSM, 1. Pembentukan Kelompok Sebaya dan Diskusi Kelompok Sebaya.
termasuk tempat berkumpul seperti 2. Konseling Sebaya
di mall, pusat kebugaran, sanggar 3. Pelayanan Inovatif berdasarkan Kearifan Lokal.. (Radio pemerintah dan
kesenian, gelanggang remaja, di
masjid, gereja, karang taruna, dan swasta nasional, penyuluhan, talk show, diskusi interaktif dg sasaran
lain-lain. remaja, tatap muka, seminar dan lokakarya
4. Pelaksanaan PKHS

UKS
PAKET PELAYANAN

1. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja (meliputi


infeksi menular seksual/IMS, HIV-AIDS) termasuk Pemberian Informasi dan Edukasi
seksualitas dan pubertas
2. Pencegahan dan penanggulangan kehamilan
remaja Pelayanan Klinis Medis (termasuk
3. Pelayanan Gizi (anemia, kekurangan dan kelebihan pemeriksaan penunjang & rujukan)
gizi) termasuk konseling dan edukasi
4. Tumbuh kembang remaja
5. Skrining status imunisasi (TT) pada remaja
Konseling
6. Pelayanan kesehatan jiwa remaja meliputi
masalah psikososial, gangguan jiwa, dan kualitas
hidup
Pendidikan Keterampilan Hidup
7. Pencegahan dan penanggulangan Napza
Sehat (PKHS)
8. Deteksi dan penanganan kekerasan terhadap
remaja Partisipasi Remaja melalui
9. Deteksi dan penanganan tuberkulosisdeteksi Pembinaan Konselor Sebaya
dan
penanganan kecacingan Pelayanan Rujukan Medis, Sosial dan
Hukum IMAI
1. Pelayanan KONSELING
Membangun Hubungan/ Rapport Pendekatan HEEADSSS

(masalah di rumah atau anggota keluarga/kerabat yang


Identifikasi Masalah serumah)
(sekolah/pendidikan)/ Employment (tempat
kerja/pekerjaan)
Fasilitasi Perubahan Teurapeutis (pola makan)

(aktivitas sehari-hari)
Evaluasi dan Terminasi
(penggunaan rokok, alkohol, narkoba)
Hal yg diperhatikan untuk membina hubungan yg baik dgn
remaja : (aktivitas seksual)
a.Sapa remaja dgn sopan dorongan bunuh diri, termasuk masalah
b. Perkenalkan diri depresi pada remaja)
c. Menjelaskan kepada remaja mengenai
kerahasiaan klien, konselor hadir untuk (keselamatan)
membantu remaja
Pendekatan HEEADSSS untuk mendeteksi masalah remaja yang
d. Konselor bersikap netral, tdk menghakimi atau
sering tidak diungkapkan bila tidak digali dengan baik.
menyudutkan
2. Pelayanan klinis medis (termasuk
pemeriksaan penunjang & rujukan)
3. Rujukan
4. KIE KESEHATAN REMAJA
Berbagai Jenis KIE yang penting diberikan pada remaja :
• 1. Kemampuan/Keterampilan Psikososial
• 2. Pola makan gizi seimbang
• 3. Aktivitas fisik
• 4. Pubertas
• 5. Aktivitas seksual
• 6. Kestabilan emosional
• 7. Penggunaan alkohol, tembakau dan zat lainnya
• 8. Cedera yang tidak disengaja
• 9. Kekerasan dan penganiayaan
• 10. Pencegahan kehamilan dan kontrasepsi
• 11. HIV AIDS
5. PARTISIPASI REMAJA
/ KONSELOR SEBAYA 6. PKHS/Ketrampilan Psikososial
• Mengenal diri sendiri
(Karakter, kekuatan,
Kesadaran Diri : kelemahan, Keinginan)
• Memposisikan perasaan orang lain pada
Empati : diri sendiri
Pengambilan • Kemampuan menentukan pilihan
Keputusan:
Pemecahan • Menyelesaikan masalah secara
Masalah : konstruktif

Berpikir Kritis : • Menganalisis informasi dan


Pengalaman
Berpikir Kreatif : • Kemampuan membuat ide baru

Komunikasi • Kemampuan menyampaikan gagasan


Efektif :
Kemampuan • Interaksi dengan sesama secara positif
Interpersonal : dan harmonis
Pengendalian • Kemampuan meredam gejolak emosi
Emosi : sehingga perilaku terkendali
• Kemampuan mengenali sumber stres,
Mengatasi Stress :
efeknya dan cara mengontrolnya
CONTOH ALUR PELAYANAN PKPR (1 Pintu, one stop
service)
KLINIK PKPR Klien datang ( sendiri/rujukan/kunjungan ulang)
Integrasi Program

Anamnesis Rujukan Intern Rujukan luar


Algoritma Utama
Utama Keluhan Utama
(Pemeriksaan Fisik dan
Lab) • KIA • RS
• LSM
• KB • Sosial
• Lab ISR, IMS, • Hukum (LBH), UPPA
HIV • P2TP2A (Pusat
Pelayanan Terpadu
Anamnesis • GIZI Perlindungan
Keluhan Lain/ Keluhan
HEEADSSS yang ditemukan Algoritma Allternatif
• Poliklinik Perempuan dan
(Pemeriksaan Fisik dan Lab) Anak)
lainnya

Tatalaksana/ Rujuk
Pengobatan, Konseling Perlu /tidak dirujuk
Tidak

1.Klien penyakit tertentu dilayani  prosedur tetap penanganan penyakit tersebut


Daftar melalui loket khusus 2.Petugas poliklinik umum, gigi, KIA, dan poliklinik lainnya  mampu menggali masalah psikososial yg berpotensi masalah khusus remaja, bila ada-poliklinik
PKPR atau remaja untuk di konseling.
di loket umum dengan catatan 3.Petugas poliklinik yg menjaring remaja, termasuk petugas loket dan lab  harus menjaga kerahasian klien remaja.
register dipilah umur 10- 19 4.Petugas PKPR hrs menjaga kelangsungan pelayanan lengkapi rekam medik, catat hasil rujukan kasus per kasus, simpan dlm lemari terkunci.
tahun 29
keterbatasan sarana yankes dlm menghadapi berbagai hambatan butuh kearifan dan strategi
khusus agar PKPR berhasil
kesulitan memenuhi semua elemen karakteristik yankes remaja

Strategi Pelaksanaan Pengembangan PKPR


•dengan membangun kerjasama atau jejaring kerja
Penggalangan dan atau penguatan kemitraan, •advokasi kepada penentu kebijakan untuk peduli remaja  disosialisasikan semua pemangku kepentingan
keberadaan PKPR/ didukung/ dipromosikan/ dimanfaatkan luas masyarakat.

Pemenuhan sarana dan prasarana dilaksanakan • memanfaatkan sarana prasarana yang ada, sambil bertahap dilengkapi
secara bertahap

•perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.


Mendorong peran aktif remaja •Manfaatkan bantuan (guru Pembina UKS, pengurus panti dan tokoh Pembina lainnya) memilih remaja mampu
potensial kader kesehatan remaja atau konselor sebaya.

Menentukan biaya pelayanan serendah mungkin • dipertimbangkan biaya terjangkau atau perlu gratis?

• Pemberian KIE, pelaksanaan konseling serta pelayanan klinis medis termasuk


Menetapkan kegiatan minimal laboratorium dan rujukan, harus lengkap dilaksanakan secara bersamaan dari sejak
awal

• sesuai dengan hasil kajian sederhana - remaja di sekolah, anak jalanan, karang
Menentukan prioritas sasaran secara tepat
taruna, buruh pabrik, pekerja seks komersial remaja

• sesuai masalah dan kebutuhan setempat


Mengembangkan jenis kegiatan yang tepat • sesuai kemampuan Puskesmas dan FKTP lainnya

Melembagakan monitoring dan evaluasi internal. • oleh tim jaminan mutu Puskesmas atau FKTP dan tim evaluasi PKPR Rumah Sakit/ FKRTL
PELAKSANAAN
• Kab/Kota; dilakukan pada 1 atau lebih Puskesmas  dikembangkan di Puskesmas/FKTP lainnya bertahap, hingga
semua Puskesmas/ FKTP mampu laksana PKPR.
• pelayanan rujukan medis harus dikembangkan  minimal di 1 RSUD/ FKRTL lain.

Memilih Puskesmas Pelaksana PKPR


Perhatian, minat Kepala besaran masalah kes Kelomp sasaran relatif
hasil kajian awal potensi tenaga pelaksana dukungan masyarakat,
Puskesmas, remaja mudah di intervensi,

Menjajaki Pembentukan PKPR Rumah Sakit


kasus medis tidak tertangani di Puskesmas/ FKTP pendekatan ke RS sosialisasi dan advokasi tentang PKPR
jajaran manajemen
komitmen memulai pelaksanaan
lainnya harus di rujuk

Melatih Petugas
Pelatihan dapat dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota ybs Bagian/ bergabung pelatihan Dinkes Provinsi

Menyiapkan Sarana Prasarana


RS Kab/kota manajemen dengan mengusulkannya melalui APBD Kab/Kota, melalui anggaran
tanggung jawab Dinkes Kab/Kota. Pengadaan sarpras Puskesmas internal untuk RS BLUD

Konsolidasi Kemitraan dan Jejaring Pelaksanaan PKPR


diikuti dengan pembentukan dan pengembangan jejaring kemitraan
MANAJEMEN MUTU (STRATIFIKASI)
pencapaian pelaksanaan PKPR di Puskesmas/
FKTP di stratifikasi.
Puskesmas stratifikasi minimal
memenuhi syarat
• Memiliki tenaga terlatih/terorientasi
PKPR,
• memiliki buku pedoman PKPR, Penyelarasan ?
• memberikan pelayanan konseling.

hasil penilaian Instrumen Pemantauan


Terbatas Standar Nasional PKPR
• PKPR strata minimal capaian penilaian
SNKPR < 60 %
• PKPR strata optimal hasil penilaian
Instrumen SN PKPR 60-79,99 %
• PKPR strata paripurna hasil penilaian
Instrumen SN PKPR ≥ 80 %
Pelayanan Kesehatan di Panti/ LKSA, Lapas
Pelayanan Kesehatan di Panti/ LKSA, Lapas

Pemberian Informasi dan


PKPR
Edukasi

Pelayanan Klinis Medis


(termasuk pemeriksaan
Pelayanan penunjang & rujukan)
luar gedung
Rujukan
PANTI: 238.726 Konseling
LAPAS/RUTAN ANAK: 3992
JALANAN: 16.290
Anak Terlantar: 3,3 juta Pendidikan Keterampilan
Sumber kemensos 2017
dan Hidup Sehat (PKHS)
smslap.ditjenpas.go.id
2018

Partisipasi Remaja melalui MEDIS


Pembinaan Konselor Sebaya
Pelayanan <<<
dalam gedung PSIKOSOS
Pelayanan Rujukan Medis, Sosial
dan Hukum
Kegiatan PKPR di Luar Gedung
Promotif Preventif Kuratif Rehab
Panti/ Lembaga • Kader Kesehatan Remaja/ Konselor • Srining/Penjaringan Kesehatan/ Pemeriksaan
Kesejahteraan Sebaya, berkala, I • Layanan Rujukan
Sosial Anak • KIE / Penyuluhan Sanitasi, Napza, higiene • munisasi, Tablet Tambah Darah, ke Puskesmas
perorangan, PHBS, Kespro, Gizi, NAPZA, • PKHS,
HIV/AIDS), Konseling Sebaya, Kesling • Pemantauan penyediaan makanan (higienis,
(Pengolahan sampah, kantin, PSN) sesuai kebut energi dan nutrisi),---koordinasi
• Pemantauan kebersihan lingkungan (kamar
tidur,
kamar mandi, dapur)--koordinasi
Lapas/ Rutan/ • Kader Kesehatan Remaja • Skrining Kes Andikpas baru, Pemeriksaan • Klinik Lapas, • Koord Klinik
Lembaga • KIE Sanitasi & higiene perorangan Berkala andikpas, • Pelayanan • Rehabilitasi fisik,
Pembinaan • Olahraga Rutin dan kompetisi • Imunisasi andikpas perempuan, kesehatan mental, NAPZA,
Kesejahteraan • Pencegahan NAPZA, HIV AIDS • Konseling, Tablet Tambah Darah, perorangan, perilaku seksual
• PKHS • Pemantauan penyediaan makanan • Layanan beresiko
Anak
(higienis, Rujukan
sesuai kebut energi dan nutrisi), ke Puskesmas
• Survei penyakit menular,
• Pemantauan pemeliharaan kesling (km tidur, km
mandi, dapur)
Posyand • Kader Kesehatan Remaja / konselor • Skrining kesehatan termasuk pengisian • Layanan Rujukan
u sebaya. kuesioner kecerdasan majemuk. ke Puskesmas
Remaja • KIE kesehatan reproduksi, jiwa dan NAPZA, • Skrining masalah psikososial remaja
gizi, aktivitas fisik pada remaja, PKHS, • Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan,
penyakit tidak menular, pencegahan Tekanan
kekerasan pada remaja. Darah, LILA, pengecekan tanda anemia
• Senam atau peregangan. • Pengecekan gula darah atau kolesterol jika
• Konseling sebaya tergolong obesitas / riwayat keluarga Diabetes
Melitus
• Pemberian Tablet Tambah Darah.
Posyandu Remaja
1. Tujuan Umum
Posyandu remaja : • Mendekatkan akses dan meningkatkan cakupan layanan
- salah satu bentuk Upaya kesehatan bagi remaja.
Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) 2. Tujuan Khusus
- dikelola dan diselenggarakan • Meningkatkan peran remaja dalam perencanaan,
dari, oleh, untuk dan bersama pelaksanaan dan evaluasi posyandu remaja
masyarakat termasuk remaja • Meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup
dalam penyelenggaraan Sehat (PKHS)
pembangunan kesehatan • Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja
- guna memberdayakan tentang Kesehatan Reproduksi bagi remaja
masyarakat dan memberikan • Meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan
pencegahan penyalahgunaan Napza
kemudahan dalam memperoleh
pelayanan kesehatan bagi • Mempercepat upaya perbaikan gizi remaja
remaja • Mendorong remaja untuk melakukan aktifitas fisik
- untuk meningkatkan derajat • Melakukan deteksi dini dan pencegahan Penyakit Tidak
Menular (PTM)
kesehatan dan
keterampilan hidup sehat • Meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan
kekerasan
remaja
37
Langkah - Langkah Pembentukan Sasaran Kegiatan:
• Remaja usia 10-18 tahun
Posyandu Remaja Struktur Organisasi
• Ditetapkan dalam musyawarah
• Setiap satu kecamatan memiliki wadah untuk
Ada 8 materi utama pada meja kader Posyandu Remaja dari setiap kelurahan
penyuluhan; Kesehatan
Remaja,
ReproduksiJiwa/NAPZA,Gizi, Aktivitas
fisik, PKHS, PTM,
Kekerasan pada Remaja dan
Pencegahan
Penyuluhan terkait isu
kesehatan Pembentukan
dan
saat itu. Musyawarah Pemantauan
Masyarakat Kegiatan
- Jumlah kader Survey Desa Posyandu
remaja minimal 5 Mawas Remaja
orang Diri
- Jumlah anggota Pendekatan
maksimal 50 remaja  Eksternal
Pembentukan Posyandu
apabila terdapat >50
orang dapat membentuk Pendekatan
Posyandu Remaja Internal
lainnya
Oleh: Siti Khumaidah
Langkah-Langkah Pelaksanaan Posyandu
Remaja Buku
Pemantauan
Tumbuh
kembang

1. Pendaftaran 3. Pencatatan 4. Pelayanan 5. KIE


2. Pengukuran
- Daftar hadir, -Buku register, Kesehatan - penyuluhan,
- BB, TB, TD, buku pemantauan
form data diri, - Konseling, pemutaran film,
form / kuesioner LILA, anemia kesehatan remaja HEEADSSS, tablet bedah buku,
kecerdasan untuk remaja -Kurva tambah darah / ketrampilan soft
majemuk putri tumbuh vitamin, rujukan skill, senam
kembang WHO

Dilaksanakan satu kali


sebulan di tempat yang
mudah dijangkau remaja.

39
TB, BB, LILA

Tensi, Pem IMT digital,


pem Hb
Pendaftaran,
penimbangan
rekapitulasi,
rencana
kegiatan yad

40
SBH UPT Pertanian BNN
PENYULUHAN,
INTEGRAS LP LSI

Pengusaha Lokal

Gizi Masyarakat
41
Soft skill,
Penyuluhan,
Senam

Kader,
Kader Kes
Remaja/
Konselor,
Remaja

42
Penutup
PERMENKO
1/2018 RAN KES
DI
USEKREM SEKOLAH

1.Peningkatan Pengetahuan & Ketrampilan Anak SD/MI: 25.467.859


Usia Sekolah dan Remaja Terhadap 8 Isu SMP/MTs: 10.108.590
Kesehatan SMA/SMK/MA: 9.710.094
2.Penguatan Akses dan Kualitas Layanan SLB: 129.518
Kesehatan yang Komprehensif bagi Anak Usia Sumber: Data Pokok Pendidikan, 29
Desember 2017

Sekolah dan Remaja


DI LUAR
3. Penguatan Lingkungan Pendukung SEKOLAH

4. Peningkatan Pengadaan Informasi PANTI: 238.726


Strategis LAPAS/RUTAN ANAK: 3992
JALANAN: 16.290
5. Peningkatan Pelibatan Anak Usia Sekolah Anak Terlantar: 3,3 juta
Sumber kemensos 2017 dan smslap.ditjenpas.go.id
dan 2018

Remaja Secara Bermakna

POKJA I -V
Serah terima Audiensi Menkes Audiensi Menkes
kurikulum kespro dengan Mendikbud dengan Menag tentang
remaja, Kemdikbud tentang UKS, UKS, Kemenag 230118
141217 Kemdikbud 040118
Te r i m a k a s i h

46

Anda mungkin juga menyukai