Anda di halaman 1dari 36

Hello

Kebijakan Kesehatan Usia


Sekolah dan Remaja
Direktorat Kesehatan Keluarga
Upaya Pemenuhan Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
dan Remaja di Luar Sekolah

Hi!
Siapa A n a k Usia Sekolah dan Remaja?

Anak Usia Sekolah merupakan anak


umur lebih dari 6 tahun
sampai sebelum berusia 19 tahun.

Remaja adalah kelompok usia


10 tahun sampai berusia 18 tahun
(Permenkes No 25 tahun 2014)
Analisis Situasi Kesehatan
Usia Sekolah dan
Remaja
MENGAPA REMAJA BUTUH PENDEKATAN
KHUSUS ?
Area limbik berkembang lebih dulu mulai awal Periode
masa remaja, sementara area pre- Kerentanan
frontal
korteks akan matang di usia 24-25 Remaja

tahun.
Maka, remaja didominiasi oleh sikap
emosional, impulsifitas dan keinginan
mencoba hal baru tanpa memikirkan akibatnya
termasuk pada perilaku yang berisiko .
Namun perlu diingat bahwa kemampuan
mencoba hal baru dan impulsivitas
diperlukan remaja untuk mengembangkan
diri dan mencari identitas dirinya melalui
PKHS
Anak -------------------REMAJA---------------- Dewasa
Butuh Masa Transisi Sikap dan Prilaku
Dukungan Biologis, Sosial, Psikologis, Positif
Intelektual
Bagaimana Situasi Kesehatan Anak Usia Sekolah
dan Remaja saat ini ? Perkawinan
Anak(2)
10-15 tahun 11%
16-18 tahun 32%

Kesehatan
● Isu kesehatan HIV AIDS
Gizi
Reproduks
dan faktor i
risiko yang
paling
Kekerasan
berpengaruh dan Cedera
Penyakit
Tidak
pada Anak Usia Menular
Sekolah dan
Remaja serta Zat
Personal
kondisi mereka Adiktif
Higiene dan
saat dewasa Kesehata
n Jiwa
Sanitasi

kelak
Kondisi Anak Usia Sekolah terkait Gizi
Status Kesehatan Perilaku / Gaya Hidup

ANEMIA
• Usia 15 – 24 tahun : 32 %
• Usia 5 – 14 tahun :
26%
USIA Kurus Pendek Gemuk

5 – 12 thn 9.2 9.9 8.1


Asupan Gizi Konsumsi Tablet
13 – 15 thn 24.5 25.7 26.9 Tambah Darah
16 – 18 thn 20.1 16 13.5
 65% tidak sarapan
 98% tidak minum
 35% yang sarapan
tablet tambah
 90,2% sarapan darah dengan
Gizi Anak Sekolah Sangat Kurus dan Kurus Per Provinsi
dengan mutu cukup
rendah  20% merasa
 20% anak sekolah
tidak perlu
memiliki kebiasaan  19% lupa
makan <3 kali/hari  9% takut efek
 97% kurang
samping
konsumsi sayur dan
buah
Anak dengan Gizi Kurang Tersebar di wilayah timur, tengah, barat
Indonesia
Riskesdas 2018, Hardinsyah 2014, SDT 2014
Kondisi Anak Usia Sekolah terkait Penyakit Tidak Menular
Status Kesehatan Perilaku / Gaya Hidup

Obesitas Sentral
 Usia 5 – 12 tahun : 8,1 %
 Usia 13 – 15 tahun : 26,9 % Risiko Penyakit
 Usia 16 – 18 tahun : 13,5% Tidak Menular

(Jantung,
57% kurang aktifitas Fisik Asupan Gizi dan Konsumsi
Stroke,
aktifitas makanan berisiko
Diabetes, Ginjal
setiap hari
• 7,2% Kadar kholesterol borderline Kronis dll)  65% tidak sarapan
• 11% Gula darah puasa terganggu (risiko  meningkatkan  50% konsumsi
diabetes) konsumsi makan makanan manis
berlebih ketika  32% konsumsi
jajan dan tidak makanan asin
memperhatikan  11% konsumsi
gizi yang makanan instan
diperlukan  78% konsumsi
 97% kurang makanan
konsumsi sayur dan berpenyedap
buah  kurang
serat
 57% kurang
aktifitas fisik
Riskesdas 2018, GSHS 2015
Kondisi Anak Usia Sekolah terkait Kebersihan Individu &
Sanitasi
Status Kesehatan Perilaku / Gaya Hidup
• 81,5% (3-4 thn); 92.6% karies (5-9 thn)
• 73% karies (10-14thn) PHBS
• Anak Indonesia usia 5 -6 tahun rata2 memiliki 7 gigi
bermasalah  98% tidak sikat gigi sesuai waktu yang
• 28% kecacingan dianjurkan
• 6% diare  45% tidak cuci tangan dengan benar

KASUS KLB KERACUNAN PANGAN


TAHUN 2010 SD 2015
30.000 27.405
Jumlah Kasus

25.000
20.000
15.000 9.626 9.657
10.000 7.686
5.000 190 - -
2.959
177 27 312 18 233 28 306 41
40 4
-
2010 2011 2012 2013 2014 2015

KEJADIAN 190 177 312 233 306 40

Riskesdas
KASUS 2018, Dit Kesling
- 20157.686 9.626 27.405 9.657 2.959
Kondisi Anak Usia Sekolah terkait Kesehatan Reproduksi
Perilaku / Gaya Hidup
Status Kesehatan

Pendidikan Kespro dan Hubungan Seksual


 Pendidikan kesehatan reproduksi yang
komprehensif belum diberikan secara
menyeluruh
 3 dari 5 remaja % tidak mengetahui
risiko kehamilan walaupun hanya 1x
hubungan seksual
• 4% menikah usia 15-24 thn  hanya 36% remaja pernah diajarkan cara
• 2,6% menikah usia <15 thn menolak ajakan hubungan seksual
• kehamilan remaja 36/1000 remaja  5,3% pernah hubungan seksual pranikah
 94% remaja telah terpapar pornografi
SDKI 2017, Riskesdas 2018, GSHS 2015
SITUASI SEKSUALITAS REMAJA
Sumber :SDKI Remaja 2017
Seks Pranikah
(Usia 15-24 tahun)
Pengalaman Kehamilan Tidak Diinginkan

Sumber :SDKI 2017


Presentase Hubungan Seksual Pranikah
(Berdasarkan Umur)

Perlu Upaya Preventif sejak


dari REMAJA

11
Persentase Perempuan Berumur 20-24 Tahun Yang Pernah Kawin Yang Umur
Perkawinan Pertamanya Di Bawah 18 Tahun Menurut Provinsi, 2017 (BPS
2017)
Kondisi Anak Usia Sekolah terkait NAPZA
Status Kesehatan Perilaku / Gaya Hidup

Penggunaan NAPZA
 6% dari remaja perokok adalah  9,1% remaja usia 10-18
perokok aktif (setiap hari) tahun pernah merokok
 2 dari 5 anak usia 10-15  .4,4% pernah konsumsi
tahun yang merokok : alkohol
merokok sebanyak 13 batang  1,7% pernah mengonsumsi
per hari napza
 27% pengguna Napza
adalah pelajar

Sumber : Riskesdas, 2018, GSHS 2015, GYTS


Kondisi Anak Usia Sekolah terkait HIV AIDS
Status Kesehatan Perilaku / Gaya Hidup

 Persentase Kasus HIV pada


kelompok umur 15-19 tahun
menurut laporan SIHA April – Juni
2019 sebesar 2,7%
 Pada tahun 2019 tercatat
sebanyak 50 kasus AIDS Pengetahuan HIV AIDS
pada anak sekolah/ Komprehensif
mahasiswa
 Hanya 54% anak SMP
dan SMA yang pernah
diajarkan di kelas
mengenai infeksi HIV
atau AIDS dan cara
pencegahannya

Sumber : GSHS 2015, SIHA 2019


Kondisi Anak Usia Sekolah terkait Kekerasan dan Cedera
Perilaku / Gaya Hidup
Status Kesehatan

Perilaku Kekerasan dan


Ketertiban
 1 dari 5 remaja merasa pernah
di bully
 37% tidak pernah pakai helm
 4885 aduan kasus
saat berkendara
kekerasan
 12% kasus cedera
remaja dalam 1 tahun
 33% terjadi di
jalan
raya
 59% saat
mengendarai
motor Sumber : Riskesdas, 2018, GSHS 2015, KPAI
Kondisi Anak Usia Sekolah terkait Kesehatan Jiwa
Status Kesehatan Perilaku / Gaya Hidup

Masalah Mental Emosional


• 6% depresi
• 10% gangguan mental dan
emosional
• 5% pernah merasa ingin bunuh
diri

Bekal Edukasi PKHS


• 35% Tidak pernah/ingat diajarkan
di kelas tentang mengelola rasa
marah 65%
• 63% Tidak pernah/ingat diajarkan
di sekolah menolak jika ada orang
yang mengajak hubungan intim

Riskesdas 2018, GSHS 2015


Masalah Anak Usia
Sekolah Dan Remaja
Pada Masa
Pandemi COVID-19

(data per 30 Juli :


5,9 %)
Potensi kekerasan terhadap anak di
● Tingginya kasus anak Positif Covid-19 rumah

Akses pelayanan kesehatan yang


rendah
Ketakutan terkait pandemi covid-19

Penggunaan gadget dengan durasi


Anak di rumah : dibutuhkan lama
penyesuaian metode belajar dan
pengasuhan -> kecemasai
Keterpaparan pornografi

Penyesuaian Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja

Baik di fasilitas kesehatan, Institusi dimana anak berada dan komunitas


Kebijakan Kesehatan
Usia Sekolah dan Remaja
Kebijakan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja

Gerakan Masyarakat Sehat : Fisik, Psikis,


UU No
Hidup Sehat 36/2009
Sosial
ttg Pasal 79 : Kesehatan Sekolah
- Kemendikbud : UKS Sesuai
Instruksi Kesehatan
Standar di sekolah , KTR,
Presiden No PP No 2 / Standar Pelayanan Minimal bagi
Peningkatan Aktifitas Fisik
1 / 2017 ttg 2018 ttg Kab/Kota
- Kemenag : UKS sesuai standar
di Madrasah dan Pesantren , Gerakan Standar
Pernyataan Standar :
KTR, Peningkatan Aktifitas Fisik Masyarakat Pelayan
Hidup Sehat an PelayananKesehatanBagi Anak Usia
- Kemenkes : Kampanye Germas PB 4 Menteri Pendidikan Dasar
dan dteksi dini Minimal
- Kemendagri : SE tuntuk pemda
tahun 2014 1. Skrining Kesehatan 1x/thn
Permenko ttg 2. Tindak Lanjutnya
entang Germas Peraturan
RAN No
- Pemda : kebijakan Germas, UKS/M Pemerintah Pelaksana : Puskesmas
1/2018
KTR, Olahraga Komunal Nomor 61 dan
ttg Kes
Usia
Tahun 2014 Sekolah/Madrasah/Pesantren
Permenkes No /Panti, TP UKS
Sekolah & 25 / 2014 ttg
RAN Kesehatan Remaja Upaya
, Pemerintah daerah
Usekrem Kesehatan Anak Upaya Kesehatan Anak
Indikator, target dan kegiatan 17 Upaya Kesehatan bagi anak usia
K/ementerian/Lembaga terkait sekolah dan remaja dilaksanakan
peningkatan kesehatan usia sekolah minimal melalui UKS dan PKPR
dan remaja
“Titik dimulainya pembangunan SDM
dimulai dengan menjamin
kesehatan ibu hamil,
kesehatan bayi, kesehatan
balita, kesehatan anak
sekolah karena merupakan umur
emas untuk mencetak manusia
Indonesia yang unggul. Jangan sampai
ada stunting, kematian bayi,
kematian ibu yang
meningkat.”
SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas RPJMN IV
2020 - 2024 2020 - 2024

●Mewujudkan masyarakat Indonesia


yang mandiri, maju, adil dan makmur
melalui percepatan pembangunan di
berbagai bidang dengan menekankan
terbangunnya struktur perekonomian
yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif di berbagai wilayah yang
didukung oleh SDM berkualitas dan
berdaya saing
Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan
Remaja
KOMUNITAS
SEKOLAH /
LAPAS / LPKA RUMAH SINGGAH POSYAND PPAM KESPRO
MADRASAH /
PANTI / LKSA U REMAJA REMAJA
PESANTREN

PUSKESMAS MAMPU Puskesmas yang memberikan pelayanan


PUSKESMAS MELAKSANAKAN PKPR kesehatan yang nyaman bagi anak usia
(PELAYANAN KESEHATAN PEDULI sekolah dan remaja dan komprehensif
REMAJA)

RUMAH SAKIT MAMPU RS yang memberikan pelayanan kesehatan


RUMAHSAKIT MELAKSANAKAN PKPR yang nyaman bagi anak usia sekolah dan
(PELAYANAN KESEHATAN remaja dan komprehensif
PEDULI REMAJA)  Masih dalam tahap pengembangan
KONSELING

Pendidikan
Pelayanan Klinis
Medis Ketrampilan
(termasuk Hidup
pemeriksaan Jenis
Sehat
penunjang dan Kegiatan
rujukan) (PKHS)
Pusk. PKPR

Partisipasi remaja
melalui pembinaan
Pemberian KIE koselor sebaya

Rujukan Medis, Sosial dan Hukum


1. KIE Kesehatan Remaja
Berbagai Jenis KIE yang
penting diberikan pada Kemampuan/
Pola makan gizi
Aktivitas fisik
remaja : Keterampilan
seimbang
Psikososial

Kesehatan Kestabilan
Pubertas
Reproduksi
emosional

Penggunaan
Cedera yang tidak Kekerasan dan
alkohol, tembakau
disengaja penganiayaan
dan zat lainnya

Pencegahan
kehamilan dan HIV AIDS
kontrasepsi
27
2. Pelayanan Klinis Medis

28
3. KONSELING
HEEADSSS Pendekatan HEEADSSS

masalah di rumah/anggota keluarga/kerabat yang


seruma
(sekolah/pendidikan)/ Employment (tempat kerja/pekerjaan)
h
pola makan
aktivitas sehari-hari
penggunaan rokok, alkohol, narkoba
aktivitas seksual
dorongan bunuh diri, termasuk masalah depresi pada remaja

keselamatan
Anamnesa HEEADSSS wajib dilakukan kepada pasien remaja. Bila pada kunjungan pertama, Anamnesa
HEEADSSS baru dilaksanakan sebagian, mintalah persetujuan pasien untuk melakukan kunjungan
4. PKHS/ Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat
5. Partisipasi Remaja / Konselor
Sebaya • Menjembatani sasaran remaja dengan tenaga kesehatan
• Rekrutmen melalui pelatihan dan pembinaan tim
puskesmas
• Membantu pelayanan luar gedung puskesmas melalui
UKS, posyandu remaja, panti/Lembaga Kesejahteraan
Sosial Anak, Lapas/Rutan/Lembaga Pembinaan
Kesejahteraan Anak.

Wahana untuk
mengembangkan dan
mengarahkan minat bakat
Tia
generasi muda di bidang S e k o l ap
h/Madrasa
kesehatan melalui h
Diharapkan Memil
kepramukaan iki Minimal
10 % Konselor
S e b a ya / K a d e r
6. Rujukan

Rujukan
medis

Rujukan
sosial

Rujukan
hukum
5/30/2016 34
Bagaimana Contoh
penjangkauan yang
dilakukan bagi anak yang
berada di luar Sekolah?

Pembelajaran Baik dari


Puskesmas Duren Sawit
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai