Anda di halaman 1dari 34

SESI 2

Program Gizi Remaja


PROGRAM GIZI
dalam REMAJA
DALAM
Sekolah/Madrasah
SEKOLAH/MADRASAH
Sehat
SEHAT

Orientasi Komponen Gizi Remaja dalam Program Sekolah/Madrasah Sehat

Sekolah/Madrasah Sehat
Masalah Gizi Remaja di
Indonesia
Tiga Beban Gizi Remaja di Indonesia

putra putri putra dan putri

usia 13-18 tahun Anemia usia 15 – 24 tahun


(2013) (2018)
Beban Gizi Anak Usia Sekolah & Remaja di PROVINSI NTB
25
23.38 23.12
21.11
20

15 Sangat Pendek
13.24 Pendek
11.98
Sangat Kurus
10 Kurus
8.24 Gemuk
7.18
6.26 6.27 6.38 Obesitas
5 4.47 3.86
3.05 3.14
2.45 2.29 2.25
1.46
0
Remaja Usia 5-12 Remaja Usia 13-15 Remaja Usia 16-18
Tahun Tahun Tahun
Sumber : Riskesdas, 2018
Gizi Dalam Daur Kehidupan

Sumber: ACC/SCN (2000) Fourth Report on the World Nutrition Situation


Apa penyebab masalah gizi pada
remaja?

Mentimeter
Penyebab Masalah Gizi pada Remaja
(Situasi di Indonesia)

Asupan makanan yang tidak sehat


• Keragaman pangan rendah
• Asupan makanan tinggi gula garam dan lemak Kurangnya aktivitas fisik
• Kurang konsumi buah dan sayur sumber zat gizi mikro

>50% remaja usia 13-17 tahun Hanya sekitar 1 dari 10 yang melakukan
mengkonsumsi fast food setidaknya sekali aktifitas fisik selama 60 menit setiap hari
dalam sehari (GSHS, 2015) (IFLS, 2014)
Penyebab Masalah Gizi pada
Anak Usia Sekolah & Remaja
(Situasi di PROVINSI NTB)

64,80% anak usia 5-9 tahun; 11,39% anak usia 5-9 tahun;
51,58% remaja usia 10-14 tahun & 10,05% remaja usia 10-14 tahun &
36,51% remaja usia 15-19 tahun di 10,58% remaja usia 15-19 tahun di
PROVINSI NTB mengkonsumsi makanan PROVINSI NTB benar-benar tidak
manis mengkonsumdi buah & sayur dalam
(RISKESDAS, 2018) seminggu
(RISKESDAS, 2018)

59,92% remaja usia 10-14 tahun &


45,34% remaja usia 15-19 tahun di
PROVINSI NTB memiliki aktivitas fisik yang
kurang
(RISKESDAS, 2018)
Mengapa Gizi
Remaja Penting
• Remaja merupakan setengah dari sumber daya
manusia untuk masa depan: asset yang sangat
besar untuk pertumbuhan ekonomi dan social

• Gizi yang buruk, terutama pada remaja putri,


memiliki dampak terhadap kesehatan mereka
dan juga kesehatan generasi selanjutnya.

• Kekurangan gizi juga mengakibatkan penurunan


imunitas tubuh dan daya tahan terhadap
penyakit, sehingga sangat penting pada masa
Covid-19, gizi remaja tetap menjadi perhatian

©UNICEF Indonesia/2018/irwin
Komponen Gizi Remaja dalam
Sekolah/Madrasah Sehat
Komponen Gizi Remaja dalam Sekolah/Madrasah Sehat
• Pendidikan Kesehatan:
• Pendidikan gizi
• Optimalisasi Aktivitas Fisik
• Pembinaan Kader Kesehatan sekolah

• Pelayanan Kesehatan:
• Sarapan dan Pemberian Tablet Tambah Darah
(TTD) rematri
• Penjaringan Kesehatan (pengukuran status gizi)
dan pemeriksaan berkala

• Pembinaan Lingkungan Sehat


• Pembinaan kantin sehat
• Pemanfaatan pekarangan sekolah (kebun
sekolah utk sayuran hijau)
Pendidikan Kesehatan
Pendidikan Gizi
• Upaya untuk mengubah sikap dan perilaku untuk
mendukung pemenuhan gizi seimbang pada peserta
didik.
• Dilaksanakan secara intra-kurikuler, ko-kurikuler atau
ekstra-kurikuler satu minggu sekali
• Kegiatan terdiri dari:
• Sarapan bersama membawa bekal bergizi
seimbang
• Konsumsi TTD bagi rematri
• Pemberian materi Pendidikan Gizi
• Umpan balik guru terhadap bekal sarapan
bersama yang dibawa peserta didik
Literasi Gizi

• Aktivitas membaca, melihat, menyimak,


menyampaikan
• Dilaksanakan seminggu sekali, 15 menit pada jam
literasi di sekolah
• Siswa menggunakan buku Rapor Kesehatanku seri
informasi Kesehatan atau buku materi bertema gizi
lainnya
• Selain membaca, siswa juga dapat berdiskusi dengan guru,
pembuatan project bertema gizi, atau role play di kelas
Bagaimana kita dapat mengoptimalkan
aktivitas fisik di sekolah?
Mentimeter
Optimalisasi
Aktivitas Fisik
• Dapat berupa:
• Peregangan pada pergantian jam
pelajaran, minimal 1 kali perhari
• Ekstra-kurikuler wajib
olahraga/beladiri/kesenian bagi peserta
didik, minimal 1 kali perminggu
• Optimalisasi jam pelajaran olahraga,
sesuai mata pelajaran olahraga
• Kreasi gerakan peregangan
• Siswa memimpin peregangan
Pembinaan Kader
Kesehatan Sekolah
• Kader kesehatan sekolah/madrasah adalah
peserta didik yang terpilih untuk
membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan
Trias UKS/M, menyebarkan informasi
kesehatan bagi teman sebaya, mengajak
dan memberikan teladan pelaksanaan
• Setiap kelas memiliki Kader Kesehatan
Sekolah/Madrasah
• Pembinaan sebagai kegiatan ekstra-
kurikuler
• Kader Pokja Gizi: mendukung kegiatan gizi
di sekolah
Pelayanan Kesehatan
Sarapan bersama dan
pemberian TTD Rematri

• Satu tablet per minggu dengan


sarapan bersama
• Sekolah melakukan pada hari yang
sama setiap minggu: Hari TTD
• Sosialisasi pada orangtua/wali
• Pencatatan dan pelaporan di Buku
Raport Kesehatanku, Aplikasi
CERIA, kartu suplementasi TTD
• Sekolah membuat pelaporan ke
Puskesmas

©UNICEF Indonesia/2018/Irwin
Penjaringan Kesehatan
dan Pemeriksaan Berkala

• Penjaringan kesehatan merupakan rangkaian


pemeriksaan kesehatan (skrining) yang dilakukan pada
seluruh peserta didik baru yaitu kelas 1 (satu) SD/MI, 7
(tujuh) SMP/MTs dan 10 (sepuluh) SMA/SMK/MA
(entry level)
• Pemeriksaan berkala adalah rangkaian pemeriksaan
kesehatan (skrining) yang dilakukan pada seluruh
peserta didik kelas 2-6 SD/MI, 8-9 SMP/MTs dan 11-12
SMA/SMK/MA.
• Kuesioner dan Pemeriksaan Fisik
• Minimal satu kali dalam setahun
Pembinaan Lingkungan Sehat
Pembinaan Kantin Sehat
Kegiatan dapat berupa:

• Penyuluhan higiene sanitasi pangan untuk food handler (penjamah


makanan di kantin) oleh sekolah/madrasah bekerjasama dengan
Puskesmas, BPOM atau lembaga lainnya.
• Penyuluhan makanan bergizi seimbang untuk food handler dan
pengelola kantin sekolah/madrasah.
• Pengawasan kantin sehat dan pengisian buku rapor kantin oleh
sekolah/madrasah (kepala sekolah/madrasah, guru UKS/M).
• Inspeksi kantin sekolah/madrasah oleh Puskesmas.
• Pemberian stiker kepada kantin yang memenuhi syarat.
• Pemberdayaan kader kesehatan sekolah/madrasah untuk melakukan
kegiatan peningkatan dan pengawasan kantin sehat di
sekolah/madrasah.

Sekolah/Madrasah Sehat
Pemanfaatan Pekarangan
Sekolah/Madrasah
• Memanfaatkan halaman atau lahan sekolah/madrasah
yang masih kosong untuk ditanami tanaman obat,
sayuran, buah serta tanaman pengusir nyamuk
• Memberi label pada tanaman sebagai sarana edukasi
(nama latin tanaman, nama Indonesia, nama daerah
serta manfaatnya)
• Menanam buah dan sayuran hijau untuk kegiatan
bersama Kader Kesehatan Sekolah/Madrasah
• Lomba Memasak bersama orangtua
• Kreasi masakan dari sayuran
Pembelajaran Pilot Program Aksi
Bergizi
Pilot Program Aksi Bergizi di Sekolah
Strategi Program

Komponen Program Advokasi Pembuat Kebijakan

Mobilisasi sekolah

Tablet
Pendidikan
Tambah
Gizi Koordinasi Multi-Sektor
Darah

Pemantauan & Evaluasi


Komunikasi
untuk Perubahan
Perilaku
Penguatan Kapasitas
Pilot Program Aksi Gizi sebelum COVID-19
Sesi Komunikasi
Pemberian
Pendidikan Perubahan
TTD
Gizi Perilaku
Kegiatan
mobilisasi sekolah
Diberikan di
Diberikan sekali (berbagai lomba,
sekolah secara
seminggu memasak
interaktif oleh guru
bersama, seminar
dll)

Mencakup 8 isu Kegiatan dimotori


Sarapan bersama
kesehatan siswa (melibatkan
dan minum TTD
orangtua, guru,
lanjut Pendidikan Menggunakan Life kantin sekolah,
Gizi Skill Approach masyarakat)
Program Aksi Bergizi pada masa COVID-19
Komunikasi
Sesi Pendidikan
Pemberian TTD Perubahan
Gizi
Perilaku
Dibagikan ke rumah
Diberikan secara
oleh siswa, guru atau
online, melalui kuis
Kader Melalui social media
online, youtube,
posyandu/Gugus
Instagram
Tugas

Diminum pada hari


Pemda Propinsi dan
yang ditentukan, siswa Lomba dan kegiatan
Kabupaten melakukan
melapor melalui grup online
talkshow radio
WhatsApp ke guru
Pelatihan Berjenjang

Fasilitator
Kabupaten

Guru Guru

Siswa Siswa Siswa Siswa

Fasilitator Kabupaten: TP-UKS, Nakes Puskesmas


Koordinasi Multi-Sektor untuk Program Gizi Remaja

Puskesmas Sekolah/Madrasah
Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan
Kantor Kementerian Agama

Masyarakat: Sekda, Bappeda


Remaja, Posyandu, Biro Kesra
Gugus Tugas, Pemerintah Propinsi dan
Orangtua Kementerian

Nutrition Programme | UNICEF for every child


Hasil Evaluasi Aksi Bergizi

*sebelum sekolah tutup karena pandemi


** setiap hari selama tujuh hari sebelum survey
Desain
berdasarkan
bukti

Keterlibatan
remaja dalam Koordinasi dan
semua proses kepemilikan
dan komponen multi-sektor

Faktor program

Faktor Keberhasilan

Keberhasilan Aksi Bergizi

Peningkatan
kapasitas untuk
Advokasi
semua
tingkatan

Komunikasi dan
supervisi
fasilitatif
Buku Buku Aksi Bergizi

Dapat diunduh di

http://bit.ly/UNICEFAksiBergizi
atau
https://bit.ly/MateriGiziSekolahMadrasahSehat
1. Apa saja masalah gizi pada remaja di Indonesia?

2. Mengapa gizi remaja penting?

3. Apa saja komponen gizi remaja dalam Sekolah/Madrasah Sehat?

Mentimeter
Terima Kasih
Materi dapat diunduh di

https://bit.ly/MateriGiziSekolahMadrasahSehat

Anda mungkin juga menyukai