Anda di halaman 1dari 30

UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN REMAJA

OLEH :
SEKSI KESEHATAN KELUARGA
KEPALA
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH

DISAMPAIKAN PADA :
KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS DALAM PELAYANAN KESEHATAN REMAJA DAN ANAK USIA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN
STANDAR NASIONAL PKPR
TINGKAT PROVINSI SULAWESI TENGAH
1. Nama : Euis Bianca, SKM, M.kes
2. NIP : 19730610 199302 2 003
3. Pangkat / Golongan : Penata Tingkat I, III D
4. Tempat / Tanggal Lahir : Palu, 10 Juni 1973
5. Jenis Kelamin : Wanita
6. Agama : Islam
7. Pekerjaan / Jabatan : PNS/ Kepala Seksi Kesehatan Keluarga
8. Pendidikan Terakhir : S2 Kesehatan Reproduksi
9. Riwayat Pekerjaan :
1. KTU Laboratorium Kesehatan
Prov. Sulawesi Tengah

2. Kasubag Kepegawaian dan


Umum Dinkes Prov

3. Kepala Seksi Kesga April 2018


sd sekarang

10. Alamat Kantor : jln. Kartini no 11 Palu


Telpon :
Fax :
11. Alamat Rumah : Jln Anoa 2 Palu
Telpon :
Ponse l : 0852 4724 8473
Upaya Peningkatan Kesehatan Remaja

1
Situasi Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
±30% sekolah
64% tidak memiliki 35,19%
air layak/ tidak
sekolah ada sumber air
sekolah
61% kantin
68,35% tidak dan atau tidak sekolah tidak
sekolah memiliki dalam jumlah memiliki memenuhi
cukup
belum jamban sarana cuci standar laik
memiliki yang layak tangan higiene
sanitasi
UKS
pangan
KONDISI KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH
▪ Kecacingan ▪ Stroke kini telah dimulai
▪ Stunting >30% ▪ Pernikahan usia muda :
28,12% sejak usia 18 – 24 tahun
▪ Kurus 11% - Menikah <15 tahun)
(2,5%);
▪ Gemuk 10% ▪ Karies 26% ▪ Kanker 0,6% ,
2,6%
▪ Anemia 26,4% (5-14 th), ▪ Diare 6,2% - Menikah 15- 19 tahun
▪ Jantung koroner 0,3% ,
▪ Anemia 18,4% (15-24 th) 23, 9%
▪ Hepatitis 1% ▪ Asma 5%
65,2% tidak 54,4% makan 83% cuci tangan tidak 77,5% terpapar
selalu 20.6% merasa dibully
makanan siap benar rokok
sarapan

Riskesdas 2013, GSHS 2015, Dapodik 2017


saji >1x/hari 22,5% pernah
93,6% 87,5% Tidak 5.3% pernah melakukan
kurang 28% minum gosok gigi merokok hubungan seksual
konsumsi minuman soda 4.4% pernah
setelah 67% tidak mengetahui risiko
sayur buah >1x/ hari konsumsi alkohol
sarapan kehamilan walaupun hanya
42.5% 75.7% 1x hubungan seksual
1,75% pernah
kurang konsumsi 71% Tidak gosok gigi

Sumber data :
32% BAB tidak di jamban konsumsi 5,2% ingin bunuh diri3
aktifitas fisik makanan sebelum tidur
berpenyedap narkoba
Proporsi Sepuluh Tertinggi
Faktor Risiko Kesehatan Usia 10-14
Proporsi Sepuluh Tertinggi Faktor
tahun - Riskesdas, 2013 Risiko Kesehatan pada Pelajar
SMP/SMA - GSHS 2015
Pernah Merokok 0,9 konsumsi minuman… 28
Cuci Tangan dengan Benar perokok pasif setiap hari 38,1
17,4
merasa kesepian dan… 46
Konsumsi Makanan Asin
orang tua merokok 53,7
24,4
konsumsi makanan siap… 54,4
Perilaku BAB tidak Benar
32,8 tidak selalu cuci tangan… 60,7
Konsumsi Makanan Manis tidak selalu sarapan 65,2
63,1
Merasa orang tua… 65,4
Kurang Aktifitas Fisik
66,9 kurang aktifitas fisik
67,9
Tidak Menggosok gigi… 71,3
kurang konsumsi sayur…
Konsumsi Makanan… 75,7 84,6
Perilaku Berisiko Kesehatan Anak Usia Sekolah
Rokok, Alkohol dan Narkoba
Drop Out
Perilaku Berisiko Nasional
200000 153957
Pernah merokok 22,2 68066 85000 86282
51541 40454
100000
Saat ini merokok 11,6
0
Pernah mengkonsumsi SD SMP SMA
minuman beralkohol 4,4

Pernah mengkonsumsi narkoba 1,7 KEHAMILAN, 2014 2015

Kehamilan
Perilaku Seksual DROP OUT,
Perilaku Berisiko Nasional 20

Dipaksa melakukan
KEKERASAN, 10 1,9
0,01
4,3
hubungan seksual KRIMINALITAS 0,02 1,97
Pernah melakukan 0
hubungan seksual 5,3 2
0 Kekerasan

Bullying dan Keinginan Bunuh Diri 10000


1
6006 0
Perilaku Berisiko Nasional 5000
0 673

Pernah dibully 20,6


2012 2015
Ingin bunuh diri 5,2
PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP SEHAT (PKHS) TIDAK
DI SEKOLAH YA TIDAK TAHU
Pernah diajarkan di kelas tentang menghindari pelecehan 63,62 22,81 13,57

Pernah diajarkan di kelas apa yang dilakukan jika seseorang mencoba


memaksa untuk melakukan hubungan seksual pada anak SMP dan SMA 20,38 61,24 18,38

Pernah diajarkan di kelas tentang menahan rasa marah selama tahun


ajaran sekolah pada anak SMP dan SMA 65,08 23,63 11,29

Pernah diajarkan di kelas bagaimana mengatakan pada seseorang


bahwa tidak ingin melakukan hubungan intim seperti suami istri
dengannya 36,33 28,33 35,34

Pernah diajarkan di kelas mengenai infeksi HIV atau AIDS pada anak
SMP dan SMA 54,08 32,01 13,02

Pernah diajarkan di kelas cara mencegah HIV atau AIDS? 54,27 32,04 13,69

Sumber: GSHS 2015


Kebijakan
INPRES 1/2017
GERMAS
PERPRES 2/2015
RPJMN 2015-19

PERMENKES
PER 25/2014 TENTANG
UPAYA
UPA KESEHATAN ANAK

PERMENKO PMK
RAN USEKREM 2017-19 (3) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan
Remaja dilakukan paling sedikit melalui:
a. usaha kesehatan sekolah; dan
b. pelayanan kesehatan peduli remaja.
(4) Pelayanan kesehatan dilakukan oleh tenaga
kesehatan dengan melibatkan guru pembina usaha
kesehatan sekolah, guru bimbingan dan konseling,
Kader kesehatan sekolah dan konselor sebaya.
INDIKATOR KESEHATAN USIA SEKOLAH DAN REMAJA
TARGET
DOKUMEN INDIKATOR
2015 2016 2017 2018 2019
Perpres no 2/ 2015 Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 30% 40% 50% 55% 60%
RPJMN 2015-2019 kesehatan untuk peserta didik kelas I, VII, dan X

Kepmenkes No. Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 50% 55% 60% 65% 70%
HK.02.02/Menkes/52/2 kesehatan untuk peserta didik kelas I
015 Renstra Kemenkes
2015-2019
Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan 30% 40% 50% 55% 60%
kesehatan untuk peserta didik kelas VII, dan X

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan 25% 30% 35% 40% 45%
kesehatan remaja

Persentase remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah 10% 15% 20% 25% 30%
Darah (TTD)

Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 5,4%


tahun

Kepmenkes No. Persentase Peserta Didik kelas I dan VII Mendapatkan 100%
43/2016 tentang SPM penjaringan kesehatan 9
Kesehatan
UKS PKPR
PERMENKES 25/2014 TENTANG
UPAYA KESEHATAN ANAK
Pelayanan Konseling

Pendidikan kesehatan ((1) Setiap Anak Usia Sekolah dan Remaja harus diberikan
p elayanan kesehatan.
p Pelayanan klinis medis (termasuk
( Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Rema
(2) ja
di tujukan agar setiap Anak memiliki n
pemeriksaan penunjang & rujukan)
b
b kemampua erperilaku hidup bersih dan sehat, memiliki n
hiketerampila
dup sehat, dan
dupketerampilan
sehat, dansosial yang baik sehingga
keterampilan sosial yang
d
d baik sehing apat belajar, tumbuh dan berkembang is
d
dansecara harmon
optimal an optimal
menjadi menjadi
sumber daya sumber
manusia yang daya Rujukan
b
b manusia ya erkualitas.
((3) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Rema
Pelayanan kesehatan di lakukan paling sedikit melalui:
ja

a. usaha kesehatan sekolah; dan


b
b . pelayanan kesehatan peduli remaja. KIE Kesehatan Remaja

Partisipasi remaja
Pembinaan lingkungan sehat

Keterampilan Sosial
PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA ( PKPR)
Hambatan dalam penyediaan pelayanan kesehatan

•UU melarang/diyakini melarang pelayanan kepada orang dibawah umur /blm menikah.
•petugas kesehatan yang bersikap menghakimi (stigma), atau enggan (meskipun peraturan mengizinkan)
SITUASI
remaja tidak mencari pertolongan PELAYANAN KESEHATAN (PKPR) DI
REMAJA
•Enggan
•Tidak sadar sakit/ akibat dari sakit INDONESIA
•Tidak tahu bisa memperoleh pertolongan mencegah/ mengobati penyakit
•tidak mengetahui tempat

Lokasi jauh, jam buka tdk sesuai

Enggan (diketahui orang banyak, prosedur lama,menunggu, harus lapor ortu, konseling,
“petugas ember”, tdk bisa membayar, tidak sembuh

2015
2014 • menjangkau sebanyak
• 2.999 Puskesmas dari total Pengemb mungkin remaja baik
9731 Puskesmas (30,8
persen). PKPR di didalam gedung
Mulai 2003
FKRTL maupun diluar gedung
• Health Services”(WHO)
diperkenalkan PKPR di
Puskesmas

Sebelum 2003 •(upaya promotif,


preventif, kuratif dan
•ceramah, Tanya rehabilitatif secara kelompok
jawab masalah komprehensif ) sebaya dg
kesehatan melalui •sesuai keinginan, selera konselor
UKS, Karang dan kebutuhan remaja
Taruna, organisasi sebaya
Pelayanan Kesehatan

Klinik Rujukan Remaja


Tk Rujukan

Puskesmas Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja


Manajemen Terpadu Pelayanan Kesehatan Remaja
Tk Puskesmas

Sekolah melaksanakan
UKS/M
• Posyandu
1. Pendidikan
Remaja
kesehatan
Tk Masyarakat
2. Pelayanan
• Pelayanan ke
kesehatan
Panti/LKSA,
3. Pembinaan
Lapas
lingkungan sekolah
sehat
FASYANKES MAMPU LAKSANA PKPR PRINSIP / STRATEGI PKPR FASYANKES 
AFHS (ADOLESCENT FRIENDLY HEALTH
SERVICES)
1. Kebijakan
Tujuan Umum: Mengoptimalkan pelayanan kesehatan terhadap
remaja 2. Prosedur pelayanan
• Meningkatkan penyediaan fasilitas layanan PKPR 3. Petugas khusus
• Meningkatkan akses remaja terhadap sarana pelayanan kesehatan remaja
4. Petugas pendukung
• Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam mencegah masalah
kesehatan khusus pada remaja 5. Fasilitas kesehatan
Ruang Lingkup sasaran UU No. 35/ 2014 ttg Perlindungan Anak
remaja usia 10 - 18 tahun, tanpa memandang status perkawinannya. 7. Partisipasi/keterlibatan remaja
• Remaja di sekolah: (sekolah umum/ madrasah,PT, pesantren, SLB, kel belajar)
8. Keterlibatan masyarakat
• Remaja diluar sekolah, (karang taruna,SBH, PMR, rumah singgah, kelompok
keagamaan, panti/ Lembaga kesejahteraan sosial anak lainnya. 9. Berbasis masyarakat, menjangkau keluar
• Remaja putri (calon ibu), remaja hamil tanpa melihat status pernikahan gedung, serta mengupayakan adanya
• Remaja yang rentan penularan HIV, remaja terinfeksi HIV, remaja terkena dampak pelayanan sebaya
HIV-AIDS, remaja yang menjadi yatim/piatu karena AIDS
10. Pelayanan sesuai dan komprehensif
• Remaja berkebutuhan khusus (korban kekerasan, korban trafficking, korban
eksploitasi seksual; penyandang disabilitas, di Lembaga Pembinaan Khusus Anak 11. Pelayanan yang efektif ( yan esensial
(LPKA), anak jalanan, dan remaja pekerja; di daerah konflik (pengungsian), dan di mencukupi, pedoman prosedur tetap sudah
daerah terpencil. teruji, sistim jaminan mutu)
Ruang lingkup upaya promotif preventif kuratif dan rehabilitatif
dilaksanakan secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan 12. Pelayanan yang efisien (Memiliki Sistim
Informasi Manajemen (SIM: biaya dan
manfaat)
LOKASI PELAYANAN
sifat pelayanan
Pelayanan Pelayanan dan tempat
Statis dalam Dinamis di dimana remaja
Gedung Luar dilayani
Gedung

• hampir semua pelayanan di dalam semua remaja yang Memperluas jangkauan


gedung (anamnesis, pemeriksaan kontak dg Puskesmas pelayanan kesehatan
fisik, laboratorium sederhana, dan FKTP lainnya serta terhadap remaja
termasuk penyuluhan, pemberian KIE
Rumah Sakit dan FKTL
dan konseling) dapat pula diberikan
di luar gedung.
• di sekolah dan madrasah, maupun di
luar sekolah.
• panti asuhan, panti remaja, panti Karakteristik atau ciri khas
rehabilitasi, rumah singgah, lembaga
pembinaan khusus anak (LPKA), 1. Pembentukan Kelompok Sebaya dan Diskusi Kelompok Sebaya.
kantor pemerintahan atau LSM,
2. Konseling Sebaya
termasuk tempat berkumpul seperti
3. Pelayanan Inovatif berdasarkan Kearifan Lokal.. (Radio pemerintah dan
di mall, pusat kebugaran, sanggar
kesenian, gelanggang remaja, di swasta nasional, penyuluhan, talk show, diskusi interaktif dg sasaran
masjid, gereja, karang taruna, dan remaja, tatap muka, seminar dan lokakarya
lain-lain. 4. Pelaksanaan PKHS

UKS
PAKET PELAYANAN

1. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja (meliputi


infeksi menular seksual/IMS, HIV-AIDS) termasuk Pemberian Informasi dan Edukasi
seksualitas dan pubertas
2. Pencegahan dan penanggulangan kehamilan
remaja Pelayanan Klinis Medis (termasuk
3. Pelayanan Gizi (anemia, kekurangan dan pemeriksaan penunjang & rujukan)
kelebihan gizi) termasuk konseling dan edukasi
4. Tumbuh kembang remaja
5. Skrining status imunisasi (TT) pada remaja
Konseling
6. Pelayanan kesehatan jiwa remaja meliputi
masalah psikososial, gangguan jiwa, dan kualitas Pendidikan Keterampilan Hidup
hidup
7. Pencegahan dan penanggulangan Napza
Sehat (PKHS)
8. Deteksi dan penanganan kekerasan terhadap
remaja Partisipasi Remaja melalui
9. Deteksi dan penanganan tuberkulosisdeteksi Pembinaan Konselor Sebaya
dan
penanganan kecacingan Pelayanan Rujukan Medis, Sosial dan
Hukum IMAI
1. Pelayanan KONSELING
Membangun Hubungan/ Rapport Pendekatan HEEADSSS

(masalah di rumah atau anggota keluarga/kerabat yang


Identifikasi Masalah serumah)

(sekolah/pendidikan)/ Employment (tempat


kerja/pekerjaan)
Fasilitasi Perubahan Teurapeutis (pola makan)

(aktivitas sehari-hari)
Evaluasi dan Terminasi
(penggunaan rokok, alkohol, narkoba)
Hal yg diperhatikan untuk membina hubungan yg baik dgn
remaja : (aktivitas seksual)
a. Sapa remaja dgn sopan dorongan bunuh diri, termasuk masalah
b. Perkenalkan diri depresi pada remaja)
c. Menjelaskan kepada remaja mengenai
(keselamatan)
kerahasiaan klien, konselor hadir untuk
membantu remaja Pendekatan HEEADSSS untuk mendeteksi masalah remaja yang
d. Konselor bersikap netral, tdk sering tidak diungkapkan bila tidak digali dengan baik.
menghakimi atau
2. Pelayanan klinis medis (termasuk
pemeriksaan penunjang & rujukan)
3. Rujukan
4. KIE KESEHATAN REMAJA
Berbagai Jenis KIE yang penting diberikan pada remaja :
• 1. Kemampuan/Keterampilan Psikososial
• 2. Pola makan gizi seimbang
• 3. Aktivitas fisik
• 4. Pubertas
• 5. Aktivitas seksual
• 6. Kestabilan emosional
• 7. Penggunaan alkohol, tembakau dan zat
• lainnya
• 8. Cedera yang tidak disengaja
• 9. Kekerasan dan penganiayaan
• 10. Pencegahan kehamilan dan kontrasepsi
11. HIV AIDS
5. PARTISIPASI REMAJA
/ KONSELOR SEBAYA 6. PKHS/Ketrampilan Psikososial
• Mengenal diri sendiri (Karakter, kekuatan,
Kesadaran Diri :
kelemahan, Keinginan)
• Memposisikan perasaan orang lain
Empati :
pada
diri sendiri
Pengambilan • Kemampuan menentukan pilihan
Keputusan:
Pemecahan • Menyelesaikan masalah secara
konstruktif
Masalah :
• Menganalisis informasi dan Pengalaman
Berpikir
Kritis :
Berpikir Kreatif : • Kemampuan membuat ide baru

Komunikasi • Kemampuan menyampaikan gagasan


Efektif :
Kemampuan • Interaksi dengan sesama secara positif
dan harmonis
Interpersonal :
• Kemampuan meredam gejolak emosi
Pengendalian
sehingga perilaku terkendali
Emosi :
• Kemampuan mengenali sumber stres,
Mengatasi efeknya dan cara mengontrolnya
Stress :
CONTOH ALUR PELAYANAN PKPR (1 Pintu, one stop service)

KLINIK PKPR Klien datang ( sendiri/rujukan/kunjungan ulang)


Integrasi Program
Int

Anamnesis Rujukan n Rujukan luar


Algoritma Utama Inter
Utama Keluhan Utama
(Pemeriksaan Fisik dan
Lab) • • RS
• LSM
• KIA • Sosial
• KB
Lab ISR, IMS, • Hukum
Lab ISR,
(LBH), I
UPPA
Anamnesis HIV • Pelayanan Terpadu
Keluhan Lain/ Keluhan P2TP2A
HEEADSSS yang ditemukan • GIZI Perempuan dan
(Pusat
Algoritma Allternatif • Poliklinik
(Pemeriksaan Fisik dan Lab)
lainnya Perlin
dunga
n
Tatalaksana/ Rujuk
Ru Anak)
Pengobatan, Konseling Perlu /tidak dirujuk
Tidak

1.Klien penyakit tertentu dilayani  prosedur tetap penanganan penyakit tersebut


Daftar melalui loket khusus 2.Petugas poliklinik umum, gigi, KIA, dan poliklinik lainnya  mampu menggali masalah psikososial yg berpotensi masalah khusus remaja, bila ada-poliklinik
PKPR atau remaja untuk di konseling.
di loket umum dengan catatan 3.Petugas poliklinik yg menjaring remaja, termasuk petugas loket dan lab  harus menjaga kerahasian klien remaja.
register dipilah umur 10- 19 4.Petugas PKPR hrs menjaga kelangsungan pelayanan lengkapi rekam medik, catat hasil rujukan kasus per kasus, simpan dlm lemari terkunci.
tahun 29
keterbatasan sarana yankes dlm menghadapi berbagai hambatan butuh kearifan dan strategi
khusus agar PKPR berhasil
kesulitan memenuhi semua elemen karakteristik yankes remaja

Strategi Pelaksanaan Pengembangan PKPR


•dengan membangun kerjasama atau jejaring kerja
Penggalangan dan atau penguatan kemitraan, •advokasi kepada penentu kebijakan untuk peduli remaja  disosialisasikan semua pemangku kepentingan
keberadaan PKPR/ didukung/ dipromosikan/ dimanfaatkan luas masyarakat.

Pemenuhan sarana dan prasarana dilaksanakan


• memanfaatkan sarana prasarana yang ada, sambil bertahap dilengkapi
secara bertahap

•perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.


Mendorong peran aktif remaja •Manfaatkan bantuan (guru Pembina UKS, pengurus panti dan tokoh Pembina lainnya) memilih remaja mampu
potensial kader kesehatan remaja atau konselor sebaya.

Menentukan biaya pelayanan serendah mungkin • dipertimbangkan biaya terjangkau atau perlu gratis?

• Pemberian KIE, pelaksanaan konseling serta pelayanan klinis medis termasuk


Menetapkan kegiatan minimal laboratorium dan rujukan, harus lengkap dilaksanakan secara bersamaan dari sejak
awal

Menentukan prioritas sasaran secara tepat


• sesuai dengan hasil kajian sederhana - remaja di sekolah, anak jalanan,
karang taruna, buruh pabrik, pekerja seks komersial remaja

• sesuai masalah dan kebutuhan setempat


Mengembangkan jenis kegiatan yang tepat
• sesuai kemampuan Puskesmas dan FKTP
lainnya
Melembagakan monitoring dan evaluasi internal. • oleh tim jaminan mutu Puskesmas atau FKTP dan tim evaluasi PKPR Rumah Sakit/ FKRTL
PELAKSANAAN
• Kab/Kota; dilakukan pada 1 atau lebih Puskesmas  dikembangkan di Puskesmas/FKTP bertahap, hingga
lainnya
• pelayanan rujukan medis
semua Puskesmas/ harus dikembangkan
FKTP mampu laksana PKPR.  minimal di 1 RSUD/ FKRTL lain.

Memilih Puskesmas Pelaksana PKPR


hasil kajian awal Perhatian, minat Kepala potensi tenaga pelaksana besaran masalah kes Kelomp sasaran relatif dukungan masyarakat,
Puskesmas, remaja mudah di intervensi,

Menjajaki Pembentukan PKPR Rumah Sakit


kasus medis tidak tertangani di Puskesmas/ FKTP pendekatan ke RS sosialisasi dan advokasi tentang PKPR komitmen memulai pelaksanaan
lainnya harus di rujuk jajaran manajemen

Melatih Petugas
Pelatihan dapat dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota ybs Bagian/ bergabung pelatihan Dinkes Provinsi

Menyiapkan Sarana Prasarana


tanggung jawab Dinkes Kab/Kota. Pengadaan sarpras Puskesmas RS Kab/kota manajemen dengan mengusulkannya melalui APBD Kab/Kota, melalui anggaran
internal untuk RS BLUD

Konsolidasi Kemitraan dan Jejaring Pelaksanaan PKPR


diikuti dengan pembentukan dan pengembangan jejaring kemitraan
MANAJEMEN MUTU (STRATIFIKASI)
pencapaian pelaksanaan PKPR di
Puskesmas/
FKTP di stratifikasi.
Puskesmas stratifikasi minimal
memenuhi syarat
• Memiliki tenaga terlatih/terorientasi
PKPR,
• memiliki buku pedoman PKPR,
Penyelarasan ?
• memberikan pelayanan konseling.

hasil penilaian Instrumen Pemantauan


Terbatas Standar Nasional PKPR
• PKPR strata minimal capaian penilaian
SNKPR < 60 %
• PKPR strata optimal hasil penilaian
Instrumen SN PKPR 60-79,99 %
• PKPR strata paripurna hasil penilaian
Instrumen SN PKPR ≥ 80 %
Pelayanan Kesehatan di Panti/ LKSA, Lapas
Pelayanan Kesehatan di Panti/ LKSA, Lapas
PKPR
Pemberian Informasi dan
Edukasi

Pelayanan Klinis Medis


(termasuk pemeriksaan
Pelayanan penunjang & rujukan)
luar gedung
Rujukan
PANTI: 238.726 Konseling
LAPAS/RUTAN ANAK: 3992
JALANAN: 16.290
Anak Terlantar: 3,3 juta
Pendidikan Keterampilan
Sumber kemensos 2017
dan Hidup Sehat (PKHS)
smslap.ditjenpas.go.id
2018

Partisipasi Remaja melalui MEDIS


Pembinaan Konselor Sebaya
Pelayanan <<< PSIKOSOS
dalam gedung Pelayanan Rujukan Medis, Sosial
dan Hukum
Kegiatan PKPR di Luar Gedung
Promotif Preventif Kuratif Rehab
Panti/ Lembaga • Kader Kesehatan Remaja/ Konselor • Srining/Penjaringan Kesehatan/ Pemeriksaan
Kesejahteraan Sebaya, berkala, I • Layanan Rujukan
Sosial Anak • KIE / Penyuluhan Sanitasi, Napza, higiene • munisasi, Tablet Tambah Darah, ke Puskesmas
perorangan, PHBS, Kespro, Gizi, NAPZA, • PKHS,
HIV/AIDS), Konseling Sebaya, Kesling • Pemantauan penyediaan makanan (higienis, (Pengolahan
sampah, kantin, PSN) sesuai kebut energi dan nutrisi),---koordinasi
• Pemantauan kebersihan lingkungan (kamar tidur,
kamar mandi, dapur)--koordinasi

Lapas/ Rutan/ • Kader Kesehatan Remaja • Skrining Kes Andikpas baru, Pemeriksaan • Klinik Lapas, • Koord Klinik
Lembaga • KIE Sanitasi & higiene perorangan Berkala andikpas, • Pelayanan • Rehabilitasi fisik,
Pembinaan • Olahraga Rutin dan kompetisi • Imunisasi andikpas perempuan, kesehatan mental, NAPZA,
Kesejahteraan • Pencegahan NAPZA, HIV AIDS • Konseling, Tablet Tambah Darah, perorangan, perilaku seksual
Anak • PKHS • Pemantauan penyediaan makanan (higienis, • Layanan Rujukan beresiko
sesuai kebut energi dan nutrisi), ke Puskesmas
• Survei penyakit menular,
• Pemantauan pemeliharaan kesling (km tidur,
km mandi, dapur)

Posyandu • Kader Kesehatan Remaja / konselor • Skrining kesehatan termasuk pengisian • Layanan Rujukan
Remaja sebaya. kuesioner kecerdasan majemuk. ke Puskesmas
• KIE kesehatan reproduksi, jiwa dan • Skrining masalah psikososial remaja
NAPZA, gizi, aktivitas fisik pada remaja, • Pengukuran Berat Badan, Tinggi
PKHS, penyakit tidak menular, pencegahan Badan, Tekanan Darah, LILA,
kekerasan pada remaja. • pengecekan tanda anemia
• Senam atau peregangan. Pengecekan gula darah atau
• Konseling sebaya kolesterol jika tergolong obesitas /
• riwayat keluarga Diabetes Melitus
Pemberian Tablet Tambah Darah.
Terima kasih
subditusekrem@gmail.com

46

Anda mungkin juga menyukai