Anda di halaman 1dari 46

Pemerintah Daerah

Provinsi Jawa Barat


TP UKS JABAR

KEBIJAKAN SEKOLAH/ MADRASAH SEHAT


PROVINSI JAWA BARAT

Disampaikan pada :
Orientasi Tim Pembina UKS Angkatan I
PERMENKES NO 25 TAHUN 2014
TP UKS JABAR
Tentang Upaya Kesehatan Anak

Anak adalah seseorang yang sampai


± 79.709.147 anak usia
berusia 18 Tahun, termasuk anak yang 0 sd 17 tahun (Profil Anak, 2021)
masih dalam kandungan

Anak Usia Sekolah adalah anak umur lebih ± 83,15% usia 5 sd 17 tahun
dari 6 tahun sampai sebelum berusia 18 berada di sekolah (Profil Anak, 2021)
tahun

Remaja adalah kelompok usia 10 tahun


sampai berusia 18 tahun.
± 44,31 Juta Remaja (BPS, 2021)

SDM UNGGUL DAN


BERDAYA SAING
Gambaran permasalahan pada anak usia sekolah
TP UKS JABAR

NAPZA dan
Kebersihan diri Kesehatan Mental
Gizi Keselamatan di jalan Kesehatan Reproduksi
dan aktifitas fisik Emosional
raya
▪ 29,3% usia 5 – 12 tahun dan 48,1% ▪ 1,4% usia 5-9 th, 2,1 % ▪ 5.14% anak SMP dan SMA ▪ 9.1% usia 10-18 th pernah ▪ 7% wanita usia 15-19
usia 13 – 18 tahun memiliki Angka usia 10 – 14 th, 3,3% usia merasa pernah ingin merokok6 telah melahirkan anak
Kecukupan Protein <80%11 15-24 th sikat gigi bunuh diri 1 ▪ 0.3% usia 10-14 th dan pertama2
▪ 6.8% kurus; 16.9% pendek; 10.8% sesuai waktu yang ▪ 62% anak usia 13-17 th ▪ 6.32% remaja putri
3.7% usia 15-19 th pernah
hamil pertama pada
gemuk (usia 5-12 tahun)3 dianjurkan 3 pernah mengalami konsumsi alkohol dalam 1 usia ≤16 tahun7
▪ 29,7% usia 5 – 12 tahun dan 52,5% ▪ 67,3% usia 5-9 th, 55,6 % kekerasan sepanjang bulan terakhir3 ▪ 16.47% remaja putri
usia 13 – 18 tahun memiliki Angka usia 10 – 14 th, 51,9% hidupnya4 ▪ 18.8% usia 13-15 th hamil pertama pada
kecukupan Energi <70%11 usia 15-24 th ▪ 6.2% usia 15-24 th pengguna rokok 6 usia 17-18 tahun7
▪ 50,4 % usia 10-14 th konsumsi bermasalah gigi dan mengalami depresi 3 ▪ 76.6% usia 13-15 th dapat ▪ 23.26% remaja putri
makanan manis; 31,4 % mulut 3 ▪ 10% usia 15-24 th membeli rokok dari toko, hamil pertama pada
konsumsi makanan asin; 11% ▪ 43% usia 10-14 th tidak gangguan mental dan penjual di pinggir jalan, kios6 usia 19-20 tahun7
konsumsi makanan instan; 78% cuci tangan dengan emosional 3 ▪ 3.2% kalangan pelajar dan ▪ 3.8% kasus HIV dan
konsumsi makanan benar3 • Prevalensi adiksi internet mahasiswa di Indonesia 4.1% AIDS pada usia 5-
berpenyedap3 ▪ 64,4 % usia 10-14 th pd remaja: 19,3% 10 menggunakan NAPZA5 19 tahun 3
▪ 4,8% usia 13-15 th Obesitas kurang aktifitas fisik 3 • 10% usia 15 – 24 th ▪ 58,2% usia 5 – 14 tahun ▪ 228.049 (0,62%) usia 10
▪ 6.8% kurus; 18.5% pendek; 11.2% ▪ 14,20 persen anak usia 0- memiliki gangguan Mental dan 16,1% usia 15 – 24 th – 17 th sudah kawin7
gemuk (usia 13-15 tahun) 3 17 th tinggal di rumah Emosional 3 tidak menggunakan helm
▪ 32% usia 15 -24 th Anemia tangga kumuh7 saat mengendarai atau
▪ 65% tidak sarapan membonceng motor3
▪ 6.7% kurus; 22.4% pendek; 9.5%
gemuk (usia 16-18 tahun) 3

1. GSHS 2015; 2. SDKI 2017; 3. Riskesdas 2018; 4. SNPHAR 2018; 5. BNN 2019; 6. GYTS 2019; 7. SUSENAS 2019; 8. PUSKAPA-BPS-Unicef 2020; 9. http:covid19.go.id; 10.
Kristiana Siste,er.Al, 2020; 11. SDT 2014
TP UKS JABAR
HASIL PENJARINGAN KESEHATAN ANAK SEKOLAH Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

TAHUN AJARAN 2020 – 2021 DI JAWA BARAT*

• Peserta didik yang dijaring : 73,28% Persentase Penjaringan Kesehatan


• Status Gizi Kurus : 4,03 % Pada Peserta Didik di Jawa Barat
• Gigi Karies : 30,83% 90.45 76.34 74.59
• Menggunakan kacamata : 0,35 %
SD/MI • Dirujuk : 3,91 % 94 90 88

96 92.2 91.2

• Peserta didik yang dijaring : 62,95%


• Status Gizi Kurus : 3,65% SD/MI SMP/MTS SMA/MA/SMK
• Menggunakan kacamata : 1,89% 2018-2019 2019-2020 2020-2021
• Risiko anemia pada siswi : 6,31%
SMP/MTS • Gangguan Reproduksi : 0,91 %
• Dirujuk : 2,23 %

• Peserta didik yang dijaring : 57,88%


• Status Gizi Kurus : 3,27%
• Menggunakan kacamata : 2,95 % Puskesmas melaksanakan
• Risiko anemia pada siswi : 7,03% penjaringan kesehatan
• Gangguan Reproduksi : 0,94 % • Kelas 1 : 92,95%
SMA/SMK/MA • Dirujuk : 2,09%
• Kelas 7 : 81,54%
• Kelas 10 : 78%
*Progress laporan program
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR

PERSENTASE CAKUPAN REMAJA PUTRI


MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH

50 47,24 45,16 44,7 • Tren pemberian Tablet


45
Tambah Darah (TTD)
40
remaja putri di Jawa Barat
35
30,2 mengalami penurunan
30
18,82 22,4
25
• Cakupan rematri
20
mendapat TTD di Jawa
15 Barat tahun 2021
10 mencapai 22,4%, masih di
5 bawah target Jabar (52%).
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sumber data:
2016-2020 Laporan Kabupaten Kota
2021 Laporan Kabupaten Kota Melalui SIGIZI TERPADU data Triwulan IV diunduh 1 Maret 2022
Pemerintah Daerah
TP UKS JABAR PRESENTASE REMAJA PUTRI (REMATRI) MENDAPAT TABLET TAMBAH Provinsi Jawa Barat

DARAH (TTD) DAN REMAJA PUTRI MEMINUM TAHUN 2021


REMATRI YANG MEMINUM TTD TAHUN 2021
REMATRI YANG MENDAPAT TTD SESUAI TAHUN 2021
KAB PANGANDARAN 70,3
KOTA TASIKMALAYA 84,6 KAB TASIKMALAYA 67,8
KAB TASIKMALAYA 77,3 KAB CIAMIS 64,6
KAB CIAMIS 73,8 KAB INDRAMAYU 55,0
KAB PANGANDARAN 70,3 KOTA TASIKMALAYA 47,3
KAB INDRAMAYU 62,8 KOTA SUKABUMI 44,2
KOTA SUKABUMI 48,8 KOTA DEPOK 25,0
KOTA BOGOR 35,8 KAB BOGOR
• Remaja putri yang mendapat
21,1
KOTA DEPOK 28,1
JAWA BARAT 16,8
KAB BOGOR 24,0
KAB KARAWANG
22,7
KAB KARAWANG
KAB BANDUNG
16,1
TTD sesuai sebanyak 52 tablet
JAWA BARAT 15,0
KAB CIREBON
22,4
22,3
KAB PURWAKARTA 14,5 di Jawa Barat tahun 2021
KAB BANDUNG BARAT
KAB BANDUNG BARAT
KAB PURWAKARTA
21,8
KOTA BANDUNG
12,9
12,4
sebesar 22,4 %
20,6
KAB BANDUNG
14,9 KAB CIREBON 11,7 • Sedangkan remaja putri yang
KOTA BANDUNG KAB SUMEDANG 9,9
KAB SUMEDANG
13,5
12,4 KOTA BOGOR 9,8
meminum TTD sebanyak 52
KAB MAJALENGKA
KOTA CIMAHI
11,3 KAB BEKASI
KAB SUKABUMI
9,8 tablet tahun 2021 di Jawa
10,9 8,7
KAB KUNINGAN
KAB SUKABUMI
10,4 KAB GARUT 7,5 Barat sebesar 16,8 %
10,2 KOTA BEKASI 6,9
KAB BEKASI
9,8 KAB KUNINGAN 6,5
KAB GARUT
9,6 KOTA BANJAR 5,0
KOTA BEKASI
7,1 KAB MAJALENGKA
KOTA BANJAR 3,1
5,0 KAB CIANJUR 1,9
Sumber data:
KAB CIANJUR 3,0
2021 Laporan Kabupaten Kota Melalui SIGIZI
KOTA CIREBON 0,5 KOTA CIREBON 0,5
TERPADU data Triwulan IV diunduh 1 Maret
KAB SUBANG 0,4 KAB SUBANG 0,4 2022
KOTA CIMAHI 0,0
Pemerintah Daerah
TP UKS JABAR PERSENTASE REMAJA PUTRI (REMATRI) MENDAPAT TABLET TAMBAH Provinsi Jawa Barat

DARAH (TTD) DAN REMAJA PUTRI MEMINUM TAHUN 2021


35,0% 32,8%

30,0% 29,3%

25,0%
22,4%

20,0%
17,3% 16,8%
• 16,8% MEMINUM SESUAI ANJURAN,
16,5%
• 83,2 % TIDAK MEMINUM TTD SESUAI ANJURAN.
15,0%
16,5% hanya mengkonsumsi 27 -51 tablet,
29,3% hanya mengkonsumsi 1-26 tablet,
10,0%
37,4% tidak meminum
5,0%

0,0% Sumber data:


1-26 Tablet 27-51 Tablet >52 tablet 2021 Laporan Kabupaten Kota Melalui SIGIZI
TERPADU data Triwulan IV diunduh 1 Maret
Remaja Putri Yang Mendapat TTD Remaja Putri yang meminum 2022
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR

PREVALENSI STUNTING
Prevalensi Stunting
28
27.2
27
Prevalensi stunting tahun 2019 - 2021:
26 25.5
• Stunted di 17 Kab/Kota mengalami penurunan
26.2
24.5
dengan rata-rata: 3,87
25
25.2
24
• Stunted 10 Kab/Kota mengalami kenaikan dengan
23
23.2
rata-rata: 5,63
22

21 Prevalensi stunting tahun 2021:


2019 2020 2021
• 9 Kab/Kota temasuk kedalam kategori sedang
Target Capaian
• 14 Kab/Kota termasuk dalam kategori tinggi
Rata-rata penurunan stunting dalam 3 tahun terakhir di Jawa Barat • 4 Kab/Kota termasuk kategori sangat tinggi (Kota
adalah 1,35% per tahun. Tahun 2021, prevalensi stunting di Jawa Cirebon, Kab. Bandung, Kab. Cianjur dan Kab. Garut)
Barat termasuk dalam kategori tinggi.

Sumber data:
2019 (Survei SSGBI); 2020 (Laporan Prediksi); 2021 (Survei SSGI)
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR

Status Gizi Balita Tahun 2021 & 2022 Bedasarkan


Laporan Sigizi Terpadu (e-PPGBM)

Berat Badan
Gizi Buruk Pendek Gizi Kurang
Kurang
• 2021: 18,667 • 2021:166.294 • 2021:206.514 • 2021
(0,7%) (5,56%) (6,93%) :116.184
• 2022: 17.679 • 2022: • 2022: (3,90%)
(0,6%) 1,74,570 224.065 • 2022:121.371
(5,84%) (8,02%) (4,34%)

Data hasil survey digunakan untuk penentuan prevalensi besaran masalah gizi di suatu wilayah, sedangkan data
hasil surveilans dari aplikasi SIGIZI TERPADU (e-PPGBM) digunakan untuk acuan intervensi sasaran karena
diketahui data by name by address
Perubahan Perilaku dan Kondisi Lingkungan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

Kunci Peningkatan Status Kesehatan


TP UKS JABAR

Kondisi kesehatan seseorang Genetik


dipengaruhi oleh 4 faktor :

✓ Perilaku (30%), Pelayanan Status


Perilaku
✓ Lingkungan (40%) Kesehatan Kesehatan
✓ Pelayanan Kesehatan (20%) dan
✓ Genetik (10%)
Lingkungan

2 Faktor (perilaku dan lingkungan)


dapat ditingkatkan dengan
pembiasaan / intervensi

Dan lebih efektif jika dilakukan


sejak dini → usia sekolah dan
Pembiasaan dan remaja
PESERTA DIDIK
CERDAS,
Peningkatan pengetahuan
BERAKHLAK dan keterampilan 80% anak usia sekolah dan remaja
MULIA dan kesehatan di sekolah yang ada di Indonesia berada di
BERPRESTASI (sekolah sehat) sekolah
Indikator Renstra , Perpres 72 / 2021 dan SPM Pemerintah Daerah
Terkait Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja Provinsi Jawa Barat

Target
No. Indikator Komponen Definisi Operasional
2022 2023 2024
1. Persentase Puskesmas yang Renstra Kemenkes Pembinaan UKS , PKPR , Puskesmas melaksanakan pembinaan ke 70% 80% 90%
melaksanakan pembinaan ke 2020-2024 Model Sekolah/ Madrasah sekolah minimal mencakup 50% (jumlah
sekolah 4 kali setahun Sehat dalam : sekolah PAUD, SD, SMP, SMA sederajat) di
wilayah kerjanya sebanyak 4 kali/ tahun
•Pendidikan Kesehatan Untuk mengaktifkan trias UKS (pendidikan
• Pelayanan Kesehatan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan
•Pembinaan Lingkungan pembinaan lingkungan sehat)
sehat
2. Persentase Remaja Puteri Renstra Kemenkes Pemberian dan konsumsi Remaja Puteri bersekolah di tingkat SMP-SMA 54% 75% 90%
mengonsumsi Tablet Tambah 2020-2024 TTD di Sekolah SMP dan atau sederajat mengonsumsi TTD
Darah (TTD) SMA / sederajat (mengandung zat besi setara dengan 60 mg
Perpres besi elemental dan 0,4 mg asam folat) secara 45% 50% 58%
72/2021tentang Pencatatan –pelaporan rutin 1 tablet setiap minggu minimal 26 tablet
Percepatan pemantauan konsumsi TTD dalam setahun
Penurunan Stunting
3 Pelayanan Kesehatan Usia SPM Kab/ Kota Bidang Penjaringan kesehatan Setiap anak pada usia pendidikan dasar 100% 100% 100%
Pendidikan Dasar Kesehatan Pemeriksaan kesehatan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
wajib melakukan pelayanan kesehatan sesuai
standar pada anak usia pendidikan dasar di
dalam dan luar satuan pendidikan dasar di
wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun
waktu satu tahun ajaran.
Upaya Pelayanan Kesehatan Anak Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR

Usia Sekolah dan Remaja


▪ Pelayanan medis

1. Pelayanan Dalam Gedung


▪ KIE kesehatan
▪ Konseling
▪ PKHS
PKPR ▪ Rujukan

2. Pelayanan Luar Gedung Posyandu Remaja

80% 20% UKBM mendekatkan layanan kesehatan


dilaksanakan dari dan oleh remaja
di sekolah di luar sekolah
PPAM Kespro remaja
Usaha Kesehatan Sekolah Pembinaan kesehatan
Pelayanan kesehatan reproduksi remaja
di Panti/ Lapas
Penerapan kegiatan Trias UKS secara pada situasi bencana
kongkrit di keseharian sekolah Pelayanan kesehatan,KIE kesehatan,
Konseling ,PKHS, Rujukan Saka Bakti Husada
Sekolah/Madrasah sehat Krida Bina Keluarga Sehat memberikan
kecakapan khusus tentang pembinaan
Peningkatan peran tim pembina UKS Keluarga Sehat kepada remaja/pramuka
(4 Kementerian) penggalang dan pendega
TP UKS JABAR
Jawa Barat Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

Estimasi Total
Sasaran Anak Usia
Dini, Usia Sekolah
49,94 Juta
27 Kab./Kota Penduduk tahun 2020
dan Remaja sekitar
27% dari Jumlah
Penduduk 17,21% Usia Remaja
(BP2D Jabar)

61.568
11.138.746
Anak di sekolah/
Sekolah
madrasah termasuk
PAUD
2.754 LKSA

Luas Wilayah
1 LPKA Kelas II Bandung 37.089,42 Km2
dan 32 Rutan/Lapas

1093 Puskesmas

1 Puskesmas = 60 s.d 80 satuan pendidikan


Pemerintah Daerah
PEMETAAN PROGRAM REMAJA Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR
Posrem Rempong Pisan Kota Cirebon
Juara Video Terbaik Jambore Remaja
Kota Bogor Juara 1 Edugame dan KKR Nasioanal Tahun 2018
peserta Idola Jambore Remaja Nasioanal
Tahun 2019

Edukasi Teknologi Kespro-IMS-Napza

SDM Terlatih Tahun 2021 = 488


Jumlah KKR tahun 2020 = 17.384
Jumlah KKR Tahun 2021 = 26.877

Gizi Remaja

Edukasi Religi

Kesehatan
Mental dan
Kewirausahaan
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR
Regulasi terkait UKS/M

UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


• Pasal 79 (1) : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar,
tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas.
PB 4 Menteri Tahun 2014 Tentang Pembinaan dan Pengembangan (UKS/M)
• Pasal 12 : Kementerian Kesehatan melakukan pembinaan dan pengembangan UKS/M

Permenkes No 25 Tahun 2014


• Pasal 28 (1): Setiap anak usia sekolah dan remaja harus diberikan pelayanan kesehatan
• Pasal 28 (3) : Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dilakukan paling sedikit
melalui UKS dan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Inpres No. 1 Tahun 2017 Tentang GERMAS
• Meningkatkan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), mendorong sekolah sebagai KTR,
dan mendorong sekolah ramah anak
Permenkes No. 4 Tahun 2019 Tentang Pelayanan Dasar Pada SPM Bidang Kesehatan

Pasal 6 (3) : Jenis pelayanan dasar pada SPM daerah kab/kota antara lain pelayanan kesehatan
pada usia pendidikan dasar
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS/M) dan Sekolah / Madrasah Sehat Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR

Tujuan
• Meningkatkan kemampuan Sekolah/Madrasah Sehat
hidup sehat peserta didik
dalam lingkungan sekolah
adalah wujud konkrit dari
yang sehat pelaksanaan Trias UKS/M
• Peserta didik dapat tumbuh
dan berkembang secara dan Manajemen UKS/M
harmonis dan optimal
• Sumber Daya Manusia yang Perber 4 di setiap jenjang Pendidikan m
berkualitas, mandiri, dan MENTERI ulai dari PAUD, SD/MI, SMP/
berakhlak mulia Tahun 2014
MTs, SMA /SMK/MA.

Tim Pembina UKS


tk.Prov/Kab/Kota/Kec
Lingkungan Perubahan
Kondusif Perilaku

SEKOLAH/MADRASAH SEHAT
Target 2020 : 25% 2021 : 35% 2024 : 70%
Pelayananan 2022 : 45% 2023 : 55%
Kesehatan
TP UKS JABAR
Sekolah/Madrasah Sehat Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

Sekolah/Madrasah Sehat merupakan Penerapan Kegiatan Trias UKS (Pendidikan Kesehatan,


Pelayanan Kesehatan, Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat) secara Kongkrit dan
Terintegrasi dalam Kegiatan Keseharian Sekolah/Madrasah

Dukungan Tim Pembina UKS/M


• Lintas Sektor
• Lintas Program
Kegiatan → TRIAS UKS : • Pemerintah Daerah
1. Gizi 1. Literasi Kesehatan
2. Kespro 2. Penjaringan Kesehatan & Pemeriksaan
3. Penyakit Tidak Me Berkala
3. PHBS, CTPS
nular 4. Sarapan Bersama Guru Pembina
4. Penyakit Menular 5. Pemberian TTD
5. Kesehatan Mental Promotif 6.
7.
Pembiasaan PHBS
Peningkatan Aktifitas Fisik & Optimalis
• Memberikan bimbingan, pengetahuan, teladan
6. PHBS, Kebersihan Preventif asi Jam Olahraga serta motivasi
Diri dan Lingkung 8. Pendidikan Kesehatan Reproduksi & • Berkoordinasi dengan puskesmas dalam
an Penerapan PKHS pelayanan kesehatan
9. Pembinaan Kantin dan PKL
7. NAPZA 10. Pemanfaatan Pekarangan Sekolah
8. Keterampilan Hid 11. Pengelolaan Sampah, pemberantasan
Kader Kesehatan Sekolah
up Sehat sarang nyamuk
12. Penerapan Suasana Menyenangkan di
9. Kekerasan dan Ke Sekolah (5 S) • Menjadi pelaksana, pelopor dan contoh bagi
celakaan 13. Pembinaan Kader Kesehatan Remaja diri dan sesama siswa dalam kegiatan promotif dan
14. Penerapan KTR, KTN, KTK, KTP preventif
• Memberikan edukasi kepada teman sebaya
TP UKS JABAR Pembinaan Sekolah/Madrasah Sehat Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

Pembinaan Sekolah/Madrasah Sehat dilakukan mulai dari Persiapan, Pelaksanaan,


Monitoring dan Evaluasi serta Rencana Tindak Lanjut
Persiapan Pemerintah Daerah
•Mensosialisasikan kebijakan dan komitmen pendukung Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR
Sekolah/Madrasah Sehat.
• Mengkoordinasikan pelaksanaan asesmen dan umpan baliknya.
•Membantu Sekolah/Madrasah memutuskan kegiatan prioritas
sesuai hasil asesmen.
•Membantu orientasi umum dan teknis Sekolah/Madrasah
Sehat.
Pembinaan
Tindak Lanjut Pelaksanaan
Sekolah/Madrasah • Memberikan masukan untuk kegiatan • Memberikan asistensi teknis pelaksanaan trias
Sehat prioritas selanjutnya.
• Memberikan rekomendasi untuk
UKS.
• Memberikan asistensi teknis tata kelola UKS.
pelaksanaan replikasi di • Memantau atau melakukan monitoring
sekolah/madrasah lain. kegiatan-kegiatan UKS yang dilakukan.

Monitoring & Evaluasi


• Memberikan umpan balik pada hasil stratifikasi
UKS.
• Memberikan umpan balik pada hasil penjaringan
kesehatan dan pemeriksaan berkala.

Tim Pembina
UKS/M Provinsi
Tim Pembina UKS/M Pusat:
• Kemendikbud
Ristek
• Kemenag Tim Pembina Tim Pembina
• Kemenkes UKS/M Kab/ kota UKS/M Kecamatan
• Kemendagri
Tim Pelaksana UKS/M (TK, SD,
SMP, SMA dan sederajat)
TP UKS JABAR Pembinaan UKS/M Oleh Puskesmas Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

Tim Pembina
UKS/M Lintas
Sektor
berjenjang Tata Kelola UKS/M
Satuan Pendidikan
Hasil: S
Perubahan • Data status T
Puskesmas perilaku kesehatan R
melakukan siswa A
• Ansit T
pembinaan aspek Rencana
kesehatan Lingkungan lingkungan I
Kondusif sekolah/ F TL
dan Manajemen madrasah I
UKS/M K
• Guru Pembina A
Pelayanan • Kader Kesehatan S
sekolah
Kesehatan • Peserta didik
I

• Sarana prasarana

11
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR

Advokasi
Upaya memengaruhi dan memotivasi para pengambil kebijakan dalam
penerapan Sekolah/Madrasah Sehat mulai dari perencanaan, anggaran,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta keberlanjutannya

Hasil advokasi
• Dukungan kebijakan
• Dukungan anggaran
• Dukungan pembinaan
• Dukungan keberlanjutan
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR

Dukungan Kebijakan
Provinsi Jawa Barat SE Terkait TTD Rematri

SE Setda Jawa Barat Terkait Penjaringan dan SE Kemenag Jabar


Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Terkait Pemeriksaaan Berkala Saat Pandemi Covid-19 SE Setda Jabar SE Disdik Jabar
Program Ausrem
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR
Asesmen Orientasi
Asesmen atau penilaian merupakan penerapan
dan penggunaan berbagai cara dan alat untuk Orientasi:
Pengenalan atau pelatihan manajemen dan
mendapatkan informasi tentang kondisi kesehatan pelaksanaan kegiatan Sekolah/Madrasah Sehat.
sekolah/ madrasah dan peserta didik • Orientasi umum: ditujukan untuk pengenalan konsep,
manajemen dan kegiatan-kegiatan sekolah/madrasah
sehat
• Orientasi khusus: ditujukan untuk memberikan
Asesmen menggunakan instrumen stratifikasi UKS/M, peningkatan kapasitas untuk kegiatan tertentu yang
instrumen penilaian pengetahuan dan sikap peserta membutuhkan pemahaman dan keterampilan lebih dalam
didik, instrumen penjaringan kesehatan dan seperti pelatihan pendidikan gizi, pelatihan pendidikan
pemeriksaan berkala kesehatan reproduksi, pelatihan kader kesehatan
sekolah/madrasah dll.
Hasil
Hasil:
Data status kesehatan Rekomendasi kegiatan • Pembagian peran Tim Pembina UKS/M dalam pelaksanaan
sekolah dan peserta prioritas dan manajemen Sekolah/Madrasah Sehat.
didik sekolah/madrasah sehat • Rencana pelaksanaan Sekolah/Madrasah Sehat.
• Daftar sekolah/madrasah yang akan melaksanakan
Sekolah/Madrasah Sehat di masing-masing wilayah.
• Persetujuan dan dukungan dari komite/orang tua peserta
didik
PELAKSANAAN SEKOLAH/MADRASAH SEHAT Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR

PENDIDIKAN KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN PEMBINAAN LINGKUNGAN


SEKOLAH SEHAT
• Literasi Kesehatan • Penjaringan Kesehatan dan • Pemeliharaan sanitasi dan pengelolaan
• Pendidikan Gizi : Sarapan Pemeriksaan Berkala; Termasuk sampah
Bersama, Aksi Bergizi Kesehatan Reproduksi di SMP dan • Pemanfaatan Pekarangan Sekolah
• Pembiasaan Hidup Bersih
SMA, Skrining Anemia • Pembinaan kantin sehat
• Aktifitas Fisik
• Pendidikan Kesehatan • Imunisasi • Pemberantasan sarang nyamuk
Reproduksi dan Pendidikan • Pemberian Tablet Tambah Darah • Penerapan Kawasan Tanpa Rokok,
Keterampilan Hidup Sehat bagi Remaja Putri NAPZA, Kekerasan, Pornografi
(PKHS) • Pemberian obat cacing
• Pembinaan Kader Kesehatan
• P3P dan P3K
Sekolah
• Konseling

Sekolah/Madrasah Sehat
Penerapan kegiatan UKS (Pendidikan Kesehatan, Pelayanan
Kesehatan, Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat) secara
kongkrit Terintegrasi dalam Kegiatan Keseharian Sekolah
TP UKS JABAR
Pelaksanaan Sekolah/Madrasah Sehat per Jenjang Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
Contoh Penerapan Model Sekolah Sehat dalam Kegiatan Belajar Mengajar Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR

Jam Hari
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Senyum, salam, sapa, Senyum, salam, sapa, sopan, Senyum, salam, sapa, Senyum, salam, sapa, Senyum, salam, sapa,
sopan, santun santun sopan, santun sopan, santun sopan, santun
06.30–07.00 Upacara ∙ CTPS Gerakan literasi PKHS Jam pelajaran
∙ Sarapan Bersama olahraga/Senam
∙ Remaja Putri : Minum TTD Bersama
∙ CTPS
07.00– 07.45 KBM KBM KBM KBM KBM
07.45– 08.30 KBM KBM KBM KBM KBM
08.30– 09.15 Peregangan, KBM Peregangan, KBM Peregangan, KBM Peregangan, KBM Peregangan, KBM
09.15– 10.00 KBM KBM KBM KBM KBM
10.00– 10.15 Istirahat, pengawasan Istirahat, sikat gigi Istirahat Istirahat Istirahat, sikat gigi
kantin
10.15– 11.00 KBM KBM KBM KBM KBM
11.00– 11.45 KBM KBM KBM KBM KBM
11.45 -12.45 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
12.45– 13.30 KBM KBM KBM KBM Pembinaan Kader
Kesehatan Remaja
13.30– 14.15 KBM KBM KBM KBM
Ekskul :
Olahraga/Beladiri
Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal
Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan • Menyinergikan dan mengoptimalkan sumber daya
dalam rangka meningkatkan kompetensi pendidikan
kesehatan reproduksi bagi guru dan kepala sekolah
secara sistematis dan terukur.

• Pengembangan materi kesehatan reproduksi bagi


Ruang Lingkup Guru dan Kepala Sekolah;
• Pelatihan bagi calon instruktur materi kesehatan
reproduksi bagi Guru dan Kepala Sekolah; dan
• Pengembangan perangkat ajar

Sasaran • Guru pada jenjang pendidikan SMP dan SMA yang


mengampu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam(IPA), Bimbingan Konseling (BK) dan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan(PJOK).
• Guru tunagrahita di satuan pendidikan khusus.
• Pengelola Program kesehatan usia sekolah dan
Masa Kerjasama : 3 Tahun remaja yang berada di Puskesmas.
• Peningkatan kompetensi dan kinerja guru dalam
kesehatan reproduksi.
• Terciptanya kondisi saling berbagi pengalaman dan
Indikator informasi, dialog pemecahan masalah, dan kegiatan
peningkatan mutu pendidikan kesehatan reproduksi
Keberhasilan secara terpadu.
Program
• Terwujudnya jejaring pengembangan kemampuan
dan kinerja guru mengenai kesehatan reproduksi
melalui Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP), dan Musyawarah Guru
Bimbingan Konseling (MGBK).
INTEGRASI PENGUATAN
PENDIDIKAN GURU DALAM
KESEHATAN PENDIDIKAN
REPRODUKSI DAN KESEHATAN
PKHS DALAM
PENERAPAN KURIKULUM
REPRODUKSI
DI SEKOLAH
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
KESEHATAN
REPRODUKSI
REMAJA DI INTERVENSI
SEKOLAH KERJASAMA
TERINTEGRASI
LINTAS DALAM SATU
SEKTOR WADAH USAHA
TERKAIT KESEHATAN
SEKOLAH (UKS)
1. Pendidikan kesehatan reproduksi remaja, dilakukan di semua level
SD, SMP dan SMA termasuk Institusi Pendidikan Khusus dengan
materi disesuaikan dengan jenjang Pendidikan.
Penguatan 2. Harus dipastikan bahwa materi yang diterima pada jenjang
Kurikulum pendidikan yang lebih rendah, sudah diperoleh remaja pada saat
remaja mendapat materi di jenjang pendidikan yang lebih tinggi .
3. Kegiatan pendidikan kesehatan reproduksi diberikan pada mata
pelajaran atau kegiatan ekstra kurikuler serta dapat dilakukan
penguatan dalam posyandu remaja
Contoh Pembagian Materi per Jenjang Pendidikan
Materi SMA SMP SD
Konsep Dasar Pendidikan Kespro Remaja
Remaja v v v
Hak Kesehatan Reproduksi v v v
Nilai, Mengenal Diri dan Hubungan dengan Orang Lain
Nilai dan Norma v v v
Konsep Diri dan Batasan Diri v v v
Keluarga v v v
Komitmen Jangka Panjang dan Persiapan Perkawinan v - -
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pengantar Tumbuh Kembang v v v
Pubertas v v Kelas 4 - 6
Mengelola Dorongan Seksual v v -
Masalah Kesehatan Reproduksi
Kehamilan v v -
NAPZA v v v
9
Perkawinan Anak v v -
Monitoring dan Evaluasi Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR
Hasil Monitoring
Monitoring
• Mengeahui sumber daya yang tersedia secara memadai
• Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk untuk mendukung pelaksanaan kegiatan,
mengumpulkan dan menganalisis • Kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan dan apakah
kegiatan tersebut mencapai hasil yang telah direncanakan
data secara rutin terhadap pelaksanaan sebelumnya.
Program sekolah/Madrasah Sehat untuk
memastikan program berada di jalur yang • Mengidentifikasi tantangan, potensi masalah dan
tepat. pembelajaran program Sekolah/Madrasah Sehat.
Data Evaluasi bersumber dari:
• Hasil pengisian instrumen monitoring Sekolah/Madrasah Sehat.
• Hasil penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala dan
Evaluasi tindak lanjut
• Proses penilaian yang sistematis untuk melihat • Hasil penilaian stratifikasi UKS/M
pencapaian Sekolah/Madrasah Sehat, • Integrasi kegiatan UKS/M dengan kegiatan belajar mengajar
mengetahui sejauh mana kegiatan Trias UKS/M dan kegiatan sehari-hari di sekolah.
dilaksanakan serta mengetahui • Analisis data asesmen awal dan asesmen akhir yang bersumber
permasalahan, solusi dan rencana tindak dari hasil stratifikasi UKS/M, hasil penjaringan kesehatan dan
lanjut untuk meningkatkan cakupan dan pemeriksaan berkala serta hasil penilaian pengetahuan, sikap
kualitas pelaksanaan Sekolah/Madrasah Sehat dan perilaku.
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR

UKS/M SEBAGAI UPAYA


MENDUKUNG CAPAIAN SPM
Urusan Pemerintahan
Pemerintah Daerah
TP UKS JABAR UU 23 Th 2014 ttg Pemda Provinsi Jawa Barat

Absolut Umum Konkuren


kewenangan penuh kewenangan Dibagi antara Pusat,
Pemerintah Pusat Presiden provinsi, dan kab/kota
1. politik luar negeri
2. pertahanan Wajib Pilihan
3. keamanan
1. kelautan dan perikanan
4. yustisi
Pelayanan Dasar Non Pelayanan Dasar 2. pariwisata
5. moneter & fiskal nasional
3. pertanian
6. agama 1. pendidikan 1. tenaga kerja 4. kehutanan
2. kesehatan
kesehatan 2. PP & PA 5. energi dan sumber daya
3. pekerjaan umum dan 3. pangan mineral
penataan ruang 4. pertanahan 6. perdagangan
4. perumahan rakyat dan 5. lingkungan hidup 7. perindustrian
SPM Non SPM kawasan permukiman 6. adminduk dan capil 8. transmigrasi
5. ketenteraman, ketertiban 7. pemberdayaan masyarakat dan desa
Pelayanan kesehatan bagi: 8. pengendalian penduduk dan KB
1. ibu hamil
umum, dan perlindungan
masyarakat 9. perhubungan
2. ibu bersalin
3. bayi baru lahir 6. sosial 10. komunikasi dan informatika
4. Balita 11. koperasi & UKM
5. usia pendidikan dasar 12. penanaman modal
6. usia produktif Urusan Kesehatan dilaksanakan melalui 13. kepemudaan dan olah raga
7. usia lanjut PEMBAGIAN URUSAN 14. statistik
8. penderita hipertensi antara Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota 15. persandian
9. penderita diabetes melitus dalam kerangka
10. orang dgn gangguan jiwa berat 16. kebudayaan
SISTEM KESEHATAN NASIONAL 17. perpustakaan
11. orang terduga tuberkulosis (Perpres 72 Th 2012 ttg SKN)
12. orang dgn risiko terinfeksi HIV 18. kearsipan
LANDASAN HUKUM
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR
TP UKS JABAR
PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PENDIDIKAN DASAR Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

SKRINING KESEHATAN
PERNYATAAN STANDAR
Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan dasar
Setiap anak pada usia pendidikan dasar
dilaksanakan di satuan pendidikan dasar (SD/MI dan
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota SMP/MTS) dan di luar satuan pendidikan dasar seperti di
wajib melakukan pelayanan kesehatan sesuai
pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya,
standar pada anak usia pendidikan dasar di
dalam dan luar satuan pendidikan dasar di meliputi:
wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun
a. Penilaian status gizi.
waktu satu tahun ajaran.
b. Penilaian tanda vital.
PELAYANAN KESEHATAN USIA PENDIDIKAN
c. Penilaian kesehatan gigi dan mulut.
DASAR SESUAI STANDAR MELIPUTI :
1. Skrining kesehatan. d. Penilaian ketajaman indera.
2. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan.
TINDAK LANJUT SKRINING KESEHATAN meliputi:
Keterangan: Dilakukan pada anak kelas 1 a. Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan
sampai dengan kelas 9 di sekolah minimal
b. Melakukan rujukan jika diperlukan
satu kali dalam satu tahun ajaran dan usia 7
sampai 15 tahun diluar sekolah. c. Memberikan penyuluhan kesehatan
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR
a.Tenaga kesehatan:
1. Dokter/ dokter gigi, atau
2. Bidan, atau
3. Perawat
4. Gizi
5. Tenaga kesehatan masyarakat
b.Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu:
1. Guru
2. Kader kesehatan/ dokter kecil/ peer conselor

PERHITUNGAN KINERJA Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat


Persentase anak usia pendidikan
pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada di
dasar yang mendapatkan pelayanan wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu
kesehatan sesuai standar satu tahun ajaran
x 100 %
=
Jumlah semua anak usia pendidikan dasar yang
ada di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun ajaran yang sama.
Pemerintah Daerah
TP UKS JABAR
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG DAN/ATAU JASA Provinsi Jawa Barat

No Barang Jumlah Fungsi


1 Buku Rapor Kesehatanku Sesuai jumlah peserta didik di - Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan
sekolah/madrasah
dan
- Media KIE
2 Buku Pemantauan Sesuai jumlah anak usia pendidikan dasar di - Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan
Kesehatan luar satuan pendidikan dasar seperti di pondok dan
- Media KIE
pesantren, panti/LKSA dan
lapas/LPKA/posyandu remaja
3 Kuesioner Skrining Sesuai jumlah anak usia pendidikan dasar - Pemeriksaan kesehatan usia pendidikan
kesehatan
dasar
4 Formulir Rekapitulasi Hasil Sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan - Umpan balik hasil skrining/penjaringan
Pelayanan kesehatan usia jumlah anak usia pendidikan dasar per kesehatan ke sekolah/madrasah
- pencatatan dan pelaporan
sekolah dan remaja di dalam sekolah/madrasah,
sekolah
5 Formulir Rekapitulasi Hasil Sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan - Umpan balik hasil skrining/penjaringan
Pelayanan kesehatan usia jumlah,pondok pesantren, panti/LKSA dan kesehatan di pondok pesantren/ panti/
sekolah dan remaja di luar lapas/LPKA/posyandu remaja per puskesmas LKSA/lapas/LPKA/ posyandu remaja
sekolah.
- Pencatatan dan pelaporan
Pemerintah Daerah
TP UKS JABAR
SPM TAHUN 2021 Provinsi Jawa Barat

Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat


pelayanan kesehatan sesuai standar
105.86

100.00

100.00
120.00

98.47

98.20

96.59

96.4

96.1

94.2

89.76

85.66
100.00

81.81
82.3

73.86
76.1

71.62

69.27

65.92
80.00

62.04

61.73

55.37

50.18
60.00

40.33

32.29
35.3

29.60

29.27

23.29
40.00

20.00

-
Pemerintah Daerah
TP UKS JABAR SPM TAHUN 2022 (Per September 2022) Provinsi Jawa Barat

Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat


pelayanan kesehatan sesuai standar
120.0

99.2 98.6 98.2


100.0 97.2
94.9

84.8 84.1 83.7 82.2


80.0 74.0 72.2 72.0 70.2 70.1 68.6 67.3 65.9
63.8

60.0 57.6 57.0


52.0
45.0 45.0
40.9 39.8
40.0
30.0

18.4
20.0
13.7

0.0
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR

Harapan Tim Pembina UKS/M

1. Pelaksanaan penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Kesehatan


berkala peserta didik
2. Pelaksanaan pembinaan UKS/M ke satuan pendidikan minimal 4 kali
dalam setahun
3. Pelaksanaan distribusi dan konsumsi TTD rematri
4. Penerapan Sekolah/Madrasah Sehat dapat tersebar luas di wilayah
Kabupaten/ Kota.
5. Peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan kesehatan peserta
didik.
6. Peningkatan derajat kesehatan peserta didik sehingga mampu
meningkatkan kemampuan belajar dan prestasi.
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS JABAR
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

TP UKS JABAR Hatur Nuhun


” S E H AT D I M U L A I D A R I S AYA”

Anda mungkin juga menyukai